bisnis global

6
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam investasi asing ada beberapa faktor yang harus diperhatikan, yaitu: a. Legal Environment b. Technological Environment c. 1.2 Tujuan Penulisan

Upload: iwan-putra

Post on 17-Jan-2016

8 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

test

TRANSCRIPT

Page 1: Bisnis Global

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Dalam investasi asing ada beberapa faktor yang harus diperhatikan, yaitu:

a. Legal Environmentb. Technological Environmentc.

1.2 Tujuan Penulisan

Page 2: Bisnis Global

BAB 2

PEMBAHASAN

A. Landasan Teori2.1 Legal Environment (Lingkungan Hukum)

Ketika membicarakan mengenai negara-negara di seluruh dunia, penting untuk diperhatikan mengenai bagaimana negara tersebut menjalankan pemerintahannya. Diharapkan setiap negara menjalankan fungsi pemerintahannya sesuai dengan aturan hukum yang berlaku (Rule of Law), bukan berdasarkan kekuasaan yang dimiliki oleh diktaktor politik atau oleh elit-elit yang berkuasa. Hal ini sangat mempengaruhi investasi asing di negara tersebut. Sistem hukum sebuah negara yang berdasarkan asas Rule of Law akan lebih mudah mendorong investasi asing untuk datang, karena mereka tahu bahwa kepentingan mereka akan dilindungi. Mengikuti aturan hukum juga akan mempermudah untuk menjamin perlindungan hak asasi manusia bagi masyarakat lokal negara tersebut1.

2.2 Technological Environment (Lingkungan Teknologi)Dimensi penting lain suatu negara adalah lingkungan teknologinya.

Fondasi lingkungan teknologi suatu negara adalah bisnis sumber dayanya. Ketersediaan atau ketidaktersediaan sumber daya mempengaruhi produk-produk mana dibuat dinegara tertentu. Negara dapat mengubah atau membentuk lingkungan teknologinya melalui investasi. Sarana lain untuk mengubah lingkungan teknologi suatu negara adalah alih teknologi, yaitu pemindahan teknologi dari satu negara ke negara lain.

Faktor penentu penting lingkungan teknologi suatu negara adalah kemauan perusahaan-perusahaan asing mengalihkan teknologi kepada negara tersebut. Tingkat perlindungan yang ditawarkan undang-undangnya bagi hak kekayaan intelektual (hak cipta, merek dagang, nama merek)2.2.3 Political Environment (Lingkungan Politik)

1 Ball, Donald., et.al. International Business – The Challenge of Global Competition,12th Edition Mc Graw Hill. 2010 (BD)

2 Griffin, Ricky W., and Pustay, Michael W. International Business: A ManagerialPerpective.6th Edition, Prentice Hall. 2010 (GP)

Page 3: Bisnis Global

Bagian penting setiap keputusan bisnis adalah menilai lingkungan politik dimana suatu perusahaan menjalankan usaha.

Risiko PolitikBisnis-bisnis internasional yang berpengalaman bertujuan dalam

penilaian risiko politik (Political Riskassesment), suatu analisis sistematis tentang risiko-risiko politik yang dihadapinya dinegara-negara asing. Risiko politik adalah perubahan-perubahan dalam lingkungan yang mungkin akan membawa pengaruh yang merugikan terhadap nilai kegiatan-kegiatan bisnis suatu perusahaan. Kebanyakan risiko politik dibagi menjadi tiga kategori :

a. Risiko Kepemilikan, dimana harta kekayaan suatu perusahaan terancam oleh penyitaan atau pengambilalihan.

b. Risiko Pengoperasian, dimana operasi suatu perusahaan yang sedang berjalan dan atau keselamatan karyawan-karyawannya terancam oleh perubahan-perubahan hukum, standar lingkungan, undang-undang perpajakan, terorisme, pemberontakan bersenjata, dll.

c. Risiko Transfer, dimana pemerintah melakukan campur tangan dalam kemampuan suatu perusahaan memindahkan dana ke dan dari negara tersebut.

d. Risiko Makropolitik mempengaruhi semua perusahaan di suatu negara.

e. Risiko Mikropolitik hanya menimpa suatu atau beberapa perusahaan tertentu dalam industri tertentu3.

3 Griffin, Ricky W., and Pustay, Michael W. International Business: A ManagerialPerpective.6th Edition, Prentice Hall. 2010 (GP)

Page 4: Bisnis Global

B. Contoh KasusPT Freeport Indonesia merupakan sebuah perusahaan afiliasi

dari Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc.. yang menambang, memproses dan melakukan eksplorasi terhadap bijih yang mengandung tembaga, emas, dan perak. Beroperasi di daerah dataran tinggi di Kabupaten Mimika Provinsi Papua, Indonesia. Freeport Indonesia memasarkan konsentrat yang mengandung tembaga, emas dan perak ke seluruh penjuru dunia.

5 syarat yang harus dipenuhi Freeport untuk terus bisa beroperasi di Indonesia adalah:

Membangun fasilitas Smelter (Pabrik Pengolahan dan Pemurnian Mineral).

Lepaskan sebagian lahan yang dikuasai ke Pemerintah. Melepas saham perdana ke publik di Indonesia. Meningkatkan royalti serta peran serta putra daerah dalam kegiatan

operasional pertambangan di perseroan. Divestasi sebanyak 51% saham.