buletin kinerja

44
MEDIAKEUANGAN Vol. VII | No. 62 / Oktober 2012 1 VOLUME VII | NO. 62 / OKTOBER 2012 ISSN 1907-6320 Edisi Khusus Profil KPPc Tahun 2012 Memberikan Penghargaan Kepada Kantor Percontohan

Upload: daking

Post on 25-Jan-2016

99 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

buletin kinerja

TRANSCRIPT

Page 1: buletin kinerja

MediaKeuangan Vol. VII | No. 62 / Oktober 2012 1

VOLuMe VII | nO. 62 / OKTOBeR 2012

ISSN 1907-6320

Edisi Khusus Profil KPPc Tahun 2012

Memberikan Penghargaan

Kepada Kantor Percontohan

Page 2: buletin kinerja

MediaKeuangan Vol. VII | No. 62 / Oktober 20122

Page 3: buletin kinerja

MediaKeuangan Vol. VII | No. 62 / Oktober 2012 3

Diterbitkan oleh: Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan. Pelindung: Menkeu RI Agus DW Martowardojo. Ketua Pengarah: Sekjen Kemenkeu Kiagus Ahmad Badaruddin. Pemimpin Umum/Penanggung Jawab: Kabiro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu Yudi Pramadi. Pemimpin Redaksi: Herry Siswanto. Redaktur Pelaksana: Yeti Wulandari. Dewan Redaksi: Supriyatno, Rizwan Pribhakti, Agung Ardhianto, Fery Gunawan, Makmun Syadullah. Tim Redaksi: Rahmat Widiana, Hadi Siswanto, Titi Susanti, Alphani N, Zachrony, Nico Aditia, Bagus Wijaya, Langgeng Wahyu P, Iin Kurniati, Dwinanda Ardhi, Arfindo Briyan, Eva Lisbeth, Haruadi S, Syahrul R, Hega S, Pradany H, Faisal WU, Athiah L, Farida R. Desain Grafis dan Layout: Wardah Adina, Dewi Rusmayanti. Alamat Redaksi: Gedung Djuanda (Gedung E) Lantai 12, Jl. Dr. Wahidin No. 1, Jakarta Telp : (021) 3849605, 3449230 pst. 6328. e-mail: [email protected] menerima kontribusi tulisan dan artikel yang sesuai dengan misi penerbitan. Redaksi berhak mengubah isi tulisan tanpa mengubah maksud dan substansi. Bagi tulisan atau artikel yang dimuat akan mendapatkan imbalan sepantasnya.

Memberikan PenghargaanKepada Kantor Percontohan

Kementerian Keuangan Republik Indonesia

@KemenkeuRI

www.kemenkeu.go.id

Pemerintahan yang baik, bersih, profesional, bertanggung jawab, serta efisien dan efektif menjadi wujud pelayanan birokrasi yang

prima kepada masyarakat. Untuk menghadirkan pelayanan prima, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) senantiasa melaksanakan upaya-upaya peningkatan mutu kantor vertikal melalui implementasi kebijakan pemerintah di bidang Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) yang diarahkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN dan RB).

Salah satu implementasi kebijakan yang baru saja dilaksanakan adalah melakukan seleksi, dan penilaian kepada kantor pelayanan yang dalam melayani masyarakat dinilai sesuai dengan Standar Pelayanan Publik berdasarkan Keputusan Menteri PAN dan RB Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Di lingkungan Kemenkeu, kegiatan penilaian dilakukan dengan berpedoman pada Keputusan Menteri Keuangan Nomor 151/KMK.01/2012 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 275/KMK.01/2010 tentang Tata Cara Penilaian Kantor Pelayanan Percontohan di Lingkungan Kementerian Keuangan.

Seleksi kantor vertikal dimulai di tingkat unit eselon I. Dari proses seleksi awal, didapatkan tiga kantor vertikal terbaik dari Direktorat Jenderal Pajak, yaitu Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Menteng I, KPP LTO/BUMN Jakarta, dan KPP Pratama Ciamis. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Madya Pabean Jakarta, KPPBC Madya Pabean Purwakarta, dan KPPBC Madya Pabean Pontianak keluar sebagai tiga kantor vertikal terbaik di unit Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

Dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan, seleksi awal menghasilkan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Surakarta, KPPN Pontianak, dan KPPN Sidoarjo sebagai tiga KPPN yang paling baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sementara Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Banjarmasin, KPKNL Banda Aceh, dan KPKNL Surabaya terpilih sebagai kantor vertikal terbaik dari Direktorat Jenderal Kekayaan Negara.

Metode penilaian yang digunakan untuk menilai kedua belas kantor vertikal di atas adalah dengan melakukan observasi, kunjungan pengamatan secara langsung, identifikasi semua komponen pelayanan, dan memberikan assesment. Selain itu, Tim Penilai—yang diantaranya

terdiri atas Tenaga Pengkaji, beberapa Kepala Biro di lingkungan Sekretariat Jenderal, dan beberapa Sekretaris Direktorat Jenderal—juga melakukan wawancara mendalam dengan pimpinan dan staf pelaksana dan/atau pihak lain yang mempunyai keterkaitan dengan kantor vertikal, serta mencari data atau informasi lain dari sumber sekunder, baik berupa pendapat, laporan, pengaduan, maupun temuan lainnya. Tidak ketinggalan, Tim Penilai juga melakukan survey kepada stakeholders Kantor Pelayanan Percontohan.

Kantor-kantor vertikal terbaik pada setiap unit eselon I akan bersaing untuk menjadi Kantor Pelayanan Percontohan Kemenkeu. Dengan demikian, pada akhirnya akan terpilih empat kantor vertikal berpredikat Kantor Pelayanan Percontohan terbaik. Pengumuman pemenang dan penyerahan penghargaan kantor percontohan terbaik menurut rencana akan diberikan langsung oleh Menteri Keuangan bertepatan dengan Hari Oeang pada tanggal 30 Oktober nanti.

Pada Media Keuangan Volume VII/No.62/Oktober 2012, kami secara khusus mengangkat profil kedua belas kantor vertikal terpilih. Pemilihan kantor vertikal dengan pelayanan terbaik sangat penting karena dapat memberikan motivasi untuk meningkatkan kinerja dan mutu. Selain itu, kegiatan ini juga dapat menciptakan model pelayanan percontohan secara berkesinambungan untuk dapat diikuti kantor vertikal lainnya agar berkreasi melakukan peningkatan pelayanan menjadi lebih baik dan bertanggung jawab.

Memenuhi standar pelayanan yang menjadi ukuran penilaian tentunya tidak mudah. Para kepala kantor vertikal beserta jajarannya mesti bekerja keras dalam memenuhi standar prosedur pelayanan, waktu penyelesaian, biaya, produk pelayanan, sarana dan prasarana, serta kompetensi petugas pemberi pelayanan yang ditentukan. Bahkan inovasi dan upaya peningkatan kinerja yang diciptakan atas inisiatif jajaran pegawai Kantor Pelayanan Percontohan, jika diupayakan juga, dapat menjadi nilai tambah penilaian. Oleh karena itu, rasanya kita perlu memberikan apresiasi kepada mereka yang telah bekerja keras menjadikan kantornya sebagai Kantor Pelayanan Percontohan. Harapan kita, semangat ini dapat menular ke para pegawai di seluruh kantor vertikal Kemenkeu dari Sabang sampai Merauke.

Redaksi

DARI LAPANGAN BANTENG

Page 4: buletin kinerja

MediaKeuangan Vol. VII | No. 62 / Oktober 20124

daftar isi

LAPORAN KHUSUS6 KPPBC TMP A Jakarta Menuju International Courier Service9 KPKNL Banjarmasin “Berlian” dari Pulau Kalimantan12 KPPBC TMP A Purwakarta Terus Berinovasi Hingga Tidak Ada Keluhan Sama Sekali15 KPPN Surakarta Menjadi Kantor Smart, Beautiful, dan Modern18 KPP Pratama Menteng Satu Inovasi Berani KPP Menteng Satu21 KPP WP Besar Tiga Kebersamaan Membuahkan Penghargaan24 KPPBC TMP B Pontianak Reformasi Birokrasi adalah Perubahan Mindset and Culture-Set27 KPKNL Banda Aceh Kantor Pelayanan Bertabur Penghargaan30 KPP Pratama Ciamis Totalitas Pelayanan untuk Masyarakat Sadar Pajak33 KPPN Pontianak Pelayanan 3T: Tepat Waktu, Tetap Senyum, dan Tanpa Biaya36 KPKNL Surabaya Kombinasi Keunggulan SDM dan Program Kerja39 KPPN Sidoarjo Dijamin Transparan dan Tanpa Pungutan

WAWANCARA42 Anies Basalamah, Kepala Biro Organta KPPc Terbaik Maju ke Tingkat Nasional

Page 5: buletin kinerja

MediaKeuangan Vol. VII | No. 62 / Oktober 2012 5

Sambutan Menteri KeuanganAssalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.Salam sejahtera untuk kita semua.

Mengawali sambutan ini, kami ingin mengajak kita semua untuk memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan kepada kita semua sehingga kita dapat terus berkarya untuk bangsa dan negara kita tercinta.

Saudara sekalian, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan bahwa Negara memiliki kewajiban melayani setiap warga negara agar hak dan kebutuhan dasar dapat terpenuhi. Untuk itu, Negara, dalam hal ini Pemerintah, menyelenggarakan pelayanan langsung kepada warga negara, atau yang lebih dikenal dengan pelayanan publik. Dalam konteks negara modern, pelayanan publik merupakan inti dari sebuah pemerintahan. Pelayanan publik merupakan kunci untuk menilai kinerja sebuah pemerintahan. Oleh karenanya, membangun kepercayaan masyarakat atas pelayanan publik merupakan kegiatan yang harus dilakukan. Hal ini merupakan sebuah keharusan ditengah meningkatnya harapan dan tuntutan masyarakat akan kualitas pelayanan yang diberikan oleh pemerintah.

Pelayanan publik merupakan kewajiban bagi Pemerintah untuk memenuhi hak dan kebutuhan dasar masyarakat. Pelayanan tersebut pada dasarnya harus memenuhi prinsip-prinsip profesionalisme dan etika, seperti akuntabilitas, efektifitas, efisiensi, netralitas dan keadilan bagi seluruh penerima layanan. Selain itu, pelayanan publik dimaksud juga harus menjamin keberlangsungan adminitrasi negara yang melibatkan pengembangan kebijakan pelayanan dan pengelolaan sumberdaya yang berasal dari dan untuk kepentingan publik.

Terkait dengan hal tersebut diatas, Kementerian Keuangan sebagai bagian dari Pemerintah juga memiliki unit pelayanan yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Unit pelayanan Kementerian Keuangan atau yang lebih dikenal dengan kantor pelayanan adalah representasi Kementerian Keuangan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kinerja unit pelayanan tersebut oleh masyarakat dianggap sebagai gambaran Kementerian Keuangan secara keseluruhan. Unit pelayanan pada dasarnya dapat dianggap sebagai wajah Kementerian Keuangan, sehingga baik buruk Kementerian Keuangan dibenak masyarakat terletak pada pelayanan yang diberikan oleh unit layanan tersebut. Jika unit layanan memberikan pelayanan yang baik, ramah dan sesuai dengan prosedur, maka kesan yang ada di benak masyarakat juga baik. Tapi, jika pelayanan yang diberikan oleh unit layanan tidak baik, kasar, tidak taat prosedur, tidak ada standar layanan, apalagi diwarnai oleh tindakan KKN, suap dan sebagainya, maka kesan masyarakat terhadap Kementerian Keuangan.

Saudara sekalian, Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan di Kementerian Keuangan adalah melalui program reformasi birokrasi dan transformasi kelembagaan. Pada intinya, program ini adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dilingkungan Kementerian Keuangan dengan cara mengubah pola pikir (mindset), budaya kerja (culture-set) dan manajemen kinerja. Perubahan ini juga dilakukan secara simultan dengan perbaikan proses bisnis yang ada di lingkungan Kementerian Keuangan. Hal ditandai dengan pembuatan standar prosedur, uraian jabatan, dan manajemen resiko pada masing-masing unit pelayanan. Diharapkan dengan adanya peningkatan kualitas SDM dan perbaikan proses bisnis, kualitas pelayanan publik selalu dapat ditingkatkan sesuai dengan tuntutan masyarakat.

Namun demikian, dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, perbaikan yang telah dan sedang dilakukan oleh Kementerian Keuangan melalui program reformasi birokrasi banyak belum di sadari oleh masyarakat. Bahkan, tidak sedikit pula masyarakat yang memiliki ekspektasi yang berlebihan terhadap reformasi birokrasi yang dilakukan Kementerian Keuangan. Anggapan

mereka, dengan adanya reformasi birokrasi maka pelayanan menjadi serba cepat. Jika perlu sekarang datang, saat itu juga selesai. Sehingga tidak jarang, ketika terjadi keterlambatan yang bukan disebabkan pelayanan Kementerian Keuangan, masyarakat langsung mencaci dan menganggap reformasi birokrasi belum berhasil.

Patut kita akui bahwa kondisi semacam itu bisa terjadi di unit pelayanan manapun. Walaupun kita ketahui bahwa ekspektasi masyarakat yang berlebihan merupakan penyebab utama hal tersebut, namun kita juga tidak dapat menutup mata bahwa masih ada pegawai di Kementerian Keuangan yang belum menginternalisasi semangat pelayanan dalam kehidupannya sehari-hari. Oleh karena itu, perbaikan pelayanan kepada masyarakat melalui program reformasi birokrasi ini harus diturunkan dalam serangkaian petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis yang berlaku internal dalam birokrasi. Sedangkan dari sisi masyarakat, yang penting adalah adanya suatu standar pelayanan publik yang menjabarkan pada masyarakat apa pelayanan yang menjadi haknya, siapa yang bisa mendapatkannya, apa persyaratannya, juga bagaimana bentuk layanan itu.

Saudara-saudara, Salah satu strategi yang digunakan untuk mendorong upaya perbaikan kinerja pelayanan publik di lingkungan Kementerian Keuangan adalah dengan membentuk kantor percontohan. Dengan adanya kantor percontohan, kami harapkan tercipta suatu stimulus dan semangat perbaikan dan inovasi dalam memberikan pelayanan. Selain itu, kami juga harapkan juga dapat meningkatkan kapasitas dan memacu unit-unit pelayanan di Kementerian Keuangan untuk dapat memberikan pelayanan prima dan unggul bagi masyarakat dan stakeholder. Melalui kantor percontohan ini, kita juga akan dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi, masalah yang muncul dan solusi apa yang harus dilakukan dalam pelayanan publik. Sehingga dengan adanya kantor percontohan ini merupakan jawaban atas ekspektasi masyarkat yang berkembang selama ini.

Oleh karena itu, tidak berlebihan kiranya jika kantor percontohaan disebut sebagai agen perubahan di Kemeterian Keuangan. Kehadiran kantor percontohan ini menjadi trend setter dan panutan bagi unit-unit dan kantor pelayanan Kementerian Keuangan di seluruh Indonesia. Sebagai trend setter dan panutan tentu bukan hal yang mudah. Tapi semua itu bisa dilakukan jika ada tekad dan komitmen yang kuat dari seluruh pegawai yang ada di dalamnya.

Saudara-saudara, Dengan adanya kantor percontohan, bukan berarti permasalahan selesai. Bukan berarti terjawab sudah semua harapan masyarakat terhadap Kementerian Keuangan. Kita tidak boleh berpuas diri dengan hanya mempuyai kantor percontohan. Seharusnya, seluruh unit dan kantor pelayanan di lingkungan Kementerian Keuangan menjadi kantor percontohan. Bukan hanya satu, dua atau tiga kantor pelayanan, tapi semuanya menjadi kantor pelayanan. Masyarakat bukan hanya penerima layanan di kantor percontohan, tapi penerima layanan di non-kantor percontohan juga masyarakat. Sekarang pertanyaannya, apakah anda siap menjadi kantor percontohan? Apakah anda siap menjadi panutan? Dan pertanyaan yang paling mendasar adalah apakah anda telah menerapkan nilai-nilai Kementerian Keuangan dalam diri anda? Dalam keseharian anda? Jika anda yakin sudah menerapkan hal itu, mari kita berikan pelayanan yang paling berkualitas kepada masyarakat. Tunjukkan bahwa pelayanan di Kementerian Keuangan adalah nomor satu.

Saudara sekalian, Demikianlah yang dapat kami sampaikan saat ini. Kami ucapkan selamat bekerja dan berkarya. Sekian dan terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Page 6: buletin kinerja

MediaKeuangan Vol. VII | No. 62 / Oktober 20126

KPPBC TMP A Jakarta LIPUTAN KHUSUS

“Mencari hal-hal kecil yang berdampak besar tetapi mudah

dan murah untuk dikerjakan,” kalimat itu dijadikan Agus Sudarman, Kepala KPPBC Tipe Madya Pabean A Jakarta, sebagai pegangan dalam memimpin kantor ini. Maklum, kata Agus, infrastruktur kantor terbatas. “Gedung tua, tidak bisa diperluas,” tambahnya.

Dengan keterbatasan infrastrutur, Kantor yang berada dalam Military Enclave Angkatan Udara RI ini memberikan pelayanan di seluruh bidang kepabeanan dan cukai: Impor, Ekspor, Cukai, Kawasan Berikat, Toko Bebas Bea, & Courrier Services; VVIP Government and Private Airport. Yang terakhir adalah satu-satunya di Indonesia. “Salah satu kantor yang paling lengkap dalam segi pelayanan. Passenger

Menuju International Courier ServiceAlunan keroncong menyambut kedatangan tim penilai Kantor Pelayanan Percontohan (KPPc) di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean A Jakarta. Bunyi harmonis gesekan biola, petikan gitar, tiupan terompet, serta bass, mengiringi seorang biduan menyanyikan berbagai lagu. Keroncong yang berasal dari sejenis musik Portugis bernama fado dan masuk ke Indonesia sekitar tahun 1512 sengaja didatangkan untuk menambah nuansa ‘betawi’ yang khas.

khusus VVIP dan privat, instansi sampai kenegaraan. Level bisnis sektor lokal dan internasional juga. Misal Presiden memasukkan sparepart pesawat,” tambah Agus.

Keistimewaan lain kantor ini, wilayah kerjanya adalah Pusat Industri, Ekonomi dan Pemerintahan meliputi Provinsi DKI Jakarta minus Tanjung Priok dan Marunda, dengan area pelayanan tersebar diseluruh Jakarta, meliputi seluruh level instansi dan private sector (Pusat, Provinsi, Kabupaten, Kecamatan, dan Kelurahan) berada dalam cakupan pelayanan.

Inovasi LayananBerbagai inovasi dikembangkan di KPPBC Madya Tipe A Pabean Jakarta. Salah satunya dengan membuat Sistem

Teks: Arfindo Briyan S. Foto: Bagus Wijaya

Monitoring Toko Bebas Bea atau yang sering disebut Simontok-BB. Inovasi ini adalah program aplikasi berbasis website untuk memonitoring proses pelayanan penomoran dokumen CK-5 yang juga berfungsi sebagai sarana penyimpan database CK-5 dan BC 2.7.

Sistem Monitoring Cukai juga dikembangkan, dinamai Simoncu. Program aplikasi berbasis website ini digunakan untuk memonitoring proses pelayanan perizinan Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai (NPPBKC). “Aplikasi ini juga dapat digunakan sebagai parameter pemenuhan janji layanan,” kata Agus.

Untuk mempermudah stakeholders dalam pemberian informasi yang dibutuhkan, Kantor ini juga menyediakan berbagai

media konsultasi, layanan informasi, serta pengaduan. Selain melalui website resmi, terdapat pula sarana berupa milis, email, sms 24 jam, telepon, hingga via Blackberry Messenger (BBM). Custom Visit Customer (CVC) juga rutin dilakukan dua kali seminggu. Hal tersebut akan memudahkan stakeholders dalam mendapatkan berbagai informasi mengenai peraturan-peraturan yang mereka butuhkan.

Selain itu, demi terus menjalin hubungan yang baik dengan stakeholders, kantor ini juga memberikan penghargaan dalam acara Award for Customer setiap tahunnya. Ada dua kategori, yaitu The Most Complience dan Biggest Revenue Contribution Company.

Selain melalui website resmi, terdapat pula sarana berupa milis, email, sms 24 jam, telepon, hingga via Blackberry Messenger (BBM).

Visi, Misi, Strategi, dan Motto KPPBC TMP A Jakarta

Page 7: buletin kinerja

MediaKeuangan Vol. VII | No. 62 / Oktober 2012 7

KPPBC TMP A Jakarta LIPUTAN KHUSUS

Sering pula diadakan kunjungan ke sekolah, Custom Goes to School, dalam rangka pengenalan tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, pengenalan profesi dan karir, serta melakukan kampanye anti narkoba.

Dalam rangka peningkatan kepatuhan para pengguna jasa, khususnya dalam pengimplementasian teknologi informasi, kantor ini menyediakan IT Training. Computer training Center ini juga dapat dimanfatkan oleh para pegawai internal kantor.

Berbagai inovasi juga dilakukan di internal kantor. Salah satunya adalah Internal Service

Desk berupa sistem satu meja sebagai pusat pelayanan internal pegawai. Di tempat tersebut, para pegawai mendapatkan berbagai informasi seperti pengurusan administrasi kepegawaian (cuti, kenaikan pangkat, dll), Pengurusan administrasi studi banding pelayanan publik, Informasi peraturan dan hak-hak kepegawaian, tersedia pula perpustakaan mini pegawai.

Terdapat pula Kantin Kejujuran yang memberikan pelayanan kepada para pegawai yang membutuhkan makanan atau minuman ringan tanpa harus keluar kantor. Kantin ini juga berlandaskan rasa kejujuran para pembeli yang akan

membayar sesuai harga pada barang. “Sebelumnya sempat rugi, tapi sekarang sudah untung, pada bayar lebih malah,” tambah Agus.

Dalam membangun karakter individu, diadakan pula outbond yang diadakan tahunan dengan mengusung tema tertentu. Di tahun2011 tema yang diangkat adalah ‘Pelayanan’ sebagai salah satu dari lima Nilai Kementerian Keuangan, sedangkan di tahun 2012 adalah ‘Integritas’. Penghargaan atau Award juga diberikan kepada pegawai. “Ini bentuk reward dan penghargaan untuk pegawai terbaik setiap tahunnya,” kata Agus.

*) Tahun 2012: Data sampai dengan akhir Juli 2012 **) Dalam jutaan rupiah

TahunBea Masuk Cukai

Target Realisasi % Target Realisasi %

2008 268.764,985 315.763,540 117,49 52.988,266 68.022,07 128,37

2009 124.772,790 91.265,225 73,15 34.319,010 38.477,32 112,12

2010 56.060,640 102.984,169 183,70 59.394,280 43.351,28 72,99

2011 93.607,895 106.410,053 113,68 74.833,655 100.405,85 134,17

2012* 87.874,585 104.773,992 119,23 119.778,838 87.825,136 73,32

Target dan Realisasi Penerimaan

Gedung KPPBC TMP A Jakarta

Agus Sudarman,Kepala KPPBC TMP A Jakarta

Page 8: buletin kinerja

MediaKeuangan Vol. VII | No. 62 / Oktober 20128

PrestasiDi tahun 2010, KPPBC Halim berhasil menegah psikotropika jenis shabu seberat 3,5 Kg dengan modus di simpan di dalam rongga tabung sparepart serta 50 gram prekursor jenis Ketamine HCL dan Ephedrine HCL dengan modus diberitahukan sebagai Sodium Salt Powder.

Kemudian di tahun 2011, KPPBC ini juga melakukan penindakan terhadap pelanggaran perizinan fasilitas KB dan GB sebanyak 11 kasus berupa 1024 pcs produk tekstil, 13 unit mesin jahit, 2 unit mobil box. Serta melakukan penindakan terhadap pelanggaran perizinan di bidang cukai sebanyak 18 kasus dengan barang bukti tangkapan berupa 4275 botol, 50 peti kayu, 1469 karton dan 30 krat MMEA, 25 pcs handphone dan 1 unit alat cetak.

Sedangkan sampai Juni 2012, penegahan semakin beragam. Tercatat, 700 gram Prikotropika jenis shabu dari Thailand yang ditujukan kepada penerima di Bali dengan modus melalui jasa kiriman, berhasil diamankan. Selain itu juga dilakukan penindakan terhadap pelanggaran perizinan di bidang bea cukai sebanyak 4 kasus dan perizinan fasilitas Kawasan Berikat dan Gudang Berikat sebanyak 15 kasus.

Realisasi penerimaan bea masuk juga memuaskan. Hingga pertengahan tahun 2012, penerimaan bea masuk di KPPBC Tipe Madya Pabean A Jakarta sudah menembus 100,63%.

TantanganKondisi infrastruktur kantor yang notabene merupakan bangunan lama menjadi kendala. “Nggak bisa diperluas, nggak bisa diapa-apakan,” tuturnya. Namun Agus menyiasati dengan terus melakukan perbaikan pada interior kantor serta melengkapi sarana dan prasarana yang ada. Termasuk pengadaan mesin x-ray, mobil patroli, kendaraan operasional dan penyuluhan, serta berbagai komputer dengan spesifikasi yang baik.

Tantangan berikutnya adalah dari segi SDM. Dalam pembentukan Kantor Pelayanan Utama (KPU) seperti KPU Tanjung Perak dan Soekarno Hatta, penyaringan SDM dilakukan dengan menggunakan assessment. “Hampir seluruh tenaga terbaik DJBC terserap di sana dan yang tidak terseleksi di sini,” katanya. Adalah sebuah tantangan bagi Agus untuk terus memotivasi para pegawainya untuk bekerja secara maksimal.

Selain itu, Agus merasa SDM yang dimilikinya terbatas dari segi kapabilitas dan kompetensi. “Rasio pegawai dan 65 persen pegawai usia menjelang pensiun, dan hanya 35 persen angkatan muda dengan usia di bawah 40 tahun,” katanya.

Meskipun demikian, Agus terus berusaha mengembangkan kompetensi pegawai dengan maksimal. Salah satunya dengan mengikutsertakan pegawai di berbagai pelatihan.

No Layanan Unggulan Waktu Layanan

1 Pelayanan Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai (NPPBKC)

15 Hari

2 Pelayanan RKSP 10 Menit

3 a. Pelayanan Permohonan Penyediaan Pita Cukai (P3C) Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA).

b. Pelayanan Pemesanan Pita Cukai MMEA (CK 1A)

60 Menit

60 Menit

4 Pelayanan BC 2. Impor secara PDE

30 Menit

5 Penyelesaian dokumen PIBK (Impor PJT)

5 Jam

KPPBC TMP A Jakarta LIPUTAN KHUSUS

Target International Courier Service Center AirportMengikuti KPPc 2011 bagi Agus adalah sebagai batu pijakan. “This is not our goal. Dengan terbentuknya kantor percontohan kita akan melengkapi kantor dengan sarana dan prasarana yang harus dimiliki oleh suatu kantor yang baik, suatu kantor modern, suatu kantor transparan dan sebagainya, menurut standard nasional,” lanjutnya.

Ke depan, Agus mengharapkan KPPBC Madya Tipe A Pabean Jakarta ini menjadi International Courier Service Center Airport. “Tahun 2020 ada visi custom 2020 agar lebih berstandard internasional,” jawab Agus.

“Sistem kepabeanan yang trust-nya sudah fully 100%. Jadi dia kita beri semacam lesson, jadi dia ngurus sendiri, kita akan approve,” papar Agus menggambarkan sistem international custom courier yang ia harapkan.

Agus bersama seluruh pegawai kantor selalu berusaha mengembangkan kantor dari segala segi khususnya pelayanan kepada stakeholders. “Mencari hal-hal kecil yang berdampak besar tetapi mudah dan murah untuk dikerjakan,” pungkasnya.

Pelayanan KPPBC TMP A Jakarta

Page 9: buletin kinerja

MediaKeuangan Vol. VII | No. 62 / Oktober 2012 9

“Berlian” dari Pulau KalimantanKantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Banjarmasin memiliki motto unik dan khas “BERLIAN”, akronim dari Berintegritas, Lincah dalam Pelayanan, dan Andalkan Transparansi. Pemilihan motto ini terinspirasi dari obyek wisata Kota Martapura, sekitar 40 km dari Kota Banjarmasin, yang terkenal sebagai sentra penghasil kerajinan intan berlian. Terletak di Jalan Pramuka No.7, KPKNL Banjarmasin terpilih sebagai wakil DJKN dalam kegiatan penilaian Kantor Pelayanan Percontohan (KPPc) tahun 2012.

Teks: Dwinanda Ardhi Foto: Dwinanda Ardhi, Dok. KPKNL Banjarmasin

KPKNL BanjarmasinLIPUTAN KHUSUS

Visi dan Misi KPKNL Banjarmasin mengikuti prinsip yang ditetapkan oleh kantor pusat DJKN. Visinya adalah “Menjadi pengelola kekayaan negara, piutang negara, dan lelang

yang profesional dan bertanggung jawab untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”. Sementara misinya adalah mewujudkan optimalisasi penerimaan, efisiensi pengeluaran, dan efektivitas pengelolaan kekayaan negara; mengamankan kekayaan negara secara fisik, administrasi, dan hukum; mewujudkan nilai kekayaan negara yang wajar dan dapat dijadikan acuan dalam berbagai keperluan; melaksanakan pengurusan piutang negara yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel; dan mewujudkan lelang yang efektif, efisien, transparan, akuntabel, adil dan kompetitif sebagai instrumen jual beli yang mampu mengakomodasi kepentingan masyarakat.

KPKNL Banjarmasin melengkapi visi, misi, dan motto kantor dengan janji layanan internal dan eksternal. Samsuddin, Kepala KPKNL Banjarmasin, mengungkapkan bahwa janji layanan internal adalah “Akan selalu bekerja dengan tulus, cepat, dan transparan dalam rangka memberikan pelayanan yang terbaik untuk kepuasan pengguna jasa”. Sementara janji

layanan eksternal adalah “Akan selalu bekerja dengan tulus, cepat, dan transparan dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jasa”.

Deskripsi kantorCakupan wilayah kerja KPKNL Banjarmasin sangat luas, yakni meliputi 13 kabupaten dan kota di seluruh Propinsi Kalimantan Selatan. Ketiga belas kabupaten dan kota itu meliputi Kabupaten Tabalong, Kabupaten Balangan, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Tapin, Kabupaten Barito Kuala, Kota Banjarmasin,

Gedung KPKNL Banjarmasin

Samsuddin, Kepala KPKNL Banjarmasin

Page 10: buletin kinerja

MediaKeuangan Vol. VII | No. 62 / Oktober 201210

Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Tanah Bambu, dan Kabupaten Kotabaru.

Dengan jumlah keseluruhan 30 orang personil, KPKNL Banjarmasin bekerja ekstra keras dalam memberikan pelayanan optimal kepada para pengguna jasa. Sebagai Kepala Kantor, Samsuddin dibantu oleh 6 Kepala Seksi, yaitu kepala sub bagian umum, kepala seksi pengelolaan kekayaan negara, kepala seksi piutang negara, kepala seksi pelayanan lelang, kepala seksi pelayanan penilaian, dan kepala seksi hukum dan informasi.

Berdasarkan sebaran pendidikan, para pegawai di KPKNL Banjarmasin memiliki 2 orang lulusan S2, 9 orang lulusan S1, 5 orang lulusan D-3, 2 orang lulusan D-1, dan 12 orang lulusan SMA. Samsuddin mengungkapkan bahwa para pegawai ditempatkan berdasarkan hasil pemetaan beban kerja dan potensi.“Penataan organisasi pada KPKNL Banjarmasin adalah dengan membagi jumlah SDM yang ada ke dalam seksi-seksi sesuai tugas secara proporsional, agar semua tugas dan fungsi bisa berjalan dengan efektif dan merata,” jelasnya.

KPKNL Banjarmasin LIPUTAN KHUSUS

Siapapun yang datang ke sini jangan sampai keinginannya tidak tercapai. Artinya pelayanan yang kami berikan memuaskan.

Samsuddin

Keunggulan Meskipun terpilih sebagai salah satu KPPc pada tahun ini, dengan rendah hati Samsuddin menyatakan KPKNL Banjarmasin belum lebih unggul dibandingkan KPKNL lain. Namun faktanya, kerja keras dan inovasi yang dilakukan jajaran pimpinan dan pegawai di kantor itu memang patut diapresiasi. KPKNL Banjarmasin, antara lain, berinisiatif menerapkan internet banking yang diberi nama Cash Management System. Dengan sistem ini, bendahara penerimaan tidak perlu lagi datang ke bank koresponden setiap hari hanya untuk memeriksa transaksi yang ada.“Bayangkan, kita harus tiap hari ke bank. Sangat menghabiskan waktu. kita coba bekerja sama dengan bank melalui proses sms banking alur intern,” ungkap Samsuddin. Dengan sistem itu, setiap transaksi yang terjadi dapat diketahui.

Keunggulan lainnya adalah bahwa dengan keterbatasan SDM, KPKNL Banjarmasin tetap mampu menyelesaikan tugas dengan optimal. Contohnya dalam pelaksanaan rekonsiliasi Barang

Milik Negara di 863 satuan kerja yang sering kali dalam proses penyelesaiannya dilakukan hingga melebihi jam kerja yang berlaku. Di samping itu, KPKNL Banjarmasin juga menerapkan layanan rekonsiliasi Barang Milik Negara dan konsultasi berbasis internet, melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah selaku perwakilan pemerintah pusat di daerah, serta optimalisasi transparansi dan komunikasi kepada pihak pengguna jasa.

Berdasarkan capaian kinerja utama hingga bulan Juli 2012, sebagian besar program KPKNL Banjarmasin dari 3 core business telah mencapai target. Namun Samsuddin mengakui bahwa khusus terhadap kinerja pengurusan piutang negara, target semester I masih belum terpenuhi.”Kami optimis pada akhir tahun akan mencapai 100 persen,” kata dia. Optimisme ini didasarkan pada rencana pembayaran yang besar dari debitur.

Meskipun memiliki cakupan wilayah kerja yang sangat luas dengan jumlah pegawai terbatas, KPKNL Banjarmasin masih mendapatkan amanah lain. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor: 127/KM.1/2011 tentang Pembentukan Tim Pelaksana

Penerapan Layanan Pengadaan Secara Elektronik pada Instansi Vertikal di Lingkungan Kementerian Keuangan tahun 2011 dan Nomor 117/KM.1/2012 tentang Pembentukan Tim Pelaksana Penerapan Layanan Pengadaan Secara Elektronik pada Instansi Vertikal di Lingkungan Kementerian Keuangan Tahun 2012, kantor ini ditunjuk sebagai Pelaksana Pusat Layanan Pengadaan Secara Elektronik di wilayah Kalimantan Selatan. Tugas uatamanya yaitu memberikan layanan pengadaan barang/jasa pemerintah secara elektronik di seluruh Propinsi Kalimantan Selatan. Inovasi Selain terbatasnya SDM, tantang lain yang dihadapi KPKNL Banjarmasin sering kali berupa terganggunya jaringan aplikasi berbasis internet. Untuk menghadapi tantangan di bidang SDM, Samsuddin senantiasa berupaya meningkatkan kualitas SDM dengan cara mengikutkan para pegawai dalam program-program pendidikan dan pelatihan, gugus kendali mutu, serta pemberian izin untuk meneruskan pendidikan.

Untuk meningkatkan kebersamaan diantara para pegawai, Samsuddin berinisiatif membuat kegiatan bernama “Semangat Pagi”. Silaturahmi antarpegawai dijaga melalui kumpul bersama setiap pagi. ”Pada saat itu juga dibacakan visi dan misi. Saya juga memberikan informasi terbaru dan penting. Misalnya informasi terbaru mengenai kebijakan penilaian kinerja,” terang Samsuddin. Selain meningkatkan kebersamaan dan sense of belonging terhadap

Pelayanan KPKNL Banjarmasin

Page 11: buletin kinerja

MediaKeuangan Vol. VII | No. 62 / Oktober 2012 11

No IKUSemester I 2012

Target Realisasi

1Nilai Kekayaan Negara yang diutilisasi

2.100.000.000 6.308.973.389

2Jumlah biaya administrasi pengurusan piutang negara

210.937.046 175.894.481

3 Jumlah bea lelang 141.442.338 254.772.082

4Jumlah piutang negara yang dapat diselesaikan dalam satuan rupiah

6.849.681.601 1.877.003.139

5Jumlah BKPN yang dapat diselesaikan (lunas, ditarik, PSBDT, dikembalikan)

203 52

6 Jumlah pokok lelang 30.863.300.122 30.262.291.300

7 Jumlah frekuensi lelang 136 267

8Indeks Kepuasan Pengguna Layanan

- Tahunan

9

Persentase penyelesaian BMN Kemenkeu yang bermasalah dengan kategori rusak berat atau hilang

50,00% 100,00%

10Rata-rata persentase realisasi janji layanan unggulan

100,00% 117,33%

11

Persentase penyelesian permohonan penilaian dalam rangka pemindah tanganan BMN tepat waktu

100,00% 117,00%

12

Persentase persetujuan/penolakan permohonan pengelolaan kekayaan negara tepat waktu

100,00% 120,00%

13 Jumlah produk hukum PUPN 790 420

14Tingkat efektivitas edukasi dan komunikasi

75,00 81,23

15Jumlah perkara yang dapat diselesaikan

- Tahunan

16Indeks ketepatan waktu penyampaian laporan pengendalian internal

70,0 95,0

17

Persentase tindak lanjut penyelesaian laporan hasil pemeriksaan aparat pengawas fungsional

- Tahunan

18Persentase pegawai yang memenuhi panggilan diklat

100,00% 100,00%

19Persentase pelaksanaan penilaian kinerja pegawai

- Tahunan

20 Indeks Kepuasan Pegawai - Tahunan

21Tingkat efektifitas pelaksanaan tugas KPKNL

- Tahunan

22Persentase penyerapan DIPA (non belanja pegawai)

30,00% 43,78%

23Persentase pencapaian output kegiatan

40,00% 75,45%

Ikhtisar Capaian Kinerja s. d. Semester I

KPKNL BanjarmasinLIPUTAN KHUSUS

kantor, kegiatan “Semangat Pagi” ini dipandang sebagai ajang yang baik untuk senantiasa melakukan evaluasi dan juga menambah disiplin para pegawai. Selain melalui kegiatan ini, kebersamaan juga dijalin melalui kegiatan olahraga pagi setiap Jumat dan kegiatan outbond di lahan kantor yang memang cukup luas.

KPKNL Banjarmasin senantiasa berupaya memosisikan diri sebagai kantor pelayanan yang dapat diandalkan oleh pengguna jasa.“Siapapun yang datang ke sini jangan sampai keinginannya tidak tercapai. Artinya pelayanan yang kami berikan memuaskan,” ujar Samsuddin. Dia menambahkan bahwa sikap transparan menjadi hal utama yang selalu ingin ditonjolkan dalam memberikan pelayanan kepada pengguna jasa. Untuk lebih memperkenalkan tugas dan fungsi KPKNL Banjarmasin, Samsuddin dan jajarannya banyak melakukan sosialisasi kepada pengguna jasa dalam wilayah kerja Provinsi Kalimantan Selatan. Untuk menunjang kegiatan tersebut, KPKNL Banjarmasin melakukan langkah-langkah nyata sosialisai melalui media elektronik TV dan radio, media cetak, dan menjadi narasumber pada berbagai kegiatan satuan kerja.

Selain terkait tugas dan fungsi, KPKNL Banjarmasin juga turut berperan dalam kegiatan sosial. KPKNL ini pernah berinisiatif mengadakan kegiatan penanaman pohon pada lahan kritis di wilayah Taman Hutan Rakyat (Tahura) Sultan Adam, Kota Banjarbaru. Kegiatan penanaman pohon dilakukan bekerja sama dengan Dinas Kehutanan Kota Banjarbaru selaku pengelola Tahura. Keterlibatan KPKNL Banjarmasin merupakan bentuk partisipasi dalam menyukseskan program nasional pemerintah One Billion Trees atau Program Penanaman Satu Miliar Pohon. Yang membanggakan, KPKNL Banjarmasin merupakan kantor vertikal pemerintah pertama di wilayah Kalimantan Selatan yang melakukan kegiatan penanaman pohon tersebut.

Berjalannya segala program kerja dan inovasi yang ada di KPKNL Banjarmasin tidak lepas dari hubungan kerja yang baik dengan Kanwil XII DJKN dengan KPKNL Banjarmasin. Samsuddin menyebut hubungan KPKNL Banjarmasin dan Kanwil XII, ”sangat harmonis, dinamis, proaktif, dan sinergis”. Kanwil XII DJKN, menurut Samsuddin, selalu memberikan berbagai bimbingan teknis dan penerapan kebijakan terhadap berbagai tugas dan fungsi KPKNL Banjarmasin. Sebaliknya, KPKNL Banjarmasin pun selalu meminta bimbingan dan petunjuk jika terdapat hal-hal yang belum dimengerti atau manakala terjadi permasalahan.

HarapanSamsuddin berharap ke depan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan KPKNL Banjarmasin semakin tinggi. Kepuasan yang meningkat akan menambah kepercayaan terhadap penyelesaian tugas dan fungsi yang diemban segenap jajaran pegawai KPKNL. Di samping itu, dia juga berharap kontribusi KPKNL Banjarmasin dalam menghimpun penerimaan negara dapat semakin meningkat dan dalam pengelolaan aset dapat semakin tertib.”Pada gilirannya, KPKNL akan lebih dibutuhkan oleh negara dan masyarakat,” pungkas Samsuddin.

Page 12: buletin kinerja

MediaKeuangan Vol. VII | No. 62 / Oktober 201212

Terus BerinovasiHingga Tidak Ada Keluhan Sama Sekali“Bea dan cukai naungan kita. Berbulat tekad, bersatu padu, junjung amanat ‘tuk membangun negeri..,” dengan lantang jajaran KPPBC Purwakarta menyanyikan Mars Bea dan Cukai, mengawali acara penilaian Kantor Pelayanan Percontohan (KPPc) Terbaik Tahun 2012, di Aula KPPBC Purwakarta, Purwakarta, Selasa (4/9). KPPBC TMP A Purwakarta terpilih menjadi salah satu nominasi karena memiliki berbagai keunggulan dalam segi pelayanannya kepada masyarakat.

Teks: Wardah A. Foto: Reinaldy F.

KPPBC TMP A Purwakarta LIPUTAN KHUSUS

KPPBC TMP A Purwakarta berada di bawah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang memiliki empat fungsi utama. Diantaranya sebagai fasilitator perdagangan (trade facilitator),

dukungan industri (industrial assistance), penghimpunan penerimaan (revenue collector), dan pelindung masyarakat (community protector). Untuk mengoptimalkan fungsi tersebut, terutama fungsi industrial assistance dibentuklah KPPBC TMP A Purwakarta dengan obyek pengawasan dan pelayanan pada berbagai Tempat Penimbunan Berikat (TPB). Oleh sebab itu, KPPBC yang dipimpin oleh Ir. Hari Sumanto ini, berlokasi di tengah-tengah kawasan industri di Provinsi Jawa Barat, tepatnya di Jalan Bukit Akasia II, Kota Bukit Indah, Purwakarta.

Pelayanan yang dilakukan oleh KPPBC TMP A Purwakarta adalah penangguhan Bea Masuk dan Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI) terhadap barang yang diimpor ke kawasan berikat dan gudang berikat untuk diolah kembali untuk diekspor. “Jika terdapat barang yang akan

dilakukan penjualan ke lokal maka barang tersebut harus melunasi Bea Masuk dan PDRI yang terutang,” papar Hari tentang gambaran tugas utama KPPBC TMP A Purwakarta.

Wilayah kerja KPPBC Purwakarta meliputi 3 kabupaten, yaitu Kabupaten Karawang, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Purwakarta, dengan total posko hanggar sebanyak 26 posko. Pengguna jasa KPPBC Purwakarta hingga saat ini terdiri dari 10 gudang berikat, 144 kawasan berikat, 39 Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE), dan 1 pabrik hasil tembakau. KPPBC Purwakarta memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan KPPBC lainnya. Lokasinya berada di tengah ‘daratan’ yang jauh dari pelabuhan dan bandara, sehingga tidak memiliki sarana seperti kapal yang terdapat pada KPPBC pada umumnya. Salah satu keunikan lain terdapat pada struktur Sumber Daya Manusia yang dimilikinya, yaitu hanya ada satu orang wanita di antara 107 pegawai di dalamnya.

Visi KPPBC Purwakarta adalah menjadi

Gedung KPPBC TMP A Purwakarta

Page 13: buletin kinerja

MediaKeuangan Vol. VII | No. 62 / Oktober 2012 13

sambutannya di buku profil KPPBC TMP A Purwakarta.

Cepat, berarti mampu melayani dengan cepat dan tepat tanpa penundaan. Integritas, yaitu menjunjung tinggi kejujuran dan berani menyatakan yang diyakini sebagai kebenaran dan bersikap profesional. Transparan, adalah menyelenggarakan

Janji Layanan kepada para pengguna jasa. Janji Pelayanan memuat waktu penyelesaian layanan untuk tiap-tiap jenis pelayanan dan besarnya biaya yang harus dibayarkan para pengguna jasa apabila terdapat biaya pelayanan. Misal, Janji Pelayanan BC 2.3 Elektronik untuk diselesaikan dalam waktu 5 menit sejak dokumen BC 2.3 diterima oleh Sistem Komputer Pelayanan (SKP) sampai dengan penerbitan Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB) dengan biaya sebesar Rp 60.000. Contoh lain, Janji Pelayanan Pemeriksaan Fisik untuk 1 karton dan 1 jenis barang untuk diselesaikan dalam waktu 10 menit sejak dimulainya pemeriksaan sampai dengan pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP).

Selain kedua jenis pelayanan di atas, masih terdapat 37 jenis layanan lain yang dimuat dalam Janji Pelayanan KPPBC TMP A

Purwakarta. Dengan adanya janji Layanan ini, para pengguna jasa mendapatkan kepastian akan kebutuhan pelayanan. Apabila para pengguna jasa dikenakan biaya yang tidak sesuai dengan yang tertera di dalam Janji Layanan, para pengguna jasa dapat melaporkannya kepada Seksi Kepatuhan Internal KPPBC Purwakarta. “Apabila pengguna jasa merasa terlambat dari janji layanan, maka kami menyediakan gerai pengaduan dan layanan informasi,” terang Hari dalam paparannya di acara Penilaian KPPc Terbaik Tahun 2012.

Teknologi informasiSeiring perkembangan teknologi, KPPBC Purwakarta dituntut atas kecepatan layanan informasi yang cepat kepada para pengguna jasa. Atas dasar inilah, KPPBC Purwakarta kemudian menyediakan layanan informasi melalui mailing list sebagai media komunikasi dan informasi. Layanan yang aktif sejak Oktober 2011 ini, berisi lebih dari 600 anggota, dan hingga saat ini telah menampung lebih dari 6000 pesan elektronik terkait informasi pelayanan KPPBC TMP A Purwakarta. Sebagai salah satu inovasi yang dimilikinya, dalam mailing list ini diinformasikan mengenai surat keluar dari KPPBC Purwakarta secara harian.

Di samping mailing list, KPPBC Purwakarta juga menyediakan website resmi dengan alamat www.djbcpurwakarta.com yang memuat informasi dalam format tanya jawab terkait pelayanan KPPBC Purwakarta. KPPBC juga mengeluarkan informasi berupa berita, surat edaran, dan peraturan-peraturan dalam website ini. Selain mendapatkan informasi, para pengguna jasa juga dapat menghubungi KPPBC Purwakarta melaui fasilitas webmail, atau menghubungi kontak layanan pengaduan dan informasi yang tertera pada website tersebut. Selain mailing list dan website, KPPBC Purwakarta memanfaatkan teknologi informasi dengan menggunakan berbagai aplikasi komputer untuk pelayanannya, seperti aplikasi BC 2.3 Pertukaran Data Elektronik (PDE), aplikasi BC 2.5 Disket, Office Automation, aplikasi Bonded Zone Administration, dan aplikasi Perijinan Kawasan Berikat.

Dalam melaksanakan kegiatan pelayanan, KPPBC Purwakarta tidak luput dari hambatan.

KPPBC TMP A PurwakartaLIPUTAN KHUSUS

Kantor Pabean Modern yang Terbaik dan Terpercaya, dan untuk menjalankan visi tersebut KPPBC memiliki misi (1) Meningkatkan citra pelayanan kepabeanan dan cukai; (2) Memperbaiki persepsi korupsi; (3) Meningkatkan kinerja pengawasan; dan (4) Mempelopori modernisasi pelayanan dan pengawasan terhadap pengguna jasa. Para pegawai KPPBC Purwakarta bekerja sehari-hari dengan memegang motto Cepat Integritas Transparan Responsif Akuntabel (CITRA). “Kami bukanlah Kantor Pabean Modern yang pertama, kami yang terbaik dan terpercaya serta senantiasa memberikan pelayanan nan Cepat, Integritas, Transparan, Responsif, dan Akuntabel,” kata Hari dalam

pelayanan dengan persyaratan dan prosedur yang jelas, dijalankan secara terbuka berdasarkan prinsip-prinsip good governance. Responsif, yakni memiliki “Sense of Urgency” dan “Sense of Crisis” serta peka terhadap permasalahan pengguna jasa. Terakhir, namun tidak kalah penting adalah Akuntabel, yang berarti kepastian, kejelasan prosedur kepabeanan dan cukai, bekerja sesuai standard operating procedure dan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi.

Motto Akuntabel yang dipegang oleh KPPBC Purwakarta diwujudkan dalam penetapan SOP pelayanan, dan penetapan Janji Layanan. KPPBC Purwakarta menetapkan

Paparan Kepala KPPBC TMP A Purwakarta

Hari Sumanto,Kepala KPPBC TMP A Purwakarta

Page 14: buletin kinerja

MediaKeuangan Vol. VII | No. 62 / Oktober 201214

Salah satu hambatan yang dialami KPPBC Purwakarta adalah kurangnya pengetahuan para pengguna jasa terkait peraturan pelayanan KPPBC. “Kadang-kadang karena ketidaktahuan akan peraturan, jadi pengguna jasa memaksakan diri untuk bisa dilayani tanpa mementingkan syarat-syarat,” kata Hari saat ditemui dalam wawancara di akhir acara Penilaian. Untuk mengatasai hambatan seperti ini, KPPBC Purwakarta mengerahkan jajarannya pada Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi. Sie. PLI akan memberikan arahan kepada para pengguna jasa tersebut bahwa ada syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan pelayanan tertentu. “Sehingga mereka bisa mengetahui kewajiban apa yang harus mereka penuhi sebelum mendapatkan haknya itu,” lanjut Hari. Misalnya kepada Tempat Penimbunan Berikat (TPB) baru, KPPBC Purwakarta melakukan pengarahan agar TPB tersebut lebih memahami peraturan-peraturan terkait pelayanan KPPBC Purwakarta dan tidak memiliki kendala dalam pelaksanaannya. KPPBC juga melakukan sosialisasi informasi kepada para pengguna jasa melalui kegiatan-kegiatan seperti Coffee Morning dan Customs Visit.

InovasiSalah satu inovasi yang dimiliki KPPBC Purwakarta yakni Mitra Purwa, yaitu pelayanan khusus bagi para pengguna jasa di Lingkungan KPPBC TMP A Purwakarta yang telah memenuhi persyaratan yang ditentukan. Para pengguna jasa yang masuk ke dalam Mitra Purwa dapat mengajukan surat permohonan cukup melalui surat elektronik, kemudian surat diproses oleh KPPBC Purwakarta kemudian dibalas melalui surat elektronik juga sehingga proses penyelesaian perizinan menjadi lebih sederhana dan cepat. Layanan yang diluncurkan pada Juni 2012 ini, saat ini memiliki tiga pengguna jasa yang telah memenuhi kriteria, yaitu PT. Chang Shin Indonesia, PT. Dayani Garment Indonesia dan PT. Panasonic Industrial Devices Indonesia.

Inovasi lain yang dimiliki oleh KPPBC Purwakarta adalah aplikasi PHT Online, digitalisasi arsip, penyediaan informasi kantor melalui intranet. Informasi yang disediakan mencakup data kepegawaian, seperti data pegawai, e-dosier, absensi, mutasi pegawai,

dan posko hanggar, juga data pengguna jasa, seperti data perusahaan, kepatuhan, izin subkontrak, relasi perusahaan, dan laporan hanggar.Sejak tahun 2008, KPPBC Purwakarta selalu berhasil merelalisasikan penerimaan bea dan cukai melampaui target tahunannya. Pada tahun 2008, realisasi penerimaan mencapai Rp987,5 miliar atau 488,04 persen dari target. Pada tahun berikutnya, realisasi penerimaan mencapai Rp2.636,4 miliar atau 219,54 persen dari target. Kemudian pada tahun 2010, KPPBC Purwakarta meningkatkan target penerimaan bea dan cukai menjadi sebesar Rp 4.424,2 miliar dan berhasil terrealisasi sebesar Rp5.084,8 miliar atau 114,93 persen dari target. Dan pada tahun lalu, 2011, dari target Rp5.601,7 miliar, realisasinya kembali berhasil melampaui target sebesar 113,59 persen yakni Rp6.362,8 miliar.

Pada tahun 2010, KPPBC Purwakarta menerima penghargaan atas penyajian hasil terbaik rekonsiliasi penerimaan dan piutang DJBC dari Direktur PPKC DJBC. Atas pelayanan dan kerjasama yang baik, KPPBC Purwakarta juga mendapatkan penghargaan dari para pengguna jasa, antara lain dari PT Chang Shin Indonesia, PT HM Sampoerna, dan PT Shinwon Indonesia.Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja para pegawainya, KPPBC TMP A Purwakarta melakukan berbagai kegiatan. Yang pertama adalah pengawasan kepatuhan pelaksanaan tugas yang mencakup tugas pemeriksaan fisik maupun tugas pelayanan. Kedua, dilaksanakan Peningkatan Keterampilan dan Pemahaman

Pegawai terhadap Peraturan Kepabeanan dan Cukai secara rutin bulanan. Untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan untuk pegawai dan menanggulangi kesenjangan kemampuan antar pegawai, KPPBC Purwakarta juga melakukan tes peningkatan kompetensi kepada para pegawainya. Untuk memompa semangat, KPPBC Purwakarta memberikan penghargaan bagi pegawai yang berkinerja baik secara bulanan dan tahunan dalam bentuk “Frontline Officer of the Month” dan “Frontline Officer of the Year”.

KPPc TerbaikHari menyampaikan pandangan positifnya mengenai kegiatan kompetisi Kantor Pelayanan Percontohan Kementerian Keuangan Tahun 2012. Menurutnya, kegiatan ini dapat memicu kantor-kantor pelayanan menjadi yang terbaik dengan senantiasa memberikan pelayanan terbaik. “Ini merupakan sarana yang baik dalam rangka meningkatkan pelayanan. Dengan adanya kegiatan ini (lomba Kantor Pelayanan Percontohan), masing-masing kantor berusaha untuk menampilkan diri, ini lho saya punya kelebihan di sini. Sehingga mereka bersaing. Dan dapat mendapatkan nilai plus dari segi pelayanan,” jelas Hari.

Ketika ditanya oleh Media Keuangan mengenai hal-hal yang akan dilakukan KPPBC Purwakarta ke depannya apabila terpilih sebagai juara, Hari menjawab, “Kita akan selalu berusaha meningkatkan pelayanan, kami tidak hanya puas dengan hasil ini saja. Terus kami akan berinovasi, terus sampai nanti tidak ada keluhan sama sekali untuk pelayanan ke depannya.”

KPPBC TMP A Purwakarta LIPUTAN KHUSUS

Penilaian lapangan pada Pelayanan KPPBC TMP A Purwakarta

Page 15: buletin kinerja

MediaKeuangan Vol. VII | No. 62 / Oktober 2012 15

Menjadi Kantor Smart,Beautiful, dan Modern

KPPN SurakartaLIPUTAN KHUSUS

The spirit of Java (jiwanya jawa) itulah julukan yang diberikan kepada kota Surakarta, sebagai kota budaya. Posisi kota Surakarta diantara jalur Semarang-Yogyakarta dan Surabaya-Yogyakarta menjadikan kota ini sebagai pusat bisnis yang penting sejak

zaman dahulu kala. Bahkan pada zaman sebelum Indonesia merdeka di kota Surakarta ini sudah berdiri kantor Perbendaharaan dengan nama Central Kantor Comptabiliteit (CKC). Seiring dengan adanya reformasi birokrasi di Kementerian Keuangan pada tahun 2004 lahirlah menjadi KPPN Surakarta. KPPN Surakarta merupakan salah satu dari 12 kandidat Kantor Pelayanan Percontohan (KPPc) tingkat Kementerian Keuangan pada tahun 2012. Perubahan yang mengantarkan kantor ini menjadi “Kandidat” kantor percontohan tidak semudah membalikan telapak tangan. “Perubahan itu dimulai di bulan Februari 2012, perubahannya luar biasa,” jelas Asri. Ketika Asri Isbandiyah Hadi ditugaskan pada November 2011 kondisi pertama yang terlihat di kantor dari sisi pegawai kurang termotivasi sedangkan kondisi dari segi fisik kantor yang masih kelihatan “kumuh” dalam artian gedung baru tetapi kelihatan kotor karena penempatannya yang kurang sesuai. Dari kondisi ini perlu dibuat gambaran untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Dengan skema gambaran yang jelas dan adanya pendekatan personal kepada setiap

pegawai serta pemberian contoh yang konsisten, Asri yakin cita-cita perubahan ini yang semula timbul hanya dari pribadi Kepala KPPN berubah menjadi cita-cita dan keinginan bersama dari semua pegawai KPPN Surakarta.

Keberhasilan ini terbukti dengan kondisi saat ini yang mendapat pengakuan baik dari stakeholders KPPN sebagai pihak yang dilayani. Ketika masuk penilaian 10 besar kemudian menjadi 6 besar, para pegawai sendiri yang menyadari bahwa perubahan yang ada sekarang bagus dan perlu ditingkatkan. Dengan kesadaran tersebut para pegawai bisa memberikan lebih dari apa yang diharapkan. “Akhirnya lebih banyak dari mereka, lebih dari yang diharapkan, saya pribadi merasa perubahan ini sangat spesial bagi saya,” jelas Asri. Selain itu Asri pun merasa terapresiasi, bisa mengajak para pegawai keluar dari masa lalunya. “Jika perubahan fisik itu mengikuti, namun yang paling mendasar adalah perubahan mindset dari teman-teman sendiri,” tambah Asri.

Stuktur dan Penataan Organisasi KPPN SurakartaKPPN Surakarta merupakan kantor vertikal DJPB daerah sehingga tugas dan fungsinya adalah melaksanakan tugas dan fungsi Kuasa Bendahara Umum Negara (BUN) di daerah. Secara struktur organisasi KPPN Surakarta terdiri dari Kepala Kantor, Kepala Sub Bagian Umum sebagai supporting unit, Kepala Seksi Pencairan Dana yang bertanggungjawab atas pencairan anggaran belanja melalui penerbitan SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana), Kepala Seksi Bank dan Giro Pos yang bertanggung jawab atas penatausahaan penerimaan/pengeluaran negara dan Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi yang bertanggungjawab atas tersusunnya laporan keuangan pemerintah tingkat Kuasa Bendahara Umum Negara (BUN). Menurut Asri, “Penataan organisasi kami maknai dengan mengoptimalkan kinerja masing-masing seksi untuk diperhatikan dari segi : sumber daya manusia dari kecukupan jumlahnya, kemampuan, minat, serta karakter pegawai; peraturan dan aplikasi; dan sarana lainnya.”

“Kalau dalam suatu komunitas ini dikatakan ada 2,3, atau 5 orang siap untuk diajak berubah dahulu, kita harus konsisten, kita ajak lagi, kita ajak lagi sampai pada akhirnya dalam suatu kelompok mau berubah keseluruhan,” tegas Asri sapaan akrab Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Surakarta di sela-sela kegiatan penilaian Kantor Pelayanan Percontohan (KPPc) Kementerian Keuangan Tahun 2012. Jika ingin melakukan perubahan namun menunggu semuanya siap, tidak akan pernah bisa. Konsep perubahan harus jelas dan pendobrak perubahannya pun harus mempunyai tujuan yang jelas dan konsisten, itulah kunci melakukan perubahan.

Teks dan foto: Bagus Wijaya

Gedung KPPN Surakarta

Page 16: buletin kinerja

MediaKeuangan Vol. VII | No. 62 / Oktober 201216

Saat ini KPPN Surakarta merupakan KPPN Tipe A1 yang mempunyai wilayah kerja di kota Surakarta, Kab. Sukoharjo, dan Kab. Wonogiri. KPPN Surakarta bermitra dengan 137 Satuan Kerja, 30 Bank Persepsi, 1 Bank Operasional I, 4 Bank Operasional II, dan 3 Bank Operasional III. Pegawai KPPN Surakarta berjumlah 59 orang dengan komposisi 69% perempuan dan 31 % laki-laki. Sedangkan dari sisi usia 20-40 tahun sebanyak 20%, usia 41-50 tahun sebanyak 60%, 50-56 tahun sebanyak 20%. Visi dan Misi KPPN Surakarta seperti halnya KPPN lainnya yang mengacu pada Visi dan Misi Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB). Untuk moto KPPN Surakarta diadopsi dari Nilai-Nilai Kementerian Keuangan yaitu “KPPN Surakarta selalu Pintar” artinya Profesional, Integritas, Networking, Tangguh, Amanah, dan Ramah. Sedangkan janji layanannya yaitu “Layanan Prima Tanpa Biaya.” Melihat dari komposisi pegawai berdasarkan umur dan gender sebagai manajer, Asri perlu mengoptimalisasi pengelolaan manajemen sumber daya manusia (SDM) yang bagus dan tepat orang. Minat dan keahlian masing-masing pegawai menjadi perhatian utama dalam rangka mengoptimalkan potensi kinerja. Menurut Asri, “Pada prinsipnya setiap orang

akan memberikan yang terbaik apabila sudah mencintai pekerjaannya, dengan demikian keterbatasan usia dan gender tidak lagi menjadi masalah.”

Inovasi yang Diterapkan di KPPN SurakartaDengan latar belakang stakeholders yang berbeda-beda terutama dalam hal pemahaman pelaksanaan tugas dan fungsi perbendaharaan di daerah, KPPN Surakarta lebih fokus untuk melakukan inovasinya dalam bidang pelayanan. Dalam hal teknologi informasi KPPN Surakarta bisa mengadopsi dari kantor pusat DJPB dengan sedikit polesan. “Inovasi-inovasi yang diterapkan di KPPN Surakarta terlihat sederhana sekali, namun dengan hal-hal yang sederhana tersebut mampu membawa perubahan positif, eksternal untuk pelayanan kepada Satker dan internal untuk para pegawai KPPN,” jelas Asri. Secara keseluruhan inovasi yang diterapkan di KPPN Surakarta terdiri dari:1. Pemilihan Pegawai terfavorit dari

masing-masing seksi. Pegawai terfavorit dipilih antar teman dalam satu seksi.

2. Kartu Prestasi , yaitu kartu yang dikeluarkan oleh KPPN bagi satker yang berprestasi. Bagi satker yang

mendapatkan kartu prestasi akan mendapatkan layanan bebas antrian dalam satu bulan. Kreteria bagi satker untuk mendapatkan Kartu Prestasi adalah:• Rekonsiliasi benar dan Tepat waktu• LPJ bendahara benar dan tepat

waktu• Tidak terdapat koreksi SPM • Tingkat akurasi perencanaan kas

tinggi 3. Forum Perbendaharaan , merupakan

forum komunikasi antara KPPN dengan satker untuk menyelesaikan permasalahan yang bersifat khusus/spesifik .

4. Resmitra (Respon Mitra Kerja) , Setelah petugas FO memberikan pelayanan kepada satker diberikan koin untuk menyatakan puas/ tidak puas atas

Inovasi-inovasi yang diterapkan di KPPN Surakarta terlihat sederhana sekali, namun dengan hal-hal yang sederhana tersebut mampu membawa perubahan positif, eksternal untuk pelayanan kepada Satker dan internal untuk para pegawai KPPN.

Asri Isbandiyah Hadi

KPPN Surakarta LIPUTAN KHUSUS

Pelayanan KPPN Surakarta

Asri Isbandiyah Hadi,Kepala KPPN Surakarta

Page 17: buletin kinerja

MediaKeuangan Vol. VII | No. 62 / Oktober 2012 17

layanan tersebut dan diberikan kertas untuk diisi dengan saran dan kritik atas layanan tersebut.

5. Kuis Perbendaharaan, kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan satker di bidang perbendaharaan. Kuis dilaksanakan pada saat diadakan sosialisasi atau pada saat KPPN banyak dikunjungi oleh satker yaitu antara tanggal satu s.d tanggal 10.

6. CD Pintar ,KPPN Surakarta membagikan CD kepada seluruh satker yang berisi kumpulan peraturan dan aplikasi.

7. Layanan Kompensasi. Layanan ini diberikan bagi satker yang SPM nya telah diterima oleh petugas FO untuk diproses menjadi SP2D namun pada saat pemrosesan data di middle office maupun back office masih ditemukan ketidaksesuain sehingga SPM tersebut tidak dapat diproses lebih lanjut dan harus dikembalikan kepada satker. Sebagai permintaan maaf kepada satker atas hal tersebut diberikan kompensasi pengajuan SPM perbaikan tanpa antrian.

8. SPAN Mitra ,Duta span menbagikan brosur terkait dengan SPAN dan siap member penjelasan apabila diperlukan

9. Relaxing Music, dikumandangkan musik instrumentalia di seluruh ruangan KPPN Surakarta termasuk di ruang Front Office untuk memberikan suasana yang nyaman di siang hari, dimulai jam 12.00 s.d 13.30

10. Layanan Mobile. Layanan mobile ini baru dilaksanakan uji coba di bulan Agustus 2012 untuk satker di Wilayah Wonogiri. Keinginan KPPN Surakarta untuk memberikan layanan yang prima (melebihi standar) dan mendekatkan diri dengan satuan kerja di wilayah Wonogiri ditindaklanjuti dengan permohonan jadwal KPPN mobile ke Kanwil DJPB Provinsi Jawa Tengah

11. Pojok TLC (Treasury Learning Centre), Disediakan bagi Satker untuk mendapatkan bimbingan terkait aplikasi dan pada pojok TLC juga disediakan satu unit komputer yang berisi diantaranya e- pustaka.

12. Web KPPN Surakarta , KPPN Surakarta mempunyai web dengan alamat kppnsurakarta.net

13. E-Pustaka, elektronik pustaka ini berisi tentang kumpulan peraturan, aplikasi, artikel, e-book, galeri foto dan video kegiatan KPPN Surakarta.

Realisasi Program KPPN dan Target 2012Secara umum program-program yang tertuang di dalam Indikator Kinerja Utama (IKU) dapat tercapai bahkan melebihi target. Untuk program yang belum tercapai adalah penyerapan anggaran Satuan Kerja (Satker). Keadaan ini memang di luar kendali KPPN dan sangat tergantung kepada Satuan Kerja, namun demikian KPPN senantiasa memberikan bantuan dari sisi kelancaran pencairan dana. Dana yang dikelola KPPN Surakarta sekitar Rp 3,8 triliun. Realisasi DIPA Satker semester I TA 2012 (sampai dengan bulan Agustus) sudah mencapai 64,34%. Surakarta bukan merupakan kota propinsi namun satker-satker besar ada di wilayah kerja KPPN Surakarta. Untuk belanja modal masih cukup banyak yang belum direalisasikan. Hal ini merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi, dikomunikasikan dan dipecahkan secara bersama-sama. Pemecahan masalah ini kita selesaikan dalam forum perbendaharaan yang merupakan salah satu dari inovasi KPPN Surakarta. “Melalui forum perbendaharaan, kita mengundang satker-satker dengan permasalahan spesifik, kita diskusikan bersama dan kita carikan solusi jalan keluarnya agar penyerapan anggaran di satker-satker tersebut terlepas dari kendala yang dihadapi,” jelas Asri. Forum semacam ini merupakan salah satu bentuk solusi yang efektif dalam usaha pencapaian penyerapan anggaran agar tidak menumpuk di akhir tahun.

Reformasi Birokrasi KPPN SurakartaKetika ditanya sejauh mana penerapan reformasi birokrasi di KPPN Surakarta, Asri menuturkan, “Insya Allah KPPN Surakarta sudah menjaga amanah reformasi birokrasi Kementerian Keuangan dengan baik.” Pegawai salalu diingatkan untuk tetap menjaga integritas. Saat sosialisasi kepada stakeholders, juga disampaikan untuk berperilaku jujur dan ikut membantu menjaga integritas internal pegawai. Selain itu juga ada fakta integritas dan kotak pengaduan apabila ada pihak-

pihak yang mencoba merusak amanah reformasi birokrasi baik dari internal maupun eksternal. “Jadi sudah kita buka kran-kran kalau memang ada hal-hal yang tidak sesuai, antar teman juga saling mengingatkan dan mengawasi,” lanjut asri.

Justru ketidaksiapan reformasi birokrasi datang dari Satker sebagai stakeholders KPPN. Terutama untuk satker yang sebelum era reformasi selalu mengandalkan pegawai KPPN dalam membantu pencairan dana. Dengan adanya hal semacam itu Asri bertindak tegas kepada satker-satker tersebut, dengan tetap memberikan pengertian bahwa sistem birokrasi di KPPN sudah berubah dan harus mengikuti aturan main yang ada sekarang.

Harapan ke Depan Terhadap KPPN SurakartaHarapan ke depan terhadap KPPN Surakarta, “ingin mempunyai kantor yang smart, beauty, dan modern bahkan tidak hanya untuk KPPN Surakarta namun keseluruhan kantor diharapkan bisa menjadi demikian,” tutur Asri ketika menjawab pertanyaan Media Keuangan. Tiga hal dalam bayangannya kantor-kantor di Kementerian Keuangan smart dalam arti kantor yang bisa memeberikan solusi dan memberikan nilai tambah sehingga stakeholders merasa puas dan senang dilayani. Asri memberikan contoh misalnya di kantor Pajak dan Bea Cukai kaitannya dengan penerimaan negara, jika di kantor tersebut bisa mendapatkan solusi dan nilai tambah mungkin para wajib pajak dan pembayar cukai akan senang dan ikhlas membayarnya. Jika di KPPN kaitannya dengan pencairan dana, jika ada masalah pencairan dibantu solusinya, jika ada kekurangannya diberi tahu kekurangannya. Beauty dapat diartikan memiliki kantor yang bersih dan enak dilihat. Jika hari kerjanya senin sampai dengan jumat melihat pegawainya tidak sepat, senang dan jadi betah datang ke kantor. Kemudaian yang terakhir modern artinya untuk ke depan untuk melakukan pekerjaan ditempuh dengan cara-cara yang modern dan akan berkembang terus sistem dan teknologinya. “Itu bayangan saya, sepertinya menarik jika mempunyai kantor seperti itu,” pungkas Asri.

KPPN SurakartaLIPUTAN KHUSUS

Page 18: buletin kinerja

MediaKeuangan Vol. VII | No. 62 / Oktober 201218

Empat tahun lalu di 2008, KPP Mensa pernah menjadi juara pertama dalam

lomba KPPc tingkat Kemenkeu. Namun, dengan prestasi yang pernah diaraihnya ini, KPP Mensa terbukti tetap terus menjaga kualitas pelayanannya kepada para stakeholdersnya. Setelah reformasi birokrasi dicanangkan di Kementerian Keuangan, KPP Mensa juga terus melakukan upaya mendukung reformasi birokrasi Kemenkeu.

Filosofi BisnisKPP Mensa memiliki filosofi bisnis Melayani, Membimbing dan Menumbuhkan. “Melayani dengan memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh wajib pajak, baik wajib pajak besar maupun wajib pajak kecil tanpa adanya perbedaan perlakuan,” jelas Slamet. Filosofi membimbing dilakukan dengan memberi wajib pajak konseling, pemberian informasi, sosialisasi, serta diskusi untuk menyamakan persepsi tentang ketentuan-

ketentuan perpajakan, agar wajib pajak paham akan hak dan kewajiban perpajakannya. Terakhir, menumbuhkan layanan sepenuh hati serta bimbingan yang profesional, dapat mendukung semakin bertumbuhnya kegiatan usaha wajib pajak, sehingga pada akhirnya akan berkontribusi secara optimal pada pembangunan bangsa dan negara melalui pembayaran pajak.

Siap dan Selalu PeduliSiap dan selalu peduli adalah penawaran yang diberikan oleh KPP Mensa kepada para stakeholdersnya, dalam setiap layanan yang dilakukan kepada pada Wajib Pajak. SIAP merupakan akronim dari Senyum, Ikhlas, Amanah, Profesional. “Senyum dalam melayani, Ikhlas di dalam hati, Amanah mengemban tanggung jawab serta Profesional dalam bekerja,” jelas Slamet. Sementara itu, selalu peduli merupakan terjermahan dari janji layanan always CARE

yang merupakan akronim dari Cepat, Akurat, Ramah dan Etis.

Inovasi Layanan UnggulanKPP Mensa juga berani berinovasi dengan memperlebar jumlah layanan unggulan, dari yang semula diberikan oleh DJP pusat sebanyak 16 menjadi 27 layanan unggulan. Selain itu, tak tanggung, KPP Mensa hingga 5 sept 2012 telah mengumpulkan penerimaan 83,87 persen dari rencana Rp595,414 miliar. Sementara itu, per 1 Januari 2012, statistik WP yang terdaftar di KPP Mensa adalah sebanyak 805 pengusaha kena pajak dan 2.890 wajib pajak PBB.

Untuk mendukung implementasi layanan unggulan ini, KPP Mensa didukung oleh 75 orang pegawai. Per 30 Agustus 2012, pembagian pegawai menurut jabatan sebagai berikut:

Inovasi Berani KPP Menteng SatuDengan 3 filosofi bisnis yaitu Melayani, Membimbing, dan Menumbuhkan, KPP Pratama Menteng Satu (KPP Mensa) memberi janji layanan untuk Siap dan Selalu Peduli (always care). Lebih berani lagi, dari 16 layanan unggulan yang ditawarkan oleh DJP Pusat diperlebar KPP Mensa menjadi 27 layanan unggulan. Menurut Kepala KPP Mensa Slamet Sutantyo, dengan keunggulan-keunggulan ini, KPP Mensa berharap dapat kembali merebut juara pertama dalam lomba Kantor Pelayanana dan Percontohan (KPPc) tingkat Kemenkeu tahun 2012.

Teks: Amelia Safitri Foto: Langgeng W. P.

KPP Pratama Menteng Satu LIPUTAN KHUSUS

Pelayanan KPP Pratama Menteng Satu Pertunjukan Tari Khas Betawi membuka acara Penilaian

Page 19: buletin kinerja

MediaKeuangan Vol. VII | No. 62 / Oktober 2012 19

NO JENIS LAYANAN DJP MENSA

1 Pelayanan Permohonan Pendaftaran NPWP Tepat Waktu 1 Hari 1 Jam

2 Pelayanan Penyelesaian Permohonan Pengukuhan PKP Tepat Waktu 3 Hari 2 Hari

3 Pelayanan Restitusi PPN Tepat Waktu a. Resiko Rendahb. Resiko Sedangc. Resiko Tinggi

2 Bulan4 Bulan

12 Bulan

2 Bulan4 Bulan9 Bulan

4 Pelayanan Penerbitan SPMKP Tepat Waktu 3 Minggu 2 Minggu

5 Pelayanan Keberatan Tepat Waktu 9 Bulan

3 Hari [dikirim ke

Kanwil]

6 Pelayanan Penyelesaian SKB Pemungutan PPh Pasal 22 5 Hari 3 Hari

7 Pelayanan Pengurangan PBB Tepat Waktu 2 Bulan 1 Bulan

8 Pelayanan Pendaftaran Objek PBB Baru dengan Penelitian Kantor Tepat Waktu 3 Hari 2 Hari

9 Pelayanan Mutasi Seluruhnya Objek dan Subjek PBB Tepat Waktu 3 Hari 2 Hari

10 Persentase Realisasi Pelayanan SKB PPh Pasal 23 Tepat Waktu 1 Bulan 3 Minggu

11 Pelayanan SKB PPh atas Bunga Deposito, Tabungan, Diskonto SBI yang Diterima Pensiunan yang Ditetap-kan Menteri Keuangan Tepat Waktu

7 hari 5 Hari

12 Pelayanan SKB PPh atas Penghasilan Pengalihan Hak atas Tanah dan atau Bangunan Tepat Waktu 10 Hari 7 Hari

13 Pelayanan SKB PPN atas BKP Tertentu Tepat Waktu 5 hari 4 Hari

14 Pelayanan Penyelesaian Keberatan PBB Tepat Waktu 12 Bulan 3 Hari [dikirim ke Kanwil]

15 Pelayanan Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi Tepat Waktu 6 Bulan 5 Hari [dikirim ke

Kanwil]

16 Pelayanan Pengurangan atau Pembatalan Keteta-pan Pajak yang Tidak Benar Tepat Waktu 6 Bulan 5 Hari [dikirim ke

Kanwil]

17 Pelayanan Perpanjangan Jangka Waktu Penyam-paian SPT Tahunan PPh 7 Hari 5 Hari

18 Pengurangan Angsuran PPh Pasal 25 1 Bulan 2 Minggu

19 Pelayanan Pemindahbukuan 1 Bulan 2 Minggu

20 Pelayanan Permohonan Restitusi karena PLB 1 Bulan 2 Minggu

21 Pelayanan Pembuatan Salinan SPPT 1 Jam 1 Jam

22 Pelayanan Pembetulan SPPT 3 Hari 2 Hari

23 Pelayanan Pembubuhan Tanda Bea Materai 7 Hari 5 Hari

24 Pelayanan Surat Keterangan FisKal 10 Hari 5 Hari

25 Pelayanan Pengangsuran atau Penundaaan Pem-bayaran Tagihan Pajak 10 Hari 7 Hari

26 Pelayanan Perubahan Data dan Identitas Wajib Pajak 1 Hari 1 Jam

27 Pelayanan Pendaftaran 2-Fin dalam rangka e-Filling 2 hari 1 Hari

LIPUTAN KHUSUS KPP Pratama Menteng Satu

No. Jabatan Pegawai

1 Eselon III 1

2 Eselon IV 10

3 Fungsional 10

4 AR 22

5 Sekretaris 1

6 Bendahara 1

7 Juru Sita 2

8 Operator Console 2

9 Pelaksana 26

Jumlah 75

Para pegawai ini selalu diberikan pengembangan diri untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas SDM yakni dengan membentuk pegawai profesional yang berpengetahuan luas dan berperilaku baik. Untuk Program pengembangan SDM ini terbagi menjadi pengembangan diri, pengembangan kapasitas dan

Gedung KPP Pratama Menteng Satu

Page 20: buletin kinerja

MediaKeuangan Vol. VII | No. 62 / Oktober 201220

intelektualitas serta pengembangan SDM pelayanan.

Kegiatan yang dilakukan untuk pengembangan diri seperti spirit pagi dan sore, kultum dan sholat berjamaah, coffee morning, olahraga, family gathering serta outbond. Untuk pengembangan kapasitas dan intelektualitas, KPP Mensa mengadakan in house training, sharing knowledge and experience, forum bedah WP, forum AR, forum pelayanan, forum pemeriksaan, forum penagihan, forum OC, forum eksten, dan forum umum, serta program penggalian potensi WP bersama KPP lain.

Terakhir, untuk pengembangan SDM Pelayananan, KPP Mensa menyadari pentingnya pelayanan prima, yang juga merupakan salah satu dari nilai-nilai kementerian keuangan, merupakan hal yang penting agar tumbuh kesadaran sendiri bagi WP untuk membayar pajak. KPP Mensa memberikan in house training, transfer of knowledge serta melakukan doa spirit pagi dan sore, agar setiap SDM yang ditempatkan di bidang pelayanan dapat tumbuh jiwa pelayanannya.

Upaya Peningkatan PajakDengan tantangan dari beragamnya karakteristik WP di KPP Mensa yang salah satunya menaungi WP dari wilayah perkantoran di jalan utama MH. Thamrin, ditambah dengan masih rendahnya kesadaran untuk patuh membayar pajak, KPP Mensa langusng turun ke lapangan untuk berusaha mengumpulkan pajak. “KPP Mensa melakukan operasi SEMUT dan PATUH. Operasi SEMUT merupakan sosialisasi tentang hak dan kewajiban perpajakan kepada masyarakat. Bekerjasama dengan pihak Kelurahan dan RT/RW. Operasi PATUH adalah penyisiran wilayah dengan membawa himbauan penyampaian SPT Tahunan ,” jelas Slamet. Selain itu, KPP Mensa juga menempatkan Drop Box di lokasi strategis untuk penyampaian SPT serta bekerja sama dengan Pemkot Jakarta Pusat, Bank DKI dan kelurahan dalam rangka “jemput bola” terkait pembayaran PBB.

Saat hadir dalam acara penilaian KPPc, Kepala Kantor Wilayah DJP Jakarta Pusat Dicky Hertanto juga menaruh harapan sama kepada KPP Mensa. “KPP Pratama

berpeluang untuk dapat jadi yang terbaik. Semoga harapan saya bisa jadi kenyataan. Dalam mendukung tugas pokoknya, KPP ini dari dulu sudah diunggulkan terkait pelayanannya,” tegas Dicky. Sementara itu, tim penilai yang bertugas melakukan penilaian KPPc untuk KPP Mensa adalah Tenaga Pengkaji Bidang Pengelolan Kekayaan Negara Siti Murfi’ah, yang bertugas sebagai ketua tim penilai. Kemudian, Tenaga Pengkaji Bidang Perbendaharaan Ditjen PBN Sudarto dan Sekretaris DJKN Agus Rijanto Sedjati.

Kegiatan penilaian KPPc merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan Sekretariat Jenderal di sembilan kota, yaitu Jakarta, Banjarmasin, Purwakarta, Pontianak, Banda Aceh, Ciamis, Sidoarjo, Surabaya, dan Surakarta. Hasil penilaian akan diumumkan pada Hari Keuangan tanggal 30 Oktober 2012. Pemenangnya akan diajukan ke Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi untuk dijadikan kandidat kantor percontohan terbaik.

KPP Mensa melakukan operasi SEMUT dan PATUH. Operasi SEMUT merupakan sosialisasi tentang hak dan kewajiban perpajakan kepada masyarakat. Bekerjasama dengan pihak Kelurahan dan RT/RW. Operasi PATUH adalah penyisiran wilayah dengan membawa himbauan penyampaian SPT Tahunan.

Slamet Sutantyo

KPP Pratama Menteng Satu LIPUTAN KHUSUS

Slamet Sutantyo, Kepala KPP Pratama Menteng Satu

Paparan Kepala KPP Pratama Menteng Satu

Page 21: buletin kinerja

MediaKeuangan Vol. VII | No. 62 / Oktober 2012 21

LIPUTAN KHUSUS KPP WP Besar Tiga

Pada wawancara yang mengupas profil dan kinerja KPP Wajib Pajak Besar Tiga atau sering disebut Large Taxpayer Office (LTO) 3 ini, beliau membawa serta para pejabat struktural di lingkungan KPP WP Besar Tiga untuk ikut memaparkan kondisi kantor ini. Kinerja KPP

WP Besar Tiga menurut peraih gelar doktor dari Universitas Nagoya ini, bukanlah semata-mata hasil kerja keras individu, melainkan merupakan hasil kerja sama yang baik dari seluruh elemen sumber daya manusia yang ada di dalamnya, sesuai dengan budaya organisasi KPP WP Besar Tiga yang bersendikan kolektivitas dan kekeluargaan.

KPP WP Besar Tiga dibentuk pada 1 April 2012 berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 29/PMK.01/2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.01/2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak. Sebelumnya, berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 587/KMK.01/2003 Tanggal 31 Desember 2003, KPP WP Besar Tiga menggunakan nama Kantor Pelayanan Pajak Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

KPP WP besar Tiga berada di bawah koordinasi Kantor Wilayah DJP Wajib Pajak Besar, dengan dipimpin oleh seorang kepala kantor yang membawahi Subbagian Umum, Seksi Pengolahan data Dan Informasi (PDI), Seksi Pelayanan, Seksi Penagihan, Seksi Pemeriksaan, Seksi Pengawasan

KebersamaanMembuahkan Penghargaan

Kebersamaan membuat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Wajib Pajak (WP) Besar Tiga dapat menunaikan amanah pencapaian penerimaan sebesar Rp109,2 triliun pada tahun 2011 sekaligus menjadi KPP dengan penerimaan pajak terbesar dan kontribusi terbesar terhadap penerimaan pajak nasional. Kebersamaan ini pula yang mengantarkan KPP Wajib Pajak Besar Tiga menjadi salah satu wakil dari Direktorat Jenderal Pajak dalam Lomba Kantor Pelayanan Percontohan Kementerian Keuangan 2012. Hal itu sebagaimana disampaikan Kepala KPP WP Besar Tiga, Yond Rizal, ketika tim Media Keuangan berkesempatan mewawancarai beliau di bilangan Jalan Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.

dan Konsultasi I s.d. IV, serta kelompok jabatan fungsional I s.d. 6. Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.01/2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 29/PMK.01/2012, KPP WP Besar Tiga mempunyai tugas melayani dan mengawasi Wajib Pajak Badan Usaha Milik Negara sektor industri dan perdagangan dalam memuhi kepatuhan perpajakannya dalam bidang Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), dan Pajak Tidak Langsung Lainnya.

Sebagai KPP yang khusus melayani BUMN, di mana BUMN merupakan pilar perekonomian negara, maka peran KPP ini menjadi begitu penting, yaitu sebagai penentu pengamanan penerimaan negara. Pada tahun 2011, KPP WP Besar Tiga merupakan KPP dengan penerimaan pajak terbesar dengan kontribusi terbesar terhadap penerimaan pajak nasional. Realisasi penerimaan pajak tahun 2011 adalah sebesar Rp 109,2 triliun atau 17% dari total penerimaan pajak nasional. Angka tersebut sekaligus menunjukkan adanya surplus sebesar Rp2,7 triliun, dari target sebesar Rp106,4 triliun.

Menyadari peran tersebut, KPP WP Besar Tiga terus berupaya meningkatkan pelayanan dan pengawasan. Dari sisi sumber daya manusia (SDM), KPP WP Besar Tiga diisi oleh SDM pilihan yang memiliki pengalaman, skill, dan knowledge yang baik. Selain itu, komunikasi juga menjadi hal penting yang harus dimiliki pegawai. “Knowledge-nya bagus, skill-nya bagus, attitude-nya juga bagus, tapi kalau berkomunikasinya nggak bagus akan jadi sia-sia,” ujar Yond. Total pegawai KPP WP Besar Tiga adalah 137 orang, yang terdiri dari 109 pegawai laki-Iaki dan 28 pegawai perempuan. 114 diantaranya atau 83 persen SDM berpendidikan sarjana. 134 pegawai atau 98 persen SDM berada dalam rentang usia sangat produktif. Militansi kerja menjadi salah satu keunikan karakter yang

Teks: Novita A. H., Langgeng W.P.Foto: Langgeng W. P., Dok. KPP WP Besar Tiga

Yond Rizal, Kepala KPP WP Besar Tiga, memberikan paparan dalam acara Penilaian

Page 22: buletin kinerja

MediaKeuangan Vol. VII | No. 62 / Oktober 201222

dimiliki SDM kantor ini. Menyadari bahwa SDM adalah sesuatu yang mempunyai nilai strategi khusus, kantor ini terus meningkatkan kapasitas dengan investasi pada pelatihan dan pengembangan pegawai melalui in house training, forum diskusi, dan penciptaan suasana kerja yang mendorong hasrat pegawai untuk terus berkembang dengan gagasan-gagasan inovatif yang dapat membuat efektivitas, efisiensi dan produktivitas meningkat.

Sarana dan Prasarana yang ada dengan berbagai keterbatasannya dianggap sebagai tantangan yang harus dijawab, sehingga pada akhirnya kantor ini tetap dapat memberikan pelayanan yang mencerminkan keterbukaan, kesederhanaan, kepastian, keadilan, keamanan dan kenyamanan, serta perilaku petugas yang baik. Beberapa fasilitas yang diberikan oleh kantor dalam melayani Wajib Pajak antara lain free WIFI di Tempat Pelayanan Terpadu (TPT), media penyuluhan dan internalisasi, layanan untuk WP berkebutuhan khusus, Pojok Pajak Mandiri dengan free internet connection, layanan charger, dan coffee maker untuk kenyamanan Wajib Pajak.

Dengan visi menjadi kantor pelayanan pajak terbaik yang menyelenggarakan sistem administrasi perpajakan modern yang efektif, efisien, dan dipercaya masyarakat dengan menjunjung integritas, profesionalisme, bersinergi dalam memberikan pelayanan menuju kesempurnaan, KPP WP Besar Tiga mengusung EMPATI sebagai motto pelayanannya. Jika dijabarkan, EMPATI berarti Etos kerja yang tinggi dalam bekerja, Menghimpun penerimaan pajak negara sesuai dengan misi Direktorat Jenderal Pajak, Peduli terhadap keluhan Wajib Pajak, Administrasi perpajakan modern terselenggara dengan efektif dan efisien, Tegas dan berkomitmen tinggi dalam melaksanakan nilai-nilai Kementerian Keuangan. Motto pelayanan tersebut sejalan dengan janji pelayanan KPP WP Besar Tiga, yakni commited to the excellent taxation services.

Dengan diterapkannya Performance Based Management yang dituangkan dalam Rencana Kerja Individu, Rencana Kerja Seksi dan Rencana Kerja Operasional sejak tahun 2011, KPP WP Besar Tiga telah dapat memilih

KPP WP Besar Tiga LIPUTAN KHUSUS

pelaksana terbaik, petugas TPT terbaik dan AR terbaik setiap bulan dan setiap tahun. Performance Based Management pula yang menjadi dasar pengembangan pegawai dan usulan pegawai untuk di downgrade, upgrade, mutasi dan promosi yang tercakup dalam skema Human Resource Capacity Development. Dengan penerapan Performance Based Management dan Human Resource Capacity Development, setiap pegawai berlomba menjadi yang terbaik dalam melaksanakan tugas pelayanan internal dan kepada Wajib Pajak.

Layanan KPP WP Besar Tiga memiliki tugas melaksanakan penyuluhan, pelayanan dan pengawasan di bidang perpajakan atas BUMN sektor industri dan perdagangan yang cakupan wilayah pengawasannya meliputi seluruh Indonesia. Dalam memberikan pelayanan, KPP WP Besar Tiga berprinsip pada 3M, yaitu menyederhanakan, memudahkan dan memurahkan.

Menyederhanakan, para WP dapat memperoleh berbagai pelayanan perpajakan melalui Tempat Pelayanan Terpadu (TPT), yang merupakan garda depan pelayanan KPP WP Besar Tiga kepada WP. Layanan yang dapat diperoleh dari TPT ini antara lain penerbitan Surat Keterangan Terdaftar, Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP), Surat Keterangan Fiskal, Legalisasi Surat Keterangan Domisili, Pemindahbukuan, Surat Keterangan Bebas, dan sebagainya. Semua

layanan tersebut dapat diperoleh WP secara cuma-cuma dengan pelayanan petugas yang ramah dan senantiasa melayani dengan sepenuh hati. Selain itu, dalam pemenuhan kewajiban perpajakannya, masing-masing WP dibantu oleh Account Representative (AR) yang bertanggung jawab dalam melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan WP, memberikan bimbingan/imbauan dan konsultasi teknis perpajakan, menyusun profil WP, melakukan analisis kinerja WP, rekonsiliasi data dalam rangka melakukan intensifikasi, serta melakukan evaluasi hasil banding.

Memudahkan, KPP WP Besar Tiga telah memanfaatkan media sosial untuk berkomunikasi dengan Wajib Pajak maupun pihak-pihak terkait lainnya, baik melalui website maupun media sosial lain. Sosialisasi dan penyuluhan langsung kepada WP juga dilakukan secara rutin dalam rangka menyampaikan peraturan terbaru dan perubahan ketentuan yang telah dan sedang berlaku. Selain menyampaikan sosialisasi secara massal kepada seluruh WP, kegiatan ini dapat pula ditujukan untuk membahas ketentuan tertentu yang diperlukan khusus bagi WP tertentu atau grup WP tertentu. Dalam melakukan penatausahaan berkas SPT, KPP WP Besar Tiga telah menerapkan manajemen pengarsipan berkas WP melalui penerapan sistem aplikasi tata usaha berkas (barcode berkas SPT). Aplikasi ini bertujuan untuk memudahkan pengawasan dan pengarsipan dokumen/berkas SPT, karena setiap berkas SPT Masa dan Tahunan yang

Jajaran Pegawai KPP WP Besar Tiga

Page 23: buletin kinerja

MediaKeuangan Vol. VII | No. 62 / Oktober 2012 23

mudah dan dapat diawasi penggunaan dan peminjamannya oleh seksi dan fungsi lainnya. Manajemen berkas yang rapi juga diterapkan pada Seksi Pemeriksaan, Seksi Penagihan, dan Seksi PDI. Sementara untuk berkas Wajib Pajak yang sedang diperiksa juga dikelola dengan rapi dengan ditunjang inovasi pengadaan kotak standar pemeriksaan yang membuat penataan ruangan fungsional pemeriksa menjadi lebih bersih dan rapi serta menjaga kepercayaan Wajib Pajak yang diperiksa bahwa berkas Wajib Pajak dijaga dan dirawat dengan baik. Ketika selesai diperiksa, berkas Wajib Pajak dikembalikan dalm berkas standar KPP WP Besar Tiga yang berkualitas baik tersebut.

Keberhasilan yang telah diraih bukan tanpa kendala. Ada beberapa kendala yang teridentifikasi oleh KPP WP Besar Tiga diantaranya adalah terkait cakupan wilayah kerja yang luas, perbedaan persepsi antara KPP dengan WP atas beberapa potensi pajak dari transaksi yang dilakukan WP BUMN. Tingginya workload berupa banyaknya laporan rutin, permintaan data dan laporan dari pemangku kepentingan yang harus dipenuhi dalam waktu singkat dan pekerjaan administrasi lainnya yang menyebabkan terjadinya clerical work entrapment juga menjadi tantangan tersendiri. Selain itu, belum optimalnya pengumpulan data baik internal maupun eksternal, serta proses matching kedua data tersebut berdampak pada proses pengamanan potensi penerimaan yang belum optimal. Terakhir, kesadaran pendokumentasian dan pengelolaan dokumen yang umumnya masih rendah, knowledge management dan time management yang belum tertata dengan baik menyebabkan pengelolan waktu kerja belum optimal, serta proses peningkatan kapasitas yang cenderung lambat.

Kendala tersebut secara terus menerus diatasi dengan inovasi dan perbaikan cara kerja yang dilaksanakan dengan kontinyu, komunikasi dan koordinasi dengan pemangku kepentingan, yaitu WP, kantor wilayah dan kantor pusat untuk mendapatkan penegasan dan kesamaan persepsi atas potensi pajak dari transasksi Wajib Pajak BUMN; serta perbaikan manajemen dan peningkatan kapasitas SDM secara berkelanjutan.

LIPUTAN KHUSUS KPP WP Besar Tiga

telah diterima di TPT akan dilakukan pem-barcode-an.

Memurahkan, dalam penyampaian kewajiban perpajakan WP seperti Surat Pemberitahuan (SPT)-nya pada setiap waktu yang ditentukan, KPP WP Besar Tiga menerapkan pelaporan kewajiban perpajakan secara elektronik, yang dikenal dengan e-SPT. Data e-SPT ditransfer ke dalam Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak (SIDJP) segera setelah diterima dan divalidasi di TPT, kemudian secara otomatis data ini akan dibukukan ke dalam data administrasi WP bersangkutan. Penyediaan Website merupakan bentuk pelayanan yang memurahkan tax compliance cost (biaya kepatuhan) wajib pajak dalam mendapatkan pelayanan atau konsultasi ekslusif melalui website. Sedangkan penyediaan Pojok Pajak Mandiri dapat dimanfaatkan Wajib Pajak untuk mendapatkan salinan dokumen persyaratan pelayanan yang terlupa untuk diprint setelah dikirimkan secara online dari kantor Wajib Pajak yang bersangkutan.

Inovasi Untuk mewujudkan kesempurnaan pelayanan, KPP WP Besar Tiga telah melakukan beberapa inovasi. Inovasi yang dilakukan ini sejalan dengan visi KPP WP Besar Tiga yaitu menjadi kantor pelayanan pajak terbaik yang menyelenggarakan sistem administrasi perpajakan moderen yang efektif, efisien, dan dipercaya masyarakat dengan menjunjung integritas, profesionalisme, bersinergi dalam memberikan pelayanan menuju kesempurnaan.

SIMPULSAJIInovasi penting yang dilakukan KPP WP Besar Tiga adalah Sistem Pengumpulan Data dan Penyajian Informasi, yang disingkat dengan SIMPULSAJI. SIMPULSAJI merupakan merupakan sistem informasi manajemen yang dikembangkan oleh KPP WP Besar Tiga yang bertujuan untuk mengoptimalkan seluruh proses pengumpulan data dan informasi perpajakan sebagai upaya untuk mendukung perkembangan effective time management, effective document management, effective knowledge management, supporting Approweb SIDJP, performance based management, serta more paperless management.

Dalam pelaksanaannya, SIMPULSAJI memiliki

lima fitur unggulan, yakni Monitoring Penerimaan dan Wajib Pajak; Manajemen Dokumen yang dikembangkan dengan konsep filling document management system; layanan PDI online; Google Desktop, serta Website KPP WP Besar Tiga yang berisi berbagai informasi mengenai kegiatan yang dilakukan oleh KPP WP Besar Tiga, pengumuman dan komunikasi jejaring sosial, layanan konsultasi perpajakan secara online, layanan kritik dan saran, serta download peraturan dan e-SPT.

Pojok Pajak MandiriSelain SIMPULSAJI, KPP WP Besar Tiga juga mengembangkan Pojok Pajak Mandiri yang memberikan kemudahan dan kecepatan pelayanan secara lebih efisien dan costless bagi para WP. Pada Pojok Pajak mandiri ini, disediakan satu set komputer yang dilengkapi dengan jaringan internet, sehingga dapat dimanfaatkan oleh WP untuk mencari informasi lewat internet dan memanfaatkan fasilitas email untuk transfer data apabila masih ada kekurangan data dalam melaporkan SPT-nya.

Layanan PDI OnlineModul ini merupakan modullayanan Seksi PDI yang di dalamnya berisi berbagai fitur mengenai: a) Mendokumentasikan permintaan

dukungan teknis TI dari seluruh pegawai; b) Layanan berbasis ticketing; c) Dapat difungsikan sebaqai alat

inventarisasi aset TI; dan d) Menjadi knowledge base bagi pegawai

seksi PDI dalam hal solusi permasalahan TI.

Outbond Call Center Outbond Call Center Penagihan merupakan layanan kepada WP yang bertujuan antara lain untuk: a) Mengingatkan tunggakan jatuh tempo b) Konfirmasi pembayaran c) Konfirmasi upaya hukum (keberatan/non-

keberatan) d) Penjelasan tindakan penagihane) Konsultasi aturan terkait penagihan pajak

Manajemen Berkas Manajemen Berkas pada seksi Pelayanan menggunakan aplikasi tata usaha berkas yang menggunakan barcode. Dengan penggunaan aplikasi ini, berkas dapat dicari dengan

Page 24: buletin kinerja

MediaKeuangan Vol. VII | No. 62 / Oktober 201224

KPPBC TMP B Pontianak LIPUTAN KHUSUS

Bentangan sungai yang mengalir melalui wilayah Pontianak menjadi filosofi tersendiri bagi sebuah perjalanan panjang

dalam bentuk pengabdian pengawasan dan pelayanan khususnya di bidang kepabeanan dan cukai. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Pontianak merupakan salah satu unit vertikal Kementerian Keuangan yang turut bertanggungjawab untuk memberikan pelayanan yang cepat, efisien, transparan, dan responsif kepada stakeholder.

Menjadi kantor pabean berstandar internasionalMelalui visinya menjadi kantor pabean modern dengan standar internasional, KPPBC Tipe Madya Pabean B Pontianak merupakan satu dari tiga kandidat Kantor Pelayanan Percontohan (KPPc) yang berasal dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). Menjadi satu-satunya kandidat KPPc dari DJBC yang berasal dari luar pulau Jawa, tak sedikitpun menyurutkan langkah KPPBC Pontianak untuk meraih prestasi menjadi KPPc terbaik di lingkungan Kementerian Keuangan.

Berdiri sejak tahun 1950, embrio KPPBC Pontianak yang semula hanya sebuah kantor jawatan bea cukai kini bertransformasi menjadi KPPBC Tipe Madya Pabean B Pontianak yang memiliki dua kantor bantu dengan enam pos pengawasan dalam cakupan wilayah kerjanya. Dua kantor bantu itu mencakup kantor bantu Supadio (pelabuhan udara) dan kantor pos lalu bea (kota Pontianak). Sedangkan enam pos pengawasan terdiri dari pelabuhan laut yang berada di Jungkat, Pontianak, Sungai Kakap, Kubu, Teluk Air, dan Padang Tikar.

Menurut Iwan, sapaan akrab Kustejo Iwanto Saksono, Kepala KPPBC Tipe Madya B Pontianak, kantor ini memiliki sejumlah keistimewaan. “Keunggulan kami yang pertama jelas dari struktur pengguna jasa kita itu lengkap ada importir, eksportir, PPJK (Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan), pengusaha pengangkut, pengusaha barang kena cukai, dan pengusaha tempat penimbunan sementara. Kita mempunyai keunikan tersendiri artinya mungkin ditempat lain tidak ada pengawasan untuk pemuatan maupun bongkar di luar kawasan, itu yang unik yang ada di kami,” tutur Iwan.

CapaianTerkait realiasi penerimaan, Iwan menjelaskan bahwa sampai dengan Agustus 2012 menunjukkan hasil yang menggembirakan.

Reformasi Birokrasi adalahPerubahan Mindset and Culture-SetPontianak yang lebih dikenal dengan sebutan kota khatulistiwa, wilayahnya dilalui garis lintang nol derajat bumi. Memiliki ketinggian dataran berkisar antara 0,1 hingga 1,5 meter diatas permukaan laut, hampir seluruh cakupan wilayahnya dipisahkan oleh sungai-sungai terpanjang di Indonesia.

Teks: Iin Kurniati Foto: Heru Trisno U., Dok. KPPBC TMP B Pontianak

Tercatat, penerimaan bea masuk mencapai Rp23,456 miliar dari targetnya sebesar Rp34,371 miliar. Sedangkan realisasi penerimaan bea keluar sudah mencapai Rp32,027 miliar dari targetnya sebesar Rp19,810 miliar. “Untuk bea masuk sebesar 68 persen dan untuk penerimaan bea keluar periode yang sama sudah tercapai 161 persen,” lanjut Iwan.

Di bidang pengawasan, KPPBC Tipe B Pontianak telah berhasil melakukan berbagai penindakan di bidang kepabeanan maupun cukai. Pada tahun 2011 dilakukan 16 penindakan, dan sampai bulan Agustus tahun 2012 dilakukan 17 penindakan. Penindakan tersebut merupakan hasil kinerja berbagai tindak pengawasan. Diantaranya seperti operasi pasar barang kena cukai; pengawasan pembongkaran dan penimbunan barang impor maupun ekspor di luar kawasan pabean; surveillance ekspor dan impor; patroli sungai dan darat termasuk pemeriksaan sarana pengangkut laut dan udara; serta evaluasi dan pemuktakhiran database

Menjadi satu-satunya kandidat KPPc dari DJBC yang berasal dari luar pulau Jawa, tak sedikitpun menyurutkan langkah KPPBC Pontianak untuk meraih prestasi menjadi KPPc terbaik di lingkungan Kementerian Keuangan.

Kustejo Iwanto Saksono, Kepala KPPBC TMP B Pontianak

Page 25: buletin kinerja

MediaKeuangan Vol. VII | No. 62 / Oktober 2012 25MediaKeuangan Vol. VII | No. 60 / Agustus 2012 25

LIPUTAN KHUSUS KPPBC TMP B Pontianak

pengguna jasa, penumpang penerbangan internasional dan pendataan dermaga untuk kepentingan sendiri (DUKS).

Untuk lebih mengenalkan tugas dan fungsi DJBC kepada stakeholder serta meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan para pengguna jasa, KPPBC Tipe Madya Pabean B Pontianak juga melakukan sejumlah kegiatan. Diantaranya seperti customs visit costome; customs goes to campus; sosialisasi dan ramah tamah bersama pengguna jasa; siaran di Radio Republik Indonesia (RRI); publikasi melalui media cetak; memperluas media pengaduan melalui website, email, telepon, sms hingga kotak pengaduan;

menyediakan meja layanan informasi dan pengaduan; serta melaksaksanakan koordinasi dengan instansi terkait.

Selain itu, KPPBC Tipe Madya Pabean B Pontianak juga memiliki sejumlah inovasi. Diantaranya melalui penerapan Service Level Agreement (SLA); penyediaan komputer layanan mandiri untuk pengguna jasa; pemberitahuan respon layanan via Short Message Service (SMS); aplikasi office automation; aplikasi arsip (batching); aplikasi layanan kepegawaian; display prosedur dan janji layanan serta pembuatan situs.

Tak luput, KPPBC Tipe Madya B Pontianak

juga menorehkan prestasi lain. Tahun 2010 dan 2011 kantor ini berhasil mendapatkan penghargaan sebagai kantor pelayanan terbaik di bidang rekonsiliasi penerimaan dan piutang dari Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

TantanganKetika ditanya tantangan terberat, Iwan memaparkan bahwa ada dua hal yang menjadi catatan penting bagi KPPBC Tipe B Pontianak. Pertama dari sisi eksternal, terkait dengan kondisi sarana dan prasarana. “Sarana dan prasarana yang terdapat di pelabuhan Dwikora maupun di bandara Supadio memang belum memadai. Kemudian lokasi pemeriksaan kegiatan impor dan ekspor yang berada di luar kawasan pabean, misalnya ditengah laut,” ujar Iwan. Kedua dari sisi internal yakni masalah keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) serta sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan internal.

Namun demikian, Iwan menegaskan pihaknya terus melakukan berbagai upaya guna mengatasi permasalahan tersebut. Misalnya dengan menselaraskan kebijakan pemerintah daerah yang untuk mendukung pertumbuhan investasi, memberikan fasilitas pembebasan keringanan bea masuk, seperti pemberian

TAHUNBEA MASUK

TARGET REALISASI %

2010 15.020.172 26.178.902 174,29

2011 27.252.317 27.441.003 100,69

2012* 34.371.644 23.456.334 68,24

Bea Masuk s. d. Agustus 2012 (dalam ribuan Rupiah)

TAHUNBEA KELUAR

TARGET REALISASI %

2010 8.111.517 13.048.167 160,86

2011 21.905.847 26.135.013 119,31

2012* 19.810.730 32.027.870 161,67

Bea Keluar s. d. Agustus 2012 (dalam ribuan Rupiah)

Gedung KPPBC TMP B Pontianak

Page 26: buletin kinerja

MediaKeuangan Vol. VII | No. 62 / Oktober 201226

fasilitas Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan sosialisasi mengenai tingkat kepatuhan terutama pengetahuan dari pengguna jasa terkait dengan bidang kepabeanan dan cukai.

Kemudian, dari sisi internal, masalah terbatasnya SDM dan sarana prasarana, bagi Iwan, tidak menjadi halangan berarti dalam memaksimalkan pelayanan. Iwan menuturkan bahwa pihaknya berupaya mengatasi kendala tersebut dengan mengadakan posko 24 jam sehari, dan 7 hari dalam seminggu. “Jadi setiap minggu, petugas berjaga untuk meng-handle kegiatan ekspor-impor,” lanjutnya.Lebih jauh, terkait koordinasi antar daerah dengan pusat, Iwan mengungkapkan tidak ada kendala berarti. “Koordinasi lancar-lancar saja, kita laksanakan itu bisa secara langsung via telepon maupun surat,” ungkap Iwan. Bentuk koordinasi dengan pusat misalnya dalam penanggulangan Narkotika, Psikotropika dan Prekursor (NPP). KPPBC Pontianak melakukan operasi scanned untuk pencegahan dan pengawasan terkait peredaran NPP.

Akhirnya, melalui pemilihan KPPc terbaik di Kementerian Keuangan Iwan berharap agar pelaksanaan reformasi birokrasi dapat lebih optimal. Sehingga terjadi perubahan ke arah yang jauh lebih positif. “Dengan adanya perubahan itu maka secara perlahan dan pasti, lingkungan disekitar kita yang akan lebih besar lagi kan mengikuti kita. Pada dasarnya Reformasi Birokrasi adalah perubahan yang dilakukan (baik perubahan) mindset dan culture-set. (Misalnya) Dulu (orientasi) kita dari penguasa kita menjadi pelayanan, kemudian dari wewenang menjadi peranan dan dari jabatan menjadi amanah. Lalu, dari ego sektoral menjadi ego nasional dan dari output menjadi outcome,” pungkas Iwan.

NO JENIS LAYANAN WAKTU BIAYA KETERANGAN

1 Pelayanan PIB Jalur Hijau 15 menit Rp50.000 Sejak load data s.d. respon SPPB keluar

2 Pelayanan PIB Jalur Kuning:  Rp50.000

a. Penerimaan Dokumen PIB melalui Media Penyimpan Data

15 menit - Sejak load data s.d. respon SPJK keluar

b. Penelitian Pabean 3 hari kerja - Sejak mulai penelitian s.d. SPPB keluar

3 Pelayanan PIB Jalur Merah: 15 menit  Rp50.000  Sejak load data s.d. respon SPJM keluar

a. Penerimaan Dokumen PIB melalui Media Penyimpan Data

3 jam per kont. dgn jenis barang 1 item

Sejak mulai pemeriksaan s.d. selesai perekaman LHP

b. Pemeriksaan Fisik Barang Impor PIB Jalur Merah di TPS

4 jam per kont. dgn

jenis barang 2-5 item

Sejak mulai pemeriksaan s.d. selesai perekaman LHP

c. Penelitian Pabean 3 hari kerja Sejak mulai penelitian s.d. SPPB keluar

4 Pelayanan Pengajuan PEB: Rp.30.000,-

a. Penerimaan Dokumen PEB melalui Media Penyimpan Data

15 menit Sejak load data s.d. respon keluar (NPE/PPB)

b. Pemeriksaan fisik di dalam kawasan pabean

3 jam Sejak mulai periksa s.d. NPE keluar

5 Pelayanan Permohonan NPPBKC

6 hari kerja - Sejak permohonan diterima lengkap s.d. NPPBKC keluar

6 Pelayanan Perpanjangan NPPBKC

5 hari kerja - Sejak permohonan diterima lengkap s.d. NPPBKC keluar

7 Pelayanan permohonan Ijin Penggunaan Returnable Packages (Pengurusan SKEP)

3 hari kerja - Sejak surat permohonan diterima lengkap s.d. surat persetujuan keluar

8 Pelayanan Penerimaan Pembayaran PNBP

15 menit - Sejak penerimaan uang s.d. pembubu-han cap di SSPCP

9 Pelayanan Pengajuan RKSP (untuk sarana pengangkut melalui laut)

3 menit - Sejak load s.d. diberi-kan no. dan tanggal BCF 1.0

10 Pelayanan Pengajuan Inward/Outward Manifes (untuk sarana pengangkut melalui laut)

3 menit 1 s.d. 10 pos= Rp.125.000,-

Lebih dari 10 pos= Rp.225.000,-

Sejak load s.d. diberikan nomor dan tanggal BCF 1.1

10 Janji Layanan Unggulan

KPPBC TMP B Pontianak LIPUTAN KHUSUS

Jajaran Pegawai KPPBC TMP B Pontianak

Page 27: buletin kinerja

MediaKeuangan Vol. VII | No. 62 / Oktober 2012 27

LIPUTAN KHUSUS KPKNL Banda Aceh

Deretan prestasi di atas belum termasuk yang mereka dapatkan dari kompetisi

di luar tugas dan fungsi, seperti Juara I Turnamen Sepak Bola Memperingati Hari Keuangan 2008 dan 2009 serta Peringkat III Turnamen Sepak Bola Memperingati Hari Keuangan 2011 di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Keuangan di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Pada tahun 2010, 2 wakil dari kantor ini juga berhasil masuk final Lomba Menulis DJKN serta mendapat peringkat tiga dan lima tingkat nasional. Lalu apa makna keterpilihan KPKNL Banda Aceh sebagai Kantor Pelayanan Percontohan tahun ini di mata Surya Hadi, Sang Kepala Kantor? ”Kita berkompetisi dalam hal positif. Kita terpacu untuk lebih bagus,” jawabnya.

KPKNL Banda Aceh bertanggung jawab langsung kepada Kantor Wilayah l I DJKN Banda Aceh. Lokasinya berada di ujung paling barat Indonesia dengan wilayah kerja sangat luas, yakni mencakup Kota Banda Aceh, Kota Sabang, Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Aceh Pidie, Kabupaten Pidie Jaya, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Aceh Barat, Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Nagan Raya, Kabupaten Aceh Selatan, Kota Subulussalam, Kabupaten Aceh Singkil, dan Kabupaten Simelue. KPKNL Banda Aceh melayani 927 satuan kerja di

Kantor PelayananBertabur Penghargaan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Banda Aceh adalah kantor langganan peraih penghargaan. Selain terpilih sebagai salah satu dari 12 Kantor Pelayanan Percontohan (KPPc) pada tahun ini, KPKNL Banda Aceh antara lain pernah dinobatkan sebagai Juara I KPKNL Berkinerja Terbaik di Lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) tahun 2008, Peringkat 3 KPKNL Percontohan di Lingkungan DJKN tahun 2008, Juara I KPKNL Berkinerja Terbaik di Lingkungan DJKN tahun 2009, serta masuk jajaran 3 Besar KPKNL Berkinerja Terbaik di Lingkungan DJKN tahun 2010 dan 2011.

Teks: Dwinanda Ardhi Foto: Arfindo B. S.

bidang pelayanan kekayaan negara dan 2.242 Berkas Kasus Piutang Negara (BKPN) di bidang pelayanan piutang.

Visi dan misi yang dimiliki oleh KPKNL Banda Aceh mengikuti kantor pusat DJKN. Visinya adalah “Menjadi pengelola kekayaan negara, piutang negara, dan lelang yang profesional dan bertanggung jawab untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”. Sementara misinya adalah mewujudkan optimalisasi penerimaan, efisiensi pengeluaran, dan efektivitas pengelolaan kekayaan negara; mengamankan kekayaan negara secara fisik, administrasi, dan hukum; mewujudkan nilai kekayaan negara yang wajar dan dapat dijadikan acuan dalam berbagai keperluan; melaksanakan pengurusan piutang negara yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel; dan mewujudkan lelang yang efektif, efisien, transparan, akuntabel, adil dan kompetitif sebagai instrumen jual beli yang mampu mengakomodasi kepentingan masyarakat.

Visi dan misi itu didukung oleh motto TEUKU yang merupakan akronim dari Teladan, Efektif, Unggul, Kredibel, Ukhuwah. Pemilihan motto ini terinspirasi dari budaya Aceh, dimana “Teuku” adalah gelar untuk bangsawan setempat. Surya—panggilan akrab Surya Hadi—menjelaskan bahwa kata

Teladan merepresentasikan upaya KPKNL untuk dapat menjadi contoh bagi kantor-kantor lain, baik dari segi kuallitas maupun kuantitas output kinerja yang dihasilkan. Kemudian kata Efektif mewakili keinginan jajaran KPKNL Banda Aceh untuk konsisten mencapai tujuan secara berhasil guna dan berdaya guna. Sementara Unggul, kata Surya,”Artinya kita berusaha untuk selangkah lebih maju dari kantor lainnya. Baik dari sisi kinerja, pencapaian target, maupun pelayanan terhadap stakeholders.”

Kredibel menjadi pilihan kata berikutnya. Melalui kata ini, KPKNL Banda Aceh senantiasa berupaya mempertahankan kredibilitas kantor, terutama menyangkut kualitas kinerja dan kemampuan SDM sehingga menghasilkan rasa percaya stakeholders. Terakhir dan tidak kalah penting, melalui Ukhuwah, jajaran KPKNL Banda Aceh berupaya untuk senantiasa menjalin persaudaraan dan team work yang baik ke dalam (internal) dan pihak-pihak pengguna jasa (ekstenal).

Dalam menjalankan tugas sebagai Kepala Kantor, Surya dibantu oleh 6 pejabat eselon IV yang terdiri atas kepala sub bagian umum, kepala seksi pengelolaan kekayaan negara, kepala seksi pelayanan penilaian, kepala seksi piutang negara, kepala seksi

TEUKU, Logo KPKNL Banda Aceh

Page 28: buletin kinerja

MediaKeuangan Vol. VII | No. 62 / Oktober 201228

pelayanan lelang, dan kepala seksi hukum dan informasi. Tugas dan fungsi KPKNL dijalankan oleh 30 orang pegawai, termasuk 2 pegawai yang sedang menjalani tugas belajar program diploma IV, dengan sebaran pendidikan 2 pegawai lulusan S2, 14 pegawai lulusan S1, 5 pegawai lulusan Diploma 3, dan 2 pegawai lulusan Diploma 1, serta 7 pegawai lulusan SMA.

Layanan Informasi Terpadu Selain memiliki banyak prestasi, KPKNL Banda Aceh merupakan instansi vertikal DJKN pertama dan satu-satunya yang mempunyai dan mengembangkan Layanan Informasi Terpadu (LIT). Layanan ini dibangun pada tahun 2008 dengan nama awal Layanan Informasi Mandiri (LIM).“Sekarang sudah ada arus keterbukaan informasi, kita ingin masyarakat bisa mengakses semua data yang ada tanpa terkecuali,”jawab Surya menjelaskan latar belakang pembuatan LIT. Dalam perkembangannya, LIT saat ini dapat diakses melalui monitor touchscreen.

KPKNL Banda Aceh LIPUTAN KHUSUS

Dalam LIT, beragam informasi yang berhubungan dengan tugas dan fungsi KPKNL Banda Aceh dapat dilihat. Mulai dari profil kantor, 10 layanan unggulan Standard Operating Procedure (SOP), pengumuman lelang, peta lokasi Barang Milik Negara (BMN), link untuk dapat mengakses portal KPKNL Banda Aceh, berbagai Laporan Hasil Penilaian (LHP) yang dapat dicari melalui LHP Finder, Berkas Kasus Piutang Negara (BKPN), hingga layanan pengaduan online.

Surya berbangga hati karena LIT dikembangkan oleh Sumber Daya Manusia (SDM) KPKNL Banda Aceh tanpa bantuan pihak ketiga. Tiga orang anak buahnya yang merupakan lulusan Program Diploma 3 STAN, yaitu Lulus Widyantara, Rian Martomo, dan Nugroho memiliki kepedulian terhadap pengembangan IT di kantor. Mereka inilah yang menjadi motor keberhasilan pembuatan LIT. Sebelum dikembangkan menjadi LIT, LIM hanya menyediakan satu data mandiri, yaitu terkait pengurusan piutang negara.

LIT sudah pernah disaksikan dan dicoba langsung oleh Direktur Jenderal Kekayaan Negara Hadiyanto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada tahun 2008. Pada saat itu, keduanya mengunjungi KPKNL Banda Aceh untuk meresmikan gedung baru KPKNL Banda Aceh setelah roboh akibat bencana gempa bumi dan tsunami.”Ibu Menteri datang bersama Pak Dirjen melihat kita sudah punya sistem Layanan Informasi Mandiri,”ungkap Surya. Pada perkembangannya, LIM kemudian diadopsi oleh kantor pusat DJKN menjadi layanan KiosK. Surya berharap LIT dapat semakin berkembang dan menjadi ikon

DJKN.”Karena saya rasa itu sangat penting untuk keterbukaan informasi publik di era digital ini,” lanjut dia.

Kinerja KPKNL Banda Aceh tidak hanya unggul soal inovasi LIT. Mereka juga selalu dapat mencapai—bahkan melebihi—target kinerja dalam Indikator Kinerja Utama (IKU).“Selama ini IKU yang terkait dengan pengurusan piutang negara, lelang, maupun utilisasi kekayaan negara selalu mencapai target, bahkan lebih,” kata Surya. Selain itu, KPKNL Banda Aceh juga terus berupaya mengimplementasikan konsep kantor Teladan, yaitu Tertib, Lancar, dan Amanah. Kantor ini memang sudah resmi menyandang predikat “KPKNL Teladan” sejak tahun 2011. Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi sehari-hari, SOP yang telah dibuat pun diupayakan sebaik mungkin. Untuk memastikan kinerja para pegawai dapat selalu baik, Surya berinisiatif untuk melaksanakan rapat evaluasi bersama para kepala seksi satu kali setiap minggunya.“Selalu kita monitor apakah IKU sudah tercapai atau belum dan kita selalu berpegang kepada janji layanan yang telah kita buat,” ungkap Surya. Pada rapat yang diselenggarakan tiap Senin sore itu, selalin evaluasi, juga dibahas pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan seminggu berikutnya.

Dengan personil 30 orang, Surya merasa KPKNL Banda Aceh sebenarnya sudah memiliki jumlah SDM yang mencukupi.”Sepanjang mereka siap,” catat Surya. Untuk mengembangkan kompetensi para pegawai, Surya selalu mendorong mereka mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat). Setelah kembali dari diklat, para

Surya Hadi, Kepala KPKNL Banda Aceh

Page 29: buletin kinerja

MediaKeuangan Vol. VII | No. 62 / Oktober 2012 29

Capaian IKU KPKNL Banda Aceh Tahun 2012

LIPUTAN KHUSUS KPKNL Banda Aceh

Uraian IKU 2012

Nilai Kekayaan Negara yang diutilisasi 119,52%

Jumlah biaya administrasi pengurusan piutang lelang 145,17%

Jumlah bea lelang 249,86%

Jumlah piutang negara yang dapat diselesaikan dalam satuan rupiah 170,82%

Jumlah BKPN yang dapat diselesaikan (lunas, ditarik, PSBDT, dikembalikan) 65,80%

Jumlah pokok lelang 106,09%

Jumlah frekuensi lelang 110,12%

Indeks Kepuasan Pengguna Layanan 0,00%

Presentase penyelesaian BMN Kemenkeu yang bermasalah dengan kategori rusak berat atau hilang1

0,00%

Rata-rata persentase realisasi janji layanan unggulan 2 116,39%

Persentase penyelesaian permohonan penilaian dalam rangka pemindah-tanganan BMN tepat waktu 3

106,67%

Persentase persetujuan/penolakan permohonan pengelolaan kekayaan Negara tepat waktu 4

110,00%

Jumlah produk hokum PUPN 246,28%

Tingkat efektifitas edukasi dan komunikasi 107,33%

Jumlah perkara yang dapat diselesaikan 0,00%

Indeks ketepatan waktu penyampaian laporan pengendalian internal 141,07%

Persentase tindak lanjut penyelesaian laporan hasil pemeriksaan aparat pengawas fungsional 5

0,00%

Persentase pegawai yang memenuhi panggilan diklat 6 100,00%

Persentase pelaksanaan penilaian kinerja pegawai 7 100,00%

Indeks kepuasan Pegawai 0,00%

Tingkat efektifitas pelaksanaan tugas KPKNL 0,00%

Persentase penyerapan DIPA (non belanja pegawai) 8 55,46%

Persentase pencapaian output kegiatan 9 647,73%

pegawai diwajibkan untuk melakukan transfer of knowledge di kantor. “Setelah ikut diklat, mereka presentasi di depan teman-teman yang lain. Sharing dan bertukar pikiran sehingga menambah pengetahuan bagi yang lain,” kata Surya lagi.

Surya memberikan ruang yang luas bagi para pegawai KPKNL Banda Aceh untuk memberikan masukan terkait kinerja kantor. Dia tidak “alergi” karena membuka ruang diskusi dengan pelaksana. “Saya tidak membatasi bahwa sebagai pimpinan di sini, (pelaksana) yang mau ketemu saya harus lewat kepala seksi terlebih dahulu,” ujarnya. Menurut dia, KPKNL Banda Aceh ibarat rumah besar yang dimiliki dan mesti dirawat bersama oleh seluruh pegawai.

Harapan Mewakili para pegawai, Surya menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada Tim Penilai atas terpilihnya kembali KPKNL Banda Aceh sebagai kantor pelayanan percontohan.”Segenap pegawai KPKNL tentunya merasa bangga dan bersyukur, serta tetap rendah hati

dengan keberhasilan ini,” ungkap Surya. Dia menganggap prestasi ini sekaligus sebagai amanah yang mesti dijalankan dengan baik, bertanggung jawab, jujur, dan ikhlas.”Insya Allah prestasi yang telah dicapai saat ini akan terus kami pertahankan dan tingkatkan,” pungkas Surya.

Selain memiliki banyak prestasi, KPKNL Banda Aceh merupakan instansi vertikal DJKN pertama dan satu-satunya yang mempunyai dan mengembangkan Layanan Informasi Terpadu (LIT).

Layanan Informasi Terpadu KPKNL Banda Aceh

Page 30: buletin kinerja

MediaKeuangan Vol. VII | No. 62 / Oktober 201230

KPP Pratama Ciamis LIPUTAN KHUSUS

Dari sanalah Direktorat Jenderal Pajak melihat adanya potensial pajak yang

akhirnya melahirkan KPP Pratama Ciamis. KPP ini merupakan leburan dari KPP PBB Ciamis dan KP Tasikmalaya. Adalah Dadang Karna Permana, yang memimpin kantor ini sejak pertama beroperasi pada tanggal 28 Agustus 2007. “Potensi perpajakan di Kabupaten Ciamis dan Kota Banjar yang cukup besar namun selama ini belum dikelola secara intensif,” ujar Dadang. Dadang melanjutkan, KPP ini diharapkan dapat memberikan konsep pelayanan yang melayani seluruh jenis pajak.

Totalitas Pelayananuntuk Masyarakat Sadar Pajak“Ciamis Manis, Majing Dinamis. Mahayuna ayuna kadatuan...” Penggalan lagu salah satu mars Kabupaten Ciamis tersebut memiliki arti yang dalam; menghadapi pembangunan kemakmuran pembangunan daerah. Ciamis salah satu kabupaten di ujung timur Jawa Barat. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak perubahan yang telah terjadi di Ciamis, kawasan ‘kota’ yang bertambah luas, ruas jalan bertambah panjang, kendaraan bertambah banyak, wajah kota yang mulai berubah seiring dengan keberadaan toko-toko swalayan, dan juga area alun-alun yang terus dipermak.

Teks dan foto: Arfindo Briyan S.

Wilayah kerja KPP Pratama Ciamis meliputi Kabupaten Ciamis yang terdiri dari 36 kecamatan dan Kota Banjar sebanyak 4 Kecamatan. Menariknya, KPP ini memiliki 8 etos kerja sebagai landasan visi misi yang mereka pegang dalam menjalankan aktivitas di KPP Pratama Ciamis.

Inovasi layananKPP Pratama Ciamis memiliki beberapa inovasi dalam memberikan pelayanan kepada Wajib Pajak (WP). Mulai dari gedung kantor juga dilengkapi dengan kunci pintu magnetic sehingga tidak memungkinkan bagi orang luar selain pegawai atau karyawan untuk mengakses ruang kerja kantor.

Inovasi berikutnya adalah Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) on the spot yang merupakan proses ekstensifikasi dengan cara jemput bola. Petugas ekstensifikasi mendatangi lokasi dengan membawa seperangkat aplikasi Pendaftaran Wajib Pajak Masal (PWPM) dilengkapi dengan printer untuk langsung mencetak kartu NPWP. Kemudian WP mengisi formulir

pendaftaran dan dimasukkan ke dalam sistem sekaligus dicetak kartu NPWP saat itu juga.

Ekstensifikasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk memberikan NPWP kepada Wajib Pajak Orang Pribadi yang berstatus sebagai pengurus, komisaris, pemegang saham/pemilik dan pegawai, maupun Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha dan/atau memiliki tempat usaha di pusat perdagangan dan/atau pertokoan.

Tersedia pula website KPP Pratama ciamis juga memberikan informasi yang diperlukan oleh stakeholder mereka, khususnya wajib pajak. Website tersebut juga terhubung dengan website Pemerintah Daerah Ciamis dan Banjar sehingga lebih memudahkan para WP.

Di salah satu sudut ruang Tempat Pelayanan Terpadu (TPT), disediakan pula sebuah computer yang digunakan sebagai monitor proses penyelesaian berkas pelayanan. “Idenya seperti di

8 Etos KerjaKerja adalah RahmatKerja adalah Amanah

Kerja adalah PanggilanKerja adalah Aktualitas

Kerja adalah IbadahKerja adalah Seni

Kerja adalah KehormatanKerja adalah Pelayanan

Gedung KPP Pratama Ciamis

Page 31: buletin kinerja

MediaKeuangan Vol. VII | No. 62 / Oktober 2012 31

KPP Pratama CiamisLIPUTAN KHUSUS

Bandara. Ada layar di tempat pelayanan, lalu ada running text yang memperlihatkan progress penyelesaian pelayanan” kata Dadang. Layar tersebut dapat digunakan WP untuk melihat Layanan TPT yang telah terselesaikan maupun yang masih dalam proses pengerjaan.

KPP Pratama ciamis juga memiliki ‘SMS Masking ID Sender’. Sejalan dengan perkembangan teknologi inofasi media elektronik, KPP Pratama ciamis mengembangkan inovasi tersebut dengan harapan dapat dapat memberikan beberapa informasi singkat kepada WP. Beberapa yang diinformasikan melalui sms diantaranya adalah peraturan baru perpajakan, tanggal jatuh tempo pembayaran dan pelaporan, pemberitahuan jadwal undangan sosialisasi, ucapan untuk hari besar tertentu, serta ucapan apresiasi kepada WP.

Selain itu, KPP Pratama Ciamis juga rutin mengadakan ‘Pajak Goes to Campus’. Kegiatan ini merupakan kegiatan penyuluhan yang dilakukan dalam bentuk talk show mengenai perpajakan, Olimpiade Pajak serta beberapa permainan dengan berbagai hadiah.

“Tujuannya untuk memberikan pelatihan dini mengenai perpajakan di Indonesia

kepada para mahasiswa dan penyaluran energy positif bahwa pajak itu baik, pajak itu sehat, dan pajak itu bertujuan mulia untuk membangun bangsa dan mensejahterakan rakyat Indonesia,” papar Dadang.

Yanmadu, singkatan dari Pelayanan Prima Terpadu, juga merupakan salah satu inovasi kantor ini. Yanmadu merupakan kesepakatan bersama (MoU) Kantor dengan 7 Lembaga dan Instansi di Kabupaten Ciamis yaitu Kepolisian Resor Ciamis, Bupati Ciamis, Komando Distrik Militer Ciamis, Kejaksaan Negeri Ciamis, Pengadilan Negeri Ciamis, Pengadilan Agama Ciamis, serta Kantor Pertahanan Kabupaten Ciamis. Selain melakukan kerja sama dengan berbagai Instansi dan Lembaga tersebut, KPP Pratama Ciamis juga bekerja sama Tax Center Universitas Galuh berupa pembuatan Tax Center di kampus tersebut. Tax Center ini diresmikan oleh Kepala Kantor Wilayah Jawa Barat

I pada bulan November 2010. Dadang berharap, dengan adanya Tax Center ini, mahasiswa dapat lebih mudah mempelajari peraturan perpajakan.

“Kami juga melakukan penyuluhan yang dilakukan melalui siaran radio mengenai masalah-masalah maupun peraturan-peraturan perpajakan,” lanjut dadang.

KPP Pratama Ciamis juga memiliki Sistem Administrasi berkas, sehingga memudahkan para pegawai dalam menemukan berkas yang ingin dicari.

Guna meningkatkan kualitas pelayanan di KPP Pratama Ciamis terdapat Free Hot Spot Area, Berbagai papan pengumuman dan Informasi Layanan, juga daftar nama Account Representative di ruang TPT, Kotak P3K, Kotak Survey Kepuasan dan Kotak Saran, Poster Anti Korupsi, Perpustakaan dan Charger Tools, juga dilengkapi dengan kamera CCTV guna menjamin keamanan.

KRITERIA Kuang Memuaskan Memuaskan Sangat

Memuaskan

Kepuasan terhadap terhadap pelayanan secara umum (6 indikator)

12,66% 75.95% 11.39%

Pendapat responden tentang pegawai KPP (4 indikator)

15.62% 76.58% 7.8%

Fasilitas dan sarana 5.96% 81.56% 12.48%

Paparan Kepala KPP Pratama Ciamis

Page 32: buletin kinerja

MediaKeuangan Vol. VII | No. 62 / Oktober 201232

KPP Pratama Ciamis LIPUTAN KHUSUS

Pengembangan SDM demi pelayanan primaSadar akan tuntutan pelayanan prima kepada para WP, KPP Pratama ciamis selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi para WP. Beberapa program dilakukan dalam rangka pengembangan kualitas SMD. “Membentu pegawai yang professional dengan integritas yang tinggi dan dengan kerja sama yang baik juga berpengetahuan yang luas,” ujar Dadang.

Program yang dilakukan antara lain adalah mengadakan in house training mengenai

juga kami lakukan dengan meningkatkan aktivitas olah raga seperti bulu tangkis, tenis meja, tenis lapangan, serta kegiatan outbond dan arung jeram,” tambah Dadang.

Terbukti, dengan berbagai kegiatan tersebut, hasil survey yang dilakukan oleh pihak ketiga terhadap para WP menunjukkan hasil yang positif. Survey tersebut dilaksanakan pada bulan Juli 2012 menggunakan untuk mengetahui seberapa baik kualitas pelayanan KPP terhadap wajib pajak.

PrestasiPenerimaan pajak di KPP Pratama Ciamis menunjukkan tren yang selalu meningkat setiap tahun. Di tahun 2009, Patokan target sebesar Rp160.558.938.910,00 dapat terealisasi sebesar Rp179.493.860.131,00. Di tahun 2010 dan 2011, penerimaan pajak kantor ini masing-masing adalah Rp223.171.164.253,00 dan Rp263.004.036.065,00. Keduanya melebihi angka target sekitar 5%.

Selain di penerimaan pajak, kantor ini juga memiliki beberapa prestasi di berbagai bidang. Diantaranya pernah meraih juara II Kantor Pelayanan Pajak Percontohan tingkat nasional pada tahun 2011, Juara I Lomba pelayanan Tingkat Kanwil DJP Jawa Barat di tahun 2010 dan 2011, Juara III Lomba Pelayanan Tingkat Kanwil DJP Jawa Barat II Tahun 2009, dan Juara I Juru Sita Pajak Terbaik Tingkat Kanwil DJP Jawa Barat I tahun 2012.

Tantangan dan harapanDadang mengaku, selama menjadi Kepala Kantor Pratama Ciamis, ada dua tantangan yang harus dihadapi. Pertama adalah dari masyarakat Ciamis. “Masih banyak yang belum paham atau takut dengan apa yang disebut dengan kata pajak,” aku Dadang. Dia memaklumi hal tersebut karena masyarakat masih menganggap pajak di jaman kerajaan adalah sumber penghasilan

para raja yang notabene dipungut paksa. Tantangan baginya adalah menyadarkan masyarakat bahwa pajak adalah sumber pembangunan daerah itu sendiri.

“Di sini orang berbondong-bondong membuat NPWP, untuk ke luar negeri, atau karena pensiun. Tapi mereka lupa kewajibannya untuk lapor setuap tahun. Kita masih harus edukasi,” tegas Dadang.

Tantangan berikutnya adalah dari segi SDM yang dimiliki kantor. “SDM yang kita terima kan, given ya. Pengennya SDM yang kita punya itu, berpendidikan tinggi, integritas tinggi. Tantangannya adalah bagaimana cara memajukan mereka secara professional untuk dirinya sendiri, untuk kantor ini, serta untuk wilayah yang mereka tempati di sini, khususnya Ciamis dan Banjar,” lanjutnya.

Kedepan, Dadang berharap semoga KPP Pratama Ciamis dapat terus memberikan pelayanan perpajakan kepada masyarakat Ciamis. “Di kota kecil ini ada satu kantor, yang memberikan pelayanan penuh kepada masyarakat, yang dipercaya oleh masyarakat,” ujarnya. Sejalan dengan misi KPP Pratama Ciamis, ‘Merealisasikan Rencana Penerimaan Pajak Melalui Program Membangun Kesadaran dan Kepercayaan Masyarakat’.

Di kota kecil ini ada satu kantor, yang memberikan pelayanan penuh kepada masyarakat, yang dipercaya oleh masyarakat.

Dadang Karna Permana

pelayanan prima untuk meningkatkan kualitas pelayanan, mengenai nilai-nilai Kementerian Keuangan, serta mengenai peraturan-peraturan terbaru di bidang perpajakan sehingga setiap pegawai dapat mempunyai pemahaman dan keterampilan yang sama.

Selain itu, diadakan pula secara rutin bimbingan mental dan rohani dengan mengadakan sholat berjamaah, KISMIS (Kajian Islam setiap Kamis), kursus terjemah Al-Quran, juga mengadakan acara sosial keagamaan seperti berbuka puasa bersama dengan anak-anak yatim piatu dan fakir miskin di bulan Ramadhan.

“Sedangkan peningkatan kesehatan fisik

Dadang Karna Permana,Kepala KPP Pratama Ciamis

Pelayanan KPP Pratama Ciamis

Page 33: buletin kinerja

MediaKeuangan Vol. VII | No. 62 / Oktober 2012 33

KPPN PontianakLIPUTAN KHUSUS

Pelayanan 3T: Tepat Waktu,Tetap Senyum, dan Tanpa BiayaTeks: Iin Kurniati Foto: Bagus Wijaya

“Terang cahaya bulan dan bintang, sungguh manis gula Jawa. Kami ucapkan selamat datang, di bumi khatulistiwa”. Petikan pantun itulah yang menyambut kedatangan tim penilai Kantor Pelayanan Percontohan (KPPc) di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Pontianak. Kantor vertikal Kementerian Keuangan ini merupakan satu-satunya kandidat KPPc dari Ditjen Perbendaharaan yang berasal dari provinsi Kalimantan Barat.

Salah satu keunikan dari provinsi yang beribukota di Pontianak ini adalah budaya, khususnya dari keragaman kelompok etnik.

Kelompok yang lebih dikenal dengan istilah suku bangsa ini merupakan kumpulan manusia yang mengidentifikasikan dirinya berdasarkan garis keturunan yang dianggap sama. Etnis Cina, suku dayak dan suku melayu yang lebih familiar dengan istilah Cidayu, hidup berdampingan di Pontianak secara harmonis.

Keragaman tersebut selaras dengan berbagai inovasi yang dimiliki oleh KPPN Pontianak dalam memberikan pelayanan. Melalui motto pelayanan yang CAKAP yakni cepat, akrab, akurat dan patuh peraturan, kantor ini berupaya mewujudkan manajemen keuangan pemerintah yang efektif dan efisien. Sehingga ke depan diharapkan kantor ini dapat menjadi pengelola perbendaharaan negara yang profesional, modern dan akuntabel.

Inovasi pelayananKepala KPPN Pontianak, Ade Rohman mengungkapkan bahwa kantor ini memiliki tiga bentuk pembaruan dalam hal pelayanan kepada

pemangku kepentingan. “KPPN Pontianak memiliki tiga kategori inovasi yakni pelayanan excellent kepada stakeholders, sinergi dengan mitra kerja dan penyempurnaan input pengarsipan,” tutur Ade.

Pelayanan excellent kepada stakeholders yang dilakukan KPPN Pontianak melalui beberapa bentuk. Diantaranya yaitu layanan informasi mandiri untuk satuan kerja (satker), rekonsiliasi by email, bimbingan teknis cluster, menyediakan loket khusus untuk satker berprestasi dan satker yang akan melakukan perbaikan Surat Perintah Membayar (SPM), serta sistem loker untuk pengambilan lembar kedua Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D).

Pertama, layanan informasi mandiri bagi satker digunakan dengan memanfaatkan database KPPN berbasis aplikasi web service. Sehingga satker dengan mudah dapat mengetahui status penyelesaian SPM, dan menyesuaikan data transaksi SPM/SP2D sesuai dengan data yang dimiliki KPPN sebelum rekonsiliasi berlangsung. KPPN Pontianak juga memberikan layanan double display, web 2 sms community dan sms gateway guna mempercepat penyampaian data perencanaan kas,

Page 34: buletin kinerja

MediaKeuangan Vol. VII | No. 62 / Oktober 201234

KPPN Pontianak LIPUTAN KHUSUS

konsultasi, saran, pengumuman informasi maupun masukan dari satker.

Kedua, selain aplikasi situs www.kppnpontianak.net, KPPN Pontianak juga melakukan rekonsiliasi melalui surat elektronik atau via e-mail. Tujuannya, memudahkan satker dalam proses perbaikan-perbaikan atau perubahan dokumen. Rekonsiliasi ini utamanya bagi satker yang bersar dari luar kota ataupun bagi satker yang masih berada dalam satu kota, namun mempunyai kendala keterbatasan waktu dan jumlah Sumber Daya Manusia (SDM).

Ketiga, bimbingan teknis cluster yang didasarkan pada kebutuhan satker pada suatu masalah baik terkait regulasi maupun aplikasi. Bimbingan aplikasi meliputi SPM, Sistem Akuntansi Instansi (SAI), Sistem Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (SAKPA) dan Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN), Gaji Pokok Pegawai (GPP) dan Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA K/L) - Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) /Aplikasi Forecasting Satker (AFS).

Keempat, loket khusus yang ditujukan untuk pengajuan SPM perbaikan maupun layanan khusus terhadap satker berprestasi. Adapun indikator satker berprestasi ditentukan oleh tiga hal, yaitu ketaatan dan ketepatan rencana penarikan dana melalui aplikasi forecasting satker, kerlengkapan dan kebenaran berkas pengajuan SPM serta ketaatan penyampaian laporan rekonsiliasi Sistem Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (SAKPA) dan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Bendahara.

Kelima, sistem loker lembar kedua SP2D, ditujukan untuk mengurangi kontak langsung antara petugas KPPN dengan petugas satker serta mengurangi jumlah antrian. Selain loker SP2D, disediakan pula loker helm untuk memberikan kenyamanan kepada satker dan mencegah terjadinya tindak pencurian helm. KPPN Pontianak juga menyediakan loker untuk pengisian koin kepuasan yang ditujukan untuk bahan evaluasi atas pelayanan yang diberikan KPPN terhadap satker.

Inovasi layanan berikutnya yakni sinergi dengan mitra kerja. Dilakukan melalui penggunaan aplikasi Faktur Kiriman Uang (FKU) yang berguna untuk mempercepat proses kerja dan menjamin keakuratan data. Selain aplikasi, sinergi tersebut dilakukan melalui sosialisasi regulasi dan informasi, rapat koordinasi, monitoring, bimbingan teknis, hingga upaya meminimalisir retur SP2D. Adapun mitra kerja KPPN Pontianak seperti KPPN Non Kantor Bank Indonesia, Pemerintah Daerah, Bank Operasional I dan Bank Persepsi.

Dalam pengembangan organisasi, inovasi yang dilakukan KPPN Pontianak yaitu penataan sistem kearsipan melalui penyempurnaan pengelolaan data kearsipan. Di antaranya dengan melakukan penyusunan dokumen sesuai bagian anggarannya. Kemudian, setelah penyimpanan arsip hardcopy dicatat lalu dilakukan proses digitalisasi dokumen dalam bentuk softcopy pada aplikasi searching arsip.

CapaianAde menjelaskan bahwa kantor yang memiliki wilayah kerja di kabupaten Pontianak, kabupaten Kubu Raya, kota Pontianak dan pemerintah provinsi Kalimantan Barat telah menorehkan sejumlah prestasi. Beberapa penghargaan yang berhasil diraih yaitu peringkat keempat penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tingkat Kuasa BUN Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Tahun 2010 dan pemenang harapan pertama penilaian kinerja pelayanan publik Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara di Lingkungan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Tahun 2011. Tahun 2012 ini, selain menjadi satu dari tiga kandidat KPPc di Ditjen Perbendaharaan, salah satu pegawai di KPPN Pontianak berhasil meraih juara harapan pertama lomba IT tingkat Ditjen Perbendaharaan.

Terkait realisasi anggaran, sampai dengan 31 Agustus 2012, tercatat dari 303 satker dengan 307 DIPA, total pagu DIPA sebesar Rp4,753 miliar telah terealisasi sebesar 46 persen atau Rp2,182 miliar. Sedangkan pada tahun 2011, dari 307 satker dengan 318 DIPA, total DIPA sebesar Rp4,239 miliar terealisasi sebesar 94,92 persen atau Rp4,023 miliar. “Realisasi penyerapan anggaran (2011) ini saya kira

suatu prestasi yang cukup tinggi, dan ini melampaui target dari program KPPN. Insya Allah di tahun 2012 kita akan berupaya secara terus-menerus, berkoordinasi dan bersinergi dengan satker untuk akselerasi dalam rangka Penyerapan Anggaran,” jelas Ade.

TantanganKetika ditanya tantangan, Ade mengungkapkan beberapa hal yang menjadi tantangan bagi KPPN Pontianak. Pertama, masalah kemampuan SDM di satker, “ini tidak merata, mungkin di salah satu satuan kerja ada SDM-nya yang tersedia cukup banyak dan mampu”, ungkap Ade. Dalam hal ini KPPN melakukan bimbingan teknis, sosialisasi maupun monitoring langsung ke satker untuk membantu satker dalam member informasi mengenai regulasi maupun aplikasi yang terkait dengan proses pencairan dana ke KPPN.

Kedua, terjadinya retur SP2D yang

Penilaian lapangan KPPN Pontianak

Page 35: buletin kinerja

MediaKeuangan Vol. VII | No. 62 / Oktober 2012 35

KPPN PontianakLIPUTAN KHUSUS

Pagu Realisasi(31 Agustus 2012) %

Total Dana DIPA Rp 4.753.625.053.000 Rp 2.182.778.309.235 46 %

Belanja Pegawai Rp 1.097.986.120.000 Rp 692.684.665.553 63%

Belanja Barang Rp 1.361.423.286.000 Rp 567.907.928.646 42%

Belanja Modal Rp .816.883.342.000 Rp 607.584.054.212 33%

Belanja Pembayaran Utang

Rp 12.187.509

Belanja Bantuan Sosial Rp 477.177.178.000 Rp 314.589.473.315 66%

Belanja Lain-Lain Rp 155.127.000 0 0

Realisasi Penyerapan Anggaran tahun 2012

mengakibatkan rendahnya penyerapan anggaran, terutama penyaluran kepada kelompok masyarakat. Terkait hal tersebut, KPPN melakukan sejumlah upaya untuk mengatasinya, seperti melakukan Koordinasi dengan Bank Operasional dan Bank Mitra kerja Satker agar retur SP2D dapat diminimalisir; melakukan sosialiasi kepada Satker terkait Perdirjen Nomor 74/

PB/2011 tentang Tata Cara Penyelesaian Penatausahaan Pengembalian (Retur) SP2D; dan melalui penggunaan aplikasi retur SP2D dalam mempercepat proses penyelesaian retur.

Sementara itu, dari sisi internal, Ade menegaskan bahwa tidak ada kendala yang berarti bagi KPPN terkait tugas. “Kita terus

berupaya koordinasi atau konsultasi dengan pusat, apabila ada kendala selalu cepat meminta penjelasan atau meminta bantuan,” tegas Ade.

Analisis kepuasan stakeholdersTerakhir, Ade memaparkan hasil analisis tingkat kepuasan stakeholders dalam hal ini satker terhadap pelayanan di KPPN Pontianak. Seorang dosen dari Fakultas Hukum Universitas Tanjung Pura mulanya mengadakan survey terkait layanan dan inisiatif anti korupsi. Melalui metode derived dissatisfaction dengan membuat kuesioner, diajukan pertanyaan kepada satker mengenai besarnya harapan satker terhadap atribut tertentu dan besarnya hasil yang mereka rasakan. Sehingga dapat diketahui gap antara harapan dan kinerja yang telah dirasakan oleh responden.

Dengan menggunakan sampel responden sebanyak 100 orang bendahara pengeluaran dari jumlah populasi sebanyak 298 dan menggunakan metode di atas dihasilkan sejumlah kesimpulan. Dari 23 indikator pelayanan yang diteliti seluruhnya menggambarkan persepsi responden yang merasa puas dengan kinerja KPPN Pontianak selama ini. Sebanyak 3 indikator pelayanan menunjukkan angka nol hal ini berarti bahwa kinerja Staf KPPN telah sesuai dengan apa yang responden harapkan. Selanjutnya sebanyak 20 indikator pelayanan menunjukkan gap positif yang berarti bahwa kinerja KPPN Pontianak sudah melampaui dari harapan responden.

Nilai gap terbesar terjadi pada indikator pelayanan yaitu staf KPPN tidak menerima imbalan dalam bentuk apapun dari konsumen. Indikator tersebut, bagi Ade merupakan salah satu bentuk konkrit dari janji layanan KPPN Pontianak dalam 3T (Tepat Waktu, Tetap Senyum, dan Tanpa Biaya).

“Tepat waktu artinya bahwa semua pekerjaan harus selesai tidak boleh melampaui normal waktu yang telah ditentukan. Tetap Senyum, artinya KPPN Pontianak bekerja dengan Ikhlas, dengan tulus dan ramah. Kemudian Tanpa Biaya, artinya semua proses yang dilayani KPPN itu tidak ada berupa biaya baik secara resmi maupun berupa gratifikasi atau ucapan terima kasih,” pungkas Ade.

Page 36: buletin kinerja

MediaKeuangan Vol. VII | No. 62 / Oktober 201236

KPKNL Surabaya LIPUTAN KHUSUS

Kombinasi Keunggulan SDMdan Program Kerja Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Surabaya menjadi kantor vertikal DJKN terakhir yang dikunjungi oleh Tim Penilai. Yang unik, Tim Penilai disambut oleh pertunjukkan tari tradisional dan dikalungi bunga sebagai ucapan selamat datang pada Jumat (21/9) lalu.”Persiapan sudah kita lakukan sejak awal. Mulai saat ditunjuk (sebagai) Kantor Pelayanan Percontohan tingkat DJKN,” kata Khosim, Kepala KPKNL Surabaya.

Teks: Dwinanda Ardhi Foto: Dwinanda Ardhi, Dok. KPKNL Surabaya

Di Gedung Keuangan Negara (GKN) I Surabaya yang beralamat di Jalan Indrapura Nomor 5, KPKNL Surabaya menduduki lantai 5 dan 6. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan

(PMK) Nomor 102/PMK.01/2008, wilayah kerja KPKNL ini meliputi 2 kota/kabupaten, yaitu Kotamadya Surabaya dan Kabupaten Gresik. Dalam pelaksanaannya, wilayah kerja KPKNL Surabaya hingga saat ini juga meliputi wilayah KPKNL Bojonegoro yang belum terbentuk. Dengan demikian, wilayah kerja KPKNL Surabaya bertambah 4 kabupaten, yaitu Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Tuban, dan Kabupaten Nganjuk.

Struktur dan penataan organisasi pada KPKNL Surabaya terdiri atas Kepala Kantor, Subbagian Umum, Seksi Pengelolaan Kekayaan Negara, Seksi Pelayanan Penilaian, Seksi Piutang Negara, Seksi Pelayanan Lelang, Seksi Hukum dan Informasi, dan Kelompok Jabatan Fungsional. Masing-masing seksi dan dan subbag umum dipimpin oleh Kepala Seksi dan Kasubbag umum, dan dalam pelaksanaan teknisnya, kepala kantor dibantu oleh Kelompok Jabatan Fungsional, yaitu Pejabat Lelang, Juru Sita, dan Penilai Internal. Secara keseluruhan, jumlah pegawai di KPKNL Surabaya sebanyak 35 orang, yaitu terdiri atas kepala kantor, 6 kepala seksi, dan 28 pegawai.

Visi, Misi, dan Motto Untuk mendukung jalannya roda organisasi, KPKNL Surabaya memiliki visi yang sama dengan kantor pusat DJKN, yaitu “Menjadi Pengelola Kekayaan Negara, Piutang Negara dan Lelang yang profesional dan bertanggung jawab demi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”. Visi itu dilengkapi dengan 5 misi, yakni mewujudkan optimalisasi penerimaan, efisiensi pengeluaran dan efektifitas pengelolaan kekayaan negara; mengamankan kekayaan negara secara fisik, administrasi dan hukum; mewujudkan nilai kekayaan negara yang wajar

Paparan Kepala KPKNL Surabaya

Page 37: buletin kinerja

MediaKeuangan Vol. VII | No. 62 / Oktober 2012 3737

KPKNL SurabayaLIPUTAN KHUSUS

dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam berbagai keperluan penilaian; melaksanakan pengurusan piutang negara yang efisien, efektif, transparan, dan akuntabel; serta mewujudkan lelang yang efektif, efisien, transparan, akuntabel, adil dan kompetitif sebagai instrumen jual mengakomodasi kepentingan masyarakat.

Dengan semangat Nilai-Nilai Kementerian Keuangan sebagai pondasi utama dalam menjalankan organisasi KPKNL, pegawai dan jajaran pimpinan KPKNL Surabaya senantiasa berupaya menjalankan tugas dan fungsi dengan baik. Bahkan tak cukup dengan visi dan misi, KPKNL Surabaya juga memiliki motto khusus, yaitu “Kami Melayani, Bukan Dilayani”.

Keunggulan kualitas pelayananKhosim memaparkan bahwa keunggulan

mengungkapkan bahwa untuk menerapkan nilai integritas, dia melarang kepala seksi dan jajaran pegawai untuk bertemu langsung dengan para stakeholders di ruang kerja.”Kalau mau bertemu di front office atau di ruang konsultasi,” ungkapnya. Terkait hal ini, Khosim tidak segan memberikan teguran kepada bawahannya yang melanggar.”Saya berikan ‘kartu kuning’,” lanjut Khosim.

Keunggulan manajemen SDMSementara dilihat dari manajemen SDM, keunggulan KPKNL terlihat dari sebaran tingkat pendidikan pegawai yang baik. Dari 35 orang personil, 5 orang berpendidikan S2, 22 orang berpendidikan S1, 4 orang berpendidikan D3, 2 orang berpendidikan D1, dan dan 2 orang berpendidikan SLTA.”Hal ini menunjukkan bahwa potensi dan kualitas yang dimiliki SDM KPKNL Surabaya sangat bagus,” tandas Khosim. Selain itu, KPKNL Surabaya juga ditunjang oleh pegawai-pegawai yang masih berusia muda, baik pejabat struktural maupun pelaksana.

Menyadari potensi besar para personil di kantornya, Khosim membuka kesempatan yang luas bagi mereka untuk maju. Dia memberikan keleluasaan para pegawai untuk melanjutkan pendidikan di dalam dan luar negeri dan mengikutsertakan pegawai dalam program diklat, workshop, dan seminar yang diselenggarakan baik oleh kantor pusat maupun daerah. Setelah mereka mendapat pelatihan, kegiatan transfer knowledge digelar di kantor. Tidak berhenti sampai di situ, sebagai Kepala Kantor, Khosim juga selalu melakukan bimbingan dan pengarahan kepada para pegawai. Untuk meningkatkan kebersamaan, olahraga bersama juga sering dilakukan.

Keunggulan output layanan kinerjaKeunggulan output layanan kinerja KPKNL Surabaya terdapat di semua bidang. Di bidang Pengelolaan Kekayaan Negara, KPKNL Surabaya melakukan penatausahaan Barang Milik Negara (BMN) melalui pemanfaatan IT untuk jalur konsultasi dan pengiriman data rekonsiliasi melalui email ([email protected]) dan telepon. Di samping itu, mereka juga membuat workshop persiapan rekonsiliasi (pra rekon) khusus satker-satker yang dikenal banyak

memiliki kendala. Sementara di bidang pengelolaan BMN, pemanfaatan IT untuk jalur komunikasi dan konsultasi dilakukan melalui akun facebook ([email protected]), email ([email protected]), dan telepon.

Di bidang Lelang, KPKNL Surabaya melakukan pengetatan pengembalian uang jaminan untuk mengurangi jumlah penyetor jaminan yang tidak hadir, tapi hanya sekedar untuk dianggap sebagai peserta dan mendapat uang mundur dari peserta lain. Ini dilakukan dengan sistem lock terhadap rekening penampungan lelang.”KPKNL Surabaya adalah kantor pertama di Indonesia yang memelopori penerapkan sistem ini,” kata Khosim. Selain itu, juga dibuat black list terhadap peserta yang menyetor uang jaminan namun tidak serius menawar dan penggunaan Security Paper untuk Kutipan Risalah Lelang. KPKNL Surabaya menjadi kantor pertama yang menggunakan cara ini di lingkungan Kanwil X DJKN Surabaya.

Keunggulan di bidang lelang tidak berhenti di situ saja. KPKNL Surabaya menjadi contoh kantor yang sukses melakukan sistem lelang Tromol Pos. Sejumlah inovasi dilakukan agar program ini dapat berhasil. Untuk menghindari interaksi dan intimidasi antar sesama peserta lelang serta mengoptimalkan harga lelang, Kotak Tromol Pos diberi gembok dan disegel yang kuncinya dipegang oleh KPKNL dan Penjual tanpa melibatkan petugas Pos.“Ini untuk meminimalisir kebocoran data penawar,” ungkap Khosim. Selain itu, proses melihat barang lelang dilakukan selama 2 hari agar tidak ada penumpukan calon peserta dan meminimalisir interaksi diantara mereka.

Proses aanwijzing, yaitu mendengarkan penjelasan dari penjual juga tidak harus diikuti oleh peserta. Inovasi selanjutnya adalah pengiriman formulir penawaran hanya perlu mencantumkan nomor Lot tanpa mencantumkan pengirim. Sementara untuk menghindari upaya pendataan peserta lain oleh sekelompok orang, pengambilan formulir penawaran dapat melalui KPKNL, penjual, atau mengunduh dari internet.

KPKNL Surabaya dapat dilihat dari kualitas pelayanan, manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), dan output layanan kinerja. Kualitas pelayanan yang mudah, murah—biaya jasa pelayanan yang ditentukan sebagimana yang ditetapkan dalam peraturan, serta cepat dan pasti menjadi ciri khas kantor ini. KPKNL Surabaya juga senantiasa menyajikan kualitas pelayanan yang berdasarkan SOP Layanan Unggulan yang telah ditetapkan oleh Kantor Pusat, baik syarat pengajuan permohonan, waktu penyelesaian dan biaya yang dikenakan sesuai peraturan. Di samping itu, KPKNL ini juga menyediakan ruang konsultasi untuk semua jenis pelayanan dan pelayanan jemput bola khusus untuk pelaksanaan rekonsiliasi laporan BMN. Khosim

Page 38: buletin kinerja

MediaKeuangan Vol. VII | No. 62 / Oktober 201238

KPKNL Surabaya LIPUTAN KHUSUS

Di bidang Penilaian, KPKNL Surabaya membuat aplikasi untuk mempermudah dan mempercepat pembuatan Berita Acara Inventarisasi dan Penilaian (BAIP) sebagai output dan tindak lanjut dari pelaksanaan inventarisasi penilaian atas BMN. Program lainnya adalah pembuatan aplikasi penilaian kendaraan untuk mempermudah dan mempercepat perhitungan serta pembuatan laporan penilaian kendaraan.

Pembuatan aplikasi penatausahaan surat masuk dan surat keluar serta penerbitan Surat Tugas dan Surat Perjalanan Dinas dilakukan di bidang umum. Selanjutnya di bidang Hukum dan Informasi, KPKNL Surabaya memberikan layanan kinerja berupa pemberian bantuan hukum penanganan perkara yang berhasil membuat Non Executable 2 Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara dan 1

Putusan Pengadilan Negeri yang telah Inkracht, dimana pihak KPKNL Surabaya kalah.

Masih di bidang hukum dan informasi, KPKNL Surabaya berhasil melakukan pendampingan kasus aset Bank Dalam Likuidasi yang diklaim dan dikuasai/dirusak buruh dengan melakukan laporan pidana ke Kepolisian. Aset tersebut pada akhirnya berhasil dilelang dan laku melebihi nilai limit awal.”KPKNL Surabaya mungkin satu-satunya KPKNL yang pernah menjadi pelapor, bukan hanya terlapor, dalam kasus pidana,” ungkap Khosim. Di samping itu, mereka juga membuat aplikasi pencarian Berkas Kasus Piutang Negara untuk mempermudah dan mempercepat pencarian di tempat penyimpanan.

Harapan Khosim menegaskan bahwa keberhasilan KPKNL Surabaya menjadi salah satu dari 12 Kantor Pelayanan Percontohan merupakan keberhasilan yang diawali oleh prestasi dan inisiatif seluruh jajaran pimpinan dan pegawai.”Ini dibangun oleh semua yang mempunyai itikad mengedepankan kualitas pelayanan yang baik dengan memajukan visi dan misi KPKNL untuk kepentingan publik,” kata dia. Terpilihnya KPKNL Surabaya menurut Khosim merupakan penghargaan yang luar biasa karena pada dasarnya segala kerja yang diupayakan semata-mata dilakukan sebagai bentuk pengabdian kepada negara.

Khosim berharap ke depan seluruh pegawai KPKNL Surabaya tetap dapat selalu melaksanakan tugas dan fungsi dengan mengedepankan Nilai-Nilai Kementerian Keuangan. Jajaran pegawai KPKNL Surabaya diharapkan mampu meningkatkan kualias pelayanan kepada stakeholders atau minimal dapat mempertahankan semangat kualitas pelayanan yang baik.“Semoga pengguna jasa KPKNL Surabaya dapat merasakan kenyamanan dan kepuasan atas pelayanan kami,” ungkap Khosim. Di samping itu, dia juga berharap KPKNL Surabaya dapat benar-benar menjadi Kantor Teladan yang menjadi contoh bagi kantor pelayanan lainnya karena kualitas pelayanan, manajemen SDM, dan capaian kinerjanya.

IKU Target 2012Realisasi

s.d. Agustus 2012

Indeks tanpa batas

Indeks batas max. 120%

Stakeholder Perspective (30%)

    35,24%

Nilai kekayaan negara yang diutilisasi 20.000.000.000 34.342.873.967 171,71% 120,00%

Jumlah biaya administrasi pengurusan piutang negara

1.806.801.664 4.576.966.957 253,32% 120,00%

Jumlah bea lelang 3.127.266.133 3.514.798.072 112,39% 112,39%

Customer Perspective (30%) 25,06%

Jumlah piutang negara yang dapat diselesaikan dalam satuan rupiah

31.159.480.224 51.574.502.476 165,52% 120,00%

Jumlah BKPN yang dapat diselesaikan(lunas, ditarik, PSBDT, dikembalikan)

1.100 302 27,45% 27,45%

Jumlah pokok lelang 210.478.568.220 175.014.991.200 83,15% 83,15%

Jumlah frekuensi lelang 898 916 102% 102%

Indeks kepuasan pengguna layanan 4,04 tahunan

No. Beban Kerja Keterangan

1 Jumlah Satker di Wilayah Kerja KPKNL Surabaya 498 Satker

2 Nilai total Aset BMN seluruh satker Rp 134.737.372.237.125,00

3 Jumlah Penyerah Piutang 54 Penyerah Piutang

4 Outstanding BKPN yang harus diselesaikan (per 31 Agustus 2012) 5.704 BKPN

5 Nilai BKPN (per 31 Agustus 2012) Rp. 1.259.240.613.907

6 Jumlah Penanganan Perkara (Perdata dan TUN) 228 Perkara

Dapat ditarik kesimpulan bahwa s.d. Agustus 2012 Nilai Kinerja Unit KPKNL Surabaya sudah diatas 100 persen, hasil ini menunjukkan prestasi yang sangat bagus dikarenakan hasil realisasi kinerja baru sampai pada bulan Agustus 2012.

Realisasi program kerjaData Capaian Kinerja s. d. Agustus Tahun 2012Perhitungan Nilai Kinerja Organisasi (NKO) Kemenkeu Three KPKNL Surabaya

Page 39: buletin kinerja

MediaKeuangan Vol. VII | No. 62 / Oktober 2012 39

KPPN SidoarjoLIPUTAN KHUSUS

Dijamin Transparan dan Tanpa Pungutan

Demikianlah penggalan puisi berjudul “Semangat Pagi” yang ditulis sendiri

oleh Sirodjul Munir, Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Sidoarjo. Bait-bait semangat tersebut diserukan oleh pegawai KPPN Sidoarjo setiap pagi sebelum melaksanakan tugas. Para pegawai juga melakukan doa bersama yang dipimpin secara bergantian. Tak ketinggalan pengucapan komitmen, kebulatan tekad, dan nilai-nilai Kementerian Keuangan. Menurut Sirodjul Munir, ritual ini sengaja diterapkan untuk membina rasa kebersamaan dan kekompakan pegawai.

Upaya pembinaan Sumber Daya Manusia memang menjadi salah satu prioritas utama bagi Sirodjul Munir. Baginya, SDM yang memiliki karakter positif tentu akan menghasilkan kinerja yang baik sesuai bidang tugasnya masing-masing. Sebagai tambahan upaya afirmasi positif, para pegawai KPPN Sidoarjo juga diberikan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan jasmani dan pembinaan kesejahteraan sosial. Selain mengadakan senam pagi setiap Jumat pagi dan olahraga lain, KKPN Sidoarjo juga memfasilitasi pegawainya dengan poliklinik, koperasi “Delta Sejahtera” dan “Kafe KPPN” yang juga terbuka untuk tamu.

KPPN Sidoarjo patut berbangga karena saat

ini terpilih menjadi salah satu kandidat Kantor Pelayanan Percontohan (KPPc) terbaik tahun 2012 di lingkungan Kementerian Keuangan. Pada awalnya, di tahun 2002 terdapat lebih dari 50 Satuan Kerja (Satker) di Kabupaten Sidoarjo yang harus mengurus pencairan dananya ke Surabaya. Setelah melewati evaluasi volume kerja KPPN Surabaya I dan Surabaya II yang bebannya terus bertambah, maka dibentuklah KPPN Sidoarjo yang mulai beroperasi pada 1 Oktober 2002. Selain untuk mendekatkan pelayanan kepada para pemangku kepentingan, juga sejalan dengan semangat otonomi daerah. Saat ini, kantor yang didukung oleh 39 orang pegawai ini melayani 79 Satker di seluruh wilayah Sidoarjo yang terdiri atas 18 Kecamatan, 325 Desa dan 28 Kelurahan.

Dengan mengusung motto “Kami Ada Karena Anda. Siap Memberikan Layanan Prima. Demi Kemajuan Bangsa dan Negara”, kantor yang beralamat di Jl. Wolter Monginsidi 89A Sidoarjo ini memberikan janji layanan “SIMPATIK” yang merupakan singkatan dari Sederhana, Integritas, Menyenangkan, Profesional, Akuntabel, Tanpa biaya, Ibadah dan Kesempurnaan. Ini bukan sekedar janji dalam pigura cantik dan digantung sebagai hiasan tembok, namun juga simbol kebanggaan pegawai. Hal ini tak sia-sia, terbukti ketika seleksi KPPc dilakukan,

beragam kesan positif disampaikan oleh para pengguna jasa KPPN Sidoarjo.

Setiap awal tahun anggaran, KKPN Sidoarjo membuat Komitmen Bersama Peningkatan Kinerja (KBPK) secara tertulis pada dengan semua Satker mitra kerja. KBPK berisi pada tiga hal yaitu: i) Penyampaian Perkiraan Penarikan Dana tepat waktu dan akurat; ii) Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga (LKKL) dan rekonsiliasi tepat waktu dan akurat; dan iii) Penyampaian Laporan Pertanggungjawaban

Teks: Irma Kesuma Dewi Foto: Eva Lisbeth

Bak mentari dipagi hari. Pancarkan sinar keseluruh jagat, dahsyat! Menyinari seluruh lapisan bumi tiada henti. Menerangi segenap makhluk, serentak kodrat. Membagikan energi tersebar rata keseluruh persada.

Semangat pagi!Bangkitkan kehidupan seluruh jagat. Tebarkan senyum kehidupan penuh harapan. Kobarkan semangat pada seluruh umat. Tumbuhkan gairah tuk raih prestasi. Menjemput rizki anugrah Ilahi Robbi. Pelayanan KPPN Sidoarjo

Sirodjul Munir,Kepala KPPN Sidoarjo

Page 40: buletin kinerja

MediaKeuangan Vol. VII | No. 62 / Oktober 201240

KPPN Sidoarjo LIPUTAN KHUSUS

(LPJ) bendahara tepat waktu dan akurat. KBPK ini merupakan bentuk komitmen dengan seluruh mitra kerja untuk senantiasa meningkatkan kinerja penggelolaan dana APBN secara proporsional sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kepada lima besar Satker yang kinerjanya baik, diberikan reward berupa tanda penghargaan/pin/piagam/plakat dan privilege service atau hak istimewa untuk didahulukan dalam pelayanan.

Untuk menjalin kerjasama yang sinergis, KPPN Sidoarjo secara berkala menghidupkan Forum Kerjasama Kemitraan (FKK) dimana komunikasi dilakukan secara langsung bertatap muka dengan format Rapat Koordinasi Tri Partiet Triwulanan antara KPPN, Satker dan Bank terkait selaku mitra kerja. Paradigma dari forum ini adalah Komunikasi, Koordinasi dan Rekonsiliasi (KKR).

Tak hanya sampai disitu, tali persahabatan pun semakin erat dengan diadakannya pertandingan olah raga persahabatan di luar jam kerja dengan Satker mitra kerja. “Kami menyebutnya SORAK SORAI atau Silahturahmi OlahRaga Antar Kantor sehingga Setiap Orang Riang gembira Antusias dan Intim”, jelas Sirodjul Munir bangga.

Setiap upaya perubahan dan perbaikan selalu saja ada kerikilnya. Begitu pula dengan KPPN Sidoarjo yang kerap menghadapi banyak kendala. Mulai dari keterbatasan dana, keterampilan kerja pegawai yang

belum merata, perangkat kerja yang masih produk lama, SOP yang belum diperbaharui, hingga lambatnya penerimaan program aplikasi yang digunakan dalam pelaksanaan tugas. Namun semua keterbatasan itu tidak mempengaruhi semangat ataupun menghalangi pelayanan mereka.

Sudah menjadi salah satu misi KPPN Sidoarjo untuk memberikan pelayanan pencairan dana APBN secara tertib, transparan, cepat, tepat, serta tanpa pungutan biaya. Terlebih lagi tuntutan masyarakat akan aparatur pemerintah yang bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) semakin tinggi.

Diceritakan oleh Sirodjul Munir, begitu seriusnya misi tersebut dijalankan hingga bahkan pada setiap surat resmi yang dikeluarkan oleh kantor yang dipimpinnya tersebut, sengaja dicantumkan kalimat yang berbunyi “Terima kasih atas kerja sama Anda dalam mendukung pelaksanaan reformasi birokrasi dengan tidak memberikan imbalan apapun atas pelayanan yang kami berikan”.

Ditambahkan Sirodjul Munir, setiap pihak yang dilayani dapat memberikan umpan balik. Fungsi monitoring dan evaluasi atas kinerja petugas Front Office (FO) dibuka

seluas-luasnya. KPPN Sidoarjo secara khusus menyediakan kartu untuk para tamu yang dilayani berupa kartu “PUAS“ dan kartu “TIDAK PUAS“ sehingga setiap tamu dapat segera memberikan penilaian kepada petugas FO KPPN Sidoarjo yang melayaninya.

Kartu yang telah dipilih dapat dimasukkan ke kotak yang telah disediakan. Setiap hari di akhir jam kerja kartu-kartu tersebut diambil, dihitung dan dicatat dalam Buku Monev Pelayanan. Kemudian sebulan sekali datanya diakumulasikan dan ditabulasikan untuk mengukur tingkat kepuasan tamu dari Satker (customer) sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan ke depan.

Agar tamu yang datang merasa semakin nyaman, KPPN Sidoarjo sudah mengubah ruang Front Office sesuai pola KPPN Percontohan. Ruangan FO yang diperluas dengan tata ruang kondusif dan representatif untuk memberikan pelayanan prima dengan pola one stop service. Meja layanan telah dibuat sedemikian rupa sehingga interaksi dalam pemberian layanan dapat dilakukan dengan baik. Kursi tunggu tamu telah tersedia dengan jumlah yang cukup memadai. Tak lupa pula disediakan mesin nomor antrian bagi tamu yang memerlukan

Terima kasih atas kerja sama Anda dalam mendukung pelaksanaan reformasi birokrasi dengan tidak memberikan imbalan apapun atas pelayanan yang kami berikan.

Sirodjul Munir

Gedung KPPN Sidoarjo

Page 41: buletin kinerja

MediaKeuangan Vol. VII | No. 62 / Oktober 2012 41

KPPN SidoarjoLIPUTAN KHUSUS

No Uraian IKU Target 2012 Realisasi SMT I 2012

Persfektif dan Bobot

1 KPPN. 165-1.1 Persentase penyaluran dana oleh BO I secara tepat waktu

95% 95% 30%Stekeholders Perspective

2 KPPN 165-1.2 Persentase penyerapan belanja negara dalam DIPA Satker

90% 42%

3 KPPN 165-1.3 Persentase ketepatan pola penarikan dana dalam DIPA Satker

80% 64%

4 KPPN 165-2.1 Nilai kualitas LKPP Kuasa BUN KPPN

90% 90% 100%

5 KPPN .165-3.1 Indeks Kepuasan Satker terhadap layanan

3 3 20%Customer

Perspective

6 KPPN 165-4.1 Persentase jumlah SP2D yang diterbitkan tepat waktu

100% 99,24%

7 KPPN 165-5.1 Persentase tingkat akurasi dan ketepatan waktu Laporan Kas Posisi

90% 90%

8 KPPN 165-5.2 Persentase penyelesaian data unmatch MPN

95% 95%

9 KPPN.165-5.3 Persentase ketepatan waktu dan akurasi permintaan kebutuhan dana

90% 90%

10 KPPN.165-6.1 Tingkat pemahaman stakeholders terhadap tugas bidang perbendaharaan

75 90%

11 KPPN.165-6.2 Persentase jumlah program manajemen perubahan dan komunikasi dalam rangka integrasi dan modernisasi sistem perbendaharaan melalui SPAN yang dilaksanakan

80% 80%

12 KPPN.165-7.1 Persentase Satker yang penarikan dananya akurat (AFS)

50% 42,50%

13 KPPN.165-7.2 Persentase rekomendasi hasil pembinaan kanwil DJPB yang ditindaklanjuti

100% 100%

14 KPPN.165-7.3 Persentase LHP penerimaan bank/pos persepsi yang diserahkan tepat waktu

95% 95%

15 KPPN.165-7.4 Persentase jumlah satker yang melakukan rekonsiliasi realisasi APBN tingkat KPPN secara tepat waktu

100% 100%

16 KPPN.165-7.5 Persentase Rekomendasi Itjen dan BPK yang ditindaklanjuti

100% - *)

17 KPPN.165-8.1 Persentase jumlah pegawai yang mengikuti diklat

90% 90% 25% Learning and growth

18 KPPN.165-9.1 Persentase tingkat pelaksanaan SOP

90% 100%

19 KPPN.165-9.2 Tingkat ketepatan waktu penyelesaian cascading hingga level Kemenkeu-Five lingkup KPPN

3 (tepat waktu)

3 (tepat waktu)

20 KPPN.165-10.1 Persentase jumlah sarana dan prasarana yang terpenuhi sesuai kebutuhan

90% 90%

21 KPPN.165-11.1 Persentase Penyerapan DIPA KPPN (Non belanja pegawai)

95% 44,06%

Target dan Capaian IKU KPPN Sidoarjo Semester I 2012 pelayanan sehingga tamu dapat menunggu dengan nyaman.

Sisi lain yang sangat disadari oleh segenap jajaran KPPN Sidoarjo adalah tidak ada orang yang suka menunggu lama. Akselerasi pelayanan menjadi salah satu kunci kepuasan customer. Oleh sebab itu, KPPN Sidoarjo merancang dan menerapkan mekanisme percepatan penyelesaian SPM-SP2D dengan waktu penyelesaian cepat antara 5-45 menit dengan prosedur sebagai berikut : • Penerimaan dan Verifikasi SPM di FO

antara 1-5 menit • Pengujian & Penyelesaian SPM-SP2D di

MO/Seksi PD antara 2-15 menit• Penandatangan carik SP2D di BO/Seksi

Bank antara 1-10 menit• Apabila hanya satu SPM, maka

penyelesaiannya hingga menjadi SP2D yang siap kirim ke Bank=5 menit

• Apabila lebih dari satu SPM hingga 30 SPM dapat diselesaikan paling lama 45 menit

• Asumsinya SPM tersebut lengkap dan benar

Bagi Satker yang berlokasi jauh dari KPPN Sidoarjo, disediakan KPPN Mobile yang beroperasi di dekat lokasi Satker sehingga pengajuan SPM dapat dilakukan tanpa perlu datang ke KPPN.

Kabupaten Sidoarjo sendiri merupakan salah satu kota penyangga ibukota propinsi Jawa Timur, Surabaya. Perkembangannya sangat pesat karena didukung berbagai potensi besar. Logo Kabupaten menunjukkan bahwa udang dan bandeng merupakan komoditi perikanan yang utama kota ini.

Sektor industri kecil dan menengah juga berkembang cukup baik, diantaranya sentra industri kerajinan tas dan koper di Tanggulangin, sentra industri sandal dan sepatu di Waru  dan  Gedangan serta sentra industri kerupuk di  Tulangan. Ditunjang dengan jarak yang relatif dekat dengan pelabuhan laut Tanjung Perak dan Bandar Udara Juanda, berbagai potensi daerah tersebut, dalam perkembangannya menjadikan Sidoarjo daerah yang strategis bagi perkembangan perekonomian regional.

Page 42: buletin kinerja

MediaKeuangan Vol. VII | No. 62 / Oktober 201242

Apa perbedaan penyelenggaran kegiatan penilaian KPPc tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya?

Setiap tahun kami selalu membuat review. Ada masukan dari anggota

Tim Penilai bahwa tahun lalu terdapat perbedaan antara nilai menurut Tim Penilai dan nilai menurut masyarakat karena penilaian masyarakat ada yang menilai KPP dengan KPPBC secara subyektif. Hal ini karena selain melayani, KPP dan KPPBC juga melakukan law enforcement. Jadi misalnya (pelanggaran) pajak bisa memenjarakan orang. (Pelanggaran) bea dan cukai seperti itu juga, untuk penyelundup dan sebagainya. Unsur enforcement-nya itu mengakibatkan penilaian berkurang karena cara penilaiannya digabung antara menurut Tim Penilai dan menurut masyarakat. Penilaian yang negatif untuk dua unit tersebut berdampak pada turunnya total nilai mereka. Sementara KPPN nature-nya melayani. Demikian juga dengan KPKNL. Karena itu, unit ini dinilai positif.

Jadi diusulkan agar diadu antarmereka sendiri. Masing-masing unit eselon 1 mengirimkan 3 kantor dimana selanjutnya kami (Tim Penilai) yang melakukan penilaian. Pola penilaian sesuai yang ditetapkan oleh Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi, hanya kita masukan unsur Value (Nilai) yang khas Kementerian Keuangan. Mungkin ini hal siginifikan yang membedakan dari tahun lalu itu.

Apa sebenarnya tujuan dari diadakannya kegiatan penilaian KPPc?

Setiap tahun di Hari Oeang kita selalu memberikan penghargaan-penghargaan. Untuk pengelolaan organisasi, penghargaan diberikan kepada kantor dengan pelayanan terbaik. Kemudian juara (di tingkat Kementerian) akan kita usulkan kepada Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi untuk maju pada kejuaraan nasional. Kita sudah sering menang. Jadi (kantor) yang kita katakan bagus di level lokal umumnya juara juga di level nasional.

Apa saja instrumen penilaian yang digunakan pada tahun ini?

Instrumen penilaian terdiri atas formulir Kinerja Pelayanan Publik dan formulir Indeks Kepuasan Masyarakat dimana masing-masing memiliki bobot 60 persen dan 40 persen. Formulir Penilaian Kinerja Pelayanan Publik yang digunakan oleh Anggota Tim Pengarah selaku Tim Penilai mencakup komponen dan indikator penilaian visi dan misi, motto, nilai-nilai Kemenkeu, dan janji layanan sebesar 10 persen, sistem dan prosedur baku baik yang dibentuk secara internal untuk mendukung pengelolaan pelayanan yang efektif dan efisien maupun secara eksternal untuk memberikan kepuasan kepada masyarakat pengguna layanan sebesar 35 persen, Sumber Daya Manusia Pelayanan 35 persen, serta sarana dan prasarana sebesar 20 persen.

Sedangkan formulir Indeks Kepuasan Masyarakat mencakup komponen penilaian yang meliputi kemudahan prosedur, kesesuaian persyaratan dengan jenis layanan, kedisiplinan petugas, tanggung jawab petugas, kemampuan petugas, kecepatan pelayanan, kesopanan dan keramahan petugas, kesesuaian biaya yang dibayar dengan yang ditetapkan dan ada atau tidaknya pungutan tidak resmi, ketepatan penyelesaian pelayanan, dan kenyamanan lingkungan.

Sampai sejauh mana proses penilaian KPPc?

Semua nilai sudah masuk. Akhir bulan lalu saya sebagai Ketua Tim Penilai menulis surat kepada semua anggota tim yang sudah jalan ke daerah untuk mengumpulkan nilai paling lambat tanggal 1 Oktober. Hasilnya sudah dirapatkan. Ada masukan-masukan yang akan kita lakukan tahun depan. Jadi selalu ada improvement terus.

Bagaimana antusiasme para Kepala KPPc dan jajaran mereka terhadap kegiatan ini?

Yang kita amati dari tahun ini, semakin terlihat bahwa beberapa kepala kantor yang unitnya dianggap terbaik sudah diusulkan untuk naik ke eselon II. Jadi itu sepertinya sudah menjadi pola promosi di unit yang dinilai. Misalnya sekarang saya tahu kalau saya dibilang bagus bisa naik jabatan, pasti saya antusias.

KPPc Terbaik Maju ke Tingkat NasionalAnies Basalamah, Kepala Biro Organta

Kepala Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan Sekretariat Jenderal, Anies Basalamah, selaku Ketua Tim Penilai kegiatan penilaian Kantor Pelayanan Percontohan (KPPc) tahun 2012 mengungkapkan bahwa kegiatan penilaian KPPc selalu dievaluasi setiap tahunnya. Yang agak berbeda dari penyelenggaraan tahun sebelumnya, kali ini Tim Penilai akan memilih 4 kantor terbaik dari masing-masing unit eselon I yang telah masuk dalam 12 besar. Menurut rencana, penghargaan kantor pelayanan percontohan terbaik akan diberikan langsung oleh Menteri Keuangan pada puncak peringatan Hari Oeang, Selasa (30/10). Berikut petikan perbincangan Media Keuangan dengan Anies—sapaan akrab Anies Basalamah—pada Kamis (4/10), selengkapnya.

Teks: Dwinanda Ardhi Foto: Kukuh Perdana

WAWANCARA

Page 43: buletin kinerja

MediaKeuangan Vol. VII | No. 62 / Oktober 2012 43

Kemudian di Direktorat Jenderal Perbendaharaan, juara kegiatan penilaian KPPc itu diberikan penghargaan berupa dana untuk capacity building jumlahnya kurang lebih Rp150 juta. Kemudian untuk kita (Kemenkeu), yang menang akan diikutkan ke level nasional dan yang akan memberikan penghargaan adalah Presiden. Jadi worth it lah kalau kita benar-benar mau dibilang kantor terbaik.

Kapan perlombaan kantor terbaik di level nasional akan berlangsung?

Menurut Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi itu periodenya mundur 1 tahun. Jadi untuk pelombaan tahun 2012, yang akan dinilai adalah juara tahun 2011. Jadi juara tahun ini akan kita usulkan ke Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi. Nanti kami dampingi terus. Artinya kami akan selalu men-support.

Apa hal-hal menarik yang ditemui Tim Penilai sepanjang melakukan proses penilaian KPPc?

Di Banjarmasin, salah satu penilai menanyakan mengenai permasalahan yang dialami oleh kantor itu. Pertanyaannya dilihat dari web, yaitu mengenai ketidakpuasan seseorang yang mengadu masalah hukum, padahal bukan salah pihak kantor. Jadi yang bersangkutan, kepala kantornya, menjelaskan permasalahan itu dan sudut pandang Tim Penilai dalam bertanya susah ditebak. Jadi memang harus

siap. Artinya selain manajemen yang bagus mengenai kantor, persiapan menghadapi Tim Penilai (juga penting). Karena dihadapkan kepada banyak orang, secara psikologis berpengaruh juga.

Apakah ada kendala yang dihadapi oleh Tim Penilai?

Mungkin masalah waktu saja karena masing-masing Anggota Tim Penilai tugasnya banyak. Tapi kami bisa delegasikan dan masing-masing tahu apa yang harus dilakukan. Jadi bisa diatasi. Cuma kendalanya itu tadi, tahun sebelumnya yang dinilai 3 kantor, sekarang menjadi 12 kantor. (Mengenai lokasi kantor KPPc), ternyata yang paling susah menjangkaunya malah di Pulau Jawa. Tahun ini ada kantor di Ciamis yang ditempuh melalui jalan darat malah lebih susah dibanding daerah lain yang menyeberang pulau.

Jika dicermati lebih jauh, beberapa KPPc di luar Pulau Jawa justru memiliki fasilitas yang lebih lengkap dan inovasi lebih unggul. Apa artinya ini bagi Kemenkeu?

Itu artinya Kementerian Keuangan melihat tidak dari sisi lokasi, misalnya Jawa lebih hebat. Kalau kita treatment-nya fair enough dari Sabang sampai Merauke. Jadi misalnya di daerah tertentu, SDM-nya kurang, tapi SDM yang direkrut di sana sama dengan yang direkrut di seluruh wilayah Indonesia.

Jadi itu tidak kita anggap hambatan. Pimpinan melihat pembinaan itu jalan.

Kesan-kesan yang didapat dari Tim Penilai selama proses penilaian KPPc?

Tadi waktu rapat pengumpulan nilai, ada yang memberikan nilai sama. Itu berarti fair karena yang menilainya juga manusia, jadi ada aspek humanis-nya. Kami tadi juga melihat, hasilnya ada kepala kantor yang dipromosikan, kami juga jadi senang. Orang bilang kantornya bagus dalam mendidik anak buah dan memberikan pelayanan. Ada kepala kantor yang naik kelas menjadi eselon II karena hasil kerjanya, ada pula eselon IV yang bisa naik ke eselon III, dan ada pula pelaksana yang bisa promosi ke eselon IV. Ini adalah salah satu mekanisme yang baik untuk memberikan penilaian kinerja.

Bagaimana harapan Bapak terhadap hasil penilaian KPPc?

Barangkali ini bentuk penilaian dari bagaimana cara kepala kantor bekerja mengkoordinir SDM yang ada, memanfaatkan resources yang ada, mengamalkan leadership. Kalau sudah bisa menerapkan ini mungkin sudah tidak perlu lagi bimbingan (Tim Penilai). Pada saat rapat, juga kami meminta apa yang harus diperbaiki lagi dari hasil yang didapat untuk perbaikan mereka serta untuk persiapan pada lomba di level nasional.

WAWANCARA

Kita sudah sering menang. Jadi (kantor) yang kita katakan bagus di level lokal umumnya juara juga di level nasional.

Anies Basalamah

Page 44: buletin kinerja

MediaKeuangan Vol. VII | No. 62 / Oktober 201244

Menggelorakan seMangat pelayanan dengan Menjunjung tinggi nilai-nilai

keMenterian keuangan