bpjs kesehatan
DESCRIPTION
BPJS KesehatanTRANSCRIPT
Pendahuluan
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan merupakan (BPJS) badan hukum
public yang dibentuk oleh pemerintah untuk menyelenggarakan program jaminan
social yang terdiri dari dua bagian yaitu BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.1
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan merupakan (BPJS) Kesehatan
adalah badan hokum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan
kesehatan dan memulai operasional pertamanya pada tanggal 1 Januari 2014. BPJS
Kesehatan yang sebelumnya bernama AsKes (Auransi Kesehatan), yang dikelola oleh PT
Askes Indonesia (Persero), namun sesuai UU No.24 Tahun 2011 tentang BPJS, PT.Askes
Indonesia akhirnya berubah menjadi BPJS Kesehatan.2
Profil Rumah Sakit Mitra Sehat
RSU Mitra Sehat terletak di Jl. Wates km 9, Ngaran, Gamping, Sleman, Yogyakarta.
Saat ini RSU Mitra Sehat menempati lahan seluas 3000 m2. RSU Mitra Sehat dibangun
oleh PT Empat Mitran dan merupakan proyek pengembangan dari Balai Pengobatan &
Rumah Bersalin (BP-RB) Mitra Sehat.
Sistem Pembiayaan BPJS
Rumah Sakit Mitra Sehat merupakan salah satu dari Rumah Sakit yang telah
menjalin kerjasama dengan BPJS Kesehatan setempat.
Untuk kepesertaan di BPJS sendiri yaitu semua penduduk Indonesia dan termasuk
didalamnya yaitu orang asing yang telah bekerja di Indonesia dalam waktu paling
singkat enam bulan serta telah ikut membayar iuran. Peserta BPJS Kesehatan sendiri
dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :
1. PBI jaminan kesehatan
2. Bukan PBI jaminan kesehatan
Penerima Bantuan Iuran (PBI) merupakan peserta Jaminan Kesehatan yang
dibentuk serta diatur melalui peraturan pemerintah yang diperuntukkan bagi fakir
miskin dan orang-orang yang tidak mampu. Sedangkan peserta yang masuk kedalam
kategori peserta bukan bukan PBI jaminan kesehatan yaitu pekerja penerima upah dan
anggota keluarganya; pekerjabukan penerima upah dan anggota keluarganya; dan yang
terakhir yaitu bukan pekerja dan anggota keluarganya dengan jumlah anggota
maksimal yang dapat ditanggung oleh BPJS Kesehatan yaitu 5 orang.
Yang termasuk sebagai anggota keluarga disini yaitu :
1. Satu orang istri atau suami yang sah dari peserta BPJS Kesehatan;
2. Anak kandung, tiri dan/atau anak angkat yang sah dari peserta BPJS Kesehatan
yang memiliki kriteria sebagai berikut:
a. Tidak atau belum pernah menikah atau belum punya penghasilan
sendiri;
b. Belum berusia 21 tahun atau belum berusia 25 tahun dan masih
melanjutkan pendidikan formal.
Pekerja penerima upah adalah orang yang bekerja pada pemberi kerja dan
menerima gaji atau upah1. Dan orang-orang yang termasuk ke dalam kelmpok ini yaitu :
1. PNS;
2. Anggota TNI;
3. Anggota POLRI;
4. Pejabat negara;
5. Pegawai pemerintah non pegawai negeri;
6. Pegawai swasta; dan
7. Pekerja lain yang memenuhi kriteria peerja penerima upah.1
Sedangkan yang dimaksud sebagai pekerja bukan penerima upah adalah orang-
orang yang bekerja atas risiko sendiri, dan yang dimaksud sebagai bukan pekerja adalah
setiap orang yang tidak bekerja tapi mampu membayar iuran Jaminan Kesehatan.1
Pelayanan yang dijamin :
PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT I/DASAR
Yaitu pelayanan kesehatan non spesialistik, yang mencangkup :
Pelayanan promotif dan preventif
Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis
Tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif
Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai
Transfusi darah sesuai dengan keputusan medis
Pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pertama
Rawat inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi medis
PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT II/LANJUTAN
1. Pelayanan kesehatan yang dijamin mencangkup :
Pemeriksaan, pengobatana, dan konsultasi spesialistik oleh dokter spesialis
dan sub spesialis
Tindakan medis spesialistik sesuai dengan indikasi medis
Pelayanan alat kesehatan implant
Transfusi darah sesuai dengan kebutuhan medis
Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai
2. Rawat inap yang mencangkup :
Perawatan inap non intensif
Perawatan inap di ruang intensif
Pelayanan yang tidak dijamin
1. Pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa melalui prosedur sebagaimana diatur
dalam peraturan yang berlaku.
2. Pelayanan yang dilakukan di fasilitas kesehatan yang tidak bekerjasama dengan
BPJS Kesehatan, kecuali untuk kasus gawat darurat.
3. Pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program jaminan kecelakaan kerja
terhadap penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja atau hubungan kerja
4. Pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar negeri
5. Pelayanan kesehatan untuk tujuan kosmetik dan/atau estetik, dll.