BUPATI PESAWARANPROVINSI LAMPUNG

M enim bang

M engingat

PERATURAN BUPATI PESAWARA NOMOR 29 TJUfTTTf 2C20

TENTANG

TATA LAKSANA PENATAUSAHAAN BARANG MILIKDAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

KABUPATEN PESAWARAN

BUPATI PESAWARAN,

: a. bahw a b e rd asa rk an k e ten tu an Pasal 84 P e ra tu ran Pem erintah Nomor 27 T ahun 2014 ten tan g Pengelolaan B arang Milik N egara /D aerah , dalam rangka tertib adm in istrasi B arang Milik D aerah (BMD), perlu d isu su n T ata L aksana P en a tau sah aan B arang Milik D aerah;

b. bahw a b e rd asa rk an pertim bangan sebagaim ana d im aksud pada h u ru f a d ia tas perlu m enetapkan P e ra tu ran B upati T entang T ata L aksana P e n a ta u sa h aa n B arang Milik D aerah di L ingkungan Pem erin tah K abupaten Pesaw aran;

: 1. U ndang-U ndang Nomor 33 T ahun 2007 ten tan g Pem bentukan K abupaten Pesaw aran di Provinsi L am pung (Lem baran Negara Republik Indonesia T ahun 2007 Nomor 99, T am bahan Lem baran Negara Republik Indonesia Nomor 4749);

2. U ndang-U ndang Nomor 12 T ahun 2011 ten tan g P em bentukan P e ra tu ran P erundang -undangan (Lem baran Negara Republik Indonesia T ahun 2011 Nomor 82, T am bahan Lem baran Negara Republik Indonesia Nomor 5234) sebagaim ana telah d iubah dengan U ndang-U ndang Nomor 15 T ahun 2019 ten tang P eru b ah an Atas U ndang-U ndang Nomor 12 T ahun 2011 ten tan g P em bentukan P era tu ran P erundang-undangan (Lem baran Negara Republik Indonesia T ahun 2019 Nomor 183, T am bahan Lem bar Republik Indonesia Nomor 6398);

3. P e ra tu ran B upati Pesaw aran Nomor 36 T ahun 2011 ten tang Sistem d an P rosedur Pengelolaan B arang Milik D aerah di L ingkungan Pem erin tah K abupaten Pesaw aran (Berita D aerah K abupaten Pesaw aran T ahun 2012 Nomor 36);

4. U ndang-U ndang Nomor 23 T ahun 2014 ten tan g P em erin tahan D aerah (Lem baran Negara Republik Indonesia T ahun 2014 Nomor 244, T am bahan L em baran Negara Republik Indonesia Nomor 5597), sebagaim ana telah d iubah beberapa kali te rakh ir dengan U ndang-U ndang Nomor 9 T ahun 2015 ten tang P eru b ah an K edua Atas U ndang-U ndang Nomor 23 T ahun 2014 ten tan g P em erin tahan D aerah (Lem baran Negara Republik Indonesia T ahun 2015 Nomor 58, T am bahan Lem baran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

5. P e ra tu ran Pem erin tah Dalam Negeri Nomor 27 T ahun 2014 ten tan g Pengelolaan B arang Milik N egara /D aerah (Lem baran Negara Republik Indonesia T ahun 2014 Nomor 5533);

6. P e ra tu ran D aerah K abupaten Pesaw aran Nomor 12 T ahun 2015 ten tang Pengelolaan B arang Milik D aerah; T am bahan L em baran D aerah K abupaten Pesaw aran T ahun 2015 Nomor 59);

7. P e ra tu ran M enteri D alam Negeri Nomor 80 T ahun 2015 ten tang P em ben tukan Produk H ukum D aerah, sebagaim ana telah d iu b ah dengan P era tu ran M enteri D alam Negeri Nomor 120 T ahun 2018 ten tang P erubahan Atas P e ra tu ran M enteri Dalam Negeri Nomor 80 T ahun 2015 ten teng P em ben tukan Produk H ukum D aerah (Berita Negara Republik Indonesia T ahun 2018 Nomor 157);P era tu ran Pem erin tah Nomor 2 T ahun 2012 ten tan g H ibah D aerah (Lem baran Negara Republik Indonesia T ahun 2012 Nomor 5, T am bahan Lem baran Negara Republik Indonesia Nomor 5272);

8. P e ra tu ran D aerah K abupaten Pesaw aran Nomor 6 T ahun 2016 ten tang pem ben tukan dan S u su n an Perangkat D aerah K abupaten Pesaw aran (Lem baran D aerah K abupaten Pesaw aran T ahun 2016 Nomor 18, T am bahan Lem baran D aerah K abupaten Pesaw aran T ahun 2016 Nomor 61);

9. P e ra tu ran M enteri Dalam Negeri Nomor 19 T ahun 2016 ten tan g Pedom an Teknis Pengelolaan B arang Milik D aerah (Berita Negara Republik Indonesia T ahun 2016 Nomor 547);

10. P e ra tu ran B upati Pesaw aran Nomor 85 T ahun 2016 ten tang K edudukan, S u su n an O rganisasi, Tugas dan Fungsi Serta T ata Kerja B adan Pengelolaan K euangan dan Aset D aerah K abupaten Pesaw aran (Berita D aerah K abupaten Pesaw aran T ahun 2016 Nomor 105);

MEMUTUSKAN:

M enetapkan : PERATURAN BUPATI PESAWARAN TENTANG TATA LAKSANAPENATAUSAHAAN BARANG MILIK DAERAH DI LINGKUNGANPEMERINTAH KABUPATEN PESAWARAN.

BAB IKETENTUAN UMUM

P a sa lI

D alam P era tu ran B upati ini yang d im aksud dengan :

1. D aerah adalah K abupaten Pesaw aran.

2. Pem erin tah D aerah adalah B upati sebagai u n su r penyelenggaraan Pem erin tah D aerah yang m em im pin p e lak san aan u ru sa n pem erin tahan yang m enjadi kew enangan d aerah otonom.

3. B upati ada lah B upati Pesaw aran , m eru p ak an pem egang k e k u asa a n pengelolaan barang milik daerah .

4. Dewan Perw akilan Rakyat D aerah yang se lan ju tnya d isingkat D PRD adalahlem baga perw akilan rakyat daerah yang b e rk ed u d u k an sebagai u n s u r penyelenggaraan pem erin tahan

Daerah.

5. Sekretaris Daerah adalan Kabupaten Pesawaran, merupakan pengelolaan barang milik daerah.

6. Pengelola Barang Milik Daerah yang selanjutnya disebut Pengelola Barang adalah pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab melakukan koordinasi pengelolaan barang milik daerah.

7. Organisasi Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat OPD adalah unsur pembantu Kepala Daerah dan DPRD dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

8. Pejabat Penatausahaan Barang adalah kepala OPD yang mempunyai fungsi pengelolaan barang milik daerah selaku pejabat pengelolaan keuangan daerah.

9. Pengguna barang adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan barang milik daerah.

10. Unit kerja adalah bagian OPD yang melaksanakan satu atau beberapa program.

11. Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalan rencana keungan tahunan daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

12. Barang Milik Daerah yang selanjutnya disingkat BMD adalah semua kekayaan daerah Kabupaten Pesawaran baik yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD maupun yang berasal dari perolehan lain yang sah, baik yang bergerak maupun tidak bergerak beserta bagian - bagiannya ataupun yang merupakan satuan tertentu yang dapat dinilai, dihitung, diukur atau ditimbang termasuk hewan dan tumbuh-tumbuhan kecuali uang dan surat-surat berharga lainnya.

13. Pengelola Barang Milik Daerah yang selanjutnya disebut Pengelola Barang adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Pesawaran yang karena jabatannya berwenang dan bertanggung jawab menetapkan kebijakan dan pedoman serta melakukan pengelolaan Barang Milik Daerah Kabupaten Pesawaran.

14. Pembantu Pengelola Barang Daerah yang selanjutnya disebut Pembantu Pengelola Barang adalah Kepala Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Pesawaran, karena jabatannya bertanggung jawab mengkoordinir penyelenggaraan pengelolaan Barang Milik Daerah Kabupaten Pesawaran yang ada pada masing-masing OPD.

15. Pengguna Barang Daerah yang selanjutnya disebut Pengguna Barang adalah Kepala OPD di lingkungan Pemerintah K abu paten Pesaw aran .

15. Kuasa Pengguna Barang Milik Daerah yang selanjutnya disebut Kuasa Pengguna Barang adalah pejabat yang ditunjuk kepala OPD untuk menggunakan barang milik daerah yang berada dalam penggunaannya.

17. Penggunaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh Pengguna Barang atau Kuasa Pengguna Barang dalam mengelola dan menatausahakan barang milik daerah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi OPD yang bersangkutan.

18. Penatausahaan adalah rangkaian kegiatan yang meliputi pembukuan, inventarisasi dan pelaporan barang milik daerah Kabupaten Pesawaran sesuai ketentuan yang berlaku.

19. Daftar Barang Pengguna adalah daftar yang memuat data barang milik daerah Kabupaten Pesawaran yang digunakan oleh masing-masing pengguna barang.

20. Daftar Barang Kuasa Penguasa adalah daftar yang memuat data barang milik daerah Kabupaten Pesawaran yang digunakan oleh masing-masing kuasa pengguna barang.

21. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Daerah yang ditetapkan dengan peraturan daerah.

22. Standar Operasional Prosedur selanjutnya disingkat SOP adalah serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan aktivitas organisasi, bagaimana dan kapan harus dilakukan dimana dan oleh siapa dilakukan.

23. Kartu Inventaris Barang selanjutnya disingkat KIB.

24. Kartu Inventaris Ruangan selanjutnya disingkat KIR.

25. Buku Inventaris selanjutnya disingkat BI.

26. Laporan Barang Pengguna Semesteran selanjutnya disingkat LBPS.

27. Laporan Barang Pengguna Tahunan selanjutnya disingkat LBPT

28. Sistem Informasi Manajemen Daerah selanjutnya disingkat SIMDA merupakan program aplikasi keuangan daerah yang telah mengintegrasikan empat tahapan penyelenggaraan keuangan daerah yaitu, penganggaran, perubahan anggaran, penatausahaan, serta pelaporan dan pertanggungjawaban.

29. Barang Milik Daerah selanjutnya disingkat BMD.

30. Daftar Barang Milik Daerah selanjutnya disingkat menjadi DBMD.

Pasal 2

Ruang lingkup SOP Penatausahaan Barang Milik Daerah Pemerintah Daerah meliputi :a. Pembukuan.b. Inventarisasi.c. Pelaporan. dand. Prosedur Kerja dan Rekonsiliasi Akhir.

BAB IIPEMBUKUAN

Pasal 3

(1) Pengguna Barang atau Kuasa Pengguna Barang melakukan pendaftaran dan pencatatan Barang Milik Daerah ke dalam Daftar Barang Pengguna atau Daftar Barang Kuasa Pengguna menurut kode unit, kode lokasi dan kode Barang Milik Daerah.

(2) Pencatatan sebagaimana dimaksud pada ayat( l ) , hams berdasarkan dokumen perolehannya atau kepemilikannya.

(3) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berupa:

a. Sertifikat atau Surat Keterangan kepemilikan/ penguasaan yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang;

b. Izin Mendirikan Bangunan;

c. Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK);

d. Berita Acara Hibah dan Perjanjian Hibah;

e. Kontrak dan Berita Acara Penerimaan;

f. Berita Acara Serah Terima Barang (BAST)

g. Berita Acara Penyerahan dan Status Penggunaan;

h. Faktur Pembelian; dan

i. Dokumen lainnya yang sah.

(4) Pembantu Pengelola Barang melakukan rekapitulasi atas pencatatan dan pendaftaran Barang Milik Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam Daftar Barang Milik Daerah.

Pasal 4

(1) Pencatatan Barang Milik Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1), dimuat dalam :

a. Buku Inventaris (BI);

b. Kartu Inventaris Barang (KIB) A,B,C,D,E dan F; dan

c. Kartu Inventaris Ruangan (KIR).

(2) Buku Inventaris (BI) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, memuat seluruh golongan barang (golongan A,B,C,D,E dan F) yang berada dalam Penggunaan atau penguasaan Pengguna Barang.

(3) KIB A,B,C,D,E dan F sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, memuat catatan barang berdasarkan golongan dari masing masing barang yang terdiri dari :

a. Buku/KIB A untuk Tanah;

b. Buku/KIB B untuk Peralatan dan Mesin;

c. Buku/KIB C untuk Gedung dan Bangunan;

d. Buku/KIB D untuk Jalan, Irigasi dan Jaringan;

e. Buku/KIB E untuk Aset Tetap Lainnya; danf. B u k u /K IB F u n tu k K ontruksi D alam Pengerjaan.

(4) KIR sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, memuat catatan seluruh barang yang berada atau ditempatkan dalam satu ruangan.

(5) Setiap ruang wajib memiliki satu KIR dan ditempel pada bagian

ruang yang mudah dilihat.

(6) Kepala OPD selaku Pengguna Barang dan Kepala UPT- OPD selaku Kuasa Pengguna wajib mengawasi dan mengendalikan

serta mengamankan Barang Milik Daerah yang berada dalam ruangan sesuai dengan jumlah barang yang tercatat dalam KIR.

Pasal 5

(1) Pengelola Barang menyimpan seluruh dokumen Kepemilikan Barang Milik Daerah yang berupa tanah, bangunan dan/atau kendaraan (Sertifikat Tanah/Bukti Pemilik Kendaraan Bermotor).

(2) Penyimpanan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Pembantu Pengelola Barang.

(3) Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang menyimpan dokumen kepemilikan Barang Milik Daerah selain tanah, bangunan dan/atau kendaraan.

BAB IIIINVENTARISASI

Pasal 6

(1) Pengelola Barang/Pembantu Pengelola Barang dan Pengguna Barang dapat melaksanakan sensus barang milik daerah setiap 5 (lima) tahun sekali untuk menyusun Buku Inventaris beserta Rekapitulasi Barang Milik Daerah.

(2) Pengelola/pembantu pengelola bertanggung jawab atas pelaksanaan sensus Barang Milik Daerah.

(3) Pelaksanaan sensus Barang Milik Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Bupati.

(4) Pengguna menyampaikan hasil sensus kepada pengelola paling lambat 3 (tiga) bulan setelah selesainya sensus.

(5) Barang Milik Daerah yang berupa persediaan dan konstruksi dalam pengerjaan dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Pasal 7

(1) Pengguna Barang bertanggung jawab untuk menginventaris seluruh barang inventaris yang ada di OPD.

(2) Daftar Rekapitulasi Inventaris sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disampaikan kepada Pembantu Pengelola Barang secara periodik semesteran, tahunan dan lima tahunan.

(3) Pembantu Pengelola Barang menghimpun hasil inventarisasi Barang Milik Daerah.

BAB IV PELAPORAN

Pasal 8

(1) Pengguna Barang/ Kuasa Pengguna Barang menyusun laporan barang semesteran dan tahunan.

(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan

kepada Bupati melalui Pengelola Barang.

(3) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:

a. Laporan Semesteran dan Tahunan keadaan barang yang disebut Laporan Barang Pengguna Semesteran dan Laporan Barang Pengguna Tahunan mencakup keseluruhan barang yang tercatat pada OPD;

b. Laporan Hasil Pengadaan setiap akhir tahun;

c. Laporan Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah;

d. Laporan Rencana Kebutuhan Pemeliharaan Barang Milik Daerah;

e. Laporan Barang Habis Pakai dan Persediaan Barang Tahunan; dan

f. Laporan Barang Dalam Pengerjaan.

(4) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dimanfaatkan untuk :

a. Laporan Rekapitulasi Hasil Pengadaan Digunakan sebagai Lampiran Pertanggungjawaban Keuangan OPD tahun berjalan;

b. Laporan Barang Pengguna Semesteran, Laporan Barang Pengguna Tahunan, Konstruksi Dalam Pengerjaan dan Barang Habis Pakai serta rincian hasil pengadaan digunakan sebagai dasar penyusunan neraca OPD;

c. Laporan Rencana Kebutuhan Barang digunakan sebagai lampiran perkiraan pembelian barang pada tahun berjalan dalam rangka pengajuan Rancangan APBD tahun berikutnya maupun perubahan APBD tahun berjalan; dan

d. Laporan Rencana Kebutuhan Pemeliharaan Barang sebagai dasar klarifikasi ada tidaknya penambahan nilai barang.

P a sa l9

(1) Pembantu Pengelola Barang menghimpun laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 menjadi Laporan Barang Milik Daerah.

(2) Laporan Barang Milik Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipergunakan sebagai bahan penyusunan neraca Pemerintah Daerah.

(3) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan secara berjenjang.

BAB VPROSEDUR KERJA DAN REKONSILIASI AKHIR

Pasal 10

Mekanisme prosedur kerja penatausahaan barang milik daerah diuraikan sebagai berikut:

a. PPTK/Pejabat Penerima Barang menyampaikan data dan informasi atas barang yang diterimanya kepada Pengurus Barang;

b. Pengurus Barang menerima Barang dari PPTK/Pejabat Penerima Barang serta memberikan kode dan identitas atas

barang yang telah diterimanya;

c. Pengurus Barang mengadministrasikan dalam Buku Inventaris, Buku Induk Inventaris, Kartu Inventaris Barang serta Kartu Inventaris Ruangan yang sesuai;

d. Hasil Pencatatan Pengurus Barang dalam KIB secara periodik disampaikan kepada Pejabat Penatausahaan Keuangan untuk dibandingkan/ direkonsiliasi dengan hasil pencatatan dari fungsi akuntansi OPD;

e. Hasil rekonsiliasi antara KIB dengan pencatatan fungsi akuntansi dipergunakan untuk memperbaiki KIB yang diadministrasikan oleh Pengurus Barang;

f. Terhadap Barang Milik Daerah yang sudah usang, rusak berat, sudah diserahkankepada Pihak Ketiga dan tidak diketahui keberadaannya, Pengurus Barang mengusulkan perighapusannya kepada Bupati melalui Pembantu Pengelola Barang;

g. Tata cara penghapusan Barang Milik Daerah diatur dengan SOP tersendiri;

h. KIB yang sudah akurat dan diverifikasi oleh Kepala OPD disampaikan kepada Pembantu Pengelola Barang pada BPKAD untuk dilakukan kompilasi pada Tingkat Kabupaten;

i. Pengurus Barang menyusun LBPS, LBPT, Laporan Mutasi Barang, Daftar Mutasi Barang, dan Rekapitulasi Daftar Mutasi Barang; dan

j. Berdasarkan KIB yang disampaikan oleh OPD, Pembantu Pengelola Barang melakukan rekapitulasi serta melakukan Rekonsiliasi dengan Bidang Perbendaharaan, Akuntansi dan Pelaporan pada BPKAD dalam rangka sinkronisasi data barang daerah dengan data aset tetap yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi dalam rangka menyusun Laporan Keuangan Daerah.

Pasal 11

Mekanisme rekonsiliasi akhir penatausahaan barang milikdaerah diuraikan sebagai berikut:a. Pada bulan Januari tahun berikutnya Sub Bidang

Penatausahaan mengadakan rekonsiliasi dengan pengurus barang pengguna seluruh OPD;

b. Sub Bidang Penatausahaan mengundang Pengurus Barang Pengguna seluruh OPD untuk melakukan rekonsiliasi akhir tahun dimana waktu dan tempat ditentukan;

c. Dalam acara rekonsiliasi Pengurus Barang Pengguna membawa laptop atau computer yang digunakan Aplikasi SIMDA BMD;

d. Pelaksana Sub Bidang Penatausahaan BMD Berita Acara Rekonsiliasi dengan mencetak Rekapitulasi Barang ke Neraca untuk seluruh OPD dalam 2 rangkap;

e. Pelaksana Sub Bidang Penatausahaan BMD melakukan pencocokan Rekapitulasi Barang ke Neraca dengan nilai dalam SIMDA BMD masing-masing OPD;

f. Apabila nilai telah sesuai maka Berita Acara Rekonsiliasi harus ditandatangani oleh Pengurus Barang dan Pelaksana

vflno molol.1.1.-----