berdasarkan : pmk no. 73/pmk.05/2008 ttg tatacara penatausahaan dan penyusunan lpj bendahara...
DESCRIPTION
PENATAUSAHAAN KAS DAN PENYUSUNAN LPJ BENDAHARA INSTANSI. Berdasarkan : PMK No. 73/PMK.05/2008 ttg Tatacara Penatausahaan dan Penyusunan LPJ Bendahara Kementerian Negara/ Lembaga / Kantor/ Satker ; - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
Berdasarkan:
PMK No. 73/PMK.05/2008 ttg Tatacara Penatausahaan dan Penyusunan LPJ Bendahara Kementerian
Negara/Lembaga/ Kantor/Satker;Perdirjen No. PER-47/PB/2009 ttg Petunjuk Pelaksanaan
Penatausahaan dan Penyusunan LPJ Bendahara Kementerian
Negara/Lembaga/Kantor/Satker.
1
PROGRAM PECEPATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH
2012
PENATAUSAHAAN KAS DAN PENYUSUNANLPJ BENDAHARA INSTANSI
09:06 AM
2
I.II.III.IV.V.
VI.VII.VIII.
PENDAHULUANPOKOK PENGATURANPEMBUKUANLAPORAN PERTANGGUNGJAWABANVERIFIKASI LPJ BNDAHARAKERUGIAN NEGARAALUR PELAPORANALUR PEMBINAAN
AGENDA
IPENDAHULUAN
A. Dasar Hukum B. Manfaat dan TujuanC. Perbedaan Konsepsi Lama/BaruD. Ruang Lingkup
3
• UU No. 1 Tahun 2004, Pasal 53 (1) menyatakan:Bendahara bertanggungjawab secara fungsional atas pengelolaan uang yang menjadi tanggungjawabnya kepada Kuasa BUN.
• PP Nomor 8 Tahun 2006, Pasal 31 menyatakan:Bendahara wajib menatausahakan dan menyusun laporan pertanggungjawaban atas uang yang dikelolanya dalam rangka pelaksanaan APBN;Laporan pertanggungjawaban disampaikan kepada BUN atau Kuasa BUN, Menteri/pimpinan lembaga, dan BPK.
A. Dasar Hukum
4
• PMK No.73/MK.05/2008 ttg Tatacara Penatausahaan dan Penyusunan LPJ Bendahara Kementerian Negara/Lembaga/ Kantor/Satuan Kerja.
• Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor PER-47/PB/2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penatausahaan dan Penyusunan LPJ Bendahara Kementerian Negara/Lembaga/ Kantor/Satuan Kerja.
5
B. Manfaat dan Tujuan 1. Manfaat bagi Bendahara
Pedoman dalam rangka pelaksanaan amanat UU,
Pengawasan ketersediaan dana terkait dengan perintah bayar dari KPA,
Pengawasan pencapaian target anggaran penerimaan. 2. Manfaat bagi Pimpinan Satker
Merupakan managerial report, sebagai sarana untuk:
Pengambilan keputusan dalam pelaksanaan kegiatan operasional sehari-hari terkait dengan keadaan sisa pagu dana yang sesungguhnya
(kuitansi UP dianggap mengurangi pagu dana),
Pelengkap SAI, terkait dengan perkiraan Kas di Bendahara.
6
3. Manfaat LPJ bagi Kuasa BUN/KPPN– Alat monitoring rekening Satker diwilayah kerja
KPPN– Alat monitoring keadaan kas di Bendahara
yang sebenarnya, meliputi:a. Saldo UP/TUP;b. Saldo SPM-LS Bendahara;c. Saldo Pajak;d. Saldo penerimaan lainnya;e. Saldo penerimaan pada Bendahara
Penerimaan.– Alat penguji/rekonsiliasi atas pembukuan yang
dilakukan KPPN dengan Bendahara.– Bahan analisis untuk pelaksanaan pembinaan
kepada Bendahara. 7
4. Manfaat LPJ bagi Kanwil-DJPBN– Alat monitoring keadaan kas di bendahara dan
keadaan rekening Satker diwilayah kerjanya,– Bahan analisis untuk pelaksanaan pembinaan
kepada KPPN dan Bendahara,– Sebagai bahan pertimbangan untuk pemberian
dispensasi TUP.5. Manfaat LPJ bagi Direktorat PKN
– Alat monitoring keadaan kas di bendahara dan keadaan rekening Satker diseluruh Indonesia,
– Bahan analisis untuk pelaksanaan pembinaan kepada Kanwil dan Bendahara,
– Memberikan sumbangan data Neraca dan Laporan Realisasi APBN, khususnya perkiraan Kas di Bendahara.
8
6. Tujuan
• Memenuhi amanat reformasi dibidang Keuangan Negara dengan memberikan pedoman/pengaturan yang komprehensif mengenai penatausahaan kas Bendahara instansi
• Menggantikan konsepsi lama yang berakar dari produk hukum kolonial dan ketinggalan jaman
9
C. Perbedaan Konsepsi Lama/BaruKonsepsi lama
(KMK 332/1968)Konsepsi baru
(UU 1/2004 PP 8/2006 PMK 73/MK.05/2008)
Hubungan Bendahara dengan KPA
•Pengaruh atasan langsung terhadap Bendahara sangat dominan
• Bendahara tidak dapat dipengaruhi oleh atasan langsung (KPA).• Bendahara dapat menolak perintah bayar yang diajukan oleh KPA (apabila persyaratan tidak terpenuhi)
10
Konsepsi lama(KMK 332/1968)
Konsepsi baruUU 1/2004 PP 8/2006 PMK
73/MK.05/2008
Hubungan Bendahara dengan KPPN
• Hubungan bendahara dengan KPPN tidak jelas/ tidak diatur
• UU No. 1 Tahun 2004, Pasal 53 (1) mengatur:
Bendahara bertanggung- jawab secara fungsional atas pengelolaan uang yang menjadi tanggung-jawabnya kepada KPPN
• PP 8 Thn 2006 mengatur: Bendahara menyampaikan LPJ kepada KPPN 11
Konsepsi lama(KMK 332/1968)
Konsepsi baru(UU 1/2004 PP 8/2006 PMK
73/MK.05/2008)
Pembukuan Bendahara
• Hanya mengatur pembuku- an pada BKU (selebihnya dituangkan dalam modul ajaran BPPK)
• Pengaturan pembukuan sangat kaku (harus tulis tangan dengan tinta warna tertentu)
• Pengaturan lebih luas, meliputi penatausahaan (pengelolaan uang, pembu- kuan dan pertanggungja- wabannya)
• Pengaturan pembukuan sangat luwes (dapat dengan tulis tangan dan/atau menggunakan komputer)
12
D. Ruang Lingkup Pengaturan
1. Seluruh Bendahara Penerimaan satuan kerja Kementerian/Lembaga
2. Seluruh Bendahara Pengeluaran satuan kerja Kementerian/Lembaga
3. Bendahara Pengeluaran pengelola dana dekonsentrasi dan tugas perbantuan
4. Tidak termasuk Bendahara Pengeluaran penyalur dana dalam rangka APBD
13
IIPOKOK
PENGATURAN A. Hubungan Bendahara dengan PA/KPAB. Hubungan Bendahara dgn BUN/Kuasa BUNC. Penatausahaan KasD. Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP)E. Persamaan Konsepsi BPP dengan PUMF. Perbedaan Konsepsi BPP dengan PUM
14
A. Hubungan Bendahara dengan PA/KPA
1. Bendahara adalah pejabat fungsional2. Bendahara diangkat oleh PA/KPA tetapi secara
fungsional bertanggungjawab kepada BUN/Kuasa BUN
3. Bendahara wajib menolak perintah bayar dari PA/KPA apabila persyaratan tidak terpenuhi (kelengkapan, perhitungan dan ketersediaan dana)
4. Bendahara bertanggungjawab secara pribadi atas pembayaran yang dilaksanakan
15
B. Hubungan Bendahara dgn BUN/Kuasa BUN
1. Bendahara secara fungsional bertanggung jawab kepada BUN/Kuasa BUN
2. Bendahara wajib menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban atas uang yang dikelolanya kepada BUN atau Kuasa BUN
3. BUN/Kuasa BUN melakukan verifikasi atas Laporan Pertanggungjawaban Bendahara
4. BUN/Kuasa BUN dapat mengenakan sanksi atas ketidak patuhan penyampaian LPJ Bendahara 16
C. Penatausahaan kas1. Bendahara penerimaan dan bendahara
pengeluaran tidak boleh saling merangkap kecuali dalam hal tertentu dengan kondisi tertentu dengan ijin BUN/Kuasa BUN
2. Bendahara wajib menatausahakan seluruh transaksi satuan kerja (termasuk SPM-LS), namun bertanggung jawab sebatas uang yang dikelolanya dalam rangka pelaksanaan APBN
3. Bendahara tidak diperkenankan menyimpan uang atas nama pribadi
4. Bendahara dan penyelenggara kegiatan dalam rangka melakukan pembayaran wajib melakukan pemotongan kewajiban (pajak dan bukan pajak) pihak ketiga kepada negara
5. Bendahara melakukan pembayaran atas perintah PA/KPA dhi. PPK
17
6. Bendahara wajib menolak perintah bayar dari PPK apabila persyaratan tidak terpenuhi dan bertang-gungjawab secara pribadi atas pembayaran yang dilaksanakannya
7. Penerimaan yang merupakan penerimaan negara harus segera disetor ke Kas Negara dan tidak dapat dipergunakan langsung untuk membiayai pengeluaran kecuali diatur khusus dalam peraturan perundang-undangan tersendiri
8. Pada akhir tahun anggaran/kegiatan, bendahara wajib menyetor seluruh uang negara yang dikuasainya ke Kas Negara
9. Bendahara menyampaikan LPJ kepada KPPN paling lambat 10 hari kerja bulan berikutnya, dengan disertai salinan rekening koran
10. PPK menyampaikan SPP kepada PA/Kuasa PA disertai bukti-bukti pengeluaran
11. KPA melakukan pemeriksaan kas sekurang-kurangnya satu kali dalam satu bulan.
18
D. Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP)
1. BPP adalah bendahara yang bertugas membantu Bendahara Pengeluaran untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan
2. BPP diangkat oleh Menteri/pimpinan lembaga atau pejabat yang diberi kuasa, atas dasar pertimbangan lokasi dan kompleksitas kegiatan
3. Ketentuan mengenai penatausahaan kas untuk Bendahara Pengeluaran berlaku juga bagi BPP
4. Pada akhir tahun anggaran/kegiatan, BPP wajib menyetorkan seluruh uang negara yang dikuasainya ke kas negara, khusus sisa UP dikembalikan kepada Bendahara Pengeluaran
19
5. BPP menyampaikan LPJ kepada Bendahara Pengeluaran paling lambat 5 hari kerja bulan berikutnya, dengan disertai salinan rekening koran
6. Bendahara Pengeluaran dapat membukukan transaksi atas dasar nilai/jumlah yang tertuang dalam laporan pertanggungjawaban BPP.
20
E. Persamaan Konsepsi BPP dgn PUM
• Menerima uang dari bendahara
• Ditunjuk untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan
• Melakukan pembayaran
• Diangkat oleh PA/Kuasa PA
21
F. Perbedaan Konsepsi BPP dgn PUM
P U M B P P
• Tidak bertanggungjawab atas uang yang dikelolanya, tanggung jawab tetap berada pada Bendahara Pengeluaran
• Bertanggungjawab atas uang yang dikelolanya
• Tidak melakukan pembukuan dan tidak menyusun LPJ/ hanya melakukan pencatatan
• Melakukan pembukuan dan menyusun LPJ sebagaimana bendahara
• Apabila terjadi kerugian negara yang dikenakan tuntutan perbendaharaan adalah Bendahara Pengeluaran
• Apabila terjadi kerugian negara dapat dikenakan tuntutan perbendaharaan
22
• Bukan pejabat fungsional • Pejabat fungsional
IIIPEMBUKUAN BENDAHARA
A. Prinsip PembukuanB. Dokumen Sumber PembukuanC. Pembukuan Dengan KomputerD. Diagram Pembukuan Bdh
PenerimaanE. Diagram Pembukuan Bdh
PengeluaranF. Diagram Pembukuan BPP 23
A. Prinsip Pembukuan1. Bendahara wajib menyelenggarakan
pembukuan2. Setiap transaksi harus segera dicatat dalam
Buku Kas Umum sebelum pembukuan dalam buku-buku pembantu dan pengawasan anggaran
3. PA/KPA dapat menentukan buku-buku bantu/register selain Buku Kas Umum
4. Pembukuan dilaksanakan berdasarkan asas bruto
5. Pembukuan dapat dilakukan dengan tulis tangan dan/atau komputer
6. KPA melaksanakan pemeriksaan kas sekurang-kurangnya satu kali dalam satu bulan
24
B. Dokumen Sumber Pembukuan
1. DIPA yang telah mendapat pengesahan2. SPM-UP/SPM-TUP/SPM-GUP/SPM-LS yang
telah diterbitkan SP2D3. SSP/SSBP/SSPB yang telah mendapat NTPN
dan NTB/NTP/NPP4. Kwitansi/dokumen pembayaran atas uang
yang bersumber dari UP atau LS-Bendahara5. Faktur pajak atas potongan uang yang
bersumber dari UP atau LS-Bendahara6. SBS/bukti penerimaan Bendahara
Penerimaan
Adalah seluruh dokumen terkait dengan uang yang dikelola Bendahara serta transaksi dalam rangka pelaksanaan anggaran satuan kerja, antara lain:
25
C. Pembukuan dengan Komputer
1. Bendahara wajib mencetak BKU dan buku-buku Pembantu, sekurang-kurangnya satu kali dalam satu bulan
2. Bendahara wajib menatausahakan hasil cetakan yang ditandatangani Bendhara dan KPA
3. Bendahara wajib memelihara database pembukuan
26
DDIAGRAM PEMBUKUAN
BENDAHARA PENERIMAAN
27
Dokumen Sumber/ Transaksi
B K U
BP Kas
BP XX
BP XXX
BP XXXX
Was MAP
Pe’ sahan
D K D K D K D K D K Target
Real
DIPA/Target
SBS SSBP (strn Bdh)
SSBP (strn WB)
28
BENDAHARA PENERIMAAN
90
90
90
30
30
303
030
301
010
10
10
EDIAGRAM PEMBUKUAN
BENDAHARA PENGELUARAN
29
1.Transaksi Non Kas2.Transaksi atas UP3.Transaksi atas SPM-LS-Bdh4.Transaksi atas LPJ-BPP5.Transaksi atas UM Perjadin6.Transaksi Lain-lain
1. TRANSAKSI NON KAS
Dokumen Sumber/ Transaksi
B K U
BP Kas
BP UP
BP-Ls
Bdh
BP Paja
k
Was MAK
Pe’ sahan
D K D K D K D K D K D K
DIPA
SPM-LS Phk3
30
BENDAHARA PENGELUARAN
90
90
90
15
15
15
15
2. TRANSAKSI atas UP
Dokumen Sumber/ Transaksi
B K U
BP Kas
BP UP
BP-Ls
Bdh
BP Paja
k
Was MAK
Pe’ sahan
D K D K D K D K D K D K
SPM-UP/TUP
Potongan Kwitansi (bruto)
Faktur Pjk SPM-GUP
Potongan SSPSSBP(setoran sisa UP)
31
BENDAHARA PENGELUARAN
25
25
250 0 0
20
20
20
202 2 2
20
20
20
200 0 0
2 2 25 5 5
3. TRANSAKSI atas SPM-LS-BDH
Dokumen Sumber/ Transaksi
B K U
BP Kas
BP UP
BP-Ls
Bdh
BP Paja
k
Was MAK
Pe’ sahan
D K D K D K D K D K D K
SPM-Ls-Bdh Potongan
Kwt/td terima
SSPB
32
BENDAHARA PENGELUARAN
30 3
30 330 327
27
30
30
22
22
225 5 5
4. TRANSAKSI atas LPJ-BPPDokumen Sumber/ LPJ-BPP
B K U
BP Kas
BP BPP
BP UP
BP-Ls
Bdh
BP Paja
k
Was MAK
Pe’
sahan
D K D K D K D K D K D K D K
Bukti Penyaluran dana Kpd BPP
Belanja atas UP
Pengmb sisa UP
Pemb. Ls-BdhSetoran sisa Ls-BdhPungutan Pajak
Setoran Pajak
33
BENDAHARA PENGELUARAN
30
30
30
30
17
17
173 3 3
17
6 6 64 4 4
2 2 22 2 2
3
5. TRANSAKSI atas UM Perjadin
Dokumen Sumber/ Transaksi
B K U
BP Kas
BP UM
BP UP
BP-Ls
Bdh
Was MAK
Pe’ sahan
D K D K D K D K D K D K
Bayar UM PerjadinBukti/Kwts PerjadinKekurangan bayarKelebihan bayar UM
34
BENDAHARA PENGELUARAN
10
10
10
10
12
12
12
12
2 2 2 2
X X X X
6. TRANSAKSI atas Penerimaan LAIN-LAIN
Dokumen Sumber/ Transaksi
B K U
BP Kas
BP UP
BP-Ls
Bdh
BP Lain
2
Was MAK
Pe’ sahan
D K D K D K D K D K D K
Penerimaan Lain-LainPengeluaranSSBP
35
BENDAHARA PENGELUARAN
3 3 3
3 3 3
FDIAGRAM PEMBUKUAN
BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU
36
1. Penerimaan Dana dari Bdh Pengeluaran
2. Belanja atas Dana UP3. Pembayaran atas Dana SPM-LS-Bdh
Dokumen Sumber/ Transaksi
B K U
BP Kas
BP UP
BP-Ls
Bdh
BP Paja
k
Was MAK
Pe’ sahan
D K D K D K D K D K D K
Td terima: Dana UP Dana Ls-
Bdh
37
BPP1. Penerimaan Dana
dari Bendahara Pengeluaran
20
20
20
201
010
10
2. Belanja atas Dana UP
Dokumen Sumber/ Transaksi
B K U
BP Kas
BP UP
BP-Ls
Bdh
BP Paja
k
Was MAK
Pe’ sahan
D K D K D K D K D K D K
Kwitansi (bruto)
Faktur Pjk
SSP Str ke BdhSPP-GUP
38
BPP
17
17
17
172 2 2
2 2 23 3 3
17
17
17
3 3
3. Pembayaran atas Dana LS-Bdh
Dokumen Sumber/ Transaksi
B K U
BP Kas
BP UP
BP-Ls
Bdh
BP Paja
k
Was MAK
Pe’ sahan
D K D K D K D K D K D K
Kwt/td terima
SSBP 39
BPP
6 6 64 4 4
IVLaporan
Pertanggungjawaban (LPJ)
A. Pengertian LPJB. Bentuk LPJC. Alur Pembayaran pada SatkerD. Alur Penyusunan LPJE. SanksiF. Perbedaan LPJ deng LK 40
A. Pengertian LPJ1. LPJ adalah bentuk pertanggungjawaban
Bendahara yang menyajikan informasi tentang:a. Keadaan pembukuan pada bulan pelaporan
meliputi saldo awal, penambahan, penggunaan, dan saldo akhir dari buku- buku pembantu
b. Keadaan kas pada akhir bulan pelaporan meliputi uang tunai di brankas dan saldo rekening bank
c. Hasil rekonsiliasi internal (antara pembukuan bendahara dengan unit akuntansi)
d. Penjelasan atas selisih (jika ada) antara saldo pembukuan dan saldo kas
2. LPJ disusun berdasarkan BKU, buku-buku pembantu dan buku pengawasan anggaran yang telah diperiksa dan direkonsiliasi oleh KPA/PPK
3. LPJ Bendahara diketahui oleh KPA dan disampaikan secara bulanan dengan disertai salinan rekening koran kepada BUN/Kuasa BUN, Menteri/Pimpinan Lembaga, dan BPK.
41
BBENTUK LPJ
42
1.Bentuk LPJ Bendahara Penerimaan
2.Bentuk LPJ BPP3.Bentuk LPJ Bendahara
Pengeluaran
I. Keadaan PembukuanJenis Buku Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
A. BP Kas ………….
1. BP Kas (tunai/bank) …………… ………….. ……………. ………….
B. BP selain Kas ………….
1. BP ….2. BP …..3. BP ……4. BP Lain-lain
…………..…………..………….…………..
…………..…………..………….…………..
…………..…………..………….…………..
…………..…………..………….…………..
II. Keadaan kas Uang tunai + di Rek. Bank
III. Hasil rekonsiliasi internal1. Penerimaan yang telah disetor ke Kas Negara = …….2. Pembukuan menurut UAKPA = …….3. Selisih pembukuan Bendahara dengan UAKPA (1-2) = ……..
IV. Penjelasan Selisih Kas dan Selisih Pembukukan1. Jelaskan selisih kas (I.A – II) ………..2. Jelaskan selisih pembukuan (III.3) ……..
1. Bentuk LPJ Bendahara Penerimaan
I. Keadaan PembukuanJenis Buku Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
A. BP Kas/UM ………….
1. BP Kas (tunai/bank)2. BP UM Perjadin
…………….................
…………..…………..
…………….…………….
………….………….
B. BP selain Kas/UM ………….
1. BP UP - Belanja MA ….. - Belanja MA ….. - Pengembalian UP2. BP LS-Bdh - Pembayaran - Setoran atas LS-Bdh3. BP Pajak4. BP Lain-lain
…………..
…………..
………….…………..
…………..
…………..
………….…………..
…………..…………………….………….…………..………….………….………….…………..
…………..
…………..
………….…………..
II. Keadaan kas Uang tunai + di Rek. Bank
III. Selisih Kas ( I.A.1 – II)
V. Penjelasan Selisih Kas jelaskan selisih kas ………..
2. Bentuk LPJ BPP
I. Keadaan PembukuanJenis Buku Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
A. BP Kas/UM/BPP ………….
1. BP Kas (tunai/bank)2. BP UM Perjadin3. BP BPP (kas di BPP)
…………….................……………
…………..…………..……………
…………….…………….…………….
………….………….…………..
B. BP selain Kas/UM/BPP ………….
1. BP. UP2. BP LS-Bdh3. BP Pajak4. BP Lain-lain
…………..…………..………….…………..
…………..…………..………….…………..
…………..…………..………….…………..
…………..…………..………….…………..
II. Keadaan kas Uang tunai + di Rek. Bank
III. Selisih Kas ( I.A.1 – II)
IV. Selisih UP (hasil rekonsiliasi internal)1. Saldo BP UP + Kuitansi UP yg belum disahkan = …….2. Saldo UP menurut UAKPA (SAI) = …….3. Selisih pembukuan UP (1-2)
V. Penjelasan Selisih Kas dan Selisih Pembukukan UP1. Jelaskan selisih kas ………..2. Jelaskan selisih pembukuan UP ……..
3. Bentuk LPJ Bendahara Pengeluaran
CALUR PEMBAYARAN PADA SATKER
46
1. Alur Pembayaran dengan UP2. Alur Pembayaran Langsung3. Alur Pembayaran Langsung melalui
Bendahara
PPK
Pihak ke 3
PPSPMKPPN
BENDAHARA
UAKPA
belanja
1
5SPP-GUP SPM-GUP 6Uji & periksa
SP2DGUP
7a
7b
Uji & periksa
SP2DGUP
8
9
Bukukan
1. Alur Pembayaran dengan UP
Posting
BO I
SP2DGUP
Perintah
Uji & periksaBukukan
2
3
4
7C
KonsepSPM
SP2DGUP
PPK
Pihak ke 3
PPSPMKPPN
BENDAHARAUAKPA
Kontrak
1
2SPP-LS SPM-LS 3 Uji & periksa
SP2DLS
4a
4b
Uji & periksa
SP2DLS
5
6
Bukukan
2. Alur Pembayaran Langsung
Posting
BO I
SP2DLS
4C
KonsepSPM
SP2DLS
PPK
Pihak ke 3
PPSPMKPPN
BENDAHARAUAKPA
Kontrak
6
1SPP-LS SPM-LS 2
Uji & periksa
SP2DLS
3a
3b
Uji & Periksa
SP2DLS
4
5
3. Alur Pembayaran Langsung melalui Bendahara
BO I
SP2DLS
8
KonsepSPM
Perintah
3c
7
Uji & periksaBukukanBukuka
nPosting
SP2DLS
DALUR PENYUSUNAN LPJ
50
1. Alur Pembayaran dan Penyusunan LPJ-BPP2. Alur Penyusunan LPJ Bendahara
KPPNPPSPMPPK
BENDAHARABPP
Uji & periksa
1
2
3
Bukukan4
LPJ-BPP
6b
6aSPP
Bukukan
Uji & periksa
Pihak ke 3
1. Alur Pembayaran dan Penyusunan LPJ-BPP
PerintahBelanja
5
PPK
Pihak ke 3
PPSPM KPPN
BENDAHARAUAKPA
Kontrak
SPP SPM
2. Alur Penyusunan LPJ Bendahara
BO I
SP2D
PembukuanPosting
KonsepLPJ
KonsepLK LK
LPJ
LPJRekon
E. Sanksi Keterlambatan Penyampaian LPJ
1. Atas keterlambatan penyampaian LPJ, dapat dikenakan sanksi berupa penundaan penerbitan SP2D atas SPM-GUP/SPM-TUP
2. Sanksi tidak membebaskan Bendahara dari kewajiban menyampaikan LPJ
53
F. Perbedaan LPJ dengan LK1. LK adalah pertanggungjawaban PA/KPA yang
menjadi lingkup Sistem Akuntansi Instansi (accountability report). Dalam LK, kas di bendahara adalah saldo UP/TUP yang belum di SPM-GU kan dan belum disetorkan ke rekening kas negara
2. LPJ adalah pertanggungjawaban bendahara selaku pejabat fungsional (managerial report). Dalam LPJ, kas dibendahara mencakup seluruh uang dalam pengelolaan bendahara
3. Informasi/data LPJ dapat digunakan dalam penyusunan LK, terkait dengan akun Kas di Bendhara.
54
B A B VVERIFIKASI LPJ BENDAHARA
A. PELAKSANAAN VERIFIKASI OLEH KPPNB. PENYAMPAIAN HASIL VERIFIKASI
55
A. PELAKSANAAN VERIFIKASI OLEH KPPNUntuk LPJ Bendahara Penerimaan:• Menguji kebenaran saldo awal• Menguji kebenaran saldo uang di rekening bank dengan
salinan rekening koran Bendahara Pengeluaran• Menguji kebenaran perhitungan• Meneliti kepatuhan bendahara dalam penyetoran
penerimaan negaraUntuk LPJ Bendahara Pengeluaran:• Menguji kebenaran saldo awal• Menguji kebenaran saldo uang di rekening bank dengan
salinan rekening koran Bendahara Pengeluaran• Menguji saldo UP dengan cara membandingkan dengan
Kartu Pengawasan Kredit Angaran yang ada pada KPPN• Menguji kebenaran perhitungan• Meneliti kepatuhan bendahara dalam penyetoran pajak 56
B. PENYAMPAIAN HASIL VERIFIKASI
• Atas dasar LPJ yang diverifikasi dan ditemukan kesalahan, maka LPJ tersebut dikembalikan ke bendahara yang bersangkutan;
• Atas dasar LPJ yang diverifikasi dan dinyatakan benar, KPPN menyusun daftar LPJ bendahara;
• Daftar LPJ Bendahara disampaikan kepada Kanwil DJPBN setempat.
57
Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan
• Atas dasar Daftar LPJ Bendahara yang diterima dari KPPN di wilayah kerjanya, Kanwil DJPBN menyusun Rekapitulasi LPJ Bendahara;
• Rekapitulasi LPJ Bendahara disampaikan kepada Kantor Pusat DJPBN u.p Direktur PKN. 58
Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan
• Atas dasar Daftar LPJ Bendahara yang diterima dari Kanwil DJPBN, Kantor Pusat DJPBN menyusun Rekapitulasi LPJ Bendahara secara nasional.
• Hasil ini digunakan sebagai sumbangan data dalam penyusunan laporan keuangan pemerintah tingkat pusat, serta sebagai bahan dalam menentukan kebijakan terkait dengan kas di bendahara.
59
Daftar LPJ Bendahara Penerimaan Produk KPPN
60
Daftar LPJ Bendahara Pengeluaran Produk KPPN
61
REKAPITULASI LPJ BENDAHARA PENERIMAAN
PRODUK KANWIL DJPBN
62
REKAPITULASI LPJ BENDAHARA PENGELUARAN
PRODUK KANWIL DJPBN
63
REKAPITULASI LPJ BENDAHARA PENERIMAAN
PRODUK KANTOR PUSAT DJPBN
64
REKAPITULASI LPJ BENDAHARA PENGELUARAN
PRODUK KANTOR PUSAT DJPBN
65
VIKERUGIAN NEGARA
(KN)A. Proses Penyelesaian KNB. Hasil Proses Penyelesaian KNC. Persetujuan Penghapusan Kas dan
Pembukuan Bendahara66
1. KPA wajib melaporkan setiap kerugian negara kepada menteri/pimpinan lembaga dan memberitahukan kepada BPK selambat–lambatnya 7 (tujuh) hari setelah kerugian negara diketahui.
2. Menteri/ pimpinan lembaga menugaskan TPKN untuk menindaklanjuti kasus kerugian negara selambat – lambatnya 7 (tujuh) hari setelah menerima laporan.
(sesuai peraturan BPK No.3 Tahun 2007)
A. Proses Penyelesaian KN
67
1. Penghapusan kerugian negara2. Pembebasan penggantian kerugian
negara3. Penggantian kerugian negara dengan
cara penyetoran ke kas negara(sesuai Peraturan BPK No. 3 Tahun 2007)
B. Hasil Proses Penyelesaian KN
68
• Dalam hal kerugian negara diselesaikan dengan cara penghapusan kerugian negara dan pembebasan penggantian kerugian negara, menteri/pimpinan lembaga wajib mengajukan persetujuan penghapusan uang dari perhitungan bendahara kepada Menteri Keuangan ub. Dirjen Perbendaharaan.
• Surat persetujuan penghapusan uang dari perhitungan bendahara yang diterbitkan oleh direktur jenderal perbendaharaan ditetapkan sebagai dokumen sumber pembukuan bendahara dan dibukukan sebagai pengeluaran.
C. Persetujuan Penghapusan Kas dan Pembukuan Bendahara
69
• Apabila kerugian negara diselesaikan melalui penggantian kerugian negara, bukti setor penggantian kerugian negara yang dinyatakan sah ditetapkan sebagai dokumen sumber pembukuan bendahara dan dibukukan sebagai pengeluaran.
70
VIIALUR PELAPORAN
• Alur Pelaporan
71
Alur PelaporanSATUAN KERJA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
UAKPA BENDAHARA KPPN KANWIL DJPB KP DJPB
TRANSAKSI KEUANGAN
LAPORANBULANANREKAP PER
BENDAHARA
PROSES KOMPUTERISASI
VERIFIKASI
PROSES KOMPUTERISASI
PROSES KOMPUTERISASI
PROSES PEMBUKUANBENDAHARA
PROSES S A I
REKON
LPJ
LAPORANBULANAN
LAPORANBULANAN
INTERNET
72
VIIIALUR PEMBINAAN
• Alur Pelaksanaan Pembinaan
73
Alur Pelaksanaan Pembinaan
Dit PKN Kanwil DJPB KPPN Bendahara
74
TOT
TOT
Pembinaan
Pembinaan
Pembinaan
Direktorat Jenderal PerbendaharaanDirektorat Pengelolaan Kas Negara
Jl. Lapangan Banteng Timur 2-4Jakarta Pusat
Telp. 021-3459619021-3449230 (ext.5422)
Fax. 021-3459619
75
76
TERIMA KASIH