bioremediasi
TRANSCRIPT
-
7/14/2019 bioremediasi
1/2
BIOREMEDIASI
Bioremediasi berasal dari dua kata yaitu bio dan remediasi yang dapat diartikan sebagai
proses dalam menyelesaikan masalah. Bio yang dimaksud adalah organisme hidup,
terutama mikroorganisme yang digunakan dalam pemanfaatan pemecahan atau degradasi
bahan pencemar lingkungan menjadi bentuk yang lebih sederhana dan aman bagi
lingkungan tersebut. Bioremediasi merupakan pengembangan dari bidang bioteknologi
lingkungan dengan memanfaatkan proses biologi dalam mengendalikan pencemaran atau
polutan. Yang termasuk dalam polutan antara lain logam-logam berat, petroleum
hidrokarbon, dan senyawa-senyawa organik terhalogenasi seperti pestisida, herbisida, dan
lain-lain. Bioremediasi mempunyai potensi menjadi salah satu teknologi lingkungan yang
bersih, alami, dan paling murah untuk mengantisipasi masalah-masalah lingkungan.
Menurut Ciroreksoko (1996), bioremediasi diartikan sebagai proses pendegradasian bahan
organik berbahaya secara biologis menjadi senyawa lain seperti karbondioksida (CO2),metan, dan air. Sedangkan menurut Craword (1996), bioremediasi merujuk pada
penggunaan secara produktif proses biodegradatif untuk menghilangkan atau mendetoksi
polutan (biasanya kontaminan tanah, air dan sedimen) yang mencemari lingkungan dan
mengancam kesehatan masyarakat. Jadi bioremediasi adalah salah satu teknologi alternatif
untuk mengatasi masalah lingkungan dengan memanfaatkan bantuan mikroorganisme.
Mikroorganisme yang dimaksud adalah khamir, fungi (mycoremediasi), yeast, alga dan
bakteri yang berfungsi sebagai agen bioremediator. Selain dengan memanfaatkan
mikroorganisme, bioremediasi juga dapat pula memanfaatkan tanaman air. Tanaman air
memiliki kemampuan secara umum untuk menetralisir komponen-komponen tertentu di
dalam perairan dan sangat bermanfaat dalam proses pengolahan limbah cair ( misalnya
menyingkirkan kelebihan nutrien, logam dan bakteri patogen). Penggunaan tumbuhan ini
biasa dikenal dengan istilah fitoremediasi. Jenis-jenis tanaman yang dapat melakukan
remediasi disebut dengan tanaman hiperakumulator, contohnya adalah sebagai berikut.
Proses fitoremediasi meliputi fitoakumulasi, rhizofiltrasi, fitostabilisasi, rizodegradasi,
fitodegradasi, dan fitovolatisasi.
1. Fitoekstraksi atau fitoakumulasi yaitu proses tumbuhan menarik zat kontaminan dari
media sehingga berakumulasi di sekitar akar tumbuhan.
2. Rhizofiltrasi yaitu proses adsorbs atau pengendapan zat-zat kontaminan pada akar
(menempel pada akar).3. Fitostabilisasi yaitu penempelan zat-zat kontaminan tertentu pada akar yang tidak
mungkin terserap ke dalam batang tumbuhan. Zat-zat tersebut menempel erat
(stabil) pada akar sehingga tidak akan dibawa oleh aliran air dalam media.
4. Rhizodegradasi atau fitostimulasi yaitu penguraian zat-zat kontaminan dengan
aktivitas mikroba yang berada di sekitar akar tumbuhan. Misalnya ragi, fungi dan
bakteri.
5. Fitodegradasi atau fitotransformasi yaitu proses yang dilakukan tumbuhan untukmenguraikan zat kontaminan yang mempunyai rantai molekul yang kompleks
menjadi bahan yang tidak berbahaya dengan susunan molekul yang lebih sederhana
yang dapat berguna bagi pertumbuhan tanaman itu sendiri. Proses ini dapat
-
7/14/2019 bioremediasi
2/2
berlangsung pada daun, batang, akar atau di luar di sekitar perakaran dengan
bantuan enzim berupa bahan kimia yang mempercepat proses degradasi.
6. Fitovolatilisasi yaitu proses menarik dan transp.irasi zat-zat kontaminan olehtumbuhan dalam bentuk yang telah menjadi larutan terurai sebagai bahan yang tidak
berbahaya lagi utnuk selanjutnya diuapkan ke atmosfer.
Tujuan dari bioremediasi adalah untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi
bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air) atau dengan kata
lain mengontrol atau mereduksi bahan pencemar dari lingkungan. Bioremediasi telah
memberikan manfaat yang luar biasa pada berbagai bidang, diantaranya adalah sebagai
berikut.
1. Bidang Lingkungan
Pengolahan limbah yang ramah lingkungan dan bahkan mengubah limbah tersebut menjadi
ramah lingkungan. Contoh bioremediasi dalam lingkungan yakni telah membantu
mengurangi pencemaran dari limbah pabrik, misalnya pencemaran limbah oli di laut Alaska
berhasil diminimalisir dengan bantuan bakteri yang mampu mendegradasi oli tersebut.
2. Bidang Industri
Bioremediasi telah memberikan suatu inovasi baru yang membangkitkan semangat industri
sehingga terbentuklah suatu perusahaan yang khusus bergerak dibidang bioremediasi,
contohnya adalah Regenesis Bioremediation Products, Inc., di San Clemente, Calif.
3. Bidang Ekonomi
Karena bioremediasi menggunakan bahan-bahan alami yang hasilnya ramah lingkungan,
sedangkan mesin-mesin yang digunakan dalam pengolahan limbah memerlukan modal dan
biaya yang jauh lebih, sehingga bioremediasi memberikan solusi ekonomi yang lebih baik.
4. Bidang Pendidikan
Penggunaan mikroorganisme dalam bioremediasi dapat membantu penelitian terhadap
mikroorganisme yang masih belum diketahui secara jelas. Pengetahuan ini akan
memberikan sumbangan yang besar bagi dunia pendidikan sains.