budaya demokrasi

76
OLEH KELOMPOK 2: ALMIRA NOREEN CUT RAISA FARATILLA ELLY ANGGIA SHINTA INTAN RAHMA SARI RAHMAH NAZILLA SAFIRA ANISSA SRI ROSA ANJELIA SMAN MODAL BANGSA ACEH

Upload: teuku-ichsan

Post on 04-Jul-2015

227 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Budaya Demok

TRANSCRIPT

Page 1: Budaya Demokrasi

OLEH KELOMPOK 2 :

ALMIRA NOREEN

CUT RAI SA FARATILLA

ELLY ANGGIA S HINTA

I NTAN RAHMA S ARI

RAHMAH NAZILLA

S AFIRA ANISSA

S RI ROSA ANJ ELIA

SMAN MODAL BANGSA ACEH

Page 2: Budaya Demokrasi

A. PENGERTIAN DAN PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI

1. PENGERTIAN DEMOKRASI

MENURUT SBY DEMOKRASI MEMILIKI DUAPANDANGAN :

a . UKURAN NORM ATIF

DEMOKRASI ADALAH PARTISIPASI RAKYATDALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADAPENETAPAN KEBIJAKAN .

b . UKURAN DEM OKRASI YANG MAPAN

SEBUAH DEMOKRASI DIKATAKAN TELAHMAPAN APABILA MEMILIKI LIMA ARENA, YAITU A DA NYA MASYARAKAT MADANI , MASYARAKAT POLITIK , MASYARAKATEKONOMI , PERATURAN , DAN APARATURNEGARA YANG BERFUNGSI DENGAN BAIK .

Page 3: Budaya Demokrasi

Menurut Inu Kencana, demokrasi terbagi atas dua model, yaitu:

a. Demokrasi langsung

Terjadi apabila rakyat mewujudkan kedaulatannya pada suatunegara secara langsung, lembaga kegislatif hanya berfungsisebagai lembaga pengawas jalannya pemerintahan.

b. Demokrasi tidak langsung

Terjadi apabila rakyat mewujudkan kedaulatannya tidak secaralangsung melalui pihak eksekutif, melainkan melalui lembagaperwakilan

Secara etimologis, demokrasi terdiri atas dua kata yang berasaldari bahasa yunani, yaitu demos yang berarti rakyat atau pendudukdan kratos atau kratein yang berarti kekuasaan aatu kedaulatan.Olehkarena itu, demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan negaradimana kedaulatan berada di tangan rakyat, kekuasaan tertinggi adabersama keputusan rakyat , rakyat berkuasa, pemerintahan rakyat dankekuasaan oleh rakyat.

Page 4: Budaya Demokrasi

Pengertian menurut beberapa ahli sbb:

a. Menurut Sidney Hook, demokrasi adalah bentukpemerintahan di mana keputusan-keputusan pemerintahyang penting secar langsung atau secara tidak langsungdidasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikansecara bebas dari rakyat dewasa.

b. Menurut Philippe C. Schmitter dan Terry Lynn Karl, demokrasi adalah sistem pemerintahan di manapemerintah dimintai pertanggungjawaban atas tindakan-tindakannya di wilayah publik oleh warga negara yang bretindak secara tidak langsung melalui kompetisi dankerja sama dengan para wakil mereka yang telah terpilih.

Page 5: Budaya Demokrasi

Menurut Afan Gaffar, demokrasi dimaknaidalam dua bentuk, yaitu secara normatif yaitudemokrasi yang secara ideal hendak dilakukanoleh negara, dan secara empirik yaitu demokrasidiwujudkan dalam dunia politik praktis.

Hakikat demokrasi

a. Pemerintahan dari rakyat (government of the people)b. Pemerintahan oleh rakyat (government by the people)c. Pemerintahan untuk rakyat (government for the

people)

Page 6: Budaya Demokrasi

2. Prinsip-Prinsip Demokrasi yang Berlaku diIndonesia

a. Menurut Asykuri Abdillah

Prinsip-prinsip demokrasi terdiri atas prinsippersamaan, kebebasan, dan pluralisme

b. Menurut Robert A. Dahl

Terdapat 6 prinsip yg harus ada di dalam sistemdemokrasi, yaitu sebagai berikut:

1) Kontrol atas keputusan pemerintah

2) Pemilihan yang teliti dan jujur

3) Hak memilih dan dipilh

4) Kebebasan menyatakan pendapat tanpa ancaman

5) Kebebasan mengakses informasi

6) Kebebasan berserikat

Page 7: Budaya Demokrasi

c. Menurut Blaug dan Schwarzmantel

Terdapat lima nilai universal demokrasi, yaitu:

1) Kebebasan dan otonomi (freedom and otonomy)

2) Persamaan (equality)

3) Perwakilan (representation)

4) Kekuasaan mayoritas (majority rules)

5) Kewarganegaraan (citizenship)

d. Menurut Iswandha Irmawan

Prinsip-prinsip demokrasi adalah sebagai berikut :

1) Demokrasi yang liberatif (mengutamakan musyawarah)

2) Substantif (mengena ke akar permasalahan)

3) Partisipatif (melibatkan seluruh rakyat)

Page 8: Budaya Demokrasi

e. Menurut Melvin Urofsky

Ada sebelas kunci untuk memahami bagaimanademokrasi tumbuh berkembang, yaitu:

a)Prinsip pemerintahan berdasarkan konstitusi

b)Pemilihan umum yang demokratis

c) Federalisme pemerintahan negara bagian dan lokal

d)Pembuatan undang-undang

e) Sistem peradilan yang independen

f) Kekuasaan lembaga keprisidenan

g)Peran media yang bebas

h)Peran kelompok-kelompok kepentingan

i) Hak masyarakat untuk tahu

j) Perlindungan atas hak-hak minoritas

k)Kontrol sipil atas militer

Page 9: Budaya Demokrasi

Beberapa ahli mengemukakan parameter (ukuran) negara demokratis, antara lain:

a. Amien Rais

1) Adanya partisipasi dalam pembuatan keputusan

2) Distribusi pendapatan secara adil

3) Kesempatan memperoleh pendidikan

4) Ketersediaan dan keterbukaan informasi

5) Mengindahkan etika politik

6) Kebebasan individu

7) Semangat kerja sama

8)Hak untuk proses

Page 10: Budaya Demokrasi

b. Sri Soemantri

Negara dikatan demokratis apabila:

1) Hukum ditetapkan dengan persetujuan wakil rakyat yang dipilih secara bebas

2)Hasil pemilu dapat mengakibatkan pergantian orang-orangpemerintahan

3)Pemerintahan haus terbuka

4)Kepentingan minoritas harus dipertimbangkan

c. Franz Magnis Suseno

Kriteria negara demokratis , yaitu:

1) Negara terikat demokratis hukum

2)Kontrol efektif terhadap pemerintah raja

3)Pemilu yang bebas

4)Prinsip mayoritas

5)Adanya jaminan terhadap hak-hak demokratis

Page 11: Budaya Demokrasi

Secara umum dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip demokrasi kewenangan rakyat merupakansumber utama dari demokrasi itu sendiri.

Dalam demokrasi juga terdapat pembagian kekuasaanantar lembaga negara yang bertujuan agar tidak terjadipemusatan kekuasaan yang terdapat hanya pada satulembaga negara sehingga dapat menindas rakyat.

Selain itu, dalam demokrasi juga terdapat pengakuanhak-hak individu dan penghargaan pendapat dari kalanganmayoritas dan minoritas. Dengan demikian, pihak mayoritastidak boleh memakai kekuatannya untuk mencabut asasikelompok minoritas.

Page 12: Budaya Demokrasi

B. MASYARAKAT MADANI1. Pengertian Masyarakat Madani (Civil Society)

a. Zbigniew Rau. “Masyarakat madani adalah sebuah ruang dalam masyarakat yang bebas dari pengaruh keluarga dan kekuasaan negara, yang diekspresikan dalam gambaran ciri-cirinya, yakni individualis, pasar dan pluralisme”.

b. Han Sung-joo. “Masyarakat madani adalah sebuah kerangka hukum yang melindungi dan menjamin hak-hak dasar individu, perkumpulan sukarela yang terbebas dari negara, suatu ruang publik yang mampu mengartikulasikan isu-isu politik, gerakan warga negara yang mampu mengendalikan diri dan independen, yang secara bersama-sama mengakui norma dan budata yang menjadi identitas dan solidaritas yang terbentuk serta pada akhirnya akan terdapat kelompok inti dalam masyarakat madani ini.

Page 13: Budaya Demokrasi

c. Anwar Ibrahim. “Masyarakat madani adalah sistem sosial yang subur yang diasaskan pada prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan perorangan dan kestabilan masyarakat”.

Civil society adalah musuh alami otokrasi, kediktatoran, dan bentuk-bentuk kekuasaan sewenang-wenang lain. Civil society adalah bagian organik dari demokrasi.

Page 14: Budaya Demokrasi

2. Karakteristik Masyarakat Madani

a. Free public sphere (ruang publik yang bebas).

Ruang publik dapat diartikan sebagai wilayah di mana masyarakat sebagai warga negara memiliki akses penuh terhadap setiap kegiatan publik.

b. Demokratisasi

Mekanisme demokrasi antarkomponen bangsa merupakan bagian terpenting dalam menuju masyarakat madani.

c. Toleransi

Toleransi adalah kesediaan individu untuk menerima pandangan politik dan sikap sosial yang berbeda

Page 15: Budaya Demokrasi

d. Pluralisme

pluralisme adalah sikap mengakui dan menerima kenyataan masyarakat yang majemuk disertai sikap tulus bahwa kemajemukan itu bernilai positif dan merupakan rahmat Allah.

e. Keadilan sosial (social justice)

Keadilan sosial yang dimaksud adalah keseimbangan dan pembagian yang proporsional antara hak dan kewajiban setiap warga negara yang mencakup seluruh aspek kehidupan.

f. Partisipasi sosial

partisipasi sosial yang bersih dari rekayasa merupakan awal yang baik bagi terciptanya masyarakat madani.

g. Supermasi hukum

Penghargaan terhadap supermasi hukum merupakan jaminan terciptanya keadilan.

Page 16: Budaya Demokrasi

1. Prinsip-Prinsip Demokrasi Pancasila

Sistem demokrasi di Indonesia adalahDemokrasi Pancasila, yaitu pemerintahan rakyatyang berdasarkan nilai-nilai filsafat Pancasilaatau pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyatberdasarkan sila-sila pancasila.

Beberapa ahli mengemukakan pendapatnyamengenai Demokrasi Pancasila, di antaranyasebagai berikut.

C. DEMOKRASI DI INDONESIA

Page 17: Budaya Demokrasi

A. Prof. Dr. Drs. Notonegoro, SH

Demokrasi Pancasila adalah kerakyatanyang dipimpin oleh hikmat kebijksanaandalam permusyawaratan/perwakilan yang berKetuhanan Yang Maha Esa, yang berperikemanusiaan yang adil dn beradab, yang mempersatukan Indonesia, dan yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyatIndonesia.

Page 18: Budaya Demokrasi

B. Prof. Darji Darmodiharjo, SH

Demokrasi Pancasila adalah pahamdemokrasi yang bersumber padakepribadian dan falsafah hidup bangsaIndonesia, yang perwujudannya sepertidalam ketentuan-ketentuan pembukaanUUD 1945.

Page 19: Budaya Demokrasi

C. Prof. S. Pamudji Demokrasi Pancasila mengandung enam aspek;

1. Aspek formal, yang mempersoalkan proses dan cararakyat menunjuk wakil-wakilnya dalam badan-badanperwakilan rakyat dan pemerintahan.

2. Aspek material, yang mengemukakan gambaranmanusia, serta mengakui harkat dan martabat manusia.

3. Aspek normatif, yang mengungkapkan seperangkatnorma atau kaidah yang membimbing dan menjadikriteria pencapaian tujuan.

4. Aspek optatif, yang mengetengahkan tujuan ataukeinginan yang hendak dicapai

5. Aspek organisasi, yang mempersoalkan organisasisebagai wadah pelaksanaa Demokrasi Pancasila

6. Aspek kejiwaan, yang menjadikan semangat parapenyelenggara negara dan pemimpin pemerintahan.

Page 20: Budaya Demokrasi

Prinsip demokrasi dalam Pancasila tertuangdalam sia keempat. Sila tersebut mengandung artisebagai berikut.

a. Prinsip pemerintahan berdasarkan konstitusi

b. Adanya pemilu berkesinambungan

c. Adanya peran kelompok-kelompok kepentingan

d. Demokrasi Pancasila menghargai HAM danmelindungi hak minoritas

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwasila keempat Pancasila sesungguhnya mengandungajaran demokrasi yaitu “nilai mufakat”. Nilai iniada dalam ajaran berbagai suku bangsa di Indonesia, seperti Meunyoe ka mufakat, lampoihjeurat ta peugala (Aceh).

Page 21: Budaya Demokrasi

Meskipun nilai-nilai adat mengenai demokrasisesungguhnya sudah mentradisi dalam masyarakatIndonesia, namun pelaksanaan demokrasi dalamsemua aspek kehidupan masih jauh dari harapan. Menurut Prof. Riswandha Imawan, kesalahannyaterletak pada cara memaknai demokrasi itu sendiri.

Demokrasi adalah ajaran universal. Tetapipelaksaanajaran itu harus disesuaikan denga nilaikultural yang berlaku.

Demokrasi bukan milik salah satu kubu ideologi. Yang terpenting konsep itu dipahami sebagai suatuproses kreatif, membangu norma dan hubunganantarindividu sesuai dengan nilai universal demokrasi.

Page 22: Budaya Demokrasi

2. Pelaksaan Demokrasi di Indonesia padaEra Orde Lama, Orde Baru, an Reformasi

Secara umum, demokrasi di Indonesia dibagi ke dalam tiga periode utama.

a. Demokrasi pada era orde lama (1945-1965)

b. Demokrasi pada era orde baru (1965-1998)

c. Demokrasi pada era reformasi (1998-sekarang)

Page 23: Budaya Demokrasi

A. Demokrasi pada Era Orde Lama (1945-1965)

Kondisi politik yang tidak stabilmenyebabkan sistem perlementer padamasa ini tidak dapat berjalan dengansemestinya.

Penerapan demokrasi terpimpinmenyebabkan penyimpangan-penyimpangan terhadap Pancasila dan UUD 1945. Penyimpangan tersebut di antaranyasebagai berikut.

Page 24: Budaya Demokrasi

Penyimpangan ideologis

Pelaksaan demokrasi terpimpin cenderung bergesermenjadi pemusatan kekuasaan padaPresiden/Pemimpin Besar Revolusi denganwewenang melebihi yang ditentukan UUD’45

MPRS melalui ketetapan MPRS No. III/MPRS/1963, mengangkat Ir. Soekarno sebagai Presiden SeumurHidup

Pada 1960, DPR hasil pemilu dibubarkan olehPresiden

Hak budget DPR tidak berjalan pada tahun 1960

Pemimpin lembaga tertinggi (MPRS) dan lembagatinggi (DPR) negara dijadikan menteri negara.

Berubahnya kebijakan politik luar negeri

Page 25: Budaya Demokrasi

Presiden Soekarno menyatakan bahwaprinsip-prinsip dasar demokrasi terpimpin adalah:

1. Tiap orang diwajibkan untuk berbakti padakepentingan umum, masyarakat, bangsa, dannegara

2. Tiap-tiap orang berhak mendapat penghidupanlayak dalam masyarakat, bangsa, dan negara.

Menurut pandangan Ma’arif, demokrasiterpimpin menempatkan Soekarno sebagai pusatkekuasaan, sehingga terjadi absolutisme dan tidakada mekanisme checks and balances dari legislatifterhadap eksekutif.

Page 26: Budaya Demokrasi

b. Demokrasi pada Era Orde Baru (1965 –1998)

Pemerintahan orde baru terbentuk tepat pada tanggal 1 Oktober1965. Sejak saat itu, tidak ada lagi pemikiran politik (politicalthinking) seperti masa 1945-1965. Barulah kemudian, setelahhubungan Soeharto dan militer mulai merenggang di penghujungtahun 1980-an, ruang bagi wacana baru seperti demokratisasi,kesenjangan sosial, gender, dan lingkungan mulai muncul.

Landasan formal dari periode ini adalah Pancasila, UUD 1945, danketetapan-ketetapan MPR. Orba melakukan koreksi total terhadappenyelewengan UUD 1945 yang terjadi pada era Orde Lama.Contohnya, menghapuskan Ketetapan MPRS no. III/1963 tentangpengangkatan Soekarno sebagai presiden seumur hidup; memberikanDPR-GR beberapa hak kontrol, tetapi tetap mempunyai fungsimembantu pemerintah dan pimpinannya tidak lagi merangkap jabatanmenteri. Orba menyebut diri sebagai “Demokrasi Pancasila”

Page 27: Budaya Demokrasi

Adapun perumusan Demokrasi Pancasila adalahsebagai berikut.

Demokrasi dalam bidang politik

Demokrasi dalam bidang ekonomi

Demokrasi dalam bidang hukum

Page 28: Budaya Demokrasi

Dalam praktik kenegaraan dan pemerintahan, rezimini tidak memberi ruang bagi kehidupan demokrasi.

Rezim orba ditandai oleh:

Dominannya peranan ABRI

Biokratisasi dan sentralisasi pengambilan keputusanpolitik

Pengebirian peran dan fungsi partai politik

Campur tangan pemerintah dalam berbagai urusanpartai politik dan publik

Massa mengambang

Monopoli ideologi negara

Inkorporasi lembaga non pemerintah

Page 29: Budaya Demokrasi

Pada masa orde baru, masyarakat hidup dalam lingkuppaham kekeluargaan, tidak ada perbedaan antarapemimpin dan yang dipimpin. Tugas pemimpin adalahmenafsirkan kehendak rakyatnya, sementara tugasrakyat adalah mengikuti pemimpin. Singkatnya, negaraadalah sesuatu yang integral, dengan batas-batas yangakhirnya malah tak jelas.

Pada masa itu juga terdapat program indoktrinasi PedomanPenghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4). P4dimaksudkan untuk menciptakan sebuah masyarakat yangbebas dari nilai-nilai sektarianisme (terpisah atasgolongan, budaya, agama, dan sebagainya). Atau dengankata lain, masyarakat yang terbebas dari perbedaanpendapat.

Page 30: Budaya Demokrasi

Pada satu titik, Orde Baru tak ubahnya sebuah panserpragmatisme yang berjalan tanpa hambatan. Kritik menjadisesuatu yang riskan untuk diambil. Ruang ekspresi terasasempit. Akhirnya, puisi Rendra, lagu Iwan Fals, atau pentasTeater Koma mampu meloloskan beberapa keluh kesahkolektif bangsa ini ke hadapan publik.

Konsep negara integralistik melemah di penghujung OrdeBaru. Sementara itu, hubungan Soeharto dengan militermerenggang.

Faktor lain yang turut berpengaruh terhadap pembusukanini adalah karakter totalitarian yang terlalu kental.Karakter ini menjadi sesuatu yang sangat ganjil di tengahIndonesia yang tengah berkembang pesat selama dekade1990-an.

Page 31: Budaya Demokrasi

c. Demokrasi pada Era Reformasi (1998-sekarang)

Bergulirnya reformasi yang mengiringi keruntuhanrezim Orde Baru menandakan tahap awal bagitransisi demokrasi Indonesia. Sukses atau gagalnyasuatu transisi demokrasi sangat bergantung padaempat faktor kunci, yaitu sebagai berikut.

1. Komposisi elite politik

2. Desain institusi politik

3. Kultur politik atau perubahan sikap terhadappolitik di kalangan elit dan non elit

4. Peran civil society atau masyarakat madani

Page 32: Budaya Demokrasi

Menurut Azyumardi Azra, ada empat prasyarat yangdapat membuat pertumbuhan demokrasi menjadilebih memberi harapan.

1) Peningkatan kesejahteraan ekonomi rakyat secarakeseluruhan

2) Pemberdayaan dan pengembangan kelompok-kelompok masyarakat yang favourable bagipertumbuhan demokrasi seperti “kelas menengah”,LSM, atau para pekerja.

3) Hubungan internasional yang lebih adil danseimbang.

4) Sosialisasi pendidikan kewarganegaraan (civiceducation).

Page 33: Budaya Demokrasi

Keseluruhan motif pembaruan politik di OrdeReformasi dapat dilihat dari berbagai kebijakanberupa kebebasan berpolitik. Kebebasanberpolitik dapat tercermin dari hal-hal berikut.

a) Kemerdekaan pers

b) Kemerdekaan membentuk partai politik

c) Terselenggaranya pemilu yang demokratis

d) Pembebasan narapidana politik (napol) dantahanan politik (tapol)

e) Otonomi daerah

Page 34: Budaya Demokrasi

Mulai terwujudnya kehidupan demokratis di erareformasi antara lain ditandai oleh:

adanya reposisi dan redefinisi TNI dalam kaitannyadengan keberadaannya pada sebuah negara demokrasi;

diamandemennya pasal-pasal dalam konstitusi Negara RI(amandemen I – IV);

adanya kebebasan pers;

dijalankannya kebijakan otonomi daerah;

pembuatan paket perundang-undangan politik.

Namun, ada juga unsur-unsur lainnya yang dapatmenghambat proses demokratisasi, diantaranya adalahpemerintahan yang tidak akuntabel, wakil rakyat yangtidak representatif, dan korupsi.

Page 35: Budaya Demokrasi

D. PEMILIHAN UMUM (PEMILU)

1 . DEFINISI PEMILU

PEMILU ADALAH WARGA NEGARA YANG SECARA

USIA SUDAH MEMILIKI HAK PILIH YANG

MELAKUKAN KEGIATAN MEMILIH ORANG ATAU

SEKELOMPOK ORANG MENJADI PEMIMPIN RAKYAT,

PEMIMPIN NEGARA, ATAU PEMIMPIN PEMERINTAH.

MENURUT ARENDT LIPHART, SISTEM PEMILU

ADALAH ELEMEN PALING MENDASAR DARI

DEMOKRASI PERWAKILAN. LIPHART JUGA

BERPENDAPAT BAHWA SISTEM PEMILU

MEMENGARUHI PERILAKU PEMILIH DAN HASIL

PEMILU, SEHINGGA SISTEM PEMILU JUGA

MEMENGARUHI REPRESENTASI POLITIK DAN

SISTEM KEPARTAIAN.

Page 36: Budaya Demokrasi

2. Tujuan Pemilu

Tujuan pemilu adalah sbb:

a. Melaksanakan kedaulatan rakyat

b. Mewujudkan hak asasi politik rakyat

c. Memilih wakil-wakil rakyat yang hidup di DPR, DPD dan DPRD, serta memilih

presiden dan wakil presiden.

d. Melaksanakan pergantian personil pemerintah secara damai, aman tertib dan

konstitusional.

e. Menjamin kesinambungan nasional

Tujuan pemilu dalam negara yang demokratis adalah sbb:

Untuk mendukung atau mengubah personil dalam lembaga legislatif .

Adanya dukungan mayoritas rakyat dalam menentukan pemegang eksekutif untuk

jangka waktu tertentu.

Rakyat melalui perwakilan secara periodik dapat mengoreksi atau mengawasi

eksekutif.

Page 37: Budaya Demokrasi

3. Pelaksanaan Pemilu di Indonesia

Menurut Mudji Sutrisno, prinsip demokrasi akan

terlaksana dengan baik dalam pemilu jika keberadaan bingkai

hukum demokrasi dalam pemilu bersifat luber (langsung,

umum, bebas, dan rahasia) serta jurdil (jujur dan adil)

terjamin. Luber dalam hal ini dapat berbentuk perilaku sbb:

a. Penghormatan terhadap substansi demokrasi.

b. Kematangan kesadaran politik warga negara dan seleksi

rotasi kepemimpinan yang sehat dan profesional melalui

pendidikan politik beradab.

c. Adanya kepastisn hukum.

Page 38: Budaya Demokrasi

4. Sistem Pemilu di Indonesia

a. Sistem proporsional dengan daftar calon terbuka (memilih DPR)

sistem proporsional dengan calon terbuka berarti, alokasi kursi

hasil pemilu akan dilakukan secara berimbang berdasarkan

pemerolehan masing-masing partai politik peserta pemilu pada suatu

daerah pemilihan.

b. Sistem distrik berwakil banyak (memilih DPD)

Pada satu daerah pemilihan (provinsi) akan terdapat beberapa

calon DPD, dimana pemenangnya ditentukan melalui sistem

peringkat berdasarkan perolehan suara terbanyak dari nomor urut

satu dan seterusnya

Page 39: Budaya Demokrasi

Unsur-unsurpokok

Sistem proporsional murni Sistem Distrik Murni

Tekanan • Menekankan proporsionalitasperwakilan

• Menekankan keterbukaanpertanggung jawabanpemerintah

Daerah Pemilihan(DP)

• Basisnya di wilayah• Ukuran DP besar• Jumlah DP sedikit• Sifat DP permanen

• Basisnya penduduk• Ukuran DP kecil• Jumlah DP banyak• Sifat DP permanen

Calon/Wakil • Lebih dari satu tiap daerahpemilihan• Asal wakil bebas• Hubungan dengan pemilih melaluipertai• Kurang/tidak dikenal pemilih• Dicalonkan oleh partai/OPP danpartai• Kontrol pemilihan atas calonlemah• Bertanggung jawab pada partai

• Hanya satu pihak distrikatau daerah pemilihan• Asala daerah/domisili• Hubungan langsung dan/ atau melalui partai• Dikenal oleh pemilih• Dicalonkan oleh pemilih• Kontrol pemilih atas calonkuat•Tanggung jawab ataspemilih dan partai

Page 40: Budaya Demokrasi

Suara • Tidak ada yang hilang• Mayoritas mutlak

• Banyak yang hilang• Mayoritas sederhana

Partai • Menguntungkan partaikecil•Cenderung menghasilkanmulti partai• Kekuasaan partai atascalon besar•Organisasi partai sampaike desa

• Merugikan partai kecil• Cenderungmenghasilkan partai kecil•Kekuasaan partai atascalon relatif kecil•Organisasi partai sampaike desa

Panitia pelaksana •Bersifat otonom • Bersifat otonom

Sistem pemerintahan •Mengarah kepemerintahan koalisi• cenderung ke arahsentralisasi

• Tidak mengarah kepemerintahan koalisi• cenderung ke arahdesentralisasi

Page 41: Budaya Demokrasi

5. Pelaksanaan Pemilu 2004

Pemilu dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:

Pemilihan anggota DPR,DPRD dan DPD (5 April 2004)

Pemilihan presiden dan wakil presiden tahappertama (5 Juli 2004)

Pemilihan presiden dan wakil presiden tahapkedua (20 September)

Page 42: Budaya Demokrasi

6. Pelaksana Pemilihan Umum

Pelaksana penyelenggaraan pemilu 2004 adalah komisipemilihan umum yang bersifat independen dan non-partisan (UU Nomor 12 Tahun 2003). Susunan dantingkatan KPU adalh sebagai berikut.

1. Di tingkat nasional , KPU berasal dari berbagai latarbelakang, seperti pergururan tinggi/akademisi dan LSM.

2. Di tingkat provinsi dan kabupaten, anggota KPUmasing-masing 5 orang.

3. Di tingkat kecamatan, disebut juga PPK berjumlah 5orang.

4. Di tingkat kelurahan, disebut juga PPS beranggotakan 3orang

5. Di tingkat terbawah, disebut KPPS berjumlah 9

Page 43: Budaya Demokrasi

7. Tahap – Tahap Pemilihan UmumLegislatif

a. Pendaftaran Pemilih

b. Pendaftaran peserta pemilu

c. Penetapan peserta pemilu

d. Penetapan jumlah kursi

e. Pencalonan anggota DPR,DPRD, dan DPD

f. Kampanye

g. Pemungutan suara dan penghitungan suara

Page 44: Budaya Demokrasi

E. PERILAKU YANG MENDUKUNG TEGAKNYA PRINSIP-PRINSIP

DEMOKRASIUNTUK MEREALISASIKAN A SAS

DEMOKRASI, MASYARAKAT INDONESIA HARUSDA PAT MEMBUDAYAKAN PERILAKU YANGMENDUKUNG TEGAKNYA PRINSIP -PRINSIPDEMOKRA SI, YAITU SEBA GAI BERIKUT :1 . MEMBUDAYAKAN SIKA P TERBUKA

BERSIKAP TERBUKA DAN TRANSPARANDALAM HIDUP BERMA SYA RAKA T A KANMENGHILANGKAN RASA CURIGA DANDAPAT MEMUPUK RA SA SALING PERCAYA .

2 . MENGUTAMAKAN DIALOG DALAMMENYELESAIKAN MASALAHKEBIASAAN MELAKUKAN DIALOG DALAMSETIAP UPAYA MENYELESAIKAN MASALAHAKAN MENIMBULKAN RASA TOLERAN DANSALING PENGERTIAN.

Page 45: Budaya Demokrasi

3. Menghargai Pendapat Orang Lain

Perbedaan pendapat merupakan “bumbupenyedap” dalam resep negara yang menganutasas demokrasi.

4. Mau Belajar Menerima Keberagaman

Di Indonesia yang majemuk ini sudahsewajarnya kita memiliki sikap toleran dan maubelajar menerima keberagaman.

Menurut Nurcholis Madjid, hidupdemokrasi secara teoritis dan praktis di negeri-negeri yang demokrasinya cukup mapan palingtidak mencakup tujuh norma, yaitu:

Page 46: Budaya Demokrasi

1. Pentingnya kesadaran akan pluralisme.

Kesadaran akan pluralisme sangat pentingdimiliki oleh rakyat Indonesia sebagai bangsayang sangat beragam dari sisi etnis,bahasa,budaya, agama, dan potensi alamnya.

2. Musyawarah.

Kesediaan untuk menerima bentuk-bentuktertentu berupa kompromi atau islah, sertakedewasaan dalam mengemukakan pendapat,mendengarkan pendapat orang lain danmenerima pendapat, dan kemungkinanmengambil pendapat yang lebih baik

Page 47: Budaya Demokrasi

3. Pertimbangan moral.

Demokrasi harus menggunakan akhlak. Dengandemikian, pertimbangan moral (keluhuran akhlak)menjadi acuan dalam berbuat dan mencapaisesuatu.

4. Pemufakatan yang jujur dan sehat.

Musyawarah yang benar dan baik hanya akanberlangsung jika msing-masing pribadi ataukelompokyang bersangkutan mempunyaikesediaan psikologis untuk melihat kemungkinanorang lain benar dan diri sendiri salah, dan bahwasetiap orang pada dasarnya baik, dan beritikadbaik.

Page 48: Budaya Demokrasi

5. Pemenuhan segi-segi ekonomi.

Masyarakat demokratis ditantang untuk mampumenganut hidup dengan pemenuhan kebutuhan secaraterencana, dan harus memiliki kepastian bahwarencana-rencana itu sejalan dengan tujuan dan praktikdemokrasi.

6. Kerja sama antarwarga masyarakat dan sikapmempercayai itikad baik masing-masing.

Masyarakat yang terkotak-kotak dan saling curiga satusama lain bukan saja mengakibatkan tidak efisiennyacara hidup demokratis, tapi juga menjurus pada polatingkah laku yang bertentangan dengan nilai-nilai asasidemokratis.

Page 49: Budaya Demokrasi

7. Pandangan hidup demokratis harus dijadikanunsur yang menyatu dengan sistem pendidikan.

Membiasakan anak didik dan masyarakatumumnya siap menghadapi perbedaan pendapatdan tradisi pemilihan terbuka untuk menentukanpimpinan atau kebijakan.

Page 50: Budaya Demokrasi
Page 51: Budaya Demokrasi

KELOMPOK 2

ALMIRA NOREEN

CUT RAISA FARATILLA

ELLY ANGGIA SHINTA

INTAN RAHMA SARI

RAHMAH NAZILLA

SAFIRA ANNISSA

SRI ROSA ANJELIA

SOAL-SOAL TENTANG

BUDAYA DEMOKRASI

Page 52: Budaya Demokrasi

Soal 1

Yang tidak termasuk pilar masyarakat madani dibawah ini adalah . . .

a. Adanya lembaga pers

b. Adanya perguruan tinggi

c. Adanya perbedaan

d. Adanya lembaga swadaya

jawaban

Page 53: Budaya Demokrasi

Soal 2

UU politik no. 2 tahun 1999 berisi tentang . . .

a. Partai politik

b. Pemerintahan daerah

c. HAM

d. Pemilihan umum

jawaban

Page 54: Budaya Demokrasi

Soal 3

Civil society disebut juga dengan . . .

a. Masyarakat madani

b. Demokrasi

c. Masyarakat modern

d. Toleransi

jawaban

Page 55: Budaya Demokrasi

Soal 4

Demokrasi pancasila berasaskan pada . . .

a. Tenggang rasa

b. Gotong royong

c. Musyawarah dan kemanusiaan

d. Musyawarah dan kekeluargaan

jawaban

Page 56: Budaya Demokrasi

Soal 5

Berikut ini adalah penyimpangan yang terjadi pada

masa orde baru, kecuali . . .

a. Lemahnya peran perlemen

b. Lemahnya peran partai politik

c. Terbatasnya kebebasan pers

d. Desentralisasi kekuasaan

JAWABAN

Page 57: Budaya Demokrasi

Soal 6

Demokrasi pancasila adalah paham demokrasi yang

bersumber dari kepribadian falsafah hidup bangsa

Indonesia, hal ini merupakan pendapat dari . . .

a. Dardji Darmodiharjo

b. Notonagoro

c. Jenderal Soeharto

d. S. Pamujijawaban

Page 58: Budaya Demokrasi

Soal 7

Demokrasi pancasila adalah demokrasi kedaulatan

rakyat yang dijiwai dan diintegrasikan dengan sila-

sila lainnya, hal ini dikemukakan oleh . . .

a. Dardji Darmodiharjo

b. Notonagoro

c. Jenderal Soeharto

d. S. Pamuji

jawaban

Page 59: Budaya Demokrasi

Soal 8

Menurut Prof. S.Pamuji, demokrasi pancasila

mengandung enam aspek diantaranya dibawah ini,

kecuali . . .

a. Aspek formal

b. Aspek kejiwaan

c. Aspek material

d. Aspek non material

jawaban

Page 60: Budaya Demokrasi

Soal 9

Demokrasi terpimpin berlangsung pada tahun . . .

a. 1959-1961

b. 1962-1971

c. 1972-1983

d. 1984-1990 jawaban

Page 61: Budaya Demokrasi

Soal 10

Pada tanggal berapakah pemberontakan G-30 S/PKI

yang menjadi puncak berakhirnya demokrasi

terpimpin ?

a. 31 September 1965

b. 30 September 1965

c. 31 September 1964

d. 30 September 1964

jawaban

Page 62: Budaya Demokrasi

soal 11

Menyusun program pengembangan masyarakat melalui musywarah sehingga semua warga terlibat dan megetahui sekaligus bisa melaksanakan dengan baik, hal ini merupakan contoh perilaku budaya demokrasi dalam lingkungan . . .

a. Keluarga

b. Sekolah

c. Masyarakat

d. Media massa

Page 63: Budaya Demokrasi

Soal 12

Yang termasuk pembagian kekuasaan menurut montesquieu ialah . . .

a. Liberal

b. Parlementer

c. Legislatif

d. Demokrasi

Page 64: Budaya Demokrasi

Soal 13

Menempatkan hukum pada posisi teratas merupakan prinsip demokrasi yaitu . . .

a. Keterlibatan warga negara

b. Kebebasan

c. Supremasi hukum

d. Pemisahan kekuasaan

Page 65: Budaya Demokrasi

Soal 14

Kekuasaan untuk mengadili, dalam rangka menegakkan undang-undang yang telah dibuat merupakan kekuasaan . . .

a. Legislatif

b. Eksekutif

c. Yudikatif

d. Liberal

Page 66: Budaya Demokrasi

Soal 15

Demokrasi yang berdasarkan kebebasan individualisme disebut . . .

a. Proletar

b. Liberal

c. Formal

d. Langsung

Page 67: Budaya Demokrasi

Jawaban Soal 15

b.Liberal

Page 68: Budaya Demokrasi

Soal 16

Menurut Prof. Dr. M.A S Hikam, ciri utama masyarakat madani adalah sebagai berikut, kecuali . . .

a. Kesukarelaan

b. Kebersamaan

c. Keswasembadaan

d. Kemandirian tinggi terhadap negara

Page 69: Budaya Demokrasi

Jawaban Soal 16

b. Kebersamaan

Page 70: Budaya Demokrasi

Soal 17

Aspek yang menjadi semangat para penyelenggara dan para pemimpin pemerintahan adalah . . .

a. Material

b. Optatif

c. Kejiwaan

d. Organisasi

JAWABAN

Page 71: Budaya Demokrasi

Jawaban Soal 17

c. Kejiwaan

Page 72: Budaya Demokrasi

Soal 18

Berdasarkan asas mus yawarah mufakat yang diliputi semangat kekeluargaan dan gotong royong merupakan salah satu prinsip demokrasi . . .

a. Pancasila

b. Proletar

c. Liberal

d. Langsung

jawaban

Page 73: Budaya Demokrasi

Jawaban Soal 18

a. Pancasila

Page 74: Budaya Demokrasi

Soal 19

Pada kurun waktu 1998-1999 merupakan demokrasi . . .

a. Masa transisi

b. Masa orde baru

c. Masa orde lama

d. Liberal

jawaban

Page 75: Budaya Demokrasi

Jawaban soal 19

a. Masa transisi

Page 76: Budaya Demokrasi