bio jar n organ
DESCRIPTION
jaringanTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam tubuh suatu mahluk hidup harus terdapat sel lalu membentuk
jaringan kemudian organ ke sistem organ. Jika hanya terdapat sel saja maka
makhluk hidup tersebut tidak dapat melngsungkan kehidupannya. Antara sel hingga
ke sistem organ akan berkaitan sehingga makhluk hidup dapat melakukan
aktivitasnya. Setiap jaringan akan memiliki struktur dan fungsi yang sama.dn
gabungan dari jaringan tersebut akan membentuk organ yang memiliki fungsi yang
berbeda-beda.
Maka dari rangkaian di atas, Penulis dalam menulis makalah ini akan
berusaha menjelaskan tentang jaringan dan organ.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah jaringan dan organ itul?
2. Jelaskan jaringan tumbuhanitu?
3. Apa sajakah organ pada tumbuhan?
4. Bagaiman proses pengangkutan pada tumbuhan?
5. Bagaimana pembudidayaan tanaman dengan teknik cangkok dan stek?
6. Jelaskan jaringan hewan?
7. Apa organ pada hewan?
8. Bagaimana sistem organ pada manusia?
C. Ruang Lingkup Masalah
Dalam penulisan makalah ini, masalah di dalam makalah ini dibatasi oleh
ruang lingkup yaitu tentang pengertian jaringan dan organ, jaringan tumbuhan dan
hewan, organ tumbuhan dan hewan.
1
D. Tujuan Pembahasan
Dalam penulisan makalah ini, Penulis memiliki tujuan-tujuan sebagai
berikut,
1. Untuk memenuhi tugas sebagai syarat mata kuliah Biologi Umum
Semester 1
2. Mengetahui pengertian jaringan dan organ
3. Mengetahui jaringan tumbuhan
4. Mengetahui jaringan hewan
5. Mengetahui organ tumbuhan
6. Mengetahui organ hewan
E. Manfaat Pembahasan
Manfaat yang dapat diambil dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut,
1. Para pembaca dapat melatih diri dalam membuat suatu makalah
2. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan masyarakat tentang jaringan dan
organ
3. Dapat membedakan jaringan hewan dan jaringan tumbuhan
4. Dapat membedakan organ hewan dan organ tumbuhan
2
BAB II
ISI
A. Kilas Jaringan dan Organ
Struktur tubuh hewan tersusun atas sel, jaringan, organ dan sistem organ.
Berbagai struktur organ akan menyusun individu. Jaringan adalah kumpulan sel-sel
yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Organ merupakan gabungan dari
beberapa jaringan yang berbeda-beda untuk mendukung satu fungsi atau lebih.
B. Jaringan Tumbuhan
Berdasarkan aktivitas pembelahan sel selama fase pertumbuhan dan
perkembangan sel/jaringan tumbuhan, maka jenis jaringan pada tumbuhan dibagi
menjadi dua,
1. Jaringan Meristem
Adalah jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional, artinya
mampu terus menerus membelah diri untuk menambah jumlah sel tubuh.Bentuk
sel meristem umumnya ke segala arah,seperti kubus
Ciri-cirinya yaitu
Berdinding tipis
Banyak mengandung protoplasma
Vakuola kecil
Inti besar
Plastida belum matang
Jaringan ini di kelompokkan menjadi 2
a. Berdasarkan letak
Meristem apikal yang terdapat pada ujung batang dan akar
Meristem lateral terdapat misalnya pada kambium pembuluh dan
kambium gabus
3
Meristem interkalar merupakan bagian dari meristem apikal yang
terpisah selama pertumbuhan. Terdapat diantara jaringan dewasa, seperti
pangkal ruas batang rumput.
b. Berdasarkan asal terbentuknya
Meristem primer
Adalah meristem yang berkembang dari sel embrional yang
menyebabkan pertumbuhan primer yaitu akar dan batang bertambah
panjang sehingga tumbuhan bertambah tinggi.
Jaringan dasar di belakang titik tumbuh mempunyai 3 jaringan meristem
1.) Protoderma akan membentuk epidermis
2.) Prokambium akan membentuk jaringan ikat pembuluh primer
(xilemprimer dan floem primer) dan kambium.
3.) Meristem dasar akan membentuk jaringan dasar tumbuhan yang
mengisi empulur dan korteks seperti parenkima,kolenkima dan
sklerenkima.
Meristem sekunder
Meristem sekunder berasal dari jaringan dewasa yang selselnya
telah berkembang lebih lanjut (terdiferensiasi), biasanya
pada tumbuhan dikotil. Dari jaringan meristem sekunder akan
menghasilkan pertumbuhan sekunder yang menyebabkan batang menjadi
bertambah besar misalnya aktivitas kambium pada batang tumbuhan
dikotil akan menghasilkan pembuluh kayu (xilem) ke bagian dalam dan
pembuluh tapis (floem) ke bagian luar. Selain itu, terdapat kambium
gabus (felogen) yang juga merupakan bagian dari pertumbuhan sekunder
yang disebut periderm. Pada tumbuhan monokotil tidak terdapat jaringan
sekunder.
2. Jaringan Dewasa
Adalah jaringan yang terbentuk dari diferensiasi dan spesialisasi sel-sel
hasil pembelahan jaringan meristem. Diferensiasi adalah perubahan bentuk sel
4
yang disesuaikan dengan fungsinya dan bersifat irreversible. Spesialisasi adalah
pengkhususan sel untuk mendukung fungsi tertentu.
Berdasarkan bentuk dan fungsinya, jaringan dewasa pada tumbuhan dibedakan
menjadi 5 macam jaringan yaitu:
a. Epidermis
Adalah jaringan terluar tumbuhan yang menutupi seluruh tubuh
tumbuhan yang terdiri dari selapis sel yang berbentuk pipih dan tersusun
rapat. Jaringan ini berfungsi sebagai pelindung jaringan di dalamnya dan
sebagai tempat pertukaran gas.
Dinding luar sel epidermis biasanva mengandung kutin, yaitu
senyawa lipid yang mengendap di antara selulosa penvusun dinding sel
sehingga membentuk lapisan khusus di permukaan sel yang disebut kutikula.
Di permukaan luar kutikula kadangkala kita temukan lapisan lilin vang
kedap air untuk mengurangi penguapan air. Kadang juga membentuk bulu-
bulu halus dibatang atau di permukaan bawah daun. Pada jaringan epidermis
daun, jaringan ini tidak berklorofil kecuali pada stomata yang menjadi
tempat pertukaran gas. Pada epidermis akar berfungsi sebagai pelindung dan
tempat terjadinya difusi dan osmosis. Jaringan pada akar ini dapat
bermodifikasi membentuk tonjolan yang disebut rambut akar untuk
menyerap air tanah.
b. Jaringan gabus
Adalah jaringan pelindung yang dibentuk untuk menggantikan epidermis
batang dan akar yang menebal akibat pertumbuhan sekunder. Jaringan ini
untuk pelindung tumbuhan dari kehilangan air. Jaringan ini terdiri dari
cambium gabus (felogen) yang membentuk felem (gabus) ke arah luar dan
feloderma ke arah dalam. Felogen di hasilkan oleh epidermis, parenkima di
bawah epidermis, kolenkima, perisikel. Sel gabus dewasa berbentuk hamper
prisma, mati dan dinding selnya berlapis suberin, yaitu sejenis selulosa yang
berlemak.
5
Gambar .
struktur gabus
c. Jaringan dasar / parenkima
Jaringan ini terletak mulai dari sebelah dalam epidermis hingga ke
empulur Yng terdapat pada akar, batang dan daun. Parenkima tersusun atas
sel-sel bersegi banyak yang antara sel satu dengan sel alain terdapat ruang
antar sel. Selain sebagai jaringan dasar, parenkim juga sebagai jaringan
penghasil dan penyimpanan cadangan makanan. Parenkima yang memiliki
kloroplas disebut klorenkima.
Gambar.jaringan parenkim
Berdasarkan fungsinya, parenkim dibagi menjadi bebrapa jenis jaringan,
yaitu:
1) Parenkim Asimilasi
Biasanya terletak di bagian tepi suatu organ, misalnya pada
daun, batang yang berwarna hijau, dan buah. Di dalam selnya
terdapat kloroplas, yang berperan penting sebagai tempat
berlangsungnya proses fotosintesis,
2) Parenkim Penimbun
Biasanya terletak di bagian dalam tubuh, misalnya: pada
empulur batang, umbi akaL umbi lapis, akar rimpang (rizoma), atau
biji. Di dalam sel-selnya terdapat cadangan makanan yang berupa
gula, tepung, lemak atau protein,
3) Parenkim Air
6
Terdapat pada tumbuhan yang hidup di daerah panas (xerofit)
untuk menghadapi masa kering, misalnya pada tumbuhan kaktus dan
lidah buaya,
4) Parenkim Udara
Ruang antar selnva besar, sel- sel penyusunnya bulat sebagai
alat pengapung di air, misalnya parenkim pada tangkai daun
tumbuhan enceng gondok
d. Jaringan Penguat/penyokong
Ada 2 macam jaringan penguat yang menyususn tubuh tumbuhan :
Kolenkima
Kolenkim tersusun atas sel hidup yang bentuknya memanjang
dengan penebalan dinding sel mengandung selulosa, pectin dan
hemiselulosa yang tidak merata dan bersifat plastis, artinya mampu
membentang, tetapi tidak dapat kembali seperti semula bila organnya
tumbuh. Kolenkim terdapat pada batang, daun, bagian-bagian bunga,
buah, dan akar. Sel kolenkim dapat mengandung kloroplas yang
menyerupai sel-sel parenkim. Jaringan ini sebagai penyokong pada
bagian tumbuhan muda yang sedang tumbuh dan pada tumbuhan
herba. Berdasarkan bagian sel yang mengalami penebalan, sel
kolenkim dibedakan atas:
1. Kolenkim angular (kolenkim sudut), merupakan jaringan
kolenkim dengan penebalan dinding sel pada bagian sudut sel
2. Kolenkim lamelal, merupakan jaringan kolenkim yang penebalan
dinding selnya membujur
3. kolenkim anular, merupakan kolenkim yang penebalan dinding
selnya merata pada bagian dinding sel sehinggi berbentuk pipa.
7
Gambar sklerenkim dan kolenkim
Sklerenkima
Terdiri dari sel mati. Dinding sel sangat tebal, kuat dan
mengandung lignin yang mempunyai penebalan primer dan
kemudian penebalan sekunder oleh zat lignin. Fungsinya adalah
menguatkan bagian tumbuhan yang lebih dewasa dan melindungi
bagian lunak yang lebih dalam. Menurut bentuknya, sklerenkima di
bagi menjadi 2 : serabut sklerenkima dan sklereid.
e. Jaringan pengangkut
Xylem
Berfungsi menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun.
Elemen xylem terdiri dari unsur pembuluh, serabut xilem dan parenkim
xilem. Unsure pembuluh ada 2 yaitu pembuluh kayu (trakea) dan trakeid.
Trakeid dan trakea merupakan dua kelompok sel yang
membangun pembuluh xilem. Kedua tipe sel berbentuk bulat panjang,
berdinding sekunder dari lignin dan tidak mengandung kloroplas
sehingga berupa sel mati. Perbedaan pokok antara keduanya, adalah
pada trakeid tidak terdapat perforasi (lubang-lubang), hanya ada celah
(noktah), berupa plasmodesmata yang menghubungkan satu sel dengan
sel lainnya. Sedangkan pada trakea terdapat perforasi pada bagian ujung-
ujung selnya. Transpor air dan mineral pada trakea berlangsung melalui
perforasi ini, sedangkan pada trakeid berlangsung lewat noktah (celah)
antar sel selnya. Sel-sel pembentuk trakea tersusun sedemikian rupa
8
sehingga merupakan deretan sel memanjang (ujung bertemu ujung)
membentuk pipa panjang (kapiler). Bentuk penebalan pada dinding
trakea dapat berupa cincin spiral, atau jala.
Floem
Berfungsi menyalurkan zat makanan hasil foto sintesis dari daun
ke seluruh bagian tumbuan. Elemen floem tersusun oleh unsur tapis, sel
pengiring, serabut floem, sklereid dan parenkima floem. Unsur utama
adalah pembuluh tapis dan parenkima floem. Parenkima floem berfungsi
untuk menyimpan cadangan makanan . serabut floem untuk memberi
sokongan pada tubuh tumbuhan. Pembuluh tapis adalah pembuluh
angkut yang utama pada jaringan floem. Pembuluh ini bersambungan
dan meluas dari pangkal sampai pada ujung tumbuhan
C. Organ Pada Tumbuhan
1. Akar
Akar adalah organ tumbuhan yang penting karena berperan sebagai alat
penguat dan sebagai alat penyerap air. Akar memiliki bagian pelindung berupa
tudung akar yang tidak dimiliki oleh organ lain. Berdasarkan asal terbentuknya,
akar dapat dibedakan atas akar primer dan akar adventitif. Akar primer terbentuk
dari bagian ujung embrio dan dari perisikel, sedangkan akar adventitif berkembang
dari akar yang telah dewasa selain dari perisikel atau keluar dari organ lain seperti
dari daun dan batang.
Pada kebanyakan tumbuhan dikotil dan gimnospermae, sistem perakaran
berupa akar tunggang yang memiliki satu akar pokok yang besar, sedangkan pada
tumbuhan monokotil berupa akar serabut, yang berupa rambut dan berukuran relatif
sama.
Struktur morfologi akar
Pada irisan membujur akar akan terlihat bagian-bagian akar, mulai dari yang
paling ujung disebut ujung akar. Ujung akar ditutupi oleh tudung akar (kaliptra).
Kemudian dari ujung akar ke arah atas, terdapat zona pembelahan sel, pada daerah
9
ini terdapat meristem apikal dan turunannya yang disebut meristem primer. Menuju
ke atas, zona pembelahan menyatu dengan zona pemanjangan. Pada zona
pemanjangan, sel-sel memanjang sampai sepuluh kali panjang semula, pemanjangan
sel ini berguna untuk mendorong ujung akar (termasuk meristem) kedepan.
Semakin keatas , zona pemanjangan akan bergabung dengan zona pematangan.
Pada zona pematangan, sel – sel jaringan akar menyelesaikan dan menyempurnakan
diferensiasinya.
Struktur anatomi akar
Apabila kita membuat irisan melintang akar muda, maka akan terlihat struktur sel dan
jaringan penyusun akar, berturut – turut, yaitu epidermis, korteks, endodermis dan stele
(silinder pusat).
a. Epidermis berfungsi sebagai penyerap air.
b. Korteks merupakan daerah antara epidermis dengan silinder pusat. Pada
tumbuhan monokotl korteks biasanya mengandung sklerenkima. Letaknya
pada akar lebih luar dari pada letak korteks batang.
c. Endodermis adalah lapisan di sebelah dalam korteks yang bersambung
membentuk silinder dan memisahkan korteks dari slinder berkas pengangkut
di sebelah dalamnya. Sel-sel endodermis membentuk pita kaspari, yaitu
penebalan dari suberin dan lignin pada sisi radial. Akibat adanya penebalan
ini, larutan tidak bisa menembusnya. Perannya untuk mengatur lalu lintas zat
kedalam pembuluh akar
d. Silinder pusat atau stele tersusun atas berkas pengangkut. Bagian ini
dipisahkan dari korteks oleh endodermis. Bagian luar yang berbatasan dengan
endodermis adalah perisikel yang tersusun atas sel-sel parenki berdinding tipis
dan mempunyai potensi meristematik, sehingga sering disebut sebagai
perikambium. Peranan perisikel terutama sebagai awal terbentuknya cabang
akar tempat terjadinya kambium vaskuler, kambium gabus dan berperan
dalam proses penebalan akar. sebelah dalam perisikel terdapat berkas
pengangkut xilem dan floem. Xilem pada tumbuhan dikotil mengumpul di
10
bagian tengah silinder pusat, tersusun seperti bentuk bintang, sedangkan pada
tumbuhan monokotil, xilem dan floem letaknya berselang-seling.
Gambar anatomi akar
2. Batang
Berfungsi sebagai tempat duduk daun, sarana lintasan air, mineral, dan
makanan antar bagian tumbuhan. Saat fase pertumbuhan, alat lateral yang di
hasilkan adalah daun dan tunas, sedangkan selama fase reproduksi yang dihasilkan
adalah bunga.
a. Struktur morfologi batang
Ujung batang dan daunnya disebut kuncup terminal, sedangkan kuncup
ketiak disebut kuncup aksilar. Pada tumbuha angiospermae ada 3 tipe batang
yaitu tipe rumput (kalamus), tipe lunak berair (herba atau terna) dan tipe
berkayu.
Tumbuhan berkayu umumnya berbatang keras, tebal, panjang, kasar
dan terdapat lenti sel pada tempat tertentu. Lentisel sebagai tempat keluar
masuknya gas pada tumbuhan. Batang tumbuhan herba lunak, hijau karena
berklorofil, jaringan kayu sedikit atau tidak ada, batang kecil pendek dan
bagian luar berupa epidermis yang berdinding tipis dan terdapat stomata.
b. Struktur anatomi batang
Di belakang titik tumbuh terdapat jaringan primer yang terdiri atas
Protoderma adalah jaringan luar yang akan membentuk epidermis.
Prokambium terletak di bagian tengah membentuk jaringan pembuluh
serta kambium vaskular yang terletak antara xilem dan floem.
Meristem dasar adalah jaringan yang membentuk empulur dan korteks.
c. Struktur primer batang
11
Pada monokotil
Struktur primer pada monokotil terdiri atas epiermis pada bagian
luar dan pada bagian dalam terdiri ikatan pembuluh, empulur dan
sklerenkima. Korteks dan silinder pusat tidak tampak.
Pada dikotil
1) Epidermis, berfungsi melindungi jaringan di dalamnya.
2) Korteks, terletak di bawah epidermis dari sel parenkima yang
berbentuk bulat, berdinding tipis, dan bervakuola besar. Berfungsi
menyimpan cadangan makanan.
3) Stele, merupakan bagian terdalam dari batang
a) Xilem primer, merupakan jaringan kompleks karena tersusun
oleh pembuluh xilem dan trakeid yang terbentuk pada
pertumbuhan primer.
b) Floem primer, merupakan jaringan kompleks tersusun oleh
beberapa macam sel yang mengangkut zat organik hasil
fotosintesis dari daun ke bagian lain tumbuhan.
c) Kambium vaskular (kambium pembuluh), merupakan jaringan
yang bersifat meristematis dan terbentuk dari prokambium.
Terletak antara jaringan xilem dan floem.
d) Empulur, bagian dalam dari batang yang tersusun oleh sel
parenkima sebagai tempat menyimpan makanan.
gambar : batang dikotil (kiri) dan batang monokotil (kanan)
d. Struktur sekunder batang
12
Floem sekunder, jaringan yang letaknya lebih dalam dari floem primer,
dibentuk oleh kambium ke arah luar. Akibatnya batang dikotil terus
membesar atau mengalami pertumbuhan sekunder.
Xilem sekunder, jaringan yang dibentuk oleh kambium ke arah dalam.
Letaknya lebih kke luar dari xilem primer. Akibatnya pembentukan jari-
jari xilem smakin besar. Fenomena tebal tipisnya pertumbuhan jari-jari
batang atau cepat lambatnya pertumbuhan membesar menyebabkan
adanya lingkaran tahun yang dapat memperkirakan umur tumbuhan.
Gabus dan kambium gabus, jaringan yang dibentuk oleh felogen
(kambium gabus) ke arah luar,ke arah dalam felogen membentuk
feloderma atau parenkima gabus. Gabus (felem) berbentuk kotak dan
bersifat impermeabel.
3. Daun
Berfungsi sebagai tempat pembuatan makanan bagi tumbuhan melalui
proses fotosintesis.
a. Struktur morfologi daun
Daun yang lengkap memiliki bagian berupa pelepah daun (follius),
tangkai daun (petiolus), dan helaian daun (lamina). Dalam satu tangkai daun
ada yang memiliki daun satu (daun tunggal) ada yang lebih dari satu
(majemuk). Daun majemuk tersusun menyirip dan menjari. Struktur morfologi
daun pada setiap jenis tumbuhan berbeda-beda. Oleh karena itu, struktur
morfologi daun dapat digunakan untuk mengklasifikasikan jenis-jenis
tumbuhan. Struktur daun dapat dilihat dari: bentuk tulang daun (menvirip,
menjari, melengkung, dan sejajar); bangun daun atau bentuk helaian daun
(bundar, lanset, jorong, memanjang, perisai, panah, jantung, segitiga, bulat
telur, garis, pita, jarum, segitiga terbalik dan bulat telur sungsang); tepi daun
(bergerigi, beringgit, berombak, bergigi, dan rata); bentuk ujung daun
(runcing,meruncing, tumpul, membulat, rompang/rata, terbelah, dan berduri);
bentuk pangkal daun (runcing, meruncing, tumpul, membulat, rata, dan
berlekuk); dan permukaan (licin, kasap, berkerut, berbulu, dan bersisik).
b. Struktur anatomi daun
13
Epidermis
Epidermis daun mengandung sel-sel kipas dan stomata. Di
bawahnya terdapat hipodermis, yang merupakan derivat dari epidermis.
Epidermis atas daun dilindungi oleh lapisan kutikula atau lilin untuk
mencegah penguapan terlalu besar. Penonjolan epidermis disebut trikoma
yang dapat berupa bulu,duri,gelembung atau tabung untuk melindungi dan
memantulkan sinar radiasi matahari.
Jaringan dasar(mesofil)
Terletak antara epidermis atas dan bawah yang merupakan daerah
utama tempat terjadinya fotosintesis. Pada dikotil, mesofil terdiferensiasi
menjadi 2 yakni parenkima palisade (jaringan tiang) dan parenkima spons
(jaringan bunga karang).
Berkas pengangkut
Terdapat di tulang daun dan mempunyai susunan seperti berkas
pengangkut pada batang. Semakin dekat dengan ujung tulang daun,
susunan berkas pengangkut semakin sederhana.
Gambar anatomi daun
4. Bunga
Merupakan alat perkembangbiakan karena di dalam bunga terdapat alat
reproduksi. Bunga di bentuk oleh meristem ujung khusus yang berkembang dari
ujung pucuk vegetatif setelah dirangsang oleh faktor internal (hormonal) dan
eksternal. Bagian-bagian utama bunga adalah
14
a. Kelopak bunga (Calyx) adalah bagian bunga terluar dan berwarna hijau.
Lembaran kelopak bunga disebut juga daun kelopak (sepal). Berfungsi untuk
melindungi kuncup bunga.
b. Mahkota bunga (Corolla) terletak di atas kelopak bunga. Lembaran mahkota
disebut juga daun mahkota. Mahkota lebih besar dan berwarna warni. Suatu
bunga yang tak memiliki mahkota dan kelopak bunga atau tidak memiliki
perhiasan bunga disebut tenda bunga. Lembaran daun tenda bunga disebut
tepalus.
c. Benangsari (Stamen) merupakan penghasil serbuk sari yang merupakan gamet
jantan pada tumbuhan. Terletak ditengah mahkota. Bagian-bagiannya adalah
tangkai (filamen), kepala sari (anther), dan serbuk sari (polen).
d. Putik (Pistillum) terletak di pusat bunga. Lembarannya disebut karpel yang
memiliki ovarium yang didalamnya terdapat sel telur. Di atas ovarium ada
tangkai (stillus) berupa saluran sempit, tempat lewatnya serbuk sari saat
pembuahan dan juga mendukung kepala putik (stigma) sebagai tempat
melekatnya serbuk sari saat penyerbukan. Bunga yang memiliki putik dan
benang sari disebut hermafrodit sedangkan yang hanya memiliki putik adalah
bunga betina dan hanya benang sari disebut bunga jantan.
Gambar bagian bunga
lengkap
D. Proses Pengangkutan Pada Tumbuhan
15
Proses pengangkutan pada tumbuhan dimulai dari pengambilan zat-zat dari
lingkungan hingga pengangkutan di dalam tubuh tumbuhan.
1. Pengambilan zat-zat oleh tumbuhan dari lingkungan.
Tumbuhan memerlukan air, mineral, oksigen dan karbondioksida. Oksigen
dan karbon dioksida diambil melalui daun. Air dan garam mineral diserap tumbuhan
melalui rambut akar. Proses pengambilan karbondioksida dan oksigen dari udara
serta air dan unsur-unsur dari dalam tanah oleh tumbuhan , berlangsung dengan cara
difusi, osmosis, dan transpor aktif.
2. Pengangkutan air dan mineral
a. Pengangkutan ekstravaskular
Adalah pengangkutan di luar berkas pembuluh. Pada pengangkutan ini
setelah sampai di epidermis akar, air akan bergerak diantara sel-sel korteks.
Cara transportasi air dan mineral di luar xilem (berkas pembuluh) ada 2 macam,
1) Transportasi apoplas adalah menyusupnya air tanah secara difusi bebas atau
transpor pasif melalui bagian mati dari tumbuhan. Dapat terjadi di semua
akar kecuali endodermis secara osmosis.
2) Transportasi simplas adalah bergeraknya air tanah dan zat terlarut mealui
bagian hidup dari sel tumbuhan. Transportasi ini terjadi secara osmosis dan
transpor aktif melalui plasmodesma.
b. Pengangkutan intravaskular
Berlangsung dari akar menuju bagian atas tumbuhan, melalui berkas
pembuluh, yaitu xilem. Pengangkutan air dan mineral dari akar ke daun bermula
dari xilem akar ke xilem batang menuju xilem tangkai daun lalu ke xilem tulang
daun.
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pengangkutan air dan
mineral dari dalam tanah sampai ke tubuh melalui lintasan berikut : serabut
akar – epidermis – korteks – endodermis – xilem akar – xilem batang –
xilem daun – parenkima mesofil daun.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan pengangkutan air.
a. Kelembapan
b. Suhu
16
c. Cahaya
d. Angin
e. Kadar air tanah
4. Pengangkutan hasil fotosintesis
Zat organik hasil fotosintesis akan mengalami translokasi atau pengangkutan
ke bagian-bagian tumbuhan yang membutuhkan seperti meristem ujung yaitu pada
ujung akar, ujung batang dan cabang, yang merupakan tempat terjadinya
pembelahan sel dan pertumbuhan. Hasil berupa glukosa di ubah menjadi amilum
dapat diubah menjadi asam amino, asam lemak dan gliserol. Amilum akan
dirombak menjadi gula sederhana melalui proses respirasi, kemudian diangkut
melalui floem dengan cara osmosis dan difusi. Pembuluh tapis mengangkut hasil
fotosintesis secara dua arah yaitu dari daun ke tempat penyimpanan cadangan
makanan dan ke bagian yang aktif tumbuh.
E. Pembudidayaan Tanaman
1. Menyetek
Adalah perbanyakan tanaman dengan memotong bagian tanaman (daun,
tangkai,ranting,batang, akar dan pucuk) lalu di tanapkan ke tanah atau pada
potongan daun cukup di letakkan di atas tanah. Ada juga yang perlu ditempatkan di
air dulu hingga tumbuh akar.
2. Mencangkok
Adalah mengupayakan tumbuhnya akar pada ranting tanaman. Cara
mencangkok yaitu :
a. Tentukan satu jenis tanaman yang akan dicangkok. Biasanya dipilih dari
tanaman yang berkualitas unggul, seperti rasa, ukuran buah, ukuran batang
dan perawatan tanaman.
b. Pilihlah satu atau dua cabang yang masih sehat, tidak terlalu tua, dan tidak
terlalu muda.
c. Buatlah dua buah keratan melingkar pada daerah pangkal cabang. Jarak antara
keratan yang satu dengan yang berikutnya berkisar antara 2-5 cm tergantung
besarnya diameter cabang tanaman.
17
d. Lepaskan kulit di antara dua keratan tadi dan buanglah lapisan kambium yang
masih melekat pada kayu dengan cara mengeriknya hingga lapisan kambium
yang berupa lendir hilang.
e. Tutup bagian cabang yang telah dilepaskan kulitnya dengan media yang
berupa bubuk sabut kelapa, pupuk kandang, kompos atau mos (akar pakis
sarang) banyak tersedia di toko bibit tanaman dan buah-buahan.
f. Bungkus media c.rngkokan dengan sabut kelapa, ijuk, atau plastik yang
dilubangi.
g. Basahilah cangkokan tersebut 1 lt tiap hari dengan air agar tetap lembab.
h. Biarkan beberapa waktu lamanva sampai terlihat adanya pertumbuhan akar di
sekitar tanah penutup luka cabang tanaman yang dicangkok tersebut.
i. Potonglah cabang tadi di sebelah bawah keratan atau akar untuk di tanam
terpisah dari induknya.
F. Jaringan Hewan
Jaringan penyusun tubuh hewan dibagi menjadi 4 kelompok
1. Jaringan epitelium
Adalah jaringan penutup permukaan tubuh. Epitelium yang melapisi dinding
dalam kapiler darah, pembuluh limfa, dan jantung disebut endotelium yang berasal
dari perkembangan mesoderma. Epitelium yang melapisi rongga tubuh disebut
mesotelium yang juga berasal dari mesoderma. Jaringan ini brguna untuk
melindungi jaringan di bawahnya dari pengaruh lingkungan luar.
a. Epitelium berdasarkan jumlah lapisan sel dan bentuk
Berdasarkan jumlah lapisan, epitelium dapat dibedakan menjadi
1) Epitelium sederhana
Adalah epitelium yang selnya hanya selapis.
a) Epitelium selapis pipih (squamous) bentuk selnya pipih, berfungsi
sebagai jalan pertukaran zat dari luar ke dalam tubuh dan
sebaliknya.misal pada dinding dalam kapiler darah dan dinding alveolus
paru-paru.
18
b) Epitelium selapis kuboid (cuboidal) berbentuk seperti kubus. Contoh
epitelium pada permukaan ovarium, kelenjar tiroid dan tubulus ginjal.
c) Epitelium selapis batang (silindris) berbentuk seperti batang. Terdapat
pada usus dan kandung kemih.
2) Epitelium berlapis semu
Epitelium ini sebenarnya tersusun atas selapis sel tetapi terlihat seperti
berlapis. Terdapat pada trakea.
3) Epitelium berlapis, tersusun atas dua atau lebih lapisan sel. Pada lapisan
paling dasar disebut sel basal dan terletak di atas membran basal. Di atasnya
terdapat beberapa lapis sel yang berbentuk pipih, kubus, batang, atau bentuk
lain disebut epitelium transisional (bisa berubah bentuk).
gambar epitelium transisional
b. Epitelium berdasarkan struktur dan fungsi
1) Jaringan epitelium penutup
Berperan melapisi permukaan tubuh dan jaringan lainnya.
2) Jaringan epitelium kelenjar
Tersusun oleh sel-sel khusus yang mampu menghasilkan sekret atau getah
cair. Berdasarkan cara kelenjar mensekresikan cairannya,
a) Kelenjar eksokrin, merupakan kelenjar yang memiliki saluran
pengeluaran untuk menyalurkan hasil sekresinya yang berupa enzim,
keringat dan air ludah. Kelenjar ini dibedakan atas 2 kelompok yaitu
uniseluler dan multi seluler.
b) Kelenjar endokrin, merupakan kelenjar yang tidak memiliki saluran
pengeluaran. Sekret yang dihasilkan masuk ke pembuluh darah disebut
kelenjar buntu. Sekret yang dihasilkan disebut hormon.
2. Jaringan ikat
Adalah jaringan yang selalu berhubungan dengan jaringan lainnya atau
organ. Berfungsi :
19
Melekatnya suatu jaringan ke jatingan lain
Membungkus organ-organ
Mengisi rongga diantara organ-organ
Menghasilkan imunitas
a. Komponen jaringan ikat
Pada dasarnya tersusun atas 3 komponen utama :
1) Sel
Macam sel penyusun jaringan ikat antara lain :
a) Fibroblas, adalah sel yang mensintesis dan mengsekresikan protein pada
serabut.
b) Makrofag adalah sel yang bentuknya tidak beraturan, umumnya terletak
dekat pembuluh darah dan bergerak jika ada luka. Makrofag
disebutfagosit (sel pemakan)
c) Sel mast adalah memproduksi heparin yang berfungsi mencegah
pembekuan darah dan histamin yang dapat mengatur permeabilitas
kapiler darah.
d) Sel lemak adalah yang terspesialisasi untuk menyimpan lemak.
e) Leukosit adalh sel darah putih.
2) Serabut
a) Serabut kolagen (serabut putih) banyak ditemukan dan bersifat sangat
liat dan ulet. Tidak berwarna tetapi dalam jumlah banyak berwarna
putih. Misal tendon.
b) Serabut elastin (serabut kuning) lebih halus dari serabut kolagen dan
bersifat kenyal. Dalam jumlah banyak berwarna kuning.
c) Serabut retikulum serabut halus dan bercabang berbentuk seperti jala.
Berfungsi menghubungkan jaringan ikat dengan jaringan lain, misal
pada sistem saraf.
3) Zat dasar
20
Merupakan zat yang amorf (tidak berbentuk), tidak berwarna dan
homogen, tersusun atas karbohidrat, protein, dan air. Berperan mengisi
ruang antar sel dan serabut dari jaringan ikat.
b. Macam jaringan ikat
1) Jaringan ikat biasa
a) Jaringan ikat padat, karena struktur serat-seratnya yang padat. Jaringan
ini ada yang teratur dan tak teratur, berkas kolagen tersusun teratur ke
satu arah. Pada tak teratur memiliki berkas kolagen menyebar
membentuk anyaman kasar yang kuat, misal pada lapisan bawah kulit.
b) Jaringan ikat longgar, dicirikan dengan seratnya yang longgar. Berfungsi
sebagai medium penyokong, pengisi ruang diantara organ dan
mengelilingi elemen-elemen dari jaringan lain. Berperan menyediakan
nutrien bagi elemen jaringan lain yang diselubunginya.
Gambar. a)jaringan ikat
padat, b)jaringan ikat
longgar
a) b)
2) Jaringan ikat khusus
a) Jaringan tulang rawan (kartilago)
Adalah spesialisasi dari jaringan ikat berserabut tebal dan
matriks yang elastis. Bersifat kuat dan lentur juga tidak mempunyai saraf
dan pembuluh darah. Penyusunnya adalah sel tulang rawan (kondrosit)
yang terletak di dalam rongga kecil (lakuna). Berfungsi sebagai rangka
tubuh awal bagi embrio, menunjang jaringan lunak dan organ dalam
serta melicinkan permukaan tulang daun sendi. Berdasarkan kandungan
matriksnya dibagi menjadi 3 :
21
Tulang rawan hialin, terletak pada cakra epifis, ujung tulang rusuk,
dan permukaan tulang di daerah persendian.
Tulang rawan elastis, pada daun telingan, epiglotis dan bronkiolus.
Tulang rawan fibrosa, pada simfis pubis (pertemuan tulang
kemaluan)
b) Jaringan tulang sejati (osteon)
Jaringan yang mengandung mineral yang tersusun atas sel-sel
tulang atau osteosit dari sel induk tulang (osteoblas). Sifatnya lebih keras
karena matriksnya mengandung kalsium, fosfor, bikarbonat, sitrat, Mg,
k, Na, dan hidroksi apatit. Berdasar ada tidaknya rongga, terbagi menjadi
:
Tulang kompak, terdapat sistem Havers yang terdiri 4-20 lamela
mengelilingi saluran havers. Sistem Havers merupakan unit
penyusun tulang.
Tulang spons, tidak terdapat sistem havers dan terdiri dari trabekula
sebagai struktur penyusun tulang spons yang berbentuk seperti
kumpulan jarum lempengan.
gambar struktur tulang sejati
c) Darah dan limfa
Gambar. (dari kiri) sel darah merah, seldarah
putih, keping darah.
22
Darah terdiri atas sel darah merah (eritrosit), sel darah putih
(leukosit), keping darah (trombosit) dan plasma darah. Plasma darah
merupakan cairan yang mengandung zat anorganik (ion-ion karbonat,
natrium, klorida) dan zat organik (protein, asam amino, glukosa,
hormon) dan juga zat antar sel yang mengandung sel-sel darah dan
keping darah. Sel darah di bentuk di sum-sum tulang kecuali sel darah
putih yang dibentuk di kelenjar limfa. Sel darah merah berfungsi
mengangkut O2 dan CO2 dalam darah. Sel darah putih berfungsi sebagai
pelindung terhadap benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Keping
darah berperan dalam proses pembekuan darah.
Limfa adalah cairan yang dikumpulkan dari jaringan-jaringan
dan kembali ke aliran darah. Sel limfosit berfungsi sebagai penghasil
antibodi.
3. Jaringan otot
Berperan dalam pergerakan organ tubuh atau bagian tubuh. Kemampuan
otot untuk berkontraksi disebabkan oleh serabut kontraktil. Tersusun atas filamen
atau benang aktin dan miosin.
Gambar. (dari kiri)Otot polos, otot rangka, otot jantung
a. Otot polos
Serabut kontraktilnya tidak memantulkan cahaya berselang-seling,
sehingga sarkoplasmanya tampak polos dan homogen. Otot polos terdapat pada
lat dalam sehingga juga disebut otot visera. Bekerja secara lambat tidak di
bawah kesadaran (involuntir), misal lambung, usus, dan pembuluh darah.
b. Otot rangka
23
Disebut juga otot lurik, karena serabut kontraktilnya memantulkan
cahaya berselang-seling. Serabutnya berbentuk silinder dan berinti banyak
terletak di tepi sarkoplasma. Kontraksinya cepat, kuat, cepat lelah dan bekerja di
bawah kesadaran (volunter).
c. Otot jantung
Terdapat khusus pada jantung. Tersusun atas serabut lurik yang
bercabang-cabang dan saling berhubungan satu dengan yang lain. Ukurannya
lebih kecil dari otot rangka dan memiliki 1-2 inti di tengah sarkoplasma.
Memiliki diskus interkalaris, yaitu pertemuan 2 sel yang tampak gelap jika
dimikroskop. Kontraksinya kuat, berirama dan tidak dibawah kesadaran.
4. Jaringan saraf
Terdiri dari sel-sel saraf atau neuron berfungsi menerima dan
memindahkan rangsangan dari bagian tubuh satu kebagian yang lain. Terbagi atas
badan sel atau perikarion dan prosesus (penjuluran sitoplasma) yang terdiri dari
dendrit dan akson. Dendrit berfungsi menerima sinyal dan menyampaikan ke badan
sel. Akson berfungsi menghantarkan impuls dari badan sel ke neuron lain atau
menyampaikan respon ke organ efektor. Akson diselubungi oleh sel penyokong (sel
schwann). Berdasar fungsinya neuron dibedakan menjadi
a. Neuron sensori, berfungsi menyampaikan impuls dari indra ke saraf pusat.
b. Neuron motor, berperan menyampaikan impuls dari saraf pusat ke organ
efektor.
c. Neuron asosiasi, berfungsi menyampaikan impuls dari neuron sensori ke neuron
motor.
Gambar. sel saraf
G. Organ Pada Hewan
24
Merupakan gabungan dari beberapa jaringan yang berbeda-beda untuk
mendukung satu fungsi atau lebih. Contoh organ adalah usus yang merupakan salah
satu organ penyusun sistem pencernaan yang tersusun atas berbagai jaringan.
Berdasarkan letaknya organ dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu organ dalam
dan organ luar. Organ dalam misalnya hati dan jantung. Organ luar misalnya kulit,
mata, telinga dan hidung.
H. Sistem Organ
Pada dasarnya setiap system organ
memiliki fungsi tertentu, misa; system
pencernaan yang meliputi mulut, faring,
kerongkongan, lambung, usus halus, usus
besar, anus,. Sedangkan kelenjar pencernaan
meliputi klenjar ludah, pancreas dan hati.
Kerusakan pada salah satu sistem organ akan
mengganggu fungsi dari sistem organ yang
bersangkutan. Setiap sistem organ memiliki
peran penting, yaitu menyelenggarakan
berbagai proses untuk kelangsungan hidup.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Sebagaimana kita ketahui, berdasar pada uraian-uraian yang disampaikan
penulis sebelumnya, kita dapat simpulkan bahwa jaringan tumbuhan terdiri dari
jaringan meristem yang masih bisa melakukan pertumbuhan dan jaringan dewasa
yang sudah terdiferensiasi dan spesialisasi. Organ tumbuhan pokok terdiri dari akar,
batang, daun dan bunga. Jaringan hewan terdiri dari jaringan epitelium, jaringan ikat,
25
jaringan otot, jaringan saraf. Sedangkan organ hewan hampir sama dengan manusia
yaitu organ dalam dan organ luar.
B. Saran
Dari pembuatan makalah di atas, maka penulis memberi saran sebagai
berikut :
1. Agar para pembaca harus mengerti betapa pentingnya jaringan dan organ bagi suatu
organisme.
2. Agar pembaca selalu mencari tau pengetahuan lebih tentang jaringan dan organ
selain dari makalah yang dibuat oleh Penulis ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://images.google.co.id/images?
gbv=2&hl=id&q=epitelium+pipih&sa=N&start=20&ndsp=20
http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://bima.ipb.ac.id/~tpbipb/materi/bio100/
Gambar/vegetatif_tnm/vegetatif.jpg&imgrefurl=http://sujadanil.blogspot.com/
2009_05_24_archive.html&usg=__LUozMCPPiGWIkoHNDRvUqZvaQs=&h=712
&w=1120&sz=103&hl=id&start=10&tbnid=ywk7MRdUAjvkVM:&tbnh=95&tbn
26
w=150&prev=/images%3Fq%3Dstruktur%2Bprimer%2Bbatang%2Bmonokotil
%26gbv%3D2%26ndsp%3D20%26hl%3Did%26sa%3DG
http://preparatpecah.tripod.com/index_files/Page1351.htm
http://125.163.204.22/e_books/modul_online/biologi/MO_75/images/gb9.oke.jpg
Istamar Syamsuri,dkk.2007.Biologi Untuk SMA Kelas XI Semester 1.Penerbit Erlangga.
27