bts

2
Mungkin Anda sering mendengar nama BTS, ya BTS yang merupakan singkatan dari Base Transceiver Station ini merupakan komponen jaringan dai sistem komunikasi mobile yang menerima dan mengirim sinyal. Sebuah BTS dikendalikan oleh pengontrol base station dan fungsinya memfasilitasi komunikasi nirkabel antara user equipment (UE) /peralatan pengguna dan jaringan. UE /UES merupakan perangkat yang digunakan pengguna misalnya ponsel, telepon WLL, komputer dengan aktivitas internet nirkabel, WiFi dan WiMAX gadget. Masyarakat Indonesia sering menyebut Base Transceiver Station (BTS) sebagai menara seluler tetapi ada juga yang menyebutnya sebagai SUTET meskipun sangat berbeda. Rasanya kurang tepat jika BTS disebut sebagai SUTET, karena SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) merupakan penyalur energi listrik yang jauh dari pusat pembangkitnya menuju pusat-pusat beban sehingga penyaluran enegi listrik menjadi lebih efisien, SUTET biasanya dibangun oleh PLN sedangkan BTS oleh para penyedia layanan telekomunikasi. Istilah lain dari Base Transceiver Station adalah radio base station (RBS, node B (pada jaringan 3G atau juga hanya base station (BS) saja. Meskipun BTS berlaku untuk semua standar komunikasi nirkabel, pada umumnya BTS terkait dengan teknologi komunikasi mobile seperti GSM dan CDMA . Dalam hal ini, sebuah Base Transceiver Station merupakan bagian dari perkembangan base station subsistem (BSS) untuk sistem manajemen. BTS juga mungkin memiliki peralatan untuk mengenkripsi dan mendekripsi komunikasi, seperti alat penyaringan spektrum (band pass filter), antena dan lain sebagainya sehingga dianggap sebagai komponen BTS, karena komponen-kompone tersebut memiliki andil dalam memfasilitasi fungsi BTS . Umumnya, Base Transceiver Station memiliki beberapa transceiver* (TRXs) yang memungkinkan BTS untuk melayani beberapa frekuensi berbeda dengan sektor yang berbeda pula dari sel (dalam kasus sectorised BTS). Sebuah BTS dikendalikan oleh pengontrol base station melalui fungsi base station control (BCF). BCF merupakan unit berlainan yang tergabung dalam TRX di base station yang tersusun rapat. BCFmenyediakan koneksi operations dan maintenance (O & M) ke sistem manajemen jaringan /network management system (NMS), mengelola wilayah operasional TRX masing- masing serta menangani software dan koleksi alarm. Struktur dasar dan fungsi dari setiap BTS pada dasarnya sama terlepas dari teknologi nirkabel. Base Transceiver Station memiliki kompononen-komponen penting sebagai berikut: Transceiver (TRX) Power Amplifier (PA) Combiner Duplexer Antena Alarm extension system Control Function Baseband receiver unit Keragaman teknik

Upload: ardhan-boyzz

Post on 10-Nov-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

b.a.d

TRANSCRIPT

  • Mungkin Anda sering mendengar nama BTS, ya BTS yang merupakan singkatan dari Base

    Transceiver Station ini merupakan komponen jaringan dai sistem komunikasi mobile yang

    menerima dan mengirim sinyal. Sebuah BTS dikendalikan oleh pengontrol base station dan

    fungsinya memfasilitasi komunikasi nirkabel antara user equipment (UE) /peralatan

    pengguna dan jaringan. UE /UES merupakan perangkat yang digunakan pengguna misalnya

    ponsel, telepon WLL, komputer dengan aktivitas internet nirkabel, WiFi dan WiMAX

    gadget.

    Masyarakat Indonesia sering menyebut Base Transceiver Station (BTS) sebagai menara

    seluler tetapi ada juga yang menyebutnya sebagai SUTET meskipun sangat berbeda. Rasanya

    kurang tepat jika BTS disebut sebagai SUTET, karena SUTET (Saluran Udara Tegangan

    Ekstra Tinggi) merupakan penyalur energi listrik yang jauh dari pusat pembangkitnya menuju

    pusat-pusat beban sehingga penyaluran enegi listrik menjadi lebih efisien, SUTET biasanya

    dibangun oleh PLN sedangkan BTS oleh para penyedia layanan telekomunikasi.

    Istilah lain dari Base Transceiver Station adalah radio base station (RBS, node B (pada

    jaringan 3G atau juga hanya base station (BS) saja. Meskipun BTS berlaku untuk semua

    standar komunikasi nirkabel, pada umumnya BTS terkait dengan teknologi komunikasi

    mobile seperti GSM dan CDMA.

    Dalam hal ini, sebuah Base Transceiver Station merupakan bagian dari perkembangan base

    station subsistem (BSS) untuk sistem manajemen. BTS juga mungkin memiliki peralatan

    untuk mengenkripsi dan mendekripsi komunikasi, seperti alat penyaringan spektrum (band

    pass filter), antena dan lain sebagainya sehingga dianggap sebagai komponen BTS, karena

    komponen-kompone tersebut memiliki andil dalam memfasilitasi fungsi BTS.

    Umumnya, Base Transceiver Station memiliki beberapa transceiver* (TRXs) yang

    memungkinkan BTS untuk melayani beberapa frekuensi berbeda dengan sektor yang berbeda

    pula dari sel (dalam kasus sectorised BTS). Sebuah BTS dikendalikan oleh pengontrol base

    station melalui fungsi base station control (BCF).

    BCF merupakan unit berlainan yang tergabung dalam TRX di base station yang tersusun

    rapat. BCFmenyediakan koneksi operations dan maintenance (O & M) ke sistem manajemen

    jaringan /network management system (NMS), mengelola wilayah operasional TRX masing-

    masing serta menangani software dan koleksi alarm. Struktur dasar dan fungsi dari setiap

    BTS pada dasarnya sama terlepas dari teknologi nirkabel.

    Base Transceiver Station memiliki kompononen-komponen penting sebagai berikut:

    Transceiver (TRX)

    Power Amplifier (PA)

    Combiner

    Duplexer

    Antena

    Alarm extension system

    Control Function

    Baseband receiver unit

    Keragaman teknik

  • Untuk meningkatkan kualitas sinyal yang diterima, biasanya dua antena penerima yang

    digunakan ditempatkan pada jarak yang sama dengan multiple gelombang yang tidak

    seimbang (contoh 900MHz untuk panjang gelombang 30cm).

    Teknik ini dikenal sebagai keragaman antena atau keragaman ruang, tujuannya untuk

    menghindari gangguan yang disebabkan oleh garis edar yang memudar. Antena dapat

    diberikan jarak horizontal ataupun vertikal. Jarak horisontal memerlukan instalasi yang lebih

    kompleks, tetapi membawa kinerja yang lebih baik.

    Selain antena atau keragaman ruang, ada juga teknik keragaman lain seperti frekuensi /waktu

    keragaman, keragaman pola antena, dan keragaman polarisasi. Memisahkan aliran listrik

    dengan area tertentu dari sel, dikenal sebagai sektor, sehingga setiap bidang dapat dianggap

    sebagai satu sel baru.

    Antena directional contohnya, antena ini mengurangi interferensi co-channel, sehingga jika

    tidak sectorised maka sel akan dilayani oleh antena Omnidirectional yang akan memancarkan

    ke segala arah. Struktur khas tesebut dikenal sebagai trisector tetapi juga dikenal sebagai

    semanggi, di mana terdapat tiga sektor yang dilayani oleh antena secara terpisah.

    Setiap sektor memiliki arah yang terpisah dari pelacakan, khususnya untuk arah 120 masih

    berhubungan dengan antena yang ada didekatnya. Orientasi lain juga dapat digunakan untuk

    menyesuaikan dengan kondisi lokal, contohnya sel Bisectored juga bisa diimplementasikan.

    Sel Bisectored inilah yang paling sering berorientasi dengan antena dengan melayani sektor

    pemisahan 180 satu sama lain, tapi sekali lagi tergantung variasi lokal yang ada.