boiler

7
Persiapan kandang merupakan kegiatan paling awal dari suatu siklus periode dalam beternak ayam broiler. Setelah periode sebelumnya usai, kandang pasti dalam keadaan kotor dan penuh dengan kuman penyakit, untuk itu diperlukan persiapan kandang agar kandang bersih dan minimal dari kuman penyakit. Persiapan kandang di peternakan dimulai dengan membuang segala kotoran dari kandang, mengeluarkan seluruh peralatan, menyapu bersih semua bagian kandang, lalu menyemprot seluruh bagian kandang dengan mesin penyemprot bertekanan tinggi sehingga tidak ada kotoran yang tertinggal. Dilanjutkan dengan menyikat lantai dengan air detergen. Semua peralatan kandang dicuci dengan desinfektan kemudian dikeringkan. Kandang yang telah bersih, kemudian disemprot dengan formalin, setelah kering, seluruh permukaan kandang ditaburi kapur. Kegiatan selanjutnya adalah memasang lingkar pembatas, alat pemanas, menaburkan sekam setebal 5 cm. Penyemprotan desinfektan dilakukan sekali lagi, kemudian meletakkan alas koran di atas sekam dan memasang peralatan kembali. Kandang diistirahatkan selama 10-14 hari. Ayam Pedaging atau Ayam Broiler yaitu jenis ayam ras yang memiliki kemampuan tumbuh dengan cepat sehingga dapat dijadikan sebagai penghasil daging dengan waktu yang relatif singkat yaitu sekitar 5- 7 minggu. Ayam Broiler berperan penting sebagai sumber protein hewani yang berasal dari hewan ternak. Melalui produk-produk peternakannya dan panduan Teknis Budidaya Ayam Broiler , PT NATURAL NUSANTARA berusaha membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha peternakan ayam broiler secara alami (non-Kimia) baik kuantitas maupun kualitas. Pemilihan Bibit Ayam Broiler Bibit ayam broiler yang baik mempunyai ciri-ciri: sehat dan aktif bergerak, gemuk (bentuk tubuh bulat), hidung bersih, mata tajam, bulu bersih dan kelihatan mengkilat serta mempunyai lubang kotoran (anus) yang bersih. Kondisi Teknis yang Ideal

Upload: ahmed-ifdzal-square-csasar

Post on 17-Dec-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Persiapan kandang merupakan kegiatan paling awal dari suatu siklus periode dalam beternak ayam broiler. Setelah periode sebelumnya usai, kandang pasti dalam keadaan kotor dan penuh dengan kuman penyakit, untuk itu diperlukan persiapan kandang agar kandang bersih dan minimal dari kuman penyakit.Persiapan kandang di peternakan dimulai dengan membuang segala kotoran dari kandang, mengeluarkan seluruh peralatan, menyapu bersih semua bagian kandang, lalu menyemprot seluruh bagian kandang dengan mesin penyemprot bertekanan tinggi sehingga tidak ada kotoran yang tertinggal. Dilanjutkan dengan menyikat lantai dengan air detergen.Semua peralatan kandang dicuci dengan desinfektan kemudian dikeringkan. Kandang yang telah bersih, kemudian disemprot dengan formalin, setelah kering, seluruh permukaan kandang ditaburi kapur. Kegiatan selanjutnya adalah memasang lingkar pembatas, alat pemanas, menaburkan sekam setebal 5 cm. Penyemprotan desinfektan dilakukan sekali lagi, kemudian meletakkan alas koran di atas sekam dan memasang peralatan kembali. Kandang diistirahatkan selama 10-14 hari.

Ayam PedagingatauAyam Broileryaitu jenis ayam ras yang memiliki kemampuan tumbuh dengan cepat sehingga dapat dijadikan sebagai penghasil daging dengan waktu yang relatif singkat yaitu sekitar 5-7 minggu. Ayam Broiler berperan penting sebagai sumber protein hewani yang berasal dari hewan ternak. Melalui produk-produk peternakannya dan panduanTeknis Budidaya Ayam Broiler, PT NATURAL NUSANTARA berusaha membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha peternakan ayam broiler secara alami (non-Kimia) baik kuantitas maupun kualitas.Pemilihan Bibit Ayam BroilerBibit ayam broiler yang baik mempunyai ciri-ciri: sehat dan aktif bergerak, gemuk (bentuk tubuh bulat), hidung bersih, mata tajam, bulu bersih dan kelihatan mengkilat serta mempunyai lubang kotoran (anus) yang bersih.Kondisi Teknis yang Ideal1. Lokasi kandang.Kandang yang ideal peternakan ayam broiler terletak di daerah yang jauh dari pemukiman penduduk, mudah dicapai sarana transportasi, terdapat sumber air, arahnya membujur dari timur ke barat.2. Pergantian udara dalam kandang.Ayam bernapas membutuhkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Supaya kebutuhan oksigen selalu terpenuhi, ventilasi kandang harus baik.3. Kemudahan mendapatkan sarana produksi.Lokasi kandang sebaiknya dekat dengan poultry shop atau toko sarana peternakan.4. Suhu udara dalam kandang.Suhu ideal kandang sesuai umur adalah :UMUR (HARI)SUHU ( C )

01 0734 32

08 1429 27

15 2126 25

21 2824 23

29 3523 21

Pemeliharaan Ayam Broiler1. PerkembanganTipe kandang ayam Broiler ada dua, yaitu bentuk panggung dan tanpa panggung (litter). Tipe panggung lantai kandang lebih bersih karena kotoran langsung jatuh ke tanah, tidak memerlukan alas kandang sehingga pengelolaan lebih efisien, tetapi biaya pembuatan kandang lebih besar. Tipe litter lebih banyak dipakai peternak, karena lebih mudah dibuat dan lebih murah.Pada awal pemeliharaan, kandang ditutupi plastik untuk menjaga kehangatan, sehingga energi yang diperoleh dari pakan seluruhnya untuk pertumbuhan, bukan untuk produksi panas tubuh. Kepadatan kandang yang ideal untuk daerah tropis seperti Indonesia adalah 8-10 ekor/m2, lebih dari angka tersebut, suhu kandang cepat meningkat terutama siang hari pada umur dewasa yang menyebabkan konsumsi pakan menurun, ayam cenderung banyak minum, stress, pertumbuhan terhambat dan mudah terserang penyakit.2. Pakan Pakan merupakan kebutuhan paling besar untuk budidaya ayam pedaging, yaitu sekitar 70% dari total biaya pemeliharaan. Maka dari itu, pakan harus memberikan nutrisi yang dibutuhkan ayam, yaitu karbohidrat, protein, vitamin dan mineral serta lemak, sehingga ADG atau pertambahan berat badan perhari (Average Daily Gain) tinggi. Pemberian pakan dengan sistemad libitum(selalu tersedia/tidak dibatasi). Jika memakai pakan dari pabrik, maka jenis pakan mesti disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan ayam yang terbagi menjadi 2 (dua) tahap. Tahap pertama disebut tahap pembesaran (umur 1 sampai 20 hari), yang harus mengandung kadar protein minimal 23%. Tahap kedua disebut penggemukan (umur diatas 20 hari), yang memakai pakan berkadar protein 20 %. Jenis pakan biasanya tertulis pada kemasannya. PenambahanPOC NASAlewat air minum dengan dosis 1 2 cc/liter air minum memberikan berbagai nutrisi pakan dalam jumlah cukup untuk membantu pertumbuhan dan penggemukan ayam broiler. Dapat juga digunakanVITERNA Plussebagai suplemen khusus ternak dengan dosis 1 cc/liter air minum/hari, yang mempunyai kandungan nutrisi lebih banyak dan lengkap. Efisiensi pakan dinyatakan dalam perhitungan FCR (Feed Convertion Ratio). Cara menghitungnya adalah, jumlah pakan selama pemeliharaan dibagi total bobot ayam yang dipanen.Contoh perhitungan :Diketahui ayam yang dipanen 1000 ekor, berat rata-rata 2 kg, berat pakan selama pemeliharaan 3125 kg, maka FCR-nya adalah :Berat total ayam hasil panen = 1000 x 2 = 2000 kgFCR = 3125 : 2000 = 1,6Semakin rendah angka FCR, semakin baik kualitas pakan, karena lebih efisien (dengan pakan sedikit menghasilkan bobot badan yang tinggi). Penggunaan POC NASA atau VITERNA Plus dapat menurunkan angka FCR tersebut.3. VaksinasiVaksinasi adalah pemasukan bibit penyakit yang dilemahkan ke tubuh ayam untuk menimbulkan kekebalan alami. Vaksinasi penting yaitu vaksinasi ND / tetelo. Dilaksanakan pada umur 4 hari dengan metode tetes mata, dengan vaksin ND strain B1 dan pada umur 21 hari dengan vaksin ND Lasotta melalui suntikan atau air minum.Penyakit yang sering menyerang ayam broiler yaitu : Tetelo(Newcastle Disease/ND). Disebabkan virus Paramyxo yang bersifat menggumpalkan sel darah. Gejalanya ayam sering megap-megap, nafsu makan turun, diare dan senang berkumpul pada tempat yang hangat. Setelah 1 2 hari muncul gejala syaraf, yaitu kaki lumpuh, leher berpuntir dan ayam berputar-putar yang akhirnya mati. Ayam yang terserang secepatnya dipisah, karena mudah menularkan kepada ayam lain melalui kotoran dan pernafasan. Belum ada obat yang dapat menyembuhkan, maka untuk mengurangi kematian, ayam yang masih sehat divaksin ulang dan dijaga agar lantai kandang tetap kering. Gumboro(Infectious Bursal Disease/IBD). Merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang disebabkan virus golongan Reovirus. Gejala diawali dengan hilangnya nafsu makan, ayam suka bergerak tidak teratur, peradangan disekitar dubur, diare dan tubuh bergetar-getar. Sering menyerang pada umur 36 minggu. Penularan secara langsung melalui kotoran dan tidak langsung melalui pakan, air minum dan peralatan yang tercemar. Belum ada obat yang dapat menyembuhkan, yang dapat dilakukan adalah pencegahan dengan vaksin Gumboro. Penyakit Ngorok(Chronic Respiratory Disease). Merupakan infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Mycoplasma gallisepticum Gejala yang nampak adalah ayam sering bersin dan ingus keluar lewat hidung dan ngorok saat bernapas. Pada ayam muda menyebabkan tubuh lemah, sayap terkulai, mengantuk dan diare dengan kotoran berwarna hijau, kuning keputih-keputihan. Penularan melalui pernapasan dan lendir atau melalui perantara seperti alat-alat. Pengobatan dapat dilakukan dengan obat-obatan yang sesuai. Berak Kapur(Pullorum). Disebut penyakit berak kapur karena gejala yang mudah terlihat adalah ayam diare mengeluarkan kotoran berwarna putih dan setelah kering menjadi seperti serbuk kapur. Disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum.Kematian dapat terjadi pada hari ke-4 setelah infeksi. Penularan melalui kotoran. Pengobatan belum dapat memberikan hasil yang memuaskan, yang sebaiknya dilakukan adalah pencegahan dengan perbaikan sanitasi kandang.Infeksi bibit penyakit mudah menimbulkan penyakit, jika ayam dalam keadaan lemah atau stres. Kedua hal tersebut banyak disebabkan oleh kondisi lantai kandang yang kotor, serta cuaca yang jelek. Cuaca yang mudah menyebabkan ayam lemah dan stres adalah suhu yang terlalu panas, terlalu dingin atau berubah-ubah secara drastis. Penyakit, terutama yang disebabkan oleh virus sukar untuk disembuhkan.Untuk itu harus dilakukan sanitasi secara rutin dan ventilasi kandang yang baik. Pemberian POC NASA yang mengandung berbagai mineral penting untuk pertumbuhan ternak, seperti N, P, K, Ca, Mg, Fe dan lain-lain serta dilengkapi protein dan lemak nabati, mampu meningkatkan pertumbuhan ayam, ketahanan tubuh ayam, mengurangi kadar kolesterol daging dan mengurangi bau kotoran. Untuk hasil lebih optimal, pemberian POC NASA dapat dicampur dengan Hormonik dosis 1 botol POC NASA dicampur dengan 1-2 tutup botol Hormonik, atau 1 botol POC NASA dicampur dengan 2-4 kapsul Asam Amino. Dapat juga menggunakan VITERNA Plus yang merupakan suplemen khusus ternak dengan kandungan :1. Mineral-mineral yang penting untuk pertumbuhan tulang, organ luar dan dalam, pembentukan darah dan lain-lain.2. Asam-asam amino utama seperti Arginin, Histidin, Isoleucine, Lycine, Methionine , Phenylalanine, Threonine, Thryptophan, dan Valine sebagai penyusun protein untuk pembentukan sel, jaringan, dan organ tubuh3. Vitamin-vitamin lengkap, yaitu A, D, E, K, C dan B Komplek untuk kesehatan dan ketahanan tubuh.6. Sanitasi/Cuci Hama KandangSanitasi kandang harus dilakukan setelah panen. Dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu pencucian kandang dengan air hingga bersih dari kotoran limbah budidaya sebelumnya. Tahap kedua yaitu pengapuran di dinding dan lantai kandang. Untuk sanitasi yang sempurna selanjutnya dilakukan penyemprotan dengan formalin, untuk membunuh bibit penyakit. Setelah itu dibiarkan minimal selama 10 hari sebelum budidaya lagi untuk memutus siklus hidup virus dan bakteri, yang tidak mati oleh perlakuan sebelumnya.

Perlu adanya persiapan kandang yang matang, karena dengan kurangnya persiapan maka berpengaruh terhadap ayam itu sendiri tentunya terhadap kesehatannya. Yang saya terapkan selama saya menjadi PPL/Pengawas Lapangan ada beberapa hal yang harus dipersiapkan yakni:1. Mencuci bersih lantai dan mengecek apakah ada lubang-lubang dinding yang dapat mengakibatkan hewan-hewan buas masuk.2. Setelah pencucian kandang selesai lakukanlah proses pengapuran lantai serta dinding kandang, pengapuran ini bertujuan untuk mematikan atau mengurangi bakteri-bakteri yang masih tersisa di lantai kandang. Bahan kapur yang dapat digunakan yakni Kapur Gunung yang sering kita jumpai di toko-toko sekitar kita.3. Penyemprotan dengan formalin pada ruangan kandang serta penyemprotan di lingkungan kandang, tujuannya untuk memastikan agar hama penyakit yang tersisa dapat dilumpuhkan.4. Siapkan bahan litter, seperti sekam atau serbuk gergaji untuk tempat brodingan (tempat saat ayam yang masih kecil). Banyaknya sekam 50 kg.5. Setelah Litter terampar, siapkan pula bahan indukan, bahan indukan bermacam-macam sperti kompor, lampu pijar, pemanas arang, pemanas brikut maupun dengan menggunakan Gasolek6. Lakukan penyemprotan pada ruangan broding dengan disenfektan, karena bahan litter berasal dari limbah pabrik yang perlu di sterilkan7. Pasang koran sebagai amparan di atas litter, agar DOC tidak memakan bahan litter, namun koran ini dapat kita bongkar setelah anak ayam (DOC) sudah berumur 2 hari.8. Pasang tirai untuk mengelilingi ruangan broding.9. Siapkan tempat pakan ataufeeder trydan tempat minum.10. Nyalakan pemanas/indukan, karena sebulum DOC datang ruangan broding harus hangat