blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/sisukmasukamakan/files/2012/12/plo1.docx · web viewalat-alat yang...

32
MATERIAL HANDLING PADA PT. Gangsal Feed Indonesia Tbk (PRODUSEN Pakan Ternak) Kelompok 3 : Sukma Nan Tegar (105100300111012) Putri Siska W (105100300111025) Fatchul Rahman (105100300111038) Satria Agung T. M (105100301110115) Meryana Santya P (105100301111030) PLO Kelas C Dosen Pengampu : Ika Atsari Dewi, STP. MP JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Upload: phamnga

Post on 08-Jun-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/sisukmasukamakan/files/2012/12/PLO1.docx · Web viewAlat-alat yang digunakan untuk penanganan bahan pada PT. Gangsal Feed Indonesia, Tbk. diantaranya adalah

MATERIAL HANDLING PADA PT. Gangsal Feed Indonesia Tbk(PRODUSEN Pakan Ternak)

Kelompok 3 :Sukma Nan Tegar (105100300111012)Putri Siska W (105100300111025)Fatchul Rahman (105100300111038)Satria Agung T. M (105100301110115)Meryana Santya P (105100301111030)

PLO Kelas CDosen Pengampu : Ika Atsari Dewi, STP. MP

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIANFAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYADESEMBER

2012

Page 2: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/sisukmasukamakan/files/2012/12/PLO1.docx · Web viewAlat-alat yang digunakan untuk penanganan bahan pada PT. Gangsal Feed Indonesia, Tbk. diantaranya adalah

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANGBerdasarkan perumusan yang dibuat oleh American Materil Handling

Society (AMHS), pengertian material handling dinyatakan sebagai seni dan ilmu yang meliputi penangan (handling), pemindahan (moving), pembungkusan/pengepakan (packaging), penyimpanan (werehousing), sekaligus pengendalian/pengawasan (controlling) dari bahan atau material dengan segala bentuknya. Tata letak fasilitas perlu memperhatikan gerakan dari material atau manusia yang bekerja, gerakan material akan berdampak pada biaya penanganan bahan, biasanya mempunyai pengaruh yang cukup signifikan bagi biaya produksi. Pada bagian produksi terjadi perpindahan material yang diawali dengan mengambil material dari gudang, kemudian diproses pada proses pertama dan perpindahan pada proses berikutnya sampai akhirnya dipindahkan ke gudang barang jadi. Aktifitas manual material handling (MMH) yang tidak tepat dapat menimbulkan kerugian bahkan kecelakaan pada karyawan. Material handling adalah seni dan ilmu mengenai pemindahan, pengepakan, dan penyimpanan semua bentuk material dan bahan. Material handling System (MHS) merupakan komponen kunci dari sistem manufaktur, penyimpanan sementara job-job pada proses, dan penghubung antar mesin dan gudang.

PT. Gangsal Feed Indonesia, Tbk. merupakan salah satu perusahaan pakan ternak di Indonesia. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2004 dan berkembang hingga saat ini. Produk pakan ternak yang dihasilkan oleh perusahaan ini terdiri dari 3 macam, yakni bentuk tepung, pellet dan crumble. Dalam pelaksanaan teknis produksi, tentunya perusahaan menerapkan material handling yang telah disusun dan dipertimbangkan sebelumnya. Oleh karena itu, perlu adanya kupasan mengenai material handling yang ada pada PT. Gangsal Feed Indonesia, Tbk.

1.2. TUJUANTujuan disusunnya makalah ini adalah untuk merancang material handling

pada PT. Gangsal feed Indonesia Tbk.

Page 3: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/sisukmasukamakan/files/2012/12/PLO1.docx · Web viewAlat-alat yang digunakan untuk penanganan bahan pada PT. Gangsal Feed Indonesia, Tbk. diantaranya adalah

BAB II PEMBAHASAN

2.1. PROFIL PERUSAHAANVisi, Misi, dan Goal Perusahaan di PT. Gangsal feed Indonesia Tbk adalah

sebagai berikut : Visi

Menjadi perusahaan penghasil pakan yang produknya merupakan pilihan utama mayoritas peternak ditingkat regional

MisiBerperan aktif untuk mencukupi kebutuhan protein hewani masyarakat

Kebijakan MutuPT. Gangsal feed Indonesia Tbk berperan aktif dalam mencakupi kebutuhan protein hewani masyarakat dengan menghasilkan pakan pilihan utama bagi mayoritas peternak unggas. Dengan semangat “Berkembang Menuju Kesejahteraan Bersama”.

Manajemen dan seluruh karyawan bertekad: Memproduksi pakan ternak berkualitas prima secara konsisten untuk

memenuhi kepuasan pelanggan di industri perunggasan. Mewujudkan hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan

antaraperusahaan, pelanggan, serta pemasok. Meningkatkan kompetensi karyawan melalui pelatihan berkesinambungan.

2.2. PROFIL PRODUKPakan ternak adalah susunan dari beberapa bahan pakan dengan

perbandingan tertentu sehingga dapat memenuhi kebutuhan gizi ternak. Pencampur beberapa jenis bahan pakan diharapkan kandungan gizi ransum sesuai dengan kebutuhan gizi ayam sehingga ayam dapat berproduksi dengan baik (Disnak, 2010). Bahan pakan terdiri dari bahan organik dan anorganik. Bahan organik yang terkandung dalam bahan pakan antara lain, protein, lemak, serat kasar, bahan ekstrak tanpa nitrogen, sedang bahan anorganik yang dimaksud seperti calsium, phospor, magnesium, kalium, natrium dan lain sebagainya (Kartasudjana, 2002).

Konsep produk yaitu akan di produksi 3 macam pakan ternak yaitu yang berbentuk tepung, pellet dan crumble. Dalam sehari akan diproduksi sebanyak 720 ton. Bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan pakan ternak di PT. Gangsal Feed Indonesia Tbk, meliputi:

A. Jagung

Page 4: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/sisukmasukamakan/files/2012/12/PLO1.docx · Web viewAlat-alat yang digunakan untuk penanganan bahan pada PT. Gangsal Feed Indonesia, Tbk. diantaranya adalah

Bahan baku yang digunakan oleh PT. Gangsal Feed Indonesia Tbk adalah jagung. Bagian tanaman jagung yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan pakan ternak unggas adalah bagian biji jagung. Jagung yang digunakan untuk produksi adalah jagung yang sudah kering dengan kadar air max 17%. Tanaman jagung merupakan tanamana yang tumbuh di daerah sawah dengan iklim tropis dan sub tropis. Jagung yang berumur 3 bulan yang sudah siap panen yang dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan pakan ternak unggas.

B. Wheat BrandWheat brand merupakan bahan baku pakan ternak unggas yang dikenal sebagai sumber protein nabati dan juga sebagai sumber energi yang potensial. Wheat brand juga mengandung lemak yang relatif sedikit sehingga merupakan salah satu penyebab rendahnya kadar energy disamping adanya lapisan aleuron yang lebih keras dibandingkan endosperm sehingga dapat menghambat bekerjanya pencernaan.

C. KatulBekatul atau juga disebut Rice Brand, yang selama ini lebih dikenal sebagai pakan ternak, adalah bagian luar atau kulit ari dari beras yang merupakan hasil sampingan dari proses penggilingan padi, biasa berupa serbuk halus berwarna cream atau coklat muda

D. GaplekGaplek adalah singkong segar yang dikupas dan dikeringkan, dengan caradijemur atau dioven. Tepung gaplek adalah gaplek yang digiling halus kemudian diayak.

Bahan pendukung merupakan bahan-bahan yang digunakan untuk membantu proses pembuatan pakan ternak unggas yang dihasilkan sesuai dengan target yang ditetapkan. Bahan pendukung tersebut antara lain:A. MBM (Meat & Bone Meal)

Kebutuhan kalsium dan fosfor yang terpenting untuk pertumbuhan dan produksi telur ini dipenuhi dari tepung tulang. Tepung tulang bercapur daging (Meat dan Bone Meal) yang sudah melalui proses penggilingan.

B. HCFM (Hydrolized Chiken Feather Meal)Hidrolisa chicken feather Meal merupakan bahan pakan ternak yang banyak mengandung protein dan berasal dari hewan. Bulu ayam memiliki kandungan protein yang tinggi melebihi kandungan protein kasar dari bungkil kedelai. Akan tetapi kandungan protein kasar yang tinggi tersebut tidak diikuti dengan nilai biologis yang tinggi.

C. PBPM (Poultry By Product Meal)

Page 5: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/sisukmasukamakan/files/2012/12/PLO1.docx · Web viewAlat-alat yang digunakan untuk penanganan bahan pada PT. Gangsal Feed Indonesia, Tbk. diantaranya adalah

Poultry By Product Meal adalah bagian-bagian ayam gagal produksi yang dipotong, seperti kepala, kaki, telur yang gagal dan isi perut, tidak termasuk bulu, dimana hal-hal yang tak terhindarkan tersebut dapat terjadi, sekalipun dalam proses produksi yang baik. Produk ini harus diolah dengan anti-oksidan segera setelah pemrosesan untuk menjamin stabilitas lemak. Poultry By Product Meal berwarna coklat muda keemasan, dengan bau ternak ayam segar. Produk ini dapat digunakan sebagai sumber protein dalam pembuatan makanan untuk semua jenis ternak ayam dan makanan hewan peliharaan.

D. CGM (Corn Gluten Meal)Corn Gluten Meal berasal dari Shogon, Cina. Tepung ikan sebagai bahan baku pakan ternak unggas menduduki urutan pertama dalam penyediaan sumber protein hewani.

E. SBM (Soya Bean Meal)SBM merupakan sumber global protein dan lemak yang sangat berlimpah, penggantian tepung dan minyak ikan dengan SBM memberikan kemungkinan kestabilan harga pakan ternak di masa depan. Bagaimanapun para peternak masih ragu untuk menggunakan produk SBM sehubungan dengan ketakutan turunnya palatabilitas dan kecernaan, pertumbuhan yang lambat, dan Feed Conversion Rate (FCR) yang buruk. Sementara konsumen khawatir hal ini akan mengurangi kualitas daging ternak karena turunnya beberapa nutrisi penting, misalnya kandungan asam lemak tak jenuh omega 3 pada daging ikan laut.

F. Rapeseed Meal (RSM)Rapeseed Meal adalah bahan pakan ternak yang banyak mengandung protein dan merupakan bahan pakan yang berasal dari nabati. G. Dried Distiller Grain with Soluble (DDGS) Ekstrak jagung terfermentasi (corn steep liquor). Produk ini biasanya dikombinasikan dengan corn gluten feed atau dijual terpisal sebagai protein cair untuk pakan sapi. Ekstrak jagung yang sudah difermentasi memiliki kadar vitamin B dan mineral yang baik.

Bahan tambahan berupa premix. Premix merupakan vitamin, mineral dan antibiotik yang digunakan sebagai imbuhan pakan unggas dan juga ternak besar. Pencampuran premix pada pakan unggas ini bertujuan untuk menutupi kekurangan nilai gizi pada pakan tersebut karena pada umumnya bahan baku pakan yang dipergunakan sangat variasi kadar gizinya seperti lysine, DL Methionin, Choline dsb

Bahan pengemasan yang diguanakan adalah karung sak dan plastik. Karung sak yang digunakan berukuran 50kg dan plastik. Plastik yang digunakan HDPE (High Density Polyethylene) adalah jenis plastik yang berwarna putih susu/ putih bersih karena fleksibel dengan kekuatan tinggi kemasan 25 kg. Ketebalan yang dapat dibuat dari 0.015 mm s/d 0.150 mm.

Page 6: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/sisukmasukamakan/files/2012/12/PLO1.docx · Web viewAlat-alat yang digunakan untuk penanganan bahan pada PT. Gangsal Feed Indonesia, Tbk. diantaranya adalah

Gambar 1. Diagram Alir Proses Produksi Pakan Ternak

2.3. PERTIMBANGAN PEMILIHAN LOKASI PABRIK/PERUSAHAANPemilihan lokasi usaha harus mempunyai perencanaan dan pertimbangan

yang matang sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan oleh perusahaan (Handoko, 2002). Perencanaan dan pertimbangan tersebut meliputi bahan baku, peralatan yang akan digunakan, tipe bangunan, transportasi, utilitas, tenaga kerja dan perkembangan pembangunan daerah setempat (Harmaizar, 2002). Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi perusahaan adalah lingkungan masyarakat, kedekatan dengan pasar, tenaga kerja, kedekatan dengan supllier bahan baku, fasilitas dan biaya transportasi, serta sumber- sumber daya alam lainnya (Kristanto, 2002).

Page 7: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/sisukmasukamakan/files/2012/12/PLO1.docx · Web viewAlat-alat yang digunakan untuk penanganan bahan pada PT. Gangsal Feed Indonesia, Tbk. diantaranya adalah

PT. Gangsal Feed Indonesia Tbk terletak di kota Sidoarjo dengan lahan ±4 Ha. Beberapa pertimbangan yang digunakan dalam pemilihan lokasi pendirian pabrik PT. Gangsal Feed Indonesia Tbk tersebut adalah :a. Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan pakan ternak unggas adalah jagung, sebagian besar diimpor dari luar negeri seperti Amerika, Belanda, India, dan Taiwan yang didatangkan melalui pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menggunakan jalur laut. Selain itu juga menggunakan bahan baku jagung lokal yang didapatkan dari wilayah Sidoarjo dan Jawa Timur lainnya.

b. Tenaga KerjaKabupaten Sidoarjo merupakan daerah yang padat dengan instansi dan jumlah penduduknya. Lokasi ini menguntungkan untuk merekrut tenaga kerja outsourcing karena terdapat banyak SDM (sumber daya manusia) di sekitar pabrik sehingga mudah mendapatkan tenaga kerja. Tenaga kerja yang dibutuhkan pada umumnya tenaga kerja laki-laki yang terampil dan tidak mempunyai tingkat pendidikan terlalu tinggi karena sebagian besar pekerjaannya tidak membutuhkan ketelitian yang tinggi. Pekerjaan tenaga kerja outsourcing adalah membantu tugas operator dalam kegiatan yang tidak berkaitan dengan proses.

c. Sarana dan Prasarana Lokasi pabrik yang berada pada jalur utama Sidoarjo-Surabaya memudahkan aktivitas transportasi, pemasaran, dan keperluan produksi lainnya. Selain itu, lokasi pabrik mudah dijangkau serta aman untuk dilewati kendaran- kendaraan besar sehingga tidak mengganggu transportasi pengiriman bahan baku ke pabrik ataupun pengiriman hasil dari pabrik.

d. Limbah PT. Gangsal Feed Indonesia Tbk berlokasi di daerah persawahan penduduk dan dekat dengan sungai, dimana sungai-sungai tersebut langsung bermuara ke laut. Kondisi itulah yang memudahkan PT. Gangsal Feed Indonesia Tbk untuk mengalirkan limbahnya ke sungai-sungai yang akan diteruskan ke laut.

Page 8: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/sisukmasukamakan/files/2012/12/PLO1.docx · Web viewAlat-alat yang digunakan untuk penanganan bahan pada PT. Gangsal Feed Indonesia, Tbk. diantaranya adalah

2.4. URUT-URUTAN MATERIAL DARI SUPPLIER HINGGA KONSUMEN Berikut adalah urutan-urutan material pada PT Gangsal Feed

Indonesia,Tbk. :2.4.1 Jagung

Gambar 2. Urutan Material Jagung

2.4.2 Meat & Bone Meal (MBM), Soya Bean Meal (SBM), dan Corn Gluten Meal (CGM)

Gambar 3. Urutan Material Meat & Bone Meal (MBM), Soya Bean Meal (SBM), dan Corn Gluten Meal (CGM)

Page 9: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/sisukmasukamakan/files/2012/12/PLO1.docx · Web viewAlat-alat yang digunakan untuk penanganan bahan pada PT. Gangsal Feed Indonesia, Tbk. diantaranya adalah

2.4.3 Asam Amino dan Premix

Gambar 4. Urutan Material Asam Amino dan Premix

2.4.4 Palm Olein dan Mineral

Gambar 5. Urutan Material Palm Olein dan Mineral

Page 10: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/sisukmasukamakan/files/2012/12/PLO1.docx · Web viewAlat-alat yang digunakan untuk penanganan bahan pada PT. Gangsal Feed Indonesia, Tbk. diantaranya adalah

2.4.5 Peta dari Ke

From to Chart kadang-kadang disebut pula sebagai trip Frequency Chart atau Travel Chart, adalah suatu teknik konvensional yang umum digunakan untuk perencanaan tata letak pabrik dan pemindahan bahan dalam suatu proses produksi. Teknik ini sangat berguna untuk kondisi-kondisi dimana banyak items yang mengalir melalui suatu area seperti job shop, bengkel permesinan, kantor dan lain-lain. Pada dasarnya from to chart adalah merupakan adaptasi dari “Mileage Chart” yang umumnya dijumpai pada suatu peta perjalanan (road map), angka-angka yang terdapat dalam suatu from to chart akan menunjukkan total dari berat beban yang harus dipindahkan, jarak perpindahan bahan, volume atau kombinasi-kombinasi dari faktor-faktor ini (Wignjosoebroto, 2003).

Sebuah grafik yang menunjukkan hubungan antara satu set poin. Misalnya, jarak tempuh antar kota (grafik ditampilkan pada peta jalan banyak), aliran material antar bidang fungsional tanaman. Baris dan kolom memiliki judul yang sama dalam urutan yang sesuai. Entri dalam grafik dapat mewakili jarak antara pusat departemen, jumlah perjalanan penanganan material dibuat antara departemen di setiap hari, materi gerakan total diwakili berat, biaya, kuantitas dll. Bagian bawah telah dibiarkan kosong karena biasanya mencerminkan data di bagian atas. Namun, apabila sistem satu arah itu digunakan, maka jarak A ke B mungkin tidak sama dengan B jarak ke A dan dalam hal ini bagian bawah matriks akan menyimpan data yang berbeda. Ketika berhadapan dengan perjalanan daripada jarak, maka dapat ditemukan berguna untuk menambah kolom total di tepi kanan dan bawah dari matriks (Anonymous, 2012).

Page 11: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/sisukmasukamakan/files/2012/12/PLO1.docx · Web viewAlat-alat yang digunakan untuk penanganan bahan pada PT. Gangsal Feed Indonesia, Tbk. diantaranya adalah

Berikut peta dari - ke pembuatan pakan ternak pada PT. Gangsal Feed Indonesia, Tbk.

ToFrom

REC STO ITK GDG BB DSGMIX

BPR PRS CLG CRB SVT SPY BBG BGGWH

SSHP TOTAL

REC - 2 2STO - 4 4ITK - 7 7GDG - 7 7BB - 5 5DSG - 4 4MIX - 5 5BPR - 6 6PRS - 5 5CLG - 5 5CRB - 6 6SVT - 7 7SPY - 8 8BBG - 8 8BGG - 4 4WHS - 4 4SHP - -Total - 2 4 7 7 5 4 5 6 5 5 6 7 8 8 4 4 87

Page 12: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/sisukmasukamakan/files/2012/12/PLO1.docx · Web viewAlat-alat yang digunakan untuk penanganan bahan pada PT. Gangsal Feed Indonesia, Tbk. diantaranya adalah

2.5. TIPE LAYOUT DAN LAYOUT PROSES PRODUKSIPerencanaan fasilitas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan sebelum

dan setelah perusahaan beroperasi (Herjanto, 2004). Tata letak fasilitas (plant layout) didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi (Wignjosoebroto, 2003). Tata letak fasilitas pabrik merupakan keseluruhan bentuk dan penempatan fasilitas-fasilitas yang diperlukan dalam proses produksi (Prasetya dan Lukiastuti, 2009). Tata letak fasilitas dimaksud sebagai sarana untuk perbaikan layout fasilitas, digunakan dalam penanganan bahan (material handling) dan untuk menentukan peralatan dalam proses produksi, juga digunakan dalam perencanaan fasilitas secara keseluruhan (Purnomo, 2003). Menurut Ma’arif dan Tanjung (2003), tipe-tipe tata letak secara umum antara lain adalah process layout, product layout, hybrid layout, fix position layout, dan group technology layout.

Tipe tata letak fasilitas produksi PT. Gangsal Feed Indonesia Tbk menggunakan tipe Hybrid Layout. PT. Gangsal Feed Indonesia Tbk memproduksi berbagai bentuk jenis pakan yaitu bentuk tepung, bentuk pallet, dan bentuk crumble. Penyusunan tipe layout produksi yang dimiliki oleh Gangsal Feed terbagi menjadi 3 line, dimana setiap line dapat digunakan untuk semua jenis pakan. Ketiga line tersebut memiliki peralatan dan mesin yang sama dari proses intake hingga bagging. Ketiga jenis pakan yang akan dihasilkan memiliki beberapa kesamaan langkah- langkah proses pembuatan seperti grinding, dossing, mixing, dan bagging.

Penggunaan hybrid layout memiliki beberapa keunggulan. Pemanfaatan mesin dan peralatan yang lebih maksimal. Perpindahan bahan lebih sedikit dibandingkan proses layout. Namun hybrid layout juga memiliki kekurangan. Hybrid layout membutuhkan operator yang bisa menangani beberapa jenis mesin. Dimana kondisi pada pabrik bahwa operator mesin tidak hanya menangani satu mesin melainkan harus memahami berbagai mesin produksi. Kekurangan lain yang terjadi langsung pada perusahaan adalah apabila mixer sebagai mesin utama mati maka proses produksi tidak dapat dilaksanakan karena jumlah mesin mixer hanya satu untuk tiga line.

Page 13: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/sisukmasukamakan/files/2012/12/PLO1.docx · Web viewAlat-alat yang digunakan untuk penanganan bahan pada PT. Gangsal Feed Indonesia, Tbk. diantaranya adalah

Gambar 6. Layout PT Gangsal Feed Indonesia, TbkKeterangan Layout Produksi1 : Intake

2 : Grinder3 : Bin Bahan Baku4 : Dossing5 : Mixer6 : Bin Press7 : Press

8 : Cooler9 : Crumble10 : Seavter11 : Spray12 : Bin Bagging13 : Bagging14 : Silo

2.6. PENANGANAN BAHAN Aktivitas pemindahan bahan (material handling) merupakan salah

satu yang cukup penting untuk diperhatikan dan diperhitungkan. Aktivitas pemindahan bahan tersebut dapat ditentukan dengan terlebih dahulu memperhatikan aliran bahan yang terjadi dalam operasi. Kemudian harus diperhatikan tipe layout yang akan digunakan. Ketika tipe layout sudah diketahui, maka ongkos pemindahannya dapat diperhitungkan. Jadi ongkos pemindahan bahan atau ongkos material handling (OMH) merupakan perhitungan ongkos yang diperlukan untuk suatu pergerakan material dari suatu departemen ke departemen lain (Anonymous, 2012).

Salah satu prinsip pemindahan bahan yaitu prinsip ukuran satuan, yang menyatakan bahwa makin besar beban yang dibawa akan makin rendah biaya tiap satuan yang dipindahkan. Muatan satuan dapat dikatakan sebagai jumlah barang, sedemikian rupa disusun atau dibatasi sehingga beban tersebut dapat diambil dan dipindahkan sebagai objek tunggal, yang dapat dipindahkan oleh tangan manusia, maupun oleh alat

A : ReceivingB : StorageC : WerehouseD : ShippingE : MejaF : Ruang Manajer ProduksiG : Ruang QCH : Ruang PannelI : Kamar mandi

Page 14: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/sisukmasukamakan/files/2012/12/PLO1.docx · Web viewAlat-alat yang digunakan untuk penanganan bahan pada PT. Gangsal Feed Indonesia, Tbk. diantaranya adalah

bantu atau alat angkut pemindahan barang. Aktivitas pemindahan tersebut dapat ditentukan terlebih dahulu dengan memperhatikan aliran bahan yang terjadi dalam suatu operasi. Matterial handling adalah seni dan ilmu mengenai pemindahan, pengepakan, dan penyimpanan semua bentuk material dan bahan (Herjanto, 2004).

Material handling atau penanganan bahan yang ada pada PT. Gangsal Feed Indonesia, Tbk ialah sebagai berikut :

Tabel 1. Material handling JagungMaterial Dari Tujuan Material handling

Jagung

Storage Intake Forklift + PalletIntake Grinding GravitasiGrinding Bin Bahan Baku Bucket elevator + Screw

ConveyorBin Bahan Baku Dossing GravitasiDossing Mixer GravitasiMixer Bin Press Chain Conveyor + Bucket

elevator + Screw Conveyor

Bin Press Press GravitasiPress Cooling GravitasiCooling Crumble GravitasiCrumble Seavter Chain Conveyor + Bucket

elevator + Screw Conveyor

Seavter Spray enzim GravitasiSpray Enzim Bin Bagging Bucket elevator + Screw

ConveyorBin Bagging Bagging Gravitasi

Page 15: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/sisukmasukamakan/files/2012/12/PLO1.docx · Web viewAlat-alat yang digunakan untuk penanganan bahan pada PT. Gangsal Feed Indonesia, Tbk. diantaranya adalah

Tabel 2. Material handling Meat & Bone Meal (MBM), Soya Bean Meal (SBM), dan Corn Gluten Meal (CGM)Material

Dari Tujuan Material handling

Meat & Bone Meal (MBM), Soya Bean Meal (SBM), dan Corn Gluten Meal (CGM)

Storage Bin Bahan Baku Forklift + PalletBin Bahan Baku Dossing GravitasiDossing Mixer GravitasiMixer Bin Press Chain Conveyor + Bucket

elevator + Screw Conveyor

Bin Press Press GravitasiPress Cooling GravitasiCooling Crumble GravitasiCrumble Seavter Chain Conveyor + Bucket

elevator + Screw Conveyor

Seavter Spray enzim GravitasiSpray Enzim Bin Bagging Bucket elevator + Screw

ConveyorBin Bagging Bagging Gravitasi

Tabel 3. Material handling Asam Amino dan PremixMaterial

Dari Tujuan Material handling

Asam Amino, Premix

Storage Intake Forklift + PalletIntake Grinding GravitasiGrinding Bin Bahan Baku Bucket elevator + Screw

ConveyorBin Bahan Baku Dossing GravitasiDossing Mixer GravitasiMixer Bin Press Chain Conveyor + Bucket

elevator + Screw Conveyor

Bin Press Press GravitasiPress Cooling GravitasiCooling Crumble GravitasiCrumble Seavter Chain Conveyor + Bucket

elevator + Screw Conveyor

Seavter Spray enzim GravitasiSpray Enzim Bin Bagging Bucket elevator + Screw

ConveyorBin Bagging Bagging Gravitasi

Page 16: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/sisukmasukamakan/files/2012/12/PLO1.docx · Web viewAlat-alat yang digunakan untuk penanganan bahan pada PT. Gangsal Feed Indonesia, Tbk. diantaranya adalah

Tabel 4. Material handling Palm Olein dan MineralMaterial

Dari Tujuan Material handling

Palm Olein, Mineral

Storage Mixer Forklift + PalletMixer Bin Press Chain Conveyor + Bucket

elevator + Screw Conveyor

Bin Press Press GravitasiPress Cooling GravitasiCooling Crumble GravitasiCrumble Seavter Chain Conveyor + Bucket

elevator + Screw Conveyor

Seavter Spray enzim GravitasiSpray Enzim Bin Bagging Bucket elevator + Screw

ConveyorBin Bagging Bagging Gravitasi

Dasar pemilihan peralatan yang dipakai dalam proses produksi pakan ternak pada PT. Gangsal Feed Indonesia, Tbk secara umum adalah karena bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan pakan ternak ini berbentuk padat. Sehingga tidak terlalu membutuhkan penanganan ekstra dalam setiap perpindahan bahannya. Secara rinci, pemilihan alat-alat tersebut ialah :

Gravitasi : Karena perpindahan yang dialami bahan adalah dari lantai 2 ke lantai 1

Pallet : Untuk mempermudah membawa barang dengan kemasan karung yang akan diangkut dengan menggunakan forklift

Forklift : Untuk memindahkan bahan-bahan dari suatu stasiun produksi yang satu ke stasiun produksi yang lain

Chain Conveyor

: Untuk memindahkan bahan secara horizontal dan bahan yang dibawa lebih berat dan memiliki struktur yang lebih kasar daripada screw conveyor

Bucket Elevator

: Sebagai penghantar bahan dari grinding menuju ke bin penampungan bahan baku. Bucket elevator digunakan untuk menaikkan muatan secara vertikal

Screw Conveyor

: Untuk memindahkan bahan secara horizontal, bahan yang dipindahkan lebih ringan dibanding dengan chain conveyor

Page 17: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/sisukmasukamakan/files/2012/12/PLO1.docx · Web viewAlat-alat yang digunakan untuk penanganan bahan pada PT. Gangsal Feed Indonesia, Tbk. diantaranya adalah
Page 18: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/sisukmasukamakan/files/2012/12/PLO1.docx · Web viewAlat-alat yang digunakan untuk penanganan bahan pada PT. Gangsal Feed Indonesia, Tbk. diantaranya adalah

Alat-alat material handling yang digunakan pada PT Gangsal feed Indonesia, Tbk ialah sebagai berikut :

Gambar 7. Forklift Gambar 8. Pallet

Gambar 9. Screw Conveyor Gambar 10. Chain Conveyor

Gambar 11. Bucket Elevator2.7. ONGKOS MATERIAL HANDLING

Biaya material handling merupakan biaya yang dibutuhkan dalam aktivitas pemindahan bahan. Perhitungan ongkos material handling ini dilakukan untuk mengkaji seberapa besar biaya yang dibutuhkan dalam setiap perpindahan yang dialami bahan dari satu area ke area yang lain. Perhitungan biaya material handling ini bisa digunakan sebagai acuan dalam perancangan tata letak fasilitas usulan bagi perusahaan dengan syarat bahwa usulan tata letak tersebut menghasilkan ongkos material handling yang lebih murah (Adriantantri, 2008).

1. Ongkos Material handling Forklifta) Biaya Depresiasi

Biaya depreasi = hargabeli alat angkut x 1ta hnu x1hari

Umur ekonomis x waktuoperasi perta hunx lamaoperasi per hari

Page 19: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/sisukmasukamakan/files/2012/12/PLO1.docx · Web viewAlat-alat yang digunakan untuk penanganan bahan pada PT. Gangsal Feed Indonesia, Tbk. diantaranya adalah

= Rp .97.500 .000 x1 t h x1hari10 t h x 300hari x24 jam

b) Jarak Angkut tiap jam

Jarak Angkut = jarak perpindahan per hari x1hari

lamaoperasi per hari

= 14.400m /hari x 1hari24 jam = 600 m/jam

c) Total BiayaTotal Biaya = Biaya (Manitenance + Bahan Bakar + Depresiasi +

Operator)= Rp 36.250 + Rp 1.250 + Rp 1.355 + Rp 8.125 = Rp 46,980

d) Ongkos Material handling

OMH = Total BiayaJarak Angkut =

Rp .46 .980600m / jam = Rp. 78,18/m

Page 20: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/sisukmasukamakan/files/2012/12/PLO1.docx · Web viewAlat-alat yang digunakan untuk penanganan bahan pada PT. Gangsal Feed Indonesia, Tbk. diantaranya adalah

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

PT. Gangsal Feed Indonesia, Tbk. merupakan suatu perusahaan yang memproduksi pakan ternak. Perusahaan ini terletak di daerah Sidoarjo – Jawa Timur. PT. Gangsal Feed Indonesia, Tbk memproduksi pakan ternak dalam 3 bentuk yang berbeda yakni pellet, tepung, dan crumble. Perbedaan bentuk ini ialah upaya pengembangan produk yang diterapkan pada perusahaan. Urut-urutan material yang ada di PT. Gangsal Feed Indonesia, Tbk. ini secara umum ialah dimulai dari supplier – receiving – storage – intake – grinding – bin bahan baku – dosing – mixer – bin press – press – colling – crumble – seavter – spray enzim – bin bagging – warehouse – shipping – distributor – konsumen. Perusahaan ini menggunakan layout tipe Hybrid, dikarenakan dengan menggunakan tipe layout ini pemanfaatan mesin dan peralatan yang lebih maksimal. Alat-alat yang digunakan untuk penanganan bahan pada PT. Gangsal Feed Indonesia, Tbk. diantaranya adalah pellet, forklift, chain conveyor, bucket elevator, screw conveyor, serta memanfaatkan gaya gravitasi bumi yang ada. Sebagai salah satu contoh perhitungan ongkos material handling pada PT. Gangsal Feed Indonesia, Tbk. ini diambil pada salah satu alat yakni forklift. Dari perhitungan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa ongkos material handling pada forklift adalah sebesar Rp. 78,18/jam.

Page 21: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/sisukmasukamakan/files/2012/12/PLO1.docx · Web viewAlat-alat yang digunakan untuk penanganan bahan pada PT. Gangsal Feed Indonesia, Tbk. diantaranya adalah

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2012. Perencanaan Tata Letak Pabrik. http:// openstorage.gunadarma.ac.id/handouts/S1_TEKNIK%20INDUSTRI/PLTP/PTLP.doc. Diakses pada 7 Nopember 2012 Pukul 17.15 WIB.

Adriantantri, E. 2008. Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Produksi Guna Meminimunkan Jarak dan Biaya Material handling Menggunakan Aplikasi Quantitative System Version 3.0 Pada PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Grati Pasuruan. Jurnal Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Malang.

Dinas Peternakan. 2010. Jagung dan Peranannya Sebagai Bahan Baku Pakan Ternak Unggas, Bag 1. Propinsi Jawa Timur.

Handoko. T. H. 2002. Dasar- Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. BPFE. Yogyakarta.

Harmaizar, Z. 2002. Menangkap Peluang Usaha. CV Dian Anugrah Perkasa. Bekasi.

Herjanto, E. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi. Grasindo Jakarta.

Kartasudjana, R. 2002. Teknik Produksi Pakan Ternak. Tim Program Keahlian Budidaya Ternak. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. Jakarta.

Kristanto, G. 2002. Pendayagunaan Industri Managemen. PT. Citra Aditya Bakti. Bandung.

Prasetya, H. Dan Lukiastuti, F. 2009. Manajemen Operasi. Media Pressindo. Yogyakarta.

Purnomo, C. 2003. Perencanaan dan Perancangan Fasilitas Edisi Pertama. Graha Ilmu. Jakarta.

Wignjosoebroto, S. 2003. Tata Letak dan Pemindahan Bahan. Penerbit Gunawidya ITS. Surabaya.