budidaya rotifer
TRANSCRIPT
-
8/6/2019 Budidaya Rotifer
1/3
II. Teknik Kultur Rotifera ( Branchionus sp )
a. Pembibitan
Rotifera merupakan pakan alami yang membutuhkan teknik yang matang dalam
melakukan pembibitan untuk mendapatkan kultur rotifara yang bagus. Langkah
pertama yaitu menyiapkan wadah berupa bak tembok atau bak fiberglass
dengan ukuran 25 liter atau wadah lain tersedia. Wadah dibersihkan dengan
cara mencuci kemudian mengeringkannya di bawah sinar matahari.
Media pemeliharaan yang dipakai adalah ekstrak pupuk kandang seperti kotoran
ayam atau kotoran kuda. Media pemeliharaan dibuat dengan cara merebus
kotoran ayam atau kuda dalam panci sebanyak 500 g/liter air. Setelah dimasak,
kotoran disaring dengan menggunakan kain blacu atau kain trilin.
Cairan hasil penyaringan ditampung dalam bak fiberglass ukuran 25 liter dan
diencerkan dengan menambahkan air kolam 5-10 liter. Penambahan air kolam
bertujuan agar bakteri dan jasad renik sebagai pakan rotifer dapat tumbuh.
Pada hari ketujuh, bibit rotifer dimasukkan ke dalam media pembibitan. Untuk
memastikan ada tidaknya rotifer dalam air harus dilakukan pengamatan di
bawah mikroskop. Dalam waktu 1-2 minggu rotifer sudah berkembang dengan
baik, dan dapat diinokulasikan untuk dipelihara atau apat dipanen
b. Pemeliharaan
Dalam Akuarium ( Terbatas )
Ukuran akuarium yang dapat digunakan sebagai wadah pemeliharaan adalah 60
x 40 x 50 cm atau menurut selera, sedangkan fiberglass yang biasa dipakai
adalah yang berukuran hingga 1 ton. Wadah dicuci bersih dan dikeringkan di
bawah terik matahari.
-
8/6/2019 Budidaya Rotifer
2/3
Akuarium diisi dengan air kolam dan volume air yang dimasukkan dihitung. Hal
ini diperlukan untuk memperkirakan jumlah pupuk yang akan digunakan. Pupuk
yang digunakan adalah kotoran ayam atau kotoran kuda dengan dosis 300-400
g/liter air. Pemberian pupuk dilakukan dengan jalan membungkus pupuk
tersebut dalam kain, kemudian digantung hingga seluruh pupuk terendam air.
Setelah tujuh hari, kondisi air media sudah siap sitebari bibit rotifer. Panen dapat
dilakukan pada minggu berikutnya ketika populasi rotifera mencapai puncak.
Pemanenan dilakukan dengan menggunakan planktonnet dengan cara menciduk
langsung atau melaluio penyifonan. Kepadatan populasi akan bisa dipertahankan
tetap tinggi selama satu bulan apabila setiap 5-6 hari dilakukan pemupukan
ulang sebanyak separuh dosis pupuk awal.
Dalam Kolam (Massal)
Kolam yang digunakan bisa kolam tembok atau kolam tanah yang berukuran
antara 100-00 m2. Kolam dikeringkan slama 2-4 hari hingga dasarnya menjadi
pecah-pecah. Pencangkulan dan pembajakan dilakukan untuk membalik tanah
dasar kolam sehingga udara dapat masuk ke dasar kolam. Perbaikan-perbaikan
dilakukan pada saluran pemasukan serta kebocoran-kebocoran yangada pada
tanggul ditutup.
Untuk memperbaiki pH tanah iar dan membunuh bibit-bibit penyakit dilakukan
pengapuran dengan memakai kepur pertanian atau kapur tohor 200-300 g/m2.
Pemupukan dilakukan dengan cara menebar irisan jerami atau daun kol secara
merata dengan dosis 500 g/m2 air. Kolam diisi air hingga menggenang.
Penyemprotan insektisida dilkukan pada hari keempat setelah penggenangan.
Insektisida yang dipakai adalah Sumithion 50 EC dengan dosis 4 ppm untuk
membunuh organism lain seperti cladocera yang menjadi pemangsa rotifera.
-
8/6/2019 Budidaya Rotifer
3/3