bimbingan agama dalam meningkatkan...

129
BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN KEWIRAUSAHAAN REMAJA PUTUS SEKOLAH DI LEMBAGA USAHA KURNIA FRIED CHICKEN Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos) Disusunoleh Ahmad Jaelani NIM : 1113052000068 JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H / 2020 M

Upload: others

Post on 29-Oct-2020

12 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN

KEWIRAUSAHAAN REMAJA PUTUS SEKOLAH

DI LEMBAGA USAHA KURNIA FRIED CHICKEN

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Sosial (S. Sos)

Disusunoleh

Ahmad Jaelani

NIM : 1113052000068

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA

1441 H / 2020 M

Page 2: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja
Page 3: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATAKAN

KEWIRAUSAHAAN REMAJA PUTUS SEKOLAH

DI LEMBAGA USAHA KURNIA FRIED CHICKEN

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Sosial (S. Sos)

Disusunoleh:

Ahmad Jaelani

NIM: 1113052000068

Di bawah bimbingan:

M. Jufri Halim, M.Si

NIP. 19730726201411 1 002

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA

1441 H / 2020 M

Page 4: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja
Page 5: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul “BIMBINGAN AGAMA DALAM

MENINGKATKAN KEWIRAUSAHAAN REMAJA PUTUS

SEKOLAH DI LEMBAGA USAHA KURNIA FRIED

CHICKE”, telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UINSyarif Hidayatullah Jakarta pada 12

Juni 2020. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi

Bimbingan dan Penyuluhan Islam.

Jakarta, 12 Juni 2020

Sidang Munaqasyah

Ketua Sidang

Ir. Noor Bekti Negoro, SE, M.Si

NIP. 19650301 199903 1 001

Sekretaris Sidang

Artiarini Puspita Arwan, M.Psi

NIP. 19861109 201101 2 016

Anggota

Penguji I

Dra. Rini Laili Prihatini, M.Si

NIP. 19690607 199503 2 003

Penguji II

Nasichah, MA.

NIP: 19671126199603 2 00 1

Pembimbing

M. Jufri Halim. M.Si.

NIP. 19730726201411 1 002

Page 6: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawahini:

Nama : Ahmad Jaelani

NIM : 1113052000068

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul

BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATAKAN

KEWIRAUSAHAAN REMAJA PUTUS SEKOLAH DI

LEMBAGA USAHA KURNIA FRIED CHICKEN adalah

benar merupakan karya saya sendiri dan tidak melakukan

tindakan plagiat dalam penyusunannya. Adapun kutipannya

dalam penyusunan karya ini saya cantumkan sumber kutipannya

dalam skripsi. Saya bersedia melakukan proses semestinya sesuai

peraturan perundangan yang berlaku jika skripsi ini sebagian atau

keseluruhan merupakan plagiat dari karya orang lain. Demikian

pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.

Jakarta, 06 Maret 2020

Ahmad Jaelani

113052000068

Page 7: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

i

ABSTRAK

Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja Putus Sekolah Di Lembaga Usaha Kurnia Fried Chicken. Dibawah bimbingan M. Jufri Halim, M.Si

Islam adalah agama dakwah, kegiatan atau ajakan yang menyeru kebaikan, baik secara lisan, tulisan, hikmah. Salah satu individu atau kelompok yang sangat membutuhkan dakwah islam atau bimbingan agama adalah remja putus sekolah, karena mereka kelompok sosial yang paling penting dan strategis, sebab remaja disebutnya sebagai tonggak estafet bangsa (penerus). Gambaran sebuah bangsa dapat dilihat dari keadaan pemudanya di masa sekarang, sebab keadaan pemuda di masa sekarang akan memperlihatkan bagaimana sebuah bangsa di masa yang akan datang.

Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses bimbingan agama dalam meningkatkan kewirausahaan dan untuk mengetahui bagaimana hasil dari bimbingan agama terhadap remaja putus sekolah di Lembaga Usaha Kurnia Fried Chicken.

Metodolgi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data diperoleh dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka penulis akan menjelaskan secara singkat hasil penelitian tersebut. Bimbingan agama terhadap remaja putus sekolah di Kurnia Fried Chicken merupakan upaya dalam memperdayakan remaja binaan agar memiliki perubahan dalam dua hal yaitu: perubahan segi keagamaan dan perubahan ekonomi.

Adapun program yang dilakukan di Kurnia Fried Chicken yaitu: program usaha, program bimbingan agama, dan program sosial. Program usaha bertujuan untuk memberikan keterampilan (skill) terhadap remaja putus sekolah melalui membuat makanan ayam goreng, dengan adanya keahlian dibidang tersebut maka remaja binaan akan menghasilkan peluang usaha yang menghasilkan dan mandiri. Program bimbingan agama bertujuan untuk remaja putus sekolah memperbaiki akhlak terhadap Allh SWT, melalui materi-materi keagamaan, materi syukur dan metode keteladanan dalam menjaga solat lima waktu. Program sosial bertujuan untuk remaja putus sekolah mempunyai jiwa sosial, peduli terhadap anak yatim dan terlantar di sekeliling tempat usaha.

Kata Kunci: Bimbingan Agama, kewirausahaan, Remaja Putus Sekolah.

Page 8: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuuh

Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah

SWT karena atas nikmat dan karuniaNya penelitian skripsi ini

dapat berjalan dengan baik tanpa halangan yang berarti.

ShalawatdansertasalamjugatidaklupaditunjukkankepadaNabibesar

Muhamad SAW.

Begitu banyak kesan dan manfaat yang dirasakan oleh

peneliti saat menyelesaikan skripsi ini. Peneliti tidak hanya

mendapatkan ilmu tetapi juga mendapatkan pelajaran bahwa

tidak ada kesuksesan tanpa usaha dan kerja keras. Selain itu,

peneliti menjadi lebih terbuka dalam berpikir bahwa Islam adalah

agama yang begitu menjunjung tinggi perbedaan serta penuh

cinta kepada seluruh manusia.

Dengan selesainya skripsi ini, merupakan suatu

kebanggan yang tak terhingga bagi penulis meskipun dalam

penyelesaiannya selalu mendapat rintangan-rintangan, baik dari

diri sendiri maupun dari luar. Namun, dengan adanya dukungan

dan semangat dari berbagai pihak, peneliti dapat menyelesaikan

skripsi dengan sebaik-baiknya. Karena itu, dalam kesempatan ini

peneliti ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga

kepada:

1. Dr. Suparto, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr. Napsiyah,

S.Ag, BSW.,Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum

Page 9: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

iii

Dr. Sihabuddin N, M.Ag., dan Wakil Dekan III Bidang

Kemahasiswaan, Drs. Cecep Castrawijaya, M.A.

2. Ketua Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam Ir. Noor

Bekti Negoro, SE., M.Si., Serketaris Jurusan Bimbingan

dan Penyulahn Islam Artiarini Puspita Arwan, M.Psi,

yang telah meluangkan waktunya untuk sekedar

berkonsultasi dan meminta bantuan dalam hal perkulihan.

3. M. Jufri Halim, M.Si. sebagai Dosen Pembimbing yang

telah begitu bijaksana memberikan ilmunya kepada

peneliti di tengah kesibukan yang padat, serta

membimbing peneliti dengan sabar agar skripsi ini selesai

dengan baik dan juga bermanfaaat.

4. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi yang telah mengajari dan member ilmu

kepada peneliti. Mohon maaf apabila ada kesalahan kata

atau sikap yang menyinggung selama perkulihan.

5. Segenap Staf Perpustakaan Utama UIN Jakarta dan

Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi yang rela berbaik hati dalam meberikan

buku-buku yang dibutuhkan oleh peneliti.

6. Orang tua tercinta, Ayahnda Nima dan Ibunda Idar dan

Mertua Ayahanda Cahyan dan Ibunda Kakar yang sangat

luar biasa memperjuangkan dan mendukung peneliti

untuk bisa meraih pendidikan setinggi-tingginya,

memberikan kasih saying do‟a yang tak terhingga

sehingga peneliti bisa menyelesaikan skripsi ini dengan

baik.

Page 10: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

iv

7. Teruntuk Istri tercinta yang sudah memberikan motivasi

dan semangat yang tiada henti sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi ini.

8. Seluruh teman-teman BPI 2013 yang selalu menjadi

tempat berbagi dan belajar banyak hal di dalam kelas,

semoga silaturahmi di antara kami tidak terputus sampai

di sini.

9. Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian skripsi

yang tidak dapat disebutkan stau persatu. Semoga amal

dan kebaikan kalian selalu di jabah oleh Allah SWT.

Dengan segala kekurangan dan keterbatasan peneliti

dalam menyelesaikan skripsi ini, semoga apa yang telah

peneliti lakukan dapat bermanfaat untuk para pembaca,

memberikan nilai kebaikan khususnya bagi peneliti maupun

pembaca sekalian dan semoga dapat menjadi kebaikan dalam

bidang dakwah dan komunikasi di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, Aamiin Ya Rabbal Alamiiin.

WassalamualaikumWarohmatullahiWabarokatuh.

Jakarta, 06 Maret 2020

Ahmad Jaelani

Page 11: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................ iv

DAFTAR GAMBAR ............................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakangMasalah .................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ...................................................... 7

C. Batasan Masalah............................................................ 7

D. Rumusan Masalah ......................................................... 8

E. Tujuandan Manfaat Penelitian ...................................... 9

F. Tinjauan Kajian Terdahulu ........................................... 10

G. Metodologi Penelitian ................................................... 12

H. Sistematika Penulisan ................................................... 17

BAB II LANDASAN TEORI

A. Ruang Lingkup Bimbingan Agama .............................. 19

1. Pengertian Bimbingan Agama ................................ 19

2. Tujuan dan Fungsi Bimbingan Agama ................... 23

3. Materi Bimbingan Agama ....................................... 30

B. Ruang Lingkup Kewirausahaan .................................... 38

1. Pengertian Kewirausahaan dan Wirausaha ............. 40

2. Pendorong Kewirausahaan ...................................... 40

3. Fungsi Kewirausahaan ............................................ 42

4. Karakteristik Wirausaha .......................................... 43

5. Manfaat Kewirausahaan .......................................... 45

Page 12: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

vi

6. Faktor yang mendukung seseorang menjadi

Wirausahawan ........................................................ 45

7. Landasan Kewirausahaan dalam Islam .................. 47

C. Remaja Putus Sekolah .................................................. 50

1. Penegrtian Remaja Putus Sekolah .......................... 50

2. Ciri-ciri Masa Remaja ............................................ 54

3. Pengartian Putus Sekolah ....................................... 56

4. Faktor Penyebab Remaja Putus Sekolah ................ 57

BAB III LEMBAGA USAHA KURNIA FRIED

CHICKEN

A. Sejarah Berdirinya Lembaga Usaha Kurnia Fried

Chicken ......................................................................... 59

B. Profil Lembaga Usaha Kurnia Fried Chicken .............. 62

1. Visi dan Misi Lembaga Usaha Kurnia Fried

Chicken .................................................................. 59

2. Tata Tertib Lembaga Usaha Kurnia Fried

Chicken .................................................................. 60

C. Program Lembaga Usaha Kurnia Fried Chicken .......... 64

D. Fasilitas Sarana dan Prasarana Lembaga Usaha

Kurnia Fried Chicken ................................................... 65

E. Stuktur Organisasi Lembaga Usaha Kurnia

Fried Chicken ............................................................... 66

BAB IV HASIL DANTEMUAN PENELITIAN

A. Data Informan ............................................................... 67

B. Temuan Penelitian dengan Pembina Sekaligus

Pendiri Lembaga Usaha Kurnia Fried Chicken ............ 69

1. Materi Bimbingan Agama ...................................... 69

Page 13: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

vii

2. Metode Bimbingan Agama .......................................... 77

BAB V PEMBAHASAN

A. Proses Bimbingan Agama dalam Meningkatkan

Kewirausahaan Remaja Putus Sekolah di Lembaga

Usaha Kurnia Fried Chicken ......................................... 83

B. Hasil dari Bimbingan Agama dalam Meningkatkan

Kewirausahaan Remaja Putus sekolah di Lembaga

Usaha Kurnia Fried Chicken ......................................... 85

BAB VIKESIMPULAN DAN SARAN

C. Kesimpulan ................................................................... 89

D. Saran .............................................................................. 89

DAFTAR PUSTAKA .............................................................. 91

Page 14: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja
Page 15: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pemuda adalah kelompok sosial yang paling penting

dan strategis, sebab pemuda disebutnya sebagai tonggak

estafet bangsa (penerus). Gambaran sebuah bangsa dapat

dilihat dari keadaan pemudanya di masa sekarang, sebab

keadaan pemuda di masa sekarang akan memperlihatkan

bagaimana sebuah bangsa di masa yang akan datang.

Demikian pentingnya kelompok sosial ini (pemuda), Islam

memberikan perhatian dan wasiat yang serius terhadap

sebuah bangsa, agar pemuda memperoleh perhatian tempat

dan perhatian yang serius, salah satunya adalah ayat yang

secara khusus diwasiatkan kepada para orang tua sebagai

ujung tombak dan penanggung jawab pembinaan pemuda

yaitu di dalam al-Quran Surat an-Nisa‟ Ayat 9.1

ا اف ع ذة ض ي ر م ذ ه ف ل ن خ وا م رك و ت ين م خش الذ ي وم

ا يد د ل س و وا ق وم ق ي وم وا اللذ ذق ت ي ل م ف ي ل افوا ع خ “Dan hendaklah takut kepada Alllah, orang-orang

yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-

anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap

(kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka

bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan

perkataan yang benar”.(QS: an-Nisa‟; 9).

1Al- Qur‟an Surah An-Nisa Ayat 9

Page 16: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

2

Termasuk juga apa yang telah dijelaskan oleh Allah

SWT di dalam al-Quran Surat at-TahrimAyat 6.2

را يك ن ل ه ك وأ س ف ه وا أ وا ق ن م ين أ ا الذ يه ي أ

لظ ة غ ك ئ ل ا م ي ل ارة ع ج ح م ذاس وا ا امن ه ود وق

ا ون م ل ع ف ه وي ر م ا أ م صون اللذ ع اد ل ي د ص

رون ؤم ي“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu

dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah

manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar,

keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang

diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan

apa yang diperintahkan”. (QS. At-Tahrim; 6)

Bahkan di dalam pepatah arab dijjelaskan secara

menarik tentang pemuda, yang selanjutnya pepatah ini

dijadikan bagian dari literatur di dalam kajian pemuda, yaitu

“laisal fataa man qaala hua abii, walakinnal fataa man

qaala hee anadzaa”(Bukan seorang pemuda yang

mengatakan itu “bapak saya”, akan tetapi seorang pemuda

yang mengatakan “ini saya”).

Dalam banyak kesempatan, kita menyaksikan di

lingkungan masyarakat, masih banyak anak-anak muda yang

terperangkap dalam pergaulan yang kurang produktif,

sekedar kumpul-kumpul dan cenderung berbuat ulah dan

kerusakan di lingkungan masyarakatnya. Pemuda dimaksud

dikenal sebagai pemuda pengangguran, biasanya di antara

2Al-Qur‟an Surah At-Tahrim Ayat 6

Page 17: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

3

mereka termasuk pemuda putus sekolah. Kelomok pemuda

ini tidak saja mengambarkan masa depan pemuda dimaksud

suram, tetapi juga sekaligus menjadi ancaman bagi

kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk di dalam

kehidupan masyarakat. Bahkan kelompok pemuda putus

sekolah yang berada di tengah-tengah masyarakat diberi

lebel oleh masyarakat sebagai“sampah masyarakat”, mereka

menjadi kelompok sosial yang paling tidak diinginkan oleh

masyarakat.

Islam adalah agama dakwah, dakwah inilah yang

menjadi ciri utama sekaligus menjadi kekuatan di dalam

Islam. L. Stoddart dalam The New World of Islam yang

dikutip Samsul Munir Amin dalam bukunya “Ilmu Dakwah”

menyatakan, bahwa bangkitnya Islam merupakan suatu

peristiwa yang menakjubkan dalam sejarah manusia. Hanya

dalam tempo seabad saja dari gurun tandus dan suku bangsa

terbelakang Islam telah tersebar hampir menggenangi

separuh dunia. Menghancurkan kerajaan-kerajaan besar,

memusnahkan beberapa agama besar, yang telah dianut

berbilang zaman dan abad. Mengadakan revolusi berfikir

dalam jiwa dan bangsa. Dan sekaligus membina satu dunia

baru- “Dunia Isalam”.3

Sebagaimana dijelaskan dalam al-Quran, setiap orang

muslim baik laki-laki ataupun perempuan memiliki tanggung

jawab dan kewajiban untuk menyampaikan dan

3 Drs. Munir Amin, MA., Ilmu Dakwah, (Jakarta:L Amzah, 2009),h.

17.

Page 18: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

4

melaksanakan dakwah kepada orang lain, baik perorangan

ataupun kepada kelompok (jamaah) sesuai dengan kadar dan

kemampuannya masing-masing. Seperti apa yang dijelaskan

di dalam al-Quran Surat an-Nahl 125.

“Serulah (manusia) pada jalan Tuhanmu dengan hikmah

dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara

yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih

mengetahui tentang siap yang tersesat dari jalanNya, Dialah

yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat

petunjuk”. (QS. An-Nahl 16:125).

Ayat di atas menjelaskan bahwa setiap manusia memiliki

tanggung jawab untuk menyeru kepada yang lainnya

(mereka: mad‟u) agar bisa mengajak yang lain menuju ke

jalan Tuhan, bahkan Tuhan juga tunjukkan bagaimana cara

atau langkah-langkah yang harus ditempuh, diantara cara-

cara yang harus ditempuh di dalam mengajak orang lain

adalah dengan cara hikmah, nasehat yang baik atau bahkan

mujadalah (berdebat) dengan cara baik pula. Tanggung

jawab untuk menyeru ini sesungguhnya berlaku kepada

setiap orang yang muslim (baik laki-laki ataupun perempuan)

yang mereka sudah memiliki batas sebagai orang yang

memperoleh khitob. Walupun demikian, kewajiban

menyampaikan tetap disesuaikan dengan batas kemampuan

yang dimiliki oleh seorang muslim atau muslimah.

Page 19: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

5

Prof. Dr. Quraish Shihab memberikan definisi yang

menarik tentang dakwah, dia menggambarkannya secara

gamblang tentang apa yang dimaksud dengan dakwah.

Menurutnya,“Dakwah adalah seruan atau ajakan kepada

keinsyafan atau usaha mengubah situasi kepada situasi yang

lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun

kepada masyarakat. Perwujudan dakwah bukan sekedar

usaha meningkatkan pemahaman dalam tingkah laku dan

pandangan hidup saja, tetapi juga menuju sasaran yang lebih

luas. Apalagi pada masa sekarang ini, ia harus lebih berperan

menuju kepada pelaksanaan ajaran Islam secara lebih

menyeluruh dalam berbagai aspek”.4

Usaha-usaha dakwah yang dilakukan oleh orang perorang

atau sebuah lembaga kepada anggota kelompok masyarakat

tertentu, menjadi menarik untuk dikaji dan ditelaah secara

mendalam, menyangkut bagaimana dakwah dilaksanakan

sebagai sebuah gerakan, bagaimana visi, misi yang

melandasi usaha-usaha dakwah tersebut, target, termasuk

bagaimana strategi, bahkan bagaimana gerakan tersebut

dilakukan secara istiqamah untuk menghantarkan sasaran

dakwah pada kondisi yang lebih baik dari sebelumnya, sesuai

dengan apa yang diharapkan.

Sejumlah pihak, baik atas nama perorangan atau lembaga

yang berusaha menggerakkan sebuah cita-cita untuk

membantu pihak lain, yang dilakukan oarang perorangan

4Drs. Samsul Munir Amin, MA., Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah,

2009), h. 4-5.

Page 20: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

6

untuk menghantarkan sasaran dakwah, mungkin sudah

banyak dilakukan dan terjadi di dalam kehidupan

masyarakat, baik gerakan dakwah tersebut dilakukan secara

terang-terangan seperti berdirinya sebuah yayasan yang

terlembagakan dengan baik atau gerakan dakwah dilakukan

secara sembunyi-sembunyi orang perorang. Usaha-usaha

dakwah dimaksud menarik jika diangkat dalam satu

penelitian agar bisa memiliki nilai tambah, terutama buat

pengayaan literatur dakwah bagi kajian-kajian di masa yang

akan datang. Dari sana bisa diungkap, bagaimana gerakan

dakwah tersebut dijalankan, dan bagaimana seorang

penggerak dakwah melakukan dan mengelola gerakan

dakwahnya, sehingga bisa berjalan dengan baik.

Sebagaimana dijelaskan di atas, gerakan dakwah yang

bersifat individual di dalam masyarakat sesungguhnya

banyak terjadi, sebab sebagian besar anggota masyarakat

memiliki tingkat kepedulian, kepekaan dan perhatian yang

tinggi terhadap kelompok masyarakat yang mengalami

permasalahan sosial, seperti masalah-masalah pendidikan

(kebodohan), ekonomi (kemiskinan), dan akses informasi

(keterbelakanagan).

Melihat pentingnya pemuda bagi masa depan kehidupan

berbangsa dan bernegara, serta menariknya sebuah

kepedulian yang dilakukan sebagian individu terhadap

kelompok sosial yang lainnya, seperti kepedulian kepada

kelompok pemuda, di mana gerakan kepedulian ini kemudian

dikenal di dalam tradisi akademik sebagai gerakan dakwah.

Page 21: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

7

Berhubungan dengan dasar pemikiran hal tersebut di atas,

maka penulis merasa tertarik untuk meneliti dan mengkaji

secara mendalam sebuah studi kasus gerakan dakwah yang

dilakukan oleh Ustadz Danu Kurnia, yang serius

membimbing dan memberikan perhatian kepada sekelompok

pemuda pengangguran (putus sekolah) yang berasal dari

daerahnya. Untuk itulah, penulis memberikan judul:

“Bimbingan Agama dalam Meningkatkan

Kewirausahaan Remaja Putus Sekolah di Lembaga

Usaha Kurnia Fried Chicken.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah ditulis, peneliti

memberikan identifikasi masalah yaitu upaya membangun

kepedulian terhadap remaja putus sekolah . dalam hal ini

upaya yang dilakukan oleh Usaha Kurnia Fried Cicken yaitu

melalui program bimbingan agama yang diajukan kepada

remaja putus sekolah.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diatas,

penulis akan membatasi masalah yang akan diteliti dengan

harapan agar lebih terarah dan terfokus, yaitu terbatas pada

remaja putus sekolah yang masuk dalam pembinaan sejak

tahun 2013-2017. Pada periode ini terdapat 6 (enam) peserta

binaan, ke 6 (enam) peserta binaan atau remaja putus sekolah

dimaksud kini telah mandiri dan sudah berkeluarga.

Page 22: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

8

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah yang

telah dijelaskan di atas, maka dapat dijelaskan rumusan

masalah dari penelitian ini. Adapun rumusan masalahnya

adalah:

1. Bagaimana proses bimbingan agama dalam

meningkatkan kewirausahaan remaja putus sekolah di

Lembaga Usaha Kurnia Fried Chicken ?

2. Bagaimana hasil dari bimbingan agama dalam

meningkatkan kewirausahaan di Lembaga Usaha Kurnia

Fried Chicken ?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui proses bimbingan agama dalam

meningkatkan kewirausahaan Lembaga Usaha di

Kurnia Fride Cicken.

b. Untuk mengetahui bagaimana hasil dari bimbingan

agamadalam meningkatkan kewirausahaa yang

dilakukan di Lembaga Usaha Kurnia Fride Cicken.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

1) Manfaat penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan

pengetahuan dan keilmuan untuk memberikan sesuatu

yang baru dalam pandangan remaja putus sekolah

secara luas agar mengetahui dan memahami dalam

upaya pembinaan kewirausahaan melalui bimbingan

Page 23: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

9

agama di Usaha Kurnia Fried Cicken. Serta dapat

menambah literature dan khazanah jurusan Bimbingan

dan Penyuluhan Islam Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2) Penelitian ini di harapakan bisa memberikan

kontribusi yang positif dalam mengembangkan

keilmuan dan pengembangan kurikulum yang terdapat

di jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam di

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

b. Manfaat Praktis

1. Manfaat Praktis

Agar lebih memahami dan mengetahui ilmu

pengetahuan peneliti di bidang Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi remaja putus sekolah dalam bidang

Bimbingan dan Penyuluhan Islam mengenai penelitian

pada remaja putus sekolah.

F. Tinjauan Kajian Terdahulu

Untuk memperkuat dan menjamin origialitas karya

ilmiah pada penelitian ini, penulis sengaja melakukan

penelusuran karya-karya lain pada skripsi yang sebanding,

melalui Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah

jakarta dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwan dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dari hasil

penelusuran ini penulis menemukan sejumlah karya ilmiah

skripsi yang memiliki garis kajian dengan berbagai bagian

yang dekat. Berikut penulis sajikan sejumlah tulisan karya

Page 24: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

10

ilmiah skripsi yang dimaskudkan oleh penullis, di antaranya

adalah:

1. “Metode Dakwah Melalui Dzikir dalam Bimbingan

Psikososial Penerima Manfaat PSKW Mulya Jaya

Pasar Rebo Jakarta Timur”. Ditulis oleh Zulfikar

2009 Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas

Islam Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini membahas

bagaimana konsep dakwah dalam bimbingan psikososial

terhadap peneriman manfaat PSKW, serta bagaimana

penerapan dakwah melaui dzikir dalam bimbingan

psikososial penerima manfaat PSKW, dan apa saja

hambatan-hambatan yang dihadapi serta

penanggulannya

2. “Upaya Pembinaan Kepribadian dan Kemandirian

Anak asuh dalam Pelayanan Kesejahteraan Sosial

pada PSAA Al-Khariyah Cilandak Barat”. Ditulis

oleh Syamsu Bahri tahun 2017 Program studi

Kesejahteraan Sosial Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini membahas tentang

upaya pembinaan kepribadian dan kemandirian anak

Yatim. Penulis menjelaskan bahwa pelayanan utama

difokuskan terhadap pengasramaan dan pendidikan agar

dapat menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain.

Adapun hambatan dari pembinaan itu adalah sarana

prasarana dan tenaga kerja berbasis bahasa, lalu faktor

pendukung adalah mendapatkan perhatian dari

Page 25: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

11

pemerintah setempat yang menghasilkan tenaga kerja

berbasis skill dan juga pendanaan terkait pembangunan

asrama.

3. “Peran Orang Tua Asuh dalam Mendukung

Perkembangan Kemandirian Remaja Putus Sekolah

di Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Bambu Apus,

Jakarta Timur”. Ditulis oleh Maygie Prianyundana

tahun 2014 Program Studi Kesejahteraan Sosial Fakultas

Dakwah dan Ilmu Komunikasi Uneversitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis meneliti tentang

pentingnya orang tua asuh dalam mendukung

perkembangan kemandirian remaja di PSBR Bambu

Apus, penulis juga menjelaskan seperti apa pola-pola

peran orang tua asuh untuk membantu dan mendukung

perkembangan kemandirian pada remaja disana karena

setiap penerima manfaat mempunyai kebutuhan yang

berbeda. Maka dari itu orang tua asuh harus memiliki

strategi dan metode guna membangun pribadi yang lebih

baik dari aspek kemandirian para remaja disana. Dengan

rumusan masalah tentang pola pengasuhan dan peran

yang ditetapakan orang tua asuh, penulis mendapatkan

jawaban sesuai dengan metodologi yang diterakan yaitu

kualitatif deskriptif.

4. “Dukungan Sosial dan motivasi dalam Beribadah

pada Lansia di Pondok Lansia Berdikari

Tanggerang”Ditulis oleh Syifa Akmalia Kholilurohmah

tahun 2019 Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan

Islan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Page 26: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

12

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis meneliti tentang bagaimana bentuk dukungan

sosial yang diberikan pada lansia di Pondok Lansia

Berdikari Tanggerang dan bagaimana motivasi

beribadah pada lansia serta bagaimana pengaruh dari

dukungan sosial bagi motivasi lansia dalam beribadah.

Dari keempat hasil penelitian di atas, penulis

menyatakan bahwa hasil penelitian penulis sangat berbeda

dengan hasil penelitian sebelumnya, yaitu:

a. Subjek penelitian skripsi ini adalah remaja putus

sekolah. Hal ini berbeda dengan subjek penelitian yang

dibahas pada tinjauan pustaka di atas.

b. Lokasi penelitian skripsi ini yaitu di Usaha Kurnia Fried

Cicken Jakarta Timur. Lokasi penelitian ini berbeda

dengan tinjauan pustaka di atas.

c. Masalah penelitian dalam penulisaan skripsi ini

membahas pembinaan kewirausahaan melalui bimbingan

agama terhadap remaja putus sekolah. Hal ini berbeda

dengan penelitian yang dibahas pada tinjauan pustaka di

atas.

G. Metodologi Penelitian

Metodologi pada penelitian ini digunakan beberapa

standar sesuai dengan kaidah-kaidah dalam pedoman

penelitian. Yaitu: :

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan di dalam penelitian

adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah

Page 27: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

13

penelitian yang dilakukan pada konsep objek yang

alami, penelitian sebagai imstumen kunci, teknik

pengumpulan data dilakukan secara gabungan, data yang

dihasilkan bersifat deskriptif dan analisis data dilakukan

secara induktif dan penelitian ini lebih menekankan

makna daripada generalisasi.5 Pendekatan ini berangkat

dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, maupun

pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya yang

kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-

permasalahan beserta pemecahannya yang diajukan

untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) dalam

bentuk dukungan data empiris dilaporkan.

Dari berbagai macam jenis penelitian yang ada,

peneliti menggunakan type penelitian deskriptif dalam

melakukan penelitian ini. Penelitian ini berupaya dalam

pencarian fakta status sekelompok manusia, suatu obyek,

suatu kondisi, suatu sistem pemikiran atupun suatu

peristiwa pada masa sekarang dengan interpretasi yang

tepat.6

Penjelasan lain lahir dari Atherton dan Klemacek,

yang dikutip dalam Buku Metode Penelitian Sosial

Karya DR. Irawan Soerhartono, sebagai berikut:

„‟sebagaimana ditunjukan oleh namanya, masyarakat atu

suatu kelompok orang tertentu atu gambaran tentang

5Sedarmayanti & Syarifudin Hidayat, Meteologi Penelitian, (Bandung:

CV. Mandar Maju, 2011), h.33. 6Sedarmayanti & Syarifudin Hidayat, Meteologi Penelitian, (Bandung:

CV. Mandar Maju, 2011), h.33.

Page 28: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

14

sutu gejala atau hubungan atara dua gejala atu lebih.7

Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk

menggambarkan sifat atau suatu keadaan yang

sementara berjalan pada saat penelitian ini dilakukan

memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertntu.8

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Sedangkan lokasi dan waktu penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian di kediaman Ustadz

Danu Kurnia yang beralamat di jln. Manunggal

Kampung Kelapa 2 Wetan Ciracas Jakarta Timur.

b. Waktu Penelitian

Adapun waktunya adalah selama 6 (enam)

bulan, setelah memperoleh persetujuan dari Seminar

Proposal dan Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan

Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sebelum surat izin

penelitian dari Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi penulis terima, untuk sementara penulis

telah melakukan observasi dan prakondisi di tempat

penelitian, sekaligus melakukan berbagai pendekatan

awal agar proses penelitian nanti bisa berjalan

7Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2004), h.35 8Mahi M. Hikmat, Meteologi Penelitian dalam Perspektif Ilmu

komunikasi dan Sastra, (Jakarta: Graha ilmu, 2011), h.44

Page 29: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

15

dengan lancar dan tidak mengalami hambatan yang

berarti.

3. Subjek dan Objek Penelitian

Sedangkan subyek dan obyek penelitian dapat

dielaskan seagai berikut:

a. Subyek penelitian adalah penulis sebagai peneliti

b. Obyek penelitian adalah meliputi Ustadz Danu Kurnia

sebagai “key informan”, peserta pembinaan yang

terdiri dari 6 (enam) orang yaitu 1. Acep Rahim, 2.

Sutisna Syarif, 3. Halipudin, 4. Dadang, 5. Dasep dan

6. Ahmad, dan data-data atau dokumen-dokumen

yang ada.

4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam peneitian ini untuk mencari dan

mengumpulkan data, penulis mnggunakan teknik

pengumpulan data sebagai berikut:

a. Pengamatan lapangan (observasi)

Observasi dilakukan guna menggali informasi

dari beberapa sember seperati Ustadz Danu Kurnia

sebagai pelaku dan pembina program, keenam sasaran

yang menerima program pembinaan, sehingga

penelitian menempatkan diri secara sadar pada suatu

lokasi tertentu guna mengamati perilaku subyek atau hal

alami disekitarnya. Kemungkinan pengamat belum

mengenal tentang subyek dan lokasi yang akan diamati,

oleh karena itu pengamat atau peneliti dapat

menggunakan seluruh indranya dan menerapkan budaya

Page 30: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

16

atau akan budinya untuk mengngungkap apa yang

sebenarnya ada di subyek dan lokasi penelitian,

dijelaskan oleh Douglas.9

b. Wawancara

Wawancara adalah percakan dengan maksud

tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak. Yaitu

pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan

terwawancara yang memberikan jawaban atas

pertanyaan itu.10

Mengajukan pertanyaan untuk

mendapat jawaban yang benar merupakan pekerjaan

yang cukup sulit, wawancara merupakan cara yang

umum dan ampuh untuk memahami keinginan

/kebutuhan.11

Dalam hal ini wawancara dilakukan

terhadap Ustadz Danu Kurnia sebagai pembina, peserta

binaan dan segala hal yang terkait di dalamnya untuk

mendapatkan data yang dibutuhkan.

c. Dokumen

Dokumen merupakan salah satu alat yang

digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian

kualitatif. Dokumen adalah catatan yang dapat berupa

secarik keretas yang berisi tulisan mengenai kenyataan,

bukti, ataupun informasi, dapat pula berupa foto, pita-

kaset atupun pita recording, silede, mikro film dan film.

9Sedarmayanti dan Syarifudin Hidayat, Metodologi Penelitian,

(bandung: CV,.Mandar Maju, 2011),h.76. 10

Leky J. Maleong, Metodologi Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik,

(Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h.143. 11

Sedermayanti dan Syarifudin Hidayat, Metodologi Penelitian,

(Bansdung. Cv. Mandar Maju, 2011), h.80.

Page 31: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

17

Dokumen tersebut berguna sebagai bukti sumber data

untuk membuka kesempatan untuk lebih memperluas

penghetahuan terhadap sesuatu yang diselidiki,

dijelaskan Parsudi.12

5. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan

analisis deskriptif. Data yang diperoleh dan

dikumpulkan kemudian diolah dengan melakukan

editing yaitu pengecekan atau pengoreksian data yang

telah dikumpulkan karena kemungkinan data yang telah

dikumpulkan tidak logis dan meragukan. Tujuannya

untuk menghilangkan ksalahan-kesalahan yang terdapat

pada pencatatan di lapangan dan bersipat koreksi.

Kemudian data dianalisis dengan melakukan beberapa

pengujian menggunakan metode standard.

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini terbagi ke dalam enam

bab yang pada tiap-tiap bab terdiri dari sub-sub bab sebagai

berikut:

BAB IPENDAHULUAN Merupakan bagian yang menjelaskan

latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah,

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan

kajian terdahulu, metodologi penelitian,dan sistematika

penulisan.

12

Sedermayanty dan Syarifudin Hidayat, Metodologi Penelitian,

(Bandung: CV. Mandar Maju, 2011), h.86

Page 32: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

18

BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini merupakan bagian

dari landasan teori, yaitu merupakan bagian yang menjelaskan

seputar teori-teori yang akan dijadikan pijakan untuk mengukur

penelitian ini. Diantara teori-teori yang akan dibahas secara

mendalam antara lain, tentang teori pembinaan, teori

kewirausahaan, dan teori remaja putus sekolah.

BAB III PROFIL LEMBAGA KURNIA FRIED CHICKEN

Bab ini secara khusus akan membahas mengenai sejarah lembaga

Usaha Kurnia Fried Chicken, Profile Lembaga Usaha Kurnia

Fried Chicken, Program Lembaga Usaha Kurnia Fried Chicken,

Fasilitas Sarana dan Prasarana, dan Struktur Pengurus

BAB IV TEMUAN HASIL PENELITIAN Pada bab ini akan

menjelaskantentang temuan hasil penelitian yang meliputi

deskripsi informan dan bimbingan agama dalam meningkatakan

kewirausahaan remaja putus sekolah di Lembaga Usaha Kurnia

Fried Chicken

BAB V ANALISIS DATA Pada bab ini peneliti berusaha

menganalis secara komprehensif temuan hasil penelitian dengan

teori yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB VI PENUTUP Pada bab ini akan menjelaskan mengenai

kesimpulan dan saran dalam penelitian ini

Page 33: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

19

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Bimbingan Agama

1. Pengertian Bimbingan Agama

Istilah bimbingan merupakan terjemaah dari

kataguidance berasal dari kata kerja toguide yang

mempunyai arti menunjukan, membimbing, menuntun,

atupun membantu. Sesuai dengan istilahnya, maka secara

umum bimbingan dapat diartikan sebagai suatu bantuan

atau tuntunan.13

Bimo Walgito mendefinisikan bimbingan sebagai

bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu

atau sekumpulan individu dalam menghindari atau

mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam hidupnya agar

individu atau sekumpulan individu dapat mencapai

kesejahteraan hidup.14

Menurut Syamsul Munir Amin dalam Year‟s Book

of Education menyatakan: „’Guidance is process of

helping individual through their own effort to disover and

develop their potentialities both personal happiness and

social usefulness’’, artinyabimbingan adalah suatu proses

membantu individu melalui usaha sendiri untuk

menemukan dan mengembangkan kemampuannya agar

13

Hallen A, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta Quantum Teaching,

2005) h. 2. 14

Bimo Walgito, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Yogyakarta:

Offset, 1995), h. 4.

Page 34: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

20

memperoleh kebehagiaan pribadi dan kemanfaatan

sosial‟‟.15

Sedangkan dalam bukunya yang berjudul

Bimbingan dan Konseling, Hallen memberikan definisi

bahwa „‟Bimbingan adalah proses pemberian bantuan

yang terus menerus dari seorang pembimbing yang telah

dipersiapkan kepada individu yang membutuhkannya

dalam rangka mengembangkan seluruh potensi yang

dimilikinya secara optimal dengan menggunakan berbagai

macam media dan teknik bimbingan dalam suasana

asuhan yang normative agar tercapai kemandirian

sehingga individu dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri

maupun bagi lingkungannya.‟‟16

Dari beberapa pengertian di atas dapat dipahami

bahwa pengertian bimbingan yaitu suatu proses pemberian

bantuan yang berkesinambungan dan sistematis kepada

individu atau sekumpulan individu dalam memecahkan

masalah yang dihadapinya agar tercapai kemampuan dan

kemandirian sehingga ia dapat memperoleh kebahagiaan

hidup dan memberikan sumbangan yang berarti bagi

kehidupan masyarakat umumnya.

Agama sebagai suatu istilah yang kita pakai sehari-

hari sebenarnya bisa dilihat dari aspek, yaitu:

15

M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan

Agama, (Jakarta: Golden Terayon Press, 1984), h. 17. 16

Hallen A, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Quantum Teaching,

2005), h. 9.

Page 35: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

21

a. Aspek subjektif (pribadi manusia). Agama

mengandung pengertian tentang tingkah laku

manusia, yang dijiwai oleh nilai-nilai keagamaan,

berupa getaran batin, yang dapat mengatur, dan

mengarahkan tingkah laku tersebut, kepada pola

hubungan dengan masyarakat, serta alam sekitarnya.

Dari aspek inilah manusia dengan tingkahlakunya itu,

merupaka perwujudan (manifestasi) dari pola hidup

yang telah membudaya dalam batinnya, dimana nilai-

nilai keagamaan telah membentuk menjadi rujukan

(referensi) dari sikap, dan orientasi hidup sehari-hari.

b. Aspek obyektif (doktrinair). Agama dalam pengertian

ini mengandung nilai-nilai ajaran tuhan yang bersifat

menuntun manusia ke arah tujuan yang sesuai dengan

kehendak ajaran tersebut. Agama dalam pengertian ini

belum masuk ke dalam batin manusia, atau belum

membudaya dakam tingkahlaku manusia, karena

masih berupa doktrin (ajaran) yang objektif berada di

luar diri manusia. Oleh karena itu, secara formal

agama dilihat secara aspek objektif dan diartikan

sebagai peraturan yang bersifat ilahi (dari tuhan) yang

menuntun orang-orang berakal budi kea rah ikhtiar

untuk mencapai kesejahteraan hidup di dunia, dan

memperoleh kebahagiaan di akhirat.17

17

Prof. H. M. Arifin, M.Ed. Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan

Penyuluhan Agama, (Jakarta: Golden Terayon Perss, 1982), h. 1-2.

Page 36: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

22

Menurut prof. KHM. Taib Thair Abdul Mu‟in,

agama adalah suatu peraturan yang mendorong jiwa

seseorang yang mempunyai akal, memmegang pelaturan

tuhan dengan kehendaknya sendiri, untuk mencapai

kebaikan hidup di dunia dan kebahagian kelak di akhirat.18

Sedangkan menurut Zakiyah Drajat, „‟agama

adalah kebutuhan jiwa (psikis) manusia, yang akan

mengatur dan mengendalikan sikap, pandangan hidup,

kelakuan dan cara menghadapi tiap-tiap masalah‟‟19

Menurut Aunur Rahim Faqih yang dimaksud

dengan bimbingan agama adalah proses pemberian

bantuan terhadap individu agar dalam kehidupan

keagamaannya senantiasa selaras dengan ketentuan dan

petunjuk Allah SWT., sehingga dapat mencapai

kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat‟‟.20

Dapat kita ketahui bahwa bimbingan agama adalah

usaha memberikan bantuan kepada seseorang dengan

menggunakan pendekatan ajaran agama yaitu ajaran

agama Islam, baik tujuan materi ataupun metode yang

diterapkan. Adapun tujuannya agar orang yang

bersangkutan mampu mengatasi setiap permasalahan

dengan kemampuan yang ada pada diri sendiri melalui

18

Mudjahid Abdul Manaf, Sejarah Agama-agama, (Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 1996), h.3. 19

Zakiyah Drajat, Pendidikan Agama dan Pembinan Mental, (Jakarta;

Bulan Bintang, 1982), h.52. 20

Mubasyaroh, „‟Metode-metode Bimbingan Agama Anak Jalanan‟‟.

Jurnal Bimbingan Konseling Islam, Vol. 4 No. 2, 2013, h. 61.

Page 37: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

23

dorongan dari kekuatan iman dan takwanya kepada Allah

SWT.

2. Tujuan dan Fungsi Bimbingan Agama

a. Tujuan Bimbingan Agama

Setiap manusia pasti mengalami hambatan serta

rintangan dikehidupannya dalam menggapai

keinginannya menjadi kenyataan, sehingga sangat

diprlukan bimbingan agama untuk selalu memperoleh

rasa keimanan dalam menghadapi berbagai rintangan

tersebut. Dalam bukunya Aunur Faqih membagai tujuan

bimbingan agama menjadi 2 tujuan yaitu sebagai berikut:

1) Tujuan umum

Membantu seseorang guna mewujudkan dirinya

menjadi manusia seutuhnya agar mencapai kebahagiaan

hidup di dunia dan di akhirat.

2) Tujuan Khusus

a) Membamtu individu tidak menghadapi

masalah,maksudnya pembimbing berusaha

membantu mencegah jangan sampai individu

menghadapi atau menemui masalah. Dengan kata

lain membantu individu mencegahnya timbul

masalah bagi dirinya sendiri.

b) Membantu individu memelihara dan

mengembangkan situasi dan kondisi.

c) Membantu individu memelihara dan

mengembangkan situasi dan kondisi yang baik

Page 38: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

24

atau telah lebih baikagar tetap baik atau menjadi

lebih baik.21

b. Fungsi Bimbingan Agama

Memperhatikan tujuan umum dan khusus di atas,

Aunur Rahim Faqih merumuskan fungsi dari bimbingan

agama yaitu;

1) Fungsi preventif, yaitu membantu individu menjaga atau

mencegah timbulnya masalah bagi dirinya.

2) Fungsi Kuratif atau Koroktif, yaitu membantu individu

memecahkan masalah yang sedang dihadapi atau

dialaminya.

3) Fungsi preservative, yaitu membantu individu agar situasi

yang semula tidak baik menjadi lebih baik, dan kebaikan

itu bertahan lama.

4) Fungsi development atau pengembangan, yaitu membantu

individu memelihara dan mengembangkan situasi atau

kondisi yang baik, sehingga tidak memungkinkannya

menjadi sebab masalah baginya22

.Fungsi pemeliharaan

dan pengembangan yaitu fungsi ini berarti bahwa layanan

bimbingan ini dapat membantu para individu dalam

memelihara dan mengembangkan pribadinya secara

menyeluruh, terarah dan berkelanjutan.Untuk mencapai

tujuan diatas dan sejalan dengan fungsi-fungsi bimbingan

agama tersebut, maka Ainur Rahim Faqih mengemukakan

21

Aunur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling Islam, (Yogyakarta:

UII Press, 2001). H. 36. 22

Aunur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling Islam, (Yogyakarta:

UII Press, 2001). H. 36.

Page 39: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

25

di dalam bukunya, melakukan bimbingan agama secara

garis besar disebutkan sebagai berikut:

a) Membantu individu mengetahui, mengenal dan

memahami keadaan dirinya sesuai dengan hakekatnya

atau memahamin kembali keadaan dirinya, sebab

dalam keadaan tertentu dapat tejadi individu tidak

mengenal atau tidak menyadari keaqdaan dirinya yang

sebenarnya. Secara singkat dikatakan bimbingan

agama mengingatkan kembali individu akan

fitrahnya.

b) Membantu individu menerima keadaan dirinya

sebagaimana adanya, dari segi baik dan buruknya,

kekuatan serta kelemahanya, sebagai sesuatu yang

memang telah ditetetapkan Allah (nasib atau

takdir),tetap juga harus disadari bahwa manusia harus

berikhtiar, kelemahan yang ada pada dirinya bukan

terus menerus disesali, dapat dikatakan untuk

membantu individu tawaka atau berserah diri kepada

allah.

c) Membantu individu memahami keadaan situasi dan

kondisi yang dihadapi saat ini.

d) Membantu individu menemukan alternatif pemecahan

masalah. Secara islami terapi umum untuk

memecahkan masalah rohaniah individu dilakukan

dengan cara yang dianjuarkan oleh Al-Qur‟an dan Al-

Hadists sebagai berikut: (1) berlaku sabar (2) membaca

Page 40: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

26

dan memahami Al-Qur‟an (3) berdzikir atau

mengingat Allah

Dengan secara seksama memperhatikan dan

memahami tujuan-tujuan serta fungsi-fungsi di atas,

adanya fungsi preventif agar individu terhindar dari

permasalahan, fungsi kuratif agar individu dapat

menyelesaikan permasalahan, fungsi kuratif agar invidu

tersbut menjadi lebih baik lagi dan terakhir fungsi

development agar individu dapat memperhatikan kondisi

baiknya sehingga tidak membuat masalah lagi. Maka dari

itu, diharapkan bimbingan agama yang telah

direncanakan dan dilaksanakan akan dapat membantu

individu memecahkan dan menyelesaikan dinamika

permasalahannya dengan seluruh segala kemampuan serta

potensi yang ada dalam dirinya sehingga dapat

memulihkan kondisi dan keadaan individu tersebut agar

menjadi lebih baik dari sebelumnya.

3. Metode Bimbingan Agama

Ada beberapa metode yang digunakan dalam

bimbingan agama, maka dalam upaya mengadakan

bimbingan agama menurut pendapat Arifin, M. Ed., dapat

menggunakan metode-metode sebagai berikut:23

a. Metode Ceramah

Metode ceramah merupakan suatu teknik atau

metode didalam bimbingan dengan cara penyajian atau

23

M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan

Agama, (Jakarta: PT Golden Trayon Press, 1998), h. 44-47.

Page 41: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

27

penyampaian informasinya melalui penerangan dan

penuturan secara lisan oleh pembimbing terhadap anak

bombing, pembimbing juga sering menggunakan alat-

alat bantu seperti gambar, kitab, peta dan alat lainnya.

Metode ini sering dipakai dalam bimbingan agama

yang banyak diwarnai dengan ciri karakteristik bicara

seorang pembimbing pada kegiatan bimbingan agama.

Metode ini pembinanya dilakukan secara berkelompok

dan pembimbing melakukan komunikasi secara

langsung.

b. Metode Cerita (Kisah)

Metode cerita adalah suatu cara penyampaian

dalam bentuk cerita. Cerita merupakan media yang

efektif untuk menanamkan nilai-nilai akhlak yang

baik, sekaligus karakter sesuai dengan nilai religi yang

disampaikan dan pada akhirnya dapat membentuk

sebuah keperibadian. Islam menyadari sifat alamiah

manusia untuk menyenangi cerita yang pengaruhnya

besar terhadap perasaan. Oleh karena itu metode cerita

dijadikan sebagai salah satu pendidikan.

c. Metode Keteladanan

Metode keteladanan merupakan bagian dari

sejumlah metode yang paling ampuh dan efektif dalam

mempersiapkan dan membentuk individu secara moral,

spiritual dan social. Sebab seorang pembimbing

merupakan contoh ideal dalam pandangan seseorang

yang tingkah laku dan sopan santunya akan ditiru, yang

Page 42: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

28

disadari atau tidak, bahkan semua keteladanan itu akan

melekat pada diri dan perasaannya dalam bentuk

ucapan, perbuatan, hal yang bersiapat material, indrawi

maupun spiritual. Karenanya keteladanan merupakan

faktor penentu baik buruknya seseorang yang

dibimbing.

Metode ini juga digunakan sebagai pemberian

contoh yang baik dalam tingkah laku sehari-hari.

Seorang pembimbing akan merasa sangat mudah

menyampaikan secara lisan, namun belum tentu dapat

menjalannkannya dan dapat diterima oleh yang

dibimbingnya, untuk mengatasinya, maka pembimbing

harus memberikan contoh atau keteladanan, misalnya

mengajarkan agar selalu berdzikir, maka pembimbing

harus melakukannya atau memulainnya terlebih dahulu.

d. Metode Wawancara

Metode wawancara merupakan salah satu cara

memperoleh fakta-fakta kejiwaan yang dapat dijadikan

bahan pemetaan tentang bagaimana sebenarnya hidup

dan kejiwaan seseorang yang dibimbing pada saat

tertentu yang memerlukan bimbingan. Wawancara dapat

berjalan dengan baik apabila memenuhi persyaratan

sebagai berikut:

1. Pembimbing harus bersifat komunikatif kepada

anak bimbing;

2. Pembimbing harus dapat dipercaya sebagai

pelindung oleh orang yang dibimbing;

Page 43: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

29

3. Pembimbing harus bisa menciptakan situasi dan

kondisi yang memberikan perasaan damai dan aman

serta santai kepada seorang yang dibimbing.

e. Metode Pencerahan (Metode Edukatif)

Yaitu cara mengucapkan tekanan perasaan yang

menghambat perkembangan belajar dengan mengorek

sampai tuntas perasaan atau sumber perasaan yang

menyebabkan hambatan atau ketegangan, dengan cara

„„client centered’’, yang diperdalam dengan permintaan

atau pertanyaan yang meyakinkan untuk mengingat-

ngingat serta mendorong agar berani mengungkapkan

perasaan tertekan, sehingga pada akhirnya pembimbing

memberikan petunjuk-petunjuk tentang usaha apa

sajakah yang baik bagi yang dibimbing dengan cara

yang tidak bernada imperative (wajib), akan tetapi

berupa anjuran-anjuran yang tidak mengikat.

Metode bimbingan agama seperti yang

dikemukakan oleh Arifin, M. Ed. Seorang peminpin

menggunakan metode ceramah biasanya dilakukan

secara berkelompok dan menyampaikan informasi

secara langsung, metode cerita (kisah) seorang

pembimbing menyampaikan informasi dengan sebuah

cerita dan diyakini lebih efektif, metode keteladanan

seorang pembimbing memberikan contoh yang baik

dalam bertingkah laku dan sikap karena meskipun

metode ini paling efektif juga sebagai penentu baik

buruknya individu yang dibimbimng tersebut, adapun

Page 44: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

30

metode wawancara dengan cara seorang pembimbing

melakukan pendekatan untuk bertanya-tanya mengenai

suatu perihal dan hanya terdapat seseorang pembimbing

dengan individu tersebut, terakhir metode pencerahan

sebenarnya hampir sama dengan metode wawancara

hanya saja pembimbing memberikan petunjuk-petunjuk

dan anjuran-anjuran guna menyelesaikan permasalahan

yang dialami individu.

4. Materi Bimbingan Agama

Materi yang dipakai dalam pembimbing agama

adalah semua yang terkandung dalam Al-Qur‟an yaitu

sebagai berikut:

a. Aqidah

Aqidah menurut bahasa berasal dari kata aqada,

ya’qidu, aqdan atau aqidatan yang artinya mengikatkan.

Bentuk jama‟ dari aqidah adalah aqaid yang berarti

simpulan atau ikatan iman. Dari kata itu muncul pula

kata I’tiqad yang berarti kepercayaan. Sedangkan aqidah

secara etimologis berarti ikatan atau sangkutan. Secara

praktis, aqidah berarti kepercayaan, keyakinan,

atauiman.24

Aqidah menurut Zuhairi adalah bersifat I‟tikad

batin, berfungsi mengajarkan ke-Esaan Allah, Esa

sebagai Tuhan yang mencipta, mengatur, dan

24

E. Hassan Saleh, Study Islam Diperguruan Tinggi Pembinaan IMTAQ

dan PengembanganWawasan, (Jakarta: ISTN, 2000), h. 55

Page 45: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

31

meniadakan ala mini.25

Aqidah dalam Islam adalah

bersifat i’tiqadbathiniyah yang mencakup masalah-

masalah yang erat hubungannya dengan iman kepada:

1. Iman kepada Allah

Kata“iman”berasaldaribahasaArabyangartinyaperca

ya.Sedangkanpercaya berarti pengakuan terhadap

adanya sesuatu yang bersifat ghaib, atau sesuatu itu

benar. Iman kepada Alah berarti menyakini bahwa

Allah adalah satu-satunyatempat mengabdi,

menghambakan diri, serta mengadu (tauhid al-

ibadah),dan Allah sebagai satu-satunya pembuat

peraturan yang sempurna (tauhid al-tasyri).

2. Iman kepada Malaikat-Nya

Iman kepada malaikat adalah meyakini malaikat

adalah makhluk Allah yang diciptakan dari nur

(cahaya) dan bahwa malaikat adalah makhluk yang

paling taat dan tidak sekalipun berbuat maksiat.

3. Iman kepada Kitab-KitabNya

Pengertian kepadakitab-

kitabAllahadalahmeyakinibahwa kitabAllahitu

benar datang dari Allah SWT kepada para nabi atau

rasul yang berisiwahyu Allah untuk diampaikan

kepada seluruh umat manusia. Salah satu kitab

Allah adalah Al-Qur‟an, dengan membaca dan

memahami isi Al-Qur‟an, maka manusia akan

25

Zuhairi, MetodikKhusus Pendidikan Agama Islam, (Surabaya: Usaha

Nasional, 1983), h. 50

Page 46: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

32

merasa dekat dengan Allah dan tenang dalam

menghadapi segala hal.

4. Iman kepada Rasul-RasulNya

Iman kepada Rasul adalah percaya dengan

sepenuh hati bahwa Rasul adalah orang-orang yang

telah dipilih oleh Allah SWT untukmenerima wahyu

dari-Nya untuk disampaikan kepada seluruh

umatmanusia agar menjadi pedoman hidup demi

memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat.

5. Iman kepada Hari Akhir

Hariakhiradalahmeyakinidengansepenuhhatibah

wa Allah telah menetapkan hari akhir sebagai tanda

akhir darikehidupan di dunia dan awal dari

kehidupan di akhirat. Karena itu,manusia janganlah

lengah, lupa diri ataupun terpesona dengan

kehidupandi dunia yang sifatnya hanya sementara.

6. Iman kepada Qadha dan Qadhar

ImankepadaQadhadanQadharartinyapercayadan

yakindengansepenuh hati bahwa Allah SWT telah

menentukan segala sesuatu bagi semua makhluk

hidup.26

Dengan demikian dapat simpulkan bahwa aqidah

merupakan keimanan seseorang baik dalam sikap,

ucapan maupun tindakannya.

26

AsmuniSyukir, Dasar-Dasar StrategiDakwah Islam, (Surabaya: Al-

Ikhlas, 1983), h. 60

Page 47: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

33

b. Syari‟ah

Secara bahasa syari‟ah adalah jalan (ke sumber mata

air)yang harus ditempuh (oleh setiap umat Islam).

Sedangkan menurutistilah makna syari‟ah adalah sistem

norma (kaidah) yangmengatur hubungan manusia

dengan Allah Swt, hubungan manusiadengan manusia

dalam kehidupan sosial dan hubungan manusiadengan

benda dan alam lingkungan hidupnya.27

Syari‟ah terdiri

dari beberapa aspek yaitu:

1. Ibadah

Ibadah(dalamartisempit)seperti,thaharah,shalat,

zakat,puasa,haji bila mampu. Ibadah tersebut

hukumnya wajib. Ibadah secara umum memiliki arti

mengikuti segala hal yangdi cintai Allah dan di

ridhoi-Nya, baik perkataan maupun perbuatan lahir

dan batin.

2. Muamalah

Katamuamalahberasaldarifiilmadhiamalayangbe

rartibergauldengannya, berurusan (dagang).

Sedangkan muamalah adalah ketetapanIlahi yang

mengatur hubungan manusia dengan sesamanya,

dan denganlingkungannya (alam sekitar)nya.

Muamalah berarti aturan-aturan (hukum)Allah yang

mengatur hubungan manusia dengan sesama dan

lingkungansekitarnya.Kaitannya dengan hubungan

27

Muhammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Raja

GrafindoPersada, 2000), h. 134

Page 48: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

34

antar sesama manusia, makadalam muamalah ini

mengatur hal-hal yang berkaitan dengan

masalahekonomi, politik, sosial, hukum, dan

kebudayaan.28

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa

syari‟ah merupakan hukum Allah guna mengatur

hubungan antara manusia dengan Allah dan manusia

dengan manusia lainnya.

c. Akhlak

Akhlak berasal dari bahasa Arab, yaitu isim

mashdar dari kata akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan, sesuai

dengan timbangan tsulasi majid af’ala, yuf’ilu if’alan

yang berarti al-sajiyah (perangai), ath-thabi’ah

(kelakuan, tabi‟at, watak dasar), al-‘adat (kebiasaan,

kelaziman), al-maru’ah (peradaban yang baik), dan al-

din (agama).29

Terdapat beberapa pengertian akhlak menurut para

ahli, yaitu:

1) Menurut Ibnu Miskawaih, akhlak adalah sifat

yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya

untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan

pemikiran dan pertimbangan.

28

Asmaran As, PengantarStudiAkhlak, (Jakarta: PT. Raja

GrafindoPersada, 1992), h. 1 29

Abuddin Nata,AkhlakTasawuf, (Jakarta: PT Raja GrafindoPersada,

2006), h. 1

Page 49: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

35

2) Menurut Imam Al-Ghazali yang dikenal sebagai

Hujjatul Islam (Pembela Islam) karena

kepiawaianya dalam membela Islam dari

berbagai faham yang dianggap menyesatkan, Ia

mengatakan akhlak adalah sifat yang tertanam

dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam

perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa

memerlukan pemikiran dan pertimbangan.30

3) Menurut Zuhairi, akhlak adalah suatu amalan

yang bersifat pelengkap penyempurna bagi

kedua amal yaitu akidah dan syari‟ah dan

mengajarkan tentang cara pergaulan hidup

manusia.31

Dengan demikian, akhlak merupakan sifat jiwa yang

berhubungan dengan niat baik dan buruk yang berada

didalam jiwa manusia tanpa memerlukan pemikiran dan

pertimbangan sehingga melahirkan suatu perbuatan yang

tanpa disengaja dan tanpa dibuat-buat. Maka dari itu

dalam pembinaan agama Islam sangat perlu diadakan

pembinaan akhlak, dimana akan mengarahkan manusia

kea rah tujuan hidup yang bahagia dunia dan akhirat.

Macam-macam akhlak menurut Mohammad Ardani

yaitu, sebagai berikut:32

30

Ibid., h. 2 31

Zuhairi, MetodikKhusus Pendidikan Agama Islam, (Surabaya: Usaha

Nasional, 1983), h. 60 32

Mohammad Ardani, AkhlakTasawuf, (Jakarta: PT. Mitra Cahaya

Utama, 2005), Cet ke-2, h. 49

Page 50: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

36

a. Akhlak Al-Karimah

Akhlak Al-karimah atau akhlak yang mulia sangat

amat jumlahnya, namun dilihat dari segi hubungan

manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia,

akhlak yang mulia itu dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

1. Akhlak terhadap Allah

Akhlak terhadap Allah adalah pengakuan dan

kesadaran bahwa tiada Tuhan selain Allah. Dia

memiliki sifat-sifat terpuji demikian Agung sifat itu,

yang jangankan manusia, malaikatpun tidak akan

menjangkau hakekatnya.

2. Akhlak terhadap diri sendiri

Akhlak yang baik terhadap diri sendiri dapat

diartikan menghargai, menghormati, menyayangi

dan menjaga diri sendiri dengan sebaik-baiknya,

karena sadar bahwa dirinya itu sebgai ciptaan dan

amanah Allah yang harus dipertanggungjawabkan

dengan sebaik-baiknya.

3. Akhlak terhadap sesama manusia

Manusia adalah makhluk sosial yang kelanjutan

eksistensinya secara fungsional dan optimal banyak

bergantung pada orang lain, untuk itu, ia perlu

bekerjasama dan saling tolong-menolong dengan

orang lain. Islam menganjurkan berakhlak yang baik

kepada saudara, karena ia berjasa dalam ikut serta

mendewasakan kita, dan merupakan orang yang

paling dekat dengan kita. Caranya dapat dilakukan

Page 51: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

37

dengan memuliakannya, memberikan bantuan,

pertolongan dan menghargainya.

b. Akhlak Al-Mazmumah

Akhlak Al-mazmumah (akhlak yang tercela) adalah

sebagai lawan atau kebalikan dari akhlak yang baik

seagaimana tersebut di atas. Dalam ajaran Islam tetap

membicarakan secara terperinci dengan tujuan agar

dapat dipahami dengan benar, dan dapat diketahui cara-

cara menjauhinya.33

Berdasarkan petunjuk ajaran Islam dijumpai

berbagai macam akhlak yang tercela, di antaranya:

1. Berbohong ialah memberikan atau

menyampaikan informasi yang tidak sesuai

dengan yang sebenarnya.

2. Takabur atau sombong ialah merasa atau

mengaku dirinya besar, tinggi, mulia, melebihi

orang lain. Pendek kata merasa dirinya lebih

hebat.

3. Dengki ialah rasa atau sikap tidak senang atas

kenikmatan yang diperoleh orang lain.

Bakhil atau kikir ialah sukar baginya mengurangi

sebagian dari apa yang dimilikinya itu untuk orang

lain.34

33

Mohammad Ardani, AkhlakTasawuf, (Jakarta: PT. Mitra Cahaya

Utama, 2005), Cet ke-2, h. 49 34

Mohammad Ardani, AkhlakTasawuf, (Jakarta: PT. Mitra Cahaya

Utama, 2005), Cet ke-2, h. 56

Page 52: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

38

B. Konsep Kewirausahaan

1. Pengertian Kewiraushaan dan Wirausaha

Istilah kewirausahaan merupakan padanan kata

dari entrepreneurship dalam bahasa inggris. Kata

entrepreneurship sendiri sebenarnya berasal dari bahasa

perancis yaitu „entreprende‟ yang berarti petualang,

pencipta dan pengelola usaha. Yuyun Wirasamita

menyatakan bahwa kewirausahaan dan wirausaha

merupakan faktor produksi aktif yang dapat

menggerakkan dan memanfaatkan sumber daya lainnya

seperti sumber daya alam, modal dan teknologi, sehingga

dapat mencipatakan kekayaan dan kemakmuran melalui

penciptaan lapangan kerja, penghasilan dan produk yang

diperlukan masyarakat.35

Faktor yang mempengaruhi

tindakan kewirausahaan yaitu hak milik (property raight),

kemampuan (competency), dan lingkungan eksternal

(environment).

Dari segi karakteristik perilaku, Wirausaha

(entrepreneur) adalah mereka yang mendirikan,

mengelola, mengembangkan, dan melembagakan

perusahaan miliknya sendiri. Wirausaha adalah mereka

yang dapat menciptakan kerja bagi orang lain dengan

berswadaya. Definisi ini mengandung asumsi bahwa

setiap orang yang mempunyai kemampuan normal, dapat

35

Yuyun Wirasamita dalam Yuyus Suryana dan Kartib

Bayu, Kewirausahaan : Pendekatan Karakteristik Wirausahawan

Sukses, (Jakarta: Kencana, 2010), 13.

Page 53: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

39

menjadi wirausaha asal mau dan mempunyai kesempatan

untuk belajar dan berusaha.36

Menurut Drucker, 1985 dalam bukunya Innovation

and Entrepreneurship mengemukakan perkembangan teori

kewirausahaan menjadi tiga tahapan :

a. Teori yang mengutamakan peluang usaha. teori ini

disebut teori ekonomi, yaitu wirausaha akan muncul

dan berkembang apabila ada peluang ekonomi

b. Teori yang mengutamakan tanggapan orang terhadap

peluang, yakni, teori Sosiologi, yang mencoba

menerangkan mengapa beberapa kelompok sosial

menunjukkan tanggapan yang berbeda terhadap

peluang usaha dan teori Psikologi yang mencoba

menjawab karakateristik perorangan yang

membedakan wirausaha dan bukan wirausaha serta

karakteristik perorangan yang membedakan wirausaha

berhasil dan tidak berhasil dan

c. Teori yang mengutamakan hubungan antara perilaku

wirausaha dengan hasilnya. Disebut dengan teori

perilaku, yaitu yang mencoba memahami pola perilaku

wirausaha. Kewirausahaan dapat dipelajari dan

dikuasai, karena kewirausahaan bisa merupakan

pilihan kerja, pilihan karir.

36

Yuyun Wirasamita dalam Yuyus Suryana dan Kartib

Bayu, Kewirausahaan : Pendekatan Karakteristik Wirausahawan

Sukses, (Jakarta: Kencana, 2010), 17.

Page 54: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

40

Dari ketiga teori diatas, mitos/kepercayaan bahwa

‚orang Indonesia itu tidak dapat menjadi wirausaha dan

tidak dapat menjadi manajer‛ dapat diruntuhkan, karena

semua kegiatan dapat dipelajari, dilatihkan, dan dapat

dikuasai. Ciri-ciri seorang wirausaha meliputi : memiliki

rasa percaya diri dan mampu bersikap positif terhadap diri

dan lingkungannya, berperilaku pemimpin, memiliki

inisiatif, berperilaku kreatif dan inovatif, mampu bekerja

keras, berpandangan luas dan memiliki visi ke depan,

berani mengambil risiko yang diperhitungkan, dan

tanggap terhadap saran dan kritik. Ciri tersebut dapat

diwujudkan dalam berbagai kemampuan seperti dalam

memilih jenis usaha, mengelola produksi,

mengembangkan pemasaran, meningkatkan pengelolaan

keuangan dan permodalan, mengorganisasikan dan

mengelola kelompok usaha, dan mengembangkan jalinan

kemitraan usaha.37

2. Pendorong Kewirausahaan

Kewirausahaan muncul dipicu oleh kondisi

wirausaha (internal), keluarga, komunitas, bangsa maupun

kondisi suatu Negara. Ada beberapa faktor yang

mendorong kewirausahaan :38

37

Drucker dalam Suci Purwandari, ‚Studi Kajian Faktor Pendorong

Minat Mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Otomotif Politeknik Indonesia

Surakarta Untuk Berwirausaha‛, Jurnal Sainstech Politeknik Indonesia

Surakarta, No. 2 Vol 1 (2014), 3-4 38

Soemanto dalam Rosmiati et al, ‚Sikap, Motivasi dan Minat

Berwirausaha Mahasiswa‛, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, No. 1 Vol

17 (Maret, 2015), 22.

Page 55: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

41

a. Wirausahawan sebagai pahlawan

Seorang yang sudah memiliki tanggung jawab

sendiri, keluarga dan masyarakat pada umumnya akan

terdorong untuk melakukan peningkatan nilai kehidupan.

Desakan dan kemampuan dalam diri wirausaha untuk

mampu menghidupi diri sendiri, keluarga, karyawan dan

peran aktif didalam masyarakat akan memunculkan

kebanggaan dalam dii wirausaha. Keinginan untuk

menjadi pionir dalam bidang tertentu akan mendorong

munculnya wirausaha.

b. Pendidikan Kewirausahaan

Pergeseran mitos ‚entrepreneurs are born, not

made‛ ke: entrepreneurs has a disciplines, model,

processes and can be learned‛ menunjukkan bahwa

kewirausahaan mampu dipelajari dan dipraktikan tanpa

wirausaha tersebut berasal dari keturunan seorang

wirausaha. Munculnya beberapa institusi pendidikan yang

berfokus atau berkonsentrasi pada ilmu kewirausahaan

merupakan bukti minat masyarakat terhadap

kewirausahaan. Soemanto (2002) mengatakan bahwa satu-

satu-nya perjuangan atau cara untuk mewujudkan manusia

yang mempunyai moral, sikap, dan keterampilan

wirausaha adalah dengan pendidikan. Pendidikan

membuat wawasan individu menjadi lebih percaya diri,

bisa memilih, dan mengambil keputusan yang tepat,

meningkatkan kreativitas dan inovasi, membina moral,

karakter, intelektual, serta peningkatan.

Page 56: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

42

c. Faktor Ekonomi Kependudukan

Berkembangnya sikap kemandirian dan perbaikan

ekonomi secara umum akan menggerakan wirausaha

dalam menghasilkan barang maupun jasa yang dibutuhkan

masyarakat. Pada masa kini dan mendatang tidak ada

batasan dalam berusaha, tidak peduli jenis kelamin, umur,

ras status sosial, siapapun dapat sukses apabila mereka

mampu berusaha dan sukses dengan baik dengan memiliki

usaha.

3. Fungsi Kewirausahaan

Kewirausahaan memiliki fungsi yang sangat penting

bagi individu baik secara mikro maupun makro. Adapun

fungsinya sebagai berikut :39

a. Secara mikro, yaitu kewirausahaan berfungsi sebagai

planner dan innovator. Planner atau perencanaan yang

baik adalah akumulasi dari pengalaman dan

pendidikan wirausaha selama menjalankan kegiatan

usaha yang selalu berubah. Pengalaman selama

beberapa waktu membuat wirausaha memiliki

kemampuan untuk merencanakan segala aktivitas

bisnis dengan lebih baik, terstruktur, sistemik dan

terukur. Fungsi Inovator atau keinovasian adalah

kemampuan wirausaha untuk melakukan perubahan

terus menerus terhadap aktivitas bisnis sesuai

39

Heru Kristanto, Kewirausahaan Entrepreneurship :

Pendekatan Manajemen dan Praktik, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2009), 21.

Page 57: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

43

kemajuan dan perkembangan zaman. Sifat inovasi

muncul berdasarkan pengalaman selama beberapa

waktu dari kemampuan wirausaha melihat,

mendengar, bertanya dan melakukan perubahan

kehidupan bisnis.

b. Secara Makro, yaitu berhubungan langsung dengan

peran kewirausahaan dalam meningkatkan nilai

kehidupan atau kemakmuran masyarakat, penggerak,

pengendalian dan pemakai perkembangan ekonomi

suatu bangsa.

4. Karakteristik Wirausaha

Karakter berasal dari kata Latin yaitu kharakter,

kharassein dan kharak, yang maknanya tools for marking,

to engrave, dan pointed stake. Kata ini mulai digunakan

(kembali) dalam bahasa Prancis caractere pada abad ke-

14 dan kemudian masuk dalam bahasa inggris menjadi

character dan dalam bahasa indonesia adalah karakter.

Karakter mengandung pengertian suatu kualitas positif

yang dimiliki seseorang, sehingga membuatnya menarik

dan atraktif, atau seseorang yang memiliki kepribadian

yang eksentrik.40

40

Arman Hakim Nasution dalam Yuyus Suryana dan Kartib Bayu,

Kewirausahaan : Pendekatan Karakteristik Wirausahawan Sukses, (Jakarta:

Kencana, 2010), 38.

Page 58: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

44

Adapun karakteristik yang harus dimiliki oleh

seorang wirausaha menurut Arman Hakim Nasution

yaitu:41

a. Achievement orientation yaitu kemampuan

menetapkan sasaran kerja dan strategi pencapaiannya.

b. Impact an Influence yaitu kemampuan menyakinkan

orang lain baik secara lisan maupun tulisan.

c. Analytical thinking yaitu kemampuan mengolah dan

mengintrepretasikan data atau informasi.

d. Conceptual thinking yaitu kemampuan menarik

kesimpulan atau Informasi terhadap masalah.

e. Initiative yaitu kemampuan menghadirkan diri sendiri

dalam kegiatan organisasi.

f. Self Confidence yaitu kemampuan meyakinkan diri

sendiri atau tekanan lingkungan.

g. Interpersonal understanding yaitu kemampuan

memahami sikap, minat dan perilaku orang lain.

h. Concern for order yaitu kemampuan menangkap dan

mencari kejelasan informasi tugas.

i. Information seeking yaitu kemampuan menggali

informasi yang dibutuhkan.

j. Team cooperation yaitu kemampuan bekerja sama

dan berperan dalam kelompok.

k. Expertise yaitu kemampuan menggunakan dan

mengembangkan keahlian.

l. Customer service orientation yaitu kemampuan

menemukan dan memenuhi kebutuhan konsumen.

41

Arman Hakim Nasution dalam Yuyus Suryana dan Kartib Bayu,

Kewirausahaan : Pendekatan Karakteristik Wirausahawan Sukses, (Jakarta:

Kencana, 2010), 38.

Page 59: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

45

m. Developing others yaitu kesediaan mengembangkan

teman kerja secara sukarela.

5. Manfaat Kewirausahaan

Keberhasilan wirausaha dengan kerja keras, teliti

dan dalam jangka panjang, akan memiliki beberapa

manfaat secara individu baik secara mikro dan makro,

yaitu sebagai berikut :42

a. Memperoleh kontrol atas kemampuan diri

b. Memanfaatkan potensi dan melakukan perubahan

c. Memperoleh manfaat finansial tanpa batas

d. Berkontribusi kepada masyarakat dan mendapatkan

pengakuan atas usaha

6. Faktor-faktor yang mendukung seseorang menjadi

wirausahawan

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi

keinginan seseorang untuk memilih menjadi

wirausahawan sebagai jalan hidupnya, yaitu :43

a. Faktor Individual/personal

Yang dimaksudkan dengan faktor individual

adalah pengaruh pengalaman hidup dari kecil hingga

dewasa, baik oleh lingkungan ataupun keluarga, seperti

saat kanak-kanak dari lingkungan keluarga yang

berhubungan dengan bisnis, saat dewasa pergaulan dengan

teman-teman yang berkecimpung dalam dunia bisnis, dan

terakhir perspektif, keinginan menjadi wirausaha muncul

saat melihat orang disekitar sukses menjadi wirausahawan.

42Heru Kristanto, Kewirausahaan Entrepreneurship :

Pendekatan Manajemen dan Praktik, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2009), 12. 43

Hendro, Dasar-Dasar Kewirausahaan, (Jakarta: Erlangga, 2011), 61.

Page 60: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

46

b. Suasana Kerja

Lingkungan kerja yang kurang nyaman dapat

mempercepat seseorang memilih jalan kariernya untuk

berwirausaha

c. Tingkatan Pendidikan

Rata-rata mereka yang mempunyai tingkat

pendidikan tidak terlalu tinggi mempunyai hasrat yang

kuat untuk memilih karier menjadi seorang pengusaha.

d. Kepribadian (Personality)

Ada banyak tipe kepribadian, seperti controller,

advocator, analytic dan facilitator namun dari tipe-tipe

tersebut yang cenderung mempunyai hasrat menjadi

wirausaha adalah tipe controller dan advocator , tetapi itu

bukanlah hal yang mutlak karena semua bisa asalkan ada

kemauan dan cara memulainya tentu berbeda.

e. Prestasi Pendidikan

Rata-rata orang yang mempunyai prestasi

pendidikan tidak terlalu tinggi justru mempunyai

keinginan yang lebih kuat untuk menjadi seorang

pengusaha, sedangkan berkarir di dunia pekerjaan

dirasakan berat, mengingat persaingan yang sangat ketat

dan masih banyak lulusan yang berpotensi yang belum

mendapatkan pekerjaan.

f. Dorongan Keluarga

Keluarga sangat berperan penting dalam

menumbuhkan serta mempercepat seseorang untuk

mengambil keputusan berkarir sebagai entrepreneur,

Page 61: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

47

karena orang tua berfungsi sebagai konsultan pribadi,

coach, dan mentornya

g. Lingkungan dan Pergaulan

Orang berkata bahwa untuk sukses, seseorang

harus bergaul dengan orang yang sukses agar tertular.

Memang hal itu benar adanya, untuk menjadi pengusaha

maka diperlukan bergaul dengan para pengusaha.

h. Ingin lebih dihargai

Sesuai dengan teori Maslow, setelah kebutuhan

sandang, pangan dan papan terpenuhi, maka kebutuhan

yang ingin seseorang raih berikutnya adalah self-esteem

yaitu ingin lebih dihargai lagi. Self-esteem akan memacu

orang untuk mengambil karier menjadi pengusaha.

i. Keterpaksaan dan Keadaan

Kondisi yang diciptakan atau yang terjadi, misal

PHK, pensiun (retired) dan menganggur atau belum

bekerja, akan dapat membuat seseorang memilih jalan

hidupnya menjadi entrepreneur.

7. Landasan Kewirausahaan Dalam Islam

Kewirausahaan dalam Islam merupakan suatu

kegiatan perekonomian yang dilakukan dengan cara

perdagangan yang sesuai dengan syariat Islam. Sedangkan

wirausaha muslim adalah orang yang mengkombinasikan

faktor-faktor sumber daya alam, tenaga kerja, dan material

Page 62: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

48

yang dibangun atas dasar hukum Allah SWT dan

kepercayaannya dalam bekerja sama.44

Bisnis yang berdasarkan syariah mempunyai

landasan moral yang harus dipahami dan dipegangi kuat-

kuat oleh wirausahawan muslim. Paling tidak ada empat

landasan moral bagi wirausahawan muslim :45

a. Kesadaran bahwa dirinya selalu dipantau Allah

Merasa dipantau artinya menyadari bahwa

sesungguhnya segala yang dikerjakan tidak pernah luput

dari penglihatan Allah, sebagaimana firman Allah:

ا يره )8 ة ش ة خي ا يره )7( ومن يعمل مثقال ذرذ فمن يعمل مثقال ذرذArtinya : ‚Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan

seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat

(balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan

kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat

(balasan)nya pula‛(Q.S. Al-Zalzalah:7-8)

b. Komitmen yang tinggi pada kejujuran

Jujur adalah kesesuaian nurani yang memberi jaminan

spiritual terhadap kebenaran berbuat, ketepatan bekerja, dan

bisa dipercaya.

c. Komitmen yang tinggi pada amanah

Amanah atau kepercayaan yang diberikan orang

lain kepada pebisnis atau wirausahawan muslim

merupakan penghargaan moral yang teramat mahal.

44

Aripin,‚Strategi Dakwah H. Dasuki dalam Membangun Wirausaha

Muslim di Wilayah Cakung Jakarta Timur‛ (Skripsi—IAIN Walisongo,

Semarang, 2011), 30 45

Ma‟ruf Abdullah, Wirausaha Berbasis Syariah, (Banjarmasin:

Antasari Press, 2011), 36.

Page 63: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

49

Amanah tidak didapat begitu saja (dengan mudah), orang

yang amanah adalah orang yang mempunyai nilai plus

dibandingkan dengan orang lain. Dampak positifnya orang

yang amanah menjadi orang yang dicintai banyak orang

dan menjadi panutan orang lain. Islam melarang

berkhianat dalam posisi diatas dan posisi apapun

sebagaimana Allah berfirman :

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu

mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga)

janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang

dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. Dan

ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah

sebagai cobaan dan Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala

yang besar.‛ (Q.S. Al-Anfaal:27-28).

d. Berupaya mencapai ketaqwaan

Taqwa menurut pengertian para ahli, dapat

dirumuskan sebagai kewaspadaan manusia untuk menjaga

dirinya dari kemurkaan Allah dengan jalan tidak

menganiaya dirinya sendiri dan orang lain, Taqwa

melahirkan manusia yang memiliki kepribadian yang

terpuji, diantaranya: pribadi yang taat beragama, gemar

berbuat kebajikan, dan pribadi yang tidak mau dikotori

oleh perbuatan tercela. Bila landasan moal ini dapat

Page 64: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

50

diaplikasikan oleh wirausahawan muslim, maka akan

berimplikasi pada terciptanya kemajuan bisnis yang

ditekuninya, kesejahteraan dirinya dan keluarganya, serta

memberikan kontribusi kepada kemakmuran bangsa dan

negaranya.

e. Berkompetisi secara sehat

Wirausahawan yang memiliki gairah bersaing

secara sehat untuk mencapai sesuatu yang lebih baik dan

optimal dalam semua kegiatan merupakan kunci kemajuan

dan keberhasilan, serta bermanfaat bagi dirinya sendiri

dan masyarakat. Dalam hal bersaing wirausahawan

muslim harus sangat mengutamakan bersaing secara sehat

dan menjahui segala perbuatan yang berakibat pasar

terdistorsi (gangguan pada mekanisme pasar yang ideal),

karena bukan saja merugikan orang lain tetapi karena

tidak dibenarkan oleh syariah.

C. Remaja Putus Sekolah

1. Pengertian Remaja

Istilah remaja atau adolesence berasal dari kata lain

adolescere, (kata bendanya adoleescentia, yang berarti

remaja), yang berarti „‟tumbuh‟‟ atau tumbuh menjadi

dewasa. Istilah adolesence seperti yang digunakan saat ini

mempunyai arti luas mencakup kematangan mental,

emosional, sosial dan fisik.46

46

Sarlito Wirawan Warwono, Psikologi Remaja, (Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada, 2007), h. 19-20

Page 65: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

51

Jelasnya remaja adalah suatu periode dengan

permulaan dan masa perlangsungan yang beragam, yang

menandai berakhirnya masa anak dan merupakan masa

diletakannya dasar-dasar menuju tarif kematangan.

Perkembangan tersebut meliputi dimensi biologis,

psikologism dan sosiologis yang saling terkait antara satu

dengan yang lainnya. Secara biologis ditandai dengan

percepatan pertumbuhan tulang, secara psikologis

ditanndai dengan akhir perkembangan kognitif dan

pemantapan keperibadian. Sedangkan secara sosiologis

ditandai dengan intensifnya persiapan dalam

menyongsong perananya kelak sebagai seorang dewasa

muda.47

Istilah remaja atau kata yang berarti remaja tidak

ada dalam islam. Di dalam Al-Qur‟an ada kata Al Fityatu,

fityatan, yang artinya orang muda, terdapat pula kata

baligh yang menunjukan seseorang tidak kanak-kanak

lagi, misalnya dalam surat An-Nuur ayat 58-59.

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, hendaklah

budak-budak (laki dan wanita) yang kamu miliki, dan

orang-orang yang belum baligh diantara kamu, meminta

izin kepada kamu tiga kali ( dalam satu hari) yaitu:

sebelum sembahyang subuh, ketika kamu menanggalkan

pakaian (luar) mu ditengah hari dan sesudah sembahyang

isa.‟(Itulah) tiga „aurat bagi kamu. Tidak ada dosa mu dan

47

Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja, h. 21

Page 66: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

52

tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu.

Mereka melayani kamu sebahagian kamu (ada keperluan)

kepada sebahagian (yang lain). Demikian Allah

menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. Dan Allah maha

mengetahui lagi maha bijaksana. Dan apabila anak-anak

mu telah sampai umur baligh, maka hendaklah mereka

meminta izin, seperti orang-orang yang sebelum mereka

meminta izun. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-

nya. Dan Allah maha mengetahu lagi maha bijaksana.

(Q.S. An-Nuur ayat: 58-59)48

Pada kedua ayat tersebut terdapat istilah kata

baligh. Balig dalam istilah hukum islam digunakan untuk

penentuan umur awal, kewajiban melaksanakan hukum

islam dalam kehidupan sehari-hari. Dalam islam, apabila

seorang telah akhir baligh berarti ia telah bertanggung

jawab atas setiap perbuatannya.

Remaja cenderung berenergi tinggi, tidak stabil,

senantiasa berubah-ubah, mengukur segalanya dengan

ukuran sendiri, tidak logis, dan umumnya mempunyai

sikap berontak.49

Dalam masa remaja berbagai peristiwa

terjadi dengan begitu cepat. Hampir dapat dipastikan

bahwa sampai pada derajat tertentu pada waktu tertentu

48

Departemen Agama , Al-Qur’an dan Terjemaahannya, (Jakarta: CV.

Toha Putra Semarang, 1989), h. 554. 49

James E. Gardener, Memahami Gejolak Masa Remaja, (Jakarta:

Mitra Utama, 2002), Cet. Ke 2, h. 1.

Page 67: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

53

dan karena alasan tertentu pasti timbul kepedihan

psikologis, kebingungan dan rasa tidak bahagia.50

Menurut World Health Organization (WHO),

remaja adalah suatu masa dimana individu berkembang

dari saat pertama kali ia menunjukan tanda-tanda seksual

sekunder sampai saat ia mencapai kematangan seksual.

Individu mengalami perkembangan psikologis dan pola

identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa. Terjadi

peralihan dari ktergantungan sosial-ekonomi yang penuh

kepada keadaan yang relatif lebih mandiri.51

Bilamana remaja dalam masa peralihan diamati

dengan seksama akan diperoleh berbagai catatan khas,

sebagai berikut:

a. Mula-mula timbulnya perubahan jasmani, perubahan

fisik yang demikian pesatnya dan jelas berbeda

dibandingkan dengan masa sebelumnya.

b. Perkembangan inteleknya lebih mengarah kepemilikan

tentang dirinya (refleksi diri).

c. Perubahan-perubahan dalam hubungan antara anak,

orang tua dan orang lain dalam lingkungan dekatnya.

d. Timbul perubahan dalam perilaku, pergaulan, dan

kebutuhan seksualnya.

50

James E. Gardener, Memahami Gejolak Masa Remaja, (Jakarta:

Mitra Utama, 2002), Cet. Ke 2, h. 1. 51

Sarlto Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 1994), h. 9.

Page 68: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

54

e. Perubahan dalam harapan dan tuntutan orang terhadap

remaja.

f. Banyaknya perubahan dalam waktu yang singkat

menimbulkan masalah dalam penyesuaian dan sulit

untuk mmadukannya.52

Menurut Stanley Hall sebagaimana dikutip oleh

Singgih D. Gunarsa mengemukakan bahwa masa remaja

merupakan masa penuh gejolak emosi dan

ketidakseimbangan yang tercakup dalam stroam and

stress. Dengan demikian remaja mudah terkena pengaruh

oleh lingkungannya.53

Adapun ahli psikologi yang menganggap masa

remaja sebagai peralihan dari masa anak-anak ke masa

dewasa, yaitu saat-saat ketika anak tidak mau lagi

diperlakukan sebagai anak-anak, tetapi dilihat dari

pertumbuhan fisiknya ia belum dapat dikatakan sebagai

orang dewasa.54

2. Ciri Ciri Masa Remaja

Masa remaja adalah suatu masa perubahan. Pada

masa remaja terjadi perubahan yang cepat baik secara fisik

maupun psikologis. Ada beberapa perubahan yang terjadi

selama masa remaja, diantaranya:

52

Sianggih D. Gunarsa, Psikologi Perkembangan Anak Remaja,

(Jakarta: BPK Gunung Mulya, 1989), h. 204. 53

Sianggih D. Gunarsa, Psikologi Perkembangan Anak Remaja,

(Jakarta: BPK Gunung Mulya, 1989), h. 205 54

Zulkifi EL, Psikologi Perkembangan Remaja, (Bandung Rosdakarya,

2003), Cet. Ke-10, h.63.

Page 69: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

55

a. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada

masa remaja awal yang dikenal dengan masa (strom

& stress). Peningkatan emosional ini merupakan hasil

dari perubahan fisik terutama hormone yang terjadi

pada masa remaja. Dari segi kondisi sosial,

peningkatan emosi ini merupakan tanda bahwa remaja

berada dalam kondisi baru yang berbeda dari masa

sebelumnya. Pada masa ini banyak tuntutan dan

tekanan yang ditunjukan pada remaja, misalnya

mereka diharapkan untuk tidak lagi bertingkah seperti

anak-anak, mereka harus lebih mandiri dan

bertanggung jawab.kemandirian dan tanggung jawab

ini akan terbentuk seiringnya berjalannya waktu dan

akan nampak jelas pada remaja akhir yang duduk di

awal-awal masa kuliah.

b. Perubahan yang cepat secara fisik yang juga disertai

kematanagan seksual. Terkadang perubahan ini

membuat remaja merasa tidak yakin akan diri dan

kemampuan mereka sendiri. Perubahan fisik yang

terjadi secara cepat, baik perubahan internal seperti

sistem sirkulasi, pencernaan, dan sistem respirasi

maupun perubahan eksternal seperti tinggi badan,

berat badan, dan proporsi tubuh sangat berpengaruh

terhadap konsep diri remaja.

c. Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan

hubungan dengan orang lain. Selama masa remaja

banyak hal-hal yang menarik bagi dirinya yang

Page 70: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

56

dibawa dari masa kanak-kanak digantikan dengan hal

menarik yang baru dan lebih matang. Hal ini juga

dikarnakan adanya tangung jawab yang lebih besar

pada masa remaja, maka remaja diharapkan dapat

mengarahkan ketertarikan mereka pada hal-hal yang

lebih penting. Perubahan juga terjadi dalam hubungan

dengan orang lain. Remaja tidak lagi berhubungan

hanya dengan individu dari jenis kelamin yang sama,

tetapi juga dengan lawan jenis, dan dengan orang

dewasa.

d. Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap

penting pada masa kanak-kanak menjadi kurang

penting karena sudah mendekati dewasa.

e. Kebanyakan remaja brsikap ambivalen dalam

menghadapi perubahan yang terjadi. Di satu sisi

mereka menginginkan kebebesan, tetapi di sisi lain

mereka takut akan tanggung jawab yang menyertai

kebebasan tersebut, serta meragukan kemampuan

mereka sendiri untuk memikul tanggung jawab

tersebut.55

3. Pengertian Putus Sekolah

Remaja putus sekolah adalah anak yang berada

dalam usia sekolah yaitu antara usia 7 sampai dengan 21

55

Belardo Parjan Toky, Masa Remaja dan Ciri-ciri Remaja, artikel

diakses pada 15 Januari 2015 dari

http://berardobk.blogspot.com/2013/06/masa-remaja-dan-ciri-ciri-remaja.html

Page 71: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

57

tahun yang tidak bersekolah karena tidak mampu

membayar biaya sekolah. Sedangkan pengertian anak

putus sekolah menurut kamus bahasa Indonesia (KBBI)

adalah anak yang meninggalkan sekolah sebelum tamat

berhenti sekolah, tidak dapat melanjutkan sekolah.56

4. Faktor Penyebab Remaja Putus Sekolah

Dr. Yunita, M.Pd sebagai pakar pendidikan asal

UIN Sunan Gunung Djati Bandung mengatakan ada

beberapa faktor yang menyebabkan para remaja putus

sekolah, antara lain biaya sekolah yang terlalu mahal,

sekolah membosankan, tidak dapat membeli buku dan

peralatan belajar, dan lain sebagainya. Faktor lain yang

juga mempengaruhi remaja putus sekolah yaitu orang tua

tidak memberikan motivasi, prestasi buruk dalam

pelajaran di sekolah, serta ada diskriminasi dari pihak

sekolah57

Rudi Handiko, Mantan Presidium Himpunan

Mahasiswa Kayong Utara (HIMAKARTA)

mengungkapkan faktor ekonomi merupakan penyebab

putus sekolah tetapi itu bukan penyebab satu-satunya

remaja putus sekolah. Faktor cultural secara umum seperti

56

Tim Penyusun kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,

Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), Cet. Ke-10,

h,568. 57

Yunita, Faktor Penyebab Remaja Putus Sekolah Artikel diakses pada

15 Januari 2015 dari

http:/www.radarbanten.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=

12182

Page 72: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

58

pola pikir orang tua juga berpengaruh terhadap

melanjutkan atau putus sekolah anak-anak mereka. Karena

masih banyak orang tua yang memiliki pola pikir bahwa

pendidikan itu dianggap kurang penting. Bahkan secara

cultural juga ada orang tua yang memang tidak ingin

anaknya melanjutkan sekolah karena alasan tertentu, ini

merupakan sebagai faktor penyebab anak putus sekolah.

Dalam hal ini orang tua yang tidak begitu memperhatikan

pendidikan sang anak atau tidak begitu memahami makna

penting pendidikan juga meyumbang kemungkinan putus

sekolah sang anak.58

58

Rudi Handoko, Faktor Ekonomi Penyebab Remaja Putus Sekolah,

Artkel diakses pada 15 Januari 2015 dari

http;//www.borneotribune.com/headline/dua-tahun-kabupaten-kayong-

utara.html

Page 73: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

59

BAB III

LEMBAGA USAHA KURNIA FRIED CHICKEN

A. Sejarah Berdirinya Lembaga Usaha Kurnia Fried

Chicken

Kurnia merupakan satu lembaga usaha yang peduli

terhadap remaja-remaja putus sekolah khususnya yang

berada di pedesaan. Kurnia didirikan pada tahun 2001 oleh

Ustadz Danu Kurnia, yang melatar belakangi beliau untuk

melakukan bimbingan agama dan wirausaha, beliau melihat

di kampung begitu banyak remaja-remaja pengangguaran

dikarnakan putus sekolah, kemudian beliau mempunyai niat

yang mulia untuk mengajak mereka ke Jakarta. Ustadz Danu

Kurnia setelah keluar dari Pesantren Alif Al-Ittifaq,

Kampung Ciburial, Desa Alam Endah, Kecamatan Ciwidey,

Kabupaten Bandung, Ustadz Danu Kurnia mempunyai ke

inginan atau cita-cita untuk bekerja di luar negeri yaitu di

Masjidil Harom tapi gagal, berikutnya daftar ke PT Pandu di

Bandung dengan tujuan ke Korea namun gagal juga, karena

waktu panggilan keadaannya Ustadz Danu Kurnia lagi di

Pasir Cina disebuah Masjid selama dua bulan, lalu ngirim

lamaran ke restoran di Arab Saudi dengan coling visa,

wakalah dan visa sudah dikirim ke Indonesia untuk segera

diproses melalui PT Awan di Bukit Duri Tanjakan namun

Page 74: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

60

masih gagal dikarnakan anfit tidak bisa berangkat akhirnya

wakalah dan visa terpaksa dikirim kembali.59

Ustadz Danu Kurnia masih penasaran lalu mencoba

daftar kembali ke pak Abas seponsor PT Kerja keluar negri

khusus ke Jepang yang lokasinya di Jakarta. Setelah

berangkat ke Jakrta dan sampai di Jakarta Ustadz Danu

Kurnia bernasib lebih buruk yaitu dibohongin, dan akhirnya

keadaan terlantar di Jakarta.

Ustadz Danu Kurnia terlantar di Jakarta dan beliau

bingung, mau pulang malu dikarnakan tidak berhasil, apalagi

sisa ongkos tinggal depalan ribu lima ratus (8500) itupun

hasil pinjam dari teman SMP. Kemudian Ustadz Danu

Kurnia mencari Masjid untuk istirahat dan untuk

menenangkan diri.bingung harus bagaimana, sementara di

Jakarta tidak mempunyai teman bahkan saudar tidak punya.

Setelah itu saya melihat kesekeliling Kemudian saya pergi ke

Masjid Al-Muslim untuk menenangkan pikiran, setelah itu

saya berdoa, meohon kepada Allah SWT, dalam hati saya,

saya yakin bahwa Allah tidak akan berbuat dzholim kepada

hambanya, dan saya yakin suatu saat Allah akan merubah

nasib seseorang menjadi lebih baik dan saya pasrah hidup

saya, mati saya kepada Allah SWT.60

Setelah itu Ustadz Danu Kurnia melakukan puasa

sunah dengan sahur air keran Masjid Al-Muslim, waktu

59

Wawancara Pribadi dengan Ustadz Danu Kurnia., Pencipta Usaha

Kurnia Fried Cicken, Jakarta, Sabtu, 7 Desember 2019. 60

Wawancara Pribadi dengan Ustadz Danu Kurnia., Pencipta Usaha

Kurnia Fried Cicken, Jakarta, Minggu, 8 Desember 2019.

Page 75: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

61

mendekati adzan magrib tiba-tiba ada seseorang yang

memberikan nasi bungkus kepada saya, darisitulah saya

yakin bahwa Allah menjawab atas doa-doa saya, Dengan

bermodalkan Yakin suatu saat Allah akan merubah nasib

menjadi lebih baik. Selama tiga tahun terlantar saya di

Jakarta tanpa arah dan tujuan hanya bermodalkan Masjid Al-

Muslim. kami yakin saya bisa berbuat lebih baik. Setelah itu

saya berfikir dan mencoba mengalihkan cita-cita yang

tadinya fokus ke luar negri dirubah bisa sukses di dalam

negri, kelanjutannya dari hari ke hari mengidentifikasi

peluang usaha mulai dari kaki lima dan seterusnya. Akhirnya

dengan penuh semangat mencoba untuk mengolah peluang

dari gorengan pikul bermodalkan Rp; 8500 dapat pinjaman

dari teman SMP.

Adanya lapak yang ditinggalkan pemilik /penyewa

secara tiba-tiba dikarnakan suatu hal yang tidak terduga

sebelumnya, pada saat itu pula saya memesan lapak tersebut

kepada bapak RT agar tidak diberikan kepada orang lain,

padahal waktu itu belum punya pengalaman dan ilmu

dibidang itu apalagi modal. Hanya saja saya punya sedikit

peralatan dan perlengkapan dari usaha sebelumnya yang

diantaranya usaha gorengan pikul dengan bermodalkan

delapan ribu lima ratus pada tahun 2001, selama sebulan.

Kemudian usaha indomi rebus selama 3 bulan disambung

usaha pecel lele selama 1 bulan kemudian dilanjutkan jualan

ayam goreng „‟Kurnia Fried Cicken‟‟.

Page 76: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

62

Nama Usaha Kurnia tersebut diambil dari nama

Ustadz Danu Kurnia itu sendiri, karena beliau yang

mendirikan sendiri di Jakarta dengan beberapa kali

melakukan perbaikan resep dengan tujuan lebih baik dan

beliau yakin usaha ini akan maju dan bermanfaat bagi orang

lain.

B. Profile Lembaga Usaha Kurnia Fried Chicken

Adapun sedikit profile mengenai Lembaga Usaha

Kurnia Fried Chicken adalah sebagai berikut :

1. Letak Geografis, Email dan Blog

Jl. Manunggal, Gang Kemuning Kampung Baru RT 10

RW 01 Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur.

Phon: 085892280945 e-mail: [email protected]

Blogspot : makanankurnia.blogspot.com

2. Motto, Visi dan Misi

Motto : Kekeluargaan, Kebersamaan, Kemandirian

Visi : „‟Menjadi perusahaan yang mampu mendidik,

membina serta mampu menciptakan kader-kader

pengusaha yang beriman dan bertaqwa‟‟

Misi :

a. Menciptakan dan mengembangkan peluang usaha

untuk anak-anak yatim dan dhuafa sebanyak-

banyaknya.

b. Meningkatkan kepeduliaan terhadap anak-anak yatim

dan dhuafa.

Page 77: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

63

c. Ikut bersama-sama mengabdi dan membina terhadap

agama.

3. Tata Tertib di Lembaga Kurnia Fried Chicken

Untuk memberikan pengawasan, maka ada beberap tata

tertib yang harus di patuhi, yaitu sebagai berikut :

a. Mendirikan solat lima waktu.

b. Tidak melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri,

perusahaan, masyarakat, dan agama.

c. Selalu menjaga kebersihan, ketertiban, keindahan

tempat tinggal, tempat jualan dan lingkungan

masyarakat.

d. Menjaga kebersihan dan kerapihan ketika penampilan

kerja.

e. Melakukan persiapan dan pengecekan barang-barang

atau bahan, peralatan, dan perlengkapan terlebih

dahulu sebelum kerja dimulai, seperti kunci dan lain-

lain.

f. Bekerja dengan sungguh-sungguh, tepat waktu dan

sepenuh hati.

g. Selalu bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah

untuk mufakat.

h. Selalu ada kemauan dan menguatkan kesabaran

dalam meninggalkan larangan dalam taat dan ketika

musibah.

Page 78: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

64

i. Selalu mengedepankan baik sangka dan

memposisikan orang lain lebih baik ketimbang

dirinya.

j. Selalu menjungjung tinggi visi , misi, dan motto

perusahaan.

k. Meaksanakan peraturan yang sudah diterapkan.

C. Program di Lembaga Usaha Kurnia Fried Chicken

1. Kewirausahaan

Program ini memberikan pemahaman tentang suatu

ke ahlian, skill, atau keterampilan membuat makanan

berupa ayam goreng. Dalam usaha ini diharapkan

memberikan perubahan dalam segi ekonomi, dan mampu

menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain.

2. Bimbingan Agama

Program Bimbingan agama Islam di Lembaga

Usaha Kurnia Fried Chicken dengan berbagai macam

kegiatan guna menunjang terbentuknya akhlaqul karimah,

pelaksanaan ibadah, dan etika sosial kemasyarakatan demi

terwujudnya pengusaha atau enterpreneur yang mandiri,

sadar akan kesalahan dan bertanggungjawab, sehingga

dapat menjadi uswatun hasanah di lingkungan masyarakat

dan mempunyai jiwa sosial yang peduli terhadap

lingkungan sekitar di tempat usaha, peduli terhadap anak

yatim dan telantar, rajin sedekah, dan bermanfaat bagi

orang lain.

Page 79: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

65

3. Sosial

Yang dimaksud sosial di sini adalah setelah

bergabung di Usaha Kurnia Fried Cicken dan sudah

mandiri, diharapkan mempunyai jiwa sosial yang peduli

terhadap lingkungan sekitar di tempat usaha, peduli

terhadap anak yatim dan telantar, rajin sedekah, dan

bermanfaat bagi orang lain.

D. Fasilitas Sarana dan Prasarana

Berikut beberapa sarana dan prasaran yang dimiliki

oleh Lembaga Usaha Kurnia Fried Chicken :

Tabel 1. Daftar Sarana Prasarana

No Fasilitas dan Sarana Prasarana Jumlah

1 Ruang Tamu 1

2 Ruang Keterampilan 1

3 Ruang Shalat 1

4 Rak Buku 1

5 Kamar Mandi 1

6 Kamar Tidur 1

7 Dapur 1

Page 80: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

66

E. Struktur Organisasi

Danu Kurnia

(Direktur)

Yusup

(Sekretaris)

Divisi Produksi

Najmu

(Kepala Divisi)

Divisi Marketing

Danu Kurnia

(Kepala Divisi)

Otim Khotimah

(Bendahara)

Divisi Operasional

Andri

(Kepala Divisi)

Divisi Pengiriman

Jenal

(Kepala Divisi)

Page 81: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

67

BAB IV

HASIL DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Profil Informan

Dalam bab ini peneliti akan menguraikan data dan

temuan penelitian yang di dapat dalam penelitian ini, peneliti

juga akan mendeskripsikan informan dari peneliti ini.

Informan tersebut terdiri dari pembina sekaligus pendiri

Usaha Kurnia Fried Cicken, dan remaja-remaja putus tiga

orang yang sudah bergabung di Usaha Kurnia Fried Cicken,

(keluarga besar kurnia).

1. Pembimbing sekaligus Pendiri Usaha Kurnia Fried

Chicken

a. Ustadz Danu Kurnia

Ustadz Danu Kurnia adalah Pembina sekaligus

Pendiri Usaha Kurnia Fried Cicken, lahir pada tanggal 12

November 1974, anak pertama dari keluarga bapak Mima

dan ibu Idar.Ustadz Danu Kurnia pernah menempuh

pendidikan di SD Neglasari, SMP Naringgul, MAN Pacet,

sambil mondok di Pesantren yaitu; Pesantren Al-

Istiqomah, dan Pesantren Al-Fahmiyyah.

Setelah keluar dari MAN Pacet beliau masuk

Pesantren Alif Al-Ittifaq Ciburial, Alam Endah, Ciwidey,

Bandung.Beliau merintis usaha pada tahun 2001 di

Jakarta Timur, sekarang beliau tinggal di Jakarta Timur

dan sudah berkeluarga dan mempunyai tiga anak

perempuan. Selain mendirikan Usaha Kurnia fried cicken

Page 82: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

68

di Jakarta Timur, beliau mendirikan Yayasan Kota Ayat

(kepedulian orang tua asuh terhadap anak yatim dan anak

terlantar, dan mendirikan sekolah islam yaitu Madrasah

Al-Husna. Beliau menjabat sebagai ketua Yayasan Kota

Ayat, dan kepala Madrasah Al-Husna serta mengisi

beberapa pengajian daerah Ciracas dan khotib jum‟at di

beberapa Masjid.

2. Remaja pustus sekolah di Usaha Kurnia Fried Cicken

a. Remaja Putus Sekolah 1 (Ujang)

Nama lengkapnya adalah Rohim, biasa dipanggil

Ujang, nama ujang ialah nama panggilah kesayangan dari

orang tua menurut suku sunda. Ia lahir di Cianjur 5 Mei

1985. Anak ke 2 dari 3 bersaudara ini pasangan dari

Bapak Mima dan Ibu Idar. Sebelum bergabung di Usaha

Kurnia Fried Cicken, ia telah bekerja di toko elektronik

(kacung cina) di Bandung, dengan gajih kecil. Ia

bergabung dengan Usaha Kurnia Fried Cicken karena

diajak langsung oleh pemilik usaha dengan harapan

merubah nasib di Jakarta.

b. Remaja Putus Sekolah 2 (Conyal)

Nama lengkapnya Dasep Wildani biasa dipanggil

Conyal, lahir di Cianjur 7 Maret 1992.Anak ke 2 dari 3

bersaudara ini merupakan pasangan dari kelauar bapak

Diman dan Ibu Euis. Sebelum ia bergabung di Usaha

Kurnia Fried Cicken ia seorang pengangguran di

kampungnya, kesehariannya nongkrong di warung kopi

bareng teman-temannya sambil main gitar. Awal

Page 83: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

69

bergabung ke Jakarta diajak temannya yang lebih dulu

bergabung di Usaha Kurnia Fried Cicken.

c. Remaja Putus Sekolah 3 (Edho)

Nama lengkapnya Dadang Gunawan biasa

dipanggil Edho, Poldan, atau Haji Kancleng, lahir di

Cianjur.11 januari 1993.Anak ke 3 dari 7 bersaudara ini

merupakan pasangan dari Bapak Heni dan Ibu Etin.

Sebelum ia bergabung di Usaha Kurnia Fried Cicken ia

bekerja di matrial sebagai kuli panggul daerah Naringgul.

Awal bergabung di Usaha Kurnia Fried Cicken diajak

oleh Rohim yang lebih dulu bergabung dan sudah

mandiri.

B. Temuan Peneliti dengan Pembimbing sekaligus Pendiri

Lembaga Usaha Kurnia Fried Chicken

Berdasarkan dengan apa yang diamati dan didapat

oleh peneliti di Usaha Kurnia Fried Cicken terhadap remaja

putus sekolah, peneliti menemukan tingkat keberhasilan dari

bimbingan agama dalam meningkatkan KEWIRAUSAHAAN

remaja putus sekolah. Adapaun bimbingan agama yang

dilakukan di Lembaga Usaha Kurnia Fried Cicken adalah:

1. Materi Bimbingan Agama

Materi merupakan suatu hal yang sangat penting

dalam pelaksanaan bimbingan karena pemilihan materi

yang sesuai akan membantu peserta bimbingan mencapai

tujuan yang diinginkan.

Page 84: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

70

Materi yang gunakanoleh pembimbing agama di

Lembaga Usaha Kurnia Fried Chicken adalah sebagai

berikut:

a. Al-Qurana dan Al-Hadist

Alqur‟an dan Al-Hadist merupakan pondasi dan

tuntunan hidup umat islam, karena barang siapa yang

selalu berpegang teguh kepada keduanya maka

mereka tidak akan tersesat selama-lamanya. Untuk itu

kita wajib mempercayai, memahami, dan

mengamalkan isi keduanya yang ada di dalamnya.

b. Aqidah

Aqidah dalam Islam adalah bersifat

i’tiqadbathiniyah yang mencakup masalah-masalah

yang erat hubungannya dengan iman kepada:

1) Iman kepada Allah

Kata“iman”berasal dari bahas aArab yang artinya

percaya. Sedang kanpercaya berarti pengakuan

terhadap adanya sesuatu yang bersifat ghaib, atau

sesuatu itu benar. Iman kepada Alah berarti

menyakini bahwa Allah adalah satu-satunyatempat

mengabdi, menghambakan diri, serta mengadu

(tauhid al-ibadah),dan Allah sebagai satu-satunya

pembuat peraturan yang sempurna (tauhid al-

tasyri).

2) Iman kepada Malaikat-Nya

Iman kepada malaikat adalah meyakini

malaikat adalah makhluk Allah yang diciptakan

Page 85: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

71

dari nur (cahaya) dan bahwa malaikat adalah

makhluk yang paling taat dan tidak sekalipun

berbuat maksiat.

3) Iman kepada Kitab-KitabNya

Pengertian kepada kitab-kitab Allah adalah

meyakini bahwa kitab Allah itu benar datang dari

Allah SWT kepada para nabi atau rasul yang

berisiwahyu Allah untuk diampaikan kepada

seluruh umat manusia. Salah satu kitab Allah

adalah Al-Qur‟an, dengan membaca dan

memahami isi Al-Qur‟an, maka manusia akan

merasa dekat dengan Allah dan tenang dalam

menghadapi segala hal.

4) Iman kepada Rasul-RasulNya

Iman kepada Rasul adalah percaya dengan

sepenuh hati bahwa Rasul adalah orang-orang

yang telah dipilih oleh Allah SWT untukmenerima

wahyu dari-Nya untuk disampaikan kepada

seluruh umatmanusia agar menjadi pedoman hidup

demi memperoleh kebahagiaan di dunia dan

akhirat.

5) Iman kepada Hari Akhir

Hari akhir adalah meyakini dengan sepenuh

hati bahwa Allah telah menetapkan hari akhir

sebagai tanda akhir darikehidupan di dunia dan

awal dari kehidupan di akhirat. Karena itu,manusia

janganlah lengah, lupa diri ataupun terpesona

Page 86: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

72

dengan kehidupandi dunia yang sifatnya hanya

sementara.

6) Iman kepada Qadha dan Qadhar

Iman kepada Qadha dan Qadhar artinya

percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa

Allah SWT telah menentukan segala sesuatu bagi

semua makhluk hidup.61

Dengan demikian dapat simpulkan bahwa

aqidah merupakan keimanan seseorang baik dalam

sikap, ucapan maupun tindakannya.

c. Syari‟ah

Secara bahasa syari‟ah adalah jalan (ke sumber

mata air)yang harus ditempuh (oleh setiap umat

Islam). Sedangkan menurutistilah makna syari‟ah

adalah sistem norma (kaidah) yangmengatur

hubungan manusia dengan Allah Swt, hubungan

manusiadengan manusia dalam kehidupan sosial dan

hubungan manusiadengan benda dan alam lingkungan

hidupnya.62

Syari‟ah terdiri dari beberapa aspek yaitu:

1) Ibadah

Ibadah (dalamarti sempit) seperti, thaharah,

shalat, zakat, puasa, haji bila mampu. Ibadah

tersebut hukumnya wajib. Ibadah secara umum

memiliki arti mengikuti segala hal yangdi cintai

61

AsmuniSyukir, Dasar-Dasar StrategiDakwah Islam, (Surabaya: Al-

Ikhlas, 1983), h. 60 62

Muhammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Raja

GrafindoPersada, 2000), h. 134

Page 87: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

73

Allah dan di ridhoi-Nya, baik perkataan maupun

perbuatan lahir dan batin. Hal ini disampaikan

langsung oleh Ustadz Danu Kurnia bahwa:

„‟ tata-tertib Usaha Kurnia poin yang paling

awal ialah tentang menjaga shalat lima waktu,

dengan demikian kalu ada remaja binaan awal

bergabung di Kurnia tidak mau menjalankan tata

tertib otomatis tidak bisa bergabung. Karena yang

dijungjung tinggi di sini ialah semua aktifitas

harus harus diniaktan beribadah.63

2) Muamalah

Kata muamalah berasal dari fiil madhi

amala yang berarti bergaul dengannya, berurusan

(dagang). Sedangkan muamalah adalah ketetapan

Ilahi yang mengatur hubungan manusia dengan

sesamanya, dan dengan lingkungannya (alam

sekitar)nya. Muamalah berarti aturan-aturan

(hukum) Allah yang mengatur hubungan manusia

dengan sesama dan lingkungan sekitarnya.

Kaitannya dengan hubungan antar sesama

manusia, maka dalam muamalah ini mengatur hal-

hal yang berkaitan dengan masalah ekonomi,

politik, sosial, hukum, dan kebudayaan.64

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan

bahwa syari‟ah merupakan hukum Allah guna

mengatur hubungan antara manusia dengan Allah

dan manusia dengan manusia lainnya. Hal ini

disampaikan langsung oleh Ustadz Danu Kurnia

bahwa: „‟ pengusaha-pengusaha yang bergabung

di kurnia dianggap keluarga kurnia dan itu

diharapkan berdagang sesuai dengan aturan Allah

SWT, berdagang dengan jujur, selalu ingat bahwa

63

Wawancara Pribadi dngan Ustadz Danu Kurnia, Pendiri Usaha

Kurnia, Jakarta, sabtu 7 Desember 2019. 64

Asmaran As, PengantarStudiAkhlak, (Jakarta: PT. Raja

GrafindoPersada, 1992), h. 1

Page 88: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

74

gerak gerik kita diawasi oleh Allah, dan fokuskan

niat bahwa usaha kita harus nilai ibadah.65

3) Akhlak

Akhlak berasal dari bahasa Arab, yaitu isim

mashdar dari kata akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan,

sesuai dengan timbangan tsulasi majid af’ala,

yuf’ilu if’alan yang berarti al-sajiyah (perangai),

ath-thabi’ah (kelakuan, tabi‟at, watak dasar), al-

‘adat (kebiasaan, kelaziman), al-maru’ah

(peradaban yang baik), dan al-din (agama).66

Terdapat beberapa pengertian akhlak menurut

para ahli, yaitu:

1) Menurut Ibnu Miskawaih, akhlak adalah sifat

yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya

untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan

pemikiran dan pertimbangan.

2) Menurut Imam Al-Ghazali yang dikenal sebagai

Hujjatul Islam (Pembela Islam) karena

kepiawaianya dalam membela Islam dari berbagai

faham yang dianggap menyesatkan, Ia

mengatakan akhlak adalah sifat yang tertanam

dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam

perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa

memerlukan pemikiran dan pertimbangan.67

3) Menurut Zuhairi, akhlak adalah suatu amalan

yang bersifat pelengkap penyempurna bagi kedua

65

Wawancara Pribadi dengan Ustadz Danu Kurnia, Jakarta, sabtu, 7

Desember 2019. 66

Abuddin Nata,AkhlakTasawuf, (Jakarta: PT Raja GrafindoPersada,

2006), h. 1 67

Ibid., h. 2

Page 89: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

75

amal yaitu akidah dan syari‟ah dan mengajarkan

tentang cara pergaulan hidup manusia.68

Dengan demikian, akhlak merupakan sifat

jiwa yang berhubungan dengan niat baik dan

buruk yang berada didalam jiwa manusia tanpa

memerlukan pemikiran dan pertimbangan

sehingga melahirkan suatu perbuatan yang tanpa

disengaja dan tanpa dibuat-buat. Maka dari itu

dalam pembinaan agama Islam sangat perlu

diadakan pembinaan akhlak, dimana akan

mengarahkan manusia kea rah tujuan hidup yang

bahagia dunia dan akhirat.

Macam-macam akhlak menurut Mohammad Ardani

yaitu, sebagai berikut:69

1. Akhlak Al-Karimah

Akhlak Al-karimah atau akhlak yang mulia sangat

amat jumlahnya, namun dilihat dari segi hubungan

manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia,

akhlak yang mulia itu dibagi menjadi tiga bagian,

yaitu:

a. Akhlak terhadap Allah

Akhlak terhadap Allah adalah pengakuan dan

kesadaran bahwa tiada Tuhan selain Allah. Dia

memiliki sifat-sifat terpuji demikian Agung sifat

68

Zuhairi, MetodikKhusus Pendidikan Agama Islam, (Surabaya: Usaha

Nasional, 1983), h. 60 69

Mohammad Ardani, AkhlakTasawuf, (Jakarta: PT. Mitra Cahaya

Utama, 2005), Cet ke-2, h. 49

Page 90: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

76

itu, yang jangankan manusia, malaikatpun tidak

akan menjangkau hakekatnya.

b. Akhlak terhadap diri sendiri

Akhlak yang baik terhadap diri sendiri dapat

diartikan menghargai, menghormati, menyayangi

dan menjaga diri sendiri dengan sebaik-baiknya,

karena sadar bahwa dirinya itu sebgai ciptaan dan

amanah Allah yang harus dipertanggungjawabkan

dengan sebaik-baiknya.

c. Akhlak terhadap sesama manusia

Manusia adalah makhluk sosial yang

kelanjutan eksistensinya secara fungsional dan

optimal banyak bergantung pada orang lain, untuk

itu, ia perlu bekerjasama dan saling tolong-

menolong dengan orang lain. Islam menganjurkan

berakhlak yang baik kepada saudara, karena ia

berjasa dalam ikut serta mendewasakan kita, dan

merupakan orang yang paling dekat dengan kita.

Caranya dapat dilakukan dengan memuliakannya,

memberikan bantuan, pertolongan dan

menghargainya.

d. Materi Syukur

Dari hasil observasi yang saya lakukan di

Lembaga Kurnia Fried Chicken mengenai materi

syukur sangat di fokuskan sekali, sebab ini akan

membimbing remaja putus sekolah dalam

menerima segala rezeki yang didapat dari hasil

berjualan ayam. Karena dalam agama diajarkan

Page 91: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

77

ketika rejeki sedikit disukuri insya‟allah

bertambah dan berkah.

2. Metode Bimbingan Agama.

Metode adalah sesuatu atau cara yang

digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan yanng

diinginkan. Metode dalam suatu bimbingan sangat

diperlukan sekali agar materi yang disampaikan oleh

pembimbing agama mudah diterima oleh remaja

binaan. Diantaranya metode yang digunakan di

Lembaga Usaha Kurnia Fried Chicken adalah:

a. Metode Ceramah

Awal remaja bergabung di Usaha Kurnia Fried

Cicken yang dilakukan adalah memberikan

informasi/ceramah dan motivasi terhadap remaja-

remaja putus sekolah agar tumbuh semangat

dalam diri mereka.Materi yang disampaikan yaitu

motivasi keagamaan dan motivasi wirausaha

untuk remaja-remaja putus sekolah. Motivasi itu

sendiri berarti dorongan agar seseorang

melakukan sesuatu yang didapat bisa bersumber

dari mana saja, entah itu dari diri sendiri ataupun

dari orang lain.

Dorongan yang disebut motivasi itu juga yang

menjadi suatu sumber tenaga dalam diri seseorang

mengerjakan suatu hal agar dapat mencapai suatu

tujuan yang diinginkannya. Dalam hal ini pembina

sekaligus pendiri Usaha Kurnia Fried Cicken

memberikan motivasi yang berbentuk positif

Page 92: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

78

sehingga akan muncul dorongan yang baik bagi

remaja-remaja binaan. Misalnya, sosok pengusha

tangguh yaitu Siti Khadijah, sosok pembisnis dan

berdagang cara Nabi Muhamad SAW.

Berkaitan dengan pelaksanaan memberikan

motivasi ini disampaikan dan dijelaskan oleh

Ustadz Danu Kurnia bahwa:

„‟tanamkan pada diri kita untuk

membangun/menciptakan lapangan pekerjaan,

yaitu dengan menggali peluang usaha, karena

dengan begitu kita mempunyai peluang

menjadi bos. Tetapi kalau semua orang

pikirannya fokus untuk cari pekerjaan maka

akan selamanya akan jadi pekerja (buruh).

Dengan demikian yang mendirikan usaha tidak

ada, itu otomatis peluang pengangguran akan

semakin banyak, dikarnakan yang

menciptakan lapanagan pekerjaan tidak

ada‟‟.70

b. Metode Keteladanan

Metode keteladanan merupakan bagian

dari sejumlah metode yang paling ampuh dan

efektif dalam mempersiapkan dan membentuk

individu secara moral, spiritual dan sosial. Sebab

seorang pembimbing merupakan contoh ideal

dalam pandangan seseorang yang tingkah laku dan

sopan santunnya akan ditiru, yang disadari atau

tidak, bahkan semua keteladanan itu akan melekat

pada diri dan perasaannya dalam bentuk ucapan,

perbuatan, hal yang bersifat material, indrawi

70

Wawancara Pribadi dengan Ustaz Danu Kurnia, Pembina sekaligus

Pendiri Usaha Kurnia Fried Cicken, Jakarta Sabtu, 7 Desember 2019.

Page 93: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

79

maupun spiritual. Karenanya keteladanan

merupakan faktor penentu baik buruknya

seseorang yang dibimbing.

Metode ini juga digunakan sebagai

pemberian contoh yang baik dalam tingkah laku

sehari-hari. Seorang pembimbing akan merasa

sangat mudah menyampaikan secara lisan, namun

belum tentu dapat menjalankannya dan dapat

diterima oleh yang dibimbingnya, untuk

mengatasinya, maka pembimbing harus

memberikan contoh atau keteladanan, misalnya

menganjurkan agar selalu berdzikir, maka

pembimbing harus melakukannya atau

memulainya terlebih dahulu.

Berkaitan dengan pelaksanaan Metode

Keteladanan ini disampaikan dan dijelasakan oleh

Ustadz Danu Kurnia bahwa:

„‟ketika saya lagi ada kegiatan misalnya lagi

nusukin usus kemudian terdengar suara adzan di

masjid, langsung saya ngambil air wudhu dan

shalat tanpa berteriak-terika kepada remaja binaan,

itu upaya saya memberikan contoh dan

implementasi dari tata tertib perusahaan kurnia.

Karena bila mana remaja yang dibina di Kurnia

tidak mau shalat, otomatis tidak mengikuti tata

tertib, dan itu hal yang tidak diinginkan‟‟71

.

Pernyataan di atas menerangkan bahwa

memang benar Pendiri Usaha Kurnia Fried

Chicken ini sudah memberikan suri tauladan yang

71

Wawancara Pribadi dengan Ustadz Danu Kurnia, Pembina sekaligus

Pendiri Usaha Kurnia Fried Cicken, Jakarta Sabtu, 7 Desember 2019.

Page 94: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

80

baik kepada remaja-remaja binaan. Karena pada

dasarnya remaja-remaja binaan itu tergantung dari

apa yang dilihat dan dicontoh dari sekitar

lingkungan Usaha Kurnia.

c. Metode Praktik Langsung

Metode praktik langsung yang dilakukan

di Lembaga Usaha Kurnia Fried Chicken yaitu

proses bimbningan agama dengan penggabungan

antara bimbingan agama dan bimbingan

wirausaha.

Setelah memberikan motivasi dan

bimbingan keagamaan dengan menjaga sholat

lima waktu terhadap remaja-remaja binaan,

kemudin memberikan pembinaan keterampilan

(skill).

Dalam hal ini bimbingan sekill yang

dilakukan adalah membuat makana berupa ayam

goreng, karena ayam goreng adalah makanan

pokok, sehat dan bergizi. Dengan adanya

pengolahan ayam yang baik itu akan menjadi

peluang usaha yang menghasilkan. Dalam proses

ini memberikan pemahaman terhadap remaja-

remaja putus skolah dari awal sampai akhir (hulu

ke hilir). Mereka dibina dari mulai cara mencuci

ayam sampai bersih, memotong ayam, takaran

bumbu buat ayam yang sudah dipotong-potong,

takaran bumbu tepung, kemudian cara

menggoreng ayam yang baik dan benar sesuai

Page 95: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

81

muttu Kurnia. Hal ini disampaikan oleh Ustadz

Danu Kurnia bahwa:

„‟saya memberikan pemahaman

tentang ayam goreng ini dari hulu ke hilir

maksudnya dari awal sampai akhir tujuan

adalah agar remaja-remaja binaan ahli di

bidang ini, dengan keahlian tersebut mereka

bisa menghasilkan uang, sehingga bisa

merubah segi ke ekonomian mereka.72

Setelah remaja-remaja paham dan ahli

dibidang ayam goreng ini, serta mereka siap

untuk mandiri (usaha sendiri), kemudian

menyiapkan lapak dan gerobak. Dalam hal ini

lapak yang dimaksud saya dan remaja binaan

mencari lapak yang strategis untuk memulainya

usaha ayam goreng.

Untuk hal merintis usaha dibutuhkannya

lapak yang cukup strategis, dikarnakan dengan

adanya lapak seperti itu merupakan peluang yang

baik untuk kedepannya dalam waktu yang

panjang.Yang dimaksud lapak strategis disini

adalah:

1. Kawasan yang banyak penduduk

2. Bukan alur cepat

3. Jalan yang dialuri Angkot (angkutan kota)

4. Depan Sekolahan

5. Dan jalan pertigaan.

72

Wawancara Pribadi dengan Ustaz Danu Kurnia, Pembina sekaligus

Pendiri Usaha Kurnia Fried Cicken, Jakarta Sabtu, 7 Desember 2019.

Page 96: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

82

Setelah adanya lapak dan sudah

dikonfirmasi dengan pemilik lahan, kemudian

mempersiapkan gerobak serta peralatan-peralatan

usaha dan banner Kurnia Fried Chicken.

Untuk memberikan smangat tehadap

remaja-remaja binaan mengadakan permainan

bola futzal, olah raga futzal dilakukan seminggu

sekali.Dengan adanya olah raga ini remaja-remja

putus sekolah yang dibina di Usaha Kurnia Fried

Chicken memberikan suasana yang nyaman bagi

mereka, dikarnakan olah raga ini sangan disukai

oleh mereka, dan tujuannya adalah memberikan

semangat dan kenyamanan terhadap remaja-

remaja putus sekolah yang rentan bosan. Hal ini

disampaikan oleh Ustadz Danu Kurnia bahwa:

„‟dalam hal ini saya memberikan semangat

dan kenyamanan terhadap remaja-remaja putus

sekolah yang rentan bosan, bahkan ingin pulang,

saya mengadakan olah raga futzal. Dengan adanya

olah raga ini diharapkan remaja-remaja binaan

betah dan nyaman berada disini.73

‟‟

73

Wawancara Pribadi dengan Ustadz Danu Kurnia Pembina sekaligus

Pendiri Usaha Kurnia Fried Chicken, Jakarta, sabtu 7 Desember 20019.

Page 97: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

83

BAB V

PEMBAHASAN

A. Proses Bimbingan Agama Dalam Meningkatakn

Kewirausahaa Remaja Putus Sekolah Di Lembaga Usaha

Kurnia Fried Chicken

Proses bimbingan agama yang di lakukan di Lembaga

Usaha Kurnia Fried Chicken ialah memberikan ilmu

pengetahuan sesuai dengan materi-materi yang diajarkan

dengan tujuan untuk merubah remaja-remaja binaan dari

yang tidak baik menjadi lebih baik. Kemudian pembimbing

agama telah memberikan contoh yang baik mengarahkan

remaja binaan agar mempunyai keperibadian yang akhlakul

karim ah sesuai yang diharapkan oleh semua pihak.

Dalam hal ini selaku pembimbing agama di Lembaga

Usaha Kurnia Fried Chicken adalah Ustadz Danu Kurnia

memberikan upaya atau kontribusi terhadap remaja-remaja

putus sekolah untuk meningkatkan minat wirausaha basis

islami, dengan memberikan pemahaman melalui materi-

materi keagamaan, hal ini disampaikan langsung oleh Ustadz

Danu Kurnia bahwa:

„‟saya melakukan bimbingan ini dasarnya itu agama,

kita mempunya tanggung jawab untuk merubah seseorang ke

arah lebih baik, dan saya ingin remaja-remaja binaan di sisni

mempunyai keperibadian sebagai pengusaha-pengusaha yang

berakhlaqulkariman yang sesuai dengan aturan Allah SWT74

Tujuan dari bimbingan agama menurut Faqih dapat di

kelompokan ke dalam tiga jenis tujuan, yakni:

74

Wawancara pribadi dengan Ustad Danu Kurnia, Jakarta sabtu, 7

Desember 2019.

Page 98: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

84

1. Membantu individual agar terhindar dari masalahnya.

2. Membantu individual mengatasi masalah yang sedang

dihadapinya.

3. Membantu individual memelihara dan mengembangkan

situasi dan kondisi yang baik atau yang telah baik agar

tetap baik dan menjadi lebih baik sehingga tidak akan

menjadi sumber masalah bagi dirinya dan orang lain.75

Lembaga Usaha Kurnia Fried Chicken

memfokuskan kepada tiga aspek petama, program

kewirausahaan, adapun bentuk dari pembinaan

kewirausahaan yang diberikan pemahaman tentang suatu

keahlian, skill, atau keterampilan membuat makanan

berupa ayam goreng. Dalam usaha ini diharapkan

memberikan perubahan dalam segi ekonomi, dan mampu

menciptakan lapangan pekerjaan bagiorang lain.

Kedua, program bimbingan agama, adapun bentuk

dari bimbingan agama yang diberikan adalah berfokus

kepada materi-materi yang menunjang terbentuknya akhlaqul

karimah, pelaksanaan ibadah, dan etika sosial kemasyarakatan

demi terwujudnya pengusaha atau enterpreneur yang mandiri,

sadar akan kesalahan dan bertanggung jawab, sehingga dapat

menjadi uswatun hasanah di lingkungan masyarakat dan

mempunyai jiwa sosial yang peduli terhadap lingkungan

sekitar di tempat usaha.

Ketiga, program sosial ini difokuskan kepada

remaja putus sekolah agar kelak mereka diharapkan

mempunyai jiwa sosial yang peduli terhadap lingkungan

75

Aunur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling Islam, (Yogyakarta:

UII Press, 2001), h. 36

Page 99: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

85

sekitar di tempat usaha, peduli terhadap anak yatim dan

telantar, rajin sedekah, dan bermanfaat bagi orang lain.76

B. Hasil Dari Bimbingan Agama Dalam Meningkat

Kewirausahaa Remaja Putus Sekolah Di Lembaga Usaha

Kurnia Fried Chicken

Berdasarkan peneliti temui dilapangan, dan hasil dari

wawancara dengan remaja putus sekolah, peneliti

menemukan sesuai dengan apa yang menjadi fokus peneliti.

Prose bimbingan agama dalam meningkatkan kewirausahaan

remaja putus sekolah berhasil, dan dirasakan manfaatnya oleh

remaja-remaja binaan di Usaha Kurnia Fried Chicken.

Setelah melakukan bimbingan di Usaha Kurnia

remaja-remaja putus sekolah merasakan adanya perubahan

teradap diri mereka diantaranya adalah:

1. Memiliki usaha/lapak sendiri (mandiri)

Ada hala yang menarik dari usaha Kurnia Fried

Chicken yaitu usaha ayam goreng yang komplit, komplit

disini ialah semua dari ayam bisa diolah sehingga

menghasilkan uang diantaranya adalah: ayam goreng,

sate daging, sate usus, pala, dan ceker. Hal ini yang

membuat merarik terhadap remaja-remaja binaan untuk

mengembangkan usaha Kurnia dan memiliki usaha sendiri

dengan tujuan menghasilkan penghasilan sendiri. Hal ini

76 Wawancara Pribadi dengan Ustadz Danu Kurnia, Jakarta sabtu 7

Desember 2019.

Page 100: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

86

disampaikan oleh remaja binaan yang bernama Rohim

bahwa:

„‟karena usaha kurnia berbeda dengan usaha ayam

goreng lainnya diantaranya, kurnia tidak menjual

ayamnya saja melainkan ada sate usus, sate daging, pala,

ceker, dan itu yang bikin menarik buat saya tambah kalau

dilihat dalam segi keuntungan lebih gede untungnya dari

pada jual ayamnya saja77

.’’

2. Perubahan ekonomi

Dengan adanya lapak punya sendiri, maka akan

memberikan perubahan terhadap ekonomi remaja binaan.

Remaja-remaja binaan mengungkapkan bahwa saya

merasa bangga dan bersyukur setelah bergabung di Usaha

Kurnia Fried Chicken. Hal ini disampaikan oleh remaja

binaan yang bernama Dasep wildani bahwa:

„‟saya punya lapak sendiri, punya penghasilan

sendiri, bahkan biaya nikah dari sini, biaya brobat ayah

saya ke rumah sakit oprasi, saya sangat beruntung sekali

bergabung di Usaha Kurnia Fried Chicken.78

Hal serupa disampaikan pula oleh remaja binaan

yang bernama Dadang Gunawan bahwa:

„‟saya bersyukur telah bergabung di usaha Kurnia,

saya mempunyai penghasilan sendiri, bisa menafkahi

anak istri disini, biaya nikah dengan orang lampung, beli

77

Wawancara pribadi dengan Rohim., Remaja Binaan Usaha Kurnia

Fried Chicken di Lapak usaha milik sendiri, Jakarta, minggu 8 Desember

2019. 78

Wawancara Pribadi dengan Dasep Wildani., Remaja Binaan, di Usaha

Kurnia Fried Chicken, Jakarta, Senin 9 Desember 2019.

Page 101: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

87

motor, bahkan membantu membiayai adik-adik saya di

kampung‟‟.79

Hal serupa pula disampaikan oleh remaja binaan

yang bernama Rohim bahwa:

„‟alhamdulilah saya punya lapak sendiri,

mempunyai penghasilan cukup lumayan, bisa menghidupi

anak istri di Jakarta, punya karyawan satu orang‟‟.80

Pernyataan diatas menerangkan bahwa memang

benar bimbingan agama dalam menigkatkan

kewirausahaan reemaja putus sekolah di Kurnia Fried

Chicken memberikan perubahan yang sangat baik

terhadap remaja-remaja binaan.

3. Perubahan Perilaku keagamaan

bimbingan yang dilakukan di usaha Kurnia Fried

Chicken, selain memberikan keterampilan (skill) dengan

tujuan merubah segi ekonomi, namun dibarengi dengan

bimbingan keagamaan dengan tujuan menciptakan kader-

kader pengusaha yang berakhlaqulkarimah, mempunyai

jiwa sosial yang tinggi, dan mampu berhubungan baik

dengan sang pencipta maupun dengan sesama mahluk

hidup. Hal ini disampaikan oleh remaja binaan yang

bernama Rohim bahwa:

„‟ketika saya mulai mandiri semua tata tertib di

usaha kurnia, saya melaksanakannya apalagi soal solat

79

Wawancara Pribadi dengan Dadang Gunawan., Remaja Binaan di

Usaha Kurnia Fried Chicken, Jakarta, senin 9 Desember 2019. 80

Wawancara Pribadi dengan Rohim., Remaja Binaan di Usaha Kurnia

Fried Chicken, Jakarta, senin 9 Desember 2019.

Page 102: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

88

lima waktu itu menjadikan kewajiban bagi semua muslim,

dan mencoba menumbuhkan jiwa sosial mensyukuri

rezeqi melalui santunan terhadap anak yatim sekitar

tempat jualan‟‟.81

Berdasarkan tiga program yang dijalankan oleh

lembaga Kurnia Fried Chicken, keseluruhannya

memberikandampak positif yang sangat besar bagi remaja

putus sekolah, diantaranya adalah remaja putus sekolah saaat

ini yang sebelumnya hanya bekerja di Kurnia Fried Chicken,

saat ini sudah bisa mandiri membangun sendiri usahanya,

berkat hasil bimbingan dan arahan dari pendiri dan pengurus

Kurnia Fried Chicken, yaitu Ustadz Danu Kurnia.

Selain itu saat ini remaja putus sekolah juga pun

memiliki jiwa sosial yang sangat tinggi terhadap warga di

sekitar lingkungan tempat usaha, mereka berusaha

memberikan kelebihan rezeki yang di dapat dari hasil jualan

ayam, kepada mereka yang membutuhkan.

Terakhir dari aspek keagaaman, perubahan yang

dialami oleh remaja putus sekolah diantaranya, pertama

memiliki akhlak yang lebih baik terhadap orang lain maupun

makhluk hidup di lingkungan sekitar, kedua memiliki

kedisipilanan yang sangat tinggi, itu terbukti saat ini mereka

dapat membagi waktu antara menjalankan ibadah terhadap

Allah SWT dan berdagang. Hal itu sudah terlatih, karena

kesehariannya remaja putus sekolah diberikan contoh atau

keteladanan yaitu menjaga solat lima waktu oleh

pembimbing sekaligus pendiri usaha Kurnia Fried Chicken.

81

Wawancara Pribadi dengan Rohim., Remaja Binaan di Usaha Kurnia

Fried Chicken, Jakarta, 9 Desember 2019.

Page 103: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

89

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan penelitian yang dilakukan

penulis tentang Bimbingan Agama dalam meningkatkan

Kewirausahaan Remaja Putus Sekolah di Usaha Kurnia Fried

Chicken, maka penulis berusaha mengambil kesimpulan sebagai

berikut:

a. bimbingan agama dalam meningkatkan kewira usahaan

remaja putus sekolah yang dilakukan di Lembaga Usaha

Kurnia Fried Chicken terhadap remaja putus sekolah melalui

materi-materi keagamaan dan metodenya, agar mudah

dipahami oleh remaja binaan.

b. Remaja putus sekolah selain diberikan keterampilan oleh

pembina sekaligus pendiri Usaha Kurnia Fried Chicken,

remaja-remaja tersebut diberikan wawasan tentang

keagamaan, diantaranya materi yang disajikan dalam

bimbingan keagamaan adalah materi tauhid, akhlaq, dan

syukur dengan tujuan menjadikan pengusaha-pengusaha

yang berakhlaqulkarimah serta memeper banyak syukur

terhadap Allah SWT.

B. Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian beserta kesimpulan yang

telah dijelaskan dalam skripsi ini, peneliti memeliki beberapa

saran yang akan disampaikan gunamembangun dan dapat

Page 104: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

90

dijadikan evaluasi dalam meningkatkan mutu dan kualitas serta

tujuan dari penulisan skripsi. Ada beberapa saran yang akan

penelitiuraikan:

1. Diharapkan terhadap pembina sekaligus pendiri Usaha

Kurnia Fried Chicken menambahkan beberapa keterampilan

kuliner yang menarik, yang banyak disukai masyarakat, dan

harganya terjangkau.

2. Bimbingan moral dan mental keagamaan remaja putus

sekolah hendaknya lebih ditingkatkan lagi, mengingat

remajaberada di fase zona penasaran.

3. Remaja putus sekolah yang sudah mandiri diharapkan

mengembangkan usahanya dan segi keagamaannya, sehingga

mempunyai peluang mengurangi pengangguran dengan

adanya lapangan pekerjaan.

4. Usaha ayam goreng Kurnia diharapkan menambah varian

rasa sehingga lebih menarik bagi masyarakat.

5. Dengan jamannya teknologi alangkah baiknya usaha ayam

goreng Kurnia bekerjasama dengan pihak GoFood, agar

menambah omset perusahaan.

Page 105: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

91

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M., & dan Muhammad A. (2008). Psikologi

RemajaPerkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi

Aksara.

Amin, S. M. (2010). Bimbingan dan Konseling Islam. Jakarta:

Amzah.

Arifin, M. (1982). Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan

Penyuluhan Agama. Jakarta: Golden Terayon Press.

Al-Qur‟an Surah An-Nisa Ayat 9.

Azwar. (1991). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Offset.

Arifin. Strategi Dakwah H. Dasuki dalam Membangun

Wirausaha Muslim di Wilayah Cakung Jakarta Timur

(Skrpsi –IAIN Walisongo, Semarang, 2011).

Alwi Hasan dkk. (2013). Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka.

Belardo Parjan. Masa Remaja dan Ciri-ciri Remaja. Artikel

diakses pada 15 Januari 2015 dari

http://berandobk.blogspot.com/2013/06/masa-remaja-dan-

ciri-ciri-remaja.html.

Chairul Anwar. (2017). Teori-teori Pemdidikan. Yogyakarta:

IRCCiSoD.

Hallen, A. (005). Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Quantum

Teaching.

Irwan Soeharto. (004). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Page 106: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

92

James E. Gardener. (2002). Memahami Gejolak Masa Remaja.

Jakarta: Mitra Utama.

Munir Amir, MA., (2009). Ilmu Dakwah, Jakarta: L Amzah.

Mahi M. Hikmat. (2011). Metode Penelitian dalam

PerspektifIlmu Komunikasi dan Sastra. Jakarta: Graha

Ilmu.

Manghunhardjana, A.M,. (1986). Pembinaan Arti danMetodenya.

Yogyakarta: Kansius.

Ma‟ruf Abdulah. (2011). Wirausaha Berbasis Syariah.

Banjarmasin: Antarsari Press.

Mubasyaroh. ‘’Meetode-metode Bimbingan Agama Anak

Jalanan’’Jurnal Bimbingan Konseling Islam, Vol. 4 No. 2,

2013, h.61.

Faqih, A. R. (2001). Bimbingan dan Konseling Islam.

Yogyakarta: UII Press.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,

danR&D. Bandung: Alfabeta.

Rudi Handoko. Faktor Ekonomi Penyebab Remaja Putus

Sekolah. Artikel diakses pada 15 Januari 2015 dari

http://www.borneotribune.com/headline/dua-tahun-

kabupaten-kayong-utara.html.

Sedarmayanti & Syarifudin Hidayat. (2011). Metode Penelitian.

Bandung: CV Mandar Maju.

Sartlito Wirawan. (2007) Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Sianggih D. Gunarsa. (1989). Psikologi Perkembangan

AnakRemaja. Jakarta: BPK Gunung Mulya.

Page 107: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

93

Wawancara Pribadi dengan Dadang Gunawan. Remaja Binaan di

Usaha Kurnia Fried Chicken 10 Desember 2019.

Wawancara Pribadi dengan Dasep Wildani. Remaja Binaan

Usaha Kurnia Fried Chicken. Jakarta 9 Desember 2019.

Wawancara Pribadi dengan Rohim. Remaja Binaan di Usaha

Kurnia Fried Chicken. Jakarta 8 Desemeber 2019.

Wawancara Pribadi dengan Ustadz Danu Kurnia. Pembina

Sekaligus Pendiri Usaha Kurnia Fried Chicken. Jakarta 7

Desember 2019.

Yunita. Faktor Penyebab Remaja Putus Sekolah. Artikel diakses

pada 15 Januari 2015 dari

http:/www.radarbanten.com/mod.php?mod=publisher&op

=viewarticle&artid=12182.

Zulkifli El. (2003). PsikologiPerkembangan Remaja. Bandung:

Rosdakarya.

Zakiyah Drajat. (1982). Pendidikan Agama dan

PembinaanMental. Jakarta: Bulan Bintang.

Page 108: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja
Page 109: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

1

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 110: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

PEDOMAN WAWANCARA

Yang diwawancarai : Usaha Kurnia Fried Cicken

Nama : Ustadz Danu Kurnia

Jabatan : Pendiri Usaha Kurnia Fried Cicken

Waktu : 7 Desember 2019

Tempat : Kontrakan Ustadz Danu Kurnia

1. Bagaimana awal munculnya gagasan didirikannya usaha makanan ayam

goreng di Jakarta?

Jawab: (a) Adanya lapak yang ditinggalkan pemilik /penyewa secara

tiba-tiba dikarnakan suatu hal yang tidak terduga sebelumnya, pada saat

itu pula saya memesan lapak tersebut pada bapak RT agar tidak diberikan

kepada orang lain. Padahal waktu itu belum punya pengalaman dan ilmu

dibidang itu apalagi modal. Hanya saja saya punya sedikit peralatan dan

perlengkapan dari usaha sebelumnya yang diantaranya usaha gorengan

pikul dengan bermodalkan RP 8500 tahun 2001 selama sebulan.

Kemudian usaha indomi rebus selama 3 bulan disambung usaha pecel

lele selama 1 bulan kemudian dilanjutkan jualan ayam goreng ‘’Kurnia

Fried Cicken’’.

(b) Jauh sebelum itu saya punya rencana bekerja di luar negri yaitu di

Masjidil Harom tapi gagal berikutnya daftar ke PT Pandu di Bandung

dengan tujuan ke Korea namun gagal juga karena waktu panggilan

Page 111: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

keadaannya saya lagi di Pasir Cina disebuah Masjid selama 2 bulan, lalu

ngirim lamaran ke restoran di Arab Saudi dengan coling visa, wakalah

dan visa sudah dikirim ke Indonesia untuk segera diproses melalui PT

Awan di Bukit Duri Tanjakan namun masih gagal karena Anfit tidak bisa

berangkat akhirnya wakalah dan visa terpaksa dikirim kembali. Lalu saya

masih penasaran mencoba lagi daftar ke Jepang malah bernasib lebih

buruk yaitu dibohongin. Akhirnya keadaan terlantar di Jakarta

bermodalkan Yakin suatu saat Allah akan merubah nasib menjadi lebih

baik. Selama 3 tahun terlantar kita di Jakarta tanpa arah dan tujuan hanya

bermodalkan Masjid Al-Muslim kami yakin saya bisa berbuat lebih baik.

Setelah itu saya berfikir dan mencoba mengalihkan cita-cita yang tadinya

fokus ke luar negri dirubah bisa sukses di dalam negri, kelanjutannya dari

hari ke hari mengidentifikasi peluang usaha mulai dari kaki lima dan

seterusnya. Akhirnya dengan penuh semangat mencoba untuk mengolah

peluang dari gorengan pikul bermodalkan RP 8500 dapat pinjaman dari

teman SMP.

2.Apa yang melatarbelakangi munculnya gagasan untuk melibatkan dan

membina remaja putus sekolah dalam usaha saudara?

Jawab: (a) Remaja putus sekolah kian hari kian meningkat, sementara

lulusan SMA dan seterusnya sudah ada peluang dari PT-PT.

Page 112: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

(b) Remaja-remaja putus sekolah mempunyai mental bisa dituntun, fisik

sangat kuat dan jika dibina akan lebih mudah diarahkan, apalagi lulusan-

lulusan pesantren.

3. Bagaimana proses rekrutmen peserta binaan dalam kegiatan usaha

ayam goreng dimaksud?

Jawab: (a) Menginformasikan kepada paa sesepuh/ustd-ustd bahwa saya

membutuhkan tenaga kerja dibidang ayam goreng dengan gajih

bla..bla..bla…..

(b) Ustad/Ustazah menyeleksi remaja yang mempunyai keperibadian

baik yang disiapkan.

4. Dapatkan saudara ceritakan apa target dilibatkannya mereka (remaja

putus sekolah) dalam usaha saudara?

Jawab: (a) Mendapatkan penghasilan layak seperti lulusan SMA dll,

bahkan lebih.

(b) Mampu mandiri, dan bermanfaat buat yang lainnya.

(c) Sebagai pengusaha yang berkeperibadian islami, dan sekill yang

memadai dibidangnya.

(d) Selalu membantu bagi yang lemah.

5. Apa yang saudara tanamkan kepada mereka (remaja putus sekolah)

saat awal mereka bergabung dengan usaha saudara?

Jawab: (a) Niat untuk belajar kerja dan usaha sekuat mungkin.

Page 113: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

(b) Memastikan fikiran yang akan diperjuangkan dibidang ini

(c) Merawat kemauan dan sungguh-sungguh disetiap keadaan.

(d) Menanamkan keyakinan (ketahoidan) keislaman sekuat mungkin.

(e) Menguatkan perhatian di setiap yang akan di kelola, karena dalam

pepatah Arab ‘’sebesar perhatiannmu, sebesar pula keberhasilanmu’’.

(f) Pastikan kegiatan ini bernilai ibadah, karena tujuan manusia

diciptakan untuk beribadah.

6. Adakah standar operasional prosedur yang anda lakukan dalam

membina mereka? Jawab: (a) Ada, mengacu ke tata tertib kurnia yaitu:

(a) Mendirikan solat lima waktu

(b) Tidak melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri, perusahaan,

masyarakat, dan agama.

(c) Selalu menjaga kebersihan, ketertiban, keindahan tempat tinggal,

tempat jualan dan lingkungan masyarakat.

(d) Menjaga kebersihan dan kerapihan ketika penampilan kerja

(e) Melakukan persiapan dan pengecekan barang-barang atau bahan,

peralatan, dan perlengkapan terlebih dahulu sebelum kerja dimulai,

seperti kunci dan lain-lain.

(f) Bekerja dengan sungguh-sungguh, tepat waktu dan sepenuh hati.

(g) Selalu bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah untuk mufakat.

Page 114: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

(h) Selalu ada kemauan dan menguatkan kesabaran dalam meninggalkan

larangan dalam taat dan ketika musibah.

(i) Selalu mengedepankan baik sangka dan memposisikan orang lain

lebih baik ketimbang dirinya.

(j) Selalu menjungjung tinggi Visi , Misi, dan Motto Perusahaan.

(k) Melaksanakan peraturan yang sudah diterapkan.

(l) Standar oprasional terdidi dari mulai hulu sampai hilir dengan istilah

standar mutu kurnia.

7. Bisakah saudara jelaskan tahapan pembinaan yang dilakukan kepada

mereka?

Jawab: Bisa, (a) membangun motivasi, yang dimaksud disini adalah

tanamkan terhadap remaja-remaja putus sekolah, focus untuk

memnciptakan peluang usaha dan menciptakan lapangan pekerjaan,

dengan begitu kita akan mempunyai peluang menjadi bos, dengan begitu

pula kita akan membantu orang lain serta mengurangi beberapa

pengangguran. Maka sebaliknya ketika focus kita untuk mencari kerja

dan itu akan menjadi doa disetiap keadaan, maka akan mnjadi seorang

pekerja selama-lamanya.

(b) Materi Skill. Yang dimaksud disini adalah kita memberikan

pemahaman tentang cara, pengalaman, ke-ahlian dibidangnya yaitu ayam

goreng dari hulu samapi hilir.

Page 115: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

(c) Materi Syukur. Setelah kita mandiri jangan lupa kita bersyukur

terhadap Allah SWT, walaupun untung lima ribu dalam sehari misalnya,

itu harus kita syukuri.

8. Apakah saudara menjadikan agama (dalam arti luas) sebagai pijakan

dalam membina mereka di dalam kegiatan usaha ini?

Jawab: Ia..

8. Bagaimana saudara menghubungkan agama dan usaha sebagai bahan

pembinaan bagi remaja putus skolah?

Jawab: Mengacu ke dalam hadist ‘’ man aroda dunya pa’alaihi bil ilmi,

man arodalakhiroh pa’alaihi bil ilmi, manaroda huma pa’alaihi bil ilmi’’.

9. Apa target pencapaian dibinanya remaja putus sekolah dalam usaha

saudara? Jawab: Menjadi pribadi-pribadi pengusaha yang berakhlakul

karimah, pandai bersyukur dan ahli dibidangnya, takwa kepada Allah

SWTdan menjadi sebaik-baiknya manusia.

10 Bagaimana saudara memberikan control dalam pembinaan mereka?

Jawab: Mengedepankan keyakinan bahwa gerak gerik seseorang diawasi

Allah SWT dan malaikat rokib atid.

11. Apa yang saudara lakukan untuk meningkatkan kinerja mereka

(remaja putus sekolah) yang rentan dengan rasa bosan dan ingin bebas?

Jawab: (a) Membangun mimpi.

(b) Membangun motivasi disetiap keadaan.

Page 116: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

(c) Serta mengajak liburan remaja putus sekolah seminggu skali.

(d) Diadakannya aktifitas olah raga berupa olah raga Futsal.

Jakarta, 7 Desember 2019

Narasumber,

Ustadz Danu Kurnia

Page 117: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

PEDOMAN WAWANCARA

Yang diwawancarai : Remaja Putus Sekolah

Nama : Rohim 5 Mei 1989

Tempat Tanggal Lahir : Cianjur

Ijazah Terakhir : SD

Status : Wirausaha

Tanggal Waktu : 8 Desember 2019

Tempat : Kontrakan Rohim

.

1. Bagaimana awalnya saudara mau menjadi peserta binaan di usaha ayam

goreng Kurnia ? Jawab: diajak oleh pemilik usaha langsung, sebelum itu

saya kerja di Bandung sebagai kacung Cina menjual elektronik dengan

gaji yang ta’seberapa.

2. Apa yang membuat anda tertarik terlibat dalam usaha ayam goreng

kurnia ini? Jawab: karena kurnia berbeda dengan usaha ayam goreng

lainnya diantaranya, kurnia tidak menjual ayamnya saja melainkan ada

sate usus, sate daging, pala, ceker, dan itu yang bikin menarik buat saya

tambah kalau dilihat dalam segi keuntungan lebih gede untungnya dari

pada jual ayamnya saja.

Page 118: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

3. Dapatkan saudara ceritakan apa target yang ingin saudara capai masuk

dalam usaha ayam goreng kurnia ini? Jawab: yang pertama saya ingin

merubah nasib dari pegawe Cina menjadi pengusaha. Yang ke dua saya

ingin mandiri, mempunyai penghasilan sendiri, dan mempunyai peluang

menjadi bos (menciptakan peluang lapangan kerja).

4. Apa yang saudara ketahui, bagaimana pemilik usaha tanamkan kepada

saudara, saat awal saudara bergabung dengan usaha ayam goreng kurnia?

Jawab: Memberikan pemahaman tentang usaha yang akan dijalani dan

memberikan pemahaman tentang keagamaan yaitu diwajibkannya solat

berjamaah di masjid setiap waktu.

5. Bagaimana tahapan kegiatan yang disampaikan kepada saudara oleh

pemilik usaha? Jawab: mengacu ke tata tertib, yaitu: 1. Mendirikan solat

lima waktu. 2. Tidak melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri,

perusahaan, masyarakat, dan agama. 3. Selalu menjaga kebersihan,

ketertiban, keindahan tempat tinggal, tempat jualan dan lingkungan

masyarakat. 4. Menjaga kebersihan dan kerapihan ketika penampilan

kerja. 5. Melakukan persiapan dan pengecekan barang-barang atau

bahan, peralatan, dan perlengkapan terlebih dahulu sebelum kerja

dimulai, seperti kunci dan lain-lain. 6. Bekerja dengan sungguh-sungguh,

tepat waktu dan sepenuh hati. 7. Selalu bermusyawarah dalam

menyelesaikan masalah untuk mufakat. 8. Selalu ada kemauan dan

Page 119: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

menguatkan kesabaran dalam meninggalkan larangan dalam taat dan

ketika musibah. 9. Selalu mengedepankan baik sangka dan

memposisikan orang lain lebih baik ketimbang dirinya. 10. Selalu

menjungjung tinggi Visi, Misi, dan Motto perusahaan. 11. Meaksanakan

peraturan yang sudah diterapkan.

6. Apakah saudara melihat dan merasakan bagaimana agama (dalam arti

luas) disajikan sebagai pijakan pembinaan kepada saudara oleh pemilik

usaha? Jawab: Merasakan.

7. Apakah saudara merasakan dalam pembinaan sehari-hari pemilik usaha

menghubungkan agama dan usaha sebagai bahan pembinaan? Jawab:

Merasakan, karena pemilik usaha seorang Ustadz yang menjungjung

tinggi nilai-nilai keagamaan, bahkan ketika lagi banyak kerjaan kalau

waktu sudah mendekati solat suka disuruh istirahat dulu, bahkan sering

musyawarah tentang materi-materi keagamaan. Jadi bisa dikatakan kerja

sambil belajar ilmu agama. Dan saya ketika mulai merintis usaha saya

berusaha melaksanakan apa yang ada dalam tata tertib usaha Kurnia.

8. Apakah saudara mengetahui bahwa target pencapaian dibinanya saudara

sebagai peserta? Jawab: Mengetahui.

9. Apakah saudara merasa bahwa pembina telah memberikan kontrol dalam

pembinaan ini? Jawab: Merasakan.

Page 120: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

10. Apa yang dilakukan pembina untuk meningkatkan kinerja saudara yang

rentan bosan dan selalu ingin bebas? Jawab: Biasanya pemilik usaha suka

ngajak musyawarah sekaligus pengajian ilmu agama seminggu sekali,

atau diajak liburan.

11. Apa yang dirasakan setelah dibinanya di Usaha Kurnia Fried Chicken?

Jawab: alhamdulilah saya punya lapak sendiri, mempunyai penghasilan

cukup lumayan, bisa menghidupi anak istri di Jakarta, punya karyawan

satu orang.

Jakarta, 8 Desember 2019.

Narasumber,

Rohim

Page 121: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

PEDOMAN WAWANCARA

Yang diwawancarai : Remaja Putus Sekolah

Nama : Dasep Wildani

Tempat Tanggal Lahir : Cianjur 07 maret 1994

Ijazah terakhir : SMK

Status : Wirausaha

Waktu : 8 Desember 2019

Tempat : Kios

1. Bagaimana awalnya saudara mau menjadi peserta binaan di usaha ayam

goreng Kurnia ? Jawab: diajak oleh teman yang lebih dulu bergabung di

usaha ayam goreng kurnia.

2. Apa yang membuat anda tertarik terlibat dalam usaha ayam goreng

kurnia ini? Jawab: karena kurnia berbeda dengan usaha ayam goreng

yang lain, di kurnia ada sate usus dll.

3. Dapatkan saudara ceritakan apa target yang ingin saudara capai masuk

dalam usaha ayam goreng kurnia ini? Jawab: yang pertama saya ingin

mengembangkan usaha kurnia, yang ke dua saya ingin mempunyai

penghasilan sendiri, punya lapak sendiri, dan punya kios sendiri.erubah

nasib dari pegawe cina menjadi pengusaha. Yang ke dua saya ingin

mandiri (mandiri).

Page 122: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

4. Apa yang saudara ketahui, bagaimana pemilik usaha tanamkan kepada

saudara, saat awal saudara bergabung dengan usaha ayam goreng kurnia?

Jawab: memberikan motivasi kewirausahaan, dan membangung mimpi

buat kedepan.

5. Bagaimana tahapan kegiatan yang disampaikan kepada saudara oleh

pemilik usaha? Jawab: langsung belajar cara goreng ayam, belajar

menjual, tatak rama terhadap pembeli, merawat kebersihan lapak agar

higeinis.

6. Apakah saudara melihat dan merasakan bagaimana agama (dalam arti

luas) disajikan sebagai pijakan pembinaan kepada saudara oleh pemilik

usaha? Jawab: saya melihat dan merasakan.

7. Apakah saudara merasakan dalam pembinaan sehari-hari pemilik usaha

menghubungkan agama dan usaha sebagai bahan pembinaan? Jawab:

merasakan.

8. Apakah saudara mengetahui bahwa target pencapaian dibinanya saudara

sebagai peserta? Jawab: mengetahui.

9. Apakah saudara merasa bahwa pembina telah memberikan kontrol dalam

pembinaan ini? Jawab: merasakan.

10. Apa yang dilakukan pembina untuk meningkatkan kinerja saudara yang

rentan bosan dan selalu ingin bebas? Jawab: seminggu sekali olah raga

(futszal), kadang jalan-jalan, dan ngopi bareng-bareng.

Page 123: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

11. Apa yang dirasakan setelah dibinanya di Usaha Kurnia Fried Chicken?

Jawab: saya punya lapak sendiri, punya penghasilan sendiri, bahkan

biaya nikah dari sini, biaya brobat ayah saya ke rumah sakit ofrasi, saya

sangat beruntung sekali bergabung di Usaha Kurnia Fried Chicken.

Jakarta, 9 Desember 2019

Narasumber,

Dasep Wildani

Page 124: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

PEDOMAN WAWANCARA

Yang diwawancarai : Remaja Putus Sekolah

Nama : Dadang Gunawan

Tempat Tanggal Lahir : Cianjur 14 Febuari 1993

Ijazah terakhir : SMP

Status : Wirausaha

Waktu : 8 Desember 2019

Tempat : Kontrakan Dadang

1. Bagaimana awalnya saudara mau menjadi peserta binaan di usaha ayam

goreng Kurnia ? Jawab: diajak oleh teman yang lebih dulu bergabung di

usaha ayam goreng kurnia.

2. Apa yang membuat anda tertarik terlibat dalam usaha ayam goreng

kurnia ini? Jawab: karena kurnia berbeda dengan usaha ayam goreng

yang lain, di kurnia dari seekor ayam bisa dijadikan duit, tanpa ada yang

dibuang kecuali bulu-bulunya.

3. Dapatkan saudara ceritakan apa target yang ingin saudara capai masuk

dalam usaha ayam goreng kurnia ini? Jawab: saya ingin mempunyai

penghasilan, karena saya dulunya penganggurn. Trus saya ingin

mempunyai lapak sendiri, buat masa depan.

Page 125: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

4. Apa yang saudara ketahui, bagaimana pemilik usaha tanamkan kepada

saudara, saat awal saudara bergabung dengan usaha ayam goreng kurnia?

Jawab: memberikan gambaran tentang tata tertib kurnia..

5. Bagaimana tahapan kegiatan yang disampaikan kepada saudara oleh

pemilik usaha? Jawab: pertama saya bergabung di kurnia melihat pemilik

usaha cara nyuci ayam, motong ayam, nusukin usus, hingga bumbuin

ayam da melihat cara goreng ayam, belajar menjual, melayani pembeli

dengan ramah.

6. Apakah saudara melihat dan merasakan bagaimana agama (dalam arti

luas) disajikan sebagai pijakan pembinaan kepada saudara oleh pemilik

usaha? Jawab: saya melihat dan merasakan.

7. Apakah saudara merasakan dalam pembinaan sehari-hari pemilik usaha

menghubungkan agama dan usaha sebagai bahan pembinaan? Jawab:

merasakan.

8. Apakah saudara mengetahui bahwa target pencapaian dibinanya saudara

sebagai peserta? Jawab: mengetahui.

9. Apakah saudara merasa bahwa pembina telah memberikan kontrol dalam

pembinaan ini? Jawab: merasakan.

10. Apa yang dilakukan pembina untuk meningkatkan kinerja saudara yang

rentan bosan dan selalu ingin bebas? Jawab: seminggu sekali olah raga

(futszal) dngan pedagang-pedagang kaki lima yang lain.

Page 126: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

11. Apa yang dirasakan setelah dibinanya di Usaha Kurnia Fried Chicken?

Jawab: saya bersyukur bergabung di Kurnia, saya mempunyai

penghasilan sendiri, bisa menafkahi anak istri disini, biaya nikah, beli

motor, bahkan membantu membiayai adik-adik saya di kampung.

Jakarta, 10 Desember

Narasumber,

Dadang Gunawan

Page 127: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

DOKUMENTASI PENELITIAN

Keterangan : Kegiatan pembinaan kewirausahaan melalui bimbingan agama

yang diikuti oleh remaja putus sekolah di Lembaga Usaha

Kurnia Fried Chicken

Keterangan : Remaja putus sekolah binaan Lembaga Usaha Kurnia Fried

Chicken yang sedang berdagang

Page 128: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja

Keterangan : Remaja putus sekolah binaan Lembaga Usaha Kurnia Fried

Chicken yang sudah sukses berwirausaha yang saat ini sudah

memiliki usaha sendiri.

Keterangan : Foto peneliti bersama pendiri Lembaga Usaha Kurnia Fried

Chicken

Page 129: BIMBINGAN AGAMA DALAM MENINGKATKAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51687...Ahmad Jaelani, 1113052000068, Bimbingan Agama Dalam Meningkatkan Kewirausahaan Remaja