budidaya-tebu.pdf

Upload: shafira-fiona

Post on 06-Jul-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 budidaya-tebu.pdf

    1/6

    Sumber: www.agrindonesia.wordpress.com

    BUDIDAYA TANAMAN TEBU 

    1. PEMBUKAAN KEBUN 

    Sebaiknya pembukaan dan penanaman dimulai dari petak yang paling jauh

    dari jalan utama atau lori pabrik. Ukuran got standar ; Got keliling/mujur lebar 60

    cm; dalam 70 cm, Got malang/palang lebar 50 cm; dalam 60 cm. Buangan tanah

    got diletakkan di sebelah kiri got. Apabila got diperdalam lagi setelah tanam,

    maka tanah buangannya diletakkan di sebelah kanan got supaya masih ada jalan

    mengontrol tanaman.

    Juringan/cemplongan (lubang tanam) baru dapat dibuat setelah got  –   got

    malang mencapai kedalaman 60 cm dan tanah galian got sudah diratakan. Ukuran

    standar juringan adalah lebar 50 cm dan dalam 30 cm untuk tanah basah, 25 cm

    untuk tanah kering. Pembuatan juringan harus dilakukan dua kali, yaitu stek

     pertama dan stek kedua serta rapi. Jalan kontrol dibuat sepanjang got mujur

    dengan lebar + 1 m. Setiap 5 bak dibuat jalan kontrol sepanjang got malang

    dengan lebar + 80 cm. Pada juring nomor 28, guludan diratakan untuk jalan

    kontrol (jalan tikus).

    TURUN TANAH/KEBRUK  

    Yaitu mengembalikan tanah stek kedua ke dalam juringan untuk membuat

    kasuran/bantalan/dasar tanah. Tebalnya tergantung keadaan, bila tanahnya masih

     basah + 10 cm. di musim kemarau terik tebal + 15  –  20 cm.

    PERSIAPAN TANAM 

    Lakukan seleksi bibit di luar kebun Bibit stek harus ditanam berhimpitan agar

    mendapatkan jumlah anakan semaksimal mungkin. Bibit stek + 70.000 per ha.

    Sebelum ditanam, permukaan potongan direndam dahulu dengan POC NAS dosis

    2 tutup + Natural GLIO dosis 5 gr per 10 liter air. Sebelum tanam, juringan harus

    diari untuk membasahi kasuran, sehingga kasuran hancur dan halus.

    http://agrindonesia.wordpress.com/2009/04/15/budidaya-tanaman-tebu/http://agrindonesia.wordpress.com/2009/04/15/budidaya-tanaman-tebu/http://agrindonesia.wordpress.com/2009/04/15/budidaya-tanaman-tebu/

  • 8/17/2019 budidaya-tebu.pdf

    2/6

    CARA TANAM 

    1. Bibit Bagal/debbeltop/generasi 

    Tanah kasuran harus diratakan dahulu, kemudian tanah digaris dengan alat

    yang runcing dengan kedalaman + 5-10 cm. Bibit dimasukkan ke dalam bekas

    garisan dengan mata bibit menghadap ke samping. Selanjutnya bibit ditimbun

    dengan tanah.

    2. Bibit Rayungan (bibit yang telah tumbuh di kebun bibit)

     jika bermata (tunas) satu: batang bibit terpendam dan tunasnya menghadap

    ke samping dan sedikit miring, + 45 derajat. Jika bibit rayungan bermata dua;

     batang bibit terpendam dan tunas menghadap ke samping dengan kedalaman + 1

    cm. Sebaiknya, bibit bagal (stek) dan rayungan ditanam secara terpisah di dalam

     petak-petak tersendiri supaya pertumbuhan tanaman merata.

    WAKTU TANAM 

    Berkaitan dengan masaknya tebu dengan rendemen tinggi tepat dengan

    timing masa giling di pabrik gula. Waktu yang tepat pada bulan Mei, Juni dan

    Juli.

    PENYIRAMAN 

    Penyiraman tidak boleh berlebihan supaya tidak merusak struktur tanah. Setelah

    satu hari tidak ada hujan, harus segera dilakukan penyiraman.

    PENYULAMAN 

    1. Sulam sisipan, dikerjakan 5 – 

     7 hari setelah tanam, yaitu untuk tanaman

    rayungan bermata satu.

    2. Sulaman ke  –  1, dikerjakan pada umur 3 minggu dan berdaun 3  –  4 helai. Bibit

    dari rayungan bermata dua atau pembibitan.

    3. Penyulaman yang berasal dari ros/pucukan tebu dilakukan ketika tanaman

     berumur + 1 bulan.

    4. Penyulaman ke-2 harus selesai sebelum pembubunan, bersama sama dengan

     pemberian air ke – 

     2 atau rabuk ke-2 yaitu umur 1,5 bulan

  • 8/17/2019 budidaya-tebu.pdf

    3/6

    5. Penyulaman ekstra bila perlu, yaitu sebelum bumbun ke -2.

    PEMBUMBUNAN TANAH 

      Pembumbunan ke-1 dilakukan pada umur 3-4 minggu, yaitu berdaun 3  –   4

    helai. Pembumbunan dilakukan dengan cara membersihkan rumput-rumputan,

    membalik guludan dan menghancurkan tanah (jugar) lalu tambahkan tanah ke

    tanaman sehingga tertimbun tanah.

      Pembumbunan ke  –   2 dilakukan jika anakan tebu sudah lengkap dan cukup

     besar + 20 cm, sehingga t idak dikuatirkan rusak atau patah sewaktu ditimbun

    tanah atau + 2 bulan.

      Pembumbunan ke-3 atau bacar dilakukan pada umur 3 bulan, semua got harus

    diperdalam ; got mujur sedalam 70 cm dan got malang 60 cm.

    GARPU MUKA GULUD 

    Penggarpuan harus dikerjakan sampai ke pinggir got, sehingga air dapat

    mengalir. Biasanya dikerjakan pada bulan Oktober/November ketika tebu

    mengalami kekeringan.

    KLENTEK

    Yaitu melepaskan daun kering, harus dilakukan 3 kali, yaitu sebelum gulud akhir,

    umur 7 bulan dan 4 minggu sebelum tebang.

    TEBU ROBOH 

    Batang tebu yang roboh atau miring perlu diikat, baik silang dua maupun

    silang empat. Ros  –   ros tebu, yang terdiri dari satu deretan tanaman, disatukan

    dengan rumpun  –   rumpun dari deretan tanaman di sisinya, sehingga berbentuk

    menyilang.

    PEMUPUKAN 

    1. Sebelum tanam diberi TSP 1 kuintal/ha

  • 8/17/2019 budidaya-tebu.pdf

    4/6

    2. Siramkan pupuk SUPER NASA yang telah dicampur air secara merata di atas

     juringan dosis ± 1 –  2 botol/1000 m² dengan cara :

    Alternatif 1 : 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan

    induk. Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram

     juringan.

    Alternatif 2 : setiap 1 gembor vol 10 lt diberi 1 peres sendok makan

    SUPERNASA untuk menyiram 5  –  10 meter juringan.

    3. Saat umur 25 hari setelah tanam berikan pupuk ZA sebanyak 0,5-1 kw/ha.

    Pemupukan ditaburkan di samping kanan rumpun tebu

    4. Umur 1,5 bulan setelah tanam berikan pupuk ZA sebanyak 0,5  –  1 kw/ha dan

    KCl sebanyak 1-2 kw/ha. Pemupukan ditaburkan di sebelah kiri rumpun tebu.

    5. Untuk mendapatkan rendemen dan produksi tebu tinggi, semprot POC NASA

    dosis 4  –  6 tutup dicampur HORMONIK 1  –  2 tutup per-tangki pada umur 1 dan 3

     bulan.

    HAMA DAN PENYAKIT

    1. Hama Penggerek Pucuk dan batang  

    Biasanya menyerang mulai umur 3  –   5 bulan. Kendalikan dengan musuh alami

    Tricogramma sp dan lalat Jatiroto, semprot PESTONA / Natural BVR.

    2. Hama Tikus 

    Kendalikan dengan gropyokan, musuh alami yaitu : ular, anjing atau burung hantu

    3. Penyakit Fusarium Pokkahbung  

    Penyebab jamur Gibbrella moniliformis. Tandanya daun klorosis, pelepah daun

    tidak sempurna dan pertumbuhan terhambat, ruas-ruas bengkok dan sedikit

    gepeng serta terjadi pembusukan dari daun ke batang. Penyemprotan dengan 2

    sendok makan Natural GLIO + 2 sendok makan gula pasir dalam tangki semprot

    14 atau 17 liter pada daun-daun muda setiap minggu, pengembusan tepung kapur

    tembaga ( 1 : 4 : 5 )

    4. Penyakit Dongkelan 

    Penyebab jamur Marasnius sacchari, yang bias mempengaruhi berat dan

    rendemen tebu. Gejala, tanaman tua sakit tiba-tiba, daun mengering dari luar ke

  • 8/17/2019 budidaya-tebu.pdf

    5/6

    dalam. Pengendalian dengan cara penjemuran dan pengeringan tanah, harus

    dijaga, sebarkan Natural GLIO sejak awal.

    5. Penyakit Nanas 

    Disebabkan jamur Ceratocytis paradoxa. Menyerang bibit yang telah dipotong.

    Pada tapak (potongan) pangkas, terdapat warna merah yang bercampur dengan

    warna hitam dan menyebarkan bau seperti nanas. Bibit tebu direndam dengan

    POC NASA dan Natural GLIO.

    6. Penyakit Blendok  

    Disebabkan oleh Bakteri Xanthomonas albilincans Mula-mula muncul pada umur

    1,5  –  2 bulan setelah tanam. Daun-daun klorotis akan mengering, biasanya pada

     pucuk daun dan umumnya daun-daun akan melipat sepanjang garis-garis tadi. Jika

    daun terserang hebat, seluruh daun bergaris-garis hijau dan putih. Rendam bibit

    dengan air panas dan POC NASA selama 50 menit kemudian dijemur sinar

    matahari. Gunakan Natural GLIO sejak awal sebelum tanam untuk melokalisir

    serangan.

    RENDEMEN TEBU 

    Proses kemasakan tebu merupakan proses yang berjalan dari ruas ke ruas

    yang tingkat kemasakannya tergantung pada ruas yang yang bersangkutan. Tebu

    yang sudah mencapai umur masak, keadaan kadar gula di sepanjang batang

    seragam, kecuali beberapa ruas di bagian pucuk dan pangkal batang.

    Usahakan agar tebu ditebang saat rendemen pada posisi optimal yaitu sekitar

     bulan Agustus atau tergantung jenis tebu. Tebu yang berumur 10 bulan akan

    mengandung saccharose 10 %, sedang yang berumur 12 bulan bisa mencapai 13

    %.

    TEBU KEPRASAN 

      Yaitu menumbuhkan kembali bekas tebu yang telah ditebang, baik bekas tebu

    giling atau tebu bibitan (KBD).

      Kebun yang akan dikepras harus dibersihkan dari kotoran bekas tebangan

    yang lalu. Sebelum mengepras , sebaiknya tanah yang terlalu kering di airi

  • 8/17/2019 budidaya-tebu.pdf

    6/6

    dulu. Kepras petak  –  petak tebu secara berurutan. Setelah dikepras siramkan

    SUPER NASA (dosis sama seperti di atas). Lima hari atau seminggu setelah

    dikepras, tanaman diairi dan dilakukan penggarapan (jugaran) sebagai bumbun

    ke-1 dan pembersihan rumput  –  rumput.

      Lakukan penyemprotan POC NASA dan HORMONIK pada umur 1,2 dan 3

     bulan dengan dosis seperti di atas.Pemeliharaan selanjutnya sama dengan

    tanam tebu pertama.