bupati belitungjdih.belitungkab.go.id/...8-perbub-rtbl-tanjung--kelayang-final-ok.pdf · d:\perbup...

45
D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 1 BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 8 TAHUN 2018 TENTANG RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN KAWASAN PANTAI TANJUNG KELAYANG KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang : a. bahwa Kawasan Pantai Tanjung Kelayang ditetapkan sebagai kawasan pariwisata alam sebagaimana tercantum ketentuan dalam Pasal 35 ayat (2) huruf a Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Belitung Tahun 2014-2034 dan dalam rangka pengendalian pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan lingkungan di Kawasan Pantai Tanjung Kelayang, diperlukan panduan rancangan bangunan dan lingkungan, rencana investasi, ketentuan pengendalian rencana dan pelaksanaan pengembangan Kawasan Pantai Tanjung Kelayang; b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas, dan agar pelaksanaannya berlangsung secara serasi dan terpadu, dipandang perlu menetapkan pengaturan pengembangan dan penataan Kawasan Pantai Tanjung Kelayang; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Pantai Tanjung Kelayang; Mengingat :…. SALINAN

Upload: others

Post on 04-Nov-2019

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 1

BUPATI BELITUNG

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN BUPATI BELITUNG

NOMOR 8 TAHUN 2018

TENTANG

RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

KAWASAN PANTAI TANJUNG KELAYANG KABUPATEN BELITUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BELITUNG,

Menimbang : a. bahwa Kawasan Pantai Tanjung Kelayang ditetapkan sebagai

kawasan pariwisata alam sebagaimana tercantum ketentuan

dalam Pasal 35 ayat (2) huruf a Peraturan Daerah Kabupaten

Belitung Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Kabupaten Belitung Tahun 2014-2034 dan dalam

rangka pengendalian pemanfaatan ruang, penataan bangunan

dan lingkungan di Kawasan Pantai Tanjung Kelayang,

diperlukan panduan rancangan bangunan dan lingkungan,

rencana investasi, ketentuan pengendalian rencana dan

pelaksanaan pengembangan Kawasan Pantai Tanjung

Kelayang;

b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas, dan agar

pelaksanaannya berlangsung secara serasi dan terpadu,

dipandang perlu menetapkan pengaturan pengembangan dan

penataan Kawasan Pantai Tanjung Kelayang;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati

tentang Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan

Pantai Tanjung Kelayang;

Mengingat :….

SALINAN

D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 2

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan

Daerah Tingkat II dan Kotapraja Di Sumatera Selatan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor

73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 1821);

2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan

Propinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4033);

3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan

Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002

Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4247);

4. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan

Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007

Nomor 68 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4725);

5. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan

Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 84, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4739),

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 1

Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor

27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan

Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2014 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5490);

6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang

Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2009 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4966);

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan

dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 10, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);

8. Undang-Undang….

D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 3

8. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kawasan

Ekonomi Khusus (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2009 Nomor 147, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5066);

9. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 130,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5168);

10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014

Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5587) sebagaimana telah dua kali diubah terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang

Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5679);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang

Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun

2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2005 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4532);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2010 tentang Bentuk

dan Tata Cara Peran Masyarakat dalam Penataan Ruang

(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2010 Nomor 118,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5160);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana

Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-

2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011

Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5262);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2016 tentang Kawasan

Ekonomi Khusus Tanjung Kelayang (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 50, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5860);

15. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2014 tentang

Pengawasan dan Pengendalian Kepariwisataan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 140);

16. Peraturan….

D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 4

16. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2007

tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan

Lingkungan (RTBL);

17. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/2006

tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;

18. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006

tentang Persyaratan Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada

Bangunan Umum dan Lingkungan;

19. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor

2 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2014-2034 (Lembaran

Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2014

Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung Nomor 1 Seri E);

20. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 3 Tahun 2014

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Belitung

Tahun 2014-2034 (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung

Tahun 2014 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah

Kabupaten Belitung Nomor 8);

21. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 8 Tahun 2015

tentang Bangunan Gedung (Lembaran Daerah Kabupaten

Belitung Tahun 2015 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah

Kabupaten Belitung Nomor 15);

22. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 12 Tahun 2015

tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan

Kabupaten Belitung Tahun 2015 – 2025 (Lembaran Daerah

Kabupaten Belitung Tahun 2015 Nomor 12, Tambahan

Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Nomor 19);

23. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 13 Tahun 2015

tentang Kepariwisataan (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung

Tahun 2015 Nomor 13, Tambahan Lembaran Daerah

Kabupaten Belitung Nomor 20);

24. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 5 Tahun 2016

tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah

Kabupaten Belitung (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung

Tahun 2016 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah

Kabupaten Belitung Nomor 24);

25. Peraturan….

D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 5

25. Peraturan Bupati Belitung Nomor 27.A Tahun 2016 tentang

Ketentuan Penyelenggaraan Izin Mendirikan Bangunan

Gedung, Tim Ahli Bangunan Gedung, Sertifikat Laik Fungsi,

dan Pendataan Bangunan Gedung (Berita Daerah Kabupaten

Belitung Tahun 2016 Nomor 27.A);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RENCANA TATA BANGUNAN

DAN LINGKUNGAN KAWASAN PANTAI TANJUNG KELAYANG

KABUPATEN BELITUNG.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:

1. Pemerintah adalah Presiden Republik Indonesia yang

memegang kekuasaan pemerintahan Negara Republik

Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presiden dan menteri

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945.

2. Daerah adalah Kabupaten Belitung.

3. Bupati adalah Bupati Belitung.

4. Kabupaten adalah Kabupaten Belitung yang merupakan bagian

wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

5. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur

penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin

pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan

daerah otonom.

6. Ruang adalah wadah yang meliputi ruang daratan, ruang

lautan, dan ruang udara, termasuk ruang didalam bumi sebagai

satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk hidup

lainnya hidup dan melakukan kegiatan, serta memelihara

kelangsungan hidupnya.

7. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Belitung yang

selanjutnya disebut RTRW Kabupaten adalah arahan kebijakan

dan strategi pemanfaatan ruang wilayah kabupaten yang

menjadi pedoman bagi penataan ruang wilayah kabupaten yang

merupakan dasar dalam penyusunan program pembangunan.

8. Wilayah….

D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 6

8. Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis

beserta segenap unsur terkait padanya yang batas dan

sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan atau

aspek fungsional.

9. Kawasan adalah satuan ruang wilayah yang batas dan

sistemnya ditentukan berdasarkan aspek fungsional serta

memiliki ciri tertentu.

10. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan

didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh

masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah.

11. Daerah tujuan pariwisata yang selanjutnya disebut Destinasi

Pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam satu

atau lebih wilayah administratif yang di dalamnya terdapat daya

tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas,

serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi

terwujudnya kepariwisataan.

12. Sempadan Pantai adalah daratan sepanjang tepian yang

lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik pantai,

minimal 100 (seratus) meter dari titik pasang tertinggi ke arah

darat.

13. Zona adalah kawasan atau area yang memiliki fungsi dan

karakteristik spesifik.

14. Subzona adalah suatu bagian dari zona yang memiliki fungsi

dan karakteristik tertentu yang merupakan pendetailan dari

fungsi dan karakteristik pada zona yang bersangkutan.

15. Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan yang selanjutnya

disingkat dengan RTBL, adalah panduan rancang bangun suatu

lingkungan/kawasan yang dimaksudkan untuk mengendalikan

pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan lingkungan,

serta memuat materi pokok ketentuan program bangunan

dan lingkungan, rencana umum dan panduan rancangan,

rencana investasi, ketentuan pengendalian rencana, dan

pedoman pengendalian pelaksanaan pengembangan

lingkungan/kawasan.

16. Penataan bangunan dan lingkungan adalah kegiatan

pembangunan untuk merencanakan, melaksanakan,

memperbaiki, mengembangkan atau melestarikan bangunan

dan….

D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 7

dan lingkungan/kawasan tertentu sesuai dengan prinsip

pemanfaatan ruang dan pengendalian bangunan gedung dan

lingkungan secara optimal, yang terdiri atas proses perencanaan

teknis dan pelaksanaan konstruksi, serta kegiatan

pemanfaatan, pelestarian dan pembongkaran bangunan gedung

dan lingkungan.

17. Program bangunan dan lingkungan merupakan penjabaran

lebih lanjut dari perencanaan dan peruntukan lahan yang telah

ditetapkan untuk kurun waktu tertentu, yang memuat jenis,

jumlah, besaran, dan luasan bangunan gedung, serta

kebutuhan ruang terbuka hijau, fasilitas umum, fasilitas sosial,

prasarana aksesibilitas, sarana pencahayaan, dan sarana

penyehatan lingkungan, baik berupa penataan prasarana dan

sarana yang sudah ada maupun baru.

18. Rencana Umum dan Panduan Rancangan merupakan ketentuan

tata bangunan dan lingkungan pada suatu lingkungan/kawasan

yang memuat rencana peruntukan lahan makro dan mikro,

rencana perpetakan, rencana tapak, rencana sistem pergerakan,

rencana aksesibilitas lingkungan, rencana prasarana dan

sarana lingkungan, rencana wujud visual bangunan, dan ruang

terbuka hijau.

19. Intensitas Pemanfaatan Lahan adalah tingkat alokasi dan

distribusi luas lantai maksimum bangunan terhadap

lahan/tapak peruntukannya.

20. Rencana Investasi adalah rujukan bagi para pemangku

kepentingan untuk menghitung kelayakan investasi dan

pembiayaan suatu penataan, sehingga terjadi kesinambungan

pentahapan pelaksanaan pembangunan.

21. Intensitas Pemanfaatan Lahan adalah tingkat alokasi dan

distribusi luas lantai maksimum bangunan terhadap

lahan/tapak peruntukannya.

22. Struktur peruntukan lahan merupakan komponen rancang

kawasan yang berperan penting dalam alokasi penggunaan dan

penguasaan lahan/tata guna lahan yang telah ditetapkan dalam

suatu kawasan perencanaan tertentu berdasarkan ketentuan

dalam rencana tata ruang wilayah.

23. Tata….

D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 8

23. Tata Bangunan adalah produk dari penyelenggaraan bangunan

gedung beserta lingkungannya sebagai wujud pemanfaatan

ruang, meliputi berbagai aspek termasuk pembentukan

citra/karakter fisik lingkungan, besaran, dan konfigurasi dari

elemen, blok, kaveling/petak lahan, bangunan, serta ketinggian

dan elevasi lantai bangunan, yang dapat menciptakan dan

mendefinisikan berbagai kualitas ruang kota yang akomodatif

terhadap keragaman kegiatan yang ada, terutama yang

berlangsung dalam ruang publik.

24. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) adalah angka persentase

perbandingan antara luas seluruh lantai dasar bangunan

gedung dan luas lahan/tanah perpetakan/daerah perencanaan

yang dikuasai sesuai rencana tata ruang dan rencana tata

bangunan dan lingkungan.

25. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) adalah angka persentase

perbandingan antara luas seluruh lantai bangunan gedung dan

luas tanah perpetakan/daerah perencanaan yang dikuasai

sesuai rencana tata ruang dan rencana tata bangunan dan

lingkungan.

26. Koefisien Daerah Hijau (KDH) adalah angka persentase

perbandingan antara luas seluruh ruang terbuka di luar

bangunan gedung yang diperuntukkan bagi pertamanan/

penghijauan dan luas tanah perpetakan/daerah perencanaan

yang dikuasai sesuai rencana tata ruang dan rencana tata

bangunan dan lingkungan.

27. Koefisien Tapak Basemen (KTB) adalah angka persentase

perbandingan antara luas tapak basemen dan luas lahan/tanah

perpetakan/daerah perencanaan yang dikuasai sesuai rencana

tata ruang dan rencana tata bangunan dan lingkungan.

28. Ruang terbuka hijau adalah area memanjang/jalur dan/atau

mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka,

tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah

maupun yang sengaja ditanam.

29. Lahan adalah bidang tanah untuk maksud pembangunan fisik.

30. Prasarana dan utilitas lingkungan adalah kelengkapan dasar

fisik suatu lingkungan yang pengadaannya memungkinkan

suatu lingkungan dapat beroperasi dan berfungsi sebagaimana

semestinya.

31. Jalur….

D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 9

31. Jalur pedestrian adalah jalur khusus yang disediakan untuk

pejalan kaki.

32. Drainase adalah sistem jaringan dan distribusi drainase suatu

lingkungan yang berfungsi sebagai pematus bagi lingkungan,

yang terintegrasi dengan sistem jaringan drainase makro dari

wilayah regional yang lebih luas.

33. Parkir adalah keadaan kendaraan berhenti atau tidak bergerak

untuk beberapa saat baik ditinggalkan atau tidak ditinggalkan

pengemudinya.

34. Masyarakat adalah perorangan, kelompok, badan hukum atau

usaha dan lembaga atau organisasi yang kegiatannya di bidang

bangunan gedung, pariwisata, dan penataan ruang termasuk

masyarakat adat dan masyarakat ahli yang berkepentingan

dengan penyelenggaraan bangunan gedung, pariwisata dan

penataan ruang.

BAB II

LUAS DAN BATASAN KAWASAN

Pasal 2

(1) RTBL Kawasan Pantai Tanjung Kelayang memiliki luas ± 60

(enam puluh) hektar dengan batas sebagai berikut:

a. sebelah utara berbatasan dengan Laut Cina Selatan;

b. sebelah timur berbatasan dengan Desa Keciput Kecamatan

Sijuk;

c. sebelah selatan berbatasan dengan Desa Tanjung Binga

Kecamatan Sijuk; dan

d. sebelah barat berbatasan dengan Laut Cina Selatan dan

Pantai Desa Tanjung Binga, Kecamatan Sijuk Kabupaten

Belitung.

(2) Lahan RTBL Kawasan Pantai Tanjung Kelayang sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), berdasarkan kepemilikan sebagai

berikut:

a. Pemerintah Daerah dengan luas ± 1,85 hektar;

b. swasta dengan luas ± 45,98 hektar; dan

c. masyarakat dengan luas ± 9,04 hektar.

(3) Batas….

D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 10

(3) Batas dan luas RTBL Kawasan Pantai Tanjung Kelayang

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

digambarkan dalam Peta 1 sebagaimana tercantum dalam

Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari

Peraturan Bupati ini.

BAB III

TUJUAN, JANGKA WAKTU DAN RUANG LINGKUP

Pasal 3

Tujuan RTBL Kawasan Pantai Tanjung Kelayang untuk

memberikan acuan yang komprehensif mengenai pengelolaan

Kawasan Pantai Tanjung Kelayang, sehingga terwujud tujuan

pengelolaan perlindungan, pemanfaatan dan pengembangan

Kawasan Pantai Tanjung Kelayang sebagai destinasi pariwisata

yang berkelanjutan.

Pasal 4

Jangka waktu RTBL Kawasan Pantai Tanjung Kelayang selama 5

(lima) tahun dan dapat ditinjau kembali 1 (satu) kali dalam 5 (lima)

tahun.

Pasal 5

Ruang lingkup RTBL Kawasan Pantai Tanjung Kelayang, meliputi:

a. visi dan strategi pengembangan;

b. program bangunan dan lingkungan;

c. intensitas pemanfaatan ruang dan bangunan;

d. rencana investasi; dan

e. pengendalian.

BAB IV

VISI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN

Pasal 6

(1) Visi RTBL Kawasan Pantai Tanjung Kelayang sebagai destinasi

pariwisata berkelanjutan adalah mewujudkan Kawasan Wisata

Pantai Tanjung Kelayang sebagai Kawasan Wisata Terpadu

Yang Berdaya Dukung Lingkungan.

(2) Untuk….

D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 11

(2) Untuk mewujudkan visi pengembangan RTBL Kawasan Pantai

Tanjung Kelayang sebagai destinasi pariwisata berkelanjutan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), strategi yang dilakukan

sebagai berikut:

a. menata pedestrian;

b. meningkatkan fungsi aktivitas koridor;

c. memperkuat elemen lokal;

d. penataan aktivitas informal;

e. penataan elemen jalan dan parkir; dan

f. penataan ruang terbuka.

Pasal 7

(1) Strategi menata pedestrian sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 6 ayat (2) huruf a, melalui kegiatan sebagai berikut:

a. menata jalur pedestrian sepanjang koridor jalan dan

kawasan peruntukan aktifitas wisata;

b. membuat jalur pedestrian yang nyaman dan saling

terintegrasi dengan jaringan sekitarnya;

c. menyediakan ruang publik sebagai tempat pemberhentian

pada titik-titik di sepanjang jalan menuju kawasan wisata;

dan

d. menyediakan jalur pejalan kaki untuk lanjut usia dan

berkebutuhan khusus.

(2) Strategi meningkatkan fungsi aktivitas koridor sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) huruf b, melalui kegiatan

sebagai berikut:

a. menata fungsi bangunan yang tidak terpakai;

b. menambah fungsi baru yang mampu mendukung

pedestrian; dan

c. menyediakan ruang terbuka hijau dan ruang publik.

(3) Strategi memperkuat elemen lokal sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 6 ayat (2) huruf c, melalui kegiatan sebagai

berikut:

a. menata tampilan tampak bangunan di sepanjang koridor

sehingga mampu memberikan keindahan visual;

b. meningkatkan intensitas bangunan di kawasan

perencanaan; dan

c. menata ulang bangunan yang telah ada dan/atau

terbangun sehingga menarik secara visual.

(4) Strategi….

D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 12

(4) Strategi penataan aktivitas informal sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 6 ayat (2) huruf d, melalui kegiatan sebagai

berikut:

a. menyediakan ruang tempat berjualan untuk aktifitas

informal; dan

b. menyebarkan aktivitas informal pada ruang terbuka.

(5) Strategi penataan elemen jalan dan parkir sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) huruf e, melalui kegiatan

sebagai berikut:

a. menyediakan prasarana dan/atau sarana parkir pada jalur

pendestrian;

b. menyediakan elemen budaya lokal untuk prasarana

dan/atau sarana jalan;

c. menyediakan jalur hijau; dan

d. menyediakan parkir bersama.

(6) Strategi penataan ruang terbuka sebagai ruang hijau dan

ruang publik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2)

huruf f, melalui kegiatan sebagai berikut:

a. merevitalisasi ruang terbuka menjadi ruang publik yang

bernuasa budaya lokal; dan

b. menempatkan aktifitas informal pada ruang publik.

BAB V

PROGRAM BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 8

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi sesuai dengan strategi

pengembangan RTBL Kawasan Pantai Tanjung Kelayang, program

yang dilakukan:

a. penataan struktur ruang; dan

b. penataan peruntukan ruang, bangunan dan lingkungan.

Bagian Kedua

Struktur Tata Bangunan dan Lingkungan

Pasal 9

(1) Penataan struktur ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal

8 huruf a, terdiri atas:

a. zona I; b. Zona….

D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 13

b. zona II; dan

c. zona III.

(2) Zona I Kawasan Pantai Tanjung Kelayang sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf a, seluas kurang lebih ± 1,7

(satu koma tujuh hektar) ha terbagi dalam 4 (empat) sub zona.

(3) Zona II Kawasan Pantai Tanjung Kelayang sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf b, seluas kurang lebih ± 42

(empat puluh dua hektar) ha terbagi dalam 4 (empat) sub zona.

(4) Zona III Kawasan Pantai Tanjung Kelayang sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf c, seluas kurang lebih ± 16,2

(enam belas koma dua hektar) ha terbagi dalam 5 (lima) sub

zona.

Bagian Ketiga

Penataan Peruntukan Ruang, Bangunan dan Lingkungan

Pasal 10

(1) Penataan peruntukan ruang, bangunan dan lingkungan pada

Zona I sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2), terdiri

dari:

a. sub zona kantor pelayanan kawasan;

b. sub zona prasarana umum dan sosial;

c. sub zona ruang terbuka publik; dan

d. sub zona ruang terbuka hijau.

(2) Pengembangan dan penanganan pada sub zona kantor

pelayanan kawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf a, dilakukan melalui pembangunan kantor Pengelola

Kawasan.

(3) Pengembangan dan penanganan pada sub zona prasarana

umum dan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

b, dilakukan melalui kegiatan sebagai berikut:

a. revitalisasi kantor Pusat Informasi Pariwisata menjadi

tempat pameran, promosi dan prasarana ibadah;

b. panggung hiburan (amphitheater);

c. penyediaan toilet umum;

d. area pergelaran budaya; dan

e. tempat parkir.

(4) Pengembangan dan penanganan pada sub zona ruang terbuka

publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, melalui

kegiatan pembangunan tempat berkumpul (promenade).

(5) Pengembangan….

D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 14

(5) Pengembangan dan penanganan pada sub zona ruang terbuka

hijau sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, melalui

kegiatan revitalisasi taman menjadi ruang terbuka hijau.

Pasal 11

(1) Penataan peruntukan ruang, bangunan dan lingkungan pada

Zona II sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3) sebagai

berikut:

a. sub zona perdagangan dan jasa;

b. sub zona prasarana umum dan sosial;

c. sub zona ruang terbuka publik; dan

d. sub zona ruang terbuka hijau.

(2) Pengembangan dan penanganan sub zona perdagangan dan

jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, melalui

kegiatan sebagai berikut:

a. penyediaan restoran dan rumah makan; dan

b. pembangunan perhotelan.

(3) Pengembangan dan penanganan sub zona prasarana umum

dan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,

melalui kegiatan sebagai berikut:

a. penyediaan sarana wisata bahari;

b. penyediaan toilet umum; dan

c. penyediaan tempat parkir.

(4) Pengembangan dan penanganan sub zona ruang terbuka

publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, melalui

kegiatan pembangunan pedestrian dan tempat berkumpul

(promenade).

(5) Pengembangan dan penanganan sub zona ruang terbuka hijau

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, melalui kegiatan

pembangunan ruang terbuka hijau.

Pasal 12

(1) Penataan peruntukan ruang, bangunan dan lingkungan pada

Zona III sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (4) sebagai

berikut:

a. sub zona permukiman;

b. sub zona perdagangan dan jasa;

c. sub zona prasarana umum dan sosial;

d. sub zona ruang terbuka hijau; dan

e. Sub Zona Parkir.

(2) Pengembangan….

D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 15

(2) Pengembangan dan penanganan sub zona permukiman

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, melalui kegiatan

sebagai berikut:

a. penataan rumah penduduk bernuansa unsur ornamen

arsitektur lokal; dan/atau

b. penataan rumah penduduk menyatu dengan rumah toko

(kios souvenir).

(3) Pengembangan dan penanganan sub zona perdagangan dan

jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, melalui

kegiatan sebagai berikut:

a. pembangunan dan/atau penyediaan kios souvenir; dan

b. pembangunan homestay.

(4) Pengembangan dan penanganan sub zona prasarana umum

dan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c,

melalui kegiatan sebagai berikut:

a. pembangunan tempat ibadah;

b. penyediaan tempat parkir bus; dan

c. pembangunan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA).

(5) Pengembangan dan penanganan sub zona ruang terbuka hijau

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, melalui kegiatan

pembangunan ruang terbuka hijau dan tugu selamat datang.

(6) Struktur peruntukan lahan pada zona III sebagai zona

campuran (mix used area).

Pasal 13

Penataan struktur ruang, penataan peruntukan ruang, bangunan

dan lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, Pasal 11

dan Pasal 12, digambarkan dalam Peta 2 sebagaimana tercantum

dalam Lampiran II yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari Peraturan Bupati ini.

BAB VI

RENCANA UMUM DAN PANDUAN RANCANGAN

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 14

Penataan struktur ruang/lahan, peruntukan ruang, bangunan dan

lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, Pasal 11 dan

Pasal 12, wajib memperhatikan ketentuan sebagai berikut:

a. perpetakan….

D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 16

a. perpetakan dan tapak;

b. intensitas bangunan;

c. sistem sirkulasi kendaraan;

d. sistem pedestrian;

e. sistem prasarana dan utilitas lingkungan;

f. ruang terbuka dan tata hijau;

g. tata informasi dan wajah jalan.

h. mitigasi bencana.

Bagian Kedua

Perpetakan dan Tapak

Pasal 15

(1) Rencana perpetakan pada sub zona perdagangan jasa, sebagai

berikut:

a. pengaturan intensitas bangunan sesuai dengan intensitas;

b. konfigurasi bangunan dengan massa tunggal atau massa

deret;

c. pada massa deret petak bangunan tidak menempel hingga

batas belakang dan batas salah satu sisi samping kapling;

dan

d. pada massa tunggal bangunan tidak menempel pada batas

kedua sisi kapling dan batas belakang kapling.

(2) Rencana perpetakan pada sub zona rumah toko (kios

souvenir), sebagai berikut:

a. pengaturan intensitas bangunan sesuai dengan intensitas;

b. konfigurasi bangunan dengan massa tunggal atau massa

deret;

c. pada massa deret petak bangunan tidak menempel hingga

batas belakang dan batas salah satu sisi samping kapling;

dan

d. pada massa tunggal bangunan tidak menempel pada batas

kedua sisi kapling dan batas belakang kapling.

Pasal 16

Rencana tapak pada kawasan perencanaan, dilakukan dengan:

a. membangun sistem jaringan jalan untuk jalan kendaraan dan

pedestrian yang dapat membuka kawasan perencanaan dengan

kawasan sekitarnya;

b. membentuk….

D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 17

b. membentuk sistem pedestrian yang menghubungkan semua

unit perencanaan sehingga tercipta pedestrian ramah pejalan

kaki;

c. mengupayakan Sempadan Pantai bisa menjadi jalur hijau;

d. menetapkan jarak bangungan terhadap jalan sedemikian rupa

sehingga tercipta bangunan yang serasi dengan budaya lokal;

dan

e. mengarahkan ketinggian bangunan sesuai intensitas bangunan.

Bagian Ketiga

Intensitas Bangunan

Pasal 17

Ketentuan intensitas bangunan yang wajib diperhatikan dalam

pengembangan kawasan perencanaan sebagaimna dimaksud dalam

Pasal 14 huruf b, sebagai berikut:

a. Garis Sempadan Pantai (GSP);

b. Garis Sempadan Bangunan (GSB);

c. Koefisien Lantai Bangunan (KLB);

d. Koefisien Dasar Bangunan (KDB); dan

e. Tata Bangunan.

Paragraf 1

Garis Sempadan Pantai

Pasal 18

(1) Ketentuan Garis Sempadan Pantai yang wajib diperhatikan

dalam pengembangan kawasan perencanaan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 17 huruf a, ditetapkan sebagai berikut:

a. zona I sebesar 0 (nol) m; dan

b. zona II dan zona III paling sedikit 50 (lima puluh) m dari

pasang tertinggi.

(2) Penentuan Garis Sempadan Pantai sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), dihitung mulai dari pasang tertinggi sampai

dengan pasangan pondasi pada bangunan utama.

(3) Garis Sempadan Pantai sebagaimana dimaksud ayat (1),

digambarkan dalam Peta 3 sebagaimana tercantum dalam

Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari

Peraturan Bupati ini.

Paragraf….

D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 18

Paragraf 2

Garis Sempadan Bangunan

Pasal 19

(1) Ketentuan Garis Sempadan Bangunan yang wajib diperhatikan

dalam pengembangan kawasan perencanaan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 17 huruf b, ditetapkan sebagai berikut:

a. zona I dan zona II sebesar 8-15 (delapan sampai dengan

lima belas) m; dan

b. zona III sebesar 3-6 (tiga sampai dengan enam) m.

(2) Garis sempadan pagar di kawasan perencanaan ditetapkan

sebagai berikut:

a. zona I dan zona II sebesar 12 (dua belas) m dengan pagar

permanen; dan

b. zona III sebesar 3 (tiga) m.

(3) Garis Sempadan Bangunan dan garis sempadan pagar di

kawasan perencanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dan ayat (2), digambarkan dalam Peta 4 sebagaimana

tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak

terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Paragraf 3

Koefisien Lantai Bangunan

Pasal 20

(1) Ketentuan Koefisien Lantai Bangunan yang wajib diperhatikan

dalam pengembangan kawasan perencanaan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 17 huruf c, ditetapkan sebagai berikut:

a. zona I sebagai berikut:

1. sub zona perkantoran Koefisien Lantai Bangunan

sebesar 1,2 (satu koma dua); dan

2. sub zona prasarana umum dan sosial Koefisien Lantai

Bangunan sebesar 1,2 (satu koma dua);

b. zona II sebagai berikut:

1. sub zona perdagangan dan jasa Koefisien Lantai

Bangunan sebesar 2,4 (dua koma empat); dan

2. sub zona prasarana umum dan sosial Koefisien Lantai

Bangunan sebesar 2,4 (dua koma empat); dan

c. zona III sebagai berikut:

1. sub zona permukiman Koefisien Lantai Bangunan

sebesar 1,2 (satu koma dua);

2. sub….

D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 19

2. sub zona perdagangan dan jasa Koefisien Lantai

Bangunan sebesar 1,2 (satu koma dua); dan

3. sub zona prasarana umum dan sosial Koefisien Lantai

Bangunan sebesar 1,2 (satu koma dua).

(2) Koefisien Lantai Bangunan pada zona I, zona II dan zona III di

kawasan perencanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

digambarkan dalam Peta 4 sebagaimana tercantum dalam

Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari

Peraturan Bupati ini.

Paragraf 4

Koefisien Dasar Bangunan

Pasal 21

(1) Ketentuan Koefisien Dasar Bangunan yang wajib diperhatikan

dalam pengembangan kawasan perencanaan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 17 huruf d, ditetapkan sebagai berikut:

a. zona I sebagai berikut:

1. sub zona perkantoran Koefisien Dasar Bangunan

sebesar 30% (tiga puluh perseratus); dan

2. sub zona prasarana umum dan sosial Koefisien Dasar

Bangunan sebesar 30% (tiga puluh perseratus).

b. zona II sebagai berikut:

1. sub zona perdagangan dan jasa Koefisien Dasar

Bangunan sebesar 30% (tiga puluh perseratus); dan

2. sub zona prasarana umum dan sosial Koefisien Dasar

Bangunan sebesar 30% (tiga puluh perseratus).

c. zona III sebagai berikut:

1. sub zona permukiman Koefisien Dasar Bangunan

sebesar 60% (enam puluh perseratus);

2. sub zona perdagangan dan jasa Koefisien Dasar

Bangunan sebesar 60% (enam puluh perseratus); dan

3. sub zona prasarana umum dan sosial Koefisien Dasar

Bangunan sebesar 60% (enam puluh perseratus).

(2) Koefisien Dasar Bangunan pada zona I, zona II dan zona III di

kawasan perencanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

digambarkan dalam Peta 4 sebagaimana tercantum dalam

Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari

Peraturan Bupati ini.

Paragraf….

D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 20

Paragraf 5

Tata Bangunan

Pasal 22

(1) Ketentuan tata bangunan yang wajib diperhatikan dalam

pengembangan kawasan perencanaan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 17 huruf e, ditetapkan sebagai berikut:

a. kelompok bangunan hunian (perumahan) dengan

ketinggian paling tinggi 3 (tiga) lantai dengan perpetakan

besar hingga perpetakan kecil;

b. kelompok bangunan akomodasi wisata skala homestay

ketinggian bangunan paling tinggi 3 (tiga) lantai; dan

c. kelompok bangunan perdagangan dan jasa dengan

ketinggian bangunan paling tinggi 3 (tiga) lantai dengan

kepadatan rendah.

(2) Lahan yang berbatasan langsung dengan jalan utama di

kawasan perencanaan ketinggian bangunan paling tinggi

5 (lima) lantai.

(3) Lahan yang berbatasan langsung dengan garis Sempadan

Pantai ketinggian bangunan paling tinggi 2 (dua) lantai.

(4) Tata Bangunan di kawasan perencanaan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3), digambarkan

dalam Peta 4 sebagaimana tercantum dalam Lampiran II

yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

Bupati ini.

Bagian Keempat

Sistem Sirkulasi Kendaraan

Pasal 23

(1) Ketentuan Sistem Sirkulasi Kendaraan yang wajib

diperhatikan dalam pengembangan kawasan perencanaan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf c, sebagai

berikut:

a. sirkulasi kendaraan di jalan nasional diarahkan 2 (dua)

arah dan dilengkapi dengan jalur pejalan kaki dan jalur

hijau;

b. sirkulasi kendaraan di jalan lingkungan diarahkan 1 (satu)

arah; dan

c. akses keluar masuk kendaraan dari dan/atau ke kawasan

diizinkan 1 (satu) pintu gerbang.

(2) Sirkulasi….

D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 21

(2) Sirkulasi kendaraan di jalan nasional sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf a, tidak diperbolehkan parkir pada badan

jalan.

(3) Setiap kegiatan/usaha perdagangan dan jasa dalam kawasan

perencanaan wajib menyediakan tempat parkir sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

(4) Ketentuan sistem sirkulasi kendaraan pada kawasan

perencanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2),

dan ayat (3) digambarkan dalam Peta 5 sebagaimana

tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak

terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Bagian Kelima

Sistem Pedestrian

Pasal 24

(1) Ketentuan Sistem Pedestrian yang wajib diperhatikan dalam

pengembangan kawasan perencanaan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 14 huruf d, sebagai berikut:

a. fungsi fasilitas pejalan kaki untuk memberikan kesempatan

bagi lalu lintas orang agar dapat berpapasan pada masing-

masing arah atau menyalip dengan rasa aman serta

nyaman, disamping itu untuk menghindari bercampurnya

pejalan kaki dengan kendaraan; dan

b. sesuai kebutuhan fasilitas pejalan kaki berupa trotoar

untuk pergerakan menyusuri jalan dan zebra cross untuk

fasilitas memotong jalan serta pergerakan di persimpangan.

(2) Setiap persimpangan pada kawasan perencanaan dilengkapi

dengan rambu lalu lintas sesuai standar yang ditetapkan

dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) Ketentuan sistem pedestrian pada kawasan perencanaan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), digambarkan dalam

Peta 6 sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan

Bupati ini.

Bagian….

D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 22

Bagian Keenam

Sistem Prasarana dan Utilitas Lingkungan

Pasal 25

Ketentuan Sistem Prasarana dan Utilitas Lingkungan yang wajib

diperhatikan dalam pengembangan kawasan perencanaan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf e, sebagai berikut:

a. sistem jaringan air bersih;

b. sistem jaringan listrik;

c. sistem jaringan telekomunikasi;

d. sistem jaringan kebakaran;

e. sistem drainase;

f. sistem pengelolaan air limbah domestik; dan

g. sistem pengelolaan sampah.

Pasal 26

(1) Sistem jaringan air bersih sebagai prasarana dan utilitas

lingkungan pada kawasan perencanaan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 25 huruf a, dengan ketentuan sebagai

berikut:

a. pembangunan jaringan air bersih dengan sistem perpipaan

disesuaikan dengan kondisi geografis atau menggunakan

sistem gravitasi atau sistem pompa penyaluran air bersih di

setiap sub zona; dan

b. perlindungan terhadap resapan air sehingga debit air tidak

berkurang.

(2) Sistem jaringan listrik sebagai prasarana dan utilitas

lingkungan pada kawasan perencanaan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 25 huruf b, untuk jangka pendek

menggunakan kabel udara, jangka menengah dan panjang

dirahkan menggunakan kabel bawah tanah.

(3) Sistem jaringan telekomunikasi sebagai prasarana dan utilitas

lingkungan pada kawasan perencanaan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 25 huruf c, untuk jangka pendek

menggunakan kabel udara, jangka menengah dan panjang

dirahkan menggunakan kabel bawah tanah.

(4) Sistem jaringan kebakaran sebagai prasarana dan utilitas

lingkungan pada kawasan perencanaan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 25 huruf d, berupa hydrant.

(5) Sistem….

D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 23

(5) Sistem drainase sebagai prasarana dan utilitas lingkungan

pada kawasan perencanaan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 25 huruf e, menggunakan drainase tertutup.

(6) Sistem pengolahan air limbah domestik sebagai prasarana dan

utilitas lingkungan pada kawasan peencanaan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 25 huruf f, diarahkan menggunakan

prasarana dan sarana IPAL Kawasan.

(7) Sistem pengolahan sampah sebagai prasarana dan utilitas

lingkungan pada kawasan perencanaan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 25 huruf g, dengan ketentuan sebagai

berikut:

a. tersedia wadah sampah terpilah paling sedikit 3 (tiga) jenis

sampah (sampah organik, sampah anorganik, dan sampah

rumah tangga mengandung B3); dan

b. tersedia sarana pengangkutan sampah.

(8) Ketentuan sistem jaringan air bersih sebagai prasarana dan

utilitas lingkungan pada kawasan perencanaan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), digambarkan dalam Peta 7.a

sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

(9) Ketentuan sistem jaringan listrik sebagai prasarana dan

utilitas lingkungan pada kawasan perencanaan sebagaimana

dimaksud pada ayat (2), digambarkan dalam Peta 7.b

sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

(10) Ketentuan sistem jaringan telekomunikasi sebagai prasarana

dan utilitas lingkungan pada kawasan perencanaan

sebagaimana dimaksud pada ayat (3), digambarkan dalam Peta

7.c sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan

Bupati ini.

(11) Ketentuan sistem jaringan kebakaran sebagai prasarana dan

utilitas lingkungan pada kawasan perencanaan sebagaimana

dimaksud pada ayat (4), digambarkan dalam Peta 7.d

sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

(12) Ketentuan….

D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 24

(12) Ketentuan sistem drainase sebagai prasarana dan utilitas

lingkungan pada kawasan perencanaan sebagaimana

dimaksud pada ayat (5), digambarkan dalam Peta 7.e

sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

(13) Ketentuan sistem Pengolahan air limbah domestic sebagai

prasarana dan utilitas lingkungan pada kawasan perencanaan

sebagaimana dimaksud pada ayat (6), digambarkan dalam Peta

7.f sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan

Bupati ini.

(14) Ketentuan sistem Pengelolaan Sampah sebagai prasarana dan

utilitas lingkungan pada kawasan perencanaan sebagaimana

dimaksud pada ayat (7), digambarkan dalam Peta 7.g

sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Bagian Ketujuh

Ruang Terbuka dan Tata Hijau

Pasal 27

Ketentuan ruang terbuka dan tata hijau yang wajib diperhatikan

dalam pengembangan kawasan perencanaan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 14 huruf f, sebagai berikut:

a. penyediaan ruang terbuka; dan

b. penyediaan tata hijau.

Pasal 28

(1) Penyediaan ruang terbuka sebagaimana dimaksud dalam Pasal

27 huruf a, terdiri dari:

a. ruang terbuka hijau; dan

b. ruang terbuka non hijau.

(2) Ruang terbuka hijau sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf a,

melalui kegiatan:

a. tata hijau kawasan Sempadan Pantai;

b. tata hijau atau jalur hijau tepi jalan; dan

c. penataan taman.

(3) Ruang terbuka non hijau sebagaimana dimaksud ayat (1)

huruf b, meliputi:

a. pelataran parkir; dan

b. pelataran….

D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 25

b. pelataran kawasan.

Pasal 29

Penyediaan tata hijau sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27

huruf b, sebagai berikut:

a. tersedia pepohonan di sepanjang jalur pedestrian yang berfungsi

sebagai peneduh dan ekologis;

b. penataan taman dengan memperhatikan faktor pembayangan

dari matahari guna memberi kenyamanan pada pedestrian dan

mampu berperan dalam mengurangi dampak pemanasan pada

kawasan; dan

c. jenis tanaman yang dipilih untuk pohon peneduh di sepanjang

pedestrian mengikuti kriteria cepat tumbuh, tajuknya melebar

atau membulat agar efektif meneduhi pedestrian, akarnya tidak

merusak struktur jalan dan pedestrian, bukan jenis daun

mudah gugur agar mudah perawatan, mudah dipangkas dan

tidak mengganggu lalu lintas angkutan jalan.

Bagian Kedelapan

Tata Informasi dan Wajah Jalan

Pasal 30

(1) Ketentuan tata informasi dan wajah jalan yang wajib

diperhatikan dalam pengembangan kawasan perencanaan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf g, sebagai

berikut:

a. peletakan tata media informasi; dan

b. perabotan jalan.

(2) Peletakan tata media informasi sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) huruf a, pada area yang harus bebas dari segala tata

informasi meliputi:

a. rambu pertanda jalan dan papan himbauan dan/atau

informasi diarahkan terletak pada tempat yang mudah

terlihat, kuat, dan terpelihara; dan

b. penempatan reklame diarahkan hanya pada masing-masing

sub zona pada bangunan dan diluar bangunan dengan

model penataan yang terintegrasi.

(3) Tanda untuk kawasan perencanaan dilakukan di jalan

kolektor ditempatkan perabot jalan berupa rambu lalu lintas,

rambu evakuasi, bangku peristirahatan, lampu jalan, papan

informasi….

D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 26

informasi kawasan, papan reklame, tempat sampah, rambu

penanda jalur sepeda dan hydrant.

(4) Penataan perabot jalan (street furniture) kawasan perencanaan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:

a. penunjuk nama jalan pada kawasan perencanaan

ditempatkan pada setiap ujung jalan yang terdapat pada

kawasan perencanaan dengan bentuk yang mencirikan

karakter lokal;

b. penempatan rambu jalan sesuai standar dengan ukuran

serta kualitas dari rambu-rambu harus diatur agar tercipta

keserasian serta mengurangi dampak negatif kawasan;

c. peletakan pencahayaan buatan harus mempunyai jarak

setiap titik lampu sekurang-kurangnya 50 (lima puluh)

meter dan sesuai kebutuhan jenis ruang terbuka hijau dan

sempadan jalan; dan

d. peletakan tempat sampah umum ditetapkan pada tiap jarak

50 (lima puluh) meter, dan tidak boleh menggangu sirkulasi

pejalan kaki serta bentuk tempat sampah umum harus

bercirikan dan mencitrakan nuansa khas lokal dan ada

pemisah antara sampah organik, anorganik dengan sampah

rumah tangga mengandung B3.

Bagian Kesembilan

Mitigasi Bencana

Pasal 31

(1) Ketentuan mitigasi bencana yang wajib diperhatikan dalam

pengembangan kawasan perencanaan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 14 huruf h, setiap bangunan gedung kecuali

rumah tinggal harus dilindungi terhadap bahaya kebakaran

dengan sistem proteksi aktif dan sistem proteksi pasif

terhadap bahaya kebakaran dengan dilengkapi fire

extinguisher.

(2) Pengamanan bahaya kebakaran dengan sistem proteksi pasif

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi:

a. kemampuan stabilitas struktur dan elemennya;

b. konstruksi tahan api;

c. kompartemenisasi dan pemisahan; dan

d. proteksi pada bukaan yang ada untuk menahan dan

membatasi kecepatan menjalarnya api dan asap kebakaran.

(3) Kawasan….

D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 27

(3) Kawasan perencanaan harus tersedia hydrant fire extinguisher,

atau sumber air berupa sumur dan/atau reservoir air dan

prasarana dan sarana umum untuk mempermudah instansi

pemadam kebakaran dalam pemadaman kebakaran.

(4) Setiap rumah dan bangunan gedung harus dapat dijangkau

oleh pancaran air unit pemadam kebakaran dari jalan di

lingkungannya.

Pasal 32

Kawasan perencanaan harus tersedia:

a. sistem peringatan dini (early warning system) terhadap bencana

alam disiapkan oleh Pemerintah Daerah;

b. jalur evakuasi atau penyelamatan saat bencana alam

menggunakan jaringan jalan; dan

c. rambu jalur, arah evakuasi dan titik kumpul disiapkan oleh

Pemerintah Daerah.

BAB VII

RENCANA INVESTASI

Pasal 33

Rencana investasi kegiatan RTBL Kawasan Pantai Tanjung

Kelayang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf d,

dilaksanakan oleh Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah

Kabupaten, masyarakat dan badan hukum.

Pasal 34

(1) Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah

dalam melaksanakan kegiatan pengembangan RTBL Kawasan

Pantai Tanjung Kelayang dapat bekerjasama dengan badan

hukum.

(2) Pola kerjasama investasi pengembangan RTBL Kawasan Pantai

Tanjung Kelayang sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

melalui Build Operate and Transfer (BOT), Build Own Operate

and Transfer (BOOT), dan Build Operate and Transfer (BOO)

sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 35

(1) Rencana investasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34,

melalui kegiatan:

a. sosialisasi….

D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 28

a. sosialisasi;

b. perencanaan;

c. pelaksanaan; dan

d. pengelolaan kawasan.

(2) Rencana investasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

disajikan dalam indikasi program RTBL penataan kawasan

wisata Tanjung Kelayang sebagaimana tercantum dalam

Lampiran IV yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari peratuan Bupati ini.

BAB VIII

PENGENDALIAN PENGELOLAAN KAWASAN

Bagian Kesatu

Pengendalian

Pasal 36

Pengendalian pelaksanaan RTBL Kawasan Pantai Tanjung Kelayang

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf e, diarahkan dalam

pemanfaatan ruang melalui:

a. perizinan;

b. pemberian insentif;

c. pemberian disinsentif; dan

d. pengenaan sanksi.

Pasal 37

(1) Izin pemanfaatan ruang di kawasan perencanaan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 36 huruf a, diberikan sesuai peraturan

perundang-undangan penataan ruang dan/atau bangunan

gedung.

(2) Perizinan pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), sebagai upaya penertiban pemanfaatan ruang agar

setiap pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata ruang.

(3) Pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata

ruang dan tidak memiliki izin, dapat dibatalkan dan dikenakan

sanksi adminstratif dan/atau sanksi pidana sesuai peraturan

perundang-undangan.

Pasal….

D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 29

Pasal 38

(1) Pemberian insentif dalam pemanfaatan ruang di kawasan

perencanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 huruf b,

sebagai upaya untuk memberikan imbalan terhadap

pelaksanaan kegiatan yang sejalan dengan RTBL.

(2) Bentuk insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat

berupa keringanan pajak, pembangunan prasarana dan

sarana (infrastruktur), pemberian kompensasi dan pemberian

penghargaan.

Pasal 39

(1) Pemberian disinsentif dalam pemanfaatan ruang di kawasan

perencanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 huruf c,

sebagai perangkat atau instrumen mencegah, membatasi

pertumbuhan, dan/atau mengurangi kegiatan yang tidak

sejalan dengan rencana tata ruang.

(2) Disinsentif sebagaimana diaksud pada ayat (1), dapat berupa

pengenaan pajak daerah yang tinggi, pembatasan penyediaan

prasarana dan sarana, serta pengenaan kompensasi dan

penalti.

Pasal 40

(1) Pengenaan sanksi dalam pemanfaatan ruang di kawasan

perencanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 huruf d,

berupa sanksi administratif dan/atau sanksi pidana sesuai

pelanggaran yang dilakukan.

(2) Pengenaan sanksi administratif dan/atau sanksi pidana

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan sesuai

ketentuan peraturan perundang-undangan bidang tata ruang,

bangunan gedung, dan/atau lingkungan hidup.

BAB IX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 41

(1) Bangunan yang berada di kawasan perencanaan yang tidak

sesuai dengan RTBL ini dilakukan penyesuaian paling lama 3

(tiga) tahun.

(2) Dalam….

D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 30

(2) Dalam hal pemilik bangunan pada kawasan perencanaan tidak

melakukan penyesuaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Pemerintah Daerah melakukan upaya fasade bangunan.

Pasal 42

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam

Berita Daerah Kabupaten Belitung.

Ditetapkan di Tanjungpandan

pada tanggal 12 Februari 2018

BUPATI BELITUNG,

ttd.

SAHANI SALEH

Diundangkan di Tanjungpandan

pada tanggal 12 Februari 2018

SEKRETARIS DAERAH

KABUPATEN BELITUNG,

ttd.

KARYADI SAHMINAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BELITUNG TAHUN 2018 NOMOR 8

PARAF KOORDINASI

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM,

ttd.

IMAM FADLLI, SH

NIP. 197109152001121002

D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 31

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI KABUPATEN BELITUNG NOMOR 8 TAHUN 2018

TENTANG RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN KAWASAN PANTAI

TANJUNG KELAYANG KABUPATEN BELITUNG

Peta 1

Batas dan Luas RTBL Kawasan Pantai Tanjung Kelayang

BUPATI BELITUNG,

ttd.

SAHANI SALEH

B

E

L

I

T

U

N

G

PARAF KOORDINASI

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM,

ttd.

IMAM FADLLI, SH

NIP. 197109152001121002

D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 32

LAMPIRAN II

PERATURAN BUPATI KABUPATEN

BELITUNG NOMOR 8 TAHUN 2018

TENTANG RENCANA TATA BANGUNAN DAN

LINGKUNGAN KAWASAN PANTAI TANJUNG

KELAYANG KABUPATEN BELITUNG

Peta 2

Penataan Struktur Ruang, Penataan Peruntukan Ruang, Bangunan dan

Lingkungan

Peta 3….

D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 33

Peta 3

Garis Sempadan Pantai

Peta 4….

D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 34

Peta 4

Garis Sempadan Bangunan (GSB) dan Garis Sempadan Pagar (GSP), Koefisien

Lantai Bangunan (KLB),

Koefisien Dasar Bangunan (KDB) dan Tata Bangunan

BUPATI BELITUNG,

ttd.

SAHANI SALEH

PARAF KOORDINASI

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

ZONA III (HOME STAY< KIOA SOUVENIR)

a. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) : 1,2

b. Ketinggian Bangunan : Maks. 3 Lantai

c. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 60%

d. Garis sempadan bangunan (GSB) 6 – 10 m

e. Garis sempadan pagar : 3 m pagar permanen

f. Koefisien Dasar Hijau (KDH) 30%

g. Koefisien Tapak Basemen (KTB) 0

ZONA III (PERMUKIMAN)

a. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) : 1,2

b. Ketinggian Bangunan : Maks. 3 Lantai

c. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 60%

d. Garis sempadan bangunan (GSB) 4 – 8 m

e. Garis sempadan pagar : 2 m pagar permanen

f. Koefisien Dasar Hijau (KDH) 30%

g. Koefisien Tapak Basemen (KTB) 0

Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM,

ttd.

IMAM FADLLI, SH

NIP. 197109152001121002

D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 35

LAMPIRAN III

PERATURAN BUPATI KABUPATEN

BELITUNG NOMOR 8 TAHUN 2018

TENTANG RENCANA TATA BANGUNAN

DAN LINGKUNGAN KAWASAN PANTAI

TANJUNG KELAYANG KABUPATEN

BELITUNG

Peta 5

Rencana Sistem Sirkulasi Kendaraan dan Pendestrian

,

S

A

N

I

S

A

L

E

H

Peta 6….

D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 36

Peta 6

Sistem Jalur Pedestrian

Sistem….

D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 37

Sistem Prasarana dan Utilitas Lingkungan

Peta 7.a

Sistem Jaringan Air Bersih

Peta 7.b….

D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 38

Peta 7.b

Sistem Jaringan Listrik

Peta 7.c….

D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 39

Peta 7.c

Sistem Jaringan Telekomunikasi

Peta 7.d….

D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 40

Peta 7.d

Sistem Jaringan Kebakaran

Peta 7.e….

D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 41

Peta 7.e

Sistem Drainase

Peta 7.f….

D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 42

Peta 7.f

Pengelolaan Air Limbah Domestik

Peta 7.g….

D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 43

Peta 7.g

Sistem Pengelolaan Sampah

BUPATI BELITUNG,

ttd.

SAHANI SALEH

PARAF KOORDINASI

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Salinan sesuai dengan aslinya

KEPALA BAGIAN HUKUM,

ttd.

IMAM FADLLI, SH

NIP. 197109152001121002

D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 44

LAMPIRAN IV PERATURAN BUPATI KABUPATEN

BELITUNG NOMOR 8 TAHUN 2018 TENTANG RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

KAWASAN PANTAI TANJUNG KELAYANG KABUPATEN BELITUNG

RENCANA INVESTASI

Program….

Dinas PUPR Dinas Pariwisata

Dinas PUPR Dinas Pariwisata

Dinas PUPR Bagian Pemerintahan

D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 45

BUPATI BELITUNG,

ttd.

SAHANI SALEH

PARAF KOORDINASI

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Dinas PUPR

Dinas Pariwisata

Dinas PUPR Dinas Pariwisata

Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM,

ttd.

IMAM FADLLI, SH

NIP. 197109152001121002