berita daerah kota semarang peraturan walikota...

23
- 1 - BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 90 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 1 B TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN SOSIAL PADA KEGIATAN BAGIAN SOSIAL SEKRETARIAT DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka untuk meningkatkan kesejahteraan Sosial masyarakat, maka perlu adanya dukungan dana dalam bentuk bantuan sosial; b. bahwa berdasakan ketentuan Pasal 133 ayat (3) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan untuk tertib administrasi dalam pelaksanaan pemberian bantuan tersebut diatas khususnya bantuan sosial yang dikelola oleh Bagian Sekretariat Daerah Kota Semarang, maka perlu adanya ketentuan tata cara pemberian dan pertanggungjawaban bantuan dimaksud. c. bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut diatas, maka perlu diterbitkan Peraturan Walikota Semarang tentang Tata Pemberian dan Pertanggungjawaban Bantuan Sosial Pada Bagian Sosial Sekretariat Daerah Kota Semarang Tahun 2008. Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan daerah-daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta; 2. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah pengganti Undang- Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentnag Perubahan Atas Udang-udang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

Upload: lethuan

Post on 02-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

- 1 -

BERITA DAERAH

KOTA SEMARANG

TAHUN 2008 NOMOR 90

PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

NOMOR 1 B TAHUN 2008

TENTANG

TATA CARA PEMBERIAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN

BANTUAN SOSIAL PADA KEGIATAN BAGIAN SOSIAL

SEKRETARIAT DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SEMARANG,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka untuk meningkatkan kesejahteraan Sosial

masyarakat, maka perlu adanya dukungan dana dalam bentuk bantuan

sosial;

b. bahwa berdasakan ketentuan Pasal 133 ayat (3) Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah dan untuk tertib administrasi dalam

pelaksanaan pemberian bantuan tersebut diatas khususnya bantuan

sosial yang dikelola oleh Bagian Sekretariat Daerah Kota Semarang,

maka perlu adanya ketentuan tata cara pemberian dan

pertanggungjawaban bantuan dimaksud.

c. bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut diatas, maka perlu

diterbitkan Peraturan Walikota Semarang tentang Tata Pemberian dan

Pertanggungjawaban Bantuan Sosial Pada Bagian Sosial Sekretariat

Daerah Kota Semarang Tahun 2008.

Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan

daerah-daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur,

Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta;

2. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor

125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437),

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun

2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah pengganti Undang-

Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentnag Perubahan Atas Udang-udang

Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-

Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor

108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

- 2 -

3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 tentang Perluasan

Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1976 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3079);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 1992 tentang Penataan

Kecamatan di Wilayah Kabupaten-kabupaten Daerah Tingkat II

Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan

Kecamatan di Wilayah Kotamdya Daerah Tingkat II Semarang Dalam

Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 89);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4578);

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007

tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13

Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

7. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2006 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Semarang

Tahun 2007 Nomor 1 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kota

Semarang Nomor 1);

8. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 1 Tahun 2008 tentang

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Semarang Tahun 2008

(Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2008 Nomor 1);

9. Peraturan Walikota Semarang Nomor 1 Tahun 2008 tentang

Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Semarang

Tahun 2008 (Berita Daerah Kota Semarang Tahun 2008 Nomor 1).

M E M U T U S K A N :

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG TATA CARA

PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL PADA BAGIAN SOSIAL

SEKRETARIAT DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008.

Pasal 1

Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kota Semarang.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Semarang.

3. Walikota adalah Walikota Semarang.

4. Sekretaris Daerah adalah Sekretariat Daerah Kota Semarang.

5. Bagian Sosial adalah Bagian Sosial Sekretariat Daerah Kota Semarang.

- 3 -

6. Bantuan Sosial adalah pemberian bantuan dalam bentuk uang kepada masyarakat yang

bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

7. Organisasi Kemasyarakatan adalah organisasi yang dibentuk oleh Pemerintah dan/atau

anggota masyarakat Warga Negara Republik Indonesia yang secara sukarela atas dasar

kesamaan kegiatan, profesi, fungsi, agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha

Esa, untuk berperan serta dalam pembangunan dalam rangka mencapai tujuan nasional

dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang Berdasarkan Pancasila.

8. Kelompok masyarakat adalah sekelompok anggota masyarakat yang dengan kesadaran

dan keinginan sendiri bergabung untuk menjalankan sebuah kegiatan bersama.

Pasal 2

Peraturan ini merupakan pedoman bagi pelaksanaan pemberian bantuan sosial pada

kegiatan-kegiatan di Bagian Sosial Tahun Anggaran 2008 yang meliputi:

a. Kegiatan Penanganan Masalah-Masalah Strategis Yang Menyangkut Tanggap Darurat

Dan Kejadian Luar Biasa.

b. Kegiatan Peningkatan Kualitas Pelayanan Sarana Dan Prasarana Rehabilitasi Sosial;

c. Kegiatan Pengembangan Bakat Dan Ketrampilan Anak Terlantar;

d. Kegiatan Penyediaan Sarana Dan Prasara Pendidikan Keagamaan Non Formal;

e. Kegiatan Peningkatan Toleransi Dan Kerukunan Dalam Kehidupan Beragama;

f. Kegiatan Peningkatan Jejaring Kerjasama Pelaku-Pelaku Usaha Kesejahteraan Sosial

Masyarakat;

g. Kegiatan Operasional Dan Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Panti Asuhan/Panti

Jompo;

h. Kegiatan Pemassalan Olah Raga Bagi Pelajar, Mahasiswa Dan Masyarakat.

i. Kegiatan Mahasiswa, Senat Mahasiswa Dan Perguruan Tinggi.

Pasal 3

Bentuk bantuan sosial pada kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 adalah fasilitasi

dana / bantuan yang telah ditetapkan dalam Daftar Pelaksanaan Anggaran Tahun 2008.

Pasal 4

Petunjuk teknis mengenai pelaksanaan pemberian bantuan sosial sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 2 secara rinci diatur dalam Lampiran I, Lampiran II, Lampitran III, Lampiran

IV, Lampiran V, Lampiran VI, Lampiran VII, Lampiran VIII dan Lampiran IX Peraturan

ini, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini.

- 4 -

Pasal 5

Peraturan Walikota ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini

dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Semarang.

Ditetapkan di Semarang

pada tanggal 29 Januari 2008

WALIKOTA SEMARANG

ttd

H. SUKAWI SUTARIP

Diundangkan di Semarang

pada tanggal 29 Januari 2008

SEKRETARIS DAERAH KOTA SEMARANG

ttd

H. SOEMARMO HS

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 1 B

- 5 -

LAMPIRAN I : PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

NOMOR : 1B TAHUN 2008

TANGGAL : 29 Januari 2008

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL PADA KEGIATAN

PENANGANAN MASALAH-MASALAH STRATEGIS YANG MENYANGKUT

TANGGAP DARURAT DAN KEJADIAN LUAR BIASA TAHUN 2008

I. PENDAHULUAN

Kota Semarang memiliki wilayah yang cukup luas dengan kondisi geografis

yang terdiri dari dataran rendah dan dataran tinggi (perbukitan) serta pantai. Kondisi

Geografis tersebut menyebabkan terjadinya kerawanan bencana alam diantaranya

banjir, tanah longsor, angin puting beliung, rumah roboh, kebakaran, pohon tumbang,

dan lain sebagainya. Dalam rangka penanganan bagi korban bencana alam serta

pemulihan kondisi pasca bencana maka Pemerintah Kota Semarang wajib

menyelenggarakan kegiatan strategis yang menyangkut tanggap darurat guna

meringankan beban masyarakat.

Selain hal tersebut, Kota Semarang merupakan Kota Metropolitan yang

memiliki kompleksitas permasalahan sosial yang tinggi sehingga diperlukan upaya-

upaya fasilitas penanganan permasalahan sosial dimaksud salah satunya adalah

penanganan orang-orang terlantar yang mengalami musibah serta penyandang masalah

sosial. Sehubungan dengan berbagai permasalah tersebut, maka Pemerintah Kota

Semarang melakukan upaya melalui Kegiatan Penanganan Masalah-Masalah Strategis

Yang Menyangkut Tanggap Darurat Dan Kejadian Luar Biasa yang direalisasikan

melalui pemberian bantuan sosial bagi korban bencana alam dan orang terlantar yang

mengalami musibah serta pemulihan kondisi dampak bencana.

Untuk kelancaran dan tertib administrasi pelaksanaan pemberian bantuan

dimaksud, maka diperlukan petunjuk teknis mengenai tata cara pemberian dan

pertanggungjawaban bantuan dimaksud.

II. MAKSUD DAN TUJUAN

Kegiatan ini dimaksudkan sebagai upaya penanganan masalah sosial bagi

korban bencana alam, orang terlantar yang mengalami musibah serta pemulihan

kondisi dampak bencana dengan tujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup

dan perlindungan bagi korban bencana alam serta meringankan beban masyarakat.

III. TEKNIS PELAKSANAAN

A. Bentuk :

Bentuk Kegiatan ini berupa pemberian bantuan kepada korban bencana alam,

pemulihan kondisi dampak bencana alam, orang terlantar yang mengalami musibah

dan kegiatan sosial kemasyarakatan.

- 6 -

B. Sasaran :

Sasaran Kegiatan ini adalah :

1. Korban Bencana Alam dan pemulihan kondisi.

2. Kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan :

a. Orang terlantar yang mengalami musibah.

b. Kelompok masyarakat yang mengadakan kegiatan sosial kemasyarakatan.

C. Persyaratan :

1. Korban Bencana Alam dan pemulihan kondisi :

a. Laporan bencana alam dari Lurah dan Camat setempat kepada Walikota

yang memuat data :

1) Waktu kejadian;

2) Jumlah korban/kerugian;

3) Foto dokumentasi kejadian.

b. Surat Permohonan bantuan dari Lurah/Camat

2. Kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan :

a. Orang terlantar yang mengalami musibah

1) Orang yang terlantar yang mengalami musibah di Kota Semarang dan

bermaksud kembali ke daerah asalnya.

2) Mempunyai Surat Keterangan dari instansi yang berwenang.

b. Kelompok masyarakat yang mengadakan kegiatan sosial kemasyarakatan :

1) Kelompok masyarakat yang berada di Kota Semarang.

2) Mempunyai susunan pengurus tetap.\

D. Mekanisme :

1. Surat permohonan ditunjukan kepada Walikota Semarang c.q Kepala Bagian

Sosial dilengkapi dengan proposal/data pemohon.

2. Permohonan/ proposal dilakukan pengkajian/penelitian oleh Tim yang dibentuk

oleh Kepala Bagian Sosial.

3. Hasil pengkajian/penelitian dituangkan dalam Berita Acara dan menjadi dasar

pertimbangan bagi Walikota untuk mendapatkan persetujuan dan/atau

penetapan.

4. Persetujuan/penetapan Walikota dituangkan dalam Keputusan Walikota dan

menjadi dasar pemeberian bantuan.

5. Pemberian bantuan disalurkan langsung kepada penerima bantuan dengan

Berita Acara Serah Terima Bantuan.

- 7 -

IV. PERTANGGUNGJAWABAN

Penggunaan bantuan sosial sebagaimana dimaksud sepenuhnya menjadi

tanggungjawab penerima bantuan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaan bantuan kepada

Walikota Semarang melalui Bagian Sosial paling lambat 10 (sepuluh) hari setelah

bantuan diterima.

2. Laporan pertanggungjawaban penggunaan dana harus disertai bukti-bukti yang

sah.

3. Penerima bantuan wajib mentaati ketentuan perpajakan yang berlaku.

WALIKOTA SEMARANG

ttd

H. SUKAWI SUTARIP

- 8 -

LAMPIRAN II : PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

NOMOR : 1B TAHUN 2008

TANGGAL : 29 Januari 2008

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSOIAL PADA KEGIATAN

PENINGKATAN KULAITAS PELAYANAN SARANA DAN PRASARANA

REHABILITASI SOSIAL TAHUN 2008

I. PENDAHULUAN

Berkembangnya masalah sosial, termasuk meningkatnya Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS) akibat dari berbagai krisis, konflik sosial, bencana alam

dan gejala disintegrasi sosial membutuhkan penanganan secara komprehensif dan

menyeluruh. Permasalahan kesejahteraan sosial yang membutuhkan pelayanan dan

rehabilitasi sosial antara lain adalah kecacatan dan ketunaan sosial.

Penyandang cacat adalah setiap orang yang mempunyai kelainan fisik dan/atau

mental, yang dapat mengganggu atau merupakan rintangan dan hambatan baginya

untuk melakukan kegiatan secara selayaknya yang terdiri dari: penyandang cacat fisik,

penyandang cacat mental, penyandang cacat fisik dan mental.

Dalam rangka penanganan hal tersebut dan untuk mendukung program

Pemerintah Pusat dalam mengupayakan Rehabilitasi Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial, maka Pemerintah Kota Semarang melakukan upaya melalui

kegiatan peningkatan kualitas pelayanan sarana dan pra sarana rehabilitasi sosial dalam

bentuk bantuan sosial bagi penyandang cacat.

Untuk kelancaran dan tertib administrasi pelaksanaan pemberian bantuan

dimaksud, maka diperlukan petunjuk teknis mengenai tata cara pemberian dan

pertanggungjawaban bantuan dimaksud.

II. MAKSUD DAN TUJUAN

Kegiatan ini dimaksudkan sebagai upaya penanganan masalah sosial bagi

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial dengan tujuan untuk meningkatkan

kelangsungan hidup, tumbuh kembang dan perlindungan bagi penyandang masalah

Kesejahteraan sosial khususnya para penyandang cacat.

III. TEKNIS PELAKSANAAN

A. Bentuk :

Bentuk kegiatan ini berupa pemberian bantuan modal kepada penyandang cacat

purna bina.

B. Sasaran :

Sasaran kegiatan ini adalah penyandang cacat di Kota Semarang.

- 9 -

C. Persyaratan :

a. Penyandang cacat :

1) Warga Kota Semarang dibuktikan dengan KTP.

2) pernah mengikuti pelatihan di Panti Rehabilitasi.

D. Mekanisme :

1) Surat permohonan ditujukan kepada Walikota Semarang c.q. Kepala Bagian

Sosial dilengkapi dengan proposal/data pemohon.

2) permohonan/proposal dilakukan pengkajian/penelitian oleh Tim yang dibentuk

oleh Kepala Bagian Sosial.

3) Hasil pengkajian/penelitian dituangkan dalam Berita Acara dan menjadi dasar

pertimbangan bagi Walikota untuk mendapat persetujuan dan /atau penetapan.

4) Persetujuan/penetapan Walikota dituangkan dalam Keputusan Walikota dan

menjadi dasar pemberian bantuan.

5) Pemberian bantuan disalurkan langsung kepada penerima bantuandengan Berita

Acara Serah Terima Bantuan.

IV. PERTANGGUNGJAWABAN

Penggunaan bantuan sepenuhnya menjadi tanggung jawab penerima bantuan

dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaan bantuan kepada

Walikota Semarang melalui Bagian Sosial paling lambat 10 (sepuluh) hari setelah

bantuan diterima.

2. Laporan pertanggungjawaban penggunaan dana harus disertai bukti-bukti yang sah.

3. Penerima bantuan wajib mentaati ketentuan perpajakan yang berlaku.

WALIKOTA SEMARANG

ttd

H. SUKAWI SUTARIP

- 10 -

LAMPIRAN III : PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

NOMOR : 1B TAHUN 2008

TANGGAL : 29 Januari 2008

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL PADA KEGIATAN

PENGEMBANGAN BAKAT DAN KETRAMPILAN ANAK TERLANTAR TAHUN

2008

I. PENDAHULUAN

Kota Semarang merupakan Kota Metropolitan yang memiliki kompleksitas

permasalahan sosial yang tinggi sebagai akibat sempitnya lapangan pekerjaan dan

dinamika kehidupan ekonomi. Kondisi tersebut memberikan dampak terhadap

peningkatan jumlah anak terlantar di Kota Seamarang dan penyandang masalah sosial

lainnya.

Anak terlantar adalah anak yang tidak terpenuhi kebutuhannya secara wajar, baik

fisik, mental spiritual maupun sosial. Kondisi tersebut menyebabkan anak terlantar

cenderung turun ke jalan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya menjadi anak jalanan,

begitu juga dengan penyandang masalah sosial lain yang cenderung untuk hidup di

jalanan untuk mencukupi kebutuhannya.

Gejala sosial tersebut semakin meningkat dan menimbulkan kerawanan sosial

sehingga perlu upaya penanganan dan pembinaan melalui kegiatan pengembangan bakat

dan ketrampilan anak terlantar, salah satunya melalui pemberian bantuan modal bagi

anak jalanan dan orang tua anak jalanan purna bina serta bantuan biaya operasional bagi

organisasi sosial yang peduli terhadap permasalahan PMKS di Kota Semarang dan

melakukan usaha-usaha penanganan dan pembinaan terhadap PMKS.

Dalam rangka pelaksanaan pemberian bantuan tersebut, serta untuk kelancaran dan

tertib administrasi pelakasanaan pemberian bantuan dimaksud, maka diperlukan

petunjuk teknis mengenai tata cara pemberian dan pertanggungjawaban bantuan

dimaksud.

II. MAKSUD DAN TUJUAN

Kegiatan ini dimaksudkan sebagai upaya penanganan masalah sosial bagi anak

terlantar khususnya anak jalanan dan orang tua jalanan dengan tujuan untuk menjamin

kesejahteraan dan meningkatkan tara hidup yang lebih layak serta memberikan

dukungan kepada organisasi sosial yang telah melakukan usaha-usaha membantu

Pemerintah dalam menangani permasalahan sosial dan peduli pada PMKS di Kota

Semarang.

III. TEKNIS PELAKSANAAN

A. Bentuk :

Bentuk kegiatan ini berupa pemberian bantuan modal kepada anak jalanan dan

orang tua jalanan dan bantuan biaya operasional kepada Organisasi Sosial peduli

PMKS.

- 11 -

B. Sasaran :

Sasaran kegiatan ini adalah :

1. Anak Jalanan di Kota Semarang;

2. Orang tua Anak Jalanan di Kota Semarang; dan

3. Organisasi Sosial peduli PMKS di Kota Semarang.

C. Persyaratan :

1. Anak Jalanan dan Orang Tua Anak Jalanan :

a. Warga Kota Semarang dibuktikan dengan KTP.

b. Telah mengikuti pelatihan di Panti Rehabilitasi atau pelatihan yang

dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Semarang.

2. Organisasi Sosial peduli PMKS :

a. Organisasi Sosial yang mengelola dan menangani permasalahan PMKS di Kota

Semarang;

b. Berdomisili di Kota Semarang dibuktikan dengan Surat Keterangan dari Lurah

setempat.

D. Mekanisme :

1. Surat Permohonan ditujukan kepada Walikota Semarang c.q. Kepala Bagian Sosial

dilengkapi dengan proposal/data pemohon.

2. Permohonan bantuan yang masuk diadakan pengkajian/penelitian oleh tim yang

dibentuk oleh Kepala Bagian Sosial Setda Kota Semarang.

3. hasil pengkajian/penelitian dituangkan dalam Berita Acara dan menjadi dasar

pertimbangan bagi Walikota untuk mendapat persetujuan dan/atau penetapan.

4. Persetujuan/penetapan Walikota dituangkan dalam Keputusan Walikota dan

menjadi dasar pemberian bantuan.

5. Pemberian bantuan disalurkan langsung kepada penerima bantuan dengan Berita

Acara Serah Terima Bantuan.

IV. PERTANGGUNGJAWABAN

Penggunaan sepenuhnya menjadi tanggung jawab penerima bantuan dengan

memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaan bantuan kepada

Walikota Semarang melalui Bagian Sosial paling lambat 10 (sepuluh) hari setelah

bantuan diterima.

2. Laporan pertanggungjawaban penggunaan dana harus disertai bukti-bukti yang sah.

3. Penerima bantuan wajib mentaati ketentuan perpajakan yang berlaku.

WALIKOTA SEMARANG

ttd

H. SUKAWI SUTARIP

- 12 -

LAMPIRAN IV : PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

NOMOR : 1B TAHUN 2008

TANGGAL : 29 Januari 2008

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL PADA PENYEDIAAN

SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN KEAGAMAAN NON FORMAL

TAHUN 2008

I. PENDAHULUAN

Pendidikan keagamaan non formal yang diselenggarakan oleh masyarakat

merupakan usaha-usaha sebagai wujud peran serta nyata dalam pembangunan khususnya

pendidikan akhlak dan moral bagi masyarakat di Kota Semarang.

Dalam rangka mendukung dan mendorong peningkatan peran serta masyarakat

dalam upaya mengembangkan pertumbuhan pendidikan keagamaan non formal di Kota

Semarang, maka Pemerintah Kota Semarang memberikan fasilitasi melalui pemberian

bantuan kegiatan penyediaan sarana prasarana pendidikan non formal.

Untuk kelancaran dan tertib administrasi pelaksanaan pemberian bantuan

dimaksud, maka diperlukan petunjuk teknis mengenai tata cara pemberian dan

pertanggungjawaban dimaksud.

II. MAKSUD DAN TUJUAN

Kegiatan ini dimaksudkan sebagai upaya pembinaan Pemerintah Kota Semarang

terhadap pendidikan non formal keagamaan yang diselenggarakan oleh masyarakat

dengan tujuan meringankan beban pengelola khususnya untuk operasional tempat

pendidikan keagamaan.

III. TEKNIS PELAKSANAAN

A. Bentuk :

Bentuk kegiatan ini berupa pemberian bantuan sosial kepada pengelola tempat

pendidikan non formal keagamaan.

B. Sasaran :

Sasaran kegiatan ini diarahkan untuk memberikan fasilitasi sarana prasarana

penunjang kegiatan operasional bagi :

1. TPQ/RA;

2. Madin/MI swasta;

3. MTs swasta;

4. MA swasta;

5. Ponpes;

6. Sekolah Minggu.

C. Persyaratan :

1. Berada/berdomisili di Kota Semarang;

- 13 -

2. Telah menyelenggarakan pendidikan non formal keagamaan minimal 1 (satu)

tahun sejak permohonan diajukan;

3. Mempunyai pengurus tetap.

D. Mekanisme :

1. Surat permohonan ditujukan kepada Walikota Semarang c.q. Kepala Bagian Sosial

dilengkapi dengan proposal/data pemohon.

2. Permohonan bantuan/proposal dilakukan pengkajian/penelitian oleh Tim yang

dibentuk oleh Kepala Bagian Sosial.

3. Hasil pengkajian/penelitian dituangkan dalam Berita Acara dan menjadi dasar

pertimbangan bagi Walikota untuk mendapat persetujuan dan/atau penetapan.

4. Persetujuan/penetapan Walikota dituangkan dalam Keputusan Walikota dan

menjadi dasar pemberian bantuan.

5. Pemberian bantuan disalurkan langsung kepada penerima bantuan dengan Berita

Acara Serah Terima Bantuan.

IV. PERTANGGUNGJAWABAN

Penggunaan sepenuhnya menjadi tanggung jawab penerima bantuan dengan

memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaan bantuan kepada

Walikota Semarang melalui Bagian Sosial paling lambat 10 (sepuluh) hari setelah

bantuan diterima.

2. Laporan pertanggungjawaban penggunaan dana harus disertai bukti-bukti yang sah.

3. Penerima bantuan wajib mentaati ketentuan perpajakan yang berlaku.

WALIKOTA SEMARANG

ttd

H. SUKAWI SUTARIP

- 14 -

LAMPIRAN V : KEPUTUSAN WALIKOTA SEMARANG

NOMOR : 1B TAHUN 2008

TANGGAL : 29 Januari 2008

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL PADA KEGIATAN

PENINGKATAN TOLERANSI DAN KERUKUNAN DALAM KEHIDUPAN

BERAGAMA TAHUN 2008

I. PENDAHULUAN

Kehidupan beragama masyarakat yang berbeda-beda sangat rawan konflik apabila

tidak terjaga sikap dan perilaku saling hormat menghormati perbedaan keyakinan

tersebut.

Oleh sebab itu, maka Pemerintah Kota Semarang melakukan upaya peningkatan

upaya mewujudkan ketentraman dan kenyamanan dalam kehidupan beragama di Kota

Semarang melalui pemberian fasilitasi kegiatan toleransi dan kerukunan kehidupan

beragama yang diharapkan mampu mendorong partisipasi masyarakat dalam

penyelenggaraan kehidupan beragama dalam bentuk bantuan untuk operasional kegiatan

keagamaan.

Untuk kelancaran tata tertib administrasi pelaksanaan pemberian bantuan

dimaksud, maka diperlukan petunjuk teknis mengenai tata cara pemberian dan

pertanggungjawaban dimaksud.

II. MAKSUD DAN TUJUAN

Kegiatan ini dimaksudkan sebagai upaya untuk mendorong masyarakat dalam

meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan kegiatan keagamaan, baik

yang diselenggarakan oleh masyarakat, organisasi keagamaan serta meningkatkan sarana

dan prasarana tempat peribadatan dengan tujuan untuk meningkatkan toleransi dan

kerukunan dalam kehidupan beragama.

III. TEKNIS PELAKSANAAN

A. Bentuk :

Bentuk kegiatan ini berupa pemberian bantuan sosial kepada masyarakat yang

menyelenggarakan kegiatan keagamaan, organisasi keagamaan dan bantuan

operasional tempat ibadah.

B. Sasaran :

Sasaran kegiatan ini adalah :

1. Kegiatan keagamaan di Kota Semarang;

2. Organisasi Keagamaan yang berada di Kota Semarang;

3. Tempat ibadah di Kota Semarang.

- 15 -

C. Persyaratan :

1. Kegiatan Keagamaan :

a. Kegiatan Keagamaan yang dilaksanakan di Kota Semarang;

b. Memberikan kontribusi atau kemanfaatan kepada masyarakat;

c. Dilaksanakan oleh kelompok masyarakat atau organisasi masyarakat.

2. Organisasi Keagamaan :

a. Organisasi Keagamaan yang berada di Kota Semarang dibuktikan dengan surat

keterangan Domisili oleh Lurah setempat;

b. Mempunyai susunan pengurus tetap.

3. Tempat Ibadah :

a. Berada di Kota Semarang;

b. Apabila berada di luar Kota Semarang harus memiliki keterkaitan historis

dengan Kota Semarang.

D. Mekanisme :

1. Surat permohonan ditujukan kepada Walikota Semarang c.q. Kepala Bagian Sosial

dilengkapi dengan proposal/data pemohon.

2. Permohonan bantuan/proposal dilakukan pengkajian/penelitian oleh Tim yang

dibentuk oleh Kepala Bagian Sosial.

3. Hasil pengkajian/penelitian dituangkan dalam Berita Acara dan menjadi dasar

pertimbangan bagi Walikota untuk mendapat persetujuan dan/atau penetapan.

4. Persetujuan/penetapan Walikota dituangkan dalam Keputusan Walikota dan

menjadi dasar pemberian bantuan.

5. Pemberian bantuan disalurkan langsung kepada penerima bantuan dengan Berita

Acara Serah Terima Bantuan.

IV. PERTANGGUNGJAWABAN

Penggunaan bantuan sepenuhnya menjadi tanggung jawab penerima bantuan

dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaan bantuan kepada

Walikota Semarang melalui Bagian Sosial paling lambat 10 (sepuluh) hari setelah

bantuan diterima.

2. Laporan pertanggungjawaban penggunaan dana harus disertai bukti-bukti yang sah.

3. Penerima bantuan wajib mentaati ketentuan perpajakan yang berlaku.

WALIKOTA SEMARANG

ttd

H. SUKAWI SUTARIP

- 16 -

LAMPIRAN VI : KEPUTUSAN WALIKOTA SEMARANG

NOMOR : 1B TAHUN 2008

TANGGAL : 29 Januari 2008

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL PADA KEGIATAN

PENINGKATAN JEJARING KERJASAMA PELAKU-PELAKU USAHA

KESEJAHTERAAN SOSIAL MASYARAKAT TAHUN 2008

I. PENDAHULUAN

Berbagai usaha harus diupayakan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial

masyarakat termasuk upaya peningkatan kerjasama kepada pelaku-pelaku usaha

peningkatan kesejahteraan sosial dan penghargaan kepada pelaku-pelaku sejarah

termasuk janda pahlawan.

Agar pelaku-pelaku usaha kesejahteraan sosial dapat meningkatkan partisipasi dan

peran serta dalam meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat di Kota Semarang,

maka perlu adanya fasilitasi kegiatan peningkatan jejaring kerjasama pelaku-pelaku

usaha kesejahtaraan sosial masyarakat melalui pemberian bantuan operasional kegiatan.

Untuk kelancaran dan tertib administrasi pelaksanaan pemberian bantuan

dimaksud, maka diperlukan petunjuk teknis mengenai tata cara pemberian dan

pertanggungjawaban bantuan dimaksud.

II. MAKSUD DAN TUJUAN

Kegiatan ini dimaksudkan sebagai upaya untuk pemberdayaan organisasi

masyarakat dalam penyelenggaraan kegiatan pembangunan khususnya dalam usaha

peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat, dengan tujuan memberikan fasilitasi

operasional kegiatan bagi organisasi pelaku usaha-usaha kesejahteraan sosial serta

penguatan ekonomi bagi pelaku sejarah atau janda pahlawan.

III. TEKNIS PELAKSANAAN

A. Bentuk :

Bentuk kegiatan ini berupa pemberian bantuan sosial untuk fasilitasi operasional

kegiatan kepada organisasi pelaku usaha-usaha kesejahteraan sosial masyarakat serta

pelaku sejarah dan bantuan modal bagi janda pahlawan.

B. Sasaran :

Sasaran kegiatan ini adalah fasilitas operasional kegiatan organisasi pelaku usaha-

usaha kesejahteraan sosial masyarakat, perkumpulan pelaku sejarah dan penguatan

ekonomi bagi janda pahlawan yang terdiri dari :

1. Panti Khusus Among Jiwo

2. Panti Wreda Harapan Ibu

3. Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI)

4. Pelaku Pertempuran Lima Hari Semarang (PPLHS)

- 17 -

5. Legium Veteran Republik Indonesia (LVRI)

6. Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Polri (PEPABRI)

7. Dewan Harian Cabang (DHC)’45

8. Petugas Sosial Masyarakat (PSM)

9. Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S)

10. Janda Pahlawan.

C. Persyaratan :

1. Organisasi pelaku usaha-usaha kesejahteraan

1. Berdomisili di Kota Semarang;

2. Memberikan kontribusi atau kemanfaatan kepada masyarakat khususnya di

bidang kesejahteraan sosial;

2. Janda Pahlawan :

a. Berdomisili di Kota Semarang;

b. Merupakan janda pahlawan yang telah berjasa terhadap perjuanagan bangsa

yang disadarkan pada keterangan dari instansi yang berwenang.

D. Mekanisme :

1. Surat permohonan ditunjukan kepada walikota Semarang c.q. Kepala Bagian

Sosial dilengkapi dengan proposal/data pemohon.

2. Permohonan / proposal dilakukan pengkajian/penelitian oleh Tim yang dibentuk

oleh Kepala Bagian Sosial.

3. Hasil pengkajian/penelitian dituangkan dalam Berita Acara dan menjadi dasar

pertimbangan bagi Walikota untuk mendapat persetujuan dan/atau penetapan.

4. Persetujuan/penetapan Walikota dituangkan dalam Keputusan Walikota dan

menjadi dasar pemberian bantuan.

5. Pemberian bantuan disalurkan langsung kepada penerima bantuan dengan Berita

Acara Serah Terima Bantuan.

IV. PERTANGGUNGJAWABAN

Pengguna bantuan sepenuhnya menjadi tanggung jawab penerima bantuan dengan

memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaan bantuan kepada

Walikota Semarang melalui Bagian Sosial paling lambat 10 (sepuluh) hari setelah

bantuan diterima.

2. Laporan pertanggungan jawaban penggunaan dana harus disertai bukti-bukti yang

sah.

3. Penerima bantuan sosial wajib mentaati ketentuan perpajakan yang berlaku.

WALIKOTA SEMARANG

ttd

H. SUKAWI SUTARIP

- 18 -

LAMPIRAN VII : KEPUTUSAN WALIKOTA SEMARANG

NOMOR : 1B TAHUN 2008

TANGGAL : 29 januari 2008

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL PADA KEGIATAN

OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN SARAN DAN PRASARANA PANTI

ASUHAN/PANTI JOMPO TAHUN 2008

I. PENDAHULUAN

Usaha peningkatan kesejahteraan sosial yang diselenggarakan oleh masyarakat

dengan mendirikan Panti Sosial baik Panti Asuhan maupun Panti Jompo sebagai wadah

pengetesan dan pembinaan para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)

merupakan bentuk nyata

Dalam rangka mendukung keberadaan dan perkembangan Panti Sosial yang ada di

Kota Semarang agar mampu meningkatkan kemandirian dan sumber daya para PMKS,

maka diperlukan fasilitasi pemerintah Kota Semarang melalui kegiatan Operasional dan

Pemeliharaan Saranan dan Prasarana Panti Asuhan/Panti Jompo dalam bentuk

pemberian bantuan operasional kegiatan bagi Panti Sosial.

Untuk kelancaran dan tertib administrasi pelaksanaan pemberian bantuan

dimaksud, maka diperlukan petunjuk teknis mengenai tata cara pemberian dan

pertanggungjawaban bantuan dimaksud.

II. MAKSUD DAN TUJUAN

Kegiatan ini dimaksudkan sebagai upaya untuk memberikan pembinaan,

pemulihan dan pengentasan bagi penyandang masalah kesejahteraan khusunya yang

barada dalam pengasuhan panti sosial dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan sosial

bagi penghuni panti.

III. MAKSUD DAN TUJUAN

A. Bentuk :

Bentuk kegiatan ini berupa pemberian bantuan operasional kepada Panti Sosial

B. Sasaran :

Sasaran kegiatan ini adalah Panti Asuhan dan Panti Jompo di Kota Semarang.

C. Persyaratan :

1. Berdomisili di Kota Semarang;

2. Telah Beroperasional minimal 1 (satu) tahun sejak permohonan diajukan;

3. Mempunyai pengurus tetap.

D. Mekanisme :

1. Surat permohonan ditujukan kepada Walikota Semarang c.q. Kepala Bagian Sosial

dilengkapai dengan proposal/data pemohon.

- 19 -

2. Permohonan/proposal dilakukan pengkajian/penelitian oleh Tim yang dibentuk

oleh Kepala Bagian Sosial yang dibentuk oleh Kepala Bagian Sosial .

3. Hasil pengkajian/penelitian dituangkan dalam Berita Acara dan menjadi dasar

pertimbangan bagi walikota untuk mendapat persetujuan dan/atau penetapan.

4. Persetujuan/penetapan Walikota dituangkan dalam Keputusan Walikota dan

menjadi dasar pemberian bantuan.

5. Pemebriang bantuan disalurkan langsung kepada penerima bantuan dengan berita

Acara Serah Terima Bantuan.

IV. PERTANGGUNGJAWABAN

Penggunaan bantuan sepenuhnya menjadi tanggung jawab penerima bantuan

dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaan bantuan kepada

Walikota Semarang melalui Bagian Sosial paling lambat 10 (sepuluh) hari setelah

bantuan diterima.

2. Laporan pertanggungjawaban penggunaan dana harus disertai bukti-bukti yang sah.

3. Penerima bantuan wajib mentaati ketentuan perpajakan yang berlaku.

WALIKOTA SEMARANG

ttd

H. SUKAWI SUTARIP

- 20 -

LAMPIRAN VIII : KEPUTUSAN WALIKOTA SEMARANG

NOMOR : 1B TAHUN 2008

TANGGAL : 29 Januari 2008

PETUNJUK TEKNIS PEMEBERIAN BANTUAN SOSIAL PADA KEGIATAN

PEMASSALAN OLAH RAGA BAGI PELAJAR, MAHASISWA DAN

MASYARAKAT TAHUN 2008

I. PENDAHULUAN

Kegiatan kepemudaan dan keolahragaan yang diselenggarakan oleh pelajar,

mahasiswa dan masyarakat mempunyai peran penting dalam pembangunan khususnya

dalam pembangunan mental dan fisik masyarakat agar mampu menjadi sumber daya

yang sehat dan berkualitas, sehingga diharapkan mental mampu menciptakan kreatifitas

dan prestasi yang dapat diansalkan dan menjadi kebanggaan bagi Kota Semarang.

Dalam rangka mendukung kegiatan pelajar, mahasiswa dan masyarakat dalam

kegiatan kepemudaan dan pemassalan olah raga tersebut, maka Pemerintah Kota

Semarang memberikan fasilitasi kegiatan pemassalan olah raga bagi Pelajar, Mahasiwa

dalam Masyarakat dalam bentuk pemberian bantuan operasional kegiatan.

Untuk kelancaran dan tertib administrasi pelaksanaan pemberian bantuan

dimaksud, maka diperlukan petunjuk teknis mengenai tata cara pemberian dan

pertanggungjawaban bantuan dimaksud.

II. MAKSUD DAN TUJUAN

Kegiatan ini dimaksudkan sebagai upaya untuk mendorong masyarakat dalam

meningkatkan prestasi dan partisipasi dibidang pemuda dan olahraga. Adapun tujuan

dari kegiatan ini adalah memberikan fasilitasi operasional bagi organisasi kepemudaan

dan bantuan fasilitasi kegiatan kepemudaaan dan keolahragaan yang diselenggarakan

oleh kelompok masyarakat (pelajar, mahasiswa, dan masyarakat).

II. TEKNIS PELAKSANAAN

A. Bentuk :

Bentuk kegiatan ini berupa pemberian bantuan sosial kepada organisasi kepemudaan

dan kelompok masyarakat yang menyelenggarakan kegiatan keolahragaan di Kota

Semarang.

B. Sasaran :

Sasaran kegiatan ini adalah :

1. Organisasi Kepemudaan yakni :

a. Pramuka

b. KNPI

c. Karang Taruna

d. Organisasi Pemuda.

- 21 -

2. Kelompok masyarakat (pelajar, mahasiswa dan masyarakat) yang

menyelenggarakan kegiatan keolahragaan.

C. Persyaratan :

1. Berdomisili di Kota semarang ;

2. Bagi Organisasi Kepemudaan, telah beroperasinal minimal 1 (satu) tahun sejak

permohonan diajukan.

3. Mempunyai pengurus tetap.

D. Mekanisme :

1. Surat permohonan ditujukan kepada Walikota Semarang c.q. Kepala Bagian Sosial

dilengkapai dengan proposal/data pemohon.

2. Permohonan/proposal dilakukan pengkajian/penelitian oleh Tim yang dibentuk

oleh Kepala Bagian .

3. Hasil pengkajian/penelitian dituangkan dalam Berita Acara dan menjadi dasar

pertimbangan bagi walikota untuk mendapat persetujuan dan/atau penetapan.

4. Persetujuan/penetapan Walikota dituangkan dalam Keputusan Walikota dan

menjadi dasar pemeberian bantuan.

5. Pemebriang bantuan disalurkan langsung kepada penerima bantuan dengan berita

Acara Serah Terima Bantuan.

IV. PERTANGGUNGJAWABAN

Penggunaan bantuan sepenuhnya menjadi tanggung jawab penerima bantuan

dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaan bantuan kepada

Walikota Semarang melalui Bagian Sosial paling lambat 10 (sepuluh) hari setelah

bantuan diterima.

2. Laporan pertanggungjawaban penggunaan dana harus disertai bukti-bukti yang sah.

3. Penerima bantuan wajib mentaati ketentuan perpajakan yang berlaku.

WALIKOTA SEMARANG

ttd

H. SUKAWI SUTARIP

- 22 -

LAMPIRAN IX : KEPUTUSAN WALIKOTA SEMARANG

NOMOR : 1B TAHUN 2008

TANGGAL : 29 Januari 2008

PETUNJUK TEKNIS PEMEBERIAN BANTUAN SOSIAL PADA KEGIATAN

MAHASISWA, SENAT MAHASISWA DAN PERGURUAN TINGGI TAHUN 2008

I. PENDAHULUAN

Sumber daya manusia merupakan unsur penting dalam penyelenggaraan

pemerintahan dan pembangunan. Usaha peningkatan pengembangan SDM tersebut

membutuhkan peran serta dan partisipasi berbagai pihak dan dari segala lapisan

masyarakat agar dapat terwujud SDM yang handal.

Dalam rangka mendorong motivasi dan meningkatkan peran serta Mahasiswa,

Senat Mahasiswa dan Perguruan Tinggi di Kota Semarang dalam Peningkatan dan

pengembangan SDM dan potensi masyarakat, maka Pemerintah Kota Semarang

memberikan fasilitasi kegiatan tersebut dalam bentuk pemberian bantuan operasional

kegiatan.

Untuk kelancaran dan tertib administrasi pelaksanaan pemebrian bantuan

dimaksud, maka diperlukan petunjuk teknis mengenai tata cara pemberian dan

petanggungjawaban bantuan dimaksud.

II. MAKSUD DAN TUJUAN

Kegiatan ini dimaksudkan sebagai upaya untuk mendorong partisipasi mahasiswa

dan Perguruan Tinggi dalam penyelenggaraan pembangunan di Kota Semarang. Tujuan

kegiatan ini adalah untuk memberikan fasilitasi operasional bagi kegiatan

kemahasiswaan anatar lain:

1. Sarasehan

2. Seminar

3. Lokakarya

4. diskusi

5. Bhakti Sosial

6. Kegiatan Pengabdian Masyarakat

7. Kegiatan Kemahasiswaan lainya.

III. TEKNIS PELAKSANAAN

A. Bentuk :

Bentuk kegiatan ini berupa pemberian bantuan sosial kepada LPM Perguruan Tinggi

dan Kegiatan kemahasiswaan serta Senat Mahasiswa.

B. Sasaran :

Sasaran kegiatan ini adalah :

1. Kelompok Mahasiswa ;

- 23 -

2. LPM Perguruan Tinggi;

3. Senat Mahasiwa.

C. Persyaratan :

1. Kegiatan kemahsiswaan yang dilaksanakan di Kota Semarang;

2. Memberikan kontribusi atau kemanfaatan kepada masyarakat;

3. Dilaksanakan oleh Kelompok mahasiswa, senat mahasiswa atau LPM Perguruan

Tinggi di Kota Semarang;.

D. Mekanisme:

1. Surat permohonan ditunjukan kepada Walikota Semarang c.q. Kepala Bagian

Sosial dilengkapi dengan proposal/data pemohon.

2. Permohonan / proposal dilakukan pengkajian/penelitian oleh Tim yang dibentuk

oleh Kepala Bagian Sosial.

3. Hasil pengkajian/penelitian dituangkan dalam Berita Acara dan menjadi dasar

pertimbangan bagi walikota untuk mendapat persetujuan dan/atau penetapan.

4. Persetujuan/penetapan Walikota dituangkan dalam Keputusan Walikota dan

menjadi dasar pemeberian bantuan.

5. Pemebriang bantuan disalurkan langsung kepada penerima bantuan dengan berita

Acara Serah Terima Bantuan.

IV. PERTANGGUNGJAWABAN

Penggunaan bantuan sepenuhnya menjadi tanggung jawab penerima bantuan dengan

memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaan bantuan kepada

Walikota Semarang melalui Bagian Sosial paling lambat 10 (sepuluh) hari setelah

bantuan diterima.

2. Laporan pertanggungjawaban penggunaan dana harus disertai bukti-bukti yang sah.

3. Penerima bantuan wajib mentaati ketentuan perpajakan yang berlaku.

WALIKOTA SEMARANG

ttd

H. SUKAWI SUTARIP