bio sel kanker usus

9
MAKALAH BIOLGI SEL “KANKER KOLON” OLEH KELOMPOK : ANGGOTA : AHMAD FAUZAN ( 1411012003 ) AULIA DWI PUTRI ( 1411012004 ) FITRIA YENI ( 1411012006 ) YUMI RAHMATIKA ( 1411012007 ) TIARA YULINDA PUTRI (1411012008) ELVA LATHIFATUL K. ( 1411012010 ) ADINDA PUTRI ( 1411012011 )

Upload: nadya-zahra-henni

Post on 02-Feb-2016

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

lm

TRANSCRIPT

Page 1: Bio Sel Kanker Usus

MAKALAH BIOLGI SEL“KANKER KOLON”

OLEH

KELOMPOK :ANGGOTA : AHMAD FAUZAN ( 1411012003 )

AULIA DWI PUTRI ( 1411012004 ) FITRIA YENI ( 1411012006 ) YUMI RAHMATIKA

( 1411012007 ) TIARA YULINDA PUTRI

(1411012008) ELVA LATHIFATUL K.

( 1411012010 ) ADINDA PUTRI ( 1411012011 )

FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

Page 2: Bio Sel Kanker Usus

2014I. Pendahuluan

Kanker adalah penyakit pertumbuhan  sel yang bersifat ganas. Bisa mengenai organ apa saja di tubuh  manusia.  Bila menyerang di kolon, maka disebut kanker kolon, bila mengenai di rektum, maka disebut kanker rektum. Bila mengenai kolon maupun rektum maka disebut kanker kolorektal. Kanker kolon adalah kanker yang menyerang  usus besar. Penyakit ini adalah kanker peringkat 2 yang mematikan.

Usus besar adalah bagian dari sistem   pencernaan.  Sebagaimana kita ketahui sistem pencernaan dimulai dari mulut, lalu kerongkongan (esofagus), lambung, usus halus (duodenum, yeyunum, ileum), usus besar (kolon), rektum dan berakhir di dubur. Usus besar terdiri dari kolon dan rektum. Kolon atau usus besar adalah bagian usus sesudah usus halus, terdiri dari kolon sebelah kanan (kolon asenden), kolon sebelah tengah atas (kolon transversum) dan kolon sebelah kiri (kolon desenden).

Setelah kolon, barulah rektum yang merupakan saluran diatas dubur. Bagian kolon yang berhubungan dengan usus halus disebut caecum, sedangkan bagian kolon yang berhubungan dengan rektum disebut kolon sigmoid. Kanker usus halus jarang terjadi, sebaliknya tumor usus besar (kanker kolon) relatif umum. Pada kenyataannya, kanker kolon dan rektum sekarang adalah tipe  paling umum kedua dri kanker internal di Amerika serikat. Ini adalah penyakit  budaya barat.

Diperkirakan bahwa 150.000 kasus baru kanker kolorektal di diagnosis di negara ini setiap tahunnya. Kanker kolon menyerang individu dua kali lebih besar dibanding kan kanker rektal. Insidensnya meningkat sesuai dengan usia (kebanyakan pada pasien yang  berusia lebih dari 55 tahun) dan makin tinggi pada individu dengan riwayat keluarga mengalami kanker kolon, penyakit usus inflamasi kronis atau polip.

Perubahan pada persentase distribusi telah terjadi pada tahun terakhir. Insidens kanker pada sigmoid dan area rektal telah menurun, sedangkan insidens pada kolon asendens dan desendens meningkat.

Lebih dari 156.000 orang terdiagnosa setiap tahunnya, kira- kira setengah dari  jumlah tersebut meninggal setiap tahunnya, meskipun sekitar tiga dari empat  pasien dapat diselamatkan dengan diagnosis dini dan tindakan segera. Angka kelangsungan hidup di bawah lima tahun adalah 40% sampai 50%, terutama karena terlambat dalam diagnosis dan adanya metastase.

Kebanyakan orang asimtomatis dalam jangka waktu lama dan mencari bantuan kesehatan hanya bila mereka menemukan perubahan pada kebiasaan defekasi atau perdarahan rektal. Kanker kolon sebagaimana sifat kanker lainnya, memiliki sifat dapat tumbuh dengan relatif cepat, dapat menyusup atau mengakar (infiltrasi) ke jaringan disekitarnya serta merusaknya, dapat menyebar jauh melalui  kelenjar

Page 3: Bio Sel Kanker Usus

getah bening maupun pembuluh darah ke organ yang jauh dari tempat asalnya tumbuh, seperti ke  lever,   paru-paru,  yang pada akhirnya dapat menyebabkan kematian bila tidak ditangani dengan baik.

Carsinoma kolon ditemukan diseluruh dunia. Dieropa dan di amerika lebih  banyak dari pada di afrika dan asia.

II. Kanker usus besarAdalah kanker yang terdapat pada Usus Besar

II.1 Penyebab kanker usus besar

Penyebab kanker usus besar ditengarai oleh berbagai hal karena penyakit yang berhubungan dengan organ pencernaan (perut, usus, anus, dll) tidak bisa disamakan satu sama lain karena hal itu terkait dengan pola makan dan gaya hidup yang bersangkutan.

Namun, kebanyakan kasus pada intinya adalah karena : 1. Penumpukan tinja terlalu lama karena terjadinya konstipasi atau sembelit (sulit buang air besar/BAB).

2. Adanya polip adenoma (polyp adenoma) yang banyak ditemukan di Usus besar, usus besar dan anal

Penyebab lainnya:1. Usia

Usia adalah faktor utama yang mendukung terjadinya kanker usus besar. Apakah itu berarti bahwa usia menyebabkan kanker usus? Tidak secara langsung. Hanya saja menginjak usia usia 50 tahun atau lebih, satu dari empat orang memiliki polip yang memicu peningkatan risiko kanker.

2. Alkohol

Penelitian telah menunjukkan bahwa alkohol meningkatkan risiko kanker kolorektal. Jadi sebaiknya hindari minuman beralkohol atau makanan yang berisi kandungan alkohol.

3. Diabetes

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Gastroenterology menemukan bahwa ketergantungan insulin berkontribusi terhadap perkembangan kanker usus besar. Secara umum, penderita diabetes 40% lebih mungkin mengembangkan kanker usus besar dibandingkan dengan orang yang tidak menderita diabetes.

Page 4: Bio Sel Kanker Usus

4. Makanan

Makanan tinggi lemak dan kolesterol (terutama dari sumber hewan) dapat menyebabkan kanker usus besar. Makan makanan rendah serat juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker usus.

5. Lingkungan

Penelitian telah menunjukkan bahwa lingkungan dapat memainkan peran besar dalam perkembangan kanker usus besar. Di mana Anda tinggal, siapa di sekitar Anda, apa pekerjaan Anda, dan bahkan ketika Anda bekerja semua dapat mempengaruhi risiko terkena kanker usus besar.

6. Genetika

Para peneliti memperkirakan bahwa sekitar 25% dari kasus kanker usus besar memiliki semacam kaitan genetik. Contoh penyebab genetik yang paling umum dari kanker usus besar termasuk mutasi menuju FAP (familial adenomatosa poliposis) dan HNPCC (kanker kolorektal non-poliposis herediter).

7. Radang usus

Penyakit radang usus, sering ditandai dengan kondisi seperti ulcerative colitis dan penyakit Chron, yang dapat meningkatkan risiko mengembangkan kanker kolorektal. Secara umum, semakin lama seseorang memiliki penyakit radang usus, semakin besar kesempatannya terkena kanker kolorektal.

8. Kurang olahraga

Penelitian telah menunjukkan bahwa gaya hidup berkontribusi terhadap perkembangan kanker usus besar, termasuk kurangnya olahraga.

II.2 Tanda- tanda terkena kanker usus

a. Darah pada tinjaIni adalah tanda utama pada kanker usus maupun kanker lainnya. Selain ada darah, biasanya tekstur tinja pada penderita kanker usus juga berubah menjadi lebih panjang dan tipis.

b. AnemiaAkibat terlalu banyak darah yang keluar melalui tinja, tubuh pun berisiko mengalami anemia. Penderita kanker usus yang

Page 5: Bio Sel Kanker Usus

mengalami anemia pun akhirnya merasa lebih lemas dan warna kulit tubuh berubah pucat.

c. KelelahanWajar saja sebenarnya jika Anda kelelahan setelah beraktivitas. Tetapi jika rasa lelah itu disertai dengan gejala kanker usus yang lain, sebaiknya Anda waspada. Sebab seperti yang sudah disebutkan, lelah biasanya dipicu dari anemia.

d. Penurunan berat badanSelain anemia dan kelelahan, penderita kanker usus juga akan mengalami penurunan berat badan secara drastis. Padahal penderita tidak sedang menjalani diet atau program penurunan berat badan.

e. Masalah buang air besarDiare, sembelit, atau yang lain adalah hal-hal yang membuat jadwal buang air besar bermasalah. Tetapi jangan sepelekan kondisi itu jika Anda mengalaminya disertai dengan gejala kanker usus yang lain.

f. Perut tidak nyamanTanda berikutnya seseorang positif terserang kanker usus adalah kerap merasakan nyeri, sakit, inflamasi, dan kembung di area perut. Sebab perasaan tidak nyaman tersebut diduga berasal dari sel kanker yang menginvasi tubuh.

g. ObesitasUntuk kasus orang yang obesitas, biasanya bagian perutnya membuncit ketika terserang kanker usus. Jadi sebelum terlambat, sebaiknya turunkan berat badan karena obesitas juga disebut sebagai salah satu faktor risiko kanker usus.

II.3 Pencegahan kanker usus besar

Upaya pencegahan terhadap kanker usus besar pada dasarnya adalah dengan menghindari penumpukan tinja berada terlalu lama di dalam usus. Dan, menghindari konstipasi atau sembelit juga tentunya.

Untuk pencegahan tersebut diantara bisa dilakukan dengan :

1. Konsumsi makanan dan minuman lebih fresh/segar dan alami

2. Konsumsi makanan dengan kandungan kaya serat seperti

Page 6: Bio Sel Kanker Usus

pepaya, sayur hijau, dan lain-lain

3. Kurangi semaksimal mungkin penggunaan pengawet dan penyedap buatan

4. Hindari stress, depresi dan emosi yang tidak stabil

5. Hindari makanan yang digoreng dengan minyak bekas atau minyak goreng rusak.

6. Konsumsi kopi secara rutin juga terbukti mampu mengurangi resiko pengidap penyakit ini sebagaimana dirilis di halaman wikipedia. Namun, sebaiknya harus didahului dengan mengkonsumsi makanan ringan untuk mencegah maag kambuh (bagi yang juga menderita sakit maag)

7. Menenangkan pikiran dan menjalani hidup lebih rileks, dengan kata lain adalah bersyukur dan ikhlas.

Selain beberapa hal diatas juga pada intinya segala jenis konsumsi makanan atau minuman yang masuk kedalam tubuh harus lebih terjaga. Tidak hanya memuaskan keinginan untuk makan dan memuaskan selera, akan tetapi juga mempertimbangkan kesehatan dan dampak jangka panjang.

II.4 Upaya Pengobatan

Jika sudah terdeteksi kanker usus besar stadium 4 maka berkonsultasilah dengan dokter tentang berbagai pantangan yang tidak boleh dimakan/minum. Namun, selain itu berkonsultasi tentan obat herbal atau alami yang bisa digunakan terapi

Pengobatan Kanker Usus Besar Konvensional

Bila Anda divonis terkena kanker usus besar, jangan takut, berikut beberapa pilihan terbaik pengobatan kanker usus besar yang tersedia saat ini, secara medis maupun alternatif. Faktanya, kanker usus besar bisa disembuhkan dengan pengobatan dan perawatan yang benar.

Untuk memutuskan pengobatan yang tepat bagi penderita kanker usus besar, dokter akan mempertimbangkan banyak hal, termasuk kondisi tubuh pasien, seberapa luas penyebaran kanker (stadium), dll.

Page 7: Bio Sel Kanker Usus

Dokter mungkin akan mengangkat bagian usus yang terkena kanker dan menyambungkan kembali bagian usus yang tersisa. Setelah itu, kemoterapi seringkali menjadi tindakan selanjutnya untuk membersihkan sisa sel kanker dalam tubuh.

Jika kanker sudah mencapai anus, dokter bisa jadi membuang anus yang terkena kanker tersebut untuk kemudian digantikan dengan membuat lubang pembuangan permanen pada perut pasien (stoma).

Namun, pilihan tersebut tentu tidak menyenangkan baik bagi pasien maupun keluarganya. Selain kualitas hidup yang menurun, keluarga pasien bisa jadi harus menanggung biaya untuk menyediakan kantung stoma setiap bulannya sekitar tujuh ratus ribu rupiah.

Selain cara-cara tersebut, pengobatan kanker usus besar juga dapat dilakukan dengan imunoterapi. Jenis terapi ini dilakukan guna merangsang sistem imun tubuh guna melawan sel kanker.

Kadang, imunoterapi juga dapat digunakan untuk memperbaiki kondisi tubuh setelah kemoterapi maupun radiasi dilakukan. Dengan demikian, turut meningkatkan kualitas hidup pasien kanker.

Pengobatan Kanker Usus Besar Alternatif

Pada dasarnya, sistem kerja Sarang Semut dalam pengobatan kanker usus besar bisa disamakan dengan prinsip kerja imunoterapi, dimana sistem kekebalan tubuh Anda akan dirangsang untuk melawan kanker yang bersarang dalam tubuh Anda.

Ini dimungkinkan dengan adanya konsentrasi senyawa aktif flavonoid yang tinggi dalam Sarang Semut, dimana beberapa fungsi yang dijalankannya ialah dengan mengaktifkan program bunuh diri pada sel kanker dan membuatnya mati kelaparan.

Berbeda dengan kemoterapi yang membuat sel-sehat Anda terbarus racun mematikan untuk sel kanker, Sarang Semut bekerja selektif membasmi sel kanker, tanpa memengaruhi sel-sel Anda yang masih normal