b.inggris

48
AQIDAH ISLAM Diajukan untuk memeneuhi tugas matakuliah Agama Disusun oleh : 10211004 RIZQY NURHAQY 10211016 M. FAJRIYAN 10211042 ABDUL KHOLIQ UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA FAKULTAS ILMU DAN TEKNIK KOMPUTER TEKNIK KOMPUTER 1

Upload: giran

Post on 04-Aug-2015

74 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: b.inggris

AQIDAH ISLAM

Diajukan untuk memeneuhi tugas matakuliah Agama

Disusun oleh :

10211004 RIZQY NURHAQY

10211016 M. FAJRIYAN

10211042 ABDUL KHOLIQ

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

FAKULTAS ILMU DAN TEKNIK KOMPUTER

TEKNIK KOMPUTER

2012

1

Page 2: b.inggris

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. atas segala nikmat dan

karunia-Nya hingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Aqidah

Islam”. Kemudian tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Prof.

Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd. karena berkat belilaulah kami belajar lebih dalam

tentang Aqidah Islam.

Dalam makalah ini kami berusaha untuk menyajikan suatu makalah yang

bersumber dari beberapa buku yang semuanya tercatat dalam Daftar Pustaka.

Kemudian kami menyajikan makalah ini dengan struktur yang sama seperti pada

buku PENDIDIKAN AGAMA ISLAM karya Bapak Prof. Dr. H. Sofyan Sauri,

M.Pd tentang Aqidah Islam, namun dengan sedikit perubahan dan penambahan

dari beberapa sumber.

Dalam makalah ini kami sadar masih banyak kekurangan dan jauh dari kata

sempurna, untuk itu kami mohon saran dan kritik yang senantiasa dapat menjadi

pelajaran bagi kami untuk membuat makalah ataupun karya tulis yang lebih baik

dikemudian hari.

Bandung, 11 Maret 2012

Penulis

2

Page 3: b.inggris

DAFTAR ISI

BAB I.......................................................................................................................5

1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................5

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................5

1.3 Tujuan........................................................................................................5

1.4 Metode Penulisan......................................................................................6

1.5 Manfaat......................................................................................................6

BAB II......................................................................................................................7

BAB III....................................................................................................................8

3.1 Pengertian..................................................................................................8

3.1.1 Tauhid Rububiyah..............................................................................9

3.1.2 Tauhid Asma dan Sifat.....................................................................10

3.1.3 Tauhid Uluhiyah..............................................................................12

3.2 Kemahaesaanyan Allah...........................................................................16

3.3 Hubungan Antara Syahadat dan Rukun Iman.........................................24

3.4 Peranan malaikat, dan mahluk ghaib lainnya serta pengaruhnya terhadap

manusia..............................................................................................................25

3.4.1 Malaikat...........................................................................................26

3.4.2 Jin.....................................................................................................28

3.4.3 Setan.................................................................................................29

3.5 TUGAS DAN PERANAN NABI DAN ROSUL....................................30

3.6 FUNGSI KITAB SUCI YANG DIBAWA RASUL..............................32

3.7 PENGERTIAN QADHA DAN QADAR................................................33

BAB IV..................................................................................................................35

3

Page 4: b.inggris

4

Page 5: b.inggris

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Pemahaman tentang aqidah dan penerapannya menjadi faktor penting dalam kehidupan tidak terkecuali mahasiswa akan menjadi suatu masalah jika dalam kehidupan seperti pendidikan dan pekerjaan tidak disertai dengan penerapan masalah.

Mahasiswa adalah insan yang mempunyai peran dan pengaruh dalam banyak aspek kehidupan seperti politik,ekonomi,pendidikan, dan lain-lain.Oleh karena itu dengan adanya pembelajaran ini kita dituntut memahami aqidah disertai penerapannya, sehinngga terbangun manfaat yang seutuhnya dalam segala aspek.Hal ini menunjukan bahwa betapa sangat pentingnnya peranan aqidah.

I.2 Rumusan Masalah

Agar pembahasan tidak melenceng kepada hal-hal yang tidak terlalu jauh, maka penulis membatasi masalah-masalah diantaranya:

1.Pengertian aqidah

2. Fungsi aqidah dalam kehidupan

3. Hubungan aqidah dengan aspek lain seperti tauhid hubungan antara syahadat dengan Rukun Islam,peranan malaikat dan makhlk ghaib, tugas dan peranan Rosul,pembahasan tentang kiamat,hukum alam dan akhirat,serta pengertian Qadha dan Qadar.

I.3 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

1.Memenuhi tugas mata kuliah Agama Islam

2.lebih memehami peranan Aqidah

3.Memberikan pengertian tentang pentingnya aqidah

4.Sebagai saran untuk mengefektifkan pembelajaran mata kuliah Agama Islam.

5

Page 6: b.inggris

I.4 Metode Penulisan

Untuk menyelesaikan masalah ini penulis mencari referensi dengan menggunakan studi pustaka yaitu yaitu mencati buku-buku yang perkaitan dengan judul makalah yang dibuat serta pencararian melalui media komunikasi elektronik seperti internet.

I.5 Manfaat

Dengan diselesaikan makalah ini penulis mendapat manfaat dari pembelajaran yang dibahas diantaranya:

1.Memahami pengertian aqidah

2.Mengetahui manfaat aqidah dalam kehidupan

3.Mengetahui keterkaitan aqidah dengan aspek lain

4.Memahami materi yang dibahs dalam bab 5 pada mata kuliah Agama Islam

6

Page 7: b.inggris

BAB II

ISI RANGKUMAN BAB

BAB I PENDAHULUAN : Pada BAB I PENDAHULUAN ini berisi tentang

Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan, metode penulisan, dan

manfaat.

BAB II ISI RANGKUMAN BAB : Pada BAB II RANGKUMAN BAB

membahas tentang poin-poin yang akan dijelaskan pada masing-masing BAB.

BAB III PEMBAHASAN : Pada BAB III PEMBAHASAN berisi tentang

pembahasan dari materi AQIDAH ISLAM.

BAB IV KESIMPLAN : Pada BAB IV KESIMPULAN berisi tentang kesimpulan

dari materi AQIDAH ISLAM

7

Page 8: b.inggris

BAB III

PEMBAHASAN

III.1 Pengertian

Aqidah menurut arti bahasa berarti ikatan, atau sesuatu yang mengikat. Seseorang

diikat oleh sesuatu yang paling mendasar dari dirinya yang memberikan dampak

kepada seluruh yang paling mendasar dari dirinya yang memberikan dampak oleh

sesuatu yang paling mendasar dari dirinya yang memberikan dampak kepada

seluruh aspek hidupnya.Sesuatu yang mengikat secara mendasar dalam agama

adalah keimanan.

Aqidah merupakan bagian mendasar dari ajarana agama.Ia menjadi fondamel dari

seluruh hukum-hukum agama yang berada di atasnya.Aqidah Islam adalah yakni

mengesakn Tuhan yang diungkapkan dalam syahadat pertama, yaitu laa ilaahalla

allahu(tidak ada tuhan selain Allah).sebagai fondamen,tauhid memiliki implikasi

terhadap seluruh aspek kehidupan keagamaan seorang muslim baik

ideologi,sosial,budaya,pendidikan,dan sebagainya.

Kata Tauhid berasal dari bahasa Arab,bentuk masdar dari bahasa wahadda ,yaitu

secara etimiologis berati keesaan.Yakni prcaya bahwa Allah itu satu .Mempelajari

tauhid, menurut para ulama, hukumnya wajib bagi setiap muslim.Rasulullah SAW

sendiri diperintahkan oleh Allah SWT mengajaknya umat manusia kepada ajaran

tauhid.Firman Allah:

“Katakanlah (hai Muhammad!) bahwa Allah Yang Maha Esa. Allah adalah

Tuhan yang kepada-Nya bergantung segala sesuatu. Ia tidak beranak, dan tidak

diperanakan, serta tak satu pun setara dengan-Nya ”. (Q.S. Al-Ikhlas:1-4).

Oleh karena itu, semasa hidupnya Rasulullah saw berjuang keras mengajak kaum

kafir dan musyrik kepada ajaran tauhid. Pendidikan ketauhidan yang disampaikan

oleh Rasullah saw. Kepada para pengikutnya disertai dengan contoh konkrit,

8

Page 9: b.inggris

bagaimana seharusnya sikap hidup manusia bertauhid, tercermin dalam tutur kata,

sikap hidup dan perilaku beliau sehari-hari.

Ajaran tauhid tidak saja wajib dipelajari, melainkan juga harus diyakini dan

dihayati dengan benar. Berpegang teguh pada ajaran tauhid akan melahirkan

keyakinan, bahwa segala sesuatu yang ada di alam semesta ini adalah ciptaan

Allah SWT dan dalam urusan-Nya serta akan kembali kepada-Nya. Ajaran tauhid

ini sangat positif bagi hidup dan kehidupan, sebab tauhid mengandung sifat-sifat:

1. Melepaskan jiwa manusia dari kekacauan dan kegoncangan hidup yang dapat membawanya dalam kesesatan.

2. Sebagai sumber dan motivator ke jalan yang benar dan mendorongnya mengerjakan ibadah penuh ikhlas.

3. Membawa manusia kepada keseimbangan dan kesempurnaan hidup lahir batin.

Ajaran tauhid ini oleh Allah tidak hanya diturunkan kepada Muhammad,

melainkan juga nabi/rasul terdahulu. Mulai dari Nabi Adam as. Sampai Nabi isa

as.

Syahadat adalah keyakinan dan persaksian akan keesaan Allah. Kata ilah dalam

syahadat berarti tuhan, yaitu sesuatu yang mendominasi diri sehingga seseorang

bergantung kepadanya. Ilah sebagai sesuatu yang dominan pada diri seseorang

bisa berbentuk apa saja, baik orang maupun barang, jika memiliki sifat dominan

dan menjadikan orng tergantung kepadanya, maka ia berubah menjadi ilah atau

tuhan. Dalam syahadat, seorang muslim hanya bertuhankan Allah; tidak ada yang

dominan pada dirinya selain Allah.

Tauhid dapat dibagi menjadi tiga yaitu Tauhid Rububiyah, Tauhid Uluhiyah dan

Tauhid Asma dan Sifat.

III.1.1 Tauhid Rububiyah

Tauhid Rububiyah adalah keyakinan tentang keesaan Allah di dalam perbuatan-

perbuatan-Nya. Yaitu meyakini bahwa Allah adalah satu-satunya:

1. Pencipta seluruh mahluk, hal ini sesuai dengan firman-Nya:

9

Page 10: b.inggris

“Allah menciptakan segala sesuatu dan Allah memelihara segala

sesuatu.” (QS. Az Zumar: 62)

2. Pemberi rizki kepada seluruh manusia dan mahluk lainnya, hal ini sesuai dengan firman-Nya:“dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi ini melainkan Allah lah

yang member rezekinya …..” (QS. Hud: 6)

3. Penguasa dan pengatur segala urusan alam, yang meninggikan lagi menghinakan, menghidupkan lagi mematikan, memperjalankan malam dan siang dan maha kuasa atas segala sesuatu, hal ini sesuai dengan firman-Nya yang artinya:

“Katakanlah: Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, engkau berikan

kerajaan kepada orang yang engkau kehendaki dan Engkau cabut

kerajaan dari orang yang engkau kehendaki. Engkau muliakan orang

yang engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau

kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebijakan. Sesungguhnya Engkau

maha kuasa atas segala sesuatu. Engkau masukan malam kedalam siang

dan engkau masukan siang kedalam malam. Engkau keluarkan yang hidup

dari yang mati dan engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan

engkau beri rizki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas).” (QS.

Ali Imran: 26-27).

Dengan demikian Tauhid Rububiyah mencakup keimanan kepada tiga hal yaitu,

Pertama; Beriman kepada perbuatan-perbuatan Allah secara umum seperti

mencipta, memberi rizki, menghidupkan dan mematikan dan lain-lain; Kedua;

Beriman kepada qodho dan qodar Allah; Ketiga; Beriman kepada keesaan Zat-

Nya.

III.1.2 Tauhid Asma dan Sifat

Tauhid Asma dan Sifat adalah keyakinan tentang keesaan Allah SWT dalam

nama dan sifat-Nya yang ter dapat dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits dilemmgkapi

10

Page 11: b.inggris

dengan mengimani makna-maknanya dan hukum-hukumnya.Allah SWT

berfirman:

“Hanya milik Allah Asmaul Husna ,maka bermohonlah kepada-Nya dengan

menyebut Asmaul Husna itu.”(QS.Al-A’raaf:180)

“Katakanlah:Serulah Allah atau serulah Ar Rahman.Dengan Nama yang mana

kamu seru,dia memepunyai Asmaul Husna(nama-nama yang terbaik).”QS.Al

Israa: 110)

Orang – orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat,mempunyai sifat

yang buruk;dan Allah mempunyai sifat yang Maha Tinngi.”(QS.An Nahl: 60)

Dan Dialah yang mensiptakan (manusia) dari permulaan,kemudian

mengembalikan(menghidupkan)nnya kembali,dan menghipupkan kembali itu

adalah lebih mudah bagi-Nya. dan bagi-Nyalah sifat yang Maha Tinggi di langit

dan bumi:dan Dialah yang Maha Perkasa dan Bijaksana.

Terdapat hal-hal yang harus diperhatikan dalm tauhid Asma dan Sifat sebagai

berikut:

1.Menetapkan semua nama dan sifat tidak menafikan dan menolaknya.

2.tidak melaupaui batas dengan menamai atau mensifati Allah di luar yar yang

telah ditetapkan oleh

Allah dan Rasul-Nya.

3.Tidak menyerupakan nama dan sifat Allah dengan nama dan sifat makhluk-Nya.

11

Page 12: b.inggris

4.Tidak mencari tahu tentang hakikat bentuk sifat Allah

5.Beribadah kepada Allah sesuai dengan tuntutan dan asma-Nya

Kedua macam tauhid diatas termasuk dalam satu pembahasan yaitu tentang

keyakinan atau pengenalan tentang Allah.Oleh karena itu kedua macam tauhid

tersebut biasasa disatukan pembahasannya dengan nama tauhid ma’rifah dan

itsbat(pengenalan dan penetapan).

Pada dasarnya fitrah manusia beriaman dan ber tauhid ma’rifah dan itsbat.Oleh

kerena itu orang musyrik dan kafir yang dihadapi oleh para Rasul tidak

mengingkari hal ini.Dalilnya adaalah firma Allah yang artinya:

“Katakanlah:’Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan Empunya ‘Arsy

yang besar?’Mereka akan menjawab,’kepunyaan Allah.’Katakanlah:’Siapakah

yang ditangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuau sedang Dia

melindungi,tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari a(azab)-Nya,jika kamu

mengetahui?’Mereka akan menjawab,’kepunyaan Allah .’Katakanlah, ‘(kalau

demikian), mka dari jalan manakah kamu di tipu?” (QS. Al Mu’Minun ; 86 – 89)

“Berkata rasul-rasul mereka: ‘ apakah ada keragu-raguan terhadap allah,

pencipat langit dan bumi?”(QS.Ibrahim: 10)

III.1.3 Tauhid Uluhiyah

Tauhid uluhiyah adalah mengesakan allah dalam tujuan perbuatan – perbuatan

hamba yang dilakukan dalam rangka taqorub dan ibadah seperti berdo’a,

bernadzar, menyembelih kurban, bertawakal, bertaubat, .dan lain – lain.

12

Page 13: b.inggris

“ Dan Tuhanmu adalah tuhan yang Maha Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak

disembah) melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.” (QS. Al

Baqarah : 163)

“ Allah berfirman : janganlah kamu menyembah Tuhan yang lain, sesungguhnya

Dialah Yang Maha Esa, maka hendaklah kepada-KU saja kamu takut.” (QS. An

Nahl : 51 )

“ Dan barang siapa menyembah tuhan yang lain disamping Allah, padahal tidak

ada sesuatu dalil pun baginya tentang itu maka sesungguhnya perhitungannya

disisi Tuhan-Nya.Sesungguhnya orang-orang kafir tiada beruntung.”(QS.Al

Mu’minun:117)

Tauhid inilah yang dituntut harus ditunaikan oleh setiap hamba sesuai dengan

kehendak Allah sebagai konsekuensi dari pengakuan mereka dari Rububiyah dan

kesempurnaan sifat Allah.Kemurnian Tauhid uluhiyah akan di dapatkan dengan

mewujudkan dua hal mendasar yaitu seluruh ibadah hanya di peruntukan kepada

allah bukan kepada yang lainnya dan dalam pelaksanaan ibadah tersebut harus

sesuai dengan perintah dan larangan Allah .

Ketiga macam tauhid memiliki hubungan yang tidak bisa dipisahkan, ‘dimana

keimanan seseorang kepada allah tidak akan utuh sehingga terkumpul pada

dirinya ketibga macam htauhid terrsebut.Tauhid rububiyah seseorang tak berguna

sehingga dia bertauhid uluhiyah dan tauhid rububiyah ,serta tauhid uluhiyah

seseorang tak lurus sehingga di bertauhid asma wa sifat.Singkatnya ,mengenal

Allah tak berguna sampai seorang hamba beribadah hanya kepadan- NYA. Dan

beribadah kepada allah tidak akan terwujud tanpa mengenal Allah.

13

Page 14: b.inggris

Laawan dari tauhid adalah syirik,yaitu mentuhankan yang laij selain allah. Jadi

orang yang mentuhankan selain allah itu namanya syirik.

Implikasi dari syahadat bagi seorang muslim adalah taat dan tunduk hanya

kepada allah, tidak kepada selain Dia, Ini berarti seorang muslim tidak taat dan

tunduk kepada selain Allah atau atugran – aturan yang bertentangan dengan

hukum allah. Sedangkan sebaliknya ia harus tunduk kepada aturan – aturan yang

bertentangan dengan hukum – hukum allah.

Sebagai bagian yang paling mendasar dari ajaran islam, syahadat berimplikasi

terhadap seluruh aspek kehidupan serta membentuk perilaku hidup muslim, baik

ideologi, politik, ekonomi, sosial maupun budaya.

Ilmu yang mempelajari tentang akidah atau teologi islam atau tauhiid di sebut

ilmu kalam. Ruang lingkup pembahasan ilmu tauhiid adalah

1. Hal – hal yang berkaitan dengan allah swt, di antaranya masalah takdir.2. Hal – hal yang berkaitan dengan utusan Allah sebagai penghubung antara

manusia dengan allah, ialah malaikat, nabi/Rasul dan Kitab – kitab suci.3. Hal – hal yang berkaitan dengan kehidupan yang akan datang termasuk

masalah syurgga dan neraka.

Secara sederhana , ilmu tauhid adalah pengetahuan yang membahas tentang Ke-

esaan Allah dan Sifat – sifatnya.

14

Page 15: b.inggris

Ilmu tauhiid berkaitan dengan kehidupan yang akan datang pembahas yang di

tonjolkan, di antaranya sebagai berikut :

1. Dinamakan ilmu tauhiid oleh karena pokoknya bahsanya di titik beratkan kepada keesaan Allah. SWT

2. Dinamakan pula ilmu Ushuluddin karena pokok bahasan utamanya dasar – dasar agama yang merupakan masalah esensi dalam islam.

3. Dinamakan ilmu kalam karena bahasan utamanya tentang keberadaan Tuhan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan-NYA dengan menggunakan argumentasi – argumentasi filosofis dan logika.

Ruang lingkup pembahasan dalam ilmu tauhiid adalah :

1. Hal – hal yang berkaitan dengan Allah SWT (mabda) di antaranya maslah takdir.

2. Hal – hal yang berkaitan dengan massalah utusan allah sebagai penghubung antara manusia dan allah, ialah malaikat,nabi,rosul,dan antara kitab – kitab suci,

3. Hal – hal yang berkaitan dengan kehidupan yang akan datang, termasuk masalah syurga dan neraka.

Sebagai suatu ilmu, tauhiid di bagi menjadi :

1. Tauhiid Rububiyah, yaitu kepercayaan orang – orang muslim bahwa alam semesta dan seisinya ini di ciptakan oleh allah SWT serta senantiasa di awasi dan di pelihara oleh-NYA.

2. Tauhiid Uluhihyah atau Ubudiyah yaitu tekad orang – orang muslim dalam meniatkan ibadah, pujian dan amal perbuatannya semata – mata guna mengabdi kepada Allah SWT,sebagaimana terucap dalam do’a iftitah ketika shalat “ sesungguhnya shalatku, ibadahku,hidupku, dan matiku hanya untuk Allah pemelihara semesta alam”

3. Tauhiid sifat yaitu,pemahaman dan penghayatan orang – orang muslim terhadap sifat – sifat Allah SWT.

4. Tauhiid Qauli dan amali, yaitu tauhiid tidak hanya di yakini dalam hati, melainkan juga harus di ikrarkan dengan lisan dan di buktikan dengan lisan dan di buktikan dengan amal perbuata.

Sumber kajian ilmu kalam adalah alqur’an dan hadis. Dalam kajian ilmu kalam

terdapat beberapa pendekatan yang di kemukakan para pemikir islam yang

15

Page 16: b.inggris

melahirkan beberapa madzhab ilmu kalam. Madzhab - madzhab ilmu kalam yang

terkenal antara lain : khawarij,Murji’ah,Mu’tazilah, Asy’ariyah, Maturidiyah,

Qodariyah, Jabariyah, Ahlusunnah Wal Jama’aah, Syi’ah, Salafiyah, dan

Wahabiyah. Perbedaan yang ada di antara Madzhab tersebut terletak pada

penempatan wahyu dan akal.

III.2 Kemahaesaanyan Allah

Allah adalah esa; satu dalan dzat, sifat dan karya-nya. Keesaan Allah merupakan

gambaran kemahakuasaan-Nya yang tidak tertandingi oleh apa dan siapapun,

sebab selain. Dia adalah ciptaan-Nya belaka.

Tauhid merupakan keyakinan akan keesaan Allah, yaitu keyakinan bahwa tidak

ada Tuhan selain Allah. Keyakinan akan keesaan Allah merupakan ciri utama dari

agama Islam yang berbeda dengan agama-agama lainnya di dunia. Keesaan Allah

dalam ajaran Islam berbeda dengan keyakinan monoteistik pada agama Yahudi

dan Nasrani. Tauhid merupakan keyakinan akan keesaan Allah yang meniadakan

segala unsure yang lain. Satu bukanlah terdiri dari unsure-unsur atau bagian dari

bilangan, tetapi satu yang utuh.

Keesaan Allah dalam keyakinan muslim bukan hanya berupa pengetahuan dan

pengakuan tetapi mendorong dalam membentuk perilaku dan sikap tauhid yang

diawali dengan persaksian melalui syahadat. Syahadatin berbunyi:

Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa

Muhammad adalah Rasulullah

16

Page 17: b.inggris

Pengakuan dan keyakinan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah mengandung arti

bahwa tidak ada bentuk apapun yang dipertuhankan selain Allah. Artinya hanya

Allah lah satu-satunya Tuhan bagi seorang muslim. Tuhan diartikan sebagai

segala sesuatu yang mendominasi diri, atau yang membuat orang tergantung

kepadanya. Apabila ada seseorang yang memiliki sesuatu baik orang maupun

barang atau kedudukan, apabila dominan dan orang itu bertauhid kepadanya,

maka orang itu tidaklah bertauhid. Karena itu, persaksian yang dinyatakan dalam

syahadat itu tidak terbatas pada ucapan dua kalimat syahadat (syahadatin),

melainkan dibuktikan dalam berpikir, bertindak, dan bersikap. Berpikir tauhid

adalah berpikir utuh dan integral, ia akan memandang alam maupun manusia

sebagai sesuatu sistem yang integral. Dengan demikian ia akan mampu

memberikan penilaian dan bertindak secara adil.

Sementara dalam hubungannya dengan sikap, maka tauhid memiliki implikasi

dalam bentuk sikap hidup yang tidak tergantung pada siapapun selain Allah,

karena itu ia akan hidup berani, merdeka dan mandiri.

.

17

Page 18: b.inggris

18

Page 19: b.inggris

19

Page 20: b.inggris

berupa keyakinan.Bagian yang paling mendasar dalam agama adalah keimanan.

20

Page 21: b.inggris

21

Page 22: b.inggris

22

Page 23: b.inggris

23

Page 24: b.inggris

III.3 Hubungan Antara Syahadat dan Rukun Iman

Aqidah Islam yang berlandaskan dua kalimat syahadat dan rukun iman merupakan

rangkaian sistemik yang masing-masing tidak bisa dipisah-pisahkan. Seseorang

mengetahui dan meyakini eksistensi Allah melalui informasi yang dibawa oleh

orang yang diutus oleh Allah sendiri, yaitu Muhammad Rasulullah. Karena itu,

seseorang tidak mungkin beriman kepada Allah tanpa beriman kepada Rasulullah

karena Allah tidak berhubungan langsung kepada manusia sebagaimana firman-

Nya.

Dan orang-orang yang tidak mengetahui berkata : Mengapa Allah tidak

(langsung) berbicara kepada kami atau datang tanda-tanda kekuasaan-Nya

kepada kami ? Demikian pula orang-orang yang sebelum mereka telah

mengatakan seperti ucapan mereka itu, hati mereka serupa. Sesungguhnya Kami

telah menjelaskan tanda-tanda kekuasaan Kami kepada kaum yang yakin. (QS.Al-

Baqarah: 118)

Dengan demikian dua kalimat syahadat dalam ajaran Islam tidak bisa dipisah-

pisahkan karena keduanya saling berkaitan. Demikian pula rukun iman yang

enam, masing-masing adalah rangkaian sistemik yang masing-masing berurutan

dan berkaitan. Informasi segala sesuatu tentang Allah diberikan kepada manusia

melalui perantaran malaikat dalam bentuk firman-Nya yang tertulis secara

lengkap dalam kitab dan diberikan kepada Rasul untuk dipertanggungjawabkan

oleh manusia pada hari kiamat sebagai ketentuan (takdir) Allah yang telah

digariskan atas manusia.

24

Page 25: b.inggris

Syahadat dan rukun iman bukanlah sebatas pengetahuan melainkan keyakinan

(iman) yang mendorong pembentukan sikap dan perilaku manusia. Sikap yang

paling utama dari keimanan itu adalah menerima aturan dan ketentuan Allah

secara utuh dan konsekuen. Apabila sikap tersebut telah terwujud dalam bentuk

pelaksanaan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, maka manusia akan

mencapai tujuan yang hakiki. Tujuan hakiki tersebut adalah kebahagiaan yang

sesungguhnya selama hidup di dunia dan berlanjut sampai di akhirat kelak. (lihat

gambar 5)

III.4 Peranan malaikat, dan mahluk ghaib lainnya serta pengaruhnya

Di samping manusia dan mahluk lainnya yang bersifat fisik, Allah menciptakan

mahluk yang bersifat ghaib, yaitu jin, malaikat, dan setan. Jin adalah mahluk yang

bersifat ghaib; tidak tampak secara kasat mata dan menghuni dunianya sendiri

yang bersifat ghaib pula. Jin memiliki tugas yang sama dengan manusia, yaitu

beribadah kepada Allah, karena itu kebaikan dan keburukan pun terjadi di dunia

jin. Jadi di dalam dunia jin terdapat jin yang baik dan yang jahat.

Di samping jin, terdapat pula setan yang lebih ditampilkan dalam bentuk kekuatan

halus yang membisikan keburukan kepada manusia dan jin. Sedangkan mahluk

lainnya adalah malaikat yang lebih menggambarkan kekuatan baik. Baik setan

maupun jin tidak diperoleh gambaran secara pasti di kalangan para ahli tafsir, jadi

bisa dalam bentuk mahluk yang bersifat halus dan ghaib yang mungkin saja

berupa kekuatan yang membisikan yang buruk dan baik. Yang pasti bahwa kedua

mahluk tersebut berpengaruh kepada manusia dalam bentuk bisikan untuk berbuat

baik dan buruk ke dalam hati manusia yang dilakukan oleh jin dan manusia

sebagaimana dinyatakan dalam Alquran :

25

Page 26: b.inggris

Katakanlah olehmu (Muhammad): Aku berlindung kepada Tuhan manusia. Raja

manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa

tersembunyi. Yang membisikan (kejahatan) ke dalam dada manusia. Dari jin dan

manusia. (QS. Al.Nas, 114:1-6)

Dengan pernyataan ayat di atas dapat dipahami bahwa ada suatu kekuatan ghaib

yang membisikan keburukan ke dalam hati manusia yang dilakukan oleh syetan

dengan perantara jin dan manusia. Dengan demikian setan bisa membentuk

mahluk tertentu, yaitu dalam bentuk jin atau manusia.

Beriman kepada yang ghaib diartikan sebagai keyakinan akan kemahakuasaan

Allah yang menciptakannya yang mendorong manusia untuk selalu menyadari

akan adanya godaan dan tipu daya agar manusia terjerat akan dosa. Kesadaran ini

diharapkan akan mendorong manusia untuk selalu meminta perlindungan Allah

dan waspada akan segala kemungkinan bisikan buruk yang datang setiap saat.

Ingat kepada Allah dan terus menerus konsisten untuk beribadah, berdo'a dan

bekerja sesuai dengan perintah-Nya merupakan implikasi nyata dari iman kepada

yang ghaib.

III.4.1 Malaikat

Malaikat adalah mahluk gaib yang diciptakan oleh Allah SWT dari cahaya.

Mereka tidak berjenis kelamin, bukan lelaki dan bukan perempuan. Mereka tidak

memiliki nafsu, tidak makan, tidak minum, dan tidak tidur. Merekalah mahluk

yang paling taat dan patuh menjalankan segala perintah-Nya. Mereka takut

kepada Tuhan mereka yang berkuasa atas mereka dan melaksanakan apa yang

diperintahkan kepada mereka. (Q.S. An Nahl: 50). Setiap saat sepanjang waktu,

mereka senantiasa bersujud dan bertasbih kepada-Nya. Tanpa mengenal lelah.

26

Page 27: b.inggris

Percaya kepada malaikat-malaikat Allah SWT adalah rukun iman yang kedua,

sehingga umat Islam wajib mempercayai keberadaannya. Perihal wujudnya, Al

Quran menerangkan: “Segala puji bagi Allah, pencipta langit dan bumi, yang

menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai masalah)

yang bersayap. Masing-masing memiliki dua, tiga, dan empat sayap.” (Q.S.

Faathir: 1).

Tugas-tugas yang diemban oleh para Malaikat, antara lain:

1. Menyampaikan wahyu kepada Nabi dan Rasul.2. Memperkuat para Nabi dan para Muslimin.3. Mendatangkan azab bagi umat yang zalim dan mengingatkan ayat-ayat

Tuhan.4. Menolong manusia dengan memintakan ampun kepada Allah SWT.5. Membantu meningkatkan rohaniah umat manusia baik di dunia maupun di

akhirat. 6. Mencatat segala amal perbuatan manusia.

Jumlah Malaikat mencapai bilangan jutaan, namun hanya sepuluh Malaikat yang

perlu diketahui oleh orang-orang beriman.

1. Jibril, malaikat pertama yang boleh dikatakan menjadi penghulu para malaikat. Ia bertugas menyampaikan wahyu dari Allah SWT kepada Nabi dan Rasul.

2. Mikail, malaikat yang bertugas membagi-bagikan rejeki kepada seluruh mahluk Allah SWT.

3. Izrail, malaikat yang bertugas mencabut ruh (nyawa) semua mahluk, termasuk nyawa para malaikat, dan yang mencabut nyawanya sendiri.

4. Israfil, malaikat yang bertugas meniup sangkakala (terompet) pada saat tiba hari kiamat dan menjelang manusia dibangkitkan dari alam kubur.

5. Raqib, malaikat yang bertugas mencatat segala ucapan dan amal perbuatan baik manusia.

6. Atid, malaikat yang bertugas mencatat segala ucapan dan amal perbuatan jahat manusia.

7. Munkar, dan 8. Nakir. Kedua malaikat ini bertugas mengadili manusia di alam kubur

9. Ridwan, malaikat yang bertugas menjaga surge tempat manusia menerima imbalan dari ketaatan dan ketakwaannya kepada Allah SWT.

10. Malik, malaikat yang bertugas menjaga neraka tempat manusia menerima

27

Page 28: b.inggris

imbalan dari kedurhakaannya kepada Allah SWT.

III.4.2 Jin

Pengertian jin yaitu segala mahluk halus yang tidak tampak oleh indra penglihatan

manusia. Kata Al-Jin diambil dari Al Ijtinan, yang bermakna As Satr (tirai atau

penutup). Maksudnya, mahluk halus yang tersembunyi.

Jin memiliki ilmu pengetahuan yang lebih luas, dengan jumlah lebih banyak, dan

berusia lebih panjang dari manusia. Tempat hidup mahluk ini berbeda-beda.

Mereka ada yang hidup di air, di udara, dan di bawah bumi. Dari Hasan, Nabi

Muhammad saw. Telah berkata; “Jin itu ada tiga golongan. Segolongan memiliki

sayap yang bisa terbang di angkasa, segolongan berwujud ular, dan segolongan

lagi tempat tinggalnya berpindah-pindah.” (H.R. Ath Tabrani).

Jin juga memiliki dan menganut berbagai macam kepercayaan. Sebagian di antara

mereka ada yang beriman kepada Allah SWT, ada juga yang kafir, juhud

(pembantah), dan congkak. Mahluk ini memang memiliki beberapa persamaan

dengan manusia. Ditegaskan oleh Allah SWT. “Dan Aku tidak menciptakan jin

dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku”. (Q.S. Adz Dzariyaat:

56). “Hal golongan jin dan manusia, apakah belum dating kepadamu Rasul-rasul

dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayat-Ku dan

memperingatkan kamu terhadap pertemuan dengan hari ini ?” Mereka

menjawab:”Kami menjadi saksi atas dirikami sendiri. Kehidupan dunia telah

menipu mereka dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka

orang-orang kafir.” (Q.S. Al An’am: 130).

28

Page 29: b.inggris

Sekalipun diantara jin dan manusia memiliki beberapa persamaan, namun jin

diciptakan lebih dahulu dari manusia. Diterangkan oleh Allah SWT. “Dan

sesungguhnya kami telah menciptakan manusia (Adama) dari tanah liat kering

(yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan kami telah

menciptakan jin sebelum Adam dari api yang panas.” (Q.S. Al Hijr 26-27)

Jenis (bangsa) jin menurut Sayyid Abdullah Husein dalam bukunya. Menyingkapi

masalah Jin, Setan, dan Malaikat, dapat dibagi sebagai berikut :

1. Iblis, yaitu bapak dari segala jin.2. Asy Syaithan, yaitu setan3. Al Maraddah, yaitu peragu.4. Al ‘Afarit, yaitu Ifrit (penipu).5. Al-A’wan, yaitu para khadam (penolong)6. Al-Ghawwashun, yaitu penyelam.7. Ath Thayyarun, yaitu penerbang.8. Ath Tawabi, yaitu pengikut (pengekor).9. A Qama, yaitu kawan (yang mengawani).10. Al’Ammar, yaitu pemakmur (golongan yang meramaikan).

III.4.3 Setan

Setan adalah golongan jin yang sombong, fasik, pendurhaka. Mereka adalah

musuh manusia yang telah dikutuk Allah dan akan memperoleh kehinaan kelak di

Hari Kiamat. Firman Allah SWT: “Dan kami jadikan musuh bagi tiap-tiap nabi,

yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin. Sebagian mereka

membisikan ke bagian yang lain kata-kata indah”

29

Page 30: b.inggris

III.5 TUGAS DAN PERANAN NABI DAN ROSUL

Nabi adalah manusia yang diberi wahyu oleh Tuhan tetapi tidak diharuskan

menyampaikannya kepada umat manusia(Alhusunul Hamidijah)

Jadi kalau begitu semua Rosul tentu Nabi,karena menerima wahyu.Tetapi Nabi

tidak dapat dikatakan Rosul, kecuali kalau dia bertugas bertabligh.

Mereka adalah orang-orang yang tinggi derajatnya di sisi Tuhan,untuk menjadi

cermin tauladan bagi umat manusia di dalam perjalanan mengarungi lautan hidup

yang berliku-liku agr selamat di dunia dan akhirat.

Nama-nama Nabi antara lain:1.Syamwel

2.Chizkil

3.Hidlir

4.Daniel

Rosul adalah seorang manuia yang suci lahir batinnya,ia mengemban wahyu dari

Tuhan yang mengandumg syriat,agar disampaikan kepada umat

manusia,mengajak manusia manusia ke jlan yang lurus untuki mencapai

kebahagiaan hidup di ddunia dan akhirat(Al Hushunul Mamidijjah)r

Peranan rosul dalam kehidupan manusia adalah untuk menyampai kan syariat

kepada umat manusia dan menjadi figure bagi umat manusia untuk mengarungi

kehidupan sehinnga dapat terbangun suatu tatanan kehidupan yang ideal karena

berdasarkan kepada aturan Allah SWT melalui prantara Rosul

30

Page 31: b.inggris

Semua ajaran yang disampaikan kepada manusia merupakan kehendak dan

aturan Allah dan bukan merupakan pemikiran dasi Rosul.Tidak ada satuppun

perintah ataupun aturan Alla yang disembunyikan apalagi diubah

Berkaitan dengan tugas besar yang di embat leh para Rosul,sudah menjadi suatu

kepastian bahwa rosul adalah manusia yang diberi kelebihan oleh Allah.Kelebihan

yang diberikan tersebut yaitu MudjizatMudjizat ialah suatu kejadian,atau keadaan

yang luar biasa dari seorang Rosul, untuk menguatkan keteranga bahwa mereka

adalah seorang Rosul dan membuktikan bahwa Allah bisa melakukan apapun

kepada siapa saja yang dikehendakinya.

Sebgai seorang figure yang ideal bagi kehidupan manusia Rosul memepunyai 4

sifat wajib yang dimilikinya,antara lain:

1.Shidiq yakni Benar.Tidak pernah bohong.Kita oercaya bahwa Rosul itu benar

dalam [erkataan dan segala sesuatunya.Dan apa yang dibawa oleh Rosul semata-

mata menurut sepanjang ajaran Allah,mereka mengajak umet manusia kearah

jalan yang benar dan diridoi oleh Allah SWT.

2.Amanah,yakni dapt dipercaya,tidak pernah berhianat baik kepada sesame

manusia maupun kepada Tuhan.Maka dari itulah belliau terjaga dari maksiat baik

lahir maupun batin.

3.Tabligh yakni menhampaikan apa yang seharusnya disampaikan tidak”perrnah

disembuyikan”.Menyampaikan tuntunan Hidup dati Tuhan kepada mnusia untuk

mencapai kebahagiaan hidup dunia dan akhirat.

4.Fathonah yakni cerdas karena Rosul adalh pembimbbing umat manusia tentu

saja mereka

memiili kekelebihan dan kecakapan dalam memimpin umatnya.

Sebagai seorang manusia tentu Rosul pun bisa mengalami hal yang biasa terjadi

kepada manusia biasa tanpa menguranghi martabat serta kedudukan mereka

31

Page 32: b.inggris

sebagai Rosul seperti makan,minum,sakit,tidur,jual,beli,beristri,ketawa dsb.Hal

tersebut dinamakan dengan sifat jaiz.

Sebab Rosul adalah manusia jga hanya saja mereka adalah manusia yang diberi

wahyu oleh Allah SWT dan merupakan manusia yang ter dekat dengan Allah

serta mempunyai jiwa yamg luhur dan suci.Sesuai dengan firman Allah SWT

yang artinya:”Dan dia(Rosul) makn sebagai mana kamu makan, dan minum

sebagaimana kamu juga minum(Q.S Al Mukminun: 33)

III.6 FUNGSI KITAB SUCI YANG DIBAWA RASUL

Kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada Rosul berisikan petunjuk tentang

hukum-hukum dan petunjuk Allah,perintah-perintah serta larangan Allah,serta

berisi janji-janji tentang azab/siksa dan pahala di akhirat hukum

Himpunan wahyu Allah itu ada 104 buah banyaknya, 100 buahdinamakan

“Shuhuf”dan yang yang 4 buah dinamakan “Kitab”

Adapun Shuhuf itu meupakan naskah yang memuat hukum dasar menjadi

pedoman bagi para Rosul dalam memberikan keterangan kepada umatnya,yaitu:

1. 50 shuhuf diturunkan kepada Nabi Syis AS

2. 30 shuhuf diturunkan kepada Nabi Idris AS

3. 10 shuhuf diturunkan kepada Nabi Ibrahim AS

4. 10 shuhuf diturunkan kepada Nabi Musa A

Sedangkan kitab merupakan undang-undang lengkap yang isinya merupakan

tuntunan hidup keduniaan dan keimanan,yaitu:

32

Page 33: b.inggris

1.Kitab Taurat diturunkan kepada Naibi Musa AS

2.Kitab Zabur duturunkan kepada Nabi Daud AS

3.Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa AS

4.Kitab Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW

Adapun kitab suci yang menjadi pedoman umat Nabi Muhammad SAW ialah

kitab suci Al-Quran yang memuat dan mengandung segala ketentuan hukum yang

sangat diperluakan oleh umat manusia dalam hidup dan kehidupannya baik

menyangkut masalah aqidah, ibadah, akhlaq, maupun pergaulan dengan sesama

manusia,berbangsa dan bernegara serta hubungan dengan linkungan.

Disamping itu Al-Quran sebagai ajaran dan tuntunan yang pasti bisa menjamin

untuk membentuk pribadi yang luhur,keluarga yang bahagia dan

harmonis,masayarakat yang rukun dan damai,pemerintah yang adil yang dapat

menagakan hak dan keadilan,memberantas kezaliman ,menghilangkan

permusuhan,serta memberikan petunjuk.Allah berfirman yang artinya:

“Dan sesunguhnya kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al-Qur’an) kepada

mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami;menjadi

petunjuk dan rahmat bagi bagi orang-orang yang beriman (QS.Al-A’Raa[7]: 52)

III.7 PENGERTIAN QADHA DAN QADAR

Qadha ialah keputusan ddan ketetapan ter hadap suatu rencana yang telah

ditentukan.Dengan demikian qadha itu merupakan pelaksanaan dari suatu rencana

yang telah ditetapkan berdasarkan qadar Allah.

Qadar atau takdir ialah suatu rencana yang rencana yang telah ditentukan oleh

Allah pada masa azali(masa dahulu,jauh sebelum manusia lahir) dan segala

sesuatu akan ter jadi ,menurut qadar yang telah ditentukan .Hal ini terdapat dalam

33

Page 34: b.inggris

firman Allah yang artinya:”Itulah takdir Tuhan yang maha mulia dan

mengetahui(Q.S Al An’am 96)

Takdir itu ada dua macam,yaitu:

1.Takdir mubram,yaitu qadha dan qadar yang pasti yang pasti terjadi dan tidak

dapat dielakan lagi,saperti calon bayi yang sudah ditentukan jenis kelaminnya

laki-laki atau perempuan,tempat seseorang akan meninggal,terjadindya hari

kiamat,dll.Sebagai bukti tidak dapat memiliih siapa yang menjadi kita ,dimana

tempat kiita dilahirkan, tidak dapt menetukan umur kita masing-masing, karena

itu semua adalah di tangan Allah.

2.Takdir mu’alaq, yaitu qadha dan qadar yang dapat diusahakan menurut ikhtiar

seseorang saperti takdir pandai /sukses dalam belajar tekun dan rajin,takdir

duesehatan dapat diusahakan dengan gaya hidup yang baik dan sehat.

Sementara dalam hubungannya dengan sikap, maka tauhid memiliki implikasi

dalam bentuk sikap hidup yang tidak tergantung pada siapapun selain Allah,

karena itu ia akan hidup berani, merdeka dan mandiri.

34

Page 35: b.inggris

BAB IV

KESIMPULAN

Aqidah adalah sebuah pemahaman yang harus ada pada diri umat islam dan tentunya harus disertai dengan panerapannya.Dengan adanya pengamalan aqidah menciptakan kehidupan yang harmonis,tentram,damai, seimbang serta terlahirlah kebaikan dan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Segala aspek seperti budaya,budaya,politik, pendidikan, hukum, dsb akan memberikan manfaat yang sesungguhnya jika disertai dengan aqidah.Pembahasan tentang aqidah berkaitan dengan pemahaman lain seperti tauhid,bhubungan syhadat denga rukun Islam,peranan Malaikat dan makhluk gaib,tugas serta peraana Nabi dan Rasul,penjelasan tentang kiamat,hukum alam serta hari akhir,dan pengertian Qadha dan Qadar.

35

Page 36: b.inggris

DAFTAR PUSTAKA

AMIR, D. (1962). TAUHID UNTUK SMP-PGAP dan sederajat. Jakarta: FIRMA

M. AL YAHYA.

Dr. M. Ali Syamsuddin Amin, M. (2010). ASSEMBLING THE SPIRITUAL

POWER. Bandung: Prisma Press.

HAMID, S. R. (2005). BUKU PINTAR AGAMA ISLAM. Jakarta: CAHAYA

SALAM.

Mansyur, D. H., Wajdi, BA., M., Gani, D., & Suhiri, BA. (1987). BIMBINGAN

KEIMANAN. Jakarta: DEPARTEMEN AGAMA RI.

36