bunga 10

76
BAB I BUNGA KOREJAT Tanaman yang berasal dari Hindia Barat ini tumbuh liar di pinggir saluran air atau sungai, pematang sawah, sekitar pagar dan tempat-tempat lainnya yang lembab dan terbuka. Ki tolod dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 1.100 m dpl. Terna tegak, tinggi mencapai 60 cm, bercabang dari pangkalnya, bergetah putih yang rasanya tajam dan mengandung racun. Daun tunggal, duduk, bentuknya lanset, permukaan kasar, ujung runcing, pangkal menyempit, tepi melekuk ke dalam, bergigi sampai melekuk menyirip. Panjang daun 5-17 cm, lebar 2-3 cm, warnanya hijau. Bunganya tegak, tunggal, keluar dari ketiak daun, bertangkai panjang, mahkota berbentuk bintang berwarna putih. Buahnya berupa buah kotak berbentuk lonceng, merunduk, merekah menjadi dua ruang, berbiji banyak. Perbanyakan dengan biji, stek batang atau anakan. Bunga Korejat atau biasa disebut dengan bunga bintang, merupakan obat alami yang sangat cocok untuk obat tetes mata. Tak hanya sekedar untuk pengobatan, bahkan untuk perawatan atau pencegahan sakit mata bunga korejat ini sangat baik khasiatnya untuk mata kita.

Upload: ayu-wiwik-listiani

Post on 29-Dec-2015

92 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

FLOS

TRANSCRIPT

Page 1: bunga 10

BAB I

BUNGA KOREJAT

Tanaman yang berasal dari Hindia Barat ini tumbuh liar di pinggir saluran air atau

sungai, pematang sawah, sekitar pagar dan tempat-tempat lainnya yang lembab dan terbuka.

Ki tolod dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 1.100 m dpl. Terna tegak, tinggi

mencapai 60 cm, bercabang dari pangkalnya, bergetah putih yang rasanya tajam dan

mengandung racun. Daun tunggal, duduk, bentuknya lanset, permukaan kasar, ujung runcing,

pangkal menyempit, tepi melekuk ke dalam, bergigi sampai melekuk menyirip. Panjang daun

5-17 cm, lebar 2-3 cm, warnanya hijau. Bunganya tegak, tunggal, keluar dari ketiak daun,

bertangkai panjang, mahkota berbentuk bintang berwarna putih. Buahnya berupa buah kotak

berbentuk lonceng, merunduk, merekah menjadi dua ruang, berbiji banyak. Perbanyakan

dengan biji, stek batang atau anakan.

Bunga Korejat atau biasa disebut dengan bunga bintang, merupakan obat alami yang

sangat cocok untuk obat tetes mata. Tak hanya sekedar untuk pengobatan, bahkan untuk

perawatan atau pencegahan sakit mata bunga korejat ini sangat baik khasiatnya untuk mata

kita.

Klasifikasi

Kingdom : Plantae (tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)

Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji)

Divisio : Magnoliophyta (berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub-kelas : Asteridae

Ordo : Campanulales

Familia : Campanulaceae

Page 2: bunga 10

Genus : Isotoma

Spesies : Isotoma longiflora

SIFAT KIMIAWI :

Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, antara

lain: Senyawa alkaloid yaitu lobelin, lobelamin dan isotomin

EFEK FARMAKOLOGIS :

Getahnya beracun, anti radang, anti neoplastik, anti inflamasi, analgesik dan

hemostatik

BAGIAN YANG DIGUNAKAN :

a) Daun

b) Bunga

c) Dan seluruh bagian tanaman

CARA MENGGUNAKANNYA :

Untuk obat tetes mata: Ambil 3 bunga korejat cuci bersih lalu celupkan pada segelas

air bersih, dan air sudah siap untuk dijadikan obat tetes mata alami. Tetesan air bunga korejat

ini memang terasa pedih tapi kalau sudah biasa rasanya tidak terlalu pedih bahkan biasa saja.

Cara yang lain : Ambil 3 helai daun cuci bersih kedua ujung daun di potong, Setelah itu ambil

air minum putih yang biasa (bukan panas dan dingin) celupkan daun kitolod dan teteskan

pada mata rasanya sangat pedih tetesin terus sampai rasa pedih itu berkurang.

Selain untuk obat tetes mata tanaman ini juga berkhasiat untuk :

a) Sakit Gigi : Dua lembar daun dicuci bersih lalu ditumbuk halus, taruh pada lubang

gigi yang sakit.

b) Asma, Bronchitis, Radang Tenggorokan : Tiga lembar daun dicuci bersih lalu direbus

dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin di saring lalu di

minum. Lakukan 2 kali sehari, pagi dan sore

c) Luka : Daun secukupnya dicuci bersih lalu ditumbuk sampai halus, tempelkan pada

luka lalu di balut dengan kain bersih. Ganti 2-3 kali sehari.

Page 3: bunga 10

d) Kanker : Daun 3 lembar berikut batangnya, di rebus dengan 5 gelas air hingga

menjadi 1-2 gelas dengan api kecil. Air rebusan di minum beberapa kali hingga habis

dalam sehari

e) Katarak : 1 lembar daun yang sudah bersih ditambah 5 sendok makan air

bersihkemudian tulang daun ditekan tekan dengan sendok. Daunnya dibuang, airnya

3-5 tetes diteteskan kemata, didiamkan sejenak, kototan mata dibuang kemudian mata

dicuci dengan air rebusan daun sirih.

CARA BUDIDAYA :

Perbanyakan tanaman menggunakan biji. Pemeliharaan tanaman ini mudah, seperti

tanaman lain dibutuhkan cukup air dengan penyiraman atau menjaga kelembaban

tanah dan pemupukan terutama pupuk dasar.

Page 4: bunga 10

BAB II

BUNGA MATAHARI

Klasifikasi Bunga Matahari

Kingdom : Plantae

Superdivisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Mangoliopsida

Ordo : Asteridales

Famili : Asteraceae

Genus : Helianthus

Spesies : Helianthus annuus L.

Khasiat Bunga Matahari - Bunga matahari yang memiliki nama ilmiah Helianthus

Annuus Linn, merupakan tanaman hias atau tanaman penghasil minyak. Bunga matahari

merupakan tumbuhan semusim dari family kenikir-nikiran (asteraceae), bunganya berbentuk

besar, berwarna kuning terang dan termasuk ke dalam bunga majemuk yang tersusun dari

ratusan hingga ribuan bunga kecil pada satu bongkol. 

Page 5: bunga 10

KHASIAT BUNGA MATAHARI

Bunga matahari mempunyai nama yang berbeda di tiap wilayahnya, seperti kembang

sarengenge (sunda), bungan ledom (pulau roti), kembang srengenge (jawa), bunga panca

matoari (minagkabau). Bunga matahari seperti yang sudah banyak kita ketahui adalah biji

dari bunga matahari biasanya dijadikan sebagai kwaci atau untuk bahan pembuatan minyak.

Selain itu bunga matahari juga dikenal sebagai tanaman obat herbal, karena hampir ke

seluruhan dari bunga matahari ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan.

KANDUNGAN KIMIA :

Pada bagian bunga mengandung senyawa kimia seperti quercimeritrin, asam

oleanolat, helianthoside A, B dan C serta asam echinocystat. Sedangkan pada bagian biji

bunga matahari mengandung senyawa kimia seperti sitosterol, prostaglandin E, asam

kiorogenik, asam quinat, phytin, dan benzopyrene. Kandungan dalam 100 g minyak biji

bunga matahari terdapat 9,8% lemak jenuh, lemak tak jenuh, 11,7% seperti oleat dan 72,9%

linoleat, serta todak mengandung kolesterol. 

Selain memiliki kandungan yang baik untuk kesehatan, pada tiap-tiap bagian dari

bunga matahari juga memiliki beberapa khasiat untuk menyembuhkan beberapa penyakit,

seperti berikut: 

1. Bagian biji bunga matahari 

Pada bagian biji bunga matahari dapat berkhasiat untuk meningkatkan keinginan

makan, mengatasi keletihan, dan meredakan sakit kepala. 

2. Bagian bunga matahari 

Pada bagian bunga matahari dapat berkhasiat untuk menurunkan tekanan darah,

mengobati rasa nyeri saat sakit gigi, sakit kepala, nyeri haid, dan nyeri lambung. 

3. Bagian batang bunga matahari 

Page 6: bunga 10

Pada bagian batang bunga matahari dapat berkhasiat untuk meningkatkan vitalitas

dan membantu kerja liver. 

4. Bagian akar bunga matahari 

Pada bagian akar bunga matahari dapat berkhasiat untuk meluruhkan air kencing,

mengobati batuk rejan, mengatasi infeksi saluran kencig dan mengatasi masalah

keputihan. 

Selain beberapa khasiat diatas, pada bagian daun dari bunga matahari juga bersifat sebagai

antiinflamasi, analgesic, antipiretik, anti radang, dan bersifat untuk mengurangi rasa nyeri. 

CARA PENANAMAN BUNGA MATAHARI :

1. Langkah yang pertama adalah dengan mengambil biji atau benih dari bunga yang

paling awal atau induknya dan di tabur ke dalam bekas yang telah mengandung

tanah yang basah. Dengan begitu benih bunga matahari tersebut dapat cepat

berkecambah.

2. Kemudian anda dapat memindahkan biji yang telah berkecambah tersebut ke

dalam pot atau ke dalam polibag atau anda dapat langsung menanamnya di tanah

yang telah anda sediakan akan tetapi anda harus memperhitungkan jaraknya agar

benih tersebut dapat membesar tanpa ada perebutan tempat dengan benih-benih

yang lainnya.

3. Pada proses pembesaran ini cukup cepat. Anda dapat menanam dengan tersebar

pada setiap tempat yang anda kehendaki.

4. Anda dapat menanam bunga matahari ini di tempat-tempat yang telah anda

siapkan dengan menyebar, jarak antara bunga matahari yang satu dengan yang

lainnya tidak boleh terlalu dekat ataupun terlalu jauh agar keindahan bunga

matahari dapat terlihat lebih baik.

5. Anda dapat melakukan penyiraman bunga matahari ini sekurang-kurangnya

adalah sehari sekali.

Page 7: bunga 10

6. Anda juga dapat menggunakan tanah yang gembur dan memberinya pupuk

organik ataupun pupuk kompos agar tanaman bunga matahari dapat tumbuh

dengan baik.

BAB III

BUNGA ROSELLA

Tanaman rosella berkembang biak secara generatif (dengan biji). Tanaman rosella

berkembang biak dengan biji, tanaman ini tumbuh di daerah yang beriklim tropis dan sub

tropis. Tanaman ini dapat tumbuh di semua jenis tanah, tetapi paling cocok pada tanah yang

subur dan gembur. Tumbuhan ini dapat tumbuh di daerah pantai sampai daerah dengan

ketinggian 900 m di atas permukaan laut. Rosella mulai berbunga pada umur 2-3 bulan, dan

dapat dipanen setelah berumur 5-6 bulan.

Tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa L) merupakan salah satu tanaman berbunga yang

penyerbukannya banyak dibantu oleh serangga,

Setelah bunga dipetik kemudian dikeluarkan bijinya, lalu bunga itu dijemur dibawah sinar

matahari. Satu batang rosella bisa menghasilkan 2-3 kg bunga rosella basah, dalam 100 kg

bunga rosella basah bisa menghasilkan 5-6 kg rosella kering (Andiex, 2009).

Page 8: bunga 10

Di Indonesia nama rosella sudah dikenal sejak tahun 1922, tanaman rosella tumbuh subur,

terutama di musim hujan. Tanaman rosella biasanya dipakai sebagai tanaman hias dan pagar.

Setelah bertahun-tahun dikenal sebagai tanaman hias dan pagar yang tidak dihiraukan,

sekarang tanaman ini dikenal dengan banyak khasiat yang bermanfaat bagi manusia

(Daryanto-Agrina, 2006).

KLASIFIKASI TANAMAN ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L)

Kingdom : Plantae (tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)

Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji)

Divisio : Magnoliophyta (berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub-kelas : Dilleniidae

Ordo : Malvales

Familia : Malvaceae (suku kapas-kapasan)

Genus : Hibiscus

Spesies : Hibiscus sabdariffa L (Comojime, 2008).

MORFOLOGI TANAMAN ROSELLA :

1) Batang

Tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa L) mempunyai batang bulat, tegak, berkayu

dan berwarna merah.tumbuh dari biji dengan ketinggian bisa mencapai 3-5 meter.

2) Akar

Tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa L) mempunyai akar tunggal.

3) Daun

Tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa L) mempunyai daun tunggal berbentuk

bulat telur, bertulang menjari, ujung tumpul, tepi bergerigi dan pangkal berlekuk,

Panjang daun 6-15 cm dan lebar 5- 8 cm. Tangkai daun bulat berwarna hijau

dengan panjang 4-7 cm.

Page 9: bunga 10

4) Bunga

Tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa L) mempunyai bunga berwarna cerah,

Kelopak bunga atau kaliksnya berwarna merah gelap dan lebih tebal jika

dibandingkan dengan bunga raya/sepatu. Bunganya keluar dari ketiak daun dan

merupakan bunga tunggal, yang berarti pada setiap tangkai hanya terdapat 1 (satu)

bunga. Bunga ini mempunyai 8-11 helai kelopak yang berbulu, panjangnya 1 cm,

yang pangkalnya saling berlekatan dan berwarna merah. Kelopak bunga ini sering

dianggap sebagai bunga oleh masyarakat. Bagian inilah yang sering dimanfaatkan

sebagai bahan makanan dan minuman.

5) Biji

Tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa L) mempunyai biji berbentuk seperti ginjal

hingga triangular dengan sudut runcing, berbulu, panjang 5 mm dan lebar 4 mm.

CARA BUDIDAYA BUNGA ROSELLA

1) Dalam budidaya rosela media tanam yang perlu disiapkan adalah lahan

terbuka serta polybag. Polybag berguna sebagai media tanam persiapan

benih bunga rosela sebelum dipindahkan ke lahan yang terbuka.

Sedangkan lahan itu sendiri berguna untuk media tanam akhir sampai

bunga tersebut siap dipanen.

2) Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam budidaya rosela adalah

mempersiapkan lahan penanaman bunga rosela. Kemudian pembenihan

bunga rosela, ada dua cara untuk pembenihan tanaman ini yaitu dengan

stek atau dengan menggunakan bijinya. Jika menggunakan bijinya, biji

tersebut harus direndam terlebuh dahulu sebelum akhirnya ditanam.

Selanjutnya yang perlu dilakukan adalah proses penanaman. Penanaman

dilakukan di lahan terbuka terlebih dahulu, setelah sekitar satu minggu

kemudian dipindahkan ke polybag. Selanjutnya sekitar dua minggu, bunga

rosela dapat dipindahkan di lahan terbuka yang sudah dipersiapkan dengan

jarak tanam tertentu. Dan langkah yang terakhir adalah perawatan bunga

rosela.

Page 10: bunga 10

3) Seperti halnya budidaya rosela, perawatan rosela tidak terlalu sulit hanya

perlu ketekunan, Perawatan rosela yang perlu dilakukan adalah

penyiraman serta pemberian pupuk yang cukup, yang perlu diingat

penyiraman bunga rosela jangan sampai mengenang sebab tanaman ini

bisa busuk. Namun memang dalam perawatan rosela ada kendala-kendala

yang timbul, yaitu adanya hama dan tumbuhan ilalang yang mengganggu

proses pertumbuhan bunga rosela. Hama yang biasa menyerang adalah

belalang, kutu putih, ulat, nematode. Hama ini sering menyerang bagian

akar dan batang. Hama-hama tersebut harus segera diatasi sebab bisa

mengurangi kualitas bunga rosela itu sendiri.

4) Salah satu cara mengolah bunga rosela ini yang saat ini banyak digemari

adalah dengan membuat teh rosela, sebab membuat teh rosela sangat

praktis tidak terlalu membutuhkan banyak bahan dan tenaga. Dalam

membuat teh rosela hanya perlu segelas air panas, gula dan tentunya bunga

rosela yang sudah kering, tak lebih dari sepuluh menit teh rosela pun siap

dinikmati

Page 11: bunga 10

BAB IV

BUNGA BELIMBING WULUH

KLASIFIKASI :

Kingdom           : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom    : Tracheobionta

Super Divisi     : Spermatophyta

Divisi               : Magnoliophyta

Kelas                : Magnoliopsida

Sub Kelas         : Rosidae

Ordo                : Geraniales

Famili               : Oxalidaceae

Page 12: bunga 10

Genus              : Averrhoa

Spesies            : Averrhoa blimbi L

NAMA LAIN BELIMBING WULUH

            (Sumatra) limeng, selimeng, thlimeng (Aceh), selemeng (Gayo), asom, belimbing,

balimbingan (Batak), malimbi (Nias), balimbieng (Minangkabau), belimbing asam (Melayu),

balimbing (Lampung). Jawa: balimbing wuluh, balimbing, blimbing (Jawa), calingcing,

calingcing wulet, balingbing (Sunda), bhalingbhing bulu (Madura). Nusa Tenggara: blingbing

buloh (Bali), limbi (Bima), libi (Sawu), balimbeng (Flores), belerang (Sangi). Sulawesi:

lumpias, rumpeasa dureng, wulidan, lopias, lembetue (Gorontalo), lombituko (Buol),

tangkurera (Baree), bainang (Makasar), calene (Bugis). Maluku: ninilu dae lok (Rote), kerbol

(Timor, Kai), takurela (Ambon), balimbi (Ulias), taprera (Buru), malibi (Halmahera),

mirimiri (Kapaur). Irian Jaya: uteke.

CIRI POHON BELIMBING WULUH

Pohon kecil, tinggi mencapai 10 m dengan batang yang tidak begitu besar dan

mempunyai garis tengah hanya sekitar 30 cm.  Batangnya bergelombang dan tidak rata. Daun

belimbing sayur merupakan daun majemuk sepanjang 30 – 60 cm dengan 11 – 45 pasang

anak daun. Anak daun berwarna hijau, bertangkai pendek, berbentuk bulat telur hingga

jorong dengan ujung agak runcing, pangkal membulat, tepi daun rata, panjang 2 – 10 cm,

lebar 1- 3 cm. Belimbing wuluh mempunyai bunga majemuk tersusun dalam malai

berkelompok. Bunga belimbing asam seperti buah kapel, tumbuh keluar dari batang atau

percabangan yang besar. Buah belimbing wuluh berupa buni berbentuk lonjor bersegi,

dengan panjang 4-6 cm. buahnya berwarna hijau kekuningan, berair dan apabila masak

berasa asam. Ditanam sebagai pohon buah, kadang tumbuh liar dan ditemukan dari dataran

rendah sampai 500 m dpi. Pohon yang berasal dari Amerika tropis ini menghendaki tempat

tumbuh tidak ternaungi dan cukup lembab.

Tanaman belimbing wuluh mempunyai sosok tanaman yang memanjang keatas bisa

mencapai 12 meter tingginya, miskin akan cabang sehingga tanamannya agak langsing. Daun

belimbing wuluh berbentuk lonjong bulat telur yang letaknya di ujung cabang atau ranting.

Buah belimbing wuluh berbentuk lonjong berwarna hijau pekat semasa muda dan berubah

Page 13: bunga 10

kekuningan setelah masak, besarnya seukuran telur puyuh yang muncul bergelantungan pada

dahannya. Dari batang dan cabang tanaman belimbing wuluh keluar bunga yang berwarna

merah muda atau ungu yang berbentuk bintang. Belimbing wuluh tumbuh baik pada dataran

rendah juga dapat tumbuh di daerah pegunungan sampai ketinggian 750 meter di atas

permukaan laut. Tanaman belimbing wuluh umumnya tumbuh subur pada daerah yang

beriklim kering dan cukup mendapat sinar matahari .

BAGIAN TUMBUHAN BELIMBING WULUH

A. BATANG

Belimbing wuluh mempunyai batang kasar berbenjol-benjol, percabangan

sedikit, arahnya condong ke atas. Cabang muda berambut halus seperti beludru,

warnanya coklat muda. Batang belimbing wuluh mengandung saponin, tanin,

glucoside, kalsium oksalat, sulfur, asam format.

B. DAUN

Daun berupa daun majemuk menyirip ganjil dengan 21-45 pasang anak daun.

Anak daun bertangkai pendek, bentuknya bulat telur sampai jorong, ujung runcing,

pangkal membundar, tepi rata, panjang 2-10 cm, lebar 1-3 cm, warnanya hijau,

permukaan bawah hijau muda. Warna daging buah-buahan yang dikupas pada

umumnya cepat menjadicoklat. Hal ini disebabkan terjadinya reaksi browning, baik

yang enzimatismaupun yang non enzimatis. Warna-warna buah yang menjadi coklat

initidak disukai. Dan dengan adanya air garam disekeliling buah, maka reaksi

browning dapat dicegah.

Daun belimbing wuluh mengandung tanin, sulfur, asam format dan perokside.

C. BUNGA

Perbungaan berupa malai, berkelompok, keluar dari batang atau percabangan

yang besar, bunga kecil-kecil berbentuk bintang warnanya ungu kemerahan. Buahnya

Page 14: bunga 10

buah buni, bentuknya bulat lonjong bersegi, panjang 4-6,5 ern, warnanya hijau

kekuningan, bila masak berair banyak, rasanya asam. Biji bentuknya bulat telur,

gepeng. Rasa buahnya asam, digunakan sebagai sirop penyegar, bahan penyedap

masakan, membersihkan noda pada kain, mengkilapkan barang-barang yang terbuat

dari kuningan, membersihkan tangan yang kotor atau sebagai bahan obat tradisional.

Perbanyakan dengan biji dan cangkok.

KANDUNGAN GIZI BELIMBING WULUH

Kandungan zat gizi yang ada pada belimbing wuluh cukup banyak sehingga bila tidak

dimanfaatkan dengan baik akan sia-sia serta dibuang dengan percuma. Adapun kandungan

zat gizi yang terdapat dalam belimbing wuluh dapat dilihat di bawah ini :

KANDUNGAN ZAT GIZI BELIMBING WULUH

TIAP 100 GRAM

Komponen                                     J u m l a h

Energi (cal)                                          32

Karbohidrat (gr)                                   7

Protein (gr)                                          0,4

Vitamin C (mg)                                    52

Calsium (mg)                                       10

Phospor (mg)                                       10

Zat Besi (mg)                                       1,0

KANDUNGAN KIMIA BELIMBING WULUH

Batang mengandung saponin, tanin, glucoside, kalsium oksalat, sulfur, asam format,

dan peroksidase. Daun mengandung tanin, sulfur, asam format, peroksidase, kalsium oksalat,

dan kalium sitrat.

SIFAT DAN KHASIAT BELIMBING WULUH

Page 15: bunga 10

Rasa asam, bersifat sejuk, dan astringen.  Manfaat utama tanaman ini sebagai makan

buah segar maupun makanan buat olahan ataupun obat tradisional. Manfaat lainnya sebagai

stabilisator dan pemeliharaan lingkungan, antara lain dapat menyerap gas – gas beracun

buangan kendaraan bermotor, meyaring debu, meredam getaran suara dan memelihara

lingkungan dari pencernaan karena berbagai kegiatan manusia. Dan manfaat yang lainnya

meredakan nyeri (analgesik), melancarkan keluarnya empedu, antiradang, dan meluruhkan

kencing (diuretik).

Indikasi Belimbing Wuluh

Belimbing wuluh memang bukan buah yang bisa disantap sebagai buah segar apalagi

sampai

dipajang di meja makan. Namun demikian, manfaatnya juga banyak. mulai dari bumbu      

sayur, penghapus noda pakaian, obat-obatan tradisional sampai pada manisan.

a) Bunga digunakan untuk pengobatan:

batuk dan sariawan (stomatitis).

b) Daun digunakan untuk mengatasi:

• perut sakit

•gondongan (parotitis)

• tekanan darah tinggi

• rematik.

c) Buah digunakan untuk pengobatan:

• batuk rejan

• gusi berdarah

• sariawan

• sakit gigi berlubang

• jerawat

• panu

• tekanan darah tinggi

• kelumpuhan

• memperbaiki fungsi pencernaan, dan radang rektum.

CARA PEMAKAIAN :

Page 16: bunga 10

Untuk minum, lihat resep. Untuk pemakaian luar, giling daun secukupnya sampai seperti

bubur. Tapal (pemakaian setempat) pada bagian yang terkena gondongan, rematik,

jerawat, dan panu.

    Contoh Pemakaian untuk pengobatan

• Gondongan

Tumbuk 10 potong ranting muda belimbing wuluh berikut daunnya dan 4 butir

bawang merah. Balurkan pada tempat yang sakit.

• Pegal linu

Giling 1 genggam daun belimbing wuluh yang masih muda, 10 biji cengkih, dan 15

biji lada. Tambahkan cuka secukupnya, balurkan ke tempat yang sakit.

• Batuk

Potong-potong 25 kuntum bunga belimbing wuluh, 1 jari rimpang temu giring, 1 jari

kulit kayu manis, 1 jari rimpang kencur, 2 butir bawang merah, pegagan, daun saga,

daun inggu, dan daun sendok, masing-masing 1/4 genggam. Rebus dengan 5 gelas air

bersih sampai tersisa separuhnya, saring. Minum dengan madu secukupnya 3 kali 1 /3

bagian sehari.

• Batuk pada anak

Tim segenggam bunga belimbing wuluh, beberapa butir adas, dan gula secukupnya

dengan 1 cangkir air selama 1/2 jam. Saring, bagi untuk minum pagi dan malam

sewaktu perut kosong.

• Batuk rejan

(1) Tumbuk 10 buah belimbing wuluh, remas dengan 2 sdm air garam, saring. Minum

2 kali sehari.

(2) Makan manisan buah belimbing wuluh 3 kali 6-8 buah sehari.

Page 17: bunga 10

• Rematik

Tumbuk 100 g daun muda belimbing wuluh, 10 butir cengkih, dan 15 biji merica.

Tambahkan cuka secukupnya sampai adonan seperti bubur, oleskan pada tempat yang

sakit.

• Sariawan:

(1) Rebus segenggam bunga belimbing wuluh, gula jawa secukupnya, dan 1 cangkir

air sampai kental. Saring, gunakan untuk membersihkan mulut dan mengoles

sariawan.

(2) Rebus 2/3 genggam bunga belimbing wuluh dengan 3 gelas air bersih sampai

tersisa 2 1/4 gelas, saring. Minum 3 kali 3/4 gelas sehari.

Jerawat

(1) Tumbuk buah belimbing wuluh secukupnya, remas dengan air garam

secukupnya untuk menggosok muka yang berjerawat. Lakukan 3 kali sehari.

(2) Giling 6 buah belimbing wuluh dan 1/2 sdt bubuk belerang, remas dengan 2 sdm

air jeruk nipis. Gunakan untuk menggosok dan melumas muka yang berjerawat.

Lakukan 2–3 kali sehari.

 SYARAT PERTUMBUHAN :

1.      Iklim

Untuk pertumbuhan dibutuhkan keadaan angin yang tidak terlalu kencang,

karena dapat menyebabkan gugurnya bunga ataupun buah.

Curah hujan sedang, di daerah yang curah hujannya tinggi seringkali

menyebabkan gugurnya bunga dan buah.

Tempat tanamnya terbuka dan terkena sinar matahari secara memadai dengan

intensitas penyinaran 45 – 50 %, namun juga toleran terhadap naungan (tempat

terlindung).

Suhu ataupun kelembaban ataupun iklimnya termasuk kedalam tipe A (amat

basah), B (agak basah), C (basah), dengan 6 – 12 bulan basah dan 0 – 6 bulan

Page 18: bunga 10

kering, namun paling baik didaerah yang mempunyai 7,5 bulan basah dan 4,5

bulan kering.

2.      Media tanam

Hampir semua jenis tanah yang digunakan untuk pertanian cocok pula untuk

tanaman belimbing. Tanahnya subur, gembur, banyak mengandung bahan

organik ,  aerasi dan drainasenya baik.

Derajat keasaman tanah untuk tanaman belimbing yaitu memiliki Ph 5,7 – 7,5.

Kandungan air dalam tanah atau kedalaman air tanah antara 50 – 200 cm

dibawah permukaan tanah.

3.      Ketinggian Tempat

Ketinggian tempat yang cocok untuk tanaman belimbing yaitu di dataran rendah

sampai ketinggian 500 m dpl.

BAB V

Bunga Melati

Jasminum sambac (L.) Ait. Nama umum

SEJARAH SINGKAT

Melati merupakan tanaman bunga hias berupa perdu berbatang tegak yang hidup

menahun. Di Italia melati casablanca (Jasmine officinalle), yang disebut Spansish Jasmine

ditanam tahun 1692 untuk di jadikan parfum. Tahun 1665 di Inggris dibudidayakan melati

putih (J. sambac) yang diperkenalkan oleh Duke Casimo de’ Meici. Dalam tahun 1919

ditemukan melati J. parkeri di kawasan India Barat Laut, Kemudian dibudidayakan di Inggris

Page 19: bunga 10

pada tahun 1923. Di Indonesia nama melati dikenal oleh masyarakat di seluruh wilayah

Nusantara. Nama-nama daerah untuk melati adalah Menuh (Bali), Meulu cut atau Meulu

Cina (Aceh), Menyuru (Banda), Melur (Gayo dan Batak Karo), Manduru (Menado), Mundu

(Bima dan Sumbawa) dan Manyora (Timor), serta Malete (Madura).

JENIS TANAMAN

Diantara 200 jenis melati yang telah diidentifikasi oleh para ahli botani baru sekitar 9 jenis

melati yang umum dibudidayakan dan terdapat 8 jenis melati yang potensial untuk dijadikan

tanaman hias. Sebagian besar jenis melati tumbuh liar di hutan-hutan karena belum terungkap

potensi ekonomis dan sosialnya. Tanaman melati termasuk suku melati-melatian atau famili

Oleaceae.

Kedudukan tanaman melati dalam sistematika/taksonomi tumbuhan adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Oleales

Famili : Oleaceae

Genus : Jasminum

Spesies : Jasminum sambac (L) W. Ait..

Jenis, Varietas dan Ciri-ciri penting (karakteristik) tanaman melati adalah

sebagai berikut:

1. Jasmine sambac Air (melati putih, puspa bangsa)

2. Jasmine multiflora Andr (melati hutan:melati gambir, poncosudo, Star Jasmine, J,.

pubescens willd).

3. Jasmine officinale (melati casablanca, Spanish Jasmine) sinonim dengan J.

floribundum=Jasmine grandiflorum). perdu setinggi 1, 5 meter.

4. Jasmine rex (melati Raja, King Jasmine).

Page 20: bunga 10

5. Jasmine parkeri Dunn (melati pot).

6. Jasmine mensyi (Jasmine primulinum, melati pimrose).

7. Jasmine revolutum Sims (melati Italia)

8. Jasmine simplicifolium ( melati Australia, J. volibile, m. bintang)

9. Melati hibrida. Bunga pink dan harum.

Adapun jenis dan varietes Melati yang ada di Pulau Jawa antara lain:

1. Jasmine. Sambac (melati Putih), antara lain varietas: Maid of Orleans, Grand

Duke of Tuscany, Menur dan Rose Pikeke

2. Jasmine. multiflorum (Star Jasmine)

3. Jasmine officinale (melati Gambir)

MANFAAT TANAMAN

Bunga melati bermanfaat sebagai bunga tabur, bahan industri minyak wangi,

kosmetika, parfum, farmasi, penghias rangkaian bunga dan bahan campuran atau

pengharum teh.

SENTRA PENANAMAN

Di Indonesia Pusat penyebaran tanaman melati terkonsentrasi di Jawa Tengah,

terutama di Kabupaten Pemalang, Purbalingga dan Tegal.

SYARAT PERTUMBUHAN

5.1. Iklim

1. Curah hujan 112–119 mm/bulan dengan 6–9 hari hujan/bulan, serta mempunyai

iklim dengan 2–3 bulan kering dan 5–6 bulan basah.

2. Suhu udara siang hari 28-36 derajat C dan suhu udara malam hari 24-30 derajat C,

3. Kelembaban udara (RH) yang cocok untuk budidaya tanaman ini 50-80 %.

4. Selain itu pengembangan budi daya melati paling cocok di daerah yang cukup

mendapat sinar matahari.

5.2. Media Tanam

1. Tanaman melati umumnya tumbuh subur pada jenis tanah Podsolik Merah Kuning

(PMK), latosol dan andosol.

Page 21: bunga 10

2. Tanaman melati membutuhkan tanah yang bertekstur pasir sampai liat, aerasi dan

drainase baik, subur, gembur, banyak mengandung bahan organik dan memiliki.

3. Derajat keasaman tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman ini adalah pH=5–7.

5.3. Ketinggian Tempat

Tanaman melati dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah sampai

dataran tinggi pada ketinggian 10-1.600 m dpl. Meskipun demikian, tiap jenis melati

mempunyai daya adaptasi tersendiri terhadap lingkungan tumbuh. Melati putih (J,sambac)

ideal ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 600 m dpl, sedangkan melati Star Jasmine

(J.multiflorum) dapat beradaptasi dengan baik hingga ketinggian 1.600 m dpl. Di sentrum

produksi melati, seperti di Kabupaten Tegal, Purbalingga dan Pemalang (Jawa Tengah),

melati tumbuh dengan baik di dataran rendah sampai dataran menengah (0-700 m dpl).

PEDOMAN BUDIDAYA

6.1. Pembibitan

1. Teknik Penyemaian Benih : Tancapkan tiap stek pada medium semai 10–15

cm/sepertiga dari panjang stek. Tutup permukaan wadah persemaian dengan

lembar plastik bening (transparan) agar udara tetap lembab.

2. Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian

1. Penyiapan tempat semai:

Siapkan tempat/wadah semai berupa pot berukuran besar/polybag,

medium semai (campuran tanah, pasir steril/bersih).

Periksa dasar wadah semai dan berilah lubang kecil untuk

pembuangan air yang berlebihan.

Isikan medium semai ke dalam wadah hingga cukup penuh/setebal

20–30 cm. Siram medium semai dengan air bersih hingga basah.

2. Pemeliharaan bibit stek:

Lakukan penyiraman secara kontinu 1–2 kali sehari.

Usahakan bibit stek mendapat sinar matahari pagi.

Page 22: bunga 10

Pindahkan tanaman bibit stek yang sudah berakar cukup kuat

(umur 1–23 bulan) ke dalam polybag berisi medium tumbuh

campuran tanah, pasir dan pupuk organik (1:1:1).

Pelihara bibit melati secara intensif (penyiraman, pemupukan dan

penyemprotan pestisida dosis rendah) hingga bibit berumur 3

bulan.

6.2. Pengolahan Media Tanam

1. Pembukaan Lahan

1. Bersihkan lokasi untuk kebun melati dari rumput liar (gulma), pepohonan

yang tidak berguna/batu-batuan agar mudah pengelolaan tanah.

2. Olah tanah dengan cara di cangkul/dibajak sedalam 30-40 cm hingga

gembur, kemudian biarkan kering angin selama 15 hari

2. Pembentukan Bedengan : Membentuk bedengan selebar 100-120 cm, tinggi 30-40

cm, jarak antara bedeng 40–60 cm dan panjang disesuaikan dengan kondisi lahan.

3. Pengapuran : Tanah yang pH-nya masam dapat diperbaiki melalui pengapuran,

misalnya dengan kapur kalsit (CaCO3) dolomit {CaMg (CO3)2}, kapur bakar

(Quick lime, CaO)/kapur hidrat (Slakked lime,{Ca(OH)2}. Fungsi/kegunaan

pengapuran tanah masam adalah untuk menaikan pH tanah, serta untuk

menambah unsur-unsur Ca dan Mg.

4. Pemupukan : Tebarkan pupuk kandang di atas permukaan tanah, kemudian

campurkan secara merata dengan lapisan tanah atas. Pupuk kandang dimasukkan

pada tiap lubang tanam sebanyak 1-3 kg. Dosis pupuk kandang berkisar antara 10-

30 ton/hektar. Lubang tanam dibuat ukuran 40 x 40 x 40 cm dengan jarak antar

lubang 100-150 cm. Penyiapan lahan sebaiknya dilakukan pada musim

kemarau/1-2 bulan sebelum musim hujan.

6.3. Teknik Penanaman

1. Penentuan Pola Tanam : Sebulan sebelum tanam, bibit melati diadaptasikan dulu

disekitar kebun. Lahan kebun yang siap ditanami diberi pupuk dasar terdiri atas 3

gram TSP ditambah 2 gram KCI per tanaman. Bila tiap hektar lahan terdapat

sekitar 60.000 lubang tanam (jarak tanam 1,0 m x 1,5 m), kebutuhan pupuk dasar

Page 23: bunga 10

terdiri atas 180 kg TSP dan 120 kg KCI. Bersama pemberian pupuk dasar dapat

ditambahkan “pembenah dan pemantap tanah “ misalnya Agrovit, stratos/asam

humus Gro-Mate

2. Pembuatan Lubang Tanam : Bibit melati dalam polybag disiram medium tumbuh

dan akar-akarnya. Tiap lubang tanam ditanami satu bibit melati. Tanah dekat

pangkal batang bibit melati dipadatkan pelan-pelan agar akar-akarnya kontak

langsung dengan air tanah.

3. Cara Penanaman : Jarak tanam dapat bervariasi, tergantung pada bentuk kultur

budidaya, kesuburan tanah dan jenis melati yang ditanam, bentuk kultur

perkebunan jarak tanam umumnya adalah 1 x 1,5 m, sedang variasi lainnya adalah

40 x 40 cm, 40 x 25 cm dan 100 x 40 cm.

6.4. Pemeliharaan Tanaman

1. Penjarangan dan Penyulaman. : Cara penyulaman adalah dengan mengganti

tanaman yang mati/tumbuhan abnormal dengan bibit yang baru. Teknik

penyulaman prinsipnya sama dengan tata laksana penanaman, hanya saja

dilakukan pada lokasi/blok/lubang tanam yang bibitnya perlu diganti. Periode

penyulaman sebaiknya tidak lebih dari satu bulan setelah tanam. Penyulaman

seawal mungkin bertujuan agar tidak menyulitkan pemeliharaan tanam berikutnya

dan pertumbuhan tanam menjadi seragam. Waktu penyulaman sebaiknya

dilakukan pada pagi/sore hari, saat sinar matahari tidak terlalu terik dan suhu

udara tidak terlalu panas.

2. Penyiangan : Pada umur satu bulan setelah tanam, kebun melati sering ditumbuhi

rumput-rumput liar (gulma). Rumput liar ini menjadi pesaing tanaman melati

dalam pemenuhan kebutuhan sinar matahari, air dan unsur hara.

3. Pemupukan : Pemupukan tanaman melati dilakukan tiap tiga bulan sekali. Jenis

dan dosis pupuk yang digunakan terdiri atas Urea 300-700 kg, STP 300-500 kg

dan KCI 100-300 kg/ha/tahun. Pemberian pupuk dapat dilakukan dengan cara

disebar merata dalam parit di antara barisan tanaman / sekeliling tajuk tanaman

sedalam 10-15 cm, kemudian ditutup dengan tanah. Pemupukan dapat pula

dengan cara memasukan pupuk ke dalam lubang tugal di sekeliling tajuk tanaman

Page 24: bunga 10

melati. Waktu pemupukan adalah sebelum melakukan pemangkasan, saat

berbunga, sesuai panen bunga dan pada saat pertumbuhan kurang prima.

Pemberian pupuk dapat meningkatkan produksi melati, terutama jenis pupuk yang

kaya unsur fosfor (P), seperti Gandasil B (6-20-30)/Hyponex biru (10-40-15) dan

waktu penyemprotan pupuk daun dilakukan pada pagi hari (Pukul 09.00) atau sore

hari (pukul 15.30-16.30) atau ketika matahari tidak terik menyengat.

4. Pengairan dan Penyiraman : Pada fase awal pertumbuhan, tanaman melati

membutuhkan ketersediaan air yang memadai. Pengairan perlu secara kontinyu

tiap hari sampai tanaman berumur kurang lebih 1 bulan. Pengairan dilakukan 1-2

kali sehari yakni pada pagi dan sore hari. Cara pengairan adalah dengan disiram

iar bersih tiap tanam hingga tanah di sekitar perakaran cukup basah.

5. Waktu Penyemprotan Pestisida : Zat perangsang/zat pengatur Tumbuh (ZPT)

dapat digunakan untuk mempertahankan dan meningkatkan produksi bunga, zat

perangsang bunga yang berpengaruh baik terhadap pembungaan melati adalah

Cycocel (Chloromiguat) dan Etherel. Tanaman melati yang di semprot dengan

Cycocel berkonsentrasi 5.000 ppm memberikan hasil bunga yang paling tinggi,

yakni 1,45 kg/ tanaman. Cara pemberiannya: zat perangsang bunga disemprotkan

pada seluruh bagian tanaman, terutama bagian ujung dan tunas-tunas

pembungaan. Konsentrasi yang dianjurkan 3.000 ppm–5.000 ppm untuk Cycocel

atau 500-1.500 ppm bila digunakan Ethrel.

6. Lain-lain : Tanaman melati umumnya tumbuh menjalar, kecuali pada beberapa

jenis melati, seperti varietas Grand Duke of tuscany yang tipe pertumbuhannya

tegak. Tinggi pemangkasan amat tergantung pada jenis melati, jenis melati putih

(J.sambac) dapat di pangkas pada ketinggian 75 cm dari permukaan tanah,

sedangkan jenis melati Spnish Jasmine (J. officinale var. grandiflorum) setinggi

90 cm dari permukaan tanah.

Page 25: bunga 10

BAB VI

BUNGA CENGKEH

Tanaman Cengkeh (Syzygium aromaticum)

Pohon cengkeh merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh dengan tinggi 10-20

m. Mempunyai daun berbentuk lonjong yang berbunga pada pucuk-pucuknya. Tangkai buah

pada awalnya berwarna hijau, dan berwarna merah jika bunga sudah mekar. Cengkeh

(Syzygium aromaticum) termasuk jenis tumbuhan perdu yang dapat memiliki batang pohon

besar dan berkayu keras cengkeh mampu bertahan hidup puluhan bahkan sampai ratusan

tahun, tingginya dapat mencapai 20 -30 meter dan cabang-cabangnya cukup lebat. 

Cabang-cabang dari tumbuhan cengkeh tersebut pada umumnya panjang dan dipenuhi

oleh ranting-ranting kecsil yang mudah patah. Mahkota atau juga lazim disebut tajuk pohon

cengkeh berbentuk kerucut. Daun cengkeh berwarna hijau berbentuk bulat telur memanjang

dengan bagian ujung dan panggkalnya menyudut. Bunga dan buah cengkeh akan muncul

pada ujung ranting daun dengan tangkai pendek serta bertandan.Pada saat masih muda bunga

cengkeh berwarna keungu-unguan, kemudian berubah menjadi kuning kehijau-hijauan dan

berubah lagi menjadi merah muda apabila sudah tua. Sedang bunga cengkeh kering akan

berwarna coklat kehitaman dan berasa pedas sebab mengandung minyak atsiri. Umumnya

Page 26: bunga 10

cengkeh pertama kali berbuah pada umur 4-7 tahun Dari sudutbotanis, tanaman cengkeh

adalah termasuk famili Myrtacea dan sekerabat dengan jambu air(Eugenia Jambos).

Klasifikasi Tanaman Cengkeh

Divisi                  : Spermatophyta

Subdivisi            : Angiospermae

Kelas                  : Dicotyledonae

Bangsa               : Myrtales

Suku                   : Myrtaceae

Marga                 : Syzygium

Jenis                   : Syzygium aromaticum (L.) Merr. & Perry

Morfologi

a) Daun

Daun cengkeh tidak termasuk daun lengkap karena memiliki tangkai daun (petiolus),

helaian daun (lamina), namun tidak memiliki upih/pelepah daun (vagina). Daunnya berbentuk

lonjong dan berbunga pada bagian ujungnya. Termasuk daun majemuk karena dalam satu ibu

tangkai ada lebih dari satu daun.

b) Batang

Batangdari pohon cengkeh biasanya memiliki panjang 10-15 m. Batang berbentuk bulat

(teres), permukaan batangnya kasar biasanya memiliki cabang-cabang yang dipenuhi banyak

ranting atau dapat dikatakan lebat rantingnya. Arah tumbuh batangnya tegak lurus (erectus)

dan cara percabangan dari rantingnya dapat dikatakan monopodial karena masih dapat

dibedakan antara batang pokok dan cabangnya. Lalu arah tumbuh cabangnya adalah condong

Page 27: bunga 10

ke atas (patens). Selain itu pohon cengkeh dapat bertahan hidup hingga puluhan tahun.

Tangkainya kira-kira1-2,5 cm (Steenis 1975).

c) Akar

Sistem akarnya tunggang, akar ini merupakan akar pokok (berasal dari akar lembaga) yang

kemudian bercabang-cabang. Bentuk akar tunggangnya termasuk berbentuk tombak

(fusiformis) pada akar tumbuh cabang yang kecil-kecil. Akar kuat sehingga bisa bertahan

sampai puluhan bahkan ratusan tahun. Akarnya biasanya mampu masuk cukup dalam ke

tanah.

Perakaran pohon cengkeh relatif kurang berkembang,tetapi bagian yang dekat permukaan

tanah banyak tumbuh bulu akar.Bulu akar tersebut berguna untuk menghisap makanan

d) Biji

Pohon cengkeh mampu menghasilkan biji setelah penanaman 5 tahun. Bijinya terdiri dari

kulit (spedodermis), tali pusar (funiculus), dan inti biji (nukleus seminis). Walaupun dalam

jangka 20 tahun masih dapat menghasilkan biji, biji ini dapat dikatakan sudah tidak

menguntungkan. Hal ini dikarenakan kualitasnya telah menurun dan tidak dapat digunakan

lagi untuk industri, misal rokok.

e) Bunga

Bunga cengkeh muncul pada ujung ranting daun (flos terminalis) dengan tangkai pendek dan

bertandan (bunga bertangkai nyata duduk pada ibu tangkai bunga). Bunga cengkeh termasuk

bunga majemuk yang berbatas karena ujung ibu tangkainya  selalu ditutup bunga. Bunga

terdiri dari tangkai (pedicellus), ibu tangkai (pedunculus), dan dasar bunga (repectaculum).

Bunga cengkeh adalah  bunga tunggal (unisexualis) jadi masih dapat dibedakan menjadi

bunga jantan (flos masculus) dan betina (flos femineus). Dasar bunganya (repectaculum)

menjadi pendukung benang sari dan putik (andoginofor).

Page 28: bunga 10

f) Buah

Cengkeh memiliki tangkai buah yang pada masa awal berwarna hijau dan saat sudah mekar

berwarna merah. Buahnya termasuk buah semu karena ada bagian bunga yang ikut ambil

bagian dalam pembentukan buah.

Buah cengkeh memiliki tangkai buah yang pada masa awal berwarna hijau dan saat sudah

mekar berwarna merah. Buahnya secara umum tersusun atas bagian-bagian secara umum

pada kulit buah antara lain epikarpium, mesokarpium, dan endokarpium. Selain itu ada

septum dan ovarium.

Kandungan Cengkeh :

Minyak esensial dari cengkeh mempunyai fungsi anestetik dan antimikrobial.

Minyak cengkeh sering digunakan untuk menghilangkan bau nafas dan untuk

menghilangkan sakit gigi. Zat yang terkandung dalam cengkeh yang bernama

eugenol, digunakan dokter gigi untuk menenangkan saraf gigi. Minyak cengkeh juga

digunakan dlaam campuran tradisional choji (1% minyak cengkeh dalam minyak

mineral) dan digunakan oleh orang Jepang untuk merawat permukaan senjata perang

mereka.

Selain minyak cengkeh, yang juga terkandung dalam cengkeh adalah serbuk tangkai

kuntum cengkeh (clove stem oil), dan daun cengkeh kering (clove leaf oil).

Sifat kimiawi dan efek farmakologis dari cengkeh adalah hangat, rasanya tajam,

aromatik, berkhasiat sebagai stimulan, antiseptik, anestetik lokal, menghilangkan

kolik dan obat batuk. Kandungan kimia pada cengkeh adalah karbohidrat, kalsium,

fosfor, zat besi, vitamin B1, lemak, protein, dan eugenol.

PENGOBATAN DENGAN CENGKEH :

Page 29: bunga 10

1.Pereda Stres

Anda mungkin bosan dengan terapi-terapi pereda stres yang menggunakan bahan

berbahaya. Untuk itu, tak ada salahnya bila mencoba cara alami yang terbuat dari

cengkih. Caranya, didihkanlah air yang dicampur dengan daun kemangi, daun mint,

dan cengkih. Kemudian gunakan air tersebut untuk menyeduh teh. Bila Anda suka

madu, bisa ditambahkan dalam seduhan minuman tersebut. Secangkir minuman sehat

ini bisa bantu meredakan ketegangan pada diri Anda.

2. Sakit Gigi

Terganggu rasanya bila sakit gigi mewarnai hari-hari Anda. Untuk itu, cobalah

gunakan cengkih untuk mengurangi rasa sakit dahsyat tersebut. Kandungannya

antiseptiknya dapat mengurangi infeksi pada gigi. Caranya, oleskan minyak cengkih

pada rongga dalam gigi yang berlubang. Setelah itu, rasakan perubahannya.

3. Gangguan Pencernaan

Cengkih memiliki aliran enzimatik dan meningkatkan fungsi pencernaan. Kandungan

zatnya berguna untuk mengatasi iritabilitas lambung dan dispepsia. Menjilati bubuk

cengkih goreng yang dicampur dengan madu secara efektif dapat mengendalikan

muntah. Tindakan anestesi cengkih juga bisa membantu menangani nyeri perut dan

membuat muntah berhenti.

4. Batuk

Mengunyah cengkih yang dicampur dengan garam dapat membantu mengeluarkan

dahak Anda. Selain itu, kembang mungil itu juga dapat mengurangi iritasi pada

tenggorokan. Mengunyah cengkih yang telah matang bisa menjadi obat efektif bagi

batuk Anda.

Berikut beberapa cara penggunaan cengkeh untuk mengobati penyakit sehari-hari :

o Sakit gigi : Cobalah meletakkan dua cengkeh utuh dalam mulut Anda. Biarkan

cengkeh melembut, kemudian gigit perlahan untuk melepaskan kandungan

minyak di dalamnya. Selanjutnya, gerakkan cengkeh tersebut ke area gigi

yang sakit dan biarkan hingga setengah jam.

Page 30: bunga 10

o Menghilangkan bau mulut : 10 butir cengkeh dicuci lalu diseduh dengan 200

cc air panas, diamkan selama lima menit, kemudian saring, airnya dipakai

untuk kumur-kumur, lakukan setiap hari secara rutin, dijamin nafas kamu

segar dan bau cengkeh heuheu.

o obat mual : 10 butir cengkeh, 20 gram asam jawa, gula air secukupnya direbus

dengan 400 cc air sampai tersisa 200 cc sajah, ramuan tersebut disaring

kemudian diminum selagi hangat.

o mengatasi kembung: 10 butir cengkeh diseduh dengan air panas lalu

digunakan sebagai teh, atau 5 sampai 10 butir cengkeh dimasukkan pada buah

pir yang dilubangi dan dibungkus kertas aluminium foil lalu dibakar hingga

matang, setelah matang, cengkeh dibuang, dan pirnya dimakan.

o obat masuk angin; 10 tetes minyak cengkeh diseduh dengan 50cc air panas,

tambahkan madu secukupnya, aduk hingga rata, minum selagi hangat.

o obat sakit kepala; 5 butir cengkeh, 5 gram kayu manis, 5 gram biji pala, 5 butir

merica dihaluskan hingga menjadi bubuk lalu diseduh dengan 100cc air panas,

kemudian diminum.

o mengatasi radang lambung; 5 butir cengkeh, 5 gram kayu manis, 5 gram biji

pala, 5 butir kapulaga, 15 gram kulit jeruk mandarin, 150 gram lobak, labu

parang secukupnya, semua bahan direbus dengan 1000 cc air panas, kemudian

diminum.

o obat batuk ; 10 butir cengkeh, 10 lembar daun sirih, 5 lembar daun tapak

liman, 3 butir kapulaga, 2 jari kayu manis, gula aren secukupnya, semua bahan

direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400cc disaring, kemudian diminum 2

kali sehari, sehari 200cc.

o mengatasi infeksi pernafasan; “cengkeh bekerja sebagai ekspektoran,

melonggarkan lendir di tenggorokan dan kerongkongan” ujar Neil Schachter,

MD, seorang profesor dari Mount Sinai School of Medicine di New York

City. Ramuan dari profesor adalah sbb: campurkan 2 batang cengkeh,

Page 31: bunga 10

selembar kayu manis, 2 biji kapulaga, lalu dihancurkan, setelah itu tempatkan

dalam sebuah cangkir, tambahkan air mendidih dan biarkan selama 1-2 menit.

o untuk pewangi pakaian alami ^__^ ; taruh beberapa batang cengkeh ke dalam

lemari pakaian kamu, aroma cengkeh yang pedas akan menutupi bau tak sedap

dan menjaga baju atau barang-barang kamu tetap segar. Ganti setiap 2 minggu

sekali.

o mengatasi noda jerawat; campurkan 1 sendok teh cengkeh, 1 sendok teh madu,

3 tetes jus lemon segar dalam mangkuk kecil. Oleskan ramuan tersebut pada

wajah, biarkan selama 20 menit, lalu bilas dengan air dingin.

CARA BUDIDAYA :

Untuk mengetahui cara budidaya tanaman cengkeh ada beberapa langkah yang harus

diperhatikan agar pada waktu cara menanam cengkeh, kita dapat mengetahui batasan-batasan

yang akan memperngaruhi perkembangan tanaman.

1) Kondisi Tanah

Cengkeh menghendaki tanah yang berstruktur baik, yakni gembur, tidak berpadas, 

berlapisan tanah liat dan tanah berpasir (tanah vulkanis muda), tanah-tanah tersebut

kurang cocok untuk tanaman cengkeh, karena terlalu mudah kehilangan air.Untuk

pemeliharaaan tanah sebaiknya dilakukan pencangkulan agar tanah tidak mengeras,

pencangkulan dilakukan dua kali dalam setahun. Dan perlakuan intensif pada tanaman

cengkeh ini sebaiknya dilakukan sejak mulai dari persemaian hingga dewasa.

2) Iklim

Sifat iklim sangat menentukan keberhasilan dalam budidaya cengkeh ini. Tanaman

cengkeh tidak tahan dengan kekeringan, karena kekeringan pada pohon cengkeh dapat

mengakibatkan kematian (pada pohon muda 1 - 2 tahun), mati ranting (pada pohon

dewasa), kurang produktif (pohon yang sudah tua).

Tanaman cengkeh menghendaki curah hujan antara 2.000 – 3.500 mm, tetapi yang merata

sepanjang tahun. Namun walaupun banyak banyak membutuhkan aiar, apabila curah

hujan yang terlalu tinggi yaitu di atas 4.000 mm dan mengakibatkan becek yang

Page 32: bunga 10

berlebihan akan mengakibatkan kematian.

Karena hujan yang terus menerus akan mengakibatkan kerusakan pada bunga muda dan

dapat menstimulir pertumbuhan lumut-lumut pada cabang dan ranting yang bisa

mnyebabkan putusnya ranting dan cabang tersebut.

Tanaman cengkeh sangat cocok dengan temperature yang hangat dan tidak terlalu

lembap, karena itu, jarak tanam pada pohon cengkeh ini harus cukup luas, antara 8 x 8

meter. Supaya sirkulasi udara sekitar pohon baik. Tanaman cengkeh pun sangat

membutuhkan sinar matahari yang cukup, terutama pada masa pembungaan.

3) Teknik memproduksi biji untuk pembibitan

Untuk memperoleh pohon cengkeh yang produktif dan berkualitas, maka para petani

harus bisa memproduksi biji yang berkualitas untuk keperluan pembibitan. Syarat-syarat

pohon induk yang layakuntuk diambil bijinya :

Pohonnya sehat    

Percabangannya mulai dari bawah dan rapat    

Daunnya rimbun dan tidak pernah sakit    

Umurnya 10 tahun ke atas    

Sedapat mungkin yang berbunga terus menerus

Pohon-pohon yang akan diambil bijinya harus dirawat secara khusus dan diistimewakan,

antara lain dengan cara diberi pupuk yang banyak. Dosis pupuknya harus lebih banyak

daripada pohon cengkeh yang tidak dibijikan. Tanah di sekitar pohon yang akan diambil

bijinya harus digemburkan dan bila perlu ditambah dengan pupuk kandang.

Pohon-pohon cengkeh yang telah terpilih untuk diambil bijinya guna proses pembenihan

atau pembibitan, sebaiknya sebagian bunganya tidak dipetik dan ditinggalkan 5 – 10%

tiap pohon.

Biji-bijinya yang kualitasnya baik biasanya terletak pada bagian pucuk, karena bijinya

lebih besar dan hampir tidak ada yang kosong.

Biji-biji yang dipetik adalah biji yang telah berwarna hitam ungu dan sebagian ada yang

Page 33: bunga 10

gugur. Biji ini masak kira-kira bulan Oktober/November. Jadi kira-kira 4 – 5 bulan

setelah panen, atau 9 – 10 bulan dari bakal bunga.

Setelah itu, setelah semua biji yang masak terkumpul, baru dikupas kulitnya. Pengupasan

dilakukan secara hati-hati agar tidak luka. Setelah dikupas baru dicuci dengan air bersih,

kemudian disortir untuk memisahkan biji yang kurang baik seperti diasntaranya; biji yang

terlalu kecil, terdapat bercak hitam, kotilnya tinggal satu, atau satu buah cengkeh tapi

berisi dua biji.

Setelah disortir dan dipilih, biji-biji cengkeh lalu direndam dalam air bersih. Jika biji-biji

cengkeh berkualitas baik, maka tiap kilogram berisi 800 – 900 bbiji. Terakhir, pohon

cengkeh yang diambil bijinya untuk keperluan pembenihan dan pembibitan biasanya

kondisinya menurun, untuk itu, pemupukan sehabis pemetikan bunga atau biji sangat

diperlukan. Lebih baik lagi jika ditambah dengan pupuk daun seperti Wuxal dan

Bayfolan, sehingga pohon cengkeh yang diambil bijinya cepat pulih kembali.

4) Persemaian dan pembibitan

Proses budidaya cengkeh biasanya dimulai dari kerja pembibitan dan persemaian. Agar

bisa memperoleh dan menghasilkan pohon cengkeh yang produktif dan berkualitas, maka

kerja pembibitan dan persemaian harus dilakukan secara baik, cermat dan teliti.

Dalam memilih tempat persemaian, ada beberapa factor yang diperhatikan :

Tanah harus subur dan mudah diairi (terutama pada musim kemarau)

Tempat  persemaian harus terlindung dari angin kencang

Tempat strategis (misalnya mudah mengangkut benih dan dekat dengan areal tanam)

Tahap-tahap kerja yang harus dilakukan dalam persemaian :

Membuatpatok atau tanda pada tanah yang akan dicangkul. Lebarnya maksimal175

cm dan panjangnya maksimal 5 meter, atau ditentukan secara kondisional dengan cara

melihat lahan atau medan.

Di antara bedengan persemaian diberi parit air kira-kira 50 cm.

Page 34: bunga 10

Pencangkulan tanah yang akan dibuat bedengan sedalam kira-kira 30 cm.

Membersihkan rerumputan dan tanaman pengganggu lainnya hingga ke akar-akarnya.

Pencangkulan diulangi 3 kali untuk menggemburkan tanah, kemudian digulut kira-

kira 20 cm di atas permukaan parit.

Sekeliling tiap gulutan/bedengan persemaian diberi penahan (amping) supaya tanah

persemaian tidak larut kena air.

Tanah dicampur dengan pupuk kandang yang telah masak rata-rata 1 blek tiap 3m²

atau kondisional, melihat intensitas kesuburan tanah.

Memasang peneduh setinggi rata-rata 2 meter dengan atap alang-alang, daun kelapa

atau jerami.

Tiap-tiap gukutan/bedengan disemprot dengan insektisida atau dicampur bubuk incex

untuk membunuh ulat tanah, gangsir, rayap, dan lain-lain, yang senang memakan bibit

cengkeh.

Setelah semuanya siap, biji muulai ditanam. Pilihlah biji kualitas terbaik atau unggul. Biji

bisa disediakan sendiri jika mempunyai induk tanaman cengkeh yang bagus. Jika tidak

punya binih yang bagus, sebaiknyya mencari di took-toko pertanian atau lembaga-

lembbaga pertanian dan tanaman yang terpercaya.

Jika benih dari biji akan dipindahkan pada umur 1 tahun, maka jarak tanamnya 20 x 20

cm. jika benih dari biji akan dipindahkan pada umur 2 tahun, maka jarak tanamnya 30 x

30 cm.

Sebaiknya biji dikecambahkan dulu, kurang lebih selama 5 hari sehingga pertumbuhan

akarnya lurus dan baik. Caranya, biji ditempatkan pada keranjang-keranjang pipih yang

diberi tanah secukupnya. Biji cengkeh ditaruh berjajar rata pada tempat tersebut.

Jika sudah berkecambah, maka biji dibawa ke persemaian, dicabuti satu-satu  dan ditanam

persis pada leher akarnya. Dengan cara ini, batang dan akar cengkeh akan tumbuh lurus

sehingga memudahkan penanaman di areal tanam kelak.

Page 35: bunga 10

Jika tidak ada hujan hingga 2 – 3 hari berturut-turut, maka benih harus ceepat disiram

dengan alat penyiram yang lubangnya halus, agar biji-biji tidak terpelanting.

Pada umur tiga bulan, tanah-tanah sekitar bibit-bibit tadi digemburkan dengan solet

(bamboo selebar 2 jari yang ditipiskan). Selain itu, rerumputan dan tanaman pengganggu

harus dicabuti agar tidak merampas gizi-gizi dalam tanah yang menjadi jatah makanan

benih cengkeh.

Penggemburan tanah sekaligus disertai pemberian pupuk urea dengan dosis ± 30 gram per

m². penggemburan tanah dan pemupukan dengan cara yang sama dilakukan tiap satu

bulan sekali.

Jika benih telah berumur empat bulan maka peneduh mulai dijarangkan, sehingga pada

umur satu tahun peneduh buatan sudah bisa dibuka, supaya benih mendapat sinar

matahari yang banyak. Karena semakin banyak sinar matahari akan berpengaruh pada

percabangan menjadi baik dan sehat.

Bibit bisa sipelihara di persemaian hingga berumur 1 – 2 tahun, dan penggunaan bibit

yang berumur 2 tahun akan lebih baik pada pertumbuhannya. Pengambilan bibit harus

hati-hati jangan sampai akarnya rusak

Cara pengambilan benih harus hati-hati, usahakan pengaambilan benih dengan tanahnya

supaya akar tidak rusak, kemudian tanah yang didalamnya akar dapat dibungkus dengan

plastic dan gedebog pisang yang telah dikeringkan, atau dengan pembungkus lain, yang

paling penting tanah dan akar tidak pecah.

Setelah benih dibungkus, taro benih ditempat yang teduh selama 1 – 2 minggu, selama

bibit disimpan sebaiknya disemprot dengan K.O.C 1 – 2% untu menahan pertumbuhan

jamur pada daun. Akan lebih baik lagi kalau disemprot dengan insektisida.

Setelah disimpan 1 – 2 minggu, bibit yang tidak layu bisa ditanam di areal tanam.

Kematian selama pemutaran bibit kira-kira terjadi sebanyak 1% saja. Bibit yang layu

biasanya bisa tumbuh segar kembali. Pucuk/pupus yangkering sebaiknya dipotong untuk

mempercepat pertumbuhan  selanjutnya.

Page 36: bunga 10

BAB VII

BUNGA KRISAN

KRISAN

( C. morifolium Ramat, C. indicum, C. daisy )

1. SEJARAH SINGKAT

Krisan merupakan tanaman bunga hias berupa perdu dengan sebutan lain Seruni atau

Bunga emas (Golden Flower) berasal dari dataran Cina. Krisan kuning berasal dari dataran

Cina, dikenal dengan Chrysanthenum indicum (kuning), C. morifolium (ungu dan pink) dan

C. daisy (bulat, ponpon). Di Jepang abad ke-4 mulai membudidayakan krisan, dan tahun 797

bunga krisan dijadikan sebagai simbol kekaisaran Jepang dengan sebutan Queen of The East.

Page 37: bunga 10

Tanaman krisan dari Cina dan Jepang menyebar ke kawasan Eropa dan Perancis tahun 1795.

Tahun 1808 Mr. Colvil dari Chelsa mengembangkan 8 varietas krisan di Inggris. Jenis atau

varietas krisan modern diduga mulai ditemukan pada abad ke-17. Krisan masuk ke Indonesia

pada tahun 1800. Sejak tahun 1940, krisan dikembangkan secara komersial.

2. JENIS TANAMAN

Klasifikasi botani tanaman hias krisan adalah sebagai berikut:

Divisi : Spermathophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Famili : Asteraceae

Genus : Chrysanthemum

Species : C. morifolium Ramat, C. indicum, C. daisy dll

Jenis dan varietas tanaman krisan di Indonesia umumnya hibrida berasal dari Belanda,

Amerika Serikat dan Jepang. Krisan yang ditanam di Indonesia terdiri atas:

1. Krisan lokal (krisan kuno)  : Berasal dari luar negri, tetapi telah lama dan beradaptasi

di Indoenesia maka dianggap sebagai krisan lokal. Ciri-cirinya antara lain sifat hidup

di hari netral dan siklus hidup antara 7-12 bulan dalam satu kali penanaman. Contoh

C. maximum berbunga kuning banyak ditanam di Lembang dan berbunga putih di

Cipanas (Cianjur).

2. Krisan introduksi (krisan modern atau krisan hibrida) : Hidupnya berhari pendek dan

bersifat sebagai tanaman annual. Contoh krisan ini adalah C. indicum hybr. Dark

Flamingo, C. i.hybr. Dolaroid,C. i. Hybr. Indianapolis (berbunga kuning) Cossa,

Clingo, Fleyer (berbunga putih), Alexandra Van Zaal (berbunga merah) dan Pink

Pingpong (berbunga pink).

3. Krisan produk Indonesia : Balai Penelitian Tanaman Hias Cipanas telah melepas

varietas krisan buatan Indonesia yaitu varietas Balithi 27.108, 13.97, 27.177, 28.7 dan

30.13A.

3. MANFAAT TANAMAN

Kegunaan tanaman krisan yang utama adalah sebagai bunga hias. Manfaat lain adalah

sebagai tumbuhan obat tradisional dan penghasil racun serangga. Sebagai bunga hias, krisan

di Indonesia digunakan sebagai:

Page 38: bunga 10

1. Bunga pot : Ditandai dengan sosok tanaman kecil, tingginya 20-40 cm, berbunga lebat

dan cocok ditanam di pot, polibag atau wadah lainnya. Contoh krisan mini (diameter

bunga kecil) ini adalah varietas Lilac Cindy (bunga warna ping keungu-unguan), Pearl

Cindy (putih kemerah-merahan), White Cindy (putih dengan tengahnya putih kehijau-

hijauan), Applause (kuning cerah), Yellow Mandalay (semuanya dari Belanda).Krisan

introduksi berbunga besar banyak ditanam sebagai bunga pot, terdapat 12 varitas

krisan pot di Indonesia, yang terbanyak ditanam adalah varietas Delano (ungu), Rage

(merah) dan Time (kuning).

2. Bunga potong Krisan : Ditandai dengan sosok bunga berukuran pendek sampai tinggi,

mempunyai tangkai bunga panjang, ukuran bervariasi (kecil, menengah dan besar),

umumnya ditanam di lapangan dan hasilnya dapat digunakan sebagai bunga potong.

Contoh bunga potong amat banyak antara lain Inga, Improved funshine, Brides, Green

peas, Great verhagen, Puma, Reagen, Cheetah, Klondike dll.

Selasin sebagai tanaman hias bunga krisan juga memiliki manfaat lain , karena

memiliki Zat Berkhasiat Utama / Isi : Minyak atsiri, asam format, asam

benzoat, asam asetat ester metil

antranil, seskuiterpen, seskuiterpen

-alkohol.

Penggunaan : Korigen odoris, penurun panas

(Antipiretik), penghenti ASI

Pemerian : Bau harum lemah, tidak berasa

Bagian Yang Digunakan : Bunga

4. SENTRA PENANAMAN

Daerah sentra produsen krisan antara lain: Cipanas, Cisarua, Sukabumi, Lembang

(Jawa Barat), Bandungan (Jawa Tengah), Brastagi (Sumatera Utara).

5. SYARAT PERTUMBUHAN

5.1. Iklim

1. Tanaman krisan membutuhkan air yang memadai, tetapi tidak tahan terhadap

terpaan air hujan. Oleh karena itu untuk daerah yang curah hujannya tinggi,

penanaman dilakukan di dalam bangunan rumah plastik.

Page 39: bunga 10

2. Untuk pembungaan membutuhkan cahaya yang lebih lama yaitu dengan bantuan

cahaya dari lampu TL dan lampu pijar. Penambahan penyinaran yang paling baik

adalah tengah malam antara jam 22.30–01.00 dengan lampu 150 watt untuk areal

9 m 2 dan lampu dipasang setinggi 1,5 m dari permukaan tanah. Periode

pemasangan lampu dilakukan sampai fase vegetatif (2-8 minggu) untuk

mendorong pembentukan bunga.

3. Suhu udara terbaik untuk daerah tropis seperti Indonesia adalah antara 20-26

derajat C. Toleran suhu udara untuk tetap tumbuh adalah 17-30 derajat C.

4. Tanaman krisan membutuhkan kelembaban yang tinggi untuk awal pembentukan

akar bibit, setek diperlukan 90-95%. Tanaman muda sampai dewasa antara 70-

80%, diimbangi dengan sirkulasi udara yang memadai.

5. Kadar CO2 di alam sekitar 3000 ppm. Kadar CO2 yang ideal untuk memacu

fotosistesa antara 600-900 ppm. Pada pembudidayaan tanaman krisan dalam

bangunan tertutup, seperti rumah plastik, greenhouse, dapat ditambahkan CO2,

hingga mencapai kadar yang dianjurkan.

5.2. Media Tanam

1. Tanah yang ideal untuk tanaman krisan adalah bertekstur liat berpasir, subur, gembur

dan drainasenya baik, tidak mengandung hama dan penyakit.

2. Derajat keasaman tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman sekitar 5,5-6,7.

5.3. Ketinggian Tempat

ketinggian tempat yang ideal untuk budidaya tanaman ini antara 700–1200 m dpl.

6. PEDOMAN BUDIDAYA

6.1. Pembibitan

1. Persyaratan Bibit : Bibit diambil dari induk sehat, berkualitas prima, daya tumbuh

tanaman kuat, bebas dari hama dan penyakit dan komersial di pasar.

2. Penyiapan Bibit : Pembibitan krisan dilakukan dengan cara vegetatif yaitu dengan

anakan, setek pucuk dan kultur jaringan.

1. Bibit asal anakan

2. Bibit asal stek pucuk : Tentukan tanaman yang sehat dan cukup umur. Pilih

tunas pucuk yang tumbuh sehat, diameter pangkal 3-5 mm, panjang 5 cm,

Page 40: bunga 10

mempunyai 3 helai daun dewasa berwarna hijau terang, potong pucuk

tersebut, langsung semaikan atau disimpan dalam ruangan dingin bersuhu

udara 4 derajat C, dengan kelembaban 30 % agar tetap tahan segar selama 3-4

minggu. Cara penyimpanan stek adalah dibungkus dengan beberapa lapis

kertas tisu, kemudian dimasukan ke dalam kantong plastik rata-rata 50 stek.

3. Penyiapan bibit dengan kultur jaringan : Tentukan mata tunas atau eksplan dan

ambil dengan pisau silet, stelisasi mata tunas dengan sublimat 0,04 % (HgCL)

selama 10 menit, kemudian bilas dengan air suling steril. Lakukan penanaman

dalam medium MS berbentuk padat. Hasil penelitian lanjutan perbanyakan

tanaman krisan secara kultur jaringan:

1. Medium MS padat ditambah 150 ml air kelapa/liter ditambah 0,5 mg

NAA/liter ditambah 1,5 mg kinetin/liter, paling baik untuk

pertumbuhan tunas dan akar eksplan. Pertunasan terjadi pada umur 29

hari, sedangkan perakaran 26 hari.

2. Medium MS padat ditambah 150 ml air kelapa/liter ditambah 0,5 mg

NAA/liter ditambah 0,5 BAP/liter, kalus bertunas waktu 26 hari, tetapi

medium tidak merangsang pemunculan akar.

3. Medium MS padat ditambah 0,5 mg NAA/liter ditambah 0,5-0.2 mg

kinetin/liter ditambah 0,5 mg NAA/liter ditambah 0,5-2,0 BAP/liter

pada eksplan varietas Sandra untuk membentuk akar pada umur 21-31

hari. Penyiapan bibit pada skala komersial dilakukan dengan dua tahap

yaitu:

1. Stok tanaman induk : Fungsinya untuk memproduksi bagian

vegetatif sebanyak mungkin sebagai bahan tanaman Ditanam di

areal khusus terpisah dari areal budidaya. Jumlah stok tanaman

induk disesuaikan dengan kebutuhan bibit yang telah

direncanakan. Tiap tanaman induk menghasilkan 10 stek per

bulan, dan selama 4-6 bulan dipelihara memproduksi sekitar

40-60 stek pucuk. Pemeliharaan kondisi lingkungan berhari

panjang dengan penambahan cahaya 4 jam/hari mulai 23.30–

03.00 lampu pencahayaan dapat dipilih Growlux SL 18 Philip.

Page 41: bunga 10

2. Perbanyakan vegetatif tanaman induk.

1. Pemangkasan pucuk, dilakukan pada umur 2 minggu

setelah bibit ditanam, dengan cara memangkas atau

membuang pucuk yang sedang tumbuh sepanjang 0,5-1

cm.

2. Penumbuhan cabang primer. Perlakuan pinching dapat

merangsang pertumbuhan tunas ketiak sebanyak 2-4

tunas. Tunas ketiak daun dibiarkan tumbuh sepanjang

15-20 cm atau disebut cabang primer.

3. Penumbuhan cabang sekunder. Pada tiap ujung primer

dilakukan pemangkasan pucuk sepanjang 0,5-1 cm,

pelihara tiap cabang sekunder hingga tumbuh sepanjang

10-15 cm.

3. Teknik Penyemaian Bibit

1. Penyemaian di bak : Siapkan tempat atau lahan pesemaian berupa bak-bak

berukuran lebar 80 cm, kedalaman 25 cm, panjang disesuaikan dengan

kebutuhan dan sebaiknya bak berkaki tinggi. Bak dilubangi untuk drainase

yang berlebihan. Medium semai berupa pasir steril hingga cukup penuh.

Semaikan setek pucuk dengan jarak 3 cm x 3 cm dan kedalaman 1-2 cm,

sebelum ditanamkan diberi Rotoon (ZPT). Setelah tanam pasang sungkup

plastik yang transparan di seluruh permukaan.

2. Penyemaian kultur jaringan : Bibit mini dalam botol dipindahkan ke

pesemaian beisi medium berpasir steril dan bersungkup plastik tembus cahaya.

4. Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian : Pemeliharaan untuk stek pucuk yaitu

penyiraman dengan sprayer 2-3 kali sehari, pasang bola lampu untuk pertumbuhan

vegetatif, penyemprotan pestisida apabila tanaman di serang hama atau penyakit.

Buka sungkup pesemaian pada sore hari dan malam hari, terutama pada beberapa hari

sebelum pindah ke lapangan. Pemeliharaan pada kultur jaringan dilakukan di ruangan

Page 42: bunga 10

aseptik, setelah bibir berukuran cukup besar, diadaptasikan secara bertahap ke

lapangan terbuka.

5. Pemindahan Bibit : Bibit stek pucuk siap dipindahtanamkan ke kebun pada umur 10-

14 hari setelah semai dan bibit dari kultur jaringan bibit siap pindah yang sudah

berdaun 5-7 helai dan setinggi 7,5-10 cm.

6.2. Pengolahan Media Tanam

1. Pembentukan Bedengan : Olah tanah dengan menggunakan cangkul sedalam 30 cm

hingga gembur, keringanginkan selama 15 hari. Gemburkan yang kedua kalinya

sambil dibersihkan dari gulma dan bentuk bedengan dengan lebar 100-120 cm, tinggi

20- 30 cm, panjang disesuaikan dengan lahan, jarak antara bedengan 30-40 cm.

2. Pengapuran : Tanah yang mempunyai pH > 5,5, perlu diberi pengapuran berupa kapur

pertanian misalnya dengan dolomit, kalsit, zeagro. Dosis tergantung pH tanah.

Kebutuhan dolomit pada pH 5 = 5,02 ton/ha, pH 5,2 = 4,08 ton/ha, pH 5,3 = 3,60

ton/ha, pH 5,4 = 3,12 ton/ha. Pengapuran dilakukan dengan cara disebar merata pada

permukaan bedengan.

6.3. Teknik Penanaman

1. Teknik Penanaman Bunga Potong

1. Penentuan Pola Tanam. : Tanaman bunga krisan merupakan tanaman

yangdapat dibudidayakan secara monokultur.

2. Pembuatan Lubang Tanam : Jarak lubang tanam 10 cm x 10 cm, 20 cm x 20

cm. Lubang tanam dengan cara ditugal. Penanaman biasanya disesuaikan

dengan waktu panen yaitu pada hari-hari besar. Waktu tanam yang baik antara

pagi atau sore hari.

3. Pupuk Dasar : Furadan 3G sebanyak 6-10 butir perlubang. Campuran pupuk

ZA 75 gram ditambah TSP 75 gram ditambah KCl 25gram (3:3:1)/m2 luas

tanam, diberikan merata pada tanah sambil diaduk.

4. Cara Penanaman : Ambil bibit satu per satu dari wadah penampungan bibit,

urug dengan tanah tipis agar perakaran bibit krisan tidak terkena langsung

dengan furadan 3G. Tanamkan bibit krisan satu per satu pada lubang yang

telah disiapkan sedalam 1-2 cm, sambil memadatkan tanah pelan-pelan dekat

Page 43: bunga 10

pangkal batang bibit. Setelah penanaman siram dengan air dan pasang

naungan sementara dari sungkup plastik transparan.

2. Teknik Penanaman untuk Memperpendek Batang : Penanaman dilakukan sama

dengan untuk bunga potong biasa, tetapi dengan menambah cahaya agar tangkai

menjadi pendek.

1. Pengaturan dan Penambahan Cahaya : Dilakukan sampai batas tertentu dengan

ketinggian tanaman yang dinginkan. Misalnya, bila diinginkan bunga krisan

bertangkai 70 cm, maka penambahan cahaya sejak ketinggian 50-60 cm.

Lampu dimatikan. Periode berikutnya beralih ke generatif. Tangkai bunga

memanjang mencapai 80 cm. Bila dipanen tangkainya 70 cm, maka tangkai

bunga yang tersisa adalah 10 cm pada tanaman. Total lama penyinaran sejak

bibit ditanam sampai periode generatif antara 12-15 minggu tergantung

varietas krisan. Cara pengaturan dan penambahan cahaya yaitu dengan pola

byarpet, yaitu pencahayaan malam selama 5 menit lalu dimatikan selama 1

menit dilakukan secara berulang-ulang hingga mencapai 30 menit. Cara lain

pengaturan dan penambahan cahaya adalah dengan memasang lampu TL pada

tengah malam mulai pukul 22.30-01.00.

2. Pemupukan : Waktu pemupukan dimulai umur 1 bulan setelah tanam,

kemudian diulang kontinue dan periodik seminggu sekali, dan akhirnya

sebulan sekali. Jenis dan dosis pupuk yang diberikan pada fase vegetatif yaitu

Urea 200 gram ditambah ZA 200 gram ditambah KNO3 100 gram per m 2

luas lahan. Pada fase Generatif digunakan pupuk Urea 10 gram ditambah TSP

10 gram ditambah KNO3 25 gram per m 2 luas lahan, cara pemberiannya

dengan disebar dalam larikan atau lubang ditugal samping kiri dan samping

kanan.

3. Pembuangan Titik Tumbuh : Waktu pembuangan titik tumbuh adalah pada

umur 10-14 hari setelah tanam, dengan cara memotes ujung tanam sepanjang 5

cm.

4. Penjarangan Bunga : Jika ingin mendapatkan bunga yang besar, dalam 1

tangkai bunga hanya dibiarkan satu bakal bunga yang tumbuh.

Page 44: bunga 10

3. Teknik Penanaman untuk Bunga Pot : Sebanyak 5-7 Bibit yang telah berakar ditanam

di dalam pot yang berisi media sabut kelapa (hancur) atau campuran tanah dan sekam

padi (1:1). Untuk memperpendek batang, pot-pot ini ditumbuhkan selama 2 minggu

dengan penyinaran 16 jam/hari. Untuk merangsang pembungaan, pot-pot kemudian

diberi pencahayaan pendek dengan cara menutupnya di dalam kubung dari jam 16.00-

22.00. Selama pertumbuhan tanaman diberi pupuk cir multihara lengkap.

Pembungaan ini dapat pula dipacu dengan menambahkan hormon tumbuh giberelin

sebanyak 500 ppm pada saat penyinaran pendek.

Untuk mendapatkan bunga yang besar dan jumlahnya sedikit, bakal bunga dari setiap

batang perlu diperjarang dengan hanya menyisakan satu kuncup bunga. Dengan cara

ini akan didapatkan krisan pot dengan 5-7 bunga yang mekar bersamaan.

6.4. Pemeliharaan Tanaman

1. Penjarangan dan Penyulaman : Waktu penyulaman seawal mungkin yaitu 10-15 hari

setelah tanam. Penyulaman dilakukan dengan cara mengganti bibit yang mati atau

layu permanen dengan bibit yang baru.

2. Penyiangan : Waktu penyiangan dan penggemburan tanah umumnya 2 minggu setelah

tanam. Penyiangan dengan cangkul atau kored dengan hati-hati membersihkan

rumput-rumput liar.

3. Pengairan dan Penyiraman : Pengairan yang paling baik adalah pada pagi atau sore

hari, pengairan dilakukan kontinu 1-2 kali sehari, tergantung cuaca atau medium

tumbuh. Pengairan dilakukan dengan cara mengabutkan air atau sistem irigasi tetes

hingga tanah basah

BAB VIII

BUNGA KECUBUNG

Page 45: bunga 10

KLASIFIKASI

Kingdom : Plantae

Filum : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Solanales

Familia : Solanaceae

Genus : Datura

Spesies : Datura metel

SINONIM

Datura fastuosa, Linn. D. alba, Ness. D. fastuosa, Linn. Var alba C.B.Clarke. Daturae

folium, Hindu datura, Datura sauveolens, Datura stramonium, Hyoscyamus

niger,Black Henbane, Devil's Trumpet, Metel, Downy Thorn-Apple.

NAMA LOKAL :

Kecubung (Jawa, Sunda), Kacobhung (Madura), Bemebe (Madura), Bulutube

(Gorontalo), Taruapalo(Seram), Tampong-tampong (Bugis), Kecubu (Halmahera,

Ternate), Padura (Tidore), Karontungan, Tahuntungan (Minahasa).

Kecubung juga terdapat di Cina, Inggris, dan Belanda

MORFOOGI :

Kecubung (Datura metel) termasuk jenis tumbuhan perdu tahunan yang mempunyai

pokok batang kayu, keras dan tebal.

Cabang : Cabangnya banyak dan mengembang ke kanan dan ke kiri sehingga

membentuk ruang yang lebar. Tinggi dari tumbuhan kecubung 0,5-2 m.

Daun : Berbentuk bulat telur, tunggal, tipis, dan pada bagian tepinya berlekuk

lekuk tajam dan letaknya berhadap-hadapan. Serta ujung dan pangkal

meruncing dan pertulangannya menyirip. Daun Kecubung berwarna hijau.

Bunga : Bunga Kecubung tunggal menyerupai terompet dan berwarna putih

atau lembayung. Mahkotanya berwarna ungu. Panjang bunga lebih kurang 12-

18 cm. Bunga bergerigi 5-6 dan pendek. Tangkai bunga sekitar 1-3 cm.

Kelopak bunga bertaju 5 dengan taju runcing. Tabung mahkota berbentuk

Page 46: bunga 10

corong, rusuk kuat, dan tepian bertaju 5. Taju dimahkotai oleh suatu

runcingan. Benang sari tertancap pada ujung dari tabung mahkota dan sebagai

bingkai berambut mengecil ke bawah. Bunga mekar di malam hari. Bunga

membuka mnjelang matahari tenggelam dan menutup sore berikutnya.

Buah : Buah Kecubung hampir bulat yang salah satu ujungnya didukung oleh tangkai

tandan yang pendek dan melekat kuat. Buah Kecubung bagian luarnya dihiasi duri-

duri pendek dan dalamnya berisi biji-biji kecil warna kuning kecoklatan. Diameter

buah ini sekitar 4-5 cm. Buah yang masih muda berwarna hijau, sedangkan yang

sudah tua berwarna hijau tua. Bakal buah dalam paroan bawah beruang 4 dan pada

puncak beruang 2. Buah duduk pada dasar bunga yang menebal dan melebar

ditambah sisa-sisa dari kelopak. Buah berbentuk bola, dinding pada waktu masak

terpecah kecil-kecil dan tidak teratur.

Buah Kecubung

ZAT BERKHASIAT

Kecubung mengandung senyawa kimia alkaloid. terdiri dari atropin, hiosiamin, dan

skopolamin yang bersifat antikholinergik. Kecubung juga mengandung hiosin, zat

lemak, kalsium oksalat, meteloidina, norhiosiamina, norskopolamina, kuskohigrina,

dan nikotina.

Zat yang bermanfaat sebagai pereda asma adalah hipociamin dan skopolamin yang

besifat antikholinergik. Efek dari zat tersebut sangat meringankan penderita asma.

Alkaloid dapat melebarkan kembali saluran pernapasan yang menyempit akibat

Page 47: bunga 10

serangan asma. Lalu, skopolamin juga mempunyai aktivitas depresan untuk susunan

saraf pusat, sehingga kerap digunakan sebagai obat antimabuk.

KHASIAT UNTUK PENGOBATAN

1) Asma

Bagi orang dewasa, kecubung dapat dijadikan rokok yang dihisap penderita.

Caranya bunga kecubung dikeringkan, dapat pula 2 daun kecubung

dikeringkan. Daun atau bunga kecubung ini lantas dilinting, lalu dibakar dan

dihisap seperti rokok. Obat ini sebaiknya tidak dihisap lebih dari 1 batang

dalam waktu 6 jam, karena dapat menimbulkan ketagihan sehingga tidak

cocok untuk anak-anak. Penderita asma yang masih muda atau anak-anak

dapat menghirup uap bakaran daun atau bunga kecubung. Caranya sama

seperti di atas, hanya setelah daun atau bunga dikeringkan, bahan tersebut

lantas dibakar

2). Bisul

Petiklah daun atau bunga kecubung. Tumbuk bahan tersebut. Tempelkan

tumbukan bahan ini ke bisul yang sakit. Biasanya bisul akan segera matang

dan sembuh.

3). Anus Turun

Bagian batang dan daun tanaman direbus lalu dijadikan obat pencuci anus.

BAB IX

BUNGA KENANGA

Page 48: bunga 10

KLASIFIKASI :

Kingdom       :  Plantae

Divisi              : Magnoliophyta

Class               : Magnoliopsida

Ordo               : Magnoliales

Family            : Annonaceae

Genus             : Cananga

Species           : Cananga odorata (Lam.)Hook.f. & Thomson

DESKRIPSI

Kenanga (Canangium odoratum) adalah tumbuhan berbatang besar sampai diameter

0,1-0,7 meter dengan usia puluhan tahun. Tumbuhan kenangan mempunyai batang yang

getas (mudah patah) pada waktu mudanya. Tinggi pohon ini dapat mencapai 5-20 meter.

Bunga kenanga akan muncul pada batang pohon atau ranting bagian atas pohon dengan

susunan bunga yang spesifik. Sebuah bunga kenanga terdiri dari 6 lembar daun dengan

mahkota berwarna kuning serta dilengkapi 3 lembar daun berwarna hijau. Susunan bunga

tersebut majemuk dengan garpu-garpu. Bunga kenanga beraroma harum dan khas. Di

Page 49: bunga 10

pedesaan, kenanga sering dipelihara untuk dipetik bunganya. Tumbuhan liar yang kini

mulai jarang ini mudah tumbuh di daerah dataran rendah mulai ketinggian 25-1000 meter

di atas permukaan laut.

Nama Lokal :

Kenanga (Indonesia), Kenanga, Wangsa (Jawa); Kananga (Sunda), Sandat kananga,

Sadat wangsa (Bali); Selanga (Aceh), Sandat (Sasak), Ngana-ngana (Nias);

Lalangiran, amok, wungurer, pum-pum, luit (Minahasa).

KHASIAT BUNGA KENANGA :

Bunga kenanga mengandung minyak atsiri, yang dikenal dengan nama minyak

kenanga, yang mempunyai khasiat dan bau yang khas. Hasil penelitian mereka menunjukkan,

ekstrak bunga kenanga memiliki kemampuan menolak nyamuk karena adanya kandungan

linalool, geraniol, dan eugenol. Hasil penelitian menunjukkan, ketika mengoleskan ekstrak

bunga kenanga pada marmut, maka minyak atsiri yang terkandung dalam ekstrak bunga

kenanga meresap ke pori-pori lalu menguap ke udara. Bau ini akan terdeteksi oleh reseptor

kimia (chemoreceptor) yang terdapat pada tubuh nyamuk dan menuju ke impuls saraf. Itulah

yang kemudian diterjemahkan ke dalam otak sehingga nyamuk akan mengekspresikan untuk

menghindar tanpa mengisap darah marmut lagi. Semakin banyak kandungan bahan aktif yang

terdapat dalam ekstrak bunga kenanga, maka semakin besar kemampuan ekstrak tersebut

menolak nyamuk.Bunga kenanga mengandung asam benzoat, famesol, yeraniol, linalool,

eugenol, safrol, kadinen, dan pinen. Kandungan minyaknya cukup tinggi, namun mudah

sekali menguap. Minyaknya juga digunakan untuk campuran masker dan lulur.

Selain itu, minyaknya juga sangat baik untuk aroma terapi karena dapat mengatur aliran

kelenjar andrenalin dalam sistem saraf sehingga menimbulkan perasaan senang dan tenang,

serta menghilangkan rasa gelisah, marah, dan panik.

CARA BUDIDAYA :

1. DALAM POT

Page 50: bunga 10

Sekalipun tanaman ini terkesan tinggi dan besar, tapi tetap bisa ditanam di dalam pot.

Caranya:

Pot diisi dengan pecahan genting, arang kayu, lalu campuran tanah dan upuk kandang

(2 : 1) sebanyak sepertiga bagian pot.

Tanaman bibit dengan posisi tegak di bagian tengah pot.

Tambahkan media tanam tadi, dan sisakan sekitar 5 cm dari permukaan pot.

Siramlah sampai air keluar dari bagian bawah pot.

Berikan ajir sebagai penguat sementara.

Lakukan pemupukan NPK. Pada umur tiga bulan, beri pupuk NPK yang unsur

Nitrogennya tinggi sebanyak setengah sendok teh per pot. Ulangi lagi pada umur

enam bulan, tapi dosisnya dinaikkan menjadi satu sendok teh per pot, dan ulangi

setiap 2 – 3 bulan sekali.

Jika perawatannya baik, kenanga dalam pot akan rajin berbunga.

2. BIBIT STEK DAN CANGKOK

Cara sederhana dan gampang untuk mendapatkan bibit tanaman kenanga adalah

dengan melakukan stek. Pilih cabang yang tidak terlalu tua, tapi juga jangan yang masih

terlalu muda. Potong cabang, lalu potong-potong lagi sepanjang 10 cm untuk setiap batang

stek. Pangkal batang diiris miring agar permukaannya lebih luas, sehingga akan banyak akar

yang terbentuk. Nah, olesi permukaan yang miring dengan Rhizopon untuk mempercepat

tumbuhnya akar.

Sebagian daun pada batang dikurangi. Tancapkan dalam media tumbuh (campuran

pasir dan tanah subur) sedalam 3 – 4 cm. Lakukan penyiraman pagi dan sore. Jika tampak

daun sekitar 10 – 12 helai, itu artinya bibit stek siap ditanam.

Sedangkan perbanyakan tanaman kenanga melalui cara mencangkok adalah sebagai

berikut: pilih cabang yang sehat, lalu kerat melingkar sepanjang 3 cm. Setelah itu akan

tampak bagian kayunya, hilangkan lapisan kambiumnya. Tutup bagian “terluka”itu dengan

campuran tanah basah dan pupuk kandang. Balut dengan plastik transparan atau sabut kelapa.

Setelah 1 – 2 bulan, tampak akar-akar mulai tumbuh. Itu berarti, bibit cangkokan siap

Page 51: bunga 10

dipisahkan dari induknya. Tanamlah. Berdasar pengalaman, jika pemisahan bibit cangkokan

dilakukan ketika induknya sedang berbunga lebat, maka bibit tersebut juga akan cepat

berbunga.

Page 52: bunga 10

BAB X

BUNGA NAGASARI

DESKRIPSI

Nagasari yang ini adalah sejenis tumbuhan yang mempunyai nama ilmiah Palaquium

rostratum dan dalam bahasa Inggris disebut Gutta Percha. Tumbuhan yang masih dalam

Sapotaceae (sejenis sawo-sawoan) ini merupakan flora identitas provinsi Bangka Belitung.

Di Jawa Kayu Nagasari dianggap sebagai salah satu pohon bertuah yang berkhasiat sebagai

anti tenung.

Tanaman Nagasari di beberapa daerah di Indonesia disebut dengan beberapa nama

yang berbeda seperti Balam Bakulo (Palembang), Balam Pucung (Kubu), Nyatoh Darat

(Bangka), Nyatoh Pisang (Bangka Belitung), Balam Pucung, Nyatoh Terung, Pulai Pipit

(Minangkabau), Nyatoh Terung (Lampung), Nagasari (Jawa).

KLASIFIKASI

Kerajaan : Plantae;

Filum : Magnoliophyta;

Kelas : Magnoliopsida;

Ordo : Ebenales;

Famili : Sapotaceae;

Genus : Palaquium;

Page 53: bunga 10

Spesies : Palaquium rostratum (Miq. Burck).

Sinonim Palaquium bancanum (Burck); Croixia rostrata (Baehni).

ZAT BERKHASIAT UTAMA/ ISI :

Lemak, protein, asam organik, seperti asam palmitat, asam lino-leat, asam stearat

PENGGUNAAAN :

Anti diare, aromatik, ekspektoran, gangguan jiwa, haid, pendarahan lambung dan

keputihan.. Minyak biji untuk lampu, obat koreng, encok, kulit menggerisil, biji untuk eksim,

urat darah membesar, benangsasi untuk sakit panas, biji nagasari mengandung 12,8% protein,

sehingga dapat digunakan untuk menggantikan hingga 10% kebutuhan jagung dalam industri

pakan ternak

BAGIAN YANG DIGUNAKAN :

Dalam perdagangan bunga yang masih kuncup dikenal dengan nama Sari kurung atau

Cangkok kurung. Bunga yang sudah mekar dikenal dengan nama Sari mekar atau Cangkok

mekar. Benang sari dikenal dengan nama Sari murni atau Sari naga atau Podi sari.

CIRI-CIRI DAN HABITAT TANAMAN BUNGA NAGASARI :

Tumbuhan Nagasari (Palaquium rostratum) mempunyai pohon yang besar dengan

ketinggian hingga 30 m, dan diameter mencapai 120 cm. Batangnya lurus, bulat torak dengan

banir tipis, lebar. Kayunya coklat kemerahan, mengkilat, berurat indah dan ringan. Buahnya

hijau memanjang dan berisi biji yang memanjang pula.

Pohon Nagasari (Palaquium rostratum) tumbuh di Indonesia tumbuh di Pulau

Sumatra, kalimantan, Jawa, Kepulauan Sunda Kecil, Sulawesi dan Maluku. Selain itu juga

terdapat di Thailand selatan dan Malaysia.

Pohon Nagasari banyak tumbuh di hutan tropika di dataran rendah sampai ketinggian

1500 m dpl. Seringkali tumbuhan ini didapati tumbuh di hutan-hutan yang berawa.

Perkembangbiakan pohon ini dengan menggunakan biji, namun dapat juga diperbanyak

dengan menggunakan stek.