blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/11/tugas-kelompok-pbai.docx · web viewkeempat formula...

51
TUGAS NOMOR 1 1. Vitamin Vitamin dibutuhkan untuk menjaga fungsi tubuh yang normal, perkembangan mental, serta meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi. Tubuh memerlukan vitamin agar dapat mengolah karbohidrat, lemak, dan protein. Vitamin dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu vitamin yang larut lemak dan vitamin yang larut air. Vitamin yang larut lemak adalah vitamin A, D, E, dan K, sedangkan vitamin yang larut air adalah vitamin C, kolin, biotin,dan vitamin B kompleks (B1, B2, B3, B5, B6, B9, B12). VITAMIN SUMBER Vitamin A (Retinol) Hati, Minyak ikan, Susu, Sayuran hijau, wortel, dan Tomat B1 (Tiamin) Sereal, Gandum, Ragi, Susu, dan daging B2 (Riboflamin) Ikan, Telur, Susu, Hati, Daging, Ragi dan Sayuran hijau Asam Nikotinat Hati, Kurma, Madu, Daging, padi- padian utuh, biji-bijian berlemak, kacang-kacangan, keju, telur, susu Vitamin C (Asam Askorbat) Jeruk, strawberry, semangka, cabe hijau, brokoli, Lemon, Sayuran hijau, Kentang, Tomat Vitamin D (Kolkalsiferol) Minyak ikan, susu, mentega dan telur Vitamin E (Tokoferol) Susu, kuning telur, tauge, dan sayuran hijau Kandungan vitamin dalam beberapa makanan (Sumber: Donna dkk, 2009)

Upload: others

Post on 12-Dec-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/11/TUGAS-KELOMPOK-PBAI.docx · Web viewkeempat formula bahan baku ubi jalar berkisar antara 7,69-7,90% dan memenuhi standar mutu tepung (SNI)

TUGAS NOMOR 1

1. VitaminVitamin dibutuhkan untuk menjaga fungsi tubuh yang normal,

perkembangan mental, serta meningkatkan daya tahan tubuh terhadap

infeksi. Tubuh memerlukan vitamin agar dapat mengolah karbohidrat,

lemak, dan protein. Vitamin dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu vitamin yang

larut lemak dan vitamin yang larut air. Vitamin yang larut lemak adalah

vitamin A, D, E, dan K, sedangkan vitamin yang larut air adalah vitamin C,

kolin, biotin,dan vitamin B kompleks (B1, B2, B3, B5, B6, B9, B12).

VITAMIN SUMBERVitamin A (Retinol) Hati, Minyak ikan, Susu, Sayuran hijau, wortel,

dan TomatB1 (Tiamin) Sereal, Gandum, Ragi, Susu, dan dagingB2 (Riboflamin) Ikan, Telur, Susu, Hati, Daging, Ragi dan Sayuran

hijauAsam Nikotinat Hati, Kurma, Madu, Daging, padi-padian utuh, biji-

bijian berlemak, kacang-kacangan, keju, telur, susu

Vitamin C (Asam Askorbat)

Jeruk, strawberry, semangka, cabe hijau, brokoli, Lemon, Sayuran hijau, Kentang, Tomat

Vitamin D (Kolkalsiferol)

Minyak ikan, susu, mentega dan telur

Vitamin E (Tokoferol) Susu, kuning telur, tauge, dan sayuran hijauKandungan vitamin dalam beberapa makanan(Sumber: Donna dkk, 2009)

Fungsi Bagi Kesehatan- Vitamin A (Retinol) : Vitamin A membantu perkembangan daya lihat

bayi, juga berperan dalam proses kerja sel tulang. Selain itu, vitamin A

juga dapat memberikan pertahanan tubuh terhadap penyakit,

memelihara kesehatan mata, dan berperan dalam pembentukan sel

epitel. Vitamin A merupakan salah satu vitamin yang vital untuk

menjaga kesehatan. Vitamin A tidak hanya bertanggung jawab pada

kesehatan mata, tapi juga pada kekebalan tubuh (Goodner & Linda,

2008).

Page 2: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/11/TUGAS-KELOMPOK-PBAI.docx · Web viewkeempat formula bahan baku ubi jalar berkisar antara 7,69-7,90% dan memenuhi standar mutu tepung (SNI)

- B1 (Tiamin) : Membantu tubuh membakar makanan untuk melepas

energi, mempertahankan kesehatan saraf, jantung, otot dan jaringan

GI, meningkatkan pertumbuhan dan perbaikan sel (Goodner & Linda,

2008).

- B2 (Riboflamin) : Membantu tubuh membakar makanan untuk

melepas energy. Selain itu, Riboflavin (vitamin B2) juga berfungsi

melindungi tubuh dari penyakit kanker, serta mencegah migrain dan

katarak (Goodner & Linda, 2008).

- Asam Nikotinat : Metabolisme lemak, protein, karbohidrat, kecepatan

pertumbuhan tubuh, dapat menurunkan kolesterol dan trigliserida,

mengatur sintesa tiroksin, insulin, STH (Goodner & Linda, 2008).

- Vitamin C (Asam Askorbat) : Ada ratusan fungsi vitamin C. Akan

tetapi fungsi dasarnya adalah meningkatkan daya tahan tubuh dari

serangan penyakit dan membantu proses penyembuhan akibat luka.

Sebagai antioksidan, vitamin C mampu menetralkan racun, radikal

bebas dalam darah, dan cairan sel tubuh. Vitamin C juga

meningkatkan sel-sel darah putih yang dapat melawan infeksi

sehingga flu dapat sembuh lebih cepat, membantu mengaktifkan asam

folat, dan membantu meningkatkan penyerapan zat besi sehinggga

mencegah anemia. Vitamin C juga berfungsi memelihara kesehatan

jaringan epitel, menjaga gigi melekat kuat pada gusi, mempercepat

penyembuhan luka, dan mencegah infeksi pada hidung dan

kerongkongan(Prabantini, 2010).

- Vitamin D (Kolkalsiferol) : Salah satu manfaat dari vitamin D adalah

membantu tubuh menyerap kalsium dari makanan. Vitamin D juga

bermanfaat bagi kekuatan tulang dan system immune. Selain itu

vitamin D juga dapat berfungsi menghancurkan bakteri dan virus yang

ada dalam tubuh kita (Goodner & Linda, 2008).

- Vitamin E (Tokoferol) : Vitamin E memiliki manfaat yang sangat

banyak bagi manusia. Manfaat-manfaat dari vitamin E diantaranya

adalah dapat mencegah kemandulan, mencegah pendarahan pada

wanita hamil sehingga dapat mencegah keguguran. Vitamin E juga

Page 3: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/11/TUGAS-KELOMPOK-PBAI.docx · Web viewkeempat formula bahan baku ubi jalar berkisar antara 7,69-7,90% dan memenuhi standar mutu tepung (SNI)

dapat meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah tejadinya kanker,

mengurangi stress, dan mencegah terjadinya penyakit jantung

(Goodner & Linda, 2008).

Defisiensi

- Vitamin A (Retinol) : Defisiensi vitamin A menyebabkan buta senja

dan xeroftalmia (metaplasia kornea), salah satu penyebab kebutaan

yang umum dijumpai di Negara berkembang. Overdosis vitamin A

menurunkan keratinisasi kulit dan produksi sebum. Kulit dan rambut

menjadi kasar dan kering, disertai pembesaran hati. Pembentukan

epitel terganggu sehingga kulit pecah-pecah, xeroftalmia (kornea mata

mengering), dan infeksi (Donna dkk, 2009).

- B1 (Tiamin) : Vitamin B1 (tiamin) ditemukan pada banyak jenis

makanan, temasuk gandum, sereal, dan daging merah. Defisiensi

terjadi dengan cepat jika asupan rendah karena hanya sedikit yang

disimpan dalam tubuh. Defisiensi menyebabkan Sindrom Wrnicke-

Korsakoff tejadi alkoholik kronis. Terdapat ataksia, nistagmus, dan

oftalmoplegia, disertai bingung. Ketidakmampuan menyimpan ingatan

baru disertai oleh konfabulasi (psikosis Korsakoff). Terjadi iskemia dan

pendarahan kapiler pada korpus mamilaris dan disekitar aquaduktus di

otak tengah. Terjadi penurunan kadar transketolase eritrosit. Defisiensi

juga menyebabkan beri-beri dan penyakit saraf. Beriberi kin janrang

dijumpai diluar Asia. Selain ensefalopati Wernicke terdapat juga

kardiomiopati dan neuropati perifer (Rubenstein dkk, 2007).

- B2 (Riboflamin) : Vitamin B2 (riboflavin) ditemukan pada hamper

semua makanan. Vitamin ini adalah kofaktor bagi oksidasi selular.

Defisiensi menyebabkan stomatitis angularis, glositis atrofik, dan

dermatitis seboroik. Defisiensi juga menyebabkan kulit kering, luka di

sekitar mulut, iritasi dan pecah-pecah pada sudut hidung, glositis pada

lidah, penyembuhan luka dan pertumbuhan lambat. Defisiensi

biasanya terjadi bersamaan dengan defisiensi vitamin B lain (Donna

dkk, 2009).

Page 4: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/11/TUGAS-KELOMPOK-PBAI.docx · Web viewkeempat formula bahan baku ubi jalar berkisar antara 7,69-7,90% dan memenuhi standar mutu tepung (SNI)

- Asam Nikotinat : Defisiensi pada kulit akan menyebabkan dermatitis

bersisik pada area tubuh terbuka, penurunan berat badan, diare, sakit

kepala, mudah lupa, tidak nafsu makan dan depresi (Donna dkk,

2009).

- Vitamin C (Asam Askorbat) : Vitamin C memiliki fungsi yang tidak

kalah pentingnya dengan vitamin lain. Orang yang mengalami

kekurangan vitamin C jaringan antarselnya mudah rapuh. Jaringan

antarsel yang rapuh membuat pembuluh darah mudah pecah. Tubuh

pun menjadi mudah berdarah, bahkan dapat terjadi pendarahan di

bawah tulang-tulang. Defisiensi juga dapat menyebabkan skorbut

(ditandai dengan pendarahan gusi, gigi mudah goyah, nyeri tekan

pada kalves, otot lemah, tidak nafsu makan, mudah memar, edema,

dan pertumbuhan luka lambat) (Donna dkk, 2009).

- Vitamin D (Kolkalsiferol) : Defisiensi menyebabkan Rakhitis (Tulang

kaki menjadi bengkok) pada anak-anak, dan kerapuhan tulang pada

orang dewasa. Defisinsi juga dapat menyebabkan penyakit seperti

diabeter, osteoporosis, stroke (serangan jantung), dan liver (hati)

(Donna dkk, 2009).

- Vitamin E (Tokoferol) : Vitamin E ditemukan dalam minyak nabati.

Vitamin ini memiliki khasiat antioksidan, dan terdapat pada semua

membrane sel. Defisiensi yang berat menyebabkan anemia hemolitik,

serta gangguan otot dan neurologis. Defisiensi juga dapat

menyebabkan pendarahan dan darah sukar beku (Donna dkk, 2009).

Suapan Anjuran

- Vitamin A (Retinol) : Menurut hasil temuan para ahli di bawah

koordinasi WHO dan pertemuan-pertemuan yang dikoordinasi oleh

IVACG ( International Vitamin A Consultative Group), anjuran

pemberian vitamin A adalah sebagai berikut:

Bayi umur 0-6 bulan sebanyak 3 x 50.000 IU

Bayi 6-11 bulan sebanyak 100.000 IU (kapsul biru)

Bayi 12-59 bulan sebanyak 200.000 IU (kapsul merah)

Page 5: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/11/TUGAS-KELOMPOK-PBAI.docx · Web viewkeempat formula bahan baku ubi jalar berkisar antara 7,69-7,90% dan memenuhi standar mutu tepung (SNI)

Ibu masa nifas sebesar 400.000 IU (2 x 200.000 IU pada hari yang

berbeda)

Ibu setelah masa nifas ( ada jugakemungkinan sebagian hamil)

sebesar 10.000 IU/hari atau 25.000 IU/minggu

Anjuran dosis untuk orang dewasa adalah 750 micogram

- Vitamin B1 (Tiamin) : Anjuran dosis harian vitamin B1 untuk orang

dewasa adalah 1 mg(Rubenstein dkk, 2007).

- Vitamin B2 (Riboflavin) : Anjuran dosis harian vitamin B2 untuk orang

dewasa sama dengan anjuran dosis harian pada vitamin B1 yaitu

sebesar 1 mg(Rubenstein dkk, 2007).

- Asam Nikotinat : Anjuran dosis harian Asam Nikotinat untuk wanita

adalah 14 mg, dan untuk pria adalah 16 mg(Arta, 2013).

- Vitamin C (Asam Askorbat) : Anjuran dosis harian vitamin C adalah

sebagai berikut(Prabantini, 2010):

Bayi berumur 0-6 bulan sebanyak 40 mg/hari

Bayi berumur 7-12 bulan sebanyak 50 mg/hari

Anak-anak berumur 1-3 tahun sebanyak 15 mg/hari

Anak-anak berumur 4-8 tahun sebanyak 25 mg/hari

Anak-anak berumur 9-13 tahun sebanyak 45 mg/hari

Remaja pria/wanita umur 14-18 tahun sebanyak 75/65 mg/hari

Dewasa pria/wanita umur >18 tahun sebanyak 90/75 mg/hari

Ibu hamil/menuyusui sebanyak 85/120 mg/hari

Page 6: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/11/TUGAS-KELOMPOK-PBAI.docx · Web viewkeempat formula bahan baku ubi jalar berkisar antara 7,69-7,90% dan memenuhi standar mutu tepung (SNI)

- Vitamin D (Kolkalsiferol) : The American Academy of Pediatrics

(AAP) menyarankan agar asupan harian vitamin D untuk bayi, anak-

anak, dan remaja ditingkatkan dari 200 IU menjadi 400 IU karena

terbukti vitamin d membantu mencegah berbagai penyakit serius. AAP

juga menyarankan penggunaan suplemen makanan untuk memenuhi

kebutuhan harian vitamin D, mengingat anak-anak kurrang

mendapatkan vitamin D secara memadai hanya dari makanan harian

mereka.

- Vitamin E (Tokoferol) : Anjuran dosis harian vitamin E untuk oang

dewasa adalah 10 mg(Rubenstein dkk, 2007).

Kehilangan akibat pemanasan (pengolahan) dan penyimpanan

- Vitamin A (Retinol) : Penanganan, penyimpanan dan pengawetan

bahan pangan sering menyebabkan terjadinya perubahan nilai gizi.

Selama penyimpanan kandungan vitamin A dapat menga lami

penurunan terus menerus hingga menjadi rusak. Penyimpanan dalam

suhu kamar kamar, penguapan air menyebabkan struktur sel yang

semula utuh menjadi layu sehingga enzim askorbat oksidase akan

dibebaskan dengan cara kontak langsung dengan asam askorbat dan

Page 7: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/11/TUGAS-KELOMPOK-PBAI.docx · Web viewkeempat formula bahan baku ubi jalar berkisar antara 7,69-7,90% dan memenuhi standar mutu tepung (SNI)

akibatnya vitamin A mengalami kerusakan. Penyimpanan buah-

buahan pada kondisi yang menyebabkan kelayuan akan menurunkan

kandungan vitamin A dan C dengan cepat karena adanya proses

respirasi dan oksidasi (Rahayu dkk, 2012).

- Vitamin B1 (Tiamin) : Di tingkat rumah tangga proses pemasakan

dengan menggoreng termasuk paling sering dilakukan. Suhu

menggoreng biasanya mencapai 160oC, dan oleh karena itu sebagian

zat gizi diperkirakan akan rusak. Secara alamiah beberapa jenis

vitamin (B dan C) memang rentan rusak akibat pemanasan.

Penggorengan dengan suhu tinggi sehingga makanan menjadi sangat

matang memicu terjadinya reaksi browning (pencokelatan) dan

akhirnya muncul senyawa amina-amina heterosiklis penyebab kanker.

Kerusakan bisa dikurangi dengan cara menggoreng dengan suhu

minyak goreng tidak melewati titik asap (suhu pada saat minyak

goreng mengeluarkan asap). Hasil gorengan akan maksimal apabila

suhu minyak yang digunakan sekitar 110oC – 160oC (tergantung jenis

minyaknya).

- Vitamin B2 (Riboflavin) : Pengukusan dan perebusan adalah metode

konvensional lainnya yang telah lama dikenal untuk memanaskan

bahan makanan. Bahan makanan yang langsung terkena air rebusan

akan menurun nilai gizinya terutama vitamin-vitamin larut air (B

kompleks dan C), sedangkan vitamin larut lemak (A, D, E, dan K)

kurang terpengaruh. Pengukusan juga akna mengurangi zat gizi

namun tidak sebesar pada proses perebusan. Namun pemanasan

pada proses pengukusan kadang-kadang tidak merata. Bagian tepi

tumpukan biasanya mengalami pengukusan berlebihan, sementara

bagian tengah kurang.

- Asam Nikotinat : Pemanasan, konsentrasi dan dehidrasi mem-

pengaruhi jumlah dan bentuk Asam Nikotinat. Pada proses pe-

nyimpanan yang baik dilakukan pada suhu ruang atau dalam lemari es

dengan catatan durasi waktu yang tidak boleh lebih dari 1 minggu

(Arta, 2013).

Page 8: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/11/TUGAS-KELOMPOK-PBAI.docx · Web viewkeempat formula bahan baku ubi jalar berkisar antara 7,69-7,90% dan memenuhi standar mutu tepung (SNI)

- Vitamin C (Asam Askorbat) : Vitamin C merupakan zat gizi yang

sangat dibutuhkan tubuh. Selain terdapat pada buah-buahan, vitamin

C juga banyak ditemukan dalam sayuran hijau. Sayur daun singkong

merupakan salah satu sayuran hijau yang mengandung banyak

vitamin C dan cukup digemari oleh masyarakat . Setiap keluarga

mempunyai kebiasaan tersendiri dalam mengolah sayur, dan biasanya

menyimpan sayur matang selama beberapa waktu dan

memanaskannya lagi untuk dikonsumsi kembali. Dari hasil penelitian

yang ada menunjukkan bahwa proses pengolahan, kondisi

penyimpanan, dan lamanya penyimpanan berpengaruh nyata terhadap

retensi vitamin C pada sayur. Pemanasan dan pemanasan ulang

mengakibatkan terjadinya penurunan retensi vitamin c pada sayuran.

Penyimpanan dan pemanasan ulang mengakibatkan makin besarnya

kehilangan vitamin C pada sayur(Paroke, 2001).

- Vitamin D (Kolkasiferol) : Stabilitas vitamin D dipengaruhi oleh

pelarut pada saat vitamin tersebut dilarutkan, namun akan stabil

apabila dalam bentuk kristal disimpan dalam botol gelas tidak tembus

pandang. Pada umumnya vitamin D stabil terhadap panas, asam dan

oksigen. Vitamin ini akan rusak secara perlahan-lahan apabila

suasana sedikit alkali, terutama dengan adanya udara dan cahaya.

Vitamin D stabil pada pemanasan namun akan rusak bila pemanasan

terlalu tinggi dan dengan penyimpanan suhu ruang yang tidak terlalu

lama ( Palupi, dkk, 2007).

- Vitamin E (Tokoferol) : Tokoferol bersifat stabil pada proses

perebusan asam tanpa adanya oksigen dan juga akan stabil terhadap

sinat tampak (visible light). Vitamin ini bersifat tidak stabil pada suhu

kamar dengan adanya oksigen, alkali, garam feri dan ketika terekspos

pada sinar ultra violet. Diduga kehilangan tokoferol terjadi ketika terjadi

oksidasi lemak dalam proses penggorengan terendam (deep-fat

frying). Hal ini terutama disebabkan karena terjadi destruksi tokoferol

oleh derivat asam lemak yang secara kimia aktif, yang terbentuk

selama pemanasan dan oksidasi ( Palupi, dkk, 2007).

Page 9: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/11/TUGAS-KELOMPOK-PBAI.docx · Web viewkeempat formula bahan baku ubi jalar berkisar antara 7,69-7,90% dan memenuhi standar mutu tepung (SNI)

TUGAS NOMER 2

A. Kalsium1. Kandungan dalam beberapa produk makanan

Bahan makanan yang mengandung tinggi kalium

yaitu buah dan sayur. Kandungan kalium tinggi antara lain

terdapat pada air kelapa, pisang, alpukat, tomat, nangka, dll.

Berikut kandungan kalium beberapa bahan makanan (dalam

mg/ 100 gram bahan makanan) antara lain: (Goodner &

Linda, 2008).

Bahan makanan Kandungan kalium (mg)Pisang 435Alpukat 278Pepaya 221Apel merah 203Peterseli 900Daun pepaya muda 652Bayam 416Kapri 370Kembang kol 349

2. Fungsi bagi kesehatan Kalsium mempunyai peran vital pada tulang sehingga

dapat mencegah timbulnya osteoporosis. Namun kalsium

yang berada di luar tulang pun mempunyai peran yang

besar, antara lain mendukung kegiatan enzim, hormon,

syaraf dan darah. Selain itu, untuk mempertahankan

kepadatan tulang, menjaga irama jantung, transmisi impuls

saraf, kontraksi otot, kontrol tekanan darah, dan berperan

dalam proses pembekuan darah (Goodner & Linda, 2008).

3. DefisiensiKurangnya konsumsi makanan yang mengandung

kalsium dapat menyebabkan osteoporisis yaitu

pengeroposan massa tulang umumnya terjadi seiring

bertambahnya usia. Kekurangan kalsium dapat memicu

Page 10: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/11/TUGAS-KELOMPOK-PBAI.docx · Web viewkeempat formula bahan baku ubi jalar berkisar antara 7,69-7,90% dan memenuhi standar mutu tepung (SNI)

kontraksi otot yang tidak stabil sehingga mengakibatkan

kram otot. Sebuah penelitian baru menunjukkan, orang yang

mengalami hipertensi kebanyakan juga mengalami

kekurangan kalsium dalam tubuhnya.. Rickets merupakan

pembengkokan tulang akibat kurangnya asupan kalsium

pada tulang yang masih bertumbuh. Kekurangan kalsium

bisa menyebabkan transmisi tersebut berjalan dengan tidak

lancar, maka terjadinya penurunan kognitif (Goodner &

Linda, 2008).

4. Suapan anjuranSumber kalsium dalam makanan, seperti sayuran

hijau, kacang, biji-bijian, dan buah-buahan mengandung

jumlah kalsium yang lebih kecil atau cenderung dikonsumsi

secara rutin untuk dimasukkan dalam perhitungan asupan

kalsium harian yang cepat dan mudah. Rata-rata pola

makan orang Amerika mengandung sekitar 250 mg kalsium

per hari dari sumber bukan olahan susu dan tidak diperkaya

dengan kalsium. Jumlah kebutuhan kalsium dapat

dibedakan berdasar jenis kelamin dan usia. Menurut salah

satu dokter ahli gizi, kebutuhan kalsium yag dibutuhkan

orang Indonesia rata-rata adalah 500-800 mg per hari. Pada

usia lanjut dan wanita menopause dianjurkan asupan

kalsium per hari adalah 1.000 mg (Goodner & Linda, 2008).

5. Kehilangan akibat pemanasan (pengolahan) dan penyimpanan

Pada proses pengolahan crackers yang

menggunakan pemanasan terjadi kehilangan protein dan

berkurangnya kadar kalsium. Kandungan protein selama

pengolahan pada penelitian ini berkisar antara 12-56,66%.

Kehilangan protein karena proses pemanasan dikenal

dengan nama reaksi Maillard. Selain proses

pemanggangan, adanya kontak dengan udara bebas pada

Page 11: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/11/TUGAS-KELOMPOK-PBAI.docx · Web viewkeempat formula bahan baku ubi jalar berkisar antara 7,69-7,90% dan memenuhi standar mutu tepung (SNI)

saat proses penggilingan dan pencetakan adonan crackers

dapat menyebabkan terjadinya oksidasi yang berperan

dalam menurunkan kadar betakaroten. (Goodner & Linda,

2008).

B. Kalsium1. Kandungan dalam beberapa produk makanan

Bahan makanan yang mengandung tinggi kalium

yaitu buah dan sayur. Kandungan kalium tinggi antara lain

terdapat pada air kelapa, pisang, alpukat, tomat, nangka, dll.

Berikut kandungan kalium beberapa bahan makanan (dalam

mg/ 100 gram bahan makanan) antara lain: (Arta, 2013).

Bahan makanan Kandungan kalium (mg)Pisang 435Alpukat 278Pepaya 221Apel merah 203Peterseli 900Daun pepaya muda 652Bayam 416Kapri 370Kembang kol 349

2. Fungsi bagi kesehatan Kalsium mempunyai peran vital pada tulang sehingga

dapat mencegah timbulnya osteoporosis. Namun kalsium

yang berada di luar tulang pun mempunyai peran yang

besar, antara lain mendukung kegiatan enzim, hormon,

syaraf dan darah. Selain itu, untuk mempertahankan

kepadatan tulang, menjaga irama jantung, transmisi impuls

saraf, kontraksi otot, kontrol tekanan darah, dan berperan

dalam proses pembekuan darah (Rubenstein dkk, 2007).

Page 12: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/11/TUGAS-KELOMPOK-PBAI.docx · Web viewkeempat formula bahan baku ubi jalar berkisar antara 7,69-7,90% dan memenuhi standar mutu tepung (SNI)

3. DefisiensiKurangnya konsumsi makanan yang mengandung

kalsium dapat menyebabkan osteoporisis yaitu

pengeroposan massa tulang umumnya terjadi seiring

bertambahnya usia. Kekurangan kalsium dapat memicu

kontraksi otot yang tidak stabil sehingga mengakibatkan

kram otot. Sebuah penelitian baru menunjukkan, orang yang

mengalami hipertensi kebanyakan juga mengalami

kekurangan kalsium dalam tubuhnya.. Rickets merupakan

pembengkokan tulang akibat kurangnya asupan kalsium

pada tulang yang masih bertumbuh. Kekurangan kalsium

bisa menyebabkan transmisi tersebut berjalan dengan tidak

lancar, maka terjadinya penurunan kognitif (Arta, 2013).

4. Suapan anjuranSumber kalsium dalam makanan, seperti sayuran

hijau, kacang, biji-bijian, dan buah-buahan mengandung

jumlah kalsium yang lebih kecil atau cenderung dikonsumsi

secara rutin untuk dimasukkan dalam perhitungan asupan

kalsium harian yang cepat dan mudah. Rata-rata pola

makan orang Amerika mengandung sekitar 250 mg kalsium

per hari dari sumber bukan olahan susu dan tidak diperkaya

dengan kalsium. Jumlah kebutuhan kalsium dapat

dibedakan berdasar jenis kelamin dan usia. Menurut salah

satu dokter ahli gizi, kebutuhan kalsium yag dibutuhkan

orang Indonesia rata-rata adalah 500-800 mg per hari. Pada

usia lanjut dan wanita menopause dianjurkan asupan

kalsium per hari adalah 1.000 mg (Prabantini, 2010)

5. Kehilangan akibat pemanasan (pengolahan) dan penyimpanan

Pada proses pengolahan crackers yang

menggunakan pemanasan terjadi kehilangan protein dan

berkurangnya kadar kalsium. Kandungan protein selama

Page 13: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/11/TUGAS-KELOMPOK-PBAI.docx · Web viewkeempat formula bahan baku ubi jalar berkisar antara 7,69-7,90% dan memenuhi standar mutu tepung (SNI)

pengolahan pada penelitian ini berkisar antara 12-56,66%.

Kehilangan protein karena proses pemanasan dikenal

dengan nama reaksi Maillard. Selain proses

pemanggangan, adanya kontak dengan udara bebas pada

saat proses penggilingan dan pencetakan adonan crackers

dapat menyebabkan terjadinya oksidasi yang berperan

dalam menurunkan kadar betakaroten (Rubenstein dkk,

2007).

C. Natrium1. Kandungan dalam beberapa produk makanan

Natrium atau sodium adalah sebuah mineral yang

ditemukan dalam tubuh dan dalam banyak makanan.

Makanan lain yang mengandung tinggi natrium yaitu : keju,

margarin, dan mentega (Palupi, dkk. 2007)

Berikut informasi mengenai kandungan natrium dalam beberapa

makanan :

Makanan Ukuran Kandungan natriumHamburger Regular 800 mgBumbu sop 1 blok kecil 700 mgTake away

chicken400 mg

Tomato/ chili sauce

1 sdm 300 mg

Keju 30 gram 200 mgFrench fries 1 kotak

sedang150 mg

2. Fungsi bagi kesehatan Fungsi natrium bagi tubuh adalah untuk mencegah

menurunnya kandungan cairan ekstraseluler akibat tekanan

osmotik dalam cairan tubuh menurun. Volume cairan,

termasuk tekanan darah akan menurun. nsur Na terdapat

pada garam dapur (NaCl), susu, dan telur. Na berfungsi

Page 14: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/11/TUGAS-KELOMPOK-PBAI.docx · Web viewkeempat formula bahan baku ubi jalar berkisar antara 7,69-7,90% dan memenuhi standar mutu tepung (SNI)

memelihara tekananosmosis sel, pH, serta mengatur

permeabilitas membran sel. Selain itu, Na mempunyai

peranan dalam konduksi impuls dari saraf (Palupi, dkk.

2007)

3. DefisiensiKekurangan konsumsi natrium akan menyebabkan

ganguan pada ginjal, perubahan nilai osmotik, dan

perubahan suhu tubuh. Hal-hal tersebut akan menimbulkan

gejala hipertensi (tekanan darah meningkat). Kurangnya

konsumsi natrium dapat menyebabkan volume darah

menurun yang membuat tekanan darah menurun, denyut

jantung meningkat, pusing, kadang-kadang disertai kram

otot, lemas, lelah, kehilangan selera makan, daya ingat

menurun, daya tahan terhadap infeksi menurun, luka sukar

sembuh, gangguan penglihatan, rambut tidak sehat dan

terbelah ujungnya, serta terbentuknya bercak-bercak putih di

kuku (Rahayu, dkk. 2012)

4. Suapan anjuranKebutuhan National Research Council of The National

Academy of Sciences merekomendasikan konsumsi natrium

per hari sebanyak 1.100-3.300 mg. Jumlah tersebut setara

dengan ½-1½ sendok teh garam dapur per hari. Untuk orang

yang menderita hipertensi, konsumsi natrium dianjurkan

tidak lebih dari 2.300 mg perhari. Jumlah tersebut sama

dengan 6 gram NaCl atau lebih kurang satu sendok teh

garam dapur. American Heart Association (AHA)

merekomendasikan konsumsi Na bagi orang dewasa tidak

lebih dari 2.400 mg/hari, yaitu setara dengan satu sendok

teh garam dapur sehari. Menurut United States Department

of Agriculture (USDA), rata-rata kebutuhan natrium ibu hamil

sekitar 2.400 mg dalam sehari, kira-kira setara dengan satu

sendok teh (Rahayu, dkk. 2012)

Page 15: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/11/TUGAS-KELOMPOK-PBAI.docx · Web viewkeempat formula bahan baku ubi jalar berkisar antara 7,69-7,90% dan memenuhi standar mutu tepung (SNI)

5. Kehilangan akibat pemanasan (pengolahan) dan penyimpanan

Semakin lama proses pemanasan akan

menyebabkan kandungan natrium semakin rendah.

Kerusakan pangan yang disebabkan perlakuan kimia

biasanya saling terkait dengan jenis kerusakan lainnya.

Pencetus kerusakan pangan yang menyebabkan perubahan

kimia pangan dapat dipengaruhi suhu selama reaksi

berlangsung; oksigen yang mempercepat reaksi oksidasi;

reaksi biologis seperti enzimatik; pH yang mempengaruhi

denaturasi protein atau perubahan warna dan adanya logam

yang menjadi prekursor reaksi serta penyimpanan yang

terlalu lama (Paroke, Oktalien H. 2001).

D. IodinIodine adalah unsur kimia dengan nomor atom 53 dan

massa atom 126,9044. Iodine bukamn unsur logam, dalam

bentuk padat berwarna abu-abu kehitaman, sedangkan

dalam bentuk gas berwarna ungu. Mempunyai titik lebur

113,5° C dan titik didih 184,35°. Iodine ditemukan pada

tahun 1811 oleh B. Courtulis. Iodine bersuber dari air asin

pada sumur garam dan endapat laut tua, dari yodidanya

yang dibuat dengan menggunakan asam sulfat dan

oksidator. 

Penggunaan iodine ini adalah dalam dunia kedokteran untuk

pengobatan / pencegahan penyakit gondok dan luka luar.

Senyawanya digunakan dalam industry kimia, kadang-

kadang digunakan dalam fotografi. Dalam biologi iodine

terkumpul dalam kelenjar gondok hewan vertebrata.

(Herawati, Heti & Sri Widowati. 2009)

Page 16: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/11/TUGAS-KELOMPOK-PBAI.docx · Web viewkeempat formula bahan baku ubi jalar berkisar antara 7,69-7,90% dan memenuhi standar mutu tepung (SNI)

Iodin adalah zat makanan yang sangat penting

kepada kehidupan manusia. Ia diperlukan untuk

merangsang proses pembesaran, perkembangan saraf dan

pembentukan sel-sel otak terutama kanak-kanak.

Kekurangan zat iodin dalam badan akan menjejaskan

kesihatan, terutama sekali kecerdasan otak (Ginting,

Nurzainah & Elsegustri P. 2008).

1. Kandungan dalam beberapa makanan

BUAH SAYURAN SUMBER LAIN

Semangk

a

1,0 μg/100g Bayam 83-650,00

μg/100g

Kerang-

kerangan

79,76

μg/100g

Pepaya 0,01-14,51

μg/100g

Kacang

panjang

1,0-9,0

μg/100g

Udang 2,2 μg/100g

Pisang 0,01-1,395

μg/100g

Wortel 7,0-19,3

μg/100g

Daging 5,0 μg/100g

Buncis 4,2 μg/100g Susu sapi 4,7-9,9

μg/100g

Kol/kubis 2,0 μg/100g Telur 9,33

μg/100g

Sawi 12,0 μg/100g Beras 23,3

μg/100g

Taoge 2,12-16,55

μg/100g

Singkong 2,1 μg/100g

2. Fungsi

Page 17: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/11/TUGAS-KELOMPOK-PBAI.docx · Web viewkeempat formula bahan baku ubi jalar berkisar antara 7,69-7,90% dan memenuhi standar mutu tepung (SNI)

Fungsi iodin yang diketahui ialah sebagai

bahagian perlu kepada hormon tairod. Hormon tairod

mengatur banyak aktiviti berlainan termasuk

tumbesaran, pembiakan , fungsi neuromuskular,

pertumbuhan kulit dan rambut, metabolisma selular,

dan menolong melepaskan tenaga ke dalam

sel.Badan kita biasanya mengandungi  20 – 30mgs

iodin. Lebih kurang  60% daripadanya terdapat dalam

kilang tairod, selebihnya didapati pada keseluruhan

tisu badan , terutamanya dalam ovari, otot dan darah

(Herawati, Heti & Sri Widowati. 2009).

3. DefisiensiKetika seseorang kekurangan Iodium, maka

konsentrasi hormon tiroid menurun dan hormon

perangsang tiroid/TSH meningkat agar kelenjar tiroid

mampu menyerap. bila pembesaran ini menampak

dinamakan gondok sederhana.

Bila terdapat secara meluas di suatu daerah

dinamakan gondok endemik, gejala kekurangan

Iodium adalah malas dan lamban, kelenjartiroid

membesar, pada ibu hamil dapat mengganggu 

pertumbuhan dan perkembangan janin.

Suplemen Iodium dalam sosis tinggi dapat

menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid, seperti

halnya kekurangan iodium. Dalam keadaan berat hal

ini dapat menutup jalan pernafasan sehingga

menimbulkan sesak nafas Oleh sebab itu konsumsi

normal pada Iodium hanya sebanyak 100-150 ug

sehari (Herawati, Heti & Sri Widowati. 2009).

Page 18: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/11/TUGAS-KELOMPOK-PBAI.docx · Web viewkeempat formula bahan baku ubi jalar berkisar antara 7,69-7,90% dan memenuhi standar mutu tepung (SNI)

4. Suapan anjuranDewasa hanya memerlukan 150 mikrogram

(μg) iodin setiap hari. Jumlah ini amat sedikit

seumpama satu kepala pin peniti kecil. Memakan

makanan yang kaya dengan zat iodin atau

menggunakan garam beriodin di dalam masakan

boleh memenuhi keperluan zat iodin harian kita

(Herawati, Heti & Sri Widowati. 2009).

5. Kehilangan akibat pemanasan (pengolahan) dan penyimpanan

Retensi yodium pada garam beryodium di

Indonesia selama 6 bulan umumnya masih cukup

stabil walaupun menunjukkan fluktuasi. Besarnya

KIO3 yang hilang dari garam selama 6 bulan secara

rata-rata adalah 6.4% untuk yang disimpan dalam

wadah tertutup dan hanya 2 % untuk yang disimpan

dalam wadah terbuka. Untuk menyimpan garam ber-

yodium tidak diperlukan kemasan yang kedap udara,

tetapi cukup kemasan yang kedap air atau tidak bocor

(Herawati, Heti & Sri Widowati. 2009).

Page 19: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/11/TUGAS-KELOMPOK-PBAI.docx · Web viewkeempat formula bahan baku ubi jalar berkisar antara 7,69-7,90% dan memenuhi standar mutu tepung (SNI)

TUGAS NOMOR 3

1. Jurnal Karbohidrat

(KARAKTERISTIK BERAS MUTIARA DARI UBI JALAR (Ipomea batatas))

Cara Pembuatan Produk :

Metode Pembuatan Produk dan Indikator Kualitas Produk yang Diuji :

a. Analisis dan Karakteristik Bahan Baku, Formula tepung dan produk Beras Mutiara

Tepung, pati dan formula bahan baku beras mutiara dianalisis sifat fisik meliputi derajat putih dan uji amilografi (Bhattacharya, 1979). Sedangkan untuk sifat fisik beras mutiara meliputi bobot 1000 butir, daya serap air (Syamsir, 2006) dan densitas kamba (Wirakartakusumah et al., 1992).

Page 20: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/11/TUGAS-KELOMPOK-PBAI.docx · Web viewkeempat formula bahan baku ubi jalar berkisar antara 7,69-7,90% dan memenuhi standar mutu tepung (SNI)

Sifat kimia bahan baku formula dan produk beras mutiara meliputi analisis proksimat (AOAC, 2006), kadar amilosa (Juliano, 1972), kadar serat pangan (Asp et al., 1983) dan daya cerna pati in vitro (Muchtadi, 1989).

b. Uji Organoleptik

Uji organoleptik terhadap beras mutiara mentah meliputi warna, aroma, dan penampakan secara umum. Sedangkan untuk beras mutiara matang parameter yang diuji adalah tekstur, rasa, warna, aroma, dan penampakan secara umum. Panelis berjumlah 25 orang dan metode hedonis skoring dengan 7 skala angka numerik, (1 sangat suka, 2 agak suka, 3 suka, 4 netral, 5 tidak suka, 6 agak tidak suka, dan 7 sangat tidak suka).

c. Rancangan Percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan tunggal yaitu formula bahan baku (tepung ubi jalar : pati ubi jalar). Empat taraf rasio yang digunakan yaitu tepung : pati = 60:40; 70:30; 80:20 dan 90:10, dengan 3 ulangan.

Hasil dan Pembahasan :

A. Karakteristik Fisik

1. Analisis Warna

Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula tepung:pati = 90:10 mempunyai derajat putih rendah dan tidak berbeda nyata dengan derajat putih tepung ubi jalarnya.

Formula tepung : pati = 60:40 mempunyai derajat putih paling tinggi, meskipun tidak berbeda nyata dengan tepung:pati = 70:30 dan tepung:pati = 80:20. Derajat putih pati ubi jalar paling tinggi sehingga meningkatnya rasio pati menyebabkan derajat putih cenderung semakin tinggi. Secara keseluruhan nilai derajat putih keempat formula berbeda nyata dengan derajat putih pati ubi jalar.

2. Sifat Amilografi

Hasil analisis amilografi terlihat suhu awal gelatinisasi pada ubi jalar berkisar antara 76,5-91,5ºC (Tabel 2). Suhu awal gelatinisasi pati ubi jalar lebih rendah dibandingkan suhu gelatinisasi tepung ubi jalar. Hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan suhu awal gelatinisasi dengan penambahan jumlah tepung ubi jalar pada formulasi.

Page 21: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/11/TUGAS-KELOMPOK-PBAI.docx · Web viewkeempat formula bahan baku ubi jalar berkisar antara 7,69-7,90% dan memenuhi standar mutu tepung (SNI)

3. Rendemen Beras Mutiara

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin kecil jumlah pati yang digunakan dalam formula,rendemen total yang dihasilkan semakin kecil. Hal ini diduga karena pati berperan dalam melekatkannya campuran bahan, sehingga berkurangnya jumlah pati menyebabkan pembutiran menjadi lebih sulit dan berdampak pada menurunnya rendemen beras mutiara yang dihasilkan (Gambar 3).

4. Daya Serap Air

Hasil analisis Daya Serap Air (DSA) menunjukkan adanya perbedaan nyata antar keempat produk beras mutiara ubi jalar (Tabel 3).

Daya serap air dipengaruhi oleh komposisi pati di dalam bahan pangan. Tabel 3 menunjukkan semakin besar kandungan pati dalam bahan, maka semakin besar pula DSAnya. Beras mutiara yang diformulasi dari tepung dan pati dengan rasio 60:40 memiliki DSA tertinggi, yakni 186,67%, sedangkan beras mutiara yang berasal dari tepung dan pati dengan rasio 90:10 memiliki DSA terendah, yakni 23,33%. Pengaruh peningkatan kandungan pati terhadap peningkatan nilai DSA terkait dengan peranan komposisi amilosa-amilopektin di dalam pati. Harper (1981) menyatakan bahan pangan dengan kadar pati yang tinggi akan semakin mudah menyerap air akibat tersedianya molekul amilopektin jumlah air yang terserap ke dalam bahan pangan semakin banyak.

5. Densitas Kamba

Informasi densitas kamba suatu produk dapat digunakan sebagai acuan besarnya volume yang dibutuhkan persatuan bobot produk tersebut. Densitas kamba beras mutiara pada berbagai perlakuan ditunjukkan dalam Tabel 3. Secara statistik tidak terdapat perbedaan yang nyata antar perlakuan. Dengan demikian perbedaan rasio formulasi beras mutiara tidak mempengaruhi nilai densitas kamba beras mutiara yang dihasilkan.

6. Bobot Seribu Butir

Analisis bobot seribu butir menunjukkan bahwa bobot seribu butir tidak berbeda nyata antar keempat produk beras mutiara. Hal ini mengindikasikan bahwa hasil produksi beras mutiara memiliki keseragaman ukuran. Tabel 3 menunjukkan bahwa bobot seribu butir beras mutiara tidak dipengaruhi oleh peningkatan rasio pati yang digunakan.

B. Karakteristik Sifat Kimia

Page 22: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/11/TUGAS-KELOMPOK-PBAI.docx · Web viewkeempat formula bahan baku ubi jalar berkisar antara 7,69-7,90% dan memenuhi standar mutu tepung (SNI)

1. Komposisi Kimia

Hasil analisis komposisi kimia keempat formula bahan baku dan beras mutiara disajikan pada Tabel 4. Hasil analisis kadar air menunjukkan bahwa kadar air keempat formula bahan baku tidak berbeda mempengaruhi kadar air dari bahan baku tersebut. Berdasarkan kadar air keempat formula bahan baku ubi jalar berkisar antara 7,69-7,90% dan memenuhi standar mutu tepung (SNI) yaitu maksimum 15%. Sedangkan kadar air dari beras mutiara berkisar antara 5,75-6,65% (Tabel4). masih berada jauh dibawah 12%, sehingga masih dibawah kadar air pertumbuhan kapang. Kadar air beras mutiara lebih kecil dibandingkan bahan baku karena telah melalui proses penyangraian dan pengeringan dalam oven setelah pembutiran menjadi beras mutiara.

2. Kadar Serat Pangan

Keempat formula memiliki kadar serat pangan larut (SPL) berkisar 3,70-5,10% dan kadar serat pangan tidak larut (SPTL) berkisar 6,30-9,20% (Tabel 5). Kadar SPL dan SPTL menunjukkan adanya perbedaan nyata antar keempat formula ubi jalar. Hal ini disebabkan adanya perbedaan jumlah pati yang digunakan. Pati mengandung serat sangat rendah jika dibandingkan tepung, karena pada proses ekstraksi pati, sebagian serat dalam ukuran besar yang terdapat dalam ampas telah dipisahkan, sedangkan sebagian serat yang berukuran kecil terbawa dalam air bersama-sama protein larut air

3. Kadar Amilosa dan Daya Cerna Pati in Vitro

Kadar amilosa memiliki hubungan erat terhadap tekstur nasi. Beras berkadar amilosa sedang menghasilkan nasi yang lunak, sedangkan beras berkadar amilosa tinggi menghasilkan nasi yang pera dan tidak lengket (Juliano 1979). Pada Gambar 4. terlihat kandungan amilosa keempat formula ubi jalar berkisar antara 32,0-34,50%. Berdasarkan tersebut, umbi termasuk dalam kelompok amilosa tinggi. Kadar amilosa beras dikelompokkan menjadi 3 yaitu kelompok amilosa rendah (<10-<20%); sedang (20-25%) dan tinggi (>25%) (Juliano 1972).

C. Uji Organoleptik

Dari hasil uji organoleptik beras mutiara mentah parameter aroma menunjukkan bahwa, aroma tidak berbeda nyata, sedangkan warna berbeda nyata. Secara keseluruhan, beras mutiara ubi jalar matang yang disukai panelis adalah formula 80:20. Parameter tekstur/kelengketan formula 80:20 tidak berbeda nyata dengan formula 90:10 dan disukai panelis. Demikian juga pada parameter rasa beras mutiara matang

Page 23: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/11/TUGAS-KELOMPOK-PBAI.docx · Web viewkeempat formula bahan baku ubi jalar berkisar antara 7,69-7,90% dan memenuhi standar mutu tepung (SNI)

panelis menyukai formula 80:20 yang tidak berbeda nyata dengan formula 90:10. Dari keseluruhan hasil uji organoleptik beras mutiara ubi jalar mentah dan matang keempat formula tepung maka terpilih formula 80:20.

Kesimpulan :

1. Berdasarkan uji organoleptik dan hasil analisis sifat kimianya, formula beras mutiara ubi jalar yang terpilih adalah formula tepung:pati = 80:20.

2. Kadar serat pangan larut dan tidak larut dari beras mutiara ubi jalar adalah 4,79 dan 7,14% (b/b).

3. Formula terpilih mempunyai kadar protein 2,26%, lemak 0,81%, karbohidrat 90,25%, amilosa 31,69 % dan daya cerna pati 54,85% (b/b).

4. Beras mutiara ubi jalar dapat dijadikan pangan pokok alternatif dan mempunyai nilai gizi yang baik.

Page 24: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/11/TUGAS-KELOMPOK-PBAI.docx · Web viewkeempat formula bahan baku ubi jalar berkisar antara 7,69-7,90% dan memenuhi standar mutu tepung (SNI)

2. Jurnal Lemak (Kajian Penurunan Titik Leleh Lilin Lebah ( Apis cerana ) Dalam Pembuatan Margarin Oles Rendah Kalori

Cara Pembuatan Produk :

Metode Pembuatan Produk dan Indikator kualitas produk yang diuji:

Metode yang digunakan adalah metode eksperimen yang terdiri dari 3 tahap meliputi : 1. Memperlajari pengaruh pencampuran lilin lebah dengan minyak olein, sserta penambahan pelarut lemak, pengemulsi, penstabil dan air terhadap penurunan titik leleh campuran lilin lebah dan olein, 2. Reaksi transesterifikasi lilin lebah secara enzimatik, dan 3. Proses formulasi dan pembuatan margarin oles rendah kalori dari lilin lebah dengan maupun tanpa transesterifikasi. Margarin tanf dihasilkan selanjutnya dilakukan analisis terhadap : kadar air metode oven (AOAC, 1995), Aw(Aw-meter), bilangan asam dan asam lemak bebas (AOAC, 1995), konsistensi (Seta Penetrometer Universal), morfologi kristal lemak (Mikroskop polarisasi-Olympus BH2), sineresis, pertumbuhan jamur dan sifat organoleptik (rasa, aroma, warna dan daya oles) secara visual.

Page 25: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/11/TUGAS-KELOMPOK-PBAI.docx · Web viewkeempat formula bahan baku ubi jalar berkisar antara 7,69-7,90% dan memenuhi standar mutu tepung (SNI)
Page 26: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/11/TUGAS-KELOMPOK-PBAI.docx · Web viewkeempat formula bahan baku ubi jalar berkisar antara 7,69-7,90% dan memenuhi standar mutu tepung (SNI)

Hasil dan Pembahasan

Pengaruh Bahan Campuran Terhadap Titik leleh Lilin Lebah

Titik leleh didefinisikan sebagai temperatur saat sampel dalam pipa kapiler mulai menjadi cairan jernih. Menurut Tulloch (1980) lilin lebah memiliki titik leleh sekitar 63-65 C, dipengaruhi komponen penyusunannya yang terdiri⁰ dari hidrokarbon (14%), monoester (35%), diester (14%), triester (3%), hidroksi mononster (4%), hidroksi poliester (8%), asam bebas (12%), asam ester (1%), asam poliester (1%), alkohol bebas (1%) dan senyawa yang belum diketahui (6%).

Pengaruh Transesterifikasi dengan Lipozyme IM 20 (Mucor miehei)

Transesterifikasi merupakan proses untuk memodifikasi komposisi dan fisik lemak. Dalam proses ini dihasikan suatu lemak dengan karakteristik yang berbeda-beda. Bilangan iod menyatakan besarnya jumlah iod yang

Page 27: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/11/TUGAS-KELOMPOK-PBAI.docx · Web viewkeempat formula bahan baku ubi jalar berkisar antara 7,69-7,90% dan memenuhi standar mutu tepung (SNI)

diserap menunjukkan derajat ketidakjenuhan lemak. Sesudah proses transesterifikasi bilangan iod sebelum dan sesudah cenderung tidak mempengaruhi perubahan, dan selanjutnya bilangan iod hasil transesterifikasi cenderung meningkat dengan bertaambahnya kadar olein, yang mengkontribusi ikatan rangkap. Asam lemak yang derajat ketidakjenuhannya tinggi mempunyai titik cair yang lebih rendah, sehingga akan menurunkan titik leleh hasil transesterifikasi. Hasil analisis bilangan asam pada lilin lebah menunjukkan jumlah asam bebas dan asam ester, pada minyak olein akibat hidrolisis gliserida. Sedangkan bilangan asam dan asam lemak bebas pada lemak hasil transesterifikasi menyatakan kadar asam lemak yang merupakan hasil reaksi transesterifikasi yang terjadi antara lilin lebah dan munyak olein. Peningkatan konsentrasi olein dalam proses transesterifikasi lilin lebah/olein (40:60) semakin meningkat kadar semua asam lemak dibanding hasil transesterifikasi lilin lebah/olein 50:50, kecuali C20, C22 dan komponen tidak diketahui semakin menurun. Dengan demikian penambahan olein dalam proses transesetrifikasi lilin lebah dapat mengkontribusi komponen asam lemak yang dapat dimetilasi, sehingga lebih meningkatkan jumlah komponen yang diketahui menjadi 67,16%.

Formulasi Margarin Oles Rendah Kalori dari Lilin Lebah

Margarin merupakan emulsi air dalam minyak yang menyerupai mentega, (penampakan dan komposisi), dan digunakan sebagai alternatif pengganti mentega. Karakteristik dan sifat margarin dipengaruhi oleh sifat fisik dan struktur dari komponen penyusunnya. Kandungan air dalam bahan makanan mempengaruhi daya tahan makanan terhadap serangan mikroorganisme, yang dinyatakan dengan AW(aktivitas air) yaitu jumlah air bebas dalam bahan pangan yang dapat digunakan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Tingginya kadar air juga akan mempengaruhi kestabilan emulsi dengan terjadinya sineresis dan

Page 28: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/11/TUGAS-KELOMPOK-PBAI.docx · Web viewkeempat formula bahan baku ubi jalar berkisar antara 7,69-7,90% dan memenuhi standar mutu tepung (SNI)

kerusakan produk oleh jamur. Sifat fisik margarin meliputi titik leleh, morfologi kristal, kandungan lemak padat, konsistensi dan warna, dimana kristalisasi dan profil titik leleh berperan dalam penampakan produk akhir. Menurut Bumbalough (1992) dan Winarno (1997) lemak menunjukkan pola polimorfis yang dapat mengkristal menjadi lebuh dari satubentuk, tergantung pada kondisi terbentuknya kristal, perlakuan terhadap lemak sesudah kristalisasi dan komponen asam lemak. Jumlah lemak padat dalam lemak cair dan perubahan suhu akan mempengaruhi sifat plastis margarin, yang ditunjukkan oleh kurva kandungan lemak padat yang menurun tajam pada kisaran suhu 0-40 C.

Kesimpulan :

Pencampuran dengan minyak olein dapat menurunkan titik leleh lilin lebah dari 64 C menjadi 58,5 C, dan dengan penambahan pelarut lemak,⁰ ⁰ pengemulsi, penstabil dan air dapat menurunkan titik leleh campuran lilin lebah dan olein dari 58,5 C menjadi 54 C.⁰ ⁰

Transesterifikasi lilin lebah dan minyak olein pada perbandingan 50:50 dengan menggunakan katalis Lipozyme IM 20 dari Mucor meihei, pada suhu 78,5 C dengan kecepatan 200 rpm selama 24 jam menghasilkan⁰ lemak dengan konsistensi yang lebih lunak, serta titik leleh dan kandungan lemak padat (40 C) yang lebih rendah dari bahan awal.⁰

Lilin lebah baik dengan mapaun tanpa transesterifikasi dengan minyak olein dapat dibuat margarin oles rendah kalori dengan nilai masing-masing 12,3% dan 50,5%, dengan karakteristik fisik dan organoleptik yang menyerupai margarin komersial sebagai pembanding yaitu pada nilai Aw, kestabilan emulsi, ukuran kristal, serta rasa, aroma, warna, kehalusan, kelengketan, dan daya oles, sedaangkan titik lelehnya masing-masing cukup tinggi yaitu sekitar 53-55 C.⁰

Page 29: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/11/TUGAS-KELOMPOK-PBAI.docx · Web viewkeempat formula bahan baku ubi jalar berkisar antara 7,69-7,90% dan memenuhi standar mutu tepung (SNI)

3. Jurnal Protein (Pengaruh Temperatur Dalam Pembuatan Yoghurt dari Berbagai Jenis Susu Dengan Menggunakan Lactobacillus Bulgaricus dan Streptococcus Thermophilus).

Cara Pembuatan :

Pada pelaksanaan penelitian, susu sapi dan kerbau segar dikumpulkan

dari peternak, sementara susu skim dan full krim dilarutkan sebanyak

500g dalam 462,5 ml air masak. Banyaknya susu yang digunakan adalah

500 cc untuk tiap jenis susu. Susu sapi dan kerbau dipasteurisasi selama

30 menit pada suhu 60-70°C. Kemudian bakteri biakan ditimbang

sebanyak 50g untuk setiap perlakuan. Setiap susu yang sudah diberi

biakan ditutup dalam wadah dan dimasukkan ke dalam inkubator bersuhu

30°C dan dibiarkan selama 20 jam. Setelah itu wadah yang berisi susu

yang sudah berubah menjadi yoghurt dikeluarkan dari inkubator, dibiarkan

sebentar pada suhu kamar dan dimasukkan ke refrigerator bersuhu 5°C.

Untuk perlakuan temperatur 37°C, proses awalnya sama, hanya saja

wadah yang sudah berisi susu dimasukkan ke inkubator bersuhu 37°C

selama 10-11 jam. Berikutnya perlakuan bersuhu 44°C, wadah berisi susu

dimasukkan ke dalam inkubator bersuhu 44°C selama 8 jam dan terakhir

perlakuan 51°C dimasukkan ke dalam inkubator bersuhu 51°C selama 6

jam. Sesudah susu berubah menjadi yoghurt selalu disimpan di dalam

refrigerator untuk menghambat perkembangbiakan yang berlebihan agar

yoghurt tidak menjadi terlalu asam.

Metode pembuatan produk dan indikator kualitas produk yang di uji :

Metode penilitian yang digunakan adalah rancangan acak kelompok

(RAK) faktorial 4x4 dengan 2 (dua) kali ulangan. Faktor yang diteliti adalah

faktor Temperatur (T) yaitu T1 (30°C), T2 (37°C), T3 (44°C) dan T4

(51°C). Selain faktor temperatur adalah jenis susu (S) yaitu S1 (susu

skim), S2 (susu sapi segar), S3 (susu full krim), dan S4 (susu kerbau

segar). Adapun peubah yang diamati adalah secara fisik yaitu warna, yaitu

Page 30: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/11/TUGAS-KELOMPOK-PBAI.docx · Web viewkeempat formula bahan baku ubi jalar berkisar antara 7,69-7,90% dan memenuhi standar mutu tepung (SNI)

warna sebelum dan sesudah susu ditambah dengan bakteri. Selain itu

adalah tekstur, yaitu dilihat bagaimana interaksi antara jenis susu dan

temperatur berpengaruh terhadap tekstur dari hasil akhir yoghurt tersebut.

Juga rasa yaitu dengan keempat jenis susu yang digunakan maka akan

diuji rasa mana yang paling disukai oleh panelis yang mewakili berbagai

tingkatan usia, ekonomi, dan latar belakang budaya yang berbeda. Selain

peubah yang disebut di atas, peubah lainnya adalah uji biologi, yaitu untuk

mengetahui ada tidaknya aktivitas bakteri untuk setiap level temperatur

yang dicobakan. Pengambilan data dari uji organoleptik terdiri atas:

Selain uji di atas, dilakukan juga uji mikrobiologik untuk mengetahui ada

tidaknya aktivitas bakteri untuk setiap perlakuan temperatur.

Hasil dan Pembahasan :

Jenis susu S2 (susu sapi segar) dan S3 (susu full krim) memiliki skala

warna yang paling tinggi, yaitu kuning tua. Hal ini disebabkan jenis susu

sapi segar dan susu full krim memiliki komposisi yang tidak jauh berbeda,

hanya saja susu full krim telah melalui proses pengolahan seperti

pengeringan sehingga sekitar 97% zat padatnya (Potter, 1986). Bahkan

beberapa produk susu full krim mendapat penambahan bahan nutrisi lain

sehingga lebih lengkap.Warna yoghurt ternyata dipengaruhi oleh makanan

yang dikonsumsi oleh ternak. Makanan hijauan adalah sumber yang baik

Page 31: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/11/TUGAS-KELOMPOK-PBAI.docx · Web viewkeempat formula bahan baku ubi jalar berkisar antara 7,69-7,90% dan memenuhi standar mutu tepung (SNI)

bagi beta karoten di mana warna kuning pada karoten tersebut akan

terdapat dalam lemak air susu. Hal ini yang menyebabkan mengapa

yoghurt dari susu skim warnanya cenderung lebih putih karena kandungan

lemaknya rendah, sementara karoten yang menyumbangkan warna

kuning tersebut berasal dari lemak susu.Yoghurt yang baik memiliki

tekstur yang lembut seperti bubur, tidak terlalu encer dan tidak pula terlalu

padat (Legowo, 2002). Faktor berbagai level temperatur dan jenis susu

serta interaksi dari kedua faktor tersebut terhadap tekstur yoghurt

menunjukkan perbedaan yang sangat nyata. Perlakuan dengan

temperatur 44°C dengan memakai susu full krim menunjukkan perbedaan

sangat nyata terhadap perlakuan dengan temperatur 44°C memakai susu

skim. Artinya pada temteratur optimum untuk berkembang biak, susu skim

yang kandungan lemaknya sebagian sudah dibuang memiliki tekstur yang

lebih encer daripada susu full krim.Tekstur yoghurt susu kerbau adalah

yang paling padat dikarenakan susu kerbau memiliki kandungan lemak

yang lebih tinggi dibandingkan jenis susu lainnya.Dari tiap perlakuan di

mana total rataan yang paling tinggi adalah pada perlakuan dengan

menggunakan susu full krim dan yang terendah dihasilkan pada yoghurt

berbahan susu kerbau. Hal ini berarti yoghurt berbahan susu full krim lebih

disukai dari yang berbahan susu kerbau. Ini terjadi karena masyarakat

Indonesia lebih mengenal dan lebih sering mengkonsumsi susu sapi dan

berbagai produk hasil olahannya seperti susu skim dan full krim daripada

susu kerbau.Rasa yang dihasilkan oleh yoghurt berbahan susu kerbau

cenderung lebih asam dibanding berbahan susu full krim, karena produksi

asam oleh bakteri lebih cepat dikarenakan bakteri yang juga berkembang

lebih cepat (Davies and Law, 1984) pada susu kerbau dibandingkan

dengan jenis susu lainnya. Rasa asam pada yoghurt merupakan indikasi

perkembangbiakan dari percampuran bakteri yang berjalan baik dan cepat

(Driessen, 1981). Rasa asam pada yoghurt juga menunjukkan bahwa

adanya asam laktat yang telah terbentuk sebagai hasil kerja dari bakteri

(Eckles, 1980). Menurut Adnan (1984) keasaman yang tercapai dapat

mengganggu pertumbuhan bakteri yang tidak dikehendaki, terutama

Page 32: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/11/TUGAS-KELOMPOK-PBAI.docx · Web viewkeempat formula bahan baku ubi jalar berkisar antara 7,69-7,90% dan memenuhi standar mutu tepung (SNI)

bakteri yang menyebabkan diare seperti Clostridium difficile pada orang

dewasa dan Rotavirus pada anak-anak.Pada uji mikrobiologik disimpulkan

bahwa pada semua level temperatur tetap dengan adanya penggumpalan

pada tekstur yoghurt serta aromanya yang asam. Pada tekstur yang encer

atau tidak padat, maka kemungkinan besar bakteri tidak berkembang

optimal (suhu 30°C) atau bakteri sebagian mati (suhu 51°C).

Kesimpulan :

1.Temperatur 30°C, 37°C, 44°C, dan 51°C yang digunakan sebagai suhu

inkubasi berpengaruh terhadap warna, tekstur yoghurt sedangkan pada

rasa tidak berpengaruh.

2.Jenis susu sapi segar, susu kerbau segar, susu full krim, dan susu skim

yang digunakan sebagai bahan dasar yoghurt berpengaruh terhadap

warna, tekstur, rasa yoghurt.

3.Ada interaksi yang nyata antara temperatur °C dan jenis susu yang

digunakan.

4.Hasil yang paling baik diperoleh pada temperatur 44°C dengan

pemakaian susu sapi full krim sebagai bahan dasarnya.

Page 33: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/11/TUGAS-KELOMPOK-PBAI.docx · Web viewkeempat formula bahan baku ubi jalar berkisar antara 7,69-7,90% dan memenuhi standar mutu tepung (SNI)

DAFTAR PUSTAKAArta, Katerina. 2013.

http://khatherinearta.wordpress.com/2008/02/07/kebutuhan-vitaminsehari/. Diakses tanggal 4 November pukul 14.20.

Donna, dkk. 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Ginting, Nurzainah & Elsegustri P. 2008. Pengaruh Temperatur dalam Pembuatan Yoghurt dari Berbagai Jenis Susu dengan Menggunakan Lactobacillus Bulgaricus dan Streptococcus Thermophilus. Vol 1 no 2. Jurnal Agribisnis Peternakan

Goodner, Linda. 2008. Panduan Tindakan Keperawatan Klinik Praktis. Jakarta: Erlangga.

Herawati, Heti & Sri Widowati. 2009. Karakteristik Beras Mutiara Dari Ubi Jalar (Ipomea batatas). Vol 5. Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian.

Palupi, dkk. 2007. Pengaruh Pengolahan terhadap Nilai Gizi Pangan. Modul e-Learning ENBP, Departemen Ilmu & Teknologi Pangan-Fateta-IPB.

Paroke, Oktalien H. 2009. Pengaruh Proses Pengolahan, Penyimpanan dan Pemanasan Ulang Terhadap Kandungan Vitamin C Sayur. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Prabantini, Dwi. 2010. Makanan Pendamping ASI. Yogyakarta: ANDI OFFSET.

Rahayu, dkk. 2012. Kadar Vitamin dan Mineral dalam Buah Segar dan Manisan Basah Karika Dieng (Carica pubescens Lenne & K.Koch). Jurnal Biosaintifika 4 (2) (2012).

Rubenstein, dkk. 2007. Kedokteran Klinis. Jakarta: Erlangga.Sarungallo, dkk. 2002. Kajian Penurunan Titik Leleh Lebah (Apis cerana)

Dalam Pembuatan Margarin Oles Rendah Kalori. Vol XIII No 2. Jurnal Teknologi Industri Pangan.

Page 34: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/11/TUGAS-KELOMPOK-PBAI.docx · Web viewkeempat formula bahan baku ubi jalar berkisar antara 7,69-7,90% dan memenuhi standar mutu tepung (SNI)

LAMPIRAN

Page 35: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/11/TUGAS-KELOMPOK-PBAI.docx · Web viewkeempat formula bahan baku ubi jalar berkisar antara 7,69-7,90% dan memenuhi standar mutu tepung (SNI)
Page 36: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/11/TUGAS-KELOMPOK-PBAI.docx · Web viewkeempat formula bahan baku ubi jalar berkisar antara 7,69-7,90% dan memenuhi standar mutu tepung (SNI)
Page 37: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/11/TUGAS-KELOMPOK-PBAI.docx · Web viewkeempat formula bahan baku ubi jalar berkisar antara 7,69-7,90% dan memenuhi standar mutu tepung (SNI)
Page 38: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/11/TUGAS-KELOMPOK-PBAI.docx · Web viewkeempat formula bahan baku ubi jalar berkisar antara 7,69-7,90% dan memenuhi standar mutu tepung (SNI)

TUGAS KELOMPOKPENGETAHUAN BAHAN AGROINDUSTRI

Dosen Pengampu: Arie Febrianto Mulyadi, STP, MP.

NAMA KELOMPOK:1. Alif Akbar Adhani (125100307111040)

https://blog.ub.ac.id/anggota/alifdhani/2. Sigit Sugiarto (125100301111094)

https://blog.ub.ac.id/anggota/sugiartosigit/3. W. Agsti Kumala Dewi (125100307111062)

https://blog.ub.ac.id/anggota/agstie/4. Ika Wahyu Erwinda (125100307111028)

https://blog.ub.ac.id/anggota/winda10/

KELAS: F

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIANFAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG

2013