buku panduan: pendidikan vokasi pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · buku ini merupakan panduan...

83
1 (Logo UNESCO-SDG & Kemdikbud) Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk Pembangunan Berkelanjutan

Upload: others

Post on 06-Oct-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

1

(Logo UNESCO-SDG & Kemdikbud)

Buku Panduan:

Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk Pembangunan

Berkelanjutan

Page 2: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

Buku Panduan Guru:

Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk Pembangunan Berkelanjutan

UNESCO Office, Jakarta

Jl. Galuh II No. 5

Kebayoran Baru

Jakarta 12110, Indonesia

©UNESCO 2020

Editors:

Mee Young Choi dan Ade Ayu Kurnia; UNESCO Jakarta Office

Ucapan terima kasih kepada semua Penulis yang berkontribusi pada Buku Panduan

Guru ini bersama dengan ucapan terima kasih khusus kepada Nadiem Makariem, B.A,

M.B.A., Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Wikan Sakarinto,

Ph.D. Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

Sabli, S.H., M.H. Direktur Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Guru dan Tenaga

Kependidikan Bisnis dan Pariwisata (PPPPTK Bispar), Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan.

Peringatan:

UNESCO berada pada posisi netral pada semua masalah yang berkaitan dengan

kebijakan publik. Oleh karena itu, kesimpulan yang dicapai dalam publikasi UNESCO

harus dipahami sebagai milik penulis dan tidak dikaitkan dengan anggota staf, pejabat,

direktur, wali amanat, penyandang dana, atau UNESCO sendiri

Page 3: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

3

KATA PENGANTAR

Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (ESD)

adalah pendorong utama untuk pencapaian

pembangunan berkelanjutan. Target 4.7 dari Tujuan

Pembangunan Berkelanjutan 4 adalah pada tahun

2030, menjamin semua peserta didik memperoleh

pengetahuan dan ketrampilan yang siperlukan untuk

meningktkan pembangunan berkelanjutan, termasuk

antara lain, melakui pendidikan pembangunan

berkelanjutan dan gaya hidup yang berkelanjutan, hak

asasi manusia, kesetaraan gender, promosi budaya

damai dan non kekerasan, kewarganegaraan global dan penghargaan terhadap

keanekaragaman budaya dan kontribusi budaya terhadap pembangunan berkelanjutan.

Oleh karena itu, upaya untuk mengintegrasikan ESD dalam pendidikan guru akan sangat

diperlukan dalam mengubah masyarakat menuju keberlanjutan.

Dengan dukungan dari Swedish International Development Cooperation Agency (SIDA),

UNESCO bekerja untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya Pendidikan untuk

Pembangunan Berkelanjutan dan untuk mempromosikan tindakan untuk perubahan

kelembagaan, khususnya dalam pendidikan vokasi pariwisata. Buku Panduan Guru ini

merupakan pencapaian dari proyek SIDA, “Pelatihan Pengembangan Kapasitas

Pendidikan Pembangunan Berkelanjutan yang berorientasi pada Aksi untuk Perubahan

Kelembagaan dalam Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk Pembangunan Berkelanjutan

di Indonesia dan Timor-Leste melalui kerjasama Selatan-Selatan” dan dikembangkan

dengan memanfaatkan keahlian dan bantuan lembaga Indonesia. Buku pedoman guru

ini dirancang untuk memberikan pelatihan peningkatan kapasitas bagi para pendidik

guru dan pengembang kurikulum yang memungkinkan mereka untuk terlibat dalam

implementasi lapangan dalam rangka mendidik siswa untuk belajar tentang apa itu ESD

dan bagaimana hal itu dapat menjawab tantangan pembangunan berkelanjutan.

Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Tim Unit Pendidikan UNESCO Office

Jakarta dan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga

Kependidikan Bisnis Pariwisata (PPPPTK Bispar) yang telah mengembangkan Buku

Pedoman Guru yang bermanfaat ini untuk Pelatihan Nasional Pengembangan Kapasitas

Pendidikan Pembangunan Berkelanjutan yang berorientasi Aksi untuk Perubahan

Kelembagaan dalam Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk Pembangunan Berkelanjutan.

Saya berharap buku panduan ini, dengan contoh-contoh kegiatan pendidikan dan

rencana pelajaran, akan membantu para guru untuk mempromosikan ESD

diwilayahnya.

SHAHBAZ KHAN

Page 4: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

Direktur dan Perwakilan

UNESCO Office, Jakarta

KATA PENGANTAR

Arief Rachman Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO

Page 5: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

5

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 3

KATA PENGANTAR 4

DAFTAR GAMBAR 6

DAFTAR TABEL 6

DAFTAR SINGKATAN DAN AKRONIM 7

GLOSARIUM 8

BAB 1 PENDIDIKAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN 10

1.1 PENDAHULUAN 10

1.1.1 LATAR BELAKANG 10

1.1.2 TUJUAN PEMBELAJARAN 11

1.1.3 KONSEP PENDIDIKAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

12

1.2 PENGGUNAAN BUKU PANDUAN 14

BAB 2 PENDIDIKAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN: PENDEKATAN

PEMBELAJARAN 16

2.1. PENDAHULUAN 16

2.2 TUJUAN PEMBELAJARAN 17

2.3 KETERAMPILAN ABAD 21 17

2.3.1 KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS 18

2.3.2 KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF 19

2.3.3 KETERAMPILAN BERKOLABORASI 19

2.3.4 KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI 20

2.4 KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI (HOTS) 21

2.5 PENDEKATAN PEMBELAJARAN 22

BAB 3 PENDIDIKAN KEPARIWISATAAN UNTUK PEMBANGUNAN

KEBERLANJUTAN 25

3.1 PENDAHULUAN 25

3.2 TUJUAN PEMBELAJARAN 25

3.3 PENDIDIKAN KEPARIWISATAAN UNTUK PEMBANGUNAN

KEBERLANJUTAN 26

3.3.1 PARIWISATA DAN PARIWISATA KEBERLANJUTAN 26

3.3.2 PERHOTELAN 38

3.3.3 KULINER 45

3.3.4 KECANTIKAN RAMBUT DAN KULIT 56

BAB 4 KESIMPULAN DAN RENCANA AKSI 77

4.1 KESIMPULAN 77

4.2 RENCANA AKSI 78

REFERENSI 80

Page 6: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kolam Surya 12

Gambar 2. Integrasi Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan 14

Gambar 3. Top 10 Skills Important in The Workforce 17

Gambar 4. Tiga Komponen Utama Keterampilan Abad 21 18

Gambar 5. Diagram Pendekatan Belajar Mengajar Berbasis ESD 23

Gambar 6. Produk Ekowisata dalam Pasar Wisata 35

Gambar 7. Produksi Kain di Desa Wisata Cigugur, Kuningan 37

Gambar 8. Simbol – Simbol Berbahaya 41

Gambar 9. Nasi Tumpeng 45

Gambar 10. Talam Singkong 47

Gambar 11. Siklus Cara Mengurangi Sisa Makanan 48

Gambar 12. Sampah Limbah Makanan 51

Gambar 13. Pemisahan Sampah Daun untuk Pembuatan Kompos 55

Gambar 14. Pemisahan Sampah Serutan Kayu untuk

Pembuatan Kompos 56

Gambar 16. Postur Beautician dalam Bekerja 72

Gambar 17. Posisi Duduk yang Benar dan Salah 73

Gambar 18. Cara Mengangkat dan Menurunkan Benda

yang Benar dan Salah 74

Gambar 19. Postur Tubuh Beuatician yang Benar dan Salah 74

Gambar 20. Postur Tubuh Hairdresser yang Benar dan Salah 75

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Integrasi Elemen ESD 13

Tabel 2. Klasifikasi Proses Berpikir Taksonomi Bloom 21

Tabel 3. Limbah dapat Didaur Ulang dan Tidak dapat Didaur Ulang 53

Tabel 4. Penanganan Pertama pada Kecelakaan di Area Salon 60

Tabel 5. Kartu Kecelakaan Kerja 62

Tabel 6. Alat Sterilisasi dan Cara Penggunaannya 63

Tabel 7. Bahan Sanitasi dan Metode Sanitasi 64

Page 7: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

7

DAFTAR SINGKATAN DAN AKRONIM

4Cs Critical thinking, creativity, collaboration, communication

ESD Education for Sustainable Development

FAO Food and Agriculture Organization

HOTS Higher Order Thinking Skills

IPAL Instalasi Pengelolaan Air Limbah

KNIU Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO

MSG Monosodium Glutamate

NA Nilai Akhir

NHT Numbered Head Together

NK Nilai Keterampilan

NS Nilai Sikap

pH Power of Hidrogen

RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

SDG Sustainable Development Goals

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

SMK Sekolah Menengah Kejuruan

TA Test Akhir

TNT Trinitrotoluena

TPA Tempat Pembuangan Akhir

TPS Think-Pair-Share

UNESCO United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization

UV Ultraviolet

WHO World Health Organization

Wisnus Wisatawan Nusantara

WTO World Trade Organization

Page 8: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

GLOSARIUM

Bahan Kimia Produk yang umumnya berbentuk cairan yang

digunakan oleh tata graha dalam proses pembersihan

Bahan Pembersih

Kimia

Bahan kimia untuk pembersihan area hotel oleh bagian

tata graha

Bakteri Kelompok mahluk hidup yang sangat kecil

Beautician Seseorang yang ahli dalam seni mempercantik

penampilan pribadi

C1-C6.

Tingkatan Taksonomi Bloom pada proses Kognitif

Pembelajaran

(Kognitif 1 merujuk kepada kemampuan mengingat,

Kognitif 2 merujuk kepada kemampuan memahami,

Kognitif 3 merujuk kepada kemampuan menggunakan,

Kognitif 4 merujuk kepada kemampuan menganalisis,

Kognitif 5 merujuk kepada kemampuan mengevaluasi,

dan Kognitif 6 merujuk kepada kemampuan

menciptakan)

Daya Tampung

Wisata

Bagaimana mengelola tingkat pengunjung yang

ditetapkan dengan sumber daya lokal dan infrastruktur

yang tersedia

Detergen Zat pembersih yang digunakan bagian tata graha untuk

menghilangkan lemak dan bakteri dari pakaian, alat

makan dsb

Disentri Penyakit peradangan usus

Esthetician Seorang spesialis yang bekerja untuk sebagai perawat

kecantikan untuk membersihkan dan mempercantik kulit

Eye Lash Tint Kosmetika yang digunakan untuk mewarnai bulu mata

Grease Trap Alat perangkap minyak

Hairdresser Seorang yang spesialis yang bekerja menata rambut

laki-laki maupun perempuan

Homestay Rumah pribadi yang menawarkan akomodasi untuk

tamu yang membayar

Hydrogen peroxide Senyawa kimia dengan rumus H2O2

Industri Pariwisata Kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam

rangka menghasilkan barang dan atau jasa bagi

pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam

penyelenggaraan pariwisata

Insektisida Obat pembasmi serangga, digunakan oleh bagian tata

graha

Kepariwisataan Keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata

dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul

sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta

interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat,

sesama wisatawan, pemerintah pusat, pemerintah

daerah dan pengusaha

Kolera Penyakit diare akibat infeksi bakteri

Kompos Hasil penguraian dari campuran bahan-bahan organik

Page 9: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

9

Limbah Hasil buangan yang dihasilkan dari suatu proses

produksi

Nail Polish Kosmetika yang digunakan untuk mewarnai kuku

Organisme Mahluk hidup yang sangat kecil

Pariwisata

Keberlanjutan

Pariwisata yang memperhitungkan penuh dampak

ekonomi, sosial dan lingkungan saat ini dan masa

depan, memenuhi kebutuhan pengunjung, industri,

lingkungan dan masyarakat setempat

Pariwisata Merupakan berbagai macam kegiatan wisata dan

didukung oleh berbagai macam fasilitas serta layanan

yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha dan

pemerintah

Patogen Organisme yang berukuran sangat kecil,

mikroorganisme

Pemangku

Kepentingan

Seluruh individu yang memiliki ketertarikan pada suatu

kegiatan, pemangku kepentingan bisa terdiri dari

organisasi bisnis, tamu, venddor, media, masyarakat,

dan sebagainya

Pengomposan Proses dimana bahan organik mengalami penguraian

Pengusaha

Pariwisata

Orang atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan

usaha pariwisata

Postur Tubuh Bentuk tubuh atau sikap badan yang terlihat dari ujung

kaki sampai kepala yang ada pada diri seseorang

Skin Peeling Kosmetika yang digunakan untuk menghaluskan kulit

dengan cara penggosokan pada kulit bagian atas

Stock Air kaldu hasil dari perebusan tulang dan bumbu

Transportasi Pengangkutan barang oleh berbagai jenis kendaraan

Usaha Pariwisata Merupakan usaha yang menyediakan barang atau jasa

bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dan

penyelenggaraan pariwisata

Wisata Kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang

atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat

tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi

atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang

dikunjungi dalam jangka waktu sementara

Wisatawan Orang yang melakukan wisata

Page 10: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

BAB 1

PENDIDIKAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

1.1 PENDAHULUAN

1.1.1 LATAR BELAKANG

endidikan untuk pembangunan berkelanjutan adalah suatu upaya menciptakan

masyarakat yang mampu menghadapi tantangan global secara kreatif dan

konstruktif, masyarakat yang tangguh dan dapat berkontribusi untuk menjamin

kelangsungan kehidupan secara berkelanjutan. Melalui pendidikan yang

berkualitas, pembangunan berkelanjutan akan dapat terus dipertahankan. Melalui

pendidikan berkualitas, generasi muda memperoleh pengetahuan, keterampilan

dan nilai-nilai yang dapat diterapkan untuk keberlangsungan hidup.

Pendidikan yang bermutu merupakan faktor kunci untuk pembangunan

berkelanjutan. Untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu, Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (KNIU Kemdikbud, 2019) sangat memperhatikan

beberapa hal penting di bawah ini, yaitu:

1. Sistem pendidikan yang relevan, yaitu membekali peserta didik dengan

pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai kehidupan sosial yang sesuai

dengan abad 21.

2. Transformasi pendidikan, yaitu pembelajaran yang inovatif, pembelajaran

yang berpusat pada peserta didik, sehingga peserta didik nantinya dapat

berperan sebagai agen perubahan di dalam masyarakat.

3. Meningkatkan rasa keadilan dan saling menghormati, yaitu ikut

memperhatikan, menghargai, dan memperbaiki situasi dan lingkungannya,

bukan hanya pada orang di zaman sekarang tetapi juga bagi generasi

mendatang.

4. Membantu mengatasi perubahan iklim, yaitu mengajar peserta didik ikut

terlibat meminimalisir dampak bencana, dan mengurangi penyebab bencana.

5. Membangun masyarakat yang ramah lingkungan, yaitu menyiapkan peserta

didik agar mampu membantu melestarikan dan mengembalikan kualitas

lingkungan, meningkatkan kesejahteraan manusia, dan memiliki gaya hidup

berkelanjutan.

UNESCO adalah pimpinan badan PBB untuk Pendidikan untuk Pembangunan

Berkelanjutan dan bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen, koordinasi

dan implementasi Program Aksi Global (Global Action Programme - GAP) tentang

Pembangunan Berkelanjutan. Di Indonesia, kerjasama UNESCO dengan Pusat

Pengembangan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK)

Bisnis dan Pariwisata dalam mengembangkan pendidikan kepariwisataan di

Indonesia merupakan suatu upaya menghadirkan pendidikan berkualitas di bidang

kepariwisataan dan dapat mendorong pembangunan berkelanjutan.

Kerjasama UNESCO dengan PPPPTK Bisnis dan Pariwisata diwujudkan dalam

pembuatan modul belajar untuk meningkatkan kompetensi guru-guru di bidang

kepariwisataan serta pelatihan peningkatan kualitas guru. Hasil dari kerjasama ini,

diharapkan guru-guru dapat menghadirkan pendidikan berkualitas di sekolahnya,

dan peserta didik memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai

kehidupan yang dapat diterapkan untuk keberlangsungan hidupnya.

P

Page 11: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

11

Bidang pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan dalam kerjasama ini

meliputi (1) pendidikan berkualitas, (2) menjaga ekosistem darat dan laut, dan (3)

kesehatan yang baik dan kesejahteraan. Ketiga bidang pendidikan untuk

berkelanjutan ini dikemas dalam satu paket pendidikan dan pelatihan guru-guru

bidang kepariwisataan dan wakil kurikulum di sekolah.

1.1.2 TUJUAN PEMBELAJARAN

Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah

bidang kurikulum) dan guru-guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan dalam

rangka pembangunan berkelanjutan. Tujuan secara umum dari buku panduan ini

adalah meningkatkan kompetensi wakil kepala sekolah (wakasek) bidang

kurikulum dan para guru dalam:

1. Mengintegrasikan konsep dan prinsip pendidikan yang mendukung

pembangunan berkelanjutan ke dalam kurikulum dan pembelajaran di dalam

kelas;

2. Mengintegrasikan konsep keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order

Thinking Skill atau HOTS) dalam pembelajaran kepariwisataan untuk

mendukung pembangunan berkelanjutan.

Secara khusus, buku pedoman ini memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi unsur-unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam proses

pembelajaran kepariwisataan yang dapat mendukung pembangunan

berkelanjutan (Pendidikan Bermutu).

2. Menjelaskan konsep ekowisata melalui pembelajaran yang berorientasi

HOTS yang mendukung pembangunan berkelanjutan (Menjaga ekosistem

darat dan laut).

3. Menjelaskan konsep pengelolaan makanan lokal, dan pengelolaan limbah

makanan melalui pembelajaran berorientasi HOTS yang sekaligus

mendukung pembangunan berkelanjutan (kesehatan yang baik dan

kesejahteraan).

4. Menjelaskan konsep manajemen laundry dan penggunaan bahan pembersih

non-kimia melalui pembelajaran berorientasi HOTS yang mendukung

pembangunan berkelanjutan (kesehatan yang baik dan kesejahteraan).

5. Menjelaskan konsep keamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja pada

sektor kecantikan melalui pembelajaran berorientasi HOTS yang dapat

mendukung pembangunan berkelanjutan (kesehatan yang baik dan

kesejahteraan).

Page 12: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

1.1.3 KONSEP PENDIDIKAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Salah satu arah kebijakan pemerintah untuk pendidikan kejuruan bermutu adalah

meningkatkan kualitas pendidikan vokasi serta pendidikan pelatihan keterampilan.

Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan dalam rangka Peningkatan Kualitas dan

Sumber Daya Manusia Indonesia merupakan tahapan pencapaian Sustainable

Development Goals (SDGs) 2030 dalam rangka pemenuhan 58 juta tenaga

terampil sampai 20301. Implementasi dari revitalisasi tersebut dilakukan oleh

Direktorat Jenderal Guru melalui penyelenggaraan program revitalisasi Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK), yaitu Pemenuhan dan Peningkatan Profesionalitas

Guru.

Salah satu rencana kegiatan pada program revitalisasi SMK melalui pemenuhan

dan peningkatan profesionalitas guru dan tenaga kependidikan adalah

pengembangan kompetensi pedagogik melalui program pendidikan dan latihan

(diklat) dan diberikan secara tematik sesuai kebutuhan. Rencana kegiatan ini

diantaranya dapat diwujudkan dengan mengintegrasikan pendidikan untuk

pembangunan berkelanjutan pada pelatihan guru di PPPPTK Bidang Bisnis dan

Pariwisata.

Berdasarkan pedoman integrasi pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan2,

kerangka integrasi pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan dipengaruhi

oleh 6 elemen yang terdiri dari: Materi, Metode, Kurikulum, Kebijakan, Komunitas

dan Institusi.

1 Revitalisasi SMK, Pemenuhan dan Peningkatan Profesionalitas Guru 2018, hal 17 2 A Guide for Teacher Educations, Integrating Education for Sustainable Development (ESD) in

Teacher Education in South-East Asia, page 19

Gambar 1. Kolam Surya

Page 13: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

13

Integrasi elemen-elemen tersebut adalah:

Tabel 1. Integrasi Elemen ESD

ELEMEN

Praktik

ESD

MATERI

1 Merupakan elemen pengetahuan, keterampilan dan sikap

yang dikaitkan dengan masalah dan tema spesifik yang

mengidentifikasi titik awal untuk belajar tentang

pembangunan berkelanjutan.

METODE

2 Merupakan elemen pendekatan pembelajaran, sering

digambarkan sebagai pembelajar-berpusat dan metode

partisipatif.

KURIKULUM

3 Merupakan elemen yang mengidentifikasi praktik

pembelajaran (mis. Mata pelajaran baru, pembelajaran

lintas disiplin, pembelajaran berbasis proyek, dll.)

diterapkan oleh universitas dan lembaga pendidikan guru

untuk mengintegrasikan pendidikan untuk pengembangan

berkelanjutan dalam tujuan perubahan kurikulum yang

lebih besar.

Konteks

ESD

KEBIJAKAN

4 Elemen ini mencakup kebijakan di semua tingkatan

(global, nasional, kementerian pendidikan dan

kebudayaan, dan kebijakan berbasis sekolah)

KOMUNITAS

5 Elemen ini mencakup realitas lokal dan komunitas serta

pemangku kepentingan utama (mis. Peserta didik, guru,

orang tua, masyarakat, sektor swasta, masyarakat

sipil)yang membentuk dan berkontribusi pada pendidikan

dan keberlanjutan.

INSTITUSI

6 Merupakan elemen kepemimpinan transformatif yang

mencakup pengembangan kebijakan, identifikasi dan

penggunaan sumber daya secara bijak dan memupuk

kemitraan yang mendukung integrasi ESD dalam tujuan

transformasi kelembagaan yang lebih besar. Sebagai

contoh institusi terkait adalah Pusat Pengembangan dan

Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

bidang Bisnis dan Pariwisata.

Berdasarkan elemen-elemen integrasi tersebut, buku panduan ini akan

membahas integrasi pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan di bidang

pariwisata dengan fokus pada materi, metode mengajar dan pembelajaran yang

Page 14: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

relevan yang merupakan bagian dari Praktik ESD. Sedangkan Konteks ESD akan

digunakan sebagai dasar untuk pengembangan implementasi dari Praktik ESD.

Gambaran dari elemen integrasi di bidang pariwisata adalah sebagai berikut:

Gambar 2. Integrasi Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan

Bidang Pariwisata

1.2 PENGGUNAAN BUKU PANDUAN

Buku panduan ini memuat lima hal penting yang harus dikuasai oleh guru-guru

kepariwisataan agar dapat menghadirkan pendidikan berkualitas bagi peserta

didiknya. Kelima hal tersebut adalah:

1. Pembelajaran berorientasi keterampilan berpikir tingkat tinggi.

2. Pengelolaan ekowisata.

3. Pengolahan makanan lokal dan pengelolaan limbah makanan.

4. Manajemen laundry dan penggunaan bahan kimia pembersih.

5. Keamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja pada bidang kecantikan.

Peserta pada pendidikan dan pelatihan ini perlu mencermati petunjuk, uraian

materi dan melakukan aktivitas pembelajaran sebagaimana diinstruksikan pada

setiap bab. Setiap bab akan mempresentasikan konsep-konsep yang jelas dan

menyediakan studi kasus, ilustrasi dan aktivitas, serta mengidentifikasikan

sumber-sumber atau referensi sebagai acuan untuk menggali lebih mendalam

melalui bacaan tersebut.

Pengelolaan Ekowisata.

Pengolahan Makanan Lokal beserta manfaat tumbuhan lokal dan Pengelolaan Limbah

Makanan.

Manajemen Laundrydan Penggunaan bahan

kimia pembersih.

Keamanan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja pada Bidang Kecantikan

Ekosistem Darat dan Laut,

Kesehatan yang Baik dan

Kesejahteraan

Materi

Sosial

Ekonomi

Lingkungan

Metode Pembelajaran

(HOTS)

Curah Pendapat

Deskripsikan dalam kelompok, contoh-contoh integrasi ESD pada

bidang keahlian Usaha Perjalanan Wisata (UPW), Tata Boga dan

Kecantikan yang telah tertuang pada Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) Anda.

Aktivitas 1.1

Page 15: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

15

Page 16: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

BAB 2

PENDIDIKAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN: PENDEKATAN

PEMBELAJARAN

2.1. PENDAHULUAN

Salah satu tujuan dari pembangunan berkelanjutan adalah menyediakan

pendidikan bermutu kepada masyarakat melalui pembelajaran yang

bermakna. Pembelajaran adalah sebuah proses untuk mendapatkan

pengetahuan dan keterampilan, yang ditunjukkan oleh adanya perubahan

perilaku sebagai akibat dari pengalaman belajar. Belajar juga dipandang

sebagai suatu proses membangun pengetahuan melalui interaksi dengan

berbagai sumber belajar. Ketika pengalaman belajar dapat membawa

perubahan perilaku pada peserta didik, maka pembelajaran tersebut dapat

dikategorikan pembelajaran yang bermakna. Proses pembelajaran

bermakna dipandang sebagai penyiapan peserta didik untuk memasuki

dunia kerja. Oleh karena itu, sekolah dalam hal ini perancang kurikulum dan

para guru perlu memberikan pembelajaran yang bermakna, salah satunya

dengan melihat keterampilan apa yang dibutuhkan di dunia kerja, dan apa

yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup di sekitarnya.

Gray (2016) memaparkan sepuluh keterampilan yang yang paling

dibutuhkan di tempat kerja pada tahun 2020 sesuai world economic forum,

yaitu:

1. Keterampilan menyelesaikan masalah kompleks

2. Keterampilan berpikir kritis

3. Kreativitas

4. Keterampilan mengelola SDM

5. Keterampilan berkoordinasi dengan orang lain

6. Keterampilan emosional

7. Keterampilan menilai dan mengambil keputusan

8. Keterampilan berorientasi melayani

9. Keterampilan bernegosiasi

10. Keterampilan fleksibilitas pengetahuan

Curah Pendapat

1. Apa yang Saudara ketahui tentang pembangunan berkelanjutan?

2. Apa yang anda ketahui tentang pendidikan bermutu?

3. Bagaimana hubungan pendidikan bermutu dengan pembangunan

berkelanjutan?

Aktivitas 2.1

Page 17: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

17

Gambar 3. Top 10 Skills Important in The Workforce

Sekolah perlu menyiapkan peserta didiknya dengan 10 keterampilan

tersebut melalui pengalaman belajar yang bermakna, yaitu pengalaman

belajar yang melibatkan peserta didik untuk berpikir pada jenjang tingkat

tinggi, dan pembelajaran yang bermutu yang mendukung tercapainya tujuan

pembangunan berkelanjutan. Keterampilan berpikir tingkat tinggi merupakan

bagian dari kesepuluh keterampilan yang dibutuhkan tersebut.

2.2 TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah membaca dan menyelesaikan aktivitas pada pembelajaran ini,

peserta diklat dapat:

1. Menjelaskan konsep keterampilan abad 21;

2. Menjelaskan konsep keterampilan berpikir tingkat tinggi sebagai bagian

dari konsep pendidikan pembangunan berkelanjutan;

3. Menjelaskan pendekatan pembelajaran berorientasi keterampilan

berpikir tingkat tinggi;

4. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan memperhatikan

pembelajaran bermakna dan pendidikan untuk pembangunan

berkelanjutan.

2.3 KETERAMPILAN ABAD 21

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan tiga komponen

utama sebagai keterampilan abad 21, yaitu kualitas karakter, literasi dasar,

dan kompetensi, sebagaimana dijelaskan pada gambar di bawah ini.

Page 18: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

Gambar 4. Tiga Komponen Utama Keterampilan Abad 21

Kualitas karakter yang mencakup religiositas, nasionalisme, kemandirian,

gotong royong, dan integritas, penting ditanamkan kepada peserta didik

melalui pembelajaran di kelas. Dengan memiliki karakter seperti tersebut di

atas, peserta akan lebih tangguh di dalam persaingan pasar kerja nasional,

regional, maupun internasional.

Enam literasi dasar sebagai mana disebut pada gambar di atas juga menjadi

faktor penting untuk dimiliki oleh peserta didik. Keenam literasi dasar ini

menjadi bekal dasar siswa untuk mampu tumbuh, belajar, dan bersaing nanti

di pasar global.

Pada keterampilan abad 21, proses pembelajaran yang berorientasi HOTS

adalah proses pembelajaran yang melibatkan peserta didik untuk melakukan

4C yaitu critical thinking (berpikir kritis), creative (berpikir kreatif),

communication (keterampilan berkomunikasi secara efektif), dan

collaboration (keterampilan berkolaborasi). Bagian berikut ini membahas 4C

ini untuk membantu guru memahami lebih dalam tentang konsep 4C di

dalam pembelajaran.

2.3.1 KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

Beberapa definisi dari berpikir kritis adalah seperti berikut ini:

1. Kemampuan untuk berpikir secara jernih dan rasional mengenai apa

yang harus dilakukan atau apa yang harus dipercayai, dan mencakup

kemampuan untuk berpikir reflektif dan independen (Lau & Chan, 2018).

2. Keterampilan menganalisis dan melihat/mengidentifikasi hubungan

antara satu atau konsep dengan yang lainnya (Mulnix, 2012), dan

Page 19: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

19

merumuskan pendapat anda sendiri dan mengambil kesimpulan sendiri

(Lee Watanabe-Crockett, 2017).

Orang yang berpikir kritis itu adalah seorang pemikir yang aktif, mengajukan

pertanyaan untuk dapat memahami, mencari jawaban dan solusi, memiliki

argumen untuk mendukung pendapatnya, menginterpretasi, menganalisis

secara logis, dan mengevaluasi argumen orang lain (Cojocariu & Butnaru,

2014). Seseorang yang berpikir kritis tahu bagaimana memanfaatkan

informasi untuk memecahkan masalah, dan mencari sumber-sumber

informasi yang relevan untuk menambah pengetahuannya.

2.3.2 KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF

Kreativitas dedefinisikan sebagai kemampuan menghasilkan ide atau

gagasan yang orisinal dan yang memiliki nilai. Kreatif atau tidaknya suatu

gagasan atau capaian harus dilihat dari segi nilai yang terkandung di

dalamnya – orisinalitas dan manfaatnya (Csikszentmihalyi, 2014; Lai,

Yarbro, DiCerbo, & Geest, 2018; Robinson, 2011), atau kemampuan

menghasilkan respon, produk, atau solusi yang tepat dan orisinil terhadap

suatu tugas atau pekerjaan.

Kreativitas itu dapat muncul atau tidak pada seseorang atau kelompok

sangat tergantung kepada:

1. Kemampuan intelektual atau keahlian di bidang tertentu, termasuk

kemampuan mensintesis dan menganalisis (Sternberg, 2006).

2. Pengetahuan faktual akan domain atau disiplin ilmu tertentu dan

keterampilan teknis yang dimiliki (Amabile, 2012).

3. Faktor kepribadian - proses yang terkait dengan kreativitas, yang

mencakup kemampuan untuk melihat dari sudut pandang yang berbeda

dan menerima ambiguitas serta keberanian mengambil resiko (Amabile,

2012; Smith, Nerantzi, & Middleton, 2014; Sternberg, 2006)

4. Motivasi intrinsik untuk terlibat dalam kegaiatn kreatif (Amabile, 2012;

Sternberg, 2006)

5. Lingkungan sosial dimana proses kreativitas itu terjadi, misalnya

sekolah, rumah, atau tempat kerja; motivasi eksternal yang datang dari

faktor lingkungan, nilai-nilai yang berlaku di institusinya, atau

penghalang lain yang mungkin muncul (Amabile, 2012; Sternberg,

2006).

6. Tingkat keyakinan akan kemampuan sendiri dan kemampuan untuk

mengontrol pengaruh dari luar (Smith et al., 2014).

2.3.3 KETERAMPILAN BERKOLABORASI

Sebagai seperangkat pengetahuan dan keterampilan, kolaborasi itu

mengandung komponen seperti (1) bekerja efektif dan saling menghormati

anggota kelompok; (2) berlatih untuk fleksibel; (3) membuat konsensus

Page 20: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

bersama untuk mencapai tujuan; (4) tanggung jawab bersama; dan (5)

menghargai kontribusi dari setiap anggota kelompok.

Keterampilan berkolaborasi perlu diajarkan secara implisit pada semua mata

pelajaran, dan diajarkan terus menerus pada setiap kegiatan pembelajaran.

Pemberian tugas kelompok harus disertai dengan instruksi agar peserta

didik belajar berbagi tugas dengan adil, mendorong anggota kelompoknya

untuk bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan, menggunakan

keterampilan sosial yang tepat, menolak gagasan teman dengan baik tanpa

menjatuhkan atau merendahkan teman, memecahkan masalah, belajar

mendengar teman anggota kelompok.

Berikut ini adalah beberapa strategi agar peserta didik saling berinteraksi

mengkomunikasikan gagasannya dan berpartisipasi secara aktif

menanggapi gagasan temannya:

1. Ciptakan kegiatan belajar yang kompleks yang membutuhkan interkasi,

dengan demikian peserta didik akan berkolaborasi.

2. Tanamkan kepada setiap peserta didik bahwa mereka adalah sebagai

bagian dari suatu kelompok, harus aktif berpartisipasi dalam kerja

kelompok, dan membuat konsensus.

3. Fokus pada penguatan dan pengembangan keahlian, dan pada

pemecahan masalah dan keterampilan berpikir (Clifford, 2018).

4. Manfaatkan teknologi karena teknologi dapat meningkatkan proses

kolaborasi. Tetapi harus diingat dan ditekankan bahwa interaksi dan

bertukar pikiran antar peserta didik lewat teknologi yang menjadi fokus

utama, bukan interaksi peserta didik dengan teknologi (Arya, 2017;

Clifford, 2018).

2.3.4 KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI

Sebagai suatu domain yang kompleks, komunikasi mencakup banyak hal,

diantaranya keterampilan membaca, menulis, komunikasi orang-ke-orang,

dan komunikasi publik. Komunikasi orang-ke-orang ini mencakup banyak

keterampilan, termasuk keterampilan komunikasi (verbal, non verbal, dan

mendengar), kecerdasan emosional, kemampuan bekerja dengan orang lain

dalam team, keterampilan negosiasi, persuasi, dan mempengaruhi orang

lain untuk mencapai hasil saling menguntungkan, kemampuan mengatasi

konflik dan ketidaksepahaman dengan cara positif, dan kemampuan

mengidentifikasi dan memecahkan masalah (SkillsYouNeed.com, 2018)

Page 21: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

21

2.4 KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI (HOTS)

Keterampilan abad 21 menuntut peserta didik agar dapat memecahkan

masalah kompleks. Oleh karena itu, mereka perlu dibekali keterampilan

berpikir tingkat tinggi (HOTS). Tabel berikut menjelaskan klasifikasi proses

berpikir menurut taksonomi Bloom, yaitu mengingat (C1), memahami (C2),

mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta

(C6).

Keterampilan berpikir tingkat tinggi sebagaimana pada taksonomi Bloom

terjadi pada C4 hingga C6 yang mencakup keterampilan menganalisis,

mensintesis, berargumen, memahami secara mendalam, menerapkan,

mengevaluasi dan mencipta (Watson, 2019).

Tabel 2. Klasifikasi Proses Berpikir Taksonomi Bloom

Kategori

Proses Kognitif Definisi

Mengingat Mengambil pengetahuan yang relevan dari

ingatan jangka panjang.

Mengerti

Mengambil arti/makna dari instruksi yang

diberikan, termasuk komunikasi secara oral/lisan,

tulisan dan grafik.

Menerapkan Mengikuti atau menggunakan prosedur di situasi

yang berbeda/tidak lazim.

Menganalisis

Memisahkan bahan menjadi bagian-bagian dan

menentukan bagaimana tiap bagian tersebut

saling berhubungan satu sama lain dan terhadap

suatu struktur atau fungsi secara keseluruhan.

Mengevaluasi Membuat penilaian berdasarkan kriteria dan

standar.

Mencipta Menyatukan elemen-elemen agar membentuk

sebuah kesatuan yang logis atau fungsional;

Curah Pendapat

Apa yang Saudara ketahui tentang keterampilan berpikir tingkat

tinggi?

Aktivitas 2.1

Page 22: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

Kategori

Proses Kognitif Definisi

menyusun kembali elemen-elemen menjadi

sebuah pola atau struktur baru.

2.5 PENDEKATAN PEMBELAJARAN

Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah. Oleh

karena itu perlu mempraktekkan esensi pendekatan saintifik di dalam

pembelajaran yang memuat aktivitas: mengamati, menanya, mengumpulkan

informasi/mencoba, mengasosiasikan/mengolah informasi, dan

mengomunikasikan.

Beberapa aktivitas pembelajaran yang menunjukkan proses pembelajaran

saintifik adalah sebagai berikut:

1. Peserta didik bekerja dalam kelompok (berkolaborasi), berdiskusi untuk

menyelesaikan tugas yang menuntut mereka menganalisis suatu

masalah, mengidentifikasi penyebab terjadinya suatu permasalahan,

mencari solusi alternatif, mengujicoba solusi, mengevaluasi, dan

menyimpulkan.

2. Tiap kelompok mengkomunikasikan hasil kerja kelompok kepada

kelompok lainnya.

3. Guru berperan sebagai fasilitator, dan tidak mendominasi kelas.

Beberapa pendekatan pembelajaran yang diharapkan dapat membentuk

perilaku saintifik, sosial serta mengembangkan rasa keingintahuan

diantaranya adalah model pembelajaran melalui penyingkapan/penemuan

(Discovery/Inquiry Learning), model pembelajaran berbasis masalah

(Problem-based Learning/PBL), model pembelajaran berbasis projek

(Project- based Learning/PJBL), Cooperative Learning yang mempunyai

berbagai metode seperti: Jigsaw, Numbered Head Together (NHT), Make a

Match, Think-Pair-Share (TPS), Example not Example, Picture and Picture,

dan lainnya.

Ndirahisha dan Shumba (2018) mengemukakan bahwa pendekatan

pembelajaran yang dapat mendukung pendidikan untuk pembangunan

berkelanjutan adalah pendekatan yang melibatkan partisipasi aktif peserta

didik untuk berkolaborasi dalam proyek aksi yang menginvestigasi

permasalahan-permasalahan dalam kehidupan nyata, memecahkan

permasalahan, serta membuahkan perubahan ke arah yang lebih baik,

seperti tampak pada diagram di bawah ini.

Page 23: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

23

Gambar 5. Diagram Pendekatan Belajar Mengajar Berbasis ESD

Agar pembelajaran yang mengintegrasikan pendidikan untuk pembangunan

berkelanjutan lebih bermakna, pembelajaran dengan pendekatan belajar

berbasis project dipandang sangat tepat. Melalui pembelajaran berbasis

project, secara berkolaborasi peserta didik akan belajar mengidentifikasi

permasalahan yang ada di sekitarnya, berempati terhadap permasalahan

tersebut, berdiskusi dan curah pendapat tentang berbagai kemungkinan

project yang dapat dilakukan untuk memecahkan permasalahan,

berkolaborasi membangun purwarupa, mengujicoba purwarupa,

mengevaluasi, serta memperbaikai purwarupa. Di dalam membangun

purwarupa, peserta didik akan mempertimbangkan dampak sosial, dampak

ekonomi, dan dampak lingkungan dari purwarupa tersebut. Di akhir

pembelajaran, peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompoknya

untuk mendapatkan umpan balik yang dari guru dan peserta didik di

kelompok lainnya.

Pendekatan Belajar dan Mengajar

Berbasis ESD

Keterlibatan dan Partisipasi

Siswa

Pembelajaran Dunia Nyata dan

Pemecahan Masalah

Kolaborasi

Proyek Perubahan

Berorientasi Aksi

Curah Pendapat

Dalam kelompok kecil (4 orang), setiap kelompok menemukan

informasi tetang satu model pembelajaran yang berbeda, dan

presentasikan di kelas.

Aktivitas 2.3

Page 24: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

Berikut ini adalah sintaks dari Project Based Learning:

1. Pertanyaan mendasar

2. Mendesain perencanaan produk

3. Menyusun jadwal pembuatan

4. Memonitoring keaktifan dan perkembangan proyek

5. Menguji hasil

6. Evaluasi pengalaman belajar

Curah Pendapat

Di akhir pembelajaran modul ini, Saudara harus membuat RPP

pada salah satu mata pelajaran yang ada di modul ini, dengan

memperhatikan pembelajaran bermakna dan pendidikan untuk

pembangunan berkelanjutan. Gunakan format RPP sebagaimana

ditunjukkan pada Permendikbud nomor 22 tahun 2016.

Aktivitas 2.4

Page 25: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

25

BAB 3

PENDIDIKAN KEPARIWISATAAN UNTUK PEMBANGUNAN

KEBERLANJUTAN

3.1 PENDAHULUAN

Pendidikan kepariwisataan yang berkualitas perlu memperhatikan

pembangunan yang berkelanjutan, yang memperhatikan keseimbangan

pembangunan sosial, ekonomi dan lingkungan. Sektor kepariwisataan yang

dicakup dalam modul ini mencakup materi usaha perjalanan wisata,

hospitality (tata graha dan binatu), kuliner, dan tata kecantikan rambut dan

kulit.

Pada materi usaha perjalanan wisata, Saudara mempelajari konsep

pariwisata yang berkelanjutan mencakup komponen pariwisata, jasa

pendukung kepariwisataan, konsep sapta pesona dan ekowisata.

Pada materi hospitality, Saudara mempelajari bahan-bahan kimia pembersih

dan cara penggunaannya untuk menjamin keselamatan dan kesehatan kerja

di lingkungan hotel.

Pada materi kuliner, Saudara mempelajari konsep pengolahan makanan

lokal dan pengelolaan limbah makanan.

Pada materi tata kecantikan rambut dan kulit, Saudara mempelajari upaya

keselamatan dan kesehatan kerja pada konteks salon kecantikan.

3.2 TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi usaha perjalanan wisata, Saudara dapat:

1. Memahami konsep pariwisata, komponen pariwisata, dan jasa

pendukung pariwisata untuk mendukung pembangunan berkelanjutan

2. Menerapkan konsep sapta pesona dalam konteks perjalanan wisata

yang mendukung pembangunan berkelanjutan.

3. Menerapkan konsep ekowisata dalam pengembangan wisata

berkelanjutan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.

Setelah mempelajari materi hospitality (tata graha dan binatu), Saudara

dapat:

1. Menjelaskan konsep manajemen laundry sesuai dengan konsep

pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan.

2. Mengidentifikasi bahan pembersih yang ramah lingkungan.

3. Menggunakan bahan kimia pembersih dengan tepat dan aman sesuai

dengan konsep pembangunan berkelanjutan.

4. Menganalisis dampak penggunaan bahan kimia pembersih terhadap

sistem sosial, sistem ekonomi, dan sistem lingkungan.

Setelah mempelajari materi kuliner, Saudara dapat:

Page 26: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

1. Menganalisis konsep pengolahan makanan lokal dan limbahnya sesuai

konsep pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan.

2. Menganalisis dampak pengolahan makanan lokal dan pengelolaan

limbahnya terhadap sistem Lingkungan, sosial, dan ekonomi.

3. Membuat rancangan pengolahan makanan lokal sesuai dengan

konsep pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan.

4. Membuat rancangan pengelolaan limbah sesuai dengan konsep

pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan.

Setelah mempelajari tata kecantikan rambut dan kulit, Saudara diharapkan

dapat:

1. Menerapkan konsep keselamatan, keamanan dan kesehatan kerja pada

bidang kecantikan

2. Mengidentifikasi potensi bahaya yang terjadi di salon

3. Mendemonstrasikan persiapan kerja sesuai prosedur keamanan,

keselamatan dan kesehatan kerja.

3.3 PENDIDIKAN KEPARIWISATAAN UNTUK PEMBANGUNAN

KEBERLANJUTAN

3.3.1 PARIWISATA DAN PARIWISATA KEBERLANJUTAN

3.3.1.1 Pengertian Pariwisata Dan Pariwisata Berkelanjutan

Pariwisata adalah aktivitas perjalanan yang dilakukan untuk sementara

waktu dari tempat tinggal semula ke daerah tujuan dengan alasan bukan

untuk menetap atau mencari nafkah melainkan hanya untuk bersenang-

senang, memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan waktu senggang atau

waktu libur serta tujuan- tujuan lainnya.

Sedangkan menurut UU No.10/2009 tentang Kepariwisataan, yang

dimaksud dengan pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan

didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat,

pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah.

Siapakah Wisatawan itu?

Seseorang atau lebih yang melakukan perjalanan wisata serta melakukan

kegiatan yang terkait dengan wisata disebut Wisatawan. Wisatawan warga

negara Indonesia yang melakukan perjalanan wisata disebut Wisatawan

Nusantara (Wisnus). Sedangkan wisatawan warga negara asing yang

melakukan perjalanan wisata disebut Wisatawan Mancanegara (Wisman).

3.3.1.2 Komponen Pendukung Pariwisata

Wisatawan yang melakukan perjalanan wisata memerlukan berbagai

kebutuhan dan pelayanan mulai dari keberangkatan sampai kembali lagi ke

tempat tinggalnya. Aktivitas pariwisata sangat terkait dengan kehidupan kita

sehari-hari. Sama seperti yang kita lakukan setiap hari, wisatawan juga

butuh makan dan minum, tempat menginap, serta alat transportasi yang

membawanya pergi dari suatu tempat ke tempat lainnya. Untuk memenuhi

Page 27: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

27

kebutuhan dan pelayanan tersebut, pariwisata harus didukung oleh berbagai

komponen yaitu:

Obyek dan daya tarik wisata

Ada banyak alasan mengapa orang berwisata ke suatu daerah. Beberapa

yang paling umum adalah untuk melihat keseharian penduduk setempat,

menikmati keindahan alam, menyaksikan budaya yang unik, atau

mempelajari sejarah daerah tersebut. Intinya, wisatawan datang untuk

menikmati hal-hal yang tidak dapat mereka temukan dalam kehidupan

mereka sehari-hari. Alam, budaya serta sejarah tersebut merupakan bagian

dari obyek dan daya tarik wisata.

Obyek dan daya tarik wisata mencakup:

1. Obyek wisata alam

Misalnya iklim, pantai dan laut, flora dan fauna, gua, air terjun, serta

hutan yang indah.

2. Obyek wisata budaya

Misalnya arsitektur rumah tradisional di desa, situs arkeologi, benda-

benda seni dan kerajinan, ritual atau upacara budaya, festival budaya,

kegiatan dan kehidupan masyarakat sehari-hari, keramah- tamahan,

makanan.

3. Obyek wisata buatan

Misalnya acara olahraga, berbelanja, pameran, konferensi, festival

musik.

Transportasi dan infrastruktur

Wisatawan memerlukan alat transportasi baik itu transportasi udara, laut dan

darat untuk mencapai daerah wisata yang menjadi tujuannya. Misalnya

untuk menuju Nias Selatan, wisatawan harus naik pesawat udara dari Medan

atau kapal laut dari Sibolga. Lalu perjalanan dilanjutkan dengan

menggunakan mobil ke Teluk Dalam. Tersedianya alat trasportasi adalah

salah satu kunci sukses kelancaran aktivitas pariwisata.

Komponen pendukung lainnya adalah infrastruktur yang secara tidak

langsung mendukung kelancaran kegiatan pariwisata misalnya: air, jalan,

listrik, pelabuhan, bandara, pengolahan limbah dan sampah.

Namun, meskipun tidak semua daerah tujuan wisata memiliki komponen

pendukung yang baik, suatu daerah tetap bisa menarik wisatawan untuk

berkunjung karena ada hal-hal unik yang hanya bisa ditemui atau dilihat di

tempat tersebut.

Akomodasi (tempat menginap)

Akomodasi adalah tempat dimana wisatawan bermalam untuk sementara di

suatu daerah wisata. Sarana akomodasi umumnya dilengkapi dengan

Page 28: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

sarana untuk makan dan minum. Sarana akomodasi yang membuat

wisatawan betah adalah akomodasi yang bersih, dengan pelayanan yang

baik (ramah, tepat waktu), harga yang pantas sesuai dengan kenyamanan

yang diberikan serta lokasi yang relatif mudah dijangkau.

Jenis-jenis akomodasi berdasarkan bentuk bangunan, fasilitas, dan

pelayanan yang disediakan, adalah sebagai berikut:

1. Hotel

Hotel merupakan sarana akomodasi (menginap) yang menyediakan

berbagai fasilitas dan pelayanan bagi tamunya seperti pelayanan

makanan dan minuman, layanan kamar, penitipan dan pengangkatan

barang, pencucian pakaian, serta pelayanan tambahan seperti salon

kecantikan, rekreasi (contoh: sarana bermain anak), olahraga (contoh:

kolam renang, lokasi senam, lapangan tenis, biliard dll.). Klasifikasi hotel

dapat dilihat dari lokasi, jumlah kamar, ukuran, serta kegiatan yang

dapat dilakukan tamu di hotel selama menginap. Klasifikasi hotel

ditandai oleh tanda bintang (*), mulai dari hotel berbintang satu sampai

dengan bintang lima. Semakin banyak bintangnya akan semakin banyak

pula persyaratan, layanan dan fasilitas dengan tuntutan kualitas yang

semakin tinggi.

2. Guest house

Guest house, adalah jenis akomodasi yang bangunannya seperti tempat

tinggal. Umumnya guest house hanya memiliki fasilitas dasar yaitu

kamar dan sarapan tanpa fasilitas tambahan lainnya.

3. Homestay

Berbeda dengan Guest House, Homestay, jenis akomodasi yang

populer di wilayah perkotaan maupun pedesaan di Indonesia,

menggunakan rumah tinggal pribadi sebagai tempat wisatawan

menginap.

Umumnya homestay memberikan pelayanan kamar beserta makanan

dan minuman. Salah satu kelebihan dari homestay adalah wisatawan

bisa mendapatkan kesempatan untuk mengenal keluarga pemilik.

Mereka bisa juga mengenal lebih jauh tentang alam dan budaya sekitar

terutama bila si pemilik rumah memiliki banyak pengetahuan tentang itu.

4. Losmen

Losmen merupakan jenis akomodasi yang menggunakan sebagian atau

keseluruhan bangunan sebagai tempat menginap. Losmen memiliki

fasilitas dan pelayanan yang jauh lebih sederhana dibandingkan hotel.

Losmen tidak dirancang menyerupai tempat tinggal seperti guest house.

5. Perkemahan

Tidak seperti jenis akomodasi lainnya, perkemahan merupakan sarana

menginap yang memanfaatkan ruang terbuka dengan menggunakan

tenda.

6. Vila

Merupakan kediaman pribadi yang disewakan untuk menginap.

Bedanya dengan homestay adalah tamu akan menyewa rumah secara

Page 29: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

29

keseluruhan dan pemilik rumah tidak berada pada rumah yang disewa

tersebut. Sedangkan pada homestay, tamu hanya menyewa kamar dan

berbaur bersama pemilik rumah.

Usaha makanan dan minuman

Usaha makanan dan minuman di daerah tujuan wisata merupakan salah

satu komponen pendukung penting. Usaha ini termasuk di antaranya

restoran, warung atau cafe. Wisatawan akan kesulitan apabila tidak

menemui fasilitas ini pada daerah yang mereka kunjungi. Sarana akomodasi

umumnya menyediakan fasilitas tambahan dengan menyediakan makanan

dan minuman untuk kemudahan para tamunya.

Selain sebagai bagian untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, makanan

adalah nilai tambah yang dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Banyak wisatawan tertarik untuk mencoba makanan lokal, bahkan ada yang

datang ke daerah wisata hanya untuk mencicipi makanan khas tempat

tersebut sehingga kesempatan untuk memperkenalkan makanan lokal

terbuka lebar. Bagi wisatawan, mencicipi makanan lokal merupakan

pengalaman menarik.

Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam mengelola usaha makanan

dan minuman adalah jenis dan variasi hidangan yang disajikan, cara

penyajian yang menarik, kebersihan makanan dan minuman yang disajikan,

kualitas pelayanan serta lokasi usaha tersebut. Penyedia jasa harus

memperhatikan apakah lokasi usahanya menjadi satu dengan sarana

akomodasi, atau dekat dengan obyek wisata sehingga mudah dikunjungi.

3.3.1.3 Jasa Pendukung Lainnya

Jasa pendukung adalah hal-hal yang mendukung kelancaran berwisata

misalnya biro perjalanan yang mengatur perjalanan wisatawan, penjualan

cindera mata, pusat informasi pariwisata, jasa pemandu pariwisata, kantor

pos, bank, sarana penukaran uang, internet, wartel, tempat penjualan pulsa,

salon, dll.

Dari berbagai jasa pendukung yang disebutkan di atas, pusat informasi

pariwisata dan jasa pemandu pariwisata merupakan salah satu faktor

penting dalam mendukung kesuksesan suatu daerah tujuan wisata.

Merekalah yang memberikan panduan kepada wisatawan mengenai daerah

yang dikunjunginya.

Wisatawan bisa memperoleh informasi di pusat informasi wisata, baik

berupa penjelasan langsung maupun bahan cetak seperti brosur, buku,

leaflet, poster, peta dan lain sebagainya.

Jasa pendukung lainnya yang sangat penting adalah jasa pemandu.

Pemandu harus memahami informasi mengenai daerah tempat ia bekerja.

Page 30: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

Pengetahuan tentang pelayanan dan keramah-tamahan juga sangat

diperlukan. Pemandu tidak hanya sekedar memberikan informasi, tapi juga

harus dapat meningkatkan kesadaran wisatawan untuk menghormati alam

dan budaya setempat.

Jasa pendukung tersebut sangat tergantung pada daerah atau tujuan wisata,

semakin terpencil, maka jasa pendukung akan semakin minim. Namun hal

ini umumnya dapat dimaklumi karena wisatawan yang memilih pergi ke

tempat terpencil sudah mempersiapkan diri dengan kondisi lapangan yang

terbatas.

Sapta Pesona

Perlu pemikiran bersama bagaimana membuat wisatawan betah dan ingin

terus kembali ke tempat kita. Ada dua hal penting untuk menjawab

pertanyaan di atas. Pertama, pelayanan yang baik. Bayangkan, bila

wisatawan sudah datang jauh-jauh, merencanakan perjalanannya

sedemikian rupa, serta mengeluarkan uang yang tidak sedikit, tapi ketika

datang ke daerah kita ternyata mereka menemui supir yang kasar, tidak

sopan dan menipu penumpang, atau pedagang asongan yang memaksa

untuk membeli dagangan, atau akomodasi yang kotor serta warung makan

dengan makanan dan minuman yang kotor dan tidak enak. Tentu kita tidak

ingin hal ini terjadi di daerah kita. Kedua, menjaga keindahan dan kelestarian

alam, serta budaya karena hal tersebut merupakan aset pariwisata kita.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia memiliki

program yang disebut Sapta Pesona. Ada tujuh unsur yang penting kita

terapkan untuk memberikan pelayanan yang baik serta menjaga keindahan

dan kelestarian alam dan budaya di daerah kita, yaitu: aman, tertib, bersih,

indah, ramah sejuk, dan kenangan.

Aman

Wisatawan akan selalu datang ke tempat yang menurut mereka aman. Yang

berarti bebas dari perang, ancaman manusia, (seperti: kejahatan), serta

bebas dari rasa takut. Untuk itu kita perlu menciptakan lingkungan dan rasa

aman di daerah kita. Keadaan ini dapat tercermin dari keadaan seperti aman

dari pedagang- pedagang asongan yang memaksa wisatawan untuk

membeli, aman dari pencopetan, pencurian dan lain sebagainya. Kondisi

aman juga dapat tercermin dari penggunaan peralatan keselamatan saat

berwisata (misal: helm, pelampung, P3K, tali dll.), serta informasi yang jelas

mengenai kondisi yang akan dihadapi oleh wisatawan (misal: jalan mendaki,

terjal, trek dengan batu besar yang sulit, musim hujan yang mengakibatkan

jalan licin, dll).

Tertib

Wisatawan akan merasa senang apabila tempat yang didatanginya berada

dalam kondisi yang tenang dan teratur. Kondisi seperti ini bisa diciptakan

Page 31: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

31

dengan ketertiban. Lokasi yang dekat dengan keributan dan sumber suara

akan mengurangi kenyamanan para wisatawan dalam berwisata.

Selain itu, salah satu cara untuk menciptakan ketertiban adalah dengan

menetapkan harga yang jelas karena wisatawan lebih senang dengan harga

yang pasti. Wisatawan hanya memilih jasa dan barang dengan harga tetap

dan/atau rasional (yaitu harga yang sesuai dengan kualitas jasa/barang yang

diberikan).

Bersih

Bersih dalam segala hal: bersih diri, lingkungan, bebas sampah dan polusi

lainnya. Tempat sampah harus disediakan di berbagai tempat untuk

memudahkan pengunjung menjaga kebersihan. Tempat menginap yang

kotor akan mempengaruhi kenyamanan bagi wisatawan. Kamar tidur dan

kamar mandi yang digunakan oleh wisatawan juga haruslah bersih.

Ramah

Keramahan adalah salah satu kunci sukses pariwisata. Senyum ramah yang

tulus dan tidak dibuat-buat saat menyambut wisatawan adalah salah satu hal

yang membuat mereka betah di tempat kita. Keramah-tamahan rakyat

Indonesia sudah sangat terkenal oleh para wisatawan mancanegara. Kita

harus terus mempertahankan predikat ini.

Perilaku tidak sopan dan kasar dari penduduk setempat akan membuat

perjalanan wisatawan tidak menyenangkan. Perbuatan memaksakan

kehendak atau menipu dengan memberikan harga tinggi misalnya, akan

membuat wisatawan kapok dan tidak ingin berkunjung lagi ke tempat kita.

Sejuk

Terciptanya lingkungan yang nyaman bagi berlangsungnya kegiatan

kepariwisataan yang mampu menawarkan suasana yang nyaman dan rasa

betah bagi wisatawan, shingga mendorong lamanya tinggal dan kunjungan

yang lebih panjang.

Indah

Indah tidak berarti harus mewah. Meskipun sederhana, lokasi yang nyaman,

rapi dan bersih dapat menciptakan keindahan tersendiri. Oleh karena itu,

jagalah keindahan lingkungan sekitar kita.

Kenangan

Apa yang dinikmati oleh wisatawan selama di tempat yang dikunjunginya

tidak bisa dibawa pulang, kecuali cenderamata dan kenangan indah.

Keindahan ombak, pantai, dan segarnya udara di desa hanya bisa dinikmati

di Indonesia. Namun wisatawan dapat membawa pulang kenangan indah

dari daerah yang dikunjunginya. Kenangan indah, keramah- tamahan dan

Page 32: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

kepuasan adalah hal yang tidak terbeli dan selalu membuat wisatawan ingin

kembali.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pariwisata

Dalam mendukung penyelenggaraan pariwisata di daerah kita, sangat

penting untuk:

1. Tetap mempertahankan nilai-nilai adat istiadat, norma dan agama yang

berlaku;

2. Menjaga kelestarian budaya dan lingkungan sekitar;

3. Memastikan keberlanjutan kegiatan usaha pariwisata sehingga dapat

meningkatkan perekonomian.

Manfaat pariwisata

Melalui pariwisata kita dapat:

1. Memperkenalkan kebudayaan dan daerah kita.

2. Melestarikan alam dan lingkungan.

3. Meningkatkan kebanggaan pada daerah kita.

4. Meningkatkan kecintaan untuk menjaga budaya.

5. Menciptakan lapangan kerja dan peluang ekonomi sehingga dapat

meningkatkan pendapatan dan menciptakan kesejahteraan.

6. Menciptakan hubungan yang baik antar suku dan bangsa.

Pariwisata berkelanjutan adalah pariwisata yang:

1. Dapat memenuhi kebutuhan masa sekarang dan masa mendatang;

2. Tidak merusak alam dan budaya masyarakat setempat agar dapat

diwariskan pada generasi penerus. Pada prinsipnya, pariwisata

berkelanjutan adalah pariwisata yang aktivitasnya tetap memperhatikan

keseimbangan alam, lingkungan, budaya dan ekonomi agar pariwisata

tersebut terus berlanjut. Dengan kata lain, pengelolaannya haruslah

dapat memberikan keuntungan secara ekonomi bagi seluruh pihak

terkait baik itu pemerintah, sektor swasta, serta masyarakat setempat.

Dalam pariwisata berkelanjutan, wisatawan yang datang tidak hanya

untuk sekedar bersenang- senang, melainkan juga untuk mendapatkan

pengalaman yang lebih agar mendapat wawasan dan pengembangan

pengetahuan bagi dirinya. Sikap yang harus dilakukan ketika

berkunjung ke suatu daerah untuk mendukung pariwisata berkelanjutan

adalah:

3. Bertanggung jawab, dalam arti tidak mengakibatkan kerusakan alam

dan budaya pada daerah yang dikunjunginya;

4. Menghormati adat istiadat dan budaya penduduk daerah tujuan wisata.

Pariwisata berkelanjutan dapat diterapkan pada semua daerah tujuan

wisata dan padasemua jenis aktivitas pariwisata. Pariwisata

berkelanjutan harus mencakup kualitas, kesinambungan serta

keseimbangan aspek-aspek lingkungan, budaya dan manusia. Untuk

Page 33: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

33

mewujudkannya, ada berbagai jenis pariwisata yang dapat kita pilih. Di

antaranya adalah ekowisata.

3.3.1.4 Ekowisata

Pengertian ekowisata

Ekowisata harus dipahami melalui dua sisi yaitu 1) Ekowisata dari segi

konsep dan 2) Ekowisata dari segi pasar.

Ekowisata dari segi konsep

Ekowisata merupakan pariwisata bertanggung jawab yang dilakukan pada

tempat-tempat alami, serta memberi kontribusi terhadap kelestarian alam

dan peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat (TIES – The

International Ecotourism Society dengan sedikit modifikasi).

Menurut Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia

(2002), Ekowisata merupakan konsep pengembangan pariwisata yang

berkelanjutan yang bertujuan untuk mendukung upaya-upaya pelestarian

lingkungan (alam dan budaya) dan meningkatkan partisipasi masyarakat

dalam pengelolaan, sehingga memberikan manfaat ekonomi kepada

masyarakat dan pemerintah setempat.

Ekowisata memiliki banyak definisi yang seluruhnya berprinsip pada

pariwisata yang kegiatannya mengacu pada lima elemen penting yaitu:

Curah Pendapat

Saudara diminta mengidentifikasi alasan mengapa kelestarian

lingkungan penting bagi wilayah Saudara. Berikan contoh

bagaimana kelestarian lingkungan dapat memberi manfaat bagi

wilayah Saudara.

Curah Pendapat

Saudara diminta mencari contoh-contoh praktik ekowisata di

Indonesia yang sederhana dan mudah diterapkan oleh siapa saja

di berbagai daerah tujuan wisata.

Aktivitas 3.1.1

Aktivitas 3.1.2

Page 34: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

1. Memberikan pengalaman dan pendidikan kepada wisatawan yang

dapat meningkatkan pemahaman dan apresiasi terhadap daerah tujuan

wisata yang dikunjunginya. Pendidikan diberikan melalui pemahaman

akan pentingnya pelestarian lingkungan, sedangkan pengalaman

diberikan melalui kegiatan-kegiatan wisata yang kreatif disertai dengan

pelayanan yang prima.

2. Memperkecil dampak negatif yang bisa merusak karakteristik

lingkungan dan kebudayaan pada daerah yang dikunjungi.

3. Mengikutsertakan masyarakat dalam pengelolaan dan pelaksanaannya.

4. Memberikankeuntungan ekonomi terutama kepada masyarakat lokal,

untuk itu, kegiatan ekowisata harus bersifat profit (menguntungkan).

5. Dapat terus bertahan dan berkelanjutan. Dalam ekowisata, prinsip

tanggung jawab dan menghormati alam dan budaya setempat menjadi

sangat penting. Wisatawan harus menyesuaikan diri dengan budaya

dan situasi setempat, bukan sebaliknya. Wisatawan juga harus

menyadari pentingnya pelestarian lingkungan dan menghormati budaya

dari kawasan yang dikunjunginya.

Ekowisata dari segi pasar

Kata ekowisata selalu mengacu pada bentuk kegiatan wisata yang

mendukung pelestarian. Ekowisata semakin berkembang tidak hanya

sebagai konsep tapi juga sebagai produk wisata (misalnya: paket wisata).

Akhir-akhir ini, paket wisata dengan konsep ”eko” atau ”hijau” menjadi trend

di pasar wisata. Konsep”kembali ke alam” cenderung dipilih oleh sebagian

besar konsumen yang mulai peduli akan langkah pelestarian dan keinginan

untuk berpartipasi pada daerah tujuan wisata yang dikunjunginya.

Akomodasi, atraksi wisata maupun produk wisata lainya yang menawarkan

konsep kembali ke alam semakin diminati oleh pasar.

Namun sebaiknya para penyedia jasa pariwisata, daerah tujuan wisata

maupun pemerintah setempat yang ingin berorientasi pada ekowisata harus

memiliki kebijakan dan program tersendiri terkait pelestarian lingkungan,

budaya setempat dan manfaat kepada masyarakat lokal. Karena pada

banyak tempat, produk- produk wisata yang dijual kebanyakan

menyematkan kata ”eko” atau ”kembali ke alam” hanya sebagai label untuk

menarik konsumen, namun tidak disertai dengan semangat melestarikan

atau melibatkan masyarakat setempat dalam produk wisata tersebut.

Produk Ekowisata dalam pasar wisata secara umum dapat dilihat pada

bagan berikut ini:

Page 35: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

35

Gambar 6. Produk Ekowisata dalam Pasar Wisata

Dari bagan tersebut dapat dilihat bahwa aktivitas ekowisata menjadi bagian

dari wisata alam dan memiliki keterkaitan dengan wisata budaya dan rural.

Ekowisata bahkan tidak berhubungan langsung dengan pariwisata yang

bersifat tantangan/ petualangan atau adventure. Perbedaannya, pada

ekowisata, aktivitas wisatawan lebih berfokus pada pengamatan dan

pemahaman mengenai alam dan budaya pada daerah yang dikunjungi,

dengan mendukung kegiatan pelestarian serta lebih mengutamakan fasilitas

dan jasa yang disediakan oleh masyarakat setempat.

Pada pariwisata alam, wisatawan hanya sebatas menikmati aktivitasnya

pada alam yang dikunjunginya dengan tidak memperhatikan dukungan

terhadap pelestarian alam dan budaya serta penggunaan fasilitas dan jasa

dari masyarakat setempat. Sedangkan pada pariwisata yang lebih bersifat

tantangan/ petualangan (adventure), aktivitas yang dilakukan menonjolkan

aktivitas fisik yang menantang untuk menunjukkan ego dan kemampuan

menaklukkan kondisi tertentu pada alam yang dikunjungi.

Ekowisata di Indonesia

Tahun 2002 adalah tahun dimana dicanangkannnya Tahun Ekowisata dan

Pegunungan di Indonesia. Dari berbagai workshop dan diskusi yang

diselenggarakan pada tahun tersebut di berbagai daerah di Indonesia baik

oleh pemerintah pusat maupun daerah, dirumuskan 5 (lima) Prinsip dasar

pengembangan ekowisata di Indonesia yaitu:

1. Pelestarian

2. Pendidikan

3. Pariwisata

4. Perekonomian

5. Partisipasi masyarakat setempat

Lima prinsip dasar pengembangan ekowisata di Indonesia

1. Pelestarian

Prinsip pelestarian pada ekowisata adalah kegiatan ekowisata yang

dilakukan tidak menimbulkan kerusakan dan pencemaran lingkungan

dan budaya setempat. Salah satu cara menerapkan prinsip ini adalah

Page 36: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

dengan cara menggunakan sumber daya lokal yang hemat energi dan

dikelola oleh masyarakat sekitar. Tak hanya masyarakat, tapi wisatawan

juga harus menghormati dan turut serta dalam pelestarian alam dan

budaya pada daerah yang dikunjunginya. Lebih baik lagi apabila

pendapatan dari ekowisata dapat digunakan untuk kegiatan pelestarian

di tingkat lokal. Misalnya dengan cara menyisihkan sekian persen dari

keuntungan dikontribusikan untuk membeli tempat sampah dan

membayar orang yang akan mengelola sampah.

2. Pendidikan

Kegiatan pariwisata yang dilakukan sebaiknya memberikan unsur

pendidikan. Ini bisa dilakukan dengan beberapa cara antara lain dengan

memberikan informasi menarik seperti nama dan manfaat tumbuhan

dan hewan yang ada di sekitar daerah wisata, dedaunan yang

dipergunakan untuk obat atau dalam kehidupan sehari-hari, atau

kepercayaan dan adat istiadat masyarakat lokal. Kegiatan pendidikan

bagi wisatawan ini akan mendorong upaya pelestarian alam maupun

budaya. Kegiatan ini dapat didukung oleh alat bantu seperti brosur,

leaflet, buklet atau papan informasi.

3. Pariwisata

Pariwisata adalah aktivitas yang mengandung unsur kesenangan

dengan berbagai motivasi wisatawan untuk mengunjungi suatu lokasi.

Ekowisata juga harus mengandung unsur ini. Oleh karena itu, produk

dan jasa pariwisata yang ada di daerah kita juga harus memberikan

unsur kesenangan agar layak jual dan diterima oleh pasar.

4. Ekonomi

Ekowisata juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat terlebih

lagi apabila perjalanan wisata yang dilakukan menggunakan sumber

daya lokal seperti transportasi, akomodasi dan jasa pemandu.

Ekowisata yang dijalankan harus memberikan pendapatan dan

keuntungan (profit) sehingga dapat terus berkelanjutan. Untuk dapat

mewujudkan hal itu, yang penting untuk dilakukan adalah memberikan

pelayanan dan produk wisata terbaik dan berkualitas. Untuk dapat

memberikan pelayanan dan produk wisata yang berkualitas, akan lebih

baik apabila pendapatan dari pariwisata tidak hanya digunakan untuk

kegiatan pelestarian di tingkat lokal tetapi juga membantu

pengembangan pengetahuan masyarakat setempat, misalnya dengan

pengembangan kemampuan melalui pelatihan demi meningkatkan jenis

usaha/ atraksi yang disajikan di tingkat desa.

Page 37: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

37

Gambar 7. Produksi Kain di Desa Wisata Cigugur, Kuningan

5. Partisipasi masyarakat setempat

Partisipasi masyarakat akan timbul, ketika alam/budaya itu memberikan

manfaat langsung/tidak langsung bagi masyarakat. Agar bisa

memberikan manfaat maka alam/ budaya itu harus dikelola dan dijaga.

Begitulah hubungan timbal balik antara atraksi wisata-pengelolaan-

manfaat yang diperoleh dari ekowisata dan partisipasi.

Partisipasi masyarakat penting bagi suksesnya ekowisata di suatu

daerah tujuan wisata. Hal ini bisa dimulai dari diri kita sendiri. Jangan

terlalu berharap pemerintah akan melakukan semua hal karena kita juga

memiliki peranan yang sama dalam melakukan pembangunan di daerah

kita. Partisipasi dalam kegiatan pariwisata akan memberikan manfaat

langsung bagi kita, baik untuk pelestarian alam dan ekonomi. Bila kita

menjaga alam tetap lestari dan bersih, maka kita sendiri yang akan

menikmati kelestarian alam tersebut, bila kita berperan dalam kegiatan

pariwisata, maka kita juga yang akan mendapatkan manfaatnya secara

ekonomi.

Tipe

Wisata

Nama Daerah

Tujuan Wisata Lokasi Deskripsi

Curah Pendapat

Saudara diminta mencari contoh-contoh praktik ekowisata dan

wisata massal di lokasi yang mudah diakses dari Sekolah

Saudara.

Aktivitas 3.1.3

Page 38: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

Ekowisata

Wisata Massal

3.3.2 PERHOTELAN

3.3.2.1 Konsep Manajemen Laundry

Laundry adalah bisnis jasa pencucian pakaian dengan menggunakan mesin

cuci maupun dengan mesin pengeringnya secara otomatis bekerja dan

dengan cairan pembersih dan pewangi yang khusus untuk pakaian. Laundry

merupakan departemen housekeeping yang bertugas dan bertanggung

jawab memproses semua aktivitas pencucian baik untuk operasional hotel

dan tamu hotel. (Muhammad Syawal Ainul Yaqin, 2016 & Muhammad Yasin

Simargolang, 2018).

Terkait dengan usaha laundry dewasa ini tidak sekedar mencuci dan

mengeringkan cucian namun harus memperhatikan dampak sosial, ekonomi

dan lingkungan. Hal ini harus dilakukan sesuai dengan konsep pendidikan

berorientasi ESD.

Contoh:

1. Dampak sosial dimaksud adalah, usaha laundry sesuai konsep ESD

mesti melibatkan masyarakat setempat.

2. Dampak ekonomi seperti penggunaan air yang berlebihan tidak

disarankan, penggunaan chemical yang tidak sesuai dengan ukuran

dihindari, bekas kemasan botol harus dimanfaatkan kembali supaya

bernilai ekonomis

3. Dampak lingkungan misalnya penggunaan bahan kimia yang tidak

ramah lingkungan mesti dihindari, pembuangan limbah cucian mesti

diolah terlebih dahulu apakah sudah aman sebelum dibuang.

3.3.2.2 Penggunaan Bahan Kimia Pembersih

Kebersihan dan kenyamanan di hotel merupakan hal utama yang diinginkan

oleh tamu. Proses pembersihan hotel dilakukan setiap hari. Berbagai macam

jenis bahan kimia pembersih yang digunakan dan ,sangat penting bahwa

menggunakan bahan kimia pembersih sesuai dengan permukaan yang akan

dibersihkan.

Aktivitas 3.2.1

Page 39: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

39

Tiga tujuan utama penggunaan bahan kimia pembersih di bagian tata graha

yaitu menghilangkan kotoran, menghancurkan mikroorganisme berbahaya,

memelihara perabot, perlengkapan dan pemukaannya. Bahan pembersih

kimia dibuat untuk menghilangkan tanah dari permukaan melalui aksi

kimianya. Semakin kuat bahan kimia yang digunakan, semakin besar

efeknya pada pekerjaan yang dilakukan. Kekuatan bahan kimia pembersih

diukur pada skala pH.

Membersihkan bahan kimia yang telah ditingkatkan dengan alkali atau asam

untuk memperkuat daya pembersihannya dapat berbahaya bagi manusia

dan seringkali tidak dapat digunakan pada permukaan tertentu. Pembersih

netral dapat digunakan untuk semua jenis pekerjaan tetapi daya

pembersihnya terbatas.

Bagian Housekeeping telah menggunakan bahan kimia yang efektif untuk

tujuan tertentu, tetapi jika disalahgunakan dapat membahayakan langsung

bagi karyawan yang menggunakannya dan untuk orang lain (misalnya, staf

dan tamu) yang melakukan kontak langsung dengan zat tersebut.

Waktu telah berubah. Prioritas utama adalah kesehatan karyawan, tamu,

anak-anak, di bumi ini dan generasi yang belum lahir yang akan mengikuti

kita. Kabar baiknya adalah hotel-hotel tersebut dengan cepat dimana hotel

tersebut dapat melindungi lingkungan. Hotel membuat perubahan dengan

cara mereka yaitu melindungi lingkungan dengan metode baru dan dengan

mendidik staf teknik.

Refleksi

Proses pembersihan dilakukan setiap hari di hotel dengan

menggunakan bahan kimia pembersih. Bagaimana upaya

menguranginya?

Aktivitas 3.2.2

Page 40: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

Aturan umum ketika menggunakan bahan kimia pembersih:

1. Selalu mengikuti instruksi yang dibuat oleh pabrik.

2. Jangan pernah menyampur bahan kimia.

3. Membaca label.

4. Menghubungi pemasok atau penyelia, jika tidak yakin dengan

penggunaan bahan kimia.

5. Hindari kontak langsung dengan kulit, mata dan mulut.

6. Gunakan bahan kimia pada ruangan yang mempunyai ventilasi baik.

7. Hindari kontak langsung dengan makanan.

8. Selalu menggunakan pakaian pelindung diri dan perlengkapan.

9. Setiap bahan kimia harus disimpan di tempat khusus dengan diberi

tanda “Gudang Bahan Kimia”.

10. Penggunaan bahan kimia dilakukan dengan layak.

11. Memastikan jenis bahan kimia yang sesuai dengan tempat

penyimpanan.

Agar laundry attendant tidak salah dalam pengggunaan bahan kimia dan

aman dalam pemakaian maka harus memahami arti dari simbol-simbol

bahan kimia berbahaya, seperti tabel dibawah ini:

Bahaya Iritasi Mudah Meledak Beracun

Mengidentifikasi bahan kimia pembersih Setiap saat Saudara berhubungan dengan penggunaan bahan kimia pembersih, hal yang penting diperhatikan yaitu: a) Pemberian informasi dan pelatihan yang tepat. b) Pemantauan dan pengawasan yang memadai. c) Peralatan keamanan dan perlindungan diri.

Bahan kima pembersih

Kegunaan Bahaya bagi lingkungan

Deterjen

Desinfektan

Pembersih

Page 41: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

41

Gambar 8. Simbol – Simbol Berbahaya

Keterangan:

1. Explosive (Mudah Meledak)

Bahan kimia dengan simbol explosive merupakan bahan kimia yang

mudah meledak ketika terdapat panas atau sumber api kecil, bahkan

gesekan juga dapat menyebabkan bahan ini meledak. Contoh bahan

kimia yang mudah meledak yaitu trinitro toluena (TNT).

2. Oxidizing (Pengoksidasi)

Simbol selanjutnya yaitu simbol oxidizing dimana bahan kimia dengan

label ini dapat bersifat sebagai oksidator atau pengoksidasi. Dengan

kata lain bahan ini mudah terbakar pada kenaikan suhu ketika terjadi

kontak dengan bahan yang mudah terreduksi.

Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya kebakaran, biasanya bahan

semacam ini disimpan dalam wadah tertutup dan terhindar dari suhu

tinggi. Contoh bahan kimia pengoksidasi yaitu hidrogen peroksida.

3. Extremely Flammable (Sangat Mudah Terbakar)

Simbol extremely flammable ditujukan untuk bahan dengan tingkat

kemudahan terbakar paling tinggi. Bahkan hanya mengalami kontak

dengan udara pun bahan ini bisa terbakar. Simpan bahan ini pada

tempat tertutup yang terhindar dari udara dan panas. Contoh bahan

kimia extremely flammable yaitu dietil eter.

4. Corrosive (Korosif)

Bahan kimia dengan simbol korosif berarti dapat merusak jaringan pada

makhluk hidup, iritasi, memar, bahkan hingga kulit mengelupas. Bahan

korosif ini sangat berbahaya jika terkena kontak dengan kulit. Contoh

bahan kimia korosif yaitu asam sulfat pekat.

5. Environmental Hazard (Bahaya untuk Lingkungan)

Sangat Mudah

Terbakar Korosif

Bahaya Bagi

Lingkungan

Page 42: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

Bahan kimia dapat berbahaya bagi lingkungan dimana bahan tersebut

dapat menyebabkan kematian suatu makhluk hidup. Bahan dengan

simbol kimia ini sebaiknya tidak dibuang pada limbah yang mengarah

ke lingkungan dan membahayakan makhluk hidup lain. Contoh bahan

kimia yang berbahaya bagi lingkungan yaitu petroleum eter.

6. Harmfull Irritant (Bahaya Iritasi)

Simbol bahan kimia ini sama dengan simbol irritant dimana bahan kimia

dapat menyebabkan iritasi, gatal dan luka bakar ketika terjadinya

paparan pada kulit. Contoh bahan kimia ini yaitu fenol.

7. Highly Flammable (Sangat Mudah Terbakar)

Sesuai namanya, bahan highly flammable merupakan bahan kimia yang

sangat mudah terbakar dengan tingkat lebih tinggi dari bahan

flammable. Titik nyala bahan ini sangat rendah bahkan dibawah 21.

Oleh karena itu sebaiknya bahan highly flammable dijauhkan dari

sumber panas tertentu. Contoh bahan ini yaitu logam natrium.

8. Toxic (Beracun)

Simbol toxic atau beracun menunjukkan bahwa bahan tersebut

merupakan bahan yang sifatnya akan menyebabkan sakit bahkan

kematian akibat racun, terutama jika bahan tersebut terhirup atau

tertelan. Bahan kimia dengan simbol ini sebaiknya dihindari untuk

dihirup dan ditelan. Hindari juga terjadinya paparan pada kulit. Contoh

bahan kimia beracun yaitu metanol.

9. Irritant (Iritasi)

Sesuai namanya, simbol irritant ini merupakan bahan kimia yang dapat

menyebabkan iritasi ketika terjadinya paparan pada tubuh.

Efek yang ditimbulkan yaitu seperti gatal bahkan hingga luka bakar kecil

pada kulit. Tindakan pencegahan yang harus dilakukan adalah dengan

mencegah terjadinya kontak kulit dengan bahan ini. Contoh bahan kimia

irritant yaitu natrium hidroksida.

10. Very Toxic (Sangat Beracun)

Bahan ini bersifat sangat beracun dan sangat berbahaya bagi kesehatan

yang juga mampu menyebabkan sakit kronis bahkan menyebabkan

kematian. Hindari kontak langsung pada tubuh dan sistem pernapasan.

Contoh : Kalium sianida, Hydrogensulfida, Nitrobenzene dan Atripin.

Aktivitas 3.2.3

Page 43: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

43

3.3.2.3 Isu-Isu Lingkungan Penggunaan Bahan Kimia Pembersih

Manusia memerlukan lingkungan yang baik untuk bertahan hidup, oleh

sebab itu peran manusia dalam menjaga lingkungan sangat diperlukan.

Beberapa definisi bidang hospitaliti yang berkaitan dengan lingkungan:

1. Pengontrolan dan Pengelolaan Lingkungan

2. Pengontrolan dan pengelolaan lingkungan adalah suatu sistem yang

dilakukan berdasarkan prosedur dan standar yang ada, contohnya

standar kebersihan dan perawatan rutin.

3. Kesehatan lingkungan adalah pola kesehatan lingkungan dimana

terdapat proses menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan kerja

yang dapat menyenangkan tamu.

4. Kebersihan lingkungan adalah pola kesehatan lingkungan dimana

terdapat proses menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan kerja

yang dapat menyenangkan tamu.

5. Solusi pembersihan adalah larutan pembersih yang didapatkan dari

campuran sabun atau deterjen dan air, baik menggunakan bahan kimia

atau tidak.

6. Disinfektan adalah bahan kimia yang menghancurkan mikroorganisme.

7. Sanitasi adalah segala upaya yang dilakukan untuk menjamin

terwujudnya kondisi yang memenuhi persyaratan kesehatan. Sanitasi

merupakan perilaku yang dilakukan secara sadar untuk mencegah

manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan

berbahaya lainnya agar tecipta hidup bersih dan sehat. Ruang lingkup

sanitasi diantaranya; pengelolaan air bersih (safe water control),

pembuangan limbah (sewage control), pengendalian hama (pest

Mengidentifikasi permasalahan penggunaan bahan kimia pembersih (diskusi kelompok)

Tipe Bahaya Pengguna Dampak terhadap

kesehatan

Proses pembersihan Menggunakan detergen dan bahan pembersih untuk mencuci, desinfektan, pembersihan umum & khusus, pembersihan kolam renang

Insektisidan dan Pestisida Mengendalikan hama & tikus

Page 44: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

control), pengelolaan limbah (refuse disposal control), pengendalian

pencemaran lingkungan(pollution disposal control).

8. Sanitizer adalah larutan kima pembersih yang dapat mengurangi jumlah

bakteri pada tingkat aman berdasarkan kebutuhan kesehatan

masyarakat.

Beberapa industri perhotelan di Indonesa sudah berupaya mengurangi

dampak lingkungan terhadap tingkat polusi, penggunaan energi keseluruhan

dan penggunaan bahan kimia yang banyak. Upaya yang dilakukan dengan

beberapa cara untuk menjaga keseimbangan lingkungan hidup,diantaranya:

1. Menyarankan tamu penghematan energi di kamar

2. Menyarankan tamu penghematan penggunaan towel

3. Melakukan pelatihan berkaitan dengan penggunaan bahan pembersih

4. Membuang sisa bahan kimia sesuai dengan memperhatikan

lingkungan.

3.3.2.4 Green Hotel

Green hotel adalah upaya hotel menerapkan praktik ramah lingkungan yang

dilakukan dengan cara hemat energy, pengendalian dan pengolahan limbah,

pemanfaatan air dengan benar dan pelaksanaan program daur ulang.

Beberapa cara yang dilakukan antara lain:

1. Program reuse linen dikamar, seperti handuk atau sprei.

2. Lampu hemat energy dengan menggunakan sensor dan/atau pengatur

waktu.

3. Keran dengan aliran rendah atau menggunakan mouser.

4. Toilet aliran rendah dengan menggunakan dual flush.

5. Tempat pendaur ulang sampah.

6. Sabun dan sampo dengan sistem dispenser.

7. Kaca film untuk mengurangi pemanasan dan mempercepat pendinginan

di kamar atau ruang kerja.

8. Bahan pembersih yang tidak berbahaya dan ramah lingkungan.

3.3.2.5 Green Cleaning

Green cleaning adalah cara membersihkan menggunakan larutan

pembersih alami, bahan yang dapat digunakan seperti cuka dan jeruk nipis.

Cuka alami atau asam asetat dihasilkan dari beberapa bakteri penghasil

asam asetat yang dapat digunakan sebagai bahan pembersih serba guna.

Asam asetat pekat bersifat korosif, itu harus digunakan secara hati-hati.

Asam asetat dapat menyebabkan luka bakar dan iritasi pada mata.

Cuka putih merupakan bahan yang baik untuk membersihkan jamur dan

noda oli. Cuka putih juga dapat membersihkan jendela dan membuat

permukaan logam mengkilap.

Jeruk nipis dapat dilakukan untuk melarutkan kotoran akibat sabun, titik air

yang mengeras dan kuningan tembaga. Jeruk nipis bersifat asam dan

Page 45: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

45

antibakteri. Air perasan jeruk nipis (natrium bicarbonat) dapat membersihkan

noda oli dan noda lainnya terutama bahan alumunium dan porselin.

Kombinasi antara minyak zaitun dengan jeruk nipis atau cuka putih dapat

digunakan untuk mengkilapkan porselin.

Soda kue dapat menghilangkan noda air, memoles logam dan

menghilangkan bau. Borak atau bleng dapat mebersihkan noda di karpet,

sedangkan blimbing wuluh dapat membersihkan keramik.

3.3.3 KULINER

3.3.3.1 Konsep Pengolahan Makanan Lokal

Sebagai negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau yang terbentang

dari barat ke timur, Indonesia mempunyai keragaman dalam adat, tradisi dan

budaya. Setiap daerah di Indonesia

memiliki beragam makanan lokal

khas masing-masing daerah

sehingga menjadi aset kekayaan

bangsa.

Indonesia sebagai negara tropis

kaya dengan bahan pangan lokal

yang tumbuh subur. Masyarakat

Indonesia umumnya amat meyakini

khasiat aneka pangan lokal dengan

bahan makanan seperti tempe,

tahu, madu, ikan, ketela dan lain-lain serta bumbu dan rempah. Bahan-

bahan ini alami, bergizi tinggi, sehat dan aman, murah dan mudah didapat.

Makanan sangat penting untuk kehidupan dan keberlangsungan hidup. Hal

ini juga merupakan bagian penting dari identitas budaya kita, dan

Alternatif green cleaning dalam pembersihan

Bahan Alami Kandungan Objek Pembersihan

dan Cara Pembersihan

Cuka

Jeruk Nipis

Soda Kue

Borak

Garam

Aktivitas 3.2.4

Gambar 9. Nasi Tumpeng

Page 46: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

memainkan peran penting dalam perekonomian. Banyak orang menyadari

bahwa makanan yang mereka makan adalah faktor penting yang

mempengaruhi kesehatan, namun belum mengetahui dampak dari makanan

yang kita konsumsi terhadap faktor produksi, lingkungan, sosial dan ekonomi

yang perlu kita perhatikan untuk melindungi generasi yang akan datang

terhadap kelanjutan pangan yang tersedia.

Konsep pangan berkelanjutan yang dikembangkan FAO (Food and

Agriculture Organization) merupakan upaya melindungi konsumen sekaligus

menjaga kelestarian bumi secara bersamaan dengan cara memperhatikan

bahan makanan, proses pembuatannya, serta limbah yang dihasilkan.

Dengan menerapkan sistem pangan berkelanjutan, kita dapat memastikan

bahwa ketersediaan pangan terjamin, bahan pangan diolah melalui proses

yang baik serta berdampak baik pada kesehatan dan lingkungan serta

memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Karena itulah melalui jalur pendidikan

akan disosialisasikan mengenai pendidikan pembangunan berkelanjutan

yang harus diketahui dan menjadi perhatian kita semua. Kemudian

mengenalkan dan mengintegrasikan konsep pangan berkelanjutan dengan

pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan (ESD) dalam kegiatan belajar

mengajar di sekolah.

Pengertian pangan berkelanjutan

Pangan berkelanjutan merupakan produksi bahan pangan, serat, atau

produk hewani serta nabati lain yang diolah dengan teknik khusus agar

lingkungan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat dapat terpelihara.

Hal ini dimaksudkan untuk menjaga agar nantinya bahan pangan tersebut

tetap tersedia dan melimpah bagi generasi mendatang.

Pangan berkelanjutan secara luas dapat dirumuskan sebagai kegiatan

produksi makanan yang ramah lingkungan, mempunyai nilai gizi, teknik

pengolahan yang baik serta mampu mensejahterakan masyrakat. Pangan

berkelanjutan dapat juga diartikan sebagai ketahanan pangan, yaitu

menjaga ketersediaan pangan dan dimanfaatkan agar bernilai ekonomi.

Selain kualitasnya lebih terpercaya, bahan pangan lokal juga tidak

membutuhkan jarak pengiriman yang jauh, sehingga meminimalisir

penggunaan bahan kimia seperti pengawet dan polusi yang dihasilkan saat

distribusi barang. Pada dasarnya sustainable food tidak fokus terhadap jenis

makanannya, namun lebih kepada bagaimana makanan tersebut dihasilkan

dan diolah. Konsep pangan berkelanjutan ini cukup luas, karena tak hanya

menyangkut makanan yang ramah lingkungan saja, namun juga nilai gizi dan

bagaimana pengolahan dari limbah makanan agar tidak berdampak buruk

bagi lingkungan, nilai sosial maupun ekonominya. Sebagai contoh adalah

kentang, penanaman kentang yang dilakukan secara organik dan ramah

lingkungan, lalu diolah dengan teknik memasak yang sebisa mungkin

Page 47: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

47

memanfaatkan seluruh bagiannya bahkan kulitnya, hingga tidak menyisakan

limbah.

Pengolahan makanan lokal dengan konsep pangan berkelanjutan

Makanan lokal atau makanan

tradisional Indonesia adalah

makanan yang membudaya

dimasyarakat Indonesia dari

generasi ke generasi. Makanan

lokal sangat sesuai dengan

selera masyarakatnya, tidak

bertentangan dengan keyakinan

agama masyarakat lokal, lantas

dibuat dari bahan-bahan rempah

yang tersedia dari lokal. Biasanya

makanan tradisional diolah dari

resep yang sudah dikenal masyarakat setempat dengan bahan-bahan yang

diperoleh dari sumber lokal yang memiliki citarasa yang relatif sesuai dengan

selera masyarakat setempat.

Makanan tradisional Indonesia banyak memiliki nilai filosofi di dalamnya,

baik dari awal pembuatan, makna, dan sifatnya yang bersahabat dengan

alam. Makanan lokal Indonesia didapat dari hasil alam, diperuntukkan bagi

keberlangsungan alam, dan kembali lagi pada alam.

Dengan bervariasinya bahan dasar, maka dapat dihasilkan bermacam-

macam jenis makanan tradisional yang sedemikian rupa sehingga menjadi

makanan yang lezat, sehat dan gizi seimbang. Demikian juga teknik

pengolahannya dilakukan dengan bervariasi seperti

Curah Pendapat

Silahkan diskusikan jawaban dari pertanyaan berikut :

1) Apakah hubungan pangan lokal dengan pangan

berkelanjutan?

2) Menurut Saudara, adakah dampak yang ditimbulkan dari

pangan yang berkelanjutan secara sosial, ekonomi dan

budaya? Sebutkan contohnya dan berikan uraian yang

lengkap!

3) Dapatkah kita mendukung atau membantu konsep pangan

berkelanjutan baik di rumah ataupun di sekolah? Sebutkan

bentuk dukungan tersebut!

Aktivitas 3.3.1

Gambar 10. Talam Singkong

Page 48: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

membakar/memanggang, pengasapan, pemepesan, pengukusan,

menggoreng dan menumis, dan lain-lain

Proses pengolahan makanan

Indonesia dimulai dari persiapan

bahan, pengolahan dan penyajian

perlu memperhatikan konsep

keberlangsungan pangan.

Penggunaan bahan lokal seperti

bumbu dan rempah yang segar akan

menghasilkan makanan Indonesia

yang bercita rasa otentik dan sehat.

Adanya pemahaman terhadap

penggunaan bahan yang sehat akan

menghindari penggunaan bahan-

bahan tambahan makanan kimia

seperti pengawet, pewarna dan

penambah rasa seperti penggunaan

MSG.

Dalam upaya mendukung konsep pangan berkelanjutan selain hal di atas

yang bisa kita lakukan sebagai pendidik misalnya saat kita mengajarkan

materi praktek makanan Indonesia, sesungguhnya tanpa kita sadari selama

ini mungkin kita sudah menerapkan konsep pangan berkelanjutan,

mengajarkan kepada peserta didik kita seperti:

1. Mengenalkan bermacam-macam makanan lokal dari berbagai daerah di

Indonesia dan filosofi yang terkandung di dalamnya

2. peserta didik sebelum praktek diminta membuat perancanaan (job

sheet), mereka merencanaakan bahan yang harus dibeli apa saja,

berapa banyak dan biaya untuk praktek tersebut, ajarkan untuk membeli

bahan praktek di pasar terdekat dengan membawa tas belanja atau

plastik sendiri. Hal ini dimaksudkan mengurangi limbah plastik dan

menghemat biaya.

3. Membeli dan memasak berdasarkan perencanaan yang mereka buat

sesuai resep yang digunakan dan jumlah porsi yang dibuat.

4. Menyajikan ataupun mengemasnya dengan bahan yang ramah

lingkungan, seperti kotak makan, kertas roti, ataupun kertas coklat,

hindari penggunaan sterefoam karena sangat sulit di daur ulang.

5. Menyimpan bahan dengan benar, sehingga bahan tidak mudah rusak

dan akhirnya terbuang percuma.

6. Membuang sampah pada tempatnya, memisahkan sampah yang dapat

didaur ulang dengan sampah yang tidak dapat didaur ulang.dan tidak

membuang dilubang cucian piring atau selokan yang menyebabkan

mampet dan kotor.

Gambar 11. Siklus Cara Mengurangi Sisa Makanan

Page 49: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

49

7. Biji-bijian, akar atau batang dari sayur-sayuran yang tidak digunakan

dalam pengolahan makanan dapat disisihkan atau dipisahkan untuk

ditanam di kebun sekolah.

8. Menyimpan makanan yang tersisa dengan tepat.

9. Jika memungkinkan mendaur ulang makanan menjadi hidangan baru,

sebagai contoh jika tersisa sambal goreng kentang bisa dibuat arem-

arem dengan isian sambal goreng atau potongan bahan makanan yang

tidak terpakai dapat digunakan untuk membuat hidangan lain seperti

untuk bahan isian, atau lainnya.

Hal ini perlu ditanamkan oleh para pendidik secara terus menerus dan

diingatkan berulang-ulang sehingga peserta didik sudah terbiasa

melakukannya dan akhinya menjadi budaya. Sehingga kita yang bergerak

dalam dunia pendidikan dalam bidang kuliner dapat membantu program

pangan berkelanjutan dan juga membantu meminimalkan sampah atau

limbah makanan, karena mengurangi limbah makanan merupakan hal

menantang, bagaimana sisa makanan dapat dikreasikan menjadi hal baru

dapat berupa hidangan baru atau pun jika tidak dibuat hidangan baru dapat

dijadikan kompos, yang digunakan untuk membuat pupuk bagi tanaman

sekolah atau dijual sehingga bernilai ekonomi.

Aktivitas 3.3.2

Page 50: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

3.3.3.2 Strategi Pengelolaan Limbah Makanan

Curah Pendapat

Diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

1) Jika mengacu pada konsep keberlanjutan pangan, menurut

Saudara, lima puluh tahun dari sekarang, apa yang akan terjadi

pada pangan lokal di negeri ini?

2) Menurut Saudara, apakah hubungan antara mengkonsumsi

pangan lokal dengan melestarikan makanan tradisional di

negara ini?

3) Sebagai seorang guru, peran apa yang bisa Saudara lakukan

untuk mempromosikan makanan lokal ke peserta didik dalam

upaya melestarikan budaya makanan tradisional?

4) Bagaimana menurut Saudara, dengan pendapat yang

menyatakan “bahwa banyak masakan lokal saat ini didominasi

pada penggunaan bahan-bahan impor”?

5) Buatlah rancangan satu masakan unggulan lokal/daerah

Saudara, sesuai dengan konsep pangan berkelanjutan,

mulailah dengan membuat perencanaan: resep, alat dan bahan

yang digunakan, metode pengolahan dan bagaimana

penyajiannya.

Presentasikan hasil diskusi Saudara!

6) Mungkin tidak kita sadari sebenarnya kita sudah menerapkan

konsep pangan berkelanjutan, sudah mengajarkan kepada

peserta didik kita, untuk itu analisislah apakah dalam Rencana

Pembelajaran (RPP) yang Saudara buat telah menerapkan

atau menggambarkan konsep pangan berkelanjutan:

• jika sudah, berilah tanda dalam rencana pembelajaran

tersebut bagian yang Saudara telah terapkan

• jika belum, Saudara menambahkankan dan memasukkan

konsep pangan berkelanjutan

Page 51: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

51

Gambar 12. Sampah Limbah Makanan

Limbah makanan yang berasal dari dapur praktik pengolahan makanan perlu

ditangani dengan baik, karena akan berdampak pada pencemaran

lingkungan. Dapur praktik pengolahan makanan di sekolah menghasilkan

jumlah limbah yang banyak dan akan menimbulkan bau dan pencemaran

pada air di lingkungan sekitar. Tercemarnya air bersih salah satunya

dikarenakan mikro organisme yang tumbuh dalam limbah cair terserap

kedalam tanah tanpa pengolahan yang baik dan benar. Akibatnya sumber

air lingkungan berbau, berubah warna, mengandung bakteri patogen, kolera

dan disentri serta akan menimbulkan sumber penyakit.

Rantai pencemaran limbah makanan perlu diputus agar tidak menimbulkan

dampak yang lebih panjang. Oleh sebab itu untuk menanggulangi masalah

limbah makanan di sekolah perlu adanya peran sekolah, yaitu kepala

sekolah dan warga sekolah untuk bertanggung jawab menyelesaikan

masalah limbah makanan.

Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk mengurangi, memisahkan,

mengumpulkan dan mendaur ulang limbah makanan di sekolah melalui

aktivitas-aktivitas yang mendidik pada kegiatan pembelajaran di sekolah.

Peran sekolah adalah mengkoordinir dan mendorong partisipasi semua

warga sekolah. Setiap individu harus bertindak aktif dalam mengurangi

(reduce), menggunakan kembali (reuse), dan daur ulang (recycle) limbah

makanan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi apabila kita melakukan

pengelolaan limbah makanan di sekolah, itu artinya kita turut mensukseskan

Tahukah Anda berapa banyak limbah makanan yang dibuang

setiap harinya di sekolah?

Page 52: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

target program pemerintah Indonesia pada Peraturan Presiden No.59 Tahun

2017 Tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan

Berkelanjutan dan target global dunia yang tertuang pada Educational for

Sustainable Development, UNESCO. Dalam Peraturan Presiden No. 59

Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan

Berkelanjutan

Pengurangan limbah makanan

Strategi pencegahan dan pengurangan timbulnya limbah makanan di

sekolah dapat dilakukan dengan pendidikan, kampanye kepada warga

sekolah dan kegiatan pemilahan sampah. Warga sekolah diajak untuk

merubah pola pikir dan pola perilakunya bahwa makanan adalah barang

yang berharga sehingga tidak mudah membuang makanan begitu saja.

Pada saat mempersiapkan bahan makanan untuk dimasak harus dilakukan

bijaksana sehingga tidak banyak bagian yang terbuang sebelum dimasak

seperti pada proses pengupasan wortel, pengupasan kentang, memilih

bagian sayuran dan sebagainya.

Pada saat memasak juga perlu dilakukan secara bijaksana, yaitu memasak

secukupnya, diupayakan makanan tidak hangus dan dimasak dengan rasa

yang lezat sehingga habis ketika dikonsumsi.

Pemisahan Limbah

Penanganan limbah makanan sebelum didaur ulang perlu dilakukan

pemilihan, pewadahan dan pengumpulan. Pemilihan adalah langkah

pertama yang sangat penting sebelum limbah didaur ulang. Sampah

makanan harus dipisahkan dari jenis sampah lainnya agar proses daur ulang

berjalan dengan baik.

Bagaimana menghindari dan mengurangi limbah makanan? Langkah pertama menangani masalah limbah makanan adalah dengan menghindari dan mengurangi limbah tersebut. Hal ini dapat dilakukan pada praktik pengolahan makanan di sekolah, melalui: a. Menyiapkan bahan makanan dengan jumlah yang

tepat untuk menghindari kelebihan makanan. b. Memeriksa tanggal kadaluwarsa sebelum membeli

bahan makanan kemasan dan menggunakannya sebelum tanggal tersebut untuk mengurangi kelebihan bahan makanan kadaluarsa.

c. Menyimpan kelebihan bahan makanan diruang pendingin untuk menghindari pembuangan.

Page 53: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

53

Limbah yang dapat dan tidak dapat didaur ulang dapat diperlihatkan dalam

tabel berikut:

Tabel 3. Limbah dapat Didaur Ulang dan Tidak dapat Didaur Ulang

No Dapat Didaur Ulang Tidak Dapat Didaur Ulang

1 Buah Bahan cair

2 Sayur Tulang besar

3 Padi Peralatan plastik

4 Mie Produk plastik

5 Kacang Kardus

6 Daging Produk logam

7 Kebun Produk kaca

8 Residu Bahan kimia

Bagaimana membuat pemisahan limbah yang tepat?

Setelah praktik pengolahan makanan di sekolah bisa saja akan terdapat

beberapa sisa makanan yang tidak dapat dihindarkan dan perlu dibuang.

Sampah tersebut harus dipisahkan sesuai jenisnya untuk memudahkan

proses daur ulang. Pemisahan sumber limbah makanan adalah langkah

awal yang penting. Sisa makanan yang bisa didaur ulang dapat dipisahkan

dengan limbah yang tidak dapat didaur ulang. Pada proses mendaur ulang

limbah makanan, perlu dilakukan pemisahan jenis-jenis limbah makanan.

Cara untuk memisahkan limbah makanan dapat dilakukan dengan menandai

tempat penyimpanan limbah makanan dan meletakkan limbah makanan

yang dapat didaur ulang kedalamnya. Kemudian sampah terpilih

ditempatkan dalam wadah yang sesuai. Spesifikasi dari wadah yang

digunakan disesuaikan berdasarkan volume dan material wadah. Material

wadah terbuat dari bahan yang tidak korosif dan kuat, tertutup dan mudah

dibersihkan.

Limbah makanan yang berukuran besar seperti tulang sisa praktik

pembuatan kaldu (stock) perlu dipotong-potong menjadi potongan-potongan

kecil. Agar mudah didaur ulang.

Limbah makanan kemasan yang sudah kadaluwarsa sebaiknya dikeluarkan

dari kemasan sebelum dimasukkan kedalam tempat penyimpanan limbah.

Page 54: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

Sebelum melakukan pemisahan limbah sekolah, perlu diketaui jenis-jenis

limbah yang dihasilkan. Berdasarkan limbah praktik di sekolah, maka dapat

dibedakan menjadi empat jenis limbah.

Jenis Limbah dari Kegiatan Praktik Pengolahan Makanan:

1) Limbah organik adalah limbah padat dari sisa makanan, sayur, buah

dan daging, dimana limbah tersebut akan sangat mudah membusuk dan

mudah terurai. Limbah ini dapat menjadi media tumbuhnya organisme

bakteri dan menyebabkan bau tak sedap dilingkungan sekolah serta

merupakan sumber bakteri penyakit.

2) Limbah anorganik adalah limbah padat non organik, seperti kertas dan

plastik. Beberapa limbah padat ini membutuhkan waktu yang sangat

lama untuk dapat terurai. Limbah anorganik seperti kertas, logam, dan

plastik harus dipisahkan dari limbah lainnya untuk dibuang ditempat

sampah yang semestinya atau dimanfaatkan sebagai produk kreatif

sekolah.

3) Limbah cair adalah air kotor sisa proses kegiatan praktik dapur sekolah,

seperti air deterjen mencuci peralatan praktik dan siraman air pencucian

bahan makanan ketika proses memasak. Limbah cair ini jika

mengendap akan menyebabkan bau tidak sedap dan berwarna. Limbah

cair tersebut dapat meresap dalam tanah dan akan menyebabkan

pencemaran sumber air lingkungan sekitarnya.

4) Limbah minyak adalah sisa buangan lemak dalam bentuk air dan

mengandung minyak sisa memasak serta lemak dari cucian daging

hewan. Limbah minyak atau lemak jika dibiarkan mengalir dalam

drainase dapat mencemari sumber air lingkungan karena dalam limbah

cair minyak atau lemak terdapat polutan yang cukup berbahaya dan

menjadikan sumber berkembang biak bakteri patogen.

Limbah cair yang dihasilkan dalam kegiatan praktik di sekolah dapat diolah

secara mandiri dalam sistem pengolahan air limbah. Misalnya sekolah dapat

mengadakan grease trap pada saluran pembuangan limbah cair di sekolah.

Grease trap berfungsi untuk menyaring limbah cair dan limbah minyak hasil

buangan yang berasal dari dapur praktik sekolah. Limbah cair yang tidak

tersaring pada grease trap perlu diendapkan pada bak pengedapan lemak

lalu masuk kedalam bak penampungan air yang selanjutnya dilakukan

pengolahan air limbah melalui Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) di

Sekolah.

Daur Ulang Limbah Makanan

Daur ulang limbah makanan secara langsung dapat mengurangi jumlah

limbah yang dibuang di Tempat Pembuagan Akhir (TPA). Selain itu, limbah

makanan dapat didaur ulang menjadi kompos melalui peralatan kompos di

Page 55: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

55

sekolah. Kompos dapat digunakan sebagai pupuk organik atau pelembab

tanah. Tanah yang diberi kompos akan lebih banyak memiliki kandungan

nutrisi seimbang dibandingkan pupuk kimia. Sekolah dapat menggunakan

kompos untuk tanaman di sekolah dan atau dijadikan pendapatan sekolah

dengan cara menjual kompos kepada warga dilingkungan sekolah,

lingkungan sekolah atau konsumen lainnya.

Gambar 13. Pemisahan Sampah Daun untuk Pembuatan Kompos

Page 56: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

Gambar 14. Pemisahan Sampah Serutan Kayu untuk Pembuatan

Kompos

3.3.4 KECANTIKAN RAMBUT DAN KULIT

Pembangunan berkelanjutan merupakan konsep yang bertujuan untuk

menciptakan keseimbangan yang berkelanjutan tanpa mengorbankan

pemenuhan kebutuhan generasi yang akan datang.

Keseimbangan yang berkelanjutan artinya mempertahankan sumber daya

dengan mengatur penggunaannya dan perlindungan terhadap sumber daya

yang ada agar terpelihara untuk jangka waktu yang panjang.

Generasi masa depan harus dapat menikmati dan menggunakan sumber

daya yang tersedia saat ini.

Agar sumber daya dapat terjaga dengan baik maka perlu dilakukan

penggunaan sumber daya seperti air dan energi secara efektif dan efisien,

serta penggunaan bahan yang ramah lingkungan sehingga akan berdampak

pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat serta kesehatan lingkungan

untuk kehidupan berkelanjutan.

Curah Pendapat

Pengomposan merupakan salah satu alternatif pemecahan masalah limbah makanan di sekolah. Buatlah rancangan pengomposan yang bisa diterapkan di sekolah Saudara dengan memperhatikan aspek lingkungan, sosial dan ekonomi. Rancangan pengomposan berisi penjelasan dan analisis tentang: a. Jenis limbah makanan di sekolah b. Pemisahan limbah makanan c. Sarana dan prasarana pengomposan d. Cara pengomposan limbah makanan e. Pemanfaatan kompos di sekolah

Aktivitas 3.3.3

Page 57: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

57

Bagaimanakah kaitan pembangunan keberlanjutan dengan bidang

kecantikan ?

Bidang kecantikan mencakup perawatan rambut, perawatan kulit dan spa.

Bidang kecantikan sudah menjadi kebutuhan di masyarakat yang akan terus

berkembang seiring dengan perkembangan teknologi, perkembangan trend

mode kecantikan dan kesadaran masyarakat untuk merawat diri yang

semakin tinggi.

Namun masyarakat perlu memahami bahwa kebutuhan akan kecantikan

berkaitan dengan keselamatan keamanan dan kesehatan kerja seperti

penggunaan kosmetika dan produk yang aman dan ramah lingkungan serta

dampaknya bagi kesehatan, penggunaan alat-alat yang bersih dan

profesionalisme hairdresser dan beautician/ aestetician.

3.3.4.1 Keselamatan dan Keamanan di Lingkungan Kerja pada Bidang

Kecantikan Rambut dan Kulit

Kegiatan praktik pada bidang kecantikan merupakan kegiatan yang sangat

berkaitan erat dengan keselamatan dan keamanan kerja. Hal tersebut

dikarenakan bidang kecantikan berhubungan dengan aktifitas kerja yang

dilakukan pada orang lain dan dilakukan dengan menggunakan layanan jasa

seorang hairdresser dan beautician/aestetician.

Kegiatan pada bidang kecantikan ini dilakukan di salon-salon / spa, baik itu

untuk perawatan rambut, kulit dan tubuh. Karena salon kecantikan selalu

menggunakan alat, bahan dan kosmetika untuk melakukan perawatan atau

layanan jasanya

Keselamatan dan keamanan di lingkungan kerja merupakan hal dasar yang

harus dilakukan dan dikuasai sebelum melakukan aktivitas atau praktik di

tempat kerja. Kesalahan dan kecorobohan dalam melakukan aktivitas kerja

akan mengakibatkan kecelakaan kerja yang merugikan baik secara materi,

fisik dan psikologis.

Untuk mencegah terjadinya hal tersebut maka pemahaman dan penerapan

keselamatan dan keamanan kerja sangat penting dilakukan, dimulai dari

lingkup pendidikan, dunia industri sampai ke masyarakat.

Keamanan penggunaan alat, kosmetika dan bahan disinfektan untuk

penerapan kebersihan harus diperhatikan, termasuk di dalamnya

memperhatikan kandungan bahan dan cara penggunaan yang sesuai

prosedur. Oleh sebab itu maka seorang hairdresser, beautician dan

aestetician harus melakukan pekerjaan profesinya secara bertanggung

jawab dan menguasai konsep keselamatan dan keamanan kerja untuk

menghindari terjadinya bahaya kecelakaan kerja. Apabila terjadi kecelakaan

Page 58: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

kerja maka seorang hairdresser, beautician dan aestetician harus

memahami dan melakukan tindakan penanganan pertolongan pertama.

Kebijakan keselamatan dan keamanan kerja

berlaku untuk semua orang yang terlibat di

tempat kerja, pengusaha, pegawai,

pelanggan, pengunjung maupun tamu

salon. Baik pengusaha dan karyawan

memiliki tanggung jawab bersama untuk

menjaga kesehatan dan keamanan bekerja

secara efisien, professional, bersih dan aman, sehingga tidak terjadi hal-hal

yang membahayakan. Seperti kecelakaan kerja dan penularan penyakit.

Topik yang akan dibahas pada lingkup keamanan dan keselamatan kerja

mencakup:

1. Faktor Fisik mencakup ruangan dan alat listrik

2. Faktor Kimia mencakup kosmetika dan produk pembersih atau sanitasi

3. Faktor Biologi : mencakup mikroorganisme, antropoda, hewan maupun

tumbuhan produk dan alergi

4. Faktor Ergonomi : (Cara kerja, posisi kerja dan postur yang tidak sesuai,

penataan alat kerja dan area kerja)

Salon kecantikan banyak menggunakan energi listrik dalam melakukan

perawatan dan layanan jasanya. Sehingga apabila tidak memahami

penggunaannya dengan benar dapat berpotensi terjadinya bahaya.

Berikut hal yang harus dilakukan untuk mencegah bahaya penggunaan alat

listrik :

1. Memastikan kabel listrik yang digunakan tidak ada yang terbuka.

2. Jangan menggunakan saluran multi kabel yang melebih kapasitas daya

yang disarankan.

3. Patuhi aturan penggunaan alat listrik sesuai prosedur masing-masing

alat yang memiliki fungsi yang berbeda seperti hairdryer, steamer,

curling tang, mobile skin treatment, waxing warmer dan alat lainnya yang

berbeda cara penggunaannya.

4. Mengecek fungsi dan kelayakan alat listrik sebelum di gunakan pada

klien, seperti current pada alat listrik galvanic yang digunakan pada

perawatan wajah.

5. Pastikan semua alat yang akan digunakan berfungsi dengan baik

sebelum digunakan.

6. Lakukan pengecekan alat setiap enam bulan sekali untuk memastikan

kualitas alat tetap terjaga.

7. Rapikan kembali alat listrik yang telah selesai digunakan, dan lepaskan

kontak sesudah pemakaian.

8. Radiasi sinar dari pemakaian alat-alat, sebaiknya diperhatikan dengan

pemakaian alat pelindung diri yang tepat seperti penggunakan

UTAMAKAN

KESELAMATAN

DAN KESEHATAN

KERJA DI SALON

Page 59: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

59

kacamata pelindung bagi klien. Selain itu perhatikan jarak pengunaan

alat yang tepat.

Selain penggunaan listrik, salon kecantikan juga harus memperhatikan

penggunaan bahan-bahan kimia dan efek sampingnya seperti:

1. Hydrogen peroxide: bahan kimia ini sering digunakan dalam praktik

kecantikan . Perhatikan presentase atau takaran dalam penggunaannya

karena dapat menyebabkan korosif apabila digunakan berlebihan.

2. Pewarna rambut: pastikan kandungan kosmetika pewarna rambut aman

karena dapat menyebabkan kerusakan pada kulit kepala dan rambut.

Selain itu dapat menimbulkan alergi dan sensitifitas pada kulit kepala

dan rambut apabila kandungan kosmetika tidak aman.

3. Maskara : pastikan kandungan kosmetika yang terkandung aman bagi

bulu mata dan tidak menyebabkan iritasi pada mata.

4. Hairspray: hairspray dalam kemasan kaleng (aerosol) merupakan

bahan yang mudah meledak pada suhu yang tinggi. Oleh karena itu

pastikan penyimpanan yang aman dengan temperatur suhu ruang.

Selain itu cara penggunaan hairspray harus memperhatikan jarak yang

tepat pada saat menyemprotkan kearah rambut klien dan jangan

mengenai mata.

5. Skin peeling: dapat menyebabkan iritasi apabila digunakan dan digosok

terlalu keras dengan merotasi terlalu lama pada kulit.

6. Nail polish dan nail remover : kandungan bahan kimia didalamnya dapat

menyebabkan kerusakan pada kuku seperti perubahan warna dan

rapuh pada kuku apabila penggunaannya yang berlebihan. Perhatikan

prosedur penggunaannya dan pilihlah kosmetika yang memiliki

kandungan bahan kimia yang aman dan memiliki ijin Depkes.

7. Bahan pembersih untuk sanitasi/higiene: dapat bersifat korosif apabila

terkena kulit. Jadi sebaiknya dapat memilih yang tepat guna dan

gunakan sesuai prosedur yang tepat.

Setelah mengetahui bahan-bahan kimia yang berpotensi bahaya maka

seorang hairdresser dan beautician/aesthetician harus melakukan

penyimpanan produk dengan baik, menggunakan alat pelindung diri dan

menggunakannya sesuai prosedur yang tertulis pada label kemasan. Untuk

mencegah terjadinya dampak negatif penggunaan produk bahan atau

kosmetika maka perlu diperhatikan bahan – bahan atau kosmetik agar tidak

tertelan, terkena kontak langsung dengan mata atau terkena kontak lansung

dengan bagian tubuh lainnya yang sensitif.

Apakah yang harus dilakukan seorang hairdresser atau

beautician/asthetician apabila terjadi kasus kecelakaan ?

Page 60: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

Dibawah ini terdapat ilustrasi bagaimana penanganan pertama apabila

terjadi kecelakan yang dapat terjadi di area salon:

Tabel 4. Penanganan Pertama pada Kecelakaan di Area Salon

Kasus Tindakan

Bahan

kosmetika

yang terkena

mata

Segera basuh mata dengan menggunakan air hangat

kuku.

Terkena

panas atau

luka bakar

ringan

Ambil air dingin segera, dan dinginkan area yang

terkena panas dengan air dingin.

Kemudian dapat dioleskan dengan salep antibiotik untuk

mengurangi rasa sakit dan melembabkan kulit.

Page 61: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

61

Kasus Tindakan

Tersengat

listrik

Segera matikan sumber listrik sebelum

menolong korban.

Jangan menyentuh korban sampai aliran listrik

terputus.

Jika arus listrik tidak bisa dihentikan, dorong korban

dengan alat yang tidak menghantarkan listrik,

misalnya sapu, kursi, atau tongkat kayu.

Gunakan alas kaki atau berdirilah di atas bahan

yang tidak menghantarkan listrik seperti matras

karet atau tumpukan koran.

Setelah pasien aman, cek pernapasan dan denyut

jantung pasien.

Jika napas atau jantung tidak berdetak, hubungi

klinik kesehatan terdekat untuk penanganan

pertolongan selanjutnya.

Terpotong

atau luka

tergores

Bersihkan luka dengan kain kasa steril yang lembut

dan hentikan pendarahan dengan cara menekan

bagian luka dengan kain kasa steril yang lembut.

Berikan obat luka seperti obat merah/iodium untuk

mencegah infeksi dan menghentikan pendarahan.

Tutup luka dengan mengunakan plaster steril.

Page 62: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

Kasus Tindakan

Pingsan Pingsan dapat terjadi kapan saja karena kondisi tertentu

seperti berkurangnya aliran oksigen dan gula darah ke

otak, pingsan juga bisa disebabkan oleh kelelahan.

Penanganan dapat dilakukan dengan cara merebahkan

badan klien dan longgarkan pakaian kemudian angkat

kaki ke atas untuk melancarkan peredaran ke arah

kepala dan jangan memberikan sandaran pada

punggung.

Reaksi alergi

terhadap

produk kimia

Tindakan pencegahan : lakukan tes alergi

setiap/sebelum menggunakan bahan atau kosmetika

kimia, dengan cara oleskan sedikit produk yang akan

dipakai pada area belakang telinga klien.

Apabila timbul reaksi alergi (gatal/kemerahan) segera

bilas dengan air sampai bersih dan jangan dilanjutkan

untuk proses kimia.

Apabila terjadi reaksi alergi saat produk sudah terlanjur

diaplikasikan, segera bilas/keramas sampai bersih dan

segera hubungi medis apabila alergi tidak dapat

ditangani.

Ketika terjadi kecelakaan maka lakukan pencatatan dan masukkan ke dalam

form accident. Hal ini dilakukan agar salon dapat merekam kejadian dan

apabila ada pihak-pihak yang ingin menanyakan kejadian sudah terdata

dengan baik.

Tabel 5. Kartu Kecelakaan Kerja

Kartu Laporan Kecelakaan Kerja :

Nama staff yang melapor :

Tanggal dan waktu :

Lokasi :

Detail kejadian :

Nama dan alamat klien yang mengalami kecelakaan :

Nama dan alamat saksi (bila ada) :

Aktivitas 3.4.1

Page 63: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

63

3.3.4.2 Penerapan Kesehatan Kerja pada Bidang Kecantikan Rambut

dan Kulit

Setiap hari sebuah tempat perawatan kecantikan atau salon akan didatangi

oleh klien atau pelanggan yang membutuhkan layanan perawatan yang

berbeda-beda pula sesuai kebutuhannya.

Oleh karena itu tempat perawatan salon harus dijaga agar salon tetap bersih

dan tidak menyebabkan terjadinya penularan kuman atau bakteri. Salon

yang bersih dan rapi akan mempengaruhi kenyaman costumer yang datang.

Salon kecantikan dan Spa akan selalu melakukan layanannya secara kontak

langsung dengan klien atau pelanggan yang akan dirawat. Peralatan yang

tidak bersih dan higienis, bila digunakan, akan menjadi media penularan

penyakit dan kuman yang berbahaya.

Sterilisasi adalah membunuh semua jenis kuman (pathogen dan non

pathogen). Sedangkan desinfektan adalah membunuh kuman pathogen.

Penerapan prinsip sanitasi dan higienis harus dilakukan dengan tepat oleh

seorang hairdresser dan beautician/ aesthetician di salon dan spa. Salon

yang tidak menerapkan sanitasi dan higienis yang benar akan

membahayakan klien atau pelanggan yang datang. Hal ini dapat

mengakibatkan bahaya penularan penyakit yang disebabkan oleh

penyebaran kuman, virus atau bakteri.

Berikut alat sterilisasi dan metode sterilisasi yang dilakukan :

Tabel 6. Alat Sterilisasi dan Cara Penggunaannya

Curah Pendapat

Lakukan diskusi dalam kelompok untuk menjawab soal berikut ini ! 1) Apakah yang dimaksud dengan pertolongan pertama pada

kecelakaan? 2) Apakah perbedaan luka bakar tingkat 1 dan luka bakar tingkat 2?

Bagaimanakah cara penanganannya? 3) Apakah efek samping hydrogen peroxide apabila terkena kulit? 4) Apakah yang saudara lakukan ketika dengan tidak sengaja,

tangan saudara terkena logam panas dari penggunaan curling tang ?

APAKAH PERBEDAAN STERILISASI DAN DESIFEKTAN ?

Page 64: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

Alat

Sterilisasi

Peralatan

Salon Cara Penggunaan

Autoclaves

Gunting,

tweezer, alat-

alat kecil

terbuat dari

stainless

Cek dahulu volume air

dalam Autoclave, pastikan tinggi

air pada batas yang telah

ditentukan.

Masukkan peralatan dan bahan.

Tutup Autoclave dengan rapat

dan kencang agar uap tidak

keluar.

Nyalakan Autoclave, lalu atur

timer minimal 15 menit dengan

suhu 121oC.

Ultraviolet

Cabinet

Semua alat –

alat baik dari

stainless

maupun bahan

lainnya yang

terbuat dari

plastik dan

melamin

Sinar ultraviolet berfungsi untuk

membasmi kuman atau

mikroorganisme.

Masukan peralatan ke dalam

sterilizer sebelum digunakan.

Lakukan kurang lebih 20 menit

pada tiap sisi permukaan agar

terpapar sinar UV.

Pemanasan

Alami atau

Mesin

Handuk dan

lenan

Setelah dicuci dapat dikeringkan

atau dipanaskan baik dengan sinar

matahari atau menggunakan

setrika panas untuk membasmi

kuman.

Berikut bahan sanitasi dan metode yang dilakukan :

Tabel 7. Bahan Sanitasi dan Metode Sanitasi

Bahan Sanitasi Peralatan

Salon Cara Penggunaan

Bahan Detergent

atau Pembersih

Membersihkan

permukaan

lantai, kaca dan

bahan lainnya.

Perhatikan komposisi

campuran bahan dan air

sesuai petunjuk penggunaan

dan kebutuhan.

Page 65: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

65

Sterilisasi Secara

Kimia

Alkohol

Gunting,

tweezer, alat-

alat kecil

terbuat dari

stainless.

Alkohol digunakan untuk

membunuh semua bakteri

Alkohol bersifat Flammable

sehingga perlu penyimpanan

khusus.

Alat dapat dibersihkan

dengan menggunakan kapas

yang telah diberi larutan

alkohol.

Reaksi awal pemakaian

cepat sehingga bertahan

singkat (alkohol menguap 2

menit ) selanjutnya

permukaan mudah

terkontaminasi lagi.

Instrumen Persiapan Kerja di Lingkungan Area Kerja Salon

Hari / tanggal : _______________________________________

Dikerjakan oleh : _______________________________________

No Kegiatan Ya Tidak

1 Membersihkan lantai setelah selesai melayani klien,

terutama setelah melakukan pemangkasan rambut

2 Buanglah limbah pada wadah sampah dengan

penutup yang berpedal.

3 Lantai dipel dan karpet dibersihkan dan divakum

setiap hari.

4 Membersihkan debu diruangan

Refleksi 1) Apakah Saudara sudah melakukan persiapan kerja dengan

melakukan sanitasi higiene dengan benar dan sesuai standar

operasional prosedur !

2) Lakukan persiapan kerja sesuai list dibawah ini dan lakukan cek list

persiapan yang sudah saudara lakukan sesuai daftar instrumen

berikut ini !

Aktivitas 3.4.2

Page 66: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

No Kegiatan Ya Tidak

5 Jaga kebersihan jendela, layar, dan gorden.

6 Membersihkan AC dan ventilasi secara teratur

7 Pastikan semua alat yang akan digunakan kerja

berfungsi dengan baik.

8 Selalu membersihkan gagang shower dan

meletakkannya dengan benar di wasbak

9 Sediakan sabun cair pencuci tangan dengan botol

jenis pompa pada wastafel

10 Bersihkan wastafel dan pancuran airnya secara

teratur.

12 Hindari menyentuh area wajah, mulut, atau mata

Saudara selama melakukan perawatan

13 Jika Saudara menjatuhkan alat di lantai, bersihkan

dengan disinfektan sebelum menggunakannya lagi

14

Bersihkan dan disinfeksi semua alat dan peralatan

dengan benar sesuai prosedur setiap kali akan

digunakan dan selesai digunakan serta simpan

dalam wadah yang bersih dan tertutup

15

Jangan letakkan peralatan pada sembarang tempat,

alat-alat yang kecil seperti jepit rambut, pinset dan

peralatan kecil lainnya tidak boleh gigit di mulut

16 Pastikan semua wadah ditandai dan diberi kode,

ditutup rapat dan disimpan dengan benar

17 Kosongkan tempat sampah dan membuang sampah

didalamnya secara teratur sepanjang hari

18 Melarang makan, minum, dan merokok di area di

mana layanan dilakukan

19

Jangan menempatkan makanan pada lemari es yang

digunakan untuk menyimpan produk atau kosmetika

salon

Page 67: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

67

No Kegiatan Ya Tidak

20 Jangan menggunakan salon untuk kegiatan

memasak atau tempat tinggal.

21 Hewan peliharaan atau hewan apa pun tidak

diperkenankan ada didalam salon

22

Bersihkan dan disinfeksi semua permukaan area

kerja yang telah digunakan seperti meja manikur,

facial/massage bed, trolly dan kursi yang digunakan

untuk layanan klien.

23 Cawan atau mangkuk kosmetika dibersihkan dan di

disinfeksi setiap selesai digunakan klien.

24 Gunakan lenan atau handuk yang bersih dan hanya

sekali pakai pada klien.

25 Gunakan wadah yang tertutup terpisah untuk lenan

kotor.

26 Gunakan cape atau handuk untuk melindungi kulit

dan baju klien.

27 Desinfeksi semua linen selama pencucian dengan

deterjen dan pemutih

28 Pantau kualitas udara di salon dan bebas asap rokok

29 Mencuci tangan dengan sabun sebelum melakukan

perawatan di salon.

30 Kenakan sarung tangan dan masker penutup mulut

selama melakukan perawatan disalon

31

Campurkan disinfektan sesuai dengan petunjuk

penggunaan secara tepat dan menambahkan air ke

dalam bahan disinfektan

32 Gunakan sarung tangan atau penjepit untuk

mengambil alat yang telah di sterilisasi

33

Tempatkan alat yang sudah di desinfeksi dalam

wadah yang bersih, tertutup, kering dan bebas

kuman

Page 68: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

No Kegiatan Ya Tidak

34

Mentaati semua prinsip sanitasi dan higienis dengan

baik dan melakukan desinfeksi peralatan dan diri

pribadi

Aktivitas 3.4.2

Page 69: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

69

3.3.4.3 Sterilisasi, Higiene dan Sanitasi

Higiene

Segala upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi

kebersihan subyek / manusia misalnya mencuci tangan.

Contoh Mencuci Tangan / Higiene menurut standar WHO (World Health

Organization)

Teknik Mencuci Tangan dengan Air dan Sabun

Diskusi

Diskusikan dalam kelompok:

1) Dari 15 point di bawah ini, pilihlah 5 kesalahan yang paling

sering dilakukan!

2) Berikan alasan mengapa hal tersebut tidak boleh dilakukan!

3) Presentasikan hasil diskusi dengan metode pembelajaran

windows shopping!

a) Menyimpan sisir untuk pelangan dalam saku

b) Menggigit jepit di mulut

c) Tidak memberikan handuk atau cape pada pundak atau

leher klien

d) Menjatuhkan handuk dan kapas di lantai

e) Membersihkan sikat rambut yang kotor di depan klien

f) Menjatuhkan sisir dan langsung menggunakannya pada

klien

g) Terlalu banyak kabel listrik yang dicolokkan ke soket

h) Menggunakan produk kosmetik kadaluwarsa

i) Membiarkan nyamuk dan serangga di dalam ruangan

salon

j) Menggunakan cape atau handuk kotor dan terdapat sisa

rambut dari klien sebelumnya

k) Ada hewan peliharaan di salon

l) Keranjang sampah meluap

m) Stylist/beautician minum atau makan pada saat perawatan

pada klien belum selesai

n) Melakukan prosedur yang tidak benar yang menyebabkan

terjadinya tumpahan air atau produk kosmetik

o) Tangan stylist/beautician masih berbau kosmetika atau

produk yang digunakan oleh klien sebelumnya

Page 70: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

0 Basahi terlebih

dahulu kedua tangan

dengan air

1 Beri sabun

secukupnya

2 Gosok kedua

telapak tangan dan

punggung tangan

3 Gosok kedua sela-

sela jari tangan

4 Gosok kedua

telapak tangan

dengan jari-jari rapat

5 Jari-jari tangan

dirapatkan sambil

digosok ke telapak

tangan. Tangan kiri

ke kanan dan

sebaliknya

6 Gosok ibu jari secara

berputar dalam

genggaman tangan

kanan. Lakukan

tangan sebaliknya

7 Gosokan kuku jari

tangan memutar ke

telapak tangan.

Lakukan sebaliknya

8 Basuh dengan air

Page 71: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

71

9 Keringkan tangan

dengan handuk

10 Matikan kran air

dengan handuk

11 Sekarang

tangan anda bersih

Sanitasi

Segala upaya pengendalian seluruh faktor-faktor lingkungan fisik manusia

yang menimbulkan hal-hal yang dapat merugikan bagi perkembangan fisik,

kesehatan serta daya tahan hidup manusia.

Manfaat Higiene dan Sanitasi

1. Memastikan lingkungan (klinik atau salon) bersih.

2. Melindungi setiap individu dari faktor lingkungan yang dapat merusak

kesehatan fisik dan mental.

3. Tindakan pencegahan terhadap penyakit menular.

4. Tindakan pencegahan terhadap keselamatan kerja.

Alat Metode Sanitasi

Handuk

Sisir

Waskom

Pencabut alis

Emery board

Kamisol

Spatula waxing

Kuas make up

Trolly

Refleksi

1) Lengkapi tabel berikut dibawah ini !

2) Jelaskan metode sanitasi untuk alat berikut ini !

Aktivitas 3.4.4

Page 72: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

3.3.4.4 Personal Higiene dan Postur Tubuh dalam Bekerja

Personal higiene sangat penting dilakukan dalam bekerja di bidang

kecantikan. Hal ini sangat penting karena seorang hairdresser atau

beautician akan melakukan kontak langsung selama perawatan dilakukan.

Oleh karena itu, standar personal higiene seorang beautician dan

hairdresser harus diperhatikan dan diterapkan selama bekerja secara

professional.

Gambar 15. Postur Beautician dalam Bekerja

Personal higiene meliputi:

1. Mencegah bau badan dengan menggunakan deodorant atau

antiperspirant. Bau badan disebabkan oleh keringat dan bakteri yang

akan membuat klien maupun orang disekitar tidak nyaman.

2. Kebersihan gigi dan mulut. Mencegah bau mulut dengan menyikat gigi,

menggunakan obat kumur, dental flost untuk membuang partikel yang

tertinggal pada gigi. Gunakan masker penutup mulut untuk melakukan

perawatan wajah dan badan.

3. Kebersihan kuku dan tangan. Kebersihan kuku dan tangan sangat

penting dilakukan karena tangan digunakan untuk melakukan

perawatan pada klien.

Bakteri dapat tersebar melalui kuku dan tangan yang kotor. Hal penting

yang harus dilakukan :

a. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan perawatan.

b. Kuku harus bersih dan tidak boleh panjang.

c. Gunakan sarung tangan untuk jenis perawatan tertentu.

Page 73: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

73

4. Menggunakan baju kerja yang nyaman dan bersih, tidak

menggunakan asesoris berlebihan yang mengganggu dan tidak

menggunakan sepatu hak tinggi pada saat melakukan perawatan.

5. Menata rambut dengan rapih dan menggunakan rias wajah sehari-hari

yang tidak berlebihan.

Postur adalah sikap atau posisi pada saat duduk, berdiri dan berjalan. Sikap

postur tubuh yang baik akan mendukung seseorang bekerja dalam waktu

lama sehingga tidak cepat lelah. Hal ini juga menunjukan seorang

hairdresser dan beautician tidak ceroboh dan menunjukan profesionalisme

kepada pelanggan.

Posisi postur tubuh yang salah akan menyebabkan cepat Lelah dan cedera

otot atau tulang. Posisi postur yang baik akan menjaga kesehatan dan

kekuatan tubuh dalam jangka panjang.

Contoh posisi duduk yang benar dan salah.

Gambar 16. Posisi Duduk yang Benar dan Salah

Selain higiene dan sanitasi

apakah seorang hairdresser atau

beautician perlu memperhatikan

postur yang baik dalam bekerja?

Page 74: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

Contoh posisi yang benar dan salah pada saat mengangkat dan menurunkan

benda.

Gambar 17. Cara Mengangkat dan Menurunkan Benda yang Benar dan

Salah

Contoh yang salah dan benar posisi tubuh beautician dan hairdresser pada

saat melakukan perawatan.

Gambar 18. Postur Tubuh Beuatician yang Benar dan Salah

Page 75: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

75

Gambar 19. Postur Tubuh Hairdresser yang Benar dan Salah

Diskusi

Diskusikan dalam kelompok pertanyaan berikut ini! 1) Jelaskan mengapa personal higiene disalon sangat penting

dilakukan! 2) Apakah penyebab bau badan dan bagaimana

penanggulangannya! 3) Jelaskan fungsi penggunaan sarung tangan oleh beautician

dan hairdresser pada saat perawatan tertentu? 4) Mengapa seorang beautician atau hairdresser harus menjaga

kebersihan mulut, tangan dan kuku? 5) Menurut saudara apakah posisi postur tubuh sangat penting?

Jelaskan alasannya! 6) Jelaskan 3 sikap postur tubuh yang baik pada saat bekerja! Presentasikan hasil diskusi dengan metode jigsaw!

Diskusi

Diskusikan dalam kelompok pertanyaan berikut ini! 1) Jelaskan mengapa personal higiene disalon sangat penting

dilakukan! 2) Apakah penyebab bau badan dan bagaimana

penanggulangannya!

Aktivitas 3.4.5

Page 76: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

Sosial Ekonomi Lingkungan

Curah Pendapat

Setelah mempelajari uraian materi diatas ini, Saudara diminta

untuk menganalisis tiga komponen yaitu sosial, ekonomi, dan

lingkungan.

1) Bagaimana pengintegrasian pembangunan berkelanjutan

kedalam pembelajaran kepariwisataan khususnya bidang

kecantikan dengan memperhatikan 3 komponen utama yang

mendukung pembangunan berkelanjutan, yaitu sosial,

ekonomi, dan lingkungan.

2) Berikan contoh dari masing-masing komponen dalam tabel

dibawah ini !

Diskusikanlah dalam kelompok.

Curah Pendapat

Setelah mempelajari uraian materi diatas ini, Saudara diminta

untuk menganalisis tiga komponen yaitu sosial, ekonomi, dan

lingkungan.

1) Bagaimana pengintegrasian pembangunan berkelanjutan

kedalam pembelajaran kepariwisataan khususnya bidang

kecantikan dengan memperhatikan 3 komponen utama yang

mendukung pembangunan berkelanjutan, yaitu sosial,

ekonomi, dan lingkungan.

2) Berikan contoh dari masing-masing komponen dalam tabel

dibawah ini !

Diskusikanlah dalam kelompok.

Aktivitas 3.4.6

Page 77: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

BAB 4

KESIMPULAN DAN RENCANA AKSI

4.1 KESIMPULAN

Pembangunan berkelanjutan adalah sebuah upaya untuk meningkatkan

kualitas kehidupan manusia dan lingkungannya. Pembangunan sosial,

ekonomi dan lingkungan merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat

dipisahkan agar keberlangsungan hidup berkualitas manusia dapat

dipertahankan. Untuk menyiapkan pembangunan berkelanjutan, pendidikan

yang mengintegrasikan konsep pembangunan berkelanjutan menjadi sangat

penting. Pendidikan harus memberikan peluang kepada peserta didik untuk

membangun pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang dapat

diterapkan untuk keberlangsungan hidup dan lingkungannya.

Pada sektor pendidikan pariwisata, khususnya usaha perjalanan wisata,

akomodasi perhotelan, kuliner, dan tata kecantikan, peningkatan

keterampilan vokasi saja tidak cukup. Kesadaran akan pentingnya menjaga

kelestarian dan kesehatan lingkungan menjadi sangat penting. Generasi

muda perlu dibekali dengan keterampilan abad 21, yang mencakup kualitas

karakter, literasi dasar, dan kompetensi, sebagaimana digariskan pada

konsep keterampilan abad 21 yang dikeluarkan oleh Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan.

Pada modul ini, peserta dapat mempelajari pendidikan kepariwisataan yang

mendukung pembangunan berkelanjutan, yang mencakup (1) pengelolaan

usaha perjalanan wisata; (2) pengolahan makanan lokal serta pengelolaan

limbah makanan, (3) hospitality (tata graha dan binatu), dan (4) keamanan,

kesehatan, dan keselamatan kerja pada bidang kecantikan. Pengetahuan

dan keterampilan kepariwisataan ini perlu disampaikan dan dilatih kepada

peserta didik dengan memperhatikan pendekatan pembelajaran yang

memfasilitasi peserta didik untuk menjadi warga negara yang mandiri,

berpikir kritis, peduli dan bertanggungjawab terhadap lingkungannya,

mampu memecahkan permasalahan yang dihadapi, serta berkarakter.

Pada materi pendekatan pembelajaran, hal yang menjadi fokus utama

adalah bahwa pembelajaran itu harus kontekstual dan bermakna, yang

mampu menginvestigasi permasalahan kehidupan sehari-hari dan mampu

memecahkan permasalahannya. Peserta didik perlu terlibat/berpartisipasi

secara aktif dalam proses belajar untuk membangun pengetahuan dan

keterampilannya. Oleh karena itu teori dan prinsip konstruktivisme penting

dipahami, dan pembelajaran berorientasi aksi yang mengarah pada

perubahan ke arah yang lebih baik. Dalam proses belajar, peserta didik

dilatih untuk berkolaborasi, berkomunikasi dengan baik, berpikir kritis dan

kreatif.

Page 78: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

Pada materi usaha perjalanan wisata, melalui diskusi dan kerja kelompok,

peserta diklat mempelajari konsep sapta pesona dan ekowisata yang

mencakup objek wisata, akomodasi, transportasi, serta pendukung

ekowisata lain seperti usaha makanan dan minuman. Dan yang lebih penting

lagi adalah pemahaman akan konsep pariwisata berkelanjutan yang

menekankan pada kelestarian lingkungan dan keseimbangan antara

pembangunan social, ekonomi, dan lingkungan di sektor pariwisata. Lima

prinsip pembangunan ekowisata merupakan isu penting yang harus dijaga,

yaitu pelestarian, pendidikan, pariwisata, perekonomian, dan partisipasi

masyarakat setempat.

Pada materi hospitaliy, khususnya tata graha dan binatu, peserta diklat

mempelajari tentang bahan-bahan kimia pembersih serta cara

penggunaannya. Pemahaman akan simbol-simbol kimia berbahaya serta

istilah-istilah yang sering dipakai juga penting untuk dipahami agar dampak

negative dapat diminimalisir. Konsep “green hotel” dan “green cleaning”

dalam manajemen hotel merupakan isu penting yang mendukung konsep

pembangunan berkelanjutan.

Pada materi kuliner, peserta diklat mempelajari konsep pengolahan

makanan lokal serta konsep pengelolaan limbah makanan. Konsep pangan

berkelanjutan atau ketahanan pangan erat kaitannya dengan ketersediaan

makanan, kualitas makanan, dan nilai ekonomisnya. Konsumsi makanan

lokal dipercaya sebagai tindakan yang tepat karena makanan lokal lebih

segar. Tidak perlu bahan pengawet karena transportasi yang panjang dan

lama. Oleh karena itu, pengetahuan tentang bahan makanan lokal,

pengolahan makanan lokal, serta manajemen limbah makanan lokal menjadi

sangat penting untuk mendorong pembangunan berkelanjutan.

Pada materi tata kecantikan rambut dan kulit, peserta diklat mempelajari

konsep pembangunan berkelanjutan dalam lingkup kerja salon kecantikan,

yang mencakup keamanan dan kesehatan kerja. Peserta diklat melakukan

studi kasus untuk dapat memahami konsep keamanan dan kesehatan kerja

di tempat kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk

melindungi klien, pekerja (beautician), serta lingkungan kerjanya.

4.2 RENCANA AKSI

Setelah mengikuti pelatihan, peserta diharapkan menerapkan pembelajaran

pada bidang terkait kepariwisataan dengan mengimplementasikan rencana

pembelajaran yang telah dikembangkan. Pembelajaran yang akan

dikembangkan adalah pembelajaran yang mendukung konsep

pembangunan berkelanjutan dengan menggunakan pendekatan

pembelajaran aktif, pembelajaran kontekstual dan bermakna, dan

pembelajaran yang memecahkan permasalahan yang ada di sekitar peserta

didik. Melalui pendekatan pembelajaran tersebut, peserta didik belajar

Page 79: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

berpikir kritis, kreatif, berkolaborasi, dan berkomunikasi, serta membangun

karakter yang positif.

Rencana aksi dituangkan dalam format seperti Tabel di bawah ini:

No Kegiatan Waktu Tempat Sumber

Daya

Page 80: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

REFERENSI

Amabile, T.M. 2012. Componential theory of creativity. Retrieved from

https://pdfs.semanticscholar.org/6188/5f52d813d518b4ed5b833b40229902

11f063.pdf

Arya, A. 2017. The role of technology in collaborative learning. Retrieved March

2, 2018, from Education Technology website:

https://edtechnology.co.uk/Article/the-role-of-technology-in-collaborative-

learning

Bantacut, T. 2014. Indonesian Staple Food Adaptations For Sustainability in

Continuously Changing Climates, Journal of Environment and Earth

Science, IPB Dramaga Campus.

Biel, R. 2016. Sustainable Food Systems the Role of the City, UCL Press,

London.

Clifford, M. 2018. 20 collaborative learning tips and strategies for teachers.

Retrieved March 2, 2018, from Teachthought: We grow teachers website:

https://www.teachthought.com/pedagogy/20-collaborative-learning-tips-

and-strategies/

Cojocariu, V.M. and Butnaru, C.E. 2014. Asking questions-Critical thinking tools.

Procedia-Social Behavioral Sciences, 128, 22–28.

Colleti, A.B. 1978. Cosmetology The Keystone Guide To Beauty Culture.

Keystone Publication, USA.

Csikszentmihalyi, M. 2014. The systems model of creativity: The collected works

of Mihaly Csikszentmihalyi. Springer.

Damanik, J. and Weber, H.F. 2006. Perencanaan Ekowisata, Dari Teori ke

Aplikasi. Pusat Studi Pariwisata UGM dan Penerbit Andi, Yogyakarta.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Nias Selatan. (2009). Panduan

Dasar Pelaksanaan Ekowisata.

Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan. 2018. Revitalisasi SMK,

Pemenuhan dan Peningkatan Profesionalitas Guru. Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan.

Gerson, J. 1990. Standar textbook for professional Estheticians. Milady

Publishing Corporation, USA.

Page 81: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

Gray, A. 2016. The 10 skills you need to thrive in the fourth industrialrevolution.

Retrieved from World Economic Forum website:

https://www.weforum.org/agenda/2016/01/the-10-skills-you-need-to-thrive-

in-the-fourth-industrial-revolution/

Inskeep, E. 1991. Tourism Planning, an integrated and sustainable development

approach. VNR, New York.

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, 2009. Undang Undang Pariwisata

Republik Indonesia No.10/2009 tentang Pariwisata.

Lai, E.R., Yarbro, J., DiCerbo, K., and Geest, E.de. 2018. Skills for today: What

we know about teaching and assessing creativity. Retrieved March 6, 2018,

from P21 Partnership for 21st century learning website:

http://www.p21.org/our-work/4cs-research-series/creativity

Lau, J. and Chan, J. 2018. What is critical thinking? Retrieved February 14, 2018,

from Critical thinking web website:

http://philosophy.hku.hk/think/critical/ct.php

Lee Watanabe-Crockett. 2017. 12 strong strategies for effectively teaching critical

thinking skills. Retrieved February 15, 2018, from Global Digital Citizen

Foundation website: https://globaldigitalcitizen.org/12-strategies-teaching-

critical-thinking-skills

Lindberg, K. and Hawkins, D.E. 1993. Ecotourism, A guide for Planners and

Managers. The Ecotourism Society, North Bennington.

Mulnix, J.W. 2012. Thinking critically about critical thinking. Educational

Philosophy and Theory, 44(5), 464–479.

Mulyono. 2018. Membuat Mikroorganisme Lokal (MOL) dan Kompos dari

Sampah Rumah Tangga, Jakarta.

Muraya, C. and Richardson, A.M. 2008. Maintain a Safe, Secure and Hygienic

Salon. Francistown College of Technical and Vocational Education.

Ndirahisha, J. and Shumba, O. 2018. Teaching and learning approaches for

sustainable development. In Guidebook on Education for Sustainable

Development for Educators: Effective teaching and learning in teacher

education institutions in Africa (pp. 115–129). Paris, France: UNESCO.

Pivot Point International and Clif St. Germain, Ph.D. 2010. Salon Fundamental “A

Resource For Your Cosmetology Career”. Teacher’s Support Material,

Page 82: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

USA.

Robinson, K. 2011. Out of our minds: Learning to be creative (2nd ed.). West

Sussex, UK: Capstone Publishing.

SkillsYouNeed.com. 2018. Interpersonal skills. Retrieved March 14, 2018, from

https://www.skillsyouneed.com/interpersonal-skills.html

Smith, C., Nerantzi, C., and Middleton, A. 2014. Promoting creativity in learning

and teaching. Presented at the ICED 2014: Educational Development in a

Changing World, Stockholm, Sweden. Retrieved from

http://www.iced2014.se/proceedings/1120_Smith.pdf

Sternberg, R.J. 2006. The nature of creativity. Creativity Research Journal, 18(1),

87–98.

UNESCO Educational, Scientific and Cultural Organization. 2018 Integrating

Education for Sustainable Development (ESD) in Teacher Education in

South-East Asia – A Guide for Teacher Educators.

UNESCO. 2006. Education for Sustainable Development Toolkit. Learning &

Training Tools No 1.

Vtct. 2016. Healthy and Safety in The Salon, Beauty Theraphy Learner Manual,

Vtct.

Ward, D.M., and Cartwright, J. 2004. Health and Beauty Therapy, A Pratical

Approach for NVQ Level 3, Nelson Thornes Ltd; 3dr edition 2004 USA

Watson, S. 2019. Higher-Order Thinking Skills (HOTS) in Education: Teaching

students to think critically. Retrieved November 11, 2018, from ThoughtCo.

website: https://www.thoughtco.com/higher-order-thinking-skills-hots-

education-3111297

Willett, W. Pangan, Planet Bumi, Kesehatan. Jakarta.

Wood, M.E. 2002. Ecotourism, Principles, Practises and Policies for

Sustainability. UNEP and TIES Publication.

WTO Tourism Education and Training Series. 1997. International Tourism: A

Global Perspective. World Tourism Organization, Spanyol.

Page 83: Buku Panduan: Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk … · 2020. 7. 10. · Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum (wakil kepala sekolah bidang kurikulum) dan guru-guru

UNESCO Office Jakarta

Regional Bureau for Sciences in Asia and the Pacific

and Cluster Office to Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, the Philippines, and

Timor Leste.

Jalah Galuh II No. 5, Kebayoran Baru,

Jakarta, Indonesia 12110

Tel.: +62-21-7399818

Fax: +62-21-72796489

Email: [email protected]

Website: http://www.unesco.org/jakarta