bioteknologi penanaman secara aeroponik
TRANSCRIPT
BIOTEKNOLOGI PENANAMAN
SECARA AEROPONIK
Disusun untuk memenuhi tugas bioproses
Disusun oleh :
Nani Puwasih
D500 080 001
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH SURAKARTA
2012
1. PENDAHULUAN
Istilah bioteknologi untuk pertama kalinya dikemukakan oleh Karl Ereky, seorang
insinyur Hongaria pada tahun 1917 untuk mendeskripsikan produksi babi dalam skala besar
dengan menggunakan bit gula sebagai sumber pakannya (Suwanto, 1998). Bioteknologi berasal
dari dua kata, yaitu 'bio' yang berarti makhuk hidup dan 'teknologi' yang berarti cara untuk
memproduksi barang atau jasa. Free sms
Dari paduan dua kata tersebut European Federation of Biotechnology (1989) mendefinisikan
bioteknologi sebagai perpaduan dari ilmu pengetahuan alam dan ilmu rekayasa yang bertujuan
meningkatkan aplikasi organisme hidup, sel, bagian dari organisme hidup, dan analog molekuler
untuk menghasilkan produk dan jasa. Selama ini , kita melihat begitu pesat perkembangan
bioteknologi di berbagai bidang. Pesatnya perkembangan bioteknologi ini sejalan dengan tingkat
kebutuhan manusia dimuka bumi.
Hal ini dapat dipahami mengingat bioteknologi menjanjikan suatu revolusi pada hampir
semua aspek kehidupan manusia, mulai dari bidang pertanian, peternakan dan perikanan hingga
kesehatan dan pengobatan Bioteknologi tidak hanya berkembang pada akhir – akhir ini saja .
Bioteknologi telah dimanfaatkan sejak ribuan tahun yang lalu , di segala bidang , seperti industry
pangan , obat – obatan , pertanian , kesehatan , dan pengelolaan lingkungan Di masa lalu ,
bioteknologi dilakukan secara sederhana . Perkembangan yang pesat baru terjadi setelah
diketahui mikroorganisme melakukan fermentasi yang dipelopori oleh LOUIS PASTEUR
sehingga beliau mendapat julukan sebagai bapak bioteknologi .
Perkembangan bioteknologi secara modern terjadi setelah penemuan struktur DNA sekitar tahun
1950 yang diikuti dengan penemuan – penemuan lainnya . Penemuan ekspresi gen , enzim
pemotong DNA , menciptakan DNA rekombinan dengan menggabungkan DNA dari dua
organisme yang berbeda , dan cloning merupakan contoh bioteknologi modern . Bioteknologi
modern merupakan bioteknologi yang didasarkan pada manipulasi atau rekayasa DNA ( gen ) ,
selain memanfaatkan mikrobiologi dan biokimia .
A.PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI
Bioteknologi adalah pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah yang menggunakan makhluk
hidup untuk menghasilkan produk dan jasa guna kepentingan manusia. Ilmu-ilmu pendukung
dalam bioteknologi meliputi mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi sel, teknik kimia, dan
enzimologi.
Dalam bioteknologi biasanya digunakan mikroorganisme atau bagian-bagiannya untuk
meningkatkan nilai tambah suatu bahan. Adapun beberapa definisi dari bioteknologi adalah
sebagai berikut :
1. Penggunaan terpadu biokimia, mikrobiology dan ilmu keteknikan untuk mewujudkan aplikasi
teknologi dari mikro-organisme, kultur jaringan dan bagian-bagian lainnya.
2. Aplikasi dari organisme, system atau proses untuk industri manufaktur dan pelayanan jasa.
3. Teknologi yang menggunakan fenomena biology untuk mengopi dan menghasilkan
bermacam-macam produk yang berguna.
4. Bioteknologi adalah tidak lebih dari sebuah istilah diberikan untuk sekumpulan teknik-teknik
dan proses-proses.
5. Bioteknologi adalah penggunaan organisme hidup dan komponennya dalam bidang pertanian,
pangan dan proses-proses industri lainnya.
6. Aplikasi berbagai teknik yang menggunakan organisme hidup atau bagiannya serta untuk
menghasilkan produk dan/atau jasa.
B. PENGERTIAN AEROPONIK
Aeroponik adalah sebuah metode bercocok tanam di udara, tanpa menggunakan media
tanah, tanaman akan disokong menggunakan media papan, Rockwool (tenunan berserat dari helai
lava) dan Styrofoam. Hal ini untuk menghindarkan akar tanaman terkena cahaya lampu yang ada
di atas media, batas batang hingga pucuk tanam atau daun akan berada di atas yang akan
mendapat cahaya langsung, dan akar tanaman akan dibiarkan menggantung di udara.
Gambar 1.a Struktur paten tanaman Aeroponik (atas)
Gambar 1.b Lettuce (tengah)
Gambar 1.a Akar Tanaman Gandum(kanan)
Teknik ini sebenarnya telah dikembangkan sejak lama oleh para ahli botani pada tahun
1920-an walaupun masih secara primitif dan lebih berfokus pada penelitian penyakit akar
tanaman, namun lebih populernya sistem tanam hidroponik membuatnya kurang mendapat
perhatian, dan berkembang dengan lambat. Pada tahun 1942 W. Carter meneliti kemungkinan
perilaku tanaman untuk hidup di dan pada udara, metode memberikan tanaman makanan melalui
uap air pada akarnya. Tahun 1944 L.J. Kolt mejadi orang yang pertama kali menemukan
tanaman jeruk aeroponik dari hasil studi pemeliharaan akar dari penyakit pada tumbuhan jeruk
dan alpukat, tahun 1952 G.F. Trowel pada tanaman apel. Dan akhirnya F.W. Went pada tahun
1957 menjadi orang pertama yang berhasil mengembangkan proses pertumbuhan tanaman
menggunakan sistem aeroponik pada kopi dan tomat. Namun yang dianggap sebagai penemu
pertama adalah Dr. Franco Massantini dari universitas PIA di Italia pada tahun 1980 berhasil
mengembangkan teknologi system penanaman aeroponik. Di asia percobaan pertama dilakukan
oleh Prof. Lee Sin Kong dari Nanyang Technological University, di atap gedung dengan
menggunakan bak persegi panjang.
C. PROSES PENANAMAN TANANAMAN AEROPONIK
Cara merangkai sistem irigasi mini ini adalah sebagai berikut :
1. Potong pipa PVC utama dengan panjang disesuaikan dengan penampang ember plastik,
2. Pada jarak tertentu buat pipa-pipa sekunder yang ujung-ujungnya dipasangi emiter untuk
mengatur penyiraman atau penyemprotan nutrisi,
3. Sambungkan pompa pada pipa PVC utama,
4. Masukkan rangkaian rangkaian irigasi mini tersebut ke dalam ember,
5. Pasang timer untuk mengatur penyiraman atau penyemprotan nutrisi,
6. Tutup bagian atas ember dengan styrofoam agar air tidak muncrat keluar. Styrofoam juga
berfungsi sebagai tempat meletakkan tanaman.
7. Buat jarak tanam sesuai dengan jenis sayuran yang dipilih. Caranya cukup dengan
melubangi styrofoam tersebut.
Untuk tanaman yang lebih besar, Les Bridgewood dalam Practical Hydroponics and
Greenhouses membuat sistem aeroponik dengan peralatan yang digunakan sebagai berikut :
1. ember berpenutup (penutupnya bukan styrofoam)
2. airstone,
3. pot berbentuk jaring,
Cara merangkai adalah sebagai berikut:
1. Buat lubang pada tutup ember dengan diameter sesuaikan dengan diameter pot yang akan
digunakan,
2. Lubangi bagian bawah pot agar akar tanaman dapat menggantung dan agar tanaman tidak
jatuh ke dalam ember sebaiknya batang tanaman diikat ke bagian atas pot.
3. Letakkan pot tersebut di lubang buatan pada tutup ember,
4. Masukkan nutrisi ke dalam ember sampai dengan dapat menggenangi setengah akar
tanaman yang menggantung.
5. Pasang/gunakan airstone (menghasilkan gelembung udara) dlm larutan nutrisi. Hal ini
bertujuan agar akar tanaman tetap mendapatkan pasokan oksigen
Les Bridgewood juga membuat sistem aeroponik dengan menggunakan pompa semprot
ultrasonik. Pompa ini digunakan untuk mengangkat nutrisi agar membasahi akar tanaman.
Penggunaan pompa semprot ini tidak disarankan mengingat biaya operasionalnya tinggi.
Persemaian
Sebelum penanaman sebaiknya dibuat benih disemaikan terlebih dahulu, dengan tahap-tahap
sebagai berikut :
Sebagai tempat perbenihan gunakan spons sintetik dari dakon (biasa dipakai padding
pada pakaian wanita),
Potong spons tersebut 3 x 3 x 4 cm tetapi tidak terlepas atau masih tersambung dibagian
bawahnya,
Lubangi bagian tengah potongan spons tersebut,
Basahi spons tersebut dgn air sampai kuyup,
Isi tiap lubang dengan benih sayuran yang akan ditanam sebanyak 2 – 3 biji/ lubang,
Rendam spons yang telah ditebari benih ke dalam baki persemaian,
Setelah 3 – 5 hari benih tersebut sudah berkecambah dan pindahkan ke pot penanaman
aeroponik yang telah disiapkan,
Pada saat memindahkan tanaman usahakan rangkaian spons di baki dalam keadaan basah.
Larutan Nutrisi
Gunakan mangkuk untuk mengaduk bahan-bahan nutrisi
Hancurkan bahan-bahan yang mengkristal sebelum dicampur
Simpan bahan tersebut di tempat tertutup
Larutkan campuran bahan diatas setiap saat akan digunakan dengan melarutkan bahan
tersebut sebanyak 1 sdt (10 gram) kedalam 1 galon air.
D.PERBANDINGAN KELEBIHAN DAN KEKURANGAN CARA AEROPONIK DAN
CARA TANAM DI TANAH
ITEM
AEROPONIK
TANAM DI TANAH
Kebutuhan lahan
AEROPONIK : Luasan yang sempit masih bisa digunakan, kontur lahan tidak harus datar,
produktifitas lahan tinggi
TANAM DI TANAH : Harus luas, realtif datar, perlu rotasi, produktifitas lahan tergantung jenis tanah
MUSIM
AEROPONIK : Tidak tergantung musim. Catatan: yang dimaksud di sini adalah kita bisa menanam
sepanjang musim, walaupun tentu di musim hujan produktifitas relatif turun karena proses fotosintesis
tidak berlangsung sempurna seperti di musim panas
TANAM DI TANAHTergantung musim
KETERSEDIAAN BARANG
AEROPONIK : Ada sepanjang tahun
TANAM DI TANAH : Tidak selalu ada sepanjang tahun
KUALITAS BARANG
AEROPONIK : Bersih, sehat, renyah, aroma kurang
TANAM DI TANAH : Tidak selalu bersih, belum tentu sehat, relatif liat/alot, aroma kuat
SARANA & PRASARANA
AEROPONIK : Butuh green house, suplai listrik yang relative besar,
TANAM DI TANAH : Tidak butuh sarana yang mahal
TEKNOLOGI
AEROPONIK : Teknologi menengah-tinggi
TANAM DI TANAH : Teknologi sederhana
OPERATOR
AEROPONIK : Harus mengerti teknologi, sedikit orang
TANAM DI TANAH : Tidak perlu mengerti teknologi, banyak orang
INVESTASI AWAL
AEROPONIK : Sedang – besar
TANAM DI TANAH : Kecil – sedang
WAKTU
AEROPONIK : Pendek (1 bulan panen), tanpa pengolahan lahan, setiap hari tanam-setiap hari panen
TANAM DI TANAH : Sedang-panjang (1,5 – 2 bulan panen), ada waktu untuk pengolahan lahan, tidak
bisa setiap saat tanam dan panen
KEPENUHAN NUTRISI
AEROPONIK : Terpenuhi karena kita bisa mengaturnya dengan ukuran (formula) yang pasti.
TANAM DI TANAH : Tidak selalu (pemenuhan kebutuhan nutrisi sulit diukur dengan tepat)
HAMA DAN PENYAKIT
AEROPONIK : Relatif aman, terlindung oleh green house
TANAM DI TANAH : Beresiko karena ruang terbuka
FLEKSIBILITAS
AEROPONIK : Tanaman dapat dipindah-pindah tanpa tanpa mengganggu pertumbuhan; contoh: pada
saat pompa air mati, tanaman dapat dipindah ke unit produksi yang lain.
TANAM DI TANAH : Tanaman tidak bisa dipindah-pindah, tanaman akan stress.
KECEPATAN ADAPTASI
AEROPONIK : Saat pindah tanam, bibit bisa langsung tumbuh tanpa aklimatisasi lama
TANAM DI TANAH : Aklimatisasi lama
D. ALASAN MENGUNAKAN PENANAMAN AEROPONIK
Melihat kelebihan dan kekurangan dari cara aeroponik, kita bisa memilih komoditi apa
yang bisa dibudidayakan supaya mendapat keuntungan, mengingat investasi awal yang cukup
besar.Berdasarkan pengalaman dari Amazing Farm selama sekitar 10 tahun, hampir semua
komoditi bisa dibudidayakan secara aeroponik, pemilihan komoditi untuk ditanam dengan
system aeroponik:
Akar yang menggantung pada selada keriting ,Umur pendek, semakin pendek umur
tanaman berarti dalam 1 tahun kita dapat menanam berkali-kali. Contoh: jika umur tanaman 60
hari, 1 tahun dapat menanam 6 kali; jika umur 30 hari, 1 tahun dapat menanam 12 kali. Contoh
ekstrim kangkung dapat ditanam di daerah dataran rendah dengan umur panen 18 hari setelah
tanam.
Harga jual tinggi , Unik, dengan bibit impor yang biasanya hasilnya berbeda dan lebih
bagus dari produk yang ada di pasar lokal, harga jual sayuran bisa tinggi. Komoditi yang
dibudidayakan oleh Amazing Farm dibagi dalam 2 kelompok besar berdasarkan kecocokan
tanaman terhadap mikroklimat/ketinggian lahan, yaitu :
Kelompok sayuran dataran tinggi, meliputi :
a. Golongan selada (lettuce): selada keriting, romaine, butterhead, batavia, lollorossab.
b. Golongan Chinese vegetables: pakcoy, petsay, caisim, kalian, siomakc.
c. Golongan lainnya: kangkung, bayam, horenzo (bayam Jepang)
Kelompok sayuran dataran rendah meliputi ;
a. Golongan Chinese vegetables: pakcoy, caisimb.
b. Golongan lain: kangkung, bayam
Pemilihan komoditi juga berdasarkan kebutuhan konsumen. Sebenarnya system
aeroponik juga bisa digunakan untuk budidaya tanaman hias dan komoditi lainnya. Yang pernah
dicoba adalah budidaya kentang (untuk memperoleh jumlah benih kentang yang banyak dan
seragam) dan anthurium “wave of love”. Intinya pemilihan komoditi harus punya nilai jual yang
tinggi supaya biaya operasional tertutup.
DAFTAR PUSTAKA
http://aeroponik-leo.blogspot.com / diakses 15 juli 2012, jam 08.50
http://tasurunsblog.blogspot.com/2009/12/budidaya-sayuran-dengan-sistem.html/
diakses 15 juli 2012,jam 08.50
http://dc121.4shared.com/doc/NuGRHYux/preview.html/ diakses 15 juli 2012, jam 8.50