budidaya kakao pedoman praktis peningkatan mutu

Upload: agrokompleksmmc

Post on 21-Feb-2018

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 BUDIDAYA KAKAO pedoman praktis peningkatan mutu

    1/3

    Pedoman Budidaya Kakao (Theobroma cacao)

    Mosa Mandiri Corporation 01

    I. PENDAHULUAN :

    II. TEKNIS BUDIDAYA :

    A. Pembibitan

    B. Persiapan Tanam

    III. PEMUPUKAN

    - Kakao mulai berproduksi pada umur 18 bulan (1,5 tahun).

    - Ketinggian tempat ideal 0-600 meter di atas permukaan laut (dpl).

    - Curah hujan 1500-2500 mm/tahun dengan bulan kering kurang dari 3 bulan (kurang

    60 mm/bulan).- pH (H2O) 4,0-8,5; optimum pada pH 6,0-7,0.

    Persiapan media :

    Campurkan 100 gr Super Glio + 25-50 kg Pupuk kandang sebagai bahan campuranmedia.

    Jenis bibit :

    Varietas / klon anjuran antara lain: Klon ICS 13, Klon ICS 60, GC7, Hibrida, RCC 70,RCC 71, RCC 72, RCC 73,TSH 858.

    Jarak Tanam

    Jarak tanam yang biasa diterapkan adalah:

    a. 3 m x 3 m, kebutuhan bibit per ha = 1.111+ sulaman 20% = 1.300 (dibulatkan).

    b. 4 m x 2 m, kebutuhan bibit per ha = 1.250 + sulaman 20% = 1.500 (dibulatkan).

    Penanaman

    Lubang tanam dengan ukuran 60 x 60 x 60 cm. Tanam kakao dengan pohonpenaung, dengan kriteria intensitas cahaya masuk 30 50 %. Bibit yang mati ataukerdil segera disulam, sebelum berumur 1 tahun.

    Sumber: Pusat Penelitian Kopi dan Kakao + MMC

    USIATANAMAN

    gr/pohon gr/pohon gr/pohon gr/pohon cc / pohon cc / pohon gr / pohon

    5 7 4 4 0,01 0,001 1

    45 60 35 40 1 1 10 - 15

    180 240 135 75 3 - 5 1,5 - 5 20 -25

    25 33 20 40 0,1 - 0,5 0,05 - 0,1 5 - 10

    90 120 70 60 1 - 3 1 - 1,5 15 - 20

    220 240 170 120 5 - 10 5 25 - 50

    Bibit

    3 - 4

    0 - 1

    1 - 2

    2 - 3

    > 4

    UREA SP - 36 KCL KIESERIT AGRITECH HORTECH MOSA GOLDFREKUENSI

    PEMUPUKAN

    per

    tahun

  • 7/24/2019 BUDIDAYA KAKAO pedoman praktis peningkatan mutu

    2/3

    Mosa Mandiri Corporation 02

    Pedoman Budidaya Kakao (Theobroma cacao)

    IV. PEMELIHARAAN - PEMANGKASAN :

    V. HAMA DAN PENYAKIT :

    Hama Utama :

    Pemangkasan bertujuan :

    1. Membentuk kerangka dasar, dilakukan saat TBM / tanaman belum menghasilkan(umur 8- 12 bulan)

    2. Mengoptimalkan fotosintesis sehingga merangsang peningkatan bunga dan buah3. Perawatan bentuk dan peremajaan, serta menekan resiko berkembangnya hama

    penyakit.

    4. Pemendekan tajuk 1kali setahun (awal musim hujan)Lama penyinaran matahariantara 5-7 jam/hari.

    Dalam melakukan pengendalian hama dan penyakit kakao utamakan dengan sistemPHT (Pengendalian HamaTerpadu). Pemakaian pestisida sebagai alternatif terakhir.

    1. Penggerek buah kakao (PBK) Conopomorpha cramerella(Snell)

    Pengelolaan kebun dengan menerapkan prinsipPsPSP :

    Panen sering untuk buah layak panen segera dipanen,

    Pemangkasan dengan kaidah pemangkasan yang benar antara lain tidakmengusik tanaman ketika sedang berbunga/buah berukuran kecil,

    Sanitasi, dengan memusnahkan/mengubur buah-buah yang busuk,

    Pemupukan, yaitu tepat jenis, dosis, waktu dan sasaran

    Pencegahan dengan PenyemprotanTOP BN.

    2. Kepik penghisap buah kakao, Helopeltis sp., Pseudodoniella typica danAmblypelta theobromae.

    Pengendalian Biologis, menggunakan semut hitam (Dolichoderus thoracichus)

    Selain itu dengan jamur Beauveria bassianayang terkandung dalam produk TOPBN dengan dosis 25 -50 gram/tangki.

    Catatan: Pengendalian secara biologi tidak dapat digabungkan dengan carakimiawi.

    3. Penggerek batang,Zeuzera coffeae Nietn., Glenea spp., Zeuzera coffeae Nietn

    Biasanya serangan terjadi pada tanaman muda (TBM).

    Pengendalian :

    Cara mekanis: Potong batang/cabang yang terserang .

    Cara biologi: Semprotkan TOP BN ke dalam lubang gerekan

    Cara kimiawi: Injeksi dengan insektisida racun nafas ke dalam lubang gerekan

    Hama lainadalah tikus dan babi hutanterutama pada daerah daerah yang tidakterawat dan sanitasi kebun yang tidak bagus.

  • 7/24/2019 BUDIDAYA KAKAO pedoman praktis peningkatan mutu

    3/3

    Pedoman Budidaya Kakao (Theobroma cacao)

    Mosa Mandiri Corporation 03

    Penyakit Utama :

    VI. PANEN DAN PASCA PANEN :

    Panen :

    Pasca Panen :

    1. Penyakit busuk buah dan Penyakit kanker batangPhytophthora palmivora Bult.

    Pengendalian : Sanitasi kebun, yaitu memetik semua buah busuk danmemusnahkannya, pemangkasan. Pengocoran dengan BIO SPF

    2. PenyakitVSD (Vascular Streak Dieback), Oncobasidium theobromaeMenyebar melalui basidiospora yang diterbangkan oleh angin pada malam hari.

    Perkembangan penyakit sangat dibantu oleh kelembaban atau curah hujan yangtinggi dan suhu yang dingin dimalam hari.

    Pengendalian: Pemangkasan sanitasi, dan jika kondisi sudah parah lakukanEradikasi, yaitu pembongkaran tanaman yang terserang. Pencegahan : kocordengan BIO SPF .

    3. Kelayuan pentil (cherelle wilt)

    Penyakit fisiologis : gugurnya pentil buah hingga mencapai 79-90% dari yang

    tumbuh. Penyebabnya adalah persaingan nutrien antara pentil dengan pertunasan(flushing) dan buah-buah dewasa, serta luka mekanis karena tusukan Helopeltisspp. Kendalikan dengan memberikan pupuk yang tepat dengan acuan dosis pupuktabel di atas dan tidak melakukan pangkasan berat serta pembukaan penaungdrastis yang dapat memacu pertunasan intensif.

    Petik buah yang sudah masak ( umur 4,5 - 6 bulan) yang ditandai dengan perubahanwarna kulit buah. Buah yang muda hijau, setelah masak kuning, sedangkan yang mudamerah, setelah masak orange.

    Fermentasi :

    merupakan inti pengolahan biji kakao, yaitu proses terbentuknya calon cita rasa khascoklat, mengurangi rasa pahit dan memperbaiki tampakan fisik biji. Lama fermentasi 5-7 hari untuk kakao lindak dan 3-4 hari untuk kakao mulia, dengan pembalikan sekalisetelah 48 jam.

    Pengeringan :

    Proses pengeringan sebaiknya dilakukan secara lambat. Tanda biji kering adalahrapuh/mudah patah, beratnya 1/3 berat basah. Kadar air dari 60% menjadi 6-7%.

    Sortasi dan Penyimpanan :

    Bertujuan memisahkan biji kakao dari kotoran yang terangkut dan pemisahkan biji atasdasar kenampakan fisik dan ukuran biji. Mutu biji kakao dikelompokkan berdasarkanpersyaratan menurut Standar Nasional Indonesia (SNI).

    Kemas biji dalam wadah yang kuat, bersih, tidak terkontaminasi dengan bau yangtajam. Biasanya digunakan karung goni. Kadar air biji 6-7%. Ruang simpan tidaklembab, cukup ventilasi, bersih, bebas pencemaran bau. Antara lantai dengantumpukan biji diberi alas kayu yang berjarak 10 cm dari permukaan lantai.