budaya organisasi di smk nurul falah aur...

88
BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR KUNING KABUPATEN PASAMAN BARAT SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1) Oleh: DITA SALFITRI 03808 JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2014

Upload: buicong

Post on 13-Feb-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

iv

BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR KUNING

KABUPATEN PASAMAN BARAT

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1)

Oleh:

DITA SALFITRI

03808

JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2014

Page 2: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

i

Page 3: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

i

Page 4: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

i

Page 5: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

i

Dengan ketulusan dan kerendahan hati skripsi ini penulis persembahkan untuk Keluarga tercinta Salwin (ayah), Asmaniar (amak) terima kasih atas ketabahan,

harapan, kasih saayang dan pengorbanan yang tak bisa anak mu nilai dengan barang satu apa pun hanya ridho allah lah yang bisa menjadi penguat.

Kakak-kakakQ yang begitu membagakan (it, af ef dan yel) harapan mu paripurna

sudah hari ini semoga menjadi motivasi untuk anak-anak kalian besar nantik. Buat bg MK makasi buat semangat dan motivasi yang abg berikan,, Abg yang selalu menginspirasi Ta untuk bisa jadi yang lebih baik…banyak perubahan positif yang ta alami sejak mengenal abg,,abg yang mewarnai hari2 ta selama ini… Semoga ta juga

bisa sukses, pintar dan bisa lebih bersabar seperti abg. makasi banyak bg MK…

Kawan2Q tercinta, ceria, genit dan usil perjuangan kita sudah membuahkan hasil dan teruslah berusaha mencapai cita-cita kita.

Moto Orang biasa mengangap target sebagai beban melelahkan Orang luar biasa menjadikan beban sebagai target yang mengairahkan “sesungguhnya Allah tidak merubah nasib suatu kaum, kcuali kaum itu sendi yang merubah nasibnya” (QS. ArRa’ab, 11)” Nasib saya, masa depan saya, mau jadi apa saya, sayalah yang menentukan, sukses dan gagalnya saya, saya lah yang menciptakan, saya sendirilah yang mengarsiteki apa yang saya raih dalam hidup ini. “kalau gitu dimanakah takdir tuhan?” “takdir tuhan itu ada diujung usaha manusia tuhan maha adil, Dia akan memberikan sesuatu kepada umatnya sesuai dengan kadar usaha dan ikhtiarnya”. “pendidikan amanat kemanusiaan (fajar biru).

Dita Salfitri

Page 6: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

i

ABSTRAK

Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan

Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat

Penulis : DITA SALFITRI

Pembimbing : 1. Drs. Syahril, M.Pd

2. Dra. Nelfia Adi, M.Pd

Permasalahan yang timbul dalam penelitian ini adalah masih kurang

efektifnya penerapan budaya organisasi di Sekolah Menengah Kejuruan Nurul

Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat. Adapun tujuan dari penelitian ini

untuk memperoleh informasi mengenai Budaya Organisasi dilingkunagan Sekolah

dimaksud.

Jenis penelitian ini bersifat deskriptif, adapun Populasi dalam penelitian

ini adalah seluruh personil guru yang ada di Sekolah Menegah Kejuruan Nurul

Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat yang berjumlah 35 orang. Instrumen

yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket model Skala Likert yang telah

diuji validitas dan reliabilitasnya, uji validitas terhadap angket ini didapatkan

angka 0,684. Angka ini lebih besar dari rtabel dengan taraf kepercayaan 95% dan N

= 15 sebesar 0,514. Sehingga dinyatakan bahwa angket yang akan digunakan

sebagai instrument penelitian adalah valid. Uji reliabilitas didapatkan angka

0,985. Angka ini lebih besar dari rtabel dengan taraf kepercayaan 95% dan N = 15

adalah 0,514. Hal Ini menandakan instrument penelitian reliabel. Data yang

diperoleh dianalisis dengan mencari skor rata-rata (mean).

Hasil analisis data penelitian budaya organisasi di Sekolah Menengah

Kejuruan Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat menunjukkan

bahwa: 1) Inisiatif individual personil pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul

Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat berada pada kategori sangat baik

dengan skor rata-rata (4,34), 2) pengarahan dalam Budaya Organisasi berada

pada kategori baik dengan skor rata-rata (4,08), 3) integrasi personil dalam

Budaya Organisasi berada pada kategori baik dengan skor rata-rata (3,93), 4)

dukungan dari manajemen dalam Budaya Organisasi berada pada kategori baik

dengan skor rata (3,94), dan sedangkan pola komunikasi dalam Budaya

Organisasi berada pada katagori baik dengan skor rata-rata (3,69).

Secara umum Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah kejuruan Nurul

Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat berada pada kategori cukup baik

dengan skor rata-rata 3,99.

Page 7: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum Wr. Wb.

Puji syukur tak terhingga Penulis hantarkan dengan kata-kata rabbal

a‟lamin yang telah memberikan kekuatan dan petunjuk kepada penulis sehingga

dapat menyelesaikan skripsi ini.

Salawat dan sallam semoga senang tiasa terlimpahkan kepada rasulullah

SAW sebagai tumpuan harapan serta rahmatan lil‟alamin.

Selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu

dalam kesempatan ini Penulis menyampaikan ucapan terimakasih serta do‟a

semaga allah SWT memberikan limpahan anugrah kepada:

1. Bapak Frof. Dr. Phil Yanuar Kiram selaku rector Universitas Negeri Padang

2. Bapak Frof. Dr. Firman MS, Konsling selaku dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Padang

3. Ketua Jurusan Administrasi Pendidikan Dr. Ahmad Sabandi, M.Pd

4. Bapak Drs. Syahril, M.Pd dan Ibu Dra. Nelfia Adi, M.Pd selaku pembimbing

Akademik yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan kepada

Penulis

5. Bapak Dr. Jasrial, M.Pd, Dra. Ermita, M.Pd dan Lusi Susanti, S. Pd, M.Pd

selaku penguji dengan segala kerendahan hati penulis ucapkan terimakasih

6. Bapak dan ibu kariawan TU UNP yang telah memberikan berbagai

kemudahan kepada penulis

7. Bapak Kusdi S.Ag selaku Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat berserta Staf Guru terima kasih atas

kerjasamanya

Page 8: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

iii

Meskipun Penulis berusaha mencurakan segenap kemampuan untuk dapat

menyelesaikan skripsi ini namun Penulis menyadari tak ada gading tak retak tak

ada manusia sempurna, dalam karya ilmiah ini masih ada kekurang-kekurangan

yang memotivasi Penulis untuk terus berkarya.

Akhirnya, hanya kepada Allah lah kita mengadu dan memohon semoga

dengan ridhoNya penulis mampu meraih dan memperoleh ilmu yang bermanfaat

dan dengan lindunganNya penulis dalam keselamatan. Amiiiinnnnn……

Hormat saya,

DITA SALFITRI

03808/ 2008

Page 9: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

iii

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL........................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah ...................................................................... 6

D. Rumusan Masalah .......................................................................... 7

E. Pertanyaan Penelitian .................................................................... 8

F. Tujuan Penelitian ........................................................................... 8

G. Kegunaan Penelitian ....................................................................... 9

BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Tinjaun Pustaka .............................................................................. 10

1. Pengertian Budaya Organisasi .................................................. 10

2. Fungsi Budaya Organisasi ........................................................ 13

3. Tipe Budaya Organisasi ........................................................... 16

4. Karakteristik Budaya Organisasi .............................................. 18

5. Pentingnya Budaya Organisasi ................................................. 32

B. Kerangka Konseptual ..................................................................... 35

Page 10: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

iv

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ............................................................................... 37

B. Definisi Operasional ....................................................................... 37

C. Populasi dan Sampel ...................................................................... 38

D. Instrumen Penelitian ....................................................................... 39

E. Teknik Analisa Data ....................................................................... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ................................................................................ 43

1. Aspek Inisiatif Individual personil pada Sekolah Menengah

Kejuruan Nurul falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat 43

2. Aspek Pengarahan dalam Budaya Organisasi pada Sekolah

Menengah kejuruan Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten

Pasaman Barat .......................................................................... 45

3. Aspek Integrasi personil dalam Budaya Organisasi pada

Sekolah Menengah Kejuruan Nurul falah Aur Kuning

Kabupaten Pasaman Barat........................................................ 46

4. Aspek Dukungan dari Manajemen dalam Budaya Organisasi

pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah Aur Kuning

Kabupaten Pasaman Barat........................................................ 47

5. Aspek Pola Komunikasi dalam Budaya Organisasi pada

Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah Aur Kuning

Kabupaten Pasaman Barat........................................................ 48

6. Rekapitulasi Data Budaya Organisasi pada Sekolah

Menengah kejuruan Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten

Pasaman Barat .......................................................................... 49

B. Pembahasan .................................................................................... 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .................................................................................... 59

B. Saran ............................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 62

LAMPIRAN .................................................................................................... 63

Page 11: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

v

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Populasi Guru di Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah Aur Kuning

Kabupaten Pasaman Barat.......................................................................... 38

2. Keadaan Sampel guru di Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah Aur

Kuning Kabupaten Pasaman Barat............................................................. 39

3. Skor Rata-Rata Aspek Inisiatif Individual Personil dalam Budaya

Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah Aur Kuning

Kabupaten Pasaman Barat.......................................................................... 44

4. Skor Rata-Rata Aspek Pengarahan dalam Budaya Organisasi pada

Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten

Pasaman ..................................................................................................... 45

5. Aspek Integrasi Personil dalam Budaya Organisasi pada Sekolah

Menengah Kejuruan Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat 46

6. Aspek Dukungan dari Manajemen dalam Budaya Organisasi pada

Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten

Pasaman Barat ............................................................................................ 47

7. Aspek Pola Komunikasi dalam Budaya Organisasi pada Sekolah

Menenga Kejuruan Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat . 48

8. Rekapitulasi Data Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan

Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat ................................. 49

Page 12: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka konseptual tentang Budaya Organisasi di SMK Nurul Falah

Aur Kuning Kabuaptens Pasaman Barat .................................................... 35

Page 13: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ................................................................... 63

2. Angket Penelitian ....................................................................................... 65

3. Rekapitulasi Data ....................................................................................... 68

4. Tabulasi Data ............................................................................................. 69

5. Uji Validitas dan Reabilitas ....................................................................... 70

6. Tabel Krejchi .............................................................................................. 72

7. Tabel Nilai-Nilai Rho................................................................................. 72

Page 14: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah

dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis,

terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan

sumber daya, sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan

secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Sebuah organisasi

dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi

dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok

orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah

organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya,

karena memberikan kontribusi, hal ini dilatar belakangi oleh karakteristik

suatu organisasi. Keunikan suatu organisasi dapat dipengaruhi berbagai hal

antara lain, nilai, norma, cara, kebiasaan dan berprilaku-prilaku yang ada pada

diri anggota organisasi tersebut. Nilai, norma, cara, kebiasaan dan perilaku

yang ada pada setiap diri anggota organisasi inilah yang disebut dengan

budaya.

Setiap organisasi memiliki budaya yang dijadikan pembatas untuk

membedakan satu organisasi dengan organisasi lain dan mempunyai

karateristik jati diri sendiri yang khas dari organisasi itu sendiri. Budaya

organisasi sangat penting dalam sebuah organisasi, sebab budaya organisasi

akan menjadi pondasi dasar dalam menjalankan aktifitas, semakin baik nilai-

Page 15: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

2

nilai budaya organisasi yang ada, maka semakin baik pula budaya itu

mempengaruhi perkembangan suatu organisasi. Jika suatu organisasi tersebut

didirikan dengan dasar budaya yang baik, maka organisasi tersebut senantiasa

tetap bertahan ditengah zaman yang selalu yang mengalami perubahan.

Budaya organisasi dipersepsikan sebagai cara berprilaku dalam

organisasi yang bersangkutan. Budaya organisasi dapat dipelajari dari bentuk-

bentuk prilaku beserta simbol-simbol karateristik organisasi. Bentuk

manifestasi budaya dapat diidentifikasi dari cara-cara para anggota organisasi

berkomunikasi, bergaul, dan menempatkan diri dalam perananya agar dapat

ditangapi dari cara-cara bersikap, kebiasaan anggota organisasi dalam

melakukan keseharian. Budaya menjadi kebiasaan, tradisi yang ditampilkan

dalam pelaksanaan tugas seseorang, kebiasaan dan tradisi terlihat dari cara

pemahaman tugas yang terlihat dari sikap dan prilaku dalam menjalankan

tugas dan tanggung jawab. Zamroni, (dalam Ramadani 2006:8), menjelaskan

budaya organisasi sebagai suatu pandangan hidup yang diakui bersama oleh

suatu organisasi, yang mencakup cara berfikir, perilaku, sikap, nilai-nilai yang

tercemin baik dalam wujud fisik maupun abstrak.

Salah satu bentuk dari organisasi yaitu sekolah, sekolah merupakan

suatu sistem unik dan komplek yang dibentuk atas dasar kepentingan bersama,

sekolah dijadikan suatu sarana. Sebagai suatu organisasi sekolah tidak terlepas

dari unsur budaya organisasinya, dimana budaya menjadi kebiasaan dan

tradisi yang ditampilkan dalam melaksanakan tugasnya.

Page 16: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

3

Budaya organisasi memiliki karakteristik salah satunya menurut Robin

(1995:480), yaitu: “bagaimana inisiatif individual dalam organisasi, toleransi

terhadap tindakan berisiko, arah dari organisasi, integrasi, dukungan dari

manajemen, pola komunikasi, identitas, control,toleransi terhadap konflik bagi

tiap personil, sistim imbalan yang diterapkan dalam organisasi”. Baiknya

budaya organisasi akan membantu setiap personil sekolah meningkatkan

kemampuan dan usaha secara optimal dalam melakukan pekerjaan bagi

kemajuan bersama disuatu sekolah. Namun, tindakan mengabaikan budaya

organisasi akan berdampak pada buruknya hasil pencapaian tujuan akhir dari

sekolah.

Budaya organisasi tumbuh melalui proses evolusi dari gagasan yang

diciptakan oleh pendiri organisasi dan kemudian ditanamkan kepada para

pengikutnya. Budaya organisasi tumbuh dan berkembang apabila dilakukan

dengan menanamkan nilai-nilai tertentu melalui proses pembelajaran.

Budaya organisasi perlu dikembangkan sesuai dengan keadaan

lingkungan dan kebutuhan organisasi. Perkembangan organissi harus

diarahkan pada terciptanya achievement culture, yaitu tipe budaya yang

mendorong dan menghargai kinerja orang. Achievement culture menekankan

pada pekerjaan yang dilakukan daripada sekedar peran Victor S.L. Tan,

(Wibowo, 2010;03)

Budaya organisasi dianggap penting karena akan berpengaruh pada

hasil pekerjaan yang dilakukan oleh personil sekolah serta menjadi pondasi

dalam pelaksanaan kegiatan organisasi sekolah. Di Sekolah Menengah

Page 17: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

4

Kejuruan (SMK) Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat juga

memiliki budaya organisasi yang mempunyai karateristik tersendiri, sebagai

sebuah organisasi sekolah yang mempunyai identitas sebagaimana organisasi

lainnya. Budaya organisasi yang ada harus dijalankan dengan baik dan benar

sesuai dengan kaidah-kaidah sehingga akan tercapai tujuan organisasi yang

sebenarnya dilingkungan sekolah tersebut.

Dalam pengamatan yang penulis lakukan di Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat selama 6

hari terhitung dari Tanggal 05 s./d 10 November 2012, ada beberapa faktor

yang menjadi penghambat sehingga belum terealisasinya budaya organisasi

dengan baik dan utuh, adapaun faktor tersebut dimaksud yaitu: (a) Masih

adannya perilaku-prilaku personil di SMK Nurul Falah Aur Kuning

Kabupaten Pasaman Barat yang merupakan anggota organisasi sekolah dalam

melaksanakan tugasnya cenderung bersifat statis sehingga belum ada

menunjukan perubahan karena adanya anggapan bahwa pekerjaan yang

mereka lakukan hanya sebatas rutinitas atau memperoleh gaji, padahal setiap

personil organisasi sekolah haruslah bertanggung jawab terhadap apa yang

diamanahkan,sehingga bisa melahirkan ide-ide cemerlang untuk sebuah tujuan

organisasi, (b) Masih terlihat kurangnya bimbingan pimpinan untuk

menyampaikan dan memberikan pengarahan untuk perbaikan serta

pengembangan kemampuan diri personil yang ada, sehingga personil SMK

Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat kurang menyadari

kekurangannya dalam mengembangkan diri.dalam hal ini seorang pimpinan

Page 18: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

5

harus mampu memberikan bimbingan dan arahan yang berfungsi seabagai alat

kontrol bagi bawahan dalam upaya meningkatkan dan mengembangkan

potensi diri yang ada, (c) Masih kurangnya disiplin yang menimbulkan prilaku

tidak baik sebagian personil Sekolah dalam menjalankan aturan yang telah

ada, hal ini tercermin dari,adanya personil di sekolah tersebut yang datang

terlambat dan pulang lebih awal dari waktu yang ditentukan serta sering

ditemukan personil yang mengajar meninggalkan ruangan belajar dalam

waktu lama yang menimbulkan efek kurang baik untuk kelangsungan budaya

organisasi disekolah dimaksud, (d) adanya perilaku-prilaku sebagian personil

sekolah yang kurang mendidik seperti kurangnya komunikasi antara guru yang

mengakibatkan timbulnya anggapan mementingkan diri sendiri, hal ini lah

menjadi penghambat untuk kelangsungan sebuah organisasi, (e) Kurangnya

kerjasama antara para personil sekolah antara atasan dengan bawahan,baik itu

persoalan sekolah maupun persoalan lainya yang bersifat memajukan sekolah,

padahal kerjasama yang baik dan terarahlah yang akan melahirkan sebuah

budaya organisasi yang baik sehingga terealisasinya program-program

organisasi yang ada.

Fenomena diatas mengambarkan bahwa budaya organisasi di Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman

Barat masih belum optimal terlaksana. Berdasarkan fenomena-fenomena yang

ada di atas, maka penulis mencoba untuk melakukan penelitian tentang

“Budaya Organisasi Pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nurul Falah

Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat”

Page 19: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

6

B. Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Perilaku-prilaku personil organisasi sekolah dalam melaksanakan tugasnya

masih bersifat statis, dan belum ada menunjukan perubahan karena

anggapan bahwa pekerjaan dilakukan hanya sebatas rutinitas

2. Kesiapan dan kesediaan pimpinan masih kurang dalam menyampaikan dan

memberikan pengarahan untuk perbaikan serta pengembangan

kemampuan personil organisasi, hal ini mengakibatkan timbulnya sifat

kurang menyadari dalam diri personil sekolah.

3. Penegakan disiplin yang belum optimal menimbulkan prilaku tidak baik

bagi sebagian personil sekolah dalam menjalankan aturan yang telah

dibuat.

4. Adanya perilaku sebagian personil di Sekolah Menengah Kejuruan Nurul

Falah Aur Kuning Kabuapaten Pasaman Barat yang kurang mendidik,

sehingga mengakibatkan timbulnya sebuah anggapan mementingkan diri

sendiri

5. Belum maksimalnya kerjasama antara personil Sekolah Menengah

Kejuruan Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat antara

atasan dengan bawahan, yang mengakibatkan terhambatnya pelaksanaan

program kerja yang ada.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, terlihat banyak permasalahan

yang terjadi dalam budaya organisasi di Sekolah Menengah Kejuruan Nurul

Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat. Namun dengan segala

Page 20: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

7

keterbatasan penulis membatasi penulisan ini berdasarkan aspek 5 (Lima) dari

10 (Sepuluh) aspek Karakteristik Budaya Organisasi berdasarkan pendapat

Stephen P.Robbins antara lain:

1. Aspek inisiatif individual

2. Aspek pengarahan

3. Aspek integrasi

4. Aspek dukungan dari manajemen dan

5. Aspek pola komunikasi

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah 5 (Lima) Aspek Karakteristik Budaya Organisasi

Menurut Stepen P Robbins antara lain:

1. Budaya Organisasi di Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah Aur

Kuning Kabupaten Pasaman Barat ditinjau dari Aspek inisiatif individual

2. Budaya Organisasi di Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah Aur

Kuning Kabupaten Pasaman Barat ditinjau dari aspek pengarahan

3. Bagaimana budaya organisasi di SMK Nurul Falah Aur KuningKabupaten

Pasaman Barat ditinjau dari aspek integrasi

4. Bagaimana budaya organisasi di Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat ditinjau dari aspek dukungan dari

manajemen

5. Bagaimana budaya organisasi di Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat ditinjau dari aspek pola

komunikasi

Page 21: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

8

E. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimanakah budaya organisasi di Sekolah Menengah Kejuruan Nurul

Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat ditinjau dari aspek inisiatif

individual?

2. Bagaimanakah budaya organisasi di Sekolah Menengah Kejuruan Nurul

Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat ditinjau dari aspek

pengarahan?

3. Bagaimanakah budaya organisasi di Sekolah Menegah Kejuruan Nurul

Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat ditinjau dari aspek intekrasi?

4. Bagaimanakah budaya organisasi di Sekolah Menegah Kejuruan Nurul

Falah Aur Kuning Kabupaten pasaman Barat ditinjau dari aspek dukungan

manajemen?

5. Bagaimanakah budaya organisasi di Sekolah Menengah Kejuruan Nurul

Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat ditinjau dari aspek pola

komunikasi?

F. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan informasi

tentang:

1. Budaya organisasi di Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah Aur

Kuning ditinjau dari aspek inisiatif individual

2. Budaya organisasi diSekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah Aur

Kuning ditinjau dari aspek pengarahan

3. Budaya organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah Aur

Kuning ditinjau dari aspek intekrai personil dalam berorganisasi

Page 22: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

9

4. Budaya organisasi pada Sekolah Menegah Kejuruan Nurul Falah Aur

Kuning ditinjau dari aspek dukungan manajemen terhadap personil

sekolah yang ada di organisasi sekolah

5. Budaya organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah Aur

Kuning ditinjau dari aspek pola komunikasi yang dibentuk diorganisasi

sekolah.

G. Kegunaan Penelitian

Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian yang telah dirumuskan,

maka hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi:

1. Bagi Guru

Sebagai bahan masukan serta informasi untuk guru Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat

untuk mengetahui budaya organisasi yang ada di sekolah tempat ia

bekerja, sehingga ada upaya untuk peningkatan budaya organisasi kearah

yang lebih baik.

2. Bagi Kepala Sekolah

Dengan adanya hasil penelitian ini nantinya, diharapkan kepada Kepala

Sekolah SMK Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat untuk

dapat melihat alternatif dalam menmgambil kebijakan dalam melakukan

pembinaan terhadap personil dalam menjalankan budaya organisasi di

sekolah bersangkutan.

Page 23: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

10

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Budaya Organisasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003), budaya berasal

dari bahasa Sansekerta, yaitu “Budhayah” bentuk jamak dari budhi yang

artinya akal atau segala sesuatu yang berkaitan dengan akal, pikiran, nilai-

nilai dan sikap mental. Dalam bahasa inggris, budaya dikenal dengan

istilah culture yang artinya mengelola atau mengerjakan sesuatu, cara

manusia mengaktualisasikan rasa (value), karsa (creativity) dan karya-

karya budaya. Budaya menganbarkan cara kita melakukan segala sesuatu.

Budaya dalam hal ini merupakan tingkah laku dan gejala sosial yang

mengambarkan identitas dan citra suatu masyarakat.

Menurut Robbin (1995;482), budaya organisasi adalah suatu

persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi itu sendiri.

Budaya organisasi adalah suatu pola asumsi dasar yang ditemukan dan

dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu karena mempelajari dan

menguasai masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal, yang telah

bekerja dengan cukup baik untuk dipertimbangkan secara layak dan karena

itu diajarkan pada anggota baru sebagai cara yang dipersepsikan, befikir

dan dirasakan dengan benar dalam hubungan dengan masalah tersebut

Edgar Schein(Wibowo, 2010: 15).

Page 24: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

11

Mintzberg (Nurhizrah Gistituati, 2009;3) mengatakan bahwa

budaya organisasi adalah ideologi organisasi atau tradisi dan keyakinan

suatu organisasi yang membedakannya dari organisasi lain, dan yang

memberikan suatu kehidupan tertentu kedalam kerangka dari struktur

organisasinya.

Dalam pandangan Jeff Cartwright (Wibowo,2010:15), budaya

organisasi adalah penentu yang kuat dari keyakinan, sikap dan perilaku

orang, dan pengaruhnya dapat diukur melalui bagaimana orang termotifasi

untuk merespon pada lingkungan budaya mereka. Atas dasar itu,

Cartwright mendefinisikan budaya sebagai sebuah kumpulan orang yang

terorganisasi yang berbagai tujuan, keyakinan dan nilai-nilai yang sama,

dan dapat diukur dalam bentuk pengaruhnya pada motivasi.

Sementara itu, Robert P. Vecchio (Wibowo, 2010: 17) memberikan

definisi budaya organisasi sebagai nilai-nilai dan norma-norma bersama

yang terdapat dalam suatu organisasi dan mengajarkan pada pekerja yang

datang. Definisi ini menganjurkan bahwa budaya organisasi menyangkut

keyakinan dan perasaan bersama, keteraturan dalam berprilaku dan proses

historis untuk meneruskan nilai-nilai dan norma-norma.

Adapun Jerald Greenberg dan Robert A. Baron (Wibowo, 2010:

17) menyatakan budaya organisasi sebgai kerangka kerja konigtif yang

terdiri dari sikap, nilai-nilai, norma prilaku dan harapan yang diterima

bersama oleh anggota organisasi, Akar setiap budaya organisasi adalah

serangkaian karateristik inti yang dihargai secara kolektif oleh anggota

organisasi.

Page 25: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

12

Tasmara (dalam Komariah 2008: 97) menyatakan tentang isi utama

budaya yaitu:

a. Budaya berkaitan erat dengan persepsi terhadap nilai dan lingkungan

yang melahirkan makna dan pandangan hidup yang akan

mempengaruhi tingkah laku

b. Adanya pola nilai, Sikap, Tingkah Laku dan Sistem kerja

c. Budaya merupakan hasil pengalamanan hidup, kebiasaan-kebiasaan

serta proses seleksi (menerima atau menolak) norma-norma yang ada

dalam cara hidup berinteraksi atau menempatkan diri ditengah-tengah

masyarakat

d. Dalam proses budaya terdapat saling mempengaruhi dan saling

ketergantungan (interdependensi) baik sosial maupun lingkungan non

sosial.

Dari berbagai defenisi yang dikemungkakan di atas maka dapat

disimpulkan bahwa:

a. Budaya organisasi dapat diartikan sebagai suatu system nilai,

norma,keyakinan atau ideology, cara berfikir dan harapn yang dimilik

bersama dan dipegang teguh oleh para anggota organisasi,

b. Budaya organsiasi menjadi penuntun tingkah laku anggota-anggota

organisasi tersebut, dan menjadi cirri khas atau karakteristik suatu

organisasi, serta yang membedakan organisasi tersebut dengan

organisasi lainnya dan

c. Budaya organsiasi harus tumbuh-kembang dan dipelihara jika ingin

terus berhasil dalam memajukan suatu organisasi/ sekolah.

Page 26: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

13

2. Fungsi Budaya Organisasi

Budaya organisasi yang kuat akan bernilai baik bagi anggota

organisasi disekolah, dibandingkan dengan budaya organisasi yang lemah.

Budaya organisasi akan mampu membuat citra organisasi berbeda dengan

yang lainnya dan tentunya akan membantu untuk meningkatkan kinerja

anggota organisasi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

Fungsi budaya organisasi menunjukan peranan atau kegunaan dari

budaya organisasi. Ada lima fungsi budaya organisasi menurut. Sondang

P. Siagian, M.P.A. 2009;199 yaitu:

a. Penentu batas-batas berprilaku. Budaya organisasi berperan dalam

menentukan perilaku yang seyogianya ditampilkan, dan perilaku yang

harus dielakan. Dengan kata lain, menentukan apa yang boleh dan

tidak boleh dilakukan, kriteria yang pantas dan yang tidak pantas,

pengertian apa yang benar dan apa yang salah, norma-norma moral dan

etika mana yang dominan, dan mana yang bersifat sekunder, kriteria

loyalitas, etos kerja yang harus ditaati, serta disiplin organisasi yang

dipegang teguh. Dan menegaskan cara-cara berprilaku yang sesuai

dengan tuntutan budaya organisasi.

b. Membuka kesadaran tentang identitas sebagai anggota organisasi.

Budaya organisasi menuntut agar para anggotanya merasa bangga

mengidentifikasikan dirinya dengan organisasi. Hal itu hanya akan

timbul apa bila semua anggota organisasi merasa memiliki yang

mendalam akan mencegah para anggota organisasi melakukan hal-hal

yang dapat merusak citra organisasi yang bersangkutan.

Page 27: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

14

c. Penumbuhan komitmen. Sebagai konsekuensi logis dari rasa memiliki

organisasi, para anggota organisasi akan bersedia membuat komitmen

termasuk memberikan pengorbanan sedemikian rupa, sehingga mereka

akan iklas bekerja demi keberhasilan organisasi. Kesediaan tersebut

hanya akan tumbuh dan berkembang apabila para anggota organisasi

yakin, bahwa keberhasilan organisasi akan melicinkan jalan bagi

mereka untuk mencapai cita-cita, harapan, keinginan, dan kepentingan

pribadinya.

d. Pemeliharaan stabilitas organisasianal. Kiranya mudah untuk

memahami, bahwa keberhasilan akan lebih mudah diraih, masalah

lebih mudah terpecahkan, dan iklim kerja sama dapat dipelihara

apabila terdapat suasana stabil dalam organisasi.

e. Mekanisme pengawasan. Pengawasan merupakan salah satu fungsi

organik manajemen. Berarti ketat atau longgarnya, pengawasan harus

dilaksanakan. Asumsi mendasar dalam hal ini ialah, bahwa jika budaya

organisasi dihayati dan dilaksanakan oleh para onggota organisasi,

budaya tersebut juga berfungsi sebagai instrumen pengawasan

sehingga pengawasan sebagai fungsi manajemen tidak memainkan

peranan yang dominan lagi. Alasannya ialah, karena para anggota

organisasi menampilkan perilaku yang positif, bekerja secara kreatif,

dalam arti mampu menghasilkan ide-ide baru.

Selanjutnya, Robbins (Nurhizrah Gistituati, 2009;14) mengatakan

ada beberapa fungsi budaya organsiasi yaitu:

Page 28: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

15

a. Membedakan organsiasi satu dengan yang lainnya

b. Memunculkan rasa identitas bersama

c. Memfasilitasi berkembangkan komitmen terhadap kelompok

organisasi

d. Sebagai perekat, pemersatu orang-orang yang ada dalam organisasi,

dan memunculkan standar tingkah laku yang sesuai.

Rivai (2003: 432), menyatakan 5 buah fungsi budaya organisasi

yaitu:

a. Budaya mempunyai suatu peran menetapkan tanpa batas, artinya

budaya menciptakan perbedaan yang jelas dan dijadikan cirri khas

antara satu organisasi degan organisasi yang lain, walaupun organisasi

itu bergerak dalam bidang yang sama sekalipun.

b. Budaya memberikan identitas bagi anggota organisasi

c. Budaya mempermudah tibulnya komitmen yang lebih luas dalam

menjalankan apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab seseorang

secara baik dalam menghasilkan kerja optimal

d. Budaya itu meningkatkan kemantapan sistem sosial yang akan dilihat

oleh lingkungan sekitar.

e. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang

memandu serta membentuk sikap dan prilaku karyawan.

Pendapat para pakar tentang fungsi budaya organisasi di atas

menunjukan beberapa kesamaan, sedangkan beberapa perbedaan yang ada

bersifat saling melengkapi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

Page 29: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

16

fungsi budaya organisasi adalah: (1) menunjukan identitas, (2) menun

jukan batasan peran yang jelas, (3) menunjukan komitmen kolektif, (4)

membangun stabilitas system sosial, (5) membangun pikiran sehat dan

masuk akal, dan (6) memperjelas standar perilaku.

3. Tipe Budaya Organisasi

Sesuai dengan pemahaman sebelumnya, budaya organsiasi tersebut

adalah filosofi dasar yang memuat keyakinan, dan norma-norma, serta

nilai-nilai bersama yang menjadi karakteristik inti tentang bagaimana cara

melakukan sesuatu dalam organisasi. Keyakinan, dan norma-norma, serta

nilai-nilai tersebut bisa menjadi pegangan semua unsur yang ada dalam

satu organisasi dalam melaksanakan kinerjanya.

Luasnya pengertian budaya organsiasi tersebut membuka peluang

timbulnya berbagai pandangan tentang adanya tipe-tipe budaya organisasi

yaitu:

Stephen P.Robbins (Wibowo, 2010:28) mengelompokan ada

beberapa tipe budaya organisasi yaitu: 1) networked culture, 2) mercenary

culture, 3) fragmented culture dan 4) communal culture. Penetapan tipe

budaya organisasi tersebut dilakukan dengan menarik hubungan antara

tingkat sosiabilitas dan solidaritas.

a. Networket culture

Organisasi memandang anggota sebagai suatu keluarga dan

teman. Budaya ini ditandai oleh tingkat sosiabilitas atau kesenagan

bergaul tinggi dan tinggkat solidaritas atau kesetiakawanan rendah.

Network culture sangat bersahabat dan bersuka ria dalam gaya.

Page 30: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

17

b. Mercenary culture

Organisasi memfokus pada tujuan. Budaya organisasi ini

ditandai oleh tingkatan sosiabilitas rendah dan tingkat silidaritas tinggi.

Melibatkan orang yang sangat fokus dalam menarik bersama untuk

membuat pekerjaan dilakukan, komunikasi cenderung cepat, langsung

dikendalikan dengan cara tidak ada yang tidak mungkin.

c. Fragmented culture

Organisasi yang dibuat dari para individualis. Budaya ini

ditandai oleh solidaritas dan sosiabilitas rendah. Orang yang bekerja

dalam sedikit melakukan kontak dan dalam banyak hal mereka bahkan

tidak saling mengenal.

d. Communal culture

Organisasi menilai baik persahabatan dan kinerja. Budaya ini

ditandai oleh sosabilitas dan solidaritas tinggi.

Keyakinan normatif merupakan pemikiran dan keyakinan individu

tentang bagaimana anggota kelompok tertentu atau organisasi diharapkan

mendekati pekerjaannya dan berintekrasi dengan orang lain. Robert

Kreitner dan Anggelo Kinicki (Wibowo, 2010:30) mengemungkakan

adanya tiga tipe budaya organisasi yaitu:

a. Constructive culture adalah dimana pekerja didorong untuk

berintekrasi dengan orang lain dan bekerja pada tugas dan proyek

dengan cara yang akan membantu mereka dalam memuaskan

kebutuhannya untuk tumbuh dan berkembang.

Page 31: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

18

b. Passive-defensive culture, mempunyai karakteristik menolak

keyakinan bahwa pekerja harus berinterasi dengan orang lain dengan

cara yang tidak menantang keamanan kerja mereka sendiri

c. Aggressive-defensive culture, mendorong pekerja mendekati tugas

dengan cara memaksa dengan maksud melindungi status dan

keamanan kerja mereka

4. Karakteristik Budaya Organisasi

Budaya organisasi menunjukan suatu karakteristik tetentu yang

menjadikan budaya sebagai budaya organisasi yang cocok dengan

organisasi tersebut.

Menurut Robbins (1995:480) ada 10 karakteristik budaya

organisasi yaitu: 1) inisiatif individual, 2) pengarahan, 3) integrasi, 4)

dukungan dari manajemen, 5) pola komunikasi, 6) kontrol, 7) identitas, 8)

sistem imbalan, 9) toleransi terhadap resiko dan, 10) toleransi terhadap

konflik.

Lebih lanjut masing-masing karakteristik budaya organisasi

tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Inisiatif individu.

Menunjukan tingkat tanggung jawab, kebebasan dan ketidak

tergantungan (indepedensi) yang dimiliki individual.

1) Tanggung jawab, tanggung jawab merupakan sikap kesadaran

yang tinggi untuk mengerjakan apa yang menjadi tugasnya,

menurut Terry (1993:107), menyatakan bahwa tanggung jawab

Page 32: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

19

adalah “kewajiban seseorang untuk melakukan kegiatan yang

ditugaskan kepadanya dengan baik menurut kemampuan

pribadinya. Sedang kan menurut Salpen (2004: 178) menyatakan

“Tanggung jawab adalah kesanggupan seseorang dalam

melaksanakan aktivitas yang ditugaskan kepadanya dengan sebaik

mungkin sesuai dengan kemampuannya

Guru yang bertanggung jawab dapat dilihat dari caranya

menyelesaikan program pengajaran tepat pada waktunya,

melaksanakan pengajaran di kelas sesuai dengan target waktu yang

telah ditentukan, berkeinginan membantu guru lain jika guru lain

tersebut tidak hadir, bertanggung jawab atas nilai siswa dan selalu

merasa kegagalan siswa merupakan kegagalan dalam mengajar.

2) Kebebasan, Kebebasan dapat diartikan keluwesan dalam

mengerjakan sesuatu dengan masih berpengangan pada norma,

dan nilai-nilai yang berlaku. Dalam Abdulyani (1987:279) juga

mengatakan, jika para bawahan tidak merasa cukup mempunyai

kebebasan untuk menentukan sikap dan cara kerjanya sendiri

dalam pelaksanaan tugas-tugasnya, maka hal ini dapat membuat

bawahan tersebut terhambat tugasnya. Hal ini merupakan

hambatan dalam usaha mewujudkan tujuan-tujuann untuk

mencapai keberhasilan sebagaimana yang dikehendaki.

3) Indepedensi, indepedensi dapat diartikan kemampuan seseorang

untuk melakukan sesuatu hal tanpa bergantung pada orang lain,

Page 33: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

20

begitu juga dalam Kamus Besar Bahasa indonesia (2003), juga

menyebutkan bahwa independensi merupakan keadaan tidak

bergantung kepada orang lain.

Inisiatif individu tersebut perlu dihargai oleh kelompok

atau pimpinan suatu organisasi sepanjang menyangkut ide untuk

memajukan dan mengembangkan organisasi. Sastrohadiwiryo

(2002:23), menyatakan bahwa “inisiatif adalah kemampuan

seseorang pegawai untuk mengambil keputusan”, langkah-langkah

yang diperlukan dalam melaksanakan tugas pokok tanpa

menunggu perintah dari pimpinan. Hal senada juga diungkapkan

Nitisemito (1982:78), menyatakanbahwa “inisiatif adalah sesuatu

yang tumbuh dari dalam diri pegawai tanpa diperintah dari

pimpinan, rekan kerja ataupun orang lain seperti halnya ide-ide

maupun kreasi-kreasi yang memberikan manfaat terhadap

pekerjaan yang dilakukan”. Abdulyani (1987:255), juga

menyatakan bahwa inisiatif individu adalah “kemampuan untuk

bertindak tidak bergantung pada orang lain, mengembangkan

serangkaian aktifitas dan melakukan cara-cara baru atas dasar

pemikiran sendiri pada waktu tidak ada perintah tentang bagaimana

mengatasi kesukaran dari pimpinan”. Berdasarkan pendapat di atas

dapat disimpulkan bahwa inisiatif merupakan suatu kemampuan

dari pegawai yang melakukan tugas dengan kesadaran sendiri dan

tidak bergantung pada orang lain.

Page 34: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

21

b. Pengarahan

Merupakan kemampuan organisasi menciptakan sasaran yang

jelas dan menetapkan harapan kinerja organisasi.

1) Sasaran organisasi, sasaran organisasi ini dapat diartikan sebagai

target yang harus dicapai oleh suatu organisasi dalam rangka

mencapai tujuan, (Kadarman 1997:61), menyebutkan bahwa

“sasaran organisasi merupakan titik akhir dari semua tindakan,

dimana penekanan-penekanan”.

2) Harapan organisasi, harapan organisasi yang memiliki pengertian

(Dharma 1982:151), persepsi atas kemungkinan pemenuhan atas

kebutuhan tertentu dari seseorang berdasarkan pengalamanan masa

lalu. Dengan kata lain harapan menetapkan hal-hal yang harus

mereka lakukan diberbagai keadaan dalam pekerjaan tertentu dan

bagaiman orang lain (atasan, sejawat dan bawahan) menurut

mereka seharusnya berprilaku dalam hubungannya dengan posisi

mereka. Hasibun (2001) juga menyebutkan bahwa “harapan

berkenaan dengan pendapat bahwa perilaku tertentu akan diikuti

oleh hasil (akibat) tertentu pula”. Sasaran dan harapan tersebut

jelas tercantum dalam visi organisasi. Kondisi ini dapat

berpengaruh terhadap hasil kerja dalam organisasi.

Pihak pimpinan haruslah mampu merumuskan tujuan

organisasi secara jelas meskipun hal itu tidak mudah dilakukan

terutama menyangkut tujuan akhir. Tanpa adanya arahan tujuan,

Page 35: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

22

masin-masing anggota akan bergerak kearah yang berbeda-beda, dan

masalh ini akan terus berlangsung.

Begitu juga menurut (Newstrom 1990:155), paling sedikit ada

4 langkah dalam proses penyusunan tujuan, yaitu: a. penjelasan tujuan:

pimpinan perlu menjelaskan maksut dibalik tujuan dan perlunya tujuan

itu. Dalam situasi apapun orang-orang membutuhkan tujuan yang

berarti bagi untuk termotivasi sepenuhnya, b. tujuan spesifik: tujuan

perlu disusun sekusus mungkin agar para pegawai dapat mengetahui

saat tercapainya tujuan, c. kesukaran tujuan: tujuan yang sukar akan

menimbulkan tantangan yang menyentak motif berprestasi dalam diri

pegawai. Akan tetapi, untuk mendapatkan keikatan terhadap tujuan

yang sulit, para pimpinan umumnya menghimbau keikutsertaan

pegawai dalam proses penyusunan tujuan, d. balikan tentang pencapian

tujuan: apabila orang-orang memiliki tujuan yang dijelaskan dengan

baik, maka mereka membutuhkan balikan tentang seberapa baik yang

telah mereka lakukan dalam upaya mencapai tujuan. Balikan pekerjaan

dapat mendorong timbulnya prestasi kerja yang lebih baik, dan balikan

yang berasal dari dalam diri sendiri merupakan alat motivasi yang

sangat berpengaruh.

c. Integrasi

Suatu tingkatan dimana anggota organisasi didorong untuk

bekerja sama dengan cara terkoordinasi.

Page 36: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

23

1) Kerjasama, koordinasi yaitu proses mempersatukan sumbangan-

sumbangan orang, bahan dan sumber lain kearah tercapainya

maksud-maksud yang telah ditetapkan (Sustina dalam kartono

2008:408), Kartono (2008:408) juga mendefinisikan koordinasi

sebagai pendekatan sistem, dengan pendekatan system memandang

koordinasi sebagai pengsinkronisasian dan penyerderhanaan

pelaksanaan tugas yang terpisah-pisah secara terus-menerus oleh

sejumlah individu sehingga semua bersatu dalam jumlah yang

tepat, mutu tepat dan waktu tepat dalam mencapai tujuan-tujuan.

2) Kerja sama, kerjasama mempunyai makna mengadakan hubungan

satu sama lain dan berprestasi, memberikan sumbangan untuk

mencapai tujuan. Proses kerjasama mengandung segi-segi relasi,

intekrasi, partisipasi, kontribusi, dinamika masing-masing

memberikan sumbangan pikiran.

Menurut Hamalik (1993:98) bahwa “kerjasama berlangsung

dalam suatu proses kelompok, dimana para anggota kelompok

mengadakan hubungan satu sama lain dan berpartisipasi

memberikan sumbangan untuk mencapai tujuan bersama.

Kerjasama yang efektif memiliki sejumlah unsure penting

(Hamalik 1993:98), seperti: 1) melayani kebutuhan-kebutuhan para

anggota yang berpusat pada masalah, 2) masalah-masalah itu harus

dimengerti dan terbagi antara para anggota, 3) dalam proses

kelompok terdapat pertukaran pendapat. Koordinasi disini dapat

Page 37: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

24

diartikan seperti yang dikemukakan Handayaningrat (2000: 88)

yaitu “usaha penyesuian bagian-bagian yang berbeda-beda agar

kegiatan dari pada bagian-bagian itu selesai pada waktunya,

sehingga masing-masing dapat memberikan sumbagang usahanya

secara maksimal agar diperoleh hasil secara oktimal.

Kartono (2008:45) menyatakan bahwa intkrasi ialah sikap

terbuka, merasa utuh, bersatu, sejiwa dan seperasaan dengan dengan

anggota lain bahkan merasa senasib dan sepenanggungan dalam

perjuangan yang sama. Kekompakan untuk mau menyesuaikan unit-

unit organisasi dalam bekerja dapat mendorong kualitas dan kuantitas

pekerja yang dihasilkan.

d. Dukungan dari Manajemen

Dalam suatu organisasi komunikasi yang jelas dan efektif

haruslah terus terjaga dan memberikan bantuan kepada anggota sesuai

makanisme kerja.

1) Informasi yang jelas, yaitu data yang telah diproses menjadi bentuk

yang memiliki arti bagi penenrima dan dapat berupa fakta, suatu

nilai yang bermanfaat (KBBI 2003), serta menurut Kardiman

(1997:149) menyatakan bahwa “informasi akan menjadi dasar

untuk mengambil keputusan mengenai strategi, keefisienan, dan

lain-lainnya”. Untuk menjadi dasar terjadinya pelaksanaan kerja

dalam organisasi.

Page 38: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

25

2) Bantuan, bantuan yang dapat diartikan sebagai “segala sesuatu

yang berkenan dengan menolong individu agar dapat

menyesuaikan diri dengan situasi sehingga mempermudah

pekerjaan tugas, menyelesaikan masalah yang ditemui baik

masalah pribadi maupun masalah pekerjaan” (Hamalik 2000:51)

terhadap bawahannya.

Menurut Newstran (1990:157) layak pimpinan memberikan

dukungan tugas dan psikologis bagi personil organisasi. Pimpinan

menyediakan dukungan tugas pada saat mereka menyelesaikan

pekerjaan, sehingga mereka dapat menyingkirkan hambatan yang ada

kalanya menghalangi bawahan untuk berprestasi menanamkan

pengaruh keatas, dan memberikan pengakuan yang bergantung pada

prestasi yang efektif. Dukungan dari pimpinan akan memeberikan

makna positif bagi seseorang karena dengan memberikan dukungan

berarti turut bersimpati.

Rahmat mengutip pendapat Gibb (2007:134) menyatakan 6

perilaku yang menimbulkan sikap suportif (mendukung) adalah: 1).

Deskripsi yaitu, menyampaikan perasaan dan persepsi tanpa nilai, 2)

orientasi masalah yaitu mengkomunikasikan keinginan untuk bekerja

sama mencapai pemecahan masalah, 3) spontanitas yaitu sikap jujur

dan diangap tidak menyelimuti motif terpendam, 4) empati yang

merasakan apa yang dirasakan orang lain, 5) persamaan yaitu

kesediaan untuk meninjau kembali pendapat. Terry (2003:225), juga

Page 39: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

26

menyebutkan bahwa “dukungan manajemen dibuktikan dengan kuat

dengan mengadakan kepemimpinan yang teguh, pengandaan sumber,

fasilitas-fasilitas dan menetapkan tujuan yang realitas.

e. Pola Komunikasi

Pola-pola komunikasi dibutuhkan dalam organisasi, Hovland,

Janis dan Kelley seperti yang dikemungkakan oleh Forsdale (1981)

adalah ahli sosoiologi Amerika, mengatakan bahwa, “communication

is the proses by whict individual transmit stimulus (usually verbal) to

modify the behavior of orthe individuals”. Dengan kata lain komuikasi

adalah proses individu mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk

verbal untuk mengubah tingkah laku orang. Pada defenisi ini mereka

mengangap komunikasi sebagai suatu proses, bukan sebagai suatu hal.

Menurut Louis Porsdale (1981), ahli komunikasi dan

pendidikan bahwa komunikasi adalah “suatu proses memberikan signal

menurut aturan tertentu, sehingga dengan cara ini suatu system dapat

didirikan, dipelihara, dan diubah. Ada juga menurut Seiler (1988)

mengatakan bahwa komunikasi adalah “proses dengan mana symbol

verbal dan nonverbal dikirmkan, diterima, dan diberi arti.

Jadi kesimpulan dari pendapat para ahli di atas maka

komunikasi adalah pertukaran pesan verbal maupun nonverbal antara

si pengirim dengan si penerima pesan untuk mengubahtingkah laku. Si

pengirim pesan dapat berupa seorang individu, kelompok, atau

organisasi. Begitu juga halnya dengan si penerima pesan dapat berupa

Page 40: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

27

seorang anggota organisas, seorang kepala bagian, pimpinan,

kelompok orang dala organisasi, atau organisasi secara keseluruhan.

Pada dasarnya komunikasi digunakan untuk menciptakan atau

meningkatkan aktifitas hubungan antara manusia atau kelompok.

Jenis komunikasi ada dua yaitu:

1) Komunikasi verbal/ lisan, sarana utama untuk menyampaikan

pesan adalah komunikasi lisan. Pidato, berbagai diskusi formal satu

lawan satu dan kelompok, serta desas-desus informal atau desas-

desus merupakan beberapa bentuk popular dari komunikasi.

Kekuatan komunikasi lisan terletak pada kecepatan dan

umpan baliknya. Suatu pesan verbal dapat disampaikan dan

jawabannya bisa diterima dalam waktu yang singkat. Kelemahan

terbesar dari komunikasi verbal atau lisan terdapat dalam

organisasinya atau ketika pesan tersebut harus disampaikan melalui

sejumlah orang. Semakin banyak orang yang harus dilalui oleh

sebuah pesan, semakin besar kemungkinan penyimpangannya. Jika

pernah bermain dalam permainan”telepon” disuatu pesta, Anda

pasti tahu masalahnya. Setiap orang menerjemahkan pesan tersebut

dengan caranya sendiri. Isi pesan, ketika sampai ditujuannya,

sering kali berbeda dari aslinya. Dalam sebuah organisasi, di mana

keputusan dan komunike lain disampaikan secara verbal ke atas

dan kebawah hierarki otoriter, ada banyak peluang bagi pesan

tersebut untuk mengalami penyimpangan.

Page 41: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

28

Komunikasi verbal ini mencakup beberapa aspek yaitu: a)

vocabulary (perbendaharaan kata-kata), b) rancing (kecepatan), c)

intonasi suara, d) humor, e) singkat dan jelas, f) timing (waktu

yang tepat),

2) Komunikasi nonverbal. Setiap kali memberikan sebuah pesan

secara verbal kepada seseorang, kita juga menyampaikan pesan

nonverbal. Komunikasi non verbal mencakup beberapa aspek

yaitu: a) espresi wajah, b) kontak mata, c) sentuhan, d) postur

tubuh dan gaya berjalan, e) sound (suara), antara pengirim dan

penerima pesan.

Dapat dikatakan bahwa setiap gerakan tubuh memiliki arti

dan tidak ada gerakan yang sama sekali kebetulan. Misalnya,

melalui bahasa tubuh kita mengatakan, „tolonglah saya yang

kesepian ini”, „bawalah aku, aku sedang sendiri”. Dan jarang sekali

kita mengirim pesan-pesan kita itu dengan sadar. Kita memerankan

keadaan kita dengan bahasa tubuh non verbal.

Dua hal terpenting yang disampaikan bahasa tubuh adalah (1)

sejauh mana seorang individu menyukai orang lain dan tertarik pada

pandangannya dan, (2) status relative yang dirasakan antara pengirim

dan penerima. Misalnya kita cenderung memosisikan diri kita lebih

dekat kepada orang-orang kita sukai dan lebih sering menyentuh

mereka. Dengan cara serupa, jika merasa bahwa anda memiliki status

yang lebih tinggi daripada orang lain, anda kemungkinan akan

Page 42: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

29

menunjukan gerakan-gerakan tubuh seperti kaki yang disilangkan atau

posisi duduk yang melorot yang mencerminkan sikap yang kasual dan

santai, Stephen P. Robbins-Timothy A. Judge (2011; 09-12).

f. Kontrol

Kontrol yang lebih sering disebut pengawasan merupakan suatu

proses yang yang dijalankan pimpinan untuk mengetahui hasil

pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh bawahan sesuai dengan

rencana, perintah, tujuan yang telah ditetapkan.

Alat kontrol yang dapat dipakai adalah peratur atau norma yang

berlaku dalam suatu organisasi. Untuk itu diperlukan sejumlah

peraturan dan pengawasan yang dapat digunakan untuk mengawasi

dan mengendalikan perilaku karyawan dalam suatu organisasi.

Pengawasan yang dilakukan bermaksut untuk menccegah atau untuk

memperbaiki kesalahan, penyimpangan, ketidak sesuaian

penyelewengan yang telah ditemukan, dan bertujuan agar hasil

pelaksanaan pekerjaan diperoleh secara berdaya guna (efisien), dan

berhasil guna (efektif), sesuai dengan rencana yang telah ditentukan

sebelumnya.

g. Identitas

Identitas yaitu sejumlah mana para anggota mengidentifikasi

dirinya secara keseluruhan dengan organisasinya ketimbang dengan

kelompok kerja tertentu atau bidang keahlian professional. Hal itu

akan hanya akan tibul apabila semua anggota organisasi merasa

Page 43: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

30

memiliki organisasi tersebut. Rasa yang memiliki yang mendalam akan

mencegah para anggota organisasi melakukan hal-hal yang dapat

merusak citra organisasi.

h. Sistem Imbalan

Sistem imbalan dapat diterapkan pada hampir semua pekerjaan

apapun. Gagasan pokok adalah meragamkan bayaran pegawai sesuai

kreteria prestasi individu, kelompok atau organisasi. Alokasi imbalan

seperti kenaikan dan promosi didasarkan atau kreteria prestasi kerja

pegawai sebagai kebaikan dari senioritas, sikap pilih kasih dan

sebagainya.

Manfaat utama dari sistem imbalan didasarkan atas prestasi

kerja pegawai yaitu imbalan dapat mendorong dan meningkatkan

karyawan suatu organisasi untuk bertindak inovatif dan mencari

perstasi kerja yang maksimal sesuia kemampuan dan keahlian yang

dimiliki.

i. Toleransi Terhadap Resiko

Suatu keadaan dimana pekerja didorong mengambil resiko,

menjadi agresif dan inovatif

j. Toleransi terhadap konflik

Konflik dalam suatu organisasi tidaklah pernah bisa dihindari.

Menurut Rivai (2004:121) “pada dasrnya konflik merupakan proses

batin yang meliputi kegelisahan, pertentangan atau dapat dikatakan

Page 44: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

31

sebagai intekrasi pertentangan antara 2 pihak atau lebih”. Toleransi

terhadap konflik lebih mengacu pada sejauh mana pegawai didorong

untuk mengemungkakan konflik dan kritik secara terbuka. Perbedaan

pendapat merupakan fenomena yang sering terjadi dalam suatu

organisasi.

Konflik selalu timbul dalam intekrasi antar manusia sebagai

individu dan individu lain dan antara satu kelompok dengan kelompok

lain. Karena timbulnya konflik merupakan hal yang tidak mungkin

dicegah, sikap terbaik ialah menerima sebagai kenyataan. Akan tetapi

menerima kenyataan kehidupan organisasi tidak berarti bahwa konflik

itu dibiarkan terus berlanjut tanpa tindakan apa-apa untuk

mengatasinya, sebaliknya harus dicari dan ditemukan cara-cara untuk

mengatasinya, paling tidak jangan sampai berdampak negatif bagi

organisasi. Seperti yang dikemungkakan Robbin (2002:453)

“bahwasannya konflik meningkatkan keefektifan organisasi dengan

merangsang perubahan dengan memperbaiki proses pengambilan

keputusan”. apabila konflik tersebut diselesaikan dengan baik dan

secara positif, penyelesaian itu dapat berakibat pada peningkatannya

dinamika individu dan dinamika kelompok dalam organisasi. Dalam

konflik pegawai didorong untuk mengemungkakan kritik secara

terbuka.

Sedangkan David c. Thomas dan Kerr Inkson (Wibowo,

2011;48), mengidentifikasi klarakteristik budaya berdasarkan sifatnya

sebagai berikut:

Page 45: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

32

1) Culture is shared. Budaya adalah suatu yang dipunyai kelompok

dan secara bersamaan umumnya tidak tersedia bagi orang diluar

kelompok.

2) Culture is learned and is enduring. Budaya tidak timbul dengan

mendadak, tetapi dibangun secara sistematis sepanjang waktu.

3) Culture is a powerfull influence on behavior. Terkadang sangat

sulit bagi kita untuk meninggalkan budaya, walaupun ada

keinginan untuk itu.

4) Culture is systematic and organized. Budaya merupakan system

yang terorganisasi dari nilai-nilai, sikap, keyakinan, dan

keberartianyang saling berhubungan dan dengan konteks

lingkungan.

5) Culture is largely invisible. Apa yang mkita lihat tentang budaya

dinyatakan dalam bentuk living artifacts. Tetapi juga termasuk

aktivitas manusia seperti bahasa, adat, dan pakaian.

5. Pentingnya Budaya Organisasi

Budaya organisasi mempunyai peran penting yang sangat besar

dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Jika budaya suatu organisasi

sudah cenderung tidak baik maka akan berdampak buruk bagi

perkembangan organisasi itu sendiri kedepannya. Berikut ini

dikemungkakan peranan budaya organisasi terhadap organisasi, anggota

organisasi, dan mereka yang berhubungan dengan organisasi (Wirawan

2007:147).

Page 46: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

33

a. Indentifikasi organisasi

Budaya organisasi berisi satu set karakteristik yang melukiskan

organisasi dan membedakannya dengan organisasi lain. Budaya

organisasi menunjukan identitas organisasi kepada orang luar

organisasi.

b. Menyatukan organisasi

Budaya organisasi merupakan lem normative yang merekatkan

unsur-unsur organisasi menjadi satu. Norma, nilai-nilai, dan kode etik

budaya organisasi menyatukan dan mengkoordinasikan anggota

organisasi. Ketika akan masuk anggota organisasi, para calon anggota

organisasi mempunyai latar belakang yang berbeda-beda. Agar dapat

diterima sebagai anggota organisasi, mereka wajib menerima dan

menerapkan budaya organisasi.

c. Reduksi konflik

Budaya organisasi sering dilukiskan sebagai semen atau lem

yang menyatukan organisasi. Anggota organisasi yang mempunyai

latar belakang yang berbeda, pola pikir, asumsi, dan filsafat organisasi

yang sama memperkecil perbedaannya dan terjadinya konflik diantara

anggota organisasi.

d. Komitmen kepada anggota orgnisasidan kelompok

Budaya organisasi bukan saja menyatukan, tetapi juga

memfasilitasi komitmen anggota organisasi dan kelompok kerjanya.

Page 47: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

34

e. Reduksi ketidak pastian

Budaya organisasi mengurangi ketidak pastian dan

meningkatkan kepastian. Dalam mencapai tujuannya, organisasi

menghadapi ketidak pastian dan kompleksitas lingkungan, demikian

juga aktifitas anggota organisasi dalam mencapai tujuan tersebut.

f. Menciptakan konsistensi

Budaya organisasi menciptakan konsistensi berfikir, berprilaku,

dan merespon lingkungan organisasi. Budaya organisasi memberikan

peraturan, panduan, prosedur, serta pola memproduksi dan melayani

konsumen, dan klien organisasi.

g. Motivasi

Budaya organisasi merupakan kekuatan tidak terlihat

dibelakang faktor-faktor organisasi yang kelihatan dan dapat

diobservasi. Budaya merupakan energy sosial yang memuat anggota

organisasi untuk bertindak. Budaya organisasi memotivasi anggota

organisasi untuk mencapai tujuan oerganisasi.

h. Kinerja organisasi

Budaya organisasi yang kondusif menciptakan,

meninggkatkan, dan mempertahankan kinerja tinggi. Budaya

organisasi yang kondusif menciptakan kepuasan kerja, etos kerja, dan

motifasi kerja anggota organisasi. Semua faktor tersebut merupakan

indikator terciptanya kinerja tinggi dari anggota organisasi yang akan

menghasilkan kinerja kerja yang tinggi.

Page 48: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

35

B. Kerangka Konseptual

Budaya organisasi merupakan penuntun tingkah laku anggota-anggota

organisasi tersebut, dan menjadi ciri khas atau karakteristik suatu organisasi

serta yang membedakan organisasi lainnya, dan juga budaya organisasi harus

tumbuh kembang dan dipelihara jika ingin terus berhasil dalam memajukan

suatu organisasi atau sekolah.

Budaya organisasi sangat penting dalam sebuah organisasi, sebab

budaya organisasi akan menjadi pondasi dasar dalam menjalankan aktifitas,

semakin baik nilai-nilai budaya organisasi yang ada, maka semakin baik pula

budaya itu mempengaruhi perkembangan suatu organisasi. Jika suatu

organisasi tersebut didirikan dengan dasar budaya yang baik, maka organisasi

tersebut senantiasa tetap bertahan ditengah zaman yang selalu yang

mengalami perubahan.

Pada penelitian budaya organisasi ini yang menjadi indiator adalah: (1)

Inisiatif Individual, (2) Pengarahan, (3) Integrasi, (4) Dukungan dari

Manajemen dan (5) Pola komunikasi.

Berdasarkan kajian teoritis dan hasil penelitian yang relevan yang telah

diuraikan di atas, maka kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah:

Gambar 1

Kerangka Konseptual Penelitian tentang Budaya Organisasi di SMK

Nurul Falah Aur Kuning Kabuaptens Pasaman Barat

1. Inisiatif individual

2. Pengarahan

3. Interaksi

4. Dukungan manajemen

5. Pola komunikasi

Karakteristik budaya

organisasi Tujuan Sekolah yang

Page 49: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini mengunakan metode deskriptif, karena penelitian ini

bertujuan kepada pengungkapan suatu keadaan sebagaimana adanya sesuai

dengan apa yang dikemungkakan Sudjana (1989: 64) bahwa penelitian

deskritif adalah “penelitian yang mengambil masalah atau memusatkan

perhatian kepada masalah-masalah actual sebagaimana adanya pada saat

penelitian. Menurut Zuriah (2007;47) penelitian deskriptif merupkan

penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau

kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi

atau daerah tertentu. Dalam penelitian deskriptif cenderung tidak perlu

mencari atau menerangkan saling hubungan dan menguji hipotesis.

Selanjutnya penelitian ini akan mendiskripsikan tentang budaya organisasi di

SMK Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat dilihat dari inisiatif

individu, pengarahan, integrasi, dukungan dari manajemen dan pola

komunikasi di Sekolah SMK Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman

Barat.

B. Definisi Operasioanal

Operasiaonal budaya organisasi adalah filosofi dasar yang memuat

keyakinan, norma-norma, dan nilai-nilai bersama yang menjadi karakteristik

inti tentang bagaimana cara melakukan sesuatu dalam organisasi. Keyakinan,

dan norma-norma, serta nilai-nilai tersebut bisa menjadi pegangan semua

unsur yang ada dalam satu organisasi dalam melaksanakan kinerjanya.

Page 50: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

37

1. Inisiatif indiavidual sebagai indikator dengan sub-indikator yaitu tanggung

jawab, kebebasan, indepedensi

2. Pengarahan sebagai indikator dengan sub-indikator yaitu sasaran

organisasi, harapan organisasi

3. Integrasi sebagai indikator dengan sub-indikator yaitu koordinasi dan kerja

sama

4. Dukungan dari manajemen sebagai indikator dengan sub-indikator yaitu

informasi yang jelas, dan bantuan

5. Pola komunikasi sebagai indikator dengan sub-indikator yaitu komunikasi

verbal, dan komunikasi non verbal.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan subjek penelitian yaitu semua individu yang

dijadikan subjek penelitian untuk memperoleh informasi. Sejalan dengan

itu Sugiyono (1999:57) mengemukakan bahwa “populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas, obyek/subyek yang mempunyai kuantitas

dan karakteristik tetentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh Guru di Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah Aur Kuning

Kabupaten Pasaman Barat yang berjumlah sebanyak 35 orang.

Page 51: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

38

Tabel 1. Populasi Guru di Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat

No Nama Sekolah < S1 ≥ S1 Jumlah

1 SMK Nurul Falah Aur Kuning

Kabupaten Pasaman Barat

L P L P

2 2 18 13 35

Jumlah 2 2 18 13 35

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi. Sugiyono (1999:57)

mengemukakan bahwa “sampel adalah sebagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Mengingat jumlah

populasi Guru di Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah Aur Kuning

Kabupaten Pasaman Barat yang berjumlah 35 orang, maka penulis akan

mengambil sampel berdasarkan Tabel Krejcie.

Berdasarkan Tabel Krejcie populasi berjumlah 35 orang, maka

sampel berjumlah 32 orang. Karena Krejcie dalam melakukan perhitungan

ukuran sampel didasarkan atasa kesalahan 5%. Jadi sampel yang diperoleh

itu mempunyai kepercayaan 95% terhadap populasi. Penarikan sampel

dilakukan dengan teknik proportionate stratified Random Sampling.

Jadi jumlah sampel untuk:

< S1 = 4/35X32 = 3,65 = 4

≥ S1 =31/35X32 = 28,3 = 28

Jumlah Sampel = 32

Page 52: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

39

Tabel 2. Keadaan Sampel guru di Sekolah Menengah Kejuruan

Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat

No Nama Sekolah < S1 ≥ S1 Jumlah

1 SMK Nurul Falah Aur Kuning

Kabupaten Pasaman Barat L P L P

2 2 16 12 32

Jumlah 4 28 32

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian

ini adalah angket kuesioner model skala likert. Alternatif jawaban yang

digunakan adalah Selalu (SL), Sering (SR), Kadang-kadang (KD), Jarang

(JR), dan Tidak Pernah (TP). Untuk mendapatkan data yang bersifat

kuantitatif jawaban angket dipergunakan dalam bentuk skor, yakni: Jika

pernyataan positif maka (SL) diberi skor 5, untuk Sering (SR) diberi skor 4,

untuk Kadang-kadang (KD) diberi skor 3, untuk Jarang (JR) diberi skor 2, dan

untuk Tidak Pernah (TP) diberi skor 1. Sebaliknya jika pernyataan negatif

maka (SL) skor 1, (SR) skor 2, (KD) skor 3, (JR) skor 4, (TP) skor 5.

Adapun langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut:

1. Membuat kisi-kisi angket dengan cara menentukan variabel penelitian dan

menentukan indikator dari masing-masing sub variabel

2. Menyusun pernyataan (item) dari setiap indikator

3. Mengkonsultasikan item-item yang telah disusun tersebut dengan

pembimbing

4. Uji coba dilakukan pada 15 Orang personil Guru di Sekolah Menengah

Kejuruan Negeri Pasaman Barat.

Page 53: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

40

5. Menganalisis data hasil uji coba angket untuk mengetahui validitas dan

reabilitas angket.

a. Uji Validitas

Untuk melihat validitas angket yang telah diisi oleh pegawai

diluar sampel penelitian maka akan dilakukan analisis menggunakan

rumus korelasi tata jenjang yang dikemukakan oleh Spearman dalam

Suharsimi (2002:278) sebagai berikut:

rho xy = 1- )1(

62

2

NN

D

Keterangan:

Rho xy = validasi yang dicari 2D = jumlah beda (rank total-rank maksimal)

N = jumlah sampel

Hasil perhitungan validitas dengan menggunakan rumus product

moment melalui SPSS dapat diperoleh r hitung = 0,68 sedangkan r

tabel dengan N=15 pada taraf kepercayaan 95% adalah 0,514 jadi r

hitung >r tabel (0,684>0,514). Ini menandakan angket penelitian ini

valid

b. Uji Reliabilitas

Pengukuran reabilitas bertujuan untuk mengetahui tingkat

keandalan instrumen setelah diuji coba. Pengujian reliabilitas intrumen

dihitung dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach yang

dikemukakan oleh Suharsimi (2002: 196) sebagai berikut:

Page 54: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

41

t

i

k

kr

2

2

11

11

Keterangan:

r 11 = reliabilitas yang dicari

i2 = jumlah varian butir

t2

= varian total

k = banyak butir

Jadi dari hasil perhitungan realibilitas yang mengunakan rumus

Alpha melalui SPSS di peroleh r hitung = 0,985 dan r tabel dengan taraf

kepercayaan 95%, dengan N = 15 adalah 0,505 jadi r hitung > r tabel

(0,985 > 0,505), dengan demikian instrumen tersebut adalah reliabel.

6. Menyebarkan angket sesuai dengan sampel pada tanggal 01 s/d 25 April

2014, kepada guru Sekolah SMK Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat

dengan membagikan angket yang telah disediakan kepada para guru untuk

diisi dan

7. Mengumpulkan data setelah angket tersebut diisi oleh para guru untuk

diolah menjadi data sebuah penelitian.

E. Teknik Analisa Data

Adapun prosedur analisis data adalah sebagai berikut:

1. Verifikasi data yaitu memeriksa semua angket yang telah diisi responden

di cek kembali kelengkapannya.

2. Klasifikasi dan tabulasi data, yaitu mengelompokkan data yang telah

diverifikasi ke dalam tabel.

Page 55: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

42

3. Pengolahan data dan analisa data yang dilakukan dengan menggunakan

menggunakan rumus skor rata rata (Mean) dilakukan dengan langkah-

langkah sebagai berikut;

Keterangan:

M = Skor rata rata yang dicari

∑fx = Jumlah Perkalian frekuensi jawaban dengan skor

N = Sampel/populasi penelitian

4. Mendeskripsikan data yang telah diolah dalam tabel

5. Menentukan kualitas dari pelaksanaan budaya organisasi dari klasifikasi

Nana (1982:56)

Mean Kategori

4,6- 50 = Sangat Baik

3,6 -4,5 = Baik

2,6 -3,5 = Cukup Baik

1,6 -2,5 = Kurang Baik

1,0 -1,5 = Tidak Baik

Page 56: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam BAB ini diuraikan Deskripsi data hasil penelitian dan pembahasan

tentang Budaya Organisasi di Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah Aur

Kuning Kabupaten Pasaman Barat dilihat dari Indikator Inisiatif Individual

dengan Sub Indikatornya yaitu Tanggung Jawab, Kebebasan dan Indepedensi.

Sedangkan dilihat dari Indikator pengarahan dengan Sub Indikatornya yaitu

sasaran organisasi dan harapan organisasi. Selanjutnya dilihat dari indikator

Integrasi dengan Sub Indikatornya Koordinasi dan kerjasama. Dan dilihat dari

indikator dukungan dari manajemen dengan sub indikatornya yaitu informasi yang

jelas dan bantuan. Dan selanjutnya dilihat dari indikator pola komunikasi dengan

sub indikator yaitu komunikasi verbal dan komunikasi Non Verbal.

Deskripsi data untuk masing-masing indikator tersebut dapat dilihat pada

bagian berikut dan dilanjutkan dengan pembahasan.

A. Deskripsi Data

1. Aspek Inisiatif Individual Guru di Sekolah Menengah Kejuruan

Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat

Hasil pengolahan data tentang inisiatif individual yang meliputi

tanggung jawab, kebebasan dan indepedensi di Sekolah Menengah

kejuruan Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat dapat dilihat

pada tabel 1.

Page 57: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

44

Tabel 3.

Skor Rata-Rata Aspek Inisiatif Individual Guru dalam Budaya Organisasi di

Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman

Barat

No Aspek yang diteliti

Selalu Sering Kadang2 Jarang T. Pernah Jumlah

F F

(X) F

F

(X) F

F

(X) F

F

(X) F

F

(X) N ∑fX Mean

1 Dengan kesadaran yang tinggi

mengerjakan tugasnya 22 110 13 52 0 0 0 0 0 0 35 162 4,63

2 Meningkatkan kemajuan

sekolah tanpa diperintah 14 70 21 84 0 0 0 0 0 0 35 154 4,4

3 Melakukan kegiatan dengan

baik 20 100 14 56 0 0 1 2 0 0 35 158 4,51

4 Memberi kebebasan

mengembangakan inovasi 23 115 10 40 2 6 0 0 0 0 35 161 4,6

5 Memberi Pengarahan pada

siswa dalam Kelas 14 70 19 76 0 0 2 4 0 0 35 150 4,28

6 Memberi kebebasan dalam

belajar mengajar di Kelas 19 95 12 48 2 6 1 2 0 0 35 151 4,31

7 Melakukan tugas dengan

kemampuan yang dimiliki

tanpa bergantung pada yang

lain

20 100 8 32 6 18 1 2 0 0 35 152 4,34

8 Menyelesaikan Pekerjaan

yang telah diberikan 8 40 20 80 4 12 3 6 0 0 35 138 3,94

Rata-Rata 4,34

Pada Tabel 1 dapat dilihat budaya organiasi dari indikatornya

inisiatif individual diperoleh skor rata-rata 4,34. skor rata-rata ini berada

pada kategori baik.

Pada tabel diatas, skor tertinggi adalah 4,63 (sangat baik) pada

pernyataan “Dengan kesadaran yang tinggi mengerjakan tugasnya”. Hal ini

berarti setiap personil sudah menerapkan tanggung jawab. Sedangkan skor

terendah adalah 3,94 (baik) pada pernyataan “menyelesaikan pekerjaan

yang telah diberikan”.

Page 58: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

45

2. Aspek Pengarahan dalam Budaya Organisasi di Sekolah Menengah

kejuruan Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat

Hasil pengolahan data tentang aspek pengarahan dalam budaya

organisasi di Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah Aur Kuning

Kabupaten Pasaman Barat dapat dilihat pada Tabel 4 sebagai berikut:

Tabel 4.

Skor Rata-Rata Aspek Pengarahan dalam Budaya Organisasi pada Sekolah

Menengah Kejuruan Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat

No Aspek yang diteliti

Selalu Sering Kadang2 Jarang T. Pernah Jumlah

F F

(X) F

F

(X) F

F

(X) F

F

(X) F

F

(X) N

∑f

X Mean

1 Mencantumkan visi misi

sekolah untuk dijalani 21 105 10 40 2 6 2 4 0 0 35 155 4,42

2 Menyusun rencana

pengembangan sekolah 15 75 12 48 6 18 2 4 0 0 35 145 4,14

3 Misi organisasi sering

dijadikan pedoman kerja 15 75 15 60 5 15 0 0 0 0 35 150 4,28

4 Mensosialisasikan tujuan-

tujuan sekolah 7 35 15 60 12 36 1 2 0 0 35 133 3,8

5 Sering berdiskusi serta bekerja

sama untuk tujuan sekolah 8 40 18 72 6 18 3 6 0 0 35 136 3,88

6 Diberi peran yang jelas untuk

memenuhi harapan sekolah 10 50 15 60 9 27 1 2 0 0 35 139 3,97

Rata-Rata 4,08

Pada Tabel 2 dapat dilihat budaya organisasi dari indikatornya

aspek pengarahan skor rata-rata 4,08. Skor rata-rata ini berada pada

katagori baik.

Pada tabel diatas, skor tertingginya adalah 4,42 (baik) terdapat

pada pernyataan “mencantumkan visi misi sekolah untuk dijalani ”.

Berarti sasaran organisasi yang dilakukan personil sudah baik, namun

perlu peningkatan lagi agar mendapat hasil yang sangat baik. Sedangkan

skor terendah adalah 3,8 (baik) pada pernyataan “Mensosialisasikan

tujuan-tujuan sekolah”.

Page 59: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

46

3. Aspek Integrasi personil dalam Budaya Organisasi di Sekolah

Menengah Kejuruan Nurul falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman

Barat

Hasil pengolahan data tentang integrasi personil dalam budaya

organisasi di Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah Aur Kuning

Kabupaten Pasaman Barat dapat dilihat pada Tabel 5 sebagai berikut:

Tabel 5.

Aspek Integrasi personil dalam Budaya Organisasi di Sekolah Menengah

Kejuruan Nurul Falah Aur Kuning kabupaten Pasaman Barat

No Aspek yang diteliti

Selalu Sering Kadang2 Jarang T. Pernah Jumlah

F F

(X) F

F

(X) F

F

(X) F

F

(X) F

F

(X) N ∑fX Mean

1 Pekerjaan di sekolah disatukan

sehingga sesuai dengan

rencana

9 45 18 72 5 15 3 6 0 0 35 138 3,94

2 Menyampaikan program

sekolah dengan segera 12 60 16 64 7 21 0 0 0 0 35 145 4,14

3 Pemeliharaan sarana prasarana

sekolah diatur dengan baik 14 70 14 56 4 12 3 6 0 0 35 144 4,11

4 Saling memberikan masukan

dalam program pengajaran 9 45 15 60 10 30 0 0 1 1 35 136 3,88

5 Mengadakan hubungan satu

sama lain berpartisipasi untuk

tujuan bersama

7 35 18 72 7 21 3 6 0 0 35 134 3,82

6 Berpartisipasi dalam

memecahkan suatu masalah 4 40 13 52 10 30 4 8 0 0 35 130 3,71

Rata-Rata 3,93

Pada Tabel 3 dapat dilihat budaya organiasi dari indikatornya

aspek integrasi diperoleh skor rata-rata 3,93. Skor rata-rata ini berada

pada katagori baik

Pada tabel diatas, skor tertingginya adalah 4,14 (baik) terdapat

pada pernyataan “menyampaikan program sekolah dengan segera”.

Berarti sikap yang dilakukan personil sudah baik, namun perlu

peningkaan lagi agar mendapat hasil yang sangat baik. Skor terendah

adalah 3,71 (baik) pada pernyataan “berpartisipasi dalam memecahkan

suatu masalah”.

Page 60: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

47

4. Aspek Dukungan dari Manajemen dalam Budaya Organisasi di

Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten

Pasaman Barat

Hasil pengolahan data tentang aspek dukungan dari manajemen

dalam budaya organisasi di Sekolah Menengah Kejuruan Nurul falah Aur

Kuning Kabupaten Pasaman Barat dapat dilihat pada Tabel 6 sebagai

berikut:

Tabel 6.

Aspek Dukungan dari manajemen dalam Budaya Organisasi di Sekolah

Menengah Kejuruan Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten pasaman Barat

No Aspek yang diteliti

Selalu Sering Kadang2 Jarang T. pernah Jumlah

F F

(X) F

F

(X) F

F

(X) F

F

(X) F

F

(X) N ∑fX Mean

1 Menginformasikan peluang-

peluang yang diperlukan 6 30 19 76 7 21 3 6 0 0 35 133 3,8

2 Memberitahukan secara jelas

tanggung jawab serta

wewenag masing-masing

17 85 13 52 5 15 0 0 0 0 35 152 4,34

3 Memberikan pengarahan

pengembangan diri 11 55 17 68 4 12 3 6 0 0 35 141 4,02

4 Membantu permasalahan-

permasalahn yang terjadi 8 40 15 60 8 24 4 8 0 0 35 132 3,77

5 Memberikan fasilitas guna

untuk menunjang

keberhasilan

7 35 20 80 4 12 4 8 0 0 35 135 3,85

6 Dapat menyesuiakan diri

dengan situasi sehingga

memudahkan pekerjaan

7 35 22 88 2 6 4 8 0 0 35 137 3,91

Rata-Rata 3,94

Pada Tabel 4 dapat dilihat budaya organiasi dari indikatornya

aspek dukungan dari manajemen diperoleh skor rata-rata 3,94. Skor rata-

rata ini berada pada katagori baik

Pada tabel diatas, skor tertingginya adalah 4,34 (baik) terdapat

pada pernyataan “memberitahukan secara jelas tanggung jawab serta

wewenang masing-masing”. Berarti informasi yang jelas yang diberikan

kepada personil sudah baik, namun perlu peningkatan lagi agar mendapat

Page 61: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

48

hasil yang sangat baik. Sedangkan skor terendah adalah 3,77 (baik) pada

pernyataan “Membantu memecahkan permasalahan-permasalahn yang

terjadi”.

5. Aspek Pola Komunikasi dalam Budaya Organisasi di Sekolah

Menengah Kejuruan Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman

Barat

Hasil pengolahan data tentang pola komunikasi dalam budaya

organisasi di Sekolah Menengah Kejuruan Nurul falah Aur Kuning

Kabupaten Pasaman Barat dapat dilihat pada Tabel 7 sebagai berikut:

Tabel 7.

Aspek Pola Komunikasi dalam Budaya Organisasi di Sekolah Menenga

Kejuruan Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten pasaman Barat

No Aspek yang diteliti

Selalu Sering Kadang2 Jarang T. pernah Jumlah

F F

(X) F

F

(X) F

F

(X) F

F

(X) F

F

(X) N ∑fX Mean

1 Menyampaikan informasi-

informasi dengan cara

berpidato

12 60 13 52 6 18 4 8 0 0 35 138 3,94

2 Menyampaikan dengan singkat

serta jelas bekerja dengan baik 11 55 19 76 2 6 3 6 0 0 35 134 4,08

3 Memberikan isyarat dengan

menepuk bahu agar

memperhatikan pidato sedang

berlangsung

2 10 15 60 13 39 2 4 2 2 35 115 3,28

4 Pada jam istirahat membagi

cerita membahas masalah

pembelajaran bidang studi yang

dibina

3 15 14 56 14 42 4 8 0 0 35 121 3,45

Rata-Rata 3,68

Pada Tabel 5 dapat dilihat budaya organisasi dari indikatornya

aspek pola komunikasi diperoleh skor rata-rata 3,68. Skor rata-rata ini

berada pada katagori baik.

Pada tabel diatas, skor tertingginya adalah 4,08 (baik) terdapat

pada pernyataan “Menyampaikan dengan singkat serta jelas bekerja

dengan baik”. Berarti komunikasi verbal yang diberikan kepada personil

Page 62: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

49

sudah baik, namun perlu peningkatan lagi agar mendapat hasil yang

sangat baik. Sedangkan skor terendah adalah 3,28 (cukup baik) pada

pernyataan “Memberikan isyarat dengan menepuk bahu agar

memperhatikan pidato sedang berlangsung”.

6. Rekapitulasi Data Budaya Organisasi di Sekolah Menengah kejuruan

Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat

Rekapitulasi hasil pengolahan data tentang budaya organisasi di

Sekolah Menengah Kejuruan Nurul falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman

Barat dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8.

Rekapitulasi Data Budaya Organisasi di Sekolah Menengah Kejuruan

Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat

No Indikator Skor

1 Inisiatif individual 4,34

2 Pengarahan 4,08

3 Intgrasi 3,93

4 Dukungan dari manajmen 3,94

5 Pola komunikasi 3,68

Rata-Sata Seluruhnya 3,99

Hasil pengolahan data tersebut menyatakan bahwa inisiatif

individual dalam budaya organisasi yang meliputi tanggung jawab,

kebebasan dan indepedensi personil baik (4,34). Aspek pengarahan dalam

budaya organisasi yang meliputi sasaran organisasi dan harapan

oarganisasi juga baik (4,08). Dan aspek integrasi dalam budaya organisasi

yang meliputi koordinasi dan kerjasama personil baik (3,93), serta aspek

dukungan dari manajemen dalam budaya organisasi yang meliputi

informasi yang jelas dan bantuan baik (3,94). Dan selanjutnya aspek pola

komunikasi dalam budaya organisasi yang meliputi komunikasi Verbal

dan komunikasi Non Verbal setiap personil dalam budaya organisasi baik

(3,68).

Page 63: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

50

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian pada uraian sebelumnya dilakukan

pembahasan hasil pnelitian dari aspek inisiatif individual, aspek pengarahan,

aspek integrasi, aspek dukungan dari manajemen dan aspek pola komunikasi..

Secara umum hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi di

Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman

Barat sudah baik dengan skor rata-rata keseluruhan yang diperoleh 3,99. Hal

ini dapat menunjukkan bahwa sekolah memiliki budaya organisasi yang baik

dalam menjalankan aktifitas di dalam organisasi, namun masih ada pada

bagian tertentu yang membutuhkan peningkatan atau perbaikan. Pembahasan

secara rinci adalah sebagai berikut:

1. Aspek Inisiatif Individual Personil Guru di Sekolah Menengah

Kejuruan Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat

Inisiatif individual pada dasarnya adalah bagian dari kebudayaan,

karena inisiatif individual Menunjukan tingkat tanggung jawab,

kebebasan dan ketidak tergantung, indepedensi yang dimiliki individual

dari sebuah budaya itu sendiri. Sehingga kita akan menemukan definisi

dari budaya itu, budaya adalah penentu yang kuat dari keyakinan, sikap

dan perilaku orang, dan pengaruhnya dapat diukur melalui bagaimana

orang termotifasi untuk merespon pada lingkungan budaya mereka.

Dengan adanya inisiatif individual, anggota organisasi mengetahui

apa saja yang sudah dikerjakan pada masa lalu yang dilakukan dan dapat

dijadikan pedoman bertingkah laku di masa yang akan datang.

Page 64: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

51

Hasil penelitian, inisiatif individual personil dalam budaya

organisasi di Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah Aur Kuning

Kabupaten Pasaman Barat dengan perolehan skor 4,34 dengan kategori

baik, yaitu dalam tanggung jawab, kebebasan dan indepedensi personil.

Skor tertinggi pada inisiatif individual terdapat pada sub indikator

tanggung jawab dengan perolehan skor 4,63 yang berkategori baik. Ini

menandakan bahwa tanggung jawab personil dalam organisasi tersebut

sudah baik, namun perlu peningkatan lagi. Karena budaya organisasi yang

baik akan menghasilkan tujuan yang baik sesuai dengan harapan setiap

anggota organisasi tersebut.

Dengan demikian, dapat disimpulkan personil yang berada dalam

organisasi Sekolah Menegah Kejuruan Nurul Falah Aur Kuning

Kabupaten Pasaman Barat sudah memiliki jiwa tanggung jawab dalam

melaksanakan tugasnya masing-masing.

Sedangkan skor terendah adalah 3,94 yang berkategori baik

terdapat pada pernyataan “menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan”

dalam pernyataan tersebut personil sekolah disiplin karna sudah

mengunakan waktu sesuai dengan peruntukannya.

2. Aspek Pengarahan dalam Budaya Organisasi di Sekolah Menengah

Kejuruan Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat

Pengarahan berperan sebagai pedoman menentukan kemajuan

organisasi. Pengarahan berada dalam setiap tindakan dan pikiran anggota

organisasi, tidakan dan pikiran sebagai suatu keyakinan dan kepercayaan

yang bersumber pada aspek pengarahan. Jadi, pengarahan ini mencakup

Page 65: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

52

sasaran organisasi dan harapan organisasi yang akan dilakukan oleh

anggota-anggota organisasi

Pada indikator aspek pengarahan ini terdapat beberapa sub

indikator, yaitu sasaran organisasi dan harapan organisasi. Sasaran

organisasi ini dapat diartikan sebagai target yang harus dicapai oleh suatu

organisasi dalam rangka mencapai tujuan. Sasaran organisasi menjadi

salah satu budaya organisasi yang harus tetap dilaksanakan dan

dikembangkan oleh personil organisasi. Setiap anggota organisasi harus.

Cara ini memiliki tujuan untuk memperoleh kemajuan organisasi.

Harapan adalah berkenaan dengan pendapat bahwa perilaku

tertentu akan diikuti oleh hasil (akibat) tertentu pula”. Sasaran dan harapan

tersebut jelas tercantum dalam visi organisasi. Kondisi ini dapat

berpengaruh terhadap hasil kerja dalam organisasi.

Hasil penelitian aspek pengarahan dalam budaya organisasi di

Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten

Pasaman Barat telah dilaksanakan dengan perolehan skor 4,08 dengan

kategori baik. Tetapi tidak semua personil yang ikut dalam melaksanakan

sasaran organisasi maupun harapan organisasi di sekolah yang dimaksut.

Pada aspek pengarahan, skor tertinggi terdapat pada sub indikator

sasaran organisasi yaitu 4,42 berkata gori baik. Ini menandakan bahwa

personil Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten

Pasaman Barat pada umumnya sudah mengikuti sasaran oarganisasi yang

dilaksanakan oleh sekolah. Namun, hal ini masih perlu ditingkatkan lagi

supaya menjadi lebih baik dengan cara setiap personil sekolah yang ada di

Page 66: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

53

organisasi mempunyai sasaran organisasi. Sedangkan skor terendah

terdapat pada sub indikator harapan oragnisasi dengan skor rata-rata 3,8

berkata gori kurang baik. Hal ini menandakan harapan oragnisasi sudah

terlaksana dengan baik sehingga harus lebih ditingkatkan lagi. Harapan

organisasi dalam sebuah organisasi sangat diperlukan karena tujuan yang

ada dalam organisasi yang bersangkutan adalah tanggung jawab setiap

personil sekolah. Oleh karena itu, setiap personil sekolah harus

mempunyai harapan yang baik untuk kemajuan sekolah atau organisasi.

Skor terendah pada penelitian yang dilihat dari aspek pengarahan

adalah 3,8 berkata gori baik terdapat pada pernyataan “Mensosialisasikan

tujuan-tujuan sekolah”. Setiap orang yang berada dalam sebuah organisasi

harus berpartisipasi dalam melakukan kegiatan-kegiatan dalam sebuah

organisasi.

3. Aspek integrasi dalam Budaya Organisasi di Sekolah Menengah

Kejuruan Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat

Dalam sebuah organisasi, integrasi sangat menentukan berhasil

tidaknya organisasi itu mencapai tujuannya. Pada indikator integrasi ini

terdapat beberapa sub indikator, yaitu koordinasi dan kerjasama.

Koordinasi itu adalah mempersatukan pendapat-pendapat anggota

oragnisasi dan sumber lain kearah tercapainya maksut-maksud yang telah

ditetapkan. Sedangkan kerjasama adalah berlangsung dalam suatu proses

kelompok, dimana para anggota organisasi mengadakan hubungan satu

sama lain dan berpartisipasi memberikan sumbangan untuk mencapai

tujuan bersama

Page 67: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

54

Hasil penelitian, budaya organisasi di Sekolah Menengah Kejuruan

Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat dilihat dari perilaku

personil sekolah diperoleh skor 3,93 dengan kategori baik. personil

Sekolah Menengah Kejuruan Nurl Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman

Barat bisa dikatakan berperilaku baik dilihat dari koordinasi dan kerjasama

para personil sekolah dalam menyelesaikan dan menjalankan pekerjaanya

masing-masing untuk mendapatkan hasil dan tujuan yang diharapkan.

Skor terendah dalam penelitian ini adalah 3,71 berkate gori baik

dengan pernyataan “ semua berpartisipasi dalam memecahkan suatu

masalah”. Sedangkan skor yang tertinggi adalah 4,14 dengan berkate gori

baik terdapat pada pernyataan “menyampaikan program sekolah dengan

segera”. Ini menandakan bahwa pada umumnya personil di Sekolah

Menengah Kejuruan Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat

sudah bekerja dengan baik.

4. Aspek Dukungan dari Manajemen dalam Budaya Organisasi di

Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten

Pasaman Barat

Dukungan dari manajemen adalah sejauh mana pimpinan

organisasi pemperhatikan anggota-anggotanya dan memberikan informasi

yang baik dan dibutuhkan oleh anggota-anggota organisasi, dan meliputi

tentang informasi yang jelas dan bantuan. Pada indikator dukungan dari

manajemen ini terdapat sub indikator informasi yang jelas dan bantuan.

Informasi yang jelas adalah suatu data yang telah diproses menjadi bentuk

yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang

Page 68: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

55

bermanfaat. Sedangkan bantuan adalah segala sesuatu yang berkenan

dengan menolong individu agar dapat menyesuiakan diri dengan situasi

sehingga mempermudah pekerjaan.

Hasil penelitian, dalam budaya organisasi pada Sekolah Menengah

Kejuruan Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat dilihat dari

aspek dukungan dari manajemen diperoleh data 3,94 dengan kategori baik.

Kepercayaan yang didapat oleh para personil di Sekolah Menengah

Kejuruan Nurul Falah Aur Kuning Kabuapten Pasaman Barat bisa

dikatakan baik dilihat dari informasi yang jelas dan bantuan yang

diberikan kepada personil sekolah dalam menyelesaikan pekerjaannya

masing-masing untuk mendapatkan hasil dan tujuan yang diharapkan.

Skor terendah pada aspek ini adalah 3,77 dengan kate gori baik

terdapat pada pernyataan”membantu memecahkan permasalahan-

permasalahan yang terjadi”. Ini menandakan bahwa pimpinan pada

Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten

Pasaman Barat aktif ikutserta dalam organisasi.

5. Aspek Pola Komunikasi dalam Budaya Organisasi di Sekolah

Menengah Kejuruan Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman

Barat

Pola-pola komunikasi dibutuhkan dalam organisasi, Hovland, Janis

dan Kelley seperti yang dikemukakan oleh Forsdale (1981) adalah ahli

sosiologi Amerika, mengatakan bahwa, “communication is the proses by

whict individual transmit stimulus (usually verbal) to modify the behavior

of orthe individuals”. Dengan kata lain komuikasi adalah proses individu

Page 69: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

56

mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah

tingkah laku orang. Pada defenisi ini mereka mengangap komunikasi

sebagai suatu proses, bukan sebagai suatu hal.

Menurut Louis Porsdale (1981), ahli komunikasi dan pendidikan

bahwa komunikasi adalah “suatu proses memberikan signal menurut

aturan tertentu, sehingga dengan cara ini suatu system dapat didirikan,

dipelihara, dan diubah. Ada juga menurut Seiler (1988) mengatakan bahwa

komunikasi adalah “proses dengan mana simbol verbal dan nonverbal

dikirmkan, diterima, dan diberi arti.

Hasil penelitian, dalam budaya organisasi di Sekolah Menengah

kejuruan Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat dilihat dari

aspek pola komunikasi diperoleh data 3,68 dengan kategori baik.

Kepercayaan yang didapat oleh para personil di Sekolah Menengah

kejuruan Nurul falah Aur Kuning Kabuapten Pasaman Barat bisa

dikatakan baik dilihat dari komunikasi verbal dan komunikasi non verbal

yang dilakukan oleh personil sekolah dalam menyelesaikan pekerjaannya

masing-masing untuk mendapatkan hasil dan tujuan yang diharapkan.

Skor tertinggi aspek ini adalah “menyampaikan dengan singkat

serta jelas bekerja dengan baik (4,08)”, sedangkan skor terendah pada

aspek ini terdapat pada pernyataan”memberikan isyarat dengan cara

menepuk bahu agar memperhatikan pidato (3,28)”. Dengan kata gori

cukup baik.

Page 70: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

57

6. Hasil Keseluruhan dari Budaya Organisasi di Sekolah Menengah

Kejuruan Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat

Budaya organisasi sangatlah penting bagi setiap orang dalam

memahami kebudayaan organisasi. Budaya organisasi dapat

mempengaruhi cara orang dalam berperilaku dan harus menjadi patokan

dalam setiap pengembangan dan kebijakan yang diambil dalam organisasi.

Hal ini terkait dengan bagaimana budaya itu mempengaruhi organisasi dan

bagaimana suatu budaya itu dapat dikelola oleh organisasi. Budaya

organisasi mengacu pada hubungan yang unik dari norma-norma, nilai-

nilai, kepercayaan dan cara berperilaku yang menjadi ciri bagaimana

kelompok dan individu dalam menyelesaikan sesuatu.

Dari hasil pengolahan data menyatakan bahwa Budaya Organisasi

pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten

Pasaman Barat baik. Perolehan skor dari hasil penelitian adalah inisiatif

individual dalam budaya organisasi berkategori baik (4,34), dan aspek

pengarahan dalam budaya organisasi berkatagori baik (4,08), serta

integrasi dalam budaya organisasi berkatagori baik (3,93), dan dukungan

dari manajemen berkategori baik (3,94). Dan selanjutnya aspek pola

komunikasi dalam budaya organisasi berkatagori baik (3,68) Maka dari

keseluruhan data yang diperoleh dari penelitian, mendapat skor 3,99 yang

berkategori baik. Dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi personil di

Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah aur Kuning Kabupaten Pasaman

Barat sudah baik. Ini dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa aspek

inisiatif individual dan aspek pengarahan nilai dalam budaya organisasi

Page 71: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

58

pada Sekolah Menengah kejuruan Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten

Pasaman Barat sudah baik. Dilihat dari aspek integrasi, dukungan dari

manajemen dan aspek pola komunikasi dalam budaya organisasi pada

Sekolah Menengah kejuruan Nurul falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman

Barat sudah baik. Namun perlu peningkatan supaya menjadi lebih baik dan

tujuan sekolah tercapai dengan cara personil sekolah menyadari

pentingnya budaya organisasi dalam mencapai tujuan sekolah.

Page 72: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

59

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dikemukakan pada BAB sebelumnya

tentang budaya organisasi di Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah Aur

Kuning Kabupaten Pasaman Barat dapat ditarik beberapa kesimpulan antara

lain:

1. Secara umum skor rata-rata dalam budaya organisasi di Sekolah

Menengah Kejuruan Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat

ditinjau dari aspek inisiatif individual berada pada kategori cukup baik

(4,34). Ini berarti budaya organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan

Nurul falah Aur Kunimg Kabupaten Pasaman Barat ditinjau dari aspek

inisiatif individual sudah dilaksanakan dengan Baik .

2. Secara umum skor rata-rata dalam budaya organisasi di Sekolah

Menengah Kejuruan Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat

ditinjau dari aspek pengarahan berada pada kategori baik (4,08). Ini berarti

budaya organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah Aur

Kuning Kabupaten Pasaman Barat ditinjau dari aspek pengarahan sudah

dilaksanakan dengan Baik.

3. Secara umum skor rata-rata dalam budaya organisasi di Sekolah

Menengah Kejuruan Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat

ditinjau dari aspek integrasi berada pada kategori baik (3,93). Ini berarti

budaya organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah Aur

Page 73: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

60

Kuning Kabupaten Pasaman Barat ditinjau dari aspek integrasi sudah

dilaksanakan dengan Baik.

4. Secara umum skor rata-rata dalam budaya organisasi di Sekolah

Menengah Kejuruan Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat

ditinjau dari aspek dukungan dari manajemen berada pada kategori baik

(3,94). Ini berarti budaya organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan

Nurul Falah Aur Kunimg Kabupaten Pasaman Barat ditinjau dari aspek

dukungan dari manajemen sudah dilaksanakan dengan Baik.

5. Secara umum skor rata-rata dalam budaya organisasi di Sekolah

Menengah Kejuruan Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat

ditinjau dari aspek pola komunikasi berada pada kategori baik (3,68). Ini

berarti budaya organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

Aur Kunimg Kabupaten Pasaman Barat ditinjau dari aspek pola

komunikasi sudah dilaksanakan dengan Baik.

6. Hasil keseluruhan dari budaya organisasi pada Sekolah Menengah

Kejuruan Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten Pasaman Barat sudah baik.

Hal ini dilihat dari skor rata-rata 3,99.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, dapat

dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah Aur Kuning Kabupaten

Pasaman Barat diharapkan untuk dapat mempertahankan dan

meningkatkan budaya organisasi supaya pelaksanaan budaya organsiasi

berjalan baik secara efektif dan efisien.

Page 74: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

61

2. personil pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah Aur Kuning

Kabupaten Pasaman Barat diharapkan dapat mempertahankan dan

meningkatkan pelaksanaan budaya organisasi dengan lebih baik.

3. Peneliti, untuk penambah wawasan mengenai bahasan budaya organisasi

khususnya di Sekolah Mennegah kejuruan Nurul Falah Aur Kuning

Kabupaten Pasaman Barat.

Page 75: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

62

DAFTAR PUSTAKA

Abdulyani, 1987. Manajemen Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka

Cipta

Depdiknas, 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Hasibuan, Malayu. 2001. Organisasi Dan Motivasi. Jakarta: Bumi Aksara

Komariah, Aan dan Triatna, Cepi. 2008. Visionary Leadership menuju sekolah

efektif. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Nurhizrah Gistituati. 2009. Manajemen Pendidikan Budaya dan Kepemimpinan

Organisasi, Padang: UNP PRESS

Ramadani, 2006 Kostribusi Disiplin Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap

Prestasi Kerja Karyawan di Universitas Negeri Padang (Tesis). Padang

Rivai, Veithzal, 2003. Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi. Jakarta: PT,

Rajafindo Persada

Robbins, Stephen P. 1995. Teori organisasi, struktur, Desain, dan Aplikasi.

Jakarta: Arcan.

Robbin,Stephen P. 2001. Perilaku Organisasi: Konsep, Kontravensi, Aplikasi.

Jakarta: Prehallindo

Robbbin,Stephen P and Tmothy A. Judge. 2011. Perilaku Organisasi. Jakarta:

Salemba Empat

Schein, Edgar. 1992. Organizational Culture and Leadership. San Francisco,

Jossey - Bass

Siagian, Sondang P. 2011. Kiat Meningkatkan Produktivitas kerja. Jakarta:

Salemba Empat

Terry, George, 1993. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

Wibowo. 2010. Budaya Organisasi (Sebuah Kebutuhan untuk Meningkatkan

Kinerja Jangka Panjang). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Page 76: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

63

Lampiran 1

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

BUDAYA ORGANISASI PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

NURUL FALAH AUR KUNING KABUPATEN PASAMAN BARAT

Variabel Indikator Sub. Indikator Item

Budaya

Organisasi

1. Inisiatif Individual 1.1 Tanggung jawab 1 – 3

1.2 Kebebasan 4 – 6

1.3 independesi 7 – 8

2. Pengarahan 2.1 Sasaran organisasi 9 – 11

2.2 Harapan organisasi 12 – 14

3. Integrasi 3.1 Koordinasi 15 – 17

3.2 Kerjasama 18– 20

4. Dukungan dari

manajemen

4.1 Informasi yang jelas 21 – 23

4.2 Bantuan 24 – 26

5. Pola komunikasi 5.1 komunikasi verbal 27-28

5.2 komunikasi non verbal 29-30

Page 77: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

64

PETUNJUK PENGISIAN ANGKET

Angket yang dibuat dalam bentuk pernyataan, masing-masing pernyataan

disediakan pilihan jawaban. Pilihan jawaban tersebut dalam bentuk:

Sangat Sering (SS) : Bila pernyataan diantara 90-100%

Sering (SR) : Bila pernyataan diantara 80-89%

Kadang-Kadang (KD) : Bila pernyataan diantara 70-79%

Jarang (JR) : Bila pernyataan diantara 60-69%

Tidak Pernah (TP) : Bila pernyataan < dari 60%

Kepada Bapak/Ibu diminta untuk memilih salah satu jawaban yang

dianggap cocok, dengan memberi tanda check list (√) pada kolom yang

disediakan.

Contoh:

No Pernyataan

Jawaban

SS SR KD JR TP

1 Bapak/ibu dengan kesadaran yang

tinggi mengerjakan tugasnya dalam

bidang masing-masing disekolah

Page 78: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

65

Lampiran 2

ANGKET PENELITIAN

BUDAYA ORGANISASI PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

NURUL FALAH AUR KUNING KABUPATEN PASAMAN BARAT

NO Pernyataan SL SR KD JR TP

5 4 3 2 1

1 Bapak/ibu dengan kesadaran yang tinggi

mengerjakan tugasnya dalam bidang

masing-masing disekolah

2 Bapak/ ibuk meningkatkan kemajuan

sekolah tanpa diperintah kepala sekolah

3 Bapak/ ibu melakukan kegiatan-kegiatan

yang ditugaskan kepala sekolah dengan

sebaik-bainya

4 Kepala sekolah memberikan kebebasan

kepada Bapak/ ibu mengembangkan

inovasi dalam pelaksanaan tugasnya

5 Bapak/ ibu memberikan pengarahan-

pengarahan kepada siswa dalam kelas

menyangkut norma serta nilai-nilai yang

berlaku

6 Kepala sekolah memberikan kebebasan

kepada Bapak/ ibu dalam belajar mengajar

di kelas dengan berpegangan pada norma

serta nilai-nilai yang berlaku

7 Bapak/ ibu melakukan tugasnya dengan

kemampuan yang dimiliki tanpa

bergantung kepada orang lain

8 Bapak/ ibu menyelesaikan pekerjaan yang

telah diberikan kepadanya tanpa

bergantung pada orang lain

9 Kepala sekolah mencantumkan visi misi

sekolah untuk dijalani semua warga

sekolah agar tercapai tujuan yang

diharapkan

10 Kepala sekolah mengikutsertakan Bapak/

ibu menyusun rencana pengembangan

sekolah dengan baik

11

Misi organisasi sering dijadikan pedoman

kerja setiap warga sekolah dalam

pencapaian tujuan sekolah

Page 79: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

66

12 Kepala sekolah sering mensosialisasikan

tujuan-tujuan sekolah kepada Bapak/ ibu

agar tujuan tercapai dengan baik

13 Kepala sekolah serta Bapak/ ibu sering

berdiskusi serta bekerja sama untuk

mencapai tujuan sekolah

14 Bapak/ ibu serta warga sekolah sering

diberi peran yang jelas oleh kepala

sekolah untuk memenuhi harapan sekolah

15 Setiap pekerjaan di sekolah ditetapkan

disatukan sehingga terlaksana sesuai

dengan rencana

16 Kepala sekolah menyampaikan program

sekolah dengan segera agar tujuan sekolah

tercapai dengan baik

17 Pemeliharaan sarana prasarana sekolah

diatur dengan baik memudahkan warga

sekolah bekerja sehingga tujuan tercapai

dengan baik.

18 Bapak/ ibu saling memberikan masukan

dalam menyusun program pengajaran

yang dilakukan

19 Semua warga sekolah mengadakan

hubungan satu sama lain berpartisipasi

memberikan sumbangan untuk tujuan

bersama

20 Semua warga sekolah berpartisipasi dalam

memecahkan suatu masalah

21 Kepala sekolah bersedia

menginformasikan peluang-peluang yang

diperlukan oleh warga sekolah

22 Kepala sekolah memberitahukan kepada

warga sekolah secara jelas tanggung

jawab serta wewenang masing-masing

23 Kepala sekolah memberikan pengarahan/

penjelasan kepada warga sekolah untuk

perbaikan pengembangan diri

24 Bapak/ ibu membantu kepala sekolah

memecahkan permasalahan-permasalahan

yang terjadi di sekolah

25 Kepala sekolah memberikan fasilitas

kepada warga sekolah guna untuk

menunjang keberhasilan

26 Kepala sekolah membantu Bapak/ ibu

dapat menyesuiakan diri dengan situasi

sehingga mempermudah pekerjaan

Page 80: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

67

27 Kepala sekolah menyampaikan informasi-

informasi kepada warga sekolah dengan

cara berpidato

28 Kepala sekolah menyampaikan kepada

warga sekolah dengan singat serta jelas

bekerja dengan baik

29 Guru memberikan isyarat kepada murit

dengan cara menepuk bahu agar

memperhatikan pidato sedang

berlangsung

30 Pada jam istirahat Bapak/ ibu berbagi

cerita mambahas masalah pembelajaran

bidang studi yang dibina

Page 81: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

68

Lampiran 3

REKAPITULASI UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN Analisa Hasil Uji Coba Angket Penelitian

BUDAYA ORGANISASI PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SIMPANG EMPAT KABUPATEN PASAMAN BARAT

68

Page 82: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

69

69

Lampiran 4

Page 83: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

70

Lampiran 5

UJI VALIDITAS DAN REABILITAS

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 15 100.0

Excludeda 0 .0

Total 15 100.0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items N of Items

.985 .985 30

Jadi dari hasil perhitungan realibilitas diperoleh r hitung 0, 985 dengan

rumus Cronbach‟s Alpha dengan hasil sangat baik

Page 84: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

71

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 114.4000 573.971 .877 . .984

VAR00002 114.0667 569.210 .849 . .984

VAR00003 113.6667 590.524 .692 . .985

VAR00004 113.5333 594.267 .782 . .984

VAR00005 114.0000 600.429 .629 . .985

VAR00006 113.6000 579.257 .975 . .984

VAR00007 113.8000 584.171 .799 . .984

VAR00008 114.3333 580.810 .880 . .984

VAR00009 113.6667 579.952 .873 . .984

VAR00010 114.2667 573.495 .857 . .984

VAR00011 114.0667 569.638 .889 . .984

VAR00012 113.6000 587.114 .872 . .984

VAR00013 114.2667 573.495 .857 . .984

VAR00014 114.2667 590.352 .668 . .985

VAR00015 114.0667 569.638 .889 . .984

VAR00016 113.9333 585.210 .745 . .984

VAR00017 114.0667 569.210 .849 . .984

VAR00018 114.0000 591.143 .702 . .985

VAR00019 114.4000 573.971 .877 . .984

VAR00020 114.7333 583.924 .725 . .984

VAR00021 114.5333 576.124 .883 . .984

VAR00022 113.6667 579.952 .873 . .984

VAR00023 114.2667 572.210 .830 . .984

VAR00024 114.7333 587.781 .773 . .984

VAR00025 114.3333 577.095 .824 . .984

VAR00026 114.4000 578.257 .849 . .984

VAR00027 114.2000 568.171 .831 . .984

VAR00028 114.0000 567.714 .902 . .984

VAR00029 115.0667 568.924 .812 . .984

VAR00030 114.0000 567.714 .902 . .984

Kolom yang diarsir adalah hasil dari r hitung perbutir item, untuk melihat

apakah instrument valit atau tidaknya maka:

a. Jika r hitung ≤ r tabel maka butiran atau variable Tidak Valit, N=15 dengan

tingkat signifikan 5% r tabel=0,514

b. Jadi, jumlah butir instrument yang Valid sebanyak 30 butir dan yang Tidak

Valit/ Gugur sebanyak 0 butir.

Page 85: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

72

Lampiran 6

TABEL KREJCHI

Page 86: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

73

Lampiran 7

Page 87: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

75

Page 88: BUDAYA ORGANISASI DI SMK NURUL FALAH AUR …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/1_DITA_SALFITRI... · Judul : Budaya Organisasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah

76