pengaruh kolonialisme terhadap kebudayaan indonesia

12
R MOHAMAD ADRIAN (110 110 130 230) FIRMAN HAMDAN HABDULLAH (110 110 130 244)

Upload: firman-hamdan

Post on 07-Dec-2015

327 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Pengaruh Kolonialisme Terhadap Kebudayaan Indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Kolonialisme Terhadap Kebudayaan Indonesia

R MOHAMAD ADRIAN (110 110 130 230)

FIRMAN HAMDAN HABDULLAH (110 110 130 244)

Page 2: Pengaruh Kolonialisme Terhadap Kebudayaan Indonesia

KEBUDAYAAN Kata kebudayaan berasal dari bahasa

sansekerta, buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi. Kata buddhi berarti “budi” dan “akal”. Dengan demikian ke-budaya-an dapat diartikan : “hal-hal yang bersangktan dengan akal”. Kamu besar Bahasa Indonesia mengartikan kebudayaan sebagai hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budaya) manusia seperti kepercayaan, kesenian, dan adat – istiadat.

Page 3: Pengaruh Kolonialisme Terhadap Kebudayaan Indonesia

TIGA WUJUD KEBUDAYAAN (J.J. Honigmann) Wujud Kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, nilai,

norma, peraturan, dan sebagainya. Merupakan wujud ideal dari kebudayaan. Bersifat abstrak. Lokasinya berada di dalam kepala atau dalam alam pikiran warga masyarakat tempat kebudayaan yang bersangkutan hidup.

  Wujud Kebudayaan seagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan

berpola dari manusia dalam masyarakat. Disebut system social, mengenai tindakan berpola dari manusia itu sendiri. Terdiri dari rangkaian aktivitas manusia-manusia dalam suatu masyarakat. System social itu bersifat konkret, terjadi di sekeliling kita sehari-hari, dapat diobservasi, difoto, dan didokumentasikan.

  Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia. Disebut

kebudayaan fisik. Berupa seluruh hasil fisik dan aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat. Sifatnya paling konkret dan berupa benda-benda yang dapat dilihat, diraba, difoto.

Page 4: Pengaruh Kolonialisme Terhadap Kebudayaan Indonesia

UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN (KOENTJARANINGRAT) Bahasa

Sesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.

  Sistem Pengetahuan

Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu disampaikan agar yang lain juga mengerti.

  Sistem Organisasi Kemasyarakatan

Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing antar individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.

  Sistem Teknologi dan Peralatan

Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lainm

  Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem – Sistem Ekonomi

Terlahir karena manusia memiliki hawa nafsu dan keinginan yang tidak terbatas dan selalu ingin lebih.  Sistem Religi

Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.

  Kesenian

Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.

Page 5: Pengaruh Kolonialisme Terhadap Kebudayaan Indonesia

AWAL MULA KOLONIALISME BANGSA ASING DI INDONESIA Pada akhir abad ke 18 sampai abad ke 19, bangsa-

bangsa Eropa melakukan ekspansi ke seluruh dunia. Hal ini membuat bangsa barat menemukan daerah-daerah baru sehingga bangsa eropa melakukan kolonialisme dan imperalisme.

Selain bangsa asing yang silih berganti datang ke tanah nusantara, kolonialisasi bangsa asing terhadap Indonesia yaitu oleh Belanda dan Jepang juga mempengaruhi kebudayaan Indonesia pada saat ini. Belanda menjajah Indonesia selama kurang lebih 300 tahun dan Jepang menjajah kurang lebih selama 3 tahun. Dengan jangka waktu kolonialisme Belanda terhadap Indonesia, tidak heran kebudayaan Belanda sampai pada saat ini lebih melekat di Indonesia di bandingkan Jepang.

Page 6: Pengaruh Kolonialisme Terhadap Kebudayaan Indonesia

PERTEMUAN AWAL DENGAN BANGSA ASING

Pertemuan Bangsa Indonesia dengan Bangsa Portugis

A. Pertemuan Di Goa dan Malakasebelum terjadi pertemuan bangsa Indonesia dengan Portugis di Goa dan Malaka, pedagang Indonesia telah menyaksikan kedatangan armada laut Alfonso de Albuquerque di Goa India dan merebut kota pelabuhan tersebut pada tahun 1519. Namun, pedagang Indonesia di Malaka serta pemerintahan kerajaan Malaka tidak menyangka bahwa serangan ke Goa bukan yang terakhir. Ketika pasuka Alburquerque menyerang Malaka pada bulan April 1511, Malaka tidak siap menghadapi dan akhirnya Malaka jatuh ke dalam monopoli perdagangan bangsa Portugis. Keunggulan teknologi bangsa Portugis yang meliputi teknik pelayaran dan militer kemudian segera di pelajari oleh Bangsa Indonesia.

B. Pertemuan di MalukuSetelah Malaka direbut, bangsa Indonesia mengetahui bahwa tujuan kedatangan bangsa Portugis ke Indonesia adalah untuk menguasai perdagangan rempah-rempah sekaigus menguasai daerah penghasilnya.Pada awalnya Kerajaan Hitu dan Ternate melakukan kerja sama dengan Bangsa Portugis. Namun, kerja sama tersebut menjadi tegang setelah mengetahui bahwa Portugis melakukan kristenisasi terhadap kerajaan yang beragama islam dan sikap bangsa Portugis yang seringkali tidak menghormati adat istiadat setempat. Bangsa Indonesia di Maluku diperkenalkan dengan agama Katolik oleh bangsa Potugis. Indonesia juga diperkenalkan budaya Portugis 

Pertemuan Awal bangsa Indonesia dengan Bangsa Belanda

A. Pertemuan di JawaSetelah melakukan perlawanan dengan Bangsa Portugis, bangsa Indonesia juga berhadapan dengan bangsa Eropa lainnya, yaitu bangsa Belanda. Namun, oleh karena bersikap kasar dan melakukan penghinaan terhadap penduduk di pelabuhan-pelabuhan yang disinggahinya, Belanda kehilangan banyak awak.

B. Pertemuan di MalukuBangsa Belanda pun tak kalah dengan Bangsa Portugis yang terlebih dahulu sampai di tanah Maluku. akibat kekayaan rempah-rempah yang dimiliki Maluku, warga Maluku harus menerima kapal dagang Belanda, baik yang berminat untuk berdagang ataupun yang ingin menguasai sumbernya. 

Page 7: Pengaruh Kolonialisme Terhadap Kebudayaan Indonesia

HASIL PENGARUH KOLONIALISME TERHADAP KEBUDAYAAN INDONESIA Pengaruh Portugis

Pengaruh Portugis di Indonesia berkisar antara pengaruh agama, kesenian (utamanya musik), ataupun bahasa. Selain bangunan, orang Portugis yang pernah datang membangun koloni ataupun sekadar transit dagang di Indonesia, juga mendirikan pemukiman. Ini misalnya Tugu di Jakarta Utara di mana orang Portugis dan turunannya membentuk koloni. Kendati kini menipis jumlahnya, dari wilayah tersebut dikenal beberapa budaya semisal musik Kroncong Tugu sebagai bentuk seni musik Portugis.

A. Kesenian

Musik Victor Ganap menyatakan musik keroncong berasal dari musik Portugis abad ke-16 yang disebut fado, berasal dari istilah Latin yang berarti nasib. Musik ini tadinya populer di lingkungan perkotaan Portugis (sekarang Portugal). Fado sendiri awalnya adalah nyanyian (mornas) yang dibawa para budak negro dari Cape Verde, Afrika Barat ke Portugis sejak abad ke-15.

Page 8: Pengaruh Kolonialisme Terhadap Kebudayaan Indonesia

HASIL PENGARUH KOLONIALISME TERHADAP KEBUDAYAAN INDONESIA

B. BangunanBangsa Portugis banyak meninggalkan bangunan-bangunan yang sebagian besar terdapat di Maluku. Bangunan tersebut diantaranya benteng-benteng. Diantaranya Benteng Victoria yang merupakan benteng peninggalan Portugis yang dibangun di pusat kota Ambon pada tahun 1775 M, Benteng Portugis di Jepara.

           

C. BahasaBeberapa kosa kata Indonesia diambil dari bahasa Portugis. Kosa kata ini misalnya biola (viola), meja (mesa), mentega (manteiga), pesiar (passear), pigura (figura), pita (fita), sepatu (sapato), serdadu (soldado), cerutu (charuto), tolol (tolo), jendela (janela), algojo (algoz), bangku (banco), bantal (avental), bendera (bandeira), bolu (balo), boneka (boneca), armada, bola, pena, roda, ronda, sisa, tenda, tinta, dan masih banyak lagi.

D. Sistem ReligiDenys Lombard menulis, umat Kristen tertua Indonesia adalah Katolik. Komunitas awal mereka terbangun di lokasi mana orang Portugis mendirikan gereja pertama mereka. Tidak seperti Filipina atau Vietnam, jumlah orang Kristen Indonesia secara proporsional selalu minoritas. Tahun 1510, Portugis menguasai Goa (India). Di sana mereka dirikan pangkalan dagang, instalasi militer, dan pusat misi. Tahun 1511, mereka berhasil mencapai Malaka dan Nopember 1511, Portugis berangkat dari Malaka ke Maluku, tepatnya Kepulauan Banda. Mereka tiba tahun 1512. Saat Portugis datang, penduduk Banda telah menganut agama Islam

Page 9: Pengaruh Kolonialisme Terhadap Kebudayaan Indonesia

HASIL PENGARUH KOLONIALISME TERHADAP KEBUDAYAAN INDONESIA

Pengaruh Belanda

A. Sistem PengetahuanSalah satu pengaruh peradaban Belanda atas struktur budaya Indonesia adalah pendidikan. Sistem pendidikan Belanda bersaing dengan sistem pendidikan lokal Indonesia yang umumnya berupa pecantrikan dan mandala. Juga, sekolah-sekolah Belanda mulai menyaingi pesantren, lembaga pendidikan yang banyak dipengaruhi Islam. Sekolah, sebagai basis proses pendidikan formal Indonesia saat ini, merupakan wujud nyata membekasnya pengaruh Belanda. Peserta didik dibagi ke dalam lokal-lokal menurut rombongan belajar, di setiap kelas peserta didik duduk dalam beberapa banjar menghadap ke depan, dan guru berdiri di muka kelas selaku narasumber utama belajar. Ini serupa dengan struktur kelas di dalam gereja sejak masa skolastik Eropa. Namun, sistem persekolahan Belanda awalnya bersifat segregatif. Ada sekolah khusus Belanda dan Eropa seperti Europesche Lagere School (ELS), untuk Tionghoa semisal Hollands Chinese School, ataupun Indlansche School untuk pribumi.

B. Sistem ReligiPenyebaran agama Kristen Protestan di Indonesia berlangsung setelah kedatangan bangsa Belanda ke Indonesia. Pemerintah kolonial Belanda pada mulanya membatasi pelayaran dan penyebaran agama Kristen Protestan karena dianggap mengganggu perdagangan, tetapi proses penyebaran akhimya tetap berjalan juga. Penyebaran agama Kristen Protestan di Indonesia dilakukan oleh kelompok Zending. Tokoh-tokoh Zending Belanda di Indonesia, antara lain Ludwig Ingwer Nommensen, Sebastian Danckaerts, Adriaan Hulsebos, dan Hemius. Kegiatan Zending Belanda di Indonesia yaitu: Menyebarkan agama Kristen Protestan di Indonesia Mendirikan Nederlands Zendeling Genootschap (NZG), yaitu perkumpulan pekabar Injil Belanda yang berusaha menyebarkan agama Kristen

Protestan Mendirikan wadah gereja bagi jemaat Indonesia, seperti Gereja Protestan Maluku (GPM), Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), dan Gereja

Kristen Jawi Wetan (GKJW) Mendirikan sekolah-sekolah yang menitikberatkan pada upaya menyebarluaskan agama Kristen Protestan

Page 10: Pengaruh Kolonialisme Terhadap Kebudayaan Indonesia

HASIL PENGARUH KOLONIALISME TERHADAP KEBUDAYAAN INDONESIA

C. Kesenian

Arsitektur BangunanPeninggalan budaya Belanda lain adalah arsitektur bangunan. Selain orang biasa, konstruksi bangunan Belanda juga banyak dipakai oleh keluarga-keluarga priyayi Indonesia. Misalnya raja-raja Indonesia seperti di Banten dan Yogyakarta membangun rumah kediaman mereka serupa dengan konstruksi rumah-rumah Belanda. Bangunan Belanda kerap disebut puri Belanda, yang juga berfungsi sebagai basis pertahahan terakhir tatkala terjadi perang. Umumnya, gedung perkantoran Belanda di Indonesia dibangun bergaya Yunani-Romawi Kuno. Cirinya adalah bangunannya besar-besar, pilar besar dan tinggi di bagian depan, hiasan doria dan ionia dari Yunani.

D. Bahasa

Bahasa Belanda digunakan sebagai sebuah bahasa resmi di Nusantara, ketika Belanda menjajah sebagian wilayah kepulauan ini. Bahasa Belanda bukan merupakan bahasa resmi lagi sejak Jepang masuk ke Indonesia pada tahun 1942. Di wilayah Papua, hal ini terjadi setelah penyerahan kekuasan Papua ke Republik Indonesia pada tahun 1963.Bukan artinya setelah kemerdekaan Indonesia, bahasa Belanda tidak digunakan lagi. Bahasa Belanda merupakan sebuah bahasa sumber atau referensi yang sangat penting di Indonesia; beberapa dokumen pemerintahan penting dalam bahasa ini masih tetap berlaku secara resmi. Sebagai bahasa perdagangan, bahasa Belanda juga cukup penting, meski bahasa Inggris tentu jauh lebih penting.

Page 11: Pengaruh Kolonialisme Terhadap Kebudayaan Indonesia

HASIL PENGARUH KOLONIALISME TERHADAP KEBUDAYAAN INDONESIA Pengaruh Jepang di Indonesia

 Penjajahan Jepang, seperti Inggris, masuk ke dalam kategori fase kolonial singkat. Kendati singkat, Jepang memiliki bekas peninggalan budaya yang terus digunakan (atau bermanfaat) bagi bangsa Indonesia di masa kemudian.

KesenianDemi alasan politik anti Barat-nya, Jepang mendirikan Keimin Bunka Shidosho (Pusat Kebudayaan) tanggal 1 April 1943 di Jakarta. Fungsi lembaga ini mewadahi aktivitas budayawan Indonesia agar tidak menyimpang dari tujuan Jepang. Tanggal 29 Agustus 1942, lembaga ini mengadakan pameran karya pelukis lokal Indonesia seperti Basuki Abdoellah, Agus Djajasoeminta, Otto Djaja Soetara, Kartono Joedokoesoemo, dan Emiria Soenassa. Selain itu, ia juga memfasilitasi R. Koesbini dan Cornel Simanjuntak membentuk grup seni suara yang melahirkan lagu-lagu nasional Indonesia. Lahirlah lagu-lagu nasional Kalau Padi Menguning Lagi, Majulah Putra-Putri Indonesia, Tanah Tumpah Darahku. Keimin Bunka Shidosho juga memungkinkan Nur Sutan Iskandar melahirkan karyanya Tjinta Tanah Sutji, Karim Halim melahirkan Palawidja, atau Usmar Ismail dengan Angin Fudji. Seni drama karya budayawan Indonesia juga lahir seperti Api dan Tjitra (temanya pengabdian tanah air) karya Usmar Ismail, Taufan di atas Asia atau Intelek Istimewa karya Abu Hanifah.

Agustus 1943 Jepang membentuk Persatuan Aktris Film Indonesia (Persafi). Persafi mendorong artis-artis profesional dan amatir Indonesia bereksperimen dengan mementaskan lakon-lakon terjemahan bahasa asing ke bahasa Indonesia. Sandiwara, sebagai salah satu bentuk seni peran, juga berkembang di bawah pendudukan Jepang karena sebelum Perang Pasifik, pertunjukan sandiwara hampir tidak dikenal di Indonesia.

Page 12: Pengaruh Kolonialisme Terhadap Kebudayaan Indonesia

TERIMA KASIH