berita negara republik indonesiaalat bantu penangkapan ikan, yang selanjutnya disingkat abpi, adalah...

43
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2153, 2016 KEMEN-KP. Wilayah Pengelolaan Perikanan. RI. Penangkapan Ikan. Penempatan Alat. Jalur. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71/PERMEN-KP/2016 TENTANG JALUR PENANGKAPAN IKAN DAN PENEMPATAN ALAT PENANGKAPAN IKAN DI WILAYAH PENGELOLAAN PERIKANAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut dan pelaksanaan Pasal 7 ayat (1) huruf f, huruf g, dan huruf h, serta Pasal 9 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, perlu mengatur jalur penangkapan ikan dan penempatan alat penangkapan ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia; b. bahwa pengaturan jalur penangkapan ikan dan penempatan alat penangkapan ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia sudah tidak sesuai dengan perkembangan operasional, perlu mengatur kembali jalur penangkapan ikan dan penempatan alat penangkapan ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.02/MEN/2011 tentang Jalur www.peraturan.go.id

Upload: others

Post on 08-Dec-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAAlat Bantu Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disingkat ABPI, adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan ikan dalam kegiatan penangkapan ikan. 4

BERITA NEGARAREPUBLIK INDONESIA

No.2153, 2016 KEMEN-KP. Wilayah Pengelolaan Perikanan. RI.Penangkapan Ikan. Penempatan Alat. Jalur.Pencabutan.

PERATURAN

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 71/PERMEN-KP/2016

TENTANG

JALUR PENANGKAPAN IKAN DAN PENEMPATAN ALAT PENANGKAPAN IKAN

DI WILAYAH PENGELOLAAN PERIKANAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut dan pelaksanaan Pasal 7

ayat (1) huruf f, huruf g, dan huruf h, serta Pasal 9

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang

Perikanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-

Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang

Perikanan, perlu mengatur jalur penangkapan ikan dan

penempatan alat penangkapan ikan di Wilayah

Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia;

b. bahwa pengaturan jalur penangkapan ikan dan

penempatan alat penangkapan ikan di Wilayah

Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia sudah

tidak sesuai dengan perkembangan operasional, perlu

mengatur kembali jalur penangkapan ikan dan

penempatan alat penangkapan ikan di Wilayah

Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Kelautan

dan Perikanan Nomor PER.02/MEN/2011 tentang Jalur

www.peraturan.go.id

Page 2: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAAlat Bantu Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disingkat ABPI, adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan ikan dalam kegiatan penangkapan ikan. 4

2016, No.2153 -2-

Penangkapan Ikan dan Penempatan Alat Penangkapan

Ikan dan Alat Bantu Penangkapan Ikan di Wilayah

Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

42/PERMEN-KP/2014 tentang Perubahan Keempat atas

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

PER.02/MEN/2011 tentang Jalur Penangkapan Ikan dan

Penempatan Alat Penangkapan Ikan dan Alat Bantu

Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan

Negara Republik Indonesia;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang Jalur

Penangkapan Ikan dan Penempatan Alat Penangkapan

Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik

Indonesia;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1983 tentang Zona

Ekonomi Eksklusif Indonesia (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1983 Nomor 44, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 3260);

2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan

Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

1996 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 3647);

3. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang

Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah diubah

dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang

Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004

tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5073);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

www.peraturan.go.id

Page 3: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAAlat Bantu Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disingkat ABPI, adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan ikan dalam kegiatan penangkapan ikan. 4

2016, No.2153-3-

Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran

negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana

telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-

Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua

atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran

negara Republik Indonesia Nomor 5679);

5. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

23/PERMEN-KP/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1227);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

TENTANG JALUR PENANGKAPAN IKAN DAN PENEMPATAN

ALAT PENANGKAPAN IKAN DI WILAYAH PENGELOLAAN

PERIKANAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini, yang dimaksud dengan:

1. Jalur Penangkapan Ikan adalah wilayah perairan yang

merupakan bagian dari WPPNRI untuk pengaturan dan

pengelolaan kegiatan penangkapan yang menggunakan

alat penangkapan ikan yang diperbolehkan dan/atau

yang dilarang.

2. Alat Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disingkat API,

adalah sarana dan perlengkapan atau benda-benda

lainnya yang dipergunakan untuk menangkap ikan.

3. Alat Bantu Penangkapan Ikan, yang selanjutnya

disingkat ABPI, adalah alat yang digunakan untuk

mengumpulkan ikan dalam kegiatan penangkapan ikan.

4. Tali Ris Atas adalah seutas tali yang dipergunakan untuk

menggantungkan badan jaring.

www.peraturan.go.id

Page 4: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAAlat Bantu Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disingkat ABPI, adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan ikan dalam kegiatan penangkapan ikan. 4

2016, No.2153 -4-

5. Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik

Indonesia, yang selanjutnya disingkat WPPNRI, adalah

wilayah pengelolaan perikanan untuk penangkapan ikan

yang meliputi perairan pedalaman, perairan kepulauan,

laut teritorial, zona tambahan, dan zona ekonomi

eksklusif Indonesia.

Pasal 2

(1) Peraturan Menteri ini dimaksudkan sebagai acuan

terhadap pengaturan Jalur Penangkapan Ikan dan

penempatan API dan ABPI di setiap WPPNRI.

(2) Tujuan ditetapkannya Peraturan Menteri ini adalah

untuk mewujudkan pemanfaatan sumberdaya ikan yang

bertanggung jawab, optimal dan berkelanjutan serta

mengurangi konflik pemanfaatan sumberdaya ikan

berdasarkan prinsip pengelolaan sumberdaya ikan.

BAB II

JALUR PENANGKAPAN IKAN

Pasal 3

Jalur Penangkapan Ikan di WPPNRI terdiri dari:

a. Jalur Penangkapan Ikan I;

b. Jalur Penangkapan Ikan II; dan

c. Jalur Penangkapan Ikan III.

Pasal 4

(1) Jalur Penangkapan Ikan I sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 3 huruf a, terdiri dari:

a. Jalur Penangkapan Ikan IA, meliputi perairan pantai

sampai dengan 2 (dua) mil laut yang diukur dari

permukaan air laut pada surut terendah; dan

b. Jalur Penangkapan Ikan IB, meliputi perairan pantai

di luar 2 (dua) mil laut sampai dengan 4 (empat) mil

laut.

(2) Jalur Penangkapan Ikan II sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 3 huruf b, meliputi perairan di luar Jalur

www.peraturan.go.id

Page 5: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAAlat Bantu Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disingkat ABPI, adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan ikan dalam kegiatan penangkapan ikan. 4

2016, No.2153-5-

Penangkapan Ikan I sampai dengan 12 (dua belas) mil

laut diukur dari permukaan air laut pada surut terendah.

(3) Jalur Penangkapan Ikan III sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 3 huruf c, meliputi ZEEI dan perairan di luar

Jalur Penangkapan Ikan II.

Pasal 5

(1) Jalur Penangkapan Ikan di WPPNRI ditetapkan

berdasarkan karakteristik kedalaman perairan.

(2) Karakteristik kedalaman perairan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:

a. Perairan dangkal (≤ 200 meter) yang terdiri dari:

1. WPPNRI 571, yang meliputi Perairan Selat

Malaka dan Laut Andaman;

2. WPPNRI 711, yang meliputi Perairan Selat

Karimata, Laut Natuna, dan Laut Cina Selatan;

3. WPPNRI 712, yang meliputi Perairan Laut Jawa;

4. WPPNRI 713, yang meliputi Perairan Selat

Makassar, Teluk Bone, Laut Flores, dan Laut

Bali; dan

5. WPPNRI 718, yang meliputi Perairan Laut Aru,

Laut Arafuru, dan Laut Timor Bagian Timur.

b. Perairan dalam (> 200 meter) yang terdiri dari:

1. WPPNRI 572, yang meliputi Perairan Samudera

Hindia sebelah Barat Sumatera dan Selat

Sunda;

2. WPPNRI 573, yang meliputi Perairan Samudera

Hindia sebelah Selatan Jawa hingga sebelah

Selatan Nusa Tenggara, Laut Sawu, dan Laut

Timor Bagian Barat;

3. WPPNRI 714, yang meliputi Perairan Teluk Tolo

dan Laut Banda;

4. WPPNRI 715, yang meliputi Perairan Teluk

Tomini, Laut Maluku, Laut Halmahera, Laut

Seram, dan Teluk Berau;

5. WPPNRI 716, yang meliputi Perairan Laut

Sulawesi dan Sebelah Utara Pulau Halmahera;

www.peraturan.go.id

Page 6: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAAlat Bantu Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disingkat ABPI, adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan ikan dalam kegiatan penangkapan ikan. 4

2016, No.2153 -6-

dan

6. WPPNRI 717, yang meliputi Perairan Teluk

Cendrawasih dan Samudera Pasifik.

BAB III

ALAT PENANGKAPAN IKAN

Pasal 6

Alat penangkapan ikan di WPPNRI menurut jenisnya terdiri

dari 10 (sepuluh) kelompok, yaitu:

a. jaring lingkar (surrounding nets);

b. pukat tarik (seine nets);

c. pukat hela (trawls);

d. penggaruk (dredges);

e. jaring angkat (lift nets);

f. alat yang dijatuhkan (falling gears);

g. jaring insang (gillnets and entangling nets);

h. perangkap (traps);

i. pancing (hooks and lines); dan

j. alat penjepit dan melukai (grappling and wounding).

Pasal 7

(1) Alat penangkapan ikan jaring lingkar (surrounding nets)

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a, terdiri

dari:

a. jaring lingkar bertali kerut (with purse lines/purse

seine); dan

b. jaring lingkar tanpa tali kerut (without purse

lines/Lampara).

(2) Jaring lingkar bertali kerut (with purse lines/purse seine)

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, terdiri dari:

a. pukat cincin dengan satu kapal (one boat operated

purse seines); dan

b. pukat cincin dengan dua kapal (two boats operated

purse seines).

(3) Pukat cincin dengan satu kapal (one boat operated purse

seines) sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a,

www.peraturan.go.id

Page 7: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAAlat Bantu Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disingkat ABPI, adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan ikan dalam kegiatan penangkapan ikan. 4

2016, No.2153-7-

terdiri dari:

a. pukat cincin pelagis kecil dengan satu kapal; dan

b. pukat cincin pelagis besar dengan satu kapal.

(4) Pukat cincin dengan dua kapal (two boats operated purse

seines) sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b,

terdiri dari:

a. pukat cincin grup pelagis kecil; dan

b. pukat cincin grup pelagis besar.

Pasal 8

(1) Alat penangkapan ikan pukat tarik (seine nets),

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b, terdiri

dari:

a. pukat tarik pantai (beach seines); dan

b. pukat tarik berkapal (boat or vessel seines).

(2) Pukat tarik berkapal (boat or vessel seines) sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari:

a. dogol (danish seines);

b. scottish seines;

c. pair seines;

d. payang;

e. cantrang; dan

f. lampara dasar.

Pasal 9

(1) Alat penangkapan ikan pukat hela (trawls), sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 6 huruf c, terdiri dari:

a. pukat hela dasar (bottom trawls);

b. pukat hela pertengahan (midwater trawls);

c. pukat hela kembar berpapan (otter twin trawls); dan

d. pukat dorong.

(2) Pukat hela dasar (bottom trawls) sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf a, terdiri dari:

a. pukat hela dasar berpalang (beam trawls);

b. pukat hela dasar berpapan (otter trawls);

c. pukat hela dasar dua kapal (pair trawls);

d. nephrops trawl; dan

www.peraturan.go.id

Page 8: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAAlat Bantu Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disingkat ABPI, adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan ikan dalam kegiatan penangkapan ikan. 4

2016, No.2153 -8-

e. pukat hela dasar udang (shrimp trawls), berupa

pukat udang.

(3) Pukat hela pertengahan (midwater trawls), sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf b, terdiri dari:

a. pukat hela pertengahan berpapan (otter trawls),

berupa pukat ikan;

b. pukat hela pertengahan dua kapal (pair trawls); dan

c. pukat hela pertengahan udang (shrimp trawls).

Pasal 10

Alat penangkapan ikan penggaruk (dredges), sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 6 huruf d, terdiri dari:

a. penggaruk berkapal (boat dredges); dan

b. penggaruk tanpa kapal (hand dredges).

Pasal 11

(1) Alat penangkapan ikan jaring angkat (lift nets),

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf e, terdiri

dari:

a. anco (portable lift nets);

b. jaring angkat berperahu (boat-operated lift nets); dan

c. bagan tancap (shore-operated stationary lift nets).

(2) Jaring angkat berperahu (boat-operated lift nets),

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, terdiri dari:

a. bagan berperahu; dan

b. bouke ami.

Pasal 12

Alat penangkapan ikan berupa alat yang dijatuhkan atau

ditebarkan (falling gear) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6

huruf f terdiri dari:

a. jala jatuh berkapal (cast nets); dan

b. jala tebar (falling gear not specified).

Pasal 13

(1) Alat penangkapan ikan jaring insang (gillnets and

entangling nets) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6

www.peraturan.go.id

Page 9: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAAlat Bantu Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disingkat ABPI, adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan ikan dalam kegiatan penangkapan ikan. 4

2016, No.2153-9-

huruf g terdiri dari:

a. jaring insang tetap (set gillnets (anchored));

b. jaring insang hanyut (driftnets);

c. jaring insang lingkar (encircling gillnets);

d. jaring insang berpancang (fixed gillnets (on stakes));

e. jaring insang berlapis (trammel nets) berupa jaring

klitik; dan

f. combined gillnets-trammel net.

(2) Jaring insang tetap (set gillnets (anchored)) sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf a berupa jaring liong bun.

(3) Jaring insang hanyut (driftnets) sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf b berupa jaring gillnet oseanik.

Pasal 14

(1) Alat penangkapan ikan perangkap (traps), sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 6 huruf h terdiri dari:

a. stationary uncovered pound nets, berupa set net;

b. bubu (pots);

c. bubu bersayap (fyke nets);

d. stow nets;

e. barriers, fences, weirs, berupa sero;

f. perangkap ikan peloncat (aerial traps);

g. muro ami; dan

h. seser.

(2) Stow nets sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d

terdiri dari:

a. pukat labuh (long bag set nets);

b. togo;

c. ambai;

d. jermal; dan

e. pengerih.

Pasal 15

(1) Alat penangkapan ikan pancing (hooks and lines),

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf i terdiri dari:

a. handlines and pole-lines/hand operated;

b. handlines and pole-lines/mechanized;

www.peraturan.go.id

Page 10: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAAlat Bantu Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disingkat ABPI, adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan ikan dalam kegiatan penangkapan ikan. 4

2016, No.2153 -10-

c. rawai dasar (set longlines);

d. rawai hanyut (drifting longlines);

e. tonda (trolling lines); dan

f. pancing layang-layang.

(2) Handlines and pole-lines/hand operated sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari:

a. pancing ulur;

b. pancing berjoran;

c. huhate; dan

d. squid angling.

(3) Handlines and pole-lines/mechanized, sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari:

a. squid jigging; dan

b. huhate mekanis.

(4) Rawai hanyut (drifting longlines), sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf d terdiri dari:

a. rawai tuna; dan

b. rawai cucut.

Pasal 16

Alat penangkapan ikan berupa alat penjepit dan melukai

(grappling and wounding), sebagaimana dimaksud dalam Pasal

6 huruf j terdiri dari:

a. tombak (harpoons);

b. ladung; dan

c. panah.

Pasal 17

Ketentuan mengenai sebutan, singkatan, pengkodean, dan

gambar alat penangkapan ikan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 6 ditetapkan tersendiri dengan Keputusan Menteri.

BAB IV

ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN

Pasal 18

Alat Bantu Penangkapan Ikan terdiri dari:

www.peraturan.go.id

Page 11: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAAlat Bantu Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disingkat ABPI, adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan ikan dalam kegiatan penangkapan ikan. 4

2016, No.2153-11-

a. rumpon; dan

b. lampu.

Pasal 19

(1) Rumpon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 huruf a

merupakan alat bantu untuk mengumpulkan ikan

dengan menggunakan berbagai bentuk dan jenis

pemikat/atraktor dari benda padat yang berfungsi untuk

memikat ikan agar berkumpul.

(2) Rumpon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri

dari:

a. rumpon hanyut, merupakan rumpon yang

ditempatkan tidak menetap, tidak dilengkapi dengan

jangkar dan hanyut mengikuti arah arus; dan

b. rumpon menetap, merupakan rumpon yang

ditempatkan secara menetap dengan menggunakan

jangkar dan/atau pemberat, terdiri dari:

1) rumpon permukaan, merupakan rumpon

menetap yang dilengkapi atraktor yang

ditempatkan di kolom permukaan perairan

untuk mengumpulkan ikan pelagis;

2) rumpon dasar, merupakan rumpon menetap

yang dilengkapi atraktor yang ditempatkan di

dasar perairan untuk mengumpulkan ikan

demersal; dan

3) Ketentuan mengenai rumpon diatur dengan

Peraturan Menteri tersendiri.

Pasal 20

(1) Lampu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 huruf b

merupakan alat bantu untuk mengumpulkan ikan

dengan menggunakan pemikat/atraktor berupa lampu

atau cahaya yang berfungsi untuk memikat ikan agar

berkumpul.

(2) Lampu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:

a. lampu listrik; dan

b. lampu nonlistrik.

www.peraturan.go.id

Page 12: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAAlat Bantu Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disingkat ABPI, adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan ikan dalam kegiatan penangkapan ikan. 4

2016, No.2153 -12-

BAB V

ALAT PENANGKAPAN IKAN YANG MENGGANGGU DAN

MERUSAK

Pasal 21

(1) API yang mengganggu dan merusak keberlanjutan

sumber daya ikan merupakan API yang dioperasikan:

a. mengancam kepunahan biota;

b. mengakibatkan kehancuran habitat; dan

c. membahayakan keselamatan pengguna.

(2) API yang mengganggu dan merusak keberlanjutan

sumber daya ikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

terdiri dari:

a. pukat tarik (seine nets), yang meliputi Dogol (Danish

seines), Scottish seines, Pair seines, Cantrang, dan

Lampara dasar;

b. pukat hela (trawls), yang meliputi Pukat hela dasar

(Bottom trawls), Pukat hela dasar berpalang (Beam

trawls), Pukat hela dasar berpapan (Otter trawls),

Pukat hela dasar dua kapal (Pair trawls), Nephrops

trawl, Pukat hela dasar udang (Shrimp trawls), Pukat

udang, Pukat hela pertengahan (Midwater trawls),

Pukat hela pertengahan berpapan (Otter trawls),

Pukat ikan, Pukat hela pertengahan dua kapal (Pair

trawls), Pukat hela pertengahan udang (Shrimp

trawls), dan Pukat hela kembar berpapan (Otter twin

trawls); dan

c. perangkap, yang meliputi Perangkap ikan peloncat

(Aerial traps) dan Muro ami.

(3) Pengaturan API yang mengganggu dan merusak

keberlanjutan sumber daya ikan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dilarang dioperasikan pada semua Jalur

Penangkapan Ikan di seluruh WPPNRI sebagaimana

tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak

terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

www.peraturan.go.id

Page 13: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAAlat Bantu Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disingkat ABPI, adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan ikan dalam kegiatan penangkapan ikan. 4

2016, No.2153-13-

BAB VI

PENEMPATAN ALAT PENANGKAPAN IKAN DAN ALAT BANTU

PENANGKAPAN IKAN PADA JALUR PENANGKAPAN IKAN DAN

WILAYAH PENGELOLAAN PERIKANAN NEGARA REPUBLIK

INDONESIA

Pasal 22

(1) Penempatan API dan ABPI pada Jalur Penangkapan Ikan

dan WPPNRI disesuaikan dengan:

a. sifat API;

b. tingkat selektifitas dan kapasitas API;

c. jenis dan ukuran ABPI;

d. ukuran kapal penangkap ikan; dan

e. wilayah penangkapan.

(2) Sifat API sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a

dibedakan menjadi:

a. Statis, merupakan API yang dipasang menetap dan

tidak dipindahkan untuk jangka waktu lama;

b. Pasif, merupakan API yang dipasang menetap dalam

waktu singkat; dan

c. Aktif, merupakan API yang dioperasionalkan secara

aktif dan bergerak.

(3) Tingkat selektifitas dan kapasitas API sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf b, ditentukan berdasarkan

ukuran:

a. mesh size;

b. Tali Ris Atas;

c. bukaan mulut;

d. luasan;

e. penaju; dan

f. jumlah mata pancing.

(4) Jenis dan ukuran ABPI sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) huruf c, terdiri dari:

a. rumpon; dan

b. daya/kekuatan lampu.

(5) Ukuran kapal penangkap ikan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf d, terdiri dari:

www.peraturan.go.id

Page 14: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAAlat Bantu Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disingkat ABPI, adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan ikan dalam kegiatan penangkapan ikan. 4

2016, No.2153 -14-

a. kapal tanpa motor;

b. kapal motor berukuran sampai dengan 5 GT;

c. kapal motor berukuran diatas 5 GT sampai dengan

10 GT;

d. kapal motor berukuran diatas 10 GT sampai dengan

30 GT; dan

e. kapal motor berukuran diatas 30 GT.

(6) Wilayah penangkapan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) huruf e, dilakukan pada Jalur Penangkapan Ikan di

WPPNRI.

Pasal 23

(1) API pukat cincin pelagis kecil dengan satu kapal

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) huruf a

merupakan API yang bersifat aktif, dioperasikan dengan

menggunakan ukuran:

a. mesh size ≥ 1 inch dan Tali Ris Atas ≤ 300 m,

menggunakan ABPI berupa rumpon dan lampu

dengan total daya < 4.000 watt, menggunakan kapal

motor berukuran ≤ 10 GT, dan dioperasikan pada

Jalur Penangkapan Ikan IB, II dan III di WPPNRI

571, WPPNRI 572, WPPNRI 573, WPPNRI 711,

WPPNRI 712, WPPNRI 713, WPPNRI 714, WPPNRI

715, WPPNRI 716, WPPNRI 717, dan WPPNRI 718;

b. mesh size ≥ 1 inch dan Tali Ris Atas ≤ 400 m,

menggunakan ABPI berupa rumpon dan lampu

dengan total daya < 8.000 watt, menggunakan kapal

motor berukuran > 10 s.d. 30 GT, dan dioperasikan

pada Jalur Penangkapan Ikan II dan III di WPPNRI

571, WPPNRI 572, WPPNRI 573, WPPNRI 711,

WPPNRI 712, WPPNRI 713, WPPNRI 714, WPPNRI

715, WPPNRI 716, WPPNRI 717, dan WPPNRI 718;

c. mesh size ≥ 1 inch dan Tali Ris Atas ≤ 600 m,

menggunakan ABPI berupa rumpon dan lampu

dengan total daya < 16.000 watt, menggunakan

kapal motor berukuran > 30 GT, dan dioperasikan

pada Jalur Penangkapan Ikan III di WPPNRI 571,

www.peraturan.go.id

Page 15: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAAlat Bantu Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disingkat ABPI, adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan ikan dalam kegiatan penangkapan ikan. 4

2016, No.2153-15-

WPPNRI 711, WPPNRI 712, WPPNRI 713, WPPNRI

715, dan WPPNRI 718; dan

d. mesh size ≥1 inch dan Tali Ris Atas ≤ 600 m,

menggunakan ABPI berupa rumpon dan lampu

dengan total daya ≤16.000 watt, menggunakan kapal

motor berukuran > 30 GT s.d. 100 GT, dan

dioperasikan pada Jalur Penangkapan Ikan III di

WPPNRI 572, WPPNRI 573, WPPNRI 714, WPPNRI

716, dan WPPNRI 717.

(2) API pukat cincin pelagis besar dengan satu kapal

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) huruf b

merupakan API yang bersifat aktif, dioperasikan dengan

menggunakan ukuran:

a. mesh size ≥ 2 inch dan Tali Ris Atas ≤ 700 m,

menggunakan ABPI berupa rumpon dan lampu

dengan total daya < 16.000 watt, menggunakan

kapal motor berukuran > 10 s.d. 30 GT, dan

dioperasikan pada Jalur Penangkapan Ikan II dan III

di WPPNRI 572, WPPNRI 573, WPPNRI 714, WPPNRI

716, dan WPPNRI 717; dan

b. mesh size ≥ 2 inch dan Tali Ris Atas ≤ 1.500 m,

menggunakan ABPI berupa rumpon dan lampu

dengan total daya < 16.000 watt, menggunakan

kapal motor berukuran > 30 GT, dan dioperasikan

pada Jalur Penangkapan Ikan III di WPPNRI 572,

WPPNRI 573, WPPNRI 714, WPPNRI 716, dan

WPPNRI 717.

(3) API pukat cincin grup pelagis kecil sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 7 ayat (4) huruf a merupakan API

yang bersifat aktif, dioperasikan dengan menggunakan

ukuran mesh size ≥ 1 inch dan Tali Ris Atas ≤ 600 m,

menggunakan 2 (dua) kapal penangkap ikan berukuran >

10 s.d. 30 GT, dan dioperasikan pada Jalur Penangkapan

Ikan II dan III di WPPNRI 571, WPPNRI 711, WPPNRI 712,

WPPNRI 713, WPPNRI 715, dan WPPNRI 718.

(4) API pukat cincin grup pelagis besar sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 7 ayat (4) huruf b merupakan API

www.peraturan.go.id

Page 16: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAAlat Bantu Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disingkat ABPI, adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan ikan dalam kegiatan penangkapan ikan. 4

2016, No.2153 -16-

yang bersifat aktif dan dilarang beroperasi di semua Jalur

Penangkapan Ikan dan di semua WPPNRI.

(5) API jaring lingkar tanpa tali kerut (without purse

lines/Lampara) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7

ayat (1) huruf b merupakan API yang bersifat aktif,

dioperasikan dengan menggunakan ukuran mesh size ≥ 1

inch dan Tali Ris Atas ≤ 150 m, menggunakan kapal

motor berukuran > 5 s.d. 10 GT, dan dioperasikan pada

Jalur Penangkapan Ikan IB, II, dan III di WPPNRI 571,

WPPNRI 572, WPPNRI 573, WPPNRI 711, WPPNRI 712,

WPPNRI 713, WPPNRI 715, dan WPPNRI 718.

Pasal 24

(1) API pukat tarik pantai (beach seines) sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf a merupakan API

yang bersifat aktif dioperasikan dengan menggunakan

ukuran mesh size ≥ 1 inch dan Tali Ris Atas ≤ 300 m,

menggunakan kapal tanpa motor dan kapal motor

berukuran ≤ 5 GT, dan dioperasikan pada Jalur

Penangkapan Ikan IA di WPPNRI 571, WPPNRI 572,

WPPNRI 573, WPPNRI 711, WPPNRI 712, WPPNRI 713,

WPPNRI 714, WPPNRI 715, WPPNRI 716, WPPNRI 717,

dan WPPNRI 718.

(2) API dogol (danish seines) sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 8 ayat (2) huruf a merupakan API yang bersifat

aktif dan dilarang beroperasi di semua Jalur

Penangkapan Ikan dan di semua WPPNRI.

(3) API scottish seines sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8

ayat (2) huruf b merupakan API yang bersifat aktif dan

dilarang beroperasi di semua Jalur Penangkapan Ikan

dan di semua WPPNRI.

(4) API pair seines sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8

ayat (2) huruf c merupakan API yang bersifat aktif dan

dilarang beroperasi di semua Jalur Penangkapan Ikan

dan di semua WPPNRI.

(5) API payang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat

(2) huruf d merupakan API yang bersifat aktif tanpa

www.peraturan.go.id

Page 17: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAAlat Bantu Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disingkat ABPI, adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan ikan dalam kegiatan penangkapan ikan. 4

2016, No.2153-17-

menggunakan mesin bantu penangkapan (fishing

machinery) dan dioperasikan dengan menggunakan

ukuran mesh size ≥ 1 inch dan Tali Ris Atas ≤ 100 m

(kecuali mesh size payang teri ≥ 1 mm), menggunakan

kapal motor berukuran > 5 s.d. 10 GT, dan dioperasikan

pada Jalur Penangkapan Ikan IB, II, dan III di WPPNRI

571, WPPNRI 572, WPPNRI 573, WPPNRI 711, WPPNRI

712, WPPNRI 713, WPPNRI 714, WPPNRI 715, WPPNRI

716, WPPNRI 717, dan WPPNRI 718.

(6) API cantrang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat

(2) huruf e merupakan API yang bersifat aktif dan

dilarang beroperasi di semua Jalur Penangkapan Ikan

dan di semua WPPNRI.

(7) API lampara dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8

ayat (2) huruf f merupakan API yang bersifat aktif dan

dilarang beroperasi di semua Jalur Penangkapan Ikan

dan di semua WPPNRI.

Pasal 25

(1) API pukat hela dasar (bottom trawls), pukat hela

pertengahan (midwater trawls), dan pukat hela kembar

berpapan (otter twin trawls), sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, b, dan c merupakan API

yang bersifat aktif dan dilarang beroperasi di semua Jalur

Penangkapan Ikan dan di semua WPPNRI.

(2) API pukat hela dasar berpalang (beam trawls)

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) huruf a

merupakan API yang bersifat aktif dan dilarang

beroperasi di semua Jalur Penangkapan Ikan dan di

semua WPPNRI.

(3) API pukat hela dasar berpapan (otter trawls) sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) huruf b merupakan API

yang bersifat aktif dan dilarang beroperasi di semua Jalur

Penangkapan Ikan dan di semua WPPNRI.

(4) API pukat hela dasar dua kapal (pair trawls) sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) huruf c merupakan API

yang bersifat aktif dan dilarang beroperasi di semua Jalur

www.peraturan.go.id

Page 18: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAAlat Bantu Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disingkat ABPI, adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan ikan dalam kegiatan penangkapan ikan. 4

2016, No.2153 -18-

Penangkapan Ikan dan di semua WPPNRI.

(5) API nephrops trawl sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9

ayat (2) huruf d merupakan API yang bersifat aktif dan

dilarang beroperasi di semua Jalur Penangkapan Ikan

dan di semua WPPNRI.

(6) API pukat udang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9

ayat (2) huruf e merupakan API yang bersifat aktif dan

dilarang beroperasi di semua Jalur Penangkapan Ikan

dan di semua WPPNRI.

(7) API pukat ikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9

ayat (3) huruf a merupakan API yang bersifat aktif dan

dilarang beroperasi di semua Jalur Penangkapan Ikan

dan di semua WPPNRI.

(8) API pukat hela pertengahan dua kapal (pair trawls)

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3) huruf b

merupakan API yang bersifat aktif dan dilarang

beroperasi di semua Jalur Penangkapan Ikan dan di

semua WPPNRI.

(9) API pukat hela pertengahan udang (shrimp trawls)

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3) huruf c

merupakan API yang bersifat aktif dan dilarang

beroperasi di semua Jalur Penangkapan Ikan dan di

semua WPPNRI.

(10) API pukat dorong sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9

ayat (1) huruf d merupakan API yang bersifat aktif,

dioperasikan dengan menggunakan ukuran mesh size > 1

mm, dan dioperasikan pada Jalur Penangkapan Ikan IA

dan IB di WPPNRI 571, WPPNRI 572, WPPNRI 573,

WPPNRI 711, WPPNRI 712, WPPNRI 713, WPPNRI 714,

WPPNRI 715, WPPNRI 716, WPPNRI 717, dan WPPNRI

718.

Pasal 26

(1) API penggaruk berkapal (boat dredges) sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 10 huruf a merupakan API yang

bersifat aktif dioperasikan dengan bukaan mulut P < 2,5

m dan T< 0,5 m, menggunakan kapal motor berukuran <

www.peraturan.go.id

Page 19: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAAlat Bantu Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disingkat ABPI, adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan ikan dalam kegiatan penangkapan ikan. 4

2016, No.2153-19-

5 GT, dan dioperasikan pada Jalur Penangkapan Ikan IB,

II, dan III di WPPNRI 571, WPPNRI 572, WPPNRI 573,

WPPNRI 711, WPPNRI 712, WPPNRI 713, WPPNRI 714,

WPPNRI 715, WPPNRI 716, WPPNRI 717, dan WPPNRI

718.

(2) API penggaruk tanpa kapal (hand dredges) sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 10 huruf b merupakan API yang

bersifat aktif dioperasikan dengan bukaan mulut P < 2,5

m dan T < 0,5 m, dan dioperasikan pada Jalur

Penangkapan Ikan IA di WPPNRI 571, WPPNRI 572,

WPPNRI 573, WPPNRI 711, WPPNRI 712, WPPNRI 713,

WPPNRI 714, WPPNRI 715, WPPNRI 716, WPPNRI 717,

dan WPPNRI 718.

Pasal 27

(1) API anco (portable lift nets) sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 11 ayat (1) huruf a merupakan API yang bersifat

pasif dioperasikan dengan ukuran P < 10 m dan L < 10

m, dan dioperasikan pada Jalur Penangkapan Ikan IA di

WPPNRI 571, WPPNRI 572, WPPNRI 573, WPPNRI 711,

WPPNRI 712, WPPNRI 713, WPPNRI 714, WPPNRI 715,

WPPNRI 716, WPPNRI 717, dan WPPNRI 718.

(2) API bagan berperahu sebagaimana dimaksud dalam Pasal

11 ayat (2) huruf a merupakan API yang bersifat pasif

dioperasikan dengan menggunakan ukuran:

a. mesh size ≥ 1 mm, P < 12 m, dan L < 12 m,

menggunakan ABPI berupa lampu dengan total daya

< 2.000 watt, menggunakan satu atau dua kapal

motor dengan total ukuran < 5 GT (termasuk bagan

apung tanpa kapal), dan dioperasikan pada Jalur

Penangkapan Ikan IB di WPPNRI 571, WPPNRI 572,

WPPNRI 573, WPPNRI 711, WPPNRI 712, WPPNRI

713, WPPNRI 714, WPPNRI 715, WPPNRI 716,

WPPNRI 717, dan WPPNRI 718;

b. mesh size ≥ 1 mm, P < 20 m, dan L < 20 m,

menggunakan ABPI berupa lampu dengan total daya

< 2.000 watt, menggunakan satu atau dua kapal

www.peraturan.go.id

Page 20: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAAlat Bantu Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disingkat ABPI, adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan ikan dalam kegiatan penangkapan ikan. 4

2016, No.2153 -20-

motor dengan total ukuran > 5 s.d. 10 GT, dan

dioperasikan pada Jalur Penangkapan Ikan IB dan II

di WPPNRI 571, WPPNRI 572, WPPNRI 573, WPPNRI

711, WPPNRI 712, WPPNRI 713, WPPNRI 714,

WPPNRI 715, WPPNRI 716, WPPNRI 717, dan

WPPNRI 718;

c. mesh size ≥ 1 mm, P < 30 m, dan L < 30 m,

menggunakan ABPI berupa lampu dengan total daya

< 2.000 watt, menggunakan satu atau dua kapal

motor dengan total ukuran > 10 s.d. 30 GT, dan

dioperasikan pada Jalur Penangkapan Ikan II dan III

di WPPNRI 571, WPPNRI 572, WPPNRI 573, WPPNRI

711, WPPNRI 712, WPPNRI 713, WPPNRI 714,

WPPNRI 715, WPPNRI 716, WPPNRI 717, dan

WPPNRI 718; dan

d. mesh size ≥ 2,5 inch, P < 30 m, dan L < 30 m,

menggunakan ABPI berupa lampu dengan total daya

< 16.000 watt, menggunakan satu atau dua kapal

motor dengan total ukuran > 30 GT, dan

dioperasikan pada Jalur Penangkapan Ikan III di

WPPNRI 571, WPPNRI 572, WPPNRI 573, WPPNRI

711, WPPNRI 712, WPPNRI 713, WPPNRI 714,

WPPNRI 715, WPPNRI 716, WPPNRI 717, dan

WPPNRI 718.

(3) API bouke ami sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11

ayat (2) huruf b merupakan API yang bersifat pasif

dioperasikan dengan menggunakan ukuran:

a. mesh size ≥ 1 inch, P < 20 m, dan L < 20 m,

menggunakan ABPI berupa lampu dengan total daya

< 8.000 watt, menggunakan kapal motor berukuran

> 10 s.d. 30 GT, dan dioperasikan pada Jalur

Penangkapan Ikan II dan III di WPPNRI 571, WPPNRI

572, WPPNRI 573, WPPNRI 711, WPPNRI 712,

WPPNRI 713, WPPNRI 714, WPPNRI 715, WPPNRI

716, WPPNRI 717, dan WPPNRI 718; dan

b. mesh size ≥ 1 inch, P < 30 m, dan L < 30 m,

menggunakan ABPI berupa lampu dengan total daya

www.peraturan.go.id

Page 21: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAAlat Bantu Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disingkat ABPI, adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan ikan dalam kegiatan penangkapan ikan. 4

2016, No.2153-21-

< 16.000 watt, menggunakan kapal motor berukuran

> 30 GT, dan dioperasikan pada Jalur Penangkapan

Ikan III di WPPNRI 571, WPPNRI 572, WPPNRI 573,

WPPNRI 711, WPPNRI 712, WPPNRI 713, WPPNRI

714, WPPNRI 715, WPPNRI 716, WPPNRI 717, dan

WPPNRI 718.

(4) API bagan tancap (shore-operated stationary lift nets)

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) huruf c

merupakan API yang bersifat statis, dioperasikan dengan

menggunakan ukuran mesh size ≥ 1 mm, P < 10 m, dan L

< 10 m, menggunakan ABPI berupa lampu dengan total

daya < 2.000 watt, dan dioperasikan pada Jalur

Penangkapan Ikan IA dan IB di WPPNRI 571, WPPNRI

572, WPPNRI 573, WPPNRI 711, WPPNRI 712, WPPNRI

713, WPPNRI 714, WPPNRI 715, WPPNRI 716, WPPNRI

717, dan WPPNRI 718, di luar alur pelayaran.

Pasal 28

(1) API jala jatuh berkapal (cast nets) sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 12 huruf a merupakan API yang bersifat

pasif dioperasikan dengan menggunakan ukuran mesh

size ≥ 1 inch, P < 20 m, dan L < 20 m, menggunakan

ABPI berupa lampu dengan total daya < 16.000 watt,

menggunakan kapal motor berukuran > 30 GT, dan

dioperasikan pada Jalur Penangkapan Ikan III di WPPNRI

571, WPPNRI 572, WPPNRI 573, WPPNRI 711, WPPNRI

712, WPPNRI 713, WPPNRI 714, WPPNRI 715, WPPNRI

716, WPPNRI 717, dan WPPNRI 718.

(2) API jala tebar (falling gear not specified) sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 12 huruf b merupakan API yang

bersifat pasif dioperasikan dengan luasan jaring < 20 m2,

dan dioperasikan pada Jalur Penangkapan Ikan IA di

WPPNRI 571, WPPNRI 572, WPPNRI 573, WPPNRI 711,

WPPNRI 712, WPPNRI 713, WPPNRI 714, WPPNRI 715,

WPPNRI 716, WPPNRI 717, dan WPPNRI 718.

www.peraturan.go.id

Page 22: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAAlat Bantu Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disingkat ABPI, adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan ikan dalam kegiatan penangkapan ikan. 4

2016, No.2153 -22-

Pasal 29

(1) API jaring insang tetap (set gillnets (anchored))

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf a

merupakan API yang bersifat pasif dioperasikan dengan

menggunakan ukuran:

a. mesh size > 1,5 inch, P < 500 m, menggunakan

kapal motor berukuran < 10 GT, dan dioperasikan

pada Jalur Penangkapan Ikan IB, II, dan III di

WPPNRI 571, WPPNRI 572, WPPNRI 573, WPPNRI

711, WPPNRI 712, WPPNRI 713, WPPNRI 714,

WPPNRI 715, WPPNRI 716, WPPNRI 717, dan

WPPNRI 718; dan

b. mesh size > 1,5 inch, P < 1.000 m, menggunakan

kapal motor berukuran > 10 s.d. 30 GT, dan

dioperasikan pada Jalur Penangkapan Ikan II dan III

di WPPNRI 571, WPPNRI 572, WPPNRI 573, WPPNRI

711, WPPNRI 712, WPPNRI 713, WPPNRI 714,

WPPNRI 715, WPPNRI 716, WPPNRI 717, dan

WPPNRI 718.

(2) API jaring liong bun sebagaimana dimaksud dalam Pasal

13 ayat (2) merupakan API yang bersifat pasif

dioperasikan dengan menggunakan ukuran mesh size >

8 inch, P tali ris < 2.500 m, menggunakan kapal motor

berukuran > 30 GT, dan dioperasikan pada Jalur

Penangkapan Ikan III di WPPNRI 571, WPPNRI 572,

WPPNRI 573, WPPNRI 711, WPPNRI 712, WPPNRI 713,

WPPNRI 714, WPPNRI 715, WPPNRI 716, WPPNRI 717,

dan WPPNRI 718.

(3) API jaring insang hanyut (driftnets) sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf b merupakan

API yang bersifat pasif dioperasikan dengan

menggunakan ukuran:

a. mesh size > 1,5 inch, P tali ris < 500 m,

menggunakan kapal motor berukuran < 5 GT, dan

dioperasikan pada Jalur Penangkapan Ikan IB, II,

dan III di WPPNRI 571, WPPNRI 572, WPPNRI 573,

WPPNRI 711, WPPNRI 712, WPPNRI 713, WPPNRI

www.peraturan.go.id

Page 23: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAAlat Bantu Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disingkat ABPI, adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan ikan dalam kegiatan penangkapan ikan. 4

2016, No.2153-23-

714, WPPNRI 715, WPPNRI 716, WPPNRI 717, dan

WPPNRI 718;

b. mesh size > 1,5 inch, P tali ris < 1.000 m,

menggunakan kapal motor berukuran > 5 s.d. 10

GT, dan dioperasikan pada Jalur Penangkapan Ikan

IB, II, dan III di WPPNRI 571, WPPNRI 572, WPPNRI

573, WPPNRI 711, WPPNRI 712, WPPNRI 713,

WPPNRI 714, WPPNRI 715, WPPNRI 716, WPPNRI

717, dan WPPNRI 718; dan

c. mesh size > 1,5 inch, P tali ris < 2.500 m,

menggunakan kapal motor berukuran > 10 s.d. 30

GT, dan dioperasikan pada Jalur Penangkapan Ikan

III di WPPNRI 571, WPPNRI 572, WPPNRI 573,

WPPNRI 711, WPPNRI 712, WPPNRI 713, WPPNRI

714, WPPNRI 715, WPPNRI 716, WPPNRI 717, dan

WPPNRI 718.

(4) API jaring gillnet oseanik sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 13 ayat (3) merupakan API yang bersifat pasif

dioperasikan dengan menggunakan ukuran mesh size >

4 inch, P tali ris < 2.500 m per set dan maksimal

menggunakan 4 (empat) set yang masing-masing set

dilengkapi dengan 1 (satu) radio buoy, menggunakan

kapal motor berukuran > 30 GT, dan dioperasikan pada

Jalur Penangkapan Ikan III di WPPNRI 571, WPPNRI 572,

WPPNRI 573, WPPNRI 711, WPPNRI 712, WPPNRI 713,

WPPNRI 714, WPPNRI 715, WPPNRI 716, WPPNRI 717,

dan WPPNRI 718.

(5) API jaring insang lingkar (encircling gillnets) sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf c merupakan

API yang bersifat aktif dioperasikan dengan

menggunakan ukuran mesh size > 1,5 inch, P tali ris <

600 m, menggunakan kapal motor berukuran > 5 s.d. 10

GT, dan dioperasikan pada Jalur Penangkapan Ikan IB

dan II di WPPNRI 571, WPPNRI 572, WPPNRI 573,

WPPNRI 711, WPPNRI 712, WPPNRI 713, WPPNRI 714,

WPPNRI 715, WPPNRI 716, WPPNRI 717, dan WPPNRI

718.

www.peraturan.go.id

Page 24: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAAlat Bantu Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disingkat ABPI, adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan ikan dalam kegiatan penangkapan ikan. 4

2016, No.2153 -24-

(6) API jaring insang berpancang (fixed gillnets (on stakes))

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf d

merupakan API yang bersifat statis dan pasif

dioperasikan dengan menggunakan ukuran mesh size >

1,5 inch, P tali ris < 300 m, menggunakan kapal motor

berukuran < 5 GT, dan dioperasikan pada Jalur

Penangkapan Ikan IA di WPPNRI 571, WPPNRI 572,

WPPNRI 573, WPPNRI 711, WPPNRI 712, WPPNRI 713,

WPPNRI 714, WPPNRI 715, WPPNRI 716, WPPNRI 717,

dan WPPNRI 718.

(7) API jaring klitik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13

ayat (1) huruf e merupakan API yang bersifat statis dan

pasif dioperasikan dengan menggunakan ukuran mesh

size > 1,5 inch, P tali ris < 500 m, menggunakan kapal

tanpa motor dan kapal motor berukuran < 10 GT, dan

dioperasikan pada Jalur Penangkapan Ikan IA dan IB di

WPPNRI 571, WPPNRI 572, WPPNRI 573, WPPNRI 711,

WPPNRI 712, WPPNRI 713, WPPNRI 714, WPPNRI 715,

WPPNRI 716, WPPNRI 717, dan WPPNRI 718.

(8) API combined gillnets-trammel net sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 13 ayat (1) huruf f merupakan API yang

bersifat pasif dioperasikan dengan menggunakan ukuran

mesh size > 1 inch, P < 1.000 m, menggunakan kapal

tanpa motor dan kapal motor berukuran < 30 GT, dan

dioperasikan pada Jalur Penangkapan Ikan IA, IB dan II

di WPPNRI 571, WPPNRI 572, WPPNRI 573, WPPNRI 711,

WPPNRI 712, WPPNRI 713, WPPNRI 714, WPPNRI 715,

WPPNRI 716, WPPNRI 717, dan WPPNRI 718.

Pasal 30

(1) API set net sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat

(1) huruf a merupakan API yang bersifat statis

dioperasikan dengan menggunakan ukuran:

a. penaju ≤ 400 m, mesh size penaju ≥ 8 inch,

menggunakan kapal tanpa motor dan kapal motor

berukuran ≤ 5 GT, dan dioperasikan pada Jalur

Penangkapan Ikan IA dan IB di WPPNRI 571,

www.peraturan.go.id

Page 25: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAAlat Bantu Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disingkat ABPI, adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan ikan dalam kegiatan penangkapan ikan. 4

2016, No.2153-25-

WPPNRI 572, WPPNRI 573, WPPNRI 711, WPPNRI

712, WPPNRI 713, WPPNRI 714, WPPNRI 715,

WPPNRI 716, WPPNRI 717, dan WPPNRI 718;

b. penaju ≤ 600 m, mesh size penaju ≥ 8 inch,

menggunakan kapal tanpa motor dan kapal motor

berukuran ≤ 10 GT, dan dioperasikan pada Jalur

Penangkapan Ikan IB dan II di WPPNRI 571, WPPNRI

572, WPPNRI 573, WPPNRI 711, WPPNRI 712,

WPPNRI 713, WPPNRI 714, WPPNRI 715, WPPNRI

716, WPPNRI 717, dan WPPNRI 718; dan

c. penaju ≤ 1.500 m, mesh size penaju ≥ 8 inch,

menggunakan kapal tanpa motor dan kapal motor

berukuran < 30 GT, dan dioperasikan pada Jalur

Penangkapan Ikan IB dan II di WPPNRI 571, WPPNRI

572, WPPNRI 573, WPPNRI 711, WPPNRI 712,

WPPNRI 713, WPPNRI 714, WPPNRI 715, WPPNRI

716, WPPNRI 717, dan WPPNRI 718.

(2) API bubu (pots) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14

ayat (1) huruf b merupakan API yang bersifat pasif

dioperasikan dengan jumlah bubu ≤ 300 buah,

menggunakan kapal tanpa motor dan kapal motor semua

ukuran, dan dioperasikan pada Jalur Penangkapan Ikan

IA, IB, dan II di WPPNRI 571, WPPNRI 572, WPPNRI 573,

WPPNRI 711, WPPNRI 712, WPPNRI 713, WPPNRI 714,

WPPNRI 715, WPPNRI 716, WPPNRI 717, dan WPPNRI

718.

(3) API bubu bersayap (fyke nets) sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 14 ayat (1) huruf c merupakan API yang

bersifat statis dioperasikan dengan menggunakan ukuran

mesh size ≥ 1 inch, P tali ris ≤ 50 m, menggunakan kapal

tanpa motor dan kapal motor berukuran < 30 GT, dan

dioperasikan pada Jalur Penangkapan Ikan IA di WPPNRI

571, WPPNRI 572, WPPNRI 573, WPPNRI 711, WPPNRI

712, WPPNRI 713, WPPNRI 714, WPPNRI 715, WPPNRI

716, WPPNRI 717, dan WPPNRI 718.

(4) API pukat labuh (long bag set nets) sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2) huruf a merupakan

www.peraturan.go.id

Page 26: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAAlat Bantu Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disingkat ABPI, adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan ikan dalam kegiatan penangkapan ikan. 4

2016, No.2153 -26-

API yang bersifat statis dan pasif dioperasikan dengan

menggunakan ukuran:

a. mesh size > 1 mm, Tali Ris Atas < 30 m,

menggunakan kapal motor berukuran > 5 s.d. 10

GT, dan dioperasikan pada Jalur Penangkapan Ikan

IB di WPPNRI 571, WPPNRI 572, WPPNRI 573,

WPPNRI 711, WPPNRI 712, WPPNRI 713, WPPNRI

714, WPPNRI 715, WPPNRI 716, WPPNRI 717, dan

WPPNRI 718; dan

b. mesh size > 1 mm, Tali Ris Atas < 60 m,

menggunakan kapal motor berukuran > 10 s.d. 30

GT, dan dioperasikan pada Jalur Penangkapan Ikan

IB di WPPNRI 571, WPPNRI 572, WPPNRI 573,

WPPNRI 711, WPPNRI 712, WPPNRI 713, WPPNRI

714, WPPNRI 715, WPPNRI 716, WPPNRI 717, dan

WPPNRI 718.

(5) API togo sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2)

huruf b merupakan API yang bersifat statis dioperasikan

dengan menggunakan ukuran mesh size > 1 inch, P tali

ris < 20 m, menggunakan kapal tanpa motor dan kapal

motor berukuran < 10 GT, dan dioperasikan pada Jalur

Penangkapan Ikan IA di WPPNRI 571, WPPNRI 572,

WPPNRI 573, WPPNRI 711, WPPNRI 712, WPPNRI 713,

WPPNRI 714, WPPNRI 715, WPPNRI 716, WPPNRI 717,

dan WPPNRI 718.

(6) API ambai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat

(2) huruf c merupakan API yang bersifat statis

dioperasikan dengan menggunakan ukuran mesh size > 1

inch, P tali ris < 20 m, menggunakan kapal tanpa motor

dan kapal motor berukuran < 10 GT, dan dioperasikan

pada Jalur Penangkapan Ikan IA di WPPNRI 571, WPPNRI

572, WPPNRI 573, WPPNRI 711, WPPNRI 712, WPPNRI

713, WPPNRI 714, WPPNRI 715, WPPNRI 716, WPPNRI

717, dan WPPNRI 718.

(7) API jermal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat

(2) huruf d merupakan API yang bersifat statis

dioperasikan dengan menggunakan ukuran mesh size > 1

www.peraturan.go.id

Page 27: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAAlat Bantu Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disingkat ABPI, adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan ikan dalam kegiatan penangkapan ikan. 4

2016, No.2153-27-

inch, P < 10 m, dan L < 10 m, menggunakan ABPI berupa

lampu dengan total daya < 2.000 watt, dan dioperasikan

pada Jalur Penangkapan Ikan IA di WPPNRI 571, WPPNRI

572, WPPNRI 573, WPPNRI 711, WPPNRI 712, WPPNRI

713, WPPNRI 714, WPPNRI 715, WPPNRI 716, WPPNRI

717, dan WPPNRI 718.

(8) API pengerih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat

(2) huruf e merupakan API yang bersifat statis

dioperasikan dengan menggunakan ukuran mesh size > 1

inch, P tali ris < 50 m, menggunakan kapal tanpa motor

dan kapal motor berukuran < 10 GT, dan dioperasikan

pada Jalur Penangkapan Ikan IA di WPPNRI 571, WPPNRI

572, WPPNRI 573, WPPNRI 711, WPPNRI 712, WPPNRI

713, WPPNRI 714, WPPNRI 715, WPPNRI 716, WPPNRI

717, dan WPPNRI 718.

(9) API sero sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1)

huruf e merupakan API yang bersifat statis, dioperasikan

dengan ukuran penaju < 100 m, menggunakan kapal

tanpa motor dan kapal motor berukuran < 5 GT, dan

dioperasikan pada Jalur Penangkapan Ikan IA di WPPNRI

571, WPPNRI 572, WPPNRI 573, WPPNRI 711, WPPNRI

712, WPPNRI 713, WPPNRI 714, WPPNRI 715, WPPNRI

716, WPPNRI 717, dan WPPNRI 718.

(10) API perangkap ikan peloncat (aerial traps) sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) huruf f merupakan API

yang bersifat pasif dan dilarang beroperasi di semua

Jalur Penangkapan Ikan dan di semua WPPNRI.

(11) API muro ami sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14

ayat (1) huruf g merupakan API yang bersifat pasif dan

dilarang beroperasi di semua Jalur Penangkapan Ikan

dan di semua WPPNRI.

(12) API seser sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1)

huruf h merupakan API yang bersifat aktif, hanya

digunakan untuk nelayan subsisten dan skala kecil

(artisanal), serta dioperasikan di semua Jalur

Penangkapan Ikan dan di semua WPPNRI.

www.peraturan.go.id

Page 28: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAAlat Bantu Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disingkat ABPI, adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan ikan dalam kegiatan penangkapan ikan. 4

2016, No.2153 -28-

Pasal 31

(1) API pancing ulur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15

ayat (2) huruf a merupakan API yang bersifat pasif,

menggunakan ABPI berupa rumpon, menggunakan kapal

tanpa motor dan semua ukuran kapal penangkap ikan,

dan disemua Jalur Penangkapan Ikan dan di WPPNRI

571, WPPNRI 572, WPPNRI 573, WPPNRI 711, WPPNRI

712, WPPNRI 713, WPPNRI 714, WPPNRI 715, WPPNRI

716, WPPNRI 717, dan WPPNRI 718.

(2) API pancing berjoran sebagaimana dimaksud dalam Pasal

15 ayat (2) huruf b merupakan API yang bersifat pasif,

menggunakan ABPI berupa rumpon, menggunakan kapal

tanpa motor dan semua ukuran kapal penangkap ikan,

dan di semua Jalur Penangkapan Ikan dan di WPPNRI

571, WPPNRI 572, WPPNRI 573, WPPNRI 711, WPPNRI

712, WPPNRI 713, WPPNRI 714, WPPNRI 715, WPPNRI

716, WPPNRI 717, dan WPPNRI 718.

(3) API huhate sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat

(2) huruf c merupakan API yang bersifat aktif,

menggunakan kapal motor berukuran > 5 GT, dan

dioperasikan pada Jalur Penangkapan Ikan IB, II, dan III

di WPPNRI 571, WPPNRI 572, WPPNRI 573, WPPNRI 711,

WPPNRI 712, WPPNRI 713, WPPNRI 714, WPPNRI 715,

WPPNRI 716, WPPNRI 717, dan WPPNRI 718.

(4) API squid angling sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15

ayat (2) huruf d merupakan API yang bersifat pasif,

dioperasikan dengan menggunakan ABPI berupa lampu

dengan total daya < 8.000 watt, menggunakan kapal

motor berukuran > 5 GT, dan dioperasikan pada Jalur

Penangkapan Ikan IB, II, dan III di WPPNRI 571, WPPNRI

572, WPPNRI 573, WPPNRI 711, WPPNRI 712, WPPNRI

713, WPPNRI 714, WPPNRI 715, WPPNRI 716, WPPNRI

717, dan WPPNRI 718.

(5) API squid jigging sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15

ayat (3) huruf a merupakan API yang bersifat aktif

dioperasikan dengan:

a. menggunakan ABPI berupa lampu dengan total daya

www.peraturan.go.id

Page 29: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAAlat Bantu Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disingkat ABPI, adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan ikan dalam kegiatan penangkapan ikan. 4

2016, No.2153-29-

< 8.000 watt, menggunakan kapal motor berukuran

> 10 s.d. 30 GT, dan dioperasikan pada Jalur

Penangkapan Ikan II dan Jalur Penangkapan Ikan III

di WPPNRI 571, WPPNRI 572, WPPNRI 573, WPPNRI

711, WPPNRI 712, WPPNRI 713, WPPNRI 714,

WPPNRI 715, WPPNRI 716, WPPNRI 717, dan

WPPNRI 718; dan

b. menggunakan ABPI berupa lampu dengan total daya

< 16.000 watt, menggunakan kapal motor berukuran

> 30 GT, dan dioperasikan pada Jalur Penangkapan

Ikan III di WPPNRI 571, WPPNRI 572, WPPNRI 573,

WPPNRI 711, WPPNRI 712, WPPNRI 713, WPPNRI

714, WPPNRI 715, WPPNRI 716, WPPNRI 717, dan

WPPNRI 718.

(6) API huhate mekanis sebagaimana dimaksud dalam Pasal

15 ayat (3) huruf b merupakan API yang bersifat aktif

dioperasikan dengan menggunakan kapal motor

berukuran > 5 GT, dan dioperasikan pada Jalur

Penangkapan Ikan IB, II, dan III di WPPNRI 571, WPPNRI

572, WPPNRI 573, WPPNRI 711, WPPNRI 712, WPPNRI

713, WPPNRI 714, WPPNRI 715, WPPNRI 716, WPPNRI

717, dan WPPNRI 718.

(7) API rawai dasar (set longlines) sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 15 ayat (1) huruf c merupakan API yang

bersifat pasif dioperasikan dengan:

a. jumlah pancing < 10.000 mata pancing,

menggunakan kapal tanpa motor dan kapal motor

berukuran < 10 GT, dan dioperasikan pada Jalur

Penangkapan Ikan IB, II, dan III di WPPNRI 571,

WPPNRI 572, WPPNRI 573, WPPNRI 711, WPPNRI

712, WPPNRI 713, WPPNRI 714, WPPNRI 715,

WPPNRI 716, WPPNRI 717, dan WPPNRI 718;

b. jumlah pancing < 10.000 mata pancing,

menggunakan kapal motor berukuran > 10 s.d. 30

GT, dan dioperasikan pada Jalur Penangkapan Ikan

II dan Jalur Penangkapan Ikan III di WPPNRI 571,

WPPNRI 572, WPPNRI 573, WPPNRI 711, WPPNRI

www.peraturan.go.id

Page 30: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAAlat Bantu Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disingkat ABPI, adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan ikan dalam kegiatan penangkapan ikan. 4

2016, No.2153 -30-

712, WPPNRI 713, WPPNRI 714, WPPNRI 715,

WPPNRI 716, WPPNRI 717, dan WPPNRI 718;

c. jumlah pancing < 10.000 mata pancing,

menggunakan kapal motor berukuran > 30 GT, dan

dioperasikan pada Jalur Penangkapan Ikan III di

WPPNRI 571, WPPNRI 572, WPPNRI 573, WPPNRI

711, WPPNRI 712, WPPNRI 713, WPPNRI 714,

WPPNRI 715, WPPNRI 716, WPPNRI 717, dan

WPPNRI 718; dan

d. kompenen cadangan di atas kapal hanya untuk

mengganti komponen utama yang rusak meliputi

cadangan siap pakai berupa tali cabang (branch line)

sebesar 25% dari jumlah mata pancing yang

diizinkan dan cadangan bahan terurai.

(8) API rawai tuna sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15

ayat (4) huruf a merupakan API yang bersifat pasif

dioperasikan dengan jumlah pancing < 2.500 mata

pancing, menggunakan kapal motor berukuran > 30 GT,

dan dioperasikan pada Jalur Penangkapan Ikan III di

WPPNRI 571, WPPNRI 572, WPPNRI 573, WPPNRI 711,

WPPNRI 712, WPPNRI 713, WPPNRI 714, WPPNRI 715,

WPPNRI 716, WPPNRI 717, dan WPPNRI 718.

(9) API rawai cucut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15

ayat (4) huruf b merupakan API yang bersifat pasif

dioperasikan dengan jumlah pancing < 2.000 mata

pancing (target tangkapan cucut botol), menggunakan

kapal motor berukuran > 10 GT, dan dioperasikan pada

Jalur Penangkapan Ikan II dan Jalur Penangkapan Ikan

III di WPPNRI 571, WPPNRI 572, WPPNRI 573, WPPNRI

711, WPPNRI 712, WPPNRI 713, WPPNRI 714, WPPNRI

715, WPPNRI 716, WPPNRI 717, dan WPPNRI 718.

(10) API tonda (trolling lines) sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 15 ayat (1) huruf e merupakan API yang bersifat

aktif dioperasikan dengan jumlah tonda < 10 buah,

menggunakan kapal motor berukuran < 30 GT, dan

dioperasikan pada Jalur Penangkapan Ikan IB, II, dan III

di WPPNRI 571, WPPNRI 572, WPPNRI 573, WPPNRI 711,

www.peraturan.go.id

Page 31: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAAlat Bantu Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disingkat ABPI, adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan ikan dalam kegiatan penangkapan ikan. 4

2016, No.2153-31-

WPPNRI 712, WPPNRI 713, WPPNRI 714, WPPNRI 715,

WPPNRI 716, WPPNRI 717, dan WPPNRI 718.

(11) API pancing layang-layang sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 15 ayat (1) huruf f merupakan API yang bersifat

pasif dioperasikan dengan menggunakan kapal tanpa

motor dan kapal motor berukuran < 5 GT, dan

dioperasikan pada Jalur Penangkapan Ikan IA dan Jalur

Penangkapan Ikan IB di WPPNRI 571, WPPNRI 572,

WPPNRI 573, WPPNRI 711, WPPNRI 712, WPPNRI 713,

WPPNRI 714, WPPNRI 715, WPPNRI 716, WPPNRI 717,

dan WPPNRI 718.

Pasal 32

(1) API tombak (harpoons) sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 16 huruf a merupakan API yang bersifat pasif

(tombak ikan paus khusus untuk nelayan NTT)

dioperasikan dengan menggunakan kapal tanpa motor

dan kapal motor berukuran < 10 GT, dan dioperasikan

pada Jalur Penangkapan Ikan IA, IB, dan II di WPPNRI

571, WPPNRI 572, WPPNRI 573, WPPNRI 711, WPPNRI

712, WPPNRI 713, WPPNRI 714, WPPNRI 715, WPPNRI

716, WPPNRI 717, dan WPPNRI 718.

(2) API ladung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 huruf

b merupakan API yang bersifat pasif dioperasikan dengan

menggunakan kapal tanpa motor dan kapal motor

berukuran < 5 GT, dan dioperasikan pada Jalur

Penangkapan Ikan IA dan IB di WPPNRI 571, WPPNRI

572, WPPNRI 573, WPPNRI 711, WPPNRI 712, WPPNRI

713, WPPNRI 714, WPPNRI 715, WPPNRI 716, WPPNRI

717, dan WPPNRI 718.

(3) API panah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 huruf

c merupakan API yang bersifat pasif dioperasikan dengan

menggunakan kapal tanpa motor dan kapal motor

berukuran < 5 GT, dan dioperasikan pada Jalur

Penangkapan Ikan IA dan Jalur Penangkapan Ikan IB di

WPPNRI 571, WPPNRI 572, WPPNRI 573, WPPNRI 711,

WPPNRI 712, WPPNRI 713, WPPNRI 714, WPPNRI 715,

www.peraturan.go.id

Page 32: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAAlat Bantu Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disingkat ABPI, adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan ikan dalam kegiatan penangkapan ikan. 4

2016, No.2153 -32-

WPPNRI 716, WPPNRI 717, dan WPPNRI 718.

Pasal 33

Penempatan API dan ABPI pada Jalur Penangkapan Ikan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 sampai dengan Pasal

32 diilustrasikan dalam matrik sebagaimana tercantum dalam

Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari

Peraturan Menteri ini.

BAB VI

MONITORING DAN EVALUASI

Pasal 34

(1) Monitoring dan evaluasi terhadap Jalur Penangkapan

Ikan dan penempatan API dan ABPI pada jalur di WPPNRI

dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap

dan dinas provinsi yang bertanggung jawab di bidang

perikanan sesuai dengan kewenangannya.

(2) Monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dilakukan dengan pemantauan dan pemeriksaan

lapangan terhadap penetapan API dan ABPI pada jalur di

WPPNRI.

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 35

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:

a. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

PER.02/MEN/2011 tentang Jalur Penangkapan Ikan dan

Penempatan Alat Penangkapan Ikan dan Alat Bantu

Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan

Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah

beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri

Kelautan dan Perikanan Nomor 42/PERMEN-KP/2014

tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Menteri

Kelautan dan Perikanan Nomor PER.02/MEN/2011

tentang Jalur Penangkapan Ikan dan Penempatan Alat

Penangkapan Ikan dan Alat Bantu Penangkapan Ikan di

www.peraturan.go.id

Page 33: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAAlat Bantu Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disingkat ABPI, adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan ikan dalam kegiatan penangkapan ikan. 4

2016, No.2153-33-

Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik

Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014

Nomor 1466); dan

b. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

2/PERMEN-KP/2015 tentang Larangan Penggunaan Alat

Penangkapan Ikan Pukat Hela (Trawls) dan Pukat Tarik

(Seine Nets) di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara

Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2015 Nomor 31);

dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 36

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.

www.peraturan.go.id

Page 34: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAAlat Bantu Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disingkat ABPI, adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan ikan dalam kegiatan penangkapan ikan. 4

2016, No.2153 -34-

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya

dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 30 Desember 2016

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

SUSI PUDJIASTUTI

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 30 Desember 2016

201426 Juni 2014

DIREKTUR JENDERAL

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

WIDODO EKATJAHJANA

www.peraturan.go.id

Page 35: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAAlat Bantu Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disingkat ABPI, adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan ikan dalam kegiatan penangkapan ikan. 4

2016, No.2153-35-

www.peraturan.go.id

Page 36: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAAlat Bantu Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disingkat ABPI, adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan ikan dalam kegiatan penangkapan ikan. 4

2016, No.2153 -36-

www.peraturan.go.id

Page 37: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAAlat Bantu Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disingkat ABPI, adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan ikan dalam kegiatan penangkapan ikan. 4

2016, No.2153-37-

www.peraturan.go.id

Page 38: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAAlat Bantu Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disingkat ABPI, adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan ikan dalam kegiatan penangkapan ikan. 4

2016, No.2153 -38-

www.peraturan.go.id

Page 39: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAAlat Bantu Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disingkat ABPI, adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan ikan dalam kegiatan penangkapan ikan. 4

2016, No.2153-39-

www.peraturan.go.id

Page 40: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAAlat Bantu Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disingkat ABPI, adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan ikan dalam kegiatan penangkapan ikan. 4

2016, No.2153 -40-

www.peraturan.go.id

Page 41: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAAlat Bantu Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disingkat ABPI, adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan ikan dalam kegiatan penangkapan ikan. 4

2016, No.2153-41-

www.peraturan.go.id

Page 42: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAAlat Bantu Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disingkat ABPI, adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan ikan dalam kegiatan penangkapan ikan. 4

2016, No.2153 -42-

www.peraturan.go.id

Page 43: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIAAlat Bantu Penangkapan Ikan, yang selanjutnya disingkat ABPI, adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan ikan dalam kegiatan penangkapan ikan. 4

2016, No.2153-43-

www.peraturan.go.id