budaya dan sosialisasi politik asmaul husna

11
BUDAYA DAN SOSIALISASI POLITIK DI INDONESIA Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah DISUSUN OLEH : FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

Upload: dhiendha-shievva

Post on 09-Feb-2016

12 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Budaya Dan Sosialisasi Politik Asmaul Husna

BUDAYA DAN SOSIALISASI POLITIK DI INDONESIA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

DISUSUN OLEH :

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI IPS/PKn

UNIVERSITAS ISLAM BALITAR

NOVEMBER 2009

Page 2: Budaya Dan Sosialisasi Politik Asmaul Husna

KATA PENGANTAR

Page 3: Budaya Dan Sosialisasi Politik Asmaul Husna

DAFTAR ISI

Page 4: Budaya Dan Sosialisasi Politik Asmaul Husna

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Michael Rush dan Phillip Althoff merupakan dua orang yang

memerkenalkan teori sosialisasi politik melalui buku mereka Pengantar

Sosiologi Politik. Dalam buku tersebut, Rush dan Althoff menerbitkan sebuah

terminologi baru dalam menganalisis perilaku politik tingkat individu, yaitu

sosialisasi politik.

Sosialisasi politik dapat berguna untuk melatih individu dalam

memasukkan nilai-nilai politik yang berlaku dalam sebuah sistem politik.

Misalnya di Indonesia menganut ideologi negara yaitu Pancasila. Oleh sebab

itu, sejak sekolah dasar sampai perguruan tinggi diberlakukan pelajaran

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Ini merupakan proses pelatihan

yang dilakukan negara terhadap warga negaranya. Pelatihan ini

memungkinkan individu untuk menerima atau melakukan suatu penolakan

atas tindakan pemerintah, mematuhi hukum, melibatkan diri dalam politik,

ataupun memilih dalam pemilihan umum.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan sosialisasi politik?

2. Siapa saja yang dapat menjadi agen sosialisasi politik?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui tentang pengertian dari sosialisasi politik.

2. Untuk mengetahui siapa saja yang dapat menjadi agen sosialisasi politik.

Page 5: Budaya Dan Sosialisasi Politik Asmaul Husna

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sosialisasi Politik

Sosialisasi politik adalah proses oleh pengaruh dimana seorang

individu bisa mengenali sistem politik yang kemudian menentukan persepsi

serta reaksinya terhadap gejala-gejala politik. Sistem politik dapat berupa

input politik, output politik, maupun orang-orang yang menjalankan

pemerintahan.

2.2 Agen Sosialisasi Politik

Dalam kegiatan sosialisasi politik dikenal yang namanya agen. Agen

inilah yang melakukan kegiatan memberi pengaruh kepada individu. Rush

dan Althoff menggariskan terdapatnya 5 agen sosialisasi politik yang umum

diketahui, yaitu:

1. Keluarga

Keluarga merupakan primary group dan agen sosialisasi utama

yang membentuk karakter politik individu, oleh sebab itu mereka adalah

lembaga sosial yang paling dekat. Peran ayah, ibu, saudara telah memberi

pengaruh yang tidak kecil terhadap pandangan politik satu individu.

Tokoh Sukarno misalnya, memperoleh nilai-nilai penentangan terhadap

Belanda melalui ibunya, Ida Ayu Nyoman Rai. Ibunya yang merupakan

keluarga bangsawan Bali menceritakan kepahlawanan raja-raja Bali

dalam menentang Belanda saat mereka tengah berbicara. Cerita-cerita

tersebut menumbuhkan kesadaran dan semangat Sukarno untuk

memerjuangkan kemerdekaan bagi bangsanya yang terjajah oleh Belanda.

2. Sekolah

Selain keluarga, sekolah juga menempati posisi yang penting

sebagai agen sosialisasi politik. Sekolah merupakan secondary group.

Kebanyakan dari kita mengetahui lagu kebangsaan, dasar negara dan

pemerintah yang ada dari sekolah. Oleh karena itu, sistem pendidikan

Page 6: Budaya Dan Sosialisasi Politik Asmaul Husna

nasional tidak bisa terlepas dari pantauan negara karena peran pentingnya

ini.

3. Peer Group

Agen sosialisasi politik lainnya adalah peer group. Peer group

masuk dalam kategori agen sosialisasi politik Primary Group. Peer group

adalah teman-teman sebaya yang mengelilingi seorang individu.

4. Media Massa.

Media massa merupakan agen sosialisasi politik secondary group.

Tidak perlu disebutkan lagi pengaruh media massa terhadap seorang

individu. Berita-berita yang dikemas dalam media audio visual (televisi),

surat kabar cetak, internet, atau radio yang berisikan perilaku pemerintah

ataupun partai politik banyak memengaruhi kita.

5. Pemerintah

Pemerintah merupakan agen sosialisasi politik secondary group.

Pemerintah merupakan agen yang punya kepentingan langsung atas

sosialisasi politik. Pemerintah yang menjalankan sistem politik dan

stabilitasnya. Pemerintah biasanya melibatkan diri dalam politik

pendidikan dimana ada beberapa mata pelajaran yang ditujukan untuk

memerkenalkan siswa kepada sistem politik negara, pemimpin, lagu

kebangsaan dan sejenisnya. Pemerintah juga secara tidak langsung

melakukan sosialisasi politik melalui tindakan-tindakannya. Melalui

tindakan pemerintah, orientasi afektif individu bisa terpengaruh dan ini

memengaruhi budaya politiknya.

6. Partai Politik

Partai politik adalah agen sosialisasi politik secondary group.

Partai politik biasanya membawakan kepentingan nilai spesifik dari warga

negara seperti agama, kebudayaan, keadilan, nasionalisme, dan

sejenisnya. Melalui partai politik dan kegiatannya, individu dapat

mengetahui kegiatan politik di negara, pemimpin-pemimpin baru, dan

kebijakan-kebijakan yang ada.

Page 7: Budaya Dan Sosialisasi Politik Asmaul Husna

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sosialisasi politik adalah proses oleh pengaruh dimana seorang

individu bisa mengenali sistem politik yang kemudian menentukan persepsi

serta reaksinya terhadap gejala-gejala politik. Sistem politik dapat saja berupa

input politik, output politik, maupun orang-orang yang menjalankan

pemerintahan.

Rush dan Althoff menggariskan terdapatnya 5 agen sosialisasi politik

yang umum diketahui, yaitu: 1) keluarga, 2) sekolah, 3) peer group, 4) media

massa, 5) pemerintah, 6) partai politik.

3.2 Saran

Sosialisasi politik dapat dilakukan dan mendapatkan hasil secara

maksimal apabila terdapat kerjasama yang baik diantara agen-agen yang

umum diketahui, seperti keluarga, sekolah, peer group, media massa, serta

pemerintah dan partai politik.

Page 8: Budaya Dan Sosialisasi Politik Asmaul Husna

DAFTAR ISI

Gabriel A. Almond dan Sydney Verba, Budaya Politik, (Jakarta: Rajawali Press)

Mary Hawkesworth and Maurice Kogan, Encyclopedia of Government and Politics, (London: Routledge, 1992)

Michael Rush dan Phillip Althoff, Pengantar Sosiologi Politik, (Jakarta: Rajawali Press)