peraturan walikota semarang -...

33
PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 84 Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Semarang dan sebagai pelaksanaan Peraturan Daerah dimaksud, maka perlu segera menetapkan penjabaran tugas dan fungsi Dinas Pertanian; b. bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut diatas perlu ditetapkan Peraturan Walikota Semarang tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Pertanian Kota Semarang. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogjakarta; 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 tentang Perluasan Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3079); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara dan Kendal serta Penataan Kecamatan di Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang dalam Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 89);

Upload: vudang

Post on 02-Jun-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

NOMOR 36 TAHUN 2008

TENTANG

PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN KOTA SEMARANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SEMARANG,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 84 Peraturan Daerah Kota Semarang

Nomor 12 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas

Daerah Kota Semarang dan sebagai pelaksanaan Peraturan Daerah

dimaksud, maka perlu segera menetapkan penjabaran tugas dan

fungsi Dinas Pertanian;

b. bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut diatas perlu ditetapkan

Peraturan Walikota Semarang tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi

Dinas Pertanian Kota Semarang.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-daerah Kota Besar Dalam Lingkungan Propinsi Jawa

Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogjakarta;

2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4389);

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor

125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-

Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4844);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 tentang Perluasan

Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 25, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 3079);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 1992 tentang Pembentukan

Kecamatan di Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga,

Cilacap, Wonogiri, Jepara dan Kendal serta Penataan Kecamatan di

Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang dalam Wilayah

Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1992 Nomor 89);

- 2 -

6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah

Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi

Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4741);

8. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan,

Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-Undangan;

9. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 5 Tahun 2008 tentang

Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan

Daerah Kota Semarang (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun

2008 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor

18);

10. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Semarang (Lembaran

Daerah Kota Semarang Tahun 2008 Nomor 15, Tambahan

Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 22).

MEMUTUSKAN :

Menetapan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG PENJABARAN TUGAS

DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN KOTA SEMARANG.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan :

a. Daerah adalah Kota Semarang.

b. Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah

daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip

otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945.

c. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan Perangkat Daerah sebagai unsur

Penyelenggara Pemerintahan Daerah.

d. Walikota adalah Walikota Semarang.

e. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Semarang.

f. Dinas Pertanian adalah Dinas Pertanian Kota Semarang.

g. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang.

h. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disebut UPTD adalah Unit Pelaksana

Teknis Dinas Pertanian Kota Semarang.

i. Otonomi Daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban Daerah Otonom untuk

mengatur dan mengurus sendiri kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa

sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

j. Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada Pemerintah Daerah dan

dari Pemerintah Propinsi kepada Pemerintah Daerah.

- 3 -

k. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggungjawab,

wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu organisasi yang dalam

pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan atau ketrampilan tertentu serta

bersifat mandiri.

l. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kelompok Pegawai Negeri Sipil yang diberi

tugas, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk

melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan profesinya dalam rangka mendukung

kelancaran tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian.

BAB II

ORGANISASI

Pasal 2

Susunan Organisasi Dinas Pertanian, terdiri dari :

Kepala Dinas ;

Sekretariat, terdiri dari :

Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi;

Sub Bagian Keuangan; dan

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, terdiri dari :

Seksi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura;

Seksi Agroindustri Tanaman Pangan dan Holtikultura; dan

Seksi Perlindungan Tanaman Pangan dan Holtikultura.

Bidang Peternakan, terdiri dari :

Seksi Produksi Peternakan;

Seksi Agroindustri Peternakan; dan

Seksi Kesehatan Hewan.

Bidang Perkebunan dan Kehutanan, terdiri dari :

Seksi Produksi Perkebunan dan Kehutanan;

Seksi Agroindustri Perkebunan dan Kehutanan; dan

Seksi Pelestarian dan Konservasi.

Bidang Penyuluhan dan Pengembangnan Sumber Daya, terdiri dari :

Seksi Tata Penyuluhan;

Seksi Kelembagaan; dan

Seksi Pengembangan Sumber Daya.

Unit Pelaksana Teknis Dinas, terdiri dari:

UPTD Balai Benih Pertanian; dan

UPTD Klinik Hewan.

Kelompok Jabatan Fungsional

- 4 -

BAB III

PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI

Bagian Pertama

Tugas dan Fungsi

Pasal 3

Dinas Pertanian mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang

pertanian berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

Pasal 4

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Dinas Pertanian

mempunyai fungsi :

perumusan kebijakan teknis di bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Bidang

Peternakan, Bidang Perkebunan dan Kehutanan serta Bidang Penyuluhan dan

Pengembangnan Sumber Daya;

penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran Dinas Pertanian;

penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pertanian;

pengkoordinasian pelaksanaan tugas Dinas Pertanian;

pelaksanaan kebijakan operasional dan kajian teknis pemberian perijinan di bidang

pertanian;

pelaksanaan pertanggungjawaban terhadap kajian teknis/rekomendasi perjanjian dan/atau

non perijinan di bidang pertanian;

pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian serta monitoring,

evaluasi dan pelaporan pelaksanaan terhadap UPTD;

penyelenggaraan urusan kesekretariatan Dinas Pertanian;

pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian serta monitoring,

evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Dinas Pertanian; dan

penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan bidang tugasnya.

Bagian Kedua

Kepala Dinas

Pasal 5

Kepala Dinas mempunyai tugas merencanakan, memimpin, mengkoordinasikan, membina,

mengawasi dan mengendalikan serta mengevaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal 4.

Bagian Ketiga

Sekretariat

Pasal 6

Sekretariat mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan dan mensinkronisasian,

membina, mengawasi dan mengendalikan serta mengevaluasi pelaksanaan tugas

Kesekretariat, Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Bidang Peternakan, Bidang

Perkebunan dan Kehutanan serta Bidang Penyuluhan dan Pengembangnan Sumber Daya.

- 5 -

Pasal 7

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Sekretaris mempunyai

fungsi :

penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang perencanaan dan evaluasi, bidang

keuangan, serta bidang umum dan kepegawaian;

penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran di bidang perencanaan dan

evaluasi, bidang keuangan, serta bidang umum dan kepegawaian;

pengkoordinasian dan sinkronisasi penyusunan rencana program Kesekretariat, Bidang

Tanaman Pangan dan Hortikultura, Bidang Peternakan, Bidang Perkebunan dan

Kehutanan serta Bidang Penyuluhan dan Pengembangnan Sumber Daya;

pengkoordinasian dan sinkronisasi pelaksanaan tugas di bidang Kesekretariat, Bidang

Tanaman Pangan dan Hortikultura, Bidang Peternakan, Bidang Perkebunan dan

Kehutanan serta Bidang Penyuluhan dan Pengembangnan Sumber Daya;

penyusunan rencana kerja anggaran Dinas Pertanian;

penyusunan laporan kinerja program Dinas Pertanian;

pengkoordinasian dan sinkronisasi penyusunan laporan kinerja program di bidang

Kesekretariat, Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Bidang Peternakan, Bidang

Perkebunan dan Kehutanan serta Bidang Penyuluhan dan Pengembangnan Sumber

Daya;

pengkoordinasian dan sinkronisasi penyusunan laporan realisasi anggaran di bidang

Kesekretariat, Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Bidang Peternakan, Bidang

Perkebunan dan Kehutanan serta Bidang Penyuluhan dan Pengembangnan Sumber

Daya;

pengkoordinasasian pengelolaan urusan surat menyurat, kearsipan, rumah tangga,

kehumasan, keprotokolan, dan administrasi perjalanan dinas;

penghimpunan data dan informasi Dinas Pertanian;

pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian di bidang

Kesekretariat, Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Bidang Peternakan, Bidang

Perkebunan dan Kehutanan serta Bidang Penyuluhan dan Pengembangnan Sumber

Daya;

pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang Kesekretariat, Bidang Tanaman

Pangan dan Hortikultura, Bidang Peternakan, Bidang Perkebunan dan Kehutanan serta

Bidang Penyuluhan dan Pengembangnan Sumber Daya;

penyusunan laporan realisasi anggaran Sekretariat;

penyusunan laporan kinerja program Sekretariat; dan

pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 8

Sekretariat, terdiri dari :

Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi;

Sub Bagian Keuangan; dan

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

Masing-masing Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang

Kepala Sub Bagian yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada

Sekretaris.

- 6 -

Pasal 9

Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi mempunyai tugas :

a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang perencanaan dan evaluasi;

b. menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran di bidang

perencanaan dan evaluasi;

c. menyiapkan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang perencanaan dan

evaluasi;

d. menyiapkan bahan penyusunan rencana program kegiatan Dinas Pertanian;

e. menyiapkan bahan penyusunan laporan kinerja program Dinas Pertanian;

f. menyiapkan bahan penyusunan produk hukum Dinas Pertanian;

g. menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas Dinas Pertanian;

h. menyiapkan bahan penyajian data dan informasi di bidang perencanaan dan evaluasi;

i. menyiapkan bahan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian di bidang

perencanaan dan evaluasi;

j. menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang perencanaan dan

evaluasi;

k. menyiapkan bahan penyusunan laporan realisasi anggaran Sub Bagian Perencanaan dan

Evaluasi;

l. menyiapkan bahan penyusunan laporan kinerja program Sub Bagian Perencanaan dan

Evaluasi; dan

m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 10

Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang keuangan;

menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran di bidang

keuangan;

menyiapkan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang keuangan;

menyiapkan bahan usulan perencanaan anggaran Dinas Pertanian;

menyiapkan bahan verifikasi laporan anggaran Dinas Pertanian;

menyiapkan bahan pengajuan surat permintaan pembayaran;

menyiapkan bahan laporan pertanggungjawaban keuangan;

menyiapkan bahan laporan realisasi anggaran Dinas Pertanian;

menyiapkan bahan penyusunan data dan informasi di bidang keuangan;

menyiapkan bahan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian di bidang

keuangan;

menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang keuangan;

menyiapkan bahan penyusunan laporan realisasi anggaran Sub Bagian Keuangan;

menyiapkan bahan penyusunan laporan kinerja program Sub Bagian Keuangan; dan

melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 11

- 7 -

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang umum dan kepegawaian;

menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran di bidang

umum dan kepegawaian;

menyiapkan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang umum dan kepegawaian;

melaksanakan urusan surat menyurat, kearsipan, kepustakaan, perjalanan dinas,

dokumentasi, keprotokolan dan kehumasan;

menyiapkan bahan pelaksanaan pengadaan, inventarisasi, pemeliharaan sarana prasarana

kantor;

menyiapkan bahan dan penghimpunan peraturan perundangan bidang Pertanian;

menyiapkan bahan pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan;

menyiapkan bahan penghimpunan dan pengolahan data dan informasi Dinas Pertanian;

menyiapkan bahan pengelolaan administrasi kepegawaian;

menyiapkan bahan penyajian data dan informasi di bidang umum dan kepegawaian;

menyiapkan bahan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian di bidang

umum dan kepegawaian;

menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang umum dan kepegawaian;

n. menyiapkan bahan penyusunan laporan realisasi anggaran Sub Bagian Umum dan

Kepegawaian;

menyiapkan bahan penyusunan laporan kinerja program Sub Bagian Umum dan

Kepegawaian; dan

melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya.

Bagian Keempat

Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura

Pasal 12

Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas merencanakan,

mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan mengendalikan serta mengevaluasi di

bidang produksi tanaman pangan dan hortikultura, bidang agroindustri tanaman pangan dan

hortikultura serta bidang perlindungan tanaman pangan dan hortikultura.

Pasal 13

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 12, Bidang Tanaman Pangan dan

Holtikultura mempunyai fungsi :

penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang produksi tanaman pangan dan

hortikultura, bidang agroindustri tanaman pangan dan hortikultura serta bidang

perlindungan tanaman pangan dan hortikultura;

penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran di bidang produksi tanaman

pangan dan hortikultura, bidang agroindustri tanaman pangan dan hortikultura serta

bidang perlindungan tanaman pangan dan hortikultura;

pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang produksi tanaman pangan dan hortikultura,

bidang agroindustri tanaman pangan dan hortikultura serta bidang perlindungan tanaman

pangan dan hortikultura;

pelaksanaan bimbingan, pengembangan dan peningkatan di bidang produksi tanaman

pangan dan hortikultura, agroindustri tanaman pangan dan hortikultura, perlindungan

tanaman pangan dan hortikultura;

- 8 -

pelaksanaan kajian tehnis perijinan atau rekomendasi di bidang produksi tanaman pangan

dan hortikultura, agroindustri tanaman pangan dan hortikultura, perlindungan tanaman

pangan dan hortikultura;

pelaksanaan penyajian data dan informasi di bidang produksi tanaman pangan dan

hortikultura, agroindustri tanaman pangan dan hortikultura, perlindungan tanaman

pangan dan hortikultura di bidang produksi tanaman pangan dan hortikultura, bidang

agroindustri tanaman pangan dan hortikultura serta bidang perlindungan tanaman

pangan dan hortikultura;

pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian di bidang produksi

tanaman pangan dan hortikultura, bidang agroindustri tanaman pangan dan hortikultura

serta bidang perlindungan tanaman pangan dan hortikultura;

pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang produksi tanaman pangan dan

hortikultura, bidang agroindustri tanaman pangan dan hortikultura serta bidang

perlindungan tanaman pangan dan hortikultura;

penyusunan laporan realisasi anggaran Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura;

penyusunan laporan kinerja program Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura; dan

pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 14

Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, terdiri dari :

Seksi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura;

Seksi Agroindustri Tanaman Pangan dan Hortikultura; dan

Seksi Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura.

Masing-masing Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang Kepala

Seksi yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang

Tanaman Pangan dan Holtikultura.

Pasal 15

Seksi Produksi Tanaman Pangan dan Holtikultura mempunyai tugas .:

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang produksi tanaman pangan dan

hortikultura;

menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran di bidang

produksi tanaman pangan dan hortikultura;

menyiapkan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang produksi tanaman

pangan dan hortikultura;

menyiapkan bahan penetapan kebijakan teknis Lahan Pertanian, Air Irigasi, Pemakaian

pupuk, benih, Teknis budidaya, usaha tani produksi;

menyiapkan bahan dan menghimpun bahan inventarisasi dan pengkajian data peta

pengembangan, rehabilitasi, konservasi, optimasi produksi dan pengendalian lahan

pertanian;

menyiapkan bahan penyebarluasan data dan informasi peta pengembangan, rehabilitasi,

konservasi, optimasi produksi dan pengendalian lahan pertanian;

menyiapkan bahan pemantauan, pembinaan dan pengawasan Tata Ruang dan Tata Guna

Lahan, Pengaturan Kawasan Pertanian terpadu, Sentra komoditas Pertanian,Sasaran

areal tanam, luas baku lahan pertanian, pemanfaatan sumber-sumber air dan air irigasi,

konservasi air irigasi, benih, teknis budidaya, usaha tani produksi;

menyiapkan bahan pembangunan, pengawasan dan pemeliharaan jaringan irigasi;

- 9 -

menyiapkan bahan penetapan kebijakan alat dan mesin pertanian dibidang produksi

tanaman pangan dan hortikultura;

menyiapkan bahan identifikasi dan inventarisasi kebutuhan alat dan mesin pertanian

dibidang produksi tanaman pangan dan hortikultura;

menyiapkan bahan penerapan standar mutu alat dan mesin pertanian dibidang produksi

tanaman pangan dan hortikultura;

menyiapkan bahan pengawasan standar mutu alat dan mesin pertanian dibidang produksi

tanaman pangan dan hortikultura;

menyiapkan bahan pembinaan dan pengembangan jasa alat dan mesin pertanian sesuai

standar dibidang produksi tanaman pangan dan hortikultura;

menyiapkan bahan rekomendasi teknis ijin pengadaan dan peredaran alat dan mesin

pertanian dibidang produksi tanaman pangan dan hortikultura;

menyiapkan bahan analisis teknis, ekonomis dan sosial budaya alat dan mesin pertanian

sesuai kebutuhan lokalita dibidang produksi tanaman pangan dan hortikultura;

menyiapkan bahan bimbingan penggunaan dan pemeliharaan alat dan mesin pertanian

dibidang produksi tanaman pangan dan hortikultura;

menyiapkan bahan pembinaan dan pengembangan bengkel / pengrajin alat dan mesin

pertanian dibidang produksi tanaman pangan dan hortikultura;

menyiapkan bahan pembangunan dan rehabilitasi pemeliharaan jaringan irigasi di tingkat

usaha tani;

menyiapkan bahan bimbingan dan pengawasan pemanfaatan dan pemeliharaan jaringan

irigasi Tersier dan Kwarter;

menyiapkan bahan bimbingan dan pengawasan pemanfaatan sumber-sumber air dan air

irigasi;

menyiapkan bahan bimbingan dan pelaksanaan konservasi air irigasi Tersier dan Kwarter;

menyiapkan bahan bimbingan penerapan teknologi optimalisasi pengelolaan air untuk

usaha tani;

menyiapkan bahan pengawasan pengadaan, peredaran dan penggunaan pupuk;

menyiapkan bahan pengembangan dan pembinaan unit usaha pelayanan pupuk;

menyiapkan bahan bimbingan penyediaan, penyaluran dan penggunaan pupuk;

menyiapkan bahan peringatan dini dan pengamanan terhadap ketersediaan pupuk;

menyiapkan bahan bimbingan penerapan standar mutu pupuk;

menyiapkan bahan penyajian data dan informasi di bidang produksi tanaman pangan dan

hortikultura;

menyiapkan bahan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian di bidang

produksi tanaman pangan dan hortikultura;

menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang produksi tanaman pangan

dan hortikultura;

menyiapkan bahan penyusunan laporan realisasi anggaran Seksi Produksi Tanaman Pangan

dan Hortikultura;

menyiapkan bahan penyusunan laporan kinerja program Seksi Produksi Tanaman Pangan

dan Hortikultura; dan

melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan bidang

tugasnya.

Pasal 16

- 10 -

Seksi Agroindustri Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas :

menyiapkan bahan penyusunan perumusan kebijakan teknis di bidang agroindustri tanaman

pangan dan hortikultura;

menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran di bidang

agroindustri tanaman pangan dan hortikultura;

menyiapkan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang agroindustri tanaman

pangan dan hortikultura;

menyiapkan bahan penetapan kebijakan alat dan mesin pertanian di bidang agroindustri

tanaman pangan dan hortikultura;

menyiapkan bahan identifikasi dan inventarisasi kebutuhan alat dan mesin pertanian di

bidang agroindustri tanaman pangan dan hortikultura;

menyiapkan bahan penerapan standar mutu alat dan mesin pertanian dibidang agroindustri

tanaman pangan dan hortikultura;

menyiapkan bahan pengawasan standar mutu alat dan mesin pertanian di bidang

agroindustri tanaman pangan dan hortikultura;

menyiapkan bahan pembinaan dan pengembangan jasa alat dan mesin pertanian sesuai

standar dibidang agroindustri tanaman pangan dan hortikultura;

menyiapkan bahan rekomendasi teknis ijin pengadaan dan peredaran alat dan mesin

pertanian di bidang agroindustri tanaman pangan dan hortikultura;

menyiapkan bahan analisis teknis, ekonomis dan sosial budaya alat dan mesin pertanian

sesuai kebutuhan lokalita di bidang agroindustri tanaman pangan dan hortikultura;

menyiapkan bahan bimbingan penggunaan dan pemeliharaan alat dan mesin pertanian di

bidang agroindustri tanaman pangan dan hortikultura;

menyiapkan bahan pembinaan dan pengembangan bengkel / pengrajin alat dan mesin

pertanian di bidang agroindustri tanaman pangan dan hortikultura;

menyiapkan bahan bimbingan pengembangan dan pemanfaatan sumber-sumber

pembiayaan/kredit agribisnis;

menyiapkan bahan bimbingan penyusunan rencana usaha agribisnis;

menyiapkan bahan pengawasan penyaluran, pemanfaatan dan pengendalian kredit;

menyiapkan bahan rekomendasi teknis ijin usaha tanaman pangan dan hortikultura;

menyiapkan bahan pemantauan dan pengawasan izin usaha tanaman pangan dan

hortikultura;

menyiapkan bahan bimbingan penanganan panen, pasca panen dan pengolahan hasil

tanaman pangan dan hortikultura;

menyiapkan bahan bimbingan peningkatan mutu hasil tanaman pangan dan hortikultura;

menyiapkan bahan penghitungan perkiraan kehilangan hasil tanaman pangan dan

hortikultura;

menyiapkan bahan bimbingan penerapan standar unit pengolahan, alat transportasi, unit

penyimpanan dan kemasan hasil tanaman pangan;

menyiapkan bahan penyebarluasan dan pemantauan penerapan teknologi panen, pasca

panen dan dan pengolahan hasil;

menyiapkan bahan bimbingan penerapan teknologi panen, pasca panen dan pengolahan

hasil wilayah kota;

menyiapkan bahan bimbingan pemasaran hasil tanaman pangan dan hortikultura;

menyiapkan bahan promosi komoditas tanaman pangan dan hortikultura;

- 11 -

menyiapkan bahan penyebarluasan informasi pasar (komoditas tanaman pangan dan

hortikultura);

menyiapkan bahan pengawasan harga komoditas tanaman pangan dan hortikultura;

menyiapkan bahan bimbingan pengembangan sarana usaha;

menyiapkan bahan bimbingan teknis pembangunan dan sarana fisik (bangunan)

penyimpanan, pengolahan dan pemasaran sarana produksi serta pemasaran hasil

tanaman pangan wilayah kota;

bimbingan penerapan pedoman/kerjasama kemitraan usaha tanaman pangan dan

hortikultura;

menyiapkan bahan penyajian data dan informasi di bidang agroindustri tanaman pangan

dan holtikultura;

menyiapkan bahan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian di bidang

agroindustri tanaman pangan dan holtikultura;

menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang agroindustri tanaman

pangan dan holtikultura;

menyiapkan bahan penyusunan laporan realisasi anggaran Seksi Agroindustri Tanaman

Pangan dan Holtikultura;

menyiapkan bahan penyusunan laporan kinerja program Seksi Agroindustri Tanaman

Pangan dan Holtikultura; dan

melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan dan

Hortikultura sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 17

Seksi Perlindungan Tanaman Pangan dan Holtikultura mempunyai tugas:

menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang perlindungan tanaman pangan

dan hortikultura;

menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran di bidang

bidang perlindungan tanaman pangan dan hortikultura;

menyiapkan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang perlindungan tanaman

pangan dan hortikultura;

menyiapkan bahan penyusunan kebijakan penggunaan pestisida;

menyiapkan bahan pengawasan pengadaan, peredaran dan penggunaan pestisida;

menyiapkan bahan pengembangan dan pembinaan unit pelayanan pestisida;

menyiapkan bahan bimbingan penyediaan , penyaluran dan penggunaan pestisida;

menyiapkan bahan peringatan dini dan pengamanan terhadap ketersediaan pestisida;

menyiapkan bahan bimbingan penerapan standar mutu pestisida;

menyiapkan bahan pengamatan, identifikasi, pemetaan, pengendalian dan analisis dampak

kerugian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan fenomena iklim;

menyiapkan bahan bimbingan pemantauan, pengamatan, dan peramalan Organisme

Pengganggu Tanaman (OPT) dan fenomena iklim;

menyiapkan bahan penyebaran informasi keadaan serangan Organisme Pengganggu

Tanaman (OPT) dan fenomena iklim dan rekomendasi pengendaliannya;

menyiapkan bahan pemantauan dan pengamatan daerah yang diduga sebagai sumber

Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan fenomena iklim;

- 12 -

menyiapkan bahan penyediaan dukungan pengendalian, eradikasi tanaman dan bagian

tanaman;

menyiapkan bahan pemantauan, peramalan, pengendalian dan penanggulangan eksplosi

Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan fenomena iklim;

menyiapkan bahan pengaturan dan pelaksanaan penanggulangan wabah hama dan penyakit

tanaman;

menyiapkan bahan bimbingan pemantauan dan pemeriksaan hygiene dan sanitasi

lingkungan usaha tanaman pangan dan hortikultura;

menyiapkan bahan fasilitasi pelaksanaan studi amdal/UKL-UPL di bidang tanaman pangan

dan hortikultura;

menyiapkan bahan bimbingan penerapan pedoman kompensasi karena eradikasi

(pemusnahan total) dan jaminan penghasilan bagi petani yang mengikuti program

pemerintah;

menyiapkan bahan penyajian data dan informasi di bidang perlindungan tanaman pangan

dan hortikultura;

menyiapkan bahan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian di bidang

perlindungan tanaman pangan dan hortikultura;

menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang perlindungan tanaman

pangan dan hortikultura;

menyiapkan bahan penyusunan laporan realisasi anggaran Seksi Perlindungan Tanaman

Pangan dan Hortikultura;

menyiapkan bahan penyusunan laporan kinerja program Seksi Perlindungan Tanaman

Pangan dan Hortikultura; dan

melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan dan

Hortikultura sesuai dengan bidang tugasnya.

Bagian Kelima

Bidang Peternakan

Pasal 18

Bidang Peternakan mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan, membina,

mengawasi dan mengendalikan serta mengevaluasi di bidang produksi peternakan, bidang

agroindustri peternakan, serta bidang kesehatan hewan.

Pasal 19

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, Bidang Peternakan

mempunyai fungsi :

a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang produksi peternakan, bidang

agroindustri peternakan, serta bidang kesehatan hewan;

b. penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran di bidang produksi

peternakan, bidang agroindustri peternakan, serta bidang kesehatan hewan;

c. pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang produksi peternakan, bidang agroindustri

peternakan, serta bidang kesehatan hewan;

d. pelaksanaan bimbingan, pengembangan dan peningkatan di bidang produksi peternakan,

bidang agroindustri peternakan, serta bidang kesehatan hewan;

e. pelaksanaan kajian teknis perijinan/rekomendasi di bidang produksi peternakan, bidang

agroindustri peternakan, serta bidang kesehatan hewan;

- 13 -

f. pelaksanaan penyajian data dan informasi di bidang produksi peternakan, bidang

agroindustri peternakan, serta bidang kesehatan hewan;

g. pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian di bidang produksi

peternakan, bidang agroindustri peternakan, serta bidang kesehatan hewan;

h. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang produksi peternakan, bidang

agroindustri peternakan, serta bidang kesehatan hewan;

i. penyusunan laporan realisasi anggaran Bidang Peternakan;

j. penyusunan laporan kinerja program Bidang Peternakan; dan

k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya

Pasal 20

Bidang Peternakan, terdiri dari :

Seksi Produksi Peternakan;

Seksi Agroindustri Peternakan; dan

Seksi Kesehatan Hewan.

Masing-masing Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang Kepala

Seksi yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang

Peternakan.

Pasal 21

Seksi Produksi Peternakan mempunyai tugas :

a. menyiapkan bahan penyusunan perumusan kebijakan teknis di bidang produksi

peternakan;

b. menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran di

bidang produksi peternakan;

c. menyiapkan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang produksi

peternakan;

d. menyiapkan bahan penetapan dan pengawasan kawasan peternakan;

e. menyiapkan bahan penetapan peta potensi peternakan;

f. menyiapkan bahan pengembangan lahan hijauan pakan ternak;

g. menyiapkan bahan usulan penetapan padang penggembalaan ternak;

h. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan alat dan mesin peternakan;

i. menyiapkan bahan identifikasi dan inventarisasi kebutuhan alat dan mesin

peternakan;

j. menyiapkan bahan pengawasan dan penerapan standar mutu alat dan mesin

peternakan;

k. menyiapkan bahan pengawasan produksi, peredaran, penggunaan dan pengujian alat

dan mesin peternakan;

l. menyiapkan bahan pembinaan dan pengembangan pelayanan jasa alat dan mesin

peternakan;

m. menyiapkan bahan analisis teknis, ekonomis dan sosial budaya alat dan mesin

peternakan;

n. menyiapkan bahan bimbingan penggunaan dan pemeliharaan alat dan mesin

peternakan;

- 14 -

o. menyiapkan bahan pembinaan dan pengembangan bengkel/ pengrajin alat dan mesin

peternakan;

p. menyiapkan bahan pelaksanaan temuan-temuan teknologi baru dibidang peternakan;

q. menyiapkan bahan pelaksanaan kajian, pengenalan dan pengembangan teknologi

tepat guna bidang peternakan;

r. menyiapkan bahan pelaksanaan kerjasama dengan lembaga-lembaga teknologi

peternakan;

s. menyiapkan bahan bimbingan pemanfaatan air untuk usaha peternakanan, kesehatan

hewan dan kesehatan masyarakat veteriner (kesmavet);

t. menyiapkan bahan bimbingan penerapan teknologi optimalisasi pengelolaan

pemanfaatan air untuk usaha peternakan, kesehatan hewan dan kesmavet;

u. menyiapkan bahan penerapan kebijakan pakan ternak;

v. menyiapkan bahan bimbingan produksi pakan dan bahan baku pakan ternak;

w. menyiapkan bahan bimbingan penerapan teknologi pakan ternak;

x. menyiapkan bahan bimbingan standar mutu pakan ternak;

y. menyiapkan bahan pengawasan mutu pakan ternak;

z. menyiapkan bahan pengadaan, perbanyakan dan penyaluran benih hijauan pakan;

menyiapkan bahan penyelenggaraan kebun benih hijauan pakan;

menyiapkan bahan bimbingan pembuatan, penggunaan dan peredaran pakan jadi;

menyiapkan bahan bimbingan pembuatan, penggunaan dan peredaran pakan konsentrat;

menyiapkan bahan bimbingan pembuatan, penggunaan dan peredaran pakan tambahan dan

pelengkap pengganti (additive and supplement);

menyiapkan bahan pelaksanaan pemeriksaan pakan jadi;

menyiapkan bahan pelaksanaan pemeriksaan pakan konsentrat;

menyiapkan bahan pelaksanaan pemeriksaan pakan tambahan dan pengganti (additive and

supplement);

menyiapkan bahan bimbingan produksi benih hijauan pakan ternak;

menyiapkan bahan bimbingan kerjasama perluasan produksi hijauan pakan ternak;

menyiapkan bahan bimbingan seleksi ternak bibit;

menyiapkan bahan bimbingan penerapan standar perbibitan dan plasma nutfah;

menyiapkan bahan bimbingan registrasi/pencatatan ternak bibit;

menyiapkan bahan bimbingan pembuatan dan pengesahan silsilah ternak;

menyiapkan bahan pengawasan peredaran bibit/benih ternak;

menyiapkan bahan penetapan lokasi dan penyebaran bibit ternak;

menyiapkan bahan penetapan penggunaan bibit unggul;

menyiapkan bahan bimbingan pelestarian plasma nutfah;

menyiapkan bahan pengadaan /produksi dan pengawasan semen beku;

menyiapkan bahan pelaksanaan inseminasi buatan;

menyiapkan bahan bimbingan dan pengawasan pelaksanaan inseminasi buatan oleh

masyarakat;

menyiapkan bahan produksi semen beku ternak lokal (lokal spesifik);

menyiapkan bahan bimbingan produksi semen beku lokal (lokal spesifik);

- 15 -

menyiapkan bahan bimbingan penerapan standar-standar teknis sertifikasi perbibitan

meliputi sarana, tenaga kerja, mutu dan metoda;

menyiapkan bahan bimbingan peredaran mutu bibit;

menyiapkan bahan pelaksanaan penetapan penyaluran ternak bibit yang dilakukan oleh

swasta;

menyiapkan bahan pelaksanaan registrasi hasil inseminasi buatan;

menyiapkan bahan bimbingan kastrasi ternak non bibit;

menyiapkan bahan bimbingan perijinan produksi ternak bibit;

menyiapkan bahan bimbingan pelaksanaan pengadaan dan atau produksi mudigah, alih

mudigah serta pemantauan pelaksanaan dan registrasi hasil mudigah;

menyiapkan bahan pengadaan dan pengawasan bibit ternak;

menyiapkan bahan bimbingan pelaksanaan inseminasi buatan yang dilakukan oleh swasta;

menyiapkan bahan bimbingan sertifikasi pejantan unggul sebagai pemacek;

menyiapkan bahan bimbingan pemantauan produkai semen beku ternak lokal (lokal

spesifik) negeri;

menyiapkan bahan bimbingan pengadaan produksi semen beku ternak produksi dalam

negeri;

menyiapkan bahan bimbingan pelaksanaan penyebaran bibit unggul;

menyiapkan bahan bimbingan pelaksanaan uji reformans recording dan seleksi

(definisikan);

menyiapkan bahan bimbingan pelaksanaan identifikasi perbibitan;

menyiapkan bahan bimbingan pelaksanaan dan pengawasan larangan pemotongan ternak

betina produktif;

menyiapkan bahan kebijakan penyebaran pengembangan peternakan;

menyiapkan bahan pemantauan penyebaran ternak yang dilakukan swasta;

menyiapkan bahan pemantauan lalu lintas ternak;

menyiapkan bahan bimbingan pelaksanaan kebijakan penyebaran dan pengembangan

peternakan;

menyiapkan bahan bimbingan pemantauan dan penyebaran ternak yang dilakukan swasta;

menyiapkan bahan bimbingan pelaksanaan penetapan penyebaran ternak;

menyiapkan bahan bimbingan pelaksanaan penetapan penyebaran, registrasi dan

redistribusi ternak;

menyiapkan bahan Bimbingan pelaksanaan identifikasi dan seleksi ternak;

menyiapkan bahan Bimbingan pelaksanaan identifikasi dan seleksi calon penggaduh;

menyiapkan bahan Bimbingan pelaksanaan seleksi lokasi;

menyiapkan bahan Pelaksanaan identifikasi lokasi terhadap penyebaran ternak;

menyiapkan bahan Bimbingan pelaksanaan sistem dan pola penyebaran ternak;

menyiapkan bahan Bimbingan pelaksanaan evaluasi pelaporan penyebaran dan

pengembangan ternak;

menyiapkan bahan Bimbingan dan pemantauan ternak bibit asal impor;

menyiapkan bahan penyajian data dan informasi di bidang produksi peternakan;

menyiapkan bahan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian di bidang

produksi peternakan;

- 16 -

menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang produksi peternakan;

menyiapkan bahan penyusunan laporan realisasi anggaran Seksi Produksi Peternakan;

menyiapkan bahan penyusunan laporan kinerja program Seksi Produksi Peternakan; dan

melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Peternakan sesuai dengan

bidang tugasnya.

Pasal 22

Seksi Agroindustri Peternakan mempunyai tugas :

a. menyiapkan bahan penyusunan perumusan kebijakan teknis di bidang agroindustri

peternakan;

b. menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran di bidang

Agroindustri Peternakan;

c. menyiapkan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang Agroindustri

Peternakan;

d. menyiapkan bahan bimbingan penetapan kawasan industri peternakan rakyat;

e. menyiapkan bahan penerapan kebijakan dan pedoman pembiayaan dari lembaga

keuangan perbankan dan non perbankan;

f. menyiapkan bahan bimbingan pengembangan dan pemanfaatan sumber-sumber

pembiayaan/kredit agribisnis;

g. menyiapkan bahan bimbingan penyusunan rencana usaha agribisnis;

h. menyiapkan bahan bimbingan dan pengawasan penyaluran, pemanfaatan dan

pengendalian kredit;

i. menyiapkan bahan bimbingan pelaksanaan pemeriksaan peredaran produk pangan asal

hewan dan pengolahan produk pangan asal hewan;

j. menyiapkan bahan bimbingan pelaksanaan peredaran produk pangan asal hewan dan

produk hewani non pangan;

k. menyiapkan bahan sertifikasi kesehatan bahan asal hewan yang keluar/masuk;

l. menyiapkan bahan kajian teknis perijinan/rekomendasi usaha budidaya peternakan;

m. menyiapkan bahan kajian teknis perijinan/rekomendasi rumah sakit hewan/pasar

hewan;

n. menyiapkan bahan kajian teknis perijinan/rekomendasi praktek dokter hewan;

o. menyiapkan bahan kajian teknis perijinan/rekomendasi laboratorium keswan dan

laboratorium kesmavet;

p. menyiapkan bahan pendaftaran usaha peternakan;

q. menyiapkan bahan kajian teknis perijinan/rekomendasi usaha RPH/RPU;

r. menyiapkan bahan pemantauan dan pengawasan pelaksanaan ijin usaha peternakan;

s. menyiapkan bahan kajian teknis perijinan/rekomendasi pengadaan dan peredaran alat

dan mesin peternakan dan keswan;

t. menyiapkan bahan pengembangan alat dan mesin peternakan dan keswan sesuai

standar;

u. menyiapkan bahan kajian teknis perijinan/rekomendasi usaha obat hewan di tingkat

depo, toko, kios dan pengecer obat hewan, poultry shop dan pet shop;

v. menyiapkan bahan rekomendasi teknis ijin usaha budidaya hewan kesayangan kota;

w. menyiapkan bahan rekomendasi teknis ijin usaha alat angkutan/transportasi produk

peternakan;

- 17 -

x. menyiapkan bahan penerapan dan pengawasan pelaksanaan pedoman kerjasama usaha

peternakan;

y. menyiapkan bahan bimbingan penerapan standar standar teknis, standar mutu dan

pengolahan hasil peternakan;

z. menyiapkan bahan bimbingan pemantauan dan pengawasan lembaga sistem mutu

produk peternakan dan hasil bahan asal hewan;

menyiapkan bahan bimbingan peningkatan mutu hasil peternakan dan bahan asal hewan;

menyiapkan bahan bimbingan pengelolaan unit pengolahan, alat transportasi, unit

penyimpanan hasil bahan asal hewan;

menyiapkan bahan promosi komoditas peternakan;

menyiapkan bahan bimbingan analisis usaha tani dan pemasaran hasil peternakan;

menyiapkan bahan bimbingan kelembagaan usaha tani, manajemen usaha tani dan

pencapaian pola kerjasama usaha tani;

menyiapkan bahan bimbingan pelaksanaan standarisasi teknis analisa usaha, pembinaan

mutu dan pengolahan hasil serta pemasaran;

menyiapkan bahan pembinaan mutu dan pengelolaan hasil produk olahan peternakan dan

keswan;

menyiapkan bahan bimbingan penerapan teknologi panen, pasca panen dan pengolahan

hasil peternakan;

menyiapkan bahan fasilitasi pelaksanaan studi amdal/UKL-UPL di bidang peternakan;

menyiapkan bahan bimbingan penerapan pedoman kerjasama/kemitraan usaha peternakan;

menyiapkan bahan bimbingan penerapan pedoman, norma, standar sarana usaha;

menyiapkan bahan bimbingan teknis pembangunan dan sarana fisik (bangunan)

penyimpanan, pengolahan dan pemasaran sarana produksi serta pemasaran hasil

peternakan;

menyiapkan bahan bimbingan penanganan panen, pasca panen dan pengolahan hasil

peternakan;

menyiapkan bahan penghitungan perkiraan kehilangan hasil budidaya peternakan;

menyiapkan bahan bimbingan penerapan standar unit pengolahan, alat transportasi, unit

penyimpanan dan kemasan hasil peternakan;

menyiapkan bahan penyebarluasan dan pemantauan penerapan teknologi panen, pasca

panen dan pengolahan hasil peternakan;

menyiapkan bahan bimbingan penerapan teknologi panen, pasca panen dan pengolahan

hasil peternakan wilayah Kota;

menyiapkan bahan bimbingan pemasaran hasil peternakan;

menyiapkan bahan promosi komoditas peternakan;

menyiapkan bahan penyebarluasam informasi pasar;

menyiapkan bahan bimbingan usaha mini feedmil pedesaan (home industry) Menyiapkan

bahan penyajian data dan informasi di bidang Agroindustri Peternakan;

menyiapkan bahan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian di bidang

agroindustri peternakan;

menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang agroindustri peternakan;

menyiapkan bahan penyusunan laporan realisasi anggaran Seksi Agroindustri Peternakan;

menyiapkan bahan penyusunan laporan kinerja program Seksi Agroindustri Peternakan;

dan

- 18 -

melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Peternakan sesuai dengan

bidang tugasnya.

Pasal 23

Seksi Kesehatan Hewan mempunyai tugas :

menyiapkan bahan penyusunan perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan hewan;

menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran di bidang

kesehatan hewan;

menyiapkan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang kesehatan hewan;

menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan alat dan mesin kesehatan hewan dan kesmavet;

menyiapkan bahan identifikasi dan inventarisasi kebutuhan alat dan mesin kesehatan hewan

dan kesmavet;

menyiapkan bahan pengawasan dan penerapan standar mutu alat dan mesin kesehatan

hewan dan kesmavet;

menyiapkan bahan pengawasan produksi, peredaran, penggunaan dan pengujian alat dan

mesin kesehatan hewan dan kesmavet;

menyiapkan bahan pembinaan dan pengembangan pelayanan jasa alat dan mesin kesehatan

hewan dan kesmavet;

menyiapkan bahan analisis teknis, ekonomis dan sosial budaya alat dan mesin kesehatan

hewan dan kesmavet;

menyiapkan bahan bimbingan penggunaan dan pemeliharaan alat dan mesin kesehatan

hewan dan kesmavet;

menyiapkan bahan pembinaan dan pengembangan bengkel/pengrajin alat dan mesin

kesehatan hewan dan kesmavet;

menyiapkan bahan penerapan teknologi baru dibidang kesehatan hewan dan kesmavet;

menyiapkan bahan pelaksanaan kajian, pengenalan dan pengembangan teknologi tepat guna

bidang kesehatan hewan dan kesmavet;

menyiapkan bahan pelaksanaan kerjasama dengan lembaga-lembaga teknologi kesehatan

hewan dan kesmavet;

menyiapkan bahan penerapan kebijakan obat hewan;

menyiapkan bahan identifikasi dan inventarisasi kebutuhan obat hewan;

menyiapkan bahan penerapan standar mutu obat hewan;

menyiapkan bahan bimbingan dan pengawasan peredaran dan penggunaan obat hewan

tingkat depo, toko, kios dan pengecer obat hewan;

menyiapkan bahan bimbingan pemakaian obat hewan ditingkat peternak;

menyiapkan bahan pemeriksaan, pengadaan, penyimpanan, pemakaian dan peredaran obat

hewan;

menyiapkan bahan pelaksanaan pemeriksaan penanggung jawab wilayah atas pengujian

mutu dan sertifikasi obat hewan;

menyiapkan bahan bimbingan penyimpanan dan pemakaian obat hewan;

menyiapkan bahan rekomendasi penerbitan perijinan bidang obat hewan;

menyiapkan bahan pelaksanaan penerbitan penyimpanan mutu dan perubahan bentuk obat

hewan;

menyiapkan bahan bimbingan pelaksanaan pemeriksaan bahan produk asal hewan dari

residu obat hewan (daging, telur, dan susu);

- 19 -

menyiapkan bahan bimbingan pemakaian, penyimpanan, penggunaan sediaan vaksin, sera

dan bahan diagnostik biologis untuk hewan;

menyiapkan bahan bimbingan pelaksanaan pemeriksaan sediaan premik;

menyiapkan bahan bimbingan pelaksanaan pendaftaran obat hewan tradisional/pabrikan;

menyiapkan bahan bimbingan kelembagaan / Asosiasi bidang Obat Hewan (ASOHI);

menyiapkan bahan penerapan kebijakan dan pedoman keswan, kesmavet dan kesejahteraan

hewan;

menyiapkan bahan pembinaan dan pengawasan praktek hygiene sanitasi pada produsen

dan tempat penjajaan Pangan Asal Hewan (PAH);

menyiapkan bahan monitoring penerapan persyaratan hygiene sanitasi pada unit usaha

PAH yang mendapat Nomor Kontrol Veteriner (NKV);

menyiapkan bahan pengawasan lalu lintas produk ternak dari/ke wilayah kota;

menyiapkan bahan bimbingan penerapan kesejahteraan hewan;

menyiapkan bahan bimbingan pembangunan dan pengelolaan pasar hewan dan unit unit

pelayanan keswan;

menyiapkan bahan bimbingan pemantauan dan pengawasan pembangunan dan operasional

pasar hewan dan unit unit pelayanan keswan;

menyiapkan bahan pengamatan, penyidikan dan pemetaan penyakit hewan;

menyiapkan bahan pengawasan kesehatan masyarakat veteriner;

menyiapkan bahan penerapan dan pengawasan norma, standar teknis pelayanan keswan,

kesmavet serta kesejahteraan hewan;

menyiapkan bahan pengawasan urusan kesejahteraan hewan;

menyiapkan bahan bimbingan pembangunan dan pengelolaan laboratorium keswan dan

laboratorium kesmavet;

menyiapkan bahan pemantauan, pengawasan, pencegahan dan penanggulangan wabah dan

penyakit hewan menular;

menyiapkan bahan penutupan dan pembukaan kembali status daerah wabah kota;

menyiapkan bahan pengaturan dan pengawasan pelaksanaan pelarangan pemasukan hewan,

bahan asal hewan dari /ke wilayah Indonesia antar provinsi;

menyiapkan bahan bimbingan penerapan dan standar teknis minimal RPH/RPU, keamanan

dan mutu produk hewan, laboratorium kesmavet, satuan pelaksana peternakan

terpadu, rumah sakit hewan dan pelayanaan keswan;

menyiapkan bahan pengawasan lalu lintas ternak, produk ternak dan hewan kesayangan;

menyiapkan bahan bimbingan pelaksanaan unit pelayanan keswan (pos keswan, praktek

dokter hewan mandiri, klinik hewan);

menyiapkan bahan bimbingan pelaksanaan pengamatan, pemetaan, pencatatan kejadian dan

penanggulangan penyakit hewan;

menyiapkan bahan bimbingan pelaksanaan penyidikan epidemiologi penyakit hewan;

menyiapkan bahan bimbingan pelayanan kesehatan hewan pada lembaga lembaga maupun

perorangan yang mendapat ijin konservasi satwa liar;

menyiapkan bahan bimbingan dan pengawasan pelayanan keswan, kesmavet di RPH

tempat pemotongan hewan sementara, tempat pemotongan hewan darurat dan usaha

susu;

menyiapkan bahan bimbingan pengaturan pelayanan kesehatan hewan pada lalu lintas tata

niaga hewan (hewan besar, sedang dan kecil);

- 20 -

menyiapkan bahan bimbingan pelaksanaan sosialisasi dan surveillance Hazard Analysis

Critical Control Point (HACCP);

menyiapkan bahan bimbingan pelaksanaan standarisasi jagal hewan;

menyiapkan bahan bimbingan pelaksanaan pelaporan dan pendataan penyakit

individual/menular yang mewabah;

menyiapkan bahan bimbingan pelaksanaan penutupan wilayah pada penyakit hewan yang

menular yang mewabah;

menyiapkan bahan bimbingan pelaksanaan pemantauan penyakit zoonosis;

menyiapkan bahan bimbingan pengamatan dan penyidikan epidemiologi penyakit hewan

parasit, bakteri, virus dan penyakit hewan lainnya;

menyiapkan bahan penutupan dan pembukaan kembali wilayah penyakit hewan menular

skala kota;

menyiapkan bahan bimbingan penerapan norma, standar teknis pelayanan keswan,

kesmavet serta kesejahteraan hewan;

menyiapkan bahan bimbingan dan pengawasan urusan kesejahteraan hewan;

menyiapkan bahan sertifikasi keswan yang keluar/masuk di wilayah kota;

menyiapkan bahan pelaksanaan pelayanan medik dan paramedik veteriner di kota;

menyiapkan bahan pelaporan pelayanan medik dan paramedik veteriner dalam pencegahan

dan penanggulangan penyakit hewan menular maupun non menular , penyakit

individual, penyakit parasiter, virus, bakteri, penyakit reproduksi dan gangguan

reproduksi;

menyiapkan bahan bimbingan pengamatan dan penyidikan epidemiologi penyakit hewan

parasit, bakteri, virus, dan penyakit hewan lainnya;

menyiapkan bahan bimbingan penerapan norma, standar teknis pelayanan kesehatan

hewan;

menyiapkan bahan pemberian surat keterangan asal hewan dan produk hewan;

menyiapkan bahan pemberian surat keterangan asal dan kesehatan bahan asal ternak serta

hasil bahan asal ternak;

menyiapkan bahan pemberian rekomendasi instalasi karantina hewan;

menyiapkan bahan bimbingan standar teknis unit usaha produk pangan asal hewan;

menyiapkan bahan bimbingan pelaksanaan penerapan Nomor Kontrol Veteriner (NKV);

menyiapkan bahan bimbingan pemantauan dan pemeriksaan hygiene dan sanitasi

lingkungan usaha peternakan;

menyiapkan bahan penyajian data dan informasi di bidang kesehatan hewan;

menyiapkan bahan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian di bidang

kesehatan hewan;

menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan hewan;

menyiapkan bahan penyusunan laporan realisasi anggaran Seksi Kesehatan Hewan;

menyiapkan bahan penyusunan laporan kinerja program Seksi Kesehatan Hewan; dan

melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Peternakan sesuai dengan

bidang tugasnya.

Bagian Keenam

Bidang Perkebunan dan Kehutanan

Pasal 24

- 21 -

Bidang Perkebunan dan Kehutanan mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan,

membina, mengawasi dan mengendalikan serta mengevaluasi di bidang produksi

perkebunan dan kehutanan, bidang agroindustri perkebunan dan kehutanan, serta bidang

pelestarian dan konservasi.

Pasal 25

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23, Bidang Perkebunan dan

Kehutanan mempunyai fungsi :

penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang produksi perkebunan dan

kehutanan, agroindustri perkebunan dan kehutanan, serta pelestarian dan konserv di

bidang produksi perkebunan dan kehutanan, bidang agroindustri perkebunan dan

kehutanan, serta bidang pelestarian dan konservasi;

penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran di bidang produksi perkebunan

dan kehutanan, bidang agroindustri perkebunan dan kehutanan, serta bidang pelestarian

dan konservasi;

pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang produksi perkebunan dan kehutanan, bidang

agroindustri perkebunan dan kehutanan, serta bidang pelestarian dan konservasi;

pelaksanaan bimbingan, pengembangan dan peningkatan di bidang produksi perkebunan

dan kehutanan, agroindustri perkebunan dan kehutanan, serta pelestarian dan konservasi;

pelaksanaan kajian teknis perijinan/rekomendasi di bidang produksi perkebunan dan

kehutanan, agroindustri perkebunan dan kehutanan, serta pelestarian dan konservasi;

pelaksanaan penyajian data dan informasi di bidang produksi perkebunan dan kehutanan,

bidang agroindustri perkebunan dan kehutanan, serta bidang pelestarian dan konservasi;

pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian di bidang produksi

perkebunan dan kehutanan, bidang agroindustri perkebunan dan kehutanan, serta bidang

pelestarian dan konservasi;

pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang produksi perkebunan dan

kehutanan, bidang agroindustri perkebunan dan kehutanan, serta bidang pelestarian dan

konservasi;

penyusunan laporan realisasi anggaran Bidang Perkebunan dan Kehutanan;

penyusunan laporan kinerja program Bidang Perkebunan dan Kehutanan; dan

pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 26

Bidang Perkebunan dan Kehutanan, terdiri dari :

Seksi Produksi Perkebunan dan Kehutanan;

Seksi Agroindustri Perkebunan dan Kehutanan; dan

Seksi Pelestarian dan Konservasi.

Masing-masing Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang Kepala

Seksi yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang

Perkebunan dan Kehutanan.

Pasal 27

Seksi Produksi Perkebunan dan Kehutanan mempunyai tugas :

menyiapkan bahan penyusunan perumusan kebijakan teknis di bidang produksi perkebunan

dan kehutanan;

- 22 -

menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran di bidang

produksi perkebunan dan kehutanan;

menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan tugas di bidang produksi perkebunan dan

kehutanan;

menyiapkan bahan penetapan kebutuhan dan pengembangan, rehabilitasi lahan perkebunan

tingkat kota;

menyiapkan bahan penyusunan peta pengembangan, rehabilitasi, konservasi, optimasi dan

pengendalian lahan perkebunan;

menyiapkan bahan pengembangan, rehabilitasi, konservasi, optimasi dan pengendalian

lahan perkebunan;

menyiapkan bahan penetapan dan pengawasan tata ruang dan tata guna lahan perkebunan;

menyiapkan bahan pemetaan potensi dan pengelolaan lahan perkebunan;

menyiapkan bahan pengembangan lahan perkebunan;

menyiapkan bahan pengaturan dan penerapan kawasan perkebunan terpadu;

menyiapkan bahan penetapan sentra komoditas perkebunan;

menyiapkan bahan penetapan sasaran areal tanam;

menyiapkan bahan bimbingan penerapan pedoman perbenihan perkebunan;

menyiapkan bahan penerapan kebijakan dan pedoman perbenihan perkebunan;

menyiapkan bahan identifikasi dan pengembangan varietas unggul lokal;

menyiapkan bahan pemantauan benih impor;

menyiapkan bahan bimbingan penerapan standar mutu benih perkebunan;

menyiapkan bahan pengaturan penggunaan benih perkebunan;

menyiapkan bahan pembinaan dan pengawasan penangkar benih perkebunan;

menyiapkan bahan pembinaan dan pengawasan perbanyakan, peredaran dan penggunaan

benih perkebunan;

menyiapkan bahan bimbingan dan pemantauan produksi benih perkebunan;

menyiapkan bahan bimbingan penerapan standar teknis perbenihan yang meliputi sarana,

tenaga dan metode;

menyiapkan bahan pemberian ijin produksi benih perkebunan;

menyiapkan bahan pengujian dan penyebarluasan benih varietas unggul spesifik lokasi;

menyiapkan bahan perbanyakan dan penyaluran mata tempel dan benih perkebunan;

menyiapkan bahan bimbingan dan distribusi pohon induk;

menyiapkan bahan penetapan sentra produksi benih perkebunan;

menyiapkan bahan pengembangan sistem informasi perbenihan perkebunan;

menyiapkan bahan pembinaan dan pengawasan balai benih milik swasta;

menyiapkan bahan bimbingan penerapan pedoman teknis budidaya perkebunan;

menyiapkan bahan bimbingan penerapan pedoman/kerjasama kemitraan usaha perkebunan;

menyiapkan bahan penyelenggaraan dan inventarisasi hutan produksi dan hutan lindung

dan skala Daerah Aliran Sungai (DAS);

menyiapkan bahan pengusulan penunjukan kawasan hutan produksi, kawasan pelestarian

alam, kawasan suaka alam dan taman buru;

- 23 -

menyiapkan bahan pertimbangan penyusunan rancang bangun dan pengusulan

pembentukan wilayah pengelolaan hutan lindung dan hutan produksi, serta institusi

wilayah pengelolaan hutan;

menyiapkan bahan pertimbangan teknis pengesahan rencana pengelolaan jangka panjang

unit Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP);

menyiapkan bahan pertimbangan teknis pengesahan rencana pengelolaan jangka menengah

unit KPHP;

menyiapkan bahan pertimbangan teknis pengesahan rencana pengelolaan jangka pendek

unit KPHP;

menyiapkan bahan pertimbangan teknis pengesahan rencana kerja dua puluh tahunan unit

usaha pemanfaatan hutan produksi;

menyiapkan bahan pertimbangan teknis pengesahan rencana kerja lima tahunan unit usaha

pemanfaatan hutan produksi;

menyiapkan bahan pertimbangan teknis pengesahan rencana kerja tahunan (jangka pendek)

unit usaha pemanfaatan hutan produksi;

menyiapkan bahan pertimbangan teknis untuk pengesahan, dan pengawasan pelaksanaan

penataan batas luar areal unit pemanfaatan hutan produksi dalam kota;

menyiapkan bahan inventarisasi dan identifikasi serta pengusulan calon areal sumberdaya

genetik, pembinaan penggunaan benih / bibit, pelaksanaan sertifikasi sumber benih

dan mutu benih / bibit tanaman hutan;

menyiapkan bahan penyelenggaraan penelitian dan pengembangan kehutanan di tingkat

kota dan pemberian perijinan penelitian pada hutan pruduksi serta hutan lindung yang

tidak ditetapkan sebagai kawasan hutan dengan tujuan khusus skala kota;

menyiapkan bahan penguatan kelembagaan dan penyelenggaraan penyuluhan kehutanan

skala kota;

menyiapkan bahan pemanfaatan sumber sumber air untuk perkebunan dan kehutanan;

menyiapkan bahan pemanfaatan air permukaan dan air tanah untuk perkebunan dan

kehutanan;

menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pemanfaatan air untuk perkebunan dan

kehutanan;

menyiapkan bahan pengembangan sumber sumber air untuk perkebunan dan kehutanan;

menyiapkan bahan pengembangan teknologi irigasi air permukaan dan irigasi bertekanan

untuk perkebunan dan kehutanan;

menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pengembangan air untuk perkebunan dan

kehutanan;

menyiapkan bahan bimbingan penggunaan pupuk;

menyiapkan bahan pengawasan pengadaan, peredaran dan penggunaan pupuk;

menyiapkan bahan pengembangan dan pembinaan unit usaha pelayanan pupuk;

menyiapkan bahan bimbingan Penyediaan, penyaluran dan penggunaan pupuk;

menyiapkan bahan pelaksanaan peringatan dini dan pengamanan terhadap ketersediaan

pupuk;

menyiapkan bahan bimbingan penerapan standar mutu pupuk;

menyiapkan bahan pengembangan sumber sumber air untuk perkebunan dan kehutanan;

menyiapkan bahan penyajian data dan informasi di bidang produksi perkebunan dan

kehutanan;

- 24 -

menyiapkan bahan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian di bidang

produksi perkebunan dan kehutanan;

menyiapkan bahan penyusunan laporan realisasi anggaran Seksi Produksi Perkebunan dan

Kehutanan;

menyiapkan bahan penyusunan laporan kinerja program Seksi Produksi Perkebunan dan

Kehutanan; dan

melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perkebunan dan Kehutanan

sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 28

Seksi Agroindustri Perkebunan dan Kehutanan mempunyai tugas :

menyiapkan bahan penyusunan perumusan kebijakan teknis di bidang agroindustri

perkebunan dan kehutanan;

menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran di bidang

agroindustri perkebunan dan kehutanan;

menyiapkan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang agroindustri perkebunan

dan kehutanan;

menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan alat dan mesin perkebunan;

menyiapkan bahan identifikasi dan inventarisasi kebutuhan alat dan mesin perkebunan;

menyiapkan bahan pengembangan alat dan mesin perkebunan sesuai standar;

menyiapkan bahan penerapan standar mutu alat dan mesin perkebunan;

menyiapkan bahan pengawasan standar mutu alat dan mesin perkebunan;

menyiapkan bahan pembinaan dan pengembangan jasa alat dan mesin perkebunan;

menyiapkan bahan pemberian ijin pengadaan dan peredaran alat dan mesin perkebunan;

menyiapkan bahan analisis teknis, ekonomis dan sosial budaya alat dan mesin perkebunan

sesuai kebutuhan lokalita;

menyiapkan bahan bimbingan penggunaan dan pemeliharaan alat dan mesin perkebunan;

menyiapkan bahan pembinaan dan pengembangan bengkel / pengrajin alat dan mesin

perkebunan;

menyiapkan bahan bimbingan pengembangan dan pemanfaatan sumber-sumber

pembiayaan/kredit perkebunan;

menyiapkan bahan bimbingan penyusunan rencana usaha perkebunan;

menyiapkan bahan bimbingan pemberdayaan lembaga keuangan mikro pedesaan;

menyiapkan bahan pengawasan penyaluran, pemanfaatan dan pengendalian kredit;

menyiapkan bahan rekomendasi pemberian ijin usaha perkebunan;

menyiapkan bahan pemantauan dan pengawasan ijin usaha perkebunan;

menyiapkan bahan bimbingan penanganan panen, pasca panen dan pengolahan hasil

perkebunan;

menyiapkan bahan bimbingan peningkatan mutu hasil perkebunan;

menyiapkan bahan penghitungan perkiraan kehilangan hasil perkebunan;

menyiapkan bahan bimbingan penerapan standar unit pengolahan, alat transportasi, unit

penyimpanan dan kemasan hasil perkebunan wilayah;

menyiapkan bahan penyebarluasan dan pemantauan penerapan teknologi panen, pasca

panen dan dan pengolahan hasil;

- 25 -

menyiapkan bahan bimbingan penerapan teknologi panen, pasca panen dan pengolahan

hasil wilayah Kota;

menyiapkan bahan bimbingan pemasaran hasil perkebunan;

menyiapkan bahan promosi komoditas perkebunan;

menyiapkan bahan penyebarluasam informasi pasar;

menyiapkan bahan pengawasan harga komoditas;

menyiapkan bahan bimbingan pengembangan sarana usaha;

menyiapkan bahan bimbingan teknis pembangunan dan sarana fisik (bangunan)

penyimpanan, pengolahan dan pemasaran sarana produksi serta pemasaran hasil

perkebunan;

menyiapkan bahan pertimbangan teknis pengesahan rencana pengelolaan dua puluh

tahunan (jangka panjang) unit Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL);

menyiapkan bahan pertimbangan teknis pengesahan rencana pengelolaan lima tahunan

(jangka menengah) unit Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL);

menyiapkan bahan pertimbangan teknis pengesahan rencana pengelolaan tahunan (jangka

pendek) unit Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL);

menyiapkan bahan pertimbangan teknis pengesahan rencana kerja usaha dua puluh

tahunan unit usaha pemanfaatan hutan lindung;

menyiapkan bahan pertimbangan teknis pengesahan rencana kerja usaha lima tahunan unit

usaha pemanfaatan hutan lindung;

menyiapkan bahan pertimbangan teknis pengesahan rencana kerja usaha tahunan unit

usaha pemanfaatan hutan lindung;

menyiapkan bahan pertimbangan teknis pengesahan penataan areal kerja unit usaha

pemanfaatan hutan lindung kepada provinsi;

menyiapkan bahan pertimbangan teknis kepada gubernur untuk pemberian dan

perpanjangan ijin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu serta pemberian ijin usaha

pemanfaatan hasil hutan bukan kayu pada hutan produksi kecuali pada kawasan hutan

negara pada wilayah kerja PERUM Perhutani;

menyiapkan bahan rekomendasi teknis perijinan pemungutan hasil hutan kayu dan hasil

hutan bukan kayu pada hutan produksi skala kota kecuali pada kawasan hutan negara

pada wilayah kerja PERUM Perhutani;

menyiapkan bahan kajian teknis perijinan/rekomendasi usaha pemanfaatan kawasan hutan

dan jasa lingkungan skala kota kecuali pada kawasan hutan negara pada wilayah kerja

PERUM Perhutani;

menyiapkan bahan pertimbangan teknis pemberian ijin industri primer hasil hutan kayu;

menyiapkan bahan rekomendasi teknis perijinan pemanfaatan kawasan hutan, pemungutan

hasil hutan bukan kayu yang tidak dilindungi dan tidak termasuk ke dalam Lampiran

(Appendix) CITES dan pemanfaatan jasa lingkungan skala kota kecuali pada

kawasan hutan negara pada wilayah kerja PERUM Perhutani;

menyiapkan bahan pelaksanaan pemungutan penerimaan negara bukan pajak skala kota;

menyiapkan bahan bimbingan masyarakat, pengembangan kelembagaan dan usaha serta

kemitraan masyarakat setempat di dalam dan di sekitar kawasan hutan;

menyiapkan bahan penyusunan rencana, pembinaan pengelolaan hutan hak dan aneka

usaha kehutanan;

menyiapkan bahan pembangunan, pengelolaan, pemeliharaan, pemanfaatan, perlindungan

dan pengamanan hutan kota;

- 26 -

menyiapkan bahan pertimbangan teknis pengusahaan pariwisata alam dan taman buru serta

pemberian perijinan pengusahaan kebun buru skala kota;

menyiapkan bahan pemberian perijinan pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar yang tidak

dilindungi dan tidak termasuk dalam Lampiran (Appendix) CITES;

menyiapkan bahan pertimbangan teknis ijin kegiatan lembaga konservasi (antara lain kebun

binatang, taman safari) skala kota;

menyiapkan bahan pelaksanaan perlindungan hutan pada hutan produksi, hutan lindung

yang tidak dibebani hak dan hutan adat serta taman hutan raya skala kota;

menyiapkan bahan pemberian fasilitasi, bimbingan dan pengawasan dalam kegiatan

perlindungan hutan pada hutan yang tidak dibebani hak dan hutan adat skala kota;

menyiapkan bahan penyajian data dan informasi di bidang agroindustri perkebunan dan

kehutanan;

menyiapkan bahan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian di bidang

agroindustri perkebunan dan kehutanan;

menyiapkan bahan penyusunan laporan realisasi anggaran Seksi Agroindustri Perkebunan

dan Kehutanan;

menyiapkan bahan penyusunan laporan kinerja program Seksi Agroindustri Perkebunan

dan Kehutanan; dan

melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perkebunan dan Kehutanan

sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 29

Seksi Pelestarian dan Konservasi mempunyai tugas :

menyiapkan bahan penyusunan perumusan kebijakan teknis di bidang pelestarian dan

konservasi;

menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran di bidang

pelestarian dan konservasi;

menyiapkan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang Pelestarian dan

Konservasi;

menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan penggunaan pestisida;

menyiapkan bahan pengawasan pengadaan, peredaran dan penggunaan pestisida;

menyiapkan bahan pengembangan unit usaha pelayanan pestisida;

menyiapkan bahan bimbingan penyediaan , penyaluran dan penggunaan pestisida;

menyiapkan bahan pelaksanaan peringatan dini dan pengamanan terhadap ketersediaan

pestisida;

menyiapkan bahan bimbingan penerapan standar mutu pestisida;

menyiapkan bahan pengamatan, identifikasi, pemetaan, pengendalian dan analisis dampak

kerugian OPT dan fenomena iklim;

menyiapkan bahan bimbingan pemantauan, pengamatan, dan peramalan OPT dan

fenomena iklim;

menyiapkan bahan penyebaran informasi keadaan serangan OPT dan fenomena iklim dan

rekoemdasi pengendaliannya;

menyiapkan bahan pemantauan dan pengamatan daerah yang diduga sebagai sumber OPT

dan fenomena iklim;

menyiapkan bahan penyediaan dukungan pengendalian, eradikasi tanaman dan bagian

tanaman;

- 27 -

menyiapkan bahan pemantauan, peramalan, pengendalian dan penanggulangan ekploisi

OPT dan fenomena iklim;

menyiapkan bahan pengaturan dan pelaksanaan penanggulangan wabah hama dan penyakit

menular tanaman;

menyiapkan bahan penanganan gangguan usaha perkebunan dan kehutanan;

menyiapkan bahan bimbingan pemantauan dan pemeriksaan hygiene dan sanitasi

lingkungan usaha perkebunan dan kehutanan;

menyiapkan bahan fasilitasi pelaksanaan studi amdal/UKL-UPL di bidang perkebunan dan

kehutanan;

menyiapkan bahan pengusulan pengelolaan kawasan hutan dengan tujuan khusus untuk

penelitian dan pengembangan, pendidikan dan pelatihan kehutanan, lembaga sosial dan

keagamaan untuk skala kota dengan pertimbangan gubernur;

menyiapkan bahan pengusulan perubahan status dan fungsi hutan dan perubahan status

dari lahan milik menjadi kawasan hutan, dan penggunaan serta tukar menukar kawasan

hutan;

menyiapkan bahan pertimbangan teknis rencana pengelolaan dua puluh tahunan (jangka

panjang) unit Kesatuan pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK);

menyiapkan bahan pertimbangan teknis rencana pengelolaan lima tahunan (jangka

menengah) unit Kesatuan pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK);

menyiapkan bahan pertimbangan teknis rencana pengelolaan tahunan (jangka pendek) unit

Kesatuan pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK);

menyiapkan bahan pertimbangan teknis pengesahan rencana pengelolaan jangka panjang

(dua puluh tahunan) untuk cagar alam, suaka margasatwa, taman nasional, taman

wisata alam dan taman buru skala kota;

menyiapkan bahan pertimbangan teknis pengesahan rencana pengelolaan jangka menengah

untuk cagar alam, suaka margasatwa, taman nasional, taman wisata alam dan taman

buru skala kota;

menyiapkan bahan pertimbangan teknis pengesahan rencana pengelolaan jangka pendek

untuk cagar alam, suaka margasatwa, taman nasional, taman wisata alam dan taman

buru skala kota;

menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian penata-usahaan hasil hutan skala kota;

menyiapkan bahan penetapan lahan kritis skala kota;

menyiapkan bahan pertimbangan teknis rencana rehabilitasi hutan dan lahan DAS / Sub

DAS;

menyiapkan bahan penetapan rencana pengelolaan, rencana tahunan dan rancangan

rehabilitasi hutan pada hutan taman hutan raya skala kota;

menyiapkan bahan penetapan rencana pengelolaan, rencana tahunan dan rancangan

rehabilitasi hutan pada hutan produksi, hutan lindung yang tidak dibebani ijin

pemanfaatan / pengelolaan hutan dan lahan di luar kawasan hutan skala kota;

menyiapkan bahan pertimbangan teknis penyusunan rencana pengelolaan, penyelenggaraan

pengelolaan DAS skala kota;

menyiapkan bahan pelaksanaan rehabilitasi hutan dan pemeliharaan hasil rehabilitasi hutan

pada taman hutan raya skala kota;

menyiapkan bahan pelaksanaan rehabilitasi hutan dan pemeliharaan hasil rehabilitasi hutan

pada hutan produksi, hutan lindung yang tidak dibebani ijin pemanfaatan / pengelolaan

hutan, dan di luar kawasan hutan skala kota;

menyiapkan bahan pertimbangan teknis rencana reklamasi dan pemantauan pelaksanaan

reklamasi hutan;

- 28 -

menyiapkan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan reklamasi hutan pada areal

bencana alam skala kota;

menyiapkan bahan penyajian data dan informasi di bidang pelestarian dan konservasi;

menyiapkan bahan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian di bidang

pelestarian dan konservasi;

menyiapkan bahan penyusunan laporan realisasi anggaran Seksi Pelestarian dan

Konservasi;

menyiapkan bahan penyusunan laporan kinerja program Seksi Pelestarian dan Konservasi;

dan

melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perkebunan dan Kehutanan

sesuai dengan bidang tugasnya.

- 29 -

Bagian Ketujuh

Bidang Penyuluhan Pengembangan Sumber Daya

Pasal 30

Bidang Penyuluhan Pengembangan Sumber Daya mempunyai tugas merencanakan,

mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan mengendalikan serta mengevaluasi di

bidang penyuluhan, bidang kelembagaan, bidang pengembangan sumber daya.

Pasal 31

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29, Bidang Penyuluhan

Pengembangan Sumber Daya mempunyai fungsi :

a. penyusunan perumusan kebijakan teknis di bidang penyuluhan, bidang kelembagaan,

bidang pengembangan sumber daya;

b. penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran di bidang penyuluhan, bidang

kelembagaan, bidang pengembangan sumber daya;

c. pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang penyuluhan, bidang kelembagaan, bidang

pengembangan sumber daya;

d. pelaksanaan bimbingan, pengembangan dan peningkatan di bidang penyuluhan, bidang

kelembagaan, bidang pengembangan sumber daya;

e. pelaksanaan kajian teknis perijinan dan rekomendasi di bidang penyuluhan, bidang

kelembagaan, bidang pengembangan sumber daya;

f. pelaksanaan penyajian data, pelaporan dan informasi di bidang penyuluhan, bidang

kelembagaan, bidang pengembangan sumber daya;

g. pelaksanaan pembinaan, pemantauan pengawasan dan pengendalian di bidang

penyuluhan, bidang kelembagaan, bidang pengembangan sumber daya;

h. pengkoordinasian penyusunan laporan realisasi anggaran Bidang Penyuluhan

Pengembangan Sumber Daya;

i. pengkoordinasian penyusunan laporan kinerja program Bidang Penyuluhan

Pengembangan Sumber Daya; dan

j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang

tugasnya.

Pasal 32

(1) Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya, terdiri dari :

Seksi Tata Penyuluhan;

Seksi Kelembagaan; dan

Seksi Pengembangan Sumber Daya.

(2) Masing-masing Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang

Kepala Seksi yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala

Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya.

Pasal 33

Seksi Tata Penyuluhan mempunyai tugas :

menyiapkan bahan penyusunan perumusan kebijakan teknis di bidang tata penyuluhan;

- 30 -

menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran di bidang tata

penyuluhan;

menyiapkan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang tata penyuluhan;

menyiapkan bahan standar dan prosedur sistem kerja penyuluhan pertanian;

menyiapkan bahan penyelenggaraan penyuluhan pertanian;

menyiapkan bahan pembinaan penyuluhan pertanian;

menyiapkan bahan bimbingan dan latihan bagi penyuluh pertanian;

menyiapkan bahan monitoring, supervisi dan evaluasi kegiatan penyuluhan pertanian;

menyiapkan bahan penerapan persyaratan, sertifikasi dan akreditasi jabatan penyuluh

pertanian;

menyiapkan bahan fasilitasi sarana dan prasarana penyuluhan pertanian;

menyiapkan bahan penyajian data dan informasi di bidang tata penyuluhan;

menyiapkan bahan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian di bidang tata

penyuluhan;

menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang tata penyuluhan;

menyiapkan bahan penyusunan laporan realisasi anggaran Seksi Tata Penyuluhan;

menyiapkan bahan penyusunan laporan kinerja program Seksi Tata Penyuluhan; dan

melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penyuluhan dan Pengembangan

Sumber Daya sesuai dengan bidang tugasnya

Pasal 34

Seksi Kelembagaan mempunyai tugas :

menyiapkan bahan penyusunan perumusan kebijakan teknis di bidang kelembagaan;

menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran di bidang

kelembagaan;

melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas di bidang kelembagaan;

menyiapkan bahan penerapan kelembagaan tani sesuai norma dan standar;

menyiapkan bahan bimbingan kelembagaan usaha tani, manajemen usaha tani dan

pencapaian pola kerjasama usaha tani dibidang tanaman pangan dan hortikultura;

menyiapkan bahan bimbingan kelembagaan usaha tani, manajemen usaha tani dan

pencapaian pola kerjasama usaha tani dibidang tanaman pangan dan hortikultura;

menyiapkan bahan bimbingan kelembagaan usaha tani, manajemen usaha tani dan

pencapaian pola kerjasama usaha tani dibidang tanaman pangan dan hortikultura;

menyiapkan bahan kelembagaan usaha tani, manajemen usaha tani dan pencapaian pola

kerjasama usaha tani dibidang tanaman pangan dan hortikultura;

menyiapkan bahan bimbingan pengembangan dan pemberdayaan perkumpulan petani

pemakai air (P3A) dan Perkumpulan Petani Pemakai Air Tanah (P3AT);

menyiapkan bahan bimbingan pemberdayaan lembaga keuangan mikro pedesaan;

menyiapkan bahan pelaksanaan pendidikan dan latihan bagi kelompok tani;

menyiapkan bahan pemberian pelayanan teknis dan administrasi dalam pembinaan dan

pengembangan kelembagaan tani;

menyiapkan bahan penyajian data dan informasi di bidang kelembagaan;

menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang kelembagaan;

- 31 -

menyiapkan bahan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian di bidang

kelembagaan;

menyiapkan bahan penyusunan laporan realisasi anggaran Seksi Kelembagaan;

menyiapkan bahan penyusunan laporan kinerja program Seksi Kelembagaan; dan

melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penyuluhan dan Pengembangan

Sumber Daya sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 35

Seksi Pengembangan Sumber Daya mempunyai tugas .:

menyiapkan bahan penyusunan perumusan kebijakan teknis di bidang pengembangan

sumber daya;

menyiapkan bahan penyusunan rencana dan rencana kerja anggaran di bidang

pengembangan sumber daya;

menyiapkan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang pengembangan sumber

daya;

menyiapkan bahan pelaksanaan Identifikasi data SDM, SDA dan SDT;

Menyiapkan bahan penetapan kebijakan teknis SDM pertanian;

menyiapkan bahan perencanaan dan pengembangan jabatan fungsional (rumpun ilmu hayat

dan non rumpum ilmu hayat);

menyiapkan bahan pelaksanaan Penyiapan tenaga didik / peserta pendidikan keahlian dan

ketrampilan;

menyiapkan bahan bimbingan, pendampingan dan pengawasan penerapan teknologi hasil

penelitian dan pengkajian;

menyiapkan bahan pengaturan hasil pembagian keuntungan yang diperoleh untuk

konservasi Sumber Daya Genetik (SDG) dan kesejahteraan masyarakat;

menyiapkan bahan pengawasan penyusunan perjanjian akses terhadap pembagian

keuntungan dari pemanfaatan SDG yang ada di wilayahnya;

menyiapkan bahan rekomendasi usulan kebijakan standarisasi sektor pertanian di bidang

standarisasi sesuai pengalaman di daerah;

menyiapkan bahan rekomendasi aspek teknis, sosial dan ekonomis dalam penyusunan

rencana dan program nasional di bidang standarisasi di daerah;

menyiapkan bahan koordinasi standarisasi sektor pertanian di kota;

menyiapkan bahan pengusulan kebutuhan standar yang akan dirumuskan;

menyiapkan bahan rekomendasi aspek teknis, sosial dan bisnis dalam rencana

pemberlakuan wajib SNI serta mengusulkan usulan pemberlakuan wajib SNI;

menyiapkan bahan penerapan sistem manajemen mutu kelembagaan dalam rangka proses

akrteditasi di kota;

menyiapkan bahan penerapan sistem sertifikasi yang mendukung standarisasi sektor

pertanian di kota;

menyiapkan bahan pengembangan pembinaan laboratorium penguji dan lembaga inpeksi

sektor pertanian kota;

menyiapkan bahan kerjasama standarisasi dalam rangka penerapan standar dan peningkatan

daya saing produk pertanian;

menyiapkan bahan fasilitasi penyebaran dokumentasi dan informasi standarisasi sektor

pertanian;

- 32 -

menyiapkan bahan fasilitasi pelaksanaan program pemasyarakatan standarisasi di kota;

menyiapkan bahan fasilitasi penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan

standarisasi sektor pertanian sesuai kebutuhan di kota;

menyiapkan bahan penyajian data dan informasi di bidang pengembangan sumber daya;

menyiapkan bahan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian di bidang

pengembangan sumber daya;

menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan sumber

daya;

menyiapkan bahan penyusunan laporan realisasi anggaran Seksi Pengembangan Sumber

Daya;

menyiapkan bahan penyusunan laporan kinerja program Seksi Pengembangan Sumber

Daya; dan

melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penyuluhan dan Pengembangan

Sumber Daya sesuai dengan bidang tugasnya.

BAB IV

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Pasal 36

Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas

Pertanian sesuai dengan keahlian dan kebutuhan sesuai peraturan perundang-undangan.

Pasal 37

(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35, terdiri dari

sejumlah tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan

perundang-undangan.

(2) Setiap Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior

yang ditunjuk dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

(3) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

(4) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional diatur berdasarkan peraturan perundang-

undangan.

BAB V

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 38

Pada saat Peraturan Walikota ini mulai berlaku, maka Keputusan Walikota Semarang

Nomor 061.1/ 174 Tahun 2001 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Pertanian

(Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 15 Tahun 2001 Seri D Nomor 15) dicabut dan

dinyatakan tidak berlaku.

- 33 -

Pasal 39

Peraturan Walikota ini berlaku pada tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini

dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Semarang.

Ditetapkan di Semarang

pada tanggal 24 Desember 2008

WALIKOTA SEMARANG

ttd

H. SUKAWI SUTARIP

Diundangkan di Semarang

pada tanggal 24 Desember 2008

SEKRETARIS DAERAH KOTA SEMARANG

ttd

H. SOEMARMO HS

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 36