biologi hamil anggur

22
Hamil dan anggur adalah dua kata yang menjadi kebahagiaan dan berkah bagi manusia. Namun jika menjadi satu untaian kata, hamil anggur, justru menjadi petaka bagi para calon orang tua. hamil anggur adalah kehamilan abnormal berupa tumor jinak yang terjadi sebagai akibat kegagalan pembentukan bakal janin, sehingga terbentuk jaringan permukaan membran mirip gerombolan buah anggur. Jadi terdapat kehamilan tetapi dalam kehamilan hamil anggur janinnya tidak ada dan sel ari-ari berkembang berlebihan. Sehingga membentuk gelembung-gelembung seperti buah anggur. Karena hamil anggur ini merupakan kehamilan abnormal, maka hamil anggur harus dibuang atau diakhiri dengan kuret hisap. Hamil anggur sepintas lalu seperti hamil biasa, tapi isinya bukan janin, melainkan gelembung-gelembung mola. Kadang-kadang ada juga yang isinya gelembung mola tetapi masih ada janin. Pada keadaan ini, biasanya janin tidak bisa dipertahankan dan mengalami keguguran. istilah medis hamil anggur adalah Mola Hidatidosa, yakni kehamilan yang tidak normal, di mana sel telur yang telah dibuahi tidak tumbuh dan membelah sebagaimana mestinya. Pada hamil anggur sel telur yang telah dibuahi tumbuh secara “liar” dan cepat sehingga hanya terbentuk gerombolan gelembung-gelembung yang menyerupai buah anggur. Pada kehamilan anggur ini, perut wanita terlihat lebih besar dibanding dengan usia kehamilannya. Janin yang dikandung biasanya tidak mampu bertahan hidup, namun gelembung-gelembung 1

Upload: dna765mb

Post on 25-Nov-2015

104 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

garatais.....

TRANSCRIPT

Hamil dan anggur adalah dua kata yang menjadi kebahagiaan dan berkah bagi manusia. Namun jika menjadi satu untaian kata, hamil anggur, justru menjadi petaka bagi para calon orang tua. hamil anggur adalah kehamilan abnormal berupa tumor jinak yang terjadi sebagai akibat kegagalan pembentukan bakal janin, sehingga terbentuk jaringan permukaan membran mirip gerombolan buah anggur. Jadi terdapat kehamilan tetapi dalam kehamilan hamil anggur janinnya tidak ada dan sel ari-ari berkembang berlebihan. Sehingga membentuk gelembung-gelembung seperti buah anggur. Karena hamil anggur ini merupakan kehamilan abnormal, maka hamil anggur harus dibuang atau diakhiri dengan kuret hisap.

Hamil anggur sepintas lalu seperti hamil biasa, tapi isinya bukan janin, melainkan gelembung-gelembung mola. Kadang-kadang ada juga yang isinya gelembung mola tetapi masih ada janin. Pada keadaan ini, biasanya janin tidak bisa dipertahankan dan mengalami keguguran. istilah medis hamil anggur adalah Mola Hidatidosa, yakni kehamilan yang tidak normal, di mana sel telur yang telah dibuahi tidak tumbuh dan membelah sebagaimana mestinya.

Pada hamil anggur sel telur yang telah dibuahi tumbuh secara liar dan cepat sehingga hanya terbentuk gerombolan gelembung-gelembung yang menyerupai buah anggur. Pada kehamilan anggur ini, perut wanita terlihat lebih besar dibanding dengan usia kehamilannya. Janin yang dikandung biasanya tidak mampu bertahan hidup, namun gelembung-gelembung tersebut terus saja membesar, tumbuh terus sehingga tampak seperti gerombolan buah anggur. Itulah sebabnya mengapa orang awam sering menyebutnya dengan hamil anggur.

Apakah hamil anggur sama dengan hamil di luar kandungan? Hamil di luar kandungan terjadi apabila tempat menempel (nidasi) embrio (hasil pembuahan) berada di luar rongga rahim (carum uteri). Biasanya yang paling sering terjadi adalah menempel di saluran tuba atau saluran yang menghubungkan rahim dengan indung telur bagian kanan maupun kiri. Adapun gejalanya pada tahap awal adalah seperti kehamilan biasa yaitu terhentinya haid disusul hasil tes positif pada kehamilan.

Kondisi hamil di luar kandungan menjadi serius bila kehamilan terganggu, di medis disebut kehamilan ektopik terganggu (KET), umumnya tuba/saluran tempat menempelnya embrio pecah. Gejalanya adalah nyeri perut yang hebat, disertai pucat karena ada pendarahan di dalam. Pasien cepat jatuh dalam kondisi syok, karena umumnya pendarahan yang terjadi sangat banyak tetapi tidak terlihat dari luar. Pada kondisi seperti, pasien membutuhkan penanganan yang ekstra tepat dan sedini mungkin. Karena pengertian dan penyebab dari mola masih belum diketahui secara pasti maka kejadian mola hidatidosa sulit untuk dicegah. Bagaimanapun juga, nutrisi ibu yang baik dapat menurunkan risiko terjadinya mola.Angka kejadian hamil anggur di Indonesia tergolong menengah. Pada 40 kehamilan, ditemukan satu kasus hamil anggur. Sementara pada 200 kehamilan di Asia, sebanyak satu kasus tercatat mengalami hamil anggur. Hamil anggur dapat menimpa siapa saja, baik itu pasien berlatar belakang ekonomi tinggi, menengah, maupun rendah.

Hamil anggur atau Mola hidatidosa adalah kehamilan abnormal berupa tumor jinak yang terjadi sebagai akibat kegagalan pembentukan bakal janin, sehingga terbentuk jaringan permukaan membran (vili) mirip gerombolan buah anggur. Tumor jinak mirip anggur tersebut asalnya dari trofoblas, yakni sel bagian tepi ovum atau sel telur, yang telah dibuahi, yang nantinya melekat di dinding rahim dan menjadi plasenta (tembuni) serta membran yang memberi makan hasil pembuahan.

Tumor jinak mirip anggur tersebut asalnya dari trofoblas, yakni sel bagian tepi ovum atau sel telur, yang telah dibuahi, yang nantinya melekat di dinding rahim dan menjadi plasenta (tembuni) serta membran yang memberi makan hasil pembuahan.

Pada dasarnya, hamil anggur yang telah ditemukan bahkan sejak jaman Hipokrates, penyebabnya hingga kini belum diketahui. Penelitian Andrijono tersebut merupakan salah satu titik terang yang menemukan bahwa salah satu kelemahan sel pembentuk hamil anggur adalah vitamin A. Oleh karenanya, cara pencegahan paling mudah terjadinya hamil anggur adalah dengan membiasakan diri mengonsumsi vitamin A bagi perempuan yang tengah merencanakan kehamilan. Konsumsi vitamin A secara alami melalui sayur dan buah juga harus tetap dilakukan pada saat masa kehamilan.Ada perbedaan antara kista dengan hamil anggur. kista biasanya berada di ovarium dan bentuknya solitar (satu/sendiri). Sedangkan hamil angggur ada di rahim serta bentuknya mengelompok. Fenomena hamil anggur terjadi manakala konsepsi yang mestinya berkembang menjadi bakal ari-ari dan bakal janin, tidak berjalan semestinya. Bakal janin tidak berkembang, sementara bakal ari-ari berkembang namun isinya hanya cairan dan darah.

Tanda yang paling sering terjadi, antara besar rahim dengan usia kehamilan tidak seimbang. Besar rahim akan jauh lebih besar daripada usia kehamilan. Tanda lainnya pendarahan. Akibat seringnya pendarahan, si ibu akan pucat dan Hb nya turun. Selain itu, pembesaran rahim tidak pula disertai gambaran janin dan detak jantung janin.

Pendarahan akan terjadi pada trimester pertama. Sehingga, usia hamil anggur biasanya jarang yang mencapai 20 minggu. Meski demikian, tes urine tetap menunjukkan positif seperti kehamilan biasa. Hal inilah yang kerap menipu. Meski hasil tes urine menunjukkan positif, hasil Ultrasonografi (USG) tetap tidak bisa dikelabui. Pada hamil anggur, gambar yang didapat seperti sarang tawon.

Hamil anggur dikaitkan dengan ragam penyebab seperti mutasi genetik (jeleknya sperma atau ovum), blighted ovum atau kehamilan di mana janin akan mati dan tak berkembang, kekurangan vitamin A, darah tinggi, serta faktor gizi yang kurang baik. Mengapa hamil anggur bisa terjadi? Kita ketahui, kehamilan terjadi karena ada pembuahan di mana sel sperma membuahi sel telur. Normalnya, setelah pembuahan, sel telur yang telah dibuahi tersebut akan berkembang menjadi sekelompok sel (berjumlah ratusan) seperti bola. Sel-sel yang berada di dalam akan berkembang menjadi janin sementara sel-sel yang terletak di bagian luar akan membentuk trofoblas. Sel-sel yang membentuk trofoblas inilah yang kelak akan menjadi plasenta.

Pada hamil anggur, sel telur yang harusnya berkembang menjadi janin justru terhenti perkembangannya. Yang terus berkembang malah sel-sel trofoblas tadi. Padahal, sel-sel yang terbentuk dari trofoblas ini mengalami kelainan, seperti tidak mengandung pembuluh-pembuluh darah di dalamnya.Nah, kelompok sel inilah yang kemudian membengkak membentuk gelembung-gelembung berisi cairan, mirip anggur. Ukuran gelembung ini pun bervariasi. Ada yang berdiameter 1 milimeter sampai 1-2 sentimeter. Jika dilihat melalui mikroskop, ditemukan edema stroma villi, tidak ada pembuluh darah pada villi, dan proliferasi sel-sel trofoblas (jumlah selnya bertambah).

Hamil anggur sendiri dibedakan dalam dua jenis. Disebut complete mole atau mola klasik jika kehamilan palsu seluruhnya. Artinya, dalam kehamilan, janin sama sekali tak terbentuk. Sedangkan bila ditemukan janin atau bagian dari janin disebut partial mole. Pada kasus partial mole, janin yang terbentuk umumnya tidak normal. Misalnya, bagian tubuh terbentuk tapi tidak tidak proporsional. Umumnya, janin mati pada bulan pertama meski ada juga yang bisa bertahan hidup sampai cukup besar. Kendati bisa bertahan hidup, tentu saja bayi tadi akan lahir cacat karena memang bagian tubuhnya tidak terbentuk sempurna. Bahkan, ada yang hanya berbentuk gumpalan saja, tetapi hidup. Jika dilihat, ada kulit, tulang, dan sebagainya, Berdasarkan ada tidaknya janin, maka mola haditinosa di bedakan atas :A. Kalsifikasi hamil anggur

a. Mola Hidatidosa Komplit ( Klasik)Suatu kehamilan yang berkembang tidak wajar dimana tidak di temukan janin dan hampir seluruh vili khorialis berubah menjadi gumpalan gelembung yang jernih yang mempunyai ukuran yang bervariasi. Massa tersebut dapat tumbuh cukup besar, sehingga memenuhi uterus yang besarnya dapat mencapai ukuran uterus kehamilan normal lanjut.Pada mola komplit tidak terdapat jaringan fetal. Sembilan puluh persen merupakan 46 XX dan 10% merupakan XY. Mola komplit dapat dibagi menjadi dua tipe:Androgenik mola komplit :

Gambar hamil anggur komplit

1.HomozigotSekitar 80% dari mola komplitDua kromosom paternal yang komlemen, derivate dari duplikasi kromosom haploid paternalSelalu wanita.

2.HeterozigotJumlahnya sekitar 20% dari mola komplitDapat wanita atau pria. Semua kromosom merupakan asli parentalMola komplit Biparental : maternal dan paternal gen muncul tetapi gagal pada imprinting material karena genom paternal yang dapat diekspresikan.

b. Mola Hidatidosa Inkomplit (Parsial)Secara makroskopik tampak gelembung mola yang disertai janin atau bagian dari janin. Umumnya janin mati pada bulan pertama atau ada juga yang hidup sampai cukup besar atau bahkan aterm. Perubahan hidatidosa bersifat fokal serta belum begitu jauh dan masih terdapat janin atau sedikitnya kantong amnion. Pada sebagian vili yang biasanya avaskuler terjadi pembengkakan hidatidosa yang berjalan lambat, sementara vili lainnya yang vaskuler dengan sirkulasi darah fetus-plasenta yang masih berfungsi tidak mengalami perubahan. Bila ada mola yang disertai janin ada 2 kemungkinan,pertamakehamilan kembar dimana 1janin tumbuh normal dan hasil konsepsi yang 1 lagi mengalami mola parsial.

Pembuluh darah dan eritrosit fetal pada fetal biasanya dapat ditemui. Komplemen kromosom adalah 69 XXX atau 69 XXY. Hal ini karena fertilisasi dari ovum haploid dan duplikasi dari kromosom haploid atau dari dispermi. Tetraploid dapat ditemukan. Seperti pada komplit mola, pada mola parsial dapat ditemukan jaringan trofoblas hiperplastik dan adanya edema dari vili korionik

Gambar hamil anggur inkomplit

B. Penyebab Hamil Anggur

Penyebab pasti belum diketahui, tetapi diduga pencetusnya antara lain kekurangan gizi dan gangguan pendarahan dalam rahim hamil anggur belum diketahui secara pasti.. Penyebab hamil anggur sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Tetapi berdasarkan penelitian terakhir, pada sel plasenta (sel trofoblas) hamil anggur tidak ditemukan unsur keturunan dari ibu, hanya dari ayah. Jadi, hamil anggur ini adalah hasil dari pembuahan (konsepsi)yang tidak normal yaitu hasil dari pembuahan sel telur yang tidak mengandung faktor-faktor keturunan dari ibu.

Meski penyakit ini sudah dikenal sejak abad keenam, sampai saat ini dunia kedokteran tetap belum bisa mengungkap misteri penyebabnya. Kerusakan sel telur di sini mungkin terjadi karena infeksi, kekurangan zat makanan terutama protein tinggi, dan teori kebangsaan. Teori yang paling cocok dengan keadaan adalah teori Acosta Sison, yaitu kekurangan protein. Karena kenyataan membuktikan penyakit ini lebih banyak ditemukan pada wanita dari golongan sosioekonomi rendah.

Hamil anggur atau Mola hidatidosa dapat terjadi karena: 1). Tidak ada buah kehamilan (agenesis) atau ada perubahan (degenerasi) sistem aliran darah terhadap buah kehamilan, pada usia kehamilan minggu ketiga sampai minggu keempat, 2) Aliran (sirkulasi) darah yang terus berlangsung tanpa bakal janin, akibatnya terjadi peningkatan produksi cairan sel trofoblas (bagian tepi sel telur yang telah dibuahi) 3) Kelainan substansi kromosom (kromatin) seks.C. Gejala Hamil Anggur Gejala dari penyakit ini dintunjukan sebagaimana orang hamil normal, tanda awal persis kehamilan biasa, misalnya terlambat haid, keluhan mual, muntah. Hanya saja keluhan tersebut lebih hebat. Jika diperiksa tes kehamilan, hasilnya positif juga. Selain gejala umum di atas, tanda-tanda lain diantaranya:

Tidak ada tanda-tanda gerakan janin

Rahim nampak lebih besar dari umur kehamilan, misalnya terlambat 2 bulan, rahim nampak seperti hamil 4 bulan

Keluar gelembung cairan mirip buah anggur bersamaan dengan pendarahanPenemuan mutakhir menemukan bahwa MH terjadi akibat sel sperma membuahi sel telur yang tidak ada intinya atau intinya rusak/tidak aktif. Ibu hamil dengan kasus mola hidatidosa menunjukkan gejala yang sama dengan kehamilan pada umumnya. Selanjutnya perkembangan hamil anggur lebih cepat dari normal, sehingga besar rahim lebih besar dari usia kehamilan. Bisa juga terjadi mual muntah yang hebat (hiperemesis gravidarum) dan sakit kepala. Perdarahan dari vagina merupakan gejala utama hamil anggur. Perdarahan bisa sangat banyak, bisa juga hanya sedikit. Biasanya terjadi pada minggu ke-12 sampai ke -14. Jika perdarahan terjadi sangat banyak, bisa mengakibatkan anemia (kekurangan darah) pada ibu. Soalnya, tak jarang terjadi, perdarahan berlangsung lama, hingga berminggu-minggu. Ukuran uterusPertumbuhan uterus sering membesar lebih cepat dari pada biasanya, dan pembesaran uterus ini melebihi usia kehamilan. Uterus sangat sulit untuk diidentifikasikan pasti dengan palpasi karena konsistensinya yang lunak. Terkadang, kista teka lutein ovarium juga sulit untuk dibedakan dari pembesaran uterus.

Aktivitas fetusMeskipun uterus telah cukup membesar sampai batas simfisis, tetapi yang khas yang dapat ditemui yaitu tidak terdeteksi gerakan dari denyut jantung bayi. Tetapi pada mola inkomplit degenerasi pada plasenta dapat di barengi dengan adanya fetus yangviable

Hipertensi gestasionalHipertensi akibat kehamilan yang biasanya dapat kita lihat sesudah 24 minggu, sedangkan pada mola hidatidosa, preeklampsi dapat terjadi sebelum kehamilan memasuki minggu ke 24

TirotoksikosisLevel plasma tiroksin pada wanita dengan kehamilan mola sering kali meningkat, tetapi secara klinik tidak tampak gejala hipertiroid. Pada kasus ini, serum tiroksin meningkat sebagai konsekwensi darithyrotropin-like effectdari hCG.

EmbolisasiSel sel trofoblas dengan atau tanpa stroma vili lepas dari uterus dan masuk dalam aliran vena. Dengan adanya sel sel ini dalam aliran darah maka dapat menyebar ke organ organ lain dan membuat tanda dan gejala klinik dari emboli pulmo akut atau edema. Dan sesudah itu dapat terjadi invasi ke parenkim paru dan menimbulkan metastasis yang baru.

Gejala lain yaitu :1. kadang-kadang menunjukkan tekanan darah tinggi yang merupakan gejala awal preeklampsia (keracunan kehamilan), tetapi terjadinya lebih awal (di bawah 20 minggu) bila dibanding kehamilan biasa.2. Begitu pula pada saat pemeriksaan, ditemukan masalah tidak adanya bunyi jantung janin. Penderita hamil anggur juga akan mengalami peningkatan kadar hormon tiroid dalam darah. Di dalam air seninya pun biasanya ditemukan kadar protein yang tinggi.

Pada permulaannya, gejala "hamil anggur" tidak seberapa berbeda dengan kehamilan biasa, yaitu :1. Adanya aktivitas atau tanda-tanda enek, muntah, pusing, dan lain-lain pada ibu. Hanya saja, dalam kasus "hamil anggur" ini derajat keluhannya sering lebih hebat.2. Selanjutnya, perkembangan lebih pesat, rahim terlalu cepat membesar tidak sesuai dengan umur kehamilan.3. Perdarahan merupakan gejala utama mola, seperti penderita dengan abortus immineans (keguguran). Biasanya, gejala inilah yang menyebabkan penderita datang ke rumah sakit. Sifat perdarahan bisa intermitte, sedikit-sedikit atau sekaligus banyak sehingga menyebabkan syok atau kematian. Karena perdarahan ini, maka umumnya pasien mola masuk ke dalam keadaan anemia atau kurang darah.

Gejala ini sering pula disertai dengan gejala menyerupai preeklampsia seperti nyeri kepala, gangguan penglihatan dan lain-lain.

Untuk memastikan "hamil anggur" atau tidak, gejala-gejala tersebut harus didukung dengan pemeriksaan laboratorium, yaitu pemeriksaan terhadap kadar hormon (HCG/Humas Chorionic Gonadotropin) dalam darah dan urin, dimana akan terdapat peninggian kadar hormon tersebut. Bila belum jelas, dapat dilakukan pemeriksaan foto abdomen, biopsi transplasental dan pemeriksaan dengan sonde uterus yang diputar (perasat Hanifa Wikjnjosastro atau Acosta Sisson). Di samping itu, bisa juga dengan cara melakukan pemeriksaan USG (ultrasonografi), dimana kasus ini menunjukkan gambar berupa badai salju (snow flake pattern) atau sarang tawon tanpa disertai adanya janin.Jenis pemeriksaan yang bisa dilakukan:USG (Ultrasonografi)Jenis pemeriksaan ini relatif murah dengan hasil lebih akurat. Dengan USG, tampak gambaran badai salju (snow storm/snow flake pattern) dan bisa diketahui bila tidak ada denyut jantung si janin.

Gambar penderita hamil anggur saat di USG

HCG (Hormon Chorionic Gonadotropin)Pemeriksaan ini bertujuan mengukur kadar HCG di dalam air seni atau darah. Pada hamil anggur, HCG meningkat lebih tinggi dari kehamilan normal.

Patologi anatomiPemeriksaan mikroskopis gelembung cairan mirip anggur. Pemeriksaan ini mengetahui bila tidak nampak gambaran tulang janin, tapi ada gambaran mirip sarang lebah/gambaran badai salju.

HistologisGambaran histologis meunjukkan mola hidatidosa dengan menggunakan hematoxylin dan eosin. Vili tampak berbeda ukurannya. Vili membesar pada tengah sediaan menandakan edema dengan terisi cairan pada kavitas sentral yang dinamakan sisterna. Ditandai dengan proliferasi dari trofoblas. Sinsitiotrofoblas berwarnna ungu, sementara sitotrofoblas mempunyai sitoplasma yang jernih dan nucleus yangbizarre. Tidak ada pembluh darah darah pada mesenkim vili.

Gambar metode histologi

D.Pengobatan Hamil AnggurHamil anggur merupakan tumor jinak, namun dapat berkembang menjadi ganas. Penyebaran yang tidak terkendali dari sel-sel trofoblas dapat merusak fungsi selsel di sekitarnya. Sel-sel trofoblas dapat menyebar ke organ tubuh lain, seperti paru-paru, vagina, sumsum tulang belakang, serta hati. Hal ini dikarenakan mola hidatidosa bisa menyebar melalui aliran darah. Pengobatan dilakukan dengan cara:Untuk mola hidatidosa, pengobatan tipe mola ganas dengan pemberian obat sitostatik, yaitu obat penghenti pertumbuhan sel. Efek samping pengobatan ini adalah rambut rontok dan mual sampai muntahmuntah.

Metode kuretaseAlat dimasukkan ke vagina untuk menyedot gelembung-gelembung hingga bersih. Bagi wanita yang sudah tidak menginginkan anak, dapat dilakukan pengangkatan rahim.

Gambar metode kuretaseMetode tindak lanjutPemeriksaan laboratorium dan radiologis. Pemeriksaan kadar HCG dilakukan terus hingga hasilnya sesuai harapan. Jika kadar tetap/naik, diberikan obat kemoterapi.

Diagnosis yang paling tepat adalah bila dilihat gelembung mola-nya, baik melalui ekspulsi spontan maupun biopsi pasca perasat Hanifa Wiknjosastro atau Acosta Sisson. Tetapi bila ditunggu sampai gelembung mola keluar biasanya sudah terlambat karena pengeluaran gelembung umumnya disertai perdarahan yang banyak dan keadaan umum pasien menurun. Yang baik ialah bila dapat mendiagnosis sebelum gelembung mola keluar.

E. Penanganan Terhadap Penderita Hamil AnggurPenanganan "hamil anggur" terdiri dari beberapa tahap sbb:

1. Memperbaiki keadaan umum penderita seperti pemberian tranfusi darah untuk memperbaiki syok atau anemia yang terjadi.

2. Tindakan mengeluarkan jaringan mola, ada dua cara yaitu vacum kuretase atau kuret vakum dan histerektomi (pengangkatan rahim). Pengeluaran dengan kuret vakum lebih aman daripada dengan kuret tajam. Untuk histerektomi akan dilakukan pada wanita telah cukup umur (di atas 35 tahun) dan cukup mempunyai anak (anak hidup tiga). Alasan dilakukannya histerektomi adalah karena umur atau dan paritas tinggi merupakan faktor prediksposisi untuk terjadinya keganasan. Usai penguretan, pasien harus tetap mendapat pengawasan. Terutama untuk memonitor adanya penyulit seperti kadar hormon HCG secara berkala atau penyebaran sel trofoblas.

3. Pemeriksaan penunjangPada pemeriksaan radiologis atau rontgen, tidak terlihat gambaran tulang janin. Yang nampak justru gambaran mirip sarang lebah (honeycomb) atau gambaran mirip badai salju (snow storm). Demikian pula pada pemeriksaan USG (ultrasonografi), ditemukan gambaran mirip badai salju, tidak adanya gambaran yang menunjukkan denyut jantung janin.Pemeriksaan lain adalah dengan patologi anatomi, yakni pemeriksaan mikroskopis gelembung cairan mirip anggur. Pemeriksaan penting lainnya, pengukuran kadar hormon korionik gonadotropin (HCG), yakni hormon untuk mengidentifikasi kehamilan. Pada Hamil Anggur kadar hormon ini (HCG) meningkat lebih tinggi dari kadar kehamilan normal.

4. Apabila penderita dengan kasus ini menolak dilakukan histerektomi, maka dapat dilakukan pemberian terapi profilaksis dengan sitostatika (obat-obat antikanker), untuk menghindari terjadinya keganasan dengan metastase (menyebar).

5. Pemeriksaan tindak lanjut.Hamil anggur tidak selalu mengakibatkan keguguran spontan. Cara penanganannya dilakukan dengan D & C (dilatasi dan kuretase). Yaitu, memasukkan alat melalui vagina untuk menyedot gelembung-gelembung tadi sampai bersih. Usai penguretan, pasien harus tetap mendapat pengawasan. Terutama untuk memonitor adanya penyulit seperti kadar hormon HCG secara berkala atau penyebaran sel trofoblas.

Secara berkala dilakukan pemeriksaan darah setiap minggu dan foto rontgen setiap 4-6 minggu. Kemudian untuk kadar HCG 2 minggu dalam tiga bulan pertama. Kemudian sebulan sekali pada tiga bulan berikutnya. Lalu 2 bulan sekali untuk 6 bulan berikutnya. Tiga tahun berikutnya, pemeriksaan ini dilakukan setiap 6 bulan sekali.

Perlu diperhatikan, hamil anggur ini bisa berkembang menjadi ganas. Penyebaran yang tidak terkendali dari sel-sel trofoblas tadi bisa merusak fungsi sel-sel lain di sekitarnya. Seperti halnya kanker, sel-sel trofoblas yang ganas bisa menyebar ke organ tubuh lain, seperti paru-paru, vagina, sumsum tulang belakang, serta hati. Semua itu disebabkan karena mola hidatidosa bisa menyebar melalui aliran darah. Jenis mola hidatidosa yang melakukan penyebaran ke organ lain adalah koriokarsinoma villosum (invasive mole) dan koriokarsinoma non villosum (koriokarsinoma).

Pengobatan hamil anggur dengan tipe mola ganas dilakukan dengan cara pemberian obat sitostatik, yaitu obat penghenti pertumbuhan sel. Umumnya obat-obatan ini memberi efek samping, misalnya merontokkan rambut dan muntah-muntah. Seorang wanita yang pernah mengalami hamil anggur kemungkinan mendapat kembali hamil jenis ini pada kehamilan berikutnya meningkat menjadi 4-5 kali. Dan kasus hamil anggur ini banyak terjadi pada ibu hamil di bawah 20 tahun di atas 34 tahun, serta mempunyai banyak anak (lebih dari tiga orang).

Lalu, kapan penderita mola dapat dianggap sehat kembali? Sampai sekarang belum ada kesepakatan. Ada yang menyatakan apabila kadar hormon HCG dan kali berturut-turut normal. Tetapi ada pula yang menyebutkan bila sudah melahirkan anak yang normal. Setelah dikuret, minimal satu sampai dua tahun pertama penderita harus terus dievaluasi. Hal ini perlu dilakukan mengingat adanya kemungkinan keganasan setelah mola hidatidosa. Caranya, dengan melakukan pemeriksaan ginekologi, kadar HCG dan radiologik secara berkala.

Dengan pemantauan ini, kemungkinan terjadinya mola ganas dapat terdeteksi lebih dini sehingga pengobatan bisa dilakukan lebih awal dengan hasil yang memuaskan. Hal ini karena sifat mola yang menyerupai penyakit kanker, yang bisa menyebar sampai ke paru-paru, otak dan sumsum tulang belakang. Selama pemantauan pasien dianjurkan untuk tidak hamil yaitu dengan menggunakan kontrasepsi hormonal jika masih ingin anak atau tubektomi jika ingin menghentikan fertilitas.Untuk menentukan kapan kembalinya fungsi reproduksi setelah mola sebetulnya agak sukar, karena saat pemantauan pasca-mola penderita diharuskan memakai kontrasepsi. Tetapi secara umum dikatakan bahwa kemampuan reproduksi pasca-mola tidak banyak berbeda dari kehamilan lainnya. Anak-anak yang dilahirkan setelah mola hidatidosa ternyata umumnya normal.

Kesimpulan Berdasarkan uaraian di atas dapat disimpulkan bahwa hamil anggur adalah kehamilan abnormal berupa tumor jinak yang terjadi sebagai akibat kegagalan pembentukan bakal janin, sehingga terbentuk jaringan permukaan membran mirip gerombolan buah anggur. Tumor jinak mirip anggur tersebut asalnya dari trofoblas, yakni sel bagian tepi ovum atau sel telur, yang telah dibuahi, yang nantinya melekat di dinding rahim dan menjadi plasenta (tembuni) serta membran yang memberi makan hasil pembuahan.

Gejala dari penyakit ini dintunjukan sebagaimana orang hamil normal, tanda awal persis kehamilan biasa, misalnya terlambat haid, keluhan mual, muntah. Hanya saja keluhan tersebut lebih hebat. Jika diperiksa tes kehamilan, hasilnya positif juga. Penanganan hamil anggur adalah dengan kuretase. Setelah itu harus dimonitor dan di follow up dengan dengan ketat, karena kehamilan mola bisa berkembang ke arah proses keganasan yang disebut dengan chorio-carcinoma.1