bupati belitungjdih.belitungkab.go.id/...8-perbub-rtbl-tanjung--kelayang-final-ok.pdf · d:\perbup...
TRANSCRIPT
D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 1
BUPATI BELITUNG
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
PERATURAN BUPATI BELITUNG
NOMOR 8 TAHUN 2018
TENTANG
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
KAWASAN PANTAI TANJUNG KELAYANG KABUPATEN BELITUNG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BELITUNG,
Menimbang : a. bahwa Kawasan Pantai Tanjung Kelayang ditetapkan sebagai
kawasan pariwisata alam sebagaimana tercantum ketentuan
dalam Pasal 35 ayat (2) huruf a Peraturan Daerah Kabupaten
Belitung Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Belitung Tahun 2014-2034 dan dalam
rangka pengendalian pemanfaatan ruang, penataan bangunan
dan lingkungan di Kawasan Pantai Tanjung Kelayang,
diperlukan panduan rancangan bangunan dan lingkungan,
rencana investasi, ketentuan pengendalian rencana dan
pelaksanaan pengembangan Kawasan Pantai Tanjung
Kelayang;
b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas, dan agar
pelaksanaannya berlangsung secara serasi dan terpadu,
dipandang perlu menetapkan pengaturan pengembangan dan
penataan Kawasan Pantai Tanjung Kelayang;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati
tentang Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan
Pantai Tanjung Kelayang;
Mengingat :….
SALINAN
D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 2
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan
Daerah Tingkat II dan Kotapraja Di Sumatera Selatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor
73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 1821);
2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan
Propinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4033);
3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002
Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4247);
4. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 68 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4725);
5. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 84, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4739),
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor
27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5490);
6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang
Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4966);
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 10, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);
8. Undang-Undang….
D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 3
8. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kawasan
Ekonomi Khusus (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 147, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5066);
9. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 130,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5168);
10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah dua kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4532);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2010 tentang Bentuk
dan Tata Cara Peran Masyarakat dalam Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2010 Nomor 118,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5160);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana
Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-
2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5262);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2016 tentang Kawasan
Ekonomi Khusus Tanjung Kelayang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 50, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5860);
15. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2014 tentang
Pengawasan dan Pengendalian Kepariwisataan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 140);
16. Peraturan….
D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 4
16. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2007
tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan (RTBL);
17. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/2006
tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
18. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006
tentang Persyaratan Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada
Bangunan Umum dan Lingkungan;
19. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor
2 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2014-2034 (Lembaran
Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2014
Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung Nomor 1 Seri E);
20. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 3 Tahun 2014
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Belitung
Tahun 2014-2034 (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung
Tahun 2014 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Belitung Nomor 8);
21. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 8 Tahun 2015
tentang Bangunan Gedung (Lembaran Daerah Kabupaten
Belitung Tahun 2015 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Belitung Nomor 15);
22. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 12 Tahun 2015
tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan
Kabupaten Belitung Tahun 2015 – 2025 (Lembaran Daerah
Kabupaten Belitung Tahun 2015 Nomor 12, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Nomor 19);
23. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 13 Tahun 2015
tentang Kepariwisataan (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung
Tahun 2015 Nomor 13, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Belitung Nomor 20);
24. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 5 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Belitung (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung
Tahun 2016 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Belitung Nomor 24);
25. Peraturan….
D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 5
25. Peraturan Bupati Belitung Nomor 27.A Tahun 2016 tentang
Ketentuan Penyelenggaraan Izin Mendirikan Bangunan
Gedung, Tim Ahli Bangunan Gedung, Sertifikat Laik Fungsi,
dan Pendataan Bangunan Gedung (Berita Daerah Kabupaten
Belitung Tahun 2016 Nomor 27.A);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RENCANA TATA BANGUNAN
DAN LINGKUNGAN KAWASAN PANTAI TANJUNG KELAYANG
KABUPATEN BELITUNG.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1. Pemerintah adalah Presiden Republik Indonesia yang
memegang kekuasaan pemerintahan Negara Republik
Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presiden dan menteri
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Daerah adalah Kabupaten Belitung.
3. Bupati adalah Bupati Belitung.
4. Kabupaten adalah Kabupaten Belitung yang merupakan bagian
wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
5. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah otonom.
6. Ruang adalah wadah yang meliputi ruang daratan, ruang
lautan, dan ruang udara, termasuk ruang didalam bumi sebagai
satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk hidup
lainnya hidup dan melakukan kegiatan, serta memelihara
kelangsungan hidupnya.
7. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Belitung yang
selanjutnya disebut RTRW Kabupaten adalah arahan kebijakan
dan strategi pemanfaatan ruang wilayah kabupaten yang
menjadi pedoman bagi penataan ruang wilayah kabupaten yang
merupakan dasar dalam penyusunan program pembangunan.
8. Wilayah….
D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 6
8. Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis
beserta segenap unsur terkait padanya yang batas dan
sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan atau
aspek fungsional.
9. Kawasan adalah satuan ruang wilayah yang batas dan
sistemnya ditentukan berdasarkan aspek fungsional serta
memiliki ciri tertentu.
10. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan
didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh
masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah.
11. Daerah tujuan pariwisata yang selanjutnya disebut Destinasi
Pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam satu
atau lebih wilayah administratif yang di dalamnya terdapat daya
tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas,
serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi
terwujudnya kepariwisataan.
12. Sempadan Pantai adalah daratan sepanjang tepian yang
lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik pantai,
minimal 100 (seratus) meter dari titik pasang tertinggi ke arah
darat.
13. Zona adalah kawasan atau area yang memiliki fungsi dan
karakteristik spesifik.
14. Subzona adalah suatu bagian dari zona yang memiliki fungsi
dan karakteristik tertentu yang merupakan pendetailan dari
fungsi dan karakteristik pada zona yang bersangkutan.
15. Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan yang selanjutnya
disingkat dengan RTBL, adalah panduan rancang bangun suatu
lingkungan/kawasan yang dimaksudkan untuk mengendalikan
pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan lingkungan,
serta memuat materi pokok ketentuan program bangunan
dan lingkungan, rencana umum dan panduan rancangan,
rencana investasi, ketentuan pengendalian rencana, dan
pedoman pengendalian pelaksanaan pengembangan
lingkungan/kawasan.
16. Penataan bangunan dan lingkungan adalah kegiatan
pembangunan untuk merencanakan, melaksanakan,
memperbaiki, mengembangkan atau melestarikan bangunan
dan….
D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 7
dan lingkungan/kawasan tertentu sesuai dengan prinsip
pemanfaatan ruang dan pengendalian bangunan gedung dan
lingkungan secara optimal, yang terdiri atas proses perencanaan
teknis dan pelaksanaan konstruksi, serta kegiatan
pemanfaatan, pelestarian dan pembongkaran bangunan gedung
dan lingkungan.
17. Program bangunan dan lingkungan merupakan penjabaran
lebih lanjut dari perencanaan dan peruntukan lahan yang telah
ditetapkan untuk kurun waktu tertentu, yang memuat jenis,
jumlah, besaran, dan luasan bangunan gedung, serta
kebutuhan ruang terbuka hijau, fasilitas umum, fasilitas sosial,
prasarana aksesibilitas, sarana pencahayaan, dan sarana
penyehatan lingkungan, baik berupa penataan prasarana dan
sarana yang sudah ada maupun baru.
18. Rencana Umum dan Panduan Rancangan merupakan ketentuan
tata bangunan dan lingkungan pada suatu lingkungan/kawasan
yang memuat rencana peruntukan lahan makro dan mikro,
rencana perpetakan, rencana tapak, rencana sistem pergerakan,
rencana aksesibilitas lingkungan, rencana prasarana dan
sarana lingkungan, rencana wujud visual bangunan, dan ruang
terbuka hijau.
19. Intensitas Pemanfaatan Lahan adalah tingkat alokasi dan
distribusi luas lantai maksimum bangunan terhadap
lahan/tapak peruntukannya.
20. Rencana Investasi adalah rujukan bagi para pemangku
kepentingan untuk menghitung kelayakan investasi dan
pembiayaan suatu penataan, sehingga terjadi kesinambungan
pentahapan pelaksanaan pembangunan.
21. Intensitas Pemanfaatan Lahan adalah tingkat alokasi dan
distribusi luas lantai maksimum bangunan terhadap
lahan/tapak peruntukannya.
22. Struktur peruntukan lahan merupakan komponen rancang
kawasan yang berperan penting dalam alokasi penggunaan dan
penguasaan lahan/tata guna lahan yang telah ditetapkan dalam
suatu kawasan perencanaan tertentu berdasarkan ketentuan
dalam rencana tata ruang wilayah.
23. Tata….
D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 8
23. Tata Bangunan adalah produk dari penyelenggaraan bangunan
gedung beserta lingkungannya sebagai wujud pemanfaatan
ruang, meliputi berbagai aspek termasuk pembentukan
citra/karakter fisik lingkungan, besaran, dan konfigurasi dari
elemen, blok, kaveling/petak lahan, bangunan, serta ketinggian
dan elevasi lantai bangunan, yang dapat menciptakan dan
mendefinisikan berbagai kualitas ruang kota yang akomodatif
terhadap keragaman kegiatan yang ada, terutama yang
berlangsung dalam ruang publik.
24. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) adalah angka persentase
perbandingan antara luas seluruh lantai dasar bangunan
gedung dan luas lahan/tanah perpetakan/daerah perencanaan
yang dikuasai sesuai rencana tata ruang dan rencana tata
bangunan dan lingkungan.
25. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) adalah angka persentase
perbandingan antara luas seluruh lantai bangunan gedung dan
luas tanah perpetakan/daerah perencanaan yang dikuasai
sesuai rencana tata ruang dan rencana tata bangunan dan
lingkungan.
26. Koefisien Daerah Hijau (KDH) adalah angka persentase
perbandingan antara luas seluruh ruang terbuka di luar
bangunan gedung yang diperuntukkan bagi pertamanan/
penghijauan dan luas tanah perpetakan/daerah perencanaan
yang dikuasai sesuai rencana tata ruang dan rencana tata
bangunan dan lingkungan.
27. Koefisien Tapak Basemen (KTB) adalah angka persentase
perbandingan antara luas tapak basemen dan luas lahan/tanah
perpetakan/daerah perencanaan yang dikuasai sesuai rencana
tata ruang dan rencana tata bangunan dan lingkungan.
28. Ruang terbuka hijau adalah area memanjang/jalur dan/atau
mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka,
tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah
maupun yang sengaja ditanam.
29. Lahan adalah bidang tanah untuk maksud pembangunan fisik.
30. Prasarana dan utilitas lingkungan adalah kelengkapan dasar
fisik suatu lingkungan yang pengadaannya memungkinkan
suatu lingkungan dapat beroperasi dan berfungsi sebagaimana
semestinya.
31. Jalur….
D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 9
31. Jalur pedestrian adalah jalur khusus yang disediakan untuk
pejalan kaki.
32. Drainase adalah sistem jaringan dan distribusi drainase suatu
lingkungan yang berfungsi sebagai pematus bagi lingkungan,
yang terintegrasi dengan sistem jaringan drainase makro dari
wilayah regional yang lebih luas.
33. Parkir adalah keadaan kendaraan berhenti atau tidak bergerak
untuk beberapa saat baik ditinggalkan atau tidak ditinggalkan
pengemudinya.
34. Masyarakat adalah perorangan, kelompok, badan hukum atau
usaha dan lembaga atau organisasi yang kegiatannya di bidang
bangunan gedung, pariwisata, dan penataan ruang termasuk
masyarakat adat dan masyarakat ahli yang berkepentingan
dengan penyelenggaraan bangunan gedung, pariwisata dan
penataan ruang.
BAB II
LUAS DAN BATASAN KAWASAN
Pasal 2
(1) RTBL Kawasan Pantai Tanjung Kelayang memiliki luas ± 60
(enam puluh) hektar dengan batas sebagai berikut:
a. sebelah utara berbatasan dengan Laut Cina Selatan;
b. sebelah timur berbatasan dengan Desa Keciput Kecamatan
Sijuk;
c. sebelah selatan berbatasan dengan Desa Tanjung Binga
Kecamatan Sijuk; dan
d. sebelah barat berbatasan dengan Laut Cina Selatan dan
Pantai Desa Tanjung Binga, Kecamatan Sijuk Kabupaten
Belitung.
(2) Lahan RTBL Kawasan Pantai Tanjung Kelayang sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), berdasarkan kepemilikan sebagai
berikut:
a. Pemerintah Daerah dengan luas ± 1,85 hektar;
b. swasta dengan luas ± 45,98 hektar; dan
c. masyarakat dengan luas ± 9,04 hektar.
(3) Batas….
D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 10
(3) Batas dan luas RTBL Kawasan Pantai Tanjung Kelayang
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
digambarkan dalam Peta 1 sebagaimana tercantum dalam
Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.
BAB III
TUJUAN, JANGKA WAKTU DAN RUANG LINGKUP
Pasal 3
Tujuan RTBL Kawasan Pantai Tanjung Kelayang untuk
memberikan acuan yang komprehensif mengenai pengelolaan
Kawasan Pantai Tanjung Kelayang, sehingga terwujud tujuan
pengelolaan perlindungan, pemanfaatan dan pengembangan
Kawasan Pantai Tanjung Kelayang sebagai destinasi pariwisata
yang berkelanjutan.
Pasal 4
Jangka waktu RTBL Kawasan Pantai Tanjung Kelayang selama 5
(lima) tahun dan dapat ditinjau kembali 1 (satu) kali dalam 5 (lima)
tahun.
Pasal 5
Ruang lingkup RTBL Kawasan Pantai Tanjung Kelayang, meliputi:
a. visi dan strategi pengembangan;
b. program bangunan dan lingkungan;
c. intensitas pemanfaatan ruang dan bangunan;
d. rencana investasi; dan
e. pengendalian.
BAB IV
VISI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN
Pasal 6
(1) Visi RTBL Kawasan Pantai Tanjung Kelayang sebagai destinasi
pariwisata berkelanjutan adalah mewujudkan Kawasan Wisata
Pantai Tanjung Kelayang sebagai Kawasan Wisata Terpadu
Yang Berdaya Dukung Lingkungan.
(2) Untuk….
D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 11
(2) Untuk mewujudkan visi pengembangan RTBL Kawasan Pantai
Tanjung Kelayang sebagai destinasi pariwisata berkelanjutan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), strategi yang dilakukan
sebagai berikut:
a. menata pedestrian;
b. meningkatkan fungsi aktivitas koridor;
c. memperkuat elemen lokal;
d. penataan aktivitas informal;
e. penataan elemen jalan dan parkir; dan
f. penataan ruang terbuka.
Pasal 7
(1) Strategi menata pedestrian sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 6 ayat (2) huruf a, melalui kegiatan sebagai berikut:
a. menata jalur pedestrian sepanjang koridor jalan dan
kawasan peruntukan aktifitas wisata;
b. membuat jalur pedestrian yang nyaman dan saling
terintegrasi dengan jaringan sekitarnya;
c. menyediakan ruang publik sebagai tempat pemberhentian
pada titik-titik di sepanjang jalan menuju kawasan wisata;
dan
d. menyediakan jalur pejalan kaki untuk lanjut usia dan
berkebutuhan khusus.
(2) Strategi meningkatkan fungsi aktivitas koridor sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) huruf b, melalui kegiatan
sebagai berikut:
a. menata fungsi bangunan yang tidak terpakai;
b. menambah fungsi baru yang mampu mendukung
pedestrian; dan
c. menyediakan ruang terbuka hijau dan ruang publik.
(3) Strategi memperkuat elemen lokal sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 6 ayat (2) huruf c, melalui kegiatan sebagai
berikut:
a. menata tampilan tampak bangunan di sepanjang koridor
sehingga mampu memberikan keindahan visual;
b. meningkatkan intensitas bangunan di kawasan
perencanaan; dan
c. menata ulang bangunan yang telah ada dan/atau
terbangun sehingga menarik secara visual.
(4) Strategi….
D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 12
(4) Strategi penataan aktivitas informal sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 6 ayat (2) huruf d, melalui kegiatan sebagai
berikut:
a. menyediakan ruang tempat berjualan untuk aktifitas
informal; dan
b. menyebarkan aktivitas informal pada ruang terbuka.
(5) Strategi penataan elemen jalan dan parkir sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) huruf e, melalui kegiatan
sebagai berikut:
a. menyediakan prasarana dan/atau sarana parkir pada jalur
pendestrian;
b. menyediakan elemen budaya lokal untuk prasarana
dan/atau sarana jalan;
c. menyediakan jalur hijau; dan
d. menyediakan parkir bersama.
(6) Strategi penataan ruang terbuka sebagai ruang hijau dan
ruang publik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2)
huruf f, melalui kegiatan sebagai berikut:
a. merevitalisasi ruang terbuka menjadi ruang publik yang
bernuasa budaya lokal; dan
b. menempatkan aktifitas informal pada ruang publik.
BAB V
PROGRAM BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 8
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi sesuai dengan strategi
pengembangan RTBL Kawasan Pantai Tanjung Kelayang, program
yang dilakukan:
a. penataan struktur ruang; dan
b. penataan peruntukan ruang, bangunan dan lingkungan.
Bagian Kedua
Struktur Tata Bangunan dan Lingkungan
Pasal 9
(1) Penataan struktur ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal
8 huruf a, terdiri atas:
a. zona I; b. Zona….
D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 13
b. zona II; dan
c. zona III.
(2) Zona I Kawasan Pantai Tanjung Kelayang sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a, seluas kurang lebih ± 1,7
(satu koma tujuh hektar) ha terbagi dalam 4 (empat) sub zona.
(3) Zona II Kawasan Pantai Tanjung Kelayang sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b, seluas kurang lebih ± 42
(empat puluh dua hektar) ha terbagi dalam 4 (empat) sub zona.
(4) Zona III Kawasan Pantai Tanjung Kelayang sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf c, seluas kurang lebih ± 16,2
(enam belas koma dua hektar) ha terbagi dalam 5 (lima) sub
zona.
Bagian Ketiga
Penataan Peruntukan Ruang, Bangunan dan Lingkungan
Pasal 10
(1) Penataan peruntukan ruang, bangunan dan lingkungan pada
Zona I sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2), terdiri
dari:
a. sub zona kantor pelayanan kawasan;
b. sub zona prasarana umum dan sosial;
c. sub zona ruang terbuka publik; dan
d. sub zona ruang terbuka hijau.
(2) Pengembangan dan penanganan pada sub zona kantor
pelayanan kawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a, dilakukan melalui pembangunan kantor Pengelola
Kawasan.
(3) Pengembangan dan penanganan pada sub zona prasarana
umum dan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
b, dilakukan melalui kegiatan sebagai berikut:
a. revitalisasi kantor Pusat Informasi Pariwisata menjadi
tempat pameran, promosi dan prasarana ibadah;
b. panggung hiburan (amphitheater);
c. penyediaan toilet umum;
d. area pergelaran budaya; dan
e. tempat parkir.
(4) Pengembangan dan penanganan pada sub zona ruang terbuka
publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, melalui
kegiatan pembangunan tempat berkumpul (promenade).
(5) Pengembangan….
D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 14
(5) Pengembangan dan penanganan pada sub zona ruang terbuka
hijau sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, melalui
kegiatan revitalisasi taman menjadi ruang terbuka hijau.
Pasal 11
(1) Penataan peruntukan ruang, bangunan dan lingkungan pada
Zona II sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3) sebagai
berikut:
a. sub zona perdagangan dan jasa;
b. sub zona prasarana umum dan sosial;
c. sub zona ruang terbuka publik; dan
d. sub zona ruang terbuka hijau.
(2) Pengembangan dan penanganan sub zona perdagangan dan
jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, melalui
kegiatan sebagai berikut:
a. penyediaan restoran dan rumah makan; dan
b. pembangunan perhotelan.
(3) Pengembangan dan penanganan sub zona prasarana umum
dan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,
melalui kegiatan sebagai berikut:
a. penyediaan sarana wisata bahari;
b. penyediaan toilet umum; dan
c. penyediaan tempat parkir.
(4) Pengembangan dan penanganan sub zona ruang terbuka
publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, melalui
kegiatan pembangunan pedestrian dan tempat berkumpul
(promenade).
(5) Pengembangan dan penanganan sub zona ruang terbuka hijau
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, melalui kegiatan
pembangunan ruang terbuka hijau.
Pasal 12
(1) Penataan peruntukan ruang, bangunan dan lingkungan pada
Zona III sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (4) sebagai
berikut:
a. sub zona permukiman;
b. sub zona perdagangan dan jasa;
c. sub zona prasarana umum dan sosial;
d. sub zona ruang terbuka hijau; dan
e. Sub Zona Parkir.
(2) Pengembangan….
D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 15
(2) Pengembangan dan penanganan sub zona permukiman
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, melalui kegiatan
sebagai berikut:
a. penataan rumah penduduk bernuansa unsur ornamen
arsitektur lokal; dan/atau
b. penataan rumah penduduk menyatu dengan rumah toko
(kios souvenir).
(3) Pengembangan dan penanganan sub zona perdagangan dan
jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, melalui
kegiatan sebagai berikut:
a. pembangunan dan/atau penyediaan kios souvenir; dan
b. pembangunan homestay.
(4) Pengembangan dan penanganan sub zona prasarana umum
dan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c,
melalui kegiatan sebagai berikut:
a. pembangunan tempat ibadah;
b. penyediaan tempat parkir bus; dan
c. pembangunan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA).
(5) Pengembangan dan penanganan sub zona ruang terbuka hijau
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, melalui kegiatan
pembangunan ruang terbuka hijau dan tugu selamat datang.
(6) Struktur peruntukan lahan pada zona III sebagai zona
campuran (mix used area).
Pasal 13
Penataan struktur ruang, penataan peruntukan ruang, bangunan
dan lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, Pasal 11
dan Pasal 12, digambarkan dalam Peta 2 sebagaimana tercantum
dalam Lampiran II yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Peraturan Bupati ini.
BAB VI
RENCANA UMUM DAN PANDUAN RANCANGAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 14
Penataan struktur ruang/lahan, peruntukan ruang, bangunan dan
lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, Pasal 11 dan
Pasal 12, wajib memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
a. perpetakan….
D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 16
a. perpetakan dan tapak;
b. intensitas bangunan;
c. sistem sirkulasi kendaraan;
d. sistem pedestrian;
e. sistem prasarana dan utilitas lingkungan;
f. ruang terbuka dan tata hijau;
g. tata informasi dan wajah jalan.
h. mitigasi bencana.
Bagian Kedua
Perpetakan dan Tapak
Pasal 15
(1) Rencana perpetakan pada sub zona perdagangan jasa, sebagai
berikut:
a. pengaturan intensitas bangunan sesuai dengan intensitas;
b. konfigurasi bangunan dengan massa tunggal atau massa
deret;
c. pada massa deret petak bangunan tidak menempel hingga
batas belakang dan batas salah satu sisi samping kapling;
dan
d. pada massa tunggal bangunan tidak menempel pada batas
kedua sisi kapling dan batas belakang kapling.
(2) Rencana perpetakan pada sub zona rumah toko (kios
souvenir), sebagai berikut:
a. pengaturan intensitas bangunan sesuai dengan intensitas;
b. konfigurasi bangunan dengan massa tunggal atau massa
deret;
c. pada massa deret petak bangunan tidak menempel hingga
batas belakang dan batas salah satu sisi samping kapling;
dan
d. pada massa tunggal bangunan tidak menempel pada batas
kedua sisi kapling dan batas belakang kapling.
Pasal 16
Rencana tapak pada kawasan perencanaan, dilakukan dengan:
a. membangun sistem jaringan jalan untuk jalan kendaraan dan
pedestrian yang dapat membuka kawasan perencanaan dengan
kawasan sekitarnya;
b. membentuk….
D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 17
b. membentuk sistem pedestrian yang menghubungkan semua
unit perencanaan sehingga tercipta pedestrian ramah pejalan
kaki;
c. mengupayakan Sempadan Pantai bisa menjadi jalur hijau;
d. menetapkan jarak bangungan terhadap jalan sedemikian rupa
sehingga tercipta bangunan yang serasi dengan budaya lokal;
dan
e. mengarahkan ketinggian bangunan sesuai intensitas bangunan.
Bagian Ketiga
Intensitas Bangunan
Pasal 17
Ketentuan intensitas bangunan yang wajib diperhatikan dalam
pengembangan kawasan perencanaan sebagaimna dimaksud dalam
Pasal 14 huruf b, sebagai berikut:
a. Garis Sempadan Pantai (GSP);
b. Garis Sempadan Bangunan (GSB);
c. Koefisien Lantai Bangunan (KLB);
d. Koefisien Dasar Bangunan (KDB); dan
e. Tata Bangunan.
Paragraf 1
Garis Sempadan Pantai
Pasal 18
(1) Ketentuan Garis Sempadan Pantai yang wajib diperhatikan
dalam pengembangan kawasan perencanaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 17 huruf a, ditetapkan sebagai berikut:
a. zona I sebesar 0 (nol) m; dan
b. zona II dan zona III paling sedikit 50 (lima puluh) m dari
pasang tertinggi.
(2) Penentuan Garis Sempadan Pantai sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), dihitung mulai dari pasang tertinggi sampai
dengan pasangan pondasi pada bangunan utama.
(3) Garis Sempadan Pantai sebagaimana dimaksud ayat (1),
digambarkan dalam Peta 3 sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.
Paragraf….
D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 18
Paragraf 2
Garis Sempadan Bangunan
Pasal 19
(1) Ketentuan Garis Sempadan Bangunan yang wajib diperhatikan
dalam pengembangan kawasan perencanaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 17 huruf b, ditetapkan sebagai berikut:
a. zona I dan zona II sebesar 8-15 (delapan sampai dengan
lima belas) m; dan
b. zona III sebesar 3-6 (tiga sampai dengan enam) m.
(2) Garis sempadan pagar di kawasan perencanaan ditetapkan
sebagai berikut:
a. zona I dan zona II sebesar 12 (dua belas) m dengan pagar
permanen; dan
b. zona III sebesar 3 (tiga) m.
(3) Garis Sempadan Bangunan dan garis sempadan pagar di
kawasan perencanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (2), digambarkan dalam Peta 4 sebagaimana
tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Paragraf 3
Koefisien Lantai Bangunan
Pasal 20
(1) Ketentuan Koefisien Lantai Bangunan yang wajib diperhatikan
dalam pengembangan kawasan perencanaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 17 huruf c, ditetapkan sebagai berikut:
a. zona I sebagai berikut:
1. sub zona perkantoran Koefisien Lantai Bangunan
sebesar 1,2 (satu koma dua); dan
2. sub zona prasarana umum dan sosial Koefisien Lantai
Bangunan sebesar 1,2 (satu koma dua);
b. zona II sebagai berikut:
1. sub zona perdagangan dan jasa Koefisien Lantai
Bangunan sebesar 2,4 (dua koma empat); dan
2. sub zona prasarana umum dan sosial Koefisien Lantai
Bangunan sebesar 2,4 (dua koma empat); dan
c. zona III sebagai berikut:
1. sub zona permukiman Koefisien Lantai Bangunan
sebesar 1,2 (satu koma dua);
2. sub….
D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 19
2. sub zona perdagangan dan jasa Koefisien Lantai
Bangunan sebesar 1,2 (satu koma dua); dan
3. sub zona prasarana umum dan sosial Koefisien Lantai
Bangunan sebesar 1,2 (satu koma dua).
(2) Koefisien Lantai Bangunan pada zona I, zona II dan zona III di
kawasan perencanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
digambarkan dalam Peta 4 sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.
Paragraf 4
Koefisien Dasar Bangunan
Pasal 21
(1) Ketentuan Koefisien Dasar Bangunan yang wajib diperhatikan
dalam pengembangan kawasan perencanaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 17 huruf d, ditetapkan sebagai berikut:
a. zona I sebagai berikut:
1. sub zona perkantoran Koefisien Dasar Bangunan
sebesar 30% (tiga puluh perseratus); dan
2. sub zona prasarana umum dan sosial Koefisien Dasar
Bangunan sebesar 30% (tiga puluh perseratus).
b. zona II sebagai berikut:
1. sub zona perdagangan dan jasa Koefisien Dasar
Bangunan sebesar 30% (tiga puluh perseratus); dan
2. sub zona prasarana umum dan sosial Koefisien Dasar
Bangunan sebesar 30% (tiga puluh perseratus).
c. zona III sebagai berikut:
1. sub zona permukiman Koefisien Dasar Bangunan
sebesar 60% (enam puluh perseratus);
2. sub zona perdagangan dan jasa Koefisien Dasar
Bangunan sebesar 60% (enam puluh perseratus); dan
3. sub zona prasarana umum dan sosial Koefisien Dasar
Bangunan sebesar 60% (enam puluh perseratus).
(2) Koefisien Dasar Bangunan pada zona I, zona II dan zona III di
kawasan perencanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
digambarkan dalam Peta 4 sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.
Paragraf….
D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 20
Paragraf 5
Tata Bangunan
Pasal 22
(1) Ketentuan tata bangunan yang wajib diperhatikan dalam
pengembangan kawasan perencanaan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 17 huruf e, ditetapkan sebagai berikut:
a. kelompok bangunan hunian (perumahan) dengan
ketinggian paling tinggi 3 (tiga) lantai dengan perpetakan
besar hingga perpetakan kecil;
b. kelompok bangunan akomodasi wisata skala homestay
ketinggian bangunan paling tinggi 3 (tiga) lantai; dan
c. kelompok bangunan perdagangan dan jasa dengan
ketinggian bangunan paling tinggi 3 (tiga) lantai dengan
kepadatan rendah.
(2) Lahan yang berbatasan langsung dengan jalan utama di
kawasan perencanaan ketinggian bangunan paling tinggi
5 (lima) lantai.
(3) Lahan yang berbatasan langsung dengan garis Sempadan
Pantai ketinggian bangunan paling tinggi 2 (dua) lantai.
(4) Tata Bangunan di kawasan perencanaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3), digambarkan
dalam Peta 4 sebagaimana tercantum dalam Lampiran II
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Bupati ini.
Bagian Keempat
Sistem Sirkulasi Kendaraan
Pasal 23
(1) Ketentuan Sistem Sirkulasi Kendaraan yang wajib
diperhatikan dalam pengembangan kawasan perencanaan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf c, sebagai
berikut:
a. sirkulasi kendaraan di jalan nasional diarahkan 2 (dua)
arah dan dilengkapi dengan jalur pejalan kaki dan jalur
hijau;
b. sirkulasi kendaraan di jalan lingkungan diarahkan 1 (satu)
arah; dan
c. akses keluar masuk kendaraan dari dan/atau ke kawasan
diizinkan 1 (satu) pintu gerbang.
(2) Sirkulasi….
D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 21
(2) Sirkulasi kendaraan di jalan nasional sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a, tidak diperbolehkan parkir pada badan
jalan.
(3) Setiap kegiatan/usaha perdagangan dan jasa dalam kawasan
perencanaan wajib menyediakan tempat parkir sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(4) Ketentuan sistem sirkulasi kendaraan pada kawasan
perencanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2),
dan ayat (3) digambarkan dalam Peta 5 sebagaimana
tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Bagian Kelima
Sistem Pedestrian
Pasal 24
(1) Ketentuan Sistem Pedestrian yang wajib diperhatikan dalam
pengembangan kawasan perencanaan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 14 huruf d, sebagai berikut:
a. fungsi fasilitas pejalan kaki untuk memberikan kesempatan
bagi lalu lintas orang agar dapat berpapasan pada masing-
masing arah atau menyalip dengan rasa aman serta
nyaman, disamping itu untuk menghindari bercampurnya
pejalan kaki dengan kendaraan; dan
b. sesuai kebutuhan fasilitas pejalan kaki berupa trotoar
untuk pergerakan menyusuri jalan dan zebra cross untuk
fasilitas memotong jalan serta pergerakan di persimpangan.
(2) Setiap persimpangan pada kawasan perencanaan dilengkapi
dengan rambu lalu lintas sesuai standar yang ditetapkan
dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Ketentuan sistem pedestrian pada kawasan perencanaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), digambarkan dalam
Peta 6 sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Bupati ini.
Bagian….
D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 22
Bagian Keenam
Sistem Prasarana dan Utilitas Lingkungan
Pasal 25
Ketentuan Sistem Prasarana dan Utilitas Lingkungan yang wajib
diperhatikan dalam pengembangan kawasan perencanaan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf e, sebagai berikut:
a. sistem jaringan air bersih;
b. sistem jaringan listrik;
c. sistem jaringan telekomunikasi;
d. sistem jaringan kebakaran;
e. sistem drainase;
f. sistem pengelolaan air limbah domestik; dan
g. sistem pengelolaan sampah.
Pasal 26
(1) Sistem jaringan air bersih sebagai prasarana dan utilitas
lingkungan pada kawasan perencanaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 25 huruf a, dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. pembangunan jaringan air bersih dengan sistem perpipaan
disesuaikan dengan kondisi geografis atau menggunakan
sistem gravitasi atau sistem pompa penyaluran air bersih di
setiap sub zona; dan
b. perlindungan terhadap resapan air sehingga debit air tidak
berkurang.
(2) Sistem jaringan listrik sebagai prasarana dan utilitas
lingkungan pada kawasan perencanaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 25 huruf b, untuk jangka pendek
menggunakan kabel udara, jangka menengah dan panjang
dirahkan menggunakan kabel bawah tanah.
(3) Sistem jaringan telekomunikasi sebagai prasarana dan utilitas
lingkungan pada kawasan perencanaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 25 huruf c, untuk jangka pendek
menggunakan kabel udara, jangka menengah dan panjang
dirahkan menggunakan kabel bawah tanah.
(4) Sistem jaringan kebakaran sebagai prasarana dan utilitas
lingkungan pada kawasan perencanaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 25 huruf d, berupa hydrant.
(5) Sistem….
D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 23
(5) Sistem drainase sebagai prasarana dan utilitas lingkungan
pada kawasan perencanaan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 25 huruf e, menggunakan drainase tertutup.
(6) Sistem pengolahan air limbah domestik sebagai prasarana dan
utilitas lingkungan pada kawasan peencanaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 25 huruf f, diarahkan menggunakan
prasarana dan sarana IPAL Kawasan.
(7) Sistem pengolahan sampah sebagai prasarana dan utilitas
lingkungan pada kawasan perencanaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 25 huruf g, dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. tersedia wadah sampah terpilah paling sedikit 3 (tiga) jenis
sampah (sampah organik, sampah anorganik, dan sampah
rumah tangga mengandung B3); dan
b. tersedia sarana pengangkutan sampah.
(8) Ketentuan sistem jaringan air bersih sebagai prasarana dan
utilitas lingkungan pada kawasan perencanaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), digambarkan dalam Peta 7.a
sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
(9) Ketentuan sistem jaringan listrik sebagai prasarana dan
utilitas lingkungan pada kawasan perencanaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), digambarkan dalam Peta 7.b
sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
(10) Ketentuan sistem jaringan telekomunikasi sebagai prasarana
dan utilitas lingkungan pada kawasan perencanaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3), digambarkan dalam Peta
7.c sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Bupati ini.
(11) Ketentuan sistem jaringan kebakaran sebagai prasarana dan
utilitas lingkungan pada kawasan perencanaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (4), digambarkan dalam Peta 7.d
sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
(12) Ketentuan….
D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 24
(12) Ketentuan sistem drainase sebagai prasarana dan utilitas
lingkungan pada kawasan perencanaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (5), digambarkan dalam Peta 7.e
sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
(13) Ketentuan sistem Pengolahan air limbah domestic sebagai
prasarana dan utilitas lingkungan pada kawasan perencanaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (6), digambarkan dalam Peta
7.f sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Bupati ini.
(14) Ketentuan sistem Pengelolaan Sampah sebagai prasarana dan
utilitas lingkungan pada kawasan perencanaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (7), digambarkan dalam Peta 7.g
sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Bagian Ketujuh
Ruang Terbuka dan Tata Hijau
Pasal 27
Ketentuan ruang terbuka dan tata hijau yang wajib diperhatikan
dalam pengembangan kawasan perencanaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 14 huruf f, sebagai berikut:
a. penyediaan ruang terbuka; dan
b. penyediaan tata hijau.
Pasal 28
(1) Penyediaan ruang terbuka sebagaimana dimaksud dalam Pasal
27 huruf a, terdiri dari:
a. ruang terbuka hijau; dan
b. ruang terbuka non hijau.
(2) Ruang terbuka hijau sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf a,
melalui kegiatan:
a. tata hijau kawasan Sempadan Pantai;
b. tata hijau atau jalur hijau tepi jalan; dan
c. penataan taman.
(3) Ruang terbuka non hijau sebagaimana dimaksud ayat (1)
huruf b, meliputi:
a. pelataran parkir; dan
b. pelataran….
D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 25
b. pelataran kawasan.
Pasal 29
Penyediaan tata hijau sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27
huruf b, sebagai berikut:
a. tersedia pepohonan di sepanjang jalur pedestrian yang berfungsi
sebagai peneduh dan ekologis;
b. penataan taman dengan memperhatikan faktor pembayangan
dari matahari guna memberi kenyamanan pada pedestrian dan
mampu berperan dalam mengurangi dampak pemanasan pada
kawasan; dan
c. jenis tanaman yang dipilih untuk pohon peneduh di sepanjang
pedestrian mengikuti kriteria cepat tumbuh, tajuknya melebar
atau membulat agar efektif meneduhi pedestrian, akarnya tidak
merusak struktur jalan dan pedestrian, bukan jenis daun
mudah gugur agar mudah perawatan, mudah dipangkas dan
tidak mengganggu lalu lintas angkutan jalan.
Bagian Kedelapan
Tata Informasi dan Wajah Jalan
Pasal 30
(1) Ketentuan tata informasi dan wajah jalan yang wajib
diperhatikan dalam pengembangan kawasan perencanaan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf g, sebagai
berikut:
a. peletakan tata media informasi; dan
b. perabotan jalan.
(2) Peletakan tata media informasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a, pada area yang harus bebas dari segala tata
informasi meliputi:
a. rambu pertanda jalan dan papan himbauan dan/atau
informasi diarahkan terletak pada tempat yang mudah
terlihat, kuat, dan terpelihara; dan
b. penempatan reklame diarahkan hanya pada masing-masing
sub zona pada bangunan dan diluar bangunan dengan
model penataan yang terintegrasi.
(3) Tanda untuk kawasan perencanaan dilakukan di jalan
kolektor ditempatkan perabot jalan berupa rambu lalu lintas,
rambu evakuasi, bangku peristirahatan, lampu jalan, papan
informasi….
D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 26
informasi kawasan, papan reklame, tempat sampah, rambu
penanda jalur sepeda dan hydrant.
(4) Penataan perabot jalan (street furniture) kawasan perencanaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. penunjuk nama jalan pada kawasan perencanaan
ditempatkan pada setiap ujung jalan yang terdapat pada
kawasan perencanaan dengan bentuk yang mencirikan
karakter lokal;
b. penempatan rambu jalan sesuai standar dengan ukuran
serta kualitas dari rambu-rambu harus diatur agar tercipta
keserasian serta mengurangi dampak negatif kawasan;
c. peletakan pencahayaan buatan harus mempunyai jarak
setiap titik lampu sekurang-kurangnya 50 (lima puluh)
meter dan sesuai kebutuhan jenis ruang terbuka hijau dan
sempadan jalan; dan
d. peletakan tempat sampah umum ditetapkan pada tiap jarak
50 (lima puluh) meter, dan tidak boleh menggangu sirkulasi
pejalan kaki serta bentuk tempat sampah umum harus
bercirikan dan mencitrakan nuansa khas lokal dan ada
pemisah antara sampah organik, anorganik dengan sampah
rumah tangga mengandung B3.
Bagian Kesembilan
Mitigasi Bencana
Pasal 31
(1) Ketentuan mitigasi bencana yang wajib diperhatikan dalam
pengembangan kawasan perencanaan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 14 huruf h, setiap bangunan gedung kecuali
rumah tinggal harus dilindungi terhadap bahaya kebakaran
dengan sistem proteksi aktif dan sistem proteksi pasif
terhadap bahaya kebakaran dengan dilengkapi fire
extinguisher.
(2) Pengamanan bahaya kebakaran dengan sistem proteksi pasif
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi:
a. kemampuan stabilitas struktur dan elemennya;
b. konstruksi tahan api;
c. kompartemenisasi dan pemisahan; dan
d. proteksi pada bukaan yang ada untuk menahan dan
membatasi kecepatan menjalarnya api dan asap kebakaran.
(3) Kawasan….
D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 27
(3) Kawasan perencanaan harus tersedia hydrant fire extinguisher,
atau sumber air berupa sumur dan/atau reservoir air dan
prasarana dan sarana umum untuk mempermudah instansi
pemadam kebakaran dalam pemadaman kebakaran.
(4) Setiap rumah dan bangunan gedung harus dapat dijangkau
oleh pancaran air unit pemadam kebakaran dari jalan di
lingkungannya.
Pasal 32
Kawasan perencanaan harus tersedia:
a. sistem peringatan dini (early warning system) terhadap bencana
alam disiapkan oleh Pemerintah Daerah;
b. jalur evakuasi atau penyelamatan saat bencana alam
menggunakan jaringan jalan; dan
c. rambu jalur, arah evakuasi dan titik kumpul disiapkan oleh
Pemerintah Daerah.
BAB VII
RENCANA INVESTASI
Pasal 33
Rencana investasi kegiatan RTBL Kawasan Pantai Tanjung
Kelayang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf d,
dilaksanakan oleh Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Kabupaten, masyarakat dan badan hukum.
Pasal 34
(1) Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah
dalam melaksanakan kegiatan pengembangan RTBL Kawasan
Pantai Tanjung Kelayang dapat bekerjasama dengan badan
hukum.
(2) Pola kerjasama investasi pengembangan RTBL Kawasan Pantai
Tanjung Kelayang sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
melalui Build Operate and Transfer (BOT), Build Own Operate
and Transfer (BOOT), dan Build Operate and Transfer (BOO)
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 35
(1) Rencana investasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34,
melalui kegiatan:
a. sosialisasi….
D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 28
a. sosialisasi;
b. perencanaan;
c. pelaksanaan; dan
d. pengelolaan kawasan.
(2) Rencana investasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disajikan dalam indikasi program RTBL penataan kawasan
wisata Tanjung Kelayang sebagaimana tercantum dalam
Lampiran IV yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari peratuan Bupati ini.
BAB VIII
PENGENDALIAN PENGELOLAAN KAWASAN
Bagian Kesatu
Pengendalian
Pasal 36
Pengendalian pelaksanaan RTBL Kawasan Pantai Tanjung Kelayang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf e, diarahkan dalam
pemanfaatan ruang melalui:
a. perizinan;
b. pemberian insentif;
c. pemberian disinsentif; dan
d. pengenaan sanksi.
Pasal 37
(1) Izin pemanfaatan ruang di kawasan perencanaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 36 huruf a, diberikan sesuai peraturan
perundang-undangan penataan ruang dan/atau bangunan
gedung.
(2) Perizinan pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), sebagai upaya penertiban pemanfaatan ruang agar
setiap pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata ruang.
(3) Pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata
ruang dan tidak memiliki izin, dapat dibatalkan dan dikenakan
sanksi adminstratif dan/atau sanksi pidana sesuai peraturan
perundang-undangan.
Pasal….
D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 29
Pasal 38
(1) Pemberian insentif dalam pemanfaatan ruang di kawasan
perencanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 huruf b,
sebagai upaya untuk memberikan imbalan terhadap
pelaksanaan kegiatan yang sejalan dengan RTBL.
(2) Bentuk insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat
berupa keringanan pajak, pembangunan prasarana dan
sarana (infrastruktur), pemberian kompensasi dan pemberian
penghargaan.
Pasal 39
(1) Pemberian disinsentif dalam pemanfaatan ruang di kawasan
perencanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 huruf c,
sebagai perangkat atau instrumen mencegah, membatasi
pertumbuhan, dan/atau mengurangi kegiatan yang tidak
sejalan dengan rencana tata ruang.
(2) Disinsentif sebagaimana diaksud pada ayat (1), dapat berupa
pengenaan pajak daerah yang tinggi, pembatasan penyediaan
prasarana dan sarana, serta pengenaan kompensasi dan
penalti.
Pasal 40
(1) Pengenaan sanksi dalam pemanfaatan ruang di kawasan
perencanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 huruf d,
berupa sanksi administratif dan/atau sanksi pidana sesuai
pelanggaran yang dilakukan.
(2) Pengenaan sanksi administratif dan/atau sanksi pidana
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan bidang tata ruang,
bangunan gedung, dan/atau lingkungan hidup.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 41
(1) Bangunan yang berada di kawasan perencanaan yang tidak
sesuai dengan RTBL ini dilakukan penyesuaian paling lama 3
(tiga) tahun.
(2) Dalam….
D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 30
(2) Dalam hal pemilik bangunan pada kawasan perencanaan tidak
melakukan penyesuaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Pemerintah Daerah melakukan upaya fasade bangunan.
Pasal 42
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam
Berita Daerah Kabupaten Belitung.
Ditetapkan di Tanjungpandan
pada tanggal 12 Februari 2018
BUPATI BELITUNG,
ttd.
SAHANI SALEH
Diundangkan di Tanjungpandan
pada tanggal 12 Februari 2018
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN BELITUNG,
ttd.
KARYADI SAHMINAN
BERITA DAERAH KABUPATEN BELITUNG TAHUN 2018 NOMOR 8
PARAF KOORDINASI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM,
ttd.
IMAM FADLLI, SH
NIP. 197109152001121002
D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 31
LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI KABUPATEN BELITUNG NOMOR 8 TAHUN 2018
TENTANG RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN KAWASAN PANTAI
TANJUNG KELAYANG KABUPATEN BELITUNG
Peta 1
Batas dan Luas RTBL Kawasan Pantai Tanjung Kelayang
BUPATI BELITUNG,
ttd.
SAHANI SALEH
B
E
L
I
T
U
N
G
PARAF KOORDINASI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM,
ttd.
IMAM FADLLI, SH
NIP. 197109152001121002
D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 32
LAMPIRAN II
PERATURAN BUPATI KABUPATEN
BELITUNG NOMOR 8 TAHUN 2018
TENTANG RENCANA TATA BANGUNAN DAN
LINGKUNGAN KAWASAN PANTAI TANJUNG
KELAYANG KABUPATEN BELITUNG
Peta 2
Penataan Struktur Ruang, Penataan Peruntukan Ruang, Bangunan dan
Lingkungan
Peta 3….
D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 34
Peta 4
Garis Sempadan Bangunan (GSB) dan Garis Sempadan Pagar (GSP), Koefisien
Lantai Bangunan (KLB),
Koefisien Dasar Bangunan (KDB) dan Tata Bangunan
BUPATI BELITUNG,
ttd.
SAHANI SALEH
PARAF KOORDINASI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
ZONA III (HOME STAY< KIOA SOUVENIR)
a. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) : 1,2
b. Ketinggian Bangunan : Maks. 3 Lantai
c. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 60%
d. Garis sempadan bangunan (GSB) 6 – 10 m
e. Garis sempadan pagar : 3 m pagar permanen
f. Koefisien Dasar Hijau (KDH) 30%
g. Koefisien Tapak Basemen (KTB) 0
ZONA III (PERMUKIMAN)
a. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) : 1,2
b. Ketinggian Bangunan : Maks. 3 Lantai
c. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 60%
d. Garis sempadan bangunan (GSB) 4 – 8 m
e. Garis sempadan pagar : 2 m pagar permanen
f. Koefisien Dasar Hijau (KDH) 30%
g. Koefisien Tapak Basemen (KTB) 0
Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM,
ttd.
IMAM FADLLI, SH
NIP. 197109152001121002
D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 35
LAMPIRAN III
PERATURAN BUPATI KABUPATEN
BELITUNG NOMOR 8 TAHUN 2018
TENTANG RENCANA TATA BANGUNAN
DAN LINGKUNGAN KAWASAN PANTAI
TANJUNG KELAYANG KABUPATEN
BELITUNG
Peta 5
Rencana Sistem Sirkulasi Kendaraan dan Pendestrian
,
S
A
N
I
S
A
L
E
H
Peta 6….
D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 36
Peta 6
Sistem Jalur Pedestrian
Sistem….
D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 37
Sistem Prasarana dan Utilitas Lingkungan
Peta 7.a
Sistem Jaringan Air Bersih
Peta 7.b….
D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 38
Peta 7.b
Sistem Jaringan Listrik
Peta 7.c….
D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 39
Peta 7.c
Sistem Jaringan Telekomunikasi
Peta 7.d….
D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 40
Peta 7.d
Sistem Jaringan Kebakaran
Peta 7.e….
D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 42
Peta 7.f
Pengelolaan Air Limbah Domestik
Peta 7.g….
D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 43
Peta 7.g
Sistem Pengelolaan Sampah
BUPATI BELITUNG,
ttd.
SAHANI SALEH
PARAF KOORDINASI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BAGIAN HUKUM,
ttd.
IMAM FADLLI, SH
NIP. 197109152001121002
D:\Perbup 2018\8-PERBUB RTBL TANJUNG KELAYANG FINAL OK.doc 44
LAMPIRAN IV PERATURAN BUPATI KABUPATEN
BELITUNG NOMOR 8 TAHUN 2018 TENTANG RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
KAWASAN PANTAI TANJUNG KELAYANG KABUPATEN BELITUNG
RENCANA INVESTASI
Program….
Dinas PUPR Dinas Pariwisata
Dinas PUPR Dinas Pariwisata
Dinas PUPR Bagian Pemerintahan