bi_02[1]

10
BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH Ragam bhs. Ilmiah: ragam bhs. yang digunakan untuk kegiatan yang bersifat ilmiah. - Ranah Bhs Ilmiah 1) Naskah (artikel, makalah, laporan penelitian, laporan PKL, Lap.Magang) – surat-surat resmi 2) Skripsi, tesis, disertasi 3) Laporan pekerjaan yang berbentuk surat atau naskah 4) Lap. pertanggungjawaban– lap. keuangan, lap. kegiatan, lap. pemegang saham.

Upload: mieftahoel-eiripien

Post on 29-Jan-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hahahahha

TRANSCRIPT

Page 1: BI_02[1]

BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH

Ragam bhs. Ilmiah: ragam bhs. yang digunakan untuk kegiatan yang bersifat ilmiah.

- Ranah Bhs Ilmiah1) Naskah (artikel, makalah, laporan penelitian,

laporan PKL, Lap.Magang) – surat-surat resmi2) Skripsi, tesis, disertasi3) Laporan pekerjaan yang berbentuk surat atau

naskah4) Lap. pertanggungjawaban– lap. keuangan, lap.

kegiatan, lap. pemegang saham.

Page 2: BI_02[1]

Ciri-ciri Bhs. Ragam Ilmiah

a) Cendekia

b) Lugas

c) Jelas

d) Padat dan ringkas

e) Formal dan objektif

f) Gagasan sebagai pangkal tolak

g) Penggunaan istilah teknis

h) konsisten

Page 3: BI_02[1]

• Cendekia: bahasa yang digunakan mampu mengungkapkan hasil berpikir logis.

Contoh :Kemajuan informasi pada era globalisasi ini dikhawatirkan akan terjadi

pergeseran nilai-nilai moral babgsa Indonesia terutama pengaruh budaya barat yang masuk ke negara Indonesia yang dimungkinkan tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan moral bangsa Indonesia.

Bandingkan dengan• Pergeseran nilai-nilai budaya bangsa terjadi karena masuknya

pengaruh budaya barat ke Indonesia.

Page 4: BI_02[1]

• Lugas : bermakna harafiah dan tidak bermakna gandaContoh : Kalau pada zaman Sunan Kalijaga dalam kesenian wayang

termasuk ceritanya digunakan sebagai media penyebaran agama. Maka dimasa sekarang lebih tepat apabila penanaman budi pekerti dalam cerita wayang melalui pengajaran apresiasi.

Bandingkan dengan Kalau pada zaman Sunan Kalijaga, kesenian wayang –termasuk

ceritanya- digunakan sebagai media penyebaran agama, sekarang kesenian wayang itu digunakan sebagai media penanaman budi pekerti melalui apresiasi.

Page 5: BI_02[1]

• Jelas: memiliki struktur kalimat dan makna yang jelas

Contoh:

Kuda makan rumput

Bandingkan dengan

Rumput makan kuda

Page 6: BI_02[1]

• Padat dan ringkasTidak ada unsur-unsur bahasa yang tidak diperlukan/mubazir (ringkas

bentuknya tetapi padat gagasannya)

Contoh : Pendidikan agama di SD tidak akan terlaksana dengan sebaik-

baiknya jika tanpa adanya dukungan dari orang tua dalam keluarga.

Bandingkan dengan Pendidikan agama di SD tidak akan terlaksana dengan baik tanpa

dukungan orang tua.

Page 7: BI_02[1]

• Formal dan objektif:Menggunakan unsur-unsur bahasa formal/resmi pada setiap lapis

bahasa (diksi, kalimat dst)

Contoh :Menurut Moeliono (1989) bahwa bahasa ilmiah itu lugas, eksak, dan

menghindari kesamaran dan ketaksaan dalam pengungkapan

Bandingkan dengan

Menurut Moeliono (1989) bahasa ilmiah itu lugas, eksak, dan menghindari kesamaran dan ketaksaan dalam pengungkapan

Page 8: BI_02[1]

• Gagasan sebagai pangkal tolakBerorientasi pada gagasan dan bukan pada penulis

Contoh : Kita tahu bahwa pendidikan di lingkungan keluarga akan sangat

penting didalam penanaman moral Pancasila.

Bandingkan dengan

Perlu diketahui bahwa pendidikan di lingkungan keluarga sangat penting dalam penanaman moral Pancasila.

Page 9: BI_02[1]

Penggunaan istilah teknisMenggunakan islilah teknis sesuai dengan bidangnyaContoh :• Perbedaan antara investasi, pembelian bahan akhir perusahaan ,

dan depresiasi disebut jaringan investasi. (Ekonomi)

• Pada dasarnya, pertanian organik berhubungan dengan berbagai bentuk gerakan pertanian alternatif. (Pertanian)

• Unsur intrinsik suatu karya sastra yang berupa prosa antara lain; tema, setting, plot, karakter, titik kisah, dan gaya bahasa. (Sastra)

Page 10: BI_02[1]

Konsisten: menggunakan unsur-unsur bahasa secara konsisten (taat asas)Contoh : Penulis skripsi harus melakukan langkah-langkah:1. Pertemuan dengan penasihat akademik,2. Mengajukan topik,3. Melapor kepada ketua jurusan, dan4. Bertemu pembimbing.

Bandingkan dengan Penulis skripsi harus melakukan langkah-langkah:1. menemui penasihat akademis;2. mengajukan topik;3. melaporkan rencana skripsi kepada ketua jurusan; dan4. menemui pembimbing.