bta (praktikum)

Upload: pocutindah

Post on 23-Feb-2018

344 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 BTA (Praktikum)

    1/7

  • 7/24/2019 BTA (Praktikum)

    2/7

    Dr. Buchari, SpPK (Bagian Patologi Klinik FK Unsyiah) Page2

    Dahak Sewaktu hari 1 (A)

    Dahak pertama diambil SEWAKTU pada saat pasien berkunjung ke pusat

    layanan kesehatan akan diberi pot dahak

    pada saat pasien pulang untuk keperluan pengumpulan dahak pagi hariberikutnya.

    Dahak Pagi (B)

    Pasien mengeluarkan dahak kedua pada PAGI hari setelah bangun tidur dan

    membawa contoh uji dahak ke laboratorium.

    Dahak Sewaktu hari 2 (C)

    Kumpulkan dahak ketiga (dahak SEWAKTU) di laboratorium pada saat pasien

    kembali ke laboratorium pada hari kedua saat membawa dahak pagi (B).

    2. TEMPAT PENGUMPULAN DAHAK Dahak adalah bahan yang infeksius, pada

    saat berdahak aerosol/percikan dapat menulari orang yang ada disekitarnya,

    karena itu tempat berdahak harus berada ditempat yang jauh dari kerumunan

    orang, misalnya didepan ruang pendaftaran,ruang pemeriksaan ,ruang obat dll.

    Harus diperhatikan pula arah angin pada saat berdahak, agar droplet/ percikan

    dahak tidak mengenai petugas.

    3. CARA PENGUMPULAN DAHAK

    Persiapan Pengumpulan dahak

    a. Persiapan pasien

    o Pasien diberitahu bahwa uji dahak sangat bernilai untuk menentukan status

    penyakitnya, karena itu anjuran pemeriksaan SPS untuk pasien baru dan SP

    untuk pasien dalam pemantauan pengobatan harus dipenuhi.

    o Dahak yang baik adalah yang berasal dari saluran nafas bagian bawah,

    berupa lendir yang berwarna kuning kehijauan (mukopurulen). Pasien

    berdahak dalam keadaan perut kosong, sebelum makan/minum dan

    membersihkan rongga mulut terlebih dahulu dengan berkumur air bersih.

    o Bila ada kesulitan berdahak pasien harus diberi obat ekspektoran yang

    dapat merangsang pengeluaran dahak dan diminum pada malam sebelum

    mengeluarkan dahak. Olahraga ringan sebelum berdahak juga dapat

    merangsang dahak keluar.

  • 7/24/2019 BTA (Praktikum)

    3/7

    Dr. Buchari, SpPK (Bagian Patologi Klinik FK Unsyiah) Page3

    o Dahak adalah bahan infeksius sehingga pasien harus berhati-hati saat

    berdahak dan mencuci tangan.

    o Pasien dianjurkan membaca prosedur tetap pengumpulan dahak yang

    tersedia di tempat/lokasi berdahak

    4. PENILAIAN KUALITAS SECARA MAKROSKOPIS

    Petugas laboratorium harus melakukan penilaian terhadap dahak pasien. Tanpa

    membuka tutup pot, petugas laboratorium melihat dahak melalui dinding pot yang

    transparan, hal-hal yang perlu diamati adalah :

    - Vol 3,5 - 5 ml

    - Kekentalan : mukoid

    - Warna : Hijau kekuningan (purulen)

    ANALITIK

    Cara pemeriksaan BTA dari sputum dengan oil imersi

    1. Teteskan oil imersi pada sediaan sputum lihat pada pembesaran lensa

    objektif 100x carilah BTA yang berbentuk batang warna merah.

    2. Periksa dengan cara mengeser dan membentuk zig zag dari atas kebawah

    kemudian ulangi dengan berlawanan arah.

    Pembacaan BTA sputum menggunakan skala IUATLD (International Union Against

    Tuberculosis and Lung Diseases)

    Tidak ditemukan BTA dalam 100 lp, disebut negatif

    Ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lp, ditulis jumlah kuman yang ditemukan

    Ditemukan 10-99 BTA dalam 100 lp, disebut + atau (1+)

    Ditemukan 1-10 BTA dalam 1 lp, disebut ++ atau (2+)

    Ditemukan >10 BTA dlam 1 lp, disebut +++ atau (3+)

    PASCA ANALITIK

    a. Penyimpanan sediaan

    Dilakukan pengecekan ulang apakah penyimpanan sediaan sudah sesuai

    dengan prosedur

  • 7/24/2019 BTA (Praktikum)

    4/7

    Dr. Buchari, SpPK (Bagian Patologi Klinik FK Unsyiah) Page4

    b. Tahap Pasca Analisis

    Menjamin bahwa pelaksanaan tahap pasca analisis sesuai protap yaitu

    pelaksanaan dekontaminasi alat dan bahan infeksius; pengelolaan limbah

    infeksius dan non infeksius; dan pemeliharaan mikroskop. Periksa kembali

    pencatatan dan pelaporan sesuai dengan standar. Petugas tidak

    diperkenankan menuliskan laporan dengan tanda atau simbol yang tidak

    sesuai skala IUATLD. Contoh tidak ditemukan BTA dituliskan sebagai ,

    seharusnya : neg; ditemukan 1-9 BTA/ 100 LPB dituliskan BTA jarang atau

    seharusnya dituliskan jumlah BTA yang ditemukan. Apabila ditemukan

    BTA harus dilaporkan dengan simbol 1+, 2+ atau 3+ sesuai dengan skala

    IUATLD. Tidak diperbolehkan menuliskan hasil pemeriksaan diatas kaca

    sediaan. Penulisan hasil positif dituliskan dengan tinta merah.

    Pewarnaan Ziehl Neelsen

    a. Prinsip Pewarnaan

    Bakteri tahan asam (BTA) akan memberikan warna merah, sedangkan

    yang tidak tahan asam akan berwarna biru.

    Cara Pewarnaan Ziehl Neelsen

    A. Alat dan Bahan:

    1.Object glass

    2. Carbol fuchsin 0,3%

    3. Alkohol asam 3% (Alkohol + konsentrasi HCl 3%)

    4. Methylen-blue 0,3%

    5. Air

    6. Lidi

    7. Lampu bunsen/spiritus

    B. Cara Membuat Sediaan:

    Bersihkan objek gelas, beri label

    1. Ambil dengan ujung lidi sputum yang kental (hijau kuning)

    letakkan diatas objek gelas, ratakan.

  • 7/24/2019 BTA (Praktikum)

    5/7

    Dr. Buchari, SpPK (Bagian Patologi Klinik FK Unsyiah) Page5

    2. Sediaan biarkan kering pada suhu kamar.

    3. Setelah kering fiksasi dengan melewatkkan diatas nyala api

    sebanyak 3 x, sediaan siap untuk diwarnai.

    C. Cara Pewarnaan ZN:

    1. Sediaan dituangi Carbol Fuchsin sampai penuh

    2. Panaskan selama 3-5 menit, jangan sampai mendidih

    3. Biarkan dingin selama 5 menit, cuci dengan air

    4. Dekolorisasi dengan alkohol asam 10-30 detik, cuci dengan air

    5. Tuangi methylen blue selama 20-30 detik, cuci dengan air

  • 7/24/2019 BTA (Praktikum)

    6/7

    Dr. Buchari, SpPK (Bagian Patologi Klinik FK Unsyiah) Page6

    Laporan Hasil

    Hasil Pewarnaan apusan yang kurang baik

  • 7/24/2019 BTA (Praktikum)

    7/7

    Dr. Buchari, SpPK (Bagian Patologi Klinik FK Unsyiah) Page7

    Kerpustakaan:

    1. Angra P et al. Ziehl-Neelsen staining: strong red on weak blue, or weak redunder strong blue? International Journal of Tuberculosis and Lung Disease,2007, 11:11601161

    2. WHO, 1998, Laboratory Services in Tuberculosis Control Part 2, Microscopy,WHO

    3. WHO, 2002, External Quality Assessment for AFB Smear Microscopy, APHL,CDC,

    IUATLD,KNCV, RIT, WHO

    4. RIT, 2007, Mikroskopis TB untuk Program Tuberkulosis Nasional, A. Fujiki