bentuk-bentuk an rakyat di daerah menentang kolonialisme barat

Upload: ahmad-nurben

Post on 12-Jul-2015

598 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Indikator pencapaian kompetensi: 1. Siswa mampu mengidentifikasi dampak dari kebijakankebijakan pemerintah kolonial semasa VOC (Belanda), Inggris dan Perancis di Indonesia pada bidang politik, sosial ekonomi dan budaya. 2. Siswa mampu mendeskripsikan bentuk perlawanan rakyat di daerah menentang kolonialisme Belanda setelah tahun 1800

Appersepsi: Perhatikan photo berikut, siapa nama

masing-masingnya dan ceritakan dengan singkat kebijakan semasa mereka memerintah.

Dampak kebijakan pemerintahan kolonialisme: 1. Bidang Politik: ikut campur tangan masalah intern

kerajaan dg penggantian tahta, pengangkatan pejabat birokrasi. Para raja dijadikan pegawai pemerintahan Belanda, para raja kekuasaannya terbatas, mereka tidak lagi memiliki hak-hak tradisi/adat. Para raja dan golongan bangsawan digaji oleh Belanda, hak kepemlikan atas tanah jabatan hilang, sehingga tidak ada lagi pemasukan bagi para raja.

2. Bidang Sosial Ekonomi: karena raja, bangsawan dan

penguasa pribumi menjadi pegawai pemerintah Belanda , maka mereka tidak diperkenankan lagi memungut pajak dan upeti. Dipetkenalkannya sisten ekonomi uang yang menguntungkan Balanda dalam memungut pajak. Muncul berbagai bentuk penindasan dan pemerasan, sehingga tingkat kemiskinan dan kemelaratan di kalangan rakyat semakin meningkat jumlahnya.

3. Bidang Kebudayaan: pola kehidupan Barat semakin

meluas misalnya gaya hidup, berpakaian sehingga model-model dan sisitem kekerabatan yang bersumber pada tradisi dan budaya terpinggirkan. Selain itu semakin banyak pula masyarakat memeluk agama Nasrani.Pada akhirnya menimbulkan kekawathiran budaya Barat akan menghancurkan sendi-sendi dan nilai-nilai tradisi.

Kondisi tersebut memicu timbulnya kesadaran dari

para pemimpin-pemimpin di daerah, apakah kalangan raja, bangsawan, pemimpin-pemimpin tradisional dan agama, maka kemudian mereka bersama rakyat mengadakan perlawanan. Tercatat dalam sejarah bangsa kita perlawanan penuh heroik di antaranya: Sultan Hasanuddin di Makassar, Pattimura di Maluku, Perang Padri dipimpin Tuanku Imam Bonjol di Minagkabau,

Pangeran Diponegoro di Yogyakarta, perlawanan

rakyat Aceh semasa Teuku Cik Di Tiro dan Cut Nyak Dien, Rakyat Bali di pimpin raja-raja Buleleng danb raja lainnya, Rakyat Banjarmasin dipimpin Antasari, Tapanuli dipimpin Sisingamangaraja, dan perlawanan lainnya yang luput dari catatan sejarah.

Kegiatan Eksplorasi: Siswa membaca buku teks dengan materi

perlawanan di daerah, selama 40 menit, siswa mesti memahami penyebab, tokoh, akhir perjuangan dan nilai/karakter yang terkandung dari perlawanan tersebut. Kegiatan Elaborasi: Dengan difasilitasi oleh guru, selama 25 menit masing-masing siswa mampu melaporkan dengan lisan dan membuktikan bahwa dampak kebijakan politik, ekonomi dan sosial budaya, pemicu perlawanan di daerah Kegiatan Konfirmasi: selama 10 menit , siswa melakukan refleksi, dan guru memberikan umpan balik dan konfirmasi atas pertanyaan dan kesulitan yang dihadapi siswa menyangkut materi belajar Penutup: waktu 5 menit tersisa dipastikan siswa telah membuat rangkuman dan di berikan tugas di rumah membaca LKS tersebut dengan materi yang relevan

Thank you: kerja keras dan belajar sungguh-sungguh

adalah jalan menuju kesuksesan