bab iv hasil dan pembahasan 4.1 hasil penelitian 4.1.1 … · 2019. 12. 4. · 1. 75-80 3 7,69% 2....

27
38 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pra Siklus Data pra-siklus diperoleh berdasarkan kegiatan observasi dan diskusi dengan guru kelas 5 SDN Sidorejo Lor 05 Salatiga. Tujuan dilakukan observasi dan diskusi adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas 5 pada mata pelajaran Matematika. Berdasarkan kegiatan observasi dan wawancara didapatkan nilai pra- siklus dari daftar nilai siswa yang dijabarkan dalam tabel 18 dibawah ini. Tabel 19 Nilai Matematika Kelas 5 SDN Sidorejo Lor 05 Salatiga Semester I Tahun Pelajaran 2017/2018 Nilai Jumlah Siswa Presentase Keterangan >65 12 30,8% Tuntas <65 27 69,2% Tidak Tuntas Jumlah 39 100% Nilai Tertinggi 75 Nilai Terendah 30 Rata-rata kelas 52,5 Tabel 19 menunjukkan nilai pra-siklus mata pelajaran matematika siswa kelas 5 yang di ambil dari hasil belajar siswa semester I tahun pelajaran 2017/2018. Rata-rata hasil belajar siswa menunjukkan nilai yang kurang dari KKM yang telah ditentukan yaitu 65. Rentang nilai akan disajikan pada Tabel 19 sebagai berikut: Tabel 20 Rentang Hasil Belajar Pra-Siklus Matematika Kelas 5 No Rentang Frekuensi Presentase 1. 75-80 3 7,69% 2. 65-70 9 23,08% 3. 55-60 5 12,82% 4. 45-50 12 30,77% 5. 30-40 10 25,64% Pada Tabel 20 menunjukkan hasil nilai pra siklus 39 siswa dengan siswa terbanyak berada pada rentang nilai 4550 yaitu sebanyak 12 anak. Berikut

Upload: others

Post on 23-May-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 … · 2019. 12. 4. · 1. 75-80 3 7,69% 2. 65-70 9 23,08% 3. 55-60 5 12,82% 4. 45-50 12 30,77% 5. 30-40 10 25,64% Pada Tabel

38

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Pra Siklus

Data pra-siklus diperoleh berdasarkan kegiatan observasi dan diskusi dengan

guru kelas 5 SDN Sidorejo Lor 05 Salatiga. Tujuan dilakukan observasi dan

diskusi adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas 5 pada mata pelajaran

Matematika. Berdasarkan kegiatan observasi dan wawancara didapatkan nilai pra-

siklus dari daftar nilai siswa yang dijabarkan dalam tabel 18 dibawah ini.

Tabel 19

Nilai Matematika Kelas 5 SDN Sidorejo Lor 05 Salatiga Semester I Tahun

Pelajaran 2017/2018

Nilai Jumlah Siswa Presentase Keterangan

>65 12 30,8% Tuntas

<65 27 69,2% Tidak Tuntas

Jumlah 39 100%

Nilai Tertinggi 75

Nilai Terendah 30

Rata-rata kelas 52,5

Tabel 19 menunjukkan nilai pra-siklus mata pelajaran matematika siswa kelas

5 yang di ambil dari hasil belajar siswa semester I tahun pelajaran 2017/2018.

Rata-rata hasil belajar siswa menunjukkan nilai yang kurang dari KKM yang telah

ditentukan yaitu 65. Rentang nilai akan disajikan pada Tabel 19 sebagai berikut:

Tabel 20

Rentang Hasil Belajar Pra-Siklus Matematika Kelas 5

No Rentang Frekuensi Presentase

1. 75-80 3 7,69%

2. 65-70 9 23,08%

3. 55-60 5 12,82%

4. 45-50 12 30,77%

5. 30-40 10 25,64%

Pada Tabel 20 menunjukkan hasil nilai pra siklus 39 siswa dengan siswa

terbanyak berada pada rentang nilai 45–50 yaitu sebanyak 12 anak. Berikut

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 … · 2019. 12. 4. · 1. 75-80 3 7,69% 2. 65-70 9 23,08% 3. 55-60 5 12,82% 4. 45-50 12 30,77% 5. 30-40 10 25,64% Pada Tabel

39

disajikan dalam bentuk diagram batang presentase rentang hasil belajar pra siklus

mata pelajaran Matematika kelas 5.

Gambar 2. Diagram Batang Distribusi Hasil Belajar Siswa Pra Siklus

Berdasarkan Gambar 2 dapat terlihat banyak siswa kelas 5 yang masih

memiliki nilai belajar Matematika yang rendah. Hal tersebut dapat dikarenakan

oleh beberapa faktor diantaranya faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

internal siswa seperti dalam proses pembelajaran siswa masih berbicara dengan

teman, tidak memperhatikan guru saat pembelajaran, semangat belajar siswa yang

kurang. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi adalah kurangnya

fasilitas atau media atau teori yang berkaitan dengan penanaman proses

pemecahan masalah saat menyelesaikan soal. Maka dari itu, dalam mengatasi

hasil belajar yang rendah adalah dengan penerapan model problem based learning

terintegrasi langkah teori polya. Pelaksaan dilakukan pada siklus I dan siklus II.

4.1.2 Deskripsi Siklus I

Pada siklus I pembelajaran dilakukan berbeda dengan prasiklus. Pembelajaran

difokuskan pada penerapan model problem based learning dalam materi

penyajian data. Penerapan model PBL digunakan untuk meningkatkan hasil

belajar Matematika siswa kelas 5. Dalam siklus I dilakukan pertemuan tatap muka

sebanyak 2 kali dengan alokasi waktu 3 x 35 menit pada setiap pertemuan.

0

2

4

6

8

10

12

14

75 - 80 65 - 70 55 - 60 45 - 50 30-40

rentang nilai

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 … · 2019. 12. 4. · 1. 75-80 3 7,69% 2. 65-70 9 23,08% 3. 55-60 5 12,82% 4. 45-50 12 30,77% 5. 30-40 10 25,64% Pada Tabel

40

4.1.2.1 Perencanaan Tindakan Siklus I

Tahap perencanaan siklus I diawali dengan penyusunan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dengan Kompetensi Dasar 3.7 Menjelaskan data yang

berkaitan dengan diri peserta didik atau lingkungan sekitar serta cara

pengumpulannya. Selain itu, disiapkan juga materi dan lembar kerja yang akan

digunakan untuk pembelajaran. Pada kegiatan observasi setiap pertemuan

disiapkan lembar observasi untuk pengajar dan siswa. Lembar observasi tersebut

digunakan untuk melihat keterlaksanaannya pembelajaran dengan model problem

based learning terintegrasi langkah teori polya.

4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Siklus I terdiri dari 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 3 x 35 menit untuk

setiap pertemuan. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal

20 Maret 2018 dan Rabu, 21 Maret 2018. Pembelajaran yang dilakukan mengacu

pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disiapkan sebelumnya

dengan model problem based learning terintegrasi langkah teori polya.

a. Pertemuan 1 ( 20 Maret 2018)

Kegiatan awal, guru membuka pelajaran dengan salam, berdoa bersama,

menanyakan kabar siswa dan presensi siswa. Kemudian guru melakukan apersepsi

dengan bertanya pada siswa pernahkah melihat daftar nilai atau raport. Setelah

siswa menjawab apersepsi guru, siswa dan guru melakukan tanya jawab

sederhana dan kemudian guru menginformasikan materi yang akan dipelajari dan

tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Kegiatan inti, pembelajaran dalam pertemuan I menekankan pada

penyampaian materi dengan model PBL . Setelah menyampaikan materi, guru

membimbing siswa untuk fokus pada orientasi masalah. Guru mengorganisasikan

siswa untuk belajar dengan bertanya pada siswa jika ada yang kurang memahami

materi. Siswa diberikan contoh soal yang berisi masalah untuk diselesaikan

bersama-sama. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya jika ada yang belum

paham. Siswa diberikan soal untuk diselesaikan. Guru membimbing siswa

mencari data atau informasi yang ada disoal yang akan digunakan untuk

penyelesaian masalah. Guru juga memfasilitasi siswa untuk melakukan

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 … · 2019. 12. 4. · 1. 75-80 3 7,69% 2. 65-70 9 23,08% 3. 55-60 5 12,82% 4. 45-50 12 30,77% 5. 30-40 10 25,64% Pada Tabel

41

penyelidikan, mengembangkan dan menyajikan hasil serta menganalis dan

mengevaluasi proses penyelesaian masalah.

Kegiatan penutup diakhiri dengan siswa dibimbing guru membuat

kesimpulan materi hasil belajar dan guru memberikan tindak lanjut bagi siswa

dengan nilai yang masih rendah. Guru menutup pelajaran pada hari tersebut.

b. Pertemuan II (21 Maret 2018)

Kegiatan awal, guru membuka pelajaran dengan salam, berdoa bersama,

menanyakan kabar siswa dan presensi siswa. Kemudian guru melakukan apersepsi

dengan menanyakan materi pada pertemuan sebelumnya. Guru mengulas sedikit

materi pada pertemuan sebelumnya. Guru menginformasikan kegiatan

pembelajaran yang akan dilakukan pada hari ini.

Kegiatan inti, guru melanjutkan penjelasan materi untuk indikator 3 dan 4.

Selain menyampaikan materi, guru juga menjelaskan cara penyelesaian masalah

secara sistematis dengan teori polya. Siswa yang kurang memahami materi atau

cara penyelesaian diberikan kesempatan untuk bertanya pada guru

(mengorganisasi siswa untuk belajar). Guru memberikan soal yang berisi masalah

untuk diselesaikan oleh siswa. Dalam proses penyelesaian masalah, guru

membimbing siswa untuk menggunakan 4 langkah teori polya (membimbing

penyelidikan). Setelah siswa selesai memecahkkan masalah dengan langkah teori

polya, guru meminta beberapa siswa untuk menuliskan hasil pekerjaannya di

papan tulis untuk dibahas bersama (mengembangkan dan menyajikan hasil).

Siswa yang jawabannya kurang sesuai dapat mencontoh hasil yang benar

(menganalisis dan mengevaluasi). Guru memberikan soal evaluasi untuk

diselesaikan siswa dengan 4 langkah teori polya.

Kegiatan penutup, diakhiri dengan siswa dibimbing guru untuk membuat

kesimpulan pembelajaran pada hari tersebut. Guru menutup pelajaran dengan

berdoa bersama.

Pada setiap kegiatan pembelajaran siswa di amati melalui lembar observasi

yang telah disiapkan yang disesuaikan dengan RPP dan langkah pembelajaran

model PBL terintegrasi langkah teori polya. Hasil observasi kegiatan siswa yang

telah didapat adalah sebagai berikut:

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 … · 2019. 12. 4. · 1. 75-80 3 7,69% 2. 65-70 9 23,08% 3. 55-60 5 12,82% 4. 45-50 12 30,77% 5. 30-40 10 25,64% Pada Tabel

42

1. Semua siswa berdoa bersama dengan tertib, semua siswa hadir dan telah

menyiapkan perlengkapan belajarnya masing-masing.

2. Setelah guru memberikan apersepsi, ada beberapa siswa yang masih belum

menjawab pertanyaan guru dengan baik.

3. Saat guru menyampaikan tujuan pembelajaran, siswa mendengarkan

dengan baik.

4. Saat guru menjelaskan materi pelajaran beberapa siswa ada yang masih

berbicara dengan temannya.

5. Siswa mengerjakan soal dengan menemukan dan menuliskan data atau

informasi yang diperoleh.

6. Siswa mencari cara penyelesaian yang dianggapnya tepat.

7. Saat melakukan rencana penyelesaian, beberapa siswa dapat menemukan

hasil jawaban.

8. Siswa menganalisis prosedur penyelesaian masalah

9. Siswa dibimbing guru berusaha menarik kesimpulan

Rekapitulasi lembar observasi guru pada Siklus I pertemuan I dan II sebagai

berikut :

a. Pertemuan I

Tabel 21

Rekapitulasi Lembar Observasi Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran

Matematika Dengan Model Problem Based Learning (PBL) Terintegrasi

Langkah Teori Polya Siklus I Pertemuan I

No Aspek Yang Diamati Keterlaksanaan

Ya Tidak

PENDAHULUAN

1. Guru membuka pelajaran dengan salam √

2. Guru mengecek kehadiran siswa √

3. Guru memberikan apersepsi materi yang akan dipelajari √

4. Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan di pelajari √

ORIENTASI MASALAH

5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai √

6. Guru menyampaikan masalah dan penjelasan berkaitan dengan

materi pembelajaran

ORGANISASI BELAJAR

7. Guru membagi siswa dalam kelompok untuk menyelesaikan soal √

8. Guru membimbing perencanaan pemecahan masalah dengan :

a. Berkeliling mengecek aktivitas siswa

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 … · 2019. 12. 4. · 1. 75-80 3 7,69% 2. 65-70 9 23,08% 3. 55-60 5 12,82% 4. 45-50 12 30,77% 5. 30-40 10 25,64% Pada Tabel

43

b. Menjawab pertanyaan siswa jika ada yang belum

memahami materi

c. Mengarahkan siswa untuk menggunakan pengetahuan

yang dimiliki serta petunjuk yang dapat digunakan untuk

penyelesaian masalah

PENYELIDIKAN

9. Guru berkeliling untuk membimbing penyelidikan dari tiap

kelompok

10. Guru membantu siswa untuk mencari pilihan cara yang tepat

dengan petunjuk-petunjuk yang didapatkan dari penelitian siswa

secara kelompok

MENGEMBANGKAN DAN MENYAJIKAN HASIL

11. Guru meminta beberapa siswa maju menuliskan jawabannya √

12. Guru memberikan tanggapan atas hasil jawaban siswa √

ANALISIS DAN EVALUASI

13. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya √

14. Guru membahas hasil jawaban siswa √

PENUTUP

15. Guru menanyakan kesimpulan konsep materi yang siswa

dapatkan hari ini

16. Guru menutup pembelajaran dengan salam √

Berdasarkan Tabel 21 observasi aktivitas pengajar dalam menggunakan model

problem based learning diperoleh hasil bahwa pengajar telah melaksanakan

kegiatan pembelajaran sesuai rencana yang ada dalam lembar observasi dengan

baik. Hasil observasi aktivitas pengajar pada siklus I pertemuan I yaitu jumlah

jawaban “Ya” sebanyak 15 item dan jawaban “Tidak” 1 item.

b. Pertemuan II

Tabel 22

Rekapitulasi Lembar Observasi Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran

Matematika Dengan Model Problem Based Learning (PBL) Terintegrasi

Langkah Teori Polya Siklus I Pertemuan II

No Aspek Yang Diamati Keterlaksanaan

Ya Tidak

PENDAHULUAN

1. Guru membuka pelajaran dengan salam √

2. Guru mengecek kehadiran siswa √

3. Guru memberikan apersepsi materi yang akan dipelajari √

4. Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan di pelajari √

ORIENTASI MASALAH

5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai √

6. Guru menyampaikan masalah dan penjelasan berkaitan dengan

materi pembelajaran

ORGANISASI BELAJAR

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 … · 2019. 12. 4. · 1. 75-80 3 7,69% 2. 65-70 9 23,08% 3. 55-60 5 12,82% 4. 45-50 12 30,77% 5. 30-40 10 25,64% Pada Tabel

44

7. Guru mengkondisikan siswa agar tetap tenang √

8. Guru membimbing perencanaan pemecahan masalah dengan :

a. Berkeliling mengecek aktivitas siswa

b. Menjawab pertanyaan siswa jika ada yang belum

memahami materi

c. Mengarahkan siswa untuk menggunakan pengetahuan

yang dimiliki serta petunjuk yang dapat digunakan untuk

penyelesaian masalah

PENYELIDIKAN

9. Guru berkeliling untuk membimbing penyelidikan √

10. Guru membantu siswa untuk mencari pilihan cara yang tepat

dengan petunjuk-petunjuk yang didapatkan dari penelitian siswa

MENGEMBANGKAN DAN MENYAJIKAN HASIL

11. Guru meminta beberapa siswa maju menuliskan jawabannya √

12. Guru memberikan tanggapan atas hasil jawaban siswa √

ANALISIS DAN EVALUASI

13. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya √

14. Guru membahas hasil jawaban siswa √

PENUTUP

15. Guru menanyakan kesimpulan konsep materi yang siswa

dapatkan hari ini

16. Guru menutup pembelajaran dengan salam √

Berdasarkan Tabel 22 observasi aktivitas pengajar dalam menggunakan model

problem based learning diperoleh hasil bahwa pengajar telah melaksanakan

kegiatan pembelajaran sesuai rencana yang ada dalam lembar observasi dengan

baik. Hasil observasi aktivitas pengajar pada siklus I pertemuan II yaitu jumlah

jawaban “Ya” sebanyak 16 item.

Selain aktivitas guru yang diamati, kegiatan siswa selama pembelajaran juga

diamati. Observasi terhadap siswa dilakukan saat Pertemuan II yaitu saat siswa

menyelesaiakan masalah dengan langkah teori polya. Hasil observasi kegiatan

siswa yaitu sebagai berikut:

Tabel 23

Rekapitulasi Lembar Observasi Siswa Dalam Pembelajaran Matematika

Dengan Langkah Teori Polya Siklus I Pertemuan II

No Aspek Yang Diamati Keterlaksanaan

Ya Tidak

PENDAHULUAN

1. Siswa menjawab salam dari guru √

2. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru √

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 … · 2019. 12. 4. · 1. 75-80 3 7,69% 2. 65-70 9 23,08% 3. 55-60 5 12,82% 4. 45-50 12 30,77% 5. 30-40 10 25,64% Pada Tabel

45

3. Siswa menanggapi apersepsi yang dilakukan guru √

4. Siswa menyimak materi yang diajarkan guru √

MEMAHAMI MASALAH

5. Siswa menemukan data atau informasi dari soal √

6. Siswa menuliskan data atau informasi yang diperoleh √

MERENCANAKAN PENYELESAIAN

7. Siswa menuliskan pilihan cara untuk menemukan solusi dengan

petunjuk-petunjuk yang telah didapatkan

8. Siswa menyiapkan rumus-rumus atau cara untuk menyelesaikan

masalah

MELAKSANAKAN RENCANA

9. Siswa memasukkan data yang diperoleh ke dalaam rencana

penyelesaian yang telah dibuat

10. Terdapat hasil jawaban dari siswa √

MENGECEK KEMBALI

11. Lebih dari 50% siswa dapat memberikan tanggapan saat diberi

pertanyaan guru terkait jawabannya

12. Terdapat kesimpulan jawaban yang dibuat siswa √

PENUTUP

13. Ada catatan kesimpulan pembelajaran hari ini √

14. Siswa bersama guru menutup pembelajaran √

Berdasarkan Tabel 23 observasi aktivitas siswa dalam pemecahan masalah

menggunakan langkah teori polya diperoleh hasil bahwa siswa telah

melaksanakan kegiatan pembelajaran namun masih ada beberapa hal yang perlu

ditingkatkan. Dalam tahap akhir, masih banyak siswa yang tidak memberi

tanggapan atas proses penyelesaian masalah yang dilaluinya. Hasil observasi

aktivitas siswa pada siklus I pertemuan II yaitu jumlah jawaban “Ya” sebanyak 12

item dan jawaban “Tidak” sebanyak 2 item.

4.1.2.3 Hasil Tindakan

Hasil tindakan dapat dilihat berdasarkan hasil belajar untuk nilai kognitif

siswa dan hasil observasi kegiatan pembelajaran oleh siswa untuk nilai afektif.

Hasil penilaiannya adalah sebagai berikut:

1. Hasil Tindakan Siklus I

Hasil belajar kognitif siswa diperoleh dari pemberian soal evaluasi secara

tertulis dengan soal uraian di akhir siklus I. Terlihat bahwa daftar nilai hasil

belajar siswa kelas 5 pada mata pelajaran Matematika siklus I menunjukan masih

ada beberapa siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM yaitu 65. Dari jumlah

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 … · 2019. 12. 4. · 1. 75-80 3 7,69% 2. 65-70 9 23,08% 3. 55-60 5 12,82% 4. 45-50 12 30,77% 5. 30-40 10 25,64% Pada Tabel

46

siswa sebanyak 39 siswa, terdapat 12 siswa yang memperoleh nilai < 65 dan 27

siswa memperoleh nilai 65. Hasil belajar siswa kelas 5 mata pelajaran

Matematikasiklus I sebagai berikut:

Tabel 24

Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 5

Materi Penyajian Data Siklus I

Nilai Jumlah Siswa Presentase Keterangan

65 27 69,2% Tuntas

<65 12 30,8% Tidak Tuntas

Jumlah 39 100%

Nilai Tertinggi 90

Nilai Terendah 45

Rata-rata kelas 67,5

Berdasarkan Tabel 24 setelah dilakukan tindakan pada siklus I dengan

pembelajaran menggunakan model problem based learning (PBL) terintegrasi

langkah teori polya, terjadi peningkatan siswa yang mengalami ketuntasan hasil

belajar pada mata pelajaran Matematika. Peningkatan yang ada yaitu dari 39

siswa, 27 siswa telah tuntas dan 12 siswa masih mendapat nilai dibawah KKM.

Agar lebih jelas, berikut disajikan rentang nilai hasil belajar siswa:

Tabel 25

Rentang Nilai Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 5 Siklus I

Rentang Nilai Jumlah Siswa Presentase Ketuntasan

85-90 9 23,08% Tuntas

75-80 11 28,20% Tuntas

65-70 7 17,95% Tuntas

55-60 9 23,08% Tidak Tuntas

45-50 3 7,69% Tidak Tuntas

Tuntas 27 69,2%

Tidak Tuntas 12 30,8%

Nilai Rata-rata

Kelas

67,5

Tabel 25 menunjukan bahwa hasil belajar siklus I kelas 5 SDN Sidorejo Lor 05

Salatiga, 9 siswa memperoleh nilai dalam rentang 85-90 dengan persentase

23,08%, sebanyak 11 siswa memperoleh nilai dalam rentang 71-80 dengan

persentase 28,20%, sebanyak 7 siswa memperoleh nilai dalam rentang 65-70

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 … · 2019. 12. 4. · 1. 75-80 3 7,69% 2. 65-70 9 23,08% 3. 55-60 5 12,82% 4. 45-50 12 30,77% 5. 30-40 10 25,64% Pada Tabel

47

dengan persentase 17,95%, sebanyak 9 siswa yang memperoleh nilai dalam

rentang 55-60 dengan persentase 23,08%, sebanyak 3 siswa memperoleh nilai

dalam rentang 41-50 dengan persentase 7,69%. Persentase ketuntasan hasil belajar

sudah meningkat dibanding persentase prasiklus yakni siklus I mencapai 69,2%.

Namun, hasil tersebut masih di bawah indikator keberhasilan yang telah

ditetapkan yaitu sebesar 80%. Berikut diagram batang distribusi hasil belajar mtk

siklus I pada gambar 3.

Gambar 3. Distribusi Hasil Belajar Matematika Siklus I

2. Hasil Penilaian Sikap Siswa Siklus I

Penilain sikap (afektif) dilakukan pada masing-masing siswa. Penilaian

afektif ini menggunakan pedoman kriteria, siswa memperoleh nilai A jika

mendapat skor 10- 14, B jika mendapat skor 6-9, C jika mendapat skor 1-5. Hasil

penilaian afektif siklus I dapat dilihat pada Tabel 26 di bawah ini:

Tabel 26

Hasil Belajar Afektif Siswa Kelas 5 Siklus I

No Nilai Kriteria Skor Jumlah Siswa

1. A 10 – 14 24

2. B 6 – 9 9

3. C 1 – 5 6

0

2

4

6

8

10

12

85 - 90 75 - 80 65 - 70 55 - 60 45 - 50

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 … · 2019. 12. 4. · 1. 75-80 3 7,69% 2. 65-70 9 23,08% 3. 55-60 5 12,82% 4. 45-50 12 30,77% 5. 30-40 10 25,64% Pada Tabel

48

Dari Tabel 26, hasil nilai afektif siswa siklus I dapat terlihat terdapat 24 siswa

memperoleh nilai A, 9 siswa memperoleh nilai B dan 6 siswa mendapatkan nilai

C. Jika disajikan dalam diagram batang seperti gambar 4 berikut:

Gambar 4. Diagram Batang Distribusi Nilai Siswa Siklus I

4.1.2.4 Refleksi Siklus I

a. Penerapan pembelajaran dengan model problem based learning terintegrasi

langkah teori polya

Berdasarkan hasil pembelajaran siklus I nilai kognitif dan afektif siswa mulai

terlihat bahwa penggunaan model problem based learning (PBL) terintegrasi

langkah teori polya yang dilakukan oleh pengajar sudah sesuai sintak model dan

terlaksana dengan baik. Namun dalam proses pemecahan masalah yang dilakukan,

beberapa siswa masih belum menguasai kemampuan pemecahan masalah

terutama dalah tahap pengecekan prosedur yang telah dilakukannya sehingga hasil

belajar kognitif siswa masih ada yang rendah (kurang dari KKM). Hal ini dapat

terlihat dari jawaban siswa yang belum menggunakan langkah yang sistematis

sehingga hasil jawaban mereka masih salah. Dalam kelompok, beberapa siswa

hanya mengikuti jawaban dari temannya dan belum ikut mengembangkan

pengetahuannya sehingga kemampuan pemecahan masalah dalam satu kelompok

tidak merata.

b. Hasil Belajar Siswa

Evaluasi hasil belajar yang diperoleh dari hasil tes pada akhir pembelajaran

siklus I yang dilakukan pada pertemuan II telah menunjukkan adanya peningkatan

0

5

10

15

20

25

30

A B C

Kriteria

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 … · 2019. 12. 4. · 1. 75-80 3 7,69% 2. 65-70 9 23,08% 3. 55-60 5 12,82% 4. 45-50 12 30,77% 5. 30-40 10 25,64% Pada Tabel

49

ketuntasan hasil belajar. Peningkatan ini dapat dilihat dari banyaknya siswa yang

mengalami peningkatan nilai walaupun masih terdapat juga siswa yang belum

tuntas. Nilai rata-rata kelaspun meningkat dari yang semula rata-rata prasiklus

sebesar 52,5 meningkat menjadi 67,5 pada siklus I dan persentase ketuntasan dari

pra siklus yang hanya 30,8% meningkat menjadi 69,2%. Sedangkan untuk

penilaian afektif belum dapat dikatakan meningkat dikarenakan peneliti baru

melakukan penelitian pada siklus I.

4.1.2.5 Tindak Lanjut

Berdasarkan tindakan yang telah dilakukan, observasi serta refleksi diatas,

dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran dengan model pembelajaran

problem based learning (PBL) terintegrasi langkah teori polya oleh pengajar

sudah sesuai sintak model yang digunakan. Namun, pada kegiatan pembelajaran

siswa masih terdapat beberapa kekurangan. Meskipun sudah terjadi peningkatan

pada hasil belajar dan presentase ketuntasan, tetapi hasil yang diperoleh belum

mencapai indikator kerja yang ditetapkan yaitu 80%. Kekurangan lain adalah

masih adanya beberapa siswa yang dalam pemecahan masalah belum

menggunakan langkah yang sistematis sehingga jawaban yang didapatkan salah.

Beberapa kekurangan yang terjadi pada siklus I akan diperbaiki pada pelaksanaan

pembelajaran siklus II. Kekurangan siklus I yang harus diperbaiki yaitu selama

proses pemecahan maslah, guru harus membimbing siswa untuk menggunakan 4

langkah teori polya secara sistematis agar mendapat jawaban yang sesuai.

Sebelum guru memberikan soal yang berisi permasalahan, guru mencontohkan

proses pemecahan masalah menggunakan 4 langkah teori polya terlebih dahulu.

Pembelajaran akan dibuat individu agar masing-masing siswa dapat memecahkan

masalah sesuai dengan pengetahuannya dan supaya hasil belajar dari semua siswa

meningkat.

4.1.3 Deskripsi Siklus II

Setelah melakukan analisis, evaluasi dan refleksi hingga diperoleh data dari

hasil pembelajaran siklus I mengenai penerapan pembelajaran dengan model

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 … · 2019. 12. 4. · 1. 75-80 3 7,69% 2. 65-70 9 23,08% 3. 55-60 5 12,82% 4. 45-50 12 30,77% 5. 30-40 10 25,64% Pada Tabel

50

problem based learning (PBL) terintegrasi langkah teori polya dan hasil belajar

siswa, maka dilakukan penelitian lanjutan dengan melakukan perencanaan

penelitian pada siklus II.

4.1.3.1 Perencanaan Tindakan Siklus II

Tahap perencanaan siklus II hampir sama dengan siklus I yaitu diawali dengan

penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan Kompetensi Dasar

3.7 Menjelaskan data yang berkaitan dengan diri peserta didik atau lingkungan

sekitar serta cara pengumpulannya. Materi yang akan diajarkan adalah penyajian

data. Perencanaan pembelajaran pada siklus II ini sebagai penyempurnaan dan

tindak lanjut dari kekurangan yang terjadi pada siklus I. Siklus II ini dilaksanakan

dalam dua kali pertemuan tatap muka dengan alokasi waktu 3 x 35 menit pada

setiap pertemuan. Sebelum melaksanakan pembelajaran, selain menyiapkan RPP

sesuai langkah-langkah model pembelajaran problem based learning (PBL)

terintegrasi langkah teori polya yang disesuaikan dengan kompetensi dasar yang

akan diajarkan, juga disiapkan lembar evaluasi hasil belajar. Selain itu, disiapkan

juga lembar observasi pelaksanaan pembelajaran oleh guru dan lembar observasi

pelaksanaan pembelajaran oleh siswa dengan menggunakan model pembelajaran

problem based learning (PBL) terintegrasi langkah teori polya.

4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus II

Siklus II terdiri dari 2 kali pertemuan tatap muka dengan 1 kali pertemuan

untuk soal evaluasi dengan alokasi waktu 3 x 35 menit untuk setiap pertemuan.

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 27 Maret 2018 dan

Kamis, 29 Maret 2018. Pembelajaran yang dilakukan mengacu pada Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disiapkan sebelumnya dengan model

problem based learning terintegrasi langkah teori polya.

c. Pertemuan 1 ( 27 Maret 2018)

Kegiatan awal, guru membuka pelajaran dengan salam, berdoa bersama,

menanyakan kabar siswa dan presensi siswa. Kemudian guru melakukan apersepsi

dengan bertanya berat badan dari 10 siswa yang ada didalam kelas. Setelah siswa

menjawab apersepsi guru, siswa dan guru melakukan tanya jawab sederhana

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 … · 2019. 12. 4. · 1. 75-80 3 7,69% 2. 65-70 9 23,08% 3. 55-60 5 12,82% 4. 45-50 12 30,77% 5. 30-40 10 25,64% Pada Tabel

51

tentang pengolahan data dan kemudian guru menginformasikan materi yang akan

dipelajari dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Kegiatan inti, pembelajaran dalam pertemuan I menekankan pada

penyampaian materi dengan model PBL . Setelah menyampaikan materi, guru

membimbing siswa untuk fokus pada orientasi masalah. Guru mengorganisasikan

siswa untuk belajar dengan bertanya pada siswa jika ada yang kurang memahami

materi. Siswa diberikan contoh soal yang berisi masalah untuk diselesaikan

bersama-sama. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya jika ada yang belum

paham. Siswa diberikan soal untuk diselesaikan. Guru membimbing siswa

mencari data atau informasi yang ada disoal yang akan digunakan untuk

penyelesaian masalah. Guru juga memfasilitasi siswa untuk melakukan

penyelidikan, mengembangkan dan menyajikan hasil serta menganalis dan

mengevaluasi proses penyelesaian masalah.

Kegiatan penutup diakhiri dengan siswa dibimbing guru membuat

kesimpulan materi hasil belajar dan guru memberikan tindak lanjut bagi siswa

dengan nilai yang masih rendah. Guru menutup pelajaran pada hari tersebut.

d. Pertemuan II (29 Maret 2018)

Kegiatan awal, guru membuka pelajaran dengan salam, berdoa bersama,

menanyakan kabar siswa dan presensi siswa. Kemudian guru melakukan apersepsi

dengan menanyakan materi pada pertemuan sebelumnya. Guru mengulas sedikit

materi pada pertemuan sebelumnya. Guru menginformasikan kegiatan

pembelajaran yang akan dilakukan pada hari ini.

Kegiatan inti, guru melanjutkan penjelasan materi. Selain menyampaikan

materi, guru juga menjelaskan cara penyelesaian masalah secara sistematis dengan

teori polya. Guru memberikan penguatan konsep materi dan langkah penyelesaian

soal menggunakan polya. Siswa yang belum jelas dibberikan kesempatan untuk

bertanya. Guru memberikan soal evaluasi untuk masing-masing siswa. Selama

siswa mengerjakan, guru hanya mendampingi siswa.

Kegiatan penutup, diakhiri dengan siswa dibimbing guru untuk membuat

kesimpulan pembelajaran pada hari tersebut. Guru menutup pelajaran dengan

berdoa bersama.

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 … · 2019. 12. 4. · 1. 75-80 3 7,69% 2. 65-70 9 23,08% 3. 55-60 5 12,82% 4. 45-50 12 30,77% 5. 30-40 10 25,64% Pada Tabel

52

Pengamatan terhadap siklus II dilakukan sebanyak 2 kali yakni pada

pertemuan I dan pertemuan II. Hasil pengamatan terhadap pembelajaran dapat

dilihat sebagai berikut:

1. Semua siswa berdoa bersama dengan tertib, semua siswa hadir dan telah

menyiapkan perlengkapan belajarnya masing-masing.

2. Setelah guru memberikan apersepsi, ada beberapa siswa yang masih belum

menjawab pertanyaan guru dengan baik.

3. Saat guru menyampaikan tujuan pembelajaran, siswa mendengarkan dengan

baik.

4. Saat guru menjelaskan materi pelajaran beberapa siswa ada yang masih

berbicara dengan temannya.

5. Siswa mengerjakan soal dengan menemukan dan menuliskan data atau

informasi yang diperoleh.

6. Siswa mencari cara penyelesaian yang dianggapnya tepat.

7. Saat melakukan rencana penyelesaian, beberapa siswa dapat menemukan hasil

jawaban.

8. Siswa menganalisis prosedur penyelesaian masalah

9. Siswa dibimbing guru berusaha menarik kesimpulan

Rekapitulasi lembar observasi guru pada Siklus I pertemuan I dan II sebagai

berikut :

a. Pertemuan I

Tabel 27

Rekapitulasi Lembar Observasi Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran

Matematika Dengan Model Problem Based Learning (PBL) Terintegrasi

Langkah Teori Polya Siklus I Pertemuan I

No Aspek Yang Diamati Keterlaksanaan

Ya Tidak

PENDAHULUAN

1. Guru membuka pelajaran dengan salam √

2. Guru mengecek kehadiran siswa √

3. Guru memberikan apersepsi materi yang akan dipelajari √

4. Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan di pelajari √

ORIENTASI MASALAH

5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai √

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 … · 2019. 12. 4. · 1. 75-80 3 7,69% 2. 65-70 9 23,08% 3. 55-60 5 12,82% 4. 45-50 12 30,77% 5. 30-40 10 25,64% Pada Tabel

53

6. Guru menyampaikan masalah dan penjelasan berkaitan dengan

materi pembelajaran

ORGANISASI BELAJAR

7. Guru mengkondisikan siswa untuk menyelesaikan soal secara

individu

8. Guru membimbing perencanaan pemecahan masalah dengan :

a. Berkeliling mengecek aktivitas siswa

b. Menjawab pertanyaan siswa jika ada yang belum

memahami materi

c. Mengarahkan siswa untuk menggunakan pengetahuan

yang dimiliki serta petunjuk yang dapat digunakan untuk

penyelesaian masalah

PENYELIDIKAN √

9. Guru berkeliling untuk membimbing penyelidikan √

10. Guru membantu siswa untuk mencari pilihan cara yang tepat

dengan petunjuk-petunjuk yang didapatkan dari penelitian

MENGEMBANGKAN DAN MENYAJIKAN HASIL

11. Guru meminta beberapa siswa maju menuliskan jawabannya √

12. Guru memberikan tanggapan atas hasil jawaban siswa √

ANALISIS DAN EVALUASI

13. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya √

14. Guru membahas hasil jawaban siswa √

PENUTUP

15. Guru menanyakan kesimpulan konsep materi yang siswa

dapatkan hari ini

16. Guru menutup pembelajaran dengan salam √

Berdasarkan Tabel 27 observasi aktivitas pengajar dalam menggunakan model

problem based learning diperoleh hasil bahwa pengajar telah melaksanakan

kegiatan pembelajaran sesuai rencana yang ada dalam lembar observasi dengan

baik. Hasil observasi aktivitas pengajar pada siklus II pertemuan I yaitu jumlah

jawaban “Ya” sebanyak 16 item.

b. Pertemuan II

Tabel 28

Rekapitulasi Lembar Observasi Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran

Matematika Dengan Model Problem Based Learning (PBL) Terintegrasi

Langkah Teori Polya Siklus I Pertemuan II

No Aspek Yang Diamati Keterlaksanaan

Ya Tidak

PENDAHULUAN

1. Guru membuka pelajaran dengan salam √

2. Guru mengecek kehadiran siswa √

3. Guru memberikan apersepsi materi yang akan dipelajari √

4. Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan di pelajari √

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 … · 2019. 12. 4. · 1. 75-80 3 7,69% 2. 65-70 9 23,08% 3. 55-60 5 12,82% 4. 45-50 12 30,77% 5. 30-40 10 25,64% Pada Tabel

54

ORIENTASI MASALAH

5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai √

6. Guru menyampaikan masalah dan penjelasan berkaitan dengan

materi pembelajaran

ORGANISASI BELAJAR

7. Guru mengkondisikan siswa untuk menyelesaikan soal secara

individu

8. Guru membimbing perencanaan pemecahan masalah dengan :

a. Berkeliling mengecek aktivitas siswa

b. Menjawab pertanyaan siswa jika ada yang belum

memahami materi

c. Mengarahkan siswa untuk menggunakan pengetahuan

yang dimiliki serta petunjuk yang dapat digunakan untuk

penyelesaian masalah

PENYELIDIKAN

9. Guru berkeliling untuk membimbing penyelidikan √

10. Guru membantu siswa untuk mencari pilihan cara yang tepat

dengan petunjuk-petunjuk yang didapatkan dari penelitian siswa

MENGEMBANGKAN DAN MENYAJIKAN HASIL

11. Guru meminta beberapa siswa maju menuliskan jawabannya √

12. Guru memberikan tanggapan atas hasil jawaban siswa √

ANALISIS DAN EVALUASI

13. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya √

14. Guru membagikan soal evaluasi untuk dikerjakan masing-

masing siswa

PENUTUP

15. Guru menanyakan kesimpulan konsep materi yang siswa

dapatkan hari ini

16. Guru menutup pembelajaran dengan salam √

Berdasarkan Tabel 28 observasi aktivitas pengajar dalam menggunakan model

problem based learning diperoleh hasil bahwa pengajar telah melaksanakan

kegiatan pembelajaran sesuai rencana yang ada dalam lembar observasi dengan

baik. Hasil observasi aktivitas pengajar pada siklus I pertemuan II yaitu jumlah

jawaban “Ya” sebanyak 16 item.

Selain aktivitas guru yang diamati, kegiatan siswa selama pembelajaran juga

diamati. Observasi terhadap siswa dilakukan saat Pertemuan II yaitu saat siswa

menyelesaikan masalah dengan langkah teori polya. Hasil observasi kegiatan

siswa yaitu sebagai berikut:

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 … · 2019. 12. 4. · 1. 75-80 3 7,69% 2. 65-70 9 23,08% 3. 55-60 5 12,82% 4. 45-50 12 30,77% 5. 30-40 10 25,64% Pada Tabel

55

Tabel 29

Rekapitulasi Lembar Observasi Siswa Dalam Pembelajaran Matematika

Dengan Langkah Teori Polya Siklus I Pertemuan II

No Aspek Yang Diamati Keterlaksanaan

Ya Tidak

PENDAHULUAN

1. Siswa menjawab salam dari guru √

2. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru √

3. Siswa menanggapi apersepsi yang dilakukan guru √

4. Siswa menyimak materi yang diajarkan guru √

MEMAHAMI MASALAH

5. Siswa menemukan data atau informasi dari soal √

6. Siswa menuliskan data atau informasi yang diperoleh √

MERENCANAKAN PENYELESAIAN

7. Siswa mengemukakan pilihan cara untuk menemukan solusi

dengan petunjuk-petunjuk yang telah didapatkan

8. Siswa menyiapkan rumus-rumus atau cara untuk menyelesaikan

masalah

MELAKSANAKAN RENCANA

9. Siswa memasukkan data yang diperoleh ke dalaam rencana

penyelesaian yang telah dibuat

10. Terdapat hasil jawaban dari siswa √

MENGECEK KEMBALI

11. Lebih dari 50% siswa dapat memberikan tanggapan saat diberi

pertanyaan guru terkait jawabannya

12. Terdapat kesimpulan yang dibuat siswa √

PENUTUP

13. Ada catatan kesimpulan pembelajaran hari ini √

14. Siswa bersama guru menutup pembelajaran √

Berdasarkan Tabel 29 observasi aktivitas siswa dalam pemecahan masalah

menggunakan langkah teori polya diperoleh hasil bahwa siswa telah

melaksanakan kegiatan pembelajaran namun masih ada beberapa hal yang perlu

ditingkatkan. Hasil observasi aktivitas pengajar pada siklus I pertemuan II yaitu

jumlah jawaban “Ya” sebanyak 14 item.

4.1.3.3 Hasil Tindakan

Hasil tindakan dapat dilihat berdasakan hasil belajar untuk nilai kognitif

siswa, hasil observasi kegiatan pembelajaran oleh siswa untuk nilai afektif. Hasil

penilaiannya adalah sebagai berikut:

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 … · 2019. 12. 4. · 1. 75-80 3 7,69% 2. 65-70 9 23,08% 3. 55-60 5 12,82% 4. 45-50 12 30,77% 5. 30-40 10 25,64% Pada Tabel

56

1. Hasil Tindakan Siklus II

Hasil belajar kognitif siswa diperoleh dari pemberian soal evaluasi secara

tertulis dengan soal uraian di akhir siklus II. Terlihat bahwa daftar nilai hasil

belajar siswa kelas 5 pada mata pelajaran Matematika siklus II menunjukan masih

ada beberapa siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM yaitu 65. Dari jumlah

siswa sebanyak 39 siswa, terdapat 5 siswa yang memperoleh nilai < 65 dan 34

siswa memperoleh nilai 65. Hasil belajar siswa kelas 5 mata pelajaran

Matematika siklus II sebagai berikut:

Tabel 30

Deskripsi Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 5

Materi Penyajian Data Siklus II

Nilai Jumlah Siswa Presentase Keterangan

>65 34 87,2% Tuntas

<65 5 12,2% Tidak Tuntas

Jumlah 39 100%

Nilai Tertinggi 90

Nilai Terendah 55

Rata-rata 72,5

Berdasarkan Tabel 30, setelah dilakukan tindakan pada siklus II dengan

pembelajaran menggunakan model problem based learning (PBL), terjadi

peningkatan siswa yang mengalami ketuntasan hasil belajar pada mata pelajaran

Matematika. Peningkatan yang ada yaitu dari 39 siswa, 34 siswa telah tuntas dan

5 siswa masih mendapat nilai dibawah KKM. Agar lebih jelas, berikut disajikan

rentang nilai hasil belajar siswa:

Tabel 31

Rentang Nilai Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 5 Siklus II

Rentang Nilai Jumlah Siswa Presentase Ketuntasan

85-90 9 23,08% Tuntas

75-80 13 33,33% Tuntas

65-70 12 30,77% Tuntas

55-60 5 12,82% Tidak Tuntas

Tuntas 34 87,2%

Tidak Tuntas 5 12,8 %

Nilai Rata-rata

Kelas

72,5

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 … · 2019. 12. 4. · 1. 75-80 3 7,69% 2. 65-70 9 23,08% 3. 55-60 5 12,82% 4. 45-50 12 30,77% 5. 30-40 10 25,64% Pada Tabel

57

Tabel 31 menunjukan bahwa hasil belajar siklus II kelas 5 SDN Sidorejo Lor

05 Salatiga, 9 siswa memperoleh nilai dalam rentang 85-90 dengan persentase

23,08%, sebanyak 13 siswa memperoleh nilai dalam rentang 75-80 dengan

persentase 33,33%, sebanyak 12 siswa memperoleh nilai dalam rentang 65-70

dengan persentase 30,77%, sebanyak 5 siswa yang memperoleh nilai dalam

rentang 55-60 dengan persentase 12,82%. Persentase ketuntasan hasil belajar

sudah meningkat menjadi 87,2% dan telah mencapai indikator ketercapaian yang

diharapkan. Berikut diagram batang distribusi hasil belajar mtk siklus II pada

gambar 5.

Gambar 5. Diagram Batang Distribusi Hasil Belajar Mtk Siklus II

2. Hasil Penilaian Sikap Siswa Siklus II

Penilain sikap (afektif) dilakukan pada masing-masing siswa. Penilaian

afektif ini menggunakan pedoman kriteria, siswa memperoleh nilai A jika

mendapat skor 10- 14, B jika mendapat skor 6-9, C jika mendapat skor 1 -5. Hasil

penilaian afektif siklus I dapat dilihat pada tabel 32 di bawah ini.

Tabel 32

Hasil Belajar Afektif Siswa Kelas 5 Siklus II

No Nilai Kriteria Skor Jumlah Siswa

1. A 10 – 13 32

2. B 6 – 9 7

3. C 1 – 5 0

0

2

4

6

8

10

12

14

85 - 90 75 - 80 65 - 70 55 - 60

Page 21: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 … · 2019. 12. 4. · 1. 75-80 3 7,69% 2. 65-70 9 23,08% 3. 55-60 5 12,82% 4. 45-50 12 30,77% 5. 30-40 10 25,64% Pada Tabel

58

Dari Tabel 32, Hasil nilai afektif siswa siklus I dapat dilihat terdapat 32 siswa

memperoleh nilai A, 7 siswa memperoleh nilai B dan 0 siswa mendapatkan nilai

C. Jika disajikan dalam diagram batang seperti gambar 6 berikut.

Gambar 6. Diagram Batang Distribusi Nilai Afektif Siswa Siklus II

4.1.3.4 Refleksi Siklus II

a. Penerapan pembelajaran dengan model problem based learning terintegrasi

langkah teori polya

Berdasarkan hasil pembelajaran siklus II nilai kognitif dan afektif siswa

menunjukkan bahwa penggunaan model problem based learning (PBL)

terintegrasi langkah teori polya yang dilakukan oleh pengajar sudah sesuai sintak

model dan terlaksana dengan baik. Dalam penyelesaian masalah, siswa telah

menggunakan langkah dari teori polya sehingga pemahaman siswa bertambah dan

siswa dapat memecahkan masalah dengan sistematis.

b. Hasil belajar siswa berdasarkan evaluasi, hasil tes pada siklus II menunjukan

adanya peningkatan hasil belajar siswa. Peningkatan ini dapat dilihat dari nilai

rata-rata kelas yang semula pada siklus I sebesar 67,5 meningkat menjadi 72,5

pada siklus II. Presentase ketuntasan pada siklus I sebesar 69,2% meningkat

menjadi 87,2% pada siklus II. Hasil nilai ranah afektif ini mengalami peningkatan

jika dibandingkan dengan siklus I, dari 24 siswa yang memperoleh nilai A

meningkat menjadi 32 siswa, dari 9 siswa yang memperoleh nilai B menjadi 7

siswa dan dari 6 siswa yang mendapat nilai C pada siklus II tidak ada yang

mendapat nilai C. Hasil nilai psikomotor juga mengalami peningkatan jika

0

5

10

15

20

25

30

35

A B C

Kriteria

Page 22: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 … · 2019. 12. 4. · 1. 75-80 3 7,69% 2. 65-70 9 23,08% 3. 55-60 5 12,82% 4. 45-50 12 30,77% 5. 30-40 10 25,64% Pada Tabel

59

dibandingkan dengan siklus I, dari 0 siswa yang memperoleh nilai A meningkat

menjadi 5 siswa, dari 4 siswa yang memperoleh nilai AB menjadi 12 siswa dan 13

siswa mendapat nilai B pada siklus II tidak ada yang mendapat nilai B dan C.

4.1.3.5 Tindak Lanjut Siklus II

Berdasarkan hasil observasi, hasil belajar siswa dan refleksi yang telah

dilakukan disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran problem based learning (PBL) terintegrasi langkah teori

polya pada siklus II oleh pengajar yang sebelumnya baik menjadi lebih baik.

Untuk siswa meskipun dalam pelaksanaan masih terdapat beberapa siswa yang

harus dijelaskan kembali, namun pada siklus II telah terjadi peningkatan. Pengajar

melakukan perbaikan kekurangan yang terdapat pada siklus I dalam pelaksanaan

siklus II ini, sehingga hasil belajar siswa dapat mencapai target yang telah

ditetapkan yaitu presentase ketuntasan mencapai 80%. Presentase ketuntasan yang

dicapai pada siklus II telah mencapai 87,2% (34 siswa tuntas dan 5 siswa belum

tuntas), maka penelitian ini dikatakan telah berhasil karena presentase ketuntasan

lebih dari 80%. Target indikator kerja telah tercapai pada siklus II, maka

penelitian ini hanya dilakukan dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II.

4.1.4 Hasil Analisis Data

Hasil analisis data kognitif siswa berdasarkan rekap hasil belajar siswa

sebelum tindakan (pra-siklus), siklus I dan siklus II serta perbandingan hasil

belajarnya dalam tabel 33 di bawah ini.

Tabel 33

Perbandingan Persentase Ketuntasan dan Ketidaktuntasan

Pada Tahap Pra-Siklus, Siklus I, dan Siklus II

No Ketuntas

an

Pra-siklus Siklus I Siklus II

Jumlah

siswa

Persen

(%)

Jumlah

siswa

Persen

(%)

Jumlah

siswa

Persen

(%)

1. Tuntas 12 30,8% 27 69,2% 32 87,2%

2. Tidak

Tuntas 27 69,2% 12 30,8% 7 12,8%

Jumlah 39 100% 39 100% 39 100%

Page 23: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 … · 2019. 12. 4. · 1. 75-80 3 7,69% 2. 65-70 9 23,08% 3. 55-60 5 12,82% 4. 45-50 12 30,77% 5. 30-40 10 25,64% Pada Tabel

60

Berdasarkan Tabel 33 diketahui bahwa hasil belajar siswa pada tahap pra

siklus, siklus I dan siklus II mengalami peningkatan dengan jumlah siswa yang

memperoleh nilai lebih besar atau sama dengan KKM (65) dalam mata pelajaran

Matematika. Dari data pada Tabel 33 dapat disajikan diagram batang

perbandingan persentase hasil belajar siswa sebagai berikut:

Gambar 7. Diagram Batang Perbandingan Persentasi

Hasil Belajar Siswa Pra siklus, Siklus I, dan Siklus II

Hasil observasi berdasarkan rekap dari siklus I dan II disajikan dalam tabel

sebagai berikut:

Tabel 34 Perbandingan Hasil Observasi Penerapan Langkah Teori Polya

Pada Tahap Siklus I dan Siklus II

No Tahap Nilai

A B C

1. Siklus I 24 9 6

2. Siklus II 32 7 0

Hasil analisis observasi menunjukkan peningkatan hasil penerapan teori polya

dalam pembelajaran Matematika. Dari data pada Tabel 34 dapat disajikan diagram

batang perbandingan hasil observasi penerapan langkah teori polya sebagai

berikut:

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

90,00%

100,00%

Pra siklus Siklus I Siklus II

Tuntas

TidakTuntas

Page 24: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 … · 2019. 12. 4. · 1. 75-80 3 7,69% 2. 65-70 9 23,08% 3. 55-60 5 12,82% 4. 45-50 12 30,77% 5. 30-40 10 25,64% Pada Tabel

61

Gambar 8. Analisis Hasil Penerapan Teori Polya Siklus I Dan II

Hasil analisis komparatif ketuntasan hasil belajar siswa dari pra-siklus, siklus I, dan

siklus II disajikan dalam tabel berikut:

Gambar 9. Analisis Perbandingan Ketuntasan

Hasil Belajar Pra-Siklus, Siklus I, Dan Siklus II

4.2 Pembahasan

Hasil observasi untuk tahap pra siklus yang dilakukan di SD Negeri Sidorejo

Lor 05 Salatiga menunjukkan masih rendahnya hasil belajar siswa kelas 5 pada

mata pelajaran Matematika. Hal ini didasarkan pada nilai hasil belajar siswa yang

masih banyak dibawah KKM (65) yaitu dari 39 siswa dalam satu kelas, 12 siswa

tuntas dan 27 siswa belum tuntas dengan persentase siswa yang tuntas 30,8% dan

belum tuntas 69,2%. Selain presentase ketidaktuntasan yang lebih dari 50%

pemerolehan nilai di kelas 5 juga masih rendah, nilai tertinggi dalam satu kelas

adalah 75 tetapi nilai terendahnya sebesar 30. Hal ini membuktikan bahwa dalam

pembelajaran terdapat beberapa kekurangan yang membuat pembelajaran kurang

0

5

10

15

20

25

30

35

Siklus I Siklus II

A

B

C

24

32

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00% PRA-SIKLUS

SIKLUS I

SIKLUS II

30,8%

69,2%

87,2%

Page 25: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 … · 2019. 12. 4. · 1. 75-80 3 7,69% 2. 65-70 9 23,08% 3. 55-60 5 12,82% 4. 45-50 12 30,77% 5. 30-40 10 25,64% Pada Tabel

62

menarik bagi siswa, siswa kurang fokus dalam menyelesaikan soal sehingga

berdampak pada hasil belajarnya yang masih rendah.

Rendahnya hasil belajar siswa dikarenakan oleh beberapa faktor diantaranya

faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal siswa seperti dalam proses

pembelajaran siswa masih berbicara dengan teman, tidak memperhatikan guru

saat pembelajaran, semangat belajar siswa yang kurang. Sedangkan faktor

eksternal yang mempengaruhi adalah kurangnya fasilitas atau media atau teori

yang berkaitan dengan penanaman proses pemecahan masalah saat menyelesaikan

soal.

Pada dasarnya salah satu tujuan mata pelajaran Matematika adalah agar

peserta didik mampu untuk memecahkan masalah matematika yang meliputi

kemampuan dalam memahami masalah, merancang model matematika,

menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang maka guru harus berusaha

mengembangkan pembelajaran dan memberi kesempatan kepada peserta didik

untuk mengembangkan keterampilannya dalam memecahkan masalah

matematika. Hal ini dapat menggeser paradigma pembelajaran yang pada awalnya

konvensional (berpusat pada guru) berubah menjadi pembelajaran aktif yang

berpusat pada siswa.

Model pembelajaran yang dapat memfasilitasi siswa agar dapat

mengembangkan kemampuan pemecahan masalahnya adalah model problem

based learning. Selain digunakannya model yang sesuai, dibutuhkan juga teori

yang mendukung. Maka dari itu, dalam mengatasi hasil belajar yang rendah

adalah dengan penerapan model problem based learning terintegrasi langkah teori

polya. Berikut diuraikan pembelajaran dengan menerapkan model problem based

learning terintegrasi langkah teori polya;

Siklus I pembelajaran dengan menerapkan model problem based learning dan

langkah teori polya pada materi pokok Pengumpulan dan Penyajian Data

diperoleh hasil belajar siswa yang mencapai ketuntasan sebesar 69,2% yaitu dari

39 siswa dalam satu kelas, 27 siswa telah dapat mencapai KKM. Sedangkan, 12

siswa lain dengan persentase 30,8% belum tuntas karena masih kurangnya

pemahaman cara pemecahan masalah untuk mendapat hasil jawaban. Rata-rata

Page 26: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 … · 2019. 12. 4. · 1. 75-80 3 7,69% 2. 65-70 9 23,08% 3. 55-60 5 12,82% 4. 45-50 12 30,77% 5. 30-40 10 25,64% Pada Tabel

63

kelas juga meningkat, dari yang pada awalnya rata-rata nilai pra siklus 52,5

meningkat menjadi 67,5 dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 45.

Siklus II dengan menerapakan model pembelajaran dan langkah teori polya

pada materi pokok “penyajian data”. Diperoleh siswa yang mencapai ketuntasan

dengan KKM 65 mencapai 34 siswa dengan presentase 87,2% dan siswa tidak

mencapai KKM atau tidak tuntas berjumlah 5 siswa dengan presentase 12,8%.

Hasil ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahap siklus I ketuntasan

yang sebelumnya sebesar 69,2% meningkat menjadi 87,2% dan presentase

ketidaktuntasan mengalami penurunan dari sebelumnya sebesar 30,8% turun

menjadi 12,8%. Rata-rata nilai kelas siklus II adalah 72,5 dengan nilai minimal 55

dan nilai maksimal 90.

Dalam penelitian ini, penerapan model pembelajaran problem based learning

di integrasikan dengan teori polya sehingga masing-masing siswa dapat

memecahkan masalah secara sistematis dan memperoleh pemahaman yang

mendalam bukan sekedar meniru atau mengikuti contoh yang diberikan guru. Hal

ini juga berdampak pada hasil belajar siswa karena siswa akan lebih memahami

apa yang menjadi permasalahan dalam soal. Sebelum dilaksanakan tindakan,

terdapat beberapa siswa yang memiliki nilai di bawah KKM dan mendapat nilai

rata-rata rendah, setelah dilaksanakan tindakan siklus I dan siklus II hasil belajar

siswa menjadi meningkat serta nilai-rata-rata juga meningkat.

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat dikatakan bawa penerapan model

problem based learning terintegrasi langkah teori polya dapat meningkatkan hasil

belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas 5 SD Negeri Sidorejo Lor 05

Salatiga. Adanya penelitian ini memberikan implikasi baik secara teoritis dan

praktis. Berikut akan diuraikan implikasi teoritis dan praktis dari penelitian ini:

1. Implikasi Teoritis

Setelah membandingkan model pembelajaran problem based learning

terintegrasi langkah teori polya dengan penelitian sebelumnya adalah sejalan dan

saling melengkapi. Penggunaan model pembelajaran problem based learning

disesuaikan dengan materi dan kebutuhan siswa. Meskipun model pembelajaran

problem based learning terintegrasi langkah teori polya ini mengalami perubahan

Page 27: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 … · 2019. 12. 4. · 1. 75-80 3 7,69% 2. 65-70 9 23,08% 3. 55-60 5 12,82% 4. 45-50 12 30,77% 5. 30-40 10 25,64% Pada Tabel

64

akan tetapi tetap disesuaikan dengan karakteristik siswa, menjadikan siswa lebih

aktif dalam memecahkan suatu permasalahan matematika. Model pembelajaran

problem based learning terintegrasi langkah teori polya yang disesuaikan dengan

standar proses akan membuat guru lebih mudah dalam menggunakan model

pembelajaran problem based learning terintegrasi langkah teori polya dan

memberikan pembelajaran yang lebih bermakna bagi siswa. Selain itu, juga akan

meningkatkan hasil belajar siswa karena model pembelajaran problem based

learning terintegrasi langkah teori polya disesuaikan dengan materi pelajaran

Matematika yang menuntut adanya pemecahan masalah secara sistematis dan

mendalam.

2. Implikasi Praktis

Pembelajaran dengan model pembelajaran problem based learning

terintegrasi langkah teori polya ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Siswa

yang semula belum tuntas setelah diadakan tindakan menggunakan model

pembelajaran problem based learning terintegrasi langkah teori polya menjadi

tuntas setelah melalui siklus I dan siklus II. Sehingga model pembelajaran

problem based learning terintegrasi langkah teori polya dapat digunakan sebagai

salah satu cara meningkatkan hasil belajar. Dalam menggunakan model

pembelajaran problem based learning terintegrasi langkah teori polya yaitu guru

memberikan soal matematika yang berisi permasalahan untuk dipecahkan oleh

siswa, guru meminta siswa untuk menyelesaikan masalah dengan langkah teori

polya. Selama melakukan penyelidikan, siswa di bimbing guru. Setelah siswa

menyelesaikan soal, siswa mendapat hasil akhir dan kemudian mengecek kembali

semua prosedur yang telah dilakukannya agar tidak ada kekeliruan sehingga hasil

yang didapat siswa sesuai. Berdasarkan uraian penelitian yang telah dipaparkan,

maka penerapan dan penggunaan model pembelajaran problem based learning

terintegrasi langkah teori polya dapat memberikan sumbangan pengetahuan dalam

meningkatkan hasil belajar matematika siswa.