bismillah asy-syahadatain kls a sgd 2 suda revisi ok

12
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Urgensi syahadat (ahamiyyah asy-syahadatain) perlu dijabarkan kepada masyarakat agar dapat benar-benar memahami syahadah secara konsepsional dan secara operasional aplikatif. Syahadah penting karena dengan bersyahadah seseorang bisa menyatakan dirinya sebagai muslim, syahadah sebagai pintu bagi masuknya seseorang ke dalam islam. Pemahaman seorang muslim terhadap syahdatain dapat melakukan perubahan –perubahan individu, keluarga atau msyarakat. Dalam sejarah para nabi dan rasul, syahadah merupakan kalimat yang diperjuangkan. Dan kalimat inilah yang menggerakkan dakwah nabi dan rasul. Dengan syahadah tentunya setiap muslim akan mendapatkan banyak pahala dan ganjaran yang besar dari Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, barang siapa yang bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang patut disembah kecuali Allah semata dan tidak menyekutukanNya dan bahwa Nabi Muhammmad adalah hambaNya dan utusanNya, bahwa Nabi Isa adalah hamba Allah dan utusanNya serta RuhNya dicampakkan ke dalam diri Maryam, surge dan neraka adalah Haq, ia akan dimasukkan ke dalam surga oleh Allah sesuai dengan amal perbuatannya (HR. Bukhari). Dalam agama islam pokok-pokok ajarannya terangkum dalam Arkanul Islam (rukun islam), sebagaimana tertulis dalam hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abi Abdu Al-Rahmandan Umar Bin Khatab, yang artinya sebagai berikut : Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda, ِ مْ وَ صَ وِ جَ حْ ل اَ وِ اة َ كَ ز ل اِ اء َ ت يِ اَ وِ اةَ لَ ص ل اِ ام َ قِ اَ وِ َ اُ ولُ سَ ا رً دَ مَ حُ مَ نَ . اَ وُ َ ا اَ لِ اَ ه َ لِ ا اَ لْ نَ . اِ ةَ ادَ هَ 4 شٍ سْ مَ خ ىَ لَ عُ امَ لْ سِ اْ الَ ىِ > نُ @ يَ انَ صَ مَ “ رIslam dibangun di atas lima perkara: Syahadat bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, berhaji, dan berpuasa Ramadlan.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim). Hadis ini merupakan salah satu rujukan para penyusun hadis dan 1

Upload: rejiva-idioot

Post on 09-Nov-2015

29 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

yd

TRANSCRIPT

BAB 1PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangUrgensi syahadat (ahamiyyah asy-syahadatain) perlu dijabarkan kepada masyarakat agar dapat benar-benar memahami syahadah secara konsepsional dan secara operasional aplikatif. Syahadah penting karena dengan bersyahadah seseorang bisa menyatakan dirinya sebagai muslim, syahadah sebagai pintu bagi masuknya seseorang ke dalam islam. Pemahaman seorang muslim terhadap syahdatain dapat melakukan perubahan perubahan individu, keluarga atau msyarakat. Dalam sejarah para nabi dan rasul, syahadah merupakan kalimat yang diperjuangkan. Dan kalimat inilah yang menggerakkan dakwah nabi dan rasul.Dengan syahadah tentunya setiap muslim akan mendapatkan banyak pahala dan ganjaran yang besar dari Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, barang siapa yang bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang patut disembah kecuali Allah semata dan tidak menyekutukanNya dan bahwa Nabi Muhammmad adalah hambaNya dan utusanNya, bahwa Nabi Isa adalah hamba Allah dan utusanNya serta RuhNya dicampakkan ke dalam diri Maryam, surge dan neraka adalah Haq, ia akan dimasukkan ke dalam surga oleh Allah sesuai dengan amal perbuatannya (HR. Bukhari).Dalam agama islam pokok-pokok ajarannya terangkum dalam Arkanul Islam (rukun islam), sebagaimana tertulis dalam hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abi Abdu Al-Rahmandan Umar Bin Khatab, yang artinya sebagai berikut : Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda, Islam dibangun di atas lima perkara: Syahadat bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, berhaji, dan berpuasa Ramadlan. (HR. Al-Bukhari dan Muslim). Hadis ini merupakan salah satu rujukan para penyusun hadis dan ulama fiqih, apabila merujuk dari hadis tersebut, seharusnya pembahasan pokok-pokok syariat islam dimulai dari rukun islam yang pertama yaitu syahadatain. Ucapan atau lafadz Asyahadah adalah ucapan yang didasari pengetahuan baik pengetahuan yang dihasilkan dari penglihatan mata maupun dari keyakinan hati. Kalimat syahadat juga menjadi bukti seseorang telah menjadi seorang muslim, dia telah mengakui kebenaran islam. Dalam mengucapkan nyata dan tidak ada paksaan atau tekanan dari pihak apapun. Dia secara tulus ikhlas dari lubuk hatinya sendiri untuk melafadzkan kalimat itu. Adapun lafadznya berbunyi, Asyhaduallaillaahaillaahwa-asyahaduannamuhammaadarasulullah yang artinya: saya bersaksi tiada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasul Allah. Kalimat ini juga disebut dengan Syahadatain (dua kalimat syahadat).1.2. Tujuan1.2.1 Tujuan UmumMengetahui makna kepribadian muslim Asy-Syahadatain1.1.2 Tujuan Khusus1. Mengetahui Kepentingan/Urgensi Dua Kalimat Syahadat2. Mengetahui makna dan pengertian Asy-Syahadatain2. Mengetahui syarat-syarat Syahadat3. Sepuluh perkara yang membatalkan syahadat4. Mengetahui aplikasi Asy-Syahadatain dalam keseharian5. Mengetahui peran perawat terhadap aplikasi Asy-Syahadatain

1.3 Manfaat 1. Mahasiswa mengerti tentang makna Asy-Syahadatain sehingga dapat menunjang pembelajaran perkuliahan pada mata kuliah Agama II.2. Sebagai seorang perawat harus mengerti makna Asy-Syahadatain dan dapat mengaplikasikannya dalam memberikan asuhan keperawatan yang sesuai dengan syariat islam.

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Makna Ahammiyah Asy-Syahadatain (Kepentingan/Urgensi Dua Kalimat Syahadat)Syahadatain adalah rukun islam yang pertama. Urgensi syahadat ini karena syahadah sebagai dasar dan asas bagi rukun islam lainnya dan menjadi tiang untuk rukun iman. Syahadatain ini menjadi ruh (semangat), inti dan landasan seluruh ajaran islam. Oleh sebab itu, sangat penting syahadah dalam kehidupan setiap muslim. Sebab-sebab kenapa syahadah penting bagi kehidupan muslim karena syahadah adalaha. Pintu masuknya dalam islam (Madkhal Illa Al-Islam)b. Intisari ajaran islam (khulaashah taaaliim al-islaam)c. Dasar-dasar perubahan menyeluruh (asaas al-inqilaab)d. Hakikat seruan para rasul (haqiqaah dawah ar-rusul)e. Keutamaan yang besar (fadhaail azhiimah)

2.2 Makna Dan Pengertian Asy-Syahadatain

2.1.1. PengertianSyahadatain atau dua kalimah syahadat merupakan kalimat yang utama dan pertama yang harus diucapkan dan dipahami apabila seseorang masuk Islam dan bagi seluruh umat Islam pada umumnya. Syahadatain ini mengandung dua pengertian yang sangat mendasar yaitu bahwa tiada Ilah selain Allah dan Muhammad SAW adalah Rasulullah.

2.1.2. Makna Laa Ilaaha IllallahSecara umum kalimat ini terdiri atas dua bagian yaitu Laa Ilaaha (tiada Ilah) dan Illallah (selain Allah). "Laa" yang terdapat pada kalimat "Laa Ilaaha Illallah" adalah merupakan muruf nafi (penghilangan) yang menghilangkan segala jenis, dalam hal ini yang di nafi-kan adalah segala jenis Ilah. Illa adalah huruf istisna (pengecualian) yang mengecualikan Allah dengan segala jenis Ilah yang di nafi-kan. Bentuk kalimat seperti ini disebut kalimat manfi (negatif) lawan dari kalimat mutsabat (positif). Kata Illa telah meng"itsbat"kan kalimat yang negatif (manfi).Dalam bahasa Arab, itsbat setelah nafi mempunyai maksud membatasi (Al Hasru), dan taukid (menguatkan). Dengan demikian Laa Ilaaha Illallah berarti membuang seluruh ilah dan illahllah berarti menetapkan Allah sebagai satu-satunya Ilah yang sebenar-benarnya berhak di sembah. Oleh karena itu nafi (menghilangkan) ilah-ilah yang ada harus disertai dengan itsbat (menetapkan) Allah sebagai ilah yang tunggal dalam kehidupan. Jadi kedua hal itu tidak dapat dipisahkan."Ilah" di dalam bahasa Arab memiliki akar kata alaha yang berarti antara lain : tenteram, lindungan, cinta, dan sembah. Hal ini sesuai dengan firman Allah, "Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah bahwa hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram"(QS. Ar Raad(13) : 28). Allah juga berfirman, "Adapun orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah" (QS. Al Baqarah(2) : 165). Jika seseorang memperhambakan diri terhadap sesuatu maka ia akan mengikutinya, memuliakan, mengagungkan, mematuhi dan tunduk kepadanya serta bersedia mengorbankan kemerdekaan yang dimiliki. Allah SWT adalah satu-satunya Yang Memiliki dan Yang Menguasai langit dan bumi dan segala isinya. Oleh karena itu Dialah yang menciptakan (Al Khaliq), Yang Memberi rizqi (Ar Raziq) dan Dia pula yang Mengelola (Al Mudabbir). Allah Taala adalah satu-satunya yang wajib di taati jadi Dialah yang menentukan segala hukum dan segala aturan (Al Hakim), Yang Melindungi (Al Wali), dan Dia lah yang menjadi tumpuan harapan dan kepada-Nya-lah ditujukan segala amalan (Al Ghayah) dan pada puncaknya Dialah yang Maha disembah satu-satunya (Al Mabud) Jadi dengan demikian maka kalimat Laa Ilaaha Illallah mengandung beberapa pengertian, yaitu :a.Laa khaliqa Illallah (Tiada Pencipta kecuali Allah)b.Laa Raziqa Illallah (Tiada Pemberi Rizqi kecuali Allah)c.Laa Mudabbira Illallah (Tiada Pengelola kecuali Allah)d.Laa Hakima Illallah (Tiada Pembuat Hukum kecuali Allah)e.Laa Waliyya Illallah (Tiada Pelindung kecuali Allah)f.Laa Ghayata Illallah (Tiada Tujuan kecuali Allah)g.Laa Mabuda Illallah (Tiada Sesembahan kecuali Allah).

Di dalam Al Quran Allah berfirman, "Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap ummat (untuk menyerukan) : Sembahlah Allah (saja) dan jauhilah thaghut itu....." (QS. An Nahl(16) : 36). Thaghut adalah merupakan syaitan dan apa saja yang disembah selain Allah SWT. Dari uraian diatas maka dapatlah disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Ilah adalah segala sesuatu yang mendominasi dan menguasai diri kita. Maka Laa Ilaaha Illallah juga dapat diartikan sebagai Tiada segala sesuatu yang mendominasi diri kita selain daripada kekuasaan Allah semata. Sebagai suatu ilustrasi apabila seseorang mendengar panggilan untuk beribadah kepada Allah tetapi dia tidak segera menyambutnya hanya karena sesuatu hal yang bersifat duniawi maka baginya masih terdapat suatu ilah selain Allah dan ia belum mengamalkan syahadatain dengan sebenar-benarnya karena ia masih mendekati apa yang disebut dengan thaghut.

2.1.3. Makna MuhammadurrasulullahPersaksian Laa Ilaaha Illallah diatas tidak akan terwujud secara benar dalam kehidupan sehari-hari tanpa mengikuti petunjuk yang diberikan Rasulullah Muhammad SAW maka persaksian terhadap kerasulan Nabi Muhammad SAW dijadikan sebagai salah satu dari dua kalimah syahadat yang merupakan pintu gerbang untuk memasuki Dienul Islam. Rasulullah merupakan contoh teladan yang utama bagi setiap muslim dan keteladanan ini bersifat total baik secara vertikal kepada Allah yang berupa ibadah-ibadah khusus maupun yang bersifat horizontal kepada sesama makhluk yang berupa ibadah-ibadah yang bersifat umum. Hal ini difirmankan oleh Allah di dalam surat QS. Al Ahzab ayat 21, Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah (QS. Al Ahzab(33) : 21).

2.1.4. Keutamaan Laa Ilaaha IllallahDalam kalimat (Laa Ilaaha Illallah) terhimpun banyak keutamaan, dan faedah yang bermacam-macam. Akan tetapi keutamaan tersebut tidak akan bermanfaat bagi yang mengucapkannya jika sekedar diucapkan saja. Dia baru memberikan manfaat bagi orang yang mengucapkannya dengan keimanan dan melakukan kandungan-kandungannya. Diantara keutamaan yang paling utama adalah bahwa orang yang mengucapkannya dengan ikhlas semata-mata karena mencari ridho-Nya maka Allah taala haramkan baginya api neraka. Sebagaimana sabda Rasulullah :(( : )) ( )Sesungguhnya Allah mengharamkan neraka bagi siapa yang mengatakan: Laa Ilaaha Illallah semata-mata karena mencari ridho-Nya (Muttafaq Alaih).Dan banyak lagi hadits-hadits yang lain yang menyatakan bahwa Allah mengharamkan orang-orang yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallah dari api neraka. Akan tetapi ada syarat yang dijelaskan oleh hadits-hadits tersebut.Banyak orang yang mengucapkannya, namun disaat kematian dia dikhawatirkan terkena fitnah sehingga dia terhalang dari kalimat tersebut karena dosa-dosa yang selama ini selalu dilakukannya dan dianggapnya remeh. Banyak juga orang yang mengucapkannya dengan dasar ikut-ikutan atau rutinitas semata, sementara keimanan tidak meresap kedalam hatinya. Orang-orang yang disebutkan di atas yang sering mendapatkan fitnah saat kematiannya dan saat di kubur sebagaimana terdapat dalam sebuah hadits Saya mendengarkan manusia mengatakannya, maka saya mengatakannya (H.R. Ahmad dan Abu Daud). Dengan demikian maka tidak ada kontradiksi antara hadits-hadits yang menjelaskan tentang keutamaan ucapan Laa Ilaaha Illallah, karena jika seseorang mengucapkannya dengan ikhlas dan penuh keyakinan maka dia tidak mungkin berbuat dosa terus menerus, lantaran kesempurnaan keikhlasan dan keyakinan menuntutnya untuk menjadikan Allah sebagai sesuatu yang lebih dicintainya dari segala sesuatu, maka tidak ada lagi dalam hatinya keinginan terhadap apa yang diharamkan Allah taala dan membenci apa yang Allah perintahkan. Hal seperti itu yang membuatnya diharamkan dari api neraka meskipun dia melakukan dosa sebelumnya, karena keimanan, taubat, keikhlasan, kecintaan dan keyakinannya membuat dosa yang ada padanya terhapus bagaikan malam yang menghapus siang.

2.2. Syarat-syarat SyahadatSyarat syahadat terdiri dari 4 macam yaitu:

( 4)"Dan disyaratkan dalam membaca dua kalimat syahadat yaitu dengan;1. Mutawwaliyatain (berturut-turut dalam membacanya) 2. Murattabatain (Membacanya harus tertib antara syahadat tauhid dan syahadat rasul)3. Membacanya harus dengan berbahasa arab, bagi yang mampu 4. Mengetahui arti atau maknanya".

Fardunya syahadat terdiri dari tiga macam1. Diucapkan dengan lisan2. Meyakinkan dalam hati3. Diamalkan dalam anggota badan

2.3. Sepuluh Perkara yang Membatalkan SyahadatPara fuqoha dalam kitab-kitab fikih telah menulis bab khusus yang diberi nama Riddah (kemurtadan). Dan yang terpenting adalah 10 hal, yaitu :1. Syirik Kepada Allah,2. Orang yang menjadikan antara dia dan Allah perantara-perantaraIa berdoa kepada mereka, meminta syafaat kepada merekadan bertawakkal kepada mereka. Orang seperti ini kafir secara ijma. Kejadian ini pernah terjadi pada zaman Rosulullah SAW yaitu yang telah dilakukan oleh kaum kair Quraisy. Salah jika menganggap kaum Quraisy sepenuhnya berTuhan kepada Latta, Uzza, Manat, serta Huban. Mereka hanyalah Ghoroniq buatan kaum mereka sendiri dengan dalih para ghoroniq inilah yang akan menyampaikan doa-doa serta permohonan mereka kepada Allah. Tuhan mereka hanyalah pemberi syafaat kepada mereka. Tampaknya hal ini juga banyak terjadi di kalangan masyarakat di negeri kita saat ini yaitu generasi-generasi jahiliyah modern.3. Orang yang tidak mau mengkafirkan orang musyrik dan orang yang masih ragu terhadap kekufuran mereka atau membenarkan madzhab mereka, dia itu kafir4. Orang yang meyakini bahwa selain petunjuk Nabi Muhammad SAW, dan petunjuk tersebut lebih sempurna dari petunjuk beliau5. Siapa yang membenci sesuatu dari ajaran yang dibawa oleh Rosulullah SAW sekalipun ia juga mengamalkannya, maka ia kafir.6. Siapa yang menghina sesuatu dari agama Rosul SAW atau pahala maupun siksanya, maka ia kafir.7. Sihirdiantaranya sharf dan athf (barangkali adalah amalan yang membuat suami benci kepada istrinya atau membuat wanita cinta kepadanya/pelet). Barangsiapa melakukan atau meridhoinya, maka ia kafir.8. Mendukung kaum musyrikin dan menolong mereka dalam memusuhi umat islam.9. Siapa yang meyakini bahwa sebagian manusia ada yang boleh keluar dari syariat Nabi Muhammad SAW seperti halnya Nabi Khidir boleh keluar dari syariat Nabi Musa maka ia kafir. Sebagaimana diyakini oleh ghulat sufiyah (sufi yang berlebihan / melampaui batas) bahwa mereka dapat mencapai suatu derajat atau tingkatan yang tidak membutuhkan untuk mengikuti ajaran Rosulullah SAW10. Berpaling dari agama Allah, tidak mempelajarinya dan tidak pula mengamalkannya.

Sedangkan batal syahadat terdiri dari empat macam, yaitu;1. Mengucapkan Allah tidak satu2. Ragu-ragu terhadap af'alullah3. Memungkiri bahwa dirinya diciptakan oleh Allah4. Tidak yakin kepada Allah

BAB 3Aplikasi Asy-Syahadatain Dalam Keperawatan3.2 Peran Perawat terhadap aplikasi Asy-SyahadatainBimbingan rohani pasien merupakan bagian integral dari bentuk pelayanan kesehatan dalam upaya pemenuhan kebutuhan bio-Psyco-Socio-Spritual ( APA, 1992 ) yang komprehensif, karena pada dasarnya setiap diri manusia terdapat kebutuhan dasar spiritual ( Basic spiritual needs, Dadang Hawari, 1999 ). Pentingnya bimbingan spiritual dalam kesehatan telah menjadi ketetapan WHO yang menyatakan bahwa aspek agama ( spiritual ) merupakan salah satu unsur dari pengertian kesehataan seutuhnya (WHO, 1984). 1. Peran perawat menurut Virginia Henderson mencakup segala 14 KDM (kebutuhan dasar manusia) dalam hal ini adalah terutama nomor 11 worship according to ones faith, membantu klien melakukan ibadah menurut kepercayaannya. Didalam agama islam ibadah yang wajib dilaksanakan secara rutin adalah shalat. Pada orang sakit mungkin mengalami kesulitan dalam melakukan shalat atau persiapannya, sebagai perawat yang sudah jelas tujuannya adalah memenuhi KDM klien, maka perawat berkewajiban secara moral untuk membantu klien. Shalat pada pasien yang mengalami keterbatasan bergerak (tidak dapat berdiri) dapat dilakukan dengan duduk ataupun terlentang, karena Allah SWT selalu memberi kemudahan kepada umatnya. Dan peran perawat adalah membantu pasien melaksanakan ibadah tersebut, seperti menyiapkan peralatannya, menyiapkan arah kiblat yang benar, jika pasien tidak mampu membantu membersihkan hadas besar maupun kecil, membantu ketika berwudhu ataupun jika pasien tidak boleh terkena air maka membantu bertayamum.2. Perawat memiliki peran untuk memenuhi kebutuhan biologis, sosiologis, psikologis, dan spiritual klien. Dalam konsep islam, fase sakaratul maut sangat menentukan baik atau tidaknya seseorang terhadap kematiannya untuk menemui Allah dan bagi perawat pun akan dimintai pertanggungjawabannya nanti untuk tugasnya dalam merawat pasien di rumah sakit. Begitu sakitnya menghadapi sakaratul maut sehingga perawat harus membimbing pasien dengan cara-cara,seperti ini :a. Menalqin(menuntun) dengan syahadatSesuai sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, Talqinilah orang yang akan wafat di antara kalian dengan, Laa illaaha illallah.b. Hendaklah mendoakannya dan janganlah mengucapkan dihadapannya kecuali kata-kata yang baik. Maka perawat harus berupaya memberikan suport mental agar pasien merasa yakin bahwa Allah Maha Pengasih dan selalu memberikan yang terbaik buat hambanya, mendoakan dan menutupkan kedua matanya yang terbuka saat roh terlepas dari jasadnya.3. Berbaik Sangka kepada Allah.4. Membasahi kerongkongan orang yang sedang sakaratul maut.Disunnahkan bagi orang-orang yang hadir untuk membasahi kerongkongan orang yang sedang sakaratul maut tersebut dengan air atau minuman. Kemudian disunnahkan juga untuk membasahi bibirnya dengan kapas yg telah diberi air. Karena bisa saja kerongkongannya kering karena rasa sakit yang menderanya, sehingga sulit untuk berbicara dan berkata-kata. Dengan air dan kapas tersebut setidaknya dapat meredam rasa sakit yang dialami orang yang mengalami sakaratul maut, sehingga hal itu dapat mempermudah dirinya dalam mengucapkan dua kalimat syahadat. (Al-Mughni : 2/450 milik Ibnu Qudamah).5. Menghadapkan orang yang sakaratul maut ke arah kiblat.6

BAB 4PENUTUP

4.1 KesimpulanIslam dibangun di atas lima perkara: Syahadat bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, berhaji, dan berpuasa Ramadlan. (HR. Al-Bukhari dan Muslim). Dua kalimah syahadat merupakan kalimat yang utama dan pertama yang harus diucapkan dan dipahami apabila seseorang masuk Islam dan bagi seluruh umat Islam pada umumnya. Syahadatain ini mengandung dua pengertian yang sangat mendasar yaitu bahwa tiada Ilah selain Allah dan Muhammad SAW adalah Rasulullah. Dalam kalimat (Laa Ilaaha Illallah) terhimpun banyak keutamaan, dan faedah yang bermacam-macam. Akan tetapi keutamaan tersebut tidak akan bermanfaat bagi yang mengucapkannya jika sekedar diucapkan saja.

4.2 SaranSebaiknya kita mengetahui keutamaan syahadat, keutamaan tersebut tidak akan bermanfaat bagi yang mengucapkannya sekedar diucapkan saja. Karena keutamaan syahadat baru memberikan manfaat bagi orang yang mengucapkannya dengan keimanan dan melakukan kandungan-kandungannya. Sebaiknya peran perawat terhadap aplikasi syahadat lebih diterapkan karena perawat memiliki peran untuk memenuhi kebutuhan biologis, sosiologis, psikologis, dan spiritual klien.

9