buku pedoman pendidikan karakter undip 2015

95
Edisi I Tim Pendidikan Karakter Universitas Diponegoro Semarang, 2015

Upload: mujiya-ulkhaq

Post on 05-Sep-2015

92 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

buku

TRANSCRIPT

  • Edisi I

    Tim Pendidikan Karakter Universitas Diponegoro

    Semarang, 2015

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip i

    Buku ini disusun oleh TimPendidikan Karakter UNDIP

    Penulis Utama Dr. Dra. Hastaning Sakti,M.Kes, Psikolog

    Dra. Frieda NRH, MS, Psikolog

    Budi Setiyono, S.Sos, M.Pol.Admin, Ph.D

    Pendukung

    Drs. Warsito, S.U.

    Dr. Muhammad Nur, DEA

    Prof. Dr. Singgih Tri Sulitiyono, M. Hum

    Prof. Dr. Iriyanto Widisuseno, M. Hum

    Dr. Yetty Rochwulaningsih, M.Si

    Dra. Rahayu Wilujeng

    Drs. Zaenal Abidin, M.Si

    Tim Pendidikan Karakter Mahasiswa Fakultas Hukum

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip ii

    Kata Pengantar

    Fungsi pendidikan sesuai UU Pendidikan Nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepadaTuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab adalah satu proses pencerdasan kehidupan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, Universitas Diponegoro sebagai Institusi Perguruan Tinggi berkewajiban untuk melaksanakan fungsi itu dan menyiapkan mahasiswa menjadi anggota masyarakat yang selain berkemampuan akademik, juga memiliki karakter yang baik sehingga mereka dapat mengembangkan, menerapkan, menciptakan, menyebarluaskan ilmu pengetahuan/teknologi, dan/atau seni-budaya, sehingga memberi kemanfaatan semaksimal mungkin bagi kesejahteraan masyarakat danumat manusia. Universitas Diponegoro yang bercita-cita menjadi Universitas riset berkelas dunia, berkehendak membentuk dan mengembangkan kepribadian seganap civitas academica-nya untuk senantiasa dapat menjadi manusia seutuhnya, yang unggul lahir-batin. Mereka harus menjadi insan yang cerdas dan peka terhadap problematika rakyat serta mampu menjadi tauladan bagi orang lain dan masyarakat pada umumnya. Keluarga besar UNDIP harus bisa menjadi sekelompok ilmuwan yang beriman, berisiplin, menghayati nilai-nilai kejuangan Pangeran Diponegoro, dan aktif membangun bangsa dan negara untuk mewujudkan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Seiring dengan tujuan tersebut, saya menyambut baik terbitnya buku tentang Pendidikan Karakter Universitas Diponegoro sebagai pedoman dalam melaksanakan pendidikan karakter di lingkungan universitas kita tercinta. Saya berterima kasih atas kerja keras yang dilakukan oleh tim penyusun, sehingga buku ini dapat diterbitkan. Semoga amal dan niat baik kita semua mendapat ridho dari Allah SWT. Rektor Prof. Drs. Sudharto P Hadi, MES, Ph.D NIP 1954 0309 1980031003

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip iii

    Pendahuluan

    Pada saat ini bangsa Indonesia tengah berada pada persimpangan jalan

    yang sangat menentukan dalam liku-liku sejarah. Sebagaimana negara lain,

    Indonesia sedang terimbas proses globalisasi dunia. Proses globalisasi

    memungkinkan tumbuhnya berbagai macam kesempatan yang bisa dimanfaatkan

    oleh siapa saja yang memiliki kompetensi yang tinggi untuk bersaing. Akan tetapi

    tentu saja, arus informasi global yang tanpa batas ditambah dengan perubahan yang

    cepat dalam masyarakat menuntut kesiapan setiap orang untuk menghadapi

    berbagai persoalan yang timbul. Sayangnya, fakta empiris menunjukkan bahwa

    bangsa kita masih memiliki kemampuan rendah untuk menyerap, memetakan dan

    memanfaatkan opportunity yang ada. Di tahun 2010, misalnya secara agregat

    nasional, Indonesia menduduki rangking 44 dalam Global Competitiveness Index,

    jauh tertinggal dari negara Asia lain seperti Singapore (3), Jepang (6), Hong Kong

    (11), Taiwan (13), dan Korea (22). Sementara itu dalam, Human Development Index

    (HDI), Indonesia juga menduduki rangking 108 dari 169 negara, jauh dari rangking

    Jepang (11), Korea(12), Hongkong (21) dan Singapore (27). Apabila tidak dilakukan

    langkah-langkah yang progresif, negara kita akan selalu tertinggal dalam kompetisi

    global.

    Disisi lain, persoalan globalisasi juga menimbulkan ancaman berupa

    terkikisnya identitas nasional (national identity). Pengaruh globalisasi itu secara

    intensif terjadi akibat berkembangnya media dan teknologi komunikasi yang

    memudahkan setiap orang mengakses informasi dan visuaisasi praktek budaya

    asing. Karena derasnya arus informasi global pada saat ini, rakyat Indonesia

    terutama generasi mudanya telah mulai meninggalkan tradisi dan budaya warisan

    leluhur yang telah sekian lama membentuk karakter rakyat nusantara. Sebagian

    anak muda seolah telah kehilangan sikap spiritualitas, sopan santun, keramah-

    tamahan, sabar, prihatin dalam berjuang, tepo saliro, tolong menolong (gotong

    royong), dan ketulusan bertindak (rame ing gawe sepi ing pamrih) yang telah

    berabad-abad dipraktekkan oleh nenek moyang kita. Sebaliknya, sikap yang

    mendominasi pada saat ini adalah kerakusan, keserakahan, kesewenang-

    wenangan, kesombongan, individualisme, materialisme, dan kebebasan yang tanpa

    batas norma susila. Akibat pengaruh liberalisme dari barat, alat ukur untuk

    menentukan baik-buruk bahkan bahagia-sengsara seseorang adalah kepemilikan

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip iv

    harta benda (material capital). Seseorang di anggap sukses dan berhasil apabila

    hartanya melimpah tanpa peduli darimana mereka mendapatkannya, sehingga

    setiap orang berpacu untuk mendapatkan kekayaan sebanyak-banyaknya dengan

    jalan apa saja termasuk korupsi.

    Apabila kondisi ini dibiarkan terus terjadi, maka lambat laun bangsa Indonesia

    akan kehilangan jadi dirinya. Identitas nasional bangsa Indonesia yang didasarkan

    pada nilai-nilai budaya dengan ciri-ciri khas seperti adanya nilai-nilai spritualitas,

    gotong royong, sopan santun, penghargaan terhadap kebinekaan, toleransi, dan

    kermahtamahan akan lenyap. Dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa,

    nampak kecenderungan kuat mengutamakan kepentingan sendiri dan kelompok,

    daripada kepentingan masyarakat. Pola penyelesaian masalah yang didominasi

    dengan kekerasan dan anarkhi. Maraknya korupsi juga bertentangan dengan jiwa

    keadilan sosial.

    Bertolak dari kondisi di atas, pendidikan karakter dan moral bagi generasi

    muda khususnya mahasiswa, menjadi urgen untuk dilaksanakan. Pembinaan itu

    diperlukan untuk memastikan bahwa setiap mahasiswa sebagai calon pemimpin

    masa depan akan memiliki kemampuan mengatasi berbagai macam tantangan

    global ketika mereka kuliah dan juga setelah mereka terjun ke masyarakat. Selain

    itu, dengan pendidikan karakter, mahasiswa juga diharapkan bisa memiliki jiwa

    kejuangan dan nilai-nilai identitas nasional yang kokoh dan terpatri sepanjang hayat.

    PENDIDIKAN KARAKTER MAHASISWA BARU (sebuah alternatif pendidikan karakter berbasis SCL) adalah pelatihan yang dirancang untuk mahasiswa baru dengan pendekatan pembinaan moral dan mental berkebangsaan

    yang positif.

    Pelatihan dengan soft skill ini lebih menekankan sikap moral yang

    mewujudkan tekad untuk memberi yang terbaik kepada universitas serta produktif

    menghasilkan gagasan baru untuk mengantisipasi kebutuhan yang akan datang.

    Secara keseluruhan paket Pendidikan Karakter yang kami susun adalah :

    IDEAL Agent of Change

    (IDEAL = Inspiring Dedicative Emphatic and Accountable Leadership)

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip v

    (Menjadikan Mahasiswa sebagai Agen Perubahan yang mempunyai jiwa pemimpin yang mampu memberikan inspirasi, dedikasi dengan empatik dan

    bertanggungjawab)

    Pelatihan ini akan terbagi menjadi 5 (lima) tahap pembinaan karakter yaitu

    tahap pencairan atau pengalaman, tahap refleksi diri untuk meningkatkan nilai moral

    dan etika; tahap konsep berwawasan nusantara yang berkarakter; pemahaman nilai

    juang Pahlawan Diponegoro; serta tahap penerapan keilmuan yang berkarakter

    sesuai dengan kaidah Pancasila. Paket pelatihan pendidikan karakter mahasiswa ini

    merupakan suatu kumpulan proses pengungkapan diri yang bisa terukur

    validitasnya, karena menggunakan teknik pengungkapan diri yang dipadu dengan

    teknik observasi dan monitoring individual. Tehnik observasi dilakukan oleh kakak

    kelas, sebagai masukan bagi dosen wali dan juga dimaksudkan untuk

    meminimalkan proses gojlokan.

    Informasi dan ketentuan yang tertulis dalam panduan ini disusun untuk

    membantu para peserta pelatihan dan Rektorat serta Dekanat agar mengetahui

    proses pembelajaran yang akan diterapkan. Pelatihan pendidikan karakter, bukan

    sistem salon yang sekali datang langsung berubah. Ada 5 tahapan perubahan yaitu

    precontemplation, contemplation, preparation, action and maintenance. Oleh karena

    itu jika pembentukan karakter ini akan dilaksanakan, agar lebih efektif sebaiknya

    disesuaikan dengan kompetensi masing-masing fakultas.

    Dengan tersusunnya buku Pedoman Pendidikan Karakter bagi Mahasiswa

    Baru ini, penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT, serta beribu terimakasih

    kepada Rektor Bp. Prof. Prof. Drs. Sudharto P Hadi, MES, Ph.D., Pembantu Rektor

    III Bp. Drs. Warsito, S.U., Tim Pendidikan Karakter UNDIP : Dr. Muhammad Nur,

    DEA, Prof. Dr. Singgih Tri Sulitiyono, M. Hum., Prof. Dr. Iriyanto Widisuseno, M.

    Hum., Dr. Yetty Rochwulaningsih, M.Si., Dra. Rahayu Wilujeng,M.Si ;Para

    Pembantu Dekan III seluruh fakultas di UNDIP,Prasetyo Budi Widodo, s.Psi, M.Si

    Dekan Fakultas Psikologi dan para mahasiswa TimPKMB UNDIP yang setia

    bergabung, mendukung dan berinovasi sejak tahun 2011 hingga 2014.

    Semoga buku panduan ini bermanfaat untuk mendidik dan membangun

    karakter mahasiswa UNDIP. Amin.

    Tim Penyusun Pendidikan Karakter

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip vi

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

    PENDAHULUAN ................................................................................................ iii

    DAFTAR ISI ....................................................................................................... vi

    A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

    B. Tujuan ......................................................................................................... 4

    C. Apa dan Mengapa IDEAL Agent of Change .......................................... 7

    D. Proses Pembelajaran ............................................................................... 10

    E. Tahapan pembelajaran IDEAL agent of Change .................................. 11

    F. Peran Kakak Kelas .................................................................................. 13

    G. Hakekat Program Pemanduan ................................................................. 15

    H. Rincian Tugas dan Aktivitas Pemandu ................................................... 25

    I. Teknik Menyusun Satuan Acara Kegiatan ............................................... 34

    J. Variasi Kelompok dan Urutan Teknik Pelaksanaan ................................. 39

    K. Kegiatan Pemanduan Pendidikan Karakter bagi Mahasiswa Baru .......... 42

    1. Pokok Bahasan 1 ............................................................................ 42

    2. Pokok Bahasan 2 ............................................................................ 43

    3. Pokok Bahasan 3 ............................................................................ 46

    4. Pokok Bahasan 4 ............................................................................ 47

    5. Pokok Bahasan 5 ............................................................................ 49

    6. Pokok Bahasan 6 ............................................................................ 51

    7. Pokok Bahasan 7 ............................................................................ 54

    8. Pokok Bahasan 8 ................................................................................ 56

    9. Pokok Bahasan 9 ................................................................................ 58

    10. Pokok Bahasan 10 .............................................................................. 60

    Energizer Indoor ....................................................................................... 62

    Outdoor Games ........................................................................................ 65

    L. Tips Mengikuti Pelatihan dengan Efektif dan Nyaman .............................. 66

    M. Outcome yang diharapkan ........................................................................ 67

    N. Apa Selanjutnya ? ..................................................................................... 68

    DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 72

    LAMPIRAN ........................................................................................................ 75

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 1

    A. Latar Belakang :

    1. Sesuai dengan Visi dan Misi UNDIP dan demi pemantapan kompetensi

    mahasiswa masing-masing fakultas, maka para dekan dan dosen yang

    berkompetensi dalam pelatihan ini diharapkan dapat menjadi trainer soft

    skill yang unggul dan dapat menjadi kebanggaan fakultas.

    2. Perlunya pembentukan sikap moral dan berkebangsaan yang kuat serta

    pengembangan pribadi yang unggul pada mahasiswa sehingga mampu

    berprestasi secara seimbang sebagai manusia seutuhnya

    3. Untuk dapat menjadi unggul, berilmu, bermoral dan berkarakter serta

    mampu bersaing dengan universitas lain, baik semasa kuliah maupun

    dalam bekerja kelak, harus dididik sejak awal bukan ketika akan wisuda.

    Pesan Moral :ARTI LAMBANG UNDIP1. Lambang segi lima melambangkan dasar negara Pancasila.

    2. Kuncup bunga melati bermakna sebagai lambang pendidikan tinggi.

    3. Keris melambangkan ketajaman analisis yang menjamin kemandirian, ketepatan,

    presisi, dan akurasi serta kegunaan.

    4. Siluet pangeran Diponegoro melambangkan jiwa kepahlawanan yang dimiliki oleh

    pangeran Diponegoro yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,

    tinggi rasa tanggung jawab, peka dan tanggap terhadap lingkungan dan sekaligus

    merupakan manifestasi jati diri Universitas Diponegoro.

    5. Kupel melambangkan religiusitas warga kampus, ketaqwaan dan kepatuhan pada

    agama yang dianutnya.

    6. Pancaran 8 sinar melambangkan pencerahan dan penerangan kepada masyarakat di

    bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian serta melambangkan penyebaran

    hasil Tri Dharma Perguruan Tinggi ke segala penjuru.

    7. Daun bunga yang berjumlah 15 helai dan kelopak bunga yang berjumlah 10 helai

    melambangkan tanggal dan bulan kelahiran Universitas Diponegoro, 15 Oktober

    8. Warna hitam pada warna dasar, inti dari keris dan pegangannya melambangkan

    kepribadian. Warna kuning emas (prada) pada warna bingkai dan siluet Pangeran

    Diponegoro melambangkan keagungan. Warna merah pada pancaran 8 sinar di

    belakang siluet Pangeran Diponegoro melambangkan keberanian. Warna putih pada

    kelopak dan daun bunga serta tulisan Universitas Diponegoro Semarang

    melambangkan kesucian.

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 2

    Perwujudan pengukuhan jati diri dapat digambarkan dari sebuah pohon yang

    mempunyai akar nilai sebagai berikut :

    Bagaikan akar sebuah pohon, Pendidikan Karakter Undip berusaha

    memperkokoh jati diri Undip serta melejitkan reputasi Undip di tingkat

    nasional maupun internasional, sehingga dapat menjadi rujukan kemajuan

    bangsa kelak.

    Sebagai pohon, JATI DIRI Undip, diharapkan kokoh berakar pada :

    a. Nilai Pancasila;

    b. Nilai Keilmuan yang mempunyai ketajaman analisis, yang

    menggambarkan ciri orang cerdas serta mampu menjadi pencerah bagi

    sesama mahasiswa, serta masyarakat sekitarnya

    c. Nilai Ketangguhan, sebuah nilai hidup yang telah diteladani oleh para

    pelaut kita dan para pahlawan kita. Kejujuran dalam keilmuan

    diharapkan sejak mahasiswa dibiasakan untuk jujur berilmu dan

    bertanggungjawab, yang dimanifestaikan dalam anti plagiarisme

    d. Nilai Empati, sebagai mahasiswa Undip yang memahami nilai Pancasila

    terus dipupuk dan dididik untuk mampu berempati sesama manusia

    dan mempunyai kepedulian terhadap kelestarian alam.

    e. Nilai Kebudayaan, budaya dan kearifan lokal wajib dijunjung tinggi oleh

    mahasiswa Undip, karena mereka harus bisa mewujudkan kesatuan

    Indonesia.

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 3

    Pesan Moral :

    Makna Keris Pangeran DiponegoroSebilah keris yang indah dan bernilai tinggi adalah buah dari kesulitan danketabahan. Mulai dari sepotong besi yang didapat dari bahan terpilih,dipotong pakai las bakar, kemudian dibakar sampai merah., digebukberkali-kali...dan dibakar lagi sampai pipih, hingga bisa dipotong menjadisebilah keris.

    Setelah terbentuk menjadi keris, kemudian masih dibakar lagi sampai merahdan setelah itu digores pakai baja untuk membuat guratannya. Setelah itu,masih pula diasah lagi sampai tajam hingga menjadi keris indah nanbertuah.Itulah perjalanan hidup mahasiswa di Undip.

    Lihatlah Pangeran Diponegoro bangga dengan kerisnya yang selaludiacungkannya pada saat berkuda.

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 4

    B. Tujuan

    1. Peserta menyadari anugerah manusiawi (Kesadaran diri, Imajinasi,

    kebebasan dan hati nurani) yang diberikan Tuhan kepada semua manusia.

    2. Peserta dapat menerapkan prinsip Olah Pikir (Thinker), Olah Hati(Believer), Olah Raga (Doer) dan Olah Karsa/Rasa (Networker) dalammengembangkan dirinya menjadi mahasiswa yang berdedikasi dan penuh

    keteladanan.

    3. Peserta dapat mulai mengenal diri, membentuk dan mengarahkan citra

    dirinya secara intra personal maupun interpersonal untuk mewujudkan IQ(bervisi, cerdas, kreatif, terbuka), SQ (jujur, ikhlas, religius, adil), AQ (gigih,kerja keras, disiplin, bersih, bertanggungjawab) dan EQ (peduli, demokratis,gotong-royong, suka membantu)

    4. Peserta mampu memiliki ketrampilan berbicara di muka umum,

    menyampaikan gagasan dan mempertahankan pendapat sesuai daya nalar

    serta berpikir kritis

    5. Peserta atau mahasiswa mampu menerapkan Prinsip 3N (+2) Ki HadjarDewantoro (Niteni, Nirokake, Nambahi serta Nemokake danNurunake) yang berkarakter Nusantara dalam setiap implementasikeilmuannya, berdasarkan kecintaan terhadap negara dan nilai-nilai

    kejuangan Pangeran Diponegoro6. Peserta dapat mengatasi seoptimal mungkin semua permasalahan sesuai

    dengan kemampuannya sebagai agen pengubah yang positif tanpamenyalahkan keadaan atau bermental mencari kambing hitam

    7. Peserta dapat menjadi stimulator dan fasilitator terhadap adik angkatan,

    sehingga dapat meneruskan program ini secara mandiri dan bersinergi

    setiap tahunnya secara internal sesuai kompetensi masing-masing fakultas.

    Kakak kelas bertanggung jawab sebagai motivator dan penilai mahasiswa

    baru sebagai masukan entry behavior bagi para dosen wali mahasiswa baru.

    8. Secara harafiah singkatan nama pelatihan IDEAL Agent of Change dapat

    diartikan sebagai suatu cara berkomunikasi pada diri sendiri dan orang lain

    untuk mencapai kesepakatan atau bertindak dan memutuskan suatu

    masalah berdasarkan falsafah nilai Keilmuan dan Kejujuran. Tidak hanya

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 5

    sekedar sebagai Inovator tetapi juga sebagai Inspirator yang baik untuk

    kepentingan peningkatan prestasi UNDIP menuju lebih baik.

    Management pengelolaan diri yang diharapkan sudah muncul pada

    mahasiswa sejak awal masuk kuliah dapat digambarkan Management Jiwa dan

    Raga, sebagai berikut :

    Hubungan Pengelolaan Jiwa Raga dan secara Intra-personal dan Inter-Personal

    Sebagai mahasiswa yang sedang berkembang pola pikirnya, perasaannya,

    fisik serta kreatifitasnya, diperlukan strategi yang baik dalam mengelola jiwa dan

    raganya. Olah pikir (thinker), olah hati (believer), olah raga (doer) dan olah rasa atau

    karsa (networker) akan bersinergi membentuk suatu dinamika hidup.

    Dalam dinamika kehidupan antara Logika dan Rasa akan selalu ada pada

    manusia. Pada kenyataannya manusia akan selalu hidup bersama orang lain, dan

    dengan cara itulah manusia diharapkan mengerti tentang dirinya.

    Visi, kecerdasan, kreatifitas dan keterbukaan ada pada mahasiswa yang

    mampu menyatukan logika dan intra personal perception artinya mahasiswa

    tersebut mampu mengelola pikirnya dengan baik. Nilai yang menunjang ranah

    logika intra-personal adalah Inteligent Quotient (IQ). Disisi lain, kejujuran,

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 6

    keikhlasan, rasa keadilan dan religiusitas umumnya akan muncul pada mahasiswa

    yang mampu menyatukan segala rasa yang ada pada dirinya. Mereka yang mampu

    menyatakan atau mengekspresikan dirinya dengan tenang dalam kondisi apapun

    tentunya akan dinilai sebagai orang yang mempunyai Spiritual Qoutient (SQ) yang

    baik.

    Sifat kegigihan, pekerja keras, kedisiplinan, kebersihan dan tanggungjawab

    pada umumnya akan ditunjukkan oleh mahasiswa yang mampu menyatukan logika

    dalam berhubungan dengan orang lain. Apabila mereka diberi tugas, cenderung

    jarang atau tidak mengeluh, gigih dengan kebenaran untuk mencapai apa yang

    diinginkannya. Mereka sering disebut sebagai pemegang amanah yang baik. Nilai

    ukurannya adalah Adversity Quotient (AQ).

    Olah rasa dan karsa terwujud dari penyatuan pengelolaan rasa dengan orang

    lain (inter-personal). Mereka cenderung senang menjalin kerjasama, dilandasi rasa

    peduli, suka menolong dan membantu. Emotional Quotient (EQ) adalah ukuran

    nilainya.Pesan Moral :

    Pada setiap manusia terdapat persatuan jiwa dan raga yang tak dapat dipisahkan.

    Mahasiswa dituntut untuk mampu mengelola jiwa raga, mengenal diri, membentuk dan

    mengarahkan citra dirinya secara intra personal maupun interpersonal

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 7

    C. Apa dan Mengapa IDEAL Agent of Change

    1. Kompetensi yang diharapkanUndip sebagai institusi pendidikan tinggi telah menyiapkan kerangka pikir

    kompetensi mahasiswanya. COMPLETE Competencies yang terdiri dari

    kompetensi Communicator, Profesional, Leader, Entrepreneur, Thinker danEducator diupayakan ditanamkam sejak awal masuk kuliah, agar kelak bila lulus

    mahasiswa telah siap memasuki dunia kerja.

    Model pembelajaran pada PBM di sebagian fakultas telah diupayakan

    melaju dengan model Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) diiringi dengan

    metode pembelajaran dengan Student Centered Learning (SCL). Laju

    pelaksanaannyapun kadang masih tersendat dengan banyaknya SDM

    mahasiswa yang jengah dengan proses active learning seperti pada SCL.

    Nampak ada kesenjangan antara apa yang diharapkan dan model yang

    ada. Disisi lain mahasiswa selalu dituntut untuk menjadi agent of change.

    Banyak proses perubahan bersinergi dan berkelanjutan bila satu saja sistemnya

    diubah. Untuk itulah Program Pendidikan Karakter bagi Mahasiswa Baru

    disusun. Tema yang diangkat dlam program ini adalah IDEAL agent of change.IDEAL adalah singkatan dari Inspiring, Dedicative, Emphatic and AccountableLeadership. Kami ingin menjadikan mahasiswa sebagai agen perubahan yang

    mempunyai jiwa pemimpin yang mampu memberikan inspirasi, dedikasi dengan

    empatik dan bertanggungjawab.

    2. Kondisi yang adaMengapa IDEAL ? Dari hasil Self Assessment yang dilakukan oleh TIM

    Pendidikan Karakter Undip pada tahun 2012, ditemukan bahwa prosentase

    Kendala Internal pada mahasiswa 9,2 kali lipat lebih besar daripada kendala

    eksternalnya. Hal ini menunjukkan adanya indikasi permasalahan psikologis

    yang serius pada 25 % mahasiswa Undip yang saat itu baru menjalani 1

    semester belajar di Undip.

    Kurang Percaya Diri (28,8%) dan Malas (23,7%) adalah 2 sifat tertinggi di

    tiap fakultas, sedangkan kendala eksternal yang paling banyak dikeluhkan yaitu

    sarana dan prasarana (4,46 %).Bisnis (17,11 %) dan Public speaking (14,72 %)

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 8

    adalah 2 potensi tertinggi pada mahasiswa Undip. Tidak semua fakultas

    menyebutkan kompetensinya sesuai dengan COMPLETE competencies,mereka justru menyebut kompetensi utama adalah Kreativitas, Seni dan Olah

    Raga.

    Bertolak dari kondisi itulah, Tim Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru UNDIP

    berinisiatif menggerakkan mahasiswa baru menuju COMPLETE yang IDEAL.Penguraian aspek yang diangkat dalam pendidikan karakter berdasarkan masukan

    kompetensi dari seluruh fakultas.Penjabaran kompetensi, didasari 3 domain

    pembelajaran yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Pada domain afeksi dibagi

    menjadi 2 yaitu pengelolaan diri dan pengelolaan terhadap orang lain.

    Domain

    Kompetensi

    KOGNITIF AFEKTIF PSIKOMOTOR

    KualitasIntelektual

    Pengelolaan DiriPengelolaan

    terhadap oranglain

    PengelolaanTugas

    INSPIRING

    1. Punya Visi2. Fleksibel3. Inovatif4. Jadi Pencerah

    1. Beretika2. Pembelajar

    Aktif

    1. Komunikatif2. Empati3. Memotivasi

    1. Antusias2. Kreatif

    DEDICATIVE1. Mampu

    Memotivasi2. Punya keahlian

    1. Bermoral2. Beramal ilmu

    1. Mampubersinergi

    2. Bertutur positif3. Sopan

    Punya Niat

    EMPHATIC

    1. Mampu atasikonflik

    2. Berpikir analitis3. Cerdas

    1. Beretika2. Tangguh3. Tabah

    1. Asertif2. Mampu

    bernegosiasi3. Bijaksana

    Cekatanmemutuskanmasalahdengan tepat

    ACCOUNTABLE1. Punya rencana2. Punya strategi

    1. Mawas Diri2. Percaya Diri

    1. Komunikatif2. Dapat

    dipercaya3. Jujur (lisan dan

    tindakan)

    Pengaturanwaktu

    LEADERSHIP

    1. Jadi Panutan2. Punya

    Branding Diri3. Punya

    kompetensi

    1. MampuKontrol Diri

    2. Berpikirpositif

    1. Empati2. Pemberdaya3. Bertanggung-

    jawab

    Performa diriyang positif

    Pada kolom berwarna merah, terutama pada aspek pengelolaan diri,

    menunjukkan beberapa aitem yang akan diajarkan pada program pendidikan

    karakter mahasiswa sejak awal. Mengapa menjadi prioritas? Hal ini dikaitkan

    dengan temuan self assessment, bahwa kendala internal besar pengaruhnya

    terhadap pewujudan kompetensi COMPLETE bagi lulusan Undip.

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 9

    Soft skills yang mendukung kesuksesan dan kompetensiSoft skills yang akan dihadapi mahasiswa selama perkuliahan mencakup 5

    ketrampilan yang akan menunjang terciptanya pengelolaan diri, pengelolaan

    terhadap orang lain, kualitas intelektual dan pengelolaan tugas yang baik.

    Kelima ketrampilan tersebut adalah :

    1. Learning Skills

    2. Thinking Skills

    3. Leadership Skills

    4. Living Skills

    5. Moral & Ethics

    Strategi sukses mahasiswa akan dipengaruhi oleh 40% kecerdasan

    akademik, 30% kemampuan berorganisasi dan 30% kepekaan sosial terhadap

    masyarakat. Semuanya akan saling mempengaruhi.

    Learning skills mencakup amanah untuk menuntut ilmu dan kecerdasan.Thinking skills, sebagai ciri khas masyarakat berpendidikan tinggi akan terlihat darikecerdasan mahasiswa dalam berorganisasi. Berorganisasi yang positif untuk NKRI

    membutuhkan jiwa nasionalis yang tinggi yang bisa tergambarkan dari Leadershipskills seperti dicontohkan oleh Pangeran Diponegoro. Performa yang elegandengan religiusitas yang tinggi sesuai agama masing-masing disertai amanah

    berilmu yang baik, dapat tercermin dari Living skills dan moral serta etika masing-masing mahasiswa.

    Cerdas

    Nasionalis

    Amanah

    Organisatoris

    Elegan

    Religius

    Moral & Ethics

    Learning Skills

    Leadership Skills

    Thinking Skills

    Living Skills

    Sumber : PPSMB UGM

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 10

    D. Proses Pembelajaran

    1.Pendekatan PelatihanPendekatan yang digunakan dalam pelatihan ini adalah :

    1. Pendekatan partisipatif dan bersifat bottom-up approach dengan maksud

    agar peserta lebih dihargai sebagai subjek yang aktif dalam pelatihan.

    2. Konsep pembelajaran psycho-edutainment, yaitu dengan belajar sambil

    bermain sebagai pengembangan pendekatan andragogi.

    3. Menerapkan prinsip pembelajaran SCL (Student Centered Learning) agar

    tercipta proses pembelajaran berkarakter yang sesuai dengan kompetensi

    masing-masing fakultas.

    2. Metode dan Teknik PelaksanaanPelatihan ini dilakukan berdasarkan metode VIPP (Visualization In

    Participatory Programme) yaitu pelatihan partisipatif dengan menggunakantehnik visualisasi. Sedangkan teknis pelaksanaannya dilakukan dengan indoor

    dan outdoortraining.

    Pada indoor training dilakukan dengan pemberian teori 30% dan

    permainan atau role-play 70%. Tehnik ini sengaja dilakukan agar semua input,

    proses hingga outcome pelatihan ini berangkat dari aspirasi mahasiswa.

    Proses debriefing dilakukan oleh dosen atau fasilitator melalui

    pendekatan Trilogi Pendidikan Ki Hadjar Dewantoro (ing ngarsa sung tuladha,

    ing madya mangun karsa, tutwuri handayani).

    3. Tahapan Pelatihan Pendidikan Karakter Tahun PertamaPendidikan Karakter ini hanya mendasarkan tahap pertama atau tahun

    pertama dan telah disusun dengan konsep tahapan sebagai berikut :

    a. Untuk indoor training :1. Mengenal dan memahami manusia sebagai ciptaan Tuhan agar dapat

    mencintai Tuhan YME, cerdas emosi, berkarakter mulia, bertatakrama

    dan cinta kasih/berbakti terhadap orang tua, guru dan sesama.

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 11

    2. Mengenal dan memahami diri sebagai WNI dengan menjunjung tinggi

    NKRI

    3. Mengenal dunia orang lain dan bekerja bersama orang lain dengan

    menjunjung nilai perikemanusiaan

    4. Mengungkapkan potensi diri dan kelompok agar lebih bermoral dan

    beretika dalam mengembangkan ilmu dan berproses selama pendidikan

    5. Menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan semangat juang

    kepahlawanan Pangeran Diponegoro, agar tercipta semangat korsa,

    adversity dan rasa memiliki UNDIP sebagai almamater yang megah.

    b. Untuk outdoor training :1. Aplikasi lapangan untuk mengungkap Kerjasama, Kepemimpinan,

    Problem Solving dan Kreatifitas dilaksanakan selama 3 jam dengan

    permainan soft games.

    2. Tahap evaluasi diri dengan feedback kelompok menuju Kontemplasi

    Berkarakter (mempertimbangkan untuk mengubah diri menjadi lebih

    berkarakter).

    E. TAHAPAN PEMBELAJARAN IDEAL Agent of Change

    Berikut adalah skema pohon tahapan pembelajaran Tahun Pertama yaitu Pencairan

    dan Pemahaman Diri, yang dikemas menjadi 5 tahapan utama yang

    berkesinambungan beserta point-point bahasannya, yaitu :

    1. Manusia di Alam Semesta

    2. Siapakah Saya ?

    3. Branding Karakter

    4. Aku dan Negeriku

    5. Tanggung Jawab Kita

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 12

    Aku & Negeriku

    Siapakah Saya?

    Branding Karakter

    TanggungJawab Kita

    Setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan mahasiswa UNDIP dapatmenjadi Agen Perubahan yang mempunyai jiwa pemimpin yang mampumemberikan inspirasi, dedikasi dengan empatik dan bertanggungjawab

    negatif

    Pengenalan Diri & Kelompok

    positif kendala

    Saling hargaiagama

    Percaya Diri dengan self branding positif

    Berjiwa adil

    Bicara kompetensi

    Self Branding

    Karakter Keilmuanberazaskan Pancasila

    Pemimpinberkarakter

    Vission &SMART

    Tingkatkan Komitmen padaKompetensi Lulusan

    2

    potensi

    Manusia diAlam Semesta

    Moral, akhlak,nilai & ilmu

    Wujud, martabat,karakter manusia

    Terhadap Tuhan, Manusia & Lingkungan

    1

    Wawasan Nusantara &KeDiponegoroan

    Saling hargaisesama

    5

    4

    3

    Berjiwa pemersatu

    Berjiwa bijaksana

    Cinta budaya Cinta negeri

    Ber ke TUHAN an YME

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 13

    F. PERAN KAKAK KELAS

    1. Tugas mahasiswa (kakak angkatan) :a. Sebagai fasilitator :

    1. Membantu dosen menyiapkan segala peralatan

    2. Membantu mempersiapkan ice-breaking

    3. Memotivasi mahasiswa baru

    b. Sebagai observer :

    1. Mengobservasi semua kegiatan mahasiswa baru sesuai item penilaian

    2. Mengkompilasi nilai mahasiswa baru perdosen wali untuk diserahkan

    kepada dosen wali setelah diverifikasi bagian akademik/kemahasiswaan.

    2. Penilaian Observasi :Pada semua kegiatan indoor dan outdoor dilakukan penilaian individu dan

    kelompok, yang dilakukan oleh observer lapangan (kakak angkatan), dengan

    menggunakan metode Leader less Group Discusiion (LGD). Penilaian ini akan

    menjadi entry behavior data mahasiswa baru yang diserahkan kepada dosen

    wali.

    Dasar penilaian disesuaikan dengan kompetensi lulusan fakultas masing-

    masing. Penilaian didasarkan pada kompetensi lulusan fakultas yang

    dijabarkan sebagai :

    1. Berpikir strategis dalam pemecahan masalah

    2. KepercayaanDiri

    3. Semangat pantang menyerah

    4. Kemampuan mengelola emosi

    5. Integritas

    6. Nasionalisme

    7. Beretika dan bertutur sopan

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 14

    PENILAIAN OBSERVASILEADERLESS GROUP DISCUSSION (LGD) PKMB UNDIP

    Nama : ....... Observer :

    No. KOMPONEN Bobot Skor B x S1. BERPIKIR STRATEGIS DALAM PEMECAHAN MASALAH

    a. Terlibat aktif dalam pemecahan masalah 8b. Ide pemecahan masalah yang disampaikan efektif dan

    strategis 8

    2. KEPERCAYAAN DIRIa. Berbicara dengan suara yang jelas dan dapat didengar

    teman sekelompoknya 8

    b. Menunjukkan kontribusi dalam diskusi dan penyelesaiantugas (berbicara dan bertindak) 8

    3. SEMANGAT PANTANG MENYERAHa. Menjalankan instruksi dengan semangat / antusias 7b. Memberi dorongan pada teman sekelompok, pantang

    menyerah dalam mengatasi kesulitan atau hambatan 7

    4. KEMAMPUAN MENGELOLA EMOSIa. Menunjukkan kemauan menunggu giliran bicara 7b. Menunjukkan ekspresi emosi yang tenang (tidak

    meledak-ledak) ketika dibantah / dikritik / dicela 7

    5. INTEGRITASa. Punya keyakinan & keteguhan hati yang konsisten 6b. Menjaga nilai kejujuran dan sportivitas kelompok 6

    6. NASIONALISMEa. Antusias menyatakan kecintaan terhadap Indonesia 5b. Cinta budaya, produk dan bahasa Indonesia 5c. Berorientasi untuk kepentingan dan kejayaan NKRI 5d. Pluralisme / kebhineka-tunggal-ika-an 5

    7. BERETIKA DAN BERTUTUR SOPANa. Penggunaan bahasa lisan yang baik (positif) dan sopan 4b. Bertutur dengan senyum dan bahasa tubuh yang baik 4

    Total

    Keterangan skor :1 : kurang sekali Keterangan :2 : kurang3 : baik4 : sangat baik

    Range: 100 - 400

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 15

    G. HAKIKAT PROGRAM PEMANDUAN1

    1. Pengertian

    Program pemanduan adalah serangkaian kegiatan terencana yang dipimpin

    oleh sejumlah pemandu yang ditujukan untuk membantu para peserta agar

    mereka memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang dibutuhkan

    seseorang untuk menjalankan sejumlah tugas tertentu, serta dijalankan dengan

    metode yang memungkinkan para peserta menemukan sendiri simpulan-

    simpulan mengenai hal yang dipelajari, maupun bukti-bukti yang mendukung

    simpulan tersebut.

    Dari uraian tentang arti program pemanduan ini dapat disimpulkan bahwa :

    a. Program pemanduan terdiri atas serangkaian kegiatan yang

    direncanakan. Ini berarti bahwa kegiatan-kegiatan yang ditampilkan

    (khususnya oleh para pemandu) bukanlah kegiatan yang bersifat

    improvisasi

    b. Kegiatan-kegiatan dalam program pemanduan dilakukan demi

    tercapainya suatu tujuan, bukan semata-mata untuk menghibur para

    peserta. Demi tercapainya tujuan pemanduan, ada kalanya pelaksanan

    pemanduan menyimpang dari rencana semula tetapi hal ini tidak berarti

    bahwa program ini dapat dilakukan tanpa rencana.

    c. Tujuan Program pemanduan adalah keberhasilan peserta dalam

    mencapai pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang mereka butuhkan

    untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu. Karena ketrampilan tidak

    mungkin dicapai tanpa latihan, maka selama program pemanduan

    berlangsung harus ada cukup waktu bagi peserta untuk melakukan

    berbagai latihan yang diperlukan. Ini berarti bahwa aktivitas dalam

    program pemandu harus lebih banyak dilakukan oleh peserta bukan oleh

    pemandu.

    d. Tugas pemandu tidak hanya menjelaskan secara satu arah, namun juga

    membantu peserta untuk menemukan sendiri hal-hal yang berkaitan

    dengan tujuan pemanduan.

    1 Buku Pelatihan untuk Pemandu (PP) OPPEK dan PP LKMM Direktorat Kelembagaan Dirjen Dikti 2006

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 16

    e. Tugas ini dapat dilakukan pemandu dengan cara :

    1. Mengarahkan kegiatan sehingga memperbesar kemungkinan bagi

    munculnya fakta-fakta yang dibutuhkan untuk mengambil simpulan

    tertentu. Semua ini dilakukan dengan memberikan peserta suatu

    pengalaman terkendali.

    2. Menyadarkan peserta akan adanya fakta-fakta tertentu selama

    berlangsungnya program pemanduan. Hal ini dapat dilakukan dengan

    mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mengingatkan

    peserta pada adanya data tersebut, atau mengajukan rangkaian

    pertanyaan terarah untuk menggiring peserta pada satu simpulan

    tertentu.

    3. Memberi berbagai konsep kepada peserta baik melalui ceramah

    singkat maupun aktifitas-aktifitas pemicu insight.

    2.. Landasan TeoritikLandasan teoritik bagi penyusunan suatu program pemanduan adalah teori-

    teori yang bersumber psikologi belajar. Psikologi belajar adalah bagian dari psikologi

    yang khusus membantu faktor-faktor yang berperan dalam proses belajar. Dalam hal

    ini perlu dijelaskan bahwa psikologi memandang belajar sebagai suatu proses yang

    berakhir dengan terjadinya perubahan pola tingkah laku seseorang.

    Beberapa di antara konsep dan prinsip-prinsip dari psikologi belajar adalah :

    a. Di antara faktor-faktor yang berasal dari dalam diri pribadi seseorang ada 3 (tiga)

    faktor yang perlu diperhatikan secara khusus, yaitu :

    (1) Kebutuhan,

    (2) SINA(Sistem Nilai dan Asumsi)(3) SKSM (Sistem Koordinasi Senso Motorik).

    b. Kebutuhan adalah kondisi dalam diri seseorang yang menimbulkan keadaan

    tidakseimbang sehingga mendorongnya melakukan kegiatan tertentu untuk

    mengembalikan keseimbangan itu. Kebutuhan akan mempengaruhi seseorang

    dalam menafsirkan rangsangan yang berasal dari lingkungannya.

    c. SINA adalah kumpulan keyakinan seseorang, baik mengenai hal-hal yangberhubungan dengan dirinya maupun yang berhubungan dengan keadaan

    lingkungan. SINA ini meliputi pula penilaian mengenai penting tidaknya, buruk

    baiknya, benar salahnya, berguna tidaknya, perlu tidaknya hal-hal tertentu.

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 17

    SINA terbentuk melalui pengalaman-pengalaman seseorang sepanjang

    kehidupannya. Penambahan pengalaman-pengalaman baru mungkin terjadinya

    mengakibatkan perubahan pada beberapa unsur SINA, karena pada dasarnya

    manusia punya kecenderungan untun mempertahankan SINA-nya. Adanya

    usaha untuk mempertahankan SINA yang dimiliki seseorang menyebabkan

    SINA tidak selamanya. Bahkan tidak jarang asumsi-asumsi yang diyakini

    seseorang ternyata bertentangan dengan kenyataan.

    d. SKSM adalah sistem yang mengontrol gerakan-gerakan motorik yang dilakukanseseorang, baik gerakan/aktifitas yang bersifat refleks maupun yang bersifat

    tingkah laku instrumental

    e. SINA terutama merupakan dasar dari kesiapan/kesediaan untuk menampilkanaktifitas tertentu, sementara SKSM akan menentukan sejauh mana seseorang

    berhasil pada hal-hal yang ingin dilakukan itu. Sebagai contoh, seseorang

    mungkin saja mempunyai asumsi bahwa ia harus tetap tersenyum walaupun

    hatinya sedang sedih, akan tetapi bila SKSM-nya tidak terlatih untuk

    menampilkan senyum pada saat hatinya sedang sedih, ia tetap akan gagal

    untuk tersenyum.

    f. Program pemanduan pada dasarnya adalah usaha untuk mengubah SINA

    sampai pada suatu taraf tertentu sehingga seseorang mau berlatih agar SKSM-

    nya memungkinkan ia untuk terampil melakukan aktifitas-aktifitas tertentu.

    Pada umumnya program pemanduan tidak menyediakan cukup waktu untuk

    melatih ketrampilan motorik.

    3. Materi Program Pemanduan

    Setiap program pemanduan harus mengandung minimal 5 (lima) materi pokok

    sebagai berikut:

    a. Pengalaman TerkendaliPengalaman terkendali adalah pengalaman yang sengaja diberikan kepada

    peserta untuk merangsang timbulnya insight (pemahaman tertentu). Untuk

    mencapai tujuannya setiap pengalaman terkendali haruslah memperbesar

    kemungkinan terjadinya proses tertentu.

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 18

    b. Diskusi Dalam Kelompok KecilDiskusi ini mempunyai beberapa tujuan antara lain :

    1. Membahas pengalaman-pengalaman yang terjadi selama program

    berlangsung(khususnya yang berasal dari pengalaman terkendali)

    2. Menjadi sumber belajar lain di samping Pemandu

    3. Menjadi sumber Reward dan Punishment sesama anggota

    c. Ceramah SingkatCeramah singkat berfungsi untuk menjelaskan konsep yang sulit untuk

    dipahami hanya melalui pengalaman terkendali dan diskusi kelompok. Di

    samping itu, ceramah singkat ini dapat digunakan sebagai media untuk

    meminjam otoritas para ahli dalam mendukung kebenaran-kebenaran yang

    tidak dapat dibuktikan melalui pengalaman terkendali.

    d. Aktifitas Pemicu Insight (API)API ini merupakanalternatif lain bagi kegiatan pengembangan wawasan.

    Kegiatan ini meliputi pembagian bahan tertulis dan aktivitas pendukung

    lainnya.

    e. Interaksi antara Peserta dan PemanduProgram pemanduan tidak dapat dilaksanakan hanya lewat komunikasi

    satu arah. Pemandu harus berinteraksi secara insentif dengan para

    peserta, baik selama program berlangsung di dalam kelas, mungkin pada

    saat-saat istirahat. Pemandu harus bersedia berdialog dengan peserta,

    merangsang partisipasi mereka dan menampung pendapat mereka.

    4. Penyusunan Program Pemanduan

    a. Analisis Terhadap Model Ideal

    Pada tahap ini dilakukan penelitian baik penelitian literatur maupun

    penelitian empiris tentang syarat-syarat kognitif, afektif maupun konatif

    (Psikomotorik) dari peran atau status tertentu. Misalnya kita ingin

    menyusun program pemanduan untuk penceramah yang ideal.

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 19

    b. Penyusunan Model IdealBerdasarkan penelitian tentang syarat-syarat dari pemegang status

    tertentu, disusunlah model ideal dari pemegang status itu. Seluruh kegiatan

    pemanduan pada akhirnya diarahkan dengan tujuan agar peserta dapat

    berpikir dan bertindak seperti model ideal itu. Pengembangan ciri-ciri model

    ideal harus diusahakan sekonkrit mungkin, agar setiap peserta dapat

    menilai sendiri apakah pikiran dan perbuatannya telah sesuai dengan

    model ideal.

    c. Penyusunan Jenjang BelajarJenjang belajar adalah tahap-tahap yang harus dilalui oleh peserta agar ia

    dapat berpikir dan bertindak seperti model ideal. Secara garis besar

    jenjang itu akan dimulai dengan pemahaman terhadap model ideal,

    dilanjutkan dengan keinginan menjadi seperti model ideal dan akhirnya

    sanggup berpikir dan bertindak seperti model ideal.

    d. Penyusunan Pengalaman TerkendaliDalam tahap ini dirumuskan kegiatan-kagiatan yang harus dilakukan

    peserta agar ia (melalui pengalamannya) dapat mengumpulkan data yang

    nantinya dapat digunakan untuk :

    1. Menyampaikan (beberapa) ciri dari model ideal.

    2. Mengenali kemampuannya untuk berperan sesuai dengan tuntutan/

    persyaratan statusnya dan menyimpulkan bagaimana seharusnya ia

    bertingkah laku (sesuai dengan statusnya) dalam situasi-situasi

    tertentu

    3. Memperoleh pemahaman dari konsep-konsep yang dijelaskan secara

    teoristis

    Penyusunan pengalaman terkendali harus pula meliputi :1. Perkiraan tentang kemungkinan penyimpangan dari model ideal.

    2. Inventarisasi terhadap data yang perlu ditekankan (benar-benar disadari

    peserta) agar peserta dapat membuat simpulan yang diharapkan.

    3. Pertanyaan-pertanyaan yang dapat membantu peserta untuk menyadari

    data yang dibutuhkan untuk membuat simpulan yang diharapkan.

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 20

    e. Penyusunan Sekuen PemanduanSekuen pemanduan adalah urutan kegiatan dalam program pemanduan.

    Sekuen ini harus disusun sejalan dengan jenjang belajar dan sesuai

    dengan strategi pelaksanaan program pemanduan.

    Strategi ini meliputi :

    1. Penciptaan situasi yang merangsang perubahan. Seseorang hanya

    bersedia berubah bila ia yakin bahwa tingkah laku yang akan dilakukan

    adalah lebih efektif dari tingkah lakunya sekarang. Keyakinan ini

    haruslah dirangsang melalui suatu pengalaman terkendali yang

    memungkinkan peserta untuk mengenali kekurangannya, dan

    mengetahui bagaimana ia memperbaiki kekurangannya itu.

    2. Penjelasan tentang model ideal yang harus ditiru. Penjelasan model

    ideal hendaknya dilakukan dengan memperhatikan hal-hal sebagai

    berikut :

    a. Penjelasan harus sistematik, selangkah demi selangkah

    b. Penjelasan harus terinci, sehingga peserta benar-benar mengetahui

    apa yang harus dilakukannya.

    c. Penjelasan mengenai apa yang harus dilakukan perlu diikuti

    dengan penjelasan mengenai Mengapa dan bagaimana

    d. Berikan kriteria keberhasilan agar peserta dapat menilai sendiri

    apakah ia telah berhasil menirukan model ideal dengan benar atau

    tidak

    3. Pemberian kesempatan untuk menirukan model ideal. Peserta harus

    dapat kesempatan untuk menampilkan tingkah laku barunya di dalam

    selama program berlangsung. Ini memberikan kesempatan pada

    peserta untuk mengoreksi tingkah lakunya, apabila hasil peniruannya

    masih belum sempurna.

    Kesempatan meniru model ini dapat diberikan dalam tiga bentuk

    kegiatan, yaitu:

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 21

    a. Latihan, yaitu bentuk kegiatan peserta untuk mencobamenerapkan pengetahuan yang telah diperolehnya melalui soal-

    soal yang diberikan tim pemandu.

    b. Penguasaan, yaitu bentuk kegiatan peserta untuk mencobamenerapkan pengetahuan diperolehnya melalui simulasi. Kegiatan

    ini dilakukan selama berlangsungnya program pemanduan.

    c. Praktik, yaitu bentuk kegiatan peserta untuk mencoba menerapkanpengetahuan yang diperolehnya melalui kegiatan pasca pelatihan.

    4. Pemberian umpan balik untuk tingkah laku peserta. Peserta yang

    berhasil menirukan tingkah laku yang benar, perlu memperoleh

    konsekuensi positif (pujian, pembenaran, pengumuman di depan kelas

    dan sebagainya). Di lain pihak peserta yang gagal menirukan tingkah

    laku ideal perlu memperoleh konsekuensi negatif (didiamkan, dikritik,

    dan sebagainya). Umpan balik ini bisa diberikan baik oleh pemandu

    maupun oleh peserta lainnya. Oleh karena itu dalam penyusunan

    sekuen latihan perlu diperhitungkan kapan saat yang tepat bagi para

    peserta untuk saling memberikan umpan balik. Perhatikan juga cara-

    cara yang baik untuk menyampaikan kritik.

    5.Pelaksanaan Program Pemanduan

    Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan program

    pemanduan adalah :

    a. Sedapat mungkin patuhilah rencana sekuen pemanduanRencana sekuen pemanduan telah disusun dengan mempertimbangkan

    berbagai faktor yang mungkin timbul dan mempengaruhi tercapai tidaknya

    program pemanduan. Oleh karena itu, hindarilah penyimpangan dari

    rencana sekuen pemanduan.Hal ini terutama berlaku bagi para pemandu

    model yang belum banyak pengalaman dalam menjalankan pemanduan.

    Pemandu-pemandu senior yang telah berulang kali menjalankan program

    pemanduan sejenis, seringkali mampu untuk menukar sekuen latihan

    karena melihat peluang belajar yang timbul selama proses pemanduan

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 22

    berlangsung. Tetapi walaupun demikian, sesungguhnya pemandu senior

    tidaklah sungguh-sungguh menyimpang dari rencana sekuen pemanduan,

    karena sesungguh-nya mereka telah menyiapkan berbagai alternatif

    sekuen pemandu.

    b. Hafalkan nama-nama pesertaBerusahalah untuk memanggil peserta dengan nama mereka. Hal ini

    mengurangi rasa formil yang seringkali menimbulkan ketegangan dan

    secara tidak langsung menghambat proses belajar.

    c. Usahakan agar peserta terlibat dalam proses pengambilan simpulanJangan tergesa-gesa menarik simpulan, biarkan peserta menyimpulkan

    sendiri tetapi kemudian tekankanlah simpulan tersebut.

    d. Jangan tergesa-gesa menjawab pertanyaanJangan jawab pertanyaan yang tidak dipahami maksudnya.

    Jangan jawab pertanyaan yang tidak diketahui jawabannya.

    Jangan jawab pertanyaan yang tidak perlu dijawab oleh pemandu.

    Bila jawaban terhadap pertanyaan tersebut dapat diberikan peserta

    seandainya mereka menyadari data tertentu, ingatkan peserta pada data

    tersebut, dan biarkan kemudian mereka menjawab pertanyaan itu.

    e. Hindari perdebatan dengan pesertaPerdebatan dengan peserta dapat menciptakan peluang terjadinya crash

    landing kesan menggurui, pembunuhan karakter dan menghabiskan waktu

    percuma.

    f. Ajukan pertanyaan sesering mungkinAdalah kenyataan bahwa peserta dapat belajar melalui kegiatan menjawab

    pertanyaan dan hal ini memberikan peserta lebih banyak kepuasan dari

    pada bila ia langsung diberitahukan materi pelajaran yang harus ia terima

    begitu saja. Sehubungan dengan ini ada beberapa hal yang perlu

    diperhatikan dalam mengajukan pertanyaan, yaitu:

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 23

    1. Ajukan pertanyaan yang dapat dijawab peserta. Jangan ajukan

    pertanyaan yang terlalu sulit sehingga peserta menjadi resah karena

    tidak bisa menjawabnya.

    2. Jangan ajukan pertanyaan yang terlalu mudah. Pertanyaan-

    pertanyaan seperti ini mengurangi motivasi peserta untuk

    memberikan jawabannya dan seringkali peserta menjadi ragu apakah

    jawabannya yang ia pikirkan adalah jawaban yang benar.

    3. Ajukan pertanyaan secara sistematisJawaban terhadap pertanyaan pertama hendaknya merupakan data yang

    dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan kedua dan jawaban

    pertanyaan kedua hendaknya merupakan data bagi jawaban pertanyaan

    ketiga, demikian seterusnya. Sebaliknya bila suatu pertanyaan tidak dapat

    digunakan sebagai bahan untuk menjawab pertanyaan yang lebih sukar.

    g. Gunakan umpan balikDalam melaksanakan program pemanduan, kita perlu mencari tahu

    apakah peserta telah menangkap hal-hal yang ingin kita

    sampaikan.Karena itu kita perlu mencari dan memanfaatkan umpan

    balik.Umpan balik bisa berasal dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

    peserta, sikap mereka dalam mengikuti program, saran-saran yang

    mereka kemukakan, dan bahkan dari raut muka mereka.

    h. Sadari keterbatasan andaJangan melakukan hal-hal di luar batas kemampuan anda. Jangan

    mencoba menjelaskan hal-hal yang tidak anda pahami. Persiapkanlah diri

    anda sebelum memulai kegiatan dan yang paling penting :

    JANGAN PERNAH MENGIRA BAHWA ANDA ADALAH ORANGTERPANDAI DI DALAM KELAS. Dalam beberapa hal tertentu, mungkinada peserta yang lebih menguasai bahan dari pada anda.Jangan

    memusuhi orang tersebut, tapi gunakan dia sebagai orang yang dapat

    membantu kegiatan anda.

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 24

    6. Evaluasi Program Pemanduan

    Untuk mengetahui keberhasilan program pemanduan, perlu dilakukan evaluasi

    terhadap proses pemanduanyang menunjukkan bahwa :

    1. Pemanduan bukan suatu kegiatan yang bersifat improvisasi atau sekedar

    menghibur peserta.

    2. Program pemanduan disusun dan dilakukan melalui suatu perencanaan.

    3. Aktivitas lebih banyak dilakukan peserta dari pada pemandu

    4. Aktivitas peserta dilakukan melalui berbagai acara yang memungkinkan

    terjadinya pengalaman terkendali

    5. Peserta menyadari adanya fakta tertentu selama program pemanduan

    berlangsung.

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 25

    H. RINCIAN TUGAS DAN AKTIVITAS PEMANDU2

    Sebagai pemimpin program panduan, seorang pemandu mempunyai tugas

    yang sangat kompleks. Ada kalanya ia harus memberikan instruksi, ada kalanya ia

    harus menjawab pertanyaan dan ada pula saatnya ia justru harus mengajukan

    pertanyaan.

    Dalam garis besarnya tugas-tugas pemandu dapat dibedakan dalam tiga kelompok

    tugas yaitu :

    A. Menyiapkan panduan

    B. Melaksanakan panduan

    C. Mengevaluasi hasil dan menyusun berita acara panduan

    A. MENYIAPKAN PANDUANBanyak pemandu pemula yang menganggap bahwa tugas menyiapkan

    panduan hanya terbatas pada pengecekan peralatan yang dibutuhkan, padahal

    seharusnya mereka masih melakukan persiapan-persiapan yang penting lainnya.

    1. Mempelajari rencana panduanTidak semua tujuan panduan telah dirumuskan dengan sempurna. Oleh karena

    itu tidak cukup bila pemandu hanya membaca apa yang ditulis sebagai tujuan

    panduan, akan tetapi pemandu harus mempelajari secara lebih seksama untuk

    mengantisipasi berbagai hal yang mungkin muncul selama aktivitas panduan

    berlangsung. Antisipasi ini perlu supaya pemandu tidak mengalami kesulitan

    dalam melaksanakan aktivitas panduan sesuai dengan rencana semula.

    2. Menyiapkan kerangka diskusiDiskusi yang berlangsung antara pemandu dan peserta, selama panduan

    berjalan bukanlah diskusi bebas yang tidak punya tujuan. Diskusi ini seharusnya

    berjalan mengikuti suatu alur yang sudah direncanakan yaitu :

    - Pengumpulan fakta/ temuan-temuan

    - Penyaringan fakta/ temuan-temuan yang relevan dengan tujuan panduan

    - Pengaitan fakta menjadi suatu simpulan

    - Pengaitan simpulan dengan situasi kehidupan sehari-hari

    2Buku Pelatihan untuk Pemandu (PP) OPPEK dan PP LKMM Direktorat Kelembagaan Dirjen Dikti 2006

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 26

    Agar diskusi dapat berjalan sesuai dengan alur yang direncanakan, maka

    pemandu bertugas menyiapkan kerangka diskusi dengan mempertimbangkan:

    - Fakta/ temuan yang seharusnya terungkap dalam diskusi

    - Pertanyaan-pertanyaan yang perlu dikemukakan untuk memperbesar

    kemungkinan terungkapnya fakta tersebut

    - Cara yang dapat menghubungkan fakta tersebut menjadi suatu simpulan.

    Contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari peserta yang dapat dikemukakan

    untuk memperjelas pemahaman peserta terhadap konsep-konsep yang dibahas.

    3. Menyiapkan kerangka observasiSama halnya dengan menyiapkan kerangka diskusi, maka kerangka

    observasipun perlu disiapkan dengan mempertimbangkan temuan yang harus

    diungkapkan. Penyiapan kerangka observasi akan menjadi lebih mudah bila

    pemandu benar-benar memahami struktur dari aktivitas yang akan berlangsung.

    4. Menyiapkan peralatan yang dibutuhkanDi kalangan pemandu-pemandu senior, ada pameo yang berbunyi : seorang

    pemandu harus mampu menggunakan peralatan apapun untuk menjelaskan ide-

    idenya. Hal ini tidak salah, karena seorang pemandu memang tidak boleh

    terlalu bergantung pada peralatan.Akan tetapi jika peralatan itu mudah untuk

    diperoleh, sebaiknya seorang pemandu tidak menngunakan pameo di atas

    hanya untuk menutupi kemalasannya dalam melakukan persiapan.

    B. MELAKUKAN PANDUANKelompok tugas melaksanakan panduan sesungguhnya masih dapat dirinci

    menjadi beberapa kelompok tugas yang lebih kecil seperti memberikan instruksi,

    mengamati aktivitas peserta, memimpin diskusi kelas dan memberi ceramah singkat.

    1. Memberi instruksiProgram panduan pada umumnya merupakan proses belajar melalui aktivitas.

    Aktivitas yang dilakukan oleh peserta sengaja diberikan dengan harapan agar

    melalui aktivitas tersebut, akan muncul sejumlah temuan yang dapat digunakan

    untuk mendukung simpulan tertentu. Untuk memperbesar kemungkinan

    munculnya temuan-temuan yang diharapkan, pemandu harus memberi instruksi

    secara seksama.

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 27

    Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyampaian instruksi adalah :

    - Berikan instruksi secara keseluruhan dengan jelas

    - Peserta perlu tahu output (hasil) yang diharapkan oleh pemandu dari mereka

    - Peserta perlu tahu system scoring yang berlaku (kalau ada perhitungan nilai)

    - Peserta perlu tahu tata tertib yang berlaku, baik yang menyangkut batas

    waktu, maupun yang menyangkut aturan lain seperti boleh atau tidaknya

    mereka berbicara dengan teman, boleh tidaknya mereka bertanya pada

    pemandu setelah mulai bekerja, dan lain sebagainya.

    - Peserta harus mendapat jawaban penjelasan mengenai hal-hal yang mereka

    tanyakan

    - Instruksi perlu disampaikan sesingkat mungkin tanpa mengurangi

    kelengkapannya.

    - Bila mungkin instruksi sebaiknya disampaikan secara tertulis.

    - Sedapat mungkin jangan menggabungkan 2 atau lebih instruksi yang

    sesungguhnya dapat dipisahkan. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan satu

    satuan instruksi adalah sebuah penjelasan yang dibutuhkan peserta agar

    mereka dapat mengerjakan tugas yang tidak boleh diinterupsi oleh informasi

    baru, atau oleh waktu istirahat tanpa perlu disusuli oleh informasi yang

    terlupa.

    2. Mengawasi aktivitas panduanSelama peserta melakukan aktivitas yang diinstruksikan, pemandu harus aktif

    melakukan pengamatan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan

    pengamatan ini antara lain adalah :

    - Pemandu harus ingat bahwa aktivitas ini dilakukan dalam rangka

    pengumpulan temuan-temuan yang akan digunakan dalam pembahasan

    konsep atau prinsip-prinsip.

    - Pemandu harus ingat tujuan dari aktivitas dan temuan-temuan apa saja yang

    diharapkan muncul untuk dijadikan bahan pembahasan.

    - Pemandu sebaiknya mencatat temuan-temuan yang berhasil dijumpainya.

    Catatan harus meliputi kapan suatu peristiwa terjadi, siapa saja yang

    berperan, bagaimana tingkah laku masing-masing peserta dan mengapa

    mereka menampilkan tingkah laku tersebut.

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 28

    - Pemandu juga harus membayangkan cara-cara yang akan digunakan untuk

    mengolah temuan tersebut di dalam diskusi kelas yang seharusnya dilakukan

    sebagai lanjutan dari aktivitas ini.

    3. Memimpin diskusi kelasMemimpin diskusi kelas adalah tugas utama seorang pemandu. Selama

    memimpin diskusi, pemandu sesungguhnya melakukan sejumlah interaksi

    dengan peserta. Kalau diperhatikan lebih seksama, interaksi-interaksi itu dapat

    dihimpun ke dalam unit-unit interaksi. Dalam hal ini, satu unit interaksi adalah

    serangkaian interaksi yang dimulai dengan suatu persoalan/pertanyaan baik

    yang diajukan pemandu maupun yang diajukan peserta, yang berakhir dengan

    munculnya persoalan baru. Ini berarti bahwa suatu unit interaksi bisa saja

    berakhir dengan tidak mulus atau tidak tuntas, yaitu bila interaksi tersebut

    berakhir tanpa terpecahkannya persoalan yang diajukan semula. Tuntas

    tidaknya unit-unit interaksi dalam suatu diskusi, merupakan salah satu faktor

    yang turut menentukan efektifitas seorang pemandu. Satu unit interaksi dapat

    tersusun dari sejumlah unitas (unit aktifitas) yaitu kesatuan terkecil dari tingkah

    laku seorang pemandu. Ada sejumlah besar unit aktifitas yang mungkin

    dilakukan seorang pemandu antara lain :

    a. Memberi InstruksiMemberi instruksi adalah suatu aktivitas ketika pemandu meminta peserta

    untuk melakukan aktivitas tertentu :

    Contoh : Tutup mata saudara dan bayangkan bahwa saudara sedang

    berada di padang pasir

    Sekarang jumlahkanlah kolom ketiga dan kolom keempat

    kemudian tulis hasilnya di kolom kelima

    b. Menjawab PertanyaanMenjawab pertanyaan adalah aktivitas ketika pemandu memberikan

    jawaban langsung terhadap pertanyaan yang diajukan peserta.

    Contoh : (Peserta) motivasi itu apa sih pak?

    (Pemandu) motivasi itu artinya..

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 29

    c. Mengundang TanggapanMengundang tanggapan adalah aktivitas ketika pemandu melontarkan

    pertanyaan yang bersifat sangat umum, atau suatu aktivitas ketika pemandu

    mendorong peserta untuk mengajukan komentar mereka. Biasanya aktivitas

    ini berupa pertanyaan tentang kesan-kesan umum para peserta dan

    dilanjutkan dengan kata-kata seperti : ada komentar yang lain, ada yang

    mau menambah hal lain? Undangan untuk memberi tanggapan dapat juga

    ditujukan kepada pemandu yang lain atau kepada peserta tertentu yang

    dinilai kurang aktif.

    Contoh : Pak Amir, barangkali anda punya pandangan yang lain

    d. Menjelaskan DefinisiMenjelaskan definisi adalah aktivitas ketika pemandu berusaha untuk

    menguraikan arti suatu istilah atau pengertian dari suatu definisi.

    Contoh 1 : jadi yang dimaksud dengan prestasi yang sebetulnya

    adalah..

    Contoh 2 : beda yang nyata antara manager dan entrepreneur adalah.

    e. Mengajukan ContohAktivitas ini umumnya merupakan kelanjutan dari aktivitas menjelaskan

    definisi. Dalam aktivitas ini, pemandu berusaha mengajukan contoh dari

    hal-hal yang telah dijelaskan sebelumnya.

    f. Memberikan KonfirmasiAdalah aktivitas di mana pemandu secara tegas mengiyakan dugaan yang

    diajukan peserta, baik dugaan itu berupa dugaan tentang anti suatu konsep,

    dugaan mengenai tindakan yang harus ia lakukan, maupun dugaan

    mengenai suatu hubungan sebab-akibat.

    Contoh :

    Peserta : "Kalau begitu artinya kita harus jujur?"

    Pemandu : "Iya, memang begitu.

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 30

    g. Menanyakan Maksud PesertaAdalah unitas yang berupa usaha pemandu untuk memperoleh pemahaman

    yang lebih mendalam dari hal-hal yang dilontarkan peserta. Unitas ini dapat

    pula ditampilkan untuk menemukan latar belakang dari statement ataupun

    pertanyaan yang diajukan peserta.

    Contoh I

    Peserta : "Jadi artinya kita tidak usah jujur".

    Pemandu : kamu maksud tidak usah jujur itu apa?"

    Contoh 2

    Peserta : "Jadi artinya kita tidak usah jujur".

    Pemandu : Ehm kenapa kamu menyimpulkan begitu?"

    h. Mengendalikan Arah DiskusiAdalah usaha-usaha pemandu untuk mengembalikan diskusi ke jalur yang

    direncanakan. Unitas ini biasanva dibutuhkan bila terjadi perdebatan yang

    berlarut-larut antara peserta atau bila pertanyaan yang diajukan peserta

    dijawab secara menyimpang oleh peserta.

    Contoh 1 : "Sebentar saya tengahi dulu. Tadi sebetulnya kita akan sedang

    berdiskusi"

    Contoh 2 : "Ehm, gini Tini. yang saya tanya itu bukan siapa tetapi

    kenapa?

    i. Menekan Jawaban PesertaUnitas ini merupakan pemandu agar peserta memusatkan perhatian atau

    meningkatkan kesadaran pada suatu kesimpulan atau suatu temuan, yang

    diajukan dengan penulisan inti pertanyaan/jawaban peserta dipapan tulis

    atau (white board).

    j. Memancing DataAdalah kegiatan berupa usaha untuk memperoleh fakta atau temuan yang

    nantinya dibutuhkan untuk membuktikan suatu kesimpulan. Unitas ini

    biasanya berupa rangkaian pertanyaan tang menggiring peserta ke arah

    jawaban tertentu.

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 31

    Contoh:

    (Pemandu telah mencatat bahwa peserta membutuhkan waktu lebih lama

    untuk mengerjakan soal A dari waktu yang dibutuhkan untuk menjawab soal

    B. Padahal soal mengandung lebih banyak unsur yang tidak diketahui)

    Pemandu : Tugas mana yang memerlukan waktu lebih.

    Petugas : Tugas A

    (Pemandu) : Soal mana yang mengandung lebih banyak unsur yang tidak

    diketahui".

    (Peserta) : Soal B

    (Pemandu) : Apa yang bisa saudara simpulkan dari kedua fakta itu?

    (Peserta) : (tidak menjawab)

    (Pemandu) : Apakah soal yang lebih banyak unsur yang tidak diketahui

    selalu membutuhkan lebih banyak waktu?

    (Peserta) : Tidak.

    (Pemandu) : Jadi ...?

    k. Merangkai InduksiMerangkai induksi adalah suatu aktivitas monolog ketika pemandu secara

    seorang diri menghubung-hubungkan berbagai temuan yang diperoleh untuk

    menyampaikan suatu simpulan.

    Contoh : Tadi Saudara-saudara sudah menyimpulkan bahwa A lebih besar

    daripada B. Kita juga sudah membuktikan bahwa A lebih kecil

    daripada C. Dari sini Rita dapat mengambil simpulan bahwa C

    pasti lebih besar daripada B.

    l. Memberi KonsekuensiMemberi konsekuensi adalah aktivitas pemandu yang secara khusus

    dilakukan untuk menghargai atau mengkritisi tindakan tertentu seorang

    peserta atau kelompok secara keseluruhan. Tindakan ini harus dilakukan

    secara khusus, agar peserta benar-benar merasa dipuji atau dikritik. Pujian

    misalnya dapat dilakukan dengan mengacungkan .jempol atau meminta

    peserta yang lain untuk bertepuk tangan. Dalam beberapa hal, aktifitas ini

    mempunyai persamaan dengan pemberian konfirmasi ketika pemandu

    hanya membenarkan dugaan peserta, tanpa secara khusus memberikan

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 32

    penghargaan pada temuannya itu.

    Di antara berbagai unitas yang telah diuraikan di atas, unitas-unitas yang

    sebaiknya dikurangi adalah: unitas menjelaskan definisi, menjawab

    pertanyaan dan memberikan konfirmasi. Sebaliknya ada unitas yang sebaik-

    nya ditambah memancing data, mengendalikan arah diskusi dan

    menanyakan maksud peserta. Ada pula unitas-unitas yang sangat

    bergantung pada respon peserta.

    Semakin besar proporsi unitas memancing data, mengendalikan arah

    diskusi, mengajukan pertanyaan dan menekankan jawaban peserta,

    semakin baik jalannya diskusi.

    4. Memberi ceramah singkatBerbeda dengan aktivitas memimpin diskusi, aktivitas ini merupakan kegiatan

    pemandu secara monolog menjelaskan konsep-konsep atau prinsip-prinsip

    tertentu, yang berkaitan dengan tujuan panduan.

    Satu ceramah sesungguhnya terdiri atas sejumlah unit penjelasan yaitu satu

    rangkaian penjelasan yang bertujuan memberikan pemahaman terhadap satu

    prinsip atau satu konsep.

    Bila dalam menjelaskan satu konsep atau satu prinsip dibutuhkan satu atau dua

    penjelasan pengantar, maka tiap-tiap konsep yang dijelaskan dinilai sebagai

    satu unit penjelasan.

    Contoh :

    Bila untuk menjelaskan konsep "moderate risk" seorang pemandu harus terlebih

    dahulu menjelaskan konsep "peluang" dan konsep "putusan", maka hal-hal yang

    dilakukan untuk menjelaskan konsep peluang dinilai sebagai suatu unit

    penjelasan dan hal-hal yang dibutuhkan untuk menjelaskan konsep putusan

    dinilai sebagai unit penjelasan lainnya.

    Satu unit penjelasan yang utuh, sebaiknya terdiri dari:

    a. Rumusan inti dari konsep atau prinsip yang diajukan.

    Contoh : Persepsi itu bersifat subjektif.

    b. Elaborasi, penjelasan lebih jauh mengenai rumusan yang, diajukan.

    Contoh : "Artinya persepsi itu tidak bergantung pada objek yang

    dipersepsikan, melainkan pada orang (subjek) yang mempersepsi"

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 33

    c. Argumentasi atau pembuktian terhadap rumusan yang diajukan. Bila

    pembuktian ini tidak dapat dilakukan dengan mudah, pemandu dapat

    meminjam otoritas para ahli yang membuktikan perumusan tersebut.

    Contoh : "menurut penelitian Thomdikp, seorang ahli dari Amerika ....

    d. Contoh kongkrit dari kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan

    konsep atau prinsip yang dibahas.

    Keempat unsur ini (Rumusan, Elaborasi, Argumentasi dan Contoh) dapat

    dilengkapi dengan unsur kelima yaitu Humor. Untuk mengingat kelima unsur ini,

    ingat saja bahwa setiap ceramah seharusnya berusaha untuk menjangkau (R-E-A-

    C-H) para pendengarnya. Jika sebuah ceramah mengandung banyak sekali unit

    penjelasan. Ada baiknya untuk menvisualkan struktur ceramah (kaitan antara

    masing-masing unit penjelasan) ke dalam bentuk skema atau matriks.

    C. MENGEVALUASI HASIL PANDUANSalah satu cara untuk mengevaluasi hasil panduan dalam jangka waktu yang

    singkat adalah mengevaluasi aktivitas pemanduannya, walaupun sesunguhnya

    evaluasi itu harus dilakukan terhadap hasil panduan dengan cara melihat perubahan

    tingkah laku yang ditampilkan oleh peserta.

    Beberapa cara untuk mengevaluasi efektivitas pemandu adalah dengan menilai

    1. Apakah pemandu telah memenuhi sekuen panduan.

    2. Membandingkan proporsi modus-modus panduan, dalam hal ini berlaku

    rumus:

    - Waktu memberi instruksi harus lebih singkat dari waktu kerja.

    - Waktu kerja harus lebih singkat dari waktu diskusi.

    - Waktu diskusi harus lebih panjang dari waktu ceramah

    3. Apakah pemandu telah memberi instruksi, memimpin diskusi dan memberi

    ceramah singkat dengan baik.

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 34

    I. TEKNIK MENYUSUNSATUAN ACARA KEGIATAN

    A. Merumuskan Sasaran BelajarUntuk merumuskan Sasaran Belajar dalam pelatihan harus dipertimbangkan 3

    karakteristik sebagai berikut :

    1. Apa (yang dilakukan)

    Sasaran ini menunjukkan apa yang harus dilakukan pembelajar setelah

    pelatihan berakhir.

    Contoh : peserta mampu ..... (aktivitas, tindakan)

    2. Kondisi (dalam kondisi bagaimana)

    Sasaran ini menunjukkan kondisi bagaimana kinerja yang harus

    ditunjukkan pembelajar.

    Contoh : peserta mampu ..... dengan ..(alat, cara, teknik)

    3. Standar (dengan tolok ukur keberhasilan)

    Sasaran ini menunjukkan standar kinerja ideal yang dilakukan pembelajar

    sebagai hasil pelatihan.

    Contoh : peserta mampu ..... dengan ..... dengan (kinerja)

    B. Menetapkan Distribusi WaktuWaktu yang dipergunakan dalam pelatihan hendaknya disesuaikan dengan

    bobot materi, terutama dalam kurikulum minimal. Pembagian waktu

    pemanduan dialokasikan berdasarkan pada kegiatan sesuai sesi yang,

    bersangkutan, misaInya penjelasan awal, ceramah, kerja mandiri, diskusi

    kelompok, diskusi pleno dan umpan balik. Perlu diperhatikan bahwa pada

    setiap sesi harus diawali dengan penjelasan awal (5-10 menit) dan diakhiri

    dengan umpan balik atau simpulan (10-20 menit).

    C. Menetapkan MateriUntuk menetapkan materi pelatihan perlu diperhatikan kurikulum minimal.

    Sedangkan dalam penetapan materi tambahan hendaknya disesuaikan dengan

    kebutuhan pembelajar yang bersifat kondisional dan disesuaikan dengan

    situasi, yang berkembang pada saat itu.

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 35

    D. Menetapkan MetodeMetode pelatihan hendaknya lebih banyak menggunakan metode partisipatif,

    yaitu metode yang menuntut partisipasi pembelajar dalam menemukan konsep

    dan mengembangkan sikap dan ketrampilan.

    Bentuk metode ini antara lain studi kasus, permainan, bermain peran, simulasi

    dan latihan. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan metode

    adalah :

    1. Sasaran pelatihan

    2. Latar belakang pembelajar

    3. Bahan-bahan yang dibutuhkan

    4. Fasilitas yang tersedia

    5. Alokasi waktu yang tersedia

    E. Menetapkan PeralatanPeralatan hendaknya disesuaikan dengan metode yang digunakan dan pada

    umumnya berbentuk peralatan multimedia.

    F. Lain-lainAda beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemanduan, antara lain :

    - Mengawali pemanduan dengan menyampaikan kegiatan-kegiatan yang

    harus dilakukan pembelajar sesuai dengan sasaran belajar.

    - Memperhatikan pengaturan waktu antara kerja mandiri, diskusi

    kelompok dan diskusi pleno.

    - Waktu diskusi kelompok harus lebih paniang dari pada diskusi pleno dan

    kerja mandiri.

    Pada halaman berikut adalah rundown pelatihan Pendidikan Karakter Mahasiswa

    Baru, yang dirangkai dalam waktu 3 hari.

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 36

    Rundown PKMB

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 37

    Rundown PKMB

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 38

    Rundown PKMB

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 39

    J. VARIASI KELOMPOK DAN URUTAN TEKNIK PELAKSANAAN

    Model pembelajaran pada Pendidikan Karakter bagi Mahasiswa Baru adalah

    dengan metode VIPP (Visualization in Participatory Programme),yaitu pelatihan

    partisipatif dengan menggunakan teknik visualisasi. Pemberian penjelasan pada

    indoor training dibandingkan dengan permainan atau role-playadalah 30% : 70%.

    Tehnik ini sengaja dilakukan agar semua input, proses hingga outcome pelatihan ini

    berangkat dari aspirasi mahasiswa.

    Pada pelaksanaan pelatihan, mahasiswa baru memakai group-tag 4 warna

    yaitu merah jambu, biru, kuning dan hijau, untuk mengacak agar mahasiswa dalam

    kelompok bisa berkenalan dengan berbagai teman. Pembagian group tag sebaiknya

    dilakukan pada awal pendaftaran ulang atau awal memasuki kelas pelatihan di hari

    pertama. Pembagian dilakukan dengan cara berbaris satu persatu.

    1. VARIASI KELOMPOK- Setiap kelompok warna dibagi menjadi 2-3 kelompok kecil, dengan tujuan

    mempertahankan agar tiap kelompok kecil beranggotakan maximal 10 orang

    - Untuk perbandingan ideal antara observer dengan observee (yang

    diobservasi) adalah 1:4, namun mengingat banyaknya keterbatasan maka

    maximal perbandingan observer dan observee = 1:8, bahkan 1:10

    - Pada modul ini akan dipaparkan variasi kelompok berdasarkan jumlah

    peserta, yaitu 60, 80, 100 dan 120

    Meja dosen

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 40

    Untuk peserta 80 orang tiap kelas :

    Untuk peserta 100 orang tiap kelas :

    Untuk peserta lebih dari 120 orang dalam kelas yang cukup luas.

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 41

    Model lebih dari 120 orang dalam 1 kelas tidak disarankan. Boleh dilaksanakan bila

    observer tiap kelompk ada 2 orang dan ruang mencukupi untuk dinamika gerak.

    2. URUTAN TEKNIK PELAKSANAANSesuai dengan diagram pohon, proses pembelajaran pada pendidikan karakter

    untuk mahasiswa baru disusun dengan urutan sebagai berikut :

    1. Kontrak Belajar dan Penjelasan Pemandu

    2. Perkenalan dg potensi diri (Share and show my Talent)

    3. Memahami manusia sebagai ciptaan Tuhan (Human being in planet)

    4. Pemahaman Diri sebagai Ilmuwan

    5. Identitas diri dan identitas kelompok (Who am I to who we are)

    6. Kita dalam Pancasila

    7. Kepemimpinan Berkarakter (Nilai Kejuangan Diponegoro)

    8. Aku & Negeriku (Identitas nasional& Wasantara)

    9. Filosofi dan Visi,Misi

    10. Wrap-up materi dan Komitmen Diri

    11. Energizer : Kerjasama, Inisiatif dan Dukungan

    12. Games outdoor

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 42

    K. KEGIATAN PEMANDUAN PENDIDIKAN KARAKTER BAGI MAHASISWABARU (PKMB)

    Hari Pertama Indoor Kamis.............

    Pokok Bahasan 1 : Kontrak Belajar dan Penjelasan Pemandutentang Pendidikan karakter

    TUJUAN INSTRUKSIONAL : Mahasiswa memahami arti pembinaan karakter

    WAKTU : 30 menit

    METODE : Ceramah dan Penayangan Power Point

    (BA-dinamika kelompok, 1-11)

    PERALATAN : LCD, Notebook

    PROSES dan MATERI:

    1. Peserta masuk kelas berdasarkan group tag yang dibagikan pada saat

    presensi

    2. Pemandu dan fasilitator memperkenalkan diri.

    3. Peserta diminta untuk memasang name-tag

    4. Mengambil posisi tempat berdasarkan kelompok warna

    5. Fasilitator mengibarkan bendera lokasi sebagai penunjuk tempat sesuai

    gambar halaman 40.

    6. Penugasan kelompok : Dalam kelompok harus membuat kesepakatanyang bersifat positip tentang apa yang boleh (Do) dan apa yang tidak boleh(Dont) selama pendidikan karakter, pemandu dibantu Fasilitator

    7. Pemandu/Fasilitator menulis kesepakatan kelompok dengan power pointdalam tayangan

    8. Pemandu memberikan Ceramah singkat dengan materi power point (BA-

    dinamika kelompok 1-11) tentang latar belakang tujuan dan proses

    pendidikan karakter bagi mahasiswa baru yang telah disiapkan diakhiri

    dengan yel-yel fakultas/jurusan

    Pesan Moral :Kesamaan persepsi akan menunjang semangat korsa.

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 43

    Pokok Bahasan 2 : Share and Show My Talent

    Tahapan :

    1. Tahap Perkenalan nama, bakat dan daerah asal

    2. Tahap positioning

    3. Tahap wellcomming

    4. Tahap branding kelompok

    TUJUAN INSTRUKSIONAL :

    1. Saling mengenal identitas antar peserta;

    2. Peserta mengembangkan kepercayaan diri,ketanggapan,keberanian

    bersikap aktif dalam membangun hubungan dengan orang lain

    3. Terjadi pencairan dan saling mengenal

    WAKTU : 100 menit

    METODE : SGD, Penugasan Kelompok.

    PERALATAN : LCD, Notebook,

    PROSES PERKENALAN :

    1. Pemandu memberikan instruksi mengenai pembagian kelompok danpenugasan dalam kelompok

    2. Dalam kelompok peserta memperkenalkan diri dengan menyebut nama dan

    daerah asal serta bakat yang dimiliki serta peragaan

    3. Fasilitator : memimpin perkenalan dalam kelompok dan mendorong setiapanggota kelompok untuk berpartipasi dan menumbuhkan rasa percaya diri

    pada semua anggota kelompok.

    4. Dalam tiap kelompok Fasilitator menunjuk 3 peserta untukmencatat/merekapitulasi secara cepat potensi masing-masing peserta

    dalam kelompok.

    5. Pemandu meminta kepada kelompok untuk berkumpul kembali danmenugaskan kepada salah satu peserta dari masing masing kelompok

    untuk memperkenalkan kehebatan anggota kelompoknya

    6. Pemandu : merangkum dan memberikan komentar akhir

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 44

    PROSES POSITIONING :1. Fasilitator / Observer/kakak kelas tiap kelompok menyediakan kertas

    manila putih yang telah terlebih dahulu ditempelkan di dekat kelompok

    2. Fasilitator membagikan kertas berwarna oranye berukuran 11cm x 8 cm

    yang sudah diberi perekat

    3. Tiap peserta/ mahasiwa baru menuliskan nama dan moto hidup (singkat)

    langsung ditempelkan pada kertas manila putih sesuai kehendak hati

    4. Fasilitator memperhatikan cara penempelan dan menginformasikan hal-hal

    positif dari kelompoknya, misalkan menempelkan paling tinggi, cita-cita

    yang spesifik

    5. Dosen menanggapi dengan bijak dan mendoakan cita-cita peserta

    Pesan Moral :Sebagai kakak angkatan, seyogyanya memperhatikan perilaku, sikap, dan

    karakter adik angkatan dan menginformasikan hal positif dari adik-adik

    angkatannya, seraya membanggakannya.

    PROSES WELCOMING1. Beberapa peserta secara spontanitas maju ke depan kelas,

    memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama, fakultas / jurusan dan

    asal daerah dengan bahasa daerah masing-masing dan menterjemahkan

    ke bahasa Indonesia

    2. Mereka diminta memperagakan bakat/ potensi diri, seperti menyanyi dan

    menari daerah asal masing-masing

    3. Doronglah mereka untuk bangga menjadi duta daerah

    4. Mintalah kepada mereka untuk mengucapkan :

    Selamat datang di UNDIP

    Pesan moral :Sebagai mahasiswa Undip, diharapkan dapat menghargai budaya dan bahasa

    daerah, agar tercipta suasana kesatuan Indonesia. NKRI, pasti !

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 45

    PROSES BRANDING KELOMPOK

    1. Masing-masing peserta dalam kelompok memperkenalkan diri dengan

    menyebutkan nama dan kehebatan / potensi diri

    2. Secara spontan ada 1 orang yang dengan cepat merangkum potensikelompoknya dan menyampaikannya pada kelompok lain, dengan

    meyakinkan secara ekspresif bahwa kelompoknya terdiri dari orang-orang

    hebat.

    A1 A2 B1 B2

    C1 C2 D1 D2

    3. Diupayakan mereka dapat membranding kelompok dengan jargon positif

    atau yel-yel dan mampu memasarkan jasa mereka.

    Pesan Moral :

    Individu atau kelompok dibiasakan untuk menghargai potensi diri dan potensi

    orang lain serta dapat memadukan potensi positif menjadi energi positif yang

    baru. Branding positif menunjukkan rasa percaya diri. Biasakan berpikir positif

    dan menghargai diri sendiri

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 46

    Pokok Bahasan 3 : Pemahaman Diri Sebagai Makhluk Tuhan

    TUJUAN INSTRUKSIONAL : 1. Peserta menyadari hakekat dan martabat

    manusia

    2. Peserta memahami nilai etika dan moral

    sebagai dasar perilaku.

    WAKTU : 45menit

    METODE : Ceramah, Diskusi

    PERALATAN : LCD, Notebook

    PROSES PEMAHAMAN DIRIdan MATERI1. Pemandu memberikan ceramah singkat dengan menggunakan materi power

    point Manusia di Jagad Raya danmenayangkan video The Power of Ten

    dilanjutkan dengan diskusi.

    2. Bahan ceramah lihat power point (BA- materi 1) dan video untuk ditayangkan

    yang telah tersedia(buka/lihat Video BA Materi 1A).

    3. Peserta memperhatikan ppt dan video kemudian merefleksikan diri sebagai

    makhluk Tuhan.

    4. Dosen memberi semangat dengan sentuhan spitirual.

    Pesan Moral :

    Manusia hanya sebesar debu di muka bumi dan sangat kecil dibanding luasnya

    jagad raya, oleh karena itu kita tidak boleh sombong. Terlebih kita yang hidup di

    dunia pendidikan, sebaiknya mengamalkan ilmu dengan ikhlas.

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 47

    Pokok Bahasan 4 : Pemahaman Diri Sebagai Ilmuwan

    TUJUAN INSTRUKSIONAL : Mahasiswa memahami arti pembinaan karakter

    khususnya yang berkaitan dengan tiga tema pokok

    (cinta, belajar,dan wirausaha)

    WAKTU : 120 menit

    METODE : Diskusi Kelompok , Penugasan.

    PERALATAN : LCD, Note Book, Film, crayon, kertas manila

    PROSES PEMAHAMAN DIRIdan MATERI

    1. Dosen / pemandu memberikan ceramah mengenai perkembangan ilmu dan

    contoh ilmuwan terkemuka dari masing-masing bidang ilmu

    2. Bagilah masing-masing kelompok warna menjadi 3 kelompok kecil, dengan

    cara berhitung, 1,2,3, kemudian 1 bertemu 1 dan seterusnya.

    3. Beri waktu 5 menit untuk berkenalan

    4. Tiap kelompok membahas 3 tema yaitu belajar, cinta dan wirausaha5. Kelompok 1 membahas masalah belajar, kelompok 2 membahas masalah

    cinta dan kelompok 3 membahas masalah wirausaha

    6. Pilihlah 1/3 (sepertiga) orang dari masing-masing kelompok kecil menjadi duta

    kelompok untuk membahas tiga tema sebagai rekomendasi kelompok warna.

    7. Duta kelompok warna bersatu membahas management 3 tema dan 10 orang

    sisanya dlm tiap kelompok warna membuat yel-yel atau kreativitas lain

    misalkan poster, puisi dan lain-lain.

    8.

    9.

    10. implementasinya dalam kehidupan bermoral dan beretika

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 48

    8. Semua kelompok warna mempresentasikan management 3 tema remaja

    yang bermoral dan beretika sesuai dengan kode etik keilmuan masing-

    masing fakultas yang mampu berperan sebagai agen perubahan.

    9. Management 3 tema adalah gabungan dari belajar, cinta (kepada ilmu,

    negara dan sesama) serta kewirausahaan

    10. Presentasi hasil diskusi management 3 tema atau gambar atau puisi

    ataupun yel-yel terserah kelompok. Presentasi dipilih berdasarkan random.

    11. Semua rekomendasi tertulis diserahkan kepada Dekan

    Pesan Moral dan Debriefing PEMAHAMAN DIRI sebagai ILMUWAN :Mahasiswa :

    1. Diharapkan mahasiswa mengerti dan mau melaksanakan nila-nilai moral

    universal seperti yang mereka rekomendasikan sendiri

    2. Diharapkan mahasiswa mampu mengembangkan dan membanggakan

    keilmuannya sejak awal masuk kuliah

    Dosen :

    Menerima rekomendasi moral dan keilmuan mahasiswa & memberi semangat

    ala KHD

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 49

    Pokok Bahasan 5 : Who Am I to Who We AreDinamika Kelompok Self Assessment :Identitas Diri dan Identitas Kelompok

    TUJUAN INSTRUKSIONAL :

    1. Tumbuh dorongan untuk mengembangkan kata hati dan nilai moral etika.

    2. Muncul Achievement Syndrom dan dorongan untuk belajar berkelanjutan.

    3. Mampu melakukan manajemen proses aktualisasi diri dan self assessment.

    4. Mampu menyatukan persepsi tentang sifat baik, sifat buruk, kendala (baik

    internal maupun eksternal) dan potensi sebagai mahasiswa yang bermutu.

    WAKTU : 90 Menit

    METODE : Simulasi / diskusi

    PERALATAN : LCD, Laptop, kertas 4 warna

    PROSES1. Pemandu memberikan instruksi : Peserta dibagi dalam 4 kelompok warna dan

    menjelaskan tentang penugasan kelompok; Fasilitator membantumembagikan 4 kertas berwarna (pink, biru, kuning, hijau) kepada seluruh

    peserta (5 menit)2. Seluruh peserta menuliskan pada kertas berwarna : (5 menit)

    Pink : 1 sifat baik (non fisik)

    Biru : 1 sifat buruk (non fisik)

    Kuning : 1 kendala (dalam pengembangan diri)

    Hijau : 1 potensi diri (yang akan dikembangkan)

    3. Fasilitator mengumpulkan semua kertas berwarna. Seluruh kertas berwarnapink dikumpulkan dan diberikan kepada kelompok pink. Seluruh kertas

    berwarna biru diberikan kepada kelompok biru, seluruh kertas berwarna

    kuning diberikan kepada kelompok kuning, serta seluruh kertas berwarna hijau

    diberikan kepada kelompok hijau

    4. Semua anggota kelompok warna menganalisa hasil tulisan sifat-sifat satu

    kelas. Bersama-sama menghitung prosentasenya. Makna atau arti yang sama

    dijadikan satu kemudian dijumlah.

  • Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru Undip 50

    = %5. Cara menghitung sifat yang sama adalah dengan menghitung jumlah sifat

    yang sama per jumlah anggota satu kelas x 100%.

    6. Tiap kelompok warna membahas dan mendiskusikan isi tulisan di kertas

    serta memilih 3 sifat yang prosentasenya tertinggi/terbanyak- Presentasi cenderung perdebatan dibacakan 1(satu) orang perwakilan kelompok

    Sifat baik PINK dengan mempresentasikan prosentase (%) sifat atau kondisi

    yang tertinggi / terbanyak tersebut dengan ekspresif

    - Kelompok BIRU menentang hasil prosentase sifat baik dengan menyatakan sifat

    buruknya. Disini perlu diekspresikan perdebatan kata hati versus sifat buruk

    (angel vs devil) ;

    - Dilanjutkan kelompok KUNING sebagai kelompok bijak yang menganalisa

    mengapa pertentangan itu terjadi. Kelompok kuning menganalisa kendala

    Internal dan Kendala External

    - Terakhir HIJAU sebagai kelompok motivator yang memberikan pencerahan atas

    kondisi satu kelas.

    7. Pemandu menayangkan Film Motivasi (BA-video Motivasi) dan membahas

    mengenai simpulan self assessment dalam simulasi ini.

    Pesan Moral :1. Apapun pernyataan kita baik itu dalam diskusi ataupun bercakap dengan

    orang lain, usahakan selalu berdasarkan data dan fakta.2. Tunjukkan bahwa kita insan akademis yang bertanggungjawab

    3. Muncullah sebagai orang yang bijak dengan analisa yang tepat dengan

    tetap memperhatikan kondisi psikologis orang lain

    4. Branding lah diri anda sebagai pencerah bagi kemelut