bentuk-bentuk pengacuan (referensi) dalam lagu...

13
BENTUK-BENTUK PENGACUAN (REFERENSI) DALAM LAGU “SERINGAI” PADA ALBUM “SERIGALA MILITIA” NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah BUDI SANTOSO A. 310080115 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

Upload: others

Post on 18-Dec-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BENTUK-BENTUK PENGACUAN (REFERENSI) DALAM LAGU ...eprints.ums.ac.id/22590/18/NASKAH_PUBLIKASI_JURNAL...terdapat delapan buah lagu, sedangkan album yang kedua adalah Serigala Militia

0

BENTUK-BENTUK PENGACUAN (REFERENSI) DALAM LAGU

“SERINGAI” PADA ALBUM “SERIGALA MILITIA”

NASKAH PUBLIKASI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Guna mencapai derajat

Sarjana S-1

Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah

BUDI SANTOSO

A. 310080115

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013

Page 2: BENTUK-BENTUK PENGACUAN (REFERENSI) DALAM LAGU ...eprints.ums.ac.id/22590/18/NASKAH_PUBLIKASI_JURNAL...terdapat delapan buah lagu, sedangkan album yang kedua adalah Serigala Militia

1

Page 3: BENTUK-BENTUK PENGACUAN (REFERENSI) DALAM LAGU ...eprints.ums.ac.id/22590/18/NASKAH_PUBLIKASI_JURNAL...terdapat delapan buah lagu, sedangkan album yang kedua adalah Serigala Militia

1

ABSTRAK

BENTUK-BENTUK PENGACUAN (REFERENSI) DALAM LAGU

“SERINGAI” PADA ALBUM “SERIGALA MILITIA”

Budi Santoso, A 310080115, Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Muhammadiyah Surakarta, 2012

Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan aspek gramatikal yang

berupa pengacuan (referensi) yang terkandung dalam lirik lagu Seringai dalam

album Serigala Militia, (2) memaparkan maksud yang terkandung dari aspek

gramatikal yang berupa pengacuan (referensi) dalam lirik lagu Seringai dalam

album Serigala Militia. Data pada penelitian ini berupa satuan lingual yang

mengandung aspek gramatikal pengacuan persona, demonstratif, dan komparatif

(perbandingan). Sumber data penelitian ini berupa lirik lagu Seringai yang

mengandung aspek gramatikal tersebut. Teknik analisis data pada penelitian ini

menggunakan metode padan intralingual dan padan ekstralingual. Sesuai dengan

rumusan masalah, hasil penelitian ini menemukan aspek gramatikal pengacuan

(referensi), yaitu pengacuan (referensi) persona, pengacuan (referensi) demonstratif,

dan pengacuan (referensi) komparatif (perbandingan). Pada pengacuan (referensi)

persona ditemukan sembilanbelas (19) kelompok data, pengacuan (referensi)

demonstratif ditemukan Sembilan (9) kelompok data, dan pengacuan (referensi)

komparatif (perbandingan) ditemukan tiga (3) kelompok data. Satuan lingual yang

digunakan dalam pengacuan (referensi) persona bermacam-macam, diantaranya

adalah satuan lingual anda, aku, kami, mereka, kita, ku-, -ku, mu-, -mu, dan kau.

Pada pengacuan (referensi) demonstratif satuan lingual yang digunakan yaitu ini,

kini, besok (pronomina demonstratif waktu), dan ini, itu (pronomina demonstratif

tempat). Dalam pengacuan komparatif (perbandingan) satuan lingual yang

digunakan hanya ada satu yaitu satuan lingual seperti. Arti / maksud yang

terkandung di dalamnya bermacam-macam, sesuai dengan isi atau tema dari setiap

lirik lagu.

Kata kunci: aspek gramatikal, lirik lagu Seringai

Page 4: BENTUK-BENTUK PENGACUAN (REFERENSI) DALAM LAGU ...eprints.ums.ac.id/22590/18/NASKAH_PUBLIKASI_JURNAL...terdapat delapan buah lagu, sedangkan album yang kedua adalah Serigala Militia

2

PENDAHULUAN

Peneliti mengambil lirik lagu dari sebuah grup band yang beraliran rock /

metal yaitu Seringai sebagai bahan untuk penelitian. Kebanyakan lirik pada

Seringai memuat mengenai kehidupan sosial. Seringai itu sendiri adalah sebuah

grup band yang berasal dari Jakarta dan beranggotakan empat orang personil,

Arian 13 sebagai vokalis, Khemod sebagai drummer, Ricky sebagai gitaris, dan

Sammy sebagai bassis. Jenis musik mereka adalah rock / metal. Seringai sudah

mengeluarkan dua album, album yang pertama adalah High Octane Rock dan

terdapat delapan buah lagu, sedangkan album yang kedua adalah Serigala Militia

yang terdapat sebelas lagu. Dari kedua album tersebut, peneliti akan mengambil

album Serigala Militia untuk dikaji liriknya berdasarkan aspek gramatikal dengan

pokok permasalahan pengacuan (referensi). Adapun judul dalam penelitian ini

adalah “Bentuk-Bentuk Pengacuan (Referensi) dalam Lagu Seringai pada Album

Serigala Militia”.

Pada masa sekarang ini teknologi telah mengalami kemajuan, setiap orang

memiliki komputer dan handphone, bahkan anak SD pun sekarang telah memiliki

handphone sendiri, mereka dapat dengan mudah membuka internet dari rumah

dan dari manapun dengan mudah. Dari internet setiap orang dapat dengan mudah

mengunduh lagu-lagu yang mereka suka tanpa harus membeli kaset atau cd. Hal

tersebut membuat para pemain musik mengalami penurunan dalam hasil

penjualan rekaman musik mereka. Para pemain musik berpikir agar mereka dapat

meningkatkan kembali pendapatan dari hasil bermusik mereka. Mereka membuat

suatu acara musik yang menampilkan penyanyi dan band-band unuk memainkan

musik mereka. Acara seperti itu telah banyak ditayangkan oleh beberapa stasiun

televisi. Kebanyakan acara musik pada televisi tersebut ditayangkan secara

langsung pada waktu pagi dan siang hari dan banyak dari mereka yang menonton

adalah remaja pada usia sekolah.

Page 5: BENTUK-BENTUK PENGACUAN (REFERENSI) DALAM LAGU ...eprints.ums.ac.id/22590/18/NASKAH_PUBLIKASI_JURNAL...terdapat delapan buah lagu, sedangkan album yang kedua adalah Serigala Militia

3

Pada masa sekarang ini, musik bukan lagi menjadi sebuah karya seni yang

benar-benar harus dijaga konsistensinya, melainkan telah menjadi ladang bagi

para pencipta musik. Hal itu memicu munculnya band-band atau penyanyi baru

yang terus berlomba menciptakan lagu-lagu baru dengan lirik yang seadanya.

Lirik lagu dari grup band tersebut kebanyakan berisi mengenai cinta, patah hati,

dan sebagainya. Tidak disadari bahwa lirik yang mereka tulis terlalu mudah untuk

dihafal oleh masyarakat umum dan kebanyakan dari mereka adalah remaja dan

anak-anak. Masa anak-anak yang seharusnya mendengarkan lagu anak-anak,

mereka lebih memilih untuk mendengarkan musik orang dewasa, apalagi setiap

hari disajikan musik-musik tersebut baik dari televisi maupun media yang lain.

Para penyanyi dan band yang banyak bermunculan sekarang ini tidak memiliki

ide mengenai bagaimana membuat sebuah lirik lagu yang mengandung arti yang

lebih penting, mereka hanya berlomba mencari cara bagaimana mambuat lirik

lagu yang dapat menarik perhatian masyarakat sehingga dapat laku untuk dijual

dan menghasilkan uang yang banyak.

Masyarakat Indonesia telah banyak disajikan lagu-lagu yang isinya hanya

bertema cinta. Lagu yang demikian kebanyakan memiliki lirik yang sederhana

sehingga mudah untuk dihapalkan, baik orang tua, remaja, bahkan anak-anak.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sumber objek penelitian sebuah teks

lirik lagu yang beraliran rock / metal. Berdasarkan pandangan masyarakat umum,

musik metal adalah musik yang identik dengan kekerasan dan sikap yang tidak

beraturan. Hal tersebut dikarenakan penampilan para pemain musik dan

penikmatnya yang mengenakan baju atau kostum yang seram, tidak beraturan dan

serba hitam. Faktor lain yaitu karena suara musik yang keras dengan tempo yang

cepat dan suara dari vokalnya yang kurang dapat dipahami. Justru hal tersebut

merupakan ciri guna menunjukkan identitas dan konsistensi mereka. Banyak

masyarakat memandang negatif musik metal, padahal apabila kita pahami lebih

dalam sebenarnya lirik yang dinyanyikan mengandung pesan yang sangat

bermakna.

Page 6: BENTUK-BENTUK PENGACUAN (REFERENSI) DALAM LAGU ...eprints.ums.ac.id/22590/18/NASKAH_PUBLIKASI_JURNAL...terdapat delapan buah lagu, sedangkan album yang kedua adalah Serigala Militia

4

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Metode kualitatif

adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskripsi berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati (Syamsudin, 2006 :

73). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Maksudnya

bahwa penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk satuan

lingual dalam kohesi gramatikal pada lirik lagu Seringai dalam album Serigala

Militia. Maka yang dianalisis adalah bentuk deskripsi, tidak berupa angka.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik baca dan catat, yaitu suatu teknik dengan cara membaca dan mencatat

(Sudaryanto, 1993 : 35). Peneliti akan melakukan pengumpulan data yang berupa

lirik lagu Seringai pada album Serigala Militia. Data yang telah didapatkan

kemudian dianalisis berdasarkan permasalahan yang dikaji. Teknik pengumpulan

data dalam penelitian ini berupa mencatat dokumen atau arsip dalam teks lagu

Seringai.

Data yang telah didapatkan dianalisis dengan menggunakan metode padan

intralingual dan padan ekstralingual. Mahsun (2007, 2007: 117) mengemukakan

bahwa ada dua metode utama yang dapat digunakan dalam analisis data, yaitu

metode padan intralingual dan padan ekstralingual. Metode padan intralingual

adalah metode analisis dengan cara menghubung-bandingkan unsur-unsur yang

bersifat lingual, baik yang terdapat dalam satu bahasa maupun dalam beberapa

bahasa yang berbeda. Metode padan menggunakan teknik hubung banding

menyamakan (HBS) dan hubung banding membedakan (HBB). Selain dua teknik

itu, metode ini mempunyai satu teknik lagi yaitu teknik hubung banding

menyamakan hal pokok (HBSP), yaitu teknik yang bertujuan untuk mencari

kesamaan hal pokok dari pembedaan dan penyamaan yang dilakukan dengan

menerapkan teknik HBS dan HBB. Tujuan akhir dari banding menyamakan atau

membedakan yaitu menemukan kesamaan pokok di antara data yang

Page 7: BENTUK-BENTUK PENGACUAN (REFERENSI) DALAM LAGU ...eprints.ums.ac.id/22590/18/NASKAH_PUBLIKASI_JURNAL...terdapat delapan buah lagu, sedangkan album yang kedua adalah Serigala Militia

5

diperbandingkan itu. (Mahsun, 2007: 118-119). Metode yang kedua yaitu metode

padan ekstralingual. Metode padan ekstralingual digunakan untuk menganalisis

unsur yang bersifat ekstralingual, seperti menghubungkan masalah bahasa dengan

hal yang berada di luar bahasa (Mahsun, 2007: 120).

Page 8: BENTUK-BENTUK PENGACUAN (REFERENSI) DALAM LAGU ...eprints.ums.ac.id/22590/18/NASKAH_PUBLIKASI_JURNAL...terdapat delapan buah lagu, sedangkan album yang kedua adalah Serigala Militia

6

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini menemukan kohesi gramatikal dalam aspek pengacuan

(referensi), yaitu pengacuan (referensi) persona, pengacuan (referensi)

demonstratif, dan pengacuan (referensi) komparatif (perbandingan). Peneliti juga

menganalisis arti / makna dari ketiga pengacuan (referensi) tersebut. Makna yang

terkandung di dalamnya sangat bervariasi dari setiap judul lirik lagu yang

dianalisis. Dibandingkan dengan penelitian-penelitian yang terdahulu, penelitian

ini memiliki beberapa perbedaan maupun persamaan, diantaranya pada sumber

data yang dianalisis.

Sesuai dengan rumusan masalah, hasil penelitian ini menemukan aspek

gramatikal pengacuan (referensi), yaitu pengacuan (referensi) persona,

pengacuan (referensi) demonstratif, dan pengacuan (referensi) komparatif

(perbandingan). Pada pengacuan (referensi) persona ditemukan sembilanbelas

(19) kelompok data, pengacuan (referensi) demonstratif ditemukan Sembilan (9)

kelompok data, dan pengacuan (referensi) komparatif (perbandingan) ditemukan

tiga (3) kelompok data. Satuan lingual yang digunakan dalam pengacuan

(referensi) persona bermacam-macam, diantaranya adalah satuan lingual anda,

aku, kami, mereka, kita, ku-, -ku, mu-, -mu, dan kau. Pada pengacuan (referensi)

demonstratif satuan lingual yang digunakan yaitu ini, kini, besok (pronomina

demonstratif waktu), dan ini, itu (pronomina demonstratif tempat). Dalam

pengacuan komparatif (perbandingan) satuan lingual yang digunakan hanya ada

satu yaitu satuan lingual seperti. Arti / maksud yang terkandung di dalamnya

bermacam-macam, sesuai dengan isi atau tema dari setiap lirik lagu.

Ada perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang terdahulu,

yaitu pada penelitian ini hanya meneliti aspek gramatikal, sedangkan pada

penelitian yang terdahulu selain meneliti aspek gramatikal, juga meneliti aspek

leksikal, disamping itu sumber datanya juga berbeda. Hal tersebut dapat dilihat

dalam penelitian Dwi Priyatno (2000), temuan pada penelitian Dwi Priyatno yang

Page 9: BENTUK-BENTUK PENGACUAN (REFERENSI) DALAM LAGU ...eprints.ums.ac.id/22590/18/NASKAH_PUBLIKASI_JURNAL...terdapat delapan buah lagu, sedangkan album yang kedua adalah Serigala Militia

7

juga terdapat dalam penelitian ini yaitu kohesi gramatikal penunjuk dan

penggantian, sedangkan perbedaannya pada penelitian Dwi Priyatno terdapat

kohesi gramatikal pelesapan dan perangkaian. Pada penelitian Fatimah (2000),

temuan yang juga terdapat dalam penelitian ini yaitu kohesi gramatikal

penunjukan, sedangkan perbedaannya yatu pada penelitian Fatimah terdapat

kohesi pengulangan, sinonimi dan antonimi. Temuan yang sama terhadap

penelitian Ratna Sari Dewi (2001) yaitu kohesi gramatikal referensi, sedangkan

perbedaannya yaitu pada penelitian Ratna terdapat kohesi substitusi, ellipsis, dan

konjungsi. Pada penelitian Willga (2008) terdapat temuan yang sama dengan

penelitian ini yaitu kohesi gramatikal referensi persona, demonstratif dan

komparatif, sedangkan perbedaannya pada penelitian Willga terdapat kohesi

gramatikal konjungsi penambahan, sebab akibat, pertentangan dan harapan.

Perbedaan yang mencolok dapat dilihat pada penelitian Sri Rahayu (2008) yang

hanya menganalisis aspek leksikal, sedangkan pada penelitian ini hanya meneliti

aspek gramatikal. Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian yang

terdahulu dapat juga dilihat pada penelitian Rizal (2003), temuan yang sama

dengan penelitian ini yaitu kohesi gramatikal demonstratif waktu dan tempat,

sedangkan pada penelitian ini juga terdapat pengacuan persona dan komparatif.

Kemudian dengan penelitian Dayadi (2008), temuan yang sama yaitu meneliti

aspek gramatikal, tetapi pada penelitian Dayadi adalah aspek gramatikal

penyulihan (subtitusi). Pada penelitian Sumiyati (2004), temuan yang sama

dengan penelitian ini yaitu kohesi referensi persona, demonstratif dan

komparatif, sedangkan perbedaannya yaitu pada penelitian Sumiyati terdapat

kohesi penyulihan (substitusi), pelesapan (ellipsis), dan perangkaian (konjungsi).

Pada penelitian Dyna Rosyana Dewi (2004), temuan yang terdapat dalam

penelitian ini yaitu kohesi referensi persona, demonstratif, dan komparatif,

sedangkan perbedaannya pada penelitian Dyna juga terdapat kohesi penggantian

(substitusi) dan perangkaian (konjungsi).

Page 10: BENTUK-BENTUK PENGACUAN (REFERENSI) DALAM LAGU ...eprints.ums.ac.id/22590/18/NASKAH_PUBLIKASI_JURNAL...terdapat delapan buah lagu, sedangkan album yang kedua adalah Serigala Militia

8

Pada penelitian ini terdapat keunikan yang menonjol dibandingkan dengan

penelitian yang terdahulu, yaitu dalam hal sumber data yang digunakan.

Penelitian ini menggunakan teks / lirik lagu dari sebuah grup band metal yang

bernama Seringai, hal tersebut masih sangat jarang ditemui pada penelitian

terdahulu yang menggunakan sumber data berupa teks / lirik lagu dari grup band

metal.

Page 11: BENTUK-BENTUK PENGACUAN (REFERENSI) DALAM LAGU ...eprints.ums.ac.id/22590/18/NASKAH_PUBLIKASI_JURNAL...terdapat delapan buah lagu, sedangkan album yang kedua adalah Serigala Militia

9

SIMPULAN

Penelitian ini menemukan kohesi gramatikal dalam aspek pengacuan

(referensi), yaitu pengacuan (referensi) persona, pengacuan (referensi)

demonstratif, dan pengacuan (referensi) komparatif (perbandingan). Peneliti juga

menganalisis arti / makna dari ketiga pengacuan (referensi) tersebut. Makna yang

terkandung di dalamnya sangat bervariasi dari setiap judul lirik lagu yang

dianalisis. Jika dibandingkan dengan penelitian-penelitian yang terdahulu,

penelitian ini memiliki beberapa perbedaan maupun persamaan, diantaranya pada

sumber data yang dianalisis.

Sesuai dengan rumusan masalah, hasil penelitian ini menemukan aspek

gramatikal pengacuan (referensi), yaitu pengacuan (referensi) persona,

pengacuan (referensi) demonstratif, dan pengacuan (referensi) komparatif

(perbandingan). Pada pengacuan (referensi) persona ditemukan sembilanbelas

(19) kelompok data, pengacuan (referensi) demonstratif ditemukan Sembilan (9)

kelompok data, dan pengacuan (referensi) komparatif (perbandingan) ditemukan

tiga (3) kelompok data. Satuan lingual yang digunakan dalam pengacuan

(referensi) persona bermacam-macam, diantaranya adalah satuan lingual anda,

aku, kami, mereka, kita, ku-, -ku, mu-, -mu, dan kau. Pada pengacuan (referensi)

demonstratif satuan lingual yang digunakan yaitu ini, kini, besok (pronomina

demonstratif waktu), dan ini, itu (pronomina demonstratif tempat). Dalam

pengacuan komparatif (perbandingan) satuan lingual yang digunakan hanya ada

satu yaitu satuan lingual seperti. Arti / maksud yang terkandung di dalamnya

bermacam-macam, sesuai dengan isi atau tema dari setiap lirik lagu.

Page 12: BENTUK-BENTUK PENGACUAN (REFERENSI) DALAM LAGU ...eprints.ums.ac.id/22590/18/NASKAH_PUBLIKASI_JURNAL...terdapat delapan buah lagu, sedangkan album yang kedua adalah Serigala Militia

10

DAFTAR PUSTAKA

Dayadi, Anton. 2008. “Penanda Kohesi Substitusi pada Wacana Kolom “Jati

Diri” Jawa Pos Edisi Bulan Januari 2008”. Skripsi. Surakarta: UMS.

Dewi, Dina Rosyana. 2004. Analisis Kohesi Gramatikal dalam Wacana Iklan

Handphone”. Skripsi. Surakarta: UMS.

Dewi, Ratna Sari. 2001. “Piranti Kohesi Wacana Iklan Kosmetik pada

Majalah Femina”. Skripsi. Surakarta: UMS.

Djajasudarma, Fatimah. 2006. Wacana Pemahaman dan Hubungan Antar

Unsur. Bandung: Refika Aditama.

Eriyanto. 2006. Analisis Wacana : Pengantar Analisis Tentang Media.

Jogjakarta: LKiS.

Fatimah. 2000. Penanda Kohesi antar Kalimat dalam Wacana Jurnalistik

Berita Olahraga Tabloid Bola (Suatu Kajian Struktural). Skripsi.

Surakarta: UMS.

Herawati, Nanik. 2008. “Analisis Wacana Syair Lagu Anak-anak Karya A.T.

Mahmud Kajian Eksternal dan Internal”. Skripsi. Surakarta: UMS.

Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan, Strategi, Metode, dan

Tekniknya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Mahsun. 2007. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan, Strategi, Metode, dan

Tekniknya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Moleong, Lexy J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosda Karya.

Mulyana. 2005. Kajian Wacana Teori, Metode dan Aplikasi Prinsip-Prinsip

Analisis Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Priyatno, Dwi. 2000. “Penanda-penanda Kohesi antar Kalimat dalam Wacana

Bahasa Indonesia (Suatu Tinjauan Struktural)”. Skripsi. Surakarta:

UMS.

Rahayu, Sri. 2008. “Penanda Hubungan Repetisi pada Cerita Anak Tabloid

Yunior Tahun 2009”. Skripsi. Surakarta: UMS.

Page 13: BENTUK-BENTUK PENGACUAN (REFERENSI) DALAM LAGU ...eprints.ums.ac.id/22590/18/NASKAH_PUBLIKASI_JURNAL...terdapat delapan buah lagu, sedangkan album yang kedua adalah Serigala Militia

11

Rizal, Yubaidah. 2003. “Analisis Kohesi Gramatikal Pengacuan Demonstratif

pada Teks Lagu Ari Lasso”. Skripsi. Surakarta: UMS

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta:

Duta Wacana University Press.

Sumarlam. 2008. Teori dan Praktik Analisis Wacana. Surakarta: Pustaka

Cakra.

Sumiyati, Jami. 2004. Penanda Kohesi Gramatikal pada Surat Pernyataan

dalam Rubrik Konsultasi Psikologi Tabloid Nyata”. Skripsi.

Surakarta: UMS.

Sutopo, H.B. 2006. Kritik Seni Holistik sebagai Model Pendekatan Penelitian

Kualitatif. Jakarta: Gramedia.

Sutopo, H.B. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif Dasar Teori dan

Terapannya dalam Penelitian. Surakarta: University Sebelas Maret

Press.

Syamsudin. 2006. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Willga, Farah. 2008. “Kohesi Gramatikal dan Leksikal pada Wacana Puisi

Jawa dalam Kolom Geguritan Harian Solopos Edisi Februari – Maret

2008. Skripsi. Surakarta: UMS.