bioremediasi

89
BIOREMEDIASI (INOVASI BIOTEKNOLGI DALAM PENGOLAHAN LIMBAH) I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman dan lonjakan penduduk yang pesat, permasalahan limbah tidak terelakkan lagi. Hal ini disebabkan oleh banyaknya aktivitas-aktivitas yang dilakukkan baik oleh perseorangan ataupun suatu

Upload: anisa-utami-permana

Post on 22-Oct-2015

249 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tentang bioremediasi, Pengolahan limbah dan materi referensi mengenai bioteknologi, tuga sekolah

TRANSCRIPT

Page 1: BIOREMEDIASI

BIOREMEDIASI (INOVASI BIOTEKNOLGI DALAM PENGOLAHAN LIMBAH)

I

PENDAHULUAN

1.1.            Latar Belakang

            Seiring dengan

perkembangan zaman dan

lonjakan penduduk yang pesat,

permasalahan limbah tidak

terelakkan lagi. Hal ini disebabkan

oleh banyaknya aktivitas-aktivitas

yang dilakukkan baik oleh

perseorangan ataupun suatu

Page 2: BIOREMEDIASI

kelompok demi pemenuhan

kebutuhan barang dan jasa.

            Kendati demikian, sebagai

manusia yang dianugerahi akal

dan pikiran yang sehat, maka

sudah sepantasnya kita tetap

menjaga kelestarian dan

keseimbangan alam ini agar

termasuk hamba Alloh yang

senantiasa bersyukur. Salah satu

tindakan yang mengarah pada hal

tersebut adalah dengan

pengolahan limbah dengan baik,

yang tentuuya menjadi ramah

lingkungan.

1.2.            Tujuan

Page 3: BIOREMEDIASI

a.       Untuk mengetahui peran

bioteknologi dalam

penanggulangan Limbah

b.      Untuk mengetahui manfaat

salah satu inovasi bioteknologi

dalam pengolahan limbah

(bioremediasi)

c.       Untuk mengetahui teknik-teknik

pengolahan limbah dengan

bioremediasi

1.3.            Rumusan Masalah

a.       Bagaimanakah peran

bioteknologi dalam

penanggulangan limbah?

Page 4: BIOREMEDIASI

b.      Bagaimanakah manfaat

bioteknologi dalam

penanggulangan limbah?

c.       Bagaimanakah teknik-teknik

pengolahan limbah dengan

bioremediasi?

Page 5: BIOREMEDIASI

1.4.             

II

PEMBAHASAN

BIOREMEDIASI (INOVASI BIOTEKNOLGI DALAM PENGOLAHAN LIMBAH)

A.                PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI

            Bioteknologi adalah cabang ilmu yang memanfaatkan makhluk hidup (bakteri, fungsi, virus,

dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam produksi untuk

menghasilkan barang dan jasa. Bioteknologi tidak hanya didasari pada hanya didasari pada biologi

semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain. Seperti biokimia, computer, biologi

molekuler, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika dan lain sebagainya. Dengan kata lain

bioteknologi merupakan ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses

produksi barang dan jasa.

B.                 PENGERTIAN BIOREMEDIASI

            Bioremediasi berasal dari

kata bio dan remediasi atau

Page 6: BIOREMEDIASI

"remediate" yang artinya

menyelesaikan masalah. Secara

umum bioremediasi dimaksudkan

sebagai penggunaan mikroba

untuk menyelesaikan masalah-

masalah lingkungan atau untuk

menghilangkan senyawa yang

tidak diinginkan dari tanah,

lumpur, air tanah atau air

permukaan sehingga lingkungan

tersebut kembali bersih dan

alamiah.

            Bioremeiasi merupakan

penggunaan mikroorganisme

untuk  mengurangi polutan

lingkungan. Saat bioremediasi

Page 7: BIOREMEDIASI

terjadi, enzim-enzim yang

diproduksi mikroorganisme

memodifikasi polutan tersebut,

sebuah peristiwa yang disebut

biotransformasi. Pasa banyak

kasus, biotransformasi berujung

pada biodegradai dimana polutan

beracun terdegradasi strukturnya

menjadi tidak kompleks dan

akhirnya menjadi metabolit yang

tidak berbahaya dan tidak

beracun.

            Mikroba yang hidup di tanah dan di air tanah dapat “memakan” bahan kimia berbahaya

tertentu, misalnya berbagai jenis minyak. Mikroba mengubah bahan kimia ini menjadi air dan gas

yang tidak berbahaya misalnya CO2. Bakteri yang secara spesifik menggunakan karbon dari

hidrokarbon minyak bumi sebagai sumber makanannya disebut sebagai bakteri petrofilik. Bakteri

Page 8: BIOREMEDIASI

inilah yang memegang peranan penting dalam bioremediasi lingkungan yang tercemar limbah

minyak bumi.

            Aplikasi bioremediasi di Indonesia mengacu pada Keputusan Menteri Negara Lingkungan

Hidup Nomor 128 Tahun 2003 (KepMen LH no. 128/2003) mengatur tentang tatacara dan

persyaratan teknis pengolahan limbah dan tanah terkontaminasi oleh minyak bumi secara biologis.

C.                 MANFAAT BIOREMEDIASI

            Bioremediasi telah

memberikan manfaat yang luar

biasa pada :

1.      Bidang Lingkungan, yakni,

pengolahan limbah yang ramah

lingkungan dan bahkan mengubah

limbah tersebut menjadi ramah

lingkungan. Contoh bioremediasi

dalam lingkungan yakni telah

membantu mengurangi

Page 9: BIOREMEDIASI

pencemaran dari pabrik, misalnya

saat 1979, supertanker Exxon

Valdez di Alaska, lebih dari 11juta

gallon oli mentah mengalir, tetapi

bakteri pemakan oli membantu

mengurangi pencemaran laut

yang lebih jauh lagi.

2.      Bidang Industri, yakni

bioremediasi telah memberikan

suatu inovasi baru yang

membangkitkan semangat

Page 10: BIOREMEDIASI

industri sehingga terbentuklah

suatu perusahaan yang khusus

bergerak dibidang bioremediasi,

contohnya adalah Regenesis

Bioremediation Products, Inc., di

San Clemente, Calif.

3.      Bidang Ekonomi, karena

bioremediasi menggunakan bahan

bahan alami yang hasilnya ramah

lingkungan, sedangkan mesin-

mesin yang digunakan dalam

pengolahan limbah memerlukan

Page 11: BIOREMEDIASI

modal dan biaya yang jauh lebih,

sehingga bioremediasi

memberikan solusi ekonomi yang

lebih baik.

4.      Bidang Pendidikan, penggunaan

microorganisme dalam

bioremediasi, dapat membantu

penelitian terhadap

mikroorganisme yang masih

belum diketahui secara

jelas.Pengetahuan ini akan

memberikan sumbangan yang

besar bagi dunia pendidikan sains.

5.      Bidang Teknologi, bioremediasi

memberikan tantangan baru bagi

teknologi untuk terus memberikan

Page 12: BIOREMEDIASI

inovasi yang lebih baik bagi

lingkungan.

6.      Bidang Sosial, bioremediasi

memberikan solusi ekonomi yang

mudah dijangkau dan mudah

dilakukan baik bagi rumah tangga

dan industri. Dengan begini,

limbah rumah tangga dapat

dikelola jauh lebih baik.

7.      Bidang Kesehatan, dengan

pengelolaan limbah yang baik,

pencemaran dapat diminimalisir

sehingga kualitas hidup manusia

jauh meningkat.

8.      Bidang Politik, isu lingkungan

dapat lebih ditekan sehingga para

Page 13: BIOREMEDIASI

petinggi dapat memfokuskan

masalah ke lingkup lain, Bahkan

bioremediasi dapat membantu

memperbaiki masalah yang

berkesinambungan didalamnya.

D.                PROSES PENGURAIAN LIMBAH

DENGAN CARA BIOREMEDIASI

1.      Komponen dalam Bioremediasi

Mikroorganisme         

Strain atau jenis mikroba

rekombinan yang diciptakan di

laboratorium dapat lebih efisien

dalam mengurangi polutan.

Mikroorganisme rekombinan yang

diciptakan dan pertama kali

Page 14: BIOREMEDIASI

dipatenkan

adalah bakteri"pemakan minyak".

            Bakteri ini dapat

mengoksidasi senyawa hidrokarbo

n yang umumnya ditemukan pada

minyak bumi. Bakteri tersebut

tumbuh lebih cepat jika

dibandingkan bakteri-bakteri jenis

lain yang alami atau bukan yang

diciptakan di laboratorium yang

telah diujicobakan. Akan tetapi,

penemuan tersebut belum

berhasil dikomersialkan karena

strain rekombinan ini hanya dapat

mengurai komponen berbahaya

dengan jumlah yang terbatas.

Page 15: BIOREMEDIASI

Strain inipun belum mampu untuk

mendegradasi komponen-

komponen molekular yang lebih

berat yang cenderung bertahan di

lingkungan.

            Tanah

            Proses biodegradasi

memerlukan tipe tanah yang

dapat mendukung kelancaran

aliran nutrient, enzim-enzim

mikrobial dan air. Terhentinya

aliran tersebut akan

mengakibatkan terbentuknya

kondisi anaerob sehingga proses

Page 16: BIOREMEDIASI

biodegradasi aerobik menjadi

tidak efektif. Karakteristik tanah

yang cocok untuk bioremediasi in

situ adalah mengandung butiran

pasir ataupun kerikil kasar

sehingga disp.ersi oksigen dan

nutrient dapat berlangsung

dengan baik. Kelembaban tanah

juga penting untuk menjamin

kelancaran sirkulasi nutrien dan

substrat di dalam tanah.

            Temperatur

            Temperatur yang optimal

Page 17: BIOREMEDIASI

untuk degradasi hidrokaron

adalah 30-40oC.. Suhu sangat

berpengaruh terhadap lokasi

tempat dilaksanakannya

bioremediasi.

            Oksigen

            Langkah awal katabolisme

senyawa hidrokaron oleh bakteri

maupun kapang adalah oksidasi

substrat dengan katalis enzim

oksidase, dengan demikian

tersedianya oksigen merupakan

syarat keberhasilan degradasi

Page 18: BIOREMEDIASI

hidrokarbon minyak. Ketersediaan

oksigen di tanah tergantung pada

(a) kecepatan konsumsi oleh

mikroorganisme tanah, (b) tipe

tanah dan (c) kehadiran substrat

lain yang juga bereaksi dengan

oksigen. Terbatasnya oksigen,

merupakan salah satu faktor

pembatas dalam biodegradasi

hidrokarbon minyak.

            Nutrien

            Mikroorganisme

memerlukan nutrisi sebagai

Page 19: BIOREMEDIASI

sumber karbon, energi dan

keseimbangan metabolism sel.

Dalam penanganan limbah

minyak bumi biasanya dilakukan

penambahan nutrisi antara lain

sumber nitrogen dan fosfor

sehingga proses degradasi oleh

mikroorganisme berlangsung lebih

cepat dan pertumbuhannya

meningkat.

             Interaksi antar Polusi

Fenomena lain yang juga perlu

mendapatkan perhatian dalam

mengoptimalkan aktivitas

Page 20: BIOREMEDIASI

mikroorganisme untuk

bioremediasi adalah interaksi

antara beberapa galur

mikroorganisme di lingkungannya.

Salah satu bentuknya adalah

kometabolisme. Kometabolisme

merupakan proses ransformasi

senyawa secara tidak langsung

sehingga tidak ada energi yang

dihasilkan.

                                                        

    

2.      Teknik Bioremediasi

Tenik Biopile

Page 21: BIOREMEDIASI

Teknik ini digunakan untuk

mengatasi cemaran minyak, yaitu

dengan memanfaatkan mikroba

untuk menguraikan bahan-bahan

pencemar (sebagai contoh yang

diangkat disini hidrokarbon

minyak) yang terkandung dalam

tanah, lumpur, pasir dan

sebagainya menjadi senyawa lain

yang lebih sederhana dan tidak

berbahaya. Biopile juga dikenal

seebagai biocells, bioheaps,

biomounds dan compost pile.

Teknologi ini dilakukan dengan

menumpuk tanah-tanah yang

terkontaminasi dan menstimulasi

Page 22: BIOREMEDIASI

aktivitas mikroba dengan

memperhatikan aerasinya,

menambahkan nutrisi-nutrisi,

menjaga kelembaban dan

perlakuan lainnya untuk

meningkatkan aktivitas mikrobba

dalam mendegradasi senyawa-

senyaawa pencemar hidrokarbon

minyak.

Keunggulan Teknik Biopile

  Waktu proses biodegradasi (untuk

mencapai target 1%sesuai

peraturan yang berlaku) lebih

cepat disbanding beberapa teknik

Page 23: BIOREMEDIASI

lain. Teknik biopile ini

memerlukan waktu sekitar 1,-2

bulan (tergantung jenis miyak),

lebih cepat dibandingkan

beberapa teknik lain yang

memerlukan waaktu rata-rata

sampai 6 bulan.

  Lahan yang diperlukan lebih

sedikit, karena tanah tercemar,

setelah dicampur dengan bahan-

bahan l ain yang diperlukan,

dapat ditumpuk setinggi 1,5-3

meter. Hal ini dimungkinkan

karena dilengkapi system aerasi

aktif. Sementara ketinggian

maksimal tumpukan tanah pada

Page 24: BIOREMEDIASI

teknik yang lain tanpa aerasi aktif

hanya 30 cm.

  Proses bioremediasi dengan

teknik biopile dapat lebih

terkontrol dibandingkan teknik

lain.

Pre-Treatment untuk

Meningkatkan Biodegradabilitas

Senyawa-Senyawa Pencemar

            Biodegradabilitas bahan

pencemar berbeda-beda, untuk it

diperlukan pre-treatment

diperlukan untuk bahan-bahan

pencemar yang tidak mudah

terdegradasi secara biologis

Page 25: BIOREMEDIASI

(ditandai oehh nilai BOD tinggi

dan COD rendah).

           

Teknik Landfarming

Teknik ini berbeda dengan teknik

koordinatnya, seperti teknik

biopile dan composting. Berbeda

dengan teknik biopile, teknik ini

memerlukan system aerasi

dengan blower dan pemipaan.

Kebutuhan akan oksigen dipenuhi

melalui udara yang mesuk melalui

pipa pori-pori tanah secara

berkala. Pengadukan dan

pembalikan berkala ini dilakukan

oleh para petani untuk

Page 26: BIOREMEDIASI

menggemburkan tanh. Oleh

karena iru, teknik yang meniru

cara-cara perlakuan tanah oleh

para petani ini disebut dengan

teknik landfarming..

Keunggulan Teknik Landfarming

Beberapa keunggulan yang

ditawarkan:

  Tidak memerlukan system aerasi

secara khusus

  Praktis tidak memerlukan energi

untuk aerasi

  Kemudahan dalam penambahan

nutrisi, mengatur keleembaban

dan penambahan mikroba secara

Page 27: BIOREMEDIASI

bertahap (bersamaan dengan

pembalikan)

            Teknik Komposting

Teknik komposting salah satunya

adalah keranjang Takakura.

Proses pengomposan ala takakura

merupakan proses pengomposan

aerob dimana udara dibutuhkan

sebagai asupan penting dalam

proses pertumbuhan

mikroorganisme yang

menguraikan sampah menjadi

kompos. Bahan yang diperlukan

adalah sebagai berikut:

Page 28: BIOREMEDIASI

  keranjang plastik berventilasi (tempat pakaian kotor). Ukuran besar atau sedang, lengkap dengan

tutupnya.

  kardus bekas seukuran keranjang plastik.

  cetok.

  gabah/ kulit beras dimasukkan ke dalam kantung dari kain vitrase (2 buah).

  kompos jadi, dibeli di tempat penjualan bibit yang nantinya dicampur/ diaduk dengan sampah yang

sudah dicacah (daun, sayuran, sisa buah).

  kain tipis/ kain kasa warna hitam sebesar tutup keranjang.

Cara Pembuatan:

  siapkan keranjang plastik berventilasi ukuran (min 30 x 40 x 50 cm).

  lapisi bagian dalam dengan karton bekas kardus.

  letakkan bantal berventilasi berisi gabah di bagian dasar keranjang (bantal 1).

  isi dengan kompos jadi + / – setinggi 25 cm.

  letakkan bantal 2 berisi gabah di atas kompos jadi.

  tutup dengan kain kasa hitam bersama dengan tutup keranjang.

Berikut gambar desain keranjang Takakura:

Page 29: BIOREMEDIASI

Cara pengomposan:

  Sampah-sampah rumah tangga sisa makanan atau sisa dapur ditiriskan agar bebas dari air/ cairan dan

bila ada bekas sayuran yang masih panjang-panjang dirajang terlebih dahulu.

  Setelah dikumpulkan sampah rumah tangga tadi dimasukkan ke dalam keranjang takakura yang telah

disiapkan dicampurkan dalam kompos jadi, dalam keranjang diaduk menggunakan cetok sampai

rata. Kemudian letakkan kembali bantal gabah ii di atasnya dan tutup kembali keranjang.

  Sampah-samaph rumah tangga sisa makanan dapur/ sampah organic dibuang setiap hari ke dalam

keranjang takakura.

  Setelah penuh dan cukup umur, kompos yang sudah matang dari takakura dikeluarkan untuk

kemudian dijemur sampai kering kemudian diayak menjadi kompos jadi. Untuk calon kompos yang

belum matang dikembalikan ke keranjang takakura. Digunakan untuk keperluan pemupukan

tanaman di halaman rumah sendiri.

Page 30: BIOREMEDIASI
Page 31: BIOREMEDIASI

III

PENUTUP

1.1              Simpulan

Bioteknologi merupakan ilmu

terapan yang menggabungkan

berbagai cabang ilmu dalam

proses produksi barang dan jasa.

            Bioremediasi berasal dari

kata bio dan remediasi atau

"remediate" yang artinya

menyelesaikan masalah. Secara

umum bioremediasi dimaksudkan

sebagai penggunaan mikroba

untuk menyelesaikan masalah-

masalah lingkungan atau untuk

Page 32: BIOREMEDIASI

menghilangkan senyawa yang

tidak diinginkan dari tanah,

lumpur, air tanah atau air

permukaan sehingga lingkungan

tersebut kembali bersih dan

alamiah.

Bioremediasi telah memberikan

manfaat yang luar biasa pada :

a.       Bidang Lingkungan, yakni,

pengolahan limbah yang ramah

lingkungan dan bahkan mengubah

limbah tersebut menjadi ramah

lingkungan.

b.      Bidang Industri

c.       Bidang Ekonomi

d.      Bidang Pendidikan

Page 33: BIOREMEDIASI

e.       Bidang Teknologi

f.       Bidang Sosial

g.      Bidang Kesehatan

h.      Bidang Politik

Penguraian limbah dengan

bioremediasi memperhatikasn

beberapa aspek, yaitu:

  Mikroorganisme   

  Tanah

  Temperatur

  Oksigen

  Nutrien

  Interaksi antar Polusi

Beberapa teknik yang digunakan

dalam Bioremediasi:

  Teknik Biopile

Page 34: BIOREMEDIASI

  Teknik Landfarming

  Teknik Komposing

3.2.            Saran

Sebagai manusia yang

dianugerahi akal oleh Alloh swt,

kita harus selalu berusaha

menyeimbangkan keadaan di

alam ini. Salah satunya dengan

menangani permasalahan limbah

yang belakangan ini menjadi

polemik yang kian hari kian serius

apabila dibiarkan beitu saja dan

tidak serius dalam

penanganannya.

Page 35: BIOREMEDIASI

Seiring dengan kemajuan

tekhnologi, kita tidak boleh

menyia-nyiakan hal yang dapat

mempermudah usaha kita

sehingga menghasilkan produk

yang semakin baik. Dengan

adanya bioteknologi, kita harus

memanfaatkannya untuk

mengolah limbah-limbah yang ada

menjadi ramah bahkan

bermanfaat bagi lingkungan.

Page 36: BIOREMEDIASI

DAFTAR PUSTAKA

http://bioteknologiindonesia.blogspot.com/2009/02/pengertian-bioteknologi.html [akses     11

Agustus 2012]

http://id.wikipedia.org/wiki/Bioremediasi [akses 11 Agustus 2012]

http://watchann.wordpress.com/2009/09/26/peran-bioteknologi-dalam-bioremediasi-          limbah-

plastik-dan-styrofoam/ [akses 12 Agustus 2012]

http://bioremediasi.blogspot.com/ [akses 12 Agustus 2012]

www.google.co.id/webhp?source=search_app#hl=id&sclient=psy-

ab&q=tahapan+bioremediasi&oq=tahapan+bioremediasi&gs_l=hp.3...89227.96210.1.97926.12.12.

0.0.0.8.2482.11291.5-

Page 37: BIOREMEDIASI

3j1j4j1j1.10.0...0.0...1c.b49vw0M9wzM&pbx=1&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_qf.&fp=508041ca2faf9

22c&biw=1366&bih=653 [akses 12 Agustus 2012]

http://www.balaitl.com/pmain.php?id_hal=39 [akses 12 Agustus 2012]

http://keranjangtakakura.blogspot.com/ [akses 12 Agustus 2012]

Teknologi Pengolahan Air Limbah

Tujuan utama pengolahan air limbah ialah untuk mengurai kandungan bahan pencemar di dalam air terutama senyawa organik, padatan tersuspensi, mikroba patogen, dan senyawa organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang terdapat di alam. Pengolahan air limbah tersebut dapat dibagi menjadi 5 (lima) tahap:

1. Pengolahan Awal (Pretreatment)

Page 38: BIOREMEDIASI

Tahap pengolahan ini melibatkan proses fisik yang bertujuan untuk menghilangkan padatan tersuspensi dan minyak dalam aliran air limbah. Beberapa proses pengolahan yang berlangsung pada tahap ini ialah screen and grit removal, equalization and storage, serta oil separation.2. Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment)Pada dasarnya, pengolahan tahap pertama ini masih memiliki tujuan yang sama dengan pengolahan awal. Letak perbedaannya ialah pada proses yang berlangsung. Proses yang terjadi pada pengolahan tahap pertama ialah neutralization, chemical addition and coagulation, flotation, sedimentation, dan filtration.3. Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment)Pengolahan tahap kedua dirancang untuk menghilangkan zat-zat terlarut dari air limbah yang tidak dapat dihilangkan dengan proses

Page 39: BIOREMEDIASI

fisik biasa. Peralatan pengolahan yang umum digunakan pada pengolahan tahap ini ialah activated sludge, anaerobic lagoon, tricking filter, aerated lagoon, stabilization basin, rotating biological contactor, serta anaerobic contactor and filter.4. Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment)Proses-proses yang terlibat dalam pengolahan air limbah tahap ketiga ialah coagulation and sedimentation, filtration, carbon adsorption, ion exchange, membrane separation, serta thickening gravity or flotation.5. Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment)Lumpur yang terbentuk sebagai hasil keempat tahap pengolahan sebelumnya kemudian diolah kembali melalui proses digestion or wet combustion, pressure filtration, vacuum filtration, centrifugation, lagooning or drying bed, incineration, atau landfill.

Page 40: BIOREMEDIASI

Pemilihan Teknologi

Pemilihan proses yang tepat didahului dengan mengelompokkan karakteristik kontaminan dalam air limbah dengan menggunakan indikator parameter yang sudah ditampilkan di tabel di atas. Setelah kontaminan dikarakterisasikan, diadakan pertimbangan secara detail mengenai aspek ekonomi, aspek teknis, keamanan, kehandalan, dan kemudahan peoperasian. Pada akhirnya, teknologi yang dipilih haruslah teknologi yang tepat guna sesuai dengan karakteristik limbah yang akan diolah. Setelah pertimbangan-pertimbangan detail, perlu juga dilakukan studi kelayakan atau bahkan percobaan skala laboratorium yang bertujuan untuk:

1. Memastikan bahwa teknologi yang dipilih terdiri dari proses-proses yang sesuai

Page 41: BIOREMEDIASI

dengan karakteristik limbah yang akan diolah.2. Mengembangkan dan mengumpulkan data yang diperlukan untuk menentukan efisiensi pengolahan yang diharapkan.3. Menyediakan informasi teknik dan ekonomi yang diperlukan untuk penerapan skala sebenarnya.

SedimentationSedimentation. Sebuah primary sedimentation tank di sebuah unit pengolahan limbah domestik. Sedimentation tank merupakan salah satu unit pengolahan limbah yang sangat umum digunakan.

Bottomline, perlu kita semua sadari bahwa limbah tetaplah limbah. Solusi terbaik dari pengolahan limbah pada dasarnya ialah menghilangkan limbah itu sendiri. Produksi bersih (cleaner production) yang bertujuan untuk mencegah, mengurangi, dan

Page 42: BIOREMEDIASI

menghilangkan terbentuknya limbah langsung pada sumbernya di seluruh bagian-bagian proses dapat dicapai dengan penerapan kebijaksanaan pencegahan, penguasaan teknologi bersih, serta perubahan mendasar pada sikap dan perilaku manajemen. Treatment versus Prevention? Mana yang menurut teman-teman lebih baik?? Saya yakin kita semua tahu jawabannya. Reduce, recyle, and reuse.

Referensi: Pengelolaan Limbah Industri – Prof. Tjandra Setiadi, Wikipediamateri referensi:http://majarimagazine.com/2008/01/teknol…

PENDAHULUAN A.     LATAR BELAKANG MASALAH Biotekhnologi adalah terapan biologi yang melibatkan disilin ilmu mikrobilogi, biokimia, genetika, dan biologi monokuler.definisi

Page 43: BIOREMEDIASI

bioteknologi secara klasik atau konvensional adalah teknologi yang memanfaatkan agen hayati atau bagian-bagiannya untuk menghasilkan barang dan jasa dalam skala industri untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sedangkan jika ditinjau secara modern, bioteknolofi adalah pemanfaatan agen hayati atau bagian-bagian yang sudah direkayasa secara in vitro untuk mrenghasilkan barang dan jasa pada skala industri. Bioteknologi dikembangkan untuk meningkatkan nilai bahan mentah dengan memanfaatkan kemampuan mikroorganisme atau bagian-bagiannya misalnya bakteri dan kapang. Selain itu bioteknolog juga memanfaatkan sel tumbuhan atau sel hewan yang dibiakkan sebagai bahan dasar sebagai proses industri. Penerapan bioteknologi pada umumnya mencakup produksi sel atau biomassa dan perubahan atau ransformasi kimia yang diinginkan. Transformasi kimia itu lebih lanjut dapat dibagi menjadi dua sub bagian, yakni: 1.   Pembentukan suatu produk akhir yang

Page 44: BIOREMEDIASI

siinginkan, contohnya enzim anti biotik, asam orgainik dan steroid. 2.   Penguraian bahan sisa produksi, contohnya buangan air limbah, destruksi buangan industri, atau tumpahan minyak. Dewasa ini, penerapan bioteknologi sangat penting diberbagai bidang, misalnya di bidang pengolahan bahan pangan, farmasi, kedokteran, pengolahan limbah dan pertambangan.             B.     RUMUSAN MASALAH 1.   Bagaimana pemanfaatan Biotekhnologi dalam kehidupan sehari-hari? 2.   Apakah dampak negatif  Bioteknologi? BAB II PEMBAHASAN        Bioteknologi dapat diartikan sebagai pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah dan teknologi dengan  menggunakan makhluk hidup sebagai alat bantu untuk menghasilkan produk atau jasa guna kepentingan manusia. Bioteknologi bukanlah suatu disiplin ilmu melainkan penerapan ilmu (suatu teknik dalam biologi). Dalam bioteknologi, makhluk hidup digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa dengan alasan karena makhluk hidup: 1.  

Page 45: BIOREMEDIASI

Senantiasa berkembangbiak dan dapat dibiakkan (terbaharukan) 2.   Mudah diperoleh 3.   Sifatnya dapat diubah-ubah sesuai kebutuha 4.   Dapat menghasilkan berbagai macam produk yang dibutuhkan Bioteknologi Konvensional Pemanfaatan makhluk hidup untuk menghasilkan produk atau jasa sudah banyak dilakukan sejak dulu. Di Indonesia, orang telah lama mengenal proses pembuatan tape, tuak dan tempe dengan menggunakan mikroorganisme 1.      Pemanfaatan Biotekhnologi dalam kehidupan sehari-hari: Ø  Pada bidang pangan      Bioteknologi memainkan peranan penting dalam bidang pangan yaitu dengan memproduksi makanan dengan bantuan mikroba (tempe,roti,keju,yoghurt,kecap,dll) Berikut tabel penerapan bioteknologi pada bidang pangan: NO PRODUK BAHAN MENTAH MICRO ORGANISME 1. 2. Produk dari Susu Keju Susu Fermentasi (Yoghurt) Susu Susu kental Streptococcus sp. Lactobacillus sp. 3. 4. Produk dari Limbah Protein Sel Tunggal (PST)

Page 46: BIOREMEDIASI

Mikoprotein Molase dan garam amonium Sampah Organik Saccharomyces cerevisae Fusarium graminearum 5. 6. 7. 8. 9. 10. Produk dari nabati Tempe Kecap Tape Anggur Nata de Coco Roti Kedelai Kedelai Beras ketan atau singkong Buah anggur Air kelapa Tepung beras Rhizopus sp. Aspergillus sp. Rhizopus, Aspergillus Saccharomyces sp. Acetobacter xylinum Saccharomyces cereviceae Ø  Bidang Kesehatan      Bioteknologi juga dimanfaatkan untuk berbagai keperluan misalnya dalam pembuatan antibodi monoklonal, pembuatan vaksin, terapi gen dan pembuatan antibiotik. Proses penambahan DNA asing pada bakteri merupaka prospek untuk memproduksi hormon atau obat-obatan di dunia kedokteran. Contohnya pada produksi hormon insulin, hormon pertumbuhan dan zat antivirus yang disebut interferon. Orang yang menderita diabetes melitus membutuhkan suplai insulin dari luar tubuh. Dengan menggunakan teknik DNA rekombinan, insulin dapat dipanen dari bakteri.

Page 47: BIOREMEDIASI

Beberapa penyakit menurun atau kelainan genetik dapat disembuhkan dengan cara menyisipkan gen yang kurang pada penderita, cara ini dikenal dengan istilah terapi gen. Berikut penerapan bioteknologi pada bidang kesehatan: Jenis mikroorganisme Produk asam amino Vitamin Corynebacterium glutamicum Treonin dan lisin - Brevibacterium sp. Glutamat - Micrococcus glutamicus lisin - Pseudomonas sp. - Vitamin B12 Propinionicbacterium - Vitamin B12 Ashbya gossypii - Riboflamin Streptomyces oliveus - Kobalamin Ø  Bidang Lingkungan Pencemaran lingkungan merupakan salah satu isu global yang marak dibicarakan saat ini. Tingginya tingkat pencemaran akan berdampak serius terhadap kelangsungan hidup umat manusia. Di bidang lingkungan, bioteknologi diantaranya berperan dalam: 1.    Menghasilkan energi berupa bahan bakar yang ramah lingkungan, misalnya etanol dan biogas (gas metana) 2.    Pengolahan berbagai macam limbah, misalnya limbah industri, limbah plastik

Page 48: BIOREMEDIASI

dan pencemaran air yang disebabkan oleh minyak melalui bioremediasi Ø  Bidang Pertanian       Adanya perbaikan sifat tanaman dapat dilakukan dengan teknik modifikasi genetik dengan bioteknologi melalui rekayasa genetika untuk memperoleh varietas unggul, produksi tinggi, tahan hama, patogen, dan herbisida. Perkembangan Biologi Molekuler memberikan sumbangan yang besar terhadap kemajuan ilmu pemuliaan ilmu tanaman (plant breeding). Suatu hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa perbaikan genetis melalu pemuliaan tanaman konvemsional telah memberikan kontribusi yng sangat besar dalam penyediaan pangan dunia. Dalam bidang pertanian telah dapat dibentuk tanaman dengan memanfaatkan mikroorganisme dalam fiksasi nitogen yang dapat membuat pupuknya sendiri sehingga dapat menguntungkan pada petani. Demikian pula terciptanya tanaman yang tahan terhadap tanah gersang. Mikroba yang di rekayasa secara genetik dapat meningkatkan hasil panen

Page 49: BIOREMEDIASI

pertanian, demikian juga dalam cara lain, seperti meningkatkan kapasitas mengikat nitrogen dari bacteri Rhizobium. Keturunan bacteri yang telah disempurnakan atau diperbaiki dapat meningkatkan hasil panen kacang kedelai sampai 50%. Rekayasa genetik lain sedang mencoba mengembangkan turunan dari bacteri Azotobacter yang melekat pada akar tumbuh bukan tumbuhan kacang-kacangan (seperti jagung) dan mengembangbiakan, membebaskan tumbuhan jagung dari ketergantungan pada kebutuhan pupuk amonia (pupuk buatan).       Hama tanaman merupakan salah satu kendala besar dalam budidaya tanaman pertanian. Untuk mengatasinya, selama ini digunakan pestisida. Namun ternyata pestisida banyak menimbulkan berbagai dampak negatif, antara lain matinya organigme nontarget, keracunan bagi hewan dan manusia, serta pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, perlu dicari terobosan untuk mengatasi masalah, tersebut dengan cara yang lebih aman. Kita mengetahui bahwa

Page 50: BIOREMEDIASI

mikroorganisme yang terdapat di alam sangat banyak, dan setiap jenis mikroorganisme tersebut memiliki sifat yang berbeda-beda. Dari sekian banyak jenis mikroorganisme, ada suatu kelompok yang bersifat patogenik (dapat menyebabkan penyakit) pada hama tertentu, namun tidak menimbulkan penyakit bagi makhluk hidup lain. Contoh mikroorganisme tersebut adalah bakteri Bacillus thuringiensis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bacillus thuringiensis mampu menghasilkan suatu protein yang bersifat toksik bagi serangga, terutama seranggga dari ordo Lepidoptera. Protein ini bersifat mudah larut dan aktif menjadi menjadi toksik, terutama setelah masuk ke dalam saluran pencemaan serangga. Bacillus thuringiensis mudah dikembangbiakkan, dan dapat dimafaatkan sebagai biopestisida pembasmi hama tanaman. Pemakaian biopestisida ini diharapkan dapat mengurangi dampak negatif yang timbul dari pemakaian pestisida kimia.       Dengan berkembangnya bioteknologi, sekarang

Page 51: BIOREMEDIASI

dapat diperoleh cara yang lebih efektif lagi untuk membasmi hama. Pada saat ini sudah dikembangkan tanaman transgenik yang resisten terhadap hama. Tanaman transgenik diperoleh dengan cara rekayasa genetika. Gen yang mengkode pembentukan protein toksin yang dimiliki oleh B. thuringiensis dapat diperbanyak dan disisipkan ke dalam sel beberapa tanaman budidaya. Dengan cara ini, diharapkan tanaman tersebut mampu menghasilkan protein yang bersifat toksis terhadap serangga sehingga pestisida tidak diperlukan lagi. Ø  Bidang Peternakan       Penerapan bioteknologi pada peternakan contohnya adalah hewan transgenik dan hormon bovin somatotropin. 1.   Hewan Transgenik             Hewan yang diberi perlakuan rekayasa genetika disebut hewan transgenik. Pada hewan-hewan tersebut disisipkan gen-gen tertentu yang dibutuhakan manusia. Sebagi contohnya adalah domba transgenik. DNA domba tersebut telah disisipi dengan gen manusia yang disubut dengan faktor VII

Page 52: BIOREMEDIASI

( merupakan protein pembeku darah). Dengan adanya penyisipan tersebut domba mneghasilkan susu yang mengandung faktor VIII yang dapat dimurnikan untuk menolong penderita hemofilia. Rekayasa genitika pada hewan juga dapat membantu melestarikan spsies langka. Sebagai contoh sel telur zebra yang sudah dibuahi lalu ditanam pada kuda spesies lain. Spesies lain yang dipinjam rahimnya disebut surrogate. Anak zebra akan lahir dari kuda surrogate. Hal yang sama sudah diterapkan pada keledai yang hampir punah di Australia. Teknik pelestarian dengan rekayasa genetika sangat berguna karena: a.   Induk dari spesies biasa dapat melahirkan spesies langka. b.   Telur hewan langka yang sudah dibuahidapat dibekukan. Lalu disimpan bertahun-tahun, bahkan setelah induknya mati. Jika sudah ditemukan surrogate yang sesuai, telur tadi ditransplatasikan. 2.   Hormon Bovine Somatotrophin (Hotmon BST) Dengan rekayasa genetika juga dapat diproduksi hormon

Page 53: BIOREMEDIASI

pertumbuhan hewan, yaitu hormon BST (Bovine Somatotrophin) Caranya adalah sebagai berikut: a.   Plasmid bakteri E. coli di[otong dengan enzim endonuklease. b.   Gen somatotrophin diisolasi dari sel sapi. c.   Gen somatotrophin disisipkan ke plasmid bakteri. d.   Plasmid dimasukkan lagi ke plasmid bakteri. e.   Bakteri yang menghasilkan bovine somatotrophin ditumbuhkan dalam tangki fermentasi. f.    Bovine somatotrophin diambil dari bakteri dan dimurnikan. (Reven et.al. 2005) Ø  Bidang Hukum             Dengan teknologi DNA, menawarkan aplikasi bagi kepentingan forensik. Pada kriminalitas dengan kekerasan, darah atau jaringan lain dalam jumlah kecil dapat tertinggal di tempat kejadian perkara. Jika ada perkosaan, air mani dalam jumlah kecil dapat ditemukan dalam tubuh korban. Melalui pengujian sidik jari DNA (DNA finngerprint), dapat diidentifikasi pelaku dengan derajat kepastian yang tinggi karena urutan DNA setiap orang itu unik (kecuali untuk kembar identik). Sampel darah atau

Page 54: BIOREMEDIASI

jaringan lain yang dibutuhkan dalam tes DNA sangat sedikit (kira-kira 1000 sel).       DNA fingerprint merupakan satu langkah lebih maju dalam proses pengungkapan kejahatan di Indonesia. Keakuaratan hasil yang hampir mencapai 100% menjadikan metode DNA fingerprint selangkah lebih maju dibandingkan dengan proses biometri yang telah lama digunakan kepolisian untuk identifikasi. Ø  Pengolahan Limbah      Sampah atau limbah merupakan bahan pencemar lingkungan yang mengancam kehidupan. Oleh kerena itu harus ada upaya penanggulangan limbah.      Penanggulangan sampah dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya ditimbun, dibakar dan didaur ulang. Diantara semua cara itu, cara yang terbaik adalah dengan cara didaur ulang.      Slah satu contoh proses daur ulang sampah yang telah diuji pada beberapa sampah tumbuhan adalah proses pirolisis, yaitu proses dekomposisi sampah dengan suhu tinggi pada kondisi tanpa oksigen (anaerob).      Denag cara

Page 55: BIOREMEDIASI

ini sampah dapat diubah menjadi arang, gas (misalnya metana), dan bahan anorganik. Bahan-bahan tersebut dapat dimanfaatkan kembali sebagai bahan bakar. Keunggulan dari bahan bakar hasil proses ini adalah kandungan sulfur yang rendah sehingga dapat mengurangi pencemaran udara.      Bahan dari pembakaran makroorganik (dari hewan, tumbuhan, manusia), denagn bantuan mikroorganisme (misalnya bakteri dan jamur), dengan bantuan hewan-hewan kecil disebut kompos. Dalam pembuatan kompossangat diperlukan mokroorganisme. Jenis mikroorganisme yang diperlukan dalam pembuatan kompos tergantung pada bahan organik yang digunakan serta proses yang berlangsung (misalnya proses itu secara aerob atau anaerob).      Selama proses pengomposan, terjadi penguraian terhadap selulosa dan pembentukan asam organik, terutama asam humat. Asam humat penting dalam pembentukan humus. Hasil pengomposan terutama bermanfaat sebagai pupuk.      Dengan

Page 56: BIOREMEDIASI

perkembangan bioteknologi, kini pencemaran lingkungan dapat semakin dikutangi dengan berbagai teknik pengolahan limbah, misalnya pengolahan minyak, air limbah dan plastik. 1.    Pengolahan Air Limbah Dengan bioteknologi pengolahan limbah menjadi lebih terkontrol dan efektif. Pemrosesan air limbah oleh pabrik bertujuan untuk menghilangkan zat pencemar, baik pencemar biologis maupun kimaiwi, yang mungkin membahayakan manusia atau lingkungan. Mekanismenya adalah: a.    Menghilqnhkqn sisa-sisa akhir benda padat yang tersuspensi. b.    Menghilangkan gangguan yang tidak dikehendaki. c.    Manghilangkan rasa, warna, bau, dan mengurangi kandungan zat yang terlarut. Prinsip kerja dalam pengolahan limbah melibatkan berbagai fasilitas, dan prosesnya secara umum adalah sbagai berikut: a.   Pengumpulan Limbah dari rumah, industri, dan dari aktifitas lainya disalurkan ke jaringan saluran bawah tanah, lalu dikumpulkan ke pusat pengolahan. b.   Pemilahan Limbah yang msauk

Page 57: BIOREMEDIASI

ke tempat pengolahan dilewatkan pada lempengan metal yang berfungsi memisahkan potongan kayu, kertas dan bahan-bahan yang besar supaya tidak masuk mesin. c.   Pengaliran Limbah Limbah dialirkan lewat lubang-lubang kecil. Krikil dan pasir pada larutan limbah disaring, dicuci, lalu dikumpulkan dan digunakan untuk mengisi lubang-lubang di tanah. d.   Pengendapan Limbah dialirkan ke tangki-tangki yang lebih besar dimana bahan-bahan yang padat mengendap didasar tangki yang membentuk endapan kasar. Endapan tersebut kemudian dipindah ke tangki pencerna dengan tenaga listrik. e.   Proses Aerob cairan yang diukeluarkan dari tangki penempatan primer dimasukkan ke alat pengolahan sekunder.di dalam alat tersebut, mikroorganisme seperti bakteri, jamur dan protista memecah materi organik menjadi mineral, gas dan air. f.    Kucuran Air Air dari tangki-tangki penempatan cukup bersih untuk dibuang ke sungai. Supaya air lebih bersih dan dapat digunakan untuk

Page 58: BIOREMEDIASI

keperluan tertentu maka air disaring melalui alat yang terbuat dari pasir halus dan arang aktif, lalu ditambah klorin untuk mencegah pertumbuhan organisme yang masih tersisa. g.   Proses Anaerob h.   Sumber Enerdi i.    Pembuangan Sampah 2.      Dampak negatif  bioteknologi Ø  Dampak terhadap kesehatan  Produk-produk hasil rekayasa genetika memiliki resiko potensial sebagai berikut:  a. Gen sintetik dan produk gen baru yang berevolusi dapat menjadi racun dan atau imunogenik untuk manusia dan hewan.  b. Rekayasa genetik tidak terkontrol dan tidak pasti, genom bermutasi dan bergabung, adanya kelainan bentuk generasi karena racun atau imunogenik, yang disebabkan tidak stabilnya DNA rekayasa genetik.  c. Virus di dalam sekumpulan genom yang menyebabkan penyakit mungkin diaktifkan oleh rekayasa genetik.  d. Penyebaran gen tahan antibiotik pada patogen oleh transfer gen horizontal, membuat tidak menghilangkan infeksi.  e. Meningkatkan transfer gen horizontal dan rekombinasi, jalur utama

Page 59: BIOREMEDIASI

penyebab penyakit. f. DNA rekayasa genetik dibentuk untuk menyerang genom dan kekuatan sebagai promoter sintetik yang dapat mengakibatkan kanker dengan pengaktifan oncogen (materi dasar sel-sel kanker).  g. Tanaman rekayasa genetik tahan herbisida mengakumulasikan herbisida dan meningkatkan residu herbisida sehingga meracuni manusia dan binatang seperti pada tanaman.  Ø  Dampak terhadap lingkungan              Saat ini, umat manusia mampu memasukkan gen ke dalam organisme lain dan membentuk "makhluk hidup baru" yang belum pernah ada. Pengklonan, transplantasi inti, dan rekombinasi DNA dapat memunculkan sifat baru yang belum pernah ada sebelumnya. Pelepasan organisme-organisme transgenik ke alam telah menimbulkan dampak berupa pencemaran biologis di lingkungan kita. Setelah 30 tahun Organisme Hasil Rekayasa Genetik (OHRG) atau Genetically Modified Organism (GMO), lebih dari cukup kerusakan yang ditimbulkannya terdokumentasikan dalam

Page 60: BIOREMEDIASI

laporan International Specialty Products. Di antaranya:  a. Tidak ada perluasan lahan, sebaliknya lahan kedelai rekayasa genetik menurun sampai 20 persen dibandingkan dengan kedelai non-rekayasa genetik. Bahkan kapas Bt di India gagal sampai 100 persen.  b. Tidak ada pengurangan pengunaan pestisida, sebaliknya penggunaan pestisida tanaman rekayasa genetik meningkat 50 juta pound dari 1996 sampai 2003 di Amerika Serikat. c. Tanaman rekayasa genetik merusak hidupan liar, sebagaimana hasil evaluasi pertanian Kerajaan Inggris.  d. Bt tahan pestisida dan roundup tahan herbisida yang merupakan dua tanaman rekayasa genetik terbesar praktis tidak bermanfaat.  e.  Area hutan yang luas hilang menjadi kedelai rekayasa genetik di Amerika Latin, sekitar 15 hektar di Argentina sendiri, mungkin memperburuk kondisi karena adanya permintaan untuk biofuel. Meluasnya kasus bunuh diri di daerah India, meliputi 100.000 petani antara 1993-2003 dan selanjutnya 16.000

Page 61: BIOREMEDIASI

petani telah meninggal dalam waktu setahun. f.    Pangan dan pakan rekayasa genetik berkaitan dengan adanya kematian dan penyakit di lapangan dan di dalam tes laboratorium. g.   Herbisida roundup mematikan katak, meracuni plasenta manusia dan sel embrio. Roundup digunakan lebih dari 80 persen semua tanaman rekayasa genetik yang ditanam di seluruh dunia.  h.   Kontaminasi transgen tidak dapat dihindarkan. Ilmuwan menemukan penyerbukan tanaman rekayasa genetik pada non-rekayasa genetik sejauh 21 kilometer.  Ø  Dampak terhadap etika moral       Penyisipan gen makhluk hidup lain yang tidak berkerabat dianggap telah melanggar hukum alam dan kurang dapat diterima oleh masyarakat. Pemindahan gen manusia ke dalam tubuh hewan dan sebaliknya sudah mendapatkan reaksi keras dari berbagai kalangan. Permasalahan produk-produk transgenik tidak berlabel, membawa konskuensi bagi kalangan agama tertentu. Terlebih lagi teknologi kloning

Page 62: BIOREMEDIASI

yang akan dilakukan pada manusia.       Bioteknologi yang berkaitan dengan reproduksi manusia sering membawa masalah baru, karena masyarakat belum menerimanya. berikut ini beberapa contoh mengenai masalah ini:  a.    seorang nenek melahirkan cucunya dari embrio cucu yang dibekukan dalam tabung pembeku karena ibunya tidak mampu hamil karena penyakit tertentu. Kemudian di masyarakat timbul sebuah pertanyaan "anak siapa bayi tersebut?"  b.    pasangan suami istri menunda kehamilan. sperma suami dititipkan di bank sperma. beberapa tahun setelah suami meninggal, sang janda ingin mengandung anak dari almarhum suaminya. Dia mengambil sperma yang dititipkan di bank sperma. bagaimanakah staus dari anak tersebut ?, bolehkah wanita tersebut mengandung anak dari suami yang telah meninggal ?.  c.    meminta sperma oranng lain di bank sperma untuk difertilisasi di dalam rahim wanita merupakan pelanggaran atau bukan ?  Ø  Dampak ekonomi              Terdapat

Page 63: BIOREMEDIASI

suatu kecenderungan bahwa bioteknologi tidak terlepas dari muatan ekonomi. Muatan ekonomi tersebut terlihat dari adanya hak paten bagi produk-produk hasil rekayasa genetik, sehingga penguasaan bioteknologi hanya pada lembaga-lembaga tertentu saja. Hal ini memaksa petani-petani kecil untuk membeli bibit kepada perusahaan perusahaan yang memiliki hak paten. Produk Bioteknologi dapat merugikan peternak-peternak tradisional seperti pada kasus penggunaan hormon pertubuhan sapi hingga naik sebesar 20%. hormon tersebut hanya mampu dibeli oleh perusahaan peternakan yang bermodal besar. Hal tersebut menimbulkan suatu kesenjangan ekonomi.  Menyikapi adanya dampak negatif bioteknologi, perlu adanya tindakan-tindakan untuk menanggulangi meluasnya dampak tersebut, antara lain sebagai berikut:       Sejak Stanley Cohen melakukan rekombinasi DNA tahun 1972, telah dikeluarkan peraturan agar ada ijin atau rekomendasi sebelum para pakar melakukan rekombinasi. Ini

Page 64: BIOREMEDIASI

dilakukan agar rekombinasi DNA yang dilakukan tidak digunakan untuk tujuan yang negatif.  1.  Pemerintah Amerika Serikat melarang cloning manusia apapun alasannya. Namun tidak semua negara mempunyai peraturan seperti Amerika Serikat. Seperti Singapura, tidak melarang cloning tersebut.  2. Undang-undang yang melarang pembuatan senjata biologis yang berlaku untuk semua negara di dunia.  3. Selain undang-undang dan peraturan, prosedur kerja di laboratorium telah membatasi kemungkinan terjadinya dampak negatif. Misalnya kondisi laboratorium harus suci hama (aseptik), limbah yang keluar dari laboratorium diolah terlebih dahulu.  4. Pengawasan dan pemberian sertifikasi bahwa produk-produk yang berlabel bioteknologi tidak menyebabkan gangguan pada kesehatan manusia.  5. Penerapan bioteknologi harus tetap berdasarkan nilai-nilai moral dan etika karena semua makhluk hidup mempunyai kepentingan yang sama dalam menjaga "ekosistem manusia"  6. Penegakkan di bidang

Page 65: BIOREMEDIASI

hukum dengan jalan menaati UU No.12 tahun 1992 tentang sistem budidaya pertanian, dan UU No.4 tahhun 1994 tentang pengesahan konvensi PBB mengenai keanekaragaman hayati. Bagian penjelasan umum, sub bab Manfaat Konvensi butir 6 menyatakan bahwa "pengembangan dan penaanganan bioteknologi agar Indonesia tidak dijadikan ajang ujicoba pelepasan GMO oleh negara lain.  7. Pada tingkat nasional, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan surat keputusan bersama (SKB) Nomor 998.I/Kpts/OT.210/9/99;790.a/Kpts-XI/1999;1145A/MENKES/SKB/IX/1999;015A/Meneg PHOR/09/1999 tentang Keamanan Hayati dan Keamanan Pangan Produk Pertanian Hasil Rekayasa Genetika Tanaman. Surat Keputusan bersama tersebut melibatkan Menteri Pertanian, Menteri Kehutanan dan Perkebunan, Menteri Kesehatan, dan Menteri Negara Pangan dan Hortikultura. Dalam keputusan tersebut mengharuskan adanya pengujian tanaman pangan hasil rekayasa genetika sebelum

Page 66: BIOREMEDIASI

dikomersialkan sesuai standar protokol WHO. Standar protokol WHO tersebut meliputi uji toksisitas, alergenitas, dan kandungan nutrisi.  8. Pada tingkat internasional, pemerintah Amerika Serikat misalnya telah membentuk badan khusus yang bernama FDA (Food and Drugs Administration). FDA bertugas menangani keamanan pangan, termasuk produk rekayasa genetika. Badan ini telah membuat pedoman keamanan pangan yang bertujuan untuk memberikan kepastian bahwa produk baru termasuk hasil rekayasa genetika, harus aman untuk dikonsumsi sebelum dikomersialkan. Badan Internasional Food and Agriculture Organization (FAO) juga telah mengeluarkan beberapa petunjuk rekomendasi mengenai bioteknologi dan keamanan pangan. Beberapa rekomendasi yang dikeluarkan FAO adalah sebagai berikut :  a.   Pengaturan keamanan pangan yang komprehensif sehingga dapat melindungi kesehatan konsumen. Setiap negara harus dapat menempatkan peraturan tersebut

Page 67: BIOREMEDIASI

seimbang dengan perkembangan teknologi.  b.   Pemindahan gen dari pangan yang menyebabkan alerg hendaknya dihindari kecuali telah terbukti bahwa gen yang dipindahkan tidak menunjukkan alergi.  c.   Pemindahan gen dari bahan pangan yang mengandung alergen tidak boleh dikomersialkan. d.   Senyawa alergen pangan dan sifat dari alergen yang menetapkan kekebalan tubuh dianjurkan untuk diidentifikasi.  e.   Negara berkembang harus dibantu dalam pendidikan dan pelatihan tentang keamanan pangan yang ditimbulkan oleh modifikasi genetika.  v  Pelaksanaan kloning harus mempertimbangkan beberapa prosedur, antara lain : a.   Riset klinis harus disesuaikan dengan prinsip moral dan ilmu pengetahuan serta didasarkan atas eksperimen dengan fakta-fakta ilmiah yang sudah pasti.  b.   Riset klinis hendaknya diadakan secara sah oleh ahli yang berkompeten dan di bawah pengawasan tenaga medis yang ahli di bidangnya. c.   Setiap proyek riset klinis hendaknya didahului oleh suatu

Page 68: BIOREMEDIASI

observasi yang cermat terhadap bahaya yang mungkin terjadi dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh.  d.   Dokter seharusnya memberikan perhatian khusus dalam menjalankan riset klinis; yang mengubah kepribadian orang menjadi objek, akibat obat-obatan, atau prosedur percobaan. BAB III PENUTUP A.     KESIMPULAN             Berdasarkan makalah yang telah disusun, maka dapat diketahui bahwa Bioteknologi adalah penerapan ilmu (suatu teknik dalam biologi). Bioteknologi dapat diartikan sebagai pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah dan teknologi dengan  menggunakan makhluk hidup sebagai alat bantu untuk menghasilkan produk atau jasa guna kepentingan manusia. Bioteknologi bukanlah suatu disiplin ilmu melainkan penerapan ilmu (suatu teknik dalam biologi). Dengan perkembangan bioteknologi, maka manusia dapat menafaatkan suatu bahan yang sederhana menjadi barang atau bahan yang lebih bermanfaat. Selain mempunyai kelebihan

Page 69: BIOREMEDIASI

bioteknologi juga mempunyai kekurangan atau efek negatif. Efek ini berpengaruh pada berbagai bidang, diantaranya: a.    Bidang Kesehatan; b.    Bidang Lingkungan; c.    Bidang Etika dan Moral; d.    Bidang Ekonomi. DAFTAR PUSTAKA 1.    http://blog.elearning.unesa.ac.id/rika-dian-kurniawan/bioteknologi 2.       http://blog.elearning.unesa.ac.id/tag/kelebihan-biotekhnologi-komfensional 3.    Pratiwi.D. A., Maryati,Sri., Srikini,Suharno, S. Bambang.2007. Biologi. Jakarta.Erlangga. 

Read more at: http://blogku--inspirasiku.blogspot.com/2012/06/makalah-bioteknologi.html© 2011 by BlogKu InspirasiKU Under Common Share Alike Atribution