buletin ikahimki

20
buletin ikahimki // Oktober // 1 bulik BULETIN IKAHIM KI The Power Of Chemistry EDISI MUSTA XII TAHUN 2013

Upload: nia-nurdinia-rahmah

Post on 25-Oct-2015

71 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

BULETIN IKAHIMKImau tau tentang IKAHIMKI lebih dalam?silahkan didownload :))

TRANSCRIPT

Page 1: Buletin Ikahimki

buletin ikahimki // Oktober // 1bulik

BULETIN IKAHIMKI

The Power Of Chemistry

EDISI MUSTA XII TAHUN 2013

Page 2: Buletin Ikahimki

2 // Oktober// buletin Ikahimkibulik

Redaksi Buletin Ikahimki menerima tu-lisan berupa artikel, opini, berita, karya sastra (puisi, cerpen dan sebagainya).

kirimkan tulisan beserta data diri singkat ke [email protected]

Majalah Ikahimki diterbitkan oleh Staff Penerbitan BPP Ikahimki

ALAMAT SEKRETARIAT

HMK FMIPA Universitas Hasa-nuddin Jln. Perintis Kemerdekaan

Km. 10EMAIL

BLOGIkahimki.blogspot.com

FACEBOOKIKAHIMKI NASIONAL

IKAHIMKI NASIONALSekretaris Jendral: Muh. Ade ArtasasraWakil sekretaris jendral : Eji sulistiantoBendahara Umum : Mutia Nur RahmiAsisten I : Ihsan AnggaraAsisten II : Bani Amanullah Prasojo

Kepala Staf Penerbitan : Muham-ad Allan Serunting (UNIB)Anggota : Miyen Ayu Lestari (UNIB), Medi Ariansyah (UNIB), Ririn Syaprina ( UIN SUSKA RIAU ) Herlinda Kusuma (UNY), Yogi M (Unmul), Muhammad Niswar (Unhas), Nahrul Hidayat (Univer-stas Jambi), Niluh Linda Ayu Oktaviani (Universitas Udayana), Ali Primansyah (UIN Bandung) Fatmawati (Unri). Kepala Staf Dana dan Usaha : Desta Aditya Ramlani (Unjani)Kepala staf INFOKOM : Mohammad Ra-syied Wahyudi (ITS)Staf Administrasi: Andi Asdiana Irma Sari Yusuf (Unhas)Kepala Departemen PKP dan Litbang : Muhammad Abdul Gofur (UB).Departemen Kimling Kepala : M. Arief Novrianto (Universita Tanjung Pura)Kepala Departemen Kimdik : Ari Syahidul Shidiq (UNS)Kepala Departemen Biokim : Dian Fau-ziah Lestari (Unpad)Kepala Departemen KBA : Citra Achdess (Unand)Kepala Departemen Kelautan: Syarifud-din (Untad)

SALAM REDAKSIHallo Sobat kimia!!!!

Sebuah kebanggaan bisa menerbitkan buletin IKA-HIMKI edisi Musta XII dengan kerjasama yang baik meskipun banyak halangan yang harus dilalui dalam pengumpulan tulisan-tulisan tapi alhamdulilah semua berjalan dengan baik.Kita semua bangga menjadi bangsa Indonesia, memiliki kekayaan yang berlimpah, kayu aja kalau dilempar di-tanah akan jadi tanaman, saking kaya nya..ehhee..Daratan Indonesia yang luas, indah, seperti surga yang jatuh dibumi. Begitu juga dengan kekayaan laut yang melimpah, sayangnya sekarang ini tak memberikan dampak yang besar bagi kemajuan negara ini. Apa yang salah??Mungkin kita yang salah...salah dalam mengelolah.MARI KITA LANJUTKAN PERJUANAGAN PARA PEJUANG KEMERDEKAAN KITA...JAYALAH INDONESIA..JAYALAH IKAHIMKI..

Best regardsMuhamad Allan Serunting

Ka. Staf Penerbitan

Page 3: Buletin Ikahimki

buletin ikahimki // Oktober // 3bulik

Padamu negeri kami berjanjiPadamu negeri kami berbakti

Padamu negeri kami mengabdiBagimu negeri jiwa raga kami

Buletin Ikahimki adalah buletin pertama Ikahimki yang akan mengulas betapa indahnya Indonesia, sebuah negara kepulauan yng memiliki bayak keindahan, mulai dari dara-tan hingga ke lautan melalui tulisan-tulisan, berita, liputan,

serta beberapa karya sastra dari anak negri.Mencinta negeri dengan caramu sendiri,

Dengan cara yang baik.menulis adalah salah satu caranya,

meneulis kebaikan negeri ini untukmu, Tulislah dengan tinta emas prestasi..

INDONESIAKU

Padamu Negeri

Page 4: Buletin Ikahimki

4 // Oktober// buletin Ikahimkibulik

OLEH Mutia Nur Rahmi*

LIPUTAN

Ikahimki dan Bromo

Tim Expedisi IKAHIMKI-Bromo

Bismillah…

Salam Ikahimki!!!

Proker pertama dari departemen PKP-Litbang, “Ikahimki Carnival 2013” dengan rangkaian kegiatan yakni Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) dan Lomba Karya Daur Ulang (LKDU) yang dilaksanakan di Malang, tepatnya di Universitas Negeri Malang dimana HMJ KIM-IA ”OKSIGEN” FMIPA sebagai mediator dalam pelaksanaan keg-

iatan akbar ini Alhamdulillah telah berjalan dengan baik dan sukses. Dari kegiatan ini pula silaturrahmi sesama anggota Ikahimki kembali dipererat.

Setelah Ikahimki Carnival terlak-sana, kepala Departemen PKP-Lit-bang bersama teman-teman dari HMK Universitas Brawijaya men-gajak kami menikmati indahnya kota Malang. Saking indahnya yah, kita rela menempuh perjalanan

berpuluh kilometer keluar dari kota Malang untuk membawa ben-dera Ikahimki mendaki gunung Bromo. Kalau kemarin di gunung, esok hari moga-moga Ikahimki juga berkesempatan menyelam di Laut Timur Indonesia. Hmm,, Kepulauan Raja Ampat mungkin? Yah.. bisa jadi..bisa jadi :D

“Naik - naik ke puncak gunung, tinggi - tinggi sekali.. Kiri - kanan ku lihat saja, banyak pohon cema-

Page 5: Buletin Ikahimki

buletin ikahimki // Oktober // 5bulik

ra…”

Yah,, mungkin lagu anak-anak ini terdengar sangat indah walau hanya sekedar dibayangkan. Tapi, coba kita bayangkan hal yg cukup brbeda dari lagu tadi. Akankah sama indahnya? Tentu saja, karena keindahan itu relatif.. hhee

Meski naik ke puncak gunung yang tidak tinggi-tinggi sekali bah-kan kiri-kanan pun tak terlihat ada pohon cemara yang rindang dan menjulang tinggi.. Yang ada han-ya lautan pasir yang membentang luas disekitar gunung-gunung, namun inilah menjadi daya tarik yang cukup berbeda dari gunung-gunung lainnya yang ada di In-donesia.. Dan yang paling utama yaitu lubang besar yang terbentuk akibat adanya proses kimiawi.. yahh,, kawah gunung bromo.

Langsung saja yah J

This is a long journey…Check This Out!!!

Ini lagi di gerbang penanjakan, siap meluncur ke bawah, setelah

lama menantikan sunrise dan ka-but menipis baru deh kita melan-jutkan perjalanan menuju kawah gunung Bromo.. Aseek skali :D

Papan peringatan.

Hahaha.. Ternyata jalanannya cu-kup terjal juga, pas banget buat seluncuran.. Memang turunnya sih asik asik ajah, malah bisa he-mat bahan bakar (waktu itu di TV lagi sibuk-sibuknya demo BBM).. Tapi baliknya itu loh, sudah pakai semangat IKAHIMKI, semangat juang 45 plus semangat Dji Sam Soe pula..

Nah,, tangga yang lumayan pan-jang ini satu-satunya akses untuk menuju kawah Bromo.. Kita tidak usah khawatir kehabisan nafas buat nanjakin anak tangga ini, karena ada 2-3 tempat yang bisa kita sing-gahi untuk sekedar beristirahat dan memulihkan pernafasan.

Hmm,, kalau dipikir-pikir, seru juga kayaknya kalau tangga ini di-jadikan tempat pengaderan Maba.. Naik sampai puncak tangga sambil jalan jongkok.. iihh~ sadis iihh >.<

Akhirnya kami sampai juga di bi-bir kawah gunung Bromo dan di sinilah Bendera Ikahimki berkibar dengan gagahnya. Cakep dah :D

Kapan pun dan di mana pun.. Semoga Ikahimki tetap Berjaya!!!

“Ilmu kimia senantiasa berjalan di alam karena itu adalah sunnatul-lah.. Yah,, reaksi-reaksi kimia yang terjadi di alam adalah campur tan-gan Tuhan dalam hidup kita.. maka dari itu, kita sangat perlu kembali ke alam agar kita tidak terperang-kap dalam dunia sandiwara, di mana teori yang didapatkan jauh berbeda dari apa yang terjadi pada kenyataannya. Inilah ilmu kimia, ilmu yang menjembatani realitas dan persepsi”. (Prof. Dr. Hanapi Usman, MS)

Thanks to: BPP Ikahimki, Bapewil IV Ikahimki, Seluruh staf PKP-Lit-bang, Panpel IC, HMK UB.

JAYALAH IKAHIMKI!!!

* ( Bendahara Umum IKAHIMKI)

Page 6: Buletin Ikahimki

6 // Oktober// buletin Ikahimkibulik

JANGAN ANAK TIRIKAN LAUTMU

OLEH MUHAMAD ALLAN SERUNTING*

Indonesia tanah air betaPusaka abadi nan jaya

Indonesia sejak dulu kalaTetap di puja-puja bangsa

Di sana tempat lahir betaDibuai dibesarkan bunda

Tempat berlindung di hari tuaTempat akhir menutup mata

Page 7: Buletin Ikahimki

buletin ikahimki // Oktober // 7bulik

Sepenggal lirik lagu Indonesia pusaka diatas menggambarkan betapa besar cinta yang harus kita berikan kepada negara Indonesia tercinta ini, kemajuan, kemak-muran menjadi dambaan semua rakyat Indonesia. Kaya memang kaya Negara ini, tak ayal luas laut Indonesia yang mencapai 5,8 juta km2, terdiri dari 0,3 juta km2 perairan teritorial, 2,8 juta km2 perairan pedalaman dan kepu-lauan, 2,7 juta km2 Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE), dikelilingi lebih 17.500 pulau, dengan panjang pantai 95.181 kilometer, ini semua adalah sumber kekayaan yang luar biasa.

Luasnya Indonesia ini tak lepas dari peran penting dari para pendahulu bangsa. Deklarasi Djuanda menjadi suatu peran penting menjadikan luas Indo-nesia berkali kali lipat. Deklarasi Djuanda menyatakan bahwa In-donesia menganut prinsip-prinsip negara kepulauan (Archipelagic State) yang pada saat itu mendapat pertentangan besar dari beberapa negara, sehingga laut-laut antar pulau pun merupakan wilayah Republik Indonesia dan bukan kawasan bebas. Deklarasi Djuanda selanjutnya diresmikan menjadi UU No.4/PRP/1960 tentang Per-airan Indonesia. Akibatnya luas wilayah Republik Indonesia ber-ganda 2,5 kali lipat dari 2.027.087

km² menjadi 5.193.250 km² dengan pengecualian Irian Jaya yang walaupun wilayah Indonesia tapi waktu itu belum diakui secara internasional.

Sayang seribu sayang dengan potensi laut yang dimiliki Indonesia saat ini tidak membuat rakyat Indonesia makmur kare-nanya. Padahal Kita bisa menge-lolah semua itu , keindahan laut yang begitu banyak, wisata keba-harian, potensi perikanan,mineral yang ada didasar laut. Apa yang harus kita lakukan sekarang? Kita harus merubah mindset kita semua dari Negara agraris menjadi Negara maritime. Bukti nyata kita masih terjebak pada kebiasaan lama adalah coba anda suruh menggambar. Apa yang akan anda gambar? Pasti anda akan menggambar dua buah gu-nung ada sawah,matahari diantara gunung tersebut. Ini menun-jukkan mindset kita belum ke mindset kelautan. Cobalah untuk mengajarkan kepada generasi kita sejak dini untuk merubah mindset kelautan, dengan hal kecil menggambar laut, pantai. KITA HARUS MERUBAH PERSEPSI dari NEGARA AGRARIS menjadi NEGARA MARITIM .Sarwono Kusumaatmaja*)

“Untuk membangun Indo-nesia menjadi negara besar, negara

kuat, negara makmur, negara damai yang merupakan National Building bagi negara Indonesia, maka negara harus dapat mengua-sai lautan. Untuk menguasai lau-tan kita harus menguasai Armada yang seimbang.” (Pidato Bung Karno dalam National Maritime Convention tahun 1963).

Negara juga harus mem-perhatikan potensi kelautan yang dimiliki jangan sampai pulau kita direbut lagi oleh Negara tetangga, tidak bisa saling menyalahkan, tak ada gunanya, yang perlu kita lakukan adalah memberikan per-hatian lebih kepada pulau-pulau terluar kita, jangan sampai Negara lain lebih perhatian dibanding kita. Pejuang-pejuang terdahulu kita akan sangat sedih jika meli-hat perilaku yang tidak baik yang telah generasi kita lakukan.

Mulai sekarang mari kita cintai laut dan manfaatkan semua potensi laut yang ada disekitar kita. Jangan berharap menjadi Negara besar jika kita masih terkurung oleh persepsi yang ditanamkan penjajah kepada kita, jangan anak tirikan lautmu, jelasveva jayamahe.

* (Ka. staff Penerbitan Ikahimki)

jelasveva jayamahe

Page 8: Buletin Ikahimki

8 // Oktober// buletin Ikahimkibulik

Merubah Persepsi

Gambar disamping adalah gambar yang sangat familiar dima-sa TK atau SD kita, ketika seorang guru memberikan tugas menggambar, maka hampir sekelas meng-gambar dua gunung, jalan beserta sawah dan sebuah rumah.

Padahal coba bay-angkan, 2/3 dari luas Indonesia ada-lah lautan, sayangn-ya masih banyak yang kurang paham tentang hal ini. mer-ubah persepsi anak tentang kekayaan bahari kita yang menakjubkan ada-lah salah satu cara untuk mengenalkan kepada mereka tentang potensi yang masih bisa terus dikembangkan

KITA BISA

Page 9: Buletin Ikahimki

buletin ikahimki // Oktober // 9bulik

Merubah Persepsi

Selayang pandang pada pagi permata Selebu elok terekam dari pelupuk mataTersabda puji- pujian seirama detak hati

Terhanyut sejenak dalam hitungan denyutnadi Dari laut Dewata samar- samar kulihat

bayangan sebuah mahakaryaBetapa cinta manusia berpadu mesra dengan karya Maha Kuasa

Om Shanti, Shanti, Shanti... Negeri kecil yang damai indah permai

“Berlayarlah, maka engkau akan menemukan ilmu” Bukankah cikal peradaban adalah pelayaran?

Maka disinilah kita berlayar Di Pulau Cinta, belajar berkarya dengan cinta, cita, dan karsa Di Kota Kasih, belajar kelembutan dibalut ketangguhan

Dan disinilah kita berlayar Mengayuh asa, menelusuri samudera inspirasiMeyakini bahwa segala cita akan berbuah cipta Untuk sesuatu yang jika kau

dengar,sederhana. Demi desa- desa kami Kudengar kata Confucius “Kekuatan negeri terletak

pada kemapanan desa” Tak usah sombongkan segala modernitas kita Tak perlu busungkan dada dengan keparlentean kita Negeri ini butuh pencipta Bukan sekedar peng-

guna.

Mengayuh Asa di Samudera Inspirasi*

*Oleh Wa Ode Sinta Kalsum KPN Provinsi Sulawesi TenggaraSail Komodo 2013

Puisi

Page 10: Buletin Ikahimki

10 // Oktober// buletin Ikahimkibulik

Si Lunak Putih PerakTestimoni

Jika kamu menjadi pemimpin negara ini, Apa yang ingin kamu

lakukan ?

Rahmat Ramadani * Said : Menciptakan sumberdaya alam yang berkualitas. membuat tatanan pemerintahan bebas dari korupsi, dan melakukan apa yang dikehendaki rakyat.* (Korwil Ikahimki wilayah l)

Muhammad Ade artasasta said : Selalu bergerak berdasarkan 4 pilar dalam berbangsa dan bernegara, APBN untuk pendidikan lebih diperioritaskan se-hingga pendidikan bukan lagi hal yang mahal, lebih fokus pembangunan pada daerah timur Indonesia, lebih mempromisikan produk-produk dalam negeri..Insya Allah.*( Sekjen IKAHIMKI)

Eji Sulistianto Said : Kalo jadi pemimpin negara, membena-hi apa yang mesti dibenahi..melaksanakan tanggung jawab dan kinera dan aman-ah sebaik mungkin.*(Wasekjen IKAHIMKI)

Zainul Irfan said : ketika saya menjadi kepala negara yang pertamasaya lakukan adalah merekonstruktur lembaga-lembaga pemerintahan, karena saat ini semua orang-orang yang terdapat disana lebih mementingkan diri

sendiri, tanpa mmikirkan rakyat, saya akan merekrut orang-orang yang memang memiliki kompetensi, profesionalitas dan benar-benar peduli

terhadap rakyat, kemudian memperbaiki semua imprastruktur yang ada. melaksanakan program-program yang banyak terjun kemasyarakat,

kmudian mau turun langsung kemasyarakat, mengayomi dan menden-garkan segala masukan, keluhan dari masyarakat. dan yamg terpenting

adalah menyayangi masyarakat dan dekat dengan mereka, karena ketika kita sudah sayang, maka tentu saja kita akan peduli an mengerti apa yang

mereka rasakan. ketika kita sudah dekat dengan mereka maka kita akan peka terhadap kebutuhan dengan keinginan. *Wakorwil IV

Andy Hardi Harefa said : membangun konsolidasi antar institusi yg saya pimpin.. menjalankan amanah sesuai dengan pancasila dan uud 45.. tidak pilihkasih.. berkarakter jujur pedulu dan aman-ah.. insyaallah *(Co. Infokom Ikahimki Wil. I)

Page 11: Buletin Ikahimki

buletin ikahimki // Oktober // 11bulik

Mau tahu siapa aku ?.

Aku ditemukan di Kalium Kaustik ( KOH ) oleh Sir Humphry Davy pada tahun 1807. Aku tidak mempunyai keluarga, entah itu ayah, ibu, kakak, ataupun adik. Tapi, aku punya teman akrab yaitu Na-trium. Aku diasingkan me-lalui elektrolisis, sehingga aku jadi sendirian. Kenalin aku namaku Kalium, aku biasa di-panggil K. Aku sangat ringan, sangat lunak, dan mudah di-potong dengan pisau. Aku juga alergi sekali dengan udara dan menyebabkan aku teroksida. Tahu gak ada yang paling aku benci...? yaitu air. Kalau aku su-dah bercampur dengan air aku akan sangat marah dan bahkan meledak-ledak.  Aku tinggal di sistem periodik unsur kom-pleks periode 4 blok IA no 19. Kotaku penduduknya lumayan banyak, lebih dari 100 rumah. Rumah dikompleksku berbagai macam warna, bentuk, dan ukuran. Warna rumahku putih keperakan berbentuk body cen-tered tetragonal dengan volume 45.3 cm3/mol. Aku mempunyai banyak tetangga salah satunya sahabatku sendiri Natrium.

Kalau suhu sangat panas, aku bisa mendidih sekitar suhu

759oC, dan akan melebur pada suhu 63.88  °C, Elektronegati-vitasku 0.82, mempunyai mas-sa atom 39.0983, dan massa jenis 0.86 g/cm3. Aku meru-pakan logam ketujuh paling banyak dan terkandung se-banyak 2.4% (berat) di dalam kerak bumi. Aku juga bisa ada pada Mineral-mineral seperti sylvite, carnalite, lang-beinite, dan polyhalite  dite-mukan di danau purba dan dasar laut yang membentuk deposit dimana kalium dan garam-garamnya dengan mu-dah dapat diambil. Aku juga ditemukan di samudra, tetapi dalam jumlah yang lebih se-dikit ketimbang sahabatku nartium.

Aku dapat dilahirkan dengan cara destilasi (diam-bil melalui proses elektrolisis hidroksida). Aku tidak dite-mukan tersendiri di alam, tetapi diambil melalui proses elektrolisis hidroksida. Aku juga bisa dilahirkan menggu-nakan metoda panas untuk memproduksiku dari senya-wa-senyawa kalium dengan CaC2, C, Si, atau Na. Keban-yakan bangsaku berasal dari ditambang di Amerika Serikat (California, New Mexico dan

Utah) dan Jerman setiap tahun-nya dilahirkan sekitar 200 ton. Aku ituu,,bisa ada dimana-mana bisa dalam sayuran, buah-buahan, kentang, daging, roti, susu, dan ka-cang-kacangan.

Aku bekerja dalam beb-agai macam hal, membantu para petani menyuburkan tanaman. jika aku bersatu dengan sahabat-sahabatku, banyak yang bisa kami lakukan. Misalnya ni yaa... aku bersama natrium diperlukan oleh sel saraf untuk mengirim sinyal – sinyal listrik. Gerakan ion natrium dan aku dalam sel otak ini digu-nakan untuk mengukur gelom-bang otak. Tumbuhan juga mem-butuhkan garam-garamku, tidak sebagai ion K+sendiri, tetapi bers-ama-sama dengan ion Ca2+dalam perbandingan tertentu. Aku juga digunakan untuk pembuatan kali-um superoksida (KO2) yang dapat bereaksi dengan air membentuk oksigen yang dapat digunakan sebagai bahan cadangan oksigen dalam tambang (bawah tanah), kapal selam, dan digunakan un-tuk memulihkan seseorang yang keracunan gas. Artinya aku juga bertindak sebagai obat bukaaan...? Masih ada loh kehebatan aku yang lain, mau tau...? ini ni. Kalau aku bergabung sama karbonat kami berguna untuk membuat kaca terutama kaca televisi, sedangkan dengan hidroksida bisa bikin ber-sih lhoo... karena aku menghasil-kan sabun cair dan deterjen. Tu kaaan..? ternyata Yang Maha kuasa menciptakan aku dengan segala kesempurnaannya.

Si Lunak Putih PerakOleh Miyen Ayu Lestari

Page 12: Buletin Ikahimki

12 // Oktober// buletin Ikahimkibulik

Palu adalah sebuah kota sekaligus merupakan ibu kota provinsi Sulawesi Tengah, Indo-nesia. Palu terletak sekitar 1.650 km di sebelah timur laut Jakarta. Koordinatnya adalah 0°54′ LS 119°50′ BT. Penduduknya ber-jumlah 342.754 jiwa (2012).

Palu “Kota Baru” yang letaknya di muara sungai. Dr. Kruyt menguraikan bahwa Palu sebenarnya tempat baru dihuni orang (De Aste Toradja’s van Midden Celebes). Awal mula pembentukan kota Palu berasal dari penduduk Desa Bontolevo di Pegunungan Ulayo. Setelah pergeseran penduduk ke dataran rendah, akhirnya mereka sampai di Boya Pogego sekarang ini

Kota Palu bermula dari kesatuan empat kampung, yaitu : Besusu, Tanggabanggo (Sirani-ndi) sekarang bernama Kamonji, Panggovia sekarang bernama Lere, Boyantongo sekarang ber-nama Kelurahan Baru. Mereka membentuk satu Dewan Adat disebut Patanggota. Salah satu tugasnya adalah memilih raja dan para pembantunya yang erat hubungannya dengan kegiatan kerajaan. Kerajaan Palu lama-kelamaan menjadi salah satu kerajaan yang dikenal dan san-gat berpengaruh. Itulah sebabnya Belanda mengadakan pendeka-tan terhadap Kerajaan Palu. Be-landa pertama kali berkunjung ke Palu pada masa kepemimpinan Raja Maili (Mangge Risa) untuk mendapatkan perlindungan dari Manado di tahun 1868. Pada ta-hun 1888, Gubernur Belanda untuk Sulawesi bersama dengan bala tentara dan beberapa ka-pal tiba di Kerajaan Palu, mer-eka pun menyerang Kayumalue. Setelah peristiwa perang Kayum-

alue, Raja Maili terbunuh oleh pihak Belanda dan jenazahnya dibawa ke Palu. Setelah itu ia digantikan oleh Raja Jodjoko-di, pada tanggal 1 Mei 1888 Raja Jodjokodi menandatan-gani perjanjian pendek kepada Pemerintah Hindia Belanda.

Penduduk asli di Palu adalah suku Kaili. Suku lain-nya yang bisa dijumpai di Palu adalah Bugis, Makassar, Jawa, Toraja, dan sebagainya. Suku India, China dan Arab juga bisa dijumpai di kota yang in-dah ini. Ciri khas orang Palu adalah sederhana, partisipatif, ramah dan suka menolong. Mereka juga suka tinggal secara berkelompok. Pakaian tradis-ional suku Kaili sangat berco-rak yang menandakan bahwa mereka adalah orang yang sangat atraktif. Pusat kegiatan bisnis ada di Palu sebagai ibu-kota propinsi. Itulah sebabnya mengapa penduduk di kota Palu lebih beragam diband-ingkan daerah lain di Sulawesi Tengah. Namun, sebagian pen-duduk asli masih bermukim di daerah pegunungan. Mer-eka disebut orang “TOLARE”. Para masyarakat unik ini masih menjaga cara hidup tradisional mereka. Penduduk di Palu me-miliki satu filosofi hidup yang selalu mereka jaga dalam men-jalankan kegiatan sehari-hari. Filosofi itu adalah NOSARA-RA NOSABATUTU yang be-rarti Bersama Kita Satu. Itulah gambaran kebersamaan untuk mencapai tujuan keberhasilan

Situs pariwisata

Dombu

Gunung Gawalise di

Serba Serbi

KOTA BARU

Page 13: Buletin Ikahimki

buletin ikahimki // Oktober // 13bulik

barat kota Palu, kabupaten Dong-gala, berpotensi sebagai obyek wisata alam dan budaya yang me-narik. Gunung Gawalise berjarak ± 34 kilometer dari Palu dan dapat ditempuh oleh kendaraan roda empat dalam kurun waktu ± 1 jam 30 menit. Di gunung Gawalise ter-dapat desa Dombu yang terletak di ketinggian dan berhawa sejuk. Desa lainnya adalah desa Matanti-mali, desa Panasibaja, desa Bolobia dan desa Rondingo.

Desa-desa ini didiami oleh suku Da’a. Suku Da’a merupakan sub-etnis suku Kaili yang mendiami daerah pegunungan. Di desa-desa ini dapat disaksikan atraksi sumpit yang diperagakan oleh warga se-tempat. Rumah di atas pohon masih ditemukan di desa Dombu sampai sekarang.

Di Gunung Gawalise kita

dapat melakukan hiking/trekking dengan rute-rute Wayu - Tai-panggabe - Dombu - Wiyapore - Rondingo Kayumpia/Bolombia - Uemanje dalam waktu kurang dari 1 minggu.

Taman Nasional Lore Lindu

Taman Nasional Lore Lin-du (TNLL) merupakan taman na-sional di Indonesia yang terletak di provinsi Sulawesi Tengah dan salah satu lokasi perlindungan hayati Su-lawesi. Taman Nasional Lore Lindu terletak sekitar 60 kilometer se-latan kota Palu dan terletak antara 119°90’ - 120°16’ di sebelah timur dan 1°8’ - 1°3’ di sebelah selatan.

Kalau dibandingkan den-gan taman nasional lain di Indone-sia, ukurannya sedang saja, Taman Nasional ini secara resmi meliputi kawasan 217.991.18 ha (sekitar

1.2% wilayah Sulawesi yang luas-nya 189.000 km² atau 2.4% dari sisa hutan Sulawesi yakni 90.000 km²)dengan ketinggian bervariasi antara 200 sampai dengan 2.610 meter di atas permukaan laut. Ta-man Nasional ini sebagian besar terdiri atas hutan pegunungan dan sub-pegunungan (±90%) dan se-bagian kecil hutan dataran rendah (±10%).

Hutan Wisata Danau Lindu

Hutan Wisata Danau Lindu termasuk dalam kategori wilayah Enclave Lindu dan ter-masuk bagian dari wilayah keca-matan Kulawi yang secara Geo-grafis terletak di dalam Kawasan Taman Nasional Lore Lindu, oleh karena itu semua desa di wilayah ini berbatasan langsung dengan TNLL.

Wisata

Page 14: Buletin Ikahimki

14 // Oktober// buletin Ikahimkibulik

Tampan Tailor bercerita men-genai serangkaian kisah perjuangan seorang pria bernama Topan (Vino G. Bastian) dalam usahanya untuk meng-hidupi dan membesarkan putera tung-galnya, Bintang (Jefan Nathanio). Per-juangan tersebut dimulai ketika Topan harus kehilangan sang istri yang me-ninggal dunia akibat penyakit kanker yang ia derita. Tidak berhenti disitu, ia harus kehilangan tempat tinggal seka-ligus memaksa Bintang untuk putus sekolah setelah usaha toko jahit yang ia bangun bersama dengan istrinya da-hulu – dan dinamakan Tampan Tailor sebagai gabungan nama mereka, Tami

dan Topan – harus ditutup karena mengalami kebangkrutan. Wa-lau begitu, keberadaan sang anak membuat Topan sadar bahwa ia tidak dapat menyerah begitu saja.

Dengan bantuan sepupu-nya, Darman (Ringgo Agus Rah-man), Topan mulai merintis lagi berbagai usaha untuk mendapat-kan kehidupan yang lebih baik: mulai dari menjadi seorang calo tiket kereta api, seorang kuli ban-gunan dengan bayaran yang ren-dah hingga menjadi seorang pem-eran pengganti di sebuah produksi film. Sebuah kesempatan emas

untuk dapat memanfaatkan kembali ke-mampuannya di bidang jahit-menjahit datang ketika ia diberikan tawaran untuk bekerja di sebuah perusahaan garment oleh seorang gadis pemilik kios bernama Prita (Marsha Timothy) yang selama ini telah merasa kagum dengan berbagai us-aha Topan untuk menghidupi anaknya. Secara perlahan, Topan kembali bangkit dan membangun kembali berbagai mim-pi-mimpinya.

Harus diakui, sama sekali tidak ada yang baru dalam naskah cerita Tampan Tailor yang ditulis oleh Alim Sudio (Air Terjun Pengantin Phuket, 2013) dan Cassandra Massardi (Bila, 2012) ini. Plot penceri-taan, alur kisah serta deretan karakternya jelas merupakan gabungan berbagai ele-men cerita klise yang biasa ditemui dalam kisah-kisah sejenis. Keunggulan kualitas Tampan Tailor sendiri datang dari ke-mampuan sutradara Guntur Soeharjanto (Brandal-Brandal Ciliwung, 2012) untuk tidak terjebak menyajikan kisah klise yang ditawarkan jalan cerita Tampan Tailor menjadi sebuah presentasi drama tearjerker – suatu kasus yang harus diakui sangat sering terjadi pada kebanyakan film drama Indonesia. Bukan berarti Tam-pan Tailor gagal untuk tampil menyentuh, namun Guntur menyajikan drama dalam filmnya sebagai sebuah kisah yang berja-lan secara alami. Penonton akan mampu terkoneksi dengan kisah maupun kara-kter yang hadir dalam film ini setelah benar-benar terhanyut dalam jalan cerita yang disajikan.

Pengarahan Guntur terhadap jajaran pe-merannya juga tidak mengecewakan – meskipun penampilan aktor muda, Jefan Nathanio, masih sering terasa canggung dengan chemistry yang terlalu minima-lis dengan Vino G. Bastian. Berbicara mengenai Vino, Tampan Tailor sekali lagi berhasil memberikannya ruang yang cukup luas untuk menunjukkan kapa-bilitasnya sebagai seorang aktor. Vino mampu menghidupkan sisi emosional karakternya dengan baik, bahkan ketika

Page 15: Buletin Ikahimki

buletin ikahimki // Oktober // 15bulik

karakter yang ia perankan hadir den-gan penggalian karakter yang dangkal. Chemistry-nya yang sangat erat den-gan Marsha Timothy dan Ringgo Agus Rahman – yang tampil sangat apik di film ini – juga semakin memperkuat kualitas departemen akting Tampan Tailor secara keseluruhan.

Sayangnya, visi Guntur untuk meng-hadirkan Tampan Tailor sebagai sebuah drama humanis seperti berbenturan dengan tata musik yang dihadirkan oleh Tya Subiakto Satrio untuk film ini. Seperti kebanyakan tata musik yang dihasilkannya, Tya masih me-megang teguh prinsip bahwa sebuah film dapat tampil mengharu biru den-gan tata orkestrasi yang megah (baca: berlebihan) di setiap adegan. Hasilnya, orkestrasi berlebihan Tya mengisi ham-pir di setiap adegan film ini, bahkan di saat-saat yang sebenarnya tidak me-merlukan tambahan ilustrasi musik.

Mengganggu? Jelas. Maaf saja, tapi Tya jelas membutuhkan referensi musik yang lebih luas agar tata musik yang ia hasilkan tidak terkesan monoton pada setiap film yang melibatkan kehadiran dirinya.

Selain tata musik, Tampan Tailor hadir dengan kualitas produksi yang sangat memuaskan. Desain produksi film ini mampu menghasilkan atmosfer ling-kungan yang sangat mendukung agar jalan cerita film terlihat meyakinkan. Pernyataan yang sama juga dapat di-aplikasikan pada kualitas tata sine-matografi yang dihadirkan oleh Eng-gar Budiono. Gambar-gambar yang ia hasilkan mampu menangkap sisi kota Jakarta yang begitu keras namun tetap disajikan dengan kualitas gambar yang begitu nyaman sekaligus indah untuk disaksikan. Kualitas gambar ini ke-mudian mendukung presentasi jalan cerita Tampan Tailor sehingga mampu

terasa menjadi lebih nyata dan hidup.

Di tangan beberapa sutradara lain, Tampan Tailor mungkin akan dengan mudah dieksekusi menjadi sebuah drama mengenai hubungan ayah dan anak yang disajikan dengan nada penceritaan (yang dipaksa untuk) mengharu biru. Pilihan Guntur Soe-harjanto untuk tetap menghadirkan jalan cerita Tampan Tailor yang se-benarnya klise sebagai sebuah drama keluarga yang berjalan alami jelas berhasil membuat presentasi film ini menjadi lebih berkelas. Meskipun masih jauh dari kesan sempurna atau istimewa, namun dengan dukungan penampilan prima Vino G. Bastian serta kualitas tata produksi yang apik, Tampan Tailor mampu men-jadi sebuah sajian drama yang cukup memuaskan.

Universitas Tadulako

“UNTAD”

Universitas Tadulako, disingkat Untad, adalah pergu-ruan tinggi negeri di Palu, Indo-nesia, yang berdiri pada tanggal 1 Mei 1981. Universitas Tadulako

(UNTAD) merupakan bagian integral dari Departemen Pen-didikan Nasional yang melak-sanakan kegiatan pendidikan tinggi di Sulawesi Tengah. Keg-iatan tersebut dimulai sejak ta-hun 1966 saat UNTAD masih

berstatus cabang dari Universitas Hasanuddin (UNHAS). Sejalan dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, UNTAD terus mengembangkan diri dan hingga 2010 memiliki 7 Fakultas (27 Jurusan dan 46 Pro-

Page 16: Buletin Ikahimki

16 // Oktober// buletin Ikahimkibulik

gram Studi), Program Pascasa-rjana dan Program Studi Di-ploma. Ketujuh fakultas tersebut adalah Keguruan dan Ilmu Pen-didikan, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Ekonomi, Hukum, Per-tanian, Teknik, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Kehu-tanan.

SEJARAH SINGKAT

Keberadaan perguruan tinggi di Sulawesi Tengah, yang merupakan cikal bakal Univer-sitas Tadulako ditandai dengan 3 (tiga) tahapan perjalanan sejarah yaitu periode Universitas Tadu-lako status swasta (1963-1966), periode status cabang (1966-1981), dan status negeri yang berdiri sendiri UNIVERSITAS TADULAKO (UNTAD), sejak tahun 1981.

Periode Status Swasta (1963-1966)

Universitas Tadulako se-bagai perguruan tinggi swasta bermula dan tumbuh dengan mendapatkan kehidupan dari swadaya murni masyarakat Su-lawesi Tengah, sudah berdiri se-belum daerah Sulawesi Tengah mendapatkan statusnya sebagai Daerah Tingkat I Propinsi Su-lawesi Tengah. Tadulako secara konkret berarti pemimpin, dan menurut sifatnya berarti keuta-maan. Dengan demikian tadu-lako adalah pemimpin yang memiliki sifat-sifat keutamaan (adil, bijaksana, jujur, cerdas, berani, bersemangat, pengayom, pembela kebenaran).

Pemberian nama tadulako bagi universitas ini dimaksudkan oleh para pendirinya agar Universitas Tadulako menjadi lembaga pen-didikan tinggi yang menghasil-

kan pemimpin-pemimpin yang memiliki sifat-sifat keutamaan. Demikian kuatnya keinginan para pemuka masyarakat di dae-rah ini, yang memulai kerja ker-asnya dengan meletakkan lang-kah-langkah ke arah terciptanya lembaga dan masyarakat ilmiah, malalui terbentuknya sebuah universitas. Nama-nama pemuka masyarakat perintis pendiri Uni-versitas Tadulako, tetap tercatat dengan baik untuk selalu diingat serta dihargai pada setiap peristi-wa dalam kehidupan Universitas ini, kini dan akan datang.

Dari kerja keras tersebut, maka pada tanggal 8 Mei 1963 berdirilah Universitas Tadulako dengan status Swasta, dengan rektor pertama Drh. Nasri Ga-yur. Setelah melalui berbagai macam usaha untuk mening-katkan status dan peran Uni-versitas Tadulako, maka pada tanggal 12 September 1964 dit-ingkatkan statusnya menjadi “TERDAFTAR“sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Per-guruan Tinggi dan Ilmu Penge-tahuan Nomor 94/B-SWT/P/64, dengan empat fakultas :

• Fakultas Sosial Politik.

• Fakultas Ekonomi.

• Fakultas Peternakan.

• Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Juru-san Ilmu Hayat dan Ilmu Pendidikan.

Perkembangan selanjutnya ber-tambah lagi satu fakultas yaitu Fakultas Hukum sehingga ke-seluruhan menjadi 5 (lima) fakultas.

Periode Cabang (1966-1981)

Berbagai upaya dan kerja keras

yang dilakukan oleh pemuka ma-syarakat di daerah ini, sehingga terwujudlah Perguruan Tinggi Negeri dengan status cabang, yaitu Universitas Tadulako Cabang Uni-versitas Hasanuddin, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pergu-ruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) Nomor 1 Tahun 1966 tang-gal 1 Januari 1966 dan Institut Keg-uruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Ujung Pandang Cabang Palu ber-dasarkan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pen-getahuan (PTIP) Nomor 2 Tahun 1966 tanggal 1 Januari 1966.

Universitas Tadulako Cabang Uni-versitas Hasanuddin (Untad Ca-bang Unhas) terdiri atas empat fakultas yaitu :· Fakultas Peternakan.

· Fakultas Ekonomi.

· Fakultas Hukum.

· Fakultas Sosial dan Politik.

IKIP Ujung Pandang Cabang Palu terdiri atas tiga fakultas yaitu :

· Fakultas Ilmu Pendidikan.

· Fakultas Keguruan Sastera dan Seni.

· Fakultas Keguruan Ilmu Eksakta.

Sejak saat itulah kedua perguruan tinggi cabang tersebut mengalami kehidupannya dengan cara yang amat ditentukan oleh induk ma-sing-masing, terutama dalam hal penyelenggaraan pendidikan, pen-gadaan tenaga akademik dan ad-ministrasi. Di samping peran per-guruan tinggi induk yakni UNHAS dan IKIP Ujung Pandang, peran pemerintah daerah serta pemuka masyarakat di daerah ini sangat menentukan perkembangan kedua

Page 17: Buletin Ikahimki

buletin ikahimki // Oktober // 17bulik

perguruan tinggi cabang tersebut.

Universitas Tadulako Negeri Berdiri Sendiri (sejak tahun 1981)

Setelah melalui perjalanan dan perjuangan panjang selama 15 ta-hun dengan status cabang, berb-agai pengalaman dan penyesuaian sistem pendidikan tinggi nasional, dapat dilaksanakan dengan satu komitmen peningkatan status yai-tu pembentukan satu wadah uni-versitas negeri yang berdiri sendi-ri. Dengan dukungan Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat (Departemen Pendidikan dan Ke-budayaan), Untad Cabang Unhas dan IKIP Ujung Pandang Cabang Palu secara sendiri-sendiri telah melakukan berbagai upaya beru-pa penataan akademik, adminis-trasi dan penyediaan prasarana dan sarana yang dibutuhkan.

Untuk lebih mengefektifkan upa-ya mewujudkan satu universitas negeri yang berdiri sendiri, maka pada tahun 1978 atas fasilitasi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Pemerintah Daerah Propinsi Sulawesi Tengah, diben-tuklah Koordinatorium Pergu-ruan Tinggi Sulawesi Tengah (PTST) yang diketuai oleh Gu-bernur Propinsi Sulawesi Tengah dengan enam orang wakil ketua yang berasal dari UNTAD Ca-bang UNHAS (3 orang) dan IKIP Ujung Pandang Cabang Palu (3 orang).

Upaya Koordinatorium PTST tersebut untuk menyatukan kem-bali kedua perguruan tinggi ca-bang di Sulawesi Tengah pada akhirnya muncul dan menjadi dasar yang lebih kokoh untuk berdirinya universitas negeri yang berdiri sendiri. Atas dukungan

dan upaya masyarakat di Su-lawesi Tengah, Pemerintah Daerah, Rektor UNHAS, Rek-tor IKIP Ujung Pandang serta Direktorat Jenderal Pendidi-kan Tinggi, akhirnya status cabang kedua lembaga pen-didikan tinggi tersebut di atas ditingkatkan menjadi “UNI-VERSITAS NEGERI YANG BERDIRI SENDIRI”, dengan nama UNIVERSITAS TADU-LAKO (UNTAD) sesuai den-gan Keputusan Presiden RI Nomor 36 Tahun 1981 tanggal 14 Agustus 1981, berdasarkan Keputusan Presiden tersebut Untad terdiri atas 5 (lima) fakultas :

• Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

• Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

• Fakultas Ekonomi.

• Fakultas Hukum.

• Fakultas Pertanian.

Dalam perkembangan selan-jutnya bertambah lagi satu fakultas yaitu Fakultas Teknik sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebu-dayaan RI Nomor 0378/0/1993 tanggal 21 Oktober 1993.

Dari 6 (enam) fakultas yang ada, saat ini Universitas Tadu-lako menyelenggarakan Pen-didikan Program Sarjana dan Program Diploma dengan 23 (dua puluh tiga) Program Stu-di.

VISI UNIVERSITAS TADU-LAKO

Dalam mengembangkan Un-

tad, selain berpedoman kepada azas dasar cita-cita kemanusiaan yang bersifat kerohanian terting-gi seperti yang tercantum dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, Untad senantiasa ber-orientasi kepada pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (Ipteks), serta peningkatan ke-sejahteraan rakyat.

Di samping itu pengembangan Untad juga ditetapkan berdasar-kan pada suatu antisipasi masa de-pan yang disebut VISI 2020 Uni-versitas Tadulako sebagai berikut :

“Melalui upaya peningkatan kuali-tas yang berkelanjutan di semua aspek kegiatan, pada tahun 2020 Universitas Tadulako akan men-jadi wahana pendidikan tinggi yang terakreditasi tinggi pada tingkat nasional dengan menja-dikan pengabdian kepada ma-syarakat yang berbasis pendidikan akademik, pendidikan profesional, dan penelitian dalam rangka kajian lingkungan hidup sebagai unggu-lan; menghasilkan lulusan sebagai seorang Tadulako yaitu sarjana atau profesional yang bermoral Pancasila dan memiliki etika aka-demik terhormat, berkemampuan Ipteks yang sesuai dengan tuntutan zaman, mahir berkomunikasi dan berwawasan kemandirian yang tangguh, senantiasa memberikan pelayanan terbaik bagi masyara-kat, mendorong peningkatan kes-adaran lingkungan, hak asasi dan demokrasi, serta terus mengem-bangkan dan memajukan Ipteks guna mendukung pembangunan nasional, peningkatan kualitas ke-hidupan rakyat dan mengembang-kan kebudayaan nasional”.

MISI UNIVERSITAS TADULA-KO

Misi Untad merupakan perwuju-

Page 18: Buletin Ikahimki

18 // Oktober// buletin Ikahimkibulik

dan dari fungsi, peranan dan tugas pokok perguruan tinggi sebagai wahana mencerdaskan kehidupan bangsa melalui kegiatan Tri Dhar-ma Perguruan Tinggi, yaitu pen-didikan, penelitian dan pengabdi-an kepada masyarakat. Berkaitan dengan fungsi, peranan dan tu-gas pokok tersebut serta visi yang dikembangkan, Untad sebagai universitas yang mengunggulkan pendidikan akademik, pendidi-kan profesional, penelitian, peng-abdian kepada masyarakat dalam rangka kajian lingkungan hidup serta mengutamakan kualitas dan pelayanan terbaik, mempunyai MISI sebagai berikut :

“Menyelenggarakan pendidi-kan dan penelitian, serta melak-sanakan pengabdian kepada masyarakat, yang mendukung pembangunan nasional dan rel-evan dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat; mengem-bangkan dan membina kehidupan akademik yang sehat dan dina-mis; serta mengembangkan dan memajukan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian/humanio-ra serta melestarikan lingkungan, mendayagunakan hasil temuan Ipteks untuk kemaslahatan manu-sia, dengan memaksimalkan pen-dayagunaan sumber daya yang tersedia di Untad”.

TUJUAN UNIVERSITAS TAD-ULAKO

Tujuan Untad tidak terlepas dari tujuan dasar pendidikan tinggi, yaitu : (a) sebagai wahana untuk menghasilkan tenaga kerja yang memiliki kualifikasi tertentu agar dapat berfungsi secara produktif di masyarakat; (b) sebagai wah-ana untuk membina dan melatih tenaga peneliti, pemikir dan pro-fesional; (c) sebagai wahana peny-elenggaraan proses pembelajaran yang efisien, efektif dan produktif;

(d) sebagai wahana yang men-gupayakan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Filosofi, visi dan misi yang dikem-bangkan Untad, serta tujuan dasar pendidikan tinggi Untad bersifat umum yang perlu dijabarkan ke dalam tujuan-tujuan sebagai beri-kut :

1. Menyelenggarakan program sarjana dan diploma pada ber-bagai program studi, sehingga menghasilkan lulusan dengan kualitas tinggi dan kompetensi keilmuan dan keahlian yang rel-evan dengan dunia kerja, yang :

• berahlak mulia;

• beretika akademik terhormat;

• berpengetahuan akademik (ipteks) yang sesuai dengan tuntutan zaman;

• mampu berkomu-nikasi efektif, dalam bahasa In-donesia dan asing (Inggris);

• menguasai dan mampu meman-faatkan teknologi informatika yang terus berkembang;

• berwawasan ke-mandirian (wi-rausaha) yang tangguh;

• tanggap dan berke-mampuan tinggi menyesuaikan diri terhadap peruba-han dan kemajuan;

• berbekal disip-lin dan etos kerja tinggi;

• berbekal kesadaran yang tinggi tentang hak asasi, demokra-si, intelektual dan pelestarian lingkun-gan.

2. Melaksanakan penelitian terapan bagi pengembangan teknologi dan kesenian yang relevan untuk men-dukung pembangunan nasional pada umumnya dan pengemban-gan industri pada khususnya, serta melaksanakan penelitian dasar bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

3. Melaksanakan kegiatan peng-abdian kepada masyarakat dalam rangka mengamalkan ilmu penge-tahuan dan teknologi, dengan jalan memprakarsai dan berperan serta dalam kegiatan-kegiatan pemban-gunan di daerah tertinggal pada khususnya, serta memberikan pelayanan terbaik kepada masyara-kat dalam hal pemberian konsultasi hukum, manajemen, informasi il-miah, paket-paket teknologi dan sebagainya.

4. Mengembangkan dan membina kehidupan masyarakat akademik yang sehat dan dinamis, yang didu-kung oleh budaya ilmiah yang men-junjung tinggi kebenaran terbuka, kritis, bertanggung jawab, kreatif, inovatif dan tanggap terhadap pe-rubahan di tingkat nasional mau-pun global.

5. Menjalin dan menempuh kerja sama kelembagaan yang simetrikal dan saling menguntungkan dengan pemerintah, dunia kerja (industri) dan lembaga pendidikan tinggi baik di dalam maupun di luar negeri.6 Meningkatkan kinerja di semua aspek kegiatan yang menjadi misi Untad guna mencapai universitas yang berdedikasi tinggi yang dike-nal secara nasional.

Page 19: Buletin Ikahimki

buletin ikahimki // Oktober // 19bulik

Ikatan Himpunan Ma-hasiswa Kimia se_indonesia, di tahun 2013 ini kembali mengge-brak dunia pendidikan Indonesia. Dengan mengusung sebuah event bergengsi bagi kaum intelektual, “Ikahimki Carnival” berhasil mewadahi banyak karya-karya anak bangsa dalam dimensi pen-didikan, khususnya bidang ilmu kimia.

Hal tersebut merupakan pencapaian yang baik bagi para pecinta kimia seluruh Indonesia. Selain sebagai ajang kompetisi positif, dimana terciptanya ber-bagai macam gagasan dari para pejuang generasi muda bangsa garuda, Ikahimki Carnival meru-pakan forum silaturrahim yang bersahabat dan mengasyikkan. Di ajang inilah parasiswa SMA/Sederajat dan mahasiswa dari be-lahan nusantara berkumpul. Ada

yang dari NTT, Sulawesi, Kalimantan, dan masih banyak lagi.

Ikahimki Carnival 2013 sendiri meru-pakan special project yang diamanah-kan oleh Ikatan Himpunan Mahasiswa Kimia se-Indonesia (IKAHIMKI) ke-pada HMJ Kimia “Oksigen” FMIPA UM, dengan tema “Manggali Potensi Menulis untuk Perbaikan Alam dengan Metode Kimia“, Ikahimki Carnival 2013 dibagi menjadi dua event, yaitu Lomba Karya Daur Ulang (LKDU) tingkat Nasional bertemakan “Aplikasi Kimia untuk Lingkungan Hijau dan Sehat“ bagi siswa SMA/sederajat se-Indonesia, dan Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) tingkat Nasional bagi mahasiswa aktif di Perguruan Tinggi se-Indonesia dengan subtema “Pemanfaatan Limbah Sebagai Produk Tepat Tepat Guna“. Benar-benar ajang yang sangat menarik dan perlu di apresiasikan. Menurut M. Mukhlis Saktiyawan selaku Ketua Umum HMJ Kimia “Oksigen” FMIPA UM sekaligus menjabat sebagai Pengurus IKAHIMKI

IKAHIMKI CARNIVAL

Sebuah Ajang Kompetisi Akbar Karya Ilmiah Siswa SMA/Sederajat

dan Mahasiswa Se-Indonesia

Bappewil IV “kegiatan ini merupak-an suatu implementasi untuk menin-gkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan menuangkan pikiran itu dalam bentuk tulisan yang akan ber-manfaat bagi nusa dan bangsa”.

Jumlah Peserta Kegiatan Ikahimki Carnival ini yakni 50 Tim LKDU dan 15 Tim untuk LKTI, akhirnya dari seleksi administrasi hingga Presen-tasi diperoleh Beberapa Juara sebagai berikut untuk LKDU yakni Juara I SMA Al-Hikmah Surabaya, Juara II MAN 1 Malang, dan Juara III SMA Al-Hikmah Surabaya, serta untuk LKTI menghasilkan Juara I yakni Universitas Tanjungpura Pontianak, Juara II Universitas Indonesia De-pok, Juara III Universitas Haluoleo Kendari.

* ( HMJ Kimia “Oksigen”)

Oleh Nuril P *

Page 20: Buletin Ikahimki

20 // Oktober// buletin Ikahimkibulik