BENTUK LAHAN FLUVIAL KALI LUTUNG, SEMARANG

Rizke Nadya21100115140066

rizke.nadya@gmail.comProgram Studi Teknik Geologi

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

SARI

Kali Lutung adalah sungai di Semarang, Jawa Tengah, Jawa, terletak di antara Pedangsari dan Gedawang, dan juga dekat ke Padalangan. Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui salah satu jenis bentuk lahan di bumi, yaitu fluvial. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana proses terbentuknya bentuk lahan fluvial yang dipengaruhi baik oleh tenaga endogen maupun eksogen. Geologi Kota Semarang berdasarkan Peta Geologi Lembar Magelang - Semarang (RE. Thaden, dkk; 1996), susunan stratigrafinya terdiri atas Aluvium, Batuan Gunung Api Gajah Mungkur, Batuan Gunung Api Kaligesik, Formasi Jongkong, Formasi Damar, Formasi Kaligetas, Formasi Kalibeng dan Formasi Kerek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi lapangan. Bentuk lahan fluvial pada Kali Lutung dengan morfologinya yaitu material-material lepasan. Kali Lutung yang terletak di Perumahan Puri Asri Perdana, Semarang, merupakan sungai yang masih berada pada fase muda. Pada sungai tersebut dapat dijumpai pula erosi vertikal secara efektif yang menggerus daratan dan membaginya menjadi dua bagian sehingga pada bagian tengah daratan itu dapat teraliri air sungai lanjutan pada bagian hulu sungai. Kali Lutung memiliki bentuk lahan fluvial karena bentuk lahan tersebut dipengaruhi oleh adanya air permukaan.

Kata Kunci: bentuk lahan, fluvial, Kali Lutung

ABSTRACT

Kali Lutung is a river in Semarang, Central Java, Java, located between Pedangsari and Gedawang, and also close to Padalangan. This research was conducted with the intent to determine one type of land on earth, fluvial. In addition, this study aims to analyze how the process of formation of fluvial landforms are influenced by both endogenous and exogenous power. Geology Semarang based Geological map sheet Magelang - Semarang (RE. Thaden, et al; 1996), the composition of stratigrafinya composed of Alluvium, Rock Volcano Elephant Mungkur, Rock Volcano Kaligesik, Formation Jongkong, Formation Damar, Formation Kaligetas, Kalibeng Formation and Formation Hoist. The method used in this research is the method of observation. Fluvial landform at the time the monkey with a morphology that is removable materials. Times Lutung located in Puri Asri Housing Prime, Semarang, the river is still at a young stage. At the river can be found also vertical erosion effectively splitting the land into two parts so that the central part of the mainland that can teraliri advanced river water on the upstream side of the river. Lutung times have fluvial landform because the shape of the land affected by the presence of surface water.

Keywords: landform, fluvial, Kali Lutung

PENDAHULUAN

Kali Lutung adalah kali di Semarang, Jawa Tengah, Jawa, terletak di antara Pedangsari dan Gedawang, dan juga dekat ke Padalangan. Penelitian bentuk lahan ini dilakukan pada hari Senin, 9 November 2015. Penelitian ini

dilakukan dengan maksud untuk mengetahui salah satu jenis bentuk lahan di bumi, yaitu fluvial. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana proses terbentuknya bentuk lahan fluvial yang dipengaruhi baik oleh tenaga endogen maupun eksogen. Untuk sampai di Kali Lutung ini,

1

kami berangkat dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum, Universitas Diponegoro, pada pukul 11.30 WIB dengan mengendarai motor melewati Jalan Durian Jaya, Jalan Tusam Timur Raya, Jalan Kanfer Raya, dan Jalan Suren Raya Perumnas ke Jalan Puri Asri Perdana dan sampai di Kali Lutung pada pukul 11.50 WIB. Jadi, perjalanan ditempuh kurang lebih 20 menit tanpa terkena kemacetan. Dalam penelitian ini diinterpretasikan bahwa sungai ini merupakan salah satu jenis sungai muda karena masih banyak terdapat batuan-batuan atau material-material lepasan yang belum terendapkan dan terkompaksi. Erosi juga terjadi dengan arah tegak atau vertikal pada hulu sungai. Selain itu aliran air yang relatif lurus dan cukup tenang juga menunjukan bahwa aliran airnya tidak memiliki energi transportasi yang cukup besar.

GEOLOGI REGIONAL

Struktur geologi yang terdapat di daerah Semarang umumnya berupa sesar yang terdiri dari sesar normal, sesar geser dan sesar naik. Sesar normal relatif berarah barat – timur sebagian agak cembung ke arah utara, sesar geser berarah utara selatan hingga barat laut – tenggara, sedangkan sesar normal relatif berarah barat – timur. Sesar-sesar tersebut umumnya terjadi pada batuan Formasi Kerek, Formasi Kalibening dan Formasi Damar yang berumur kuarter dan tersier.

Geologi Kota Semarang berdasarkan Peta Geologi Lembar Magelang - Semarang (RE. Thaden, dkk; 1996), susunan stratigrafinya terdiri atas Aluvium, Batuan Gunung Api Gajah Mungkur, Batuan Gunung Api Kaligesik, Formasi Jongkong, Formasi Damar, Formasi Kaligetas, Formasi Kalibeng dan Formasi Kerek

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi lapangan yang meliputi pengukuran dimensi, dokumentasi, pengidentifikasian litologi yang terdapat pada Kali Lutung, dan studi literature data sekunder.

DESKRIPSI

Bentuk lahan fluvial pada Kali Lutung dengan morfologinya yaitu material-material lepasan. Litologi yang terdapat hanya dua

jenis, yaitu material soil, yang diakibatkan oleh pelapukan dan erosi, dan lepasan dengan butiran berstruktur massif, butirannya berwarna abu-abu kecokelatan, memiliki ukuran pasir sedang sekitar 0,25 – 0,5 mm (berdasarkan Skala Wentworth, 1922) dengan sortasi baik (well sorted), kemas tertutup dan berbentuk well rounded. Tata guna lahan pada Kali Lutung ini adalah untuk irigasi. Vegetasi yang terdapat di sekitar sungai ialah rumput liar, tanaman perdu, pohon bambu, dan pohon singkong. Dimensinya sekitar 80 m x 4 m. Potensi positif sungai ini adalah sebagai sumber air untuk tanaman sekitar, dan potensi negatifnya ialah banjir. Ciri khusus sungai ini ialah terdapat air tejun rendah dengan ketinggian sekitar 1,5 m.

PEMBAHASAN

Kali Lutung yang terletak di Perumahan Puri Asri Perdana, Semarang, merupakan sungai yang masih berada pada fase muda. Sungai ini memiliki arus air yang cukup lemah dengan debit air yang kecil. Di sungai tersebut banyak sekali batuan-batuan atau material-material lepasan. Hal tersebut terjadi karena belum terjadinya proses pengendapan dan kompaksi pada batuan. Arus yang cukup lemah membuat transportasi butiran batuan terjadi lebih lambat. Pada sungai tersebut dapat dijumpai pula erosi vertikal secara efektif yang menggerus daratan sehingga daratan tersebut terbagi menjadi dua bagian sehingga pada bagian tengah daratan itu dapat teraliri air sungai lanjutan pada bagian hulu sungai. Dapat diketahui bahwa daratan terbagi menjadi dua tersebut pada awalnya merupakan zona lemah yang akhirnya tererosi. Kali Lutung memiliki bentuk lahan fluvial karena bentuk lahan tersebut dipengaruhi oleh adanya air permukaan sehingga terjadi proses kimia maupun fisika yang menyebaban perubahan bentuk muka bumi.

PENUTUP

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Kali Lutung merupakan salah satu contoh sungai pada fase muda di mana di sekitar sungai masih banyak terdapat material-material lepasan yang belum terendapkan dan terkompaksi. Pada sungai ini dijumpai erosi vertikal secara efektif di bagian hulu sehingga

2

batuan-batuan dan tanahnya tererosi dan membentuk aliran sungai lanjutan. Kali Lutung memiliki bentuk lahan fluvial karena bentuk lahan tersebut dipengaruhi oleh adanya air permukaan.

REFERENSI

Tim asisten praktikum geologi dasar. 2012. Buku Panduan Praktikum Geologi Dasar.Semarang: UNDIP

http://mapcarta.com/16269878 (diakses pada 11 November 2015 pukul 17.30 WIB)

LAMPIRAN

Gambar 1. Kali Lutung di Bagian Atas

Gambar 2. Kali Lutung di Bagian Bawah

3

Material Lepasan

Air Terjun

Material Lepasan

Arah aliran sungai

Arah aliran sungai