snake bite bahan.doc
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 snake bite bahan.doc
1/30
Komposisi, Sifat dan Mekanisme Kerja Bisa ular
Bisa ular (venom) terdiri dari 20 atau lebih komponen sehingga pengaruhnya tidak
dapat diinterpretasikan sebagai akibat dari satu jenis toksin saja. Venom yang sebagian besar
(90%) adalah protein, terdiri dari berbagai maam en!im, polipeptida non"en!imatik dan
protein non"toksik. Berbagai logam seperti !ink berhubungan dengan beberapa en!im seperti
ecarin(suatu en!im prokoagulan dariE.carinatusvenom yang mengaktivasi protombin).
#arbohidrat dalam bentuk glikoprotein sepertiserine protease ancordmerupakan
prokoagulan dari $.rhodostoma venom (menekan ibrinopeptida"& dari ibrinogen dan
dipakai untuk mengobati kelainan trombosis). &min biogenik seperti histamin dan '"
hidroksitriptamin, yang ditemukan dalam jumlah dan variasi yang besar pada Viperidae,
mungkin bertanggungjaab terhadap timbulnya rasa nyeri pada gigitan ular. ebagian besar
bisa ular mengandung osolipase & yang bertanggung jaab pada aktivitas neurotoksik
presinaptik, rabdomiolisis dan kerusakan endotel vaskular. *n!im venom lain seperti
osoesterase, hialuronidase, &+"ase, '"nuklotidase, kolinesterase, protease, -&"ase, dan
/&"ase perannya belum jelas. (udoyo, 200)
Bisa ular terdiri dari beberapa polipeptida yaitu osolipase &, hialuronidase, &+"ase,
' nukleotidase, kolin esterase, protease, osomonoesterase, -&"ase, /&"ase. *n!im ini
menyebabkan destruksi jaringan lokal, bersiat toksik terhadap sara, menyebabkan hemolisis
atau pelepasan histamin sehingga timbul reaksi anailaksis. 1ialuronidase merusak bahan
dasar sel sehingga memudahkan penyebaran raun. (de ong, 3994)
Bisa ular dapat pula dikelompokkan berdasarkan siat dan dampak yang ditimbul
kannya seperti neurotoksik, hemoragik, trombogenik, hemolitik, sitotoksik, antiibrin,
antikoagulan, kardiotoksik dan gangguan vaskular (merusak tunika intima). elain itu ular
juga merangsang jaringan untuk menghasikan !at 5 !at peradangan lain seperti kinin,
histamin dan substansi epat lambat (udoyo, 200).
2. Jenis jenis ular berbisa
-
7/25/2019 snake bite bahan.doc
2/30
6igitan ular berbahaya jika ularnya tergolong jenis berbisa. ebenarnya dari kira 5
kira ratusan jenis ular yang diketahui hanya sedikit sekali yang berbisa, dan dari golongan ini
hanya beberapa yang berbahaya bagi manusia. (de ong, 3994)
/i seluruh dunia dikenal lebih dari 2000 spesies ular, namun jenis yang berbisa hanya
sekitar 2'0 spesies. Berdasarkan morologi gigi taringnya, ular dapat diklasiikasikan ke
dalam 7 amilli utama yaitu8
amiliElapidaemisalnya ular eling, ular elang, ular sendok, ular anang dan ular
abai
amilli Crotalidae/ Viperidae, misalnya ular tanah, ular hijau dan ular bandotan puspo
amilliHydrophidae, misalnya ular laut
amilli Colubridae, misalnya ular pohon
:ntuk menduga jenis ular yang mengigit adalah ular berbisa atau tidak dapat dipakai
rambu 5 rambu bertolak dari bentuk kepala ular dan luka bekas gigitan sebagai berikut8
$iri 5 iri ular berbisa8
Bentuk kepala segi empat panjang
6igi taring keil
Bekas gigitan, luka halus berbentuk lengkung
$iri 5 iri ular tidak berbisa8
#epala segi tiga
/ua gigi taring besar di rahang atas
/ua luka gigitan utama akibat gigi taring
enis ular berbisa berdasarkan dampak yang ditimbulkannya yang banyak dijumpai di
;ndonesia adalah jenis ular 8
-
7/25/2019 snake bite bahan.doc
3/30
1ematotoksik, seperti Trimeresurus albolais(ular hijau),Ankistrodon rhodostoma
(ular tanah), aktivitas hemoragik pada bisa ular Viperidaemenyebabkan perdarahan
spontan dan kerusakan endotel (raun prokoagulan memiu kaskade pembekuan)
eurotoksik, Bungarusasiatus (ular elang), aya putatri< (ular sendok), ular
kobra, ular laut.
eurotoksin pasasinaps seperti -bungarotoxindan cobrotoxinterikat pada reseptor
asetilkolin pada motor end-platesedangkan neuroto (2) osolipase &2 memainkan peran penting pada
hemolisis sekunder untuk eek eritrolisis pada membran sel darah merah dan menyebabkan
nekrosis otot> dan (?)en!im trobogenik menyebabkan pembentukan lot ibrin, yang akan
mengaktivasi plasmin dan menghasilkan koagulopati yang merupakan konsekuensi
hemoragik (@arrell,200').
-
7/25/2019 snake bite bahan.doc
4/30
!. "ejala klinis
-aun yang merusak jaringan menyebabkan nekrosis jarinagan yang luas dan
hemolisis. 6ejala dan tanda yang menonjol berupa nyeri hebat dan tidak sebanding sebasar
luka, udem, eritem, petekia, ekimosis, bula dan tanda nekrosis jaringan. /apat terjadi
perdarahan di peritoneum atau perikardium, udem paru, dan syok berat karena eek raun
langsung pada otot jantung. :lar berbisa yang terkenal adalah ular tanah, bandotan puspa,
ular hijau dan ular laut. :lar berbisa lain adalah ular kobra dan ular elang yang biasanya
bersiat neurotoksik. 6ejala dan tanda yang timbul karena bisa jenis ini adalah rasa
kesemutan, lemas, mual, salivasi, dan muntah. ada pemeriksaan ditemukan ptosis, releks
abnormal, dan sesak napas sampai akhirnya terjadi henti naas akibat kelumpuhan otot
pernaasan. :lar kobra dapat juga menyemprotkan bisanya yang kalau mengenai mata dapat
menyebabkan kebutaan sementara. (de ong, 3994)
/iagnosis gigitan ular berbisa tergantung pada keadaan bekas gigitan atau luka yang
terjadi dan memberikan gejala lokal dan sistemik sebagai berikut (/reisbah, 394A)8
6ejala lokal 8 edema, nyeri tekan pada luka gigitan, ekimosis (dalam ?0 menit 5 27
jam)
6ejala sistemik 8 hipotensi, kelemahan otot, berkeringat, mengigil, mual,
hipersalivasi, muntah, nyeri kepala, dan pandangan kabur
6ejala khusus gigitan ular berbisa 8
o 1ematotoksik8 perdarahan di tempat gigitan, paru, jantung, ginjal, peritoneum,
otak, gusi, hematemesis dan melena, perdarahan kulit (petekie, ekimosis),
hemoptoe, hematuri, koagulasi intravaskular diseminata (#;/)
o eurotoksik8 hipertonik, asikulasi, paresis, paralisis pernapasan, ptosis
otalmoplegi, paralisis otot laring, relek abdominal, kejang dan koma
o #ardiotoksik8 hipotensi, henti jantung, koma
o indrom kompartemen8 edema tungkai dengan tanda 5 tanda ' (pain! pallor!
paresthesia! paralysis pulselesness), (udoyo, 200)
enurut hart! (/epkes,2003) gigitan ular dapat di klasiikasikan sebagai berikut8
-
7/25/2019 snake bite bahan.doc
5/30
/erajat Venerasi Cuka gigit yeri :dem= *ritem +anda sistemik
0 0 D D=" E?m=32F 0
; D=" D D ?"32 m=32 jam 0
;; D D DDD F32"2' m=32 jam D
eurotoksik,
ual, pusing, syok
;;; DD D DDD F2' m=32 jam DD
yok, petekia,
ekimosis
;V DDD D DDD Fekstrimitas DD
6angguan aal ginjal,
#oma, perdarahan
#epada setiap kasus gigitan ular perlu dilakukan 8
&namnesis lengkap8 identitas, aktu dan tempat kejadian, jenis dan ukuran ular,
riayat penyakit sebelumnya.
emeriksaan isik8 status umum dan lokal serta perkembangannya setiap 32 jam.
6ambaran klinis gigitan beberapa jenis ular8
6igitan *lapidae
*ek lokal (kraits! mambas! coral snakedan beberapa kobra) timbul berupa sakit
ringan, sedikit atau tanpa pembengkakkan atau kerusakan kulit dekat gigitan. 6igitan
ular dari &rika dan beberapa kobra &sia memberikan gambaran sakit yang berat,
melepuh dan kulit yang rusak dekat gigitan melebar.
emburan kobra pada mata dapat menimbulkan rasa sakit yang berdenyut, kaku pada
kelopak mata, bengkak di sekitar mulut dan kerusakan pada lapisan luar mata.
6ejala sistemik munul 3' menit setelah digigit ular atau 30 jam kemudian dalam
bentuk paralisis dari urat 5 urat di ajah, bibir, lidah dan tenggorokan sehingga
menyebabkan sukar biara, kelopak mata menurun, susah menelan, otot lemas, sakitkepala, kulit dingin, muntah, pandangan kabur dn mati rasa di sekitar mulut.
-
7/25/2019 snake bite bahan.doc
6/30
elanjutnya dapat terjadi paralis otot pernapasan sehingga lambat dan sukar bernapas,
tekanan darah menurun, denyut nadi lambat dan tidak sadarkan diri. yeri abdomen
seringkali terjadi dan berlangsung hebat. ada keraunan berat dalam aktu satu jam
dapat timbul gejala 5 gejala neurotoksik. #ematian dapat terjadi dalam 27 jam.
6igitan Viperidae8
*ek lokal timbul dalam 3' menit atau setelah beberapa jam berupa bengkak dekat
gigitan untuk selanjutnya epat menyebar ke seluruh anggota badan, rasa sakit dekat
gigitan
*ek sistemik munul dalam ' menit atau setelah beberapa jam berupa muntah,
berkeringat, kolik, diare, perdarahan pada bekas gigitann (lubang dan luka yangdibuat taring ular), hidung berdarah, darah dalam muntah, urin dan tinja. erdarahan
terjadi akibat kegagalan aal pembekuan darah. Beberapa hari berikutnya akan timbul
memar, melepuh, dan kerusakan jaringan, kerusakan ginjal, edema paru, kadang 5
kadang tekanan darah rendah dan nadi epat. #eraunan berat ditandai dengan
pembengkakkan di atas siku dan lutut dalam aktu 2 jam atau ditandai dengan
perdarahan hebat.
6igitan 1idropiidae8
6ejala yang munul berupa sakit kepala, lidah tersa tebal, berkeringat dan muntah
etelah ?0 menit sampai beberapa jam biasanya timbul kaku dan nyeri menyeluruh,
spasme pada otot rahang, paralisis otot, kelemahan otot ekstraokular, dilatasi pupil,
dan ptosis, mioglobulinuria yang ditandai dengan urin arna oklat gelap (gejala ini
penting untuk diagnostik), ginjal rusak, henti jantung
6igitan -attlesnake dan $rotalidae8
*ek lokal berupa tanda gigitan taring, pembengkakan, ekimosis dan nyeri pada
daerah gigitan merupakan indikasi minimal ang perlu dipertimbangkan untuk
memberian poli valen rotalidae antivenin
&nemia, hipotensi dan trobositopenia merupakan tanda penting
6igitan $oral nake8
-
7/25/2019 snake bite bahan.doc
7/30
ika terdapat toksisitas neurologis dan koagulasi, diberikan antivenin (irurus ulvius
antivenin) (udoyo, 200)
#anda dan ejala lokal
3. +anda gigi taring
2. yeri lokal
?. endarahan lokal
7. Bruising
'. lymphangitis
. Bengkak, merah, panas
A. elepuh
4. erosis
"ejala dan tanda sistemik umum
$mum
mual, muntah, malaise, nyeri abdominal, eakness, drosiness, prostration
Kardio%as&ular '(iperidae)
Visual disturbanes, di!!iness, aintness, ollapse, shok, hypotension, arrhythmia ardia,
oedema pulmo, oedema onjungtiva
Kelainan perdara*an dan pembekuan dara* '(iperidae)
erdarahan dari luka gigitan
-
7/25/2019 snake bite bahan.doc
8/30
erdarahan sitemik spontan 5 dri gusi, epistaksis, hemopteu, hematemesis, melena,
hematuri, perdarahan per vaginam, perdarahan pada kulit seperti petehiae, purpura,
*hymoses dan pada mukosa seperti pada konjungtiva, perdarahan intrakranial
+euroloik 'lapidae, -ussells %iper)
/rosiness, paraesthesiae, abnormalitas dari peniuman dan perabaan, GheavyH eyelids,
ptosis, ophthalmoplegia e
-
7/25/2019 snake bite bahan.doc
9/30
*#6
oto dada
. 4ianosis Bandin
/iagnosis banding untuk snakebite antara lain 8
&nailasis
+rombosis vena bagian dalam
+rauma vaskular ekstrimitas
orpion ting
yok septik
Cuka ineksi
5. Penatalaksanaan
+ujuan penatalaksanaan pada kasus gigitan ular berbisa adalah
enghalangi= memperlambat absorbsi bisa ular
enetralkan bisa ular yang sudah masuk ke dalam sirkulasi darah
engatasi eek lokal dan sistemik (udoyo, 200)
:sahakan membuang bisa sebanyak mungkin dengan menoreh lubang bekas
masuknya taring ular sepanjang dan sedalam I m, kemudian dilakukan pengisapan mekanis.
Bila tidak tersedia alatnya, darah dapat diisap dengan mulut asal mukosa mulut utuh tak ada
luka. Bisa yang tertelan akan dinetralkan oleh airan penernaan. elain itu dapat juga
dilakukan eksisi jaringan berbentuk elips karena ada dua bekas tusukan gigi taring, dengan
jarak I m dari lubang gigitan, sampai kedalaman asia otot.
-
7/25/2019 snake bite bahan.doc
10/30
:saha menghambat absorbsi dapat dilakukan dengan memasang tourniket beberapa
entimeter di proksimal gigitan atau di proksimal pembengkakan yang terlihat, dengan
tekanan yang ukup untuk menghambat aliran vena tapi lebih rendah dari tekanan arteri.
+ekanan dipertahankan dua jam. enderita diistirahatkan supaya aliran darah terpau. /alam
32 jam pertama masih ada pengaruh bila bagian yang tergigit direndam dalam air es atau
didinginkan dengan es.
:ntuk menetralisir bisa ular dilakukan penyuntikan serum bisa ular intravena atau
intra arteri yang memvaskularisasi daerah yang bersangkutan. erum polivalen ini dibuat dari
darah kuda yang disuntik dengan sedikit bisa ular yang hidup di daerah setempat. /alam
keadaan darurat tidak perlu dilakukan uji sensitivitas lebih dahulu karena bahanya bisa lebih
besar dari pada bahaya syok anailaksis.
engobatan suporti terdiri dari inus a$l, plasma atau darah dan pemberian
vasopresor untuk menanggulangi syok. ungkin perlu diberikan ibrinogen untuk
memperbaiki kerusakan sistem pembekuan. /ianjurkan juga pemberian kortikosteroid.
Bila terjadi kelumpuhan pernapasan dilakukan intubasi, dilanjutkan dengan
memasang respirator untuk ventilasi. /iberikan juga antibiotik spektrum luas dan vaksinasi
tetanus. Bila terjadi pembengkakan hebat, biasanya perlu dilakukan asiotomi untuk
menegah sindrom kompartemen. Bila perlu, dilakukan upaya untuk mengatasi aal ginjal.
ekrotomi dikerjakan bila telah tampak jelas batas kematian jaringan, kemudian dilanjutkan
dengan angkok kulit.
Bila ragu 5 ragu mengenai jenis ularnya, sebaiknya penderita diamati selama 74 jam
karena kadang eek keraunan bisa timbul lambat.
6igitan ular tak berbisa tidak memerlukan pertolongan khusus, keuali penagahan
ineksi. (de ong, 3994)
#indakan Pelaksanaan
3. ebelum penderita dibaa ke pusat pengobatan, beberapa hal yang perlu diperhatikan
adalah
-
7/25/2019 snake bite bahan.doc
11/30
enderita diistirahatkan dalam posisi hori!ontal terhadap luka gigitan
enderita dilarang berjalan dan dilarang minum minuman yang
mengandung alkohol
&pabila gejala timbul seara epat sementara belum tersedia antibisa,
ikat daerah proksimal dan distal dari gigitan. #egiatan mengikat ini
kurang berguna jika dilakukan lebih dari ?0 menit pasa gigitan.
+ujuan ikatan adalah untuk menahan aliran lime, bukan menahan
aliran vena atau ateri.
2. etelah penderita tiba di pusat pengobatan diberikan terapi suporti sebagai berikut8
enatalaksanaan jalan napas
enatalaksanaan ungsi pernapasan
enatalaksanaan sirkulasi8 beri inus airan kristaloid
Beri pertolongan pertama pada luka gigitan8 verban ketat dan luas
diatas luka, imobilisasi (dengan bidai)
&mbil ' 5 30 ml darah untuk pemeriksaan8 aktu trotombin, &++, /"
dimer, ibrinogen dan 1b, leukosit, trombosit, kreatinin, urea ,
elektrolit (terutama #), $#. eriksa aktu pembekuan, jika F30 menit,
menunjukkan kemungkinan adanya koagulopati
&pus tempat gigitan dengan dengan venom detetion
Beri &B: (erum &nti Bisa :lar, serum kuda yang dilemahan),
polivalen 3 ml berisi8
30"'0 C/'0 bisaAnkystrodon
2'"'0 C/'0 bisa#ungarus
2'"'0 C/'0 bisa$aya %putarix
enol 0.2'% v=v
-
7/25/2019 snake bite bahan.doc
12/30
+eknik pemberian8 2 vial J'ml intravena dalam '00 ml a$l 0,9% atau /e
-
7/25/2019 snake bite bahan.doc
13/30
ika koagulopati membaik (ibrinogen meningkat, aktu
pembekuan menurun) maka monitor ketat kerusakan dan ulangi
pemeriksaan darah untuk memonitor perbaikkannya. onitor
dilanjutkan 2
-
7/25/2019 snake bite bahan.doc
14/30
Beri toksoid tetanus
emberian serum anti tetanus8 sesuai indikasi (udoyo, 200)
Petunjuk Praktis Pen&ea*an #er*adap "iitan $lar
enduduk di daerah di mana ditemuakan banyak ular berbisa dianjurkan untuk
memakai sepatu dan elana berkulit sampai sebatas paha sebab lebih dari '0% kasus
gigitan ular terjadi pada daerah paha bagian baah sampai kaki
#etersedian &B: untuk daerah di mana sering terjadi kasus gigitan ular
1indari berjalan pada malam hari terutama di daerah berumput dan bersemak 5 semak
&pabila mendaki tebing berbatu harus mengamati sekitar dengan teliti
angan membunuh ular bila tidak terpaksa sebab banyak penderita yang tergigit akibat
kejadian semaam itu. (udoyo, 200)
467#6- P$S#6K6
/aley.B.., 200. %nakebite. /epartment o urgery, /ivision o +rauma and $ritial $are,
:niversity o +ennessee hool o ediine. .eediine.om.
/e ong @., 3994.#uku A"ar )lmu #edah. *6$8 akarta
/epkes. 2003.(enatalaksanaan gigitan ular berbisa. /alam ;#er, /irjen K /epkes -;.
edoman pelaksanaan keraunan untuk rumah sakit.
udoyo, &.@., 200.#uku A"ar )lmu (enyakit *alam. usat enerbitan /epartemen ;lmu
enyakit /alam. akultas #edokteran :niversitas ;ndonesia.
@arrell, /.&., 3999. +uidelines &or the Clinical ,anagement o& %nake #ite in the %outh-East
Asia egion. @orld 1ealth Krgani!ation. -egional $entre or +ropial ediine,
aulty o +ropial ediine, ahidol :niversity, +hailand.
@arrell,/.&., 200'. Treatment o& bites by adders and exotic enomous snakes. B 200'>
??383277"327A (2 ovember), doi830.33?=bmj.??3.A'2A.3277. .bmj.om.
http://www.emedicine.com/http://www.bmj.com/http://www.bmj.com/http://www.emedicine.com/ -
7/25/2019 snake bite bahan.doc
15/30
Serum 6nti Bisa $lar 'Kuda)
rojet 4 o 39LM
4SK-8PS8
erum &nti Bisa :lar olivalen adalah an" tisera murni yang dibuat dari plasma kuda yang
memberikan kekebalan terhadap bisa ular yang bersiat neurotoksik (seperti ular dari jenis
aja sputatri< 5 :lar #obra, Bungarus asiatus 5 :lar Belang) dan yang bersiat hemotoksik
(ular &gkistrodon rho" dostoma 5 :lar +anah) yang banyak ditemu" kan di ;ndonesia, serta
mengandung enol sebagai pengaet.
erum &nti Bisa :lar olivalen berupa airan bening kekuningan.
K/MP/S8S8
Nat akti 8
etiap mC mengandung anti bisa ular 8
O &gkistrodon rhodostoma P 30 C/'0
O Bungarus asiatus P 2' C/'0
O aja sputatri< P 2' C/'0
Nat tambahan8O enol 2,' mg
8+48K6S8
:ntuk pengobatan terhadap gigitan ular berbisa dari jenis aja sputatri
-
7/25/2019 snake bite bahan.doc
16/30
umCah dosis yang tepat tergantung tingkat keparahan penderita pada saat akan
menerima antisera.
/osis pertama sebanyak 2 vial J ' mC yang bila ditambahkan ke dalam larutan
isiologis menjadi larutan 2 % v=v dan diberikan sebagai airan inus dengan
keepatan 70"40 tetes= menit, diulang jam kemudian.
&pabila diperlukan (misalnya dalam keadaan gejala"gejala tidak berkurang atau
bertambah) erum &nti Bisa :lar olivalen dapat terus diberikan setiap 27 jam
sampai mak" simum 40 5 300 mC.
erum &nti Bisa :lar olivalen yang tidak dienerkan dapat diberikan langsung
sebagai suntikan intravena dengan sangat perlahan"lahan.
/osis erum &nti Bisa :lar olivalen untuk anak"anak sama dengan dosis untuk
orang deasa.
Cakukan uji kepekaan terlebih dahulu, bila peka lakukan desensitisasi.
Pemberian se&ara 8ntra%ena ;
3. 1asil uji kepekaan harus negati
2. enyuntikan harus dilakukan seara perlahan
?. enderita harus diamati paling sedikit selama 3 (satu) jam
7K S6MP8+"
erhatikan etunjuk emakaian &ntisera (1alaman 'A).
8+#-6KS8 /B6#
+idak ada interaksi obat.
K/+#-68+48K6S8
enderita yang terbukti alergi terhadap an" tisera kuda.
P-8+"6#6+ < P-=6#86+
3. #arena tidak ada reaksi netralisasi silang (ross"neutrali!ation) erum &nti Bisa :lar
olivalen ini tidak berkhasiat terhadap gigitan ular yang terdapat di ;ndonesia bagian
+imur (misalnya ular"ular dari jenis &anthopis antartius, Qyuranus suttelatus,
seudehis papuanus dan lain"lain) dan terhadap gigitan ular laut (*nhydrina ystsa).
2. /apat diberikan pada pasien dengan riayat penyakit asma berat jika sudahmenunjukkan tanda"tanda keraunan sistemik.
?. Bukan untuk pemberian lokal pada tempat yang digigit.
7. erhatikan etunjuk emakaian &nti" sera (1alaman 'A).
P+>8MP6+6+
erum anti bisa ular harus disimpan pada suhu antara D2R$ s=d D4R$.
&6& /;B*#:#&.
asa daluarsa 2 tahun.
-
7/25/2019 snake bite bahan.doc
17/30
KM6S6+
/us 8 30 Vial J ' mC
B8/S6(
/us 8 3 vial J ' mC
'
enggunaan torniket tidak dianjurkan karena dapat mengganggu aliran
darah
dan pelepasan torniket dapat menyebabkan eek sistemik yang lebih berat.
.
emberian tindakan pendukung berupa stabilisasi yang meliputi
penatalaksanaan jalan naas> penatalaksanaan ungsi pernaasan>penatalaksanaan sirkulasi> penatalaksanaan
resusitasi perlu dilaksanakan bila
kondisi klinis korban ber
upa hipotensi berat dan
shok
,
shok
perdarahan,
kelumpuhan sara pernaasan, kondisi yang tiba"tiba memburuk akibatterlepasnya penekanan perban, hiperkalaem
ia akibat rusaknya
otot rangka, serta
kerusakan ginjal dan komp
likasi nekrosis lokal.
d.
emberian suntikan antitetanus, atau bi
la korban pernah mendapatkan toksoid
maka diberikan satu dosis toksoid tetanus.
e.
emberian suntikan penisilin kristal sebanyak 2 juta unit seara
intramuskular.
.
emberian sedasi atau analgesik
untuk menghilangkan rasa takut epat
mati=panik.
g.emberian serum antibisa. #arena bisa ular
-
7/25/2019 snake bite bahan.doc
18/30
sebagian besar terd
iri atas protein,
maka siatnya adalah antigenik sehi
ngga dapat dibuat dari serum kuda. /i
;ndonesia, antibisa bersiat polivalen, yang me
ngandung antibodi terhadap
beberapa bisa ular.
erum antibisa ini hanya d
iindikasikan bila terdapat
kerusakan jaringan lokal yang luas
.(Penulis: Sentra Informasi Keracunan Nasional Badan POM)
Sentra Informasi Keracunan Nasional (SIKer Nas)Jl. Percetakan Negara No. 2 Jakarta Pusat !"#$"%el&. "2!'2##* +P. ",!!",2$,-a/. "2!'2,,!!-0mail: &usatiomker1cn.net.id3 informasi1&om.go.id4esite: 555.&om.go.id
ustaka8
6uidelines or the $linial anagement
o nakes bites in the outh"*ast &sia
-egion, @orld 1ealth Krgani!ation, 200'.
edoman ertolongan #era
unan untuk uskesmas
, Badan engaas Kbat dan
akanan -epublik ;ndonesia, 2002.
nake Venom8 +he ain and otential o oison,
+he $old Blooded es Vol. 24,
umber ?, arh, 2003
-
7/25/2019 snake bite bahan.doc
19/30
-
7/25/2019 snake bite bahan.doc
20/30
-
7/25/2019 snake bite bahan.doc
21/30
-
7/25/2019 snake bite bahan.doc
22/30
-
7/25/2019 snake bite bahan.doc
23/30
-
7/25/2019 snake bite bahan.doc
24/30
-
7/25/2019 snake bite bahan.doc
25/30
-
7/25/2019 snake bite bahan.doc
26/30
-
7/25/2019 snake bite bahan.doc
27/30
-
7/25/2019 snake bite bahan.doc
28/30
-
7/25/2019 snake bite bahan.doc
29/30
-
7/25/2019 snake bite bahan.doc
30/30