WARTA Penelitian Perikanan Indonesia Volume 8 Nomor 1 Tahun 2002

BENARKAH IKAN NILA MERAH ADALAH HASIL HIBRID ? (MELACAK ASAL USUL NILA MERAH DENGAN MENGGUNAKAN MOLECULAR GENETIC MARKERS) Estu Nugroho*) dan Maskur**) Balai Penelitian Perikanan Air Tawar, Sukamandi **) Balai Budidaya Air Tawar, Jambi

*)

PENDAHULUAN Dewasa ini budidaya ikan nila telah berkembang pesat di petani. Budidaya intensif ikan nila telah dilakukan di keramba jaring apung di Waduk Saguling, Cirata, dan Jatiluhur (Jawa Barat); Waduk Kegungombo dan Gajah Mungkur (Jawa Tengah); dan beberapa waduk di Jawa Timur dan Sumatera. Salah satu jenis ikan nila yang mempunyai potensi sebagai komoditas ekspor adalah ikan nila merah. Di beberapa negara Eropa, daging ikan nila merah ini dimanfaatkan sebagai substitusi bagi daging ikan kakap merah. Ikan nila merah yang laku di pasaran yaitu ikan nila yang warna merahnya mulus tanpa bercak-bercak warna lainnya. Berangkat dari asumsi beberapa peneliti yang berpendapat bahwa nila merah merupakan hasil silang antara beberapa ras ikan nila, maka berbagai upaya untuk mendapatkan nila merah yang mulus tersebut telah banyak dilakukan, misalnya dengan cara hibridisasi antara beberapa ras ikan nila dengan warna yang berlainan. Namun sampai saat ini masih belum banyak mendapatkan hasil yang memuaskan. Seringkali bercakbercak warna hitam masih muncul di antara warna merah pada benih yang dihasilkan. Kesulitan yang dihadapi dalam memproduksi ikan nila merah yang bagus adalah sampai saat ini belum dapat dipastikannya ikan jenis atau ras nila yang dapat digunakan sebagai induk dalam menghasilkan ikan nila merah mulus dikarenakan sampai saat ini belum adanya informasi dasar genetik dari ikan nila merah tersebut. Salah satu alternatif untuk mendapatkan informasi dasar genetik ikan nila merah adalah dengan menggunakan pendekatan genetika molekuler.