buletin al hamdi edisi 1 - oktober 2013

4
Edisi 01 . Oktober 2013 Bahasan Utama 01 Refleksi 01 Khazanah 03 Lensa 04 Redaksi: Jl. AMD Penganten Ali I No 146 Kelurahan Ciracas, Kecamatan Ciracas Jakarta Timur 13740 Email: [email protected] Diterbitkan oleh : Buletin Al Hamdi Content Buletin Penjualan minuman keras (miras) di banyak minimarket kian mengkha- watirkan. Hukum dan aturan tegas yang mengatur penjualan miras harus diberlakukan. Sanksi bagi yang melanggar aturan saat ini terlalu lunak. Paling keras hanya pencabutan izin. Bagaimana yang tidak berizin atau tidak punya SIUP? Kesadaran di kalangan masyarakat akan bahaya miras sangat rendah. Kondisi ini diperparah dengan lemahnya aturan peredaran minuman beralkohol dan juga melempemnya penegakkan hukum atas oknum pelanggar aturan tersebut. Menanamkan akhlak yang baik dan kebiasaan hidup sehat yang dimulai sejak dini adalah salah satu alternatif solusi menghadapi bahaya miras yang makin merebak. Demikian terangkum dalam rangkaian sosialisasi bahaya miras di berbagai kesempatan yang dilakukan oleh Muhammad Hamdi, Psi, psikolog asal Universitas Indonesia. Sosialisasi mendapatkan dukungan penuh dari Gerakan Nasional Anti Miras (GeNaM) yang diketuai Fahira Idris. Berbagai kegiatan kampanye antimiras dan seruan-seruan dikumandangkan GeNaM untuk senantiasa bersinergi menyelamatkan Anak Bangsa dari Bahaya Miras. “Pelanggaran susah dikontrol, apalagi miras dapat dengan mudah diperoleh tidak hanya di minimarket tapi juga warung-warung pinggir jalan,” jelas Muhammad Hamdi, yang juga duduk sebagai Dewan Pakar Gerakan Nasional Anti Miras . Dia menyampaikan itu menanggapi sanksi dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 43/2009 tentang Peredaran Minuman Beralkohol. Permendag itu mengatur tempat-tempat yang tidak boleh menjual miras. Penjual dilarang menjual miras kepada pembeli di bawah usia 21 tahun. Larangan ini pun tercantum dalam Pasal 358 KUHP, namun sanksi pidananya hanya kurungan maksimal tiga pekan bagi penjual. Menurut Sekjen Kemendag Gunaryo, seperti dilansir Harian Republika, peraturan peredaran miras sudah cukup ketat dan belum ada rencana mengkaji *) Psikolog dan staf Pengajar Universitas Indonesia ... bersambung ke hal 4 Masa remaja seringkali dihubungkan dengan mitos dan stereotip mengenai penyimpangan dan ketidakwaja- ran. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya teori-teori perkembangan yang membahas ketidakselarasan, gangguan emosi dan gangguan perilaku sebagai akibat dari tekanan-tekanan yang dialami remaja karena perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya maupun akibat perubahan lingkun- gan. Ciri Remaja yang Gagal di Masa Depannya 1 Bahasan Utama Refleksi www.banghamdi.com sahabat bang hamdi oleh, Muhammad Hamdi, P.Si.* Sanksi Berat untuk Penjual Minuman Keras

Upload: buletin-al-hamdi

Post on 15-Mar-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Buletin Al Hamdi Edisi 1 - Oktober 2013

Edisi 01 . Oktober 2013

Bahasan Utama 01

Refleksi 01

Khazanah 03

Lensa 04

Redaksi:Jl. AMD Penganten Ali I No 146

Kelurahan Ciracas, Kecamatan Ciracas Jakarta Timur 13740

Email: [email protected]

Diterbitkan oleh :

Buletin Al Hamdi

Content

Buletin

Penjualan minuman keras (miras) di banyak minimarket kian mengkha-watirkan. Hukum dan aturan tegas yang mengatur penjualan miras harus diberlakukan. Sanksi bagi yang melanggar aturan saat ini terlalu lunak. Paling keras hanya pencabutan izin. Bagaimana yang tidak berizin atau tidak punya SIUP?

Kesadaran di kalangan masyarakat akan bahaya miras sangat rendah. Kondisi ini diperparah dengan lemahnya aturan peredaran minuman beralkohol dan juga melempemnya penegakkan hukum atas oknum pelanggar aturan tersebut. Menanamkan akhlak yang baik dan kebiasaan hidup sehat yang dimulai sejak dini adalah salah satu alternatif solusi menghadapi bahaya miras yang makin merebak.

Demikian terangkum dalam rangkaian sosialisasi bahaya miras di berbagai kesempatan yang dilakukan oleh Muhammad Hamdi, Psi, psikolog asal Universitas Indonesia. Sosialisasi mendapatkan dukungan penuh dari Gerakan Nasional Anti Miras (GeNaM) yang diketuai Fahira Idris. Berbagai kegiatan kampanye antimiras dan seruan-seruan dikumandangkan GeNaM untuk senantiasa bersinergi menyelamatkan Anak Bangsa dari Bahaya Miras.

“Pelanggaran susah dikontrol, apalagi miras dapat dengan mudah diperoleh tidak hanya di minimarket tapi juga warung-warung pinggir jalan,” jelas Muhammad Hamdi, yang juga duduk sebagai Dewan Pakar Gerakan Nasional Anti Miras . Dia menyampaikan itu menanggapi sanksi dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 43/2009 tentang Peredaran Minuman Beralkohol. Permendag itu mengatur tempat-tempat yang tidak boleh menjual miras. Penjual dilarang menjual miras kepada pembeli di bawah usia 21 tahun. Larangan ini pun tercantum dalam Pasal 358 KUHP, namun sanksi pidananya hanya kurungan maksimal tiga pekan bagi penjual.

Menurut Sekjen Kemendag Gunaryo, seperti dilansir Harian Republika, peraturan peredaran miras sudah cukup ketat dan belum ada rencana mengkaji

*) Psikolog dan staf Pengajar Universitas Indonesia

... bersambung ke hal 4

Masa remaja seringkali dihubungkan dengan mitos dan stereotip mengenai penyimpangan dan ketidakwaja-ran. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya teori-teori perkembangan yang membahas ketidakselarasan, gangguan emosi dan gangguan perilaku sebagai akibat dari tekanan-tekanan yang dialami remaja karena perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya maupun akibat perubahan lingkun-gan.

Ciri Remaja yang Gagal di Masa Depannya

1

Bahasan Utama

Refleksi

www.banghamdi.com

sahabat bang hamdi

oleh,Muhammad Hamdi, P.Si.*

Sanksi Berat untuk Penjual Minuman Keras

yulian.riza
Typewritten Text
yulian.riza
Typewritten Text
Wagub DKI, Ir. Basuki T Purnama menerima pengurus GeNaM pada pertengahan September 2013 lalu di kantornya.
Page 2: Buletin Al Hamdi Edisi 1 - Oktober 2013

ulang aturan itu. Lemahnya implementasi, kata dia, disebabkan para pengusaha yang tidak mengikuti peraturan. Dia mengimbau kepada semua pihak, termasuk polisi, melakukan pengawasan bersama. Penjual, kata dia, bisa dikenakan sanksi pidana, bukan sekadar pencabutan izin usaha.

Secara terpisah Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Agus Rianto mengatakan, penjualan miras sudah diatur oleh perda. Apabila diketahui ada pelanggaran perda tersebut, kata dia, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang akan turun. Polisi baru bertindak jika minimarket membiarkan pembeli di bawah umur membeli miras.

"Laporkan saja, bagi orang tua yang merasa dirugikan karena anaknya dibiarkan oleh toko atau minimarket membeli miras, maka polisi bisa turun tangan," ujar Agus. Polisi memang tempat paling tepat untuk mengadukan hal tersebut. Agus mengimbau agar pengawasan miras menjadi tanggung jawab bersama.

Miras vs Remaja

Peredaran miras yang kini sudah merambah warung, minimar-ket dan makin mudahnya dijumpai di pelosok-pelosok Jakarta telah menjadi permasalahan serius di kalangan masyarakat terutama remaja. Menanggapi hal ini, Muhammad Hamdi, Psi, psikolog asal Universitas Indonesia mengatakan masalah di kalangan remaja memang selalu kompleks. Tak terkecuali godaan miras yang dengan mudahnya merusak akhlak dan menjadi pemicu terjadinya kejahatan.

Iqrak Sahlul, Kriminolog dari Universitas Indonesia mengatakan miras merupakan tindak kriminalitas dan selalu dibahas dalam studi kriminologi. Pasalnya, efek yang disebabkan miras sangatlah besar. Dari penelitian yang dilakukannya di Lapas Cipinang pada tahun 2011, menunjukkan miras memiliki peranan sangat penting dalam memengaruhi kejahatan. Hipotesanya adalah miras memengaruhi cara berpikir orang, termasuk membuat emosi menjadi tidak stabil. Dari emosi inilah kemungkinan besar terjadi tindak kejahatan. "Mereka tidak ada kontrol," tandasnya.

Muhammad Hamdi mengingatkan, meski miras menjadi ancaman serius bagi kalangan remaja khususnya, bukan berarti permasalahan ini tidak bisa dielakkan. Dibutuhkan perhatian ekstra dari keluarga dan keterlibatan masyarakat luas untuk ikut mengawasi dan mengingatkan. Apalagi, menurutnya masa remaja adalah waktu yang sangat tepat dalam membangun masa depannya. Kegagalan akan berakibat fatal dalam mengarungi masa dewasanya.

Kini saatnya masyarakat luas untuk berlomba-lomba dalam kebaikan terutama mengajak saudara, tetangga, kawan, dan kerabat untuk senantiasa mewaspadai peredaran miras yang dapat memicu tindak kejahatan, prostitusi, pemerkosaan, pencurian, dan tindak kriminal lain di masyarakat yang dapat merusak masa depan bangsa.

Miras vs Kesehatan

Hampir setiap orang yang biasa minum minuman beralkohol pernah mengalami pusing-pusing atau rasa tersiksa lain sehabis menenggak minuman. Namun, lebih dari sekadar mabuk, kebiasaan menenggak alkohol ini sebenarnya berdampak sangat luas bagi kesehatan.

Mengutip ulasan dr Ari Fahrial Syam, spesialis penyakit dalam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di harian Kompas

beberapa waktu lalu, Muhammad Hamdi, psikolog dan juga merupakan staf pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia mengatakan bahwa dampak buruk dari kebiasaan minum alkohol akan mengenai berbagai organ di dalam tubuh, mulai dari otak, mulut, saluran cerna, sampai ke usus besar.

“Minum alkohol biasanya menimbulkan reaksi kebingungan, melambatnya kemampuan bereaksi, kaburnya penglihatan, hingga hilangnya konsentrasi dan koordinasi otot, yang kesemuanya dapat membuat seseorang cedera atau mengalami kecelakaan fatal. Dampak serius lain dari kecanduan minuman keras adalah penyakit kerapuhan tulang (osteoporosis), impotensi, hingga gangguan kesuburan dan kanker,” papar Muhammad Hamdi.

Para peminum berat dalam jangka panjang berisiko terkena peradangan kronis pada saluran pencernaannya, khususnya lambung. "Pasien yang sering meminum alkohol akan dengan mudah ditemui kelainan pada lambungnya," ujar Muhammad Hamdi mengingatkan.

Kini kehidupan masyarakat kita semakin mulai terancam dengan beredarnya minuman haram tersebut. Oleh karena itu semua pihak perlu menyiapkan dan membuat program-program yang mengajak masyarakat jauh dari kemaksiatan. Menghimbau bahaya miras juga merupakan bentuk program amal sosial kita serta bentuk ketaatan terhadap perintah Allah SWT. Sebagaimana Rasulullah SAW mengatakan, "Siapa yang mengajak kebaikan, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun dan siapa yang mengajak kesesatan, maka baginya dosa seperti dosa yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun." (HR. Muslim no. 2674). [AL]

Buletin Al Hamdi2

Bahasan Utama

Dampak miras pada tubuh kita

Page 3: Buletin Al Hamdi Edisi 1 - Oktober 2013

Kisah Sahabat Nabi: Abdullah bin Abbas, Muda Usianya Luas Ilmunya

Pemuda kecil itu termangu di depan Rasulullah. Ia memusatkan perhatian pada setiap patah kata yang keluar dari bibir manusia paling mulia itu. "Kenalilah Allah dalam sukamu, maka Allah akan mengenalimu dalam duka. Bila kamu meminta, mintalah kepada-Nya. Jika kamu butuh pertolongan, memohonlah kepada-Nya. Semua hal telah selesai ditulis."

Pemuda beruntung itu adalah Abdullah bin Abbas. Ibnu Abbas, begitu ia biasa dipanggil, dalam sehari itu ia menerima banyak ilmu. Bak kata pepatah, sekali dayung tiga empat pulau terlampaui, wejangan Rasulullah saat itu telah memenuhi rasa ingin tahunya. Pelajaran akidah, ilmu dan amal sekaligus ia terima dalam sekali pertemuan.

Keakraban dengan Rasulullah sejak kecil membuat Ibnu Abbas tumbuh menjadi seorang lelaki berkepribadian luar biasa. Keikhlasannya seluas padang pasir tempatnya tinggal. Keberanian dan gairah jihadnya sepanas sinar matahari gurun. Kasihnya seperti oase di tengah sahara.

Hidup bersama Rasulullah benar-benar telah membentuk karakter dan sifatnya. Suatu ketika, benaknya dipenuhi rasa ingin tahu yang besar tentang bagaimana cara Rasulullah shalat. Malam itu, ia sengaja menginap di rumah bibinya, Maimunah binti Al-Harits, istri Rasulullah.

Sepanjang malam ia berjaga, sampai terdengar olehnya Rasulullah bangun untuk menunaikan shalat. Ia segera mengambil air untuk bekal wudhu Rasulullah. Di tengah malam buta itu, betapa terkejutnya Rasulullah menemukan Abdullah bin Abbas masih terjaga dan menyediakan air wudhu untuknya.

Rasa bangga dan kagum menyatu dalam dada Rasulullah. Beliau menghampiri Ibnu Abbas, dan dengan lembut dielusnya

kepala bocah belia itu. "Ya Allah, berikan dia keahlian dalam agama-Mu, dan ajarilah ia tafsir kitab-Mu." Demikian doa Rasulullah.

Abdullah bin Abbas lahir tiga tahun sebelum Rasulullah hijrah. Saat Rasulullah wafat, ia masih sangat belia, 13 tahun umurnya. Semasa hidupnya, Rasulullah benar-benar akrab dengan mereka yang hampir seusia dengan Abdullah bin Abbas. Ada Ali bin Abi Thalib, Usamah bin Zaid dan sahabat-sahabat kecil lainnya.

Saat Rasulullah wafat, Ibnu Abbas benar-benar merasa kehilangan. Sosok yang menjadi panutannya, kini telah tiada. Walau demikian, ia tak mau berlama-lama tenggelam dalam kedukaan. Ibnu Abbas segera bangkit dari kedukaan. Meski Rasulullah telah berpulang, semangat jihad tak boleh berkurang. Maka ia pun mulai melakukan perburuan ilmu.

Didatanginya para sahabat senior. Ia bertanya pada mereka tentang apa saja yang perlu ditimbanya. Tak hanya itu, ia juga mengajak sahabat-sahabat yang seusia dengannya untuk belajar pula. Tapi sayang, tak banyak yang mengikuti jejak Ibnu Abbas. Mereka merasa tidak yakin, apakah para sahabat senior itu mau memerhati-kan mereka yang masih anak-anak.

Walau demikian, Ibnu Abbas tak patah arang. Ia ketuk satu pintu dan berpindah ke pintu lain, dari rumah-rumah para sahabat Rasulullah. Tak jarang ia harus tidur di depan rumah mereka, karena para sahabat tengah istirahat. Namun betapa terkejutnya mereka begitu melihat Ibnu Abbas tidur di depan pintu rumah.

"Wahai keponakan Rasulullah, kenapa tidak kami saja yang menemuimu?" kata para sahabat yang menemukan Ibnu Abbas di depan rumah mereka.

"Tidak, akulah yang mesti mendatangi anda," jawabnya.Demikianlah kehidupan Ibnu Abbas, hingga kelak ia

benar-benar menjadi seorang pemuda dengan ilmu dan pengetahuan yang tinggi. Karena tingginya dan tak berimbang dengan usianya, ada yang bertanya tentangnya. "Bagaimana anda mendapatkan ilmu ini, wahai Ibnu Abbas?"

"Dengan lidah dan gemar bertanya, dengan akal yang suka berpikir," demikian jawabnya.

Karena ketinggian ilmunya itulah, ia kerap menjadi kawan dan lawan diskusi para sahabat senior. Umar bin Al-Kathab misalnya, selalu memanggil Ibnu Abbas untuk duduk bersama dalam sebuah musyawarah. Pendapat-pendapatnya selalu didengar karena keilmuannya. Sampai-sampai Amirul Mukminin kedua itu memberi julukan kepada Ibnu Abbas sebagai "pemuda tua".

Doa Rasulullah yang meminta kepada Allah agar menjadikan Ibnu Abbas sebagai seorang yang mengerti perkara agama telah terwujud kiranya. Ibnu Abbas adalah tempat bertanya karena kegemarannya bertanya. Ibnu Abbas tempat mencari ilmu karena kegemarannya terhadap ilmu.

Di usianya yang ke-71 tahun, Allah SWT memanggilnya. Saat itu umat Islam benar-benar kehilangan seorang dengan kemampuan dan pengetahuan yang luar biasa. "Hari ini telah wafat ulama umat," kata Abu Hurairah menggambarkan rasa kehilangannya. [sumber: Republika]

Khazanah

Buletin Al Hamdi3

Kisah Sahabat Nabi:

Abdullah bin Abbas, Muda Usianya Luas Ilmunya

Page 4: Buletin Al Hamdi Edisi 1 - Oktober 2013

Pak Hamdi mengisi kajian majelis Ta’lim ibu - ibu orang tua murid SDIT Hidayatulloh. Bertempat di SDIT Hidayatulloh - Jl. Cilangkap Baru No. 99, Jakarta Timur.

Pak Hamdi menghadiri launching Anti Miras bersama Ibu Fahira Idris di Bilangan Monas Jl. Jend. Sudirman - Jakarta.Dengan memanfaatkan momen car free day diharapkan gerakan anti miras ini segera dikenal dan memasyarakat.

Bersama-sama dengan para tokoh masyarakat dan alim ulama dalam

mengkampanyekan gerakan anti miras di

wilayah Ciracas dan sekitarnya.

Bang Hamdi memberikan pembekalan dan motivasi kepada

para relawan dalam Mudik 2013 lalu. Posko Mudik yang

bertempat di terminal Kampung Rambutan ini memberikan

pelayanan kepada para pemudik secara gratis.

Ciri Remaja yang Gagal di Masa Depannya ....

Buletin Al Hamdi4

Lensa

masa depan pada masa remaja akan berakibat fatal dalam mengarungi masa dewasanya.

Menurut M. Al Ghazali (2007), ada beberapa tipe remaja dalam menghadapi masa depannya. Ada yang menjalani kehidupan dengan tekad kuat, penuh optimisme dan motivasi, tidak tunduk dan tidak bisa dikendalikan oleh keadaan disekelilingnya. Sebaliknya, ada juga yang seringkali mengeluh, pesimisme, dan selalu menyerah dengan keadaan disekitarnya.

Orang yang memiliki mental yang positif, tekad yang kuat, optimis, dan tidak pernah terperdaya dengan lingkungan sekitarnya, serta memiliki keteguhan dalam bersikap adalah orang yang mampu menghadapi perubahan zaman dalam kondisi apapun.

Oleh karena itu, perlu disadari bersama mengenai pentingnya untuk terus memupuk semangat karena hal ini merupakan salah satu unsur untuk menciptakan mental yang positif. Orang yang tidak memiliki semangat disebabkan karena orang tersebut malas untuk bergerak . Untuk itu, maka hiduplah menjadi orang yang dinamis agar selalu bersemangat. Ubahlah pola gerak gerik kita agar senantiasa termotivasi dan semangat menjalani hidup secara dinamis.

Definisi SuksesKesuksesan, adalah orang yang berani mengambil resiko dan harus keluar dari zona nyaman. Guna mencapai kesuksesan, juga tidak harus mengenyam pendidikan tinggi. Hal ini pernah dicontohkannya, telah dialami oleh trainer dan motivator terkenal, Andri Wongso.

Di samping itu, kesuksesan tidak bisa dicapai dengan cara yang instan. Semua harus melalui kerja keras. Seperti dicontohkannya, band legendaris The Beatles yang harus menjadi pengamen jalanan selama 10 tahun. Demikian pula salah satu orang terkaya di dunia, Bill Gates yang selama 10 tahun tekun di depan komputer. Melalui serangkaian kerja keras, semangat dan motivasi tinggi, barulah mereka meraih sukses dan mejadi terkenal di seluruh dunia.

Sejalan dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam diri remaja, mereka juga dihadapkan pada tugas-tugas yang berbeda dari tugas pada masa kanak-kanak. Sebagaimana diketahui, dalam setiap fase perkembangan, termasuk pada masa remaja, individu memiliki tugas-tugas perkembangan yang harus dipenuhi. Apabila tugas-tugas tersebut berhasil diselesaikan dengan baik, maka akan tercapai kepuasan, kebahagian dan penerimaan dari lingkungan. Keberhasilan individu memenuhi tugas-tugas itu juga akan menentukan keberhasi-lan individu memenuhi tugas-tugas perkembangan pada fase berikutnya.

Tugas-tugas perkembangan pada masa remaja yang disertai oleh berkembangnya kapasitas intelektual, stres dan harapan-harapan baru yang dialami remaja membuat mereka mudah mengalami gangguan baik berupa gangguan pikiran, perasaan maupun gangguan perilaku. Stres, kesedihan, kecemasan, kesepian, keraguan pada diri remaja membuat mereka mengambil resiko dengan melakukan kenakalan (Fuhrmann, 1990).

Uraian di atas memberikan gambaran betapa majemuknya masalah yang dialami remaja masa kini. Tekanan-tekanan sebagai akibat perkembangan fisiologis pada masa remaja, ditambah dengan tekanan akibat perubahan kondisi sosial budaya serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat seringkali mengaki-batkan timbulnya masalah-masalah psikologis berupa gangguan penyesuaian diri atau gangguan perilaku.

Perkembangan pada remaja merupakan proses untuk mencapai kemasakan dalam berbagai aspek sampai tercapainya tingkat kedewasaan. Proses ini adalah sebuah proses yang memperlihatkan hubungan erat antara perkembangan aspek fisik dengan psikis pada remaja.

Permasalahan di masa remaja memang selalu kompleks, namun bukan berarti tidak bisa diatasi. Masa remaja adalah masa yang sangat tepat untuk membangun masa depannya. Kegagalan membangun

Refleksi