berfikir kritis

18
Dasar Pengetahuan Khusus Komponen pertama berpikir kritis adalah dasar pengetahuan khusus perawat dalam keperawatan. Dasar pengetahuan ini beragam sesuai dengan program pendidikan dasar keperawatan dari jenjang mana perawat diluluskan ,pendidikan berkelanjutan tambahan,dan setiap gelar tingkat lanjut yang didapatkan perawat.Dasar pengetahuan perawat mencakup informasi dan teori dari ilmu pengetahuan alam,humaniora,dan keperawatan yang diperlukan untuk memikirkan masalah keperawatan.Informasi tersebut memberikan data yang digunakan dalam berbagai proses berpikir kritis.Penting artinya bahwa dasar pengetahuan ini mencakup pendekatan yang menguatkan kemampuan perawat untuk berpikir secara kritis tentang masalah keperawatan. Pengalaman Komponen kedua dari model berpikir kritis adalah pengalaman dalam keperawatan.Kecuali perawat mempunyai kesempatan untuk berpraktek dalam dalam lingkungan klinik dan membuat keputusan tentang perawat klien ,berpikir kritis tidak akan pernah terbentuk .ketika perawat harus menghadapi klien,informasi tentang kesehatan dapat diketahui dari mengamati ,merasakan berbicara dengan klien ,dan merefleksikan secara aktif pada pengalaman .Pengalaman klinis memberikan suatu sarana laboratorium untuk menguji pengetahuan keperawatan.Perawat akan mengetahui bahwa pendekatan “BUKU AJAR” mempunyai landasan kerja yang penting untuk praktek tetapi bahwa harus dibuat modifikasi untuk merangkul lingkungan praktik,kualitas keunikan klien yang ada,dan pengalaman praktek ,kualitas keunikan klien yang ada ,dan pengalaman perawat yang didapatkan dari klien-klien sebelumnya,Benner 1984 menuliskan bahwa perawat yang ahli memahami konteks dari situasi klinis ,mengenali isyarat ,dan menginterpretasikannya sebagai relevan atau tidak relevan.Tingkat kompotensi ini hanya dating dari pengalaman .kemungkinan merupakan pelajaran terbaik yang harus dipelajari oleh peserta

Upload: thiar-to-bone

Post on 26-Dec-2015

56 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

b

TRANSCRIPT

Page 1: Berfikir Kritis

Dasar Pengetahuan Khusus

Komponen pertama berpikir kritis adalah dasar pengetahuan khusus perawat dalam keperawatan. Dasar pengetahuan ini beragam sesuai dengan program pendidikan dasar keperawatan dari jenjang mana perawat diluluskan ,pendidikan berkelanjutan tambahan,dan setiap gelar tingkat lanjut yang didapatkan perawat.Dasar pengetahuan perawat mencakup informasi dan teori dari ilmu pengetahuan alam,humaniora,dan keperawatan yang diperlukan untuk memikirkan masalah keperawatan.Informasi tersebut memberikan data yang digunakan dalam berbagai proses berpikir kritis.Penting artinya bahwa dasar pengetahuan ini mencakup pendekatan yang menguatkan kemampuan perawat untuk berpikir secara kritis tentang masalah keperawatan.

Pengalaman

Komponen kedua dari model berpikir kritis adalah pengalaman dalam keperawatan.Kecuali perawat mempunyai kesempatan untuk berpraktek dalam dalam lingkungan klinik dan membuat keputusan tentang perawat klien ,berpikir kritis tidak akan pernah terbentuk .ketika perawat harus menghadapi klien,informasi tentang kesehatan dapat diketahui dari mengamati ,merasakan berbicara dengan klien ,dan merefleksikan secara aktif pada pengalaman .Pengalaman klinis memberikan suatu sarana laboratorium untuk menguji pengetahuan keperawatan.Perawat akan mengetahui bahwa pendekatan “BUKU AJAR” mempunyai landasan kerja yang penting untuk praktek tetapi bahwa harus dibuat modifikasi untuk merangkul lingkungan praktik,kualitas keunikan klien yang ada,dan pengalaman praktek ,kualitas keunikan klien yang ada ,dan pengalaman perawat yang didapatkan dari klien-klien sebelumnya,Benner 1984 menuliskan bahwa perawat yang ahli memahami konteks dari situasi klinis ,mengenali isyarat ,dan menginterpretasikannya sebagai relevan atau tidak relevan.Tingkat kompotensi ini hanya dating dari pengalaman .kemungkinan merupakan pelajaran terbaik yang harus dipelajari oleh peserta didik keperawatan yang baru adalah mengambil manfaat semua yang dialami klien. Menggunakan salah satunya sebagai batu loncatan untuk membangun dan mendapatkan pengetahuan baru,membuat perbandingan dan kontras,dan merangsang pikiran inovatif.

Kompetensi

Kompotensi berpikir kritis adalah proses kognitif yang digunakan perawat untuk membuat penilaian keperawatan .terdapat 3 tipe kompotensi:berpikir kritis umum,berpikir kritis spesifikdalam situasi klinis ,dan berpikir kritis spesifik dalam keperawatan .Proses berpikir kritis umum mencakup metode ilmiah,pemecahan masalah,dan pembuatan keputusan.proses berpikir kritis juga digunakan dalam disiplin lain(mis pekerja social dan kedokteran)dan dalam

Page 2: Berfikir Kritis

situasi non klinis .Pemecahan masalah mencakup mendapatkan informasi ketika terdapat kesenjangan antara apa yang sedang terjadi dengan apa yang seharusnya terjadi.

Komponen Berpikir Kritis Dalam Keperawatan

Dasar keperawatan khusus dalam keperawatan

Pengalam dalam keperawatan

Kompetensi berpikir kritis

Kompotensi umum Kompotensi Khusus dalam situasi klinis Kompotensi Khusus dalam keperawatan

Sikap untuk berpikir kritis

Percaya diri Mandiri Keterbukaan Tanggung gugat Berani mengambil risiko Disiplin Ketekunan Kreativitas Rasa ingin tahu Integritas Kerendahan hati

Standar untuk berpikir kritis

Jelas Tepat Spesifik Akurat Relevan Masuk akal Konsisten logis Mendalam Luas Komplet Signifikan

Page 3: Berfikir Kritis

Adekuat Terbuka

Standar professional

Criteria etis untuk penilaian keperawatan Criteria untuk evaluasi Tanggung jawab professional

Ketika seseorang mulai menyiram halaman berumput dan mendapati air tidak mengalir dari mulut pipa,pendekatan pemecahan masalh yang cepat termasuk mencari titik sepanjang pipa tempat untuk menemukan adanya simpul pada pipa.Pemecahan masalah dalam situasi klinis dapat mencakup perawat memasuki ruangan pasien dan mendapati klien dalam keadaan nyeri.Pengkajian posisi klien ditempat tidur menemukan bahwa klien berbaring dengan cara meringkuk.Selang kateter menusuk kulit pasien .Perawat mengubah posisi klien dan meluruskan selang jauh dari tubuh klien .sebagai hasil klien mengekspresikan rasa leganya dari ketidak nyamanan perawat mendapatkan informasi yang mengklrifikasi ketidaknyamanan klien dan jalan keluar yang digunakannya untuk menunjukkan keberhasilan .Pemecahan masalh yang efektif juga mencakup perawat mengevaluasi jalan keluar sepanjang waktu untuk memastikan bahwa jalan keluar tersebut masih efektif .Perawat kembali keruangan klien untuk mengevalusi apakah ketidaknyamanan kembali dirasakan klien .Mungkin perlu mencoba pilihan yang berbeda bila masalh berulang .Kemampuan memecahkan masalah dalam situasi memungkinkan perawat merapkan pengetahuan tersebut pada situasi klien lainnya.

Dalam pembuatan keputusan individu memiliki tindakan untuk memenuhi tujuan .Sebagai contoh,pengambilan keputusan terjadi jika seseorang memutuskan bagaiman cara menggunakan waktunya atau makanan yang akan dimasak untuk makan malam.Untuk membuat keputusan .seseorang harus mengkaji semua pilihan ,menimbang,setiap pilihan tersebut terhadap serangkaian criteria ,dan kemudian membuat pilihan akhir.Sebagai contoh ketika perawat membuat keputusa tentang tempat bekerja ,beberapa criteria dipertimbangkan :lokasi reputasi dari institusi yang dipilih ,tingkat pengaturan staf ,kesempatan untuk kemajuan professional ,dan kompensasi.Keputusan harus dibuat secara bebas dengan dasar nilai dan keinginan individu .Sekali keputusan telah dibuat individu harus yakin bahwa keputusan tersebut adalah pilihan yang terbaik.

Kompotensi berpikir kritis spesifik dalam situasi klinis mencakup pertimbangan diagnostic ,kesimpilan klinis ,dan pembuatan keputusan klinis .Dokter pekerja social ,dan professional perawatan keshatan lainnya menggunakan kompotensi yang sama .Suatu contoh pemeriksaan diagnostic beralasan termasuk perawat yang membuat pengkajian

Page 4: Berfikir Kritis

berkesinambunganberdasarkan masalh medis klien (Carnevali &Thomas ,1993).meskipun perwat tidak membuat diagnose medis ,perawat mencari tanda dan gejala yang diantisifasi yang merupakan hal umum untuk mendignosis ,untuk membantu membuat kesimpulan klinis tentang kemajuan klien .Sebagai contoh ,klien yang mengalami riwayat infark myocardium(“serangan jantung”)harus dipantau terhadap kekambuan nyeri dada atau ketidakteraturan tanda vital.Perwat merupakan mata dan teliga dari dokter dan harus mampu untuk secara kritis menganalisis situasi klinis yang terus berubah sehingga kebutuhan mendesak klien dapat diantisipasi .Ini merupakan kolaboratif penting yang harus diterimah perawat.

Kapan saja perwat mengalami kondisi klinis ,seperti klien dalam kondisi nyeri ,atau yang mengalami cedera pada kulitnya ,suatu keputusan harus dibuat dalam memilih pendekatan yang terbaik untuk mencapai tujuan yang diinginkan .Tujuan secara umum adalah peredaan atau resolusi masalah klien. Proses pembuatan keputusan klinis u/ memilih pendekatan terbaik bagi klien didasarkan pada prioritas masalh dan kondisi klien.perawat membuat keputusan klinis sepanjang waktu dalam upaya u/ memperbaiki kesehatan klien.

Ketika dihadapkan pada suatu keputusan,penting sekali,pertama-tama untuk mengidentifikasi mengapa keputusan diperlukan.pada kasu dimanaklien mengalami sedera pada kulitnya ,perwat harus membuat keputusan mengenai terapi yang dapat meningkatkan penyembuhan dan mencegah cedera lebih lanjut.Strader (1992)menuliskan bahwa criteria u/ pembuatan keputusan harus ditegakkan sehingga pilihan yg tepat dapat dibuat.

Kriteria harus mencakup hal yang berikut:

Apa yang akan dicapai?(penyembuhan kulit)

Apa yang akan dicapai selanjutnya ?(mobilisasi ,nutrisi,dan kenyamanan

Apa yang harus dihindari?(Infeksi)

Sejalan dengan perawat mempertimbangkan criteria,terjadi tingkat pengurutan preoritas.ketika perawat mempreoritaskan keputusan yang harus dibuat ,terapi keperawatan dipilih untuk menghilangkan masalah ..Rentang pilihan yang luas mungkin saja ada,dari terapi keperawatan sampai strategi klien.perawat emilih,menguji,dan mengevaluasi pendekatan.Strader (1992) menulisakan bahwa troubleshooting juga merupakan bagian dari pembuatan keputusan .perawat u/ mencoba mengantisipasi tentang sesuatu yg tidak berjalan lancer dan mempertimbangkan pendekatan alternative u/ meminimalkan atau mencegah masalah.sebagai contoh perawat mengkaji status eliminasi klien u/ memastikan bahwa inkontinensia urine atau fekal bukan merupakan masalah

Page 5: Berfikir Kritis

mendasar yg menghambat penyembuhan kulit.perawat melakukan langkah-langkah u/ mengatasi masalah eliminasi sehingga area kulit tidak terpajan terhadap drainase yg mengiritasi atau yg infeksius.

Perawat membuat keputusan mengenai klien secra individual,tetapi mereka juga membuat keputusan mengenai sekelompok klien. Perawat yg bekerja pada jam sibuk diunit rumah sakit kemungkinan merawat beberapa klien .perawat menggunakan criteria u/ menetukan klien mana yg mempunyai prioritas tertinggi. Criteria dapat mencakup faktor-faktor seperti keakutan klien,risiko yg ada pada penundaan pengobatan ,dan harapan klien tentang perawatanyg diberikan perawat.Sebagai contoh ,klien yg baru saja kembali dari kamar operasi mempunyai prioritas tertinggi disbanding klien yg pemulihannya telah diperkirakan dan sedang menunggu pemulangan pada hari berikutnya.Hal yang serupa klienyg mengalami perubahan tekanan darah tiba-tiba dibarengi dengan penurunan kesadaran membutuhkan perhatian perawat segera disbanding dengan klien yg harus dibantu u/ berjalan ke lorong ruangan .Perawat lebih dulu mengunjungi klien yg tidak mempunyai pengunjung dan yg baru saja mendapat diagnose kanker,sebelum memeriksa klien bedah yg keluarganya baru saja tiba.agar perawat mampu mengatasi bebagai masalah kelompok klien yg ada ,pembuatan keputusan berkelanjutan sangat penting.selain itu manejemen waktu merupakan bagian dari pembuatan keputusan dan memastikan bahwa waktu perawat digunakan dengan baik dan bahwa perawat cukup tanggap terhadap kebutuhan klien.

Pembuatan Keputusan Klinis Untuk Kelompok Klien

Identifikasi masalah dengan stiap klien Bandingkan klien dan dan tetapkan masalah mana yg lebih mendesak berdasarkan

kebutuhan dasar,status klien yg tidak stabildan kompleksitas masalh Antisipasi waktu yg akan dibutuhkan u/ mencapai prioritas masalh Putuskan bagaimana cara membandingkan aktivitas u/ memecahkan lebih dari

satu masalah pada setiap kesempatan Pertimbangkan bagaimana cara melibatkan klien sebagai pembuat keputusan dan

partisipasi dalam perawatan.

Sikap untuk berpikir kritis

Komponen keempat dari berpikir kritis adalah sikap untuk berpikir kritis.Sikap ini adalah nilai yang ahrus ditunjukkankeberhasilannya oleh pemikir kritis .Indidividu harus menunjukkan pemikiran kognitif secara kritis

Page 6: Berfikir Kritis

Tanggung gugat

ketika individu menghadapi situasi yang membutuhkan berpikir kritis,adalah tugas individu tersebut untuk mudah menjawab apapun keputusan yang dibuatnya sebagai perawat professional,perwat harus membuat keputusan dalam beresponterhadap hak kebutuhan dan minat klien .perwat harus menerimah tanggung gugat untuk apapun penilaian yang dibuatnya atas nama klien.

Berpikir mandiri

Sejalan dengan orang yang menjadi dewasa dan mendapatkan pengetahuan baru,mereka belajar memprtimbangkan ide dan konsep dengan rentang yang luas dan membuat penilaian mereka sendiri .untuk berpikir secara mandiri seseorang menantang cara tradisional dalam berpikir,dan mencari rasional dan jawaban logis untuk masalah yang ada.Selama bertahun-tahun perawat memasase area kulit klien yang terpajang tekanan ,dengan pemikiran bahwa sirkulasi pada area tersebut akan membaik.manfaat dari massae terhdap integritas jaringan dibawahnya?sebagai hasil praktek keperawatan telaah berubah dan massase pada daerah yang mengalami tekanan ini dihindari.

Mengambil risiko

Individu harus ide-idenya ditelaahdan harus dapat menerimah pemikiran baru.perlu dibutuhkan niat dan kemauan mengambil risiko untuk mengenali keyakinan apa yang salah dan untuk kemudian melakukan tindakan didasarkan pada keyakinan yang didukung oleh fakta dan bukti yang kuat .

Kerendahan hati

Perlu untuk mengetahui keterbatasan diri sendiri .pemikir kritis menerimah bahwa mereka tidak mengetahui dan mencoba untuk mendapatkan pengetahuan yang diperlikan untuk membuat keputusan yang tepat.kapan saja perawat ditari keruang unit keperawatan yang berbeda didalam rs untuk bekerja ,mungkin ada klien dalam kondisi dimana perawat tidak memberikan perawatan .perawat mungkin enggan bahwa dirinya belum berpengalaman ,keinginan untuk berhadapan dengan perawat yang lebih berpengalaman dan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan untuk menangani masalh klien dengan tepat memanpukan perawat menjadi dewasa secara professional.

Integritas

Page 7: Berfikir Kritis

Berpikir kritis mempertanyakan dan menguji pengetahuan dan keyakinan pribadinya setelah menguji keyakinan dan pengetahuan orang lain .integritas pribadi membangun rasa percaya sejawat dan bawahan.orang yang mempunyai integritas lebih cepat berkeinginan untuk mengakui segala ketidakkonsistenan dalam ide dan keyakinannya.

Ketekunan

Pemikir kritis terus bertekad untuk menemukan solusi yang efektif untuk masalah perawatan klien .solusi yang cepat dalah hal yang tidak dapat diterimah .perawat belajar sebanyak mungkin mengenai masalh,mencoba bebagai pendekatan untuk perawatan ,dan terus mencari sumber tambahan sampai pendekatan yang tepat .

Kreativitas

Kreativitas mencakup berpikir original.Hal ini berarti menemukan solusi diluar apa yang dilakukan secara tradisional.

Standar untuk berpikir kritis

Komponen kelimah dari berpikir kritis mencakup standar intelektual dan professional .ketika perawat memikirkan masalah klien ,penting sekali artinya untuk menggunakan standar iniuntuk memasikan bahwa keputusan yang tepat telah dibuat .

Standar professional untuk berpikir kritis mengacu pada criteria etik untuk penilaian perawatan dan criteria untuk tanggung jawab dan tanggung gugat professional .

Tingkat berpikir kritis dalam keperawatan

Model berpikr kritis membantu memperlihatkan kompleksitas dari proses pembuatan keputusan dalam keperawatan.Sejalan dengan perawat mendapat pengetahuan baru dan matur tentang professional kompoten ,maka kemampuannya untuk berpikir secara kritis juga berkembang.Model Kataoka-Yahiro & Saylor,(1994)mengidentifikasi 3 tingkat berpikir kritis dalam keperawatan:tingkat dasar,kompleks,dan komitmen.

Pada tingkat dasar pembelajar mengaggap bahwa yang berwenang mempunyai jawaban yang benar untuk setiap masalh .

Pada tingkat berpikir kritis yang kompleks seseorang secara kontinu mengenali keragaman dari pandangan dan dan persepsi individu .apa yang berubah adalah kemampuan dan inisiatif individu.Tingkat ke 3 dari berpikir kritis adalah komitmen .pada tingkat ini perawat memilih tindakan atau keyakinan berdasarkan alternative yang diidentifikasi pada tingkat berpikir yang kompleks .

Page 8: Berfikir Kritis

TINJAUAN PROSES KEPERAWATAN

Proses keperawatan adalah satu pendekatan pemecahan masalah yang memapukan perwat untuk mengatur dan memberikan akep.proses keperawatan mengandung elemen berpikir kritis yang memungkinkan perawat membuat penilaian dan melakukan tindakan berdasarkan nalar.

Proses adalah serangkaian tahapan yg mengarah pada pencapaian tujuan .tiga karakteristik dari pencapaian adalah tujuan,organisasi,dan kreativitas.Tujuan adalah maksud spesifik atau tujuan dari proses.Organisasi adalah komponen yg diperlukan untuk mencapai tujuan.Kreativitas adalah perkembangan berkesinambungan dari prose itu sendiri.

Pengkajian

Evaluasi Diagnosa keperawatan

Analisis

Implementasi Perencanaan

Gambar: Model proses keperawatan 5 tahap

Page 9: Berfikir Kritis

Ringkasan Proses Keperawatan

Komponen Tujuan TahapPengkajian u/mengumpulkan,memperjelas

dan mengomunikasikan data tentang klie nsehingga terbentuk dasar data.

1. Mengumpulkan riwayat kesehtan

2. Melakukan pemeriksaan fisik

3. mengumpulkan data lab4. Memvalidasi data5. Mengelompokkan data6. Mencatatkan data

Diagnose keperawatan u/ mengidentifikasi kebutuhan perawatan kesehatan ,untuk merumuskan diagnose keperawatan

1. Menganalisis dan menginterpretasi data

2. Menetapkan hasil yang diperkirakan

3. Merumuskan diagnose keperawatan

4. Mendokumentasikan diagnose keperawatan

Perencanaan u/ mengidentifikasi tujuan klien:untuk menentukan hasil yang diperkirakan untuk merancang strategi keperawatan untuk mencapai tujuan perawatan.

1. Mengidentifikasi tujuan klien

2. Menetapkan hasil yang diperkirakan

3. Memilih tindakan keperwatan

4. Mendelegasikan tindakan

5. Menuliskan rencana asuhan keperwatan

6. mengonsulkanImplementasi Untuk mengidentifikasi tujuan

klien u/ menetukan prioritas asuhan,untuk menetukan hasil yang diperkirakan ,untuk merancang strategi keperawatan untuk mencapai tujuan perawatan.

1. Mengkaji kembali klien2. Menelaah dan

memodifikasi rencana perawatan yang sudah ada

3. Melakukan tindakan keperawatan

Evaluasi u/ menetukan seberapa jauh tujuan asuhan telah dicapai

1. Membandingkan respon klien dengan kriteria

2. Menganalisis alas an untuk hasil dan konklusi

Page 10: Berfikir Kritis

3. Memodifikasi rencana asuhan

Penerapan dalam praktek

Pertimbaangan adalah salah satu cara orang berpikir .Seseorang mencerminkan dan sampai pada satu keputusan serta memecahkan masalah .sebagai contoh ketika perawat Nn.Sims,mengamati Tn Sierra sedang duduk diruang pemeriksaan klinik ,berbagai pikiran mulai terlintas dalam benaknya .prilaku klien apa yang dikenali?apa makna dari prilaku tersebut?apakah ada perawat yang telah mengenali perilaku ini sebelumnya ?bagaimana perawat bereaksi terhadap klien ?Perawat mulai menggunakan pertimbangan membantu perawat memutuskan apa yang harus dikatakan pada Tn Sierra setelah klien bertanya ,apakah saya harus dirawat dir s?”respons seseorang mungkin “hanya dokter anda yang tahu.”jawaban ramah yang mungkin ,”jangan khawatir,anda pasti akan lebih baik .”

Metode ilmiah adalah salah satu pendekatan terhadap pertimbangan yang beralih dari fakta-fakta yang pengalaman yang dapat diamati hingga penjelasan masuk akal dari fakta –fakta tersebut .klien di klinik mungkin mengatakan pada perawat bahwa nyeri pungung bawah terjadi setelah ia jatuh dari tangga .dengan perawatan yg lebih dekat perawat menemukan postur membungkuk,meringis,dan gerakan yang lambat dari kursi kemeja pemerikasaan .perilaku klien menunjukkan adanya nyeri ,tetapi perawat akan bertanya ,

“apakah anda merasakn nyeri? Jika ya tolong katakan pada saya dimana tepatnya anda merasakn nyeri tersebut.apakah nyeri tersebut memburuk ketika anda mencoba untuk duduk?”perawt teru melakukan pendekatan pemecahan masalah untuk mempelajari lebih dalam mengenai klien,untuk menetukan sifat masalah,dan pada akhirnya untuk untuk memberikan pendekatan terhadap peredaan ketidaknyamanan yang dialami klien.

Proses keperawatan mencakup pertimbangan ilmiah .perawat membuat kesimpulan tentang makna dari respons klien terhadap masalah kesehatan .suatu pola akan mulai terbentuk sebagai contoh klien mengalami nyeri akut dan mobilitasnya terbatas .perawat terus mengumpulkan informasi sampai klasifikasi yang akurat tentang masalh klien ditetapkan ,seperti diagnose keperawatan berikut:kerusakan mobilitas fisik b/d nyeri punggung akut.defenisi yang jelas tentang masalah klien kemudian memberikan dasar untuk intervensi keperawatan dan evaluasi dari hasil .intervensi keperawatan dirancang untuk menghilangkan nyeri sehingga dengan demikian memperbaiki mobilitas klien.

u/ berhasil dalam dalam menggunakan proses keperawatan ,perawat harus bekerja dalam satu set konsep sebagai kerangka acuan .Agar berguan ,pengumpulan data harus dibuat dalam kaitannya dengan tujuan keperawatan yg akan dicapai sebagai contoh peredaan nyeri.konsep ini penatalaksanaan nyeri adalah dasar u/ penilaian keperawatan dalam bentuk

Page 11: Berfikir Kritis

diagnose ,rencana keperawatan,implementasi,evaluasi.kerangka kerja konseptual seperti penatalaksanaan nyeri atau model teoretis seperti kuarang perawatan diri dari orem memberikan perawat dasar untuk memberikan informasi yg akan dikumpulkan,bidang diagnostic yg dipertyimbangkan dan tujuan keperawatan serta terapi.

Lima langka proses keperawatan

Kerangka proses keperawatan mencakup langkah berikut:pengkajian ,diagnose keperawatan ,perencanaan(termasuk identifikasi hasil yg diperkirakan )implementasi,dan evaluasi.Setiap langkah proses keperawatan penting u/ pemecahan masalah yg akurat dan dengan erat saling berhubungan satu sama lain .Gorden(1995)menguraikan 2 langkah pertama dari pengkajian dan diagnose sebagai komponen diagnose dalam mengidentifikasi masalah dan tiga langkah lainnya sebagai komponen pemecahan masalah .Selama pengkajian perawat mengumpulkan data tentang klien dari berbagai sumber.

Langkah diagnose keperawatan mencakup mengumpulkan data pengkajian dan merumuskan pernyataan diagnose yg mengidentifikasi masalah klien yg berhubungan dengan kesehatan .

Selama tahap perencanaan dari proses suatu rencana perawatan dirumuskan.perencanaan diindividualisasikan berdasarkan data pengkajian dan diagnose keperawatan klien.komponenperencanan adalah identifikasi hasil

Implementasi adalah langkah tindakan dari proses keperawatan .perawat menggunakan beragam pendekatan u/ memecahkan masalah kesehatan klien .

Langkah kelima dari proses keperawatan adalah evaluasi .perawat menetukan kemajuan klien kearah pencapaian hasil yg diharapkan dan tujuan serta keberhasilan intervensi keperawatan .Jika intervensi berhasil diagnose keperawatan klien teratasi.Jika masalah klien menetap ,proses evaluasi memandu perawat u/ merevisi ,menyingkirkan atau menambah terapi .Evaluasi adalah penyelesaian siklus aktivitas dimana hasilnya memberikan efek berkelanjutan pada tahap lainnya dari proses..Evaluasi adalah tahap pemecahan masalh

Keseluruhan proses adalah sekuensial dan interrelasi .setiap tahap bergantung pada tahap sebelumnya .urutannya dadalah logis karena informasi klien dikumpulkan sebelum kebutuhan perawatan kesehatan ditetapkan.Rencana didasarkan pada kebutuhan klien ,dan asuhan keperawatan diberikan sesuai dengan rencana tersebut.Asuhan keperawatan dievaluasi dalam kaitannya dengan pencapaian hasil yg di harapkan.

Page 12: Berfikir Kritis

KONSEP INTI

Berpikir kritis mencakup berpikir diluar solusi tunggal u/ masalah dan difokuskan pada memutuskan alternative apa yang terbaik.

Proses keperawatan adalah kompotensi berpikir kritis yang memandu perawat untuk membuat penilaian tentang perawatan klien

Berpikir kritis didasarkan pada pengetahuan ,pengalaman,kompotensi berpikir kritis,sikaf,dan standar.

Pembuatan keputusan klinik mengharuskan perawat u/ menetapkan dan menimbang criteria dalam memutuskan pilihan terapi terbaik bagi klien.

Tujuan dari proses keperawatan adalah mengidentifikasi kebutuhan perawatan kesehatan klien ,menetapkan rencana asuhan keperawatan dan menyelesaikan intervensi keperawatan yg dirancang untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Proses keperawatan adalah standar u/ praktek keperawatan professional .

Page 13: Berfikir Kritis

LATIHAN BERPIKIR KRITIS

1. Anda diinstruksikan u/ pergi keruangan klien dan memberikan suntikan heparin subkutan.Manual dari prosedur menuliskan langkah-langkah yg harus dilakukan dalam memilih tempat suntikan di abdomen .Ketika anda memasuki ruangan ,klien mengatakan,”lambung saya sakit sekali,saya merasa ingin muntah .”Apa yg anda ingin lakukan ?

2. Tn Javier berusia 66 tahun dan hidup sendiri ia mempunyai tetangga ,Nn.Pena ,yg tinggal disebelah rumahnya .Ia datang ke klinik komunitas setelah 1 bulan didiagnosis diabetes .Penglihatannya buruk ,dan ketika berbicara dengannya anda mengetahui bahwa ia telah lupa tentang instruksi yg telah diberikan selama kunjungan klinik yg terakhir mengenai diet dan jadwal medikasinya.Bagi Tn.Javier,penting baginya u/ menuruti diet dan program medikasi u/ mengontrol gula darahnya dengan baik.Bagaimana anda menerapkan kreativitas dan tanggung jawab dalam pendekatan berpikir kritis anda terhadap perawatan Tn .Javier?