berat badan lahir rendah

10
LAPORAN PENDAHULUAN TENTANG “ BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) Pembimbing : Disusun oleh : 1. Rahmat Andi Saputro (P27820413004) 2. Farizky Yovie N (P27820413006) Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya Prodi D3 Keperawatan Sidoarjo

Upload: andik-ok

Post on 30-Sep-2015

32 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Berat Badan Lahir Rendah

TRANSCRIPT

LAPORAN PENDAHULUANTENTANG BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR)

Pembimbing :

Disusun oleh :

1. Rahmat Andi Saputro

(P27820413004)

2. Farizky Yovie N

(P27820413006)

Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya

Prodi D3 Keperawatan Sidoarjo

2015LAPORAN PENDAHULUANBERAT BADAN LAHIR RENDAHA. DEFINISI BBLR

Merupakan bayi (neonatus) yang lahir dengan memiliki berat kurang dari 2500 gram atau sampai dengan 2499 gram. Dalam penentuan bayi dengan berat badan lahir rendah terdapat beberapa istilah yang perlu diketahui seperti prematuritas murni dan dismatur, ialah prematuritas murni atau dikenal dengan nama premature ini mempunyai maksud bahwa neonatus dengan usia kehamilan yang kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan sesuai dengan berat badan untuk masa kehamilan atau dapat dikenal dengan nama neonatus kurang bulan sesuai dengan masa kehamilan. Bayi prematuritas murni ini memiliki ciri diantarannya : berat badan kurang dari 2500 gram, panjang badan kurang dari 45 cm, lingkar kepala kurang dari 33 cm, dan lingkar dada kurang dari 33 cm, masa gestasinya kurang dari 37 minggu, kulit tipis dan transparan, kepala lebih besar daripada badan, lanugo banyak terutama pada dahi, pelipis, telinga, dan lengan, lemak subkutan kurang, ubun-ubun dan sutura lebar, lania minora belum tertutup labia mayora (pada wanita) dan laki-laki testis belum turun, tulang rawan dan daun telinga imatur, bayi kecil, posisi masih posisi fetal, pergerakan kurang dan lemah, tangisan lemah, pernapasan belum teratur dan sering mengalami serangan apnea, reflek tonus leher lemah, reflek menghisap, dan menelan serta reflek batuk belum sempurna. (A.Aziz Alimul Hidayat ).WHO pada tahun 1961 menyatakan bahwa semua bayi baru lahir yang berat badannya kurang atau sama dengan 2500 gram disebut low birth weight infant, karena morbiditas dan mortalitas neonatus tidak hanya bergantung pada berat badannya tetapi juga pada tingkat kematangan bayi tersebut. Definisi WHO tersebut dapat disimpulkan secara ringkas bahwa bayi berat badan lahir rendah adalah bayi yang lahir dengan berat badat kurang dari atau sama dengan 2500 gram. B. ETIOLOGI

Penyebab terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur. Factor ibu yang lain adalah umur, paritas, dan lain-lain. Factor plasenta seperti penyakit vaskuler, kehamilan kembar/ganda, serta factor janin juga merupakan penyebab terjadinya BBLR.

BBLR dapat disebabkan oleh beberapa factor yaitu : 1. Factor ibu

a. Penyakit

1) Toksemia gravidarum

2) Perdarahan anterpartum

3) Trauma fisik dan psikologis

4) Nefritis akut

5) Diabetes mellitus

b. Usia ibu

1) Usia < 16 tahun

2) Usia > 35 tahun

3) Multigravida yang jarak kelahirannya terlalu dekat

c. Keadaan social

1) Golongan social ekonomi rendah

2) Perkawinan yang tidak syahd. Sebab lain

1) Ibu yang perokok

2) Peminum alcohol

3) Ibu pecandu narkotik

2. Factor janin a. Hidramnion

b. Kehamilan ganda

c. Kelainan kromosom

3. Factor lingkungan

a. Tempat tinggal dataran tinggi

b. Radiasi

c. Zat-zat racun

C. KLASIFIKASIBerdasarkan definisi tersebut diatas, bayi berat lahir rendah dapat dikelompokkan menjadi prematuritas murni dan dismaturitas.

1. Prematuritas murni

Adalah bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu dan berat badan sesuai dengan berat badan untuk usia kehamilan atau disebut neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan (NKB-SMK) (Arief,2009).

BAYI PREMATUR

Menurut WHO, bayi premature adalah bayi lahir hidup sebelum usia kehamilan minggu ke 37 (dihitung dari hari pertama haid terakhir). Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bayi premature ditetapkan berdasarkan umur kehamilan. a. Penyebab kelahiran premature

1) Factor ibu

a) Toksemia gravidarum, yaitu pre eklamsia

b) Kelainan bentuk uterus (misalnya uterus bikornis, ikompeten serviks)

c) Tumor (misalnya mioma, uteri, sistoma).

d) Ibu yang menderita penyakit antara lain :

1. Akut dengan gejala panas tinggi (misalnya, tifus abdominalis, malaria)

2. Kronis (misalnya TBC, penyakit jantung, glomerulonefritis)

e) Trauma pada masa kehamilan antara lain :

1. Fisik (misalnya jatuh)

2. Psikologis (misalnya strees)

f) Usia ibu pada waktu hamil kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun

g) Plasenta antara lain plasenta previa, solusio plasenta.

2) Factor janin

a) Kehamilan ganda

b) Hidramnion

c) Ketuban pecah dini

d) Cacat bawaan

e) Infeksi (misalnya, rubella, sifilis)

f) Insufiensi plasenta

g) Inkompatibilitas darah ibu dan janin

3) Factor plasenta

a) Plasenta previa

b) Solusio plasenta

b. Tidak diketahui D. KOMPLIKASI Hipotermia

Hipoglikemia

Perdarahan intracranialE. PENATALAKSANAAN

1. Medikamentosa

Pemberian vitamin K1 :

a. Injeksi 1 mg sekali pemberian, atau

b. Per oral 2 mg sekali pemberian atau 1 mg 3 kali pemberian (saat lahir, umur 3-10 hari, dan umur 4-6 minggu)

2. Diabetic

Pemberian nutrisi yang adekuat

a. Apabila daya isap belum baik, bayi dicoba untuk menetek sedikit demi sedikit

b. Apabila bayi belum bias menetek pemberian ASI diberikan melalui sendok atau pipet.

c. Apabila bayi belum ada reflek mengisap dan menelan harus dipasang selang/ sonde fooding.3. Suportif

Hal utama yang perlu dilakukan adalah mempertahankan suhu tubuh normal :

a. Membersihkan jalan nafas

b. Memotong tali pusat dan perawatan tali pusat

c. Membersihkan badan bayi dengan baby oil/minyak.

d. Memberikan obat mata

e. Membungkus bayi dengan kain hangat

f. Pengkajian keadaan kesehatan pada bayi dengan BBLR

g. Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan :

Membungkus bayi dengan menggunakan selimut bayi yang dihangatkan terlebih dahulu

Menidurkan bayi didalam incubator buatan yaitu dapat dibuat dari keranjang yang pinggirnya diberi penghangat dari buli-buli panas atau botol yang diisi air hangat.

h. Suhu lingkungan harus dijaga

i. Badan bayi harus dalam keadaan kering

j. Jangan menyentuh bayi dengan tangan yang dingin

k. Ukur suhu badan bayi dengan berkala

l. Anjurkan ibu tetap bersama bayi. Bila tidak memungkinkan, biarkan ibu berkunjung setiap saat dan siapkan kamar untuk menyusui.

F. PENCEGAHAN

Pada kasus bayi BBLR pencegahan preventif adalah langkah yang penting. Hal-hal yang dapat dilakukan :1. Meningkatkan pemeriksaan kehamilan secara berkala minimal 4 kali selama kurun kehamilan yang dimulai sejak umur kehamilan muda. Ibu hamil yang diduga berisiko, terutama factor risiko yang mengarah melahirkan bayi BBLR harus cepat dilaporkan, dipantau dan dirujuk pada institusi pelayanan kesehatan yang lebih mampu.

2. Penyuluhan kesehatan tentang pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim, tanda-tanda bahaya selama kehamilan dan perawatan diri selama kehamilan agar mereka dapat menjaga kesehatnnya dan janin yang dikandung dengan baik.

3. Hendaknya ibu dapat merencanakan persalinan pada kurun umur reproduksi sehat (20-34 tahun)

4. Perlu dukungan sector lain yang terkait untuk turut berperan dalam meningkatkan pendidikan ibu dan status ekonomi keluarga agar mereka dapat meningkatkan akses terhadap pemanfaatan pelayanan antenatal dan status gizi ibu selama hamil.