berdasarkan arahan pengembangan kawasan prioritas pada rencana tata ruang wilayah kota denpasar

17
Berdasarkan arahan pengembangan kawasan prioritas pada rencana tata ruang wilayah kota Denpasar, kawasan Desa Kesiman Petilan memilki fungsi sebagai pusat perdagangan kota, pusat perdagangan wilayah / sub kota, pusat pemerintahan Tk. I dan Tk. II, pusat pendidikan tinggi dan kebudayaan, kawasan Permukiman dengan kepadatan 300 – 400 jiwa / ha, kawasan ryuang terbuka hijau, taman kota, budaya dan bangunan kuno. Tata bangunan pada tapak adalah sebagai berikut : a. KDB : Maksimum 50% b. KLB : Maksimum 3 x KDB c. Pada ruas jalan yang lebarnya 12 meter kebawah, jarak bangunan dengan Pagar pekarangan depan : 6 meter Pagar Pekarangan samping : 2 meter Gambar 4. 1 Lokasi Tapak yaitu di Desa Kesiman Petilan, Kecamatan

Upload: sudharsana-prayoga

Post on 29-Jul-2015

99 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Berdasarkan Arahan Pengembangan Kawasan Prioritas Pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Denpasar

Berdasarkan arahan pengembangan kawasan prioritas pada rencana tata

ruang wilayah kota Denpasar, kawasan Desa Kesiman Petilan memilki

fungsi sebagai pusat perdagangan kota, pusat perdagangan wilayah / sub

kota, pusat pemerintahan Tk. I dan Tk. II, pusat pendidikan tinggi dan

kebudayaan, kawasan Permukiman dengan kepadatan 300 – 400 jiwa / ha,

kawasan ryuang terbuka hijau, taman kota, budaya dan bangunan kuno. Tata

bangunan pada tapak adalah sebagai berikut :

a. KDB : Maksimum 50%

b. KLB : Maksimum 3 x KDB

c. Pada ruas jalan yang lebarnya 12 meter kebawah, jarak bangunan

dengan

Pagar pekarangan depan : 6 meter

Pagar Pekarangan samping : 2 meter

Pagar pekarangan samping yang berbatasan dengan jalan = pagar

pekarangan depan untuk kavling di sudut jalan

d. Pada ruas jalan yang lebarnya 12 meter ke atas, jarak bangunan :

Pagar pekarangan depan = 0, 5 DMJ + T + H

Pagar Pekarangan samping = 2 m

Pagar pekarangan samping yang berbatasan dengan jalan = pagar

pekrangan depan untuk kavling di sudut jalan

e. Tempat Parkir minimal 20 % dari total luas lantai bangunan

Gambar 4. 1 Lokasi Tapak yaitu di Desa Kesiman

Petilan, Kecamatan Denpasar Timur

Page 2: Berdasarkan Arahan Pengembangan Kawasan Prioritas Pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Denpasar

Implikasi dari karakteristik master plan antara lain jenis dan fungsi

bangunan, tata guna lahan, KDB dan KLB serta kepadatan dan jumlah lantai

bangunan.

A. Lokasi

Gambar 4. 2 Akses menuju tapak

Lokasi tapak berada di Jalan Waribang dimana akses menuju lokasi dapat

dicapai melalui Jalan Bypass Ngurah Rai dan Jalan WR. Supratman.

B. Tata Guna Lahan dan BUA

Jenis penggunaan lahan pada tapak dan diluar tapak adalah sebagai berikut :

Eksisting tapak merupakan lahan pertanian yang ditanami tumbuhan padi

oleh masyarakat sekitar. Sedangkan tata guna lahan di sekitar tapak

dipergunakan sebagai perumahan penduduk, gedung pertunjukkan, lahan

persawahan, stasiun radio swasta dan taman kanak-kanak.

Page 3: Berdasarkan Arahan Pengembangan Kawasan Prioritas Pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Denpasar

Implikasi dari karakteristik tata guna lahan dan BUA antara lain organisasi

ruang pada tapak, bukaan dan tutupan ruang luar serta bukaan dan tutupan

masa bangunan.

C. Aspek Alam

1. Iklim

Kondisi iklim pada tapak berupa iklim tropis dengan masalah terbesar pada

kondisi curah hujan yang tinggi, sinar matahari, kelembaban dan temperatur

udara yang tinggi sehingga berpengaruh pada rancangan bangunan.

A

C

B

C

Sempadan depan diambil

10 m dari as jalan.

Sempadan belakang

diambil 6 m.

Sempadan samping

diambil 5 m.

Sempadan samping

diambil 5 m.

Page 4: Berdasarkan Arahan Pengembangan Kawasan Prioritas Pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Denpasar

Keterangan :

1. Penyinaran matahari, dimana penyinaran matahari rata-rata pada tapak

mencapai 77 % dimana periode matahari bersinar antara pukul 08.00-

16.00 WITA.

2. Curah hujan pada tapak rata-rata mencapai 159,8 mm/tahun dengan

curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari dan Desember.

3. Aliran angin pada tapak memiliki kecepatan antara 4-6 knots dengan

arah angin dari tenggara (April-Oktober) dan barat laut (November-

Maret)

4. Tekanan udara rata-rata mencapai 1.0098 milibar/bulan dan kelembaban

udara rata-rata mencapai 81,6 % perbulan.

5. Temperatur maksimum rata-rata mencapai 31,4˚C dan temperatur

minimum mencapai 20,7˚C per bulan.

Implikasi dari iklim pada tapak antara lain orientasi masa, bukaan dan

tutupan masa, bentuk bangunan, sistem penghawaan dan penerangan pada

bangunan, bahan bangunan, susunan masa dan ruang luar serta tata hijau.

2. Topografi

Gambar 4. 3 Kondisi iklim tapak

Potongan A-A

Potongan B-B

A

B A

B

Page 5: Berdasarkan Arahan Pengembangan Kawasan Prioritas Pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Denpasar

Gambar 4. 4 Keadaan topografi tapak

Persentase kemiringan tapak didapat dari perhitungan :

Perbedaan ketinggian = 6 m

Jarak tegak lurus arah kemiringan = 123 m

Jadi kemiringan tapak = 6 / 123 x 100 % = 5 %

Persentase kemiringan tapak 5%, dengan arah kemiringan kearah timur laut

yaitu kearah Tukad Ayung. Yang perlu diperhatikan adalah masalah drainase

karena aliran air akan menuju kearah belakang tapak sehingga dibutuhkan

saluran drainase menuju ke belakang tapak.

Implikasi dari topografi tapak antara lain KDB dan non KDB, orientasi

masa, susunan masa, pola ruang, pola fisik bangunan, pola jaringan jalan

atau sirkulasi dalam tapak dan pola pembuangan air huj

3. Geologi

Gambar 4. 5 Keadaan topografi tapak

Daya dukung tanah pada tapak baik, dimana kedalaman tanah keras sekitar

12 m dan kedalaman air tanah antara 15 m.

Implikasi dari geologi tapak antara lain KDB dan non KDB, jenis pondasi

dan kedalaman, teknik penggalian pondasi, tata hijau dan penyediaan air

bersih.

4. Hidrografi

Sumber air di dalam tapak :

1. Dalam tanah

Berupa air tanah yang dapat diperoleh pada kedalaman ± 15 meter.

2. Diatas permukaan tanah

A

A7.00

5.00

0.10

Lapisan tanah keras

Lapisan tanah pasir

Lapisan tanah liat

Lapisan tanah humus

POTONGAN A - A

Page 6: Berdasarkan Arahan Pengembangan Kawasan Prioritas Pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Denpasar

Sumber air diatas permukaan berupa air sungai yang berada di bagian

timur tapak.

Sumber air di luar tapak

Sumber air di luar tapak berupa air sungai Ayung dan berasal dari jaringan

PDAM.

Permasalahan yang paling penting untuk hidrologi pada tapak adalah aliran

air yang menuju ke belakang tapak sehingga arah aliran buangan khususnya

air hujan kearah timur tapak (Tukad Ayung) dengan pengolahan air terlebih

dahulu.

Gambar 4. 6 Keadaan hidrografi pada tapak

Implikasi dari hidrografi tapak antara lain penyediaan air bersih dalam tapak

dan KDB dan non KDB.

5. Vegetasi dan Satwa

Tabel 4. 1 Vegetasi di luar tapak

Sumber air dari luar tapak yaitu

Tukad Ayung

Parit sebagai aliran air kotor

pada bagian depan tapak

Area genangan air

pada saat hujan

JENIS DIMENSI KET.

TINGGI LEBAR

Pohon Mangga

Pohon Kelapa

Pohon Pepaya

Pohon Belimbing

Pohon Enau

Pohon Angsana

Pohon Pisang

Pohon Bambu

8 meter

15 meter

3 meter

5 meter

12 meter

4 meter

3 meter

6 meter

10 meter

3 meter

2 meter

2,5 meter

3 meter

2,5 meter

2 meter

3 meter

Berbuah

Berbuah

Berbuah

Berbuah

Berbuah

-

Berbuah

Indah

Page 7: Berdasarkan Arahan Pengembangan Kawasan Prioritas Pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Denpasar

Vegetasi di dalam tapak hanya terdapat beberapa tanaman seperti pohon

akasia dan angsana. Selebihnya berupa lahan pertanian yang lebih banyak

terdapat rumput dan tanaman perdu. Sementara itu pada bagian timur tapak

terdapat deretan pepohonan yang merupakan tempat hidupnya beberapa

satwa seperti burung dan lain-lain. Pepohonan tersebut berfungsi sebagai

penopang tanah sehingga tidak terjadi erosi ke arah aliran sungai dan sebagai

barier kebisingan dari kendaraan yang berasal dari Jalan Bypass Ngurah Rai

yang berjarak sekitar 30 meter di sebelah timur tapak.

Implikasi dari vegetasi dan satwa pada tapak antara lain KDB dan non KDB,

orientasi masa, sususnan masa, bukaan dan tutupan masa, tata hijau dan

pemilihan bahan bangunan.

D. Aspek Kultur

1. Jaringan Jalan dan Sirkulasi

Gambar 4. 8 Keadaan jaringan Jalan Waribang

Jalan Waribang termasuk jalan arteri sekunder, yang menghubungkan antara

jalan WR.Supratman dengan By Pass Ngurah Rai. Jalan ini merupakan jalan

dua jalur dengan lebar jalan adalah enam meter. Volume kendaraan cukup

Gambar 4. 7 Kondisi vegetasi di dalam dan di luar tapak

TAPAK

Tiang telepon

Tiang listrikTiang listrik

1,5 16

POTONGAN A-A

Page 8: Berdasarkan Arahan Pengembangan Kawasan Prioritas Pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Denpasar

tinggi yaitu ± 20 kendaraan permenitnya dan jenis kendaraan yang melintas

di jalan ini antara lain :

6. Sepeda motor : 25% per menit

7. Kendaraan (mobil) : 45% per menit

8. Bus Pariwisata : 25% per menit

9. Truk : 5% per menit

Implikasi dari jaringan jalan dan sirkulasi antara lain letak main enterance

dan side enterance, sistem sirkulasi, area bukaan dan tutupan pada tapak,

orientasi dan susunan masa, bukaan dan tutupan masa serta tata hijau

2. Kebisingan

Kebisingan pada tapak pada umumnya terjadi akibat dari sirkulasi jalan raya

di depan tapak, kegiatan gedung pertunjukkan dan kegiatan penduduk dari

perumahan.

Gambar 4. 9 Keadaan kebisingan

Keterangan :

1. A. Kebisingan berasal dari aktivitas kendaraan pada Jalan Waribang

tepat di sebelah barat daya tapak sehingga menimbulkan kebisingan yang

cukup tinggi dengan tingkat kebisingan 70 dB.

2. B. Kebisingan berasal dari aktivitas perumahan penduduk dan galeri di

sebelah selatan tapak dengan tingkat kebisingan 45 dB (tidak rutin).

3. C. Kebisingan berasal dari air Tukad Ayung dan, dengan tingkat

kebisingan 30 dB.

A

B

C

D

Zone bising

Zone

semi bising

Zone tenang

Page 9: Berdasarkan Arahan Pengembangan Kawasan Prioritas Pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Denpasar

4. D. Kebisingan berasal dari kegiatan pertanian yang berada di sebelah

utara tapak dengan tingkat kebisingan 30 dB.

Jadi kebisingan terbesar berasal dari Jalan Waribang Implikasi dari

kebisingan pada tapak antara lain tata guna lahan (organisasi ruang pada

tapak) dan tata hijau.

3. Utilitas

Gambar 4. 10 Keadaan jaringan Utilitas

Gambar 4. 11 Kondisi jaringan utilitas pada tapak seperti pembuangan air kotor, jaringan listrik,

telepon dan lampu penerangan jalan

Utilitas yang terdapat di sekitar tapak dalam kondisi baik dan lengkap yaitu

terdapat jaringan listrik, telepon, air bersih (PDAM), air kotor, dan lampu

penerangan jalan.

Tiang telepon

Tiang listrikTiang listrik

1,5 16

POTONGAN A-A

....

...

.

....

A

A

..

.

KETERANGAN :

Jaringan listrik

Jaringan telpon

Saluran buangan air kotor/got

Jaringan air bersih ( PDAM )

Tiang Listrik

Tiang Telepon

Tiang Listrik dengan Lampu

Jalan

Page 10: Berdasarkan Arahan Pengembangan Kawasan Prioritas Pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Denpasar

Implikasi dari utilitas tapak antara lain sistem penyediaan air bersih, listrik

dan telepon pada tapak, sistem pembuangan air kotor/hujan serta sistem

pembuangan sampah.

4. View (Pemandangan)

Gambar 4. 12 Kondisi view sekitar tapak

View yang baik terdapat di sebelah timur tapak karena merupakan Tukad

Ayung, perkebunan dan pertanian. Tetapi orientasi utama tetap kearah Jalan

Waribang sebagai akses utama ke dalam tapak.

Berdasarkan pada tata guna lahan di sekitar tapak maka diproyeksikan adanya

perubahan view pada masing-masing sisi yaitu :

a. Pada sisi timur tapak yang merupakan zone perdagangan yang

diproyeksikan akan dibangun pertokoan dan bangunan komersial lainnya.

b. Pada sisi utara tapak merupakan zone permukiman penduduk dan daerah

pengembangan pariwisata dan diproyeksikan berupa bangunan

pertokoan, galeri, penginapan maupun perumahan penduduk.

c. Pada sisi barat tapak merupakan zone Ruang Terbuka Hijau Kota

(RTHK) dengan KDB bangunan 30 % dan diproyeksikan akan dibangun

perumahan penduduk dengan berbagai fasilitas pendukungnya.

A. View sebelah timur tapak berupa Tukad Ayung dan area persawahan

B. View sebelah selatan tapak berupa area persawahan,

perumahan dan galeri

C. View sebelah barat tapak berupa lahan kosong,

persawahan, perumahan dan stasiun radio Top FM.D. View sebelah barat tapak berupa area persawahan

A

BC

D

Page 11: Berdasarkan Arahan Pengembangan Kawasan Prioritas Pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Denpasar

Implikasi dari view atau pemandangan pada tapak antara lain bukaan dan

tutupan pada tapak atau ruang luar, orientasi masa, bukaan dan tutupan masa,

susunan masa serta tata guna atau organisasi ruang pada tapak.

E. Bentuk, Luas dan Batas-batas Tapak

Gambar 4. 13 Bentuk, luas dan batas-batas tapak

Bentuk tapak pada umumnya berbentuk segi empat panjang, yang

memanjang kearah timur laut dengan luas tapak 15.880 m2 atau 1,588 ha dan

dimensi tapak panjang 123 meter dan lebar 115 meter.

Adapun batas tapak adalah :

1. Utara : Perumahan, dan area persawahan.

2. Timur : Tukad Ayung dan area persawahan.

3. Selatan : Area persawahan, perumahan dan galeri.

4. Barat : Perumahan, stasiun radio Top FM, lahan kosong dan

persawahan.

Implikasi dari bentuk, luas dan batas-batas tapak antara lain kepadatan dan

jumlah lantai bangunan, bentuk masa, susunan masa dan besaran masa

bangunan.

4.5.1 Karakteristik Tapak

u80

3010

0

123,59

139,81

132,84

115,56

+13,5+14,5

+15,5

TAPAKLuas = 15.880 m2

+7,5

+9,5+10,5+11,5+12,5

Tukat Ayung

Iklim pada tapak adalah tropis, penyinaran matahari sepanjang tahun, curah hujan merata setiap musim hujan, dan angin bertiup sepanjang musim dan pengaru angin darat dan laut.

akses dan bangunan tidak diletakan pada daerah paling rendah, daerah tersebut dapat dirancang sebagai areal taman atau kolam,

Page 12: Berdasarkan Arahan Pengembangan Kawasan Prioritas Pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Denpasar

Gambar 4. 14 Karakteristik Tapak

Sumber kebisingan yang berasal dari jalan raya utama dapat diminimalisir dengan menggunakan tanaman sebagai barrier, penggunaan tanaman sebagai barrier tersebut dapat memberikan kesan privat namun tidak menimbulkan kesan tertutup pada bangunan di dalam tapak.

Arah drainase pada tapak adalah menuju arah timur tapak, yaitu mengarah pada Sungai Ayung

Orientasi bangunan mengarah kearah jalan dan itu juga membuat orientasi bangunan menghadap arah timur barat. Diperlukan suatu solusi untuk meredam pengaruh cuaca yang nantinya akan mempengaruhi koleksi

jaringan utilitas pada tapak berupa jaringan listrik, lampu penerangan jalan, dan saluran PDAM

Jalur Sirkulasi pada tapak, berupa Jl. Waribang, yang merupakan jalan 2 arah yang dapat dilalui oleh kendaraan roda 2 dan roda 4,. Lebar jalan