bidang ilmu : kesehatan

44
LAPORAN PENELITIAN DOSEN ANALISIS PREFERENSI PEMANFAATAN JKN-KIS DAN ASURANSI KESEHATAN SWASTA PADA KARYAWAN PT. ALTRAK 1978 CABANG BANJARMASIN OLEH : Ketua : Ahmad Zacky Anwary, SE., MPH (NIDN. 1127028401) Anggota : 1. Siska Dhewi, SKM., M.Kes (NIDN. 1108018701) 2. Zuhrupal Hadi, SKM., M.Kes (NIDN. 1130098603) FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI BANJARMASIN 2020 Bidang Ilmu : Kesehatan

Upload: others

Post on 31-Oct-2021

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bidang Ilmu : Kesehatan

i

LAPORAN

PENELITIAN DOSEN

ANALISIS PREFERENSI PEMANFAATAN JKN-KIS DAN

ASURANSI KESEHATAN SWASTA PADA KARYAWAN

PT. ALTRAK 1978 CABANG BANJARMASIN

OLEH :

Ketua : Ahmad Zacky Anwary, SE., MPH (NIDN. 1127028401)

Anggota : 1. Siska Dhewi, SKM., M.Kes (NIDN. 1108018701)

2. Zuhrupal Hadi, SKM., M.Kes (NIDN. 1130098603)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN

MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI

BANJARMASIN

2020

Bidang Ilmu : Kesehatan

Page 2: Bidang Ilmu : Kesehatan

ii

Page 3: Bidang Ilmu : Kesehatan

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah. Segala puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT

yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga dapat menyelesaikan

laporan penelitian dosen ini dengan judul “ANALISIS PREFERENSI

PEMANFAATAN LAYANAN JKN-KIS DAN ASURANSI KESEHATAN

SWASTA PADA KARYAWAN PT. ALTRAK 1978 CABANG

BANJARMASIN”.

Penulisan laporan penelitian ini dapat terlaksana berkat kerjasama dan

bantuan dari berbagai pihak, dan tim peneliti menyampaikan ucapan terima kasih

yang sedalam-dalamnya kepada yang terhormat :

1. Ketua Pembina Yayasan Uniska, Bapak Dr.H.Gusti Irhamni, MT

2. Rektor Uniska, Bapak Abd. Malik,S.Pt.,M.Si.,Ph.D

3. Kepala Pusat Penelitian Uniska,Ibu Dr.Tintin Rostini,S.Pt,MP

4. Dekan FKM Uniska, Ibu Meilya Farika Indah,SKM.,M.Sc

5. Kepala Cabang PT. Altrak 1978 Banjarmasin, Bapak Dwi Handoko, ST

6. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan penelitian ini begitu jauh

dari kata sempurna oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

membangun.

Akhirnya kami berharap semoga laporan hasil penelitian ini dapat

memberi manfaat bagi banyak pihak. Aamiin yaa Rabbal’alamiin.

Banjarmasin, 25 Juni 2020

Peneliti

Page 4: Bidang Ilmu : Kesehatan

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. ......... i

HALAMAN PENGESAHAN................................................................. ........ ii

KATA PENGANTAR......................................................................... ............ iii

DAFTAR ISI………………………………………………………………… iv

RINGKASAN……………………………………………………………….. vi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah................................................................. .... 3

1.3 Tujuan dan Target Luaran................................................. ........ 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Jaminan Sosial.................................................................. ......... 4

2.2 Kerangka Teori........................................................ ................. 13

2.3 Kerangka Konsep……………………………………………. 13

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian........................................................ 14

3.2 Subjek Penelitian….......................................................... 14

3.3 Variabel Penelitian............................................................ 15

3.4 Teknik Pengumpulan Data................................................ 16

3.5 Teknik dan Analisa Data................................................... 17

3.6 Waktu dan Tempat Penelitian…………………………....... 17

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian……………………………….................... 18

4.2 Pembahasan…..……………………………………........... 18

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan………………………………………………….. 19

5.2 Saran…………………………………………………………. 19

DAFTAR PUSTAKA

Page 5: Bidang Ilmu : Kesehatan

v

LAMPIRAN

Lampiran 1. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

Lampiran 2. Biodata Ketua dan Anggota Peneliti

Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Peneliti

Lampiran 4. Rincian / Justifikasi Anggaran Penelitian

Lampiran 5. Kontrak

Page 6: Bidang Ilmu : Kesehatan

vi

RINGKASAN

Preferensi atau kecenderungan bagi masyarakat dalam pemilihan penggunaan

jenis asuransi kesehatan yang dimiliki dapat ditentukan dari hasil penelahan terhadap

lima tahapan pembelian (penggunaan) suatu produk seperti identifikasi masalah,

pencarian informasi, evaluasi alternatif yang ada, keputusan membeli

(menggunakan produk), dan perilaku pasca pembelian (penggunaan). Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui gambaran preferensi pemanfaatan/penggunaan

antara JKN-KIS dan asuransi kesehatan swasta pada karyawan PT. Altrak 1978

Cabang Banjarmasin. Menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif,

dengan teknik wawancara mendalam untuk pengumpulan data primer kepada 3

(tiga) orang subjek penelitian yang terdiri dari satu informan inti dan dua

informan utama.

Kata Kunci : Preferensi, lima tahapan pembelian (penggunaan)

Page 7: Bidang Ilmu : Kesehatan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di Indonesia, implementasi SJSN dimulai dengan dibentuknya dua

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yaitu BPJS Kesehatan dan

BPJS Ketenagakerjaan. BPJS Kesehatan akan menyelenggarakan program

jaminan kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan akan menyelenggarakan

program jaminan atas kecelakaan kerja, kematian, pensiun dan hari tua

(Thabrany, 2014).

Negara memiliki kewajiban untuk mewujudkan kesejahteraan sosial

bagi warga negaranya. Kesejahteraan sosial merupakan tujuan utama dari

pembangunan suatu bangsa dan merupakan inidkator utama kinerja

pembangunan nasional. Kesejahteraan sosial merupakan hak bagi setiap

warga negara, oleh karena itu pemerintah selaku penyelenggara negara

bertanggung jawab untuk memberikan jaminan sosial pada warga negaranya

yang menjamin bahwa setiap warganya dapat hidup dengan layak dan

sejahtera.

Peserta program JKN merupakan setiap orang termasuk orang asing

yang bekerja minimal selama enam bulan di Indonesia dan telah membayar

iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah. Peserta program JKN terdiri

atas dua kelompok yaitu: Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan peserta

bukan PBI (non PBI). Peserta PBI adalah fakir miskin dan orang tidak

mampu. Peserta bukan PBI adalah pekerja penerima upah dan anggota

keluarganya, pekerja bukan penerima upah dan anggota keluarganya serta

bukan pekerja dan anggota keluarganya. Iuran Jaminan kesehatan untuk

peserta pekerja penerima upah dibayarkan oleh pemberi kerja dan pekerja

sendiri sedangkan iuran peserta mandiri (pekerja bukan penerima upah dan

bukan pekerja) dibayarkan oleh peserta sendiri kepada BPJS Kesehatan

sesuai kelas perawatannya (Kemenkes RI, 2014).

Page 8: Bidang Ilmu : Kesehatan

2

Undang-undang menerangkan bahwa setiap warga negara Indonesia

ataupun warga negara asing yang menetap di Indonesia lebih dari enam (6)

bulan diwajibkan untuk mengikuti jaminan sosial kesehatan melalui BPJS

Kesehatan. Itu berarti kita sebagai warga negara Indonesia harus ikut serta

dalam keanggotaan BPJS Kesehatan.

Preferensi konsumen adalah pilihan suka tidak suka oleh seseorang terhadap

produk (barang atau jasa) yang dikonsumsi. Preferensi konsumen menunjukkan

kesukaan konsumen dari berbagai pilihan produk yang ada. Preferensi konsumen

merupakan suatu tindakan konsumen dalam memilih suatu barang sesuai dengan

tingkat kebutuhannya (Bilson Simamora, 2004;87).

Angka cakupan kepesertaan masyarakat dalam program Jaminan

Kesehatan Nasional dan Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) di Kalimantan

Selatan (Kalsel) termasuk menjadi salah satu yang masih belum optimal di

Indonesia. Pasalnya hingga memasuki Bulan Agustus 2019, angka

kepesertaan masyarakat Kalsel dalam program ini masih tertahan di angka

71,2 persen. Angka tersebut berada di bawah rata-rata angka kepesertaan

nasional yang sudah mencapai 83 persen.

Berdasarkan uraian di atas maka penliti tertarik melakukan penelitian

tentang analisis preferensi pemanfaatan JKN-KIS dan asuransi kesehatan

swasta pada karyawan PT. Altrak 1978 Cabang Banjarmasin.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi rumusan masalah

penelitian ini adalah “Bagaimana Analisis Preferensi Pemanfaatan JKN-KIS

dan Asuransi Kesehatan Swasta Pada Karyawan PT. Altrak 1978 Cabang

Banjarmasin”

1.3 Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui gambaran preferensi pemanfaatan JKN-KIS dan

asuransi kesehatan swasta pada karyawan PT. Altrak 1978 Cabang

Banjarmasin.

Page 9: Bidang Ilmu : Kesehatan

3

1.3.2 Target Luaran

Dalam penelitian ini penulis memiliki target yang nantinya hasil

penelitian:

1. Membantu meningkatkan Indeks Pembangunan Kesehatan

Masyarakat (IPKM).

2. Dapat dipublikasikan dalam jurnal ilmiah

3. Menjadi tambahan materi dalam bahan ajar Mata Kuliah

“Pembiayaan dan Penganggaran Kesehatan”

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Secara Teoritis

Hasil penelitian ini dapat menjadi sumbangsih pemikiran bagi

perkembangan ilmu kesehatan masyarakat.

1.4.2 Secara Aplikatif

- Bagi peneliti sebagai sarana mengembangkan kemampuan dalam

penelitian khususnya terkait bidang ilmu kesehatan masyarakat.

- Bagi instansi (Dinas Lingkungan Hidup) dapat menjadi bahan

masukan untuk pengambilan keputusan dalam membuat kebijakan

yang menyangkut penyelenggaran jaminan sosial.

Page 10: Bidang Ilmu : Kesehatan

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Jaminan Sosial Kesehatan

Adalah salah satu bentuk perlindungan sosial yang diselenggarakan oleh

negara guna menjamin warganegaranya untuk memenuhi kebutuhan hidup

dasar yang layak, sebagaimana dalam deklarasi PBB tentang HAM tahun

1948 dan konvensi ILO No.102 tahun 1952. Utamanya adalah sebuah bidang

dari kesejahteraan sosial yang memperhatikan perlindungan sosial, atau

perlindungan terhadap kondisi yang diketahui sosial, termasuk kemiskinan,

usia lanjut, kecacatan, pengangguran, keluarga dan anak-anak, dan lain-lain.

Sebagai warga negara Indonesia, salah satu yang menjadi hak kita

adalah mendapatkan jaminan sosial. Sebagaimana namanya, jaminan sosial

nasional merupakan salah satu bentuk perlindungan sosial yang

diselenggarakan Negara untuk menjamin kebutuhan dasar seluruh rakyat

Indonesia. Jaminan sosial di Indonesia diselenggarakan melalui Sistem

Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang diatur dalam UU No. 40 Tahun 2004

dengan berlandaskan UUD 1945. Isinya menyatakan bahwa Pemerintah harus

terlibat dalam menyejahterakan warga negaranya.

Hadirnya SJSN telah melahirkan sistem baru program jaminan sosial di

Indonesia dan menggantikan program-program jaminan sosial yang ada

sebelumnya, seperti Asuransi Kesehatan (Askes) dan Jaminan Sosial Tenaga

Kerja (Jamsostek). Sistem baru yang dinamakan Badan Penyelenggaraan

Jaminan Sosial (BPJS) adalah wujud tanggung jawab Negara untuk

memberikan perlindungan sosial sepenuhnya kepada masyarakat Indonesia.

Dengan hadirnya BPJS, penyelenggaraan jaminan sosial di Indonesia

telah terlaksana sebagaimana mestinya. Terbentuknya BPJS

Page 11: Bidang Ilmu : Kesehatan

8

bukanlah untuk tujuan komersil atau mencari keuntungan.

Menggantikan peran Askes dan Jamsostek, ada dua fungsi yang

dijalankan BPJS yang terbagi ke dalam dua lembaga: BPJS Kesehatan

dan BPJS Ketenagakerjaan.

Sebelum adanya BPJS, masyarakat Indonesia cukup kesulitan

untuk mendapatkan bantuan biaya pengobatan. Mereka harus terlebih

dahulu mengurus surat-surat keterangan di kelurahan dan sebagainya.

Setelah munculnya BPJS Kesehatan (menggantikan Askes) pada tahun

2014, akses ke pengobatan menjadi lebih mudah.

Untuk mendapatkan jaminan kesehatan dari BPJS Kesehatan,

setiap warga negara Indonesia terlebih dahulu harus mendaftar sebagai

peserta. Manfaat yang diberikan bertingkat sesuai dengan kelasnya.

Masyarakat bisa memilih manfaat yang sesuai dengan kemampuan

dalam membayar iuran. Namun, aturan ini tidak berlaku bagi masyarakat

yang dikategorikan tidak mampu. Mereka mendapat pengecualian untuk

pembayaran iuran.

UU menerangkan bahwa setiap warga negara Indonesia ataupun

warga negara asing yang menetap di Indonesia lebih dari enam (6) bulan

diwajibkan untuk mengikuti jaminan sosial kesehatan melalui BPJS

Kesehatan. Itu berarti kita sebagai warga negara Indonesia harus ikut

serta dalam keanggotaan BPJS Kesehatan.

2.2 Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2013

menunjukkan gambaran kepemilikan asuransi atau jaminan kesehatan

/di Indonesia. Jamkesmas dan Jamkesda merupakan jenis jaminan

kesehatan terbanyak yang dimiliki oleh masyarakat di Indonesia.

Masyarakat miskin telah semaksimal mungkin mendapatkan jaminan

kesehatan oleh negara. Sebanyak 34,7% mendapatkan Jamkesmas.

Page 12: Bidang Ilmu : Kesehatan

9

Sementara Jamkesda merupakan terobosan bagi pemerintah provinsi

atau kabupaten yang mampu untuk membiayai pelayanan kesehatan

masyarakat di daerahnya. Pada beberapa tempat dengan anggaran yang

lebih terbatas, maka anggaran Jamkesda diperuntukkan bagi

masyarakat miskin non kuota Jamkesmas. Masih diperlukan upaya-

upaya untuk memperluas cakupan kepemilikan jaminan kesehatan dan

asuransi kesehatan bagi masyarakat Indonesia (Intiasari, dkk, 2015)

Pelaksanaan program JKN bertujuan untuk memberikan

perlindungan kesehatan dalam bentuk manfaat pemeliharaan kesehatan

dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan

kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar

oleh pemerintah. Sasaran program JKN ini adalah seluruh komponen

mulai dari pemerintah (pusat dan daerah), BPJS, faskes, peserta dan

pemangku kepentingan lainnya sebagai acuan dalam pelaksanaan

program JKN. Ruang lingkup program JKN meliputi penyelenggaraan,

peserta dan kepesertaan, pelayanan kesehatan, pendanaan, badan

penyelenggara dan hubungan antar lembaga, monitoring dan evaluasi,

pengawasan, dan penanganan keluhan (Kemenkes RI, 2014)

Program JKN yang dikembangkan di Indonesia merupakan

bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang

diselenggarakan melalui mekanisme asuransi sosial dengan tujuan agar

seluruh penduduk Indonesia terlindungi dalam sistem asuransi sehingga

mereka dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan. Perlindungan ini

diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya

dibayar oleh pemerintah (Kemenkes RI, 2014).

2.3 Konsumen dan Perilaku Konsumen

Kotler (2000) mendefinisikan konsumen sebagai individu atau

kelompok yang berusaha untuk memenuhi atau mendapatkan barang atau

Page 13: Bidang Ilmu : Kesehatan

10

jasa untuk kehidupan pribadi atau kelompoknya. Konsumen juga dapat

didefinisikan sebagai setiap orang pemakai barang dan/ atau jasa yang

tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga,

orang lain, maupun mahkluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan

(Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen).

Konsumen adalah orang yang melakukan tindakan menghabiskan

nilai barang dan jasa setelah mengeluarkan sejumlah biaya. Tujuan utama

dari mengkonsumsi barang dan jasa adalah untuk memenuhi kebutuhan

dan diukur sebagai kepuasan yang diperoleh. Besarnya kepuasan

konsumen diukur dari sejumlah nilai yang diperoleh dari mengkonsumsi

suatu barang dan jasa terhadap biaya yang dikeluarkan (Kotler, 2000).

Konsumen memiliki sikap berbeda-beda dalam menimbang

atribut yang dianggap penting. Mereka akan memberikan perhatian

terbesar pada atribut yang memberikan manfaat-manfaat yang dicarinya.

Pasar sebuah produk sering disegmentasikan berdasarkan atribut yang

menonjol dalam kelompok konsumen yang berbeda (Kotler, 2000).

Menurut Engel, et al. (1994) perilaku konsumen adalah tindakan

yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan

menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang

mendahului dan menyusuli tindakan ini.

Definisi lain dari perilaku konsumen adalah proses pengambilan

keputusan yang mensyaratkan aktivitas individu yang mengevaluasi,

memperoleh, menggunakan atau mengatur barang dan jasa (Simamora,

2004), sedangkan menurut Sumarwan (2004) perilaku konsumen adalah

semua kegiatan tindakan serta proses psikologis yang mendorong

tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli,

menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal

di atas atau kegiatan mengevaluasi.

Perilaku konsumen (Consumer Behavior), merupakan interaksi

Page 14: Bidang Ilmu : Kesehatan

11

dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian di sekitar kita

yaitu tempat manusia melakukan aspek pertukaran di dalam hidup

mereka (Sumarni, 2002). Faktor-faktor utama yang mempengaruhi

perilaku pembelian antara lain sebagai berikut: faktor budaya, faktor

sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis (Thamrin Abdullah dan

Francis Tantri, 2012).

Menurut Sangadji dan Sopiah (2010) dalam bukunya yang

berjudul Perilaku Konsumen menyebutkan ada tiga faktor utama yang

mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan, yaitu: faktor

psikologis, faktor situasional dan faktor sosial.

1. Faktor psikologis

Faktor psikologis merupakan proses pengolahan informasi yang

mencakup persepsi, motivasi, pembelajaran, sikap, kepercayaan dan

kepribadian.

2. Faktor sosial

Faktor sosial mencakup perundang-undangan/ peraturan,

keluarga, kelompok referensi, kelas sosial dan budaya.

3. Faktor situasional

Faktor situasional mencakup keadaan sarana dan prasarana tempat

belanja, waktu belanja, penggunaan produk dan kondisi saat

pembelian.

2.4 Preferensi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, preferensi adalah hak

untuk didahulukan dan diutamakan dari pada yang lain, pilihan yang

lebih diprioritas, kecenderungan dan kesukaan dalam memilih sesuatu

(Alwi, H., dkk, 2003). Preferensi (preference) adalah sesuatu yang

lebih diminati, suatu pilihan utama atau penilaian atas suatu hal dan

memberi keuntungan yang lebih baik (Pradhanawati, 2011). Preferensi

digambarkan sebagai sikap konsumen terhadap produk dan jasa

Page 15: Bidang Ilmu : Kesehatan

12

sebagai evaluasi dari sifat kognitif seseorang, perasaan emosional dan

kecenderungan bertindak melalui objek atau ide (Kotler, 2000).

Preferensi konsumen merupakan suatu tindakan konsumen

dalam memilih suatu barang sesuai dengan tingkat kebutuhannya.

Preferensi dapat terbentuk melalui pola pikir konsumen yang didasari

oleh beberapa alasan, antara lain (Simamora, 2004):

a. Pengalaman yang diperolehnya

Konsumen merasakan kepuasan dalam membeli produk dan

merasakan kecocokan dalam mengkonsumsi produk yang

dibelinya, maka konsumen akan terus- menerus menggunakan

produk tersebut.

b. Kepercayaan turun-temurun

Kepercayaan ini dikarenakan kebiasaan dari keluarga

menggunakan produk tersebut, setia terhadap produk yang selalu

dipakainya karena manfaat dalam pemakaian produk tersebut,

sehingga konsumen memperoleh kepuasan dan manfaat dari

produk tersebut. Menurut pendapat Azwar (1996), pemanfaatan

pelayanan kesehatan oleh seseorang, dipengaruhi oleh tingkat

pendidikan, sosial budaya dan sosial ekonomi orang tersebut. Bila

tingkat pendidikan, sosial budaya dan sosial ekonomi baik maka

secara relatif pemanfaatan pelayanan kesehatan akan tinggi.

Pemanfaatan pelayanan kesehatan erat kaitannya dengan

pengambilan keputusan dalam memanfaatkan pelayanan tersebut.

Menurut Robbins yang dikutip oleh Juliwanto (2009), faktor-

faktor personal sangat menentukan apa yang diputuskan itu,

termasuk dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan. Faktor tersebut

diantaranya kognisi, motif dan sikap. Kognisi artinya kualitas dan

kuantitas pengetahuan yang dimiliki. Motif sangat mempengaruhi

pengambilan keputusan. Sikap merupakan faktor penentu lainnya

dalam proses pengambilan keputusan.

Page 16: Bidang Ilmu : Kesehatan

13

2.5 Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori model perilaku konsumen menurut Hawkins & Mothersbaugh (2010), (Kotler & Keller, Marketing

Management, 2016)

2.6 Kerangka Konsep

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian

Page 17: Bidang Ilmu : Kesehatan

14

Page 18: Bidang Ilmu : Kesehatan

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yaitu

memaparkan fakta-fakta yang diperoleh apa adanya di lapangan dan

dikaji secara ilmiah.

3.2 Subjek Penelitian

Penentuan subjek penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik

Snowball Sampling. Adapun yang menjadi subyek penelitian ini adalah:

1. Bapak Ali Mustofa, selaku Informan kunci dengan jabatan sebagai

admin HR dan GA, dimana grade pekerjaan pada tingkat D dan

jumlah tanggungan asuransi ada 3 orang.

2. Bapak Supiannor, selaku informan utama 1 dengan jabatan sebagai

storeman, dimana grade pekerjaan pada tingkat D dan jumlah

tanggungan asuransi ada 2 orang.

3. Bapak Indra Rahmania Rizki, selaku informan utama 2 dengan

jabatan sebagai junior storeman, dimana grade pekerjaan pada

tingkat D dan jumlah tanggungan asuransi ada 1 orang.

3.3 Intrumen Penelitian

Pedoman wawancara merupakan sejumlah pertanyaan yang

akan digunakan peneliti saat turun lapangan sebagai pemandu dalam

melakukan wawancara. Pertanyaan yang akan diajukan nanti

merupakan tentang tahapan yang mendasari preferensi dan

keputusan informan dalam pemanfaatan asuransi kesehatan yang

dipilih. Tahapan tersebut meliputi identifikasi masalah, pencarian

Page 19: Bidang Ilmu : Kesehatan

informasi, evaluasi anternatif, keputusan pembelian (penggunaan),

perilaku pasca pembelian (penggunaan).

3. 4 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi

wawancara yang dilakukan secara mendalam kepada subjek penelitian

dengan pedoman yang telah dibuat serta Dokumentasi. Adapun

responden dan informan yang diwawancarai dalam penelitian ini yaitu

Stakeholders yang terkait dalam preferensi pemanfaatan JKN-KIS dan

asuransi kesehatn swasta di PT. Altrak 1978 Cabang Banjarmasin

sebanyak 3 orang.

3.5 Teknik dan Analisis Data

Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus

ditempuh, diantaranya :

1. Editing

2. Transkrip data

3. Pengolahan data primer

4. Penyajian hasil

3.6 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Altrak 1978 Cabang Banjarmasin

pada bulan Mei sampai dengan Juni 2020.

Page 20: Bidang Ilmu : Kesehatan

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sebuah model menjelaskan proses yang mengarah pada keputusan pembelian (dalam

kasus penelitian ini adalah keputusan penggunaan produk) di mana konsumen akan

melewati lima tahap: identifikasi masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif yang ada,

keputusan membeli (menggunakan produk), dan perilaku pasca pembelian (penggunaan).

4.1. Tahapan Identifikasi Masalah

Terkait tahap identifikasi masalah informan menyatakan bahwa, sebelum

memutuskan menggunakan salah satu diantara dua asuransi kesehatan yang

dimilikinya (JKN-KIS dan Asuransi Kesehatan Swasta) maka ditentukan terlebih

dahulu kemudahan layanan yang ingin didapatkannya. Proses identifikasi masalah

tersebut berasal dari internal informan.

“(...) hal yang terpikir untuk pertama kalinya tentunya adalah faktor mana yang

paling banyak memberikan kemudahan ketika saya atau anak saya ingin

melakukan pengobatan di klinik atau rumah sakit. Jadi menurut saya dengan

berobat menggunakan asuransi swasta yang disediakan perusahaan membuat

saya lebih leluasa dan hemat waktu karena tidak perlu mengantri di puskesmas

atau rumah sakit.” (Informan 1)

“Nggak terlalu bingung juga mas buat milihnya, kan tinggal liat kapan waktu

berobatnya, kalau misalnya malam ya pilih pakai asuransi perusahaan.

Biasanya juga nggak antri jadi enak urusannya. Nah tapi kalo misalnya pagi

kadang bisa aja sesekali pakai BPJS asal nggak ngurus rujukan aja, sedikit

lebih repot mas.” (Informan 2)

“Karena saya single jadi tidak masalah mau pakai asuransi yang mana aja,

yang penting bagi saya cepat dan mudah. Kadang malah ndak pakai asuransi-

asuransi-an kalo pas lagi malas ribet dan berobat yang ringan aja... Paling

kaya kalo ke puskesmas berobatnya jadi pasien umum aja, murah juga

bayarnya.” (Informan 3)

Page 21: Bidang Ilmu : Kesehatan

Penelitian Putrawan, dkk (2017) tentang pelaksanaan jaminan kesehatan

menyebutkan hal-hal yang berkaitan erat dengan pelaksanaan program JKN adalah

meliputi sosialisasi, kepesertaan, kesiapan fasilitas kesehatan dan sistem rujukan.

Sosialisasi yang baik akan memberikan pemahaman dan kesadaran peserta dan

pemberi kerja akan hak dan kewajibannya serta manfaatnya menjadi peserta jaminan

kesehatan serta fasilitas dan tenaga kesehatan yang bekerja di fasilitas kesehatan yang

dikontrak secara mandiri (perorangan) telah memahami berbagai aspek layanan yang

telah dilatihkan.

4.2. Tahapan Pencarian Informasi

Tahapan pencarian informasi yang dilakukan oleh para informan pada dasarnya

lebih banyak berasal dari pencarian internal meskipun sesekali ada juga yang

berdasarkan informasi eksternal, yaitu melalui pengalaman menjalani proses berobat

di masa lalu, karena informan cukup sering melakukan pengobatan di fasilitas

kesehatan, serta pencarian melalui informasi daring.

“Kalo dari pengalaman yang sudah-sudah, berobat dengan menggunakan

fasilitas dari asuransi swasta itu nggak ribet, tinggal menjalankan proses yang

singkat semuanya jadi cepat beres, klaimnya juga nggak susah.” (Informan 1)

“Saya suka browsing-browsing mas di internet cari informasi soal cerita

kelebihan atau kalo ada masalah terkait pelayanan asuransinya, BPJS juga.”

(Informan 2)

“Menurut saya yang penting sudah tau gimana prosedurnya jadi ga susah lagi

mau menetukan pakai asuransi yang mana kalau mau berobat.” (Informan 3)

Sebagian informasi juga diperoleh dari pengalaman yang sama dari rekan-rekan

kerja yang lain saat menjalani proses berobat dengan menggunakan asuransi kesehatan

swasta dan dengan membandingkan pengalaman sebagian individu yang memilih

berobat dengan menggunakan JKN-KIS. Menurut Putrawan, dkk (2017) Kesiapan

fasilitas kesehatan adalah berupa adanya fasilitas kesehatan yang layak terutama

dalam melayani pasien serta masyarakat umum yang ada disekitar wilayah kerja

puskesmas. Selain itu didukung oleh petugas kesehatannya dan juga pelayanan

kesehatan yang diberikan kepada masyarakat sudah sesuai dengan standar operasional

pelayanan yang telah ditetapkan oleh fasilitas kesehatan bersangkutan.

Page 22: Bidang Ilmu : Kesehatan

“Cerita dari teman yang pernah berobat menggunakan BPJS (red: JKN-KIS)

rata-rata menghabiskan banyak waktu untuk mengantri di puskesmas, apalagi

kalau datangnya kesiangan dan di hari-hari sibuk itu pasti lumayan panjang

antri berobatnnya.” (Informan 1)

“Lebih banyaknya sih tanya-tanya ke teman yang punya pengalaman berobat

pakai BPJS, rata-rata bilangnya ya sesuai aja mas, ada harga ada rupa, kan

wajar aja ya preminya (red: iuran) lebih murah juga.” (Informan 3)

4.3. Tahapan Evaluasi Alternatif

Pada tahap evaluasi alternatif yang dilakukan masing-masing informan,

spesifikasi produk dan keluasan cakupan pengobatan merupakan diantara beberapa

faktor yang menjadi pertimbangan dalam pemanfaatan produk jaminan kesehatan

yang ada. Pada proses membandingkan penggunaan asuransi kesehatan swasta dengan

JKN-KIS, informan dapat mengetahui lebih banyak perbedaan-perbedaan ragam

layanan yang bisa didapatkan. Meskipun demikian terkadang pola pemanfaatan

jaminan kesehatan oleh masyarakat dapat berbeda-beda sesuai dengan selera dan

keinginan masing-masing individu, dan setiap keputusan merupan hak setiap individu

yang bersangkutan selama tidak menyalahi ketentuan aturan yang berlaku.

Sebagaimana disebutkan oleh Intiasari, dkk (2016) bahwa penelitian menemukan

adanya fenomena moral hazard pada pola pemanfaatan jaminan pembiayaan

pelayanan kesehatan oleh peserta non PBI Mandiri. Adanya kecenderungan untuk

menggunakan manfaat kepesertaan BPJS hanya untuk pembiayaan pelayanan

kesehatan yang berbiaya mahal atau tinggi teridentifikasi pada informan penelitian.

Peserta tidak menggunakan hak manfaat JKN untuk mendapatkan pelayanan

keseahtan secara penuh tetapi hanya menggunakan hak manfaat jaminan JKN untuk

kasus kasus yang membutuhkan pelayanan obat yang mahal saja.

“Asuransi swasta lebih banyak mengcover pilihan layanan kesehatan yang tidak

diberikan pada BPJS. Waktu itu pernah mau berobat sakit gigi, tapi karena

asuransi kantor lebih banyak mengcovernya, jadinya lebih memilih berobat di

klinik dokter gigi yang ditunjuk oleh perusahaan.” (Informan 1)

“(...) setau saya asuransi yang dari perusahaan lebih banyak menanggung jenis

pengobatannya. Karna kalau BPJS kan setau saya sekarang terbatas

Page 23: Bidang Ilmu : Kesehatan

pelayananannya, malah katanya ga semua jenis penyakit bisa ditanggung kan

pembayaran pengobatannya.” (Informan 2)

“(...) bagi saya asuransi perusahaan jauh lebih banyak memberikan

manfaatnya, karena pengalaman saya waktu harus opname di rumah sakit, saya

bisa memilih kelasnya sesuai yang dikehendakai. Kalo BPJS kan dari kantor

cuma kelas 2, jadi repot kalo harus mengurus untuk kenaikan kelasnya pas lagi

perlu perawatan rawat inap.” (Informan 3)

Sedangkan pelayanan kesehatan dengan menggunakan JKN-KIS sangat jarang

dimanfaatkan oleh informan, karena menurut informan 1 kualitas layanan yang

didapatkan cenderung lebih baik pada klinik swasta dibandingkan faskes milik

pemerintah.

“(...) kalo pakai asuransi dari kantor itu enak, selain lebih cepat biasanya

pelayanan dokternya pun lebih baik, karena kalau di dokter umum yang di

luaran itu nggak terlalu rame, dan biasanya ramah juga profesional

tindakannya, sering nggak ditanya pun doktenya menjelaskan, makanya lebih

nyaman karna bisa milih dokternya sesuai kemauan kita.” (Informan 1)

Menurut Siahaan (2018) perbedaan antara fasyankes swasta dan fasyankes

pemerintah berdasarkan opini informan digambarkan bahwa pada RS pemerintah

prosedur berbelit dan antrian lama, petugas (perawat) di fasyankes pemerintah tidak

ramah, fasyankes pemerintah sering penuh atau terlalu ramai dan kurang nyaman,

serta obat yang diberikan dirasa tidak efektif.

4.4. Tahapan Keputusan Pembelian (Penggunaan)

Pada tahap keputusan pembelian, yang dalam penelitian ini konteksnya adalah

tahap keputusan memilih pemanfaatan asuransi yang digunakan, informan dapat

dengan mudah menentukan keyakinannya untuk menggunakan jenis asuransi

kesehatan yang mana yang dibutuhkannya.

“Saya sih gampang aja kalau buat memutuskan asuransi yang mana yang akan

lebih utama saya atau keluarga gunakan ketika ingin berobat saat sakit atau

opname. (...) kalau BPJS prosesnya agak lambat dan pasti terbatas jenis

layanannya yang bisa kami dapatkan, makanya saya bisa pastikan kalau akan

lebih sering memakai klaim asuransi yang swasta. Karena selain mudah, ya

memang lebih baik secara keseluruhan.” (Informan 1)

Page 24: Bidang Ilmu : Kesehatan

“Banyak pertimbangannya mas, tapi saya lebih cenderung pakai asuransi

perusahaan aja. Selain lebih mudah, yang pasti bisa ngatur waktu berobatnya

sesuai keperluan dan tidak antri kaya kalau pakai BPJS.” (Informan 2)

“Biar nggak repot saya biasanya langsung putuskan memilih tempat berobat

yang sesuai kebutuhan berdasarkan pengalaman saya yang sudah-sudah. Yang

paling banyak manfaatnya buat saya jelas asuransi yang dari perusahaan. Kalo

mau berobat ke spesialis di rumah sakit pun bisa milih rumah sakitnya nggak

harus punya pemerintah. Tapi yang paling penting juga, pelayanan yang

didapat dengan menggunakan asuransi perusahaan umumnya lebih baik.”

(Informan 3)

Menurut Dewi dan Sulistyani (2015) Kelebihan asuransi kesehatan swasta

diantaranya adalah pihak penyelenggara tidak terbatas, memiliki plafond, prosesnya

sangat sederhana, semua rumah sakit melayani, dan bisa digunakan di luar negeri.

4.5. Tahapan Perilaku Pasca Pembelian (Penggunaan)

Di tahap kelima yaitu perilaku pasca pembelian (penggunaan) produk, para

informan menyatakan kepuasannya dengan asuransi kesehatan swasta yang

didapatkan dibandingkan dengan fasilitas dari JKN-KIS. Selain sesuai harapan dan

bahkan lebih dari yang diinginkan, asuransi swasta juga menawarkan layanan

customer care yang memadai. Kelengkapan jenis layanan yang ditanggung oleh

asuransi membuat informan merasa yakin terhadap pelayanan yang diterimanya.

“Hampir nggak ada komplain dari saya probadi terkait layanan kesehatan

yang saya dapatkan, karena jaminan asuransi yang saya miliki dari perusahaan

sudah sangat baik. Ditambah lagi biaya preminya ditanggung penuh oleh

perusahaan sehingga nggak ada kekhawatiran menunggak atau nggak mampu

bayar. Dan yang pasti karena ada anggota keluarga yang lumayan agak sering

sakit, maka asuransi ini terasa benar manfaatnya buat saya.” (Informan 1)

“Saya bersyukur perusahaan menanggung asuransi kesehatan bagi kami para

karyawan, tidak cuma satu bahkan ada dua macam, ada BPJS yang memang

wajib dari pemerintah dan asuransi swasta yang juga ditanggung perusahaan

(...) Saya pribadi sih kalau untuk pemanfaatannya condong ke asuransi yang

swasta aja. Selain nggak mengecewakan, tapi juga membuat tenang perasaan

kalau pun harus menjalani pengobatan yang cukup mahal sekalipun, ga perlu

Page 25: Bidang Ilmu : Kesehatan

khawatir mikirin ini itunya... maksudnya pengurusan layanan perawatannya,

tinggal konfirmasi aja.” (Informan 2)

“Paling puas ya menggunakan asuransi yang disediain perusahaan, karena

lengkap, cepat dan praktis. Nggak bikin repot karena prosesnya jelas.”

(Informan 3)

Dewi dan Sulistyani (2015) menyebutkan dalam penelitiannya bahwa asing-

masing memiliki kelebihan sendiri-sendiri. BPJS dan asuransi kesehatan swasta akan

berjalan beriringan dan tidak saling mematikan, justru ini bagus untuk kita masyarakat

karena mempunyai lebih banyak pilihan untuk mempercayakan jaminan kesehatannya.

Page 26: Bidang Ilmu : Kesehatan

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model lima tahap

pembelian (penggunaan) produk yang digunakan untuk menggambarkan pemilihan

alternatif dalam penggunaan jaminan kesehatan antara JKN-KIS dan Asuransi

Kesehatan Swasta oleh karyawan di PT. Altrak 1978 Cabang Banjarmasin,

preferensinya lebih banyak untuk cenderung menggunakan Asuransi Kesehatan

Swasta yang difasilitasi oleh perusahaan, dengan pertimbangan utama yaitu

keefektifitasan dan keefesiensian layanan yang didapatkan oleh peserta (karyawan

perusahan).

5.2. Saran

Memberikan rekomendasi kepada pemerintah dan penyelenggara

jaminan/asuransi kesehatan agar terus meningkatkan kualitas pelayanan dalam

melaksanakan sistem penjaminan kesehatan yang sesuai dengan harapan dan

kebutuhan masyarakat. Sehingga tidak terdapat keluhan di masyarakat khususnya

terkait kecepatan, kesederhanaan, dan kenyamanan dalam pemberian pelayanan

jaminan kesehatan.

Page 27: Bidang Ilmu : Kesehatan

DAFTAR PUSTAKA

Asyhadie, Zaeni. (2008). Aspek – Aspek Hukum Jaminan Sosial Tenaga Kerja di Indonesia.

Jakarta : Rajawali Pers

Dewi, M. W., & Sulistyani, D. (2015). Perbandingan Premi Asuransi Kesehatan Peserta

BPJS Badan Usaha Dengan Asuransi Kesehatan Swasta. Jurnal Akuntansi dan Pajak,

16(01).

Intiasari, A. D., Hendrartini, J., & Trisnantoro, L. (2016). Analisis Pola Pemanfaatan

Jaminan Pembiayaan Kesehatan Era Jaminan Kesehatan Nasional Pada Peserta Non

PBI Mandiri Di Wilayah Perdesaan Kabupaten Banyumas. Jurnal Kebijakan

Kesehatan Indonesia: JKKI, 5(3), 101-109.

Moleong, Lexy J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Putrawan, A., Junaid, J., & Ismail, C. S. (2017). Studi Kualitatif Pelaksanaan Jaminan

Kesehatan Nasional oleh BPJS Kesehatan di Kecamatan Tinanggea Kabupaten

Konawe Selatan. (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat), 1(3).

Siahaan, S. (2018). Faktor yang Berpengaruh terhadap Pemanfaatan Fasilitas Pelayanan

Kesehatan Swasta. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, 87-94.

Stiftung, Friedrich Ebert. (2014). Paham Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Jakarta:

CV Komunitas Pejaten Mediatama.

Stiftung, Friedrich Ebert. (2014). Paham Transformasi Jaminan Sosial Indonesia. Jakarta:

CV Komunitas Pejaten Mediatama.

Wisnu Ph.D, Dinna. (2013). Politik Sistem Jaminan Sosial. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

Page 28: Bidang Ilmu : Kesehatan

Lampiran 1.

Susunan Organisasi Tim dan Pembagian Tugas

No Nama / NIDN Fakultas Bidang

Ilmu

Alokasi

Waktu (jam/

minggu)

Uraian Tugas

1 Ahmad Zacky

Anwary,SE,MPH /

1127028401

Kesehatan

Masyarakat

Kesehatan 25 jam/

Minggu

- Membuat

proposal

penelitian

- Mengumpulkan

bahan-

bahan/materi

penelitian

2 Siska Dhewi, SKM,

M.Kes / 1108018701

Kesehatan

Masyarakat

Kesehatan 20 jam/

Minggu

- Mengumpulkan

bahan/materi

- Membantu

membuat

Proposal

Penelitian

3 Zuhrupal Hadi,

SKM.,M.Kes/

1130098603

Kesehatan

Masyarakat

Kesehatan 20 jam /

minggu

- Membantu

membuat

proposal

penelitian

Page 29: Bidang Ilmu : Kesehatan

Lampiran 2

Biodata Ketua Tim Pelaksana

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap Ahmad Zacky Anwary, SE., MPH

2. Jenis Kelamin Laki-laki

3. Jabatan Fungsional Asisten Ahli

4. NIK 060710455

5. NIDN 1127028401

6. Tempat dan Tanggal Lahir Banjarmasin, 27 Februari 1984

7. E-mail [email protected]

8. No Telp/HP 08125189948

9. Alamat Kantor Jl Adyaksa No 2 Kayu Tangi

Banjarmasin

10. No Telp/fax 05113303877

11. Lulusan yang telah dihasilkan 715

12. Mata Kuliah yang diampu Ekonomi Kesehatan

B. Riwayat Pendidikan

S1 S2

Nama Perguruan

Tinggi

Universitas Lambung

Mangkurat Banjarmasin

Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta

Bidang Ilmu Ekonomi Manajemen Kesehatan Masyarakat

Tahun Masuk-

lulus

2002 – 2007 2008 – 2015

Judul

Skripsi/Tesis

Pengaruh Atribut

Positioning Terhadap

Brand Image Kartu Pra

Bayar IM3 di Banjarmasin

Hubungan Kondisi

Lingkungan Fisik Rumah

Dengan Kejadian

Tuberkulosis Paru Di Jawa

Barat (Analisis Data

Riskesdas 2013)

Nama

Pembimbing

1. Rusdayanti Asma, SE.,

M.Si.

2. Siti Chamidah, SE.,

M.Si.

1. Dr. Lutfan Lazuardi,

M.Kes, PhD.

2. Dr. dr. Mubasysyr

Hasanbasri, MA.

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 tahun terahir

No Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jml (Juta Rp)

1

2015

Persepsi Stakeholder Terhadap

Sistem Pembiayaan Kapitasi Pada

APBU

UNISKA

Rp. 6.000.000,-

Page 30: Bidang Ilmu : Kesehatan

2

3

4

5

2016

2017

2017

2018

Program Jaminan Kesehatan

Nasional Di Puskesmas Terminal

Banjarmasin

Hubungan Pengetahuan dan Sikap

Masyarakat Terhadap Pemanfaatan

Bank Sampah di Kota Banjarmasin

Pengaruh Peringatan Kesehatan

Pada Kemasan Rokok Terhadap

Respon Mahasiswa Untuk Berhenti

Merokok

Determinan Status Gizi Remaja

Pada mahasiswa Fakultas Syariah

dan Ekonomi Islam UIN Antasari

Banjarmasin

Hubungan Pengetahuan dan Sikap

Tentang Bahaya Rokok Dengan

Perilaku Merokok pada Mahasiswa

UIN Antasari Banjarmasin

APBU

UNISKA

APBU

UNISKA

APBU

UNISKA

Mandiri

Rp. 6.000.000,-

Rp. 6.000.000,-

Rp.6.000.000,-

Rp. 8.100.000,-

Page 31: Bidang Ilmu : Kesehatan

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terahir

No Tahun Judul Pengabdian Kepada

Masyarakat

Pendanaan

Sumber Jml (Juta Rp)

1

2

3

2015

2017

2017

Penyuluhan Jajanan Makanan Di

Panti Asuhan Al-Ashar Sei Miai

Banjarmasin

Pengukuran Status Gizi dan

Penyuluhan Kesehatan untuk

Meningkatkan Pengetahuan Gizi

pada Mahasiswa Prodi Ekonomi

Syariah di Fakultas Dyariah dan

Ekonomi Islam Negeri (UIN)

Antasari Banjarmasin

Menciptakan Generasi Muda yang

Bebas dari Rokok Melalui

Sosialisasi Mengenai Bahaya

Merokok Kepada Siswa Kelas VI

SDN Kebun Bunga 6 Kota

Banjarmasin

Mandiri

APBU

APBU

Rp. 3.000.000,-

Rp.3.000.000,-

Rp.3.000.000,-

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terahir

No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/

Tahun

1

Ahmad Zacky Anwary, SE.,MPH

(Ketua)

dr.Lutfan Lazuardi,M.Kes.,Ph.D

(Anggota)

DR.dr.Mubasysyir Hasanbasri,MA

(Anggota)

Faisal Mansur,SKM.,MPH (Anggota)

Hubungan Kondisi Lingkungan Fisik

Rumah Dengan Kejadian

Tuberkulosis Paru Di Jawa Barat

(Analisis Data Riskesdas 2013)

Jurnal Kesehatan

Indonesia : ISSN

2087-9601, Jurnal

:

journal.stikeshb.a

c.id/index.php/jur

kessia

Vol. VI N0.3,

Juli 2016

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-

sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Page 32: Bidang Ilmu : Kesehatan

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam pengajuan Penelitian Dosen UNISKA

Banjarmasin, 25 Juni 2020

Penyusun,

Ahmad Zacky Anwary, SE., MPH

Page 33: Bidang Ilmu : Kesehatan

Biodata Tim Anggota

A. Identitas Diri

Nama Siska Dhewi, SKM,M.Kes

Jenis Kelamin Perempuan

Jabatan Fungsional Asisten Ahli

NIP/NIK 061410733

NIDN 1108018701

Tempat dan Tanggal Lahir Kandangan, 08 Januari 1987

E-mail [email protected]

Nomor Telpon / HP 0852-51511798

Alamat kantor Jl.Adyaksa Banjarmasin

Nomor Telpon / Faks 05114773999

Lulusan yang telah dihasilkan 715

Mata Kuliah yang diampu 1. Dasar Kesehatan Reproduksi

2. Dasar Gizi Masyarakat

B. Riwayat Pendidikan

S1 S2

Nama

PerguruanTinggi

Universitas Islam

Kalimantan Banjarmasin

Universitas Respati

Indonesia Jakarta

Bidang Ilmu KesehatanMasyarakat Kesehatan Reproduksi

TahunMasuk –

Lulus

2008 – 2010 2012-2014

Judul Skripsi/ Tesis Hubungan Pengetahuan,

Pendidikan dan Sikap Ibu

dengan Pemberian

Imunisasi Hepatitis B Pada

bayi Umur 0-7 hari di

Wilayah Kerja Puskesmas

Guntung Payung Kota

BanjarbaruTahun 2010

Determinan Dismenore Pada

Mahasiswa Di Akademi

Kebidanan Yabkesbi

Banjarbaru Kalimantan

Selatan

NamaPembimbing/

Promotor

1) D

rs. Antung

SadeliMahfuz, M.kes

2) D

iah, SKM

1) P

rof.Dr.dr.Kusharisupeni,

M.Sc

2) d

r.LuknisSabri, M.Kes

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 TahunTerakhir

No. Tahun Judul Penelitian Sumber Jumlah

1 2014 Hubungan Karakteristik Akseptor Mandiri Rp.7.000.000,-

Page 34: Bidang Ilmu : Kesehatan

Terhadap Kepatuhan Dalam

Mengkonsumsi Pil KB Di Wilayah

Kerja Puskesmas Peminggir Kabupaten

Hulu Sungai Utara Tahun 2014

2 2015 Hubungan Siklus dan Lama Menstruasi

Dengan Kejadian Dismenore Pada

Mahasiswi FKM Uniska Banjarmasin

2015

APBU Rp.5.908.000,-

3 2016 Hubungan Stres dan Riwayat Keluarga

Dengan Kejadian Dismenore pada

Mahasiswa di Akademi Kebidanan

Bina Banua Husada Banjarbaru

Mandiri Rp.6.750.000,-

4 2016 Hubungan Pengetahuan dan Sikap

Remaja Putri Dengan Kejadian Anemia

di SMPN 9 Banjarbaru Tahun 2016

APBU Rp.6.000.000,-

5 2016 Pengetahuan dan Perilaku Ibu Dalam

Stimulasi Perkembangan Anak Usia

Prasekolah di Paud Terpadu Ma’rifah

Ashfia Banjarbaru

APBU Rp.6.000.000,-

6 2017 Determinan Status Gizi Remaja Pada

mahasiswa Fakultas Syariah dan

Ekonomi Islam UIN Antasari

Banjarmasin

APBU Rp.6.000.000,-

7 2017 Hubungan Pengetahuan dan Sikap

Ibu Hamil Dengan Kejadian

Hipertensi di Wilayah Kerja

Puskesmas Martapura Tahun 2017

Mandiri Rp.5.400.000,-

8 2017 Pengaruh Peringatan Kesehatan Pada

Kemasan Rokok Terhadap Respon

Mahasiswa Untuk Berhenti Merokok

APBU Rp.6.000.000,-

9 2018 Hubungan Paritas, Promosi Susu

Formula dan Dukungan Keluarga

dengan Pemberian ASI Ekslusif di

Wilayah Kerja Puskesmas Kayu Tangi

Kota Banjarmasin

Mandiri Rp.7.850.000,-

10 2018 Hubungan Pengetahuan dan Sikap

Tentang Bahaya Rokok Dengan

Perilaku Merokok pada Mahasiswa

UIN Antasari Banjarmasin

Mandiri Rp.8.100.000,-

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Pengabdian Kepada Masyarakat

Pendanaan

Sumber* Jml (Juta

Rp)

1 2016

Penyuluhan Bahaya dan Pencegahan

Penyalahgunaan NAPZA di SMK

Dua Desember Kab. Tanah Laut

Mandiri 4.000.000

2 2016

Penyuluhan Cara Cuci Tangan Yang

Baik pada Anak-anak TPA di

Wilayah Kerja Rt.19 Kelurahan

Mandiri 4.410.000

Page 35: Bidang Ilmu : Kesehatan

Banjarbaru Utara Banjarbaru

3 2016

Penyuluhan Kesehatan Tentang

Pemeriksaan Payudara Sendiri

(SADARI) di SMPN 4 Banjarbaru

Mandiri 8.100.000

4 2016

Pemeriksaan Kadar Hemoglobin dan

Penyuluhan Kesehatan untuk

Mengurangi Angka Kejadian Anemia

pada Siswi di SMPN 9 Banjarbaru

APBU 3.000.000,

-

5 2016

Peningkatan Pengetahuan Tentang

Perilaku Seksual Pranikah dan

Bahaya Seks Bebas pada Remaja

Melalui Upaya Penyuluhan (Edukasi)

Kesehatan Pada Siswa SMK Dua

Desember Kabupaten Tanah Laut

APBU 3.085.000,

-

6 2017

Pengukuran Status Gizi dan

Penyuluhan Kesehatan untuk

Meningkatkan Pengetahuan Gizi

pada Mahasiswa Prodi Ekonomi

Syariah di Fakultas Dyariah dan

Ekonomi Islam Negeri (UIN)

Antasari Banjarmasin

APBU 3.000.000

7 2017

Menciptakan Generasi Muda yang

Bebas dari Rokok Melalui Sosialisasi

Mengenai Bahaya Merokok Kepada

Siswa Kelas VI SDN Kebun Bunga 6

Kota Banjarmasin

APBU 3.000.000

8 2018

Sosialisasi Pentingnya Memilih

Jajanan Sehat Sebagai Upaya

Menjaga Kesehatan Anak di SDN

Kebun Bunga 6 Kota Banjarmasin

Mandiri 4.500.000

9 2018

Peningkatan Kesadaran Masyarakat

dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi

Melalui Pendidikan Kesehatan di

Rt.019 Loktabat Utara Banjarbaru

Mandiri 3.250.000

E. Publikasi Artikel Ilmiah / Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/

Nomor/Tahun

1

2

Hubungan Stres dan Riwayat

Keluarga Dengan Kejadian

Dismenore pada Mahasiswa di

Akademi Kebidanan BBH

Banjarbaru

Hubungan Pengetahuan dan

Sikap Ibu Hamil Dengan

Kejadian Hipertensi di Wilayah

Kerja Puskesmas Martapura

Tahun 2017

Jurnal

Kesehatan

Indonesia

Jurnal

Kesehatan

Indonesia

Vol.VI, No.3, Juli

2016

Vol. VIII, No.1,

November 2017

Page 36: Bidang Ilmu : Kesehatan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak

sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam pengajuan Penelitian Dosen UNISKA .

Banjarmasin, 25 Juni 2020

Penyusun,

Siska Dhewi, SKM. , M.Kes

Page 37: Bidang Ilmu : Kesehatan

Biodata Tim Anggota

Identitas Diri

1 Nama Lengkap Zuhrupal Hadi, SKM., M. Kes

2 Jenis Kelamin Laki-Laki

3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli

4 NIK 061512861

5 NIDN 1130098603

6 Tempat dan Tanggal Lahir Banjarmasin, 30 September 1986

7 E-mail [email protected]

9 Nomor HP 082251861117

10 Alamat Kantor Jalan Adhyaksa Raya No. 2 Banjarmasin

11 Nomor Telepon/Faks -

12 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1 = … orang; S-2 = … orang; S-3 = … orang

13 Mata Kuliah yg Diampu

1. Epidemiologi Penyakit Menular

2. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular

3. Surveilands Epidemiologi

A. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2

Nama Perguruan Tinggi Fakultas Kesehatan

Masyarakat UNISKA

Universitas Respati

Indonesia (Urindo) Jakarta

Bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat Kesehatan Masyarakat

Tahun Masuk-Lulus 2008 – 2012 2013 – 2015

Judul Skripsi/Tesis/Disertasi Hubungan Kebiasaan Merokok

Dan Kebiasaan Olahraga

Dengan Kejadian Hipertensi

Pada Pasien Lanjut Usia Di

Puskesmas Kelayan Timur

Banjarmasin Tahun 2012

Hubungan Gaya Hidup

Dengan Kejadian Penyakit

Hipertensi Di Puskesmas

Kelayan Timur Kota

Banjarmasin Tahun 2015

Nama Pembimbing/Promotor 1. H. Mahpolah, M.Kes

2. Drs. Fakhsianoor,

M.Si.,M.Kes

1. Prof. Soekidjo

Notoadmodjo, SKM,.

M.Com. H

2. dr. Nuegroho Iman

Santosa, SKM

B. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber* Jml (Juta Rp)

1 2017 Analisis Perilaku Pencegahan APBU T.A Rp. 6.000.000,-

Page 38: Bidang Ilmu : Kesehatan

Dengan Kejadian Diare Pada

Balita Di Puskesmas Kelayan

Timur Kota Banjarmasin

Tahun 2017

2017/2018

C. Pengalaman Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun

Terakhir

No. Tahun

Pengabdian Kepada

Masyarakat

Pendanaan

Sumber* Jml (Juta Rp)

1

2017 Peningkatan Perilaku Hidup

Bersih Dan Sehat (PHBS)

Anak Panti Asuhan Puteri

Muhamammadiyah Aisyah

Kota Banjarmasin

Tahun 2017

APBU T.A

2017/2018

Rp. 3.000.000,-

D. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal alam 5 Tahun Terakhir

No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/ Nomor/Tahun

1

Hubungan Kebiasaan

Kebiasaan Minum Kopi

Dan Kebiasaan Minum-

Minuman Keras Dengan

Kejadian Hipertensi Di

Puskesmas Kelayan Timur

Banjarmasin Tahun 2015

(ketua)

Jurnal Kesehatan

Masyarakat An Nadaa

Vol. 3 N0.1, 2016 hal. 7-10

ISSN : 2442-4986

E. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir

No Nama Pertemuan Ilmiah

/ Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

-

- - -

Dst.

F. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Buku Tahun Jumlah Halaman Penerbit

1

2

Dst

G. Perolehan HKI dalam 5–10 Tahun Terakhir

Page 39: Bidang Ilmu : Kesehatan

No Judul Buku Tahun Jumlah Halaman Penerbit

1

2

Dst

H. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5

Tahun Terakhir

No

Judul/Tema/Jenis

Rekayasa Sosial Lainnya

yang Telah Diterapkan

Tahun Tempat Penerapan Respon Masyarakat

1

2

Dst

I. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi

lainnya)

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun

1

2

Dst

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-

sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam pengajuan Penelitian Dosen UNISKA.

Banjarmasin, 25 Juni 2020

Pengusul,

Zuhrupal Hadi, SKM., M.Kes

Page 40: Bidang Ilmu : Kesehatan

Lampiran 3

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ahmad Zacky Anwary, SE., MPH

NIK / NIDN : 060710455 / 1127028401

Pangkat / Golongan : Penata Muda Tingkat I / III b

Jabatan Fungsional : Asisten Ahli

Dengan ini saya menyatakan bahwa laporan penelitian dengan judul : “Analisis

Preferensi Pemanfaatan JKN-KIS Dan Asuransi Kesehatan Swasta Pada Karyawan PT.

Altrak 1978 Cabang Banjarmasin” yang diusulkan untuk tahun anggaran 2019/2020

bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh UNISKA atau institusi lainnya.

Bilamana kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya

bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan

mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas UNISKA.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnmmya dan dengan sebenar-

benarnya.

Banjarmasin, 25 Juni 2020

Ahmad Zacky Anwary, SE., MPH NIDN.

1127028401

Page 41: Bidang Ilmu : Kesehatan

Lampiran 4

RINCIAN / JUSTIFIKASI ANGGARAN PENELITIAN

No Deskripsi Kegiatan Rincian Biaya

1.

Gaji dan Upah

Ketua peneliti 3 bulan x Rp. 200.000,- Rp 600.000

Anggota peneliti 3 bulan x @2 orang x

Rp. 100.000,-

Rp 600.000

Total Rp 1.200.000

2.

Bahan Habis Pakai dan Peralatan

Kertas 2 Rim x Rp.45.000,- Rp 90.000

Tinta Sheet 2 tube x Rp. 120.000,- Rp 240.000

Biaya fotocopy 100.000, Rp 100.000

Biaya Jilid 3 x Rp. 20.000,- Rp 60.000

Souvenir 30 x Rp. 32.000,- Rp 960.000

Total Rp 1.450.000

3.

Observasi Lapangan dan Pejalanan

Izin Penelitian Rp. 250.000,- Rp. 250.000

Biaya Transportasi Rp. 450.000,- Rp 650.000

Total Rp 900.000

4.

Biaya Penggandaan laporan

Laporan akhir 4 x Rp. 25.000,- Rp 100.000

Biaya Publikasi Rp. 300.000,- Rp 300.000

Kenangan untuk

Tempat Penelitian

Rp 250.000,- Rp 250.000

Total Rp 650.000

Total Semua Pengeluaran Rp 4.000.000

Page 42: Bidang Ilmu : Kesehatan

Lampiran 5. Kontrak

Page 43: Bidang Ilmu : Kesehatan

(1)

Page 44: Bidang Ilmu : Kesehatan

.