budidaya tanaman karet mmc
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Budidaya Tanaman Karet Mmc
1/4
Pedoman Budidaya Karet (Havea brasiliensis)
Mosa Mandiri Corporation 01
I. PENDAHULUAN :
II. TEKNIS BUDIDAYA :
III. KLON KARET
IV. TANAH DAN JARAK TANAM :
Karet (Havea brasiliensis) merupakan salah satu komoditas perkebunan, sumber utamabahan karet alam dunia. Tumbuh baik pada ketinggian 1 - 600 m dpl, tanah dengankeasaman (pH) 5-6 , dan curah hujan optimal 2000 - 2500 mm/tahun.
Kualitas dan standar mutu benih harus diperhatikan mulai dari biji untuk batang bawahsampai bibit karet yang siap ditanam di lapang (klon).Tanaman tomat yang seringdibudidayakan yaitu :
a. Biji batang bawah
Berasal dari pohon induk yang berumur minimal 10 tahun dan berasal dari klondiketahui pasti. Biji masih segar, bernas, mengkilat, tidak berlobang dan tidak cacat.
b. Biji yang sudah disemai dan akan dipindahkan ke pembibitan
Telah berkecambah sebelum hari ke-22, akar tunggang kecambah lurus, biji bebas
hama dan penyakit.c. Bibit batang bawah untuk okulasi
Pertumbuhan bibit relatif seragam, sudah mencapai diameter batang tertentu untukdiokulasi hijau atau coklat.
d. Mata okulasi entres
Berasal dari kebun kayu okulasi (kebun entres) yang sudah dimurnikan, terawat baikdan sehat.
e. Stum mata tidur
Akar tunggang lurus, tidak bercabang, mempunyai akar lateral 5 -10 cm danpanjang akarnya 35 cm. Umur stum tidak lebih dari 12 bulan.
f. Bahan tanam dalam polybag
Tinggi daun payung pertama diukur dari pertautan okulasi sampai titik tumbuh > 25cm dan diameter minimal 8 mm diukur pada ketinggian 10 cm dari pertautanokulasi. Daun hijau segar dan sehat.
Klon di Indonesia dihasilkan oleh lembaga riset pemerintah atau swasta, misalkan Balaipenelitian Karet Getas, Sungai Putih atau Sembawa atau Bah Lias Riset PT London
Sumatera Plantation.Klon Lateks : BPM 24, BPM 107, BPM 109, IRR 104, PB 260, PB 217
Klon Lateks-Kayu : BPM 1, PB 330, PB 340, RRIc 100, AVROS 2037, IRR 5, IRR 32
Klon Kayu : IRR 70, IRR 71, IRR 72, IRR 78
- Tanah dengan dengan kemiringan diatas 10 deg dibuat teras, lebar teras minimal 1.5m, jarak antar teras 6 untuk jarak tanam (6x3) m. Pada tanah yang landai dibuat rorakyang berguna untuk mencegah erosi dan sebagai aliran air.
- Untuk kerapatan per Hektar 550 pohon maka jarak tanam adalah 6 x 3 meter.
-
7/24/2019 Budidaya Tanaman Karet Mmc
2/4
Pedoman Budidaya Karet (Havea brasiliensis)
Mosa Mandiri Corporation 02
USIATANAMAN
gr/pohon gr/pohon gr/pohon cc / pohon cc / pohon gr / pohon
125 75 50 5 2 5 2 kali / thn
125 125 100 10 2 15
150 125 125 - - 25
150 95 125 - - 30 - 50
100 - 75 - - 30 - 50
125 125 100 10 2 10
150 125 125 - - 20
175 130 150 - - 30
1
5
16 - 25
> 25
2
3
4
6 - 15
UREA SP - 36 KCL AGRITECH HORTECH MOSA GOLDFREKUENSI
PEMUPUKAN
2 kali / thn
2 kali / thn
2 kali / thn
2 kali / thn
2 kali / thn
2 kali / thn
2 kali / thn
- Pada titik pancang dibuat lobang tanam minimal 2 minggu sebelum tanam denganukuran minimal 40 cm x 40 cm x 40 cm.
Bibit karet dalam polybag yang siap tanam kelahan ditandai dengan payung daun
terakhir sudah tua. Penanaman sebaiknya dilakukan saat musim hujan.
Tanaman baru yang mati segera disulam agar populasi tanaman dapat dipertahankan.
Tunas palsu dan tunas cabang harus dibuang sebelum tunas berkayu. Tunas cabangadalah tunas yang tumbuh pada batang utama di ketinggian sampai dengan 2,75 - 3 m.
Pembentukan dan perangsangan percabangan dapat dilakukan dengan berbagai cara,
namun cara yang dianjurkan adalah dengan penyanggulan.
Tumpangsari bertujuan meningkatkan produktivitas lahan, mengurangi resikorendahnya harga pada suatu komoditas, dan memberikan pendapatan pada masasebelum produksi.
Pemupukan bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan dan matang sadap. Pemberianpupuk sebaiknya dilakukan pada saat pergantian musim dari musim penghujan kemusim kemarau, atau dari kemarau ke musim hujan.
Catatan :Rekomendasi umum dan rekomendasi MMC pemupukan tanaman karet
V. PENANAMAN
VI. PENYULAMAN
VII. PEMBUANGAN TUNAS PALSU DAN TUNAS CABANG
VIII.PEMBENTUKAN PERCABANGAN
IX. PENANAMAN TUMPANG SARI
X. PEMUPUKAN
-
7/24/2019 Budidaya Tanaman Karet Mmc
3/4
Pedoman Budidaya Karet (Havea brasiliensis)
Mosa Mandiri Corporation 03
XI. HAMA DAN PENYAKIT :
XII. PENYADAPAN :
XIII. PRAKOAGULASI
Hama yang sering menyerang tanaman karet, pencegahan / pengobatannya :
- Serangga: rayap, uret tanah kendalikan denganTOP BN
- Kutu tanaman, dan tungau :TOP BN
- Siput dikendalikan dengan moluskisida , tikus dengan rodentisida- Binatang menyusui: babi hutan, rusa, kera gajah dsb : efektif dengan pengerahan
anjing pemburu.
Penyakit yang sering dijumpai, pencegahan / pengobatannya :
- Penyakit akar: akar putih, akar merah dengan Super Glio dan kocor dengan BIO SPF
- Penyakit batang: jamur upas, kanker bercak, busuk pangkal batang dengan SuperGliodan kocor dengan BIO SPF .
- Penyakit bidang sadap: kanker garis, mouldy rot, kering alur sadap kocor denganBIOSPF .
- Penyakit daun: penyakit embun tepung, colletotrichum, penyakit phytophthora,penyakit corynespora kocor / semprot ke tanah denganBIO SPF.
Pengendalian penyakit dapat dilakukan dengan penanaman klon yang tahan terhadappenyakit, memberikan pupuk dan fungisida dengan dosis dan waktu yang tepat.
1. Penentuan Matang Sadap
Dikatakan matang sadap jika lilit batang sudah mencapai 45 cm pada ketinggian 1m, dan jumlah tanaman yang matang sadap 60% dari populasi. Penyadapan dapat
dilakukan mulai dari ketinggian 130 cm diatas pertautan okulasi dengan sudutsadapan 30 deg - 40 deg.
2. Peralatan Sadap
Peralatan sadap terdiri dari Mal sadap, pisau sadap, Talang lateks, Mangkuk, Cincinmangkuk, Tali cincin, Meteran, Pisau mal, dan Quadri atau sigmat.
3. Penggambaran Bidang Sadap
Untuk menggambarkan bidang sadap digunakan mal sadap.
4. Pelaksanaan Penyadapan
- Kedalam irisan 1-1.5 mm dari lapisan kambium kayu
- Tebal irisan kulit (konsumsi kulit) 1.5-2 mm
- Waktu penyadapan pada pagi hari antara pukul 05.00 - 06.00 pagi, sedangkanpengumpulan lateksnya dilakukan antara pukul 08.00 - 10.00 pagi.
Penyebab terjadinya prakoagulasi
Prakoagulasi terjadi karena kemantapan bagian koloidal yang terkandung dalam lateksberkurang. Bagian-bagian kolidal ini kemudian menggumpal menjadi satu danmembentuk komponen yang lebih besar dan membeku.
-
7/24/2019 Budidaya Tanaman Karet Mmc
4/4
Tindakan Pencegahan Prakoagulasi
- Menjaga kebersihan alat yang dipakai
- Mencegah pengenceran lateks dari kebun dengan air kotor
- Memulai penyadapan pada pagi hari supaya bisa segera sampai pabrik pengolahan,
sebelum udara panas
Pengolahan karet sheet
Pengolahan karet sheet adalah mengubah lateks segar menjadi lembaran-lembaransheet melalui proses penyaringan, pengenceran, pembekuan, pengggilingan, danpengasapan.
Pengolahan Crepe
Mengubah lateks segar melalui proses penyaringan, pengenceran, pembekuan,penggilingan dan pengeringan menjadi lembaran crepe.
Pengolahan karet Spesifikasi Teknis
lateks disaring dalam bak atau tangki sehingga terbentuk bongkahan atau koagulumkemudian dipotong-potong, dilakukan pembutiran dengan mesin pelletiser lalu dicucidikeringkan dengan mesin dan ban berjalan. Hasilnya dikempa agar ukuran seragamkemudian dikemas dengan polyethylene.
XIV.PENGOLAHAN KARET
Pedoman Budidaya Karet (Havea brasiliensis)
Mosa Mandiri Corporation 04