bite mar1

4
Bite Mark Ratings: (0)|Views: 62 |Likes: 0 Published by Nurhayyumi Hadianti See more 3. Cetak rahang pelaku yang dicurigaiBuat model studi rahang pelaku yang dicurigai dengan menggunakan gips stone kuningtipe IV. Kemudian cetakan discan dengan menggunakan flatbed scanner dengan skalayang sama pada tiap rahangnya.Model cetak pertama ( dental stone ) : digunakan gips stone kuning tipe IV karena sifatfisiknya yang baik, seperti kemampuan untuk ekspansinya yang rendah, kekuatankompresinya meningkat dari 55 menjadi 117 MPa hanya dalam 48 jam. Sifat inilah yangmenjamin stabilitas dimensional dan daya tahannya. Rahang pelaku dicetak dua kali,cetakan yang pertama digunakan sebagai

Upload: billy-cai

Post on 25-Dec-2015

219 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

david

TRANSCRIPT

Page 1: Bite Mar1

Bite Mark

Ratings: (0)|Views: 62 |Likes: 0

Published by Nurhayyumi Hadianti

See more

3.

Cetak rahang pelaku yang dicurigaiBuat model studi rahang pelaku yang dicurigai dengan menggunakan gips stone kuningtipe IV. Kemudian cetakan discan dengan menggunakan

flatbed scanner

dengan skalayang sama pada tiap rahangnya.Model cetak pertama (

dental stone

) : digunakan gips stone kuning tipe IV karena sifatfisiknya yang baik, seperti kemampuan untuk ekspansinya yang rendah, kekuatankompresinya meningkat dari 55 menjadi 117 MPa hanya dalam 48 jam. Sifat inilah yangmenjamin stabilitas dimensional dan daya tahannya. Rahang pelaku dicetak dua kali,cetakan yang pertama digunakan sebagai

examination cast

sedangkan setakan keduasebagai

untouched cast

Page 2: Bite Mar1

, yang diletakkan di daerah yang aman). Pemeriksaan modelcetakan ini dengan menggunakan skala ABFO No.2.Model cetak kedua (model polyether) : cetakan positif dicampur dengan polieter yang berkonsistensi

light-bodied

dengan menggunakan kuas cat dan digetarkan sedikit untuk memastikan bergeraknya aliran polieter.4.

Membandingkan bitemark Terdapat dua cara yang dapat dilakukan untuk membandingkan bitemark, yaitu :a.

Metode digitalFotografi digital pada bitemark kulit dan gambar dari model cetakan yang pertama dankedua discan dan kemudian dibandingkan dengan menggunakan Adobe Photoshop 8.0software dengan metode superimpose. Kemudian setelah dibandingkan, didapatkankesimpulan apakah kedua cetakannya

extreme-degree match

,

high-degree match

,

probable-degree match

,

poor-degree match

, dan

dissimilar-degree match

.

Gambar 2 Rekonstruksi bite mark pada komputer

b.

Page 3: Bite Mar1

Metode manualModel cetakannya diposisikan pada bitemark yang telah dicetak dengan gips maupun polieter. Prosedur ini dilakukan untuk meminimalisasi pola penyimpangan pada kulit.Tekanan dengan jari dilakukan pada model polieter pada sisi lawan dari bitemark,sehingga melemahkan daerah yang luas. Pencocokan harus dapat dilakukan denganmudah dan sebaiknya tidak ditekan (faktor akurasi).Metode lain untuk menganalisis bitemark Terdapat banyak metode tambahan untuk menganalisis bitemark. Salah satumetodenya adalah penemuan bakteri DNA. Penemuan DNA tidak selalu terjamin. Adanya

nucleic acid-degrading enzyme

dalam saliva dapat dengan cepat merusak DNA, terutama jikahal ini terjadi pada korban yang masih hidup. Kita bias menggunakan teknik

Sweet’s double

swab

, teknik ini mengumpulkan DNA dalam sel epitel oral sebagai hasil rehidrasi,dibandingkan dengan hanya berdasarkan DNA pada saliva saja. Mulut manusia memilikilebih dari 500 spesies bakteri, dan setiap individu memiliku kombinasi yang sangat berbeda,tergantung pada, sebagai contoh, status kesehatan mulut, status gigi geligi, dan adanya atautidak adanya protesa.

Teknik fotografi dapat digunakan untuk menganalisis, menyesuaikan, danmengabadikan gambar gigi.. Dan teknik ini cukup akurat dengan menggunakan bantuancomputer. Metode ini membandingkan langsung antara cetakan studi pelaku dengan fotografiteraan gigitan, dan membandingkantes gigitan yang dilakukan pelaku dengan teraan gigitanyang sebenarnya.

Dapus

http://www.slideshare.net/blofoma/forensik-12275480 di akses tanggal 18 oktober 2012http://www.knoxforensics.com/photo.php di akses tanggal 18 oktober 2012http://www.nlm.nih.gov/visibleproofs/galleries/technologies/virtopsy.html di akses tanggal18 oktober 2012