boiler rhesa adonis t vii c

18
BIDANG STUDI PERMESINAN BANTU DISUSUN OLEH: RHESA ADONIS ARETHUSA NIT: 49124669 / T POLITEKNIK ILMU PELAYARAN SEMARANG 2015

Upload: ryan-gilang-syahputra

Post on 30-Jan-2016

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

good

TRANSCRIPT

Page 1: Boiler Rhesa Adonis T VII C

BIDANG STUDI

PERMESINAN BANTU

DISUSUN OLEH:

RHESA ADONIS ARETHUSANIT: 49124669 / T

POLITEKNIK ILMU PELAYARAN

SEMARANG

2015

Page 2: Boiler Rhesa Adonis T VII C

Boiler di enginehall

Page 3: Boiler Rhesa Adonis T VII C

PENGERTIAN BOILER

Adalah suatu kenyataan bahwa sampai saat ini masih banyak kapal-kapal yang menggunakan instalasi tenaga uap, baik itu instalasi induk maupun untuk penggunaan pesawat bantu. Di kapal tanker uap hasil dari boiler tersebut biasanya di gunakan sebagai pemanas, baik pemanas bahan bakar, pemanas ruangan, pemanas air, pemanas cargo ataupun untuk keperluan yang lain sehingga operasional kapal dapat berjalan lancar.

Boiler atau boleh juga kita sebut juga dengan ketel uap adalah sebuah bejana tertutup yang dapat membentuk uap dengan tekanan lebih besar dari satu atmosfer dengan jalan memanaskan air boiler yang berada di dalamnya dengan gas-gas panas dari hasil pembakaran bahan bakar. Sebuah boiler atau ketel uap harus di lengkapi paralatan dapat membantu kinerjanya sehingga operasional boiler berjalan dengan aman. Boiler atau ketel uap harus mempunyai persyaratan sebagai berikut:

1. Dapat menghasilkan uap dengan berat tertentu dalam waktu tertentu pula, dan tekanannya lebih besar dari satu atmosfer.

2. Kadar air yang di hasilkan pada uap panas harus sedikit mungkit.3. Kalau memakai alat pemanas lanjut uap, maka suhu uap pada pemakaian

uap yang terakhir tidak berubah terlalu banyak.4. Uap harus di bentuk dengan jumblah bahan bakar sehemat mungkin.5. Jika pemakaian uap berubah-ubah, maka tekanan uap tidak boleh berubah

banyak.

B.  JENIS BOILER DAN APPEDANSINYA / PERLENGKAPANNYA

Pada kapal-kapal motor penggunaan uap sudah barang tentu hanya di gunakan pada pesawat bantu saja. Sedangkan pada kapal-kapal uap, penggunaan utama dari uap adalah untuk menggerakkan mesin induk, sedangkan penggunaan lain adalah untuk keperluan pesawat bantu. Maka dari itu boiler atau ketel uap dapat di bedakan menurut zat-zat yang mengalir kedalam pipa-pipa, yaitu:a.      Ketel Pipa ApiAdalah sebuah ketel di mana gas-gas pembakaran mengalir di dalam pipa-pipa sedang di luarnya mengalir air ketel.b.      Ketel Pipa AirAdalah sebuah ketel di mana air boiler mengalir di dalam pipa-pipa sedangkan di luarnya terdapat gas-gas pembakaran.

Page 4: Boiler Rhesa Adonis T VII C

Telah kita ketahui bahwa boiler harus di lengkapi dengan appedansi dan beberapa peralatan agar boiler dapat berjalan lancar dan untuk menjamin keamanan boiler. Menurut hukum uap maka yang termasuk dalam appendansi adalah:

a.  Yang berhubungan dengan ruang uap.

Katub keamananKatub ini mempunyai fungsi untuk mencegah agar tekanan di dalam boiler tidak melebihi dari tekanan kerja yang ditentukan menurut peraturan.

Katub utama dan bantuadalah katub yang dipakai untuk mengatur pemberian uap untuk pemanasan muatan, sedangkan katub bantu dipergunakan untuk mengatur aliran ke pesawat-pesawat bantu.  Katub harus dipasang sedekat mungkin dengan boiler dan katub harus dapat di buka dan ditutup dengan baik dan lancar.

ManometerAlat ini untuk menunjukkan dan mengetahui tekanan uap sambungan yang berada dalam sebuah ketel dengan jelas dan tepat, dengan adanya manometer ini pengoperasian boiler akan lebih aman.

b.   Yang berhubungan dengan ruang air.

Katub pengisian boilerFungsi katub ini adalah untuk mengatur jumlah air pengisian yang masuk ke dalam boiler dan mencegah air boiler tidak kembali ke saluran pengisian.

Kran Spui atau Blow down valve.Adalah untuk mengeluarkan sebagian atau seluruhnya air boiler untuk membuang kotoran yang mengendap di bagian bawah boiler.

Gelas PendugaAdalah sebagai pengontrol air yang ada di dalam boiler.

Disamping itu ada alat tambahan, tapi tidak termasuk appendansi yaitu  :

Kran Drain Kran Garam Garis Api Plat stempel

Page 5: Boiler Rhesa Adonis T VII C

Pada boiler modern, disamping alat-alat tersebut masih dilengkapi dengan alat-alat lain untuk mempertinggi daya guna boiler, yaitu  :

1. Pemanas uap lanjut atau OVO2. Pemanas udara atau LUVO3. Pemanas awal air pengisi ketel atau ECO

E. AIR BOILER DAN AIR PENGISI BOILER

a.      Pengertian air boiler dan air pengisi boiler

Kita memerlukan air yang sangat murni untuk mengisi boiler dan untuk menambah akibat dari kebocoran  yang terjadi dalam peredaran lingkar yaitu memanaskan  —   menguap   —   mengkondensasi dengan maksud memberi energi. Untuk maksud ini berbagai pesawat terdapat dalam peredaran lingkar yaitu ketel uap  —   turbin   —   kondensor dan pesawat bantu lainnya seperti pompa, pemanas muatan, pemanas bahan bakar dan sebagainya.

Selama peredaran lingkar terdapat rugi air 2%, rugi ini harus di ganti. Di kapal laut, hal ini di lakukan degan penguapan air laut. Uap di kondensasi lagi dan sebagai air suling di simpan dalam tanki persediaan, dari tanki ini di masukkan kembali dalam peredaran lingkar tetapi masih banyak kapal mengambil persediaan air pengisi boiler dari darat.

Jadi pengertian dari air pengisi boiler adalah air yang di sediakan untuk menambah air boiler yang telah hilang dalam peredaran lingkar. Sedangkan air boiler adalah air yang telah ikut atau mengalami peredaran dalam siklus terjadinya uap, hingga di kondensasi, dan jadi uap lagi.

b.      Syarat air pengisi boiler

Pada prinsipnya air pengisi harus memenuhi beberapa syarat, yaitu :

Sejauh mungkin gas O2 dan CO2 terbatas, yang terlarut dalam air boiler menyebabkan terjadinya reaksi oksidasi terhadap logam atau pipa besi pada boiler.

Kadar garam dapur (NaCl dan Na2SO4) serendah mungkin sebab garam ini menyebabkan air boiler mendidih.

Jika air pengisi boiler terjadi endapan, maka harus dalam keadaan yang dapat di keluarkan dari boiler.

Air pengisi harus bersifat tidak agresif pada besi, cenderung Ph ke arah basa.

Page 6: Boiler Rhesa Adonis T VII C

3.  Pengawasan terhadap air boiler dan air pengisi boiler.

Pada dasarnya pengawasan yang di lakukan pada air boiler dan air pengisi boiler adalah sama yang meliputi beberapa hal, yaitu :

NO PEMERISAAN SATUAN NILAI1 PH2 ALKALINITAS-P3 ALKALINITAS-M4 ZAT ASAM5 HIDRASIN6 FOSFAT

7 KHLORIDA (Cl)

1. Pengujian Air

Air yang disuplai ke boiler untuk diubah menjadi uap disebut air

umpan. Ada 2 sumber air umpan yaitu kondensat atau uap yang

mengembun ke proses dan air make up (air baku yang sudah diubah) yang

harus diumpankan dari luar ruang boiler ke plant proses. Untuk

mendapatkan efisiensi boiler yang lebih tinggi, digunakan economizer

untuk memanaskan awal air umpan menggunakan limbah panas gas

buang. Dimana air untuk pengisian ketel dan air ketel tersebut akan

bekerja dengan baik pada boiler dengan ketentuan yang telah ditentukan

pada tiap boiler, sehingga perlu diadakan pengujian-pengujian yang

diantara lain adalah sebagai berikut :

a. Pengujian pH

pH adalah tingkat keasaman suatu zat, dimana media kali ini

adalah air ketel. Pengetesan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat

keasaman air yang dalam ketel yang secara langsung akan memberi

Page 7: Boiler Rhesa Adonis T VII C

akibat pada dinding bejana. Pada kapal prala pH yang dianjurkan

adalah 7,5-8,0 untuk air pengisi ketel dan 10,0-10,8 untuk air ketel.

Cara pengukuran pH yaitu sebagai berikut :

b. Pengujian Chloride

Chloride adalah kekerasan air ketel, dimana sifat ini akan

berpengaruh pada uap yang akan dihasilkan. Chloride pada air ketel

mempunyai batasan maksimum yaitu 70 ppm.

Cara pengujian chloride yaitu sebagai berikut :

c. Pengujian P-alkalinity

P-alkalinity adalah penyangga perubahan pH air untuk

menetralkan tambahan asam. P-alkalinity pada air ketel mempunyai

batasan maksimum yaitu 300 ppm.

Page 8: Boiler Rhesa Adonis T VII C

Lampiran

1. Boiler di Engine Hall

Page 9: Boiler Rhesa Adonis T VII C

2. Panel Listrik Boiler

3. Panel Boiler

Page 10: Boiler Rhesa Adonis T VII C

4. Katup Keamanan (Safety Valve)

2. Katup Uap Utama (Main Steam Valve)

Page 11: Boiler Rhesa Adonis T VII C

6. Gelas Penduga (Glass Gauge)

7. Pembakar (Burner)

Page 12: Boiler Rhesa Adonis T VII C

8. Blower (Pesuplai Udara)

Page 13: Boiler Rhesa Adonis T VII C

9. Katup Pengisian Utama dan Bantu

11. Katup Keamanan (Safety Valve)

Page 14: Boiler Rhesa Adonis T VII C

12. Lubang Inspeksi (Inspection Hole)

13. Pompa Penyuplai Air (Feed Water Pump)

Page 15: Boiler Rhesa Adonis T VII C