buku-bab 2

22
Asuhan Kebidanan I (Kehamilan) BAB 2 PROSES KEHAMILAN Kehamilan merupakan proses alamiah untuk menjaga kelangsungan peradaban manusia. Kehamilan baru bisa terjadi jika seorang wanita sudah mengalami pubertas yang ditandai dengan terjadinya menstruasi. Untuk itu akan dibahas tentang anatomi fisiologi organ reproduksi wanita, proses konsepsi serta pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi. ANATOMI FISIOLOGI ORGAN GENITALIA WANITA Organ reproduksi wanita atau disebut tractus genitalis terletak dalam rongga panggul terbagi atas organ genitalia eksterna dan interna. Organ Genetalia Eksterna Gambar 2.1. Organ Genitalia Eksterna Wanita Organ genetalia eksterna wanita terdiri atas : a. Mons veneris/Mons Pubis Adalah bagian yang menonjol berupa bantalan lemak yang ditutupi oleh kulit, yang terletak diatas sympisis pubis. Setelah pubertas akan ditumbuhi rambut (pubes). Pertumbuhan rambut kemaluan ini tergantung dari suku bangsa. Pada wanita umumnya batas atasnya melintang sampai pinggir atas sympisis, sedangkan ke bawah sampai ke sekitar anus dan paha. b. Labia mayora (bibir besar) Merupakan 2 lipatan membulat besar, terdiri atas bagian kanan dan kiri, lonjong mengecil ke bawah, terisi oleh jaringan lemak yang serupa dengan yang ada di mons veneris. Ke bawah belakang kedua labisa mayora bertemu dengan membentuk komisura posterior. Permukaan sebelah dalam labia mayora halus dan mengandung banyak kelenjar keringat (gandula sudofera) dan kelenjar minyak (glandula sebacea). Sedangkan permukaan luarnya setelah pubertas akan tertutup oleh rambut.

Upload: nanachristiana

Post on 24-Jun-2015

631 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Buku-BAB 2

Asuhan Kebidanan I (Kehamilan)

BAB 2PROSES KEHAMILAN

Kehamilan merupakan proses alamiah untuk menjaga kelangsungan peradaban manusia. Kehamilan baru bisa terjadi jika seorang wanita sudah mengalami pubertas yang ditandai dengan terjadinya menstruasi. Untuk itu akan dibahas tentang anatomi fisiologi organ reproduksi wanita, proses konsepsi serta pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi.

ANATOMI FISIOLOGI ORGAN GENITALIA WANITA

Organ reproduksi wanita atau disebut tractus genitalis terletak dalam rongga panggul terbagi atas organ genitalia eksterna dan interna.

Organ Genetalia Eksterna

Gambar 2.1. Organ Genitalia Eksterna Wanita

Organ genetalia eksterna wanita terdiri atas :a. Mons veneris/Mons Pubis

Adalah bagian yang menonjol berupa bantalan lemak yang ditutupi oleh kulit, yang terletak diatas sympisis pubis. Setelah pubertas akan ditumbuhi rambut (pubes). Pertumbuhan rambut kemaluan ini tergantung dari suku bangsa. Pada wanita umumnya batas atasnya melintang sampai pinggir atas sympisis, sedangkan ke bawah sampai ke sekitar anus dan paha.

b. Labia mayora (bibir besar)Merupakan 2 lipatan membulat besar, terdiri atas bagian kanan dan kiri, lonjong mengecil ke bawah, terisi oleh jaringan lemak yang serupa dengan yang ada di mons veneris. Ke bawah belakang kedua labisa mayora bertemu dengan membentuk komisura posterior. Permukaan sebelah dalam labia mayora halus dan mengandung banyak kelenjar keringat (gandula sudofera) dan kelenjar minyak (glandula sebacea). Sedangkan permukaan luarnya setelah pubertas akan tertutup oleh rambut.

c. Labia Minora (bibir kecil)Dua lipatan kulit yang berwarna merah muda yang lebih kecil terletak memnjang di bagian dalam labia mayora. Kedua labia minora ini halus, tertutup oleh rambut, tetapi mengandung sejumlah glandula sudorifera dan glandula sebacea. Ke depan bibir kecil bertemu dan membentuk klitoris preputium klitoridis (atas) dan klitoris frenulum klitoridis (bawah). Ke belakang, kedua bibir kecil menyatu dan membentuk fossa naviculare/fourcette yang pada wanita yang belum pernah melahirkan tampak masih utuh, cekung seperti perahu, pada wanita yang pernah melahirkan kelihatan tebal dan tidak rata dan dapat mengalami robekan saat melahirkan. Ujung-ujung urat saraf menyebabkan labia minora sangat sensitive dan jaringan ikatnya mengandung banyak pembuluh darah dan beberapa otot polos yang menyebabkan bibir kecil ini dapat mengembang.

d. KlitorisKira-kira sebesar kacang ijo, tertutup oleh preputium klitoridis dan terdiri atas gland klitoridis, korpus klitoridis dan 2 krura yang menggantungkan klitoris kea rah os. Pubis. Gland klitoridis terdiri atas jaringan yang dapat mengembang, penuh dengan urat saraf hingga amat sensitive. Klitoris apat disetarakan dengan penis pada pria

e. Vestibulum/VulvaUntuk memeriksa vestibulum, maka kedua lipatan labia minora harus dibuka agar vestibulum tampak. Terdapat 6 muara pada vestibulum

Page 2: Buku-BAB 2

Asuhan Kebidanan I (Kehamilan)

1) Orifisium uretra eksternumTerletak di bawah klitoris, merupakan pintu masuk dari saluran perkemihan

2) 2 ductus sceneMuara kedua tubuli skene berjalan sejajar dengan uretra sepanjang 6 mm dan kemudian bermuara pada kedua sisi orifisium uretra eksternum. Saluran skene analog dengan kelenjar prostate pada laki-laki.

3) Introitus vaginaMenempati 2/3 bagian bawah vestibulum. Pada gadis (virgo intacta) ostium vagina ini ditutupi oleh hymen yaitu suatu membaran (selaput) berlubang-lubang yang dapat dilewati darah menstruasi. Himen mempunyai bentuk yang berbeda-beda dari yang semilunar (bulan sabit) sampai yang berlubang-lubang atau ada yang ada pemisahnya (septum), konsistensinyapun berbeda-beda juga dari yang kaku sampai yang lunak sekali. Lubang selaput dara (hiatus himenalis) berukuran dari yang seujung jari sampai yang mudah dilalui oleh dua jari. Umumnya hymen robek pada koitus dan robekan ini terjadi pada tempat jam 5 atau jam 7 dan sampai pada dasar selaput dara sesuadah persalinan, hymen robek pada beberapa tempat dan apa yang dilihat adalah sisa-sisanya (karunkula himenalis) saja.

4) 2 ductus dan glandula bartoliniTerletak di kedua sisi vagina dengan ukuran kurang lebih 1 cm, terletak di bawah otot konstriktor kunni dan mempunyai saluran kecil panjang 1.5-2 cm yang bermuara di vulva, tdak jauh dari fossa navikulare. Pada koitus kelenjar bartolini mengeluarkan getah lendir, selain itu kelenjar bartolini juga mengeluarkan sekresi yang akan mempertahankan genithalia eksterna tetap lembab

f. PerineumTerletak antara vulva dan anus. Panjang rata-rata 4 cm. Bisa meregang saat persalinan dan bisa mengalami robekan jika perineum kaku atau salah dalam pertolongan persalinan

Organ Genetalia Interna

a. VaginaMerupakan saluran yang merupakan suatu penghubung antara introitus vagina dan uterus. Bentuk seperti pipa potensial dan bagian dalam berlipat-lipat disebut rugae. Lipatan-lipatan ini memungkinkan vagina pada persalinan melebar. Dinding depan lebih pendek dari dinding belakang masing-masing panjangnya 6,6 dan 9 cm. Pada ujung vagina bagian dalam terdapat Forniks anterior, Forniks posterior dan Forniks lateral. Vagina mendapatkan banyak suplai darah antara lain dari arteria uterine, arteria vesikalis inferior dan arteria hemorodialis. Vagina berfungsi untuk masuknya spermatozoa, keluarnya darah menstruasi dan hasil konsepsi, membantu menopang uterus, dan membantu mencegah infeksi karena terdapat media asam di dalam vagina yang dihasilkan oleh bacillus duoderlein yang merupakan mikroorganisme normal di dalam vagina. Bekerja merubah glikogen pada dinding vagina menjadi asam laktat. PH normal berkisar antara 3,8 – 4,5. Bila medium asam akan menghancurkan organisme pathogen, tetapi bila bacillus tadi tidak ada atau berkurang maka keasaman vagina akan berubah sehingga menyebabkan vaginitis.

b. UterusBerbentuk seperti buah advocate atau buah peer yang sedikit gepeng kearah muka belakang, ukurannya sebesar telur ayam dan mempunyai rongga. Terletak di dalam pelvis dengan posisi normal anteversi dan antefleksi. Panjang: 7-7,5 cm, Lebar: 5,25 cm, dan Tebal: 2,5 cm. Terdiri dari beberapa bagian yaitu fundus uteri (1/3 bagian uterus atas), korpus uteri (1/3 bagian tengah uterus), serviks uteri (1/3 bagian bawah uterus), Cornu uteri (bagian dari uterus yang akan menuju tuba falopii), istmus uteri (bagian sempit yang menghubungkan serviks dengan korpus) dan Cavum uteri (rongga uterus). Uterus dilapisi oleh 3 dinding yaitu Endometrium (dinding uterus bagian dalam yang terbentuk dari lapisan mukosa), Miometrium (dinding uterus bagian tengah yang terbentuk dari otot yang berkontraksi pada saat proses persalinan dan proses involusi) dan Perimetrium (dinding uterus bagian luar yang erbenuk dari jaringan serosa). Uterus berfungsi untuk menyiapkan tempat untuk ovum yang telah mengalami fertilisasi, memberi makan ovum yang telah dibuahi selama masa kehamilan, mengeluarkan hasil konsepsi setelah cukup umur dan mengadakan involusi setelah kelahiran bayi. Selain itu supaya tetap ditempatnya, uterus ditopang oleh beberapa ligamen antara lain : 1) Ligamentum kardinale sinistra dan dekstra

Fungsi : Mencegah supaya uterus tidak turun, terdiri atas jaringan ikat tebalBerjalan dari serviks dan puncak vagina kearah lateral dinding pelvis. Di dalamnya ditemukan banyak pembuluh darah, antara lain vena dan arteria uterine

2) Ligamentum sacrouterinum sinistra dan dekstraLigamentum yang menahan uterus supaya tidak banyak bergerak, berjalan dan serviks bagian belakang, kiri dan kanan, kearah os. sacrum kiri dan kanan

3) Ligamentum rotundum sinistra dan dekstraLigamentum yang menahan uterus dalam antefleksi dan berjalan dari sudut fundus uteri kiri dan kanan ke daerah inguinal kiri dan kanan.

4) Ligamentum Infundibulo pelvikumLigamentum yang meliputi tuba, berjalan dari uterus kea rah sisi, tidak banyak mengandung jaringan ikat.

c. ServiksMerupakan bagian paling bawah dari uterus. Panjang serviks antara 2,5-3 cm dan 1 cm menonjol ke vagina. Ujung dari serviks yang menonjol ke vagina disebut porsio. Porsio akan sedikit terbuka pada wanita yang sudah pernah melahirkan (multipara). Di dalam serviks terdapat saluran yang disebut kanalis servikalis yang terdiri dari 2 muara yaitu OUE (ostium uteri internum) dan OUI (Ostium uteri Internum). Serviks tersusun dari jaringan ikat fibrosa, sejumlah kecil serabut otot dan jaringan elastis. Oleh karena itu, pada saat persalinan serviks dapat membuka atau meregang untuk dapat mengeluarkan kepala bayi. Serviks juga banyak mengadung pembuluh darah sehingga pada saat terjadi kehamilan akan terjadi hipervaskularisasi sehingga terlihat keunguan.

Page 3: Buku-BAB 2

Asuhan Kebidanan I (Kehamilan)

Gambar 2.4. Genitalia Interna Wanita (Serviks-Porsio)

Gambar 2.2. Organ Genitalia Interna Wanita

Gambar 2.3. Organ Genitalia Interna Wanita

d. Tuba FalopiiMasing-masing tuba berasal dari cornu uteri, berjalan kedua sisi dinding pelvis, kemudian membelok ke bawah dan ke belakang sebelum mencapai dinding lateral pelvis. Kedua tuba ini terletak di dalam ligamentum latum. Tuba falopii berbentuk tubuler (seperti tabung), seperti yang ditunjukkan oleh namanya. Lumen setiap tuba berhubungan dengan cavitas peritonealis pada ujung distalnya. Dengan demikian terdapat hubungan langsung antara ostium vaginae pada vulvdan cavitas peritonealis, sehingga meningkatkan resiko infeksi tractus genitalis yang menyebar ke atas. Tuba mempunyai silia yang bergerak menuju uterus.

Page 4: Buku-BAB 2

Asuhan Kebidanan I (Kehamilan)

Panjang masing-masing tuba kira-kira 10 cm. Secara makroskopik terdiri dari beberapa bagian yaitu :1) Pars intersisialis tuba, terletak dalam dinding uterus dan panjangnya 2.5 cm, diameter 1 mm.2) Istmus tuba, daerah paling sempit dengan diameter 2,5 mm dan bekerja sebagai reservoir spermatozoa karena suhunya lebih

rendah pada daerah ini dibandingkan dengan daerah lain pada tuba. Lumen istmus di bawah pengendalian hormone dan mengalami kontraksi dan dilatasi tergantung dari hormone yang memberi rangsangan (stimulasi) yang juga mempengaruhi keadaan endometrium uterus.

3) Ampulla tuba, daerah yang membesar dengan diameter 6mm dan panjang 5 cm, biasanya sebagai tempat terjadinya fertilisasi.4) Infundibulum tuba, diameter 6 mm, terdapat fimbriae pada ujungnya yang berfungsi untuk menangkap ovum saat keluar dari

ovarium (ovulasi)

Gambar 2.5. Genitalia Interna Wanita (Tuba falopii) Gambar 2.6. Ovarium

e. OvariumKedua ovarium terletak di dalam cavitas peritonealis pada cekungan kecil pada dinding posterior ligamentum latum. Kedua ovarium terletak pada ujung tuba falopii yang mengandung fimbriae pada kira-kira setinggi pintu masuk pelvic. Ovarium merupakan organ yang kecil berbentuk seperti buah kenari berwarna putih dan permukaannya bergerigi. Dengan ukuran 3 cm x 2 cm x 1 cm dan beratnya 5-8 gr. Berfungsi untuk menghasilkan ovum untuk fertilisasi , menghasilkan hormon esterogen dan progesterone. Di dalam ovarium terjadi siklus perkembangan folikel dari folikel primordial menjadi folikel de graff yang pada fase ovulasi akan muncul ke permukaan ovarium dan mengeluarkan ovum. Sisa dari folikel de graff yang ada di ovarium akan berkembang menjadi korpus luteum yang akan menghasilkan progesteron dan berdegenerasi jika tidak terjadi pembuahan menjadi korpus albican.

PayudaraPayudara wanita, disebut juga glandula mammaria adalah alat reproduksi tambahan. Setiap payudara terletak pada setiap sisi sternum dan meluas setinggi antara costa kedua dan keenam. Ditopang oleh ligamentum suspensorium sehingga teap stabil. Berbentuk tonjolan setengah bola dan mempunyai ekor (cauda) dari jaringan yang meluas ke ketiak atau axilla ( disebut cauda axillaris). Ukuran payudara berbeda unuk setiap individu, juga bergantung pada stadium perkembangan dan umur. Tidak jarang salah satu payudara ukurannya agak lebih besar dari payudara yang lain. Terdiri dari struktur makroskopik yaitu :Cauda axilaris adalah jaringan payudara yang meluas ke arah axillaAreola adalah daerah lingkaran yang terdiri dari kulit longgar dan mengalami hiperpigmentasi dan masing-masing payudara bergaris tengah kira-kira 2,5 cm. Pada kehamilan areola mengalami hiperpigmentasi dan membesar disebut tuberculum Montgomery.Papilla mamae terletak di pusat areola mamae setinggi costa ke-4. Merupakan tonjolan dengan panjang kira-kira 6 mm, tersusun atas jringan erektil berpigmen dan sangat peka. Papilla ini berlubang-lubang yang merupakan muara dari duktus laktiferus.Dan struktur mikroskopik terdiri dari :Alveoli yang mengandung sel-sel yang menyekresi air susu, Tubulus laktiferus yaitu saluran kecil yang berhubungan dengan alveoli. Ductus laktiferus adalah saluran sentral yang merupakan muara beberapa tubulus laktiferusAmpulla adalah bagian dari duktud laktiferus yang melebar, yang nerupakan tempat menyimpan air susu. Ampula terletak di bawah areola.Suplai darah ke payudara berasal dari arteria mammaria interna, ekserna dan arteri intercostalis superior. Drainase vena melalui pembuluh darah yang akan masuk ke dalam vena mammaria interna dan vena aksilaris.

Panggul Panggul merupakan salah satu jalan lahir keras yang memiliki fungsi yang lebih dominan daripada jalan lahir lunak. Janin harus berhasil menyesuaikan diri terhadap jalan lahir yang relatif kaku.

Page 5: Buku-BAB 2

Asuhan Kebidanan I (Kehamilan)

a. Anatomi tulang panggul, dibentuk oleh tulang-tulang :

- Illium - Sakrum - Pubis- Iskium - Koksigis

b. Pembagian segmen Tulang panggul sejati dan ukuran panggul dalam.Berikut adalah pembagian tulang panggul sejati ada 3 jenis. Sedangkan yang disebut dengan panggul tidak sejati adalah tulang keras diatas PAP.- Pintu atas panggul, dibatasi oleh tepi atas simpisis, tulang inominata, dan promontorium.- Rongga panggul / panggul tengah, merupakan bidang terluas dan mempunyai diameter terpanjang. Dibatasi oleh bagian posterior

simpisis pubis, iskium, sebagian illium, sakrum dan koksigeum.- Pintu bawah panggul, merupakan bidang terkecil saluran panggul. Dibatasi oleh lengkung pubis, tuberositas iakium, spina

ischiadica dan ujung os koksigis.

c. Ukuran panggul dalam 1) Ukuran panggul dalam

Dapat diukur dengan melakukan pemeriksaan dalamTabel 2.1. Ukuran tiap bidang panggul

Bidang Diameter KeteranganPintu Atas panggul- Konjugata diagonalis

- Konjugata obstetrika

- Konjugatavera/DiameterAnteroposterior

- Diameter transversa

12,5 – 13 cm

Konjugata diagonalis -1,5/2 cm>11 cm

12,5 -13 cm

Diukur dari tepi bawah simpisis ke promontoriumUkuran dari tepi tengah simpisis ke promontoriumUkuran dari tepi atas simpisis ke promontoriumDiukur dari diameter melintang

Bidang tengah/Rongga PanggulDiameter transversa 10,5 cm Dua tulang spinosusPintu bawah panggulDiameter transversa > 8 cm Ukuran 2 tulang tuberositas

2) Ukuran panggul luarTabel 2.2 Ukuran anggul luar tiap bidang panggul

Ukuran Diameter KeteranganDistansia spinarum 24-26cm Diukur dari 2 siasDiatansia kristarum 28-30 cm Diukur dari 2 krista iliakaKonjugta eksterna/ Boudeloque 18 cm Diukur dari tepi atas simpisis dan lumbal ke-5Distansia tuberum 10,5 cm Dari 2 tuberositasLingkar panggul > 80 cm Dari tepi atas simpisis, trochanter, ke lumbal ke-5

d. Pembagian tulang panggul berdasarkan bidang hodge- Hodge I : Setinggi PAP (PAP dibatasi oleh promontorium dan tepi atas simpisis- Hodge II : Sejajar Hodge I dibatasi oleh tepi bawah simpisis- Hodge III : Sejajar Hodge I dibatasi oleh spina ischiadica- Hodge IV : Sejajar Hodge I dibatasi oleh ujung os. Koksigis

e. Ciri-ciri panggul yang normal- Promontorium tidak bisa diraba- Os. Sakrum berbentuk cekung/konkaf- Spina ischiadica tidak runcing/tumpul- Sudut ramus pubis >90 derajad

f. Pembagian panggul berdasarkan type- Ginekoid (tipe wanita klasik)- Android (mirip panggul pria)- Antrhropoid (mirip panggul kera)- Platipelloid (panggul pipih)

Tabel 2.3. Perbandingan tipe panggulKeterangan Ginekoid Android Anthropoid PlatipeloidProsentase 50% 23% 24% 3%Bentuk Bulat hati Oval PipihKedalaman Sedang Dalam Dalam DangkalDinding tepi Lurus Konvergen Lurus Lurus

Page 6: Buku-BAB 2

Asuhan Kebidanan I (Kehamilan)

Diameter anteroposterior Hampir sama dengan diameter transversa

Hampir sama dengan diameter transversa

Lebih panjang dari diameter transversa

Lebih pendek dari diameter transversa

Spina ischiadica Tumpul, agak jauh terpisah

Menonjol, diameter interspinosa sempit

Menonjol, diameter interspinosa sempit

Tumpul, terpisah jauh

Sakrum Dalam, melengkung Sedikit melengkung, ujung sering bengkok

Sedikit melengkung Sedikit melengkung

Lengkung suprapubik Lebar sempit sempit LebarJenis persalinan Pervaginam

Spontan pd posisi oksipitoanterior

SCPervaginamSulit, jika menggunakan forceps

Forceps/spontan dengan oksipitoposterior atau oksipitoanterior

Spontan

Siklus HormonalHipotalamus menghasilkan hormon yang mengaktifkan kelenjar pituitari, dan saat dibutuhkan, menghasilkan juga hormon yang menghentikan kelenjar pituitari di saat yang tepat sehingga tak melepaskan hormon tertentu. Kemudian Kelenjar pituitari atau kelenjar hipofisis mempunyai 2 lobus yaitu Hiposisis anterior dan hipofisis posterior. Hipofisis posterior akan merangsang pengeluaran Hormon perangsang tiroid (TSH), Hormon perangsang kelenjar adrenal (ACTH, hormon adrenokortikotropik), Hormon perangsang folikel (FSH), Hormon Luteneizing (LH), Hormon-hormon yang bekerja pada jaringan tubuh (non-tropik), Hormon pertumbuhan (GH), Hormon prolaktin (PRL). Sedangkan hipofisis posterior akan merangsang pengeluaran Vasopresin (hormon antidiuretik) dan hormone Oksitosin.

SIKLUS MENSTRUASISiklus menstruasi adalah suatu daur kejadian yang terjadi pada ovarium yang menghasilkan perubahan bukan hanya pada uterus tetapi juga pada tubuh wanita secara keseluruhan. Siklus ini terutama diatur oleh kelenjar hipofisis anterior yang mengadakan rangsangan pada gonad. Berikut beberapa hormone yang berperan dalam siklus menstruasi:a. FSH dikeluarkan oleh hipofisis posterior berfungsi untuk mematangkan folikel de graffb. LH dikeluarkan oleh hipofisis posterior berfungsi untuk memelihara korpus luteumc. Hormon esterogen, dikeluarkan akibat pengaruh FSH ke ovarium dan mempunyai fungsi:

1) Memacu pertumbuhan endometrium dan meningkatkan vaskularisasinya 2) Meningkatkan regenerasi endometrium setelah menstruasi 3) Meningkatkan mucus serviks 4) Menyebabkan proliferasi epitel vagina dan terisi glikogen

d. Hormon progesteron, dikeluarkan akibat pengaruh LH ke Ovarium dan mempunyai fungsi:1) Menyebabkan mukus serviks lebih lengket 2) Meningkatkan tonus otot pada tuba falopii 3) Menurunkan frekuensi kontraksi peristaltik 4) Meningkatkan vaskularisasi payudara dan menyebabkan proliferasi jaringan payudara 5) Meningkatkan retensi air dan natrium dalam tubuh

Menstruasi adalah perdarahan periodik pada pada uterus yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi. Seorang wanita biasanya mengalami menstruasi pertama (disebut menarche) pada umur 13 tahun yang menandai telah masuk masa pubertas. Ada beberapa fase pada siklus menstruasi dilihat dari perubahan pada endometrium yaitu fase menstruasi, proliferasi, ovulasi dan sekresi. Sedangkan dilihat dari perubahan pada ovarium, dibagi menjadi 2 fase yaitu fase folikular (pre-ovulasi) dan fase luteal (post ovulasi) yang biasanya berlangsung selama 14 hari dan rata-rata sama pada setiap wanita. Jadi meskipun seorang wanita mempunyai siklus menstruasi yang panjang tetapi fase lutealnyanya rata-rata sama. Disebut satu siklus menstruasi dihitung dari hari pertama menstruasi sampai menstruasi pada bulan berikutnya.Seperti disebutkan tadi bahwa siklus menstruasi dibagi menjadi beberapa fase yaitu :a. Fase Menstruasi

Dimulai sejak hari pertama pengeluaran darah menstruasi, biasanya berlangsung 5-7 hari. Pada saat ini, kadar hormon esterogen dan progesteron dalam tingkat paling rendah. Sehingga kemudian merangsang hipofisis anterior untuk melepaskan FSH sehingga dikeluarkan folikel primordial untuk dimatangkan menjadi folikel de-graff.

b. Fase proliferasiBerlangsung sekitar hari ke-5 sampai terjadinya ovulasi. Pada fase ini, esterogen mulai diproduksi dan meningkat sehingga menghambat pengeluaran FSH. Esterogen ini berfungsi untuk regenerasi endometrium yang telah luruh. Endometrium akan mengalami penebalan 8-10 kali lipat. Dan folikel de graff menjadi semakin matang.

Gambar 2.6. Hormon

Page 7: Buku-BAB 2

Asuhan Kebidanan I (Kehamilan)

c. Fase ovulasiAda yang mengatakan fase ini merupakan bagian dari fase proliferasi. Pada fase ini esterogen meningkat disertai lonjakan LH sehingga ovum dikeluarkan dari folikel de graff atau disebut ”ovulasi”. Biasanya terjadi 14 hari sebelum menstruasi bulan berikutnya.

d. Fase SekresiSetelah terjadi ovulasi, maka folikel de graff berubah menjadi korpus luteum yang akan dipeliharan oleh LH. Korpus luteum ini akan menghasilkan hormon progesteron dalam jumlah yang tinggi yang berfungsi untuk membuat dinding endometrium mengeluarkan sekret dan semakin berkelok-kelok untuk memfasilitasi jika terjadi pembuahan/fertilisasi sebagai tempat nidasi hasil konsepsi. Jika tidak terjadi pembuahan, maka korpus luteum akan menjadi korpus albican dan hormon progesteron berhenti berproduksi dan akhirnya kadar akan menurun dan terjadilah menstruasi.

Untuk lebih jelasnya bisa diperhatikan gambar siklus menstruasi dibawah ini :

Gambar 2.7 Siklus menstruasi Gambar 2.8. Hubungan antar hormon

PROSES KONSEPSI

Untuk mempelajari proses konsepsi, harus dipahami dulu tentang ovum dan sperma sebagai hal penting.Ovum

1. Bisa dibuahi jika sudah melewati proses oogenesis2. Dikeluarkan oleh ovarium saat fase ovulasi, satu kali setiap siklus haid dan akan habis jika sudah masuk masa menopause3. Ovum mempunyai waktu hidup 24- 48 jam setelah dikeluarkan dari ovarium4. Mempunyai lapisan pelindung yaitu sel-sel granulosa dan zona pellusida yang harus bisa ditembus oleh sperma untuk dapat terjadi

suatu kehamilan

Sperma1. Dikeluarkan oleh testis dan peristiwa pematangannya disebut spermatogenesis2. Jumlahnya akan berkurang dan tetapi tidak akan habis seperti pada ovum, tetap berproduksi meskipun pada lansia.3. Kemampuan fertilisasi selama 2-4 hari, rata-rata 3 hari4. Terdapat 100 juta sperma pada setiap mililiter air mani yang dihasilkan5. Mengeluarkan enzim hialuronidase untuk melunakkan korona radiata atau sel-sel granulosa.

Page 8: Buku-BAB 2

Asuhan Kebidanan I (Kehamilan)

6. Mempunyai morfologi yang sempurna yaitu Kepala : berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti (nukleus), diliputi lagi oleh akrosom dan membran plasma. Leher : Menghubungkan kepala dengan bagian tengah. Ekor : Panjang kurang lebih 10 kali bagian kepala dan dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat

Kemudian secara garis besar, proses kehamilan meliputi beberapa tahapan yang tertuang pada diagram berikut :

Gambar 2.9. Proses Kehamilan

Fertilisasi

Proses kehamilan dimulai dari ”Fertilisasi” yaitu bertemunya sel telur dan sel sperma. Saat terjadi ejakulasi, kurang lebih 3 cc sperma dikeluarkan dari organ reproduksi pria yang kurang lebih berisi 300 juta sperma. Setelah masuk ke organ genitalia interna wanita sperma akan menghadapi beberapa rintangan antara lain : lendir vagina yang bersifat asam, lendir serviks yang kental, panjangnya uterus, serta silia yang ada di tuba falopii. Untuk bisa menghadapi rintangan tersebut, maka sperma harus mempunyai akrosom dan melewati proses kapasitasi. Sedangkan ovum akan dikeluarkan dari ovum satu setiap bulan, ditangkap oleh fimbriae dan berjalan menuju tuba falopii. Tempat bertemunya ovum dan sperma paling sering adalah di daerah ampula tuba. Sebelum keduanya bertemu, maka akan terjadi 3 fase yaitu :

1. Tahap penembusan korona radiataDari 200-300 juta hanya 300-500 yang sampai di tuba falopii yang bisa menembus korona radiata karena sudah mengalami proses kapasitasi.

2. Penembusan Zona pellusidaZona pellusida adalah sebuah perisai glikoprotein di ekeliling telur yang mempermudah dan mempertahankan pengikatan sperma dan menginduksi reaksi akrosom. Spermatozoa lain ternyata bisa menempel di zona pellusida, tetapi hanya satu yang terlihat mampu menembus oosit.

3. Tahap penyatuan oosit dan membran sel sperma.

Page 9: Buku-BAB 2

Asuhan Kebidanan I (Kehamilan)

Setelah menyatu maka akan dihasilkan zigot yang mempunyai kromosom diploid (44 autosom dan 2 gonosom) dan terbentuk jenis kelamin baru (XX untuk wanita dan XY untuk laki-laki

PembelahanSetelah itu zigot akan membelah membelah menjadi tingkat 2 sel ( 30 jam), 4 sel, 8 sel sampai dengan 16 sel disebut blastomer (3 hari) dan membentuk sebuah gumpalan bersusun longgar. Setelah 3 hari sel-sel tersebut akan membelah membentuk buah arbei dari 16 sel disebut Morula (4 hari). Saat morula memasuki rangga rahim, cairan mulai menembus zona pellusida masuk ke dalam ruang antar sel yang ada di massa sel dalam. Berangsur-angsur ruang antar sel menyatu dan akhirnya terbentuklah sebuah rongga atau blastokel sehingga disebut Blastokista ( 4 ½ - 5 hari). Sel yang bagian dalam disebut embrioblas dan sel diluar disebut trofoblas. Zona pellusida akhirnya menghilang sehingga trofoblast bisa memasuki dinding rahim (endometrium) dan siap berimplantasi (5 ½ - 6 hari) dalam bentuk Blastokista tingkat lanjut.

Nidasi/ImplantasiNidasi atau implantasi adalah Penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada stadium blastokista) ke dalam dinding uterus pada awal kehamilan. Biasanya terjadi pada pars superior korpus uteri bagian anterior atau posterior. Pada saat implantasi, selaput lendir rahim sedang berada pada fase sekretorik (2-3 hari setelah ovulasi). Pada saat ini, kelenjar rahim dan pembuluh nadi menjadi berkelok-kelok dan jaringan ini mengandung banyak cairan.Proses Nidasi :

Blastokista tingkat lanjut diselubungi oleh suatu simpai disebut trofoblast yang mampu menghancurkan dan mencairkan jaringan. Ketika blastokista mencapai rongga rahim, jaringan endometrium berada dalam masa sekresi. Jaingan endometrium ini banyak mengandung sel-sel desidua yaitu sel-sel besar yang banyak mengandung glikogen serta mudah dihancurkan oleh trofoblast. Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam(inner-cell mass) akan mudah masuk ke dalam desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan menutup lagi. Itulah sebabnya, kadang-kadang saat nidasi terjadi sedikit perdarahan akibat luka desidua (tanda hartman). Umumnya nidasi terjadi pada dinding depan atau belakang rahim (korpus) dekat fundus uteri).

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HASIL KONSEPSI

Pertumbuhan dan perkembangan embrio

Setelah bernidasi erat kurang lebih 10 hari setelah fertilisasi, maka akan dimulai proses pertumbuhan dan perkembangan janin. Janin akan berkembang dari Inner mass sel. Terdapat 3 masa dalam pertumbuhan janin yaitu :

1. Masa pre-embrionik Berlangsung selama 2 minggu setelah terjadinya fertilisasi. Terjadi proses pembelahan sampai dengan nidasi. Kemudian bagian inner mass sell akan membentuk 3 lapisan utama yaitu Ektoderm, melapisi cavitas amniotica. Merupakan lapisan sel tunggal yang bertanggung jawab atas pertumbuhan kulit, rambut, kuku, jaringan saraf, meliputi pula alat indera, kelenjar ludah, cavitas nasi, bagian bawah canalis analis, traktus genitalis dan glandula mamae, Endoderm, Melapisi saccus vitellius dan berkembang membentuk traktus dgestivus, hepar, pancreas, laring, trachea, paru, vesika urinaria dan urethra. Dan Mesoderm, lapisan jaringan selain ectoderm dan endoderm yang berasal dari inner mass sel. Terletak disekitar cakram embrio, menghasilkan n system sirkulasi dan limfatik, tulang, otot, ginjal, ureter, organ genitalia dan jaringan sub kutan

2. Masa EmbrionikBerlangsung sejak 2 sampai 8 minggu. Sistem utama di dalam tubuh telah ada dalam bentuk rudimenterJantung menonjol dari tubuh dan mulai berdenyut. Seringkali disebut masa organogenesis atau masa pembentukan organ. Sebagai akibat pembentukan organ, maka ciri-ciri utama bentuk tubuh mulai jelas:a. Lapisan mudigah ectoderm berfungsi membentuk organ dan struktur tubuh yang memelihara hubungan dengan dunia luar yaitu

Susunan saraf pusat, Sistem saraf tepi, Epitel sensorik telinga, hidung dan mata, Kulit, termasuk rambut dan kuku, Kelenjar hipofise, kelenjar mamae dan kelenjar keringat dan Email gigi

b. Lapisan mesoderm , terutama mesoderm para aksial yang membentuk somity dimana somit tersebut membentuk miotom (jaringan otot), sklerotom (tulang rawan dan hidung) dan dermatotom (Jaringan subkutan kulit), Mesoderm juga membentuk system pembuluh yaitu jantung, pembuluh nadi, pembuluh balik, pembuluh getah bening dan semua sel darah dan sel getah bening, juga membentuk system kemih-kelamin : ginjal, gonad dan saluran-salurannya (tetapi tidak termasuk kandung kemih) juga membentuk limpha dan korteks adrenal

c. Lapisan endoderm menghasilkan lapisan epitel saluran pencernaan, saluran pernafasan dan kandung kemih, membentuk parenkim tiroid, kelenjar paratiroid, hati dan kelenjar pancreas, kavum timpani dan tuba eustachius.

3. Masa Fetal

Berlangsung setelah minggu ke-8 sampai dengan bayi lahir. Berikut perkembangan yang terjadi tiap bulan.

Mg ke-12 Panjang tubuh kira-kira 9 cm, berat 14 gram, Sirkulasi fetal telah berfungsi secara penuh, Traktus renalis mulai berfungsi, Terdapat refleks menghisap dan menelan, Genitalia eksterna telah tampak dan dapat ditetapkan jenis kelaminnya.

Page 10: Buku-BAB 2

Asuhan Kebidanan I (Kehamilan)

Mg ke-16 Panjang badan kira-kira 16 cm, berat 100 gr, Kulit sangat tembus pandang/transparan sehingga vasa darah terlihat, Deposit lemak subutan terjadi, Rambut mulai tumbuh pada kepala dan lanugo mulai tumbuh pada tubuh

Mg ke-20 Kepala sekarang tegak dan merupakan separuh panjang badan, Gambaran wajah telah nyata dengantelinga yang terletak pada tempatnya yang normal, Kelopak mata (palpebra), alis mata dan kuku telah tumbuh sempurna, Skeleton terlihat pada pemeriksaan sinar-X , Kelenjar minyak telah aktif dan verniks kaseosa akan melapisi tubuh fetus, Gerakan janin dapat dirasakan oleh ibu setelah kehamilan minngu ke-18, Traktus renalis mulai berfungsi dan sebanyak 7-17 ml urine dikeluarkan setiap 24 jam

Mg ke-24 Kulit sangat berkeriput karena terlalu sedikit lemak subkutan, Lanugo menjadi lebih gelap dan vernixcaseosa meningkat, Dari minggu ke-24 dan seterusnya, fetus akan menyepak dalam merespon rangsangan (stimulus) misalnya bising yang keras dari luar. Bayi tampak tenang apabila ibu mendengarkan musik yang tenang dan merdu

Mg ke-28 Mata terbuka, alis mata dan bulu mata telah berkembang dengan baik, Rambut menutupi kepala, Lebih banyak deposit lemak subcutan yang menyebabkan kerutan kulit berkurang, Testis mengalami penurunan, dari abdomen ke scrotum pada minggu ke-28. fetus yang lahir pada akhir masa ini masih mempunyai angka kematian (mortalitas) yang tinggi karena gangguan respirasi (pernafasan).

Mg ke-32 Lanugo mulai berkurang, Tubuh mulai lebih membulat karena lemak disimpan disana, Testis terus turunMg ke-36 Lanugo sebagian besar telah terkelupas, tetapi kulit masih tertutup verniks kaseosa, Testis fetus laki-laki terdapat di

dalam scrotum pada minggu ke-36, Ovarium perempuan masih berada di sekitar cavitas pelvic, Kuku jari tangan dan kaki mencapai ujung jari, Umbilicus sekarang terletak lebih di pusat abdomen

Mg ke-40 Penulangan (osifikasi) tulang tengkorak masih belum sempurna, tetapi keadaan ini merupakan keuntungan dan memudahkan lewatnya fetus melalui jalan lahir, Sekarang terdapat cukup jaringan lemak subutan dan fetus mendapatkan tambahan berat badan hampir 1 kg pada minggu tersebut.

Saat lahir Kebanyakan system pada bayi masih imatur, tetapi : Fetus mampu bergerak Fetus dapat bernafas dan menangis kuat Fetus ingin minum ASI Dalam gerakannya pada saat lahir, fetus mengeluarkan urine dan mekoneum Fetus memperlihatkan respons terhadap rangsang (stimulus) cahaya, suara dan rabaan.

Struktur dan fungsi amnion

Ukuran cavitas amniotica yang makin meningkat sebagian disebabkan oleh fetus yang berkembang, dan sebagian oleh adanya cairan yang timbul mulai kehamilan 4 minggu. Cairan amnion ini terutama berasal dari sel-sel membran amnion, yaitu ectoderm. Urine fetus ditemukan dalam cairan amnion sejak minggu ke-4, dan urine ini terutama terdiri dari air karena produk limbah diekskresikan lewat system sirkulasi fetal-maternal. Setelah 20 minggu, cairan dari paru-paru fetus juga masuk ke dalam cairan amnion. Cairan ini, kadang-kadang disebut liquor amnii adalah cairan jernih berwarna seperti jerami, dengan reaksi alkalis dan dengan demikian dapat dibedakan dari urine ibu setelah pecahnya membran. Jumlah airan yang dihasilkan ini meningkat selama kehamilan, sehingga pada minggu ke-38 terdapat kira-kira 1 liter cairan yang mengisi cavitas amniotica. Setelah 28 minggu, volume ini turun. Fetus menelan cairan amnion kira-kira 400 ml setiap hari, dan terjadi perubahan bertahap airan amnion setiap kira-kira 3 jam.

Komposisi : 99% air dan 1 % zat-zat padat, yang meliputi : Protein, lemak, urea, asam urat, karbohidrat, garam mineral, enzim-enzim, hormon plasenta, pigmen empedu, verniks kaseosa, lanugo dan sel-sel fetus yang mengelupas.

Fungsi Cairan amnionKEHAMILAN PERSALINAN1. Memungkinkan fetus bergerak bebas2. Memungkinkan anggota badan fetus berkembang dan bergerak

tanpa saling menekan satu sama lain; tanpa tertekan oleh badan fetus dan dinding uterus.

3. Menyeimbangkan tekanan intrauteri dan bekerja sebagai pereedam goncangan.

4. Menstabilkan suhu intrauteri.

1. Bekerja sebagai bantalan untuk melindungi kepala fetus terhadap tekanan

2. Mempertahankan lingkungan fetus tetap steril3. Bekerja sebagai baji (wedge) untuk membantu dilatasi serviks4. Mengurangi efek kontraksi uterus terhadap peredaran darah

plasenta5. Menyediakan douche (siraman) steril bagi jalan lahir tepat

sebelum kelahiran pada saat accus amnioticus pecah.

Kelainan Cairan amnion 1. Polihidramnion adalah jumlah cairan amnion yang berlebihan yang dihubungkan dengan diabetes pada ibu, defek tuba neuralis, dan

atresia esophagus pada fetus, dan adanya kembar uniovuler. Malpresentasi dan letak yang tidak stabil, keduanya biasanya disertai dengan polihidramnion dan prolapsus funiculi umbilicalis lebh mungkin terjadi.

2. Oligohidramnion . Menunjukkan pengurangan jumlah cairan amnion yang tidak memungkinkan fetus untuk cukup bergerak in utero. Pada sejumlah keadaan, anggota badan fetus begitu mengalami tekanan sehingga ibu perlu diajarai bagaimana ara merangsang gerakan bayi setelah kelahiran. Kulit bayi akan kering dan tampak seperti kulit hewan (leathery). Oligohidramnion juga dihubungkan dengan suatu kelainan yang jarang terjadi yaitu agenesis ginjal.

3. Warna mekoneum, Seringkali disebabkan karena janin mengalami fetal distress sehingga proses bowl menjadi lebih cepat

Struktur, fungsi dan sirkulasi tali pusat

Funiculus umbilikalis berasal dari saluran yang terbentuk antara cavitas amniotica dengan saccus vitellius.

Page 11: Buku-BAB 2

Asuhan Kebidanan I (Kehamilan)

Letak terbentang dari permukaan fetal plasenta sampai daerah umbilicus fetus berlanjut sebagai kulit fetus pada perbatasan tersebut. Seara normal berisnsersi di bagian tengah plasenta

Ukuran Panjang kira-kira 40-50 cm diameter 1-2 cmBentuk Seperti tali dan mempunyai kira-kira 40 puntiran spiral

StrukturAmnion menutupi funiulus umbilikalis dan merupakan lanjutan amnion yang menutupi permukaan fetal plasenta

Pada ujung fetal amnion melanjutkan diri dengan kulit yang menutupi abdomen. Baik kulit maupun membran amnion berasal dari ectoderm

Pembuluh darah Saling berpilin di dalam tali pusat dan melanjutkan diri sebagai pembuluh darah keil pada villi korion plasenta. Satu vena umbilikalis membawa oksigen dan memberi nutrien ke system darah fetus dan darah ibu (maternal) yang terletak di dalam spatium choriodeciduale. Dua arteri umbilikalis mengembalikan produk sissa atau limbah dari fetus ke plasenta dimana produk sisa tersebut diasimilasi ke dalam peredaran darah maternal untuk diekskresikan.

Jelli Wharton mengelilingi pembuluh darah . Merupakan bahan (substansi ) jel , juga berasal dari mesoderm seperti halnya pembuluh darah. Jumlah jelli inilah yang menyebabkan funiculus umbilikalis ini menjadi tebal atau tipis

Tidak terdapat serabut saraf maupun pembuluh limfatik pada funikulus umbilikalis

Kelainan insersiInsersi lateral Insersi pada pinggir plasentaInsersi battledore Insersi pada tepi plasentaInsersi velamentosa Insersi pada membran plasenta

Struktur, fungsi dan sirkulasi plasenta

Letak Pada banyak kejadian dan normalnya uterus berada pada segmen atas uterusBentuk Agak bulat dan datarUkuran Diameter kurang lebih 22 cm, tebal 2 cm dibagian tengah dan menipis di bagian pinggir, berat 0,5 kg.Struktur Permukaan maternal, terletak setelah uterus terkubur di dalam deciduas, tersusun atas kotiledon atau lobus, permukaanya agak

kasar. Permukaan fetal, Permukaan ini menghadap ke bayi dengan warnanya yang abu-abu kebiruan dan permukaanya yang halus dan mengkilat. Funiculus umbilicalis berinsersi pada bagian ini, biasanya di bagian tengah. Amnion, Merupakan membran transparan yang kuat dan sangat sulit dirobek. Membran ini membatasi cavitas amniotica dan mensekresi cairan amnion. Korion, adalah membran yang tipis dan rapuh walaupun kelihatannya lebih tebal dari amnion. Korion ini mudah dirobek, sehingga kadang-kadang potongan-potongan kecil akan terlepas pada saat persalinan dan tertinggal dalam uterus.

Fungsi PlasentaSISTEM PERTUKARAN 1. Nutrien, plasenta mempunyai banyak enzim dan dapat mensintesis Karbohidar, protein, lemak, vitamin B dan

C yang larut dalam air serta garam-garam mineral2. Produk limbah dikembalikan ke peredaran darah maternal lewat villi korion : Produk yang mengandung

nitrogen dan nutrien serta bilirubun (hasil pemecahan sel darah merah)3. Gas : Oksihemoglobin maternal dipecah menjadi

SISTEM PERLINDUNGAN 1. Melindungi jaringan fetus dari penolakan maternal2. Perlindungan parsial terhadap infeksi

SISTEM EKSKRESI Ekskresi HCG, Esterogen, Progesteron, Relaksin, Human plasental lactogen (HPL)

STABILISASI villi chorion yang masuk sangat dalam ke dalam desidua dan menambatkan plasenta dengan erat.

Kelainan Perkembangan Plasenta1. Plasenta succenturiata, adalah plasenta yang mempunyai satu kotiledon tambahan yang timbul jauh dari struktur plasenta utama. Dua

komplikasi yang bisa ditimbulkan adalah : Lobus tambahan dapat tertinggal dalam uterus sehingga terjadi perdarahanm post partum, menyebabkan anoksia pada janin.

2. Vasa previa, Pembuluh darah yang berda pada membran plasenta3. Plasenta bipartite, terbentuk dua daerah jaringan plasenta yang terpisah, tetapi tidak ada pembuluh darah yang menghubungkan kedua

plasenta tersebut.4. Plasenta sirkumvalata, Selama perkembangan amnion dan korion melipat ke belakang di sekeliling tepi-tepi plasenta yang memberikan

gambaran seperti leher baju5. Plasenta velamentosa, Tali pusat berinsersi pada membran plasenta6. Plasenta previa, merupakan kelainan letak plasenta; tipe 1 : plasenta sebagian terletak di segmen bawah uterus, tipe 2: Plasenta

sebagian besar terletak pada segmen bawah uterus dan mencapai tepi ostium internum, tipe 3:Plasenta sebagian terletak diatas ostium internum dan tipe 4: plasenta bagian tengahnya terletak di atas ostium internum

Page 12: Buku-BAB 2

Asuhan Kebidanan I (Kehamilan)

Sirkulasi darah janin

Gambar 2.10. Peredaran Darah Janin

Soal Latihan

1. Jelaskan tentang siklus menstruasi yang normal pada seorang wanita!2. Jelaskan proses terjadinya fertilisasi!3. Sebutkan organ genitalia apa saja yang mengalami perubahan saat kehamilan dan apa saja perubahan tersebut?4. Jelaskan tentang perkembangan janin yang terjadi pada masa embrionik dan apa hal penting yang perlu diperhatikan pada

masa tersebut!5. Untuk merangsang perkembangan bayi supaya optimal, sudah mulai bisa dilakukan pada usia kehamilan 24 minggu,

jelaskan bagaimana caranya?6. Plasenta mempunyai peran penting pada masa kehamilan, jelaskan!7. Sirkulasi darah fetus berbeda dengan sirkulasi orang dewasa, jelaskan perbedaanya!

Darah mengalir dari plasenta ke janin melalui vena umbilikalis yang terdapat dalam tali pusat. Jumlah darah yang mengalir melalui tali pusat sekitar 125 ml/kg/Bb per menit atau sekitar 500 ml per menit. Melalui vena umbilikalis dan duktus venosus, darah mengalir ke dalam vena cafa inferior, bercampur darah yang kembali dari bagian bawah tubuh, masuk atrium kanan di mana aliran darah dari vena cafa inferior lewat melalui foramen ovale ke atrium kiri, kemudian ke ventrikel kiri melalui arkus aorta, darah dialirkan ke seluruh tubuh. Darah yang mengandung karbondioksida dari tubuh bagian atas, memasuki ventrikel kanan melalui vena cafa superior.Kemudian melalui arteri pulmonalis besar meninggalkan ventrikel kanan menuju aorta melewati duktus arteriosus. Darah ini kembali ke plasenta melaui aorta, arteri iliaka interna dan arteri umbilikalis untuk mengadakan pertukaran gas selanjutnya. Foramen ovale dan duktus arteriosus berfungsi sebagai saluran/jalan pintas yang memungkinkan sebagian besar dari cardiac output yang sudah terkombinasi kembali ke placenta tanpa melalui paru-paru. Pusdiknakes Depkes RI JKT 1992

Page 13: Buku-BAB 2

Asuhan Kebidanan I (Kehamilan)

Page 14: Buku-BAB 2

Asuhan Kebidanan I (Kehamilan)

Page 15: Buku-BAB 2

Asuhan Kebidanan I (Kehamilan)